Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“MODEL PENILAIAN PORTOFOLIO”


Memenuhi Tugas Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran
Yang Dibina Oleh : Humaira Fauziyah, M.Pd.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6 :


 Ach. Saifullah

 Ikma Budiastini

 Uswatun Hasanah

YAYASAN PONDOK PESANTREN AL-HIDAYAH


SEKOLAH TINGGI ILMU KEISLAMAN AL-HIDAYAH
STIKA ALHIDAYAH ARJASA
2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah makalah yang berjudul “Penilaian Portofolio” telah selesai

sebagai salah satu tugas pada mata kuliahMedia Pembelajaran. Adapun maksud

dari penulisan makalah ini adalah agar supaya kita, khususnya penulis dapat

memahami lebih jauh tentang apa sebenarnya yang dimaksud dengan Media

Pembelajaran dan Penilaian Portofolio

Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi

yang membacanya dan khususnya bagi penulis.

Arjasa, ,Maret 2019

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
A.       Latar Belakang....................................................................................................4
B.     Rumusan Masalah Penulisan Makalah...................................................................4
C.    Tujan Penulisan Makalah.......................................................................................5
D.    Manfaat Penulisan Makalah...................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................6
A.    Pengertian Penilaian Portofolio dan Proyek...........................................................6
1.      Penilaian Portofolio...........................................................................................6
2.      Penilaian Proyek................................................................................................6
B.     Ciri-Ciri Penilaian Portofolio dan Proyek..............................................................7
C.       Kelebihan dan kelemahan Penilaian Portofolio Proyek.......................................9
D.    Cara Penilaian Portofolio dan Proyek...................................................................11
E.     Penerapan Penilaian Portofolio dan Proyek.........................................................11
1.      Penilaian Portofolio.........................................................................................11
2.      Penilaian Proyek..............................................................................................13
BAB III PENUTUP.........................................................................................................14
A.    Kesimpulan..........................................................................................................14
B.     Saran....................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang


Penilaian adalah merupakan hal yang penting dilakukan di dalam setiap
pembelajaran atau pendidikan. Penilaian, evaluasi dan pengukuran adalah tiga
istilah yang sering kita jumpai kaitannya dengan pendidikan. Antara ketiga istilah
ini, terkadang sulit untuk membedakannya. Adakalanya penilaian digunakan pada
saat yang seharusnya pengukuran atau evaluasilah yang digunakan. Begitupun
dengan yang sebaliknya.
Di dalam pendidikan terdapat tiga aspek penilaian yang sering kita
pergunakan yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotrik. Masing-masing
memiliki intsrumen tersendiri. Dalam penilaian pendidikan, mulai dari hal
perencanaan pembelajaran, proses hingga hasil pembelajaran harus dilakukan
penilaian. Hal ini bertujuan untuk mengetahui pencapaian yang telah didapatkan,
apakah sesuai dengan indikator keberhasilan ataukah masih perlu dilakukan
perbaikan. Proses ini merupakan tahapan lebih lanjut dari penilaian yaitu evaluasi.
Terdapat beberapa bagian dalam penilaian. Ada penilaian kinerja,
penilaian proses, dan penilaian portofolio. Oleh karena itu, pada kesempatan ini,
dalam makalah ini akan dibahas tentang penilaian portofolio. Mungkin jenis
penilaian ini masih dikenal asing, oleh karena itu, penulis akan mengangkat tema
tersebut. Penilaian dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana yang dinilai itu
memenuhi target yang akan dicapai. Dalam Suharsimi (2013) misalnya, membagi
gungsi penilaian ke dalam beberapa jenis. Ada penilaian berfungsi selektif,
diagnostik , penempatan, dan pengukur keberhasilan.
Dalam melakukan penilaian, tentunya memiliki kaedah tersendiri serta
menyesuaikan terhadap yang dinilai, olehnya itu terdapat beberapa jenis penilaian.
Termasuk di dalmnya akan dibahas pada makalah ini adalah tentang penilaian
portofolio dan proyek.
B.     Rumusan Masalah Penulisan Makalah
1.      Apakah yang dimaksud dengan penilaian portofolio dan proyek?
2.      Apakah ciri-ciri dari penilaian portofolio dan proyek?
3.      Apa saja kelebihan dan kelemahan penilaian portofolio dan proyek?
4.      Bagaimanakah cara penilaian portofolio dan proyek?
5.      Bagaimanakah penerapan penilaian portofolio dan proyek?
C.    Tujan Penulisan Makalah
1.      Untuk mengetahui secara mendalam tentang penilaian portofolio dan proyek.
2.      Untuk mengidentifikasi ciri-ciri penilaian portofolio dan proyean proyek.k.
3.      Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan penilaian portofolio dan proyek.
4.      Untuk memahami cara penilaian portofolio dan proyek.
5.      Untuk memahami cara penerapan penilaian portofolio dan proyek.
D.    Manfaat Penulisan Makalah
1.      Memahami konsep penilaian portofolio dan proyek.
2.      Mampu Mengidentifikasi macam-macam penilaian portofolio dan proyek.
3.      Mampu memahami kelemahan dan kelebihan penilaian portofolio dan proyek.
4.      Mampu menganalisis aplikasi penilaian portofolio dan proyek.
5.      Mampu mengevaluasi implementasi peniolaian portofolio dan proyek.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Penilaian Portofolio dan Proyek


1.      Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan gabungan dari kata penting, yaitu penilaian dan
portofolio. Penilaian dapat berarti. Penilaian dapat berarti proses mencari
informasi secara terencana dan sistematis untuk mengambil keputusan terhadap
objek atau subjek interes. Sementara itu, portofolio dapat diartikan sebagai tas ,
amplop besar atau folder untuk menyimpan surat-surat atau dokumen penting
berupa informasi penguat atau bukti fisik sesorang terkait dengajn tugas pokok
dan fungsinya. Dari penjelasan itu, dari dua gabungan kata ini, dapat dijelaskan
bahwa penilaian portofolio merupakan proses menilai, dimana seorang asesor atau
lebih memberikan skor yang telah ditentukan terhadap seseorang atau subjek guna
memperoleh suatu keputusan , termasuk misalnya lulus atau tidaknya dalam suatu
pencapaian (Sukaridi, 2014). Sedangkan menurut Collins dalam Mansyur dkk.
(2009) mendfenisikan portofolio sebagai wadah yang berisi sejumlah bukti yang
dikumpulkan untuk tujuan tertentu.
2.      Penilaian Proyek
Proyek adalah rencana pekerjaan dengan sasaran khusus dan saat penyelesaian
yang tegas. Penilaian proyek adalah penilaian terhadap suatu tugas yang harus
diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa penyelidikan
terhadap sesuatu yang mencakup perencanaan, pengumpulan data,
pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data (PERMENDIKNAS No. 104
Tahun 2013).
Penilaian proyek dimaksudkan untuk mengetahui: pemahaman siswa
dalam bidang tertentu, kemampuan siswa mengaplikasikan pengetahuan tertentu
melalui suatu penyelidikan, kemampuan siswa memberi informasi tentang sesuatu
yang menjadi hasil penyelidikannya.

Penilaian hasil karya dalam proyek dilakukan dari proses perencanaan,


proses pengerjaan tugas sampai hasil akhir proyek. Oleh karena itu perlu
ditetapkan hal-halatau aspek yang perlu dinilai, seperti penyusunan desain,
pengumpulan data, analisis data dan penyiapan laporan tertulis. Instrumen
penilaian proyek dapat terdiri dari lembar pengamatan (observasi) dengan daftar
cek (check list) dan skala rentang (rating scale). Kegiatan siswa yang termasuk
proyek antara lain: penelitian sederhana tentang air di rumah, perkembangan
harga sembako dalam suatu periode tertentu. Dalam matematika kegiatan siswa
Kelas VII yang termasuk proyek antara lain penelitian sederhana yang terkait
dengan pengolahan dan penyajian data, penelitian sederhana tentang perdagangan
barang di pasar terkait dengan aritmetika sosial.

Sedangkan menurut keputusan menteri (Kepmen) No.53/4/2001 tentang


Pedoman Penyusunan Standart Pelayanan Minimal Penyelenggaraan
Persekolahan Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah (DIKDASMEN), penilaian
proyek work mempunyai pengertian:

a. Akumulasi tugas yang mencakup beberapa kompetensi dan harus diselesaikan


oleh peserta diklat (pada semester akhir).

b. Suatu model pembelajaran yang di adopsi untuk mengukur dan menilai


ketercapaian kompetensi secara kumulatif.

c. Merupakan suatu model penilaian diharapkan untuk menuju profesionalisme.

d. Lingkup kegiatan: dilakukan dari membuat proposal, persiapan, pelaksanaan


(proses) sampai dengan kegiatan kulminasi (penyajian, pengujian, dan pameran)

