Anda di halaman 1dari 2

Dermatitis Kontak

 Dermatitis kontak merupakan istilah umum pada reaksi inflamasi akut atau kronis dari
suatu zat yang bersentuhan dengan kulit. Ada dua jenis dermatitis kontak.
o Pertama, dermatitis kontak iritan (DKI) disebabkan oleh iritasi kimia,
 DKI bersifat toksik, maka reaksi inflamasi hanya terbatas pada daerah
paparan, batasnya tegas dan tidak pernah menyebar.
o Dermatitis kontak alergi (DKA) disebabkan oleh antigen (alergen) dimana
memunculkan reaksi hipersensitivitas tipe IV (cell-mediated atau tipe lambat).
 DKA adalah reaksi imun yang cenderung melibatkan kulit di
sekitarnya (spreading phenomenon) dan bahkan dapat menyebar di luar
area yang terkena. Pada DKA dapat terjadi penyebaran yang
menyeluruh.
Dermatitis Kontak Alergi:
Definisi:
 Dermatitis kontak alergi tidak berhubungan dengan atopi. DKA merupakan reaksi
hipersensitivitas tipe lambat, atau reaksi imunologi tipe IV, dimediasi terutama oleh
limfosit yang sebelumnya tersensitisasi, yang menyebabkan peradangan dan edema
pada kulit.
Pato:
 Fase sensitisasi
 Fase Elitisasi
Penunjang:
 Uji Tempel atau Patch Test (In Vivo)
Uji tempel digunakan untuk mendeteksi hipersensitivitas terhadap zat yang
bersentuhan dengan kulit sehingga alergen dapat ditentukan dan tindakan korektif
dapat diambil.
 Provocative Use Test
Pemeriksaan ini akan mengkonfirmasi reaksi uji tempel yang mendekati positif
terhadap bahan-bahan dari zat, seperti kosmetik. Pemeriksaan ini juga digunakan
untuk menguji produk-produk untuk kulit. Bahan digosok ke kulit normal pada bagian
dalam lengan atas beberapa kali sehari selama lima hari.
Diagnosis Banding
 Dermatitis atopik sering onsetnya pada masa bayi atau anak usia dini. Kulit tampak
kering dan meskipun pruritus merupakan fitur yang menonjol, pruritus akan muncul
sebelum lesi, bukan setelah lesi.
 Pada dermatitis seboroik, ada kecenderungan umum ke arah kulitnya yang sifatnya
berminyak, predileksi lesi ini adalah kulit kepala, zona T pada wajah, dada tengah,dan
lipatan inguinal.

Dermatitis kontak iritan, terjadi ketika kulit bersentuhan dengan zat tertentu yang merusak
lapisan luar kulit, sehingga menyebabkan kulit kemerahan, gatal dan muncul sensasi nyeri
atau tersengat.
Dermatitis kontak alergi, muncul saat kulit bersentuhan dengan zat yang menyebabkan sistem
kekebalan tubuh bereaksi tidak normal dan menyerang sel serta jaringan tubuh sehat yang
menyebabkan kulit meradang dan nyeri.
Pencegahan Dermatitis Kontak

Cara terbaik untuk mencegah dermatitis kontak adalah dengan menghindari bersentuhan atau
kontak langsung dengan zat penyebab alergi dan iritasi. Jika tidak bisa menghindarinya, ada
beberapa cara untuk mengurangi risiko terkena dermatitis kontak, yaitu:

 Rajin membersihkan kulit.

 Kenakan pakaian pelindung atau sarung tangan, untuk mengurangi kontak langsung
antara kulit dengan zat penyebab alergi dan iritasi.

 Ganti produk perawatan tubuh. Apabila produk perawatan tubuh yang digunakan
menyebabkan alergi atau iritasi.

 Jagalah hewan peliharaan. Beberapa hewan peliharaan bisa menyebarkan zat


penyebab alergi dari tumbuhan dengan mudah.

 Gunakan pelembap.

 Mengubah program diet. Dermatitis kontak bisa muncul karena alergi terhadap zat
nikel yang terdapat dalam beberapa jenis makanan

Uji Tempel:

 Pelaksanaan uji tempel dilakukan setelah dermatitisnya sembuh (tenang), bila


mungkin setelah 3 minggu, atau sekurag-kurangnya 1 minggu bebas obat.

Anda mungkin juga menyukai