KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Studi Kasus Daya Saing Daerah :
Strategi Pengembangan Sektor Potensial Sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing
Kota Kediri. Dalam penyelesaiannya, tentu mendapatkan banyak dukungan dan
bantuan yang bernilai positif dari berbagai pihak. Oleh karenanya, penulis
bermaksud mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Ema Umilia, ST., MT. sebagai Dosen Mata Kuliah Ekonomi Wilayah atas
materi dan bimbingan yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini.
2. Ibu Vely Kukinul Siswanto, ST., MT, MSc sebagai Dosen Mata Kuliah
Ekonomi Kota atas materi dan pemahaman yang diberikan kepada penulis.
3. Pihak lain yang ikut mendukung dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada laporan ini dan masih
jauh dari kesempurnaan, yang dikarenakan penulis masih dalam tahap
pembelajaran. Oleh karena itu kritik dan saran penulis harapkan untuk
kesempurnaan laporan kami mendatang. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
Penulis
EKONOMI WILAYAH
Strategi Pengembangan Sektor Potensial Sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing
Kota Kediri
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 5
1.3 Tujuan ............................................................................................................... 5
1.4 Sistematika Penulisan ....................................................................................... 5
BAB II TINJAUN PUSTAKA ....................................................................................... 6
2.1 Definisi dan Konsep Daya Saing Daerah .......................................................... 6
2.2 Sektor Basis dan Non Basis.............................................................................. 7
2.3 Analisis Location Quotient (LQ) ........................................................................ 8
2.4 Analsis Shift Share ............................................................................................ 9
2.5 Tinjauan Kebijakan Kota Kediri ....................................................................... 15
BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH ................................................................... 22
3.1 Batas Administrasi Kota Kediri ........................................................................ 22
3.2 Kondisi Perekonomian Kota Kediri .................................................................. 23
BAB IV ANALISIS DAN KONSEP PENGEMBANGAN............................................. 26
4.1 Analisis Sektor Basis dan Non Basis Kota Kediri ............................................ 26
4.2 Analisis Shift Share ......................................................................................... 29
BAB V PENUTUP..................................................................................................... 44
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 44
5.2 Lesson Learned .............................................................................................. 45
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 46
EKONOMI WILAYAH
Strategi Pengembangan Sektor Potensial Sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing
Kota Kediri
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut.
1. Mengetahui kondisi struktur perekonomian di Kota Kediri
2. Mengetahui kinerja setiap sektor perekonomian di Kota Kediri
3. Merumuskan strategi upaya pengembangan ekonomi wilayah di Kota Kediri
Sedangkan konsep daya saing ekonomi daerah itu sendiri yaitu bahwa Daya
saing menunjukkan kemampuan suatu daerah dibandingkan dengan daerah lain
dalam menetapkan strategi yang tepat untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakatnya. Daerah harus mencari dan mengenal potensi yang akan
dikembangkan dan berdampak meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat
dengan cara menarik investasi masuk ke dalam daerah tersebut. Setiap daerah
dituntut untuk menciptakan ide-ide baru, perbaikan-perbaikan yang dapat
mendorong tumbuhnya usaha-usaha baru, industri baru, lapangan kerja baru dan
mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan. Dari konsep dan definisi
mengenai daya saing di atas, dapat dimaknai bahwa daya saing daerah dihasilkan
oleh interaksi yang kompleks antara faktor input, output dan outcome yang ada di
daerah masing-masing, dengan faktor input sebagai faktor utama pembentuk daya
saing daerah yaitu kemampuan daerah, yang selanjutnya akan menentukan kinerja
output yang merupakan inti dari kinerja perekonomian. Daya saing ekonomi daerah
bertujuan untuk memberikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, yaitu
mengembangkan sektor unggulan sesuai dengan potensi dan kebutuhan daerah
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.”
lain. Artinya sektor ini dalam aktivitasnya mampu memenuhi kebutuhan daerah
sendiri maupun daerah lain dan dapat dijadikan sektor unggulan.
