Anda di halaman 1dari 69

GUGUS KENDALI MUTU

PADI

( PENGELOLAAN AIR DOMESTIK INDOFOOD )

PT.INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk


DIVISI NOODLE SEMARANG
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil Alamin. Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah
SWT sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan laporan kerja gugus kendali mutu PADI.

Pembuatan laporan ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat peningkatan mutu


khususnya di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang. Dalam
pembuatan laporan ini ini terdapat kesulitan dan hambatan, karena jarak & waktu.
berkat bantuan, bimbingan, arahan, dukungan dan kerja sama berbagai pihak, akhirnya
laporan ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada :.

1. Bapak R.Diah Permana Imam Mustika Selaku Branch Manager PT. Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang.

2. Bapak Bezaliel Pakke Selaku Branch Human Resource Manager PT. Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang.

3. Semua pihak yang terkait yang telah membantu kami dalam membuat laporan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun ke arah perbaikan
dikemudian hari. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
rekan-rekan semua. Akhir kata semoga Tuhan yang maha esa selalu memberikan yang terbaik
bagi kita semua.

Semarang, 26 Oktober 2015

Penyusun

GKM PADI

GKM PADI , PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang 2015. i
GUGUS KENDALI MUTU

JUDUL

" Menurunkan Pemakaian Air Bawah Tanah untuk Keperluan Domestik di Kantin dan
Toilet Loker Sebesar 100% dalam Waktu 4 Bulan "

Nama Perusahaan : PT Indofood CB P Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang

Alamat : Jl.Tambak Aji II/8 Kelurahan Tambak Aji Kecamatan Ngaliyan

Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah 50185.

Jenis Usaha : Industri Makanan

Tanggal Pembentukan : 6 April 2015

Motto Gugus : Selamatkan Lingkungan untuk Hari Esok yang Lebih Baik

DATA ANGGOTA RIWAYAT PERTEMUAN


Jumlah
Fasilitator : A.Rustam Widiyarto Pertemuan : …........Kali
Ketua : Rony Priambodo Lama Pertemuan : 90 Menit
Sekretaris : Arif Mawardianto Kehadiran : 100 %
Anggota : 1. Manteb Wiyanto Tempat : R.Meeting MKT
2. A Jalil Periode Kegiatan :
3. Sularno April 2015 – Oktober 2015
4. Sunarti
5. Lasmi

GKM PADI , PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang 2015. ii
GKM PADI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DIVISI NOODLE
SEMARANG SEMARANG, 26 OKTOBER 2015

ABSTRAK
PENGELOLAAN AIR BAWAH TANAH NON PLANT PT INDOFOOD CBP SUKSES
MAKMUR Tbk DIVISI NOODLE SEMARANG TAHUN 2015

PT.Indofood CBP Sukses Makmur Tbk divisi Noodle Semarang merupakan industri
makanan mie instan yang mencakup area Jawa Tengah dan daerah istimewa Yogyakarta
terletak pada garis LS 6º 59' 24,48'', garis BT 110º 20' 03,21'' dan ketinggian 168,96 kaki,
lokasi pada dataran tinggi. Dalam operasional kegiatan proses produksi dan kegiatan lain
tidak lepas dari air , air domestik yang bisa digunakan adalah air bawah tanah.
Air adalah sumber kehidupan hampir dari seluruh aktivitas kita sehari - hari tak lepas
dari yang namanya air mulai dari mandi, mencuci, makan minum, dan bekerja semuanya
membutuhkan air. Namun terlepas dari pentingnya air, yang tidak kalah pentingnya adalah
bagaimana menjaga sumber air kita agar tetap terlindungi.
Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan pemakaian air bawah tanah di PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang terutama pemakaian air bawah tanah non
plant dengan Pemanfaatan air hasil instalasi pengolahan air limbah ( IPAL ) yang belum
digunakan , penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan indikator
pengukuran diagram ishikawa untuk mencari penyebab dominan yang diuji dan dianalisa
korelasi sebab – akibat dengan scatter diagram yang mempunyai nilai korelasi konstanta
idaris nilai minimum  ≥ (±) 0,714 dengan populasi 8 orang anggota GKM PADI.
Dalam pelaksanaan perbaikan menurunkan pemakaian air bawah tanah untuk
keperluan domestic dikantin dan toilet loker GKM PADI melakukan project 1. Membuat
instalasi air olahan dari IPAL ke toilet loker, 2. Mengganti kran wastafel toilet loker dengan
model kran pencet, 3. Memasang filter setelah pompa distribusi di rumah pompa, 4. Membuat
jadwal pemakaian air di kantin serta memasang kran yang dikunci.
Hasil penelitian perbandingan pemakaian air bawah tanah di kantin dan toilet loker
sebelum dan sesudah perbaikan, total 7 shift pemakaian air bawah tanah sebelum perbaikan
3 3
196,4 m dan total 7 shift pemakaian air bawah tanah sesudah perbaikan 39 m dengan
3
pencapaian 157,40% dari target 100 % sebanyak 96,4 m , dan perbandingan pemakaian air
hasil olahan IPAL sebelum dan sesudah perbaikan, total 7 shift pemakaian air hasil olahan
3
IPAL sebelum perbaikan 1 m dan total 7 shift pemakaian air hasil olahan IPAL sesudah
3 3
perbaikan 64 m , dengan pencapaian 6300 % dari target 100 % sebanyak 2 m .
Kata kunci : Menurunkan pemakaian air bawah tanah non plant, Indofood Noodle Semarang

GKM PADI , PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang 2015. iii
DAFTAR ISI

HALAMAN
COVER…………………………………………………................................................ 0
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………... ii
KATA PENGANTAR …………………………………………………...................... i
ABSTRAK …………………………………………………..................................... iii
DAFTAR ISI …………………………………………………................................... iv
DAFTAR TABEL …………………………………………………................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………................................... viii
DAFTAR SINGKATAN ……………………………………………………………… ix
LATAR BELAKANG …………………………………………………………………… x
A. Profil Perusahaan ………………………………………………………… x
B. Profil Gugus ……………………………………………………………… xii
PENDAHULUAN …………………………………………………………............. xv
JADWAL RENCANA DAN PELAKSANAAN KEGIATAN ………...................... 1
LANGKAH I MENENTUKAN TEMA DAN JUDUL………................................. 2
A.1 Indentifikasi prioritas masalah ………………………………………….. 2
A.2 Analisa pareto dan penentuan tema …………………………………….. 6
B.1 Menentukan Judul dan analisa pareto ……………,……………………. 7
B.2 Internal memorandum penentuan judul ……………………………….. 11
C. Radar chart sebelum perbaikan ……………………………………… 12
LANGKAH II MENGANALISA PENYEBAB……………………………………. 15
A.1 Identifikasi Faktor Penyebab …………………………………………... 15
A.2 Ishikawa Diagram ……………………………………………………… 16
A.3 Nominal Group Teknique ……………………………………………… 17
LANGKAH III MENGUJI DAN MENENTUKAN PENYEBAB DOMINAN….. 18
A. Menguji Faktor Penyebab Dominan …………………………………... 18
1) Pengujian penyebab Belum ada instalasi air olahan yang akan digunakan . 18
2) Pengujian penyebab kebocoran pada buka tutup kran menggunakan model
putar/handle ………………………………………………………. 19
3) Pengujian penyebab tidak ada pengaturan jadwal pemakaian air dikantin. 20
4) Pengujian penyebab belum dipasang filter air pada instalasi air di toilet
loker. …………………………………………………………………. 21
B. Kesimpulan Hasil Pengujian ………………………………………. 22

GKM PADI , PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang 2015. iv
LANGKAH IV MEMBUAT RENCANA DAN PELAKSANAAN PERBAIKAN.. 23
A. Membuat Rencana Perbaikan ………………………………………. 23
B. Menetapakan Intermediate Target ………………………………….. 23
C. Internal Memorandum Rencana Perbaikan ………………………… 25
D. Pelaksanaan Perbaikan ……………………………………………… 26

LANGKAH V MENELITI HASIL………………………………………………… 27


A. Analisa Hasil Perbaikan ……………………………………………. 27
a.1 Analisa perubahan penyebab dominan …………………….. 27
a.2 Analisa Perbandingan Hasil Terhadap Judul (Initial Goals).. 31
a.3 Analisa Perbandingan Hasil terhadap Tema ……………….. 33
B. Analisa Hasil Perbaikan Dampak …………………………………… 35
C. Kinerja Gugus kendali mutu setelah perbaikan …………………….. 36

LANGKAH VI MEMBUAT STANDART BARU………………………………….. 39


I. Standart Prosedure …………………………………………………… 39
II. Satandart Hasil ………………………………………………………. 39
III. Keunggulan Menerapkan Standar …………………………………… 40
LANGKAH VII MENGUMPULKAN DATA BARU DAN MENENTUKAN RENCANA
SELANJUTNYA …………………………………………………………………… 41
A. Monitoring Hasil Perbaikan …………………………………………… 41
B. Data Baru Untuk Rencana Berikutnya ………………………………… 43
C. Rencana Jadwal ………………………………………………………… 46
LAMPIRAN …………………………………………………………………… ++

GKM PADI , PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang 2015. v
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pemakaian ABT ( Air Bawah Tanah ) Non Plant PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang pada tanggal 9 – 11 maret 2015.
Tabel 1.2 Biaya pajak pemakaian air bawah non plant pada kantin dan toilet loker PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang pada tanggal 9
– 11 maret 2015.
Tabel 1.2 Harga dasar air SKPD pemerintah kota Semarang.
Tabel 1.3 Pemakaian air bawah tanah non plant pada kantin dan toilet loker PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang tanggal 9 -11 maret 2015.
Tabel 1.4 Air IPAL PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang
tanggal 9 -11 maret 2015.
Tabel 1.5 Biaya air Outlet IPAL PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle
Semarang pada tanggal 9 – 11 maret 2015.
Tabel 1.6 Radar chart kinerja GKM sebelum perbaikan.
Tabel 1.7 Radar chart kondisi lingkungan kerja sebelum perbaikan.
Tabel 2.1 Nominal group tekhnique penyebab dominan.
Tabel 3.1 Penyebab belum ada instalasi air olahan IPAL yang akan digunakan.
Tabel 3.2 Penyebab kebocoran pada buka tutup kran menggunakan model putar/handle.
Tabel 3.3 Penyebab tidak ada pengaturan jadwal pemakaian air di kantin .
Tabel 3.4 Penyebab belum dipasang filter air pada instalasi air di toilet loker .
Tabel 3.5 Kesimpulan hasil.
Tabel 5.1 Sebelum dan sesudah ada instalasi air olahan IPAL yang akan digunakan .

