Anda di halaman 1dari 20

REPRESENTASI POSTMODERN DALAM NOVEL SUPERNOVA EDISI

PETIR KARYA DEE LESTARI: TINJAUAN SOSIOLOGI


POSTMODERNISME JEAN FRANCOIS LYOTARD
Hatija, Anshari, dan Faisal
Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Makassar
Email:hatijah.ijha01@gmail.com

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aspek-aspek budaya
postmodern berdasarkan teori postmodernisme Jean Francois Lyotard dalam novel
Supernova Edisi Petir karya Dee Lestari. Penelitian ini bersifat deskriptif
kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah teks yang terdapat dalam novel
Supernova Edisi Petir karya Dee Lestari yang menguraikan aspek budaya
postmodern berupa ekletisisme, parodi, pastiche, ironi, dan camp. Sumber data
dalam penelitian ini adalah novel Supernova Edisi Petir. Pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah teknik baca dan teknik catat. Penelitian ini dilakukan dengan
mengidentifikasi, mengklasifikasi, menganalisis, menguraikan, dan menarik
kesimpulan aspek budaya postmodern yang merepresentasikan kehidupan
masyarakat postmodernisme dalam novel Supernova Edisi Petir karya Dee
Lestari: tinjauan sosiologi postmodernisme Jean Francois Lyatard.
Hasil penelitian membuktikan adanya keadaan yang mewakili masyarakat
postmodern melalui beberapa aspek budaya postmodern yang meliputi
ekletisisme, parodi, pastiche, ironi, dan camp. Dalam penelitian ini, Ekletisisme
diamati dari kebiasaan tokoh yang memadukan kebudayaan lokal dengan
kebudayaan asing, baik dari segi bahasa, penggunaan benda dan aksitektr pada
bangunan. Unsur parodi diungkapkan sebagai bentuk kritik yang digambarkan
oleh Dee Lestari untuk menyindir kebiasaan dari masyarakat yang gemar
membandingkan dan mengolok-olok ras seseorang yang tergambar dalam
beberapa kejadian. Bentuk pastiche diamati dalam bentuk imitasi teks masa lalu
dan peristiwa yang sedang berlangsung seperti motivasi, kegagalan, dan prinsip
yang dialami oleh tokoh. Bentuk ironi yang terjadi menggambarkan suatu
kejadian yang tidak sesuai dengan harapan tokoh, akan tetapi telah menjadi
suratan takdir. Sedangkan, bentuk camp menekankan pada kebiasaan tokoh yang
menghasilkan penafsiran ganda atau unsur duplikasi.Berdasarkan hasil penelitian,
disimpulkan bahwa masyarakat postmodern dalam novel Supernova Edisi Petir
karya Dee Lestari dilihat berdasarkan pada tindakan atau aktivitas yang
digambarkan oleh sikap tokoh dalam menyikapi sebuah peristiwa pada zamannya.

Kata Kunci: Postmodern, Ekletisisme, Parodi, Pastiche, Ironi, dan Camp.

Representasi Postmodern dalam Novel Supernova Edisi Petir Karya Dee


1
Lestari: Tinjauan Sosiologi Postmodernisme Jean Francois Lyotard
1. Pendahuluan lingkungannya bahkan masalah
Karya sastra merupakan kehidupan yang luas seakan-akan
cerminan dari kehidupan masyarakat cerita itu adalah suatu kenyataan.
yang dibuat dalam bentuk karya Berkaitan dengan perkembangan atau
kreatif dari sebuah proses pemikiran zamannya, karya sastra dibuat seolah-
untuk menyampaikan ide, olah mengikuti zaman dimana karya
pengalaman, dan sistem berpikir sastra tersebut lahir. Oleh karena itu,
seseorang. Hal tersebut sebagai karya sastra tidak terlepas dari
bentuk pengungkapan dari modernisasi yang saat ini dianggap
pengalaman yang telah disaksikan, telah usang dan harus diganti dengan
dialami, dan dirasakan manusia paradigma baru yaitu
dalam berbagai sisi kehidupan. postmodernisme. Postmodernisme
Karya sastra pada hakikatnya juga awalnya merupakan reaksi terhadap
menjadi suatu hasil karya yang modernisme. Namun, postmodernisme
menjelaskan pengalaman kehidupan merujuk pada bentuk-bentuk
manusia dalam bentuk kebudayaan, intelektual, dan seni yang
pengimajinasian tentang dunia di telah kehilangan hirarki atau prinsip
sekitarnya. Melalui karya sastra, kesatuan serta disarati kompleksitas
dapat diketahui penghayatan manusia yang ekstrem, kontradiksi, ambiguitas,
yang paling dalam. Ilmu tentang perbedaan dan kesalingtautan
sastra meneliti sifat-sifat yang sehingga sulit dibedakan dengan
terdapat di dalam teks-teks sastra, parodi. Pencipta dan pendukung
dan bagaimana teks-teks tersebut budaya adalah manusia. Manusia lahir
berfungsi di dalam masyarakat. tanpa kekosongan budaya, yaitu
Sastra sebagai karya manusia dilahirkan di dunia dalam
imajinatif, selain unsur-unsur yang masyarakat menganut budaya tertentu
ada di dalam teks, juga mempunyai (Juanda, 2010: 1).
keterkaitan dengan sesuatu di luar Lyotard dalam definisinya,
teks. Hal-hal yang tidak terwakilkan secara implisit menyebut istilah-
tersebut berkaitan dengan istilah pastiche (nostalgia) dan kitsch
penciptaannya, zaman atau (antiestetika). Definisi dari Lyotard

