PDF Referat Chorea
PDF Referat Chorea
UNIVERSITAS PATTIMURA
“CHOREA ”
Disusun oleh :
Disusun Oleh:
(2018-84-007)
Pembimbing :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
karena atas hikmat dan cinta kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan referat
stase Ilmu Penyakit Saraf, sekaligus sebagai bahan bacaan yang memberikan
kontribusi
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan banyak kritik dan saran
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih dan semoga referat ini dapat
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .............................................................................................................ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................iii
A. DEFINISI ......................................................................................................................1
B. ETIOLOGI ....................................................................................................................2
C. PATOFISIOLOGI .........................................................................................................3
D. KLASIFIKASI ..............................................................................................................4
E. MANIFESTASI KLINIS ............................................................................................5
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG ................................................................................6
G. PENATALAKSANAAN .............................................................................................9
H. KOMPLIKASI ............................................................................................................12
I. PROGNOSIS ..............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 13
A. DEFINISI
Chorea berasal dari bahasa Yunani yang berarti menari, yaitu gerakan
involunter yang menyerupai gerakan tangan lengan seorang penari. Gerakan tidak
berirama, sifatnya kuat, cepat, dan tersentak-sentak, sedangkan arah gerakan cepat
berubah.
Gerak Chorea dapat dibuat nyata bila pasien disuruh melakukan dua macam
menjadi lebih hebat bila ada aktivitas dan ketegangan. chorea menghilang bila
penderitanya tidur.
Gambar 1: Chorea
1
B. ETIOLOGI
terjadi pada beberapa penyakit yang berbeda. Seseorang yang mengalami chorea
memiliki kelainan pada ganglia basalisnya di otak. Tugas ganglia basalis adalah
Tuberos Sclerosis.
Storage Disease.
Encephalopathy.
dopamin atau merubah kemampuan otak untuk mengenal dopamin. Penyakit yang
C. PATOFISIOLOGI
inti-inti basal (ganglia basalis) yang mengatur kendali korteks atas gerakan
volunter dengan proses inhibisi secara bertingkat. Inti-inti basal juga berperan
dan gamma.
neuroaferen terakhir dan yang kegiatannyaa diatur oleh asupan dari korteks,
involunter yang timbul akibat lesi difus pada putamen dan globus pallidus
masuk, yang dalam keadaan normal turut mempengaruhi putamen dan globus
luar dari putamen (Atetosis), di nucleus kaudatus terutama dan nucleus lentiformis
sebagian kecil (Chorea) dan di korteks serebri piramidalis berikut putamen dan
thalamus (Distonia).
D. KLASIFIKASI
Jenis gerakan chorea ini memang diturunkan secara genetik yang bersifat
awal dan kalau sudah terkena gangguan ini biasanya prognosisnya buruk
awal umumnya flickers dijari dan tic like grimances pada wajah seiring
atau kepribadian manifestasi awal 50% dan paling sering timbul ialah
depresi.
striatum.
ditandai kelemahan otot dan gejala Chorea. Selain itu, adanya milkmaid
Chorea Iatrogenik
pada umunya obat yang digunakan untuk pasien sakit jiwa atau disebut
E. MANIFESTASI KLINIS
Gerak chorea melibatkan jari-jari dan tangan, diikuti secara gradual oleh
lengan dan menyebar ke muka dan lidah. Bicara menjadi cadel. Bila otot
faring terlibat dapat terjadi disfagia dan kemungkinan pneumonia oleh
Gerakan terjadi secara tiba-tiba dan tak terduga, dan akan berkurang atau
Pasien yang menderita chorea tidak sadar akan prgerakan yang tidak
refleks otot sering beersifat hung up dan pendular. Pada beberapa pasien
mioklonus.
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
mengkonfirmasi penyakit ini adalah dengan cara tes genetik. Kelainan ini
lamanya serangan.
tetapi tidak semua pasien mengalami hal ini. Pada pemeriksaan fungsi
meningkat. Jika hasil diagnosa masih belum pasti maka biopsi hati akan
lain.
meningkat.
(PTH).
thalamik.
pada batas caput caudatus dan putamen, tetapi tidak ada arofi pada
struktur tersebut.
Pada pasien chorea benigna herediter dapat atau tidak terjadi penurunan
putamen kontralateral.
G. PENATALAKSANAAN
abnormal bisa diberikan obat yang menghalangi efek dopamin (misalnya obat anti
psikosa).
Haloperidol (Haldol)
otot muka.
Dosis dewasa: 0.5-1 mg/d PO; dosis >10 mg/d dapat sedikit.
Fluphenazine (Prolixin)
Clozapine (Clozaril)
Reserpine (Serpasil)
Tetrabenazine (Nitoman)
Valproat
perawatan korea.
Dosis Maksimal: 60 mg/kg/d , bila dosis harian > 250mg berikn dalam
dosis terbagi.
Chorea Syndenham.
H. KOMPLIKASI
I. PROGNOSIS
2016.
November 2018.