2. Sektor non basis, yaitu sektor atau kegiatan yang hanya mampu melayani
pasar daerah itu sendiri sehingga permintaannya sangat dipengaruhi kondisi
ekonomi setempat dan tidak bisa berkembang melebihi pertumbuhan ekonomi
wilayah. Sektor seperti ini dikenal sebagai sektor non unggulan.
𝐒𝐋𝐐 = (𝑽𝒊𝒌/𝑽𝒌)/(𝑽𝒊𝒑/𝑽𝒑)
Dimana:
𝑽𝒊𝒌 = Nilai PDRB sektor i di daerah studi studi k (kabupaten)
𝑽𝒌 = Nilai PDRB total semua sektor di daerah studi k (kabupaten)
𝑽𝒊𝒑 = Nilai PDRB sektor i di daerah referensi (provinsi)
𝑽𝒑 = Nilai PDRB total semua sektor di daerah referensi (provinsi)
LQ > 1: maka sektor tersebut merupakan sektor basis. Sektor tersebut tidak
hanya memenuhi kebutuhan di dalam daerah saja namun juga kebutuhan di
luar daerah karena sektor ini sangat potensial untuk dikembangkan.
LQ < 1: Maka sektor tersebut merupakan sektor non basis dan perlu impor
produk dari luar daerah karena sektor ini kurang prospektif untuk
dikembangkan.
LQ = 1: Maka sektor tersebut hanya cukup memenuhi kebutuhan di
daerahnya saja.
KPN = ( -1)
Dimana:
Yt = indikator ekonomi wilayah nasional, akhir tahun analisis / jumlah total
PDRB tingkat 1 pada tahun akhir analisis.
Yo = indikator ekonomi wilayah nasional, awal tahun analisis/ jumlah total
PDRB tingkat 1 pada tahun tahun awal analisis.
KPP = ( - )
Dimana :
Yit = indikator ekonomi wilayah nasional sektor i, akhir tahun analisis /
jumlah PDRB sektor i pada tingkat 1 tahun akhir analisis
EKONOMI WILAYAH
Strategi Pengembangan Sektor Potensial Sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing
Kota Kediri
KPPW = ( - )
Dimana :
yit = indikator ekonomi wilayah nasional sektor i, akhir tahun analisis /
jumlah PDRB sektor i pada tingkat 2 tahun akhir analisis
yio = indikator ekonomi wilayah nasional sektor i, awal tahun analisis/
jumlah PDRB sektor i pada tingkat 2 tahun awal analisis
Yit = indikator ekonomi wilayah nasional sektor i, akhir tahun analisis /
jumlah PDRB sektor i pada tingkat 1 tahun akhir analisis
Yio = indikator ekonomi wilayah nasional sektor i, awal tahun analisis/
jumlah PDRB sektor i pada tingkat 1 tahun awal analisis
Perubahan nilai tambah bruto atau Pertumbuhan Ekonomi (PE) merupakan
penjumlahan dari Pertumbuhan Nasional (KPN), Pertumbuhan Proporsional (KPP)
dan Pertumbuhan Pangsa Wilayah (KPPW) yaitu:
Kemudian dari hasil perhitungan KPP dan KPPW, kita dapat menentukan
pergeseran bersih (net shift) dengan menjumlahkan komponen KPP dan KPPW,
yakni:
PB = KPP + KPPW
EKONOMI WILAYAH
Strategi Pengembangan Sektor Potensial Sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing
Kota Kediri
Posisi dari komponen proportional shift dan differential shift dapat diplotting
dalam bentuk diagram. Pada grafik tersebut, proportional shift merupakan sumbu
horizontal (sumbu x) sedangkan sumbu tegak (sumbu y) adalah differential shift.
a. Kuadran Winners
Kuadran ini berisikan sektor-sektor yang memiliki tingkat differential shift
dan proportional shift positif (KPPW (+) dan KPP (+)). Sektor-sektor dalam
kuadran ini, selain memiliki tingkat pertumbuhan positif pada tingkat nasional,
tingkat pertumbuhan mereka dalam ekonomi lokal juga lebih besar dari rata-
rata pertumbuhan sektoral pada tingkat nasional.
b. Kuadran Losers
Kuadran ini dicirikan oleh nilai proportional shift dan differential shift yang
negatif (KPPW (-) dan KPP(-)). Artinya sektor ekonomi di kuadran ini
mengalami penurunan atau kemunduran dalam perekonomian nasional; dan di
tingkat lokal, kemunduran yang dialami sektor-sektor tersebut bahkan lebih
besar dibandingkan pada tingkat nasional.
c. Kuadran Mixed Winners
Pada kuadran ini, sektor-sektor memiliki nilai differential shift positif,
meskipun nilai proportional shift nya negatif (KPPW(+) dan KPP(-)). Artinya,
meskipun dalam perekonomian lokal sektor-sektor di kuadran ini relative
mengalami kemunduran, namun di tingkat lokal, sektor tersebut meningkat dan
cenderung semakin kompetitif.
d. Kuadran Mixed Lossers
Kuadran ini dicirikan oleh nilai proportional shift positif namun nilai
differential shift nya negative (KPPW(-) dan KPP(+)). Artinya, di tingkat
nasional sektor-sektor di kuadran ini cenderung semakin meningkat namun di
EKONOMI WILAYAH
Strategi Pengembangan Sektor Potensial Sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing
Kota Kediri
%
0.014 - 0.055 0.049 4
459115 0.0207759 461468 144667 .91
16 %
- 0.006 0.055 0.058 5
0.0032413 592399 461468 8125 .88
66 %
- 0.012 0.055 0.064 6
0.0037030 887626 461468 646 .46
94 %
- - 0.055 0.029 2
0.0081047 0.0181802 461468 176515 .92
35 17 %
0.004 0.003 0.055 0.062 6
204256 167726 461468 83345 .28
%
0.001 0.011 0.055 0.069 6
958237 670197 461468 089901 .91
%
- 0.003 0.055 0.050 5
0.0077794 30759 461468 989607 .10
5 %
dirumuskan Visi Pembangunan Kota Kediri Tahun 2005 - 2025 yaitu “Kota Kediri
yang Aman, Sejahtera, Adil, Demokratis, Bermartabat dan Berdaya Saing.”
Dalam mewujudkan visi tersebut maka dijabar pada misi Rencana
Pembangunan Jangka Panjang daerah yaitu sebagai berikut:
1. Mewujudkan Kota Kediri yang aman, tertib, tentram, damai dan bersatu
2. Mewujudkan Kota Kediri menjadi pusat pendidikan yang berkualitas
3. Mewujudkan Kota Kediri sebagai pusat industri, jasa, perdagangan, dan
pariwisata yang unggul dan berdaya saing.
