Anda di halaman 1dari 17

ANALISA JURNAL EBN

DALAM INTERVENSI KEPERAWATAN ANAK


“The Effect of The Oil of Baby Skincare For Baby Skin Health”

Oleh :

KELOMPOK 3 A
Avendea Esa Chandra
Christopher Armando Willys Hutasuhut
Destria Ramadhanty
Dian Ayu Nurjanah
Fithria Septiani
Putri Dwi Insani
Ronaldo
Shafira Amalia

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN – X


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMINA BINA MEDIKA
JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas Analisa Jurnal EBN dalam Intervensi Keperawatan Anak ini
tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata Kuliah
Program Profesi Ners Keperawatan Anak. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Analisa Jurnal EBN dalam Intervensi Keperawatan Anak  bagi
para pembaca dan juga penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ns. Alfonsa Reni Oktavia, S. Kep., MKM  yang
telah membimbing kami dalam penyelesaian tugas ini. Serta kepada semua pihak yang telah
berbagi pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 6 Oktober 2020

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak merupakan individu yang berada dalam suatu rentang perubahan perkembangan
yang di mulai dari bayi menuju dewasa. Masa anak merupakan masa pertumbuhan
dan perkembangan yang di mulai dari bayi (0-1 tahun), usia bermain / toodler (1-3
tahun), usia prasekolah (3-6 tahun), usia sekolah (0-11 tahun), hingga usia remaja (11-
18 tahun). Dalam proses pertumbuhan anak memiliki ciri fisik, kognitif, konsep diri,
pola koping dan perilaku (Hidayat, 2010).

Seorang individu dalam rentang kehidupannya akan melalui berbagai macam fase
atau peiode seiring dengan perkembangan usianya. Salah satu periode yang
memegang peranan penting dalam perkembangan seorang individu adalah periode
bayi. Periode ini merupakan salah satu periode terpenting dan kritis dalam kehidupan.
Hal ini dikarenakan pada periode ini, seorang bayi mulai belajar dan pengalaman baru
tentang dirinya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan agar tercapai kesehatan
yang optimal. Salah satu perawatan yang penting dilakukan pada bayi adalah
perawatan kulit (Perry & Potter, 2005).

Kehidupan sewaktu bayi merupakan masa yang sangat rawan dimana pada masa ini
bayi harus menyesuaikan diri secara fisiologis agar dia dapat hidup sebaik – baiknya
saat sudah berada di luar kandungan. Pada bayi memiliki permasalahan yang luas dan
kompleks, terutama masalah kulit. Semua bayi memiliki kulit yang sangat peka dalam
bulan – bulan pertama . kondisi kulit pada bayi yang relative lebih tipis menyebabkan
bayi lebih rentan terhadap infkesi, iritasi dan alergi. Secara structural dapat pula
dilihat bahwa kulit pada bayi yang belum berkembang dan berfungsi optimal
(Suryabudhi, 2000).

Kulit merupakan organ tubuh tengsi utama sebagai sawar antara organ internal
dengan lingkungan sekitarnya. Selama perkembangan sawar kulit, gangguan fungsi
kulit akan membuat kulit rentan terhadap kerusakan kimia, infeksi mikroba dan
penyakit kulit sehingga dapat menimbulkan gangguan pada kesehatan umum bayi.
Bayi premature, selama beberapa minggu pertama kehidupannya bahkan memiliki
funsi sawar kulit yang lebih kurang berkembang dan karenanya lebih beresiko. Kulit
neonates premature, neonates cukup bulan, dan bayi mengalami proses pematangan
dengan karakteristik tertentu. Pematangan fungsi dan struktur kulit merupakan proses
yang dinamis, yang dimulai pada saat kelahiran dan berakhir pada tahun pertama
kehidupan. Pada neonates cukup bulan, proses ini dimulai segera setelah lahir,
sedangkan pada neonatus premature kulitnya akan sebanding dengan neonatus cukup
bulan setelah 2 -3 minggu kelahiran. Pertumbuhan kulit pada bayi lebih tinggi
daripada orang dewasa dan ditandai dengan kemampuan yang lebih tinggi untuk
mengembalikan fungsinya sebagai sawar. Fleksibilitas adaptasi pematangan kulit
merupakan sifat unik dari kulit bayi. Perkembangan mekanisme regulasi control
epidermal dan dermal, berkeringat ekrin, sekresi sebum, keasaman permukaan kulit,
transepidermal water loss (TEWL), kapasitansi dan factor pelembab alami (NMF)
akan berkembang selama proses pematangan fisologis (FDokumen Indonesia, 2018).

