152 272 1 SM
152 272 1 SM
Oleh :
Abstract
Indonesian legal development is the creations of legal expectations are aligned and
balanced for all aspects of life. The history of the development of law in Indonesia has
shown unification and codification very difficult to apply in Indonesia, because of the
complex Indonesian society. In addition , the applicable legal pluralism in Indonesia led to
thorough unification difficult to apply whereas codification can only be done partially.
Abstrak
hukum yang menjiwai bangsa. Sebagai hukum Islam atau unifikasi hukum
system hukum Indonesia masih terus sering menjadi perdebatan. Aneka ragam
Sebagai Negara yang memiliki akan tetapi berdasarkan atas hukum; yang
wilayah yang cukup besar dan jumlah berdaulat adalah hukum, baik pemerintah
maka dapat dirumuskan beberapa masalah Ada dua asas hukum sebagai
3. Kerangka Teoritis
1
Kansil,C.S.T., Christine S.T. Kansil,
Teori Kedaulatan Hukum menurut 2004, Ilmu Negara (Umum dan Indonesia),
Pradnya Paramita, Jakarta, hal. 139-140.
2
Krabbe yaitu bahwa pemerintah Mukthie Fadjar, 2005, Tipe Negara
Hukum, Banyumedia Publishing, Malang, hal. 42.
112 Jurnal Advokasi Vol. 5 No.2 September 2015
pidana dan sebagainya, sering pada tahun 1942, akibat kalah berperang
Belanda, ditemukan adatrecht, terdiri atas Indonesia masih merupakan hukum yang
Undang Dasar 1945, dan dengan itu untuk mempersatukan Indonesia di bawah
menjadi jelas sosok kepositivitasan satu kekuasaan nasional. Pada masa itu,
Pada masa 1950 terjadi perubahan pertentangan antara tiga jajaran penegak
penting dalam bidang penyelenggaraan hukum yang juga ikut membawa dampak
Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung, antara hakim dan jaksa yang berkaitan
dengan penunjukan hukum acaranya. Hal dengan masalah kedudukan dan citra.
7 / 1947 (27 Februari 1947) tentang berlangsung antara jaksa dan polisi,
organisasi dan Kekuasaan Mahkamah sesungguhnya dalam hal ini yang menjadi
bidang hukum tertentu tanpa secara Kehakiman pada pasal 1 Ayat (1)
dengan politik hukum yang ditempuh, di (1) Semua peradilan di seluruh wilayah
Republik Indonesia adalah peradilan
kalangan para yuris Indonesia pada masa Negara, yang ditetapkan dengan
Undang-Undang.
itu terdapat perbedaan pendapat yang
Dalam hal ini dimaksudkan adalah
hingga derajat tertentu. Di bawah
peradilan dimaksudkan sebagai peradilan
pengaruh Mazhab Sejarah dan relativisme
Negara, yang menjalankan dan
budaya, menghendaki agar bagi rakyat
melaksanakan fungsi hukum sebagai
Indonesia tetap berlaku Hukum Adatnya
pengayoman dalam Negara Republik
masing-masing untuk melindungi bangsa
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan
Indonesia asli dari kemungkinan Manipol/Usdek yang menuju masyarakat
dirugikan dalam dinamika perdagangan Sosialis Indonesia. Tidak ada tempat bagi
liberal. Pandangan yang bertujuan baik ini peradilan swapraja yang bersifat
revolusi, yang dalam praktek berdampak Kemerdekaan hingga tahun 1993 adalah
selain melemahkan posisi, juga periode formatif tatanan politik Negara
mempercepat proses demoralisasi, para Republik Indonesia yakni periode yang di
hakim dan penegak hukum lainnya.
dalamnya berlangsung berbagai upaya
Perkembangan hukum Indonesia
untuk membangun suatu tatanan
berlanjut pada pemerintahan orde baru.
politik sebagai pengorganisasian
Keinginan untuk mewujudkan Negara
penyelenggaraan kehidupan suatu bangsa
Hukum dengan rule of law-nya dan
yang baru menghadirkan diri sebagai
pemerintahan yang kuat, bersih dan
bangsa yang merdeka yang berkeinginan
berwibawa. Berbagai usaha dilakukan
untuk mengatur diri sendiri secara
untuk menata ulang penyelenggaraan
mandiri, yang asas-asas pokoknya dan
kehidupan bernegara. Dengan semangat
kerangka umum struktur dasarnya
perjuangan untuk mewujudkan Pancasila
dicantumkan dalam UUD 1945.
dan Undang-Undang Dasar 1945 secara
Sementara itu, dalam keadaan
murni dan konsekuen. Perkembangan
apapun masyarakat akan selalu
hukum Indonesia memperlihatkan ciri-ciri
memerlukan hukum, meskipun dengan
Tatanan Hukum Represif, yang pada
kualitas yang tidak sesuai dengan
dasarnya bertentangan dengan cita-cita
harapan. Karena itu, dalam kaitan dengan
tentang tatanan hukum yang terkandung
kenyataan kemasyarakatan dewasa ini,
dalam Undang-Undang dasar 1945, yakni
kehadiran tatanan hukum yang
tatanan hukum yang mandiri namun
memperlihatkan ciri-ciri yang represif
responsif terhadap perkembangan tuntutan
hingga tahun 1993 itu tampaknya
kebutuhan hukum Bangsa Indonesia.
memang tidak dapat dielakkan.
Jurnal Advokasi Vol. 5 No.2 September 2015 117
kekuasaan raja atau dari Tuhan tapi dari Hindia Belanda, hukum adat lokal, dan
hukum yang dibentuk oleh pihak yang hukum Islam, ditambah sejumlah
pembangunan hukum merupakan bagian asing. Tentang hal ini, GBHN 1993
semua unsur system hukum, baik lunak prioritas, seluruh produk perundang-
maupun keras. Secara formal, sebagian undangan zaman Hindia Belanda diganti
baik segi kualitas substansi maupun segi yurisprudensi. Asas-asas hukum nasional
kini tata hukum Indonesia masih asas-asas hukum yang didistilasi dari
118 Jurnal Advokasi Vol. 5 No.2 September 2015
diderivasi secara langsung dari Pancasila dibiarkan tumbuh sendiri dulu, sampai
hierarkis piramidal tersusun atas Cita berbicara tentang unifikasi, Umar Said
dan kaidah-kaidah Hukum Positif yang penyatuan hukum yang berlaku secara
Adat sepanjang masih hidup dalam hukum secara nasional untuk hukum-
kenyataan dan belum diangkat menjadi hukum yang bersifat sensitif yaitu hukum-
hukum Islam sejauh sudah diresepsi pelaksanaan hukum kebiasaan sangat sulit
dalam Hukum Adat atau sudah menjadi untuk diunifikasi karena masing-masing
parsial, dalam arti bahwa hanya bidang- esensi pelaksanaan kegiatan adat di
bidang hukum yang tidak sensitif saja, daerah mereka. Sejarah perkembangan
Hukum Perdata, hukum dagang dalam masyarakat yang dibiarkan secara alami
Selain itu, perlu diadakan masyarakat kea rah yang tidak diinginkan
11 12
Ibid. Ibid, hal. 27.
120 Jurnal Advokasi Vol. 5 No.2 September 2015
secara revolusioner dan dalam waktu yang Apabila hukum diberi peranan sebagai
mulai berperan sebagai sarana untuk (karena salah satu sebab) memang
industri dan dari masyarakat tradisional dan menuju suatu arah yang tertentu.
Namun demikian, setiap cara perubahan 20, perlu diusahakan untuk mengganti
sendiri. Jika dalam masyarakat tradisional berasal dari masa Hindia Belanda dengan
hukum sebagai alat perubahan dan diri secara optimal yang akan lebih
kebiasaan yang berlaku di daerah. Oleh Mukthie Fadjar, 2005, Tipe Negara
Hukum, Banyumedia Publishing,
karena itu, para pembentuk kebijakan Malang.
harus berfikir lebih sistematis dan realistis Sudikno Mertokusumo, 2007, Penemuan
Hukum Sebuah Pengantar,
ketika akan memberlakukan unifikasi Liberty, Yogyakarta.
mampu bersikap fleksible dan tidak Umar Said, 2009, Pengantar Hukum
Indonesia Sejarah dan Dasar-
memaksakan pemberlakuan aturan Dasar Tata Hukum Serta Politik
Hukum Indonesia, Cetakan
tersebut jika bertentangan dengan hukum Pertama, Setara Press, Malang.
kebiasaan setempat.
DAFTAR PUSTAKA
Buku