Tabel 5.2 Buka tutup kran menggunakan model putar / handle dan pencet.

Tabel 5.3 Sebelum dan sesudah ada jadwal pemakaian air dikantin.

Tabel 5.4 Sebelum dan sesudah dipasang filter air pada instalasi air di toilet loker .

Tabel 5.5 Perbandingan pemakaian air bawah tanah dikantin dan toilet loker sebelum
dan sesudah perbaikan dengan target 100%.

Tabel 5.6 Perbandingan pemakaian air hasil olahan IPAL sebelum dan sesudah
perbaikan dengan target 100%.

Tabel 5.7 Perbandingan pemakaian air bawah tanah dikantin dan toilet loker sebelum
dan sesudah perbaikan.

GKM PADI , PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang 2015. vi
Tabel 5.8 Perbandingan pemakaian air hasil olahan IPAL sebelum dan sesudah
perbaikan.

Tabel 5.9 Radar chart kinerja GKM setelah perbaikan.

Tabel 5.10 Radar chart kondisi lingkungan kerja setelah perbaikan.

Tabel 7.1 Monitoring pemakaian air toilet loker dan kantin.

Tabel 7.2 Pemakaian air olahan IPAL.

Tabel 7.3 Pemakaian daya penerangan area lingkungan.

Tabel 7.4 Biaya penerangan listrik area lingkungan.

GKM PADI , PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang 2015. vii
DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat himbauan warga RW XII

2. Pemakaian ABT non plant

3. Perhitungan pajak terhutang sesuai SKPD

4. Pencatatan flow meter Inlet dan Outlet IPAL

5. Check sheet pengujian air olahan IPAL

6. Check sheet pengujian kran putar / handle

7. Check sheet pengujian pemakaian air dikantin

8. Check sheet pengujian belum dipasang filter air sebelum toilet loker

9. Foto monitoring pelaksanaan perbaikan

10. Check sheet air olahan IPAL setelah perbaikan

11. Check sheet setelah ganti kran pencet

12. Check sheet setelah ada pengaturan pemakaian air dikantin

13. Check sheet setelah dipasang filter air sebelum toilet loker

14. Perhitungan analisa dampak pada quality dan cost saving

15. Perhitungan standard hasil pemakaian Air Toilet dan kantin

16. SOP pemanfaatan air hasil olahan IPAL

17. Surat Rekomendasi dari MUI

18. Flow meter pemakaian bulan Oktober 2015

19. Flow meter pemakaian Air Bawah Tanah dan pemakaian air hasil olahan IPAL

20. Berita acara kerusakan pompa

21. Data baru penerangan lingkungan

GKM PADI , PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang 2015. viii
DAFTAR SINGKATAN

ABT : AIR BAWAH TANAH.


BT : BUJUR TIMUR.
QC : QUALITY CONTROL.
CBP : COSTUMER BRANCH PRODUCT.
GKM : GUGUS KENDALI MUTU.
IPAL : INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH.
JL : JALAN.
LS : LINTANG SELATAN.
3
m : METER KUBIK.
NGT : NOMINAL GROUP TEKHNIQUE.
PDAM : PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM.
PP : PERATURAN PEMERINTAH.
PT : PERUSAHAAN TERBATAS.
PDCA : PLAN , DO , CHEK , ACTION.
Rp : RUPIAH.
RW : RUKUN WARGA.
Tbk : TERBUKA.
Telp : TELEPONE.
UU : UNDANG – UNDANG.
WI : WORK INSTRUCTION.
ɸ : DIAMETER.

GKM PADI , PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang 2015. ix
LATAR BELAKANG

A.PROFIL PERUSAHAAN

PT.Indofood CBP Sukses Makmur Tbk divisi Noodle Semarang merupakan industri
makanan mie instan yang mencakup area Jawa Tengah dan daerah istimewa Yogyakarta yang
terletak di Jl Tambak Aji II/8 Kelurahan. Tambak Aji, Kecamatan Ngaliyan Semarang Jawa
tengah Telp. (024) 8664555 Fax. (024) 8662455 dengan jumlah karyawan 1017 Orang.
dengan laki laki berjumlah 572 orang dan perempuan berjumlah 445 orang.

VISI
Produsen barang – barang konsumsi yang terkemuka.

MISI
1. Senantiasa melakukan inovasi, focus pada kebutuhan pelanggan, menawarkan merek
– merek unggulan dengan kinerja yang tidak tertandingi.
2. Menyediakan produk berkualitas yang merupakan pilihan pelanggan.
3. Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi dan teknologi kami.
4. Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara
berkelanjutan.
5. Meningkatkan stakeholder’s value secara berkesinambungan.

NILAI
“Dengan disiplin sebagai falsafah hidup ; Kami menjalankan usaha kami dengan menjunjung
tinggi integritas ; Kami menghargai ; Seluruh pemangku kepentingan dan secara bersama-
sama membangun kesatuan untuk mencapai keunggulan dan inovasi yang berkelanjutan.”

MAKLUMAT MUTU

Kami bertekad untuk hanya menghasilkan


produk dan jasa tanpa cacat
untuk semua pelanggan kami
Kami sepenuhnya memahami
persyaratan – persyaratan untuk proses kerja
dan kami akan mematuhi
semua persyaratan setiap saat.
GKM PADI , PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang 2015. x
MAKLUMAT KEBIJAKAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN

PT.Indofood Sukses Makmur Tbk dan anak perusahaan sebagai Total Food Solutions
Compani memiliki komitmen untuk mengolah setiap aktivitas dan proses kerja guna
mencapai visi dan misi perusahaan dengan selalu mengedepankan prinsip
keselamatan,kesehatan kerja dan lingkungan ( K3 dan Lingkungan )
Untuk itu PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dan anak perusahaannya bertekad untuk
mengembangkan dan memelihara manajemen serta menyediakan sumber daya yang
memampukan kami :
1. Memenuhi peraturan perundang – undangan serta persyaratan lainnya yang berkaitan
dengan K3 dan Lingkungan.
2. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan pencemaran
lingkungan melalui upaya perbaikan serta tinjauan K3 dan lingkungan yang
berkesinambungan dengan turut mempertimbangkan perkembangan dalam
teknologi,peraturan dan kebutuhan perusahaan sehingga diperoleh kinerja yang
optimal.
3. Melakukan penghematan sumber daya alam.
4. Mendorong peningkatan kesadaran dan kompetensi seluruh pekerja dibidang K3 dan
Lingkungan.
5. Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman dan efisien untuk mendorong
produktivitas.
Kebijakan ini dibuat, dikomunikasikan dan disediakan agar dapat dipatuhi dan didukung oleh
seluruh pekerja termasuk pihak – pihak yang bekerja sama dilingkungan PT.Indofood Sukses
Makmur Tbk dan anak perusahaannya.

GKM PADI , PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang 2015. xi
B. PROFIL GUGUS
PADI adalah gabungan dari Departemen Purchasing dan HRD, PADI
mempunyai banyak makna PADI merupakan lambang kekayaan
sumber daya alam, PADI juga merupakan simbol kemakmuran
serta menggambarkan persatuan dan kesatuan. GKM PADI dibentuk
pada tanggal 6 April 2015 beranggotakan 8 orang dengan susunan:

Fasilitator
Nama : A Rustam Widiyarto.SH
Tempat Tanggal Lahir : Blora, 17 Desember 1968
Pendidikan Terakhir : Sarjana Hukum

Ketua
Nama : Rony Priambodo.ST
Tempat Tanggal Lahir : Semarang, 24 April 1980
Pendidikan Terakhir : Sarjana Teknik Elektro

Sekretaris
Nama : Arif Mawardianto.SST
Tempat Tanggal Lahir : Semarang, 2 Mei 1993
Pendidikan Terakhir : Sarjana Sains Terapan

Anggota
Nama : Manteb Wiyanto
Tempat Tanggal Lahir : Madiun, 21 Desember 1984
Pendidikan Terakhir : SMK

Anggota
Nama : A Jalil
Tempat Tanggal Lahir : Pati, 19 September 1970
Pendidikan Terakhir : SMA

Anggota
Nama : Sularno
Tempat Tanggal Lahir : Wonogiri, 17 Juli 1971
Pendidikan Terakhir : SMA

GKM PADI , PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang 2015. xii
Anggota
Nama : Sunarti
Tempat Tanggal Lahir : Kudus, 07 Maret 1968
Pendidikan Terakhir : SGO

Anggota
Nama : Lasmi
Tempat Tanggal Lahir : Klaten, 24 Oktober 1968
Pendidikan Terakhir : SMA

GKM PADI , PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang 2015. xiii
JINGGLE POKO’e PADI

Perkenalkan kami
Team Padi... team padi
Accounting, purchasing dan HRD
Untuk ikut acara
GKM.... GKM...
Ajang kreasi dan inovasi

Goleki masalahe
Pikirke solusine
Ojo lali Usahane

Ora mikir juarane ...