Seiring dengan berkembangnya zaman, para orang tua semakin menyadari bahwa
menjaga Kesehatan kulit anak sama pentingnya dengan menjaga Kesehatan anak
secara umum. Dan untuk menjaga Kesehatan kulit, diperlukan perawatan sejak usia
dini. Perawatan kulit juga mengekspresikan rasa cinta seorang ibu kepada buah
hatinya. Telah dibuktikan bahwa sentuhan ibu akan sangat berpengaruh pada
perkembangan fisik dan mental seorang anak (Ardhie, 2002).

B. Tujuan
Tujuan dari Analisa Jurnal EBN dalam Intervensi keperawatan ini adalah untuk
mengetahui pengaruh pemberian berbagai macam Oil pada perawatan kulit bayi,
serta rekomendasi bagi para perawat anak dalam menangani berbagai masalah kulit
yang dialami oleh bayi.
BAB II
ANALISA JURNAL

Peneliti Tipe Studi Usia Anak Jumlah Exposure Variabel


Partisipan (variabel Independen
dependen)
Seda Caglar Randomized Bayi baru 74 Perawatan Sun Flower
Controlled lahir Responden Kulit Bayi Seed Oil and
Trial Almond Oil
Apriza Quasi Bayi 31 Olive Oil
Eksperiment Responden
Dwi Cahyati Pre Bayi 11 VCO
Ruam
Eksperimental Responden
Popok
Nurlaelatun, Quasi Balita 1-2 11 Nigella
dkk Eksperiment tahun Responden Sativa Oil
Alison Cooke, Randomized Neonatus 150 The Oil of
dkk Controlled Responden Baby Dry Baby
Trial Skin Skincare
Khair Imran Quasi Bayi 20 Baby Oil
Eksperiment responden

BAB III
PEMBAHASAN
No Sub Topik Penjelasan
.
1. Judul The Effect of The Oil of Baby Skincare For Baby Skin
Health
2. Pertanyaan Klinis P (Populasi / Masalah) Pada anak 0 – 2 tahun.
I (Intervensi) Memberikan Sun Flower Seed Oil and
Almond Oil, Olive Oil, VCO, Baby Oil dan Nigella
Sativa Oil untuk perawatan kulit bayi yang bermasalah
seperti ruam popok, miliaria, kulit kering dan diaper
dermatitis.
C (Comparation) antara pemberian jenis moisturizer
lain untuk mengatasi permasalahan kulit bayi
O (Outcome) mempengaruhi permasalahan kesehatan
kulit bayi.
3. Target Populasi Pada anak 0 – 2 tahun.
4. Rekomendasi Dianjurkan agar memberikan Sun Flower Seed Oil and
Almond Oil, Olive Oil, VCO, Baby Oil dan Nigella
Sativa Oil pada anak dengan usia 0 – 2 tahun yang
mengalami permasalahan kulit seperti ruam popok,
miliaria, kulit kering dan diaper dermatitis. Sun Flower
Seed Oil and Almond Oil (Seda Ceglar, 2020), Olive
Oil (Apriza, 2017), VCO ([Setyowati dan Kusumastuti,
2019] [Dwi Cahyati, 2015]), Baby Oil (Khair Imran,
2017), The Oil of Baby Skincare (Alison Cooke, dkk,
2016), Nigella Sativa Oil (Nurlaelatun, dkk, 2016).

