Anda di halaman 1dari 5

Nama : Aditya Dwi Saputra

NIM : 2018.C.10a.0923
WOC (Web Of Caution) Retino blastoma

Mutasi Gen Kromosom Alela Lingkungan berpolusi, bahan


Autosomal dominan No13q14 kimia, sinar UV, radiasi

Kesalahan replikasi,
gerakan atau perbaikan sel

Mutasi pada sel retina

Retino Blastoma

Endofitik Eksofiatik

Tumor tumbuh Tumbuh keluar lapisan


ke dalam vitreous retina / sub retina

Leukocaria Tumor mencapai Peningkatan Ukuran Pembatasan aktivitas


area macular Massa Tumor

Proses sosialisasi
Penurunan visus mata Strabismus Peningkatan TIO
terganggu

Gangguan penglihatan
Ketidakmampuan Mata menonjol
Resiko Gangguan
untuk fiksasi
Tumbuh Kembang
Nyeri Akut
Mata mengalami deviasi

Penurunan lapang pandang


Metastase

Melalui aliran darah

Mata Kiri/ Kanan ( Sebelahnya ) Otak

Mata menonjol Strabismus Leucocaria Gangguan pada Nyeri Kepala


cerebelum

Gangguan
Ingatan

Kemoterapi Operasi

Mual Degradasi Kulit Pre Operasi Post Operasi


/muntah, sumsum hiperpigmentasi
diare tulang
Kurang
Degradasi Koping Pengetahuan
Produksi kulit menurun keluarga Perawatan
eritrosit inadekuat Post Operasi
Dehidrasi terganggu

Ketidakseimbangan Volume Kekurangan eritrosit Resiko Infeksi


Cairan Tubuh : Kurang dari (anemia)
kebutuhan tubuh
Rendahnya kadar O2 yang
ditranport

Gangguan Perfusi
Jaringan Perifer
Kasus 1
Ibu dan anak usia 6 tahun datang ke IGD dengan keluhan mata gatal, sering berkedip, mata
terasa nyeri sakit atau tidak nyaman ketika melihat cahaya terang, Menurunnya ketajaman
penglihatan, Mata juling (strabismus), Mata merah, Bola mata membesar, Tekanan bola mata
meningkat, Refleks pupil berwarna putih (leukokoria), sekret mata yang copious mucoid, visus
(N), slit lamp cobblestone pada palpebra superior.
1. Pemeriksaan apa yang tepat untuk kasus di atas ?
a. Pemeriksaan USG
b. Pemeriksaan Lapang Pandang
c. Pemeriksaan Elektroretinogram
d. Pemeriksaan rongten
Jawaban : a

2. Apakah diagnosis pada pasien tersebut ?


a. Makula kornea
b. Retinoblastoma
c. Leukoma kornea
d. Katarak kongenital
Jawaban : b

3. Pemeriksaan penunjang apakah penunjang apakah yang tepat ?


a. Pemeriksaan USG
b. Pemeriksaan Rongten
c. Pemeriksaaan elektroretinogram
d. Pemeriksaan CT scan/ MRI
Jawaban : d
4.prioritas masalah apa yg bisa kita angkat yang paling utama?
a. Risiko infeksi
b. Gangguan rasa aman dan nyaman
c. Nyeri kronik
d. Gangguan persepsi sensoris penglihatan
Jawaban d

5. intervensi apa yang akan kita lakukan pertama pada kasus diatas?
a. Beri penjelasan tentang kondisi pasien, prognosis, dan pengobatannya.
b. Informasi memberikan data dasar untuk mengevaluasi kebutuhan/keefektifan intervensi
c. Tentukan ketajaman penglihatan, catat apakah satu atau kedua mata terlibat.
d. Meningkatkan pemahaman dan meningkatkan kerjasama dalam pemberian tindakan.
Jawaban c

Kasus 2

Seorang anak perempuan berumur 6 tahun di rawat karena mengalami retinoblastoma dengan
keluhan nyeri pada bagian mata keadaan umum pasien lemah dan kurus, kesadaran compos
mentis. Menurunnya ketajaman penglihatan, Mata juling (strabismus), Mata merah, Bola mata
membesar, Tekanan bola mata meningkat. Tanda-tanda vital didapatkan hasil suhu 36˚C,
nadi 94 kali/menit, respirasi: 27 kali/menit, tekanan darah 120/70 mmHg.

1. prioritas masalah apa yg bisa kita angkat yang paling utama?

a. Nyeri akut
b. Risiko infeksi
c. Gangguan rasa cemas
d. Gangguan perpusi sensori
Jawaban a

2. Pemeriksaan apa yang tepat untuk kasus di atas ?


a. Pemeriksaan Elektroretinogram
b. Pemeriksaan Lapang Pandang
c. Pemeriksaan USG
d. Pemeriksaan rongten
Jawaban : c

3. Pemeriksaan penunjang apakah penunjang apakah yang tepat ?


a. Pemeriksaan USG
b. Pemeriksaan Rongten
c. Pemeriksaaan elektroretinogram
d. Pemeriksaan CT scan
Jawaban : d
4.apa tujuan kriteria hasil kita pada kasus diatas kalau diagnosanya nyeri akut
a. Menunjukkan perubahan perilaku, pola hidup untuk menurunkan faktor resiko dan untuk
melindungi diri cedera.
b. Menyatakan pemahaman kondisi/proses penyakit dan pengobatan.
c. Menunjukkan tindakan santai, mampu berpartisipasi dalam
aktivitas/tidur/istirahat dengan maksimal.
d. Berpartisipasi dalam program pengobatan
Jawaban c
5. . intervensi apa yang akan kita lakukan pertama pada kasus diatas?
a. Beri penjelasan tentang kondisi pasien, prognosis, dan pengobatannya.
b. Dorong penggunaan keterampilan manajemen nyeri (misalnya: teknik relaksasi,
visualisasi, bimbingan imaginasi), tertawa, musik, dan sentuhan terapeutik.
c. Tentukan ketajaman penglihatan, catat apakah satu atau kedua mata terlibat.
d. Faktor ini mempengaruhi persepsi pasien terhadap ancaman diri dan potensial siklus
ansietas.
Jawaban b

Anda mungkin juga menyukai