Ora mikir hadiahe
Sing penting inovasi wae....

Pokoke padi....
Pokoke padi....
Pokoke padi....
Pokoke padi....
Pokoke padi....
Pokoke padi....
Pokoke padi juaraneeee....

OST OPLOSAN POKO’E JOGED


(Lyric = Team PADI)

GKM PADI , PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang 2015. xiv
PENDAHULUAN
“Go Green”. adalah tindakan penyelamatan bumi yang saat ini mengalami kerusakan ,
go green bisa disebut juga penghijauan . Dengan kemajuan jaman banyak produk – produk yang
tidak ramah dengan lingkungan sehingga dapat merusak alam serta lingkungan kita. Untuk
menghadapi itu manusia harus mengadakan perubahan besar meskipun perubahan itu bukan hal
yang mudah, namun alangkah baiknya perubahan itu dimulai dari diri kita masing – masing
meskipun sangat kecil perubahan yang terjadi saat ini, tetapi akan memberikan dampak positif
yang besar untuk di kemudian hari.
Sudah banyak kerusakan lingkungan disekitar kita seperti pemanasan global, pencemaran
air, tanah dan udara. Untuk mencegah kerusakan lingkungan yang semakin besar dapat melakukan
dengan cara 3R ( Reuse, Reduce, Recycle ). Di makalah ini GKM PADI akan melakukan
penyelamatan bumi dengan sistem recycle terhadap penggunaan air setelah digunakan oleh proses
produksi.
Selama ini air dianggap sebagai Common goods atau barang umum yang di peroleh
dengan cuma-cuma, air digunakan tidak efisien dan sangat boros. Air yang sering digunakan
dibagi menjadi dua jenis, air permukaan dan air bawah tanah. Tidak disadari, penggunaan air
tanah yang berlebihan sangat berpengaruh buruk pada lingkungan. Air tanah yang disedot terus-
menerus tanpa ada pengembalian air akan membuat ruang kosong di dalam tanah dan
menyebabkan penurunan muka tanah, penurunan muka tanah dapat menyebabkan ambruknya
bangunan tinggi dan memperbesar peluang terendam air pada musim penghujan.
Selain dari perilaku masyarakat dan industri, penurunan kualitas air juga dipengaruhi oleh
intrusi air laut, khususnya di daerah pesisir dimana pergeseran batas air laut dan air tawar ke arah
daratan. Di pantai utara Jawa Tengah menemukan bahwa air tanah dangkal kota Semarang
sebagian besar telah mengalami intrusi air laut dan beberapa tempat terjadi keasinan pada air
tanah , ditambah lagi tidak adanya vegetasi yang menjadi penahan air mengakibatkan air hujan
tidak dapat diserap untuk menjadi air tanah tetapi langsung mengalir dan menyebabkan erosi
aliran permukaan, ini mengakibatkan penurunan jumlah air terserap ke dalam tanah dan
mengakibatkan terganggunya jumlah air tanah. Selain menurunnya luas vegetasi penahan air,
berkurangnya jumlah air tanah juga disebabkan oleh pengambilan air tanah dalam jumlah besar
secara berkala, terutama di daerah perkotaan dimana air tanah merupakan sumber air utama selain

GKM PADI , PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang 2015. xv
pasokan dari PDAM untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan industri. Pertambahan jumlah
penduduk dan urbanisasi ikut mengurangi jumlah air tanah di daerah perkotaan
Air itu penting , hampir dari seluruh aktivitas kita sehari - hari tak lepas dari yang
namanya air mulai dari mandi, mencuci, makan minum, dan bekerja semuanya membutuhkan air.
Namun terlepas dari pentingnya air, yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana menjaga sumber
air kita agar tetap terlindungi.
Sumber air, sumber kehidupan adalah sebuah kalimat sederhana yang sangat
memperihatinkan. Sebab hampir sebagian besar sumber air bersih masyarakat telah tercemar oleh
limbah. Ini adalah sebuah dilema, dimana masih sering kita menyaksikan pembalakan liar pada
hutan - hutan yang berfungsi sebagai bendungan raksasa penyimpan cadangan air bersih.
Sehingga secara perlahan dan pasti sumber air kita mengering. Perilaku membuang sampah di
perairan juga masih membudaya di masyarakat kita, terutama saat musim kemarau disaat air
sumur mulai berubah warna atau berbau. Ironis memang, tapi itulah kenyataannya. yang pasti kita
harus selalu optimis. sekalipun air sumur atau sumber air lainnya yang kita miliki mulai menjadi
keruh, kotor ataupun berbau, selama kuantitasnya masih banyak kita masih dapat berupaya
merubahnya menjadi air bersih yang layak pakai

 PP no. 82 tahun 2001 perlu dilakukan upaya-upaya perlindungan dan pengelolaan
sumber daya air
 PP No.20/1990 Tentang pengendalian pencemaran air
 UU No.23/ 1997 Tentang pengelolaan lingkungan hidup
 UU No.4/1962 Tentang Ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkung hidup
 PP No.27/2012 Tentang izin lingkungan.
 Permen Lingkungan Hidup No. 05/2012 Jenis rencana usaha/kegiatan yang wajib memiliki
analisis mengenai dampak lingkungan hidup.
Air limbah industri jika tidak diolah dengan benar akan mencemari lingkungan sekitar Jadi
limbah cair harus diolah dengan standar baku mutu limbah cair supaya kualitas efluen air limbah
industri harus memenuhi standar yang telah ditetapkan dan dalam perencanaan sistem manajemen
lingkungan terutama pengelolaan limbah cair dilakukan identifikasi aspek dan evaluasi dampak
dengan persyaratan persyaratan legal

GKM PADI , PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang 2015. xvi
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang terletak pada garis
lintang selatan ( LS 6º 59' 24,48'' ), garis bujur timur ( BT 110º 20' 03,21'' ) dan ketinggian 168,96
kaki, terletak pada dataran tinggi. dalam operasional kegiatan proses produksi dan kegiatan lain
tidak lepas dari air , air domestik yang bisa digunakan adalah air bawah tanah (ABT) yang
penggunaanya dapat digambarkan pada gambar dibawah ( gambar 1) . pemakaian air ABT di
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk divisi Noodle semarang dibagi menjadi 2 yaitu air domestik
plant dan air domestik non plant, ABT didistribusi ke proses produksi ( Air domestik plant ) dan
ke kantin, toilet loker, office, pos satpam, warehouse, hydrant, dan masjid ( Air domestik non
plant).

Gambar 1.Skema Distribusi ABT PT Indofood CBP Noodle Semarang

GKM PADI , PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang 2015. xvii
JADWAL RENCANA DAN PELAKSANAAN KEGIATAN\

Keterangan

: Rencana

: Realisasi

GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 1
LANGKAH I
MENENTUKAN TEMA DAN JUDUL

A.Menentukan Tema

A.1 Indentifikasi prioritas masalah

Pemakaian air di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle


Semarang hanya menggunakan air bawah tanah , pemakaian air itu sendiri dibagi
menjadi 2 yaitu air domestik plant dan air domestik non plant. Sehubungan pemakaian
air plant untuk proses produksi maka GKM PADI lebih memprioritaskan ke pemakaian
air domestik non plant.
Selain itu adanya himbauan dari warga RW XII yang terdiri dari 15 RT yang
setiap RT terdiri dari 75 KK atau kurang lebih 450 jiwa penduduk. Surat himbauan
tertanggal 11 Maret 2015 mengenai efisiensi pemakaian air bawah tanah. Surat
himbauan ini di tujukan kepada seluruh perusahaan yang berada pada lingkungan
kawasan industri Tambakaji agar dapat melakukan penghematan pemakaian air bawah
tanah supaya tidak terjadi kekeringan pada sumur warga sekitar kawasan.
Dengan pemakaian ABT cukup tinggi maka GKM PADI akan mencari sumber
air lain selain ABT untuk keperluan domestik. Pemakaian domestik pada non plant
terbagi dalam beberapa area seperti; office, pos satpam, kantin dan toilet loker,
warehouse, masjid dan hydrant.
Dari data tanggal 9 – 11 maret 2015 diketahui pemakaian air domestik non plant
secara total sebesar 350,6 m3 dan pemakaian yang tertinggi pada kantin dan toilet loker
yaitu sebesar 196,4 m3 (rata-rata 28,6 m3). Pemakaian air toilet loker digunakan
sebagian besar oleh karyawan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Divisi Noodle
Semarang sedangkan pemakaian kantin digunakan oleh pihak catering untuk proses
pencucian peralatan makan, sanitasi ruang kantin serta untuk cuci tangan .

GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 2
Tabel 1.1
Pemakaian ABT ( Air Bawah Tanah ) non plant PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Divisi Noodle Semarang pada tanggal 9 – 11 maret 2015

Periode
Tanggal 11
ABT Non plant Tanggal 09 Maret 2015 Tanggal 10 Maret 2015 Maret Total Average
2015
Shift I Shift II Shift III Shift I Shift II Shift III Shift I
3
Office (m ) 3 3 3 1.7 1.7 1.6 1.7 15.7 2.24
Pos Satpam
3
(m ) 15.4 15.3 15.3 11.7 11.7 11.6 7.4 88.4 12.63
Kantin dan
3
toilet loker (m ) 31.4 31.3 31.3 25.4 25.3 25.3 26.4 196.4 28.06
Warehouse
3
(m ) 2 2 2 7.7 7.7 7.6 3.7 32.7 4.67
3
Masjid (m ) 2.4 2.3 2.3 2.7 2.7 2.6 2.4 17.4 2.49
3
Hydrant (m ) 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00
Total (m³) 54.2 53.9 53.9 49.2 49.1 48.7 41.6 350.6 50.09

Grafik 1.1
Pemakaian ABT (Air Bawah Tanah ) non plant PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Divisi Noodle Semarang pada tanggal 9 – 11 maret 2015

GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 3
Grafik 1.1
Pemakaian ABT (Air Bawah Tanah ) Non Plant PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Divisi Noodle Semarang pada tanggal 9 – 11 maret 2015

Tabel 1.2
Biaya pajak pemakaian air bawah tanah non plant PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Divisi Noodle Semarang pada tanggal 9 – 11 maret 2015

Periode 7 Shift
KETERANGAN Pos Kantin TOTAL
Office dan Warehouse Masjid Hydrant
Satpam
Toilet
Keterangan Pemakaian 15.7 88.4 196.4 32.7 25.3 0 358.5
Harga Dasar (Rp) 4,150 4,150 4,150 4,150 4,150 4,150 24,900
Nilai Perolehan Air 65,155 366,860 815,060 135,705 104,995 0 1,487,775
Tarif 20 %
Pajak terutang (Rp) 13,031 73,372 163,012 27,141 20,999 0 297,555

Berdasarkan table dan grafik 1.2 diatas diketahui biaya pajak terutang air bawah
tanah di kantin dan toilet loker sebesar Rp. 163,012 selama 7 shift atau Rp. 69,908 /
hari.

GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 4
Grafik 1.2
Biaya pajak pemakaian air bawah tanah non plant PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Divisi Noodle Semarang pada tanggal 9 – 11 maret 2015

GRAFIK BIAYA PAJAK AIR NON PLANT ( Rp)

18 0, 0 0 0 163,012
Pajak terutang (Rp)

16 0, 0 0 0
14 0, 0 0 0 Tarif 20
12 0, 0 0 0 %
10 0, 0 0 0
73,372
80,000
60,000
40,000 27,141 20,999
13,031
20,000 0
0
Pos Satpam Kantin dan Warehouse
Office Masjid Hydrant
Toilet

Periode 7 Shift

Grafik 1.2
Biaya pajak pemakaian air bawah tanah non plant PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Divisi Noodle Semarang pada tanggal 9 – 11 maret 2015

GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 5
Tabel 1.2
Harga dasar air SKPD Pemkot Semarang

Volume Har g a Das a r


0- 10 0 : 100 4, 1 5 0
101- 500 : 400 4, 1 7 5
501-1000 : 500 4, 2 0 0
10 0 1 - 250 0 : 1500 4, 2 2 5
25 0 1 - 500 0 : 2500 4, 2 5 0
> 5001 : 2415 4, 2 7 5

data diambil dari SKPD Pemkot Semarang

A.2 Analisa pareto dan penentuan tema


Adanya keluhan lingkungan warga sekitar perusahaan yaitu RW XII Kelurahan
Tambak Aji yang mengalami kekeringan sumur akibat pemakaian air bawah
tanah yang berlebihan.

Sehubungan dengan pemakaian air plant langsung bersentuhan dengan produk maka
untuk pemakaian air plant tidak kami gunakan.

Dengan pemakaian air bawah tanah yang tinggi maka biaya pajak terutang juga akan
tinggi

Berdasarkan target dari management untuk melakukan efisiensi pemakaian air bawah
tanah untuk keperluan non plant.

Berdasarkan data tersebut diatas, maka GKM PADI menentukan tema;

“ Menurunkan Pemakaian Air Bawah Tanah untuk Keperluan Domestik”

GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 6
B. Menentukan Judul

B.1 Menentukan judul dan analisa pareto

Pada hasil stratifikasi penentuan tema diketahui bahwa pemakaian air kantin
dan toilet loker adalah yang tertinggi dan sesuai arahan management untuk melakukan
efisiensi pemakaian air bawah tanah seperti yang terlihat pada grafik dan tabel dibawah
ini .

Tabel 1.3
Data pemakain air bawah tanah kantin dan toilet loker PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Divisi Noodle Semarang pada tanggal 9 – 11 tahun 2015

Periode
Tanggal 11
Keterangan Tanggal 09 Maret 2015 Tanggal 10 Maret 2015 Maret Total Average
2015
Shift
Shift I Shift II Shift I Shift II Shift III Shift I
III
Kantin dan Toilet
loker (m3) 31.4 31.3 31.3 25.4 25.3 25.3 26.4 196.4 28.06

Grafik 1.3
Data pemakain air bawah tanah kantin dan toilet loker PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Divisi Noodle Semarang pada tanggal 9 – 11 tahun 2015

GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 7
Tabel 1.3
Biaya pajak pemakaian air bawah tanah non plant pada kantin dan toilet loker PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk
Divisi Noodle Semarang pada tanggal 9 – 11 maret 2015

Periode
Tanggal 11
Keterangan Tanggal 09 Maret 2015 Tanggal 10 Maret 2015 Maret Total
2015
Shift I Shift II Shift III Shift I Shift II Shift III Shift I
Kantin dan Toilet
loker (m3) 31.4 31.3 31.3 25.4 25.3 25.3 26.4 196.4
Harga Dasar (Rp) 4,150 4,150 4,150 4,150 4,150 4,150 4,150 29,050

Nilai Perolehan Air 130,310 129,895 129,895 105,410 104,995 104,995 109,560 815,060

Tarif 20 %

Pajak terutang (Rp) 26,062 25,979 25,979 21,082 20,999 20,999 21,912 163,012

Grafik 1.3
Biaya pajak pemakaian air bawah tanah non plant pada kantin dan toilet loker PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang pada tanggal 9 – 11 maret 2015

Tabel 1.4
Air IPAL PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Divisi Noodle Semarang tanggal 9-11 tahun 2015

Periode
Tanggal 11
Air IPAL Tanggal 09 Maret 2015 Tanggal 10 Maret 2015 Maret Total Average
2015
Shift I Shift II Shift III Shift I Shift II Shift III Shift I

Inlet IPAL (m3) 31.7 31.7 31.6 37.7 37.7 37.6 34.4 242.4 34.63
3
Outlet IPAL (m ) 38 38 38 31.7 31.7 31.6 33.7 242.7 34.67
Total (m³) 69.7 69.7 69. 6 69.4 69. 4 69.2 68. 1 48 5. 1 69. 3 0

GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 8
Grafik 1.4
Air IPAL PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Divisi Noodle Semarang tanggal 9-11 tahun 2015

Berdasarkan tabel dan grafik 1.4 diatas diketahui inlet IPAL dari produksi
secara total sebesar 242,4 m3 (rata –rata 34,63) dari inlet ini akan diproses dari bak
trapping ke equalisasi diteruskan ke bak UASB kemudian ke bak aerasi, ke bak
sedimen, ke bak koagulasi, ke klorinasi, ke filterisasi dan terakhir di bak penampung.
Dari bak penampung ini untuk saat ini pemanfaatannya tidak maksimal.

Tabel 1.5
Biaya Air Outlet IPAL PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Divisi Noodle Semarang tanggal 9-11 tahun 2015

Periode
Tanggal
Keterangan Tanggal 09 Maret 2015 Tanggal 10 Maret 2015 11 Maret Total
2015
Shift I Shift II Shift III Shift I Shift II Shift III Shift I
3
Air Outlet IPAL (m ) 38 38 38 31.7 31.7 31.6 33.7 242.7
Harga Dasar (Rp) 4,150 4,150 4,150 4,150 4,150 4,150 4,150 29,050
Nilai Perolehan Air 157,700 157,700 157,700 131,555 131,555 131,140 139,855 1,007,205
Tarif 20 % 20% 20% 20% 20% 20% 20% 20% 20%
Pajak terutang (Rp) 31,540 31,540 31,540 26,311 26,311 26,228 27,971 201,441

GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 9
Grafik 1.5
Biaya Air Outlet IPAL PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Divisi Noodle Semarang tanggal 9-11 tahun 2015

Berdasarkan table dan grafik 1.5 diatas diketahui biaya air outlet IPAL yang
tidak dimanfaatkan sebesar 242,7 m3. Air hasil olahan ini belum dimanfaatkan secara
maksimal sehingga oulet IPAL dibuang di badan air. Hal ini dapat dilihat dalam tabel
jika outlet IPAL yang dibuang di konversikan ke dalam pajak terutang sebesar Rp.
201,.441

Kesimpulan
3

Pada diagram pareto pemakaian rata-rata pada kantin dan toilet loker 28.06 m .
3

Air olahan IPAL yang tidak dimanfaatkan / dibuang rata-rata sebesar 34.67 m .

Demikian pula halnya jika ditinjau dari segi nilai biaya air Outlet IPAL bahwa
adanya kerugian sebesar Rp.201.441 selama 7 shift.
Berdasarkan hasil kesepakatan dengan management maka GKM PADI menentukan judul;
" Menurunkan Pemakaian Air Bawah Tanah untuk Keperluan Domestik di Kantin dan

Toilet Loker Sebesar 100% dalam

GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 10
B.2.Internal Memorandum Penentuan Judul

GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 11
B. Kinerja Gugus Kendali Mutu Saat ini

I.Radar chart anggota GKM sebelum perbaikan

A. Kinerja GKM

1) Pengetahuan konsep dasar peningkatan mutu.

2) Pengelolaan GKM dan peran aktif anggota.

3) Penerapan PDCA dan QC tools.

4) Keterampilan ber-GKM ( Presentasi dll.)

5) Motivasi untuk meningkatkan diri.

Grafik 1.7
Radar chart kinerja GKM sebelum perbaikan

Tabel 1.7
Radar chart kinerja GKM sebelum perbaikan
ANGGOTA GKM
NO KINERJA GKM Total
Rony P Arif M Sunarti A. Jalil Sularno Manteb W Lasmi
Pengetahuan Konsep Dasar Peningkatan
1 3 2 2 3 2 2 3 2,43
Mutu
2 Pengelolaan GKM & Peran Aktif Anggota 2 3 3 2 3 3 2 2,57
3 Penerapan PDCA & QC Tools 1 1 1 1 1 1 1 1,00
4 Ketrampilan ber GKM (presentasi dll ) 2 2 2 2 2 2 2 2,00
5 Motivasi untuk meningkatan diri 3 3 3 3 3 3 3 3,00
AVR 2,20

GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 12
B. Kondisi lingkungan kerja

1) Keharmonisan antar karyawan.

2) Keharmonisan atasan dan bawahan.

3) Frekuensi dan mutu pertemuan.

4) Motivasi untuk melakukan perbaikan mutu.

5) Konsistensi dalam melaksanakan standart.

Grafik 1.8
Radar chart kondisi lingkungan kerja sebelum perbaikan

Tabel 1.8
Radar chart kondisi lingkungan kerja sebelum perbaikan
ANGGOTA GKM
NO KONDISI LINGKUNGAN KERJA Total
Rony P Arif M Sunarti A. Jalil Sularno Manteb W Lasmi

1 Keharmonisan antar karyawan 4 2 2 3 2 2 3 2,57


2 Keharmonisan Atasan dan Bawahan 3 3 3 2 3 3 2 2,71
3 Frekuensi dan Mutu Pertemuan 3 1 1 1 1 1 1 1,29
4 Motivasi untuk melakukan perbikan mutu 3 2 2 2 2 2 2 2,14
Konsisensi dalam melaksanakan
5 standar 4 3 3 3 3 3 3 3,14
AVR 2,37

GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 13
C. Rinda windows sebelum perbaikan

Goo
d 5
L
Zon e B -
I 2 Zone A - 2
N
G Zon e D - 2
4
K Zon e C - 2
U Zo n e B Zone B - 1
N
G Zo n e C
A 3
N 2.37
Zone C - 1
K Zon e D
E 2
R Zon e D -
1
J
A
1
2 2.20 3 4 5
High
KINERJA GKM

14
GKM PADI, PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015
LANGKAH II
MENGANALISA PENYEBAB

A.1 Identifikasi Faktor Penyebab

 Faktor Manusia

 Kesadaran hemat air kurang

 Lupa menutup kran

 Lambat memperbaiki instalasi yang bocor

 Belum diketahui titik instalasi yang bocor


 Faktor Material

 Kebocoran pada kran

 Kran tidak tertutup rapat

 Terdapat material lain dalam air

 Belum dipasang filter air pada instalasi air di toilet loker

 Buka tutup kran menggunakan model putar / handle

 Tidak menggunakan air olahan IPAL

 Air olahan IPAL hanya digunakan sanitasi batubara

 Belum ada instalasi olahan IPAL yang akan digunakan


 Faktor Methode

 Tidak ada pembatasan jumlah pada pemakaian air

 Tidak ada pengaturan jadwal pemakaian air di kantin


 Faktor Mesin / Alat

 Kebocoran pada pipa instalasi air

 Pipa korosif

 Instalasi pipa dalam tanah

GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 15
A.2 Ishikawa Diagram

Manusia Material 2 Belu m di p a s a n g


fil t e r
air pada instalasi
Air olahan IPAL Buka kran air
hanya
digunakan model di toilet loker
sanitasi
Lupa tidak menutup kran batubara
1

belum ada Kran tidak


Kesadaran hemat air kurang tertutup rapat
instalasi air
Pemakaian air
di
olahan IPAL Terdapat material lain kantin dan
dalam toilet
Lambat memperbaiki yan g aka n air
l o k e r ti n g g i
instalasi yang bocor dig u n a k a n

Tidak menggunakan Kebocoran pada kran


Belum diketahui air olahan IPAL
instalasi yang

Kebocoran pada pipa instalasi air Tidak ada pembatasan jumlah


pemakaian air kantin
Instalasi pipa dalam
tanah 4

Tidak ada pengaturan


Pipa korosif ja d w a l p e m a k a i a n air
di kantin

Mesin / Alat Methode

A.3 Nominal group tekhnic anggota GKM PADI

Tabel 2.1
Nominal group tekhnique penyebab dominan

ANGGOTA GKM
NO AKAR PENYEBAB TOTAL RANGKING
Rony P Arif M Sunarti Jalil Sularno Manteb Lasmi
Belum ada instalasi air olahan IPAL yang
1 5 4 5 5 3 5 3 25 1
akan digunakan
Buka tutup kran menggunakan model
2 4 5 4 3 4 4 1 21 2
putar / handle
Belum dipasang filter air pada instalasi air
3 3 3 1 2 2 3 2 13 4
di toilet loker
Tidak ada pengaturan jadwal pemakaian
4 2 2 3 4 5 2 4 20 3
air di kantin
5 Instalasi pipa dalam tanah 1 1 2 1 1 1 5 11 5
GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 16
Berdasarkan table 2.1 diatas diketahui hasil nominal group tehnique menunjukkan

penyebab 1. Belum ada instalasi air olahan IPAL yang akan digunakan total nominal 48 poin,

penyebab 2. Buka tutup kran menggunakan model putar / handle total nominal 37 poin,

penyebab 3. Belum dipasang filter air pada instalasi air di toilet loker total nominal 24 poin,

penyebab 4. Tidak ada pengaturan jadwal pemakaian air di kantin total nominal 34 poin,

penyebab 5. Instalasi pipa dalam tanah total nominal 22 poin.

Berdasarkan hasil NGT diperoleh ,anggota GKM PADI memutuskan bersama, bahwa

faktor - faktor penyebab dominan sebagai berikut :

1. Belum ada instalasi air olahan IPAL yang akan di gunakan.

2. Buka tutup kran menggunakan model putar / handle.

3. Tidak ada pengaturan jadwal pemakaian air kantin di kantin.

4. Belum di pasang filter air pada instalasi air di toilet loker.

GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 17
LANGKAH III
MENGUJI DAN MENENTUKAN PENYEBAB DOMINAN

A. Menguji faktor penyebab dominan


1) Pengujian penyebab belum ada instalasi air olahan IPAL yang akan digunakan
Indikator : Korelasi antara waktu (jam) dengan air yang digunakan kembali (flow meter
3
(m ) )
Diagram 3.1
Scatter diagram penyebab belum ada instalasi air olahan IPAL yang akan digunakan

Tabel 3.1
Penyebab belum ada instalasi air olahan IPAL yang akan digunakan

Tangga Waktu (X) Flow meter (Y)


l
Ja m Air Ol a h a n IP A L (m 3 )
01/9/15 8 0.0
01/9/15 16 0.0
01/9/15 24 0.0
02/9/15 32 0.4
02/9/15 40 0.7
02/9/15 48 1.0
03/9/15 56 1.0

Korelasi (r1) 0. 9 5 3

Dari hasil uji tabel dengan menggunakan scatter diagram didapatkan koefesian korelasi
r1 = 0,953 yang mana > 0,714 yang menyatakan korelasi kuat.
Kesimpulan: faktor penyebab belum ada instalasi air olahan IPAL yang akan digunakan
terbukti secara significant sebagai penyebab dominan.

GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 18
2) Pengujian penyebab kebocoran pada buka tutup kran menggunakan model
putar/handle
Indikator : Korelasi antara jumlah kran (pc) dengan air yang terbuang (liter).
Diagram 3.2
Scatter diagram penyebab kebocoran pada buka tutup kran menggunakan model putar/handle

r2 = 0,962

Tabel 3.2
Penyebab kebocoran pada buka tutup kran menggunakan model putar/handle

kran tidak tertutup (X) Air yang terbuang (Y)


Tanggal
Jumlah (pc) liter
18/8/15 3 30.4
19/8/15 2 29.3
20/8/15 3 46.3
21/8/15 4 59.7
22/8/15 5 79.2
24/8/15 4 60.2
25/8/15 5 76.5

Korelasi (r2) 0.962

Dari hasil uji tabel dengan menggunakan scatter diagram didapatkan koefesian korelasi
r2 = 0,962 yang mana > 0,714 yang menyatakan korelasi kuat.
esimpulan: Faktor penyebab kebocoran pada buka tutup kran menggunakan model putar /
handle terbukti secara significant sebagai penyebab dominan.

GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 19
3) Pengujian penyebab tidak ada pengaturan jadwal pemakaian air di kantin
Indikator : Korelasi antara waktu (jam) dengan pemakaian air di kantin (flow meter(m3))
Diagram 3.3
Scatter diagram penyebab tidak ada pengaturan jadwal pemakaian air di kantin

Tabel 3.3
Penyebab tidak ada pengaturan jadwal pemakaian air dikantin

Tangga Waktu (X) Flow meter (Y)


l
Ja m Kantin (m3)
01/9/15 8 2. 7
01/9/15 16 5. 4
01/9/15 24 8. 0
02/9/15 32 10. 4
02/9/15 40 12. 7
02/9/15 48 15. 0
03/9/15 56 17. 0

Korelasi (r3) 0. 9 9 8

Dari hasil uji tabel dengan menggunakan scatter diagram didapatkan koefesian korelasi
r3 = 0,998 yang mana > 0,714 yang menyatakan korelasi kuat.
Kesimpulan: Faktor penyebab tidak ada pengaturan jadwal pemakaian air dikantin terbukti
secara significant sebagai penyebab dominan.

GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 20
4) Pengujian penyebab belum dipasang filter air pada instalasi air di toilet
loker indikator : Korelasi antara jumlah kran (pc) dengan air yang keluar (liter).
Diagram 3.4
Scatter diagram penyebab belum dipasang filter air pada instalasi air di toilet loker

r2 = 0,976

Tabel 3.4
Penyebab belum dipasang filter air pada instalasi air di toilet loker

Kran tersumbat (X) Air yang keluar (Y)


Tanggal

Jumlah (pc) liter


26/8/15 0 0.0
27/8/15 0 0.0
28/8/15 2 31.7
29/8/15 3 47.5
31/8/15 2 42.4
01/09/15 3 45.3
02/09/15 3 44.2

Korelasi (r4) 0.976

Dari hasil uji tabel dengan menggunakan scatter diagram didapatkan koefesian korelasi
r4 = 0,976 yang mana > 0,714 yang menyatakan korelasi kuat.
Kesimpulan: faktor penyebab belum dipasang air di toilet loker terbukti secara significant
sebagai penyebab dominan.
GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 21
B. Kesimpulan Hasil Pengujian
Dari hasil pengujian didapatkan 4 penyebab dominan, yaitu penyebab yang
mempunyai nilai Rho : > 0.714 antara lain :
Diagram 3.5
Kesimpulan hasil

Tabel 3.5
Kesimpulan hasil

NO r PENYEBAB DOMINAN KORELASI PERSENTASE

Belum ada instalasi air olahan IPAL


1 r1 0,95318 24,51 %
yang akan di gunakan
Buka tutup kran menggunakan
2 r2 1,00000 24,74 %
model putar / handle
Tidak ada pengaturan jadwal
3 r3 0,99897 25,66 %
pemakaian air di kantin
Belum di pasang filter air pada
4 r4 1,00000 25,10 %
instalasi air di toilet loker

GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 22
LANGKAH IV
MEMBUAT RENCANA DAN MELAKSANAKAN PERBAIKAN

A. Membuat Rencana Perbaikan


No Penyebab Dominan Why What Where When Who How How Much

*Mengolah hasil air IPAL


menjadi air bersih
Membuat instalasi IPAL, * Membuat instalasi pipa air
M Wiyanto,
Belum ada instalasi air Supaya Air hasil olahan olahan dari IPAL Toilet Week Rony P. olahan dari IPAL ke toilet
1 olahan IPAL yang akan IPAL dapat dimanfaatkan ke toilet loker dan loker dan 37-38 loker dan batubara 100%
digunakan dan tidak dibuang di sanitasi boiler
Batubara
batubara * Instalasi pipa air olahan
IPAL menggunakan ukuran
pipa ɸ1 inch

*Mengganti kran model


Mengganti kran
Buka tutup kran Supaya kran dapat model handle / Kantin dan Week Jalil, Lasmi pencet 6 buah dikantin dan 8
2 menggunakan model tertutup rapat putar dengan toilet loker 37-38 buah ditoilet loker serta 100%
putar/handle pencet sosialisasi penggunaan kran
tersebut

* Menempel jadwal pemakaian


air serta sosialisasi jadwal
hemat pemakaian air kepada
karyawan katering dan
Membuat jadwal pemasangan warning sign
pemakaian air di
Supaya ada kesadaran hemat air ditoilet loker
Tidak ada pengaturan hemat pemakaian air kantin serta Week Arif M, Sunarti
3 jadwal pemakaian air dikantin dari Pihak memasang kunci Kantin 37-38 , 100%
dikantin kran dan * Membuat kunci pada kran
Katering
menempel warning air dikantin, kran tersebut
sign hemat air akan dibuka dan ditutup oleh
karyawan katering sesuai
jadwal serta mencatat di buku
serah terima kunci kran air
dipoliklinik

* Potong instalasi pipa air


olahan IPAL setelah pompa
distribusi yang menuju ke
toilet loker

Belum dipasang filter air Memasang filter * Pasang filter air dengan
4 pada instalasi air di toilet Supaya kran air tidak air pada instalasi IPAL Week Sularno dan M ukuran mess 40 pada instalasi 100%
loker tersumbat kotoran air di toilet loker 37-38 Wiyanto pipa air yang dipotong.

* Lakukan pembersihan
seminggu sekali

B.Menetapakan Intermediate Target


Berdasarkan solusi inovatif tersebut diatas GKM PADI menetapkan INTERMEDIATE
TARGET Sebesar 100%

GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 23
FAKTOR
NO PENYEBAB UJI CO B A FOTO

B e l u m a d a in s t a l a s i air M e m b u a t in s t a l a s i ol a h a n d a r i IP A L
ol a h a n ke
1 toil e t lo k e r d a n di sa n i t a s i b o i l e r
IP A L y a n g a k a n di g u n a k a n
bat u b a r a

K o n d i s i air IP A L b e l u m Se b e l u m Ses u d a h
In s t a l a s i In s t a l a s i
di p a k a i

B u k a tut u p kr a n M e n g g a n t i kr a n m o d e l h a n d l e /
put ar
2 men g g u n a k a n mod el
d e n g a n pe n c e t
putar/ h a n d l e

Kra n m o d e l
Kran model putar pen c e t

M e m b u a t ja d w a l p e m a k a i a n air
Ti d a k a d a p e n g a t u r a n di k a n t i n d a n m e n e m p e l w a r n i n g
ja d w a l si g n
3
p e m a k a i a n air dik a n t i n . h e m a t air di ka n t i n d a n toil e t lo k e r

Ja d w a l pe m a k a i a n
Seb el u m
air K u n c i Kr a n air ka n t i n
W a r n i n g si g n di k u n c i
di k a n t i n se s u d a h

B e l u m di p a s a n g filt e r air
p a d a in s t a l a s i air di M e m a s a n g filt e r air p a d a in s t a l a s i
4 toil e t air
di toil e t lo k e r
lo k e r

S e b e l u m di p a s a n g S e t e l a h di p a s a n g
K o t o r a n p a d a kr a n
filt e r air Filt e r air

24
GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015
C.Internal Memorandum Rencana Perbaikan

GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 25
D. Pelaksanaan Perbaikan
MO NIT O R I N KEP U T U S A
G N

Gr afi k pe m a k a i a n i n s t a l a s i ai r o l a h a n
UJI IP A L
NO FAKTOR PENYEBAB COB A
16
14
12
11 11

PemanfaatanAir L I P A ³(m )
10 10
8 8 8 8 8
6 BE R H A S I L
4
2
Belum ada instalasi M e m b u a t in s t a l a s i air ol a h a n
0 0 0 0 0.4 0.3 0.3 0
air dari
1 2 3 1 2 3 1 1 2 3 1 2 3 1
1 olahan IPAL yang IP A L ke toi l e t lo k e r d a n di
akan sa nit a s i Sebelum Ses u d a h
digunakan boiler batubara BY SHIFT (8
Jam)

G r a f i k k r a n ti d a k te r t u t u p
ra p a t
10
Kran T i d a k tertutup R a p a t (pc)

6
5 5
4 4 4
3 3 BERHASIL
2 2
Buka tutup kran
Mengganti kran model handle / 0 0 0 0 0 0 0 0
2 menggunakan model 26 27 28 29 31 1 2 21 22 23 25 26 28 29
putar dengan pencet
putar/handle Sebelum Ses u d a h
BY SHIFT
(9Jam)

G r a f i k ti d a k a d a p e n g a t u r a n ja d w a l pe m a k a i a n air di
ka nt i n
10

8
m³()

4 BERHASIL
Ai r K a n ti
n

6
nPemakaia

Membuat jadwal pemakaian 2.7 2.7 2.6 2.4 2.3 2.3


air 2 2 2 2 2 2 2 2 1. 7
Tidak ada pengaturan
di kantin dan menempel warning
3 jadwal pemakaian air 0
sign hemat air di kantin dan toilet 1 2 3 1 2 3 1 1 2 3 1 2 3 1
dikantin.
loker Sebelum Sesudah
BY SHIFT (8 Jam )

G r a f i k k r a n ai r te r s u m b a t
kot o r a n
10
Kran Tersumbat (pc)

4 BERHASIL
3 3 3
Belum dipasang 2 2 2
filter M e m a s a n g fil t e r a i r p a d a 1 1
in s t a l a s i 0 0 0 0 0 0 0 0
air pada instalasi air 26 27 28 29 31 1 2 21 22 23 25 26 28 29
4 di air di toilet loker Sesuda
toilet loker Sebelu m h
BY SHIFT (9 Jam )

GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 26
LANGKAH V
MENELITI HASIL
A. Analisa Hasil Perbaikan
A.1. Analisa perubahan kondisi penyebab dominan
1.Komparasi penyebab belum ada instalasi air olahan IPAL yang akan digunakan

Faktor: Instalasi air olahan belum optimal


Data : Flow meter air IPAL
Grafik 5.1
Sebelum dan sesudah ada instalasi air olahan IPAL yang akan digunakan

Tabel 5.1
Sebelum dan sesudah ada instalasi air olahan IPAL yang akan digunakan

PENGAMATAN BY SHIFT ( 8 Jam )


KETERANGAN 1/9/2015 2/9/2015 3/9/2015 9/10/2015 10/10/2015 11/10/2015
1 2 3 1 2 3 1 1 2 3 1 2 3 1
0 0 0 0.4 0.3 0.3 0 10 11 8 11 8 8 8
Pemakaian air (m³)
3 3
Instalasi air olahan belum ada (m ) Sesudah Dipasang Instalasi air olahan (m )

Berdasarkan table 5.1 diatas diketahui flow meter IPAL sebelum ada instalasi olahan
yang akan digunakan sebesar 1 m3 selama 7 shift dengan rata rata 0,14. Setelah kami lakukan
perbaikan pembuatan instalasi air olahan IPAL maka ada kenaikan pemanfaatan terhadap
pemakaian air hasil olahan IPAL sebesar 64 m3 dengan rata rata 9 m3. Dari hasil tersebut
maka analisa hasil terhadap perbaikan pembuatan instalasi air hasil olahan IPAL berhasil.

GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 27
2. Komparasi penyebab buka tutup kran menggunakan model putar / handle

Faktor: Buka tutup kran menggunakan model putar / handle


Data : kran tidak tertutup rapat
Grafik 5.2
Buka tutup kran menggunakan model putar / handle dan kran pencet

Tabel 5.2
Buka tutup kran menggunakan model putar / handle dan kran pencet

PENGAMATAN BY SHIFT (9 jam)

KETERANGAN Agustus 2015 September 2015

26 27 28 29 31 1 2 21 22 23 25 26 28 29

3 2 3 4 5 4 5 0 0 0 0 0 0 0
Kran tidak tertutup
rapat (pc) Kebocoran kran dengan handle
Kebocoran kran dengan handle pencet
putar

Berdasarkan table 5.2 diatas diketahui jumlah kran tidak tertutup sebanyak 26 kran

selama 7 hari. Setelah kami lakukan perbaikan penggantian kran pencet maka ada perubahan

yang semula lupa tutup kran menjadi kran selalu tertutup setelah dipakai.

Dari hasil tersebut maka analisa hasil terhadap perbaikan penggantian kran model pencet

berhasil menurunkan air yang terbuang akibat kran yang tidak tertutup rapat.

GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 28
3. Komparasi penyebab belum ada jadwal pemakaian air dikantin

Faktor: Belum ada jadwal pemakaian air dikantin


Data : Flow meter air kantin
Grafik 5.3
Sebelum dan sesudah ada jadwal pemakaian air dikantin

Tabel 5.3
Sebelum dan sesudah ada jadwal pemakaian air dikantin

PENGAMATAN BY SHIFT (8 jam)

KETERANGAN 1/9/2015 2/9/2015 3/9/2015 9/10/2015 10/10/2015 11/10/2015


1 2 3 1 2 3 1 1 2 3 1 2 3 1
2.7 2.7 2.6 2.4 2.3 2.3 2 2 2 2 2 2 2 1.7
Pemakaian air
3 3
(m³) Belum ada jadwal pemakaian air (m ) sudah ada jadwal pemakaian air (m )

Berdasarkan table 5.3 diatas diketahui flow meter kantin sebelum ada jadwal

pemakaian air sebesar 17 m3 selama 7 shift . Setelah kami lakukan perbaikan dengan membuat

jadwal pemakaian air di kantin, memasanga kran yang terkunci serta memasang warning sign

hemat air maka pemakaian sebesar 13,7 m3 selama 7 shift. Dari hasil tersebut maka analisa

hasil terhadap perbaikan pembuatan jadwal pemakaian air di kantin berhasil menurunkan

pemakaian air bawah tanah

GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 29
4. Komparasi penyebab belum dipasang filter air pada instalasi air di toilet loker

Faktor: Belum dipasang filter air sebelum toilet loker


Data : Frekuensi kran tersumbat kotoran
Grafik 5.4
Sebelum dan sesudah dipasang filter air pada instalasi air di toilet loker

Tabel 5.4
Sebelum dan sesudah dipasang filter air pada instalasi air di toilet loker

PENGAMATAN BY SHIFT (9 jam)


KETERANGAN Agustus 2015 September 2015
26 27 28 29 31 1 2 21 22 23 25 26 28 29

0 0 2 3 2 3 3 0 0 0 0 0 1 1
Kran tersumbat
(pc)
Belum ada instalasi filter ke toilet Instalasi filter sudah terpasang

Berdasarkan table 5.4 diatas diketahui kran tersumbat sebelum ada filter air ke toilet

loker sebanyak 13 kran selama 7 hari. Setelah kami lakukan perbaikan dengan memasang filter

air pada instalasi air toilet loker maka ada perubahan yang semula banyak tersumbat menjadi

tidak ada kran yang tersumbat. Dari hasil tersebut maka analisa hasil terhadap pemasangan

filter air di toilet loker berhasil.

GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 30
A.2. Analisa Perbandingan Hasil Terhadap Judul (Initial Goals)

Grafik 5.5
Perbandingan pemakaian air bawah tanah dikantin dan toilet loker
sebelum dan sesudah perbaikan dengan target

Tabel 5.5
Perbandingan pemakaian air bawah tanah dikantin dan toilet loker
sebelum dan sesudah perbaikan dengan target
PENGAMATAN BY SHIFT (8 JAM)
Kantin dan toilet loker Total
1 2 3 4 5 6 7
3
Kantin dan Toilet Loker (m ) 31.4 31.3 31.3 25.4 25.3 25.3 26.4 196.4
Sebelum
3
Kantin dan Toilet Loker (m ) Target - 96.4
3
Kantin dan Toilet Loker (m )
5.4 5.3 5.3 5.4 5.3 5.3 7 39
Sesudah

Berdasarkan table 5.5 diatas diketahui total pemakaian air domestik sebelum perbaikan 196,4
3 3
m dan total pemakaian air domestik sesudah perbaikan 39 m pencapaian 157,40% dengan

3
target 100 % sebanyak 96,4 m . Hal ini melampaui target terhadap judul.

GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 31
Grafik 5.6
Perbandingan pemakaian air hasil olahan IPAL
sebelum dan sesudah perbaikan dengan target

Tabel 5.6
Perbandingan pemakaian air hasil olahan IPAL
sebelum dan sesudah perbaikan dengan target

KETERANGAN PENGAMATAN BY SHIFT (8 JAM) Total


1 2 3 4 5 6 7
3
Air Olahan IPAL (m ) Sebelum 0 0 0 0.4 0.3 0.3 0 1
3
Air Olahan IPAL (m ) Target - 2
3
Air Olahan IPAL (m ) Sesudah 10 11 8 11 8 8 8 64

Berdasarkan table 5.6 diatas diketahui total pemakaian air hasil olahan IPAL
3
sebelum perbaikan 1 m dan total pemakaian air hasil olahan IPAL sesudah perbaikan

3
64 m pencapaian target sebesar 6300 %. Hal ini melebihi dari target terhadap judul.

GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 32
A.3. Analisa Perbandingan Hasil Terhadap Tema

Grafik 5.7
Perbandingan pemakaian air bawah tanah dikantin dan toilet
loker sebelum dan sesudah perbaikan

Tabel 5.7
Perbandingan pemakaian air bawah tanah dikantin dan toilet loker
sebelum dan sesudah perbaikan
PENGAMATAN BY SHIFT (8 JAM) Total
Kantin dan toilet Loker
1 2 3 4 5 6 7
Kantin dan Toilet Loker
3
(m ) Sebelum 31.4 31.3 31.3 25.4 25.3 25.3 26.4 196.4
Kantin dan Toilet Loker
3
(m ) Sesudah 5.4 5.3 5.3 5.4 5.3 5.3 7 39

Berdasarkan table 5.7 diatas diketahui total pemakaian air domestik sebelum

3 3
perbaikan 196,4 m dan total pemakaian air domestik sesudah perbaikan 39 m

sehingga pencapaian target sebesar157,40% dan hal ini melampaui target . Dari hasil ini

perbandingan hasil terhadap tema berhasil dilakukan karena berhasil melakukan

menurunkan pemakaian air bawah tanah.


GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 33
Grafik 5.8
Perbandingan pemakaian air hasil olahan
IPAL sebelum dan sesudah perbaikan

Tabel 5.8
Perbandingan pemakaian air hasil olahan IPAL
sebelum dan sesudah perbaikan

PENGAMATAN BY SHIFT (8 JAM)


Air Olahan IPAL Total
1 2 3 4 5 6 7
3
Air Olahan IPAL (m ) 0 0 0 0.4 0.3 0.3 0 1
Sebelum
3
Air Olahan IPAL (m ) 10 11 8 11 8 8 8 64
Sesudah

Berdasarkan table 5.8 diatas diketahui total pemakaian air hasil olahan IPAL
3
sebelum perbaikan 1 m dan total pemakaian air hasil olahan IPAL sesudah perbaikan
3
64 m pencapaian 6300 % . Dari hasil ini kami berhasil memanfaatkan air hasil olahan

IPAL

GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 34
B. Analisa Dampak
A. Dampak Positif

1) Environment

a. Support Go Green.
b. Penghematan sumber daya air / Mengurangi pemakaian air.
c. Tidak adanya keluhan warga sekitar perusahaan akibat kekeringan sumur.
d. Memperpanjang umur pompa pada sumur air bawah tanah
e. Mengurangi kemungkinan adanya pencemaran air.
f. Memanfaatkan air hasil olahan IPAL secara maksimal serta mengurangi air
hasil olahan IPAL yang dibuang kebadan air.
2) Morale

a. Sadar akan pentingnya hemat air

b. Lebih bijak dalam penggunaan air

c. Anggota Gugus Kendali Mutu semakin solid

3) Quality

Dengan adanya pemanfaatan air IPAL maka menurunkan pemakaian air bawah
3
tanah pada kantin dan toilet loker dari rata rata sebesar 67,8 m /hari atau 1.694

3 3 3
m /bulan menjadi rata-rata 16,7 m /hari atau 418 m /bulan

4) Costs

Adanyanya efisiensi cost dengan dilakukannya perbaikan ini dengan dibuktikan

adanya penurunan pembayaran pajak terutang dari pemakaian air bawah tanah pada

kantin dan toilet loker sebesar 75,51 % dari sebelum perbaikan, dengan potensi

costs saving sebesar Rp. 1,074,900./ bulan

B. Dampak Negatif

Tidak ditemukan adanya dampak negatif yang diakibatkan oleh perbaikan

dalam efisiensi pemakaian air untuk keperluan domestik.

GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 35
C. Kinerja Gugus Kendali Mutu setelah perbaikan

I. Radar chart anggota GKM setelah perbaikan A.

Kinerja GKM

1) Pengetahuan konsep dasar peningkatan mutu.

2) Pengelolaan GKM dan peran aktif anggota.

3) Penerapan PDCA dan QC tools.

4) Keterampilan ber-GKM ( Presentasi dll.)

5) Motivasi untuk meningkatkan diri.

