PROFIL
UPT PUSKESMAS
PARIGI
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
1
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan karuniaNya sehingga kami bisa menyelesaikan Laporan Profl
UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019.
Adapun isi Laporan Profil UPT Puskesmas Parigi ini adalah mengenai hasil
pencapaian setiap program yang telah dilaksanakan pada Tahun 2019, dan
masalah – masalah yang dihadapi di dalam proses pencapaian hasil program
tersebut.
Dan tak lupa kami haturkan terima kasih kepada semua staf Puskesmas
Parigi atas bantuan dan kerjasamanya,sehingga Laporan Profil UPT Puskesmas
Parigi Tahun 2019 ini tersusun dengan cepat dan tepat waktu.
Ia Solihat, S.ST
NIP. 19680106 198912 2 002
BAB I
2
PENDAHULUAN
UPT Puskesmas Parigi berdiri pada Tahun 2010. Izin Operasional UPT
Puskesmas Parigi diberlakukan berdasarkan Keputusan Walikota Tangerang
Selatan tentang Izin Operasional UPT Puskesmas Parigi Nomor : 445.4/0017-
DPMPTSP//OL/2018 pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu.
3
Dalam melaksanakan tugas, puskesmas menyelenggarakan fungsi :
a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama diwilayah kerjanya
b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama diwilayah kerjanya
4
Gambar I.2 Peta Wilayah Kelurahan Perigi Baru
1.3.2 Demografi
Jumlah penduduk di wilayah puskesmas Parigi berdasarkan data
yang diperoleh dari kelurahan Parigi dan Parigi Baru adalah sebanyak
40.957 jiwa yang terdiri dari 20.671 jiwa laki-laki dan 20.286 jiwa
perempuan. Jumlah kepala keluarga sebanyak 12.818 KK dengan rata-
rata jiwa per rumah tangga adalah 7,24. Tingkat kepadatan penduduk
yang tersebar di 29 RW dan 112 RT, yaitu 11.385,64 jiwa/Ha.
5
Laki-laki Perempuan
20.671 20.286 40.957
Sumber: Profil Kecamatan Pondok Aren
6
1 Mutiara Madya
2 Kenanga Madya
3 Tulip Madya
7 Cempaka Madya
8 Anggrek Purnama
9 Seroja Mandiri
10 Melati Purnama
11 Dahlia Purnama
12 Mawar Purnama
13 Nuri Pratama
14 Kasuari Pratama
15 Kutilang I Pratama
16 Kutilang II Pratama
17 Gelatik Madya
18 Merpati I Madya
19 Merpati II Madya
20 Elang I Pratama
21 Elang II Madya
22 Cendrawasih I Madya
23 Cendrawasih II Madya
Sumber : Data Primer
Tabel. I.5 Jumlah Posyandu Lansia di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Parigi
No. Nama Posbindu Kriteria
1 Annur Madya
2 Mutiara Madya
3 Mawar Madya
7
4 Nuri Al-Hidayah Pratama
5 Ar-Rahma Pratama
Sumber : Data Primer
1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum
Tujuan dari penyusunan Profil UPT Puskesmas Parigi adalah
untuk memberikan gambaran mengenai situasi dan kondisi di UPT
Puskesmas Parigi, yang meliputi karakteristik wilayah kerja, derajat
kesehatan masyarakat, upaya- upaya kesehatan,sumberdaya
kesehatan di Puskesmas, serta informasi-informasi lainnya
1.5 Sistematika
Dalam penyusunannya, Profil Puskesmas ini terdiri dari 4 Bab, antara lain :
Bab I. Pendahuluan
Bab II. Derajat Kesehatan
Bab III. Upaya Kesehatan
Bab IV. Sumber Daya Kesehatan
8
BAB II
DERAJAT KESEHATAN
9
2.2.1 Sepuluh Besar Penyakit Di Puskesmas
Tabel II.1 Sepuluh Penyakit Terbanyak di UPT Puskesmas Parigi tahun 2019
10
kelumpuhan. Ditjen PP&PL Kementrian Kesehatan RI menetapkan
indicator surveilans AFP yaitu ditemukannya Non Polio AFP Rate
minimal sebesar 2/100.000 anak usia < 15 tahun.
Kegiatan yang dilakukan di UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019:
1. Penemuan kasus
2. Pelacakan kasus
3. Pengumpulan specimen
4. Pencatatan dan pelaporan
5. Penyuluhan
Tidak ada penemuan kasus suspect AFP di Puskesmas Parigi pada
tahun 2019.
2.2.3 TB Paru
11
melalui droplet infection (percikan dahak) pada waktu batuk, bersin
maupun saat berbicara.Untuk menegakkan diagnosa TBC Paru adalah
dengan memeriksa dahak seseorang yang di duga mengidap TBC.
Pemeriksan dahak di lakukan secara SPS (Sewaktu saat kontak
pertama, Pagi hari ke 2 dan Sewaktu juga saat hari ke2) dibawah
pemeriksaan mikroskopis. Hasil pemeriksaan mikroskopis ini sangat
dijaga kualitas dengan melakukan cros cek atau uji silang lagi juga
menjaga hasil pemeriksaan sedian dahak BTA.
Metode Penemuan Kasus TBC paru dengan cara passive promotive
case finding artinya penjaringan tersangka penderita yang datang
berkunjung ke unit pelayanan kesehatan dengan meningkatkan
penyuluhan TBC kepada masyarakat. Bila ditemukan penderita
tuberculosis paru dengan sputum dahak BTA +, maka semua orang
yang kontak serumah dengan penderita harus diperiksa. Apabila ada
gejala-gejala suspek (Kecurigaan) TBC maka harus diperiksa dahaknya.
2.2.4 Pneumonia
12
pneumonia (1 Balita/ 15 menit) . Diantara 5 balita yang meninggal, 1
adalah karena pneumonia. Pneumonia adalah infeksi akut yang
mengenai jaringan paru- paru ( alveoli ) dan mempunyai gejala batuk,
sesak nafas, ronki dan infiltrate pada foto rontgen.Terjadinya
pneumonia pada anak sering kali bersamaan dengan terjadinya proses
infeksi akut pada bronchus yang disebut Bronkopneumoni. Sasaran
program Pneumonia adalah pengendalian Pneumonia pada Balita,
yaitu pada bayi ( 0-<1tahun ) dan Anak Balita ( 1-< 5 tahun).
yang membutuhkan zat-zat gizi yang lebih besar dari kelompok umur
13
dijumpaiyaitu kwashiorkor, marasmus dan gabungan dari keduanya
marasmus-kwashiorkor.
Pada tahun 2019 balita gizi buruk yang ditemukan sebanyak 2 orang
14
NCHS dan atau tanda-tanda klinis marasmus, kwashiorkor atau
marasmic-kwashiorkor.
Penemuan kasus gizi buruk baik melalui pemeriksaan pasien yang
datang berobat maupun melalui pendekatan Manajemen Terpadu
Balita Sakit (MTBS) dan Manajemen Terpadu Balita Muda (MTBM)
dilakukan bekerjasama dengan lintas program yang terkait.
2. Kunjungan rumah gizi
Kunjungan rumah pada pasien gizi dilakukan untuk memeriksa dan
memantau keadaan gizi pasien.
3. Pemantauan status gizi di posyandu
Pemantauan status gizi dilakukan dengan memanfaatkan data hasil
penimbangan bulanan posyandu yang didasarkan pada indikator
SKDN. Indikator yang dipakai adalah N/D (jumlah anak yang berat
badannya naik dibandingkan dengan jumlah anak ditimbang dalam
prosentase %) dan D/S (jumlah anak yang ditimbang dibandingkan
jumlah anak yang ada di Posyandu dalam prosentase %).
Pemantauan dilakukan dengan mengamati kecenderungan N/D dan
D/S setiap bulan pada kesimpulan hasil pemantauan status gizi
diambil berdasarkan penurunan atau kenaikan N/D atau D/S.
4. Monitoring Pemberian Tablet Fe untuk pencegahan anemia
a. Penanggulangan Anemia Pada Balita : Diberikan sirup besi kepada
bayi umur 6 – 12 bulan, sehari ½ sendok takar (2,5 ml) berturut-turut
selama 60 hari, Diberikan sirup besi kepada anak balita 1 – 5 tahun,
sehari 1 sendok takar (5 ml) berturut-turut selama 60 hari.
b. Penanggulangan anemia pada anak usia sekolah, diberikan 1 tablet
setiap minggu selama 3 bulan.
c. Penanggulangan anemia pada WUS (Ibu hamil, ibu nifas, remaja
putri dan pekerja wanita) : Bumil/nifas dianjurkan minum tablet
tambah darah dengan dosis 1 tablet setiap hari selama masa
kehamilannya dan 42 hari setelah melahirkan (minimal 90 tablet),
Remaja putri dan pekerja wanita dianjurkan minum tablet tambah
darah dengan dosis 1 tablet setiap minggu dan 1 tablet setiap hari
15
pada saat haid (minimal 10 tablet setiap bulan) yang dilakukan
secara kontinyu.
5. Pemberian Vitamin A
Vitamin A melalui upaya meningkatkan konsumsi vitamin A melalui
sumber vitamian A dan suplementasi kapsul vitamin A dosis tinggi.