Representasi Postmodern dalam Novel Supernova Edisi Petir Karya Dee


2
Lestari: Tinjauan Sosiologi Postmodernisme Jean Francois Lyotard
ini masih belum merepresentasikan gaya hidup yang ditonjolkan sebagai
postmodernisme secara utuh. gaya postmodern, yaitu manusia
Namun, Lyotard pada hakikatnya yang mengalami perubahan budaya
mendiskusikan strategi intelektual atau cara pikir yang terjadi akibat
dan kondisi ilmu pengetahuan pada perkembangan ilmu pengetahuan dan
umumnya di dalam era postmodern. teknologi informasi, misalnya
Prinsip pertama Lyotard dan menggunakan pencitraan, pastiche,
postmodernis adalah melihat teori serta camp dalam mendapatkan
sebagai konstruksi/interpretasi eksistensi dirinya dan berbagai gaya
khusus kepada penjelasan akurat hidup ala postmodern yang menjadi
mengenai realitas yang terjadi di tren dalam kehidupan, apa yang
dalam kehidupan masyarakat. dilihat adalah sebuah realitas yang
Novel Supernova Edisi Petir diperankan seorang manusia dalam
karya Dee Lestari merupakan novel melihat dirinya dengan orang lain
dengan gaya penceritaan yang disekitarnya.
menarik dengan karakteristik isi Selain itu, pemilihan novel
cerita terkait dengan masyarakat Supernova karya Dee Lestari sebagai
metropolis yang sangat objek material penelitian ini
mementingkan adanya pengetahuan dilatarbelakangi oleh beberapa
maupun teknologi yang disajikan argumen. Pertama, adanya kategori
menggunakan bahasa yang ringan keunggulan (aspek-aspek yang
dan mudah dimengerti. Selain itu, membuat novel ini layak diapresiasi).
novel ini memiliki alur yang Kedua, keterjangkauan (jangkauan
mengambarkan kehidupan seorang pengaruh novel ini di masyarakat)
tokoh memiliki potensi untuk dan kekuatan relevansi topik maupun
menciptakan fantasi di dalam substansi novel ini dengan realitas
kehidupannya. Isi cerita dengan kehidupan masyarakat di Indonesia.
karakter tokoh yang mengikuti Ketiga, novel Supernova Edisi Petir
zaman dengan pemanfaatan karya Dee Lestari memang belum
teknologi dan ilmu pengetahuan. pernah ada yang melakukan
Menggambarkan manusia dengan penelitian mengenai postmodernisme.

Representasi Postmodern dalam Novel Supernova Edisi Petir Karya Dee


3
Lestari: Tinjauan Sosiologi Postmodernisme Jean Francois Lyotard
Melalui novel ini, akan dilihat kemampuannya. Oleh karena itu,
gagasan apa saja yang dituangkan untuk melihat fenomena
Dee Lestari terkait dengan cerita postmodernis, penelitian ini akan
dalam novel tersebut dan realitas difokuskan pada penggambaran
yang dicerminkan. kehidupan masyarakat postmodern
Dalam konteks ini, fenomena dalam karya sastra khususnya pada
kehidupan masyarakat postmodern aspek budaya yang terdapat di dalam
menjadi salah satu fragmen yang isi cerita.
ditonjolkan dalam novel Supernova 2. Landasan Teori
Edisi Petir karya Dee Lestari, sebuah 2.1 Novel
karya sastra yang sarat dengan Novel adalah jenis sastra
refleksi kemanusiaan ketika yang paling banyak di jaman modern
berhadapan dengan modernisasi serta ini, meski sebenarnya proses
perkembangan zaman. Terkait relasi penulisannya tidak begitu mudah
antara kajian sosiologi dan sastra, dalam artian cukup banyak waktu
proses kreatif dalam dunia sastra dan pikiran yang tersirat olehnya.
memang tidak akan dapat dilepaskan Tampaknya penerbit-penerbit karya
dengan realitas empiris. Dengan sastra berupa novel berkesimpulan
demikian, realitas tentang bahwa novel adalah barang dagangan
postmodernisme merupakan salah yang mulai bisa memberikan
satu sumber bahan penciptaan karya keuntungan bagi perusahaan
sastra. (Rampai, 1983: 4). Novel merupakan
Sehubungan dengan realitas sebuah karya sastra yang dituangkan
yang menjadi sumber penciptaan oleh pengarang melalui media tulis
karya sastra, Kuntowijoyo yaitu karya sastra. Novel adalah
(1984:132) mengatakan, melalui prosa fiksi yang mengungkapkan
karya sastra yang diciptakan itulah aspek- aspek kemanusiaan atau
sebenarnya sastrawan mencoba pengalaman yang disajikan dengan
menerjemahkan realitas dengan menggunakan bahasa sebagai
bahasa imajiner untuk memahami medianya. Seorang pengarang
peristiwa tersebut menurut kadar berusaha semaksimal mungkin

Representasi Postmodern dalam Novel Supernova Edisi Petir Karya Dee


4
Lestari: Tinjauan Sosiologi Postmodernisme Jean Francois Lyotard
mengarahkan pembaca kepada dataran sastra ke kehidupan sehari-
gambaran-gambaran realita hari dalam masyarakat
kehidupan lewat cerita yang ada individualistik yang diciptakan oleh
dalam novel tersebut (Ratna, 2004: produksi pasar. Menurutnya ada
335-336). kesejajaran yang kuat antara bentuk
Novel sebagai genre sastra yang literel novel, sebagaimana yang telah
utama dari industri masyarakat dapat didefinisikan mengenai kehidupan
dilihat sebagai usaha untuk keseharian manusia dengan komoditi
menciptakan kembali dunia sosial pada umumnya atau dapat pula
manusia yang berhubungan dengan dikatakan secara lebih luas sebagai
politik, sosial, budaya dan segenap hubungan antara manusia terhadap
aspek kehidupan lainnya. Dalam sesamanya.
konteks, ini novel juga melukiskan Dalam istilah lain, novel merupakan
peran manusia dalam keluarga, karya sastra yang paling mendekati
kelompok maupun unit (institusi) gambaran kehidupan sosial
sosial lainnya. Novel juga bisa dibandingkan puisi atau drama.
menggambarkan terjadinya konflik Konflik yang dapat kita tangkap
maupun ketegangan antarkelompok dalam novel adalah gambaran
dan kelas sosial dalam masyarakat ketegangan antara individu dengan
(Laurenson & Swingewood, 1972: individu, lingkungan sosial, alam,
11-12). Menurut teori Lukack dan dan Tuhan atau ketegangan individu
Girard (dalam Faruk, 2010: 90-91), dengan dirinya sendiri. Ketegangan-
novel sebagai cerita tentang suatu ketegangan itu, sering kali justru
pencarian yang terdegradasi dengan dipandang sebagai cermin kehidupan
nilai-nilai yang otentik yang masyarakat, yang di dalamnya
dilakukan oleh seseorang yang terkandung juga akar budaya dan
problematik dalam sebuah dunia semangat zamannya(Mahayana,
yang juga terdegradasi. Sedangkan 2007: 227).
Goldmann (dalam Faruk, 2010: 93), 2.2 Unsur pembangun Novel
berpendapat bahwa bentuk novel Sebagai karya sastra
tampaknya merupakan transposisi bercirikan prosa, maka novel

Representasi Postmodern dalam Novel Supernova Edisi Petir Karya Dee


5
Lestari: Tinjauan Sosiologi Postmodernisme Jean Francois Lyotard
mengandung unsur-unsur yang saling “sesudah sekarang”. Postmodernisme
berkaitan, seperti yang dikemukakan prihatin tentang wacana nonlinear,
oleh Teeuw (1984: 123), bahwa ekspresif dan suprarasional, yang
karya sastra merupakan suatu bentuk terpinggirkan dan menjadi kering
keseluruhan yang berkaitan dengan karena pengaruh pencerahan.
jalinan antar unsur-unsur Melacak postmodern adalah melacak
pembangunnya disebut sebagai diri kita kembali dan
struktur. Sebuah struktur karya sastra menghubungkannya dengan masa
merupakan keseluruhan. Oleh karena lampau yang sebagian sudah
itu, novel sebagai karya fiksi yang terlupakan. Dapat dijabarkan bahwa
bercirikan prosa di dalamnya postmodernisme adalah nama yang
mengandung dua unsur yaitu unsur diberikan pada serangkaian filsafat
instrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur dan daya estitika yang sudah
instrinsik meliputi alur, tema, setting, berkembang sejak tahun 1950-an.
sudut pandang, perwatakan atau Postmodernisme merupakan gerakan
penokohan dan diksi. Sedangkan yang berbeda-beda dengan beberapa
unsur ekstrinsik meliputi historis, paham yang bertentangan, tetapi
sosial, budaya, ekonomi, politik, istilah ini cocok karena ia
filsafat, keagamaan, percintaan dan mendeskripsikan beberapa fitur
moral. dominan (O’donnell, 2009: 6).
Unsur-unsur pembangun novel Postmodernisme sebagai tren dari
yang berkaitan dengan unsur suatu pemikiran yang sangat populer
ekstrinsik karya fiksi adalah (1) pada penghujung abad ke-20 yang
historis, (2) sosiologis, (3) merambah ke berbagai bidang,
psikologis, (4) filosofis, (5) religius utamanya pada filsafat dan ilmu
(Faisal, 2013: 402). pengetahuan. Era postmodernisme
2.3 Teori Postmodernisme disebut sebagai era segala serba tidak
“Post” berarti “sesudah” dan menentu, tanpa arah, tanpa pusat,
“modern” adalah up to date atau dan tanpa hierarki. Istilah
“sekarang”. Jadi, istilah postmodern postmodern telah digunakan dalam
dapat diterjemahkan dengan demikian banyak bidang dengan

Representasi Postmodern dalam Novel Supernova Edisi Petir Karya Dee


6
Lestari: Tinjauan Sosiologi Postmodernisme Jean Francois Lyotard
meriah dan hiruk-pikuk. Kemeriahan 20).Akibatnya, perkembangan
ini menyebabkan setiap referensi
perilaku dan karakter generasi muda
kepadanya mengandung risiko yang
Indonesia sekarang cenderung ke
dicap sebagai pengikut yang
mengabadikan mode intelektual yang arah yang negatif (Juanda, 2012.
dangkal dan kosong. Hampir di
105).
setiap bidang menggunakan istilah
Postmodernisme adalah keseluruhan
ini sehingga tidaklah mengherankan
usaha yang bermaksud merevisi
bila maknanya menjadi kabur. Istilah
kembali paradigma modern. Salah satu
tersebut dapat ditemui dalam bidang
karakter dasar postmodernisme yang
musik, seni rupa, fiksi, film, drama,
paling dominan adalah keragaman atau
fotografi, arsitektur, kritik sastra,
pluralitas, bahkan hingga ke tingkat
antropologi, sosiologi, geografi, dan
yang sangat ekstrem (Wora, 2006: 93-
filsafat (Sugiharto, 1996: 23).
94). Dapat disimpulkan bahwa
Era postmodernisasi adalah
postmodernisme dalam salah satu
era di mana berbagai persfektif
aspeknya adalah wujud dari
media baru cenderung mengaburkan kebangkitan parenialisme di masa
kontemporer ini. Namun, kesimpulan
perbedaan tajam antara realitas dan
ini tetap memberi peluang bahwa
fantasi (simulacra) sehingga
dalam salah satu aspeknya
meruntuhkan suatu keyakinan pada postmodernisme menjadi wujud dari
kebangkitan perenialisme (secara
suatu realitas objektif. Para pemikir
terus-menerus), dalam aspek yang lain
postmodern menggantikan konsepsi
postmodernisme itu justru
tentang adanya suatu realitas menawarkan insight yang berlawanan
dengan perenialisme. Salah satu
independen dari pengamat (observer)
contohnya adalah penolakan terhadap
dengan mengajukan gagasan
filsafat metafisis. Dalam topik ini kita
keterkaitan subjek dengan dunia tidak bermaksud menempatkan
postmodernisme sebagai kritik atas
(subjek dan objek) (Lubis, 2014:

Representasi Postmodern dalam Novel Supernova Edisi Petir Karya Dee


7
Lestari: Tinjauan Sosiologi Postmodernisme Jean Francois Lyotard
perenialisme, tetapi justru sebaliknya, modern dan bukan sekadar koreksi atas
dengan melihat berbagai persoalan berbagai pemikiran dan kultur modern.
postmodernisme yang begitu Postmodernisme diartikan sebagai
kompleks, kita menempatkan ketidakpercayaan pada berbagai
perenialisme ini sebagai kritik bentuk metanarasi
dekonstruksi terhadap postmodernisme (antifundasionalisme),
(Wora, 2006: 102). ketidakpercayaan pada klaim
3.4 Postmodernisme Jean Francois kebenaran ilmu pengetahuan objektif–
Lyotard universal. Ketidakpercayaan pada
Jean Francois Lyotard, adalah klaim kebenaran objektif–universal itu
satu contoh pribadi yang telah didasarkan atas kesadaran akan adanya
terpikat dengan sebuah konsep keterbatasan dan ketidakmampuan
mengenai postmodern. Ia berhasil dalam melihat realitas dari perspektif
menggarap karyanya yang berjudul dan primitif tertentu. Penolakan
The Post-Modern Condition sebagai terhadap metanarasi berarti
kritikan atas karya The Grand berakhirnya penjelasan yang bersifat
Narrative (narasi besar) yang universal tentang tingkah laku dalam
dianggap sebagai dongeng hayalan rasionalitas instrumental (Nadhif,
hasil karya masa modernitas. Lyotard 2012: 84).
merumuskan postmodernisme Menurut Jean Francois
sebagai suatu periode dimana segala Lyotard (dalam Sarup, 2007: 222),
sesuatu itu dilegitimasikan. Lebih ciri-ciri dari postmodern antara lain:
lanjut direvisinya menjadi 1) Menginginkan penghargaan besar
intensifikasi dinamisme, upaya tak terhadap alam.
henti-hentinya untuk mencari 2) Menekankan pentingnya bahasa
kebaruan, eksperimentasi dan dalam kehidupan manusia.
revolusi kehidupan terus menerus 3) Mengurangi kekaguman terhadap
(Sugiharto,1996: 26). ilmu pengetahuan, kapitalisme, dan
Postmodern menurut Lyotard teknologi.
merupakan suatu pemutusan hubungan 4) Menerima tantangan agama lain
total (diskontinuitas) dengan kultur terhadap agama dominan.

Representasi Postmodern dalam Novel Supernova Edisi Petir Karya Dee


8
Lestari: Tinjauan Sosiologi Postmodernisme Jean Francois Lyotard
5) Menerima dan peka terhadap agama Pengadopsian perilaku atau
baru (agama lain). penggunaan benda dari negara lain
6) Menggeser dominasi kulit putih di menjadi ciri utama dari ekletisisme
dunia barat. (Faisal, 2013: 405).
7) Mendorong kebangkitan golongan 3.5.2 Parodi
tertindas, seperti golongan ras, kelas Parodi yaitu satu bentuk dialog,
sosial yang tersisihkan. yaitu satu teks bertemu dan berdialog
8) Menumbuhkan kesadaran akan dengan teks lainnya. Tujuan dari
pentingnya interdependensi secara parodi adalah untuk
radikal dari semua pihak dengan cara mengekspresikan perasaan puas,
yang dapat terpikirkan. tidak senang, tidak nyaman
9) Transformasi realitas menjadi citra. berkenaan dengan intensitas gaya
10) Fragmentasi waktu menjadi atau karya masa lalu yang dirujuk.
rangkaian masa kini. Parodi adalah sebuah komposisi
3.5 Aspek-aspek Budaya dalam prosa maupun puisi yang di
Postmodernisme dalamnya kecenderungan-
3.5.1 Ekskletisisme kecenderungan pemikiran dan
Ekskletisismemerupakan derajat nol dari ungkapan karakteristik dalam diri
kebudayaan umum kontemporer: seorang pengarang atau kelompok
contohnya, orang mendengarkan musik pengarang diimitasi sedemikian rupa
reggae di Amerika, menonton film untuk membuatnya tampak absurd,
cowboy di Arab, menyantap Mc khususnya dengan melibatkan subjek-
Donald untuk makan siang dan subjek lucu dan janggal, imitasi dari
masakan lokal untuk makan malam, sebuah karya yang dibuat modelnya
menggunakan parfum Paris di Tokyo kurang lebih mendekati aslinya, tetapi
dan pakaian retro di Hongkong. disimpangkan arahnya sehingga
Ekletisisme dapat dicermati dari menghasilkan efek-efek kelucuan
kebiasaan memadukan kebudayaan (Hartono, 2008: 64).
asing ke dalam kebudayaan bangsa 3.5.3 Pastiche
sendiri, aktifitas tersebut bisa terjadi Pastiche adalah mimpi atau angan-angan,
di mana saja kita berada. imitasi murni tanpa pretense apa-apa.

Representasi Postmodern dalam Novel Supernova Edisi Petir Karya Dee


9
Lestari: Tinjauan Sosiologi Postmodernisme Jean Francois Lyotard
Teks pastiche mengimitasi teks-teks merupakan satu reaksi terhadap
masa lalu untuk mengangkatdan keangkuhan kebudayaan tinggi yang
mengapresiasikannya. telah memisahkan seni dari makna-
3.5.4 Ironi makna sosial dan fungsi komunikasi
Ironi adalah kejadian atau situasi sosial. Camp selalu melibatkan unsur
yang bertentangan dengan yang duplikasi dan menggunakan
diharapkan atau yang seharusnya manerisme, seperti bulu mata yang
terjadi, tetapi sudah menjadi suratan dilentikkan, senyum rahasia, jas yang
takdir. berjumbai, atau sesuatu yang
3.5.5 Camp mengundang penafsiran ganda
Camp adalah pengelabuhan identitas (Peliang, 2003: 165).
dan penopengan. Satu model 3 Hasil Penelitian dan Pembahasan
estetisme, yaitu satu cara melihat Novel Supernova Edisi Petir karya
dunia sebagai satu fenomena estetik. Dee Lestari memiliki gaya
Contoh: penggunaan elemen-elemen penceritaan yang menarik dengan
art noveau dan art deco dalam karakteristik isi cerita terkait dengan
bangunan-bangunan sekarang. masyarakat metropolis yang sangat
Selain dilihat sebagai pengelabuhan mementingkan adanya pengetahuan
identitas dan penopengan, camp maupun teknologi. Selain itu, novel
menjadi bagian dari tradisi untuk ini memiliki alur yang
menyebutkan sesuatu yang pernah mengambarkan kehidupan seorang
muncul dan muncul kembali. Camp tokoh yang memiliki potensi untuk
dalam arsitektur kontemporer yang menciptakan fantasi di dalam
mengakulturasi unsur lama dengan kehidupannya. Karakter tokoh yang
yang baru, kemajuan teknologi tidak terikat (bebas) oleh zaman
visualisasi atau pencitraan. Camp ditampilkan melalui beberapa sikap.
hanya dipakai untuk menyampaikan Pemanfaatan teknologi dan ilmu
suasana sebagai pembentuk kesan pengetahuan melalui penggambaran
yang indah (Faisal, 2013: 94). manusia dengan gaya hidup yang
Camp diciptakan sebagai satu jawaban ditonjolkan sebagai gaya
terhadap “kebosanan” dan sekaligus postmodern, yaitu manusia yang

Representasi Postmodern dalam Novel Supernova Edisi Petir Karya Dee


10
Lestari: Tinjauan Sosiologi Postmodernisme Jean Francois Lyotard
mengalami perubahan budaya atau menarik simpatiku dan
menunjukkan bahwa di balik
cara pikir yang terjadi akibat
dasi mencolok dan kemeja yang
perkembangan ilmu pengetahuan dan tidak serasi, di balik jidatnya
yang berkilap karena minyak
teknologi informasi, misalnya
dan cucuran keringat pada siang
menggunakan pencitraan, pastiche, bolong, di balik variasi
dagangannya yang aneh itu, ia
dan camp dalam mendapatkan
masih mengikuti
eksistensi dirinya dan berbagai gaya perkembambangan film
Hollywood. Tak ketinggalan
hidup ala postmodern yang menjadi
Agen 007” (Lestari, 2012: 13).
tren dalam kehidupan, apa yang
dilihat adalah sebuah realitas yang Kutipan
diperankan seorang manusia dalam tersebutmenggambarkanadanya
melihat dirinya dengan orang lain aktivitas tokoh yang memadukan
disekitarnya. kebudayaan dalam kehidupannya,
3.1 Ekletisime seperi pada kutipan “Senyum gadis
Karakter atau sikap tokoh yang James Bond? The World Is Not
memiliki kegemaran memadukan Enough?”, kutipan tersebut
kebudayaan yang digambarkan Dee menandakan adanya kebudayaan
Lestari dalam novel Supernova Edisi yang dipadukan dari segi bahasa dan
petir dapat dicermati dari aktivitas sikap. Tokoh yang gemar menonton
tokoh yang mengadopsi kebiasaan film luar baratdari Amerika (film
masyarakat asing ke dalam budaya Hollywood) dijadikan sebagai contoh
atau lingkungannya. Penggunaan untuk ditiru dengan menunjukkan
bahasa, benda, dan arsitektur sikap yang dilihatnya di dalam film
maupun aktivitas yang biasa tersebut “Senyum gadis James
dilakukan oleh negara lain menjadi Bond”. Senyuman artis Hollywood
ciri utama dari ekletisisme. Hal ini diperagakan di dalam negeri dan
dapat dilihat dari kutipan berikut. bahasa inggris diterapkan dalam
“Maaf, siapa namanya tadi, berinteraksi dilingkungan.
Kak?”
Masyarakat lokal yang yang
“Elektra”
“Senyum gadis James Bond? memiliki kebiasaan mengikuti
The World Is Not Enough?” Ia
perkembangan kebudayaan melalui
tersenyum cerdik. Berusaha

Representasi Postmodern dalam Novel Supernova Edisi Petir Karya Dee


11
Lestari: Tinjauan Sosiologi Postmodernisme Jean Francois Lyotard
media, apa yang dilihatnya dari di Indonesia. Mainan-mainan
kebudayaan asing dijadikan sebagai
tersebut didesain sedemikian rupa
tren dalam kehidupan. Kegitan ini
dan bunyinya di isi dengan lagu-lagu
disebut sebagai bentuk pencampuran
kebudayaan atau adopsi budaya yang berasal dari luar negeri. Hal ini
karena aktivitasnya dikaitkan dengan
menandakan bahwa kebudayaan
kebudayaan asing. Hal ini juga dapat
lokal dan kebudayaan asing menjadi
dilihat dalam kutipan berikut.
Tak ada yang lebih suatu hal yang hidup secara
membahagiakan seorang
tukang listrik ketika anaknya berdampingan karena dengan
datang menangis karena
mainan Elekroniknya rusak. mudahnya ditemukan dalam
“Deddy, musiknya gak mau
jalan,” rengek Watti sembari kehidupanmasyarakat.Adanya
menyetorkan mainan plastik
berbentuk radio dengan kenop perpaduan kebudayaan antara
oranye yang apabila diputar
akan mendendangkan lagu kebudayaan asing dan budaya lokal
tunggal “Hickory, Dickory,
Dock.” Maka Deddy atau lebih dari segi bangunan merupakan
sesuainya “Dedi” karena ada
huruf “k” yang terdengar samar bagian dari ekletisisme. Hal tersebut
diujung kata akan segera
tenggelam dalam perkakasnya dapat terlihat pada kutipan berikut.
(Lestari, 2012: 14).
Nama rumah kami Eleanor.
Pada data tersebut mainan Elekronik Siapa pun ia dulu. Tiga
perempat bangunan masih asli
dijadikan sebagai sarana untuk anak- arsitektur Belanda. Sayang
beribu sayang, kecantikan.
anak dalam mengembangkan Eleanor tertutup lapuk dan
jamur, lalu masih dinodai lagi
pengetahuan akan dunia oleh seperempat bagian dirinya
yang dibangun acak dari bahan
disekitarnya. Namun, pada tripleks dan asbes. Ruang-
ruang darurat Dedi untuk
masyarakat lokal yang menggunakan beragam keperluan: gudang,
kamar pegawai, tempat meja
mainan elekronikdari produk luar pingpong (Lestari, 2012: 38).

negeri semakin banyak yang beredar

Representasi Postmodern dalam Novel Supernova Edisi Petir Karya Dee


12
Lestari: Tinjauan Sosiologi Postmodernisme Jean Francois Lyotard
Pada kutipan tersebut bangunan bisa menginjili dan
mempromosikan kuasa Yesus
arsitektur Belanda yang diberi nama ke orang-orang tak dikenal
(Lestari, 2012: 19)’.
Eleanor yang merupakan bangunan
Kutipan tersebut mengambarkan
arsitektur peninggalan Belanda. ungkapan dari bentuk yang ditujukan

Bangunan tersebut didiami oleh berdasarkan ketidaknyamanan


seorang tokoh karena sudah lama
kaum pribumi dan mengalami
tidak pergi ke gereja. Tidak ada
perubahan baik dari segi bentuk alasan untuk mengangkat bicara

dekorasi maupun sebagian dari mengenai kuasa Tuhan apabila tidak


mempunyai dasar atau pedoman
keadaan bangunan tersebut. Namun,
untuk membicarakan hal tersebut.
tidak menghilangkan sebagian dari Berbeda dengan Watti yang aktif

keadaan asli dari bangunan yang mengikuti persekutuan doa.


