Anda di halaman 1dari 19

KAJIAN RCFA

ANALISA PERMASALAHAN PADA PROSES


PRE TREATMENT

NOMOR : 000/RCFA/BEU/III/2020
REVISI : 00
TANGGAL : 23 Maret 2020

PT. INDONESIA POWER


PLTU BERAU OPERATION AND MAINTENANCE SERVICE UNIT
2020
LEMBAR PENGESAHAN

ANALISA PERMASALAHAN PADA UNIT PRE


TREATMEN PLAN
NO RCFA : /

BERAU 6 SEPTEMBER 2020

Disusun oleh:

NAMA JABATAN TANDA TANGAN

Andrianta Operator 1 BOP

Diperiksa dan disetuji oleh:

NAMA JABATAN TANDA TANGAN

Ade Majid Manajer Unit


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................3
Daftar Gambar......................................................................................................4
BAB 1 | PENDAHULUAN.......................................................................................5
1.1 Latar belakang............................................................................................5
1.2 permasalahan.............................................................................................5
1.3 Dasar pembuatan RCFA..............................................................................6
Bab II | Data peralatan.........................................................................................7
2.1. Prinsip kerja dan pemanfaatan air basin....................................................7
BAB 3 |PEMBAHASAN MASALAH.......................................................................11
3.1 Analisa Permasalahan...............................................................................11
BAB 4 |KESIMPULAN DAN REKOMENDASI.........................................................15
4.1 Kesimpulan................................................................................................15
4.2 REKOMENDASI/FDT..................................................................................15
Daftar Pustaka....................................................................................................17

3|RCFA
Daftar Gambar

gambar 1. gravity sand filter.................................................................................7


gambar 2. Pressure sand filter..............................................................................8
gambar 3. logsheet harian tgl 20/08/2020...........................................................9
gambar 4. Kondisi air basin 03/09/2020 ………………………………………………………. 10

gambar 5. Level air basin 03/09/2020................................................................10


gambar 6. Pompa pressure sand filter...............................................................11
gambar 7. Nameplate mechanical seal pressure sand pump............................12
gambar 8. Ezdo TUB 430.....................................................................................13
BAB 1 | PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pre water treatment plan merupakan salah satu sistem yang cukup
penting untuk sebuah perusahaan pembangkit khususnya untuk perusahaan
pembangkit yang memanfaatkan air sungai sebagai pemasok air untuk
kegiatan operasi sebuah PLTU .Pre water treatment merupakan sebuah proses
pengolahan air sungai menjadi air basin/air baku yang memiliki batasan
standar yang ditentukan.air basin atau air hasil produksi dari pre treatment
dimanfaatkan sebagai air baku yang akan digunakan untuk proses deminerisasi
pada proses pengolahan air demin yang merupakan air pengisi utama untuk
pengoperasian diboiler,selain itu air basin juga merupakan pemasok utama
untuk air pendingin dicoolinng tower.

Ketersediaan air basin sangat perlu diperhatikan melihat peran penting


dari air basin itu sendiri.Ketersedian setiap komponen yang ada pada sistem
pre water treatment tentu sangat dibutuhkan,namun untuk kenyataan
dilapangan operator WTP sebagai operator yang menangani untuk proses
pengoperasian untuk proses pengolahan air basin mengalami kesulitan akibat
kurangnya komponen peralatan yang seharusnya ada pada jalur proses
pengolahan air basin diunit. Kekurangan salah satu komponen yang ada tentu
berdampak besar untuk pengoperasian pada produksi air basin,dimana hal ini
membuat efesiensi untuk kualitas serta kapasitas hasil produksi menjadi
berkurang.

1.2 permasalahan
Pada permasalahan yang dialami pada unit pre treatment inilah yang
menimbulkan beberapa masalah yakni sebagai berikut.

a. Kapasitas produksi basin berkurang

5|RCFA
Ketersediaan jumlah air basin tentu sangat perlu diperhatikan,melihat
penggunaan air basin sebagai air utama proses pengolahan air demin serta
penggunaanya sebagai sumber utama air pendingin pada cooling tower secara
terus menerus,keterlambatan akibat kapasitas produksi air basin yang
berkurang tentu berdampak buruk untuk penggunaan dari air basin yang mana
penggunaanya ialah secara continue.

b. kualitas hasil produksi basin yang berkurang

Hal ini memiliki hubungan erat dengan kegiatan service untuk gravity sand
filter (GSF) dimana bahwasanya perlu dilakukan proses backwash untuk GSF
setidaknya sehari dalam sekali,namun kekurangan pasokan air basin yang lebih
diprioritaskan sebagai air baku untuk pengolahan air demin serta sebagai
pemasok utama air pendingin dicooling tower membuat proses bacwash untuk
GSF menjadi jarang dilakukan.GSF yang merupan jalur akhir yang menjadi filter
air terakhir air basin sebelum ditampung pada basin storage,tentu berperan
penting untuk menuai hasil air basin yang berkualitas.Keterlambatan untuk
dilakukanya proses backwash ini membuat proses filtrasi di GSF menjadi
kurang maksimal yang berdampak pada hasil kualitas basin yang menurun.

1.3 Dasar pembuatan RCFA


Adapun akibat dari permasalahan ini yang menjadi alasan kenapa perlu
dilakukanya RCFA,hubungan dengan ke efesiensianya equipment dengan
penggunaan produk hasil pengolahan air basin dengan kualitas yang menurun
sangat tidak menguntungkan untuk peralatan yang notabene menggunakan air
basin secara terus menerus pada pengopeasianya .Diperlukanya hasil produksi
basin yang berkualitas sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan serta
umur pada peralatan tersebut,sama halnya seperti mencegah tumbuhnya
lumut serta meminimalisir terjadinya kerak dan karat pada jalur pipa dan
peralatan.
Bab II | Data peralatan

2.1. Prinsip kerja dan pemanfaatan air basin


Pada permasalahan ini menimbulkan gangguan pada beberapa
penggunaan dari air basin itu sendiri bahkan pada beberapa peralatan.Dari
permasalahan inilah bisa dijabarkan untuk setiap pengunaan dan peralatan
yang terkena dampak dari permasalahan yang ada.

a.Gravity sand filter

gambar 1. gravity sand filter

Gravity sand filter merupakan salah satu dari banyak filter yang ada pada
sistem WTP,namun yang membedakan dari filter yang lain, gravity sand flter
menggunakan sistem filtrasi secara gravitasi.Untuk media yang digunakan
pada gravity sand filter ialah pasir kuarsa,batu gravel, dan pasir silica.untuk
proses sesuai jalur sistem pada sistem pre treatment,air dari clarifier mengalir
keunit filter melalui saluran weir,kemudian air turun secara merata ke
permukaan media filter. Melalui pori pori media filter,air mengalir kebawah
secara gravitasi.

7|RCFA
Dalam perjalananya sisa flok atau partikel tersuspensi akan tertahan
pada permukaan media atau pada celah media.Filtrat yang lebih jernih akan
melewati lubang orifice yang berada dalam pipa lateral dan kemudia
terkumpul ke pipa manifold yang kemudian mengalir ke storage basin.

Gravity sand filter membutuhkan poses pembersihan filter guna


membersikan partikel tersuspensi yang telah tertahan pada permukaan
filter,hal inilah yang mana perlu dilakukannya proses backwash pada media
gravity sand filter.Dalam hal ini air basin dibutuhkan sebagai air pembersih
untuk media yang telah digunakan,namun terkendala pada masalah pasokan
air basin yang sering kali kurang maka hal ini menjadi jarang dilakukan,hal ini
berdampak pada proses filtrasi pada media yang menjadi kurang maksimal.

b.pressure sand filter

gambar 2. Pressure sand filter

Pressure sand filter adalah filter yang digunakan sebagai tambahan


pretreatment sebelum menuju basin storage namun pada filter ini juga mampu
memproduksi air baku yang bisa langsung dialirkan menuju water pit 1.Proses
filtrasi yang dilakukan menggunakan sistem filter bertekanan (pressured
filter).dimana kolom filter terbuat dari bahan FRP yang dilengkapi dengan valve
pengatur aliran.

Air melewati lubang inlet dan suspended solid akan tertahan pada
permukaan pasir sedangkan air filtrat akan mengalir melalui strainer menuju
saluran outlet.Dalam hal inilah yang diharapkan agar dari adanya filter ini
dapat dimanfaatkan guna meningkatkan kapasitas produksi air basin.

c.Pengaruh kualitas air basin terhadap pengolahan air demin


Kualitas untuk air basin sangat perlu diperhatikan melihat peranya
sebagai pemasok utama air yang digunakan pada proses pengolahan air demin
serta penggunaanya sebagai air pendingin dicooling tower.adapun parameter
yang perlu diperhatikan terhadap hasil air produksi basin yang dihasilkan.

a) PH = 6-7 ph
b) Turbidity = ≤ 3npa

Permasalahan yang ada pada saat ini terkait kualitas air basin,disebabkan
juga oleh ketidak tersediaanya alat untuk menganalisa tingkat
kekeruhan/tubidity pada air hasil produksi yang dihasilkan.Hal ini menunjukkan
bahwa masih kurangnya perhatiian pada kualitas air basin yang
diproduksi,kenyataan dilapangan operator lokal hanya dapat melakukan visual
check pada air basin yang mereka hasilkan.

2.2 Data dan gambar pendukung

9|RCFA
Parameter kualitas air basin pada tingkat tubidity tidak pernah dilakukan akibat
ketidak tersedianya alat ukur.hal itu dapat dilihat dari tidak adanya hasil analisa yang
seharusnya tertulis pada logsheet harian operator untuk air hasil produksi di pretreatmen.

gambar 3. logsheet harian tgl 20/08/2020

gambar 4. Kondisi air basin 03/09/2020 gambar 5. Level air basin 03/09/2020

Media filter pada gravity sand filter membutuhkan air basin sebagai air
pencuci untuk media didalamnya tetapi terkendala pada pasokan air basin
yang sering kali kurang membuat hal itu menjadi sulit dilakukan,akibat dari hal
itu berakibat pada menurunya kemampuan daya saring media dari gravity sand
filter menjadikan kualitas air hasil produksi menjadi semakin menurun.
11 | R C F A
BAB 3 |PEMBAHASAN MASALAH

3.1 Analisa Permasalahan


Dari hasil pengamatan dilapangan,kurangnya pompa untuk pressure
sand filterlah yang menjadi masalah utama pada permasalahan ini.Kurangnya
komponen ini mengakibatkan menurunya kapasitas produksi dari air basin
diunit ini.

Atas masalah kapasitas produksi yang berkuranglah yang menimbulkan


masalah yang lain,yakni berdampaknya pada kualitas air basin yang ikut
menurun akibat dari proses backwash gravity sand filter yang mejadi jarang
untuk dapat dilakukan akibat sering terjadinya kekurangan pasokan air basin
pada basin storage.

gambar 6. Pompa pressure sand filter

Pada unit pre treatment telah tersedia 2 tabung filter jenis pressure sand
filter,namun terdapat satu pompa yang belum memiliki mechanical seal yang
menjadikan hanya satu unit pressure filter saja yang dapat
beroperasi.Kurangnya pemanfaatan dari kedua pressure filter ini sungguh
disayangkan,melihat kegunaan dari filter ini yang dapat meningkatkan
kapasitas produksi pengolahan basin menjadi lebih besar.
gambar 7. Nameplate mechanical seal pressure sand pump

Spesifikasi Mechanical seal pressure sand pump


Pump type : KPD50/13QF

Pump no :1371014030

Debit pompa : 37 m3/hr

Pump input : 2.129 kW

Size : 50x80 mm

Speed : 2910 rpm

MAT Code : 13

MFG : 12/14

Hasil analisa pada air hasil produksipun masih dirasa kurang,kondisi


dilapangan yang hanya mengandalkan visual check pada kualitas air
produksipun masih dirasa kurang efektif untuk menilai bagus tidaknya air hasil
produksi basin pada pengolahan pre treatmen.diperlukan alat ukur yang pasti
yang bisa menjadi dasar analisa penilaian terhadap kualitas air basin yang
dihasilkan.

13 | R C F A
Pengukuran atau analisa kekeruhan dan kejernihan pada air sangat
penting dalam proses industri. pengukuran tingkat kekeruhan sangat berguna
untuk instalasi pengolahan air untuk memastikan kebersihan nya. Pada proses
industri, kekeruhan dapat menjadi bagian dari Quality Control untuk
memastikan efisiensi dalam pengolahan atau proses industri terkait.