Tujuannya adalah : mencegah kekurangan Vitamin A, menurunkan
prevalensi kekurangan vitamin A pada anak balita, meningkatkan
cakupan vitamin A pada ibu nifas
6. Sweeping Pemberian Vit. A dosis tinggi
Sweeping pemberian Vitamin A dosisi tinggi dilakukan agar semua
sasaran pemberian vitamin A dapat tercapai.
7. Bulan Penimbangan Balita (BPB) di posyandu
Pemantauan pertumbuhan anak Balita dilakukan melalui pelayanan
gizi di Posyandu (penimbangan Balita, pemberian paket pertolongan
gizi, pelayanan terpadu, PMT baik pemulihan maupun penyuluhan),
Pemantauan pertumbuhan dilakukan disemua posyandu setiap
bulan. Kegiatan dilakukan dengan sistem 5 meja dan dilakukan
secara terpadu Lintas Sektor (LS) dan Lintas Program (LP). Hasil
pemantauan pertumbuhan (BB Balita) ditulis dalam KMS atau Buku
KIA kalau ada dan dicatat dalam laporan SIP.
8. Pemantauan garam beryodium
Masalah kekurangan gizi mikro yang masih dihadapi adalah kekurangan
yodium atau lebih di kenal dengan Gangguan Akibat Kekurangan
Iodium (GAKI). Salah satu upaya penanggulangan GAKI adalah
fortifikasi yodium pada garam. Guna mengetahui tingkat konsumsi
garam beryodium di tingkat masyarakat perlu dilakukan monitoring
garam beryodium. Pemeriksaan garam beryodium di masyarakat
melalui pengetesan garam beryodium yang dibawa siswa Sekolah Dasar
di sekolah yang menjadi sampel. Pelaksanaan pemantauan garam
beryodium di tingkat masyarakat dilakukan di Sekolah Dasar atau
Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), antara lain karena : Peserta didik di
SD/MI adalah kelompok masyarakat yang mudah dijangkau dan dapat
berperan serta aktif dalam penentuan endemisitas suatu wilayah
16
melalui pemantauan palpasi kelenjar gondok dan pemeriksaan urin oleh
petugas kesehatan sebagai bagian dari penjaringan kesehatan dalam
program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), melalui garam yang dibawa
peserta didik SD/MI dari rumah, maka sampel garam dapat terkumpul
dalam variasi yang cukup banyak, dan terkumpul dalam waktu yang
singkat.
9. Penyuluhan Gizi
Penyuluhan gizi masyarakat adalah suatu upaya dalam rangka
memasyarakatkan pengetahuan gizi secara luas guna meningkatkan
pengetahuan gizi menanamkan sikap dan perilaku yang mendukung
kebiasaan hidup sehat dengan makan makanan yang bermutu gizi
seimbang. Tujuan dari penyuluhan gizi adalah : meningkatkan
pemahaman masyarakat tentang perilaku gizi yang baik melalui
pemasaran Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS), meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam kegiatan peningkatan gizi, tercapainya
konsumsi energi 2.000 Kkal/orang dan konsumsi protein 52
gram/orang/hari. Sasaran penyuluhan Gizi adalah seluruh
masyarakat terutama :Ibu hamil, ibu nifas, Ibu menyusui, Ibu balita,
Wanita usia subur, Anak usia sekolah dan remaja. Kegiatan
penyuluhan dilakukan secara periodik dan terjadwal seperti di
posyandu setiap kegiatan penimbangan, di Puskesmas baik secara
umum kepada pengunjung maupun perorangan dengan klinik gizi
dan tingkat kota dengan instansi lintas sektoral. Materi yang
diberikan berupa:Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) dan Tiga
Belas Pesan Dasar Gizi Seimbang; ASI Eksklusif dan Makanan
Pendamping ASI (MP-ASI); Makanan Ibu Hamil dan Ibu Menyusui;
Pemasyarakatan Garam Beryodium; Pemasyarakatan Bahan
Makanan Sumber Vitamin A dan Zat Besi; Penyebab dan tanda-
tanda kelainan gizi. Tenaga penyuluh oleh Tenaga Gizi Puskesmas
Paramedis dan Medis Puskesmas maupun Kader.
10. Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) adalah upaya memberikan
tambahan makanan dan untuk menambah asupan gizi untuk
17
mencukupi kebutuhan gizi agar tercapainya status gizi yang baik.
Pemberian makanan tambahan diberikan kepada bayi, balita, ibu
hamil yang mempunyai masalah dengan asupan gizi.
11. Klinik Gizi:
- Konseling/ Penyuluhan Gizi medik untuk penyakit tidak menular
(PTM ) dan penyakit tertentu yang memerlukan therapi
pendampingan.
- Konseling/ Penyuluhan gizi kurang, gizi buruk dan gizi lebih
( obesitas ).
- Konseling/ Penyuluhan pada kasus risiko tinggi : ibu hamil dan
penyakit kronis
12. Pos Gizi
Pos Gizi merupakan pelayanan gizi yang dilakukan di masyarakat
dengan melakukan penimbangan dan pengukuran tinggi badan
balita yang kemudian diidentifikasi apakah seseorang balita tersebut
masuk dalam kategori gizi buruk atau tidak. Hal ini dilakukan agar
angka stunting pada anak-anak menurun.Kegiatan pos gizi secara
swadaya memanfaatkan partisipasi masyarakat dibantu tim
pemggerak gizi serta bina wilayah setempat.
18
Ibu hamil dengan kondisi kesehatan KEK (Kurang Energi Kronis)
akan mengganggu kesehatan ibu dan juga bayi yang akan dilahirkan,
seperti anemia, berat badan janin kurang, dana atau bayi yang dilahirkan
memiliki berat badan kurang. Maka ibu hamil dengan KEK perlu
dilakukan penanganan oleh petugas kesehatan agar berat badan ibu
hamil menjadi normal.
19
- HIV
- Hepatitis
2. Penyuluhan kesehatan ibu
Penyuluhan dilaksanakan di poli KIA, ruang tunggu, ruang
promkes (gizi,laktasi) melalui media leaflet, lembar balik, TV/DVD
dan poster-poster kesehatan yang di tempel di dinding.
3. Kelas ibu hamil
Kelas ibu hamil dilaksanakan pada kelompok belajar ibu-ibu
hamil dengan umur kehamilan antara 20 minggu s/d 32 minggu. Di
kelas ini ibu hamil akan belajar bersama, diskusi dan tukar
pengalaman tentang kesehatan ibu dan anak secara menyeluruh
dan sistematis serta dapat dilaksanakan secara terjadwal dan
berkesinambungan. Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar
bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap
muka dalam kelompok yang bertujuan meningkatkan pengetahuan
dan ketrampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, persalinan, perawatan
nifas dan perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit menular dan
akte kelahiran.
B. Kegiatan luar gedung
1. Penyuluhan kesehatan ibu
Penyuluhan dilaksanakan di posyandu, rumah warga, balai
warga/RT/RW melalui media leaflet, lembar balik, TV/DVD dan
poster-poster kesehatan.
2. Kelas ibu hamil
Kelas ibu hamil yang dilaksanakan di luar gedung bertemat di
posyandu/kelurahan/rumah warga/kader atau tempat lainnya
yang disepakati bersama. Kelas ibu hamil dilaksanakan pada
kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan antara
20 minggu s/d 32 minggu. Di kelas ini ibu hamil akan belajar
bersama, diskusi dan tukar pengalaman tentang kesehatan ibu
dan anak secara menyeluruh dan sistematis serta dapat
dilaksanakan secara terjadwal dan berkesinambungan.
3. Kunjungan rumah ibu hamil terutama yang risiko tinggi
20
Kunjungan rumah ibu hamil terutama yang mempunyai risiko
tinggi adalah salah satu bentuk kegiatan asuhan pada ibu hamil
resiko tinggi agar dapat mendeteksi factor resiko yang mungkin
dialami ibu, mencegah komplikasi, memantau kemajuan
kehamilan untuk memastikan serta pertumbuhan dan
perkembangan bayi, mendeteksi adanya komplikasi yang dapat
mengancam ibu dan anak, merencanakan asuhan khusus
sesuai dengan kebutuhan, mempersiapkan persalinan serta
kesiagaan dalam menghadapi komplikasi, mempersiapkan ibu
menghadapai masa nifas dan ASI ekslusif.
Tahun 2019 UPT Puskesmas Parigi telah menangani pasien ibu hamil
dengan KEK sebanyak 42 ibu hamil.
21
BAB III
UPAYA KESEHATAN
22
Kegiatan program Promosi Kesehatan yang dilakukan di UPT
Puskesmas Parigi Tahun 2019:
A. Kegiatan dalam gedung
1. Penyuluhan kesehatan dalam gedung
Penyuluhan dilaksanakan di ruang tunggu, ruang
promkes (gizi,laktasi,sanitasi,HIV-
Aids,Remaja,lansia,batra,dll), ruang pojok oralit/LROA,
ruang MTBS melalui media leaflet, lembar balik, TV/DVD
dan poster-poster kesehatan yang di tempel di dinding.
2. Konseling kesehatan dalam gedung
Konseling dilaksanakan di ruang pemeriksaan umum,
ruang pemeriksaan gigi, ruang pemeriksaan KIA-
KB,ruang laboratorium, ruang farmasi, ruang promkes
(gizi,laktasi,sanitasi,HIV-Aids,Remaja,lansia,batra,dll),
ruang MTBS, pojok oralit/LROA melalui konseling antara
petugas dan masyarakat.
Ruang/Klinik konseling pendukung untuk promosi dan
preventif dalam gedung:
a. Ruang konseling/Klinik gizi medik : menerima rujukan dari
poli umum/poli gigi/poli KIA-KB/poli MTBS dan
memberikan penyuluhan/konseling kepada masyarakat/
pasien yang risiko tinggi dalam bidang gizi.
b. Ruang konseling/Klinik laktasi : menerima rujukan dari
poli KIA (hamil), rawat inap (ruang nifas), Imunisasi dan
poli umum atau langsung dan memberikan penyuluhan
dan konseling masalah menyusui dan makanan ibu
menyusui dan ASI Ekslusif.
c. Ruang konseling/Klinik sanitasi : menerima rujukan dari
poli umum dan atau langsung dan memberikan konseling
sanitasi kepada pasien/masyarakat.
d. Ruang konseling/Klinik remaja : menerima rujukan dari
poli umum, poli gigi, poli KIA dan atau langsung dan
23
memberikan konseling remaja kepada
pasien/masyarakat.
e. Ruang konseling/Klinik lansia : menerima rujukan dari poli
umum, poli gigi dan atau langsung dan memberikan
konseling lansia kepada pasien/masyarakat.
f. Ruang konseling/Klinik pengobatan tradisional :
menerima rujukan dari poli umum, poli gigi, poli KIA-KB,
dan atau langsung dan memberikan konseling lansia
kepada pasien/masyarakat.
g. Ruang konseling/Klinik kusta : menerima rujukan dari
poli umum dan atau langsung dan memberikan konseling
kusta kepada pasien/masyarakat.
h. HIV-AIDS : menerima rujukan dari poli umum, poli gigi,
poli KIA-KB dan atau langsung dan memberikan
konseling HIV-AIDS kepada pasien/masyarakat.
i. TB Paru : menerima rujukan dari poli umum, poli gigi, poli
KIA-KB dan atau langsung dan memberikan konseling TB
kepada pasien/masyarakat.
B. Kegiatan luar gedung
1. Penyuluhan PHBS rumah tangga
2. Penyuluhan PHBS sekolah
3. Penyuluhan PHBS sarana kesehatan
4. Penyuluhan PHBS tempat-tempat umum
5. Penyuluhan PHBS tempat kerja
6. Pembinaan kesehatan ibu dan anak melalui pos
pelayanan terpadu (Posyandu)
7. Orientasi promosi kesehatan bagi kader
8. Pembinaan kader
9. Pertemuan percepatan PIS-PK
10. Kunjungan rumah PIS-PK
11. Penggalangan komitmen masyarakat
12. Pembinaan saka bakti husada
13. Pembinaan fasyankes
24
14. Kampanye germas
15. Kewaspadaan deteksi dini
16. Survey mawas diri
17. Musyawarah masyarakat desa
18. Penyuluhan kesehatan
UKBM (Usaha Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat)
Salah satu contoh partisipasi masyarakat dalam bidang
kesehatan dalam bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Kesehatan
(UKBM) salah satunya adalah Posyandu. Posyandu di Wilayah kerja
UPT Puskesmas Parigi pada tahun 2019 dilaporkan sebanyak 23
posyandu balita dan 5 posyandu lansia.
B. Posyandu
UPT Puskesmas Parigi memiliki 23 Posyandu diantaranya
21,73% dengan tingkatan Pratama, 56,52% dengan tingkatan
Madya, 17,39 % dengan tingkatan Purnama dan 4,35% dengan
tingkatan Mandiri. Data posyandu dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
C. Posyandu Lansia
Jumlah Posyandu Lansia yang terdapat di UPT Puskesmas
Parigi adalah 5 buah yaitu :
25
Tabel III.2 Data Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019
NO. KELURAHAN Jumlah Posyandu Lansia Jumlah Kader
1. Parigi 3 10
2. Parigi Baru 2 9
Jumlah 5 19
Sumber data : Data Program LansiaTahun 2019
26
pelaksanaan
SMD dan
MMD
4. Melaksanakan 2 kali 100% 100%
advokasi
kepada Kepala
Desa tentang
pemanfaatan
dana desa
untuk UKBM
5. Melaksanakan 4267 KK 100% 37%
kunjungan
rumah sebagai
intervensi PIS-
PK
6. Melaksanakan 2 kali 100% 100%
penggalangan
dukungan
ormas/kelomp
ok potensial
dlm
pelaksanaan
germas
27
sasaran yaitu TK/RA, SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA/SMKsebanyak 52
sekolah.
28
dini penyakit dan tanda- tandanya, serta pertolongan pertama
pada penyakit.
c. Pengamatan kebersihan ruang UKS, warung dan lingkungan
sekolah
d. Pengamatan hygiene/ sanitasi, rumah dan sekolah, halaman
ruang kelas, perlengkapan, persediaan air bersih, tempat
cucian, WC, kamar mandi, tempat sampah, saluran
pembuangan.
e. Pemberantasan jentik nyamuk.
f. Pencatatan dan pelaporan kegiatan serta rujukan.
3. Pembinaan Guru UKS
Kegiatan pembinaan Guru UKS dilaksanakan dengan
melakukan bimbingan bagi para Guru yang
bertanggungjawab dalam pelaksanaan UKS di sekolah
masing- masing,yang bertujuan agar para Guru UKS mampu :
a) Melaksanakan pendidikan kesehatan kepada murid-
muridnya, baik melalui mata ajaran yang terstruktur dalam
kurikulum, maupun dirancang khusus dalam rangka
penyuluhan kesehatan, misalnya, masalah imunisasi,
penyakit HIV/AIDS, narkoba, dan sebagainya.
b) Memortitor pertumbuhan dan perkembangan anak-anak
didik atau murid melalui penimbangan berat badan secara
berkala ataupun rutin tiap bulan.
c) Mengawasi adanya kelainan-kelainan yang mungkin
terdapat pada murid, baik kelainan fisik maupun kelainan
non-fisik.
4. Bersama lintas program melaksanakan pelayanan kesehatan
melalui penjaringan kesehatan pada anak kelas 1 SD/sederajat,
1 SMP/sederajat, 1 SMA/sederajat dan melalui pelayanan
kesehatan gigi dan mulut pada anak TK dan SD/sederajat.
Cakupan pelayanan kesehatan pada anak SD/MI dilakukan
melalui penjaringan kesehatan anak kelas 1 SD/MI oleh tenaga
29
kesehatan dengan dibantu tenaga terlatih (guru UKS/dokter kecil)
dan melalui pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut anak SD/MI.
Penjaringan kesehatan pada anak kelas 1 SD/MI di wilayah kerja
Puskesmas Parigi tahun 2019 sebanyak 18 sekolah di wilayah
Puskesmas Parigi.
30
Minum Berkualitas
2. tempat umum yang 15 100% 100%
memenuhi syarat
kesehatan
3. cakupan rumah 12.818 100% 100%
yang memenuhi
syarat kesehatan
4. RS Yang 1 100% 100%
Melakukan
Pengelolaan
Limbah Medis
Sesuai Standar
5. Jumlah 2 100% 100%
Desa/Kelurahan
Yang
Melaksanakan
STBM
Sumber : Data program kesling UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019
31
4. Pemeriksaan Ibu Hamil :
Pelayanan ANC terpadu diberikan oleh tenaga kesehatan
yang kompeten :
- Anamnesa
- Pemeriksaan : fisik (umum/kebidanan), Psikologis
(kejiwaan) ibu hamil dan lab (atas indikasi)
- Penanganan dan tindak lanjut kasus (sesuai risiko yg
ada)
Standar pelayanan minimal pemeriksaan ANC Ibu hamil :
- Timbang BB dan ukur TB
- Ukur LILA
- Ukur Tekanan darah
- Ukur Tinggi fundus uteri
- Hitung denyut jantung janin (DJJ)
- Tentukan presentasi janin
- Pemberian imunisasi TT lengkap
- Pemberian Tablet besi minimal 90 tablet selama
kehamilan
- Permeriksaan lab rutin dan khusus(PMS)
- Tatalaksana/ penanganan kasus
Pemeriksaan laboratorium rutin ibu hamil :
- Golongan Darah
- Hb
- Protein Urin
- Gula darah puasa
- HIV
- Hepatitis
5. Penyuluhan kesehatan ibu
Penyuluhan dilaksanakan di poli KIA, ruang tunggu,
ruang promkes (gizi,laktasi) melalui media leaflet, lembar
balik, TV/DVD dan poster-poster kesehatan yang di
tempel di dinding.
6. Kelas ibu hamil
32
Kelas ibu hamil dilaksanakan pada kelompok
belajar ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan antara 20
minggu s/d 32 minggu. Di kelas ini ibu hamil akan belajar
bersama, diskusi dan tukar pengalaman tentang
kesehatan ibu dan anak secara menyeluruh dan
sistematis serta dapat dilaksanakan secara terjadwal dan
berkesinambungan. Kelas ibu hamil merupakan sarana
untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil,
dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu
mengenai kehamilan, persalinan, perawatan nifas dan
perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit menular dan
akte kelahiran.
B. Kegiatan luar gedung
4. Penyuluhan kesehatan ibu
Penyuluhan dilaksanakan di posyandu, rumah warga,
balai warga/RT/RW melalui media leaflet, lembar balik,
TV/DVD dan poster-poster kesehatan.
5. Kelas ibu hamil
Kelas ibu hamil yang dilaksanakan di luar gedung
bertemat di posyandu/kelurahan/rumah warga/kader atau
tempat lainnya yang disepakati bersama. Kelas ibu hamil
dilaksanakan pada kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan
umur kehamilan antara 20 minggu s/d 32 minggu. Di kelas
ini ibu hamil akan belajar bersama, diskusi dan tukar
pengalaman tentang kesehatan ibu dan anak secara
menyeluruh dan sistematis serta dapat dilaksanakan
secara terjadwal dan berkesinambungan.
6. Kunjungan rumah ibu hamil terutama yang risiko tinggi
Kunjungan rumah ibu hamil terutama yang mempunyai
risiko tinggi adalah salah satu bentuk kegiatan asuhan
pada ibu hamil resiko tinggi agar dapat mendeteksi factor
resiko yang mungkin dialami ibu, mencegah komplikasi,
33
memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan serta
pertumbuhan dan perkembangan bayi, mendeteksi
adanya komplikasi yang dapat mengancam ibu dan anak,
merencanakan asuhan khusus sesuai dengan kebutuhan,
mempersiapkan persalinan serta kesiagaan dalam
menghadapi komplikasi, mempersiapkan ibu
menghadapai masa nifas dan ASI ekslusif.
34
A. Kegiatan dalam gedung
1. Pemeriksaan kesehatan bayi dan balita
Pemeriksaan kesehatan pada bayi dan balita dilakukan
baik pada bayi sehat maupun sakit. Pada bayi dan balita
sakit dilakukan pemeriksaan di poli umum dan poli MTBS
(Manajemen Terpadu Balita Sakit) dan MTBM (Manajemen
Terpadu Bayi Muda). Manajemen Terpadu Balita Sakit
(MTBS) adalah suatu pendekatan yang terintegrasi/terpadu
dalam tatalaksana balita sakit dengan fokus kepada
kesehatan anak usia 0-59 bulan (balita) secara
menyeluruh. Suatu manejemen untuk balita yang datang di
pelayanan kesehatan, dilaksanakan secara terpadu
mengenai klasifikasi, status gizi, status imun maupun
penanganan dan konseling yang diberikan. Ruang
Lingkup Manajemen Terpadu Balita Sakit :
a) Penilaian, klasifikasi dan pengobatan bayi muda
umur 1 hari-2 bulan
b) Penilaian dan klasifikasi anak sakit umur 2 bulan-5
tahun
c) Pengobatan yang telah ditetapkan dalam bagan
penilaian dan klasifikasi
d) Konseling bagi ibu
e) Tindakan dan pengobatan
f) Masalah dan pemecahan dan pelayanan tindak
lanjut.
2. Pemantauan kesehatan bayi dan balita melalui kegiatan
SDIDTK. Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh
Kembang (SDIDTK) adalah pembinaan tumbuh kembang
anak secara komprehensif dan berkualitas melalui kegiatan
stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan
tumbuh kembang pada masa 5 tahun pertama kehidupan.
Diselenggarakan dalam bentuk kemitraan antara: keluarga,
35
masyarakat dengan tenaga professional (kesehatan,
pendidikan dan sosial).Kegiatan SDIDTK yang meliputi:
Stimulasi dini yang memadai, yaitu merangsang otak
balita agar perkembangan kemampuan gerak, bicara,
bahasa, sosialisasi dan kemandirian anak berlangsung
secara optimal sesuai usia anak.
Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan dan
perkembangan, yaitu melakukan skrining atau
mendeteksi sejak dini terhadap kemungkinan adanya
penyimpangan tumbuh kembang anak balita.
Intervensi dini, yaitu melakukan koreksi dengan
memanfaatkan plastisitas otak anak untuk memperbaiki
bila ada penyimpangan tumbuh kembang dengan tujuan
agar pertumbuhan dan perkembangan anak kembali
kejalur normal dan penyimpangannya tidak menjadi lebih
berat.
Rujukan dini, yaitu merujuk/membawa anak ke fasilitas
kesehatan bila masalah penyimpangan tumbuh
kembang tidak dapat diatasi meskipun sudah dilakukan
intervensi dini.
3. Penyuluhan kesehatan anak dilaksanakan di poli
umum/KIA, ruang tunggu, ruang promkes (gizi,laktasi)
melalui media leaflet, lembar balik, TV/DVD dan poster-
poster kesehatan yang di tempel di dinding.
36
3. Kunjungan rumah neonatal/bayi/balita terutama yang risiko
tinggi
Kunjungan rumah neonatal/bayi/balita terutama yang
mempunyai risiko tinggi adalah salah satu bentuk kegiatan
asuhan pada neonatal/bayi/balita risiko tinggi agar dapat
mendeteksi factor resiko yang mungkin dialami
neonatal/bayi/balita, mencegah komplikasi, memantau dan
memastikan serta pertumbuhan dan perkembangan
neonatal/bayi/balita, mendeteksi adanya komplikasi yang
dapat mengancam neonatal/bayi/balita.
