Anda di halaman 1dari 24

TAHAP

PENYUSUNAN
DESAIN TEKNIS

Penerjemahan dari rencana penanganan


kawasan permukiman prioritas yang telah
disusun pada tahap sebelumnya ke dalam
bentuk rancangan/desain teknis untuk
diimplementasikan pada tahun pertama.
1
Rangkaian Kegiatan pada
Lingkup Kegiatan Penyusunan
Desain Teknis

B. 14 B. 15
Penyusunan desain Penyusunan detailed
teknis engineering
design/DED

A. 6
B. 16 Pembahasan Pleno
Penyempurnaan B. 17
Pleno
Penyempurnaan Dokumen RP2KPKP

A. 7 B. 18
Diseminasi dan Publikasi Finalisasi dan legalisasi hasil
B.14 Penyusunan
Desain Teknis
B.14

Konsep dan desain penanganan kawasan dirumuskan dan


disiapkan rencana teknisnya dengan lebih terukur dan presisi
baik secara lokasi, besaran/volume dan terpetakan secara
visual. Menyusun dan menyepakati DED yang siap untuk
diimplementasikan sesuai dengan tahap pembangunan dan
3
prioritas penanganan.
TUJUAN
• Memperoleh list/daftar komponen infrastruktur prioritas yang akan
ditindaklanjuti dengan penyusunan gambar kerja yang siap diimplementasikan
• Melakukan pengukuran teknis untuk menentukan komponen-komponen dari
infrastruktur permukiman yang masih bermasalah
• Menyusun peta rinci sebagai acuan untuk pelaksanaan pembangunan di
lapangan;
• Menyusun visualisasi pendukung perancangan dan pembuatan komponen
penanganan kawasan secara visual
• Memperoleh gambaran visual kawasan kumuh prioritas secara komprehensif
• Memperoleh detail kebutuhan perancangan komponen infrasruktur (volume dan
dimensi) serta kondisi lapangan teraktual pada kawasan permukiman kumuh
prioritas

METODE
• Studio, analisis kebutuhan, penjaringan informasi, observasi dan pengukuran
4 lapangan (ground survei), teknik penelurusan lokasi (transek)
Contoh Daftar
Komponen
Pembangunan
LANGKAH

1. Melakukan penyusunan peta 4. Melakukan analisis dan


rinci/siteplan, siteplan sedikitnya diskusi pemilihan
memuat: (1) plotting komponen komponen dengan
rencana, (2) jenis serta ukuran stakeholders kab/kota serta
komponen rencana dan (3) kondisi masyarakat pada kawasan
eksisting prioritas
2. Penyusunan visualisasi
pendukung perancangan, untuk 5. Melakukan ground
memberikan pembanding dari check dan pengukuran
kondisi kawasan semula dan yang disesuaikan dengan
kondisi kawasan setelah kebutuhan nyata di
dibangun atau before-after lapangan

3. Penyiapan gambar pra


rencana berdasarkan rumusan
program kegiatan untuk
pembangunan kawasan secara
keseluruhan.
OUTPUT
• Peta rencana rinci pembangunan tahap
pertama yang disusun dengan
memperhatikan berbagai acuan yang ada
(peta kebutuhan infarstruktur skala 1:1.000
untuk penanganan tahun pertama dan
skala 1:5.000 untuk jangka waktu tahun
2017-2019)
• Visualisasi 3 dimensi (3D) dari rencana
yang disusun
• Animasi (video/flim yang memperlihatkan
kondisi eksisting dan rencana)
• Kesepakatan daftar rencana komponen
infrastruktur pembangunan tahap 1; dan
DURASI 4 (empat)
• Dimensi dan volume pekerjaan komponen
7 minggu *
infrastruktur pembangunan tahap 1
Survei detail permukiman kumuh prioritas
dilakukan setelah ditetapkannya kawasan
prioritas pada tahapan sebelumnya.
Lingkup Rumah
Tangga
Kondisi bangunan hunian (keteraturan bangunan kelayakan bangunan hunian);
Kondisi penyediaan air minum ; Kondisi pengelolaan sanitasi; Pengelolaan
sampah rumah tangga

Lingkup Lingkungan

Kondisi bangunan hunian (kepadatan bangunan) ; Kondisi jalan


lingkungan ; Kondisi drainase lingkungan (kejadian genangan) ;
Pengamanan bahaya kebakaran ; Kondisi ketersediaan RTH

Data Nonfisik
8 Data kependudukan, potensi
ekonomi eksisting kawasan,
potensi pengembangan kawasan,
data kebiasaan dan adat istiadat
di kawasan, identifikasi legalitas
lahan dan bangunan hunian
Contoh Siteplan
Kawasan Prioritas

9
Contoh Plotting/pemetaan Daftar Komponen Infrastruktur
Pembangunan

10
Contoh siteplan
kawasan skala
1:1000 (disertai
dokumentasi
kondisi eksisting)

11
Visualisasi Before-After

12
B.15 Penyusunan Detailed
Engineering Design
(Gambar kerja, RAB,
RKS)

TUJUAN
• Menyusun rencana teknis rinci
(DED) infrastruktur permukiman
B.15

perkotaan pada kawasan


pembangunan tahap pertama; dan
• Menyusun Dokumen Lelang yang
memuat Rencana Anggaran Biaya
(RAB) dan daftar kuantitas harga

13 METODE : Desk study, studio


LANGKAH

1. Penyusunan desain teknis meliputi:


• Pembuatan keyplan dan gambar kerja sebagai pendetailan komponen prioritas
yang ditentukan sebagai acuan pelaksanaan di lapangan;
• Pembuatan gambar kerja detail dari komponen yang direncanakan yaitu gambar
denah, tampak dan potongan dengan skala yang telah ditentukan dan
disesuaikan dengan kebutuhan pelaksana lapangan (skala 1:200, 1:100, 1:50, 1:20,
1:10).

2. Sedangkan dokumen lelang yang dipersiapkan selain site plan dan gambar detail
diatas mencakup dokumen yang akan digunakan dalam pengadaan barang dan jasa
yaitu:
• Analisa satuan pekerjaan dan RAB; yang disusun dengan memperhatikan
14 ketentuan yang ada (lihat box 1).
• Rencana Kerja dan Syarat (RKS) serta spesifikasi teknis, yang disusun
berdasarkan kebutuhan lelang
OUTPUT
1. Gambar kerja/DED untuk setiap komponen infrastruktur yang disepakati (skala
1:200/1:100/1:50/1:20/1:10) yang terdiri atas:
a. Peta lokasi komponen (keyplan)
b. Gambar potongan/denah/tampak 2D; c) Gambar perspektif 3D; dan d) Detail
pengukuran dan analisa biaya (tabel).

2. Dokumen lelang meliputi:


a) Peta rinci / site plan dan gambar detail
b) Data hasil pengukuran dan kondisi lapangan
c) Data survei investigasi lahan dan utilitas
d) Rencana Anggaran Biaya (RAB) atau Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dari paket-
paket pekerjaan yang disusun (OE);
e) Rincian volume pekerjaan (BOQ)
15 f) Rencana Kerja dan syarat-syarat (RKS)
g) Dokumen persyaratan umum dan dokumen persyaratan administrasi
h) Spesifikasi teknis dari masing-masing item komponen rencan
Acuan yang Digunakan dalam Penyusunan DED
dapat mengacu kepada standar teknis yang
digunakan yaitu Standar Nasional Indonesia (SNI)
dan pedoman teknis lainnya, yang antara lain
meliputi:
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
28/PRT/M/2016 Tentang Pedoman Analisis
Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan
Umum
 Standar Teknis Penyusunan Analisa Biaya
Komponen DED Standar teknis bidang antara
lain: SNI Tahun 2007 tentang Analisa Harga
Satuan Pekerjaan
 Pada kondisi komponen yang dibuat belum
16
terdapat standar analisa satuan pekerjaan
maka dapat digunakan metoda Analisa BOW.
Penyusunan RP2KPKP Kota Medan
Rencana Detail pada kawasan prioritas penanganan Permukiman
Kumuh Tahun I di Kota Medan yaitu :
a. Kelurahan Belawan Sicanang
b. Kelurahan Polonia
c. Kelurahan Titi Kuning
DED Kel. Belawan Sicanang
DED Kel. Polonia
RAB
A.6 Pembahasan Pleno
Pada bulan kelima/keenam penyelenggaraan
kegiatan, akan diselenggarakan kegiatan
Pembahasan Pleno Penyusunan RP2KPKP
yang wajib diikuti oleh Tenaga Ahli
Pendamping dan Pokjanis Kabupaten/Kota
A.6

TUJUAN
Memonitor pencapaian dari kegiatan
penyusunan RP2KPKP yang dilakukan di setiap
kabupaten/kota

METODE
Workshop dan diskusi
21
LANGKAH

1. Menyiapkan materi pembahasan capaian penyusunan RP2KPKP hingga tahap


penyusunan desain teknis

2. Mengikuti kegiatan pembahasan pleno dengan memaparkan hasil-hasil


penyusunan RP2KPKP kepada para pemangku kepentingan terkait;

3. Memaparkan hasil dan proses penyusunan RP2KPKP oleh tim pokjanis


kabupaten/kota;

4. Merumuskan langkah perbaikan berdasarkan masukan terhadap pencapaian


kegiatan RP2KPKP dari pelaksanaan pembahasan pleno

OUTPUT
 Kesetaraan kualitas dan tingkat kedalaman hasil dari produk RP2KPKP yang
dihasilkan oleh tiap kabupaten/kota;
 Hasil evaluasi terhadap proses yang telah dilakukan.

DURASI 1-2 hari


B.16 Penyempurnaan Hasil Pleno
TUJUAN OUTPUT
Menyempurnakan substansi rencana pencegahan Rencana pencegahan
dan peningkatan kualitas permukiman kumuh dan peningkatan
kualitas permukiman
kumuh yang telah
METODE Desk study disempurnakan hingga
ke tahap desain teknis
LANGKAH
1. Menginventarisasi catatan masukan
penyelenggaraan pembahasan pleno DURASI
2. Memperbaiki substansi rencana pencegahan dan 2 minggu
peningkatan kualitas permukiman kumuh
3. Mengkonsultasikan hasil penyempurnaan
23 substansi pasca pembahasan pleno dengan tim
teknis provinsi dan koordinator pusat.
A.7 Diseminasi dan Publikasi

kegiatan penyebarluasan terhadap muatan METODE : Pemaparan hasil melalui


RP2KPKP kepada pemangku kepentingan sosialisasi, publikasi media
kabupaten/kota termasuk masyarakat. (cetak/elektronik), dll

LANGKAH
• Menyiapkan materi pemaparan dan publikasi yang meliputi
bahan tayang dan materi visualisasi yang telah disusun
• Memaparkan dan mempublikasikan seluruh capaian kegiatan
RP2KPKP

24
OUTPUT : Terinformasikannya hasil penyusunan RP2KPKP
kepada masyarakat
DURASI : 1 minggu

Anda mungkin juga menyukai