a). Terwujudnya sistem, sarana dan prasarana transportasi yang terpadu, melalui
arah dan kebijakan
5. Mewujudkan Kota Kediri yang sehat, indah, nyaman, dan ramah lingkungan
6. mewujudkan tata pemerintahan Kota Kediri yang bersih, baik, berkeadilan,
demokratis, dan berlandaskan hukum., dengan sasaran pokok;
EKONOMI WILAYAH
Strategi Pengembangan Sektor Potensial Sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing
Kota Kediri
Keterangan
LQi = Location Quotient sektor i perekonomian lokal
Eil = Produk atau Lapangan Kerja di Sektor i dalam perekonomian lokal
El = Produk atau Lapangan Kerja Total dalam Perekonomian Lokal
Eir = Produk atau Lapangan Kerja di sektor i dalam perekonomian acuan
Er = Produk atau Lapangan Kerja Total dalam Perekonomian Acuan
LQ Kota
Uraian Kediri 2016 Jatim 2016 Keterangan
Kediri
LQ
Uraian Keterangan
2012-2013 2013-2014 2014-2015 2015-2016
A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 0.02073383 0.021199202 0.021059055 0.020861982 Non Basis
B. Pertambangan dan Penggalian 9.92896E-06 1.01978E-05 9.36021E-06 8.12223E-06 Non Basis
C.Industri Pengolahan 2.763502453 2.717045464 2.712849832 2.736040978 Basis
D.Pengadaan Listrik dan Gas 0.030825151 0.031448404 0.032322382 0.032663092 Non Basis
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang 0.215399157 0.227451976 0.22362909 0.220182343 Non Basis
Konstruksi 0.201761704 0.202560813 0.201166123 0.199218165 Non Basis
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor 0.546318881 0.550750564 0.547996241 0.549438742 Non Basis
Transportasi dan Pergudangan 0.14522138 0.144368674 0.142838045 0.143484113 Non Basis
Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum 0.306184619 0.29768926 0.296846409 0.295462363 Non Basis
Informasi dan Komunikasi 0.447455339 0.44736537 0.450784127 0.45241729 Non Basis
Jasa Keuangan dan Asuransi 0.372107602 0.368972819 0.361070649 0.354205522 Non Basis
Real Estate 0.27785592 0.274974008 0.275983978 0.277827763 Non Basis
M, N. Jasa Perusahaan 0.265528371 0.259011661 0.261967822 0.265287327 Non Basis
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
dan Jaminan Sosial Wajib 0.159853107 0.168249261 0.16545315 0.162648322 Non Basis
Jasa Pendidikan 0.296930527 0.296327469 0.297254274 0.298265994 Non Basis
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0.277096541 0.271188488 0.273685663 0.276820457 Non Basis
R,S,T,U.Jasa lainnya 0.24963642 0.250592332 0.251553828 0.252452206 Non Basis
Tabel tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perubahan dari sektor basis ke
non basis, ataupun sebaliknya. Walaupun tidak ada perubahan pada sektor basis
dan non basis, beberapa sektor non basis menunjukkan kenaikan pada nilai LQ,
seperti : Pertanian, Kehutanan dan Perikanan; Pengadaan Air, Pengelolaan
Sampah, Limbah dan Daur Ulang; Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor; Informasi dan Komunikasi, Real Estate; Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib; Jasa Pendidikan; dan Jasa
Lainnya. Pada tahun akhir (2016), sektor non basis yang memiliki nilai LQ
tertinggi adalah Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor. Hal tersebut didukung oleh kondisi eksisting, seperti semakin banyaknya
dukungan pada sektor tersebut seperti pembangunan kegiatan perdagangan,
contohnya mall, pusat pertokoan, juga fasilitas sarana pendidikan, serta
infrastruktur pendukung kota.
EKONOMI WILAYAH
Strategi Pengembangan Sektor Potensial Sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing
Kota Kediri
Shift Share merupakan salah satu teknik kuantitatif, yang biasa digunakan
untuk menganalisa perubahan struktur ekonomi daerah relative terhadap struktur
ekonomi wilayah administratif yang lebih tinggi sebagai pembanding atau
referensi. Pada kasus ini, Kota Kediri yang ingin diketahui pergeserannya dan
Provinsi Jawa Timur sebagai pembanding yang lebih tinggi struktur ekonomi
wilayah administratifnya. Analisis shift share memiliki tiga komponen utama, yaitu
: Pertumbuhan Nasional, Pertumbuhan Proporsional, dan Pertumbuhan Pangsa
Wilayah.
Dimana :
Yit = indikator ekonomi wilayah nasional sektor i, akhir tahun analisis /
jumlah PDRB sektor i pada tingkat 1 tahun akhir analisis
Dimana :
yit = indikator ekonomi wilayah nasional sektor i, akhir tahun analisis /
jumlah PDRB sektor i pada tingkat 2 tahun akhir analisis
Differential Shift/KPPW
Uraian
yang memiliki nilai differential shift negatif dianggap tidak kompetitif. Dari 17
sektor terdapat 10 sektor kompetitif dan 7 sektor sisanya merupakan sektor
yang tidak kompetitif. Dalam konteks spasial, keunggulan kompetitif tersebut
dianggap sebagai sebagai keunggulan lokasi. Perekonomian lokal yang
memiliki keunggulan lokasi akan memberikan koreksi positif dan sebaliknya.
Dimana:
Yt = jumlah total PDRB Provinsi pada tahun akhir analisis.
Yo = total PDRB Provinsi pada tahun tahun awal analisis.
%PE
Keterangan
Posisi dari komponen proportional shift dan differential shift dapat diplotting dalam
bentuk diagram. Pada grafik tersebut, proportional shift merupakan sumbu horizontal
(sumbu x) sedangkan sumbu tegak (sumbu y) adalah differential shift. Secara umum,
plotting dari hasil analisis shift share sektor dapat dibagi kedalam empat kuadran yaitu
sebagai berikut.
a. Kuadran Winners
Kuadran ini berisikan sektor-sektor yang memiliki tingkat differential shift dan
proportional shift positif (KPPW (+) dan KPP (+)). Sektor-sektor dalam kuadran ini,
selain memiliki tingkat pertumbuhan positif pada tingkat nasional, tingkat
pertumbuhan mereka dalam ekonomi lokal juga lebih besar dari rata-rata
pertumbuhan sektoral pada tingkat nasional.
b. Kuadran Losers
Kuadran ini dicirikan oleh nilai proportional shift dan differential shift yang negatif
(KPPW (-) dan KPP(-)). Artinya sektor ekonomi di kuadran ini mengalami
penurunan atau kemunduran dalam perekonomian nasional; dan di tingkat lokal,
kemunduran yang dialami sektor-sektor tersebut bahkan lebih besar dibandingkan
pada tingkat nasional.
c. Kuadran Mixed Winners
Pada kuadran ini, sektor-sektor memiliki nilai differential shift positif, meskipun
nilai proportional shift nya negatif (KPPW(+) dan KPP(-)). Artinya, meskipun
dalam perekonomian lokal sektor-sektor di kuadran ini relative mengalami
kemunduran, namun di tingkat lokal, sektor tersebut meningkat dan cenderung
semakin kompetitif.
d. Kuadran Mixed Lossers
Kuadran ini dicirikan oleh nilai proportional shift positif namun nilai differential
shift nya negative (KPPW(-) dan KPP(+)). Artinya, di tingkat nasional sektor-
sektor di kuadran ini cenderung semakin meningkat namun di tingkat lokal, sektor
tersebut tidak kompetitif sehingga peranannnya cenderung menurun dalam
perekonomian lokal.
EKONOMI WILAYAH
Strategi Pengembangan Sektor Potensial Sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing
Kota Kediri
0,03
0,02
0,01
0
-0,06 -0,04 -0,02 0 0,02 0,04 0,06 0,08 0,1
-0,01
-0,02
-0,03
-0,04
-0,05
Untuk mengetahui perubahan kuadran setiap sektor, maka dilakukan analisis posisi
kuadran sektor ekonomi dari tahun 2012 hingga 2016, yang ditampilkan pada tabel
berikut.
Kuadran
Uraian
2012- 2013- 2014-
2013 2014 2015 2015-2016
A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Winners Winners Winners Mixed Losers
Mixed
B. Pertambangan dan Penggalian
Losers Losers Losers Mixed Losers
C.Industri Pengolahan Winners Winners Winners Winners
D.Pengadaan Listrik dan Gas Winners Winners Winners Winners
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Winners Winners Winners Mixed Losers
Konstruksi Winners Winners Winners Mixed Losers
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Winners Winners Winners Winners
Transportasi dan Pergudangan Winners Winners Winners Winners
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Winners Winners Winners Mixed Losers
Informasi dan Komunikasi Winners Winners Winners Winners
Jasa Keuangan dan Asuransi Winners Winners Winners Mixed Losers
Real Estate Winners Winners Winners Winners
M, N. Jasa Perusahaan Winners Winners Winners Winners
Mixed Mixed
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
Losers Winners Winners Mixed Losers
Jasa Pendidikan Winners Winners Winners Winners
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Winners Winners Winners Winners
R,S,T,U.Jasa lainnya Winners Winners Winners Winners
LQ %PE Kuadran
Uraian Keterangan Keterangan Keterangan
2012-2013 2013-2014 2014-2015 2015-2016 2012-2013 2013-2014 2014-2015 2015-2016 2012-2013 2013-2014 2014-2015 2015-2016
A. Pertanian, Kehutanan, dan Mixed
Perikanan 0.0207338 0.021199202 0.021059055 0.020861982 Non Basis 2.20% 1.78% 2.53% 1.35% turun Winners Winners Winners Losers menurun
B. Pertambangan dan Mixed Mixed
Penggalian 9.929E-06 1.01978E-05 9.36021E-06 8.12223E-06 Non Basis 0.10% -1.40% -0.98% -0.96% turun Losers Losers Losers Losers menurun
C.Industri Pengolahan 2.7635025 2.717045464 2.712849832 2.736040978 Basis 1.93% 5.71% 5.39% 5.36% naik Winners Winners Winners Winners stabil
D.Pengadaan Listrik dan Gas 0.0308252 0.031448404 0.032322382 0.032663092 Non Basis 3.87% 2.22% 0.67% 1.66% turun Winners Winners Winners Winners menurun
Pengadaan Air, Pengelolaan Mixed
Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0.2153992 0.227451976 0.22362909 0.220182343 Non Basis 6.05% 0.41% 3.43% 3.53% turun Winners Winners Winners Losers menurun
Mixed
Konstruksi
0.2017617 0.202560813 0.201166123 0.199218165 Non Basis 7.58% 2.96% 2.81% 4.01% turun Winners Winners Winners Losers menurun
Perdagangan Besar dan Eceran; Memiliki nilai
Reparasi Mobil dan Sepeda Non Basis
Motor
0.5463189 0.550750564 0.547996241 0.549438742 Non Basis tertinggi 5.93% 3.15% 4.95% 6.04% naik Winners Winners Winners Winners stabil
Transportasi dan Pergudangan 0.1452214 0.144368674 0.142838045 0.143484113 Non Basis 7.42% 7.57% 5.47% 6.12% turun Winners Winners Winners Winners menurun
Penyediaan Akomodasi dan Mixed
Makan Minum 0.3061846 0.29768926 0.296846409 0.295462363 Non Basis 6.53% 7.19% 7.34% 7.94% naik Winners Winners Winners Losers menurun
Informasi dan Komunikasi 0.4474553 0.44736537 0.450784127 0.45241729 Non Basis 11.10% 6.80% 7.22% 7.92% turun Winners Winners Winners Winners menurun
Mixed
Jasa Keuangan dan Asuransi