4. Penjaringan sekolah
Penjaringan kesehatan merupakan serangkaian
kegiatan yang meliputi pemeriksaan fisik, laboratorium,
penyimpangan mental emosional, serta kesegaran
jasmani. Rangkaian pemerikasaan tersebut seharusnya
dilaksanakan seluruhnya, namun dalam pelaksanannya
dapat disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi
Penjaringan kesehatan peserta didik meliputi:
- Pemeriksaan Keadaan Umum
- Pengukuran Tekanan darah dan denyut nadi
- Penilaian status gizi
- Pemeriksaan gigi dan mulut
- Pemerikasaan indera ( Penglihatan dan pendengaran )
- Pemeriksaan laboratorium
- Pengukuran kesegaran jasmani
- Deteksi dini penyimpangan mental emosional
37
lahir ( KN1)
2. Pelayanan 694 100% 104.4%
kesehatan bayi baru
lahir ( KN Lengkap)
3. Komplikasi neonatal 103 100% 100%
4. Pelayanan 694 100% 100%
kesehatan bayi
5. Pelayanan 3218 100% 100%
Kesehatan balita
6. Pelayanan deteksi 3218 100% 100%
dan stimulasi dini
tumbuh kembang
Balita
7. Penjaringan 786 100% 100%
kesehatan siswa SD
dan setingkat
Sumber : Data Program Anak UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019
38
1. Pelayanan keluarga berencana (KB)
39
1. Surveilans dan pelacakan balita gizi buruk
Gizi Buruk adalah keadaan kurang energi dan protein tingkat
berat pada anak yang disebabkan oleh rendahnya asupan
energi dan protein dalam makanan sehari-hari. Dampak gizi
buruk yaitu kematian, gangguan pertumbuhan dan gangguan
perkembangan. Penentuan gizi buruk dengan menggunakan
antropometri yaitu bila berat badan berada dibawah 60%
medium BB/U dari standar WHO-NCHS dan atau tanda-tanda
klinis marasmus, kwashiorkor atau marasmic-kwashiorkor.
Penemuan kasus gizi buruk baik melalui pemeriksaan pasien
yang datang berobat maupun melalui pendekatan Manajemen
Terpadu Balita Sakit (MTBS) dan Manajemen Terpadu Balita
Muda (MTBM) dilakukan bekerjasama dengan lintas program
yang terkait.
2. Kunjungan rumah gizi
Kunjungan rumah pada pasien gizi dilakukan untuk
memeriksa dan memantau keadaan gizi pasien.
3. Pemantauan status gizi di posyandu
Pemantauan status gizi dilakukan dengan memanfaatkan
data hasil penimbangan bulanan posyandu yang didasarkan
pada indikator SKDN. Indikator yang dipakai adalah N/D
(jumlah anak yang berat badannya naik dibandingkan dengan
jumlah anak ditimbang dalam prosentase %) dan D/S (jumlah
anak yang ditimbang dibandingkan jumlah anak yang ada di
Posyandu dalam prosentase %). Pemantauan dilakukan
dengan mengamati kecenderungan N/D dan D/S setiap bulan
pada kesimpulan hasil pemantauan status gizi diambil
berdasarkan penurunan atau kenaikan N/D atau D/S.
4. Monitoring Pemberian Tablet Fe untuk pencegahan anemia
d. Penanggulangan Anemia Pada Balita : Diberikan sirup
besi kepada bayi umur 6 – 12 bulan, sehari ½ sendok
takar (2,5 ml) berturut-turut selama 60 hari, Diberikan sirup
40
besi kepada anak balita 1 – 5 tahun, sehari 1 sendok takar
(5 ml) berturut-turut selama 60 hari.
e. Penanggulangan anemia pada anak usia sekolah,
diberikan 1 tablet setiap minggu selama 3 bulan.
f. Penanggulangan anemia pada WUS (Ibu hamil, ibu nifas,
remaja putri dan pekerja wanita) : Bumil/nifas dianjurkan
minum tablet tambah darah dengan dosis 1 tablet setiap
hari selama masa kehamilannya dan 42 hari setelah
melahirkan (minimal 90 tablet), Remaja putri dan pekerja
wanita dianjurkan minum tablet tambah darah dengan
dosis 1 tablet setiap minggu dan 1 tablet setiap hari pada
saat haid (minimal 10 tablet setiap bulan) yang dilakukan
secara kontinyu.
5. Pemberian Vitamin A
Vitamin A melalui upaya meningkatkan konsