Anda di halaman 1dari 3

8. A.

ISOLASI BAKTERI PENYEBAB KARIES GIGI

(S.mutans & Lactobacillus)


Sidarningsih, drg. MKes
Dr. Rini Devijanti R.,drg.,MKes
TUJUAN
Mengidentifikasi dan mengisolasi bakteri penyebab karies gigi yaitu S.mutans &
Lactobacillus

KEGIATAN
Melakukan dan mengamati cara mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri penyebab karies
gigi.

MEDIA PERTUMBUHAN
TYC (Tryptone Yeast Cystine) dan media Rogosa

SAMPEL : plak / saliva/ jaringan karies gigi/lesi dari kavitas

CARA KERJA :
BAHAN PLAK (ISOLASI S.mutans)
1. Plak diambil dengan ekskavator kemudian dimasukkan dalam tabung yang berisi media
BHI (Brain Heart Infusion)
2. Dilakukan vibrasi/homogenisasi
3. Dimasukkan ke dalam incubator selama 2 jam
4. Diambil dengan mikropipet 0,3 ml, dimasukkan ke media BHI 2,7 ml, kemudian ditipiskan
sampai 3 x penipisan = 10-3
5. Dari penipisan terakhir diambil 0,1 ml ditanam di media TYC (Trytpone Yeast Cystine)
dengan teknik spreader.
6. Dimasukkan kedalam eksikator atau anaerobic jar selama 2x24 jam
7. Dikeluarkan kemudian diamati koloninya (identifikasi makroskopis)
8. Diambil 1 koloni ditanam di media BHI kemudian dimasukkan kedalam inkubator selama
1 x 24 jam, kemudian dilakukan pengecatan Gram dan diidentifikasi secara mikroskopis
9. Dilajutkan dengan identifikasi secara biokimiawi, yaitu diambil 0,1 ml kultur dimasukkan
ke media gula – gula.

BAHAN SALIVA UNTUK ISOLASI Lactobacillus sp.


1. Saliva sebanyak 2 ml ditampung didalam tabung lalu dipusingkan(centrifuge) selama 5
menit.
2. Supernatan(lapisan bagian atas) dibuang sehingga tinggal bagian sedimennya yang
keruh sebanyak kurang lebih 1 ml
3. Untuk penanaman Lactobacillus sp dilakukan mulai tanpa pengenceran sampai
pengenceran 10-3 dengan menggunakan larutan garam fisiologis steril sebagai pengencer
4. Dari sediment yang keruh diambil 0,1 ml dengan mikro pipet, kemudian dituang pada
media padat yang spesifik untuk Lactobacillus sp yaitu Rogosa S.L. agar (Oxoid) dengan
volume 17,5 ml kemudian diratakan dengan spreader, lalu dikeringkan
5. Kemudian untuk pengenceran berikutnya, dari sediment yang keruh diambil 0,5ml dengan
mikro pipet, lalu dimasukkan kedalam tabung reaksi yang berisi larutan garam fisiologis
steril
6. Larutan yang udah diencerkan 10-1 diambil 0,1 ml kemudian dituankan pada media
Rogosa SL agar diratan dengan spreader, kemudian dikeringkan
7. Setelah kering dituangi lagi dengan Rogosa SL agar sebanyak 2,5 ml yang suhunya 45 0C
sampai menutupi seluruh permukaan dan dibiarkan sampai padat (overlay)
8. Kemudian dimasukkan kedalam Candle jar/ eksikator, lalu disimpan dalam inkubator
pada suhu 370C selama 2x24 jam
9. Setelah dikeluarkan dari inkubator lalu dilakukan identifikasi koloni.

PEMBACAAN HASIL
 Streptococcus mutans
 Bentuk koloni (identifikasi makroskopis) :
- warna koloni putih jernih
- konsistensi keras
- melekat erat pada media
- diameter 0,5 – 1 ml.
 identifikasi mikroskopis (pengecatan Gram) :
- kokus terbentuk rantai berderet warna ungu
 identifikasi Biokimiawi (gula – gula) :
1. Arginin -
2. Mannit +
3. Esculin +
4. Sorbitol +
5. Sukrosa +
Ket : + (positif ): artinya gula – gula tersebut difermentasi oleh S.mutans dengan
menghasilkan asam sehingga gula – gula yang
tadinya berwarna merah kemudian berubah menjadi kuning.
- (negatif) : artinya gula – gula tersebut tidak difermentasi (arginin)

 Lactobacillus
 Bentuk koloni (identifikasi makroskopis) :
Putih, cembung, sirkuler, tepi rata, diameter koloni 2 – 5 mm
 Identifikasi mikroskopis:
Sel Lactobacillus sp biasanya besar, berbentuk batang lurus dengan diameter 0,5 – 1
mikrometer panjang 1,5 – 5 mikrometer, tetapi kadang – kadang bengkok atau berbentuk
batang bulat tidak teratur, tergantung pada keadaan kultur dan species. Sel sering tumbuh
dalam bentuk rantai, beberapa spesies bergerak dengan flagella peritrihate

LAPORAN DAN PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai