Masalah yang dihadapi pada masa sekarang ini adalalah para wanita
menuntut haknya dalam berkarir. Wanita kebanyakan khususnya yang bergelar
sarjana merasa berhak akan kedudukannya di berbagai profesi, seperti pegawai
kantoran hingga pejabat pemerintah. Namun perlu iingat bahwa tugas wanita yang
sudah menikah adalah sebagai ibu bagi keluarga an anaknya. Anak-anaknya
berhak mendapatkan kasih saying dan pendidikan yang terbaik dari orang tuanya
khususnya ibu. Ia sebagai guru informal sebelum nantinya akan mengenyam
pendidikan formal di sekolah.
Selain menuntut hak, pada dasarnya seorang wanita yang bekerja dapat
membantu mengurangi bebean finansial suaminya selain turut berkontribusi di
berbagai profesi yang ada. lalu keputusan apa yang harus diambil untuk
menyiasati bahwa wanita berkarir dan kelangsungan pendidikan anak-anaknya?
Pada dasarnya tidak masalah bagi wanita yang memilih berkarir didalam
maupun diluar rumah. Namun ia harus harus menganggung konsekuensi dari
tindakan yang ia ambil tersebut. Ia dapat me-manage waktu dengan membuat
daftar kegiatan apa saja yang ia lakukan antara bekerja, merapikan rumah, dan
mengurus anak-anakanya. Membuat target yang harus dicapai dan
memprioritaskan hal yang paling utama. Pastikan meninggalkan rumah dalam
keadaan rapi disertai dengan sarapan pagi. Pastikan semua anggota kelurga
mendaptkan asupan makanan yang cukup.
Dari sini hal yang harus iperhatikan adalah bertanggung jawaba atas apa
yang sudah dimulai dan mengakhiri semua sampai tuntas. Jangan sampai ada yang
merasa dirugikan satu sama lain. Antara ayah dan ibu harus memupuk rasa
tanggung jawab penuh dalam mendidik anak dan jangan ada rasa saling
menyaingi diantara keduanya. Karena bekerja untuk ibadah dan upah hanya
sebatas hadiah dari jerih payah.