5. Pembahasan Bukti terdiri dari 7 artikel, terdiri dari dua uji coba
Exposure (variabel control acak, tiga quasi eksperiment, satu deskriptif
dependen) analitik dan satu pre eksperimental, satu tinjauan
sistematis dan satu pendapat ahli, yang sesuai dengan
kriteria inklusi kami dan membantu menjawab
pertanyaan PICO kami. Artikel – artikel ini membahas
tentang Sun Flower Seed Oil and Almond Oil (Seda
Ceglar, 2020), Olive Oil (Apriza, 2017), VCO
([Setyowati dan Kusumastuti, 2019] [Dwi Cahyati,
2015]), Baby Oil (Khair Imran, 2017), The Oil of Baby
Skincare (Alison Cooke, dkk, 2016), Nigella Sativa Oil
(Nurlaelatun, dkk, 2016). Bayi memiliki permasalahan
kulit yang luas dan kompleks. Semua bayi memiliki
kulit yang sangat peka pada bulan – bulan pertama
setelah kelahiran terhadap permasalahan kulit. Kondisi
kulit pada bayi yang realtif lebih tipis menyebabkan
bayi rentan terhadap infeksi, iritasi dan alergi (Khair
Imran, 2017). Salah satu cara untuk mengatasi
permasalahn kulit pada bayi adalah dengan memberikan
terapi non – farmakologi dengan bahan olahan alami
yang dapat dipertimbangkan sebagai terapi topical
alternatif yang dapat digunakan untuk perawatan kulit
pada bayi (Apriza, 2017).

Sun Flower Seed Oil and Almond Oil


Sun Flower Seed Oil and Almond Oil merupakan
olahan alami yang tidak memiliki pengaruh buruk
terhadap bayi. Penggunaan Sun Flower Seed Oil and
Almond Oil dapat meningkatkan hidrasi stratum
korneum pada kulit bayi yang masih sangat sentitif
(Seda Ceglar, 2020).

Minyak Zaitun (Olive Oil)


Minyak zaitun (olive oil) menjadi salah satu dari bahan
olahan alami yang dapat dipertimbangkan sebagai
terapi topikal alternatif yang dapat digunakan untuk
perawatan kulit pada bayi yang mengalami ruam popok.
Minyak zaitun mengandung banyak senyawa aktif
seperti fenol, tokoferol, sterol, pigmen, squalene dan
vitamin E. Semua senyawa ini bermanfaat untuk kulit,
memperbaiki sel-sel kulit yang rusak sebagai
antioksidan penetral radikal bebas yang mampu
mengurangi bekas kemerahan pada kulit dan dapat
melindungi kulit dari iritasi. Minyak zaitun juga dapat
dijadikan body lotion untuk menjaga kelembaban kulit
(Apriza, 2017).

Virgin Coconut Oil (VCO)


Virgin Coconut Oil (VCO) telah diteliti bermanfaat
bagi Kesehatan kulit. Kandungan asam lemak rantai
(MCT) yang terkandung dalam VCO bersifat
antimikrobal karena dapat menghambat pertumbuhan
berbagai jasad renik berupa bakteri, ragi, jamur dan
virus. Sifat – sifat anti mikroba dari VCO berasal dari
komposisi MCT yang dikandungnya karena Ketika
diubah menjadi asam lemak bebas seperti yang
terkadnung di dalam sebum, MCT akan menunjukkan
sifat – sifat sebagai anti mikroba. Hal ini yang
menyebabkan VCO efektif dan aman digunakan pada
kulit dengan cara meningkatkan hidrasi kulit dan
mempercepat penyembuhan pada kulit (Dwi Cahyati,
2015).

Minyak kelapa (VCO) dapat menyembuhkan > 75 %


atopic dermatitis. VCO dapat digunakan sebagai krim
antiimflamasi untuk mengatasi masalahkronis maupun
akut pada kulit. Keuntungan lain dijelaskan bahwa
VCO mampu mengurangi radikal bebas karena
kandungan asam ferulic dan asam peoumarie yang
dapat digunakan sebagai antioksidan. Penggunakaan
VCO sebagai skin barrier juga mampu membunuh
mikroba sehingga dapat digunakan sebagai antibakteri
(Setyowati dan Kusumastuti, 2019).
Baby Oil
Pada perawatan perianal dengan menggunakan baby
oil, kulit bayi terjaga tetap kering, ammonia dan enzim
fecal tidak mudah meresap dalam kulit bayi sehingga
permeabilitas kulit (pH kulit) normal, dan diaper
dermatitis tidak terjadi. Menurut Corell-Michaela baby
oil memiliki efek perawatan yang baik karena terdapat
proporsi asam lemak tak jenuh yang tinggi yang di
dalamnya terdapat mengandung bahan-bahan
diantaranya : gliserin, tocopherylacetate (vitamin E),
chamomile extract dan zink oxid. Glyserin mengandung
mineral oil yang tinggi, memiliki sifat mudah
diabsorbsi oleh kulit bayi (Khair Imran, 2017).

The Oil of Baby Skin Care


Perawatan kulit bayi sangat pentingdilakukan karena
mengingat perbedaan kompisis biologis antara kulit
bayi dan dewasa. Stratrum korneum, komponen utama
dari epidermal adalah 30 % lebih tipis, dan epidermis
semua 20 % lebih tipis pada bayi. Meskipun kulit bayi
yang baru lahir cukup dikembangkan untuk menahan
lingkungan ekstauterine pada masa peiode ( > 37
minggu), sifat biologistic seperti ukuran korneo, hidrasi
HC dan PH, komposisi lipid dan struktur, factor
pelembab alami (NMF) dan komposisi air terus berada
dalam keadaan transisi selama tahun – tahun awal
kehidupan. Hanya produk perawatan kulit yang terbukti
meningkatkan integritas, dan atau fungsi kekebalan
kulit tubuh yang direkomendasikan. Rekomendasi dan
penggunaan minyak topical untuk pencegahan dan
pengobatan kulit kering bayi atau untuk dipijat telah
dikembangkan sebagai praktik tradisional dan telah
disarankan bahwa ada kesiapan untuk percaya bahwa
minyak topical pada perawatan kulit bayi dapat
meningkatkan skin barrier (Alison Cooke, dkk, 2016)
.
Minyak Jintan Hitam (Nigella Sativa Oil)
Pada suatu studi ilmiah, ekstrak biji nigella sativa oil
terbukti dapat meningkatkan fungsi sel
Polymorphonuclear (PMN). Penelitian Syahirah (2014)
juga membuktikan efek nigella sativa oil dalam
menstimulasi Sitokin Macrophage Activating Factor
(MAF) sehingga meningkatkan fungsi magrofag yang
berperan dalam sistem imun seluler (Nurlaelatun, dkk,
2016).
6. Implementasi
Applicability & Feasibility Seiring dengan berkembangnya zaman di era yang
Issues modern para orang tua sering kali mengambil Tindakan
yang mudah untuk dilakukan dalam merawat buah hati
mereka. Seperti pemakaian popok secara terus menerus
dalam waktu yang lama, sangat mudah untuk dilakukan
karena efektif dan efisien dalam segi waktu maupun
tenaga yang dikeluarkan karena tidak perlu untuk
mencuci. Namun, sering kali para orang tua kurang
menyadari akan dampak yang akan timbul pada sang
buah hati saat menggunakan popok terlalu lama. Selain
itu udara yang panas dan lembab, sinar UV atau bahkan
karena penggunaan pakaian yang tidak menyerap
keringat akan menyebabkan kulit anak kering bahkan
dapat menimbulkan biang keringat yang menjadikan
bayi rewel akibat rasa gatal. Rasa gatal dan panas, yang
disebabkan biang keringat akan menyebabkan anak
mengalami infeksi.

Penyelesaian modul Pendidikan tentang perawatan kulit


bayi adalah salah satu metode untuk memastikan
distribusi informasi untuk mempromosikan perawatan
Kesehatan kulit bayi yang tepat terhdap permasalahan
kulit yang dialami oleh bayi.

Materi tertulis dapat diproduksi dan tersedia untuk para


orang tua yang memiliki bayi atau akan memiliki bayi,
baik di rumah sakit maupun di seluruh praktik
keperawatan primer untuk meningkatkan kesadaran
akan masalah – masalah kulit yang akan dialami oleh
bayi serta bantu orang tua untuk berkonsultasi dengan
IDAI.