B.     Ciri-Ciri Penilaian Portofolio dan Proyek


Pada intinya penilaian portofolio dan proyek kurang lebih sama dengan jenis
penilaian lainnya. Yaitu saling melakukan proses assesmen (penilaian). Namun
secara lebih khusus penilaian portofolio dan proyek memiliki ciri khas tersendiri.
Berikut ini adalah ciri khas dari penilaian portofoili:
1.      Menggunakan amplop , tas atau folder sebagai tempat menyimpan dokumen
penting sesorang yang ingin dinilai.
2.      Dokumen penting yang dimaksud misalnya surat keputusan, jurnal atau publikasi
ilmiah, surat keterangan atau sertifikat bahwa yang bersangkutan telah
mengerjakan sesuatu selama waktu yang telah ditentukan.
3.      Menggunakan penilaian persepsi diri sendiri, yaitu yang bersangkutan menilai
atau melaporkan diri sendiri tentang tidakan, prestasi atau tindak produktif
penting yang didukung dengan bukti fisik yang relevan.
4.      Mengguanakan penilaian bertingkat guna menempatkan bobot penilaian yang
lebih objektif terhadp siswa, guru atau dosen pengusul
5.      Menggunakan penilaian bertingkat misalnya pada penilaian dosen, penilaian di
tingkat universitas untuk dosen universitas negeri dan kopertis wilayah untuk
dosen universitas swasta , dan penilaian di pusat kementerian pendidikan dan
kebudayaan Jakarta.
6.      Dapat beradaptasi dengan mendia teknologi infoemasi, misalnya internet.
Selain penilaian portofolio, penilaian proyek juga memiliki ciri –cirinya
tersendiri. Adapun cirinya dapat kita lihat berikut ini:
1.      Generability
Generalibity artinya apakah project work peserta didik dalam
melaksanakan tugas yang diberikan tersebut sudah memadai untuk
digenaralisasikan kepada tugas-tugas lain? Dalam hal ini , semakin tugas-tugas
tersebut dapat dibandingkan dengan tugas yang lainnya , maka kualitas tugas
tersebut semakin baik . Asumsinya tugas tersebut juga berbobot sabagimana
bentuk- bentuk tugas yang lain.
2.      Autencity
Authenticity artinya apakah tugas yang diberikan tersebut sudah serupa
dengan apa yang sering dihadapinya dalam praktek kehidupan sehari-hari.
Sebagai contoh, ketika siswa mendapat materi tentang shalat jama’ dan qashar
terkadang mereka sudah faham dengan materi yang disampaikan, namun untuk
mempraktikkannya sulit. Untuk itulah perlu adanya praktik secara langsung
dengan dibimbing oleh guru agama karena dalam kehidupannya sehari-hari siswa
sering menghadapi kondisi seperti itu. Mungkin mereka mengetahui dan
memahami tentang apa itu shalat jama’ dan qashar tetapi terkadang mereka belum
bisa mempraktikkannya dengan baik dan benar sesuai dengan tuntunan syari’at.
3.      Multiple foci
Multiple foci artinya apakah tugas yang diberikan kepada peserta didik
sudah mengukur lebih dari satu kemampuan yang diinginkan. Bisa jadi seorang
siswa mempunyai kemampuan yang baik dalam menghafal dan menganalisa suatu
materi, namun lemah dalam prakteknya. Untuk itu guru bisa melengkapi
kekurangannya dari aspek psikomotorik tersebut dengan melihat kemampuan
kognitifnya.
4.      Teachability
Teachability artinya tugas yang diberikan merupakan tugas yang hasilnya
semakin baik karena adanya usaha mengajar guru di kelas. Jadi tugas yang
diberikan dalam project work atau penilaian proyek adalah tugas-tugas yang
relevan dengan yang diajarkan guru di dalam kelas.
5.      Fairness
Fairness artinya apakah tugas yang diberikan sudah adil untuk semua
peserta didik. Jadi tugas-tugas tersebut harus sudah dipikirkan, apakah semua
siswa mengerjakan tugas tersebut atau tidak dengan pertimbangan bahwa
kemampuan setiap siswa pasti berbeda dan beragam. Terkadang dalam suatu
kelompok tugas tersebut tergolong mudah, terkadang ada yang menganggapnya
sulit bahkan kadang ada yang merasa tidak mampu. Untuk itu guru harus bisa
mengukur sejauh mana kemampuan siswanya secara rata-rata.
6.  Feasibility
