Tujuan
mengetahui dan memahami fenomena fenomena yang ada di lapangan, sesuai dengan
ilmu manajemen yang ditekuninya. Selain itu, Kuliah Kerja Lapangan ini juga sebagai
Ekonomi. Kuliah Kerja Lapangan bertujuan menciptakan unit unit usaha baru (inkubasi
bisnis) di kalangan mahasiswa. Selain laporan KKL yang wajib untuk dibuat oleh
mahasiswa, setelah praktek kerja lapangan ini, mahasiswa juga diwajibkan untuk
membuat proposal penelitian yang dapat digunakan dalam penyusunan skripsi atau
proposal wirausaha yang nantinya dapat dipakai dalam mata kuliah praktek wirausaha
Manfaat
Lapangan.
- Mengetahui dan menyerap perkembangan ilmu manajemen atau ilmu ilmu yang
b. Bagi Lembaga
1
- Memperkenalkan hasil pendidikan yang sudah dicapai kepada masyarakat
- Membangun jejaring dan kerjasama yang baik dengan pihak swasta maupun
pemerintah.
c. Bagi Mahasiswa
BAB I
KEADAAN UMUM
1. Sejarah Industri
Pada awal nya Bu Mesinah menjalankan bisnis sebagai tukang jahit seragam
dan baju, dikarenakan usia dan berkurangnya penglihatan, pada tahun 2003 beliau
pindah provesi menjadi peternak ayam potong dengan modal yang dia dapat dari hasil
menjahit dan meminjam di bank, dikarenakan wabah flu burung pada tahun 2004-
2005 yang lalu peternakannya terdampak dan mengalami kerugian yang cukup besar
dikarenakan seluruh ayam ternakan nya mati, dengan pantang menyerah beliau pada
akirnya beralih dan mendirikan Industri Tempe Kripik & Rangginang Bu Mesinah
berdiri pada tahun 2006, pada awal pembentukan nya industri ini hanya memproduksi
2
tempe kripik seja baru pada tahun 2009 mendapat ide untuk mengembangkan industri
bagian selatan seperti Jetis, Sambit, Mlarak, Sawoo DLL. Baru pada tahun 2011 anak
Surabaya, produknya pun laku terjual dan mendapat sambutan baik dari konsumen
disana, sehingga sekarang pemasaran dari produk Tempe Kripik & Rangginang Bu
2. Lokasi Industri
Ibu Mesinah.
dikelola langsung oleh Bu Mesinah dan di bantu oleh keluarganya sendiri untuk
1. Proses Produksi
Tempe Kripik
4. Direndam 1 malam
3
6. Meniriskan sampai benar benar dingin
8. Masukkan kedelai yang sudah diberi lagi kecetakan dengan disusun tipis tipis
10. Siapkan bumbu berupa campuran dari air, tepung beras, pati, miri, ketumbar,
11. Goreng dengan api yang besar supaya tempe dapat mengembang merata dan tidak
tergulung.
12. Tiriskan tempe yang sudah digoreng hingga benar benar dingin supaya dapat
tahan lama.
13. Packing 10 tempe kedalam plastik dengan disusun 2 tumpukan masing masing 5
tempe.
Rangginang
4. Tiriskan ketan dan beri bumbu dengan air daun jeruk, garam dan bawang putih
6. Cetak ketan dengan menggunakan cetakan berbentuk bulat dan cetak jangan
sampai terlalu tebal dan jangan di tekan karena kalau di tekan rangginang tidak
dapat mengembang.
4
7. Tata rangginang diatas wadah dan jemur, proses penjemuran tergantung cuaca,
kalau cuaca terang proses penjemuran berlangsung 2 hari, apabila mendung bisa
2. Target Produksi
minimal 50 bungkus tempe sekali produksi atau selama 5 hari dan untuk kebutuhan
Surabaya berkisar antara 200 bungkus sekali pengambilan produk selama 2 minggu
sekali, dikarenakan minat pembelian rangginang lebih besar dari pada tempe di
Surabaya.
selatan dan Surabaya membutuhkan 250 bungkus tempe kripik dan 280 bungkus
3. Hasil Produksi
250 bungkus tempe kripik dan 280 bungkus rangginang untuk memenuhi kebutuhan
5
1.3. Penjualan dan Hasil Penjualan
1. Daerah Penjualan
Dareah penjualan untuk Ponorogo Selatan disetorkan di warung makan dan toko
toko kelontong di dearah Jetis, Sambit dan Mlarak, Sedangkan di wilayah Sawoo
Slahung dan Mbalong biasa mengambil produk di rumah Ibu Meslimah langsung.
putri Ibu Mesinah dengan cara menyetor ketoko toko dan pasar.
konsumen maka untuk tarjet penjualan tergantung permintaan pasar yang biasa
membuat 250 Bungkus untuk Tempe Kripik dan untuk Rangginang sebanyak 280
3. Saluran Distribusi
dan Saluran distribusi Tidak Langsung dengan cara Bu Mesinah mengirim produk ke
toko toko dan warung makan serta melalui anaknya yang berada di Surabaya, dalam
artian ini anak Bu Mesinah berperan sebagai distributor yang mengirimkan produk
4. Promosi Penjualan
produknya melalui toko toko yang di titipkan produknya, sehingga toko tersebutlah
yang akan mempromosikan produknya, serta dengan promosi dari mulut kemulut.
Serta selalu menjaga mutu produk sehingga konsumen merasa puas, bagi Bu Mesinah
sendiri mempunyai sebuah moto yaitu “lek gae panganan gek di dodolne pomo gak
6
enak angor gak sah di pasarne” yang mempunyai arti kalau membuat makanan untuk
diperjualkan harus enak dan apa bila tidak enak lebih baik tidak usah dipasarkan.
5. Kondisi Persaingan
pesaing dari kelas menengah sampai kelas atas, dimana Produk lebih terkenal,
dengan cara mempertahankan mutu dari produknya serta menjaga cita rasa dan
kehigenisan produk, supaya konsumen dapat puas dengan produknya dan setia
dengan produknya.
1. Jumlah Karyawan
berasal dari keluarganya sendiri, yaitu Ayah Bu Mesinah, Bu Mesinah, Putri dari Bu
Mesinah hanya mengandalkan tenaga dari keluarganya, akan tetapi apabila mendapat
dengan upah Rp. 30.000 perhari terhitung dadi pagi pukul 08.00 sampaisiang pukul
01.00
7
1.5. Keuangan Perusahaan
Industri Bu Meslimah pada awal pendanaan berasal dari dana patungan antara
Bu Meslimah dan suaminya, sekarang sumber dana Industri Bu Meslimah berasal dari
BAB II
1. Latar Belakang
Salah satu kendala dalam memproduksi tempe kripik adalah pada segi
mendapat tempe kripik yang mekar dan tidak menggulung, sehingga untuk
sebernya dapat mengubah rasa dari tempe kripik tersebut, serta kayu bakarnya
pun harus kering supaya dapat menyalakan api, hal ini dipengaruhi oleh musim
dimana apa bila musim hujan kayu akan sulit untuk di nyalakan dan perlu di jemur
sehingga proses produksi menjadi lama dan pemenuhan permintaan pasarnya pun
Untuk itu maka perlu digantinya kompor kayu tersebut dengan kompor
gas yang mempunyai api besar, solusinya adalah mengganti kompor kayu dengan
kompor gas JOS yang akan menghasilkan api yang setara dengan kayu bakar
8
2. Rumusan Program Kerja
mengeluarkan api setara dengan kompor kayu dengan lebih efisien, ramalah
1. Mempermudah proses produksi karena tidak perlu menyalakan api dari kayu
3. Menghemat waktu produksi karena dengan kompor gas JOS tidak akan
4. Menghilangkan aroma yang kurang enak pada tempe kripik akibat terkena
mengganti kompor kayu dengan kompor gas JOS dengan banyak kelebihan didalamnya
Karena penggantian kompor dari bahan bakar awal yaitu kayu bakar diganti
dengan gas, maka dari pihak Bu Mesinah sendiri memiliki rasa takut karena banyak
Untuk itu kami memberikan cara cara singkat supaya terhindar dari bahaya
yang ditakutkan dan memesan gas kepada penjual yang berada disekitar tempat
9
produksi yang sanggup memasangkan gas dirumahnya Bu Mesinah, sehingga ketakutan
BAB III
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
perkulihaan. Sebagai ajang pelatian dan membangun motifasi untuk mendapatkan ide
ide sehingga dapat membuat usahanya sendiri, Industri Tempe Kripik & Rangginang
3.2 Saran
Untuk program Kuliah Kerja Lapangan yang akan mendatang diharapkan agar
pihak kampus dapat menjalin kerjasama dengan pihak industri dimasing masing
tempat KKL, baik dengan bentuk dorongan, motifasi, maupun dari bimbingan yang
lain, sehingga selain untuk program pembelajaran bagi mahasiswa dapat pula menjadi
sarana pengembangan untuk industri itu sendiri. Dan alangkah baiknya jika Industri
UKM yang ditempati mahasiswa dibuatkan bazar supaya dapat semakin mendorong
lebih baik jika ditambah kariawan dan pemasaran diperluas guna mendapat
10
BAB IV
TINDAK LANJUT
nanti sebagai ajang pembelajaran sarana kreatifitas untuk mendirikan bisnis kususnya
dibidang yang kami tempati yaitu pembuatan Tempe Kripik dimana kami akan
menambahkan farian rasa untuk menarik konsumen serta dapat memenuhi kebutuhan
pasar yang beragam. Rencana bisnis yang akan kami dirikan adalah Industri Tempe
BAB I
LATAR BELAKANG
dalam industri kuliner pembuatan Tempe Kripik diperlukan siasat tersendiri untuk
Untuk itu diperlukan trik tersendiri supaya konsumen dapat tertarik untuk
membeli produk dengan memanfaatkan peluang dalam persaingan tersebut untuk itu
kami ingin membuat sebuah Industri Tempe Kripik dengan menggunakan beragam rasa
yang menarik.