Outcom Measure and Hasil pengukuran integitas kulit pada bayi yang
Process Measures menunjukan perbaikan terhadap masalah kulit yang
dialami oleh bayi.
Dari beberapa intervensi yang telah dianalisa baby oil
merupakan rekomendasi terbaik yang dapat disarankan
untuk digunakan dalam perawatan kulit bayi. Karena
berbagai macam baby oil dapat berguna untuk
pencegahan dan pengobatan kulit kering bayi atau
untuk dipijat telah dikembangkan sebagai praktik
tradisional dan telah disarankan bahwa ada kesiapan
untuk percaya bahwa minyak topical pada perawatan
kulit bayi dapat meningkatkan skin barrier (Alison
Cooke, dkk, 2016)Rekomendasikan untuk evaluasi
rutin dengan dokter perawatan primer untuk mengukur
perbaikan terhadap masalah kulit yang dialami.

Staff and Family Staf pelayanan keperawatan akan memberikan edukasi


Education mengenai perawatan kulit bayi kepada para orang tua
dengan menggunakan baby oil sebagaimana yang telah
direkomendasikan.

Summary
1. The Effect of Sunflower Seed and Almond Oil on Preterm Infant Skin: A Randomized
Controlled Trial oleh Seda Caglar tahun 2020
Mengingat bayi dalam kelompk kontrol secara statistik memiliki berat lahir lebih tiggi
dari pada dua kelompok lainnya, bayi dalam kelompok kontrol juga diharapkan memiliki
tingkat SCH yang tinggi. Namun, peningkatan SCH pada bayi pada kelompok kontrol
tidak setinggi pada kelompok lain. Temuan ini memberi kesan bahwa AO dan SSO
mungkin memiliki efek positif pada kulit bayi. Hal ini sesuai dengan penelitian
sebelumnya yang menentukan SSO memiliki efek signifikan pada kelembaban kulit
(Cooke A, dkk). Penelitian lain melaporkan bahwa AO adalah pelembab yang efektif
pada bayi prematur dan memperbaiki masalah dermatologis dengan cepat. Namun, tidak
ada penelitian yang membuktikan keunggulan SSO atau AO (Vaivre-Douret L, dkk).
Lebih banyak penelitian berbasis bukti diperlukan untuk membandingkan minyak alami
yang berbeda. Dalam penelitian terhadap 115 bayi baru lahir cukup bulan, (Cooke, dkk)
mengoleskan SSO ke satu kelompok dan Olive Oil ke kelompok lain, dan tidak
menerapkan minyak apapun ke kelompok kontrol. Tidak ada perbedaan signifikan yang
diamati pada skor kulit bayi pada akhir periode intervensi. Dalam penelitian lain dengan
74 bayi baru lahir, minyak kelapa dioleskan ke satu kelompok, dan tidak ada minyak
yang dioleskan ke kelompok kontrol. Pada akhir penelitian, penurunan TEWL dicapai
tanpa meningkatkan kolonasi bakter pada kelompok intervensi. Penelitian lain dengan
minyak kelapa menemukan bahwa skor status kulit bayi prematur pada kelompok
eksperimen lebih baik dari pada kelompok kontrol.

