Anda di halaman 1dari 5

PENTING

Pengetahuan dapat menjadi penyebab atau motivator bagi seseorang dalam bersikap dan

bertindak. Secord and Backman menyatakan “sikap adalah kestabilan dalamafeksi, kognisi, dan

predisposisi konasi seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan sekitarnya”(Azwar, 2007).

JUDUL SKIPSI PANDUAN PENGUKURAN


PENINGKATAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN
TINDAKAN REMAJA
LAKI-LAKI DI SMK NEGERI 4 KECAMATAN UMBULHARJO KOTA
YOGYAKARTA TENTANG ANTIBIOTIKA DENGAN METODE CBIA
(CARA BELAJAR INSAN AKTIF)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Windy Octavia Boru Hombing
NIM : 118114134
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015

Pengetahuan adalah hasil dari informasi yang kemudian diperhatikan, dimengerti, dan diingat.

Informasi dapat bermacam-macam bentuknya baik pendidikan formal maupun informal, seperti

membaca surat kabar, mendengar radio, menonton TV, percakapan sehari-hari, dan pengalaman

hidup lainnya. Pengetahuan berupa segala sesuatu yang diketahui dan berkenaan dengan hasil.
Pengetahuan merupakan hasil setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu, penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia, yaitu penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan

telinga (Notoatmodjo, 2010).

Sebelum seseorang melakukan suatu tindakan atau berperilaku baru, terjadi beberapa

proses yang berurutan dalam diri mereka seperti :

a.Kesadaran (awareness), yaitu orang mulai menyadari adanya stimulus tertentu atau objek

terlebih dahulu.

b.Ketertarikan (interest), di mana seseorang mulai merasa tertarik terhadap stimulus yang ada

c.Evaluasi (evaluation), yakni sikap responden seseorang tersebut yang mulai menimbang

nimbang keuntungan atau kerugian daristimulus tersebut untuk dirinya sendiri.

d.Mencoba (trial), pada proses ini seseorang tersebut telah mulai untuk mencoba perilaku yang

baru.

e.Adaption, yaitu proses terakhir di mana seseorang tersebut telah berperilaku yang sesuai

dengan pengetahuan, kesadaran, dan respon sikapnya terhadap stimulus yang diberikan

(Notoatmodjo, 2012)

Pengetahuan dapat diukur dengan cara melakukan tes wawancara serta angket kuesioner,

di mana tes tersebut berisikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang ingin

diukur dari subyek penelitian (Notoatmodjo,2010). Pengukuran tingkat pengetahuan bertujuan

untuk mengetahui status pengetahuan seseorang dan dirangkum dalam tabel distribusi frekuensi.

(Budiman, 2013).
Sikap adalah bentuk pernyataan seseorang terhadap hal-hal yang ditemuinya, seperti

benda, orang ataupun fenomena. Sikap ini membutuhkan stimulus untuk menghasilkan respon.

Adapun output sikap ini akan sangat tergantung pada setiap individu, apabila individu tersebut

tertarik maka ia akan mendekat dan apabila tidak suka maka ia akan merespon sebaliknya. Sikap

merupakan perasaan mendukung atau memihak (favourable)maupun perasaan tidak mendukung

(unfavourable)pada suatu objek. Istilah sikap atau attitude pada awalnya digunakan untuk

menunjukkan status mental individu. Sikap individu diarahkan pada suatu hal atau objek tertentu

dan masih bersifat tertutup. Sikap dapat menuntun perilaku kita sehingga kita akan bertindak

sesuai dengan sikap yang kita ekspresikan. Kesadaran individu untukmenentukan tingkah laku

nyata dan perilaku yang mungkin terjadi itulah yang dimaksud dengan sikap (Azwar,

2008). Sikap dapat diukur dengan menanyakan secara langsung pendapat maupun pernyataan

responden terhadap suatu objek tertentu. Selain itu dapat dilakukan dengan beberapa pernyataan

hipotesis kemudian menanyakan pendapat responden mengenai pernyataan tersebut

(Notoatmodjo, 2012).

Teori tindakan merupakan suatu teori dalam memahami tindakan yang perlu dilakukan

untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dalam suatu keadaan. Ketika tindakan sudah menjadi

kebiasaan, maka secara otomatis tindakan itu akan selalu dijalankan. Namun ketika tindakan

sudah tidak efektif maka akan muncul kepedulian pada teori tindakan serta usaha untuk

memperbaikinya (Johnson, 2012). Pengukuran tindakan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu

secara langsung dan tidak langsung. Pengukuran secara langsung dilakukan dengan

mengobservasi tindakan atau kegiatan yang dijalankan oleh responden. Pengukuran tidak
langsung dapat dilakukan dengan wawancara terhadap kegiatan-kegiatan yang pernah dilakukan

dalam rentang waktu tertentu (Notoatmodjo, 2012).

Azwar, S. (2008) Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi 2. Pustaka Pelajar, Yogyakarta,

pp. 3-5, 14-15, 45.

Budiman dan Riyanto. (2013). Kapita Selekta Kuesioner : Pengetahuan dan Sikap dalam

Penelitian Kesehatan. Penerbit Salemba Medika: Jakarta. Hal. 11-22.

Johnson, D. W., and Johnson, F. P. (2012). Dinamika Kelompok Teori dan Keterampilan Edisi

Kesembilan. PT. Indeks: Jakarta. Hal. 49.

Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.Rineka Cipta: Jakarta. Hal.

15-20.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. Hal. 127.

Dapus lama

Notoadmodjo S. (2012)). Metodologi penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai