Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nisrina Sajid Nurutami

NPM : 1806269221
Paragraf 1: apa yg diketahui penulis
Paragraf 2: apa yg blm diketahui penulis
Paragraf 3: metode

Perilaku Pencarian Pengobatan pada Pasien Diabetes Melitus

Mulai abad ke-20, penyakit menular menurun dan digantikan dengan meningkatkan
penyakit tidak menular atau penyakit kronis (Sarafino, 2015). Penyakit kronis didefinisikan
sebagai kondisi yang berlangsung selama satu tahun atau lebih dan memerlukan perhatian
medis yang berkelanjutan atau membatasi aktivitas kehidupan sehari-hari atau keduanya (CDC,
2020). Empat penyakit kronis yang paling banyak diderita adalah penyakit kardiovaskular,
kanker, penyakit paru obstruktif kronik dan diabetes tipe 2. Pada tahun 2020, kontribusi
penyakit kronis meningkat menjadi 73% dari semua kematian dan 60% dari beban penyakit
global. Selain itu, 79% kematian akibat penyakit ini terjadi di negara berkembang (WHO, 2020).
Tingginya angka penyakit menular dikaitkan dengan faktor risiko biologis umum seperti tekanan
darah tinggi, kadar kolesterol yang tinggi, kelebihan berat badan, dan oleh faktor risiko perilaku
yaitu pola makan tidak sehat, aktivitas fisik, dan penggunaan tembakau (WHO, 2020). Hal
tersebut menyebabkan peningkatan prevalensi salah satu penyakit tidak menular, yaitu
diabetes melitus, penyakit metabolisme yang merupakan suatu kumpulan gejala yang timbul
pada seseorang karena adanya peningkatan kadar glukosa darah di atas nilai normal (Kemenkes
RI, 2014). Data WHO menyebutkan bahwa, pada 2014, 8,5% orang dewasa berusia 18 tahun ke
atas menderita diabetes dan di tahun 2016, diabetes adalah penyebab langsung dari 1,6 juta
kematian (WHO, 2020). Sedangkan di Indonesia, berdasarkan data Riskesdas 2018, prevalensi
diabetes melitus tahun 2018 berdasarkan diagnosis dokter meningkat 0,5% dibanding pada
tahun 2013 yaitu menjadi 2,0% (Kemenkes RI, 2019).

Penyakit diabetes merupkan penyakit kronis yang memerlukan perhatian medis yang
diawali dengan perilaku pencarian pengobatan. Perilaku pencarian pengobatan adalah perilaku
kelompok atau orang sakit yang berupaya untuk mencari penyembuhan atau pengobatan untuk
membebaskan diri dari penyaklit tersebut dan memperoleh pemulihan kesehatannya
(Notoatmodjo, 2010 dalam Trisnawan, 2015). Sebelum individu mengambil keputusan dalam
pencarian pengobatan, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan individu yaitu seberapa
besar ancaman yang dirasakan terhadap suatu penyakit, persepsi keseriusan terhadap penyakit,
persepsi kerentanan, persepsi manfaat dan hambatan dalam pencarian pengobatan dan isyarat
untuk bertindak merupakan komponen dari Health Belief Model (HBM). Komponen HBM
tersebut akan menjelaskan bagaimana individu menggunakan layanan kesehatan (Sarafino,
2015), serta bagaimana komponen tersebut mempengaruhi apakah individu segera melakukan
pencarian pengobatan atau terlambat melakukan pencarian pengobatan. Menurut penelitian
yang dilakuakn Elita dkk (2019), perilaku pencarian pengobatan memiliki hubungan dan efek
yang berbeda terhadap invidu, termasuk umur, persepsi keseriusan dan kerentanan yang
dirasakan terhadap penyakit, persepsi manfaat dan hambatan.

Melihat hal ini, penulis tertarik untuk melihat bagaimana komponen HBM tersebut
mempengaruhi pengambilan keputusan dalam pencarian pengobatan individu dengan diabetes
melitus. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan pengumpulan data dilakukan melalui
wawancara mendalam dengan menggunakan pedoman wawancara. Pemilihan informan
dilakukan dengan metode purposive sampling yaitu informan merupakan pasien dengan
diabetes melitus yang sedang melakukan pengobatan secara medis.

Referensi
CDC. 2020. About Chronic Disease. Diakses melalui
https://www.cdc.gov/chronicdisease/about/index.htm#:~:text=Chronic%20diseases%20are
%20defined%20broadly,disability%20in%20the%20United%20States.
Elita, dkk. 2019. Perilaku Pola Pencarian Pengobatan Diabetes Melitu di Rumah Sakit Ibu dan
Anak Pemerintah Aceh. Jurnal Kesehatan Cehadum, Vol 1, No 1.
Kemenkes RI. 2014. Hasil Riskesdas 2013.
Kemenkes RI. 2019. Laporan Nasional Riskesdas 2018.
Martiyana, Cati & Handayani, Lestari. (2016). Perilaku Pencarian Pengobatan Terhadap Penyakit
Tidak Menular di Desa Sulaho, Kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara. Buletin Penelitian
Sistem Kesehatan. Vol 18, No 4. Diakses melalui
https://media.neliti.com/media/publications/20964-ID-health-seeking-behaviour-of-non-
communicable-disease-in-sulaho-village-lasusua-s.pdf
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta terdapat dalam
Trisnawan, P. D. 2015. Determinan Perilaku Pencarian Pengobatan Mahasiswa Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidyatulah Jakarta Angkatan Tahun 2013. Skripsi.
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Sarafino, dkk. 2015. Health Psychology Biopsychosocial Interactions, Candian Ed. New York:
John Wiley & Sons, Inc.
WHO. 2020. Diabetes. Diakses melalui https://www.who.int/news-room/fact-
sheets/detail/diabetes
WHO. 2020. Integrated chronic disease prevention and control. Diakses melalui
https://www.who.int/chp/about/integrated_cd/en/

Anda mungkin juga menyukai