Feasibility artinya tugas-tugas yang diberikan dalam penilaian proyek
memang relevan untuk dapat dilaksanakan mengingat faktor-faktor seperti biaya,
ruangan (tempat), waktu ataupun peralatannya. Setiap sekolah mempunyai
kemampuan yang berbeda-beda baik sumber daya manusia maupun perlengkapan
sarana prasarananya.
7.    Scorability
Scorability dalam sebuah penilaian adalah hal yang paling mendasar
karena untuk mengetahui valid tidaknya sebuah penilaian. Artinya apakah tugas
yang diberikan nanti dapat di skor dengan akurat dan reliable sehingga hasil yang
diperolehnya juga valid. Dalam penilaian proyek, seorang guru harus teliti dalam
hal penskorannya karena memang salah satu yang sensitif dari penilaian proyek
adalah penskoran.
C.       Kelebihan dan kelemahan Penilaian Portofolio Proyek
Penilaian portofolio memiliki beberapa kelebihan, diantaranya sebagai
berikut:
1.      Penilaian dilakukan lebih dari satu kali dan dilakukan oleh assesor yang berbeda
sehingga dimungkinkan hasilnya menjadi lebih baik dan tepat.
2.      Penilaian portofolio dapat diadaptasikan dengan pengguanaan teknologi informasi
termasuk melalui media internet.
3.      Pengusul atau yang berkepentingan bisa mengajukan keberatan ketika hasil
penilaian tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan.
4.      Pengusul atau pihak yang berkepentingan dapat melengkapi isian borang dengan
dokumen atau bukti fisik yang relevan .
5.      Pengusul atau yang berkepentingan tidak harus bertemu langsung dengan asesor
atau para penilai.
Selain kelebihan yang pastinya setiap penilaian memiliki kekurangan,
begitu juga dengan penilaian portofolio. Berikut ini kelemahan yang ada pada
penilaian portofolio:
1.      Pihak yang bersangkutan tidak secara jujur memberikan informasi yang benar.
Ketidakbenaran ini muncul ketika dalam evaluasi diri tentang apa yang telah
pengusul lakukan dalam beberapa waktu tertentu.
2.      Pihak yang bersangkutan memberikan informasi terbatas dan tidak komprehensif.
3.      Penilaian dilakukan hanya dari satu aspek ,misalnya atasan langsung seperti
kepala sekolah langsung memberikan persetujuan.
4.      Bukti fisik tidak sesuai dengan kenyataan. Misalnya sertifikat ada, padahal dia
tidak melakukan atau mengikuti kegiatan tersebut.
Selain penilaian portofoilio, pada penilaian proyek juga memiliki
kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihannya antara lain sebagai berikut :
1.      Project work merupakan bagian internal dari proses pembelajaran terstandar,
bermuatan pedagogis dan bermakna bagi peserta didik.
2.      Memberikan peluang kepada peserta didik untuk mengekspresikan kompetensi
yang dikuasainya secara utuh.
3.      Lebih efisien dan menghasilkan produk yang memiliki nilai ekonomis.
4.      Menghasilkan nilai penguasaan kompetensi yang dapat dipertanggungjawabkan
(Haryati, 2007).
Selanjutnya adalah kekurangan pada penilaian proyek. Di dalam penilaian
proyek setidaknya ada beberapa kekurangannya. Berikut ini adalah kekurangan-
kekurangan tersebut.
1.      Kurikulum yang berlaku di Indonesia saat ini, baik secara vertikal maupun
horisontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini.
2.      Pemilihan yang tepat sesuai dengan kebutuhan siswa, cukup fasilitas dan sumber-
sumber belajar yang diperlukan, bukanlah merupakan pekerjaan sehari-hari.
3.      Bahan pelajaran sering menjadi luar sehingga dapat mengaburkan pokok unit
yang dibahas. (http://titinizah.blogspot.com/2013/05/kekurangan-dan-
evaluasi.html?m=1,diakses pada tanggal 7 April 2015)
D.    Cara Penilaian Portofolio dan Proyek
Dalam penilaian portofolio dikenal adanya penilaian bertingkat , yaitu
pemeriksaan borang isian persyaratan dan bukti kelengkapan pendukung usulan
yang dilakukakan dua penilai atau lebih. Sebagai contoh pada usulan kenaikan
pangkat atau jabatan tim penilai yang dimaksud adalah tim penilai yang ditunjuk