Grafik 5.9
Radar chart kinerja GKM setelah perbaikan

Tabel 5.9
Radar chart kinerja GKM setelah perbaikan
ANGGOTA GKM
NO KINERJA GKM Total
Rony P Arif Sunarti A. Jalil Sularno Manteb W Lasmi
Pengetahuan Konsep Dasar Peningkatan
1 5 4 4 5 4 4 5 4,43
Mutu
2 Pengelolaan GKM & Peran Aktif Anggota 4 4 4 4 4 4 4 4,00
3 Penerapan PDCA & QC Tools 3 4 3 3 3 3 3 3,14
4 Keterampilan ber GKM (presentasi dll ) 4 4 4 4 4 4 4 4,00
5 Motivasi untuk meningkatan diri 5 5 5 5 5 5 5 5,00
AVR 4,11

GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 36
B. Kondisi lingkungan kerja

1) Keharmonisan antar karyawan.

2) Keharmonisan atasan dan bawahan.

3) Frekuensi dan mutu pertemuan.

4) Motivasi untuk melakukan perbaikan mutu.

5) Konsistensi dalam melaksanakan standart.

Grafik 5.10
Radar chart kondisi lingkungan kerja setelah perbaikan

Tabel 5.10
Radar chart kondisi lingkungan kerja setelah perbaikan

ANGGOTA GKM
NO KONDISI LINGKUNGAN KERJA Total
Rony P Arif Sunarti A. Jalil Sularno Manteb W Lasmi

1 Keharmonisan antar karyawan 4 4 3 4 3 3 4 3,57


2 Keharmonisan Atasan dan Bawahan 4 3 4 4 4 4 3 3,71
3 Frekuensi dan Mutu Pertemuan 4 4 3 3 3 3 4 3,43
4 Motivasi untuk melakukan perbikan mutu 4 4 3 3 3 3 3 3,29
5 Konsisensi dalam melaksanakan standar 4 4 3 4 3 4 4 3,71
AVR 3,54

GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 37
C. Rinda windows sesudah perbaikan

Goo
d 5
L
Zon e B -
I 2 Zone A - 2
N
G Zo n e D - 2
4
K Zon e C - 2
U 3.54 Zon e B Zone B - 1
N
G Zone C
A 3
N
Zone C - 1
K
Zo n e D
E 2
R Zon e D -
J 1
A
1
2 3 4 4.11 5
High
KINERJA GKM

GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 38
LANGKAH VI
MEMBUAT STANDART BARU

GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 39
GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 40
LANGKAH VII
MENGUMPULKAN DATA BARU DAN MENENTUKAN RENCANA BERIKUTNYA

A. Monitoring Hasil Perbaikan


Grafik 7.1
Monitoring pemakaian air kantin dan toilet loker

Tabel 7.1
Monitoring pemakaian air kantin dan toilet loker

OKTOBER 2015
KETERANGAN
8 9 10 11 15 16 17 19 20 21 22
Standar Pemakaian
3
(m ) 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18
Pemakaian Air ABT
Non Plant Kantin dan 16 16 21 57 55 55 52 56 57 18 16
3
Toilet Loker (m )

Berdasarkan table 7.1 Pemakaian air non plant kantin dan toilet loker pada

3
bulan oktober 2015 di tanggal 8 & 9 masih dibawah standar pemakaian 18 m . Namun

mulai tanggal 10 s/d 20 Oktober 2015 pemakaian air bawah tanah pada kantin dan toilet

loker melebihi standar yang telah kami tetapkan. Hal ini dikarenakan adanya kerusakan

pada pompa limbah untuk pengelolaan air IPAL. Setelah kami lakukan perbaikan pada

GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 41
pompa limbah tersebut maka pemakaian air bawah tanah pada kantin dan toilet loker

kembali lagi sesuai standard minimal 18 m3.

Grafik 7.2
Pemakaian air olahan IPAL

Tabel 7.2
Pemakaian air olahan IPAL

OKTOBER 2015
KETERANGAN
8 9 10 11 15 16 17 19 20 21 22
Standar Pemakaian
3
(m ) 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pemakaian Air
3
Olahan IPAL (m ) 25 29 27 13 25 0 0 0 0 27 27

Berdasarkan table 7.2 Pemakaian air olahan IPAL pada bulan Oktober 2015 di tanggal 8 , 9 &

10 diatas standar minimal 25 m3 tetapi dari tanggal 11 s/d 20 terjadi kerusakan pompa limbah

sehingga pemakaian dibawah standard minimal. Setelah dilakukan perbaikan di tanggal 21

Oktober 2015, pemakaian air IPAL kembali diatas standard minimal 25 m3.

GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 42
Grafik 7.3
Monitoring lanjutan pemakaian air pada kantin dan toilet loker
G r a fik M o n ito r in g P e m a k a ia n A ir T o ile t L o k e r d a n K a n tin ( m 3 )
20
18 18 18 18 18 18 18 18 18 18
17 17 17 17 S ta n d a r
P e m a k a ia n A ir ( m 3 )

16 16 16 16 P e m a k a ia n
14
12
P e m a k a ia n A ir N o n
10 P la n t to lile t L o k e r
& k a n tin (m 3 )
8
6
4
2
0 0
0 1 /2 2 /1 9 0 0 0 1 /2 3 /1 9 0 0 0 1 /2 4 /1 9 0 0 0 1 /2 5 /1 9 0 0 0 1 /2 6 /1 9 0 0 0 1 /2 7 /1 9 0 0 0 1 /2 8 /1 9 0 0 0 1 /2 9 /1 9 0 0 0 1 /3 0 /1 9 0 0
O k to b e r 2 0 1 5

Tabel 7.3
Monitoring lanjutan pemakaian air pada kantin dan toilet loker

Berdasarkan table 7.3 Monitoring lanjutan pemakaian air kantin dan toilet loker pada bulan

Oktober 2015 dari tanggal 23 s/d 31 dibawah standar minimal 18 m3.

Grafik 7.4
Monitoring lanjutan pemakaian air olahan IPAL
G r a fik M o n ito r in g P e m a k a ia n A ir O la h a n IP A L ( m 3 )
35

30 31
29 29 29
P e m a k a ia n A ir (m 3 )

27 27
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

20
Series1 Series2
15

10

0 0
23 24 25 26 27 28 29 30 31

O k to b e r 2 0 1 5

GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 43
Tabel 7.3
Monitoring lanjutan pemakaian air olahan IPAL

OKTOBER 2015
KETERANGAN TANGGAL
23 24 25 26 27 28 29 30 31
Standar Pemakaian 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pemakaian Air Olahan IPAL (m3) 29 25 0 31 27 29 29 27 25

Berdasarkan table 7.3 Monitoring lanjutan pemakaian air olahan IPAL pada bulan Oktober

2015 di tanggal 23 s/d 31 diatas standar minimal 25 m3 tetapi di tanggal 25 Oktober tidak ada

pemakaian dikarenakan pada hari minggu.

B. Data Baru Untuk Rencana Berikutnya


B.1. Data Pemakaian Penerangan Listrik di Area Lingkungan Pabrik

Grafik 7.5
Pemakaian Daya Penerangan Area Lingkungan

GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 44
Pemakaian Daya Penerangan Area Lingkungan
Tabel 7.5

No Lokasi Penerangan Total (watt)


1 Gudang Muat TA 4,900
2 Taman Area WWT FID 230
3 Distribusi 115
4 Parkir Motor sebelah barat 550
6 Kantin & Loker Putri 216
7 Jalan area Selatan 1,076
8 FG Timur 300
9 Gedung Kantor Timur 240
10 Pos 3 60
11 Parkir Mobil Gedung Baru 160
12 Gedung kantor barat 92
Parkir mobil samping
13 WWT 138
14 Area Taman WWT 618
Total 8,695

Berdasarkan grafik dan table 7.5 Pemakaian daya penerangan area lingkungan

dengan lokasi Gudang muat TA 4,900 Watt, Taman area WWT FID 230 Watt,
Distrtibusi 115 Watt, Parkir motor sebelah barat 550 Watt, Kantin dan loker putri 216

Watt, Jalan area selatan 1,076 Watt, FG timur 300 Watt, Gedung kantor timur 240 Watt,

Pos Tiga 60 Watt, Parkir mobil gedung baru 160 Watt, Gedung kantor barat 92 Watt,

Parkir mobil sebelah WWT 138 Watt, Area Taman WWT 618 Watt. Total 8,695 Watt.

Grafik 7.6
Biaya Penerangan Listrik Area Lingkungan

GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 44
Tabel 7.6
Pemakaian Daya Penerangan Area Lingkungan

Berdasarkan table 7.6 Pemakaian daya penerangan area lingkungan dengan lokasi Gudang

muat TA Rp.49,735,00 / hari, Taman area WWT FID Rp.2,344,50 /hari , Distrtibusi

Rp.1,167,25 / hari, Parkir motor sebelah barat Rp.5,582,50 /hari , Kantin dan loker putri

Rp.2,192,40 / hari, Jalan area selatan Rp.10,921,40/ hari , FG timur Rp.3,045,00 /hari, Gedung

kantor timur Rp.2,436,00 / hari Watt, Pos Tiga Rp.609,00 / hari , Parkir mobil gedung baru

Rp.1,624,00 / hari , Gedung kantor barat Rp.933,80 / hari, Parkir mobil sebelah WWT

Rp.1,400,70 / hari, Area Taman WWT Rp.6,272,70 /hari. Total Rp.88,254,25 / hari.

Kesimpulan : Pemakaian listrik pada penerangan lingkungan masih tinggi, maka untuk tema

berikutnya GKM PADI memilih untuk : Efisiensi penggunaan listrik pada penerangan di area

lingkungan.

GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 45
C. Rencana Jadwal

GKM PADI, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk DivisiNoodle Semarang 2015 46

Anda mungkin juga menyukai