Dapatdisimpulkan tokoh Dedi
dibuat.
merasa minder. Kutipan “kuasa iblis”
3.2 Parodi dan “kuasa Tuhan” merupakan suatu
Bentuk dramatisasi dalam parodi hal yang berhubungan karena Tuhan-
berkaitan dengan masyarakat Lah yang menciptakan sehingga Iblis
postmodern merupakan bentuk itu ada. Iblis diberi tugas untuk
ekspresikan dari realitas yang menggoda manusia untuk enggan
dibangun oleh perasaan tokoh. beribadah.Parodi berdasarkan
Seperti halnya dalam kutipan berikut. perasaan yang dibangun oleh
perasaan tokoh. Hal ini terdapat
Kalau bicara kuasa iblis, mau
tidak mau kita harus bicara dalam kutipan:
kuasa Tuhan, sebuah topik yang
Bagiku, hidup adalah duduk di
membuat Dedi kehilangan rasa
bangku bioskop yang gelap
percaya dirinya. Bertahun-
menontoni kakakku bergulung
tahun, tepatnya setelah Mami
dengan ombak zaman. Apabila
meninggal, Dedi berhenti ke
zaman Dinosaurus ditutup
gereja. Cuma dua kali setahun:
dengan hujan meteor maka
Paskah dan Natal. Lain dengan
Persekutuan Doa, atau lebih
Watti yang aktif mengikuti
populer disebut zaman
persekutuan doa, bahkan sudah

Representasi Postmodern dalam Novel Supernova Edisi Petir Karya Dee


13
Lestari: Tinjauan Sosiologi Postmodernisme Jean Francois Lyotard
Nelsonsaurus, ditutup dengan doa di Gerega. Sindirandalam parodi
hujan air mata. Watti patah
hati gara-gara Bang Nelson digunakan sebagian orang untuk
sang pujaan ternyata baik
kepadanya karena menyayangi menjelaskan suatu hal yang
dalam kasih Kristus, bukan
kasihnya Maria dan Yusuf dimaksud.
(Lestari, 2012: 30).
3.3 Pastiche
Pada kutipan tersebut menandakan
Teks pastiche memberikan
sebuah peristiwa yang dialami oleh pengetahuan kepada pembaca
berkenaan dengan peristiwa yang
tokoh bagaimana ia mengikuti
pernah terjadi. Seperti yang terlihat
sebuah perkembangan antara
dalam kutipan:
kehidupan dan kenyataan pada Aku memang tidak pernah
merasa punya bakat bisnis,
zaman itu. Inidapat dikaitkan dengan biarpun keluarga kami turunan
Tionghoa murni yang konon
kehidupan yang dianggap sebagai sudah terdaulat menjadi
pedagang semenjak masih di
panggung sandiwara. Siapa saja dalam kandungan (Lestari,
2012: 51).
dapat menyaksikan kehidupan orang
Pada kutipan tersebut mencerminkan
lain disekitarnya yang memposisikan
bahwa tokoh Elektra merasa dirinya
diri sebagai penonton yang suatu saat tidak mempunyai bakat bisnis
meskipun tokoh Elektra memiliki
dia bakal jadi pemeran juga. Tokoh
Ayah seorang pebisnis dan
Watti yang aktif mengikuti
merupakan keturunan Tionghoa yang
persekutuan doa ternyata hanya dikenal sebagai ahli dalam berbisnis.
Konon, orang-orang Tionghoa yang
sebagai lakon bagi tokoh Elektra.
masuk ke Indonesia pada zaman dulu
Watti mampu ditaklukan oleh zaman
memang melalui jalur bisnis. Tidak
ketika ia lebih memilih menikah dapat dipungkiri jika keturunan
Tionghoa yang ada ada di Indonesia
dengan Kang Atam yang beragama
dikenal sebagai ahli bisnis.
Islam dan meninggalkan persekutuan
Keturunan Tionghoa ini merupakan

Representasi Postmodern dalam Novel Supernova Edisi Petir Karya Dee


14
Lestari: Tinjauan Sosiologi Postmodernisme Jean Francois Lyotard
keluarga ras China yang banyak dunia maya,hanya lewat chat dan
menyebar di Indonesia. gambar (foto) membuat dirinya
Pastiche adalah mimpi atau angan- berimajinasi dengan orang tersebut
meskipun belum pernah dilihatnya
angan, digambarkan sebagai teks
secara langsung.
atau verbal yang mengimitasi suatu

kejadian atau peristiwa yang sedang 3.4 Ironi


Peristiwa dalam Supernova Edisi
diapresiasikan. Hal ini terlihat pada
Petir karya Dee Lestari terdapat
kutipan berikut.
unsur ironi atau kejadian yang
bertentangan dengan harapannya
Malam itu aku terbaring di atas
tempat tidur dalam keadaan akan tetapi sudah menjadi suratan
terjaga. Lama sekali. takdir. Hal itu terlihat dalam kutipan
Mengingat-ingat orang-orang
yang kukenal tadi. Michael, berikut:
hmmm, kayaknya baik. Doni, Ketika Dedi roboh akibat
yang orang Yogya itu, stroke dan lewat seketika,
nyeniman banget. Si kodok- akulah orang yang paling
Terbang...ah, sayang tadi tidak terpukul. Bagaimana mungkin
sempat menyakan nama seseorang yang selamat dari
aslinya. Darren cakap, deh. setruman beribu-ribu volt,
Black-Rain mesterius banget. orang yang seharusnya paling
mendadak aku terbangun. Pic! tahan goncangan dan lonjakan
Aku harus cari foto (Lestari, tegangan, serta-merta jatuh
2012: 129). karena serangan yang kurang
dari tiga puluh detik dan tak
Dunia maya dikenal sebagai dunia kelihatan itu? Aku pun
cyber yang menghubungkan antara berpikir, listrik macam apa
lagi ini. Kalau memang ada
satu orang dengan yang lainnya jenis lain. Kalau memang ada
secara tidak nyata sehingga drakula pengisap nyawa yang
paling dahsyat (Lestari, 2012:
perkenalantersebut membuat tokoh 34).
akrab dan jatuh cinta dengan orang-
Kematian merupakan suratan
orang yang tidak pernah ia temui
takdir yang sudah digariskan kepada
pada dunia nyata. angan-angan yang
manusia. Sekuat apapun seseorang,
dialami oleh tokoh Elektra setelah
bahkan bagaimanapun cara yang
berkenalan dengan orang-orang di

Representasi Postmodern dalam Novel Supernova Edisi Petir Karya Dee


15
Lestari: Tinjauan Sosiologi Postmodernisme Jean Francois Lyotard
dilakukan untuk menghindar dari ayat suci Al-Quran, tidak kuat,
lalu mati gosong. Kalau tidak
kematian ketika Tuhan telah
salah, televisinya ikut meledak
berkehendak maka tidak ada yang (Lestari, 2012: 20-21).
bisa menghidar dari yang namanya
Pada data tersebut, camp
mati. Tokoh Dedi yang badannya
digambarkan dalam bentuk dekorasi
mampu menahan tekanan listrik
bangunan yang dibuat seolah-olah
beribu-ribu volt. Namun, ia bisa
mengikuti bentuk ruangan bangunan
terserang penyakit stroke, kemudian
lain. Seperti pada ruangan yang
meninggal dunia dengan menderita
bergelar-gelar tikar diarahkan pada
penyakit stroke.
bentuk bangunan istana yang
3.5 Camp
bergelar-gelar tikar yang dapat
Pada novel Supernova Edisi Petir
mengantarkan pemikiran terhadap
karya Dee Lestari, bentuk camp
sesuatu yang lainnya. Pengelabuhan
digambarkan melalui sifat atau
identitas yang nampak merupakan
kegiatan tokoh yang melakukan
suatu hal, mengingatkan pembaca
pengelabuhan identitas (penopengan)
pada hal lainnya dengan gambaran
pada dirinya untuk menciptakan
dekorasi ruangan yang sama, yaitu
sebuah pencitraan dengan suatu hal
ruangan yang digelar karpet hitam
lainnya. Hal ini dapat dilihat dalam
dan putih, tidak sama dengan gereja
kutipan berikut:
pada umumnya yang ada di
Hati ini menciut begitu melepas
Indonesia. Camp juga dapat dilihat
sandal dan memasuki ruangan
bergelar-gelar tikar itu. Aku pada sebuah sikap. Dimana sikap
telingat satu video yang pernah
yang tampak tidak sesuai dengan
diputar. Filmnya Ateng dan
Iskak. Ceritanya itu dua tuyul kenyataan yang sebenarnya. Hal ini
yang tinggal di dalam televisi.
dapat dilihat pada data berikut.
Ateng pakai baju putih, Ishak
pakai baju hitam. Namun, tentu Ketidaknyamanan ini dimulai.
keduanya tetap dianggap Rupanya Watti sudah
“hitam” karena mereka menyiarkan berita tentangku
sebangsa tuyul. Pada akhir jauh-jauh hari. Mereka
film, riwayat mereka tamat saat menyambut kami seperti
siaran azan Magrip bintang tamu pasien sakit
berkumandang. Ateng dan keras tinggal tunggu ajal.
Ishak kepanasan dibakar ayat- Tatapan iba dan simpatik

Representasi Postmodern dalam Novel Supernova Edisi Petir Karya Dee


16
Lestari: Tinjauan Sosiologi Postmodernisme Jean Francois Lyotard
kudapati setiap beradu mata dipercaya, dihormati atau banyaknya
dengan para anggota
beban yang tersembunyi dalam
persekutuan. Bukannya lega,
batin ini malah tambah tegang. dirinya. Selain pola sikap, camp juga
Bayangan Ateng dan Iskak
bias ditampakkan dari segi
dalam baju senang ketat putih
hitam terus menyerang (Lestari, penampilan cara berpakaian.
2012: 21).

Pengelabuhan identitas atau 4 Kesimpulan


penopengan merupakan suatu hal Berdasarkan hasil analisis data yang
yang banyak dilakukan oleh telah diuraikan sebelumnya, maka
seseorang untuk memperoleh dapat disimpulkan tentang aspek
eksistensitas dirinya, baik untuk budaya postmodernisme yang
kepuasan dirinya atau untuk terdapat dalam teks novel Supernova
memperoleh suatu gelar di depan Edisi Petir karya Dee Lestari bahwa
orang lain. Namun, dapat juga bentuk ekletisisme dalam novel
dikatakan sebagai bentuk kegiatan Supernova Edisi Petir karya Dee
yang dilakukan untuk menutupi Lestari ditunjukkan dengan
suatu hal yang kurang pada diri menampilkan perpaduan budaya
individu. Camp selalu melibatkan asing ke dalam budaya sendiri atau
unsur duplikasi dan menggunakan dengan sikap yang pluralisme. Salah
manerisme atau sesuatu yang satu karakter tokoh yang terlihat
mengundang penafsiran ganda. Pada pada novel, yaitu kegemaran tkh
kutipan “Tatapan iba dan simpatik Elektra menonton film luar negeri
kudapati setiap beradu mata dengan dan mengikuti pola sikap bangsa
para anggota persekutuan” camp luar, seperti cara berpakain dan
dilakukan oleh tokoh untuk bergaul selain itu ekletisisme juga
mendapatkan eksistensitas dirinya ditampilkan dari bangnan arsitektur
sehingga dengan menampakkan yang digambarkan dalam isi novel.
tatapan seperti itu dapat disimpulkan Bentuk parodi yang terdapat dalam
bahwa ada hal yang disembunyikan novel Supernova Edisi Petir karya
pada dirinya. Misalnya, ingin seperti Dee Lestari dapat dicermati dari
dikasihani atau mengasihi, ingin cerita berupa teks yang dialami oleh

