BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat
sesuai dengan peraturan perundangan-undangan. [ CITATION Wik \l 1033 ]. Sehingga,
desentralisasi dan otonomi daerah telah memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah
untuk mengurus urusan pemerintahan untuk memajukan kesejahteraan rakyat seperti
peningkatan kualitas pelayanan publik, termasuk dalam bidang kesehatan.
Pada saat ini, negara sedang menghadapi penyebaran virus COVID-19 yang semakin
hari semakin banyak dan meluas hampir keseluruh daerah yang ada di Indonesia. Kondisi ini
tentunya membutuhkan respons dan penanganan yang cepat dari pemerintah, khususnya
pemerintah daerah. Beberapa daerah telah melakukan antisipasi dan pencegahan penyebaran
virus dengan penerapan kebijakan karantina wilayah (lockdown), PSBB (Pembatasan Sosial
Berskala Besar) yang membatasi masyarakat beraktivitas di luar rumah. Namun dalam
pelaksanaannya, kebijakan pemerintah daerah dianggap tidak sejalan dengan pemerintah
pusat. Terjadi perbedaan pandangan dan kebijakan antara pusat dan daerah. Kebijakan
pemerintah daerah diatas dianggap telah melangkahi kewenangan pemerintah pusat.
A. Rumusan Masalah
1. Apa kebijakan pemerintah pusat dalam mengatasi COVID-19?
2. Apa kebijakan pemerintah daerah dalam mengatasi COVID-19?
3. Bagaimana hubungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam menangani
COVID-19?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kebijakan Pemerintah Pusat dalam mengatasi COVID-19
Dalam rangka mengatasi penyebaran virus COVID-19, pemerintah pusat melalui
Kemendagri menetapkan 5 strategi, yaitu : (a) staregi pencegahan penyebaran COVID-
19;(b) Peningkatan sistem kekebalan tubuh;(c) Peningakatan kapasitas kesehatan;(d)
1
Leticia Odelia 2-11/19
peningkatan ketahanan pangan dan industri alat kesehatan; dan (e) memperkuat jaringan
pengaman sosial (social safety net). Kelima strategi ini akan diinfokan kepada pemerintah
daerah melalui dokumen tertulis atau pedoman. Tujuannya agar pemerintah dapat
memahami dan dapat membuat kebijakan terkait dengan pedoman dari pemerintah
pusat.Selain itu, presiden juga menghimbau pemerintah daerah untuk mengikuti peraturan
yang tertera di PP No.21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
dengan izin Menteri Kesehatan RI
Selain itu, pemerintah daerah juga bertindak sesuai asas otonomi daerah, yaitu
asas otonomi dan tugas perbantuan dengan prinsip otonomi seluas-seluasnya.
Pepemrintah daerah memegang kendali penuh untuk mengatasi penyebaran virus
COVID-19 di wilayah masing-masing dengan menetapkan kebijakan yang sesuai dengan
potensi dan sumber daya di daerah yang menjadi kewenangannya.Pertama, pemerintah
daerah memperkuat peran kepemimpinan daerah. Pemerintah daerah harus dapat
memenuhi kebutuhan daerahnya dengan cepat dan tepat tanpa melalui aturan birokrasi
yang rumit. Kedua, pemerintah daerah perlu merencanakan pembiayaan untuk
penanggulangan pandemi. Ketiga, mengupayakan strategi pemutusan rantai pandemi.
Puskesmas sebagai wadah bagi daerah harus dimaksimalkan terkait upaya promotif dan
preventif. Selain itu pemda perlu menyediakan fasilitas kesehatan yang memadai dan juga
memastikan terlaksananya isolasi mandiri bagi masyarakat dan pemberian sanksi bagi
masyarakat yang tidak ikut aturan. Ketiga hal itu dapat dilakukan daerah untuk mengatasi
pandemic virus COVID-19.
2
Leticia Odelia 2-11/19
BAB III
PENUTUP
Pemerintah daerah dalam era desentralisasi dan otonomi daerah memiliki wewenang
dalam rangka penanganan COVID-19, bukan hanya melaksankan tugas dan kebijakan
yang diberikan pemerintah pusat. Pemerintah daerah sebagai pelaksana otonomi daerah
harus mempunyai kebijakan yang strategis dalam mengatasi virus COVID-19. Selain itu,
pemerintah pusat dan daerah harus memperkuat koordinasi dalam mempercepat
penanganan COVID-19. Baik pemerintah pusat dan daerah harus memahami betul
kewenangan yang dimilikinya dan saling membangun sinergi, memberi masukan satu
dengan yang lain sehingga tidak ada lagi perbedaan kebijakan dan pandangan antara
pemerintah pusat dan daerah dan pola hubungan yang dimiliki semakin taktis dan
harmonis.