2. Pengaruh pemberian minyak zaitun (Olive Oil) terhadap ruam popok pada bayi di RSUD
Bangkinang tahun 2016 oleh Apriza.
Dalam perawatan kebersihan bayi dan balita, hingga saat ini pemakaian popok pada bayi
dan balita merupakan cara yang paling praktis, efektif, dan hygienis untuk menampung
urine (BAK) dan faces (BAB) agar tidak menyebar pada saat buang air kecil maupun
buang air besar. Namun sesungguhnya, kulit bayi dan balita tidak siap untuk mengatasi
keadaan yang dapat timbul akibat kontak lama dengan urine dan faces yang disebabkan
oleh pemakaian popok. Walaupun berbagai usaha telah dilakukan untuk mendapatkan
popok yang ideal, ruam popok masih merupakan salah satu masalah kulit yang terdapat
pada bayi dan balita. Kurang dari 50% bayi dan balita yang menggunakan popok pernah
menderita ruam popok. Pemakaian popok pada bayi/balita merupakan kebutuhan
kehidupan sehari-hari yang menuntut kepraktisan dan efektifitas yang tinggi. Diantara
sejumlah gangguan kulit pada bayi, ruam popok adalah yang paling sering terjadi pada
bayi baru lahir. Gejala ruam popok bervariasi dapat bersifat ringan sampai parah/berat.
Pada gejala awal kelainan derajat ringan kemerahan ringan dikulit daerah popok yang
bersifat terbatas, disertai dengan lecet atau luka ringan pada kulit. Kelainan derajat
sedang berupa kemerahan dengan atau tanpa bintil- bintil yang tersusun di sekitarnya
seperti satelit, disertai lecet-lecet yang meliputi permukaan luas, biasanya terasa nyeri
dan tidak nyaman. Pada ruam popok yang parah ditemukan kemerahan yang hebat
disertai dengan bintil-bintil bernanah yang meliputi daerah kulit yang luas. Berdasarkan
data primer yang didapat oleh penelitian ini didapatkan 7 bayi yang dirawat, 2 dari bayi
yang dirawat mengalami ruam popok sedang, 3 bayi mengalami ruam popok ringan dan
2 bayi lagi tidak mengalami ruam popok. Pada penelitian ini dilakukan percobaan
terhadap 31 bayi yang dirawat inap di RSUD Bangkinang tahun 2016. Intervensi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pemberian minyak zaitun 2x sehari pada pagi dan
sore hari selama 3 hari berturut-turut. Hasilnya membuktikan bahwa ada perbedaan
derajat ruam popok pada bayi sebelum pemberian minyak zaitun (olive oil) dengan
sesudah pemberian minyak zaitun (olive oil). Hal ini disebabkan karena Minyak zaitun
memiliki zat yaitu linoleic acid yang mampu menjaga air menguap, sehingga zat ini amat
baik untuk digunakan sebagai pelembab kulit.

3. Pengaruh virgin coconut oil (VCO) terhadap ruam popok pada bayi oleh Dwi Cahyati
tahun 2015
Salah satu perawatan yang penting dilakukan pada bayi adalah perawatan kulit.
Kararakteristik kulit pada bayi berbeda dengan kulit orang dewasa. Berdasarkan anatomi
dan fisiologi dari kulit, kulit bayi relative tipis, halus, dan pH kulit bayi lebih asam, dan
lapisan bagian dalamnya mempunyai kelembaban yang lebih tinggi sehingga dapat
menyebabkan kulit bayi rentan mengalami iritasi. Iritasi tersebut dapat diakibatkan oleh
paparan yang lama dari pemakaianm popok yang penuh dengan urine dan feses. Kondisi
ini dapat menyebabkan gangguan kulit yang dikenal dengan ruam kulit atau ruam popok.
Salah satu bahan olahan alami yang dapat dipertimbangkan sebagai terapi topical
alternatif yang dapat digunakan untuk perawatan kulit pada bayi yang mengalami ruam
popok yaitu virgin coconut Oil. VCO adalah minyak yang terbuat dari daging kelapa
segar, diproses dengan pemanasan terkendali atau tanpa pemanasan sama sekali, dan
tanpa bahan kimia. Setelah 5 hari diberikan terapi dengan VCO setiap pagi dan sore
dapat dibuktikan bahwa VCO akan memberikan nutrisi melalui proses penyerapan oleh
kulit untuk mengurangi efek gesekan dan kelembaban, mengembalikan elastisitas kulit
dan melindungi kulit dari kerusakan sel.