oleh perguruan tinggi dimana pengusul berada dan tim penilai yang berasal dari
pusat. Usulan yang lengkap dan dinyatakan lolos kemudian dikirim ke Jakarta
untuk dinilai kembali oleh para asesor pusat. Penilai sertifikasi dosen adalah para
profesor yang ditunjuk dan diberi kewenangan untuk memeriksa kelengkapan
usulan dan menilai semua dokumen dari dosen pengusul. Usulan dosen biasanya
dinilai oleh dua orang guru besar yang memiliki bidang keahlian sama atau
serumpun.’ Hasil penilaian final kemudian melalui perguruan tinggi penilai
dikirim ke Jakarta atau Dikti untuk mendapatkan hasil akhir sertifikat pendidikan.
Sedangkan pada penilaian proyek, metode yang biasa digunakan adalah metode
judgement. Dalam penilaian ini, kita dapat melakukan proses penilaian secara
holistic maupun analitik pada proses maupun produknya. Secara holistic, nilai
tunggal mencerminkan kesan umum, sedangkan secara analitik, nilai diberikan
pada beberapa aspek.
E.     Penerapan Penilaian Portofolio dan Proyek
1.      Penilaian Portofolio
Dalam penerpannya, penilaian portofolio dapat diklasifikasikan ke dalam
beberapa tingkatan (Sukardi, 2014). Berikut ini penjelasan lebih lanjutnya :
a.       Penerapan pada Siswa
Penilaian portofolio pada siswa bisa dilakukan untuk kegiatan yang telah
direncanakan di kelas, bengkel maupun laboratorium. Peran guru dalam proses
belajar sangatlah sentral. Guru bidang studi atau praktek perlu menjabarkan mata
pelajaran ke dalam kompetensi dalam satu semester atau kuartal. Di setiap
kompetensi guru melakukan penilaian. Hasil penilaian diadministrasi dan
didokumentasikan dalam sebuah folder siswa. Pada akhir semester atau kuartal,
guru menghitung nilai rerata sebagai nilai akhir setelah ia mengumpulkan baik
pada setiap kompetensi, pertengahan semester maupun nilai akhir semester
sebagai nilai akhir pencapaian hasil belajar.
b.      Penerapan pada Sertifikasi
Penerapannya dapat dilakukan pada guru dan dosen. Sertifikasi pada garis
besarnya berkaitan dengan pernyataan formal dari pemerintah tentang
profesionalisme seorang guru dan dosen, yang di dalamnya mencakup minimal
empat komponen , yaitu kualifikasi akademik, unjuk kerja , kompetensi dan
kontribusi mereka di massyarakat.
Para dosesn yang memenuhi persyaratan akan dikatakan lulus serta akan
menerima sertifikat. Pendidik memperoleh penghargaan berupa tunjangan
sertifikasi dari pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
c.       Penerapan pada Kenaikan Pengkat dan Jabatan
Penggunaan portofolio yang lain adalah pada saat diajukannya usulan
kenaikan pangkat dan jabatan dosen yang telah memenuhi persyaratan dapat
mengajukan jabatan dan pangkat ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
melalui Direktur Pembinaan dan Pengembangan . Tenaga Kependiikan (P2TK)
melakukakan penilaian usulan Kenaikan Pangkat dan Jabatan dosen menurut
pedoman PAK (2009) dengan prinsip (a) adil, yaitu setiap dosen pengusul
memperoleh penilaian dan perlakuan sama ; (b) objektif, yaitu penilaian
memperhatikan bukti-bukti usulan sehingga bisa dipertanggungjawabkan
kebenarannya ; (c) akuntabel atau bisa dipertanggungjawabkan ; (d) transparan
atau penilaian dapat dimonitor dan dikomunikasikan untuk memperoleh hasil
yang efektif.
2.      Penilaian Proyek
Pada penilaian proyek dikhusukan pada siswa. Bentuk tugas-tugasnya
biasanya lebih mencerminkan kemampuan yang diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari. Misalnya pada bidang studi Pendidikan Agama Islam, maka penilaian
proyek berkaitan erat dengan materi-materi tentang ibadah dan pergaulan dengan
sesama yang tetera dalam Al Qur’an. Adapun langkah-langkah yang perlu
dilakukan untuk membuat penilaian proyek yang baik adalah :
a.         Kemampuan pengolahan, kemampuan peserta didik dalam mengolah topik,
mencari informasi, mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.
