Anda di halaman 1dari 58

M.

K
MetabolismeZatGizi

BIOENERGETIKA &
OKSIDASI BIOLOGI
Hardyanti Pratiwi, SGz., MSi

SEMESTER GANJIL (III)


S1 GIZI STIKES BHAKTI PERTIWI LUWU RAYA - PALOPO
TAHUN AJARAN 2019/2020
Bioenergetika (Peranan ATP)

Oksidasi Biologi

OUTLINE
Bioenergetika ??

✓ Bioenergetika adalah bagian dari biokimia yang bersangkutan

dengan transformasi dan penggunaan energi oleh sel hidup

✓ Bioenergetika atau termodinamika biokimia adalah ilmu

pengetahuan mengenai perubahan energi yang menyertai rekasi

biokimia.
Matahari sebagai Sumber Mula Energi

https://tabinakampusrpp.blogsp
ot.com/2017/08/tema-2-kelas-4-
sub-1-pb-1-revisi-2017.html
Perubahan Energi Dalam Suatu Sistem

▪ Energi matahari merupakan sumber mula energi


dalam sel hidup.

▪ Aliran energi yang dimulai dari sinar matahari


menjadi bentuk energi yang tak terpakai lagi, seperti
panas, yang dilepaskan ke alam lingkungannya.

▪ Perimbangan jumlah energi yang masuk ke dalam


dan ke luar dari suatu jasad merupakan proses yang
pokok dalam sistem kehidupan jasad tersebut.
Untuk dapat sampai dan digunakan oleh sel-sel
tersebut, sumber energi primer (matahari) akan
mengalami 3 tahap transformasi, yaitu :

Transformasi
energi oleh
Transformasi sel
energi oleh
mitokondria

Transformasi
Energi oleh
Klorofil
Tahapan Transformasi Energi

1. Transformasi energi oleh klorofil

▪ Energi radiasi sinar matahari ditangkap oleh klorofil tumbuhan hijau.


Melalui proses fotosintesis, energi ini digunakan untuk mengikat CO2
dan H2O menjadi karbohidrat. Jadi dalam proses ini terjadi
transformasi dari energi cahaya yang berupa energi kinetic menjadi
energi kimia yang merupakan energi potensial.

▪ Energi kimia ini disimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia senyawa


organik hasil fotosintesis, yaitu karbohidrat dan senyawa-senyawa
organik lainnya.
Tahapan Transformasi Energi

2. Transformasi energi oleh Mitokondria

▪ Energi kimia yang tersimpan dalam karbohidrat dan senyawa organik


lainnya akan dipecah melalui proses respirasi di dalam sel organisme.
▪ Dari proses respirasi ini akan dibebaskan sejumlah energi, yang
selanjutnya akan digunakan untuk membentuk senyawa dengan
ikatan fosfat yang mengandung energi tinggi yang disebut Adenosin
Tri Phosfat (ATP).
▪ Pengangkutan energy kimia lainnya di dalam sel adalah melalui proses
pengangkutan electron oleh koenzim khusus pembawa elekton, yaitu
Nikotinamida Adenin Dinukleotida (NAD) dan Nikotinamida Adenin
Dinukleotida Phosfat (NADP).
Tahapan Transformasi Energi

3. Transformasi energi oleh sel

▪ Energi yang terdapat di dalam ikatan fosfat (ATP) akan keluar saat
akan digunakan oleh sel untuk berbagai aktivitas kehidupan.

▪ Jika sel melakukan kegiatan, maka energi kimiawi dari ikatan fosfat
akan terlepas dan berubah menjadi energi bentuk lain seperti energi
mekanik untuk kerja kontraksi otot, energi listrik untuk meneruskan
impuls saraf, energi sintesis untuk membangun senyawa
pertumbuhan, serta sisanya akan mengalir ke sekeliling sel dan
hilang sebagai energi panas.
PERANAN ATP
Siklus ATP Secara Umum
FUNCTIONS OF ATP

