Anda di halaman 1dari 5

Tokoh

Pak Rt : Fauzan Febrianto

Perawat : 1. Anggita Zilaputri


2. Devi Ratna Sari
3. Desti Sartika
4. Tira Dila

Tim Evakuasi : 1. Devo Susanto


2. Fahmi Rizaldi
3. M. oktarizal
4. Ronaldo Adisaputra

Masyarakat/ : Pasien Merah Istri Korban


Korban 1. Andesta Putra 1. Nurul
2. Leo Anggara

Pasien Kuning
1. Taufik Hidayat

Pasien Hijau
1. Beni Subianto
2. Bery Arya Kusuma
3. M.Gibran

Pasien Hitam
1. Gebi Giade 1. Desti Anggraini
2. Asep Hidayat 2. Dwi Puspita Sari

Narator : Oktika Purnama S

Properti : Dress code


1. Gayung 1. Perawat : Pakaian Putih-putih
2. Botol aqua + Baju Lab.
3. Gincu/lipstick/pasta Warna Merah
4. Pembidaian (1) 2. Tim Evakuasi : Baju MOM warna
5. Tandu (5) Hijau
6. Jilbab Putih (2)
3. Istri : Daster

4. Korban Laki- : Bebas Pantas


laki
PROLOG
Bengkulu, selasa pagi hari. Sebuah bencana besar gempa bumi dengan kekuatan
kurang lebih 7,5 SC mengguncang kawasan Provinsi Bengkulu dan sekitarnya. Kecemasan
dan kepanikan membuat para warga tidak menyadari bahwa bahaya yang akan menimpa
dirinya. Jumla korban pada kejaian gempa berjumlah 9. Pasien tidak sadarkan diri 2 orang,
korban meninggal 2orang, pasien luka-luka 3orang, pasien patah kaki 1 orang.

Pak RT : Assalamualaikum Wr,Wb. Para warga sekalian saya selaku Rt kawasan ini ingin
mengajak kalian semua untuk berkumpul dan langsung memulai kegiatan ini.

Polog
Beberapa warga pun mulai berkumpul Dan warga memulai kegiatan kerja bakti tersebut. Dan
beberapa masih ada yang berada dirumah.
(Disela kesibukan warga yang sedang kerja bakti tiba-tiba salah satu warga merasakan
getaran).
Beni : kalian ada yang merasakan getaran sih ? kok barang-barang bergeseran sendiri ?
Desti A : eh iya aku juga ngerasainnya (di ikuti dengan semua warga).

Prolog
Semua warga mulai berteriak, dan panic. Beberapa diantara mereka ada yang pulang
kerumah untuk memberitahu suaminya.
Pak Rt : warga tolong tenang, semua harap mencari tempat yang aman. (beberapa dari
warga mengabaikan upacapan pak Rt).

Prolog
Setelah goncangan terjadi beberapa menit kemudian gempa berhenti. Dan banyak warga yang
luka bahkan menelan korban jiwa. Pak Rt telah meminta bantuan untuk mengevakuasi
korban-korban akibat gempa.
Oktarizal : pagi pak, kami dari tim penyelamat …… akan memberikan pertolongan
untuk membantu mengevakuasi korban bencana gempa.
Fauzan : iya silahkan pak, mohon bantuannya.
(Ketua Tim evakuasi mulai mengkoordinir anggota-anggota nya. Dan mulai melakukan
pengevakuasian).
Nurul : pak tolong pak, suami saya saat gempa terjadi masih didalam rumah pak.
Selamatkan suami saya pak.
Fahmi : iya buk. Mohon tetap disini ya. Kami akan mencari suami ibu. (Didapati korban
leo sudah tidak sadarkan diri, dan tertimpa kayu rumahnya.)
(Beberapa korban telah ditemukan, ada yang tertimpa benda-benda berat. Seperti tertimpa
lemari, dan kayu-kayuan).
Dwi : tolong.. tolong..
Oktarizal : Ada apa buk?
Dwi : suami saya pak. Tolong pak, suami saya ditimpa lemari…
( Oktarizal dan timnya pun melakukan pengevakuasian suaminya Ibu Dwi. Didapati Pak asep
sudah tidak bernyawa. Begitu pula dengan Ibu desti a, suami nya ditemukan sudah tak
bernyawa)
Desti a : mas… bangun mas. Bangun. Tolong.. Tolong. Tolong bantu suami saya

Prolog
(Sementara suasana desa riuh dengan suara tangisan dan mintak tolong. Pak Rt menemukan
Bery dan Gibran yg mengalami kecelakan bermotor akibat dari kejadian gempa).
Fauzan : pak kenapa ?
Gibran : kami terjatuh dari motor pak akibat gempa tadi
Fauzan : mari saya antar ke posko untuk di obati
Gibran & Beri : iya pak.

Prolog
Saat pencarian ditempat lainnya, ditemukan dua orang warga yang tergeletak. Taufik pasien
yang mangalami patah kaki bagian kanan, dan Andesta tidak sadarkan diri.
Ronaldo : pak, pak (membangunkan Andesta bebrapa kali. Tetapi tidak ada respon)
Taufik : pak bantu saya, kaki saya sakit sekali
Devo : sakit yang sebelah mana pak ?
Taufik : disebelah kiri
Devo : mari kami bantu ke posko.
Taufik : iya pak. Bagaimana dengan teman saya pak ? apa dia baik-baik saja ?
Devo : teman bapak sekarang tidak sadar pak, kami akan membawa nya ke posko untuk
diberikan tindakan lanjut oleh perawat-perawat yang ada disana.
Prolog
Sementara diposko keadaan yang cukup ramai, terdengar suara tangis, rintihan, dan suara-
suara petugas keperawatan.
Fahmi : saudara Leo ditemukan tidak sadarkan diri, beliau tertimpa kayu dari atap
rumahnya.
Desti s : oh ya baik. (bersiap melakukan tindakan yang akandiberikan pada Tn. Leo)
Nurul : sus, bantu suami saya sus. Selamatkan dia sus
Desti s : iya ibu. Kami akan berusaha semaksimal mungkin . ibu tolong tenang ya
Fahmi : senbaiknya ibu duduk disini bu, dan mohon untuk tenang. Agar tidak mengganggu
jalannya tindakan keperawatan yang akan diberikan oleh petugas.
Nurul : iya pak, sus
(sementara untuk pasien yang ditemukan meninggal dunia, istri-istrinya menangis histeris
karena ditinggalkan suaminya)
Desti A : pak kenapa kamu meninggalkan saya. Bagaimana hidup saya nanti kalau kamu
ninggalin saya. Bangun pak. Bangun. Jangan tinggalin saya pak…..
Dwi : pak. Kenapa suami saya belum bangun-bangun. Bagaimana keadaan suami saya ?? Dia
baik-baik saja kan sus?
Ronaldo : mohon maaf bu. Suami ibu sudah meninggal dunia. (Dwi menangis histeris ketika
mengetahui bahwa suaminya sudah tiada). Ibu Dwi yang tabah ya buk…

Prolog
Suasana posko sangatlah ramai. Korban-korban diberikan tindakan oleh perawat.
Korban taufik diberikan pembidaian karenah beliau mengalami patah kaki sebelah kiri,
dilakukan oleh perawat Anggita dan dibantu Devo).
Sementara korban-korban yang mengalami luka-luka diobati oleh perawat Dila. Dan
untuk pasien Andesta diberikan tindakan keperawatan oleh perawat Devi dibantu oktarizal.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan di posko tersebut. Beberapa korban harus
dibawah ke Rumah Sakit untuk diberikan tindakan lanjutan, dan di posko juga kurangnya
peralatan.
Oktarizal : Pak, semua korban sudah dievakuasi dan diberikan perawatan. Ada korban
lainnya yang harus dilarikan ke Rumah Sakit karena keterbatasan Alat kesehatan di
posko.
Fauzan : iya, terima kasih bantuan nya pak.

Anda mungkin juga menyukai