b.         Relevansi, kesesuaian mata pelajaran dengan mempertimbangkan tahapan
pengetahuan dan keterampilan dalam pembelajaran.
c.         Keaslian, proyek yang dilakukan dalam peserta didik adalah hasil karyanya,
dengan mempertimbangkan kontribusiguru berupa petunjuk serta dukungan
proyek pada peserta didik.
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari uraian yang ada dalam makalah ini, paling tidak ada beberapa poin
penting yang dapat dipahami, bahkan dapat diaplikasikan dalam kegiatan
pembelajaran. Terkhusus untuk penilaian portofolio dan proyek. Dari sajian
makalah ini juga bisa membuat pembaca membedakan antara penilaian portofolio
dan proyek. Adapun perbedaan-perbedaan tersebut dapat penyusun bagi ke dalam
beberapa bagian, diantaranya sebagai berikut:
1.      Penilaian portofolio penilaian yang dilakukan oleh assesor terhadap tas, amplop
maupun folder yang berisi dokumen penting dari siswa, guru maupun dosen,
sedangan penilaian proyek adalah penilaian terhadap suatu tugas yang harus
diselesaikan dalam periode/waktu tertentu yang diberikan kepada siswa.
2.      Penilaian portofolio bercirikan tas, amplop, folder, dokumen penting, penilaian
persepsi pribadi, penilaian bertingkat dan adaptable, sedangkan penilaian
proyek ,Generability, Autencity, Muliple Foci, Teachability, Fairness, Feasibility
dan Scorability.
3.      Penilaian portofolio memiliki kelebihan berupa penilaian yang lebih dari sekali,
adaptable, dapat dikomplain, dan tidak dengan tatap muka, namun memiliki
kelemahan berupa ketidakjujuran, keterbatasan informasi, penilaian satu aspek
dan sarat dengan manipulasi. Sedangan penilaian proyek memiliki kelebihan
berupa bermakna luas bagi siswa, peluang untuk tahu lebih besar, efisien dan
dapat dipertanggungjawabkan, dan kekurangannya adalah kurikulum tidak
menunjang, fasilitas, sumber dan bahasn terbatas.
4.      Teknik penilaian pada portofolio bertingkat, artinya prosesnya berkesinambungan
dari lokal ke pusat, sedangkan proyek memakai metode judgement.
5.      Penilaian portofolio diberlakukan kepada siswa untuk kemampuan mengerjakan
tugasnya, guru dan dosen untuk sertifikasi dan kenaikan pangkat dan jabatan.
Sedangkan pada penilaian proyek hanya diterapkan kepada siswa untuk
mengetahui kemampuan kompetensinya.
B.     Saran
Adapun saran yang bisa penyusun berikan saran dari uraian makalah ini
diantaranya.
1.      Setiap jenis penilaian pada dasarnya memiliki kelebihan dan kekurangan, olehnya
itu penting untuk dipahami hal itu. Dengan tujuan meminimalisir kelemahan-
kelemahan tersebut. Karena kelemahan yang terjadi kadang terjadi dari orang
yang memang terlibat di dalamnya, apakah dia assesor ataupun yang dinilai.
2.      Kedua adalah untuk guru yang kadang menjadi asesor kepada siswa. Hendaknya
memahami betul apa yang akan dinilai dan dengan instrumen apa akan menilai
siswa.
3.      Seorang guru yang hendak menilai siswa (penilaian proyek) sebisa mungkin
terlebih dahulu menjelaskan apa-apa yang ingin dinilai dari siswa, supaya
siswapun dengan mudah memahami setiap kompetensi yang diberikan.
4.      Untuk pembaca, semoga yang positif dapat dipetik dan yang dianggap negatif
bisa diubah ke arah yang positif.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi.2013.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan :Edisi 2. Jakarta :
Bumi Aksara.
Haryati, 2007. Model dan Teknik Penguasaan pada Tingkat Satuan Pendidikan.
Jakarta : Gaung Persada Press.)
Mansyur dkk. 2009. Asesmen Pembelajaran di Sekolah. Jogyakarta : Multi
Presindo.
Kepmen No.53/4/2001.
Sukardi.2014.Evaluasi Program Pendidikan dan Kepelatihan. Jakarta : Bumi
Aksara.
(http://titinizah.blogspot.com/2013/05/kekurangan-dan evaluasi.html?m=1,diakses
pada tanggal 7 April 2015)
Permendiknas No. 103 Tahun 2013.

Anda mungkin juga menyukai