Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI- NILAI DASAR DAN

PERAN KEDUDUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

OPTIMALISASI PENCEGAHAN WOUND DEHISCENCE PADA PASIEN


POST LAPAROTOMY DI RUANG FLAMBOYAN RSUD BREBES

Nama : Safina Afriani, S.Kep, Ns.


NIP : 19910429 201903 02 009
Golongan/Angkatan : III a/ LXXVII
No. Presensi : 32
Jabatan : Perawat Ahli Pertama
Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Brebes
Coach : Agus Andrianto, S.Sos, MM
Mentor : Anwar Senoaji, S.Kep. Ns, M.M

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN LXXVII POLA


KERJASAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN BREBES
DENGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2019

i
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI- NILAI DASAR DAN
PERAN KEDUDUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

Judul : Optimalisasi Pencegahan Wound


Dehiscence Pada Pasien Post Laparotomy
Di Ruang Flamboyan RSUD Brebes

Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada


Hari :
Tanggal :
Tempat : Gedung PGRI Brebes

Brebes, 2019
Peserta Pelatihan Dasar CPNS

Safina Afriani, S.Kep, Ns.


NIP. 19910429 201903 2 009

Menyetujui,
Coach, Mentor,

Agus Andrianto, S.Sos, MM Anwar Senoaji, S.Kep. Ns, M.M


NIP. 19700824 199503 1 002 NIP. 19690504 199303 1 005

ii
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI- NILAI DASAR DAN
PERAN KEDUDUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

Judul : Optimalisasi Pencegahan Wound


Dehiscence Pada Pasien Post Laparotomy
Di Ruang Flamboyan RSUD Brebes

Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada


Hari :
Tanggal :
Tempat : Gedung PGRI Brebes

Brebes,
Peserta Pelatihan Dasar CPNS

Safina Afriani, S.Kep, Ns.


NIP. 19910429 201903 2 009

Menyetujui,
Coach, Mentor,

Agus Andrianto, S.Sos, MM Anwar Senoaji, S.Kep. Ns, M.M


NIP. 19700824 199503 1 002 NIP. 19690504 199303 1 005

Penguji,

iii
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Esa atas segala
Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Rancangan Laporan Aktualisasi untuk memenuhi tugas dalam
Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
Angkatan LXXVII Golongan III tahun 2019 yang diselenggarakan
Pemerintah Kabupaten Brebes dengan Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019.
Rancangan Laporan Aktualisasi ini bertujuan untuk
membentuk nilai- nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS)
yang memiliki karakter Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi agar dapat melayani masyarakat
Indonesia dengan sebaik- baiknya. Dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Mohamad Arief Irwanto, M.Si selaku Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa
Tengah yang telah mengfasilitasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan
III Tahun 2019.
2. Bapak Sutrisno, SH, MH, selaku Kepala Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Kabupaten Brebes
yang telah memberikan dukungan pada penulis.
3. Direktur RSUD Brebes, Bapak drg. Oo Suprana, M.Kes yang telah
memberikan izin bagi penulis untuk membuat laporan ini.
4. Ibu Inneke Tri S. SKM. M.Kes selaku Kepala Bidang Keperawatan
yang telah membimbing dan memberikan arahan dalam
menyelasaikan penulisan laporan aktualisasi ini.
5. Bapak Anwar Senoaji, S.Kep, Ns. selaku menotr yang telah
membimbing dan memberikan arahan dalam menyelasaikan
penulisan laporan aktualisasi ini.

iv
6. Bapak Agus Andrianto, S.Sos, MM selaku coach yang telah
membimbing dan memberikan arahan dalam menyelesaika
penulisan laporan aktualisasi ini.
7. Kedua orang tua saya yang selalu menjadi motivasi bagi saya
8. Suamiku tercinta Mokhamad Rizka Alghifary yang senantiasa
mendukung dan membantu dalam penyusunan laporan aktualisasi
ini.
9. Ayda Shabira Alghifary, putri kecilku yang selalu menjadi
penyemangat dalam menyusun laporan aktualisasi.
10. Buah hatiku yang masih di dalam kandungan yang selalu
menemani dan menjadi penyemangatku selama menjalani latsar.
11. Bapak Radisep S.Kep, Ns. selaku kepala ruang Flamboyan dan
rekan yang banyak membantu penulis dalam pelaksanaan kegiatan
Aktualisasi.
Penulis sadar bahwa rancangan laporan aktualisasi ini masih jauh
dari sempurna, sehingga penulis berharap masukan dari berbagai pihak
guna membuat rancangan laporan menjadi lebih baik. Demikian dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada penyusunan laporan aktualisasi
ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Brebes,

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
PRAKATA .......................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v
DAFTAR TABEL ................................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Identifiksi Isu, dan Rumusan Masalah .................................................... 4
1. Identifikasi Isu .................................................................................... 4
2. Analisis Dampak ................................................................................ 8
3. Rumusan Masalah ............................................................................. 9
C. Tujuan .................................................................................................... 9
D. Manfaat ................................................................................................ 10
BAB II TUGAS UNIT KERJA ............................................................................. 11
A. Profil Organisasi ................................................................................... 11
B. Tugas Jabatan Peserta Latsar ............................................................. 14
C. Role Model ........................................................................................... 15
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ............................................................... 17
A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi ............................................... 17
B. Jadwal Pelaksanaan ............................................................................ 38
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala ....................................... 40
BAB IV HASIL KEGIATAN AKTUALISASI-HABITUASI .................................... 42
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 51
A. Kesimpulan........................................................................................... 51
B. Rekomendasi ....................................................................................... 52
C. Rencana Aksi ....................................................................................... 53

vi
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 55
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................. 56
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ 57

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Identifikasi Isu ............................................................... ............ 4

Tabel 1.2 Analisis Isu dengan Metode APKL dan USG ............................ 7

Tabel 1.3 Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan ......................................... 8

Tabel 3.1 Daftar Kegiatan Aktualisasi Dan Keterkaitan Dengan ANEKA 34

Tabel 3.2 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ................................................ 53

Tabel 3.3 Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala ......................... 55

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai
negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
bekerja pada instansi pemerintah, diangkan oleh pejabat pembina
kepegawaian, diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan
serta digaji berdasarkan peraturan perundangan undangan (UU
No.5 tahun 2014 tentang ASN). Aparatur Sipil Negara (ASN) yang
bebas dari intervensi politik, professional, bersih dari praktek
korupsi, kolusi, dan nepotisme, mampu menyelenggarakan
pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran
sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 diperlukan dalam rangka mencapi tujuan
nasional sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4 Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.(Lembaga Administrasi Negara, 2014)
Tujuan nasional seperti tercantum dalam pembukaan UUD
1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial. Tujuan dunia ini dapat terwujud dengan
terbentuknya ASN yang unggul dan selaras dengan dinamika yang
berkembang sesuai dengan tuntutan masyarakat akan kinerja
pemerintah sebagai pelayan masyarakat. (Lembaga Administrasi
Negara, 2014)
Pemerintah sebagai pelayan masyarakat dituntut
menjalankan tugasnya dengan transparan dan akuntabel dalam
bingkai reformasi kinerja. ASN perlu dikelola dan dikembangkan