Representasi Postmodern dalam Novel Supernova Edisi Petir Karya Dee


17
Lestari: Tinjauan Sosiologi Postmodernisme Jean Francois Lyotard
tokoh dalam bentuk mendramatisasi Bentuk camp yang disebut sebagai
suatu kejadian melalui perasaan yang pengelabuhan identitas atau
dibangun oleh tokoh. Salah satu penopengan dalam novel Supernova
unsur parodi yang digambarkan oleh Edisi Petir karya Dee Lestari
Dee Lestari dalam novel Supernova memberikan kesan terhadap sebuah
Edisi Petir adalah sikap tokoh yang kejadian atau benda yang dilihatnya
meninggalkan kebiasaan lama yang memiliki penafsiran ganda. Bentuk
telah dijunjung tinggi demi dekorasi bangunan, gaya berdandan
kepentingan pribadi. dan berpakaian merupakan bagian
Bentuk pastiche adalah gaya metafor dari camp yang digambarkan leh Dee
terkait dengan ucapan dan sebuah Lestari dalam isi cerita.
teks. Dee Lestari menggambarkan
pastiche melalui beberapa peristiwa, DAFTAR PUSTAKA
dengan cara mengimitasi (tiruan) Faisal, Radfan. 2013. Postmodernisme
pada Novel Maryamah Karpov
suatu hal dari teks masa lalu seperti
Karya Andrea Hirata. Jurnal
penggambaran keturunan Thionghoa Artikulasi: Jawa Pos Radar
Bromo, Vol. 7 No. 1, 86-95.
(China) yang dikenal pandai dalam
berbisnis. Faruk. 2010. Pengantar Sosiologi
Sastra: dari Strukturalisme
Unsur ironi yang ditampilkan oleh
sampai Post-modernisme.
pengarang dalam novel Supernova Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Edisi Petir karya Dee Lestari lebih
Hartono. 2008. Karakteristik postmo
menekankan pada suatu kejadian dalam Kumpulan cerpen
Mereka Bilang Saya Monyet!
yang bertentangan dengan harapan
Karya Djenar Maesa Ayu.
yang diinginkan oleh tokoh dan telah Jurnal Penelitian Bahasa,
Sastra, dan pengajarannya.
menjadi sebuah takdir yang harus
Jurnal Litera: Fakultas
dihadapi. Tokoh Dedy yang kuat Bahasa dan Seni Universitas
Negeri Yogyakarta.
untuk menahan setruman listrik
meninggal karena penyakit stroke Juanda, Juanda. 2010. “Peranan
Pendidikan Formal dalam
merupakan salah satu bentuk parodi Pembudayaan”. Lentera
yang digambarkan leh Dee Lestari Pendidikan. Jurnal Ilmu,
Tarbiyah, dan Keguruan, 13
dalam nvel Supernova Edisi Petir. (1), 1-15.

Representasi Postmodern dalam Novel Supernova Edisi Petir Karya Dee


18
Lestari: Tinjauan Sosiologi Postmodernisme Jean Francois Lyotard
Juanda, Juanda. 2012. “Peran Sastra Yogyakarta: Kanisius
Anak dalam Pembisaan (Anggota IKAPI).
Membaca Sejak Anak Usia
Dini dan Sebagai Pondasi Piliang, Yasraf Amir. 2003.
Pembentukan Karakter Hipersemiotika Tafsir
Yang Beridentitas Nasinal”. Kultural Studes Atas
Prosiding. Konferensi “Matinya tMakna”.
Internasinal Kesastraan Bandung: Jalasutra.
XXII UNY-HISKI, Sastra
Anak dan Kesadaran Rampai, Bunga. 1983. Seni dalam
Feminis dalam Sastra, Vol. Masyarakat Indonesia.
4, 104-111. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Kuntowijoyo. 1984. “Penokohan dan
Perwatakan dalam Sastra Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori,
Indonesia” dalam Zoeltom, Metode, dan Tehnik
Andy (Ed.). Budaya Sastra. Penelitian dari
Jakarta: Penerbit Radjawali. Strukturalisme hingga
Postrukrukturalisme
Laurenson, Diana and Swingewood, Perspektif Wacana Naratif.
Alan. 1972. The Sociology of Yogyakarta: Pustaka
Literature. London: Collies Pelajar.
MacMilla Publishing.

Lestari, Dee. 2012. Supernova: Petir.Sarup, Madan. 2007. Posstrukturalisme dan


Yogyakarta: PT Bentang Postmodernisme: Sebuah
Pustaka. Pengantar Kritis.
Diterjemahkan oleh Medhy
Lubis, Akhyat Yusuf. 2014. Aginta Hidayat. Yogyakarta:
Postmodernisme: Teori dan Jendela.
Metode. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada. Sugiharto I.B. 1996. Postmodernisme:
Tantangan Bagi Filsafat.
Mahayana, Maman. S. 2007. Yogyakarta: Kanisius.
Ekstrinsikalitas Sastra
Indonesia. Jakarta: Raja Teeuw, A. 1984. Sastra dan Ilmu
Grafindo. Sastra. Jakarta: PT Dunia
Nadhif, A. 2012. Prinsip-prinsip Pustaka Sastra.
Postmodenisme dan
Relevansinya Dengan Wora, Emanuel. 2006. Perenialisme:
endidikan Islam. Skripsi. Kritik atas Modernisme dan
UIN Sunan Kalijaga Postmodernisme.
Yogyakarta. Yogyakarta: Kanisius
(Anggota IKAPI).
O’donnell, Kevin. 2009.
Postmodernisme.

Representasi Postmodern dalam Novel Supernova Edisi Petir Karya Dee


19
Lestari: Tinjauan Sosiologi Postmodernisme Jean Francois Lyotard
Representasi Postmodern dalam Novel Supernova Edisi Petir Karya Dee
20
Lestari: Tinjauan Sosiologi Postmodernisme Jean Francois Lyotard

Anda mungkin juga menyukai