lainnya shalat adalah rahmat dan mohon ampun, seperti dalam Q.S. Al-
ُّ ُصلِّي َعلَ ۡي ُكمۡ َو َم ٰلَٓئِ َكتُ ۥهُ لِي ُۡخ?? ِر َج ُكم ِّم َن
ِ ٱلظلُ ٰ َم
ِۚ ُّت إِلَى ٱلن
… ور َ هُ َو ٱلَّ ِذي ي
٤٣
Artinya: Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya
(memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan
kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang)… .
1
Syekh Abdurrahman Al-Jaziri, Fiqh Empat Madzhab, Terj. dari Al-Fiqh ‘Ala al-
Mazahib AlArba’ah oleh Chatibul Umam dan Abu Hurairah, Jilid II, (Jakarta: Darul Ulum Press,
1996), Cet. 2, hlm. 9
M. Ardani, Fikih Ibadah Praktis, (Jakarta: PT. Mitra Cahaya Utama, 2008), Cet. 1, h. 87
b. Menurut Sayyid Sabiq dalam kitab Fiqh as- Sunnah, shalat ialah ibadat
yang terdiri dari perkataan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan
perbuatan sesuai dengan syarat tertentu yang diawali dengan takbir dan
yang artinya “kelompok” atau al-Jama’ah adalah kata yang berasal dari
banyaknya manusia, dan jumlah yang paling sedikit yang dapat dikatakan
sebagai ijtima’ (berkumpul) adalah dua orang. Dan shalat jamaah itu
2
Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah I, Terj. dari Fiqhussunnah, oleh Mahyuddin Syaf,
(Bandung: PT Alma’arif, 1973), Cet. 1, hlm. 205
3
Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 1994), Cet. 27, hlm. 53
4
Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), Cet. 1, hlm.
357.
5
Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia (Jakarta: PT. Mahmud Yunus Wa Dzurriyyah,
1990), Cet. 8, hlm. 91.
6
Imam Abu Zakariya bin Yahya bin Syaraf An-Nawawi Ad-Dimasyqi, Raudhatuth-
Thalibin, Terj. dari Raudhatuth-Thalibin, oleh Muhyiddin Mas Rida, dkk., (Jakarta: Pustaka
Azzam, 2007), Cet. 1, hlm. 688.
ujung yang satu dengan ujung yang lain.7 Dengan demikian jamaah adalah
kumpulan dan batasan minimal dari suatu perkumpulan adalah dua orang
dua orang atau lebih, dan salah seorang di antara mereka ada yang sebagai
imam dan yang lainnya sebagai makmum. 9 Firman Allah SWT dalam Q.S.
7
Shalih bin Ghanim as-Sadlan, Fiqih Shalat Berjamaah, Terj. dari Shalaatul Jamaah
Hukmuha Wa Ahkaamuha oleh Thariq Abd. Aziz at-Tamimi, (Jakarta, Pustaka as-sunnah, 2006),
Cet. 1, hlm. 28.
8
Shalih bin Ghanim as-Sadlan, Fiqih Shalat Berjamaah…, hlm. 28.
9
Shalih bin Ghanim as-Sadlan, Fiqih Shalat Berjamaah…, hlm. 28
atau aktivitas shalat yang dilakukan secara bersama-sama dan sekurang-
keutamaan yang lebih besar dari pada shalat sendirian. Adapun keutamaan
10
httpsid.wikipedia.orgwikiSalat_berjamaah.htm, diakses pada 19 Nopermber 2017.