0.3721076 0.368972819 0.361070649 0.354205522 Non Basis 9.27% 5.38% 4.82% 4.91% turun Winners Winners Winners Losers menurun
Real Estate 0.2778559 0.274974008 0.275983978 0.277827763 Non Basis 6.32% 6.56% 5.28% 5.88% turun Winners Winners Winners Winners menurun
M, N. Jasa Perusahaan 0.2655284 0.259011661 0.261967822 0.265287327 Non Basis 6.46% 7.82% 6.56% 6.46% tetap Winners Winners Winners Winners stabil
Administrasi Pemerintahan,
Mixed Mixed Mixed
Pertahanan dan Jaminan Sosial Winners
Wajib 0.1598531 0.168249261 0.16545315 0.162648322 Non Basis 1.31% -0.22% 3.42% 2.92% naik Losers Winners Losers menurun
Jasa Pendidikan 0.2969305 0.296327469 0.297254274 0.298265994 Non Basis 7.48% 6.74% 6.78% 6.28% turun Winners Winners Winners Winners menurun
Jasa Kesehatan dan Kegiatan
Sosial
0.2770965 0.271188488 0.273685663 0.276820457 Non Basis 8.81% 7.47% 7.36% 6.91% turun Winners Winners Winners Winners menurun
R,S,T,U.Jasa lainnya 0.2496364 0.250592332 0.251553828 0.252452206 Non Basis 6.13% 4.47% 5.20% 5.10% turun Winners Winners Winners Winners menurun
EKONOMI WILAYAH
Strategi Pengembangan Sektor Potensial Sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing
Kota Kediri
Berdasarkan tabel tersebut, didapatkan bahwa terdapat tiga sektor potensial yang
dapat dikembangakan untuk meningkatkan daya saing Kota Kediri berdasarkan
analisis LQ dan Shift Share, yaitu Industri Pengolahan, Perdagangan Besar dan
Eceran, dan Jasa Perusahaan. Strategi yang dirumuskan menggunakan Tabel
SWOT sebagai berikut.
STRENGHT WEAKNESS
S1. Adanya multiply effect dari industri rokok W1. Ketergantungan ekonomi terhadap PT
PT Gudang Garam Gudang Garam
S2. Banyaknya lembaga pendidikan hingga W2. Belum terdapat sentra industri dan
tingkat perguruan tinggi baik negeri maupun UMKM
swasta
W3. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk
S3. Memiliki program-progam peningkatan mendaftarkan usaha agar memperoleh izin
dan pemberdayaan masyarakat yang legal
OPPORTUNITY THREAT
O1. Letak Kota Kediri yang strategis berada T1. Urbanisasi penduduk dari daerah sekitar
di Jalur Transportasi Surabaya - Trenggalek Kota Kediri
IFAS
EFAS/IFAS
STRENGHT WEAKNESS
EFAS OPPORTUNITY -Mengoptimalkan keuntungan -Mengurangi ketergantungan
multiply effect PT Gudang ekonomi terhadap PT Gudang
Garam, lokasi yang strategis, Garam dengan mengembangkan
serta fungsi Kota Kediri industri lain serta sektor
terhadap daerah perdagangan dan jasa demi
penyangga/sekitar dalam kemandirian ekonomi dan
bentuk kerjasama ekonomi (S1 mendukung fungsi wilayah Kota
O1 O2) Kediri. (W1 O1 O2)
unggulan/khas melalui
pelatihan keterampilan bagi
pelaku usaha/industri agar
dapat berdaya saing di era
persaingan global (S3 S4 T2)
Berdasarkan hasil analisa SWOT di atas dapat diketahui bahwa untuk meningkatkan
daya saing sektor potensial Kota Kediri ditentukan oleh beberapa faktor atau indikator yaitu
perekonomian daerah, keterbukaan, sumber daya manusia, kebijakan pemerintah,
infrastruktur, dan teknologi. Berikut upaya untuk meningkatkan daya saing di Kabupaten
Sampang melalui pendekatan tiap indikator peningkatan berdasarkan pada hasil analisis
yang sudah disusun sebagai berikut.
1. Perekonomian Daerah
Mengurangi ketergantungan ekonomi terhadap PT Gudang Garam dengan
mengembangkan industri pengolahan lain serta sektor perdagangan dan jasa demi
kemandirian ekonomi dan mendukung fungsi wilayah Kota Kediri
Meningkatkan kualitas dan kantitas hasil produk unggulan/khas dengan menciptakan
inovasi baru agar dapat berdaya saing serta mendukung fungsi Kota Kediri sebagai
pusat pelayanan SWP Kediri
2. Keterbukaan
Mengoptimalkan keuntungan multiply effect PT Gudang Garam, lokasi yang
strategis, serta fungsi Kota Kediri terhadap daerah penyangga/sekitar dalam bentuk
kerjasama ekonomi
Memanfaatkan urbanisasi sebagai salah satu sarana untuk berbagi ilmu antara
masyarakat lokal dengan pendatang dalam upaya peningkatan daya saing ekonomi
di era persaingan global
3. Sumber Daya Manusia
Peningkatan kemampuan masyarakat dalam berinovasi di bidang usaha agar dapat
berdaya saing serta mendukung fungsi wilayah Kota Kediri
Mengoptimalkan fungsi lembaga pendidikan dan pelatihan keterampilan untuk
meningkatkan kualitas SDM dalam mendukung fungsi wilayah Kota Kediri dan
mendorong kemandirian ekonomi
4. Kebijakan Pemerintah
Mengoptimalkan kebijakan perekonomian untuk meningkatkan daya saing dan
mendukung fungsi wilayah Kota Kediri
Pembuatan kebijakan zonasi di bidang pendidikan agar masyarakat memperoleh hak
pendidikan sebgai upaya peningkatan kaulittas SDM dalam mendukung daya saing
ekonomi
EKONOMI WILAYAH
Strategi Pengembangan Sektor Potensial Sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing
Kota Kediri
Kebijakan pembatasan jumlah pekerja dari luar Kota Kediri di sektor industri dan
perdagangan jasa maupun sektor lain
5. Infrastruktur
Membangun dan mengelola sentra industri/UMKM sebagi lokasi usaha yang legal
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang kompetitif sehingga mengurangi
ketergantungan ekonomi terhadap PT Gudang Garam
6. Teknologi
Penyebaran informasi dari berbagai media terkait aturan pendirian usaha agar
perkembangan sektor ekonomi lebih terkendali dalam mendukung fungsi wilayah
Kota Kediri
EKONOMI WILAYAH
Strategi Pengembangan Sektor Potensial Sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing
Kota Kediri
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis sektor daya saing di Kota Kediri, Sektor Industri
Pengolahan menjadi satu-satunya sektor basis di Kota Kediri, yang berarti
sektor ini tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan di dalam daerah saja,
melainkan juga kebutuhan di luar daerah (LQ > 1). Hal tersebut didukung oleh
keberadaan di eksisting, dimana sekitar 70% produk domestik regional bruto
(PDRB) Kota Kediri disumbang oleh aktivitas produsen rokok PT Gudang
Garam. Sehingga, perkembangan ekonomi Kota Kediri sangat bergantung
pada keberadaan PT Gudang Garam Tbk. Satu sisi kondisi ini mempengaruhi
penjualan nilai jasa dan barang, namun satu sisi mengancam stabilitas
ekonomi Kota tersebut, yang berarti mengancam kondisi daya saing daerah
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
https://kedirikota.bps.go.id/statictable/2017/07/05/10/pdrb-kota-kediri-atas-
dasar-harga-berlaku-menurut-lapangan-usaha-tahun-2010---2016-juta-rupiah-.html
http://kelembagaan.ristekdikti.go.id/index.php/2017/04/11/memperbaiki-daya-
saing-indonesia/
http://www.definisimenurutparaahli.com/pengertian-daya-saing-menurut-para-
ahli/
http://kuliahumumnasional.blogspot.com/2016/12/pengertian-daya-saing.html
http://bbs.binus.ac.id/ibm/2017/03/competitive-advantage-di-indonesia/
http://haezersianturi.blogspot.com/2014/11/pengertian-daya-saing-dan-
indikator.html