4. Penerapan virgin coconut oil (VCO) untuk mengobati biang keringat (miliaria) pada bayi
di PMB Diana Yulita oleh Setyowati dan Kusumastuti tahun 2019
Salah atu penyakit kulit pada anak adalah biang keringat yang sering tidak dipedulikan
oleh banyak orang karena tidak berbahaya, biang keringat yang disebut juga sudamina,
liken tropikus adalah suatu gangguan pada kulit akibat keringet berlebihan disertai
sumbatan saluran kelenjar keringat berupa bitnik – bitnik merah yang timbul pada
sekujur tubuh. Penyebab biang keringat antara lain karena udara yang panas dan lembab,
sinar UV atau karena pengaruh pakaian yang tidak menyerap keringat. Penyebab lainnya
adalah tersumbatnya pori – pori kelenjar keringat oleh bakteri yang menimbulkan
peradangan dan edema akibat keringat yang tidak keluar dan diabsorbsi oleh stratum
korneum. Pori – pori sejati pada bayi berfungsi sebagai system kerja kelenjar keringat
yang berfungsinya belum sempurna sehingga bila bayi kepanasan akan menimbulkan
biang keringat. Biang keringat dapat diobati dengan krim minyak kelapa (VCO) yang
dapat menyembuhkan atopic dermatitis dan mampu digunakan sebagai krim anti
imflamasi untuk mengatasi masalah kronis maupun akut pada kulit.

5. Efektivitas perawatan perianal dengan baby oil terhadap pencegahan diaper dermatitis
pada bayi di rsud labuang baji makassar oleh Khair Imran tahun 2017
Menurut Maya Devinta banyak faktor yang menyebabkan terjadinya diaper dermatitis.
Diantaranya faktor fisik (pakaian, popok), faktor kimiawi (bahan kimia dalam urine dan
feses), faktor enzimatik (bahan kimia yang bereaksi secara enzima) dan adanya mikroba
(jamur dan bakteri) pada urine dan feses yang terdapat dalam popok. Enzim−enzim fecal
yang terdapat dalam faeces bayi merupakan bahan iritan yang dapat meningkatkan
permeabilitas kulit bayi. (Sujayanto,2001). Di dalam urine juga terdapat berbagai
organisme diantaranya bakterium amoniagenes yang dapat mengubah urea menjadi
amonia. Amonia dapat meningkatkan pH pada permukaan kulit bayi sehingga kulit lebih
mudah terjadi iritasi (Whaley and Wong,2000).
a. Hasil Perawatan Dengan Penggunaan Baby Oil
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Ruang Perawatan Anak RSUD.
Labuang Baji Makassar pada perawatan dengan menggunakan baby oil
menunjukkan 2 orang responden (20%) mengalami dermatitis ringan dan 8 orang
(80%) lainnya tidak mengalami dermatitis. Setelah dilakukan perawatan perianal
dengan menggunakan baby oil ada 8 responden yang tidak mengalami dermatitis
ringan.
b. Hasil Perawatan Tidak Menggunakan Baby Oil
Hasil penelitian yang dilakukan di Ruang Perawatan Anak RSUD. Labuang Baji
Makassar pada perawatan tanpa menggunakan baby oil menunjukkan 7 responden
(70%) tidak mengalami dermatitis dan 3 responden (30%) mengalami dermatitis
ringan.

6. Olive Oil, Sun Flower Oil or no Oil for baby skin or message : a pilot, Assessor –
blinded, randomized controlled trial (the oil in baby skin care [observe] studi)
Studi percobaan ini diamati dan di uji kelayakan hipotesis superioritas, bahwa aplikasi
regular minyak bunga matahari yang di definiskan, dibandingkan dengan minyak zaitun
yang didefiniskan dapat meningkatkan skin barrier pada kulit bayi yang baru lahir.
Minyak matahari ditemukan memiliki efek serupa pada fungsi skin barrier dengan
minyak zaitun. Kedua minyak ini dapat digunakan untuk meningkatkan perawatan yang
optimal terhadap kulit bayi. Namun diperlukan penelitian lebih lanjut terhadap
pemakaian jangka panjang.