The role of ATP in endothermic reactions

Transport of materials across cell membranes

The role of ATP in muscle contraction


Peranan ATP dalam Reaksi Endoterm

▪ Reaksi-reaksi metabolisme yang terjadi di dalam tubuh


dapat berlangsung secara eksergonik maupun endergonik
▪ Reaksi eksergonik adalah reaksi yang menghasilkan energi
bebas yang dapat digunakan untuk melakukan kerja.
Sebaliknya, reaksi endorgenik adalah reaksi yang
membutuhkan energi bebas agar reaksi dapat terjadi. Jika,
energi yang digunakan dalam bentuk panas, maka
reaksinya disebut Reaksi endoterm
▪ Reaksi hidrolisis ATP merupakan reaksi yang
menghasilkan energi bebas (eksergonik) yang dibutuhkan
Hidrolisis ATP untuk melakukan reaksi endergonik.
Bagaimana ATP digunakan untuk reaksi endotermik di dalam sel?

Dengan cara memutus ikatan fosfat pada ATP, digunakan untuk


mendorong reaksi endotermik di dalam sel. Reaksi endotermik terjadi
penyerapan energi di dalam medium. Energi ini berasal dari ikatan fosfat
berenergi tinggi dalam molekul ATP. Sumber utama phospat berenergi
tinggi adalah penangkapan energi dari Glikolisis , Siklus krebs dan
Posforilasi oksidatif.
Hubungan antara reaksi hidrolisis ATP dan reaksi endotermik terdapat
dalam reaksi yang dikatalisis oleh enzim dengan tiga kemungkinan
mekanisme :
Bagaimana ATP digunakan untuk reaksi endotermik di dalam sel?

1. Fosforilasi gugus hidroksil residu serin, treonin, atau tirosin


dalam enzim, sehingga mengubah sifat kimiawi situs katalitiknya.
Fosforilasi enzim juga penting dalam mengatur jalur
metabolisme, terutama sebagai respons terhadap aksi hormon
Bagaimana ATP digunakan untuk reaksi endotermik di dalam sel?

2. Fosforilasi salah satu substrat;


sintesis glutamin dari glutamat
dan amonia melibatkan
pembentukan zat antara
terfosforilasi.
Bagaimana ATP digunakan untuk reaksi endotermik di dalam sel?

3. Transfer kelompok adenosil ATP ke salah satu substrat :


Aktivasi gugus metil dari asam amino metionin dalam reaksi
metiltransfer melibatkan pembentukan S-adenosil metionin.
▪ Konsentrasi ATP dalam sel selalu jauh lebih tinggi dari pada ADP (rasio
ATP: ADP sekitar 500: 1), sekali lagi memastikan bahwa reaksi
memang akan berlanjut ke arah hidrolisis ATP.
▪ Konsentrasi ADP dalam sel dijaga tetap sangat rendah dengan
fosforilasi ulang menjadi ATP (oksidasi bahan bakar metabolic).
▪ Kesetimbangan reaksi ATP + H2 O → ADP + fosfat terletak tepat di
sebelah kanan.
▪ Reaksi hidrolisis ATP → AMP dan pirofosfat, terdapat pirofosfatase
aktif dalam sel yang mengkatalisis hidrolisis pirofosfat untuk
menghasilkan 2 mol fosfat, jadi menghilangkan salah satu produk
reaksi dan memastikan bahwa pada dasarnya tidak dapat diubah.
Pengangkutan Senyawa Melintasi Membran Sel

Hanya senyawa
yang dapat larut
dalam lemak
seperti vitamin
ADEK, dan partikel
kecil yang dapat
berdifusi melintasi
membran
sepanjang gradien
konsentrasi
▪ Selama berlangsungnya reaksi katabolik yang memberikan energi,
dihasilkan senyawa fosfat berenergi tinggi dengan menggunakan
energi yang dibebaskan pada degradasi nutrien sel. Enzim kinase
mengkatalisis pemindahan senyawa fosfat dari senyawa fosfat
berenergi tinggi tersebut (X — P) kepada ADP membentuk ATP.
▪ Pada tahap kedua, kinase khusus lainnya mengkatalisa pemindahan
senyawa fosfat terminal dari ATP ke suatu molekul penerima.
X — P + ADP → X + ATP
ATP + Y →Y — P
▪ Adanya ATP sebagai senyawa antara mengakibatkan pindahnya
energi kimia dari X — P menuju Y melalui pemindahan gugus fosfat.
ATP hampir selalu menjadi perantara bagi reaksi pemindahan gugus
fosfat tersebut, karena sel tidak memiliki kinase yang dapat
memindahkan senyawa fosfat secara langsung dari senyawa fosfat
dengan energi super tinggi kepada senyawa penerima berenergi
rendah.
Pengangkutan Senyawa Melintasi Membran Sel

Pengambilan senyawa yang sedang diangkut secara konsentatif dapat


dicapai dengan tiga cara utama:
1) pengikatan protein,
2) Metabolic trapping, dan
3) transpor aktif.

Metabolic trapping dan tranpor aktif bergantung pada ATP .


1) Pengikatan Protein,

Untuk dapat berdifusi melintasi membran : mereka berikatan dengan protein


karier pada membran atau bergerak melalui protein kanal. Protein karier
adalah protein membran yang secara fisik melekat pada membran dan
menagngkut senyawa spesifik melintasi membran plasma, ini berarti bahwa
satu tipe prtein karier hanya dapat berikatan dengansatu tipe senyawa.
Protein pengikat semacam itu penting, misalnya, dalam penyerapan kalsium
dan zat besi di usus
2) Metabolic trapping

Glukosa memasuki sel melalui difusi yang dimediasi oleh pembawa. Begitu
berada di dalam sel, glukosa difosforilasi menjadi glukosa 6-fosfat, sebuah
reaksi yang dikatalisis oleh enzim heksokinase, menggunakan ATP sebagai
donor fosfat.

Glukosa 6-fosfat tidak melewati membran sel, dan oleh karena itu terdapat
akumulasi bersih [glukosa ditambah glukosa 6-fosfat] di dalam sel, dengan
mengorbankan 1 mol ATP yang digunakan per mol glukosa yang terperangkap
dengan cara ini.

Vitamin B2 (riboflavin) dan B6 (bagian 11.9.1) juga terakumulasi di dalam sel


melalui fosforilasi dengan mengorbankan ATP.
3) Transport Aktif

Transfor aktif adalah pergerakkan molekul atau ion melintasi membran


dengan melawan gradien konsentrasi (uphill) menggunakan energi. Transfor
aktif memerlukan molekula atau ion berikatan dengan transporter pada
membran. Karena transporter ini menggerakkan molekul atau ion secara
uphiil, sehingga sering disebut sebagai pompa karena seperti pompa air
menggunakan energi untuk mendorong air ke atas melawan gaya gravitasi.
Pada transpor aktif, transporeter juga menunjukkan spesifitas dan saturasi.
Dikenal ada dua cara penggunaan energi pada transpor aktif :
1. transpor aktif primer (menggunakan ATP secara langsung )
2. transpor aktif sekunder (menggunakan gradien elektrokimia untuk
mendorong proses melintasi)
https://www.youtube.com/watch?v=fTUbBnkOy6I
Transpor aktif memerlukan protein karier dan menggunakan energi seluler dalam
bentuk ATP. Transporter itu sendiri adalah suatu enzim yang disebut ATPase yang
menkatalisis pemecahan ATP.

Contoh transpor aktif primer :

pergerakan ion natrium dan kalium melintasi membran plasma oleh pompa Na+/K+-
ATPase (gambar ). Transporter ini mengerakkan 3 ion natrium dari intrasel ke ekstrasel,
dan 2 ion kalium dalam arah yang berlawanan. Dalam kedua kasus ini, pergerakan ion
melawan gradien konsentrasi. Selain pompa Na+/K+-ATPase, dikenal juga pompa
K+/H+-ATPase, dan pompa kalsium.
Sumber : Rhaimundus Chalik, 2016
Peranan ATP pada Kontraksi Sel Otot

▪ Salah bentuk fungsi ATP yang utama adalah memberikan energi kimia
yaitu kerja mekanik pada kontraksi otot.

▪ Di dalam sistem kontraktil sel otot kerangka terdapat dua jenis filament
utama, yaitu filamen tebal yang terdiri dari serangkaian molekul miosin
berbentuk batang yang tersusun secara parallel, dan filamen tipis yang
terdiri dari dua untaian serabut aktin (F aktin) yang saling membelit
terhadap sesamanya. Pada serabut otot, filamen tebal dan tipis secara
teratur disusun sejajar, saling terjalin, dalam suatu unit berulang yang
disebut sarkomer.
Selama kontraksi otot,
filamen tipis di dalam tiap
sarkomer, yang
menyebabkan Hidrolisis
ATP menjadi ADP dan
fosfat, memberikan energi
kimia bagi gerakan
meluncur filamen-filamen
ini. Tiap-tiap molekul miosin
pada filamen tebal memiliki
kepala dengan ukuran besar,
dan kepala tersebut
sebenarnya merupakan
enzim.
Peranan ATP pada Kontraksi Sel Otot

▪ Molekul ini menghidrolisis ATP bersamaan dengan berlangsungnya


persinggung dan pelepasan berulang-ulang dengan filamen tipis,
sehingga tenaga meluncur yang menyebabkan filamen tebal
bergerak di sepanjang filamen tipis menuju ke ujung sarkomer.

▪ Hidrolisis ATP dianggap terjadi bersama-sama dengan perubahan


dalam bentuk atau konformasi kepala miosin, sehingga dihasilkan
suatu tenaga mekanik. Dengan cara ini, miosin dan aktin berfungsi
untuk mengubah energi kimia menjadi energi mekanik pada
kontraksi otot.
Peranan ATP pada Kontraksi Sel Otot

➢ Kontraksi dan relaksasi otot kerangka diatur oleh konsentrasi Ca2+ di dalam
sitosol.
➢ Pada saat syaraf penggerak memberikan rangsangan terhadap serabut
otot → Ca2+ dibebaskan dari tubul membran yang memanjang pada sel
otot → Ca2+ yang dibebaskan berikatan dengan troponin, yang brfungsi
sebagai pelatuk. Molekul ini mengalami perubahan konformasi yang
menimbulkan aktivitas ATPase pada kepala molekul miosin pada filamen
tebal, sehingga terjadi kontraksi.
➢ Otot relaksasi terjadi jika impul syaraf terhenti, dan Ca2+ diangkut dari
sarkoplasma ke dalam sisterne pada sarkoplasmik reticulum melalui
aktivitas pompa Ca2+ ATPase pada membran.
➢ Jadi, energi ATP diperlukan saat kontraksi dan relaksasi otot, di mana
energi yang dibebaskan oleh hidrolisis ATP dapat digunakan untuk
memompa ion lain melalui membran.
OKSIDASI BIOLOGI
Pengertian Reaksi Oksidasi dan Reduksi

❑ Reaksi oksidasi didefinisikan sebagai reaksi pelepasan electron


atau penggabungan/pengikatan suatu zat dengan oksigen.

❑ Reduksi : reaksi penangkapan electron atau pelepasan oksigen


oleh suatu zat

❑ Contoh : Sel aerobik melakukan oksidasi glukosa (C6H12O6) menjadi


CO2 dan H2O pada suhu dan tekanan tetap

C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O

❑ Tujuan : menghasilkan energi


CONTOH REAKSI REDOKS DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-SEHARI

Respirasi Respirasi
Aerobic Anaerobic
Respirasi Aerobic

❖ Respirasi aerob merupakan sebauh reaksi katabolisme


yang memerlukan suasana aerobic dengan proses
keberadaan oksigen sangat dibutuhkan yang
menghasilkan energy dengan jumlah yang besar.
❖ Energi yang disimpan dalam bentuk kimiawi yang dikenal
dengan kode ATP.
❖ Energi ATP digunakan oleh sel dalam tubuh makhluk
hidup, untuk menunjang pertumbuhan, gerak
transportasi reproduksi dan kegiatan yang lainnya.
Tahapan Respirasi Aerob

1. Glikolisis ialah proses pemecahan molekul C6 atau


glukosa yang menjadi senyawa asam piruvat atau dikenal
dengan rumus kimia C3.
2. Siklus krebs, adalah reaksi molekul aseil CoA yang
kemudian menghasilkan oksalosetat dan asam sitrat.
3. Transport electron, merupakan reaksi reduksi atau
oksidasi NADH2 dan molekul FADH2 yang akhirnya
menghasilkan H2O energy berupa ATP.
Bagan Pelepasan Energi pada Otot yang Sedang Berkontraksi
(Respirasi Aerob)

Glycogen dan Asam Lemak + P + ADP + O2

CO2 + H2O + ATP


Respirasi Anaerobic

❖ Respirasi anaerob merupakan respirasi yang tidak memerlukan


oksigen atau O2.
❖ Terjadi di bagian sitoplasma yang bertujuan untuk mengurangi
senyawa organik.
❖ Menghasilkan sejumlah energy yang lebih kecil yaitu 2 ATP.
❖ Proses respirasi anaerob didapati pada reaksi fermentasi dan
pernapasan intra molekul.
❖ Glukosa dipecah secara tidak sempurna menjadi komponen H2O
dan CO2. Di respirasi anaerob, hydrogen bergabung bersama
sejumlah komponen yaitu Asam Piruvat. Asetaldehida yang
selanjutnya membentuk asam laktat dan etanol.
Bagan Pelepasan Energi pada Otot yang
Sedang Berkontraksi (Respirasi Anaerob)
1. ATP → ADP + P + Energi (detik pertama)

2. Creatine Phosphate + ADP → Creatine +


ATP (beberapa detik pertama)
3. Glycogen / glukosa + ADP + P → Asam
Laktat + ATP
Pada sistem energi anaerobik terdiri atas :
❖ Anaerobik alaktik (phosphagen system, tanpa menghasilkan
laktat) : Sistem anaerobik alaktik menyediakan energi siap
pakai yang diperlukan untuk permulaan aktifitas fisik dengan
intensitas tinggi.
❖ Sumber energi diperoleh dari pemecahan simpanan ATP dan
PC yang tersedia dalam otot.
❖ Pada aktifitas maksimum, sistem ini hanya dapat
dipertahankan 6-8 detik karena simpanan ATP dan PC sangat
sedikit.
❖ Cabang olahraga yang menggunakan sistem ini antara lain lari
cepat 100 meter, renang 25 meter dan angkat besi
Pada sistem energi anaerobik terdiri atas :
❖ Anaerobik laktik (lactat system, menghasilkan laktat).
Apabila aktifitas fisik terus berlanjut, sedangkan
penyediaan energi dari sistem anaerobik alaktit sudah
tidak mencukupi lagi, maka akan disediakan dengan cara
menguraikan glikogen otot dan glukosa darah melalui jalur
glikolisis anaerobik (tanpa bantuan oksigen).
❖ Glikolisis anaerobik menghasilkan energi (2-3 ATP), juga
menghasilkan asam laktat.
❖ Hampir semua cabang olahraga seperti sepak bola, bola
voli, basket menggunakan sistem energi ini.
dengan Lama berbeda dan sistem
Penyediaan Energi untuk
Aktifitas

Klasifikasi Sistem Lama Penyedia Energi Pengamatan


Energi (detik)
1–4 ATP -
Anaerobik Alaktit
4 - 20 ATP-PC -
Anaerobik Alaktit + ATP-PC
20 – 45 Terbentuk asam laktat
Anaerobik Laktit Glikogen otot
Anaerobik Laktit 45 – 120 Glikogen otot Asam laktat berkurang
Anaerobik Alaktit +
120 – 240 Glikkogen otot Asam laktat berkurang
Aerobik
Penggunaa lemak
Aerobik 240 – 600 Glikogen otot - lemak
makin banyak
Asam Laktat ????

Asam Laktat adalah asam yang


dihasilkan dari fermentasi
anaerobik (tanpa bantuan
oksigen) terhadap karbohidrat
dalam tubuh ketika tidak ada
oksigen yang tersedia dalam
waktuu yang cepat.
Kondisi ini terjadi saat olahraga
berat seperti lari sprint.
gejala umum kelebihan asam laktat di tubuh (asidosis laktat) :
• Kelelahan berat atau lemas.
• Denyut jantung cepat.
• Kram atau nyeri
• Tubuh terasa lemah.
• Diare, rasa nyeri atau tidak nyaman pada bagian perut.
• Nafsu makan berkurang.
• Sakit kepala.
Penanganan Terbaik Untuk Kondisi Kelebihan Asam Laktat
• Asidosis laktat yang disebabkan karena aktivitas fisik seperti
olahraga dapat diatasi sendiri di rumah dengan cara menghentikan
aktivitas Anda, minum air atau minuman elektrolit untuk menambah
cairan tubuh, serta segera beristirahat.
Perbedaan Respirasi Anaerob Dan
Aerob

Respirasi Aerob Respirasi Anaerob

• Memerlukan oksigen • Tidak memerlukan kehadiaran


• Proses yang terjadi dalam oksigen dalam prosesnya
matriks mitokondria • Berlangsung dalam sitoplasma
• Tujuan untuk mengurangi
• Untuk memecah senyawa senyawa organic
organic ke an-organik • Menghasilkan energy tapi dalam
• menghasilkan energy dalam jumlah sedikit yaitu 2 ATP
jumlah besar yaitu 36 ATP
▪ Metabolisme energi secara aerobik dapat menyediakan
energi bagi tubuh untuk jangka waktu yang panjang sedangkan
metabolisme energi anerobik mampu untuk menyediakan
energi secara cepat di dalam tubuh namun hanya untuk waktu
yang tebatas yaitu sekitar 5-10 detik. Pada olahraga dengan
intensitas rendah tubuh secara dominan akan mengunakan
metabolisme aerobic untuk menghasilkan energi.
▪ Apabila terjadi peningkatan intensitas olahraga
hingga mencapai titik dimana metabolisme energi aerobik tidak
lagi dapat memenuhi kebutuhan energi sesuai dengan laju yang
dibutuhkan, maka energi secara anaerobik akan
diperoleh dari simpanan creatine phosphate (PCr) dan juga
karbohidrat yang tersimpan sebagai glikogen di dalam otot.
referensi

1. Syafrizar dan Wilda Welis. 2009. Gizi Olahraga. Malang


[ID]: Wineka Media.
2. Anonim. 2005. Modul Gizi Olahraga FPOK UPI. Bandung
(ID): Universitas Pendidikan Indonesia.
3. Anonim. 2019. Pengertian Respirasi Anaerob Dan Aerob
Beserta Perbedaannya. Daiakses di :
https://www.dosenpendidikan.com/pengertian-respirasi-
anaerob-dan-aerob-beserta-perbedaannya/ pada tanggal
25 Maret 2019.
Enzim ini mengkatalisis reaksi oksidasi-reduksi

▪ Enzim Oksidoreduktase adalah sekolompok enzim yang terlibat


dalam reaksi reduksi-oksidasi

▪ Terdiri dari :

1. Dehidrogenase

2. Katalase
Enzim Oksidoreduktase

a. Dehidrogenase : enzim ini memegang peranan penting dalam


mengubah zat-zat organik menjadi hasil-hasil oksidasi.

Memiliki 2 fungsi utama :

1). Memindahkan H dalam reaksi redoks. Sering memakai koenzim


NAD+ / NADP+ yang membutuhkan niasin

Contoh : Alkohol + NAD Aldehid atau Keton

2) sebagai komponen rantai respirasi


Enzim Oksidoreduktase

b. Katalase : enzim yang menguraikan hidrogen peroksida menjadi air


dan oksigen.

▪ Katalase adalah enzim yang unik karena H2O2 berperan sebagai


donor maupun aseptor

▪ Fungsi katalase di dalam sel untuk detoksifikasi H2O2

H2O2 + H2O2 O2 + 2H2O2


Katalase & Oksidase

A’H2 A’
AH2 A

O2 H2O2 Katalase 2H2O


Oksidase

H2O2 O2

55
referensi

1. David Bander. 2004. Introduction to Nutririon and Metabolism. USA : he


Taylor & Francis e-Library.
2. Muhammad Wirahadikusumah. 1985. Biokimia : metabolisme energi,
kabohidrat, dan lipid. Bandung [ID] : Penerbit ITB
3. Anonim. 2019. Pengertian Respirasi Anaerob Dan Aerob Beserta
Perbedaannya. Daiakses di :
https://www.dosenpendidikan.com/pengertian-respirasi-anaerob-dan-aerob-
beserta-perbedaannya/ pada tanggal 25 Maret 2019.

Anda mungkin juga menyukai