Turbidity Meter adalah salah satu alat umum yang biasa digunakan


untuk keperluan analisa kekeruhan air atau larutan.Turbidity meter merupakan
alat pengujian kekeruan dengan sifat optik akibat dispersi sinar dan dapat
dinyatakan sebagai perbandingan cahaya yang dipantulkan terhadap cahaya
yang datang. Intensitas cahaya yang dipantulkan oleh suatu suspensi padatan
adalah fungsi konsentrasi jika kondisi-kondisi lainnya konstan. Alat ini banyak
digunakan dalam pengolahan air bersih untuk memastikan bahwa air yang
akan digunakan memiliki kualitas yang  baik dilihat dari tingkat kekeruhanya.
Kekeruhan pada suatu cairan biasanya disebabkan oleh beberapa hal
diantaranya yaitu partikel-partikel mikroskopis seperti mikro organisme yang
ada pada cairan tersebut, zat padat terlarut dan lainya.
Berikut merupakan salat satu jenis turbidity meter yang bisa menjadi
alat ukur guna dimanfaatkan untuk analisa air hasil penolahan pre treatmen.

Ezdo TUB 430

gambar 8. Ezdo TUB 430

Spesifikasi Teknis Alat Test Turbiditas Larutan EZDO TUB-430

Rentang pengukuran : 0~19.99 NTU, 20~199.9 NTU, 200~1000 NTU

Resolusi pengukuran : 0.01, 0.1, 1 NTU

Tingkat akurasi : ±3% <500NTU; ±5% >500 NTU

Waktu Respon : <10s

Suhu Operasional : 0~50°C

RH Operasional : <85% RH

Volume Sample : 10ml

Data memory: 150 points

Power : 4 x baterai AAA

Ukuran alat : 70 x 135 x 65mm

Berat alat : 168g

15 | R C F A
BAB 4 |KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

4.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan kajian RCFA seputar permasalahan yang ada pada
unit pre treatment maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain :

1. Keterlambatan produksi air basin pada unit pre treatment juga


menimbulkan permasalahan pada penurunan kualitas air hasil produksi
basin,hal ini diakibatkan terkendalanya pada kegiatan service yang perlu
dilakukan pada unit GSF yang manjadi jarang dilakukan akibat pasokan
air basin yang sering kali kurang.
2. Kualitas air basin yang buruk sangat tidak baik untuk peralatan yang
mana menggunakan air basin ini pada pengoperasianya.
3. Visual check pada hasil produksi basin dirasa sangat kurang untuk
menunjang hasil produksi air basin yang lebih berkualitas,dengan itu
perlunya penambahan alat ukur yang pasti guna menjadi dasar analisa
untuk kualitas air.
4. Penambahan mechanical seal pada pompa presure sand filter harus
segera dilakukan agar pengoperasian pressure filter bisa dioperasikan
untuk kedua unitnya.

4.2 REKOMENDASI/FDT
A.Rekomendasi

1. Perlu analisa yang lebih mendalam untuk kualitas hasil produksi air basin
yang ada pada unit pre treatment.
2. Pengadaan mechanical seal untuk pompa pressure sand filter perlu
dihadirkan guna menambah kapasitas produksi basin yang masih kurang.
3. Perlunya dilakukan proses pembersihan pada media filter GSF
setidaknya sehari dalam sekali guna menjaga kemampuan daya saring
media filter yang ada pada GSF.

17 | R C F A
B.FDT

No Root FDT Failure defense Work Frequenc PIC


Cause Timelin task (FDT) type y
e
1 Material Jangka Melakukan proses CD D1 OP
service panjang backwash pada
GSF
2 Material Jangka -Pengambilan CD 2HEVERY OP
service panjang sampel hasil
produksi pre
treatmen
-Analisa hasil
produksi pre
treatmen dengan
turbidy meter
3 Operation Jangka Pemasangan ECP As ENG
Not pendek mechanical seal required
Proper pada pompa
pressure sand filter
4 Man Jangka Training personel Trainin As OP
power skill pendek operasi mengenai g Required
alat turbidity
meter
5 Material Jangka Pengeluaran media CD Y1 OP
condition panjang filter dan
bersihkan
6 Material Jangka Penggantian media CD Y2 OP
condition panjang filter
7 Equipment Jangka Pengecekan PM W1 HAR
condition panjang kondisi pompa dan
jalur pipa
Daftar Pustaka

Manual_maintenance&operation_of_plant_WTP,Document CFSPP-BRU-M-DOC-17-10000

https://multimeter-digital.com/pengertian-dan-penggunaan-turbidity-meter.html

https://multimeter-digital.com/alat-ukur-turbiditas-larutan-ezdo-tub-430.html

19 | R C F A

Anda mungkin juga menyukai