id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
a. Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Famili : Araceae
Genus : Colocasia
talas tetapi di Jawa tanaman ini dikenal dengan nama bentul. Selain
disebut talas, tanaman ini memiliki beberapa nama daerah yaitu Sumatera :
commit to user
6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
(Batak), talo (Nias). Jawa : bolang, taleus (Sunda), gelo, linyal, Bali : tales,
(Bugis), Maluku : bete, komo. Irian Jaya : kalen, mom, warimu, nomo,
2006).
d. Habitat
kondisi lahan baik lahan becek maupun lahan kering. Tanah yang memiliki
kandungan humus dan air yang cukup dengan pH antara 4,2-7,5 sangat
baik lagi apabila ditanam pada tempat-tempat yang hampir selalu dalam
keadaan lembab dengan curah hujan rata-rata 1.000 mm per tahun dan
talas dapat tumbuh pada ketinggian optimal antara 0-1800 m dpl. Talas
dengan tumbuhan pohon (Flach dan Rumawas, 1996; Manner dan Taylor,
2011).
Asal mula tanaman ini dari daerah Asia Tenggara. Selanjutnya, talas
Indonesia talas dijumpai hampir di seluruh kepulauan dan tersebar dari tepi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8
pantai sampai pegunungan di atas 1000 meter dpl., baik liar maupun
(1)
(3)
(6)
Gambar 1. Morfologi talas: (1) daun; (2) tangkai daun; (3) pelepah daun; (4)
seludang; (5) tongkol; (6) umbi (Manner dan Taylor, 2011)
oleh bulu-bulu yang halus, jarak antar ruas pada batang sangat pendek
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9
2). Daun
dengan jelas dengan anak-anak tulang daun lainnya. Tepi daun rata
sedangkan bagian atas daun berwarna lebih cerah dari bagian bawahnya
3). Bunga
tangkai perbungaan yang lebih pendek dari tangkai daun. Bunga jantan
g. Kandungan Kimia/Nutrisi
Tanaman ini kaya kandungan kimia. Pada umbi dan tangkai daunnya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
protein. Komposisi zat yang terkandung dalam 100 gram umbi talas dapat
h. Manfaat Talas
Umbi talas dan helaian daun bila dimasak lebih dulu dapat dimakan.
untuk makanan bayi. Saat ini talas merupakan makanan pokok di banyak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
2. Karakter Morfologi
dapat juga memberikan penjelasan mengenai asal bentuk dan susunan dari
(Damayanti, 2009).
Mitchell, 2003).
ternyata masih dapat dipakai sebagai sistem pengacuan umum karena mampu
morfologi juga mudah dilihat sehingga variasinya dapat dinilai dengan cepat
vegetatif yang biasa digunakan antara lain ukuran dan bentuk daun, tangkai
daun dengan struktur dan macam alat tambahan, sedangkan karakter morfologi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
morfologi tanaman, antara lain iklim, suhu, kondisi tanah, ketinggian tempat
3. Karakter Anatomi
masih meragukan dan karakter ini cukup konstan (Stone, 1976 dalam Rahayu,
2008; Sunarti dkk., 2008). Karakter anatomi digunakan baik untuk praktek
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
bentuk dan kerapatan stomata, trikoma, bentuk sel epidermis, jumlah lapisan
palisade, ketebalan palisade. Di samping itu masih banyak karakter lain yang
Karakter anatomi juga telah digunakan untuk studi keragaman tanaman seperti
indicus Willd.) (Roziaty, 2009), Hoya spp. (Hafiz, 2012), mangga (Mangifera
indica L.) (Handayani, 2012) dan kawista (Limonia acidissima L.) (Nugroho,
2012).
sama dan mengubahnya menjadi produk yang sama (Salisbury dan Ross,
tanaman antara lain esterase dan peroksidase. Esterase (EST) pada tanaman
sederhana pada asam organik, asam anorganik dan fenol serta mempunyai
berat molekul yang rendah dan mudah larut dalam air (Cahyarini dkk., 2004)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
penanda yang akurat. Penanda biokimiawi seperti isozim merupakan salah satu
oleh gen tunggal dan bersifat kodominan dalam pewarisan dan penanda ini
bersifat stabil karena tidak dipengaruhi oleh faktor lingkungan, lebih cepat dan
2008).
lainnya dalam medan listrik (Salisbury dan Ross, 1995). Pemisahan dengan
kisaran pH, suhu, dan arus listrik tertentu serta jernih sehingga memudahkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
tersebut adalah hasil dari reaksi enzimatik dari substrat protein yang diamati
(Nanthini dkk., 2011). Pola pita terbentuk karena adanya pergerakan enzim
pada media gel. Pergerakan tersebut disebabkan enzim memiliki muatan listrik
dan akan bergerak ke kutub yang berlawanan dengan muatan yang dimiliki
dkk., 2008).
(Trimanto dkk., 2010), kedelai (Glycine max) (Cahyarini dkk., 2004), padi
5. Hubungan Kekerabatan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
2003).
karakter antara organisme satu dengan yang lainnya, sehingga dapat diketahui
nenek moyang maupun proses evolusi yang mungkin terjadi pada organisme
tersebut (Taggart dan Starr, 1992). Perbedaan yang tampak pada tiap anggota
2008), kelapa (Cocos nucifera L.) (Tenda dkk., 2009), talas (Colocasia
2013).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
B. Kerangka Pemikiran
yang berpontensi sebagai bahan pangan alternatif yaitu umbinya dapat dijadikan
makanan pengganti beras. Selain itu, bagian lain dari tanaman talas yaitu tangkai
daun dan batangnya dapat dijadikan obat. Hal ini menyebabkan perlunya studi
anatomi dan analisis pola pita isozim. Pada analisis pola pita isozim menggunakan
dari karakter morfologi, anatomi dan pola pita isozim, maka dapat dianalisis jauh
talas untuk memperoleh sifat-sifat unggul tanaman talas sehingga dapat digunakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
Potensi talas sebagai sumber bahan pangan alternatif dan tanaman obat
Studi variasi karakter Studi variasi karakter Analisis pola pita isozim
morfologi anatomi dengan elektroforesis
commit to user