7. Effektivitas Nigella Sativa Oil (Minyak Jintan Hitam) untuk mencegah terjadinya ruam
popok pada balita 1 – 2 tahun di klinik rawat inap Medika Juwangi Kab. Boyolali oleh
Nurlaelatun, dkk tahun 2016.
Ruam popok adalah keadaan dimana kulit mengalami iritasi karena lembab karena
tertutup oleh diapers, ruam popok ini terjadi biasanya pada bagian lipat paha, bokong
atau di sekitar kelamin karena daerah tersebut lembab sehingga memudahkan kuman
untuk berkembang biak (Nagiga & Arty 2009, hlm.80). Sedangkan menurut Rukiyah
(2010) ruam popok adalah gangguan kulit yang timbul akibat radang di daerah tertutup
yaitu pada sekitar alat kelamin lipatan paha, bokong, sekitar dubur, dan bagian perut
bagian bawah. Menurut Maryunani (2010) gejala ruam popok mulai dari yang ringan
sampai dengan berat. Secara klinis dapat terlihat seperti berikut: Gejala yang biasa di
temukan pada ruam popok yaitu kemerahan yang semakin meluas, berkilatdan kadang
mirip luka bakar, timbul bintik-bintik merah, lecet atau luka bersisik, kadang basah dan
bersisik. Gejala yang terjadi akibat gesekan yang berulang ditepi popok. Gejala ruam
popok karena adanya jamur dan bakteri yang ditandai dengan bintik merah berwarna
terang, basah dan lecet-lecet. Nigella Sativa Oil adalah salah satu rempah – rempah yang
digunakan oleh masyarakat timur tengah sebagai obat. Nigella Sativa Oil juga dapat
digunkan sebagai diuretic, Nigella sativa merupakan tanaman biseksual yang membelah
dirinya menjadi sebuah kapsul buah matang dan membuka, biji yang telah membuka
akan terkena udara dan akan menghitam sehingga disebut biji hitam (Arestya, 2009).
Pada studi ilmiah, ekstrak biji Nigella Sativa Oil terbukti dapat meningkatkan fungsi sel
Polymorphonuclear (PMN) yang dapat menstimulai Macrophage Activating Factor
(MAF) sehingga meningkatkan fungsi magrofag yang berperan dalam system imun
seluler.

BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan
Pada masa awal kehidupan bayi sangat rawan dimana bayi harus dapat menyesuaikan
diri secara fisiologis agar dia dapat hidup sebaik – baiknya saat sudah berada di luar
kandungan. Pada bayi memiliki permasalahan yang luas dan kompleks, terutama
masalah kulit. Semua bayi memiliki kulit yang sangat peka dalam bulan – bulan
pertama . kondisi kulit pada bayi yang relative lebih tipis menyebabkan bayi lebih
rentan terhadap infkesi, iritasi dan alergi. Secara structural dapat pula dilihat bahwa
kulit pada bayi yang belum berkembang dan berfungsi optimal. Maka dari itu untuk
mengatasi permasalahan – permasalahan kulit yang dialami oleh bayi diperlukan
penanganan yang tepat baik secara farmakologi maupun non farmakolohi. Seiring
dengan berkembangnya teknologi temuan - temuan baru yang dapat membantu para
orang tua dalam menangani masalah kulit yang dialami oleh bayi. Seperti terapi
alternatif menggunakan olahan alami berupa VCO, Olive Oil, Sun Flower Seed Oil,
Nigella Sativa Oil dan berbagai macam baby oil yang telah terbukti dapat
meningkatkan skin barrier dan meningkatkan integritas kulit bayi.

B. Saran
Saran yang dapat direkomendasikan dari Analisa jurnal EBN ini yaitu terhadap para
petugas Kesehatan agar dapat memberikan edukasi yang tepat kepada orang tua
mengenai fisiologis darikulit bayi serta masalah – masalah kulit yang dapat terjadi
pada bayi dan bagaimana cara penanganannya yang tepat. Serta bagi para orang tua
untuk lebih memperhatikan kondisi dan keadaan dari kulit bayi sehingga masalah –
masalah kulit dapat dicegah. Maka dari itu diperlukan perawatan kulit sejak dini guna
mencegah permaslahan kulit agar tidak terjadi. Diharapkan bagi petugas kesehatan
dan para orang tua untuk lebih update mengenai trend kesehatan terbaru mengenai
perawatan kulit bayi yang dapat di aplikasikan dalam kehidupan sehari – hari.

Anda mungkin juga menyukai