I. DESKRIPSI
II. TUJUAN
Kegiatan keimanan dan ketakwaan selain merupakan janji dan ketentuan moral
juga merupakan tolok ukur penerapan ”sistem among” bagi seorang pelatih. Oleh
karena itu tidak diijinkan bagi ”Calon Pelatih” lebih-lebih seorang ”Pelatih” untuk
tidak menjalankan agamanya. Oleh karena itu tujuan pembiasaan kegiatan
keimanan dan ketakwaan dalam kursus pelatih adalah:
- Untuk mengingatkan kembali jati diri manusia sebagai seorang ” homo
relegious”.
- Sebagai tolok ukur apakah seseorang nantinya layak menjadi seorang Pelatih
Pembina Pramuka atau tidak.
- Bagi yang tidak terbiasa menjalankan ibadah maka wahana ini bukan sebagai
pembiasaan tetapi sebagai bagian dari pendidikan spiritual.
III. MATERI
Pembiasaan kegiatan keimanan dan ketakwaan diatur menurut jam-jam di mana
seseorang harus melakukan ibadah menurut agamanya. Oleh karena itu pimpinan
kursus/pelatih di dalam membuat jadwal harus memberi waktu yang cukup bagi
seluruh peserta kursus, pelatih, dan panitia untuk menjalankan agamanya.
Kegiatan keimanan dan ketakwaan dipimpin atau dipandu oleh salah seorang
pelatih atau salah seorang peserta kursus yang mampu dan ditunjuk
(Penunjukkan tersebut diumumkan dalam waktu sesi dinamika kelompok
dilaksanakan).
IV. EVALUASI
V. WAKTU :
Total waktu + 8 jam pelajaran selama kursus.
VI. REFERENSI
1. Al Qur’an dan Terjemahannya, 1998, Semarang: As Syifa.
2. Boy Scout of America, 2009, The Scout Master Handbook. Recommended For
All Scout Leader., America: BSA.
3. Brokerhoff. Aurelie & Smith. Nick Wadham, 2008, Volunteering, London:
Brtish Council.
4. Collins. Jim, Good To Great (Baik menjadi Hebat), Alih Bahasa: Alexander
Sindoro, Tangerang: Karisma Publishing Group.
5. Darmono, 2009, Think Big, Start Small, Move Fast, Jakarta: Kompas Media
Nusantara.
6. Firdaus Syam, 1997, Khalifah dan Pemimpin, Fungsi Kritis Manusia dan
Penguasa Menurut Islam, Puspitasari Indah, Jakarta
7. Goleman. Daniel, Boyatzis. Richard. & McKee.Annie, (2007), Primal
Leadership, Kepemimpinan Berdasarkan Kecerdasan Emosi, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
8. Goleman. Daniel., 2007., Social Intelligence, The New Science of Human
Relationship, USA. New York: Arrow Books.
9. Herman Suwardi, Guru Besar Sosiologi dan Filsafat Ilmu, 1996, Nalar
Kontemplasi dan Realita, Universitas Padjadjaran, Bandung.
10.Ho. Andrew. & Liaw. Ponijan., Great Motivation, Smart Communication.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
11.Imam Nawawi. 2006., Tarjamah Riyadhus Shalihin, Surabaya: Duta Ilmu.
12.Lord Baden Powell, 2006., Rovering To Success., Manila: World Scout Bureau/
Asia Pacific Regional.
13.Miller. Douglas, 2009., Berpikir Positif, Bertindak Positif (Positive Thinking
Positive Action), Langkah-langkah Penting Untuk Memberdayakan Potensi
Anda. (Terjemahan), Tangerang: Karisme Publishing Group.
14. Perjanjian Baru – New Testament , The Gideon International., 1997. Lembaga
Al Kitab Indonesia.
15.Pockell. Leslie & Avila. Adrienne., 2007, The 100 Greatest Leadership
Principles of All Time., USA. New York: Warner Books.
16.Prof. Dr. Made Pidarta, 2004., Manajemen Pendidikan Indonesia, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta
17.Rampersad. Hubert. K. Dr., 2006, Total Performance Scorecard – Konsep
Manajemen Baru: Mencapai Kinerja dengan Integritas. Jakarta: Penerbit PT
Gramedia Pustaka Utama.
18.Ruslim. Michael. D., 2011, Lead By Heart, Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
19.Said Nursi. Bediuzzaman. 2003. The Guide For The Youth. From The Risale-I
Nur Collection. Ankara: Ihlas Nur Nesriyat.
20.Sharp. Timothy J., 2009. I’m Happy, 100 Cara Bahagia Bagi Orang Sibuk
(Terjemahan), Depok: Raih Asa Sukses.
21.Taufiq Pasiak, 2003, Revolusi IQ, EQ, SQ, antara neurosains dan Al-Qur’an,
Mizan Oustaka, Bandung
22.Toto Tasmara. K.H., 2001, Kecerdasan Ruhaniah (transendental
Intellegence), Membentuk Kepribadian yang Beratanggungjawab, Profesional,
dan Berakhlak, Penerbit Gema Insani, Jakarta.
Telah dikoreksi kembali oleh Kak Joko tanggal: 21 Oktober dan 7 November 2012.