mempertahankan perekonomian industri rumah tangga agar tetap stabil maka perlu
adanya gagasan yang lebih luas, bermutu dan bermanfaat serta berkwalitas tinggi yaitu
11
keripik tempe. Untuk mengatasi persaingan yang semakin padat maka diperlukan siasat
tersendiri untuk memenangkan pasar salah satunya dengan membuat beragam rasa.
BAB II
RELEVANSI
Secara geografis Indonesia merupakan negara agraris, tanah yang subur dengan
meningkatkan hasil produksi hasil pertanian. Namun hasil produksi bisa berkwalitas
rendah karena adanya pengarus krisis perekonomian yang menurun. Maka untuk
menjaga agar kualitas dan komoditas hasil pertanian (kedelai) tetap tinggi maka perlu
adanya pengolahan pemanfaatan hasil yang lebih luas dan kaya akan ide-ide atau
gagasan baru salah satunya yaitu dengan mengolahnya menjadi produk kripik tempe
usaha kripik tempe menjadikannya suatu produk yang berkwalitas dan berkomoditas
tinggi, kami terkendala dengan pembiayaan atau modal. Untuk itu kami sangat butuh
BAB III
12
Mewujudkan kemampuan dalam berwirausaha untuk meningkatkan kemajuan dan
kesejahteraan masyarakat.
3.2. Manfaatnya
Dapat membuat sebuah usaha industri kripik tempe kita mempunyai peluang agar dapat
membuat usaha dan dapat membuat produksi meningkat dan sebuah kripik tempe
sehingga usaha kita dapat semakin maju dan berkembang agar pendapatan kita lebih
a. Kegiatan Masyarakat
tempe direspon oleh masyarakat luas. Mudah-mudahan dengan adanya program usaha
pembuatan kripik ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat sekitar khususnya bagi
b. Kebutuhan pasar
kripik tempe ini bisa dijadikan sebagai camilan setiap hari, jajan khas dan oleh-oleh
bagi keluarga. Bagi masyarakat produk kripik tempe merupakan produk yang memiliki
ciri khas tersendiri mulai dari rasa, penampilan dan bahan. Karena produk kripik
tersedia dari bermacam macam rasa maka konsumen akan tertarik untuk membeli
13
sebagai oleh oleh camilan dan sebagai laukan. Sehingga permintaan akan kripik tempe
semakin meningkat.
Sebagian besar daerah kita dekat dengan masyarakat yang bergerak di bidang
pertanian. Sehingga sangat mudah sekali untuk memperoleh bahan baku yang asli dan
alami.
d. Tenaga pengelola
Untuk usaha pembuatan kripik tempe ini dikelola oleh tenaga terampil yaitu
Mahasiswa.
e. Kelebihan
Tersedia berbagai macam rasa sesuai dengan minat masing masing konsumen
Beraneka rasa tapi aman dikonsumsi karena rasa berasal dari bahan alami
BAB IV
Tepung.
Sagu.
Kedelai.
14
Cabai untuk rasa pedas. Garam dan gula untuk rasa asin manis, dan campuran dari
keduanya
b. Langkah membuat
Direndam 1 malam
Masukkan kedelai yang sudah diberi lagi kecetakan dengan disusun tipis tipis
Siapkan bumbu berupa campuran dari air, tepung beras, pati, miri, ketumbar,
bawang, daun jeruk serta Cabai untuk rasa pedas. Garam dan gula untuk rasa asin
Goreng dengan api yang besar supaya tempe dapat mengembang merata dan tidak
tergulung.
Tiriskan tempe yang sudah digoreng hingga benar benar dingin supaya dapat tahan
lama.
tempe.
15
c. Peralatan
Peralatan masak
Cetakan Tempe
d. Rincian biaya
Modal awal :
Mui Rp150.000
Perminggu :
• Packing
Bahan baku :
16
Cabai Garam dan gula Rp. 10.000
Transportasi :
Tenaga kerja
Pengeluaran Perbulan:
Rincian perminggu:
Pemasukan:
• Jadi julmah pemasukan = jmlh keripk x harga - 100 bks x 10.000 = Rp. 1.000.000/ Minggu
17
Keuntungan:
= ( Rp 4.000.000 – Rp 1.772.000)
= Rp 2.228.000
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Hasil dari pertanian seperti kedelai produksi dapat menjadi berkomoditas atau
berkualitas sanggat mahal seperti keripik tempe. Selain dapat memenuhi kebutuhan
penyusun sangat mengharapkan adanya kritik dan saran demi penyempurnaan proposal ini.
18