Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

PENANGANAN LIMBAH INDUSTRI


ACARA 1 : PENENTUAN KEASAMAN AIR

Penyusun :

Nama : Imeilda Allafabaina Disri

NIM : 021180040

Fakultas / Prodi : Teknik Industri / D3 Teknik Kimia

Hari, tanggal : Selasa, 20 Oktober 2020

Asisten Pembimbing : Widayati,S.T

LABORATORIUM PENANGANAN LIMBAH INDUSTRI

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

2020
LEMBAR PENGESAHAN

PENANGANAN LIMBAH INDUSTRI

Disusun Oleh :

Nama : Imeilda Allafabaina Disri

No. Mahasiswa : 021180040

Fakultas / Prodi : Teknik Industri / D3 Teknik Kimia

Asisten Pembimbing : Widayati, S.T

Di setujui

Asisten Pembimbing

Widayati,S.T.
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah S.W.T. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan praktikum dan menyusun Laporan
Praktikum Penanganan Limbah Industri dengan judul “Penentuan Keasaman Air”. Praktikum ini
sebagai salah satu tugas untuk mengikuti ujian semester mata kuliah Penanganan Limbah Industri
D3 Teknik Kimia Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. Untuk itu, penulis
juga mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Widayati,S.T selaku asisten laboratorium yang telah membimbing dalam


pelaksanaan praktikum dari awal hingga akhir.
2. Teman – teman sekelompok yang telah saling bekerja sama dalam melakukan
praktikum.

Penulis menyadari dalam penulisan laporan ini masih ada kesalahan dan kekurangan dalam
penyusunan laporan ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran agar dapat
menyempurnakan laporan ini dengan baik hingga kedepannya. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca sekalian.

Yogyakarta, 20 Oktober 2020

Penulis

Imeilda Allafabaina Disri


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam proses pemisahan suatu zat dari campurannya disebabkan beberapa perbedaan sifat zat
tersebut, salah satunya perbedaan berat jenis. Jika di dalam aliran fluida dimasukkan zat-zat
dengan berat jenis yang lebih besar daripada pelarutnya akan segera mengendap.
Aliran fluida yang melingkupi sebuah benda secara penuh akan menimbulkan tegangan pada
benda tersebut, baik tegangan normal maupun tegangan geser. Tegangan normal disebabkan
karena adanya tekanan dari fluida, sedangkan tegangan geser timbul akibat adanya viskositas
fluida. Jika kita tinjau pada aliran dua dimensi, aliran yang mengalir secara horizontal akan
menimbulkan gaya drag atau gaya hambat karena arah dari gaya ini berlawanan dengan arah
aliran, sedangkan aliran yang mengalir secara vertikal menimbulkan gaya lift atau gaya
angkat. Gaya drag sering dianggap mengganggu, tetapi dalam situasi tertentu gaya drag justru
diharapkan. Dengan melakukan percobaan ini diharapkan kita dapat mengetahui dan
menghitung koefisien drug pada gerak laminer.

1.2 Tujuan
Menentukan keasaman total dan keasaman sementara

1.3 Dasar Teori


Menentukan keasaman dalam contoh air secara volumetric adalah mengukur konsentrasi
H+. Keasaman ada dua macam yaitu :
a. Keasaman total
b. Keasaman sementara
Keasaman total adalah kapasitas asam dari air sampai mencapai netral pada pH 7.0 tanpa
mengindahkan waktu yang dipakai untuk mencapai keseimbangan reaksi pada pH 7.0.
Keasaman total ditentukan dengan menitrasi contoh air memakai larutan basa kuat. Contoh
air dititrasi dengan cepat dalam keadaan dingin (pada temperature 20ºC) sampai mencapai pH
7.0
Pada pH 7.0 ini mineral asam bebas akan menjadi netral dan garam-garam yang terlarut
akan menguap, apabila larutan dipanaskan.
Untuk titrasi selengkapnya maka larutan didinginkan dahulu agar diperoleh hubungan pH-
temperature akibat pemanasan yang sesuai, sehingga tidak terjadi hidrolasi garam-garam.
Keasaman dihilangkan adalah kapasitas asam dalam yang mengandung campuran-campuran
zat-zat, tanpa hidrolisa untuk mencapai netral pH 7.0
Perbedaan antara keasaman sementara dan keasaman total hanya pada derajat oksidasi
dan hidrolisa dalam analisanya.
Reaksi
H+ + NaOH Na + H2O
BAB 2

PELAKSANAAN DAN PERCOBAAN

2.1 Alat dan Bahan

Alat :

- Beker glass
- Erlenmeyer
- Gelas ukur
- Biuret dan strip
- Kompor
- Thermometer
- PH indikator
- Pipet
- Corong

Bahan

- Sampel air limbah


- Indikator BCG
- Larutan NaOH 0.00248 N

2.2 Diagram Alir


Menyiapkan alat dan bahan

Sampel Mengukur sampel limbah dengan gelas ukur


limbah
cc

Menuangkan sampel
Cek pH sampel limbah ke dalam
menggunakan erlenmeyer
indikator pH

cc
BCG
Menambahkan indikator BCG ke dalam sampel air indikator
Menambahkan NaOH hingga pH larutan menjadi netral
c

NaOH Menuangkan larutan NaOH ke dalam biuret


0.00248
c

Melakukan titrasi hingga berubah warna menjadi hijau muda

Melakukan pemanasan terhadap sampel hingga suhu 80-90 oC


selama 2 menit

BAB 3

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBHASAN

3.1 Hasil Pengamatan

Tabel 3.1 Data Pengamatan

Anda mungkin juga menyukai