Pengetahuan dapat menjadi penyebab atau motivator bagi seseorang dalam bersikap dan
bertindak. Secord and Backman menyatakan “sikap adalah kestabilan dalamafeksi, kognisi, dan
Pengetahuan adalah hasil dari informasi yang kemudian diperhatikan, dimengerti, dan diingat.
Informasi dapat bermacam-macam bentuknya baik pendidikan formal maupun informal, seperti
membaca surat kabar, mendengar radio, menonton TV, percakapan sehari-hari, dan pengalaman
hidup lainnya. Pengetahuan berupa segala sesuatu yang diketahui dan berkenaan dengan hasil.
Pengetahuan merupakan hasil setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek
penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
Sebelum seseorang melakukan suatu tindakan atau berperilaku baru, terjadi beberapa
a.Kesadaran (awareness), yaitu orang mulai menyadari adanya stimulus tertentu atau objek
terlebih dahulu.
b.Ketertarikan (interest), di mana seseorang mulai merasa tertarik terhadap stimulus yang ada
c.Evaluasi (evaluation), yakni sikap responden seseorang tersebut yang mulai menimbang
d.Mencoba (trial), pada proses ini seseorang tersebut telah mulai untuk mencoba perilaku yang
baru.
e.Adaption, yaitu proses terakhir di mana seseorang tersebut telah berperilaku yang sesuai
dengan pengetahuan, kesadaran, dan respon sikapnya terhadap stimulus yang diberikan
(Notoatmodjo, 2012)
Pengetahuan dapat diukur dengan cara melakukan tes wawancara serta angket kuesioner,
di mana tes tersebut berisikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang ingin
untuk mengetahui status pengetahuan seseorang dan dirangkum dalam tabel distribusi frekuensi.
(Budiman, 2013).
Sikap adalah bentuk pernyataan seseorang terhadap hal-hal yang ditemuinya, seperti
benda, orang ataupun fenomena. Sikap ini membutuhkan stimulus untuk menghasilkan respon.
Adapun output sikap ini akan sangat tergantung pada setiap individu, apabila individu tersebut
tertarik maka ia akan mendekat dan apabila tidak suka maka ia akan merespon sebaliknya. Sikap
(unfavourable)pada suatu objek. Istilah sikap atau attitude pada awalnya digunakan untuk
menunjukkan status mental individu. Sikap individu diarahkan pada suatu hal atau objek tertentu
dan masih bersifat tertutup. Sikap dapat menuntun perilaku kita sehingga kita akan bertindak
sesuai dengan sikap yang kita ekspresikan. Kesadaran individu untukmenentukan tingkah laku
nyata dan perilaku yang mungkin terjadi itulah yang dimaksud dengan sikap (Azwar,
2008). Sikap dapat diukur dengan menanyakan secara langsung pendapat maupun pernyataan
responden terhadap suatu objek tertentu. Selain itu dapat dilakukan dengan beberapa pernyataan
(Notoatmodjo, 2012).
Teori tindakan merupakan suatu teori dalam memahami tindakan yang perlu dilakukan
untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dalam suatu keadaan. Ketika tindakan sudah menjadi
kebiasaan, maka secara otomatis tindakan itu akan selalu dijalankan. Namun ketika tindakan
sudah tidak efektif maka akan muncul kepedulian pada teori tindakan serta usaha untuk
memperbaikinya (Johnson, 2012). Pengukuran tindakan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
secara langsung dan tidak langsung. Pengukuran secara langsung dilakukan dengan
mengobservasi tindakan atau kegiatan yang dijalankan oleh responden. Pengukuran tidak
langsung dapat dilakukan dengan wawancara terhadap kegiatan-kegiatan yang pernah dilakukan
Azwar, S. (2008) Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi 2. Pustaka Pelajar, Yogyakarta,
Budiman dan Riyanto. (2013). Kapita Selekta Kuesioner : Pengetahuan dan Sikap dalam
Johnson, D. W., and Johnson, F. P. (2012). Dinamika Kelompok Teori dan Keterampilan Edisi
Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.Rineka Cipta: Jakarta. Hal.
15-20.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. Hal. 127.
Dapus lama