1
secara strategis dalam manajemen pengembangan sumber daya
manusia. Oleh karena itu untuk memperbaiki kinerja pemerintahan
khususnya ASN dengan melakukan reformasi terhadap diklat
prajabatan bagi calon ASN. Diklat prajabatan pola baru sekarang
ini telah memadukan antara tahap internalisasi dan aktualisasi.
Tahap internalisasi merupakan tahap penanaman nilai-nilai dasar
ASN yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu
dan anti korupsi (ANEKA). Sedangkan tahap aktualisasi merupakan
tahap perwujudan dari nilai-nilai dasar tersebut ditempat
tugas.(Lembaga Administrasi Negara, 2014)
Peserta ditugaskan untuk merancang aktualisasi yang akan
dilaksanakan di tempat kerja yang dalam hal ini penyusun akan
melaksanakan di ruang Flamboyan RSUD Brebes. Selama kurang
lebih dua bulan penyusun bekerja di ruang Flamboyan, penulis
kerap menemukan beberapa permasalahan. Adapun
permasalahannya seperti ketidakdisiplinan perawat pelaksana,
kurangnya bantal dan selimut pasien di ruang perawatan,
ketidakefektifan pengelolaan obat pasien di ruang rawat inap,
kekosongan uang kas ruangan, masih banyak pengunjung pasien
yang berkunjung di luar jam besuk, serta pencegahan wound
dehiscence pada pasien post laparotomy yang belum optimal yang
mengakibatkan banyaknya pasien post operasi yang sudah pulang
datang kembali ke rumah sakit dengan kondisi luka jahitan terbuka
lagi.
Laparotomy merupakan prosedur bedah dengan membuat
sayatan di dinding perut, sementara wound dehiscence adalah
terbukanya tepi-tepi luka sehingga menyebabkan evirasi atau
pengeluaran isi organ-organ dalam seperti usus, hal ini merupakan
salah satu komplikasi post operasi dari penutupan luka di dalam
perut. Wound dehiscence juga dapat diartikan sebagai
terpisahnya jahitan luka pada abdomen secara partial atau komplit

2
salah satu atau seluruh lapisan dinding abdomen pada luka post
operatif disertai protrusi dan eviserasi isi abdomen.(Sjamsulhidayat,
R. ,1998)
Adapun faktor- faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya
wound dehiscence itu sendiri adalah terjadinya infeksi pada luka
operasi dan status nutrisi pasien. Terjadinya infeksi pada luka
operasi tidak terlepas dari perilaku bersih dan sehat dari pasien,
keluarga, maupun petugas kesehatan. Salah satu pencegahan
infeksi yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan 6 langkah
cuci tangan dalam kehidupan sehari- hari oleh pasien, keluarga,
maupun petugas kesehatan.(Sjamsulhidayat, R. ,1998)
Selain itu salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk
mencegah infeksi luka operasi dan status nutrisi pasien yang buruk
yaitu pada saat pasien post operasi akan pulang diberikan
discharge planning. Discharge planning merupakan perencanaan
pasien pulang dimana pasien atau keluarga diberi informasi tentang
bagaimana tindak lanjut atau perawatan pasien selanjutnya di
rumah, mulai dari segi nutrisi, perawatan luka, maupun aktivitas
pasien.
Selama dua bulan peserta bekerja di ruang Flamboyan,
ada sekitar 10 pasien yang mengalami wound dehiscence setelah
menjalani operasi laparotomy di ruangan tersebut. Pasien- pasien
tersebut mengeluh luka jahitannya terbuka kembali setelah pulang
ke rumah. Melihat permasalahan tersebut, perlu dilakukan
optimalisasi pencegahan wound dehiscence pada pasien post
laparotomy di ruang Flamboyan RSUD Brebes.

3
B. Identifikasi Isu, Dampak, dan Rumusan Masalah
1. Identifikasi Isu
Isu adalah kesenjangan antara kenyataan yang ada dengan
harapan yang diinginkan. Berdasarkan uraian latar belakang di atas
terdapat beberapa isu yang ditemukan dalam melaksanakan tugas
di ruang Flamboyan RSUD Brebes. Isu yang diangkat dalam
rancangan aktualisasi ini bersumber dari prinsip-prinsip kedudukan
dan peran PNS dalam NKRI yang meliputi manajemen ASN,
pelayanan publik dan whole of government (WoG).

Tabel 1.1 Hasil Identifikasi Isu di Ruang Flamboyan RSUD Brebes

No. Isu dan Sumber Isu Kondisi saat ini Kondisi yang
diharapkan
1 2 3 4
1. Ketidakdisiplinan a. Perawat a. Perawat dapat
perawat pelaksana pelaksana sering melaksanakan
menunda- nunda pekerjaan tepat
Sumber isu: pekerjaan waktu
Manajemen ASN
b. Perawat b. Perawat
pelaksana sering hendaknya
meninggalkan meminta ijin yang
ruang perawatan jelas kepada
tanpa alasan kepala tim
yang jelas. bilamana hendak
meninggalkan
ruangan.

c. Perawat c. Perawat pelaksana


pelaksana harus lebih
kurang tanggap tanggap dengan
dengan kebutuhan pasien.
kebutuhan
pasien
2. Kurangnya bantal a. Tidak adanya a. Terdapat satu
dan selimut pasien bantal dan bantal dan satu
di ruang perawatan. selimut pasien di selimut di tiap bed
ruang pasien di ruang
Sumber isu: Flamboyan. Flamboyan.
Pelayanan Publik,
Whole Of
Goverment

4
No. Isu dan Sumber Isu Kondisi saat ini Kondisi yang
diharapkan
1 2 3 4
3. Ketidakefektifan a. Obat- obatan a. Obat- obatan
pengelolaan obat pasien yang pasien yang sudah
pasien di ruang sudah pulang pulang segera
rawat inap. terlihat dikembalikan lagi
menumpuk di ke apotek.
Sumber isu: ruang obat.
Manajemen ASN,
Pelayanan Publik b. Obat- obat jaga b. Obat- obat jaga di
yang ada di troli troli emergency
emergency tercukupi.
terlihat kurang.

c. Sering ditemukan c. Obat yang ada di


di loker obat loker pasien
pasien obat yang sesuai dengan
tidak sesuai terapi yang akan
dengan terapi diberikan.
yang akan
diberikan.
4. Masih banyak a. Sering terlihat a. Pengunjung pasien
pengunjung pasien pengunjung dapat berkunjung
yang berkunjung di pasien yang bisa hanya pada jam
luar jam besuk. masuk ke ruang besuk.
rawat inap di luar
Sumber isu: jam besuk.
Pelayanan Publik,
Manajemen ASN b. Perawat maupun b. Perawat dan
petugas petugas keamanan
keamanan sering mampu
lupa memberikan menghimbau
himbauan pada kepada
pengunjung. pengunjung untuk
tertib berkunjung
pada jam besuk.
5. Pencegahan wound a. Ditemukannya a. Tidak ada pasien
dehiscence pasien beberapa pasien post laparotomy
post laparotomy post laparotomy yang datang
yang belum optimal. yang datang kembali ke ruang
kembali ke ruang rawat inap setelah
Sumber isu: rawat inap pulang ke rumah
Manajemen ASN, setelah pulang ke dengan kondisi
Pelayanan Publik rumah dengan jahitan luka
kondisi jahitan terbuka.
luka terbuka.

b. Keluarga pasien b. Keluarga pasien


mengatakan mengatakan

5
No. Isu dan Sumber Isu Kondisi saat ini Kondisi yang
diharapkan
1 2 3 4
bingung dengan paham tentang
perawatan perawatan pasien
pasien selama di post operasi
rumah. selama di rumah.

c. Beberapa c. Keluarga pasien


keluarga pasien mengetahui diit
mengaku takut pasien post operasi
dalam selama di rumah.
memberikan diit
untuk pasien
sehingga
menerapkan
budaya “mutih”
(hanya makan
nasi putih).

d. Terlihat beberapa d. Keluarga pasien


keluarga pasien mampu
tidak menerapkan 6
menerapkan 6 langkah cuci
langkah cuci tangan selama
tangan selama mendampingi
mendampingi pasien di ruang
pasien di ruang rawat inap.
rawat inap.

e. Perawat kurang e. Perawat mampu


memberikan memberikan
edukasi kepada discharge planning
pasien dan pasien sebelum
keluarga tentang pasien pulang.
discharge
planning pasien
sebelum pasien
pulang.

f. Hanya sebagian f. Seluruh perawat


perawat yang selalu
sering mengaplikasikan 6
mengaplikasikan langkah cuci
6 langkah cuci tangan dan 5
tangan. moment cuci
tangan.

6
Berikut ini beberapa isu di ruang Flamboyan RSUD
Brebes yang dianalisis dengan metode APKL dan USG.

Tabel 1.2 Analisis Isu dengan Metode APKL dan USG

No. Isu dan Sumber A P K L Keterangan U S G Total


Isu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1. Ketidakdisiplinan + + + + Memenuhi 3 4 4 11
perawat syarat
pelaksana

Sumber isu:
Manajemen
ASN
2. Kurangnya + + + - Tidak - - - -
bantal dan memenuhi
selimut pasien di syarat
ruang
perawatan.

Sumber isu:
Pelayanan
Publik
3. Ketidakefektifan + + + + Memenuhi 3 4 4 11
pengelolaan syarat
obat pasien di
ruang rawat
inap.

Sumber isu:
Manajemen
ASN, Pelayanan
Publik
4. Masih banyak + + + + Memenuhi 3 3 3 9
pengunjung syarat
pasien yang
berkunjung di
luar jam besuk.

Sumber isu:
Pelayanan
Publik,
Manajemen
ASN
5. Pencegahan + + + + Memenuhi 4 4 4 12
wound syarat

7
No. Isu dan Sumber A P K L Keterangan U S G Total
Isu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
dehiscence
pasien post
laparotomy yang
belum optimal.

Sumber isu:
Manajemen
ASN, Pelayanan
Publik

Berdasarkan analisis isu di atas, diperoleh satu isu


priotitas yaitu pencegahan wound dehiscence pasien post
laparotomy yang belum optimal.
2. Analisis Dampak
Dampak yang terjadi bila isu prioritas tidak diselesaikan
tercantum pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.3 Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan

Isu dan Sumber Isu Dampak Bila Isu Tidak


Diselesaikan
1 2
Pencegahan wound dehiscence Apabila isu tersebut tidak
pasien post laparotomy yang diselesaikan dapat terjadi
belum optimal. peningkatan morbiditas wound
dehiscence dan juga bisa berakibat
Sumber isu: pada peningkatan mortalitas pasien.
Manajemen ASN, Pelayanan Mortalitas bisa terjadi apabila infeksi
Publik yang yang terjadi pada pasien
semakin berat.

8
3. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam laporan ini adalah “
Bagaimana optimalisasi pencegahan wound dehiscence pasien
post laparotomy di ruang Flamboyan RSUD Brebes dengan
menerapkan/ mengimplementasikan/ mengaktualisasikan nilai-
nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi (ANEKA)?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu mengoptimalkan pencegahan wound dehiscence
pasien post laparotomy di ruang Flamboyan RSUD Brebes
dengan menerapkan/ mengimplementasikan/
mengaktualisasikan nila-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).
2. Tujuan Khusus
a. Terlaksananya pendidikan kesehatan tentang hand hygiene (6
langkah cuci tangan) pada keluarga pasien rawat inap yang
baru.
b. Terlaksananya pemutaran lagu 6 langkah cuci tangan setiap
pukul 11.00.
c. Terlaksananya peragaan 6 langkah cuci tangan yang
dilakukan oleh semua perawat setelah dilaksanakannya pre
conference.
d. Terlaksananya pemberian sabun antiseptik pada pasien pre
operasi secara merata.
e. Tersedianya poster tentang tips sehat untuk pasien post
operasi yang ditempel di setiap kamar pasien.
f. Terlaksananya pemberian discharge planning pada pasien
post operasi sebelum pulang.

9
D. Manfaat
1. Bagi Peserta Latsar
Laporan ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan
tentang kesehatan pada peserta latsar yang lain, tidak hanya
peserta latsar dengan latar belakang kesehatan saja tetapi juga
peserta latsar dengan latar belakang pendidikan dan teknik.
2. Bagi Unit Kerja
Laporan ini diharapkan mampu memberikan perubahan yang
positif dan inovative bagi ruang Flamboyan RSUD Brebes
sehingga mampu meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan
dapat menjadi inspirasi bagi ruang rawat inap yang lain.
3. Bagi Organisasi Profesi
Laporan ini mampu memberikan pengetahuan baru yang
nantinya dapat dijadikan salah satu modal untuk pengembangan
organisasi keperawatan.
4. Bagi Pasien dan Keluarga Pasien
Laporan ini mampu meningkatkan pengetahuan pasien dan
keluarga tentang perawatan pasien post operasi sehingga
kejadian wound dehiscence dapat dihindari.
5. Bagi RSUD Brebes
Laporan ini dapat menjadi salah satu sumber untuk
meningkatkan mutu pelayanan di RSUD Brebes.

10
BAB II
TUGAS UNIT KERJA

A. PROFIL ORGANISASI
1. Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah Brebes
Visi:
“Menjadi Rumah Sakit Rujukan Pelayanan Kesehatan Bagi
Masyarakat Brebes Dan Sekitarnya Yang Bermutu,
Memuaskan Dan Mandiri.”
Misi:
a. Meningkatkan kapabilitas dan loyalitas sumber daya
manusia.
b. Menyelenggarakan pelayanan yang berkualitas, aman
dan terjangkau oleh masyarakat luas.
c. Mengembangkan sistem layanan medis, penunjang dan
administrasi melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan dan
teknologi secara tepat, efektif dan efisien.
d. Meningkatkan kepuasan dan kepercayaan pelanggan.
e. Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan karyawati.
f. Mengembangkan organisasi menuju kemandirian dengan
menerapkan prinsip-prinsip good governance.
Moto:
“ Mitra Untuk Sehat”
2. Nilai Organisasi
a. Pro Rakyat
Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan,
Kementerian Kesehatan selalu mendahulukan kepentingan
rakyat dan harus menghasilkan yang terbaik untuk rakyat.
Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi
setiap orang adalah salah satu hak asasi manusia tanpa

11
membedakan suku, golongan, agama dan status sosial
ekonomi.
b. Inklusif
Semua program pembangunan kesehatan harus
melibatkan semua pihak, karena pembangunan kesehatan
tidak mungkin hanya dilaksanakan oleh Kementerian
Kesehatan saja. Dengan demikian, seluruh komponen
masyarakat harus berpartisipasi aktif, yang meliputi lintas
sektor, organisasi profesi, organisasi masyarakat
pengusaha, masyarakat madani dan masyarakat akar
rumput.
c. Responsif
Program kesehatan harus sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan rakyat, serta tanggap dalam mengatasi
permasalahan di daerah, situasi kondisi setempat, sosial
budaya dan kondisi geografis. Faktor-faktor ini menjadi dasar
dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang berbeda-
beda, sehingga diperlukan penangnganan yang berbeda
pula.
d. Efektif
Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan
sesuai target yang telah ditetapkan dan bersifat efisien.
e. Bersih
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas
dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), transparan, dan
akuntabel.

12
3. Struktur Organisai

DIREKTUR

drg. OO Suprana, M.Kes

Ka. Bid. Keperawatan WADIR PELAYANAN MEDIS KOMITE KEPERAWATAN

Inneke Tri S. SKM. M.Kes Dr. Khaerudin, MHKes. Endang Hakur, S.Kep, Ns.
Ka. Sie. Keperawatan Ka. Sie. ASKEP Kepala Ruang Flamboyan

Nur Islam, S.Kep, Ns. Anwar Senoaji, S.Kep, Ns. Radisep, S.Kep, Ns.
PELAKSANA PERAWATAN ADMIN

Nur Ikhsan
KATIM I KATIM II

Tasir, S. Kep, Ns. Jauzi Ashyfani, Amk. Safina Afriani, S.Kep, Ns.

Miftakhul Solikhin, Amk. Edi Susanto, S. Kep Femi Nur , S.Kep, Ns. Ria Pangesti, S.Kep, Ns.

M. Reza Benny S. Amk. Mafrikoh, Amk. Wiwit Miarti, Amk Ferdy, Amk

Ummi Izza, Amk. Gugah S. Amk. M. Zihni robert, Amk Andi Sugiarto, Amk

Rifqi Panji L., Amk. Imron Rosyadi, Amk. Dewi Sugiarti, Amk

13
B. TUGAS JABATAN PESERTA LATSAR
Uraian tugas sebagai seorang kepala tim adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan
a. Mengikuti serah terima pasien dari shift sebelumnya
bersama kepala ruang.
b. Menyusun rencana asuhan keperawatan.
c. Menyiapkan keperluan untuk melaksanakan asuhan
keperawatan.
d. Mengorientasikan pasien baru serta memberikan edukasi.
e. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian keperawatan.
2. Pengorganisasian dan ketenagaan
a. Merumuskan tujuan dari metode penugasan keperawatan
tim.
b. Melakukan koordinasi pekerjaan dengan im kesehatan lain.
c. Mengatur waktu istirahat untuk anggota tim/ pelaksana
d. Mendelegasikan tugas pelaksanaan proses keperawatan
kepada anggota tim/ pelaksana.
3. Pengarahan
a. Memberi pengarahan tentang tugas setiap anggota tim/
pelaksana.
b. Memberi teguran kepada anggota tim/ pelaksana yang
melalaikan tugas.
c. Memberi motivasi kepada anggota tim/ pelaksana.
4. Pengawasan
a. Mengawasi langsung proses pemberian asuhan
keperawatan dan catatan perkembangan pasien yang dibuat
oleh anggota tim
b. Memperbaiki, mengatasi kelemahan atau kendala yang
terjadi pada saat itu juga.
a. Memperhatikan aspek etik dan legal dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan.

14
C. ROLE MODEL
Sebagai seorang ASN, saya memiliki role model yang saya
jadikan sebagai teladan dalam menerapkan nila-nilai ANEKA.
Adapun role model yang saya pilih adalah Ibu Ineke Tri
Sulistyowati, SKM. M.kes. Beliau merupakan Kepala Bidang
Keperawatan RSUD Brebes pada saat ini. Beliau adalah sosok
wanita yang menginspirasi saya
untuk berkarya demi memajukan
pelayanan keperawatan di RSUD
Brebes. Beliau bertanggung
jawab dalam peningkatan mutu
pelayanan. Hal ini terlihat melalui
aktivitas beliau yang seringkali
melakukan kunjungan secara
langsung ke ruang rawat inap
untuk mengevaluasi kinerja
perawat sekaligus kepuasan
pasien dan keluarga terhadap
pelayanan yang ada (Akuntabilitas).
Ibu Ineke merupakan salah satu wanita yang mampu
menginspirasi wanita lain untuk menuntut ilmu setinggi- tingginya.
Beliau mengambil program magister kesehatan dan mampu
menunjukan bahwa tidak hanya laki- laki saja tetapi juga
perempuan mampu berkarya untuk bangsa. Bahwasanya
pendidikan tinggi itu tidak hanya untuk laki- laki saja
(Nasionalisme, sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia).
Ibu Ineke senantiasa bertutur kata sopan dengan siapa pun.
Beliau selalu mengaplikasikan semboyan 3 S (Senyum, Salam,
Sapa) dalam kehidupannya saat bekerja di rumah sakit (Etika

15
Publik). Hal itu menunjukan bahwa Ibu Ineke senantiasa
mengaplikasikan etika publik yang baik dalam bekerja.
Ibu Ineke selain sebagai kabid keperawatan juga diberi
tanggung jawab dalam Komite Mutu dan Keselamatan Pasien.
Beliau sering menyampaikan kepada perawat- perawat untuk
terus konsisten dan disiplin dalam mendata untuk pelaporan
PMKP guna menjadi bahan evaluasi mutu pelayanan keperawatan
selanjutnya (Komitmen Mutu). Beliau juga senantisa disiplin dalam
berkarya. Setiap pagi beliau tidak pernah terlambat untuk
mengikuti kegiatan apel pagi di rumah sakit (Anti Korupsi).

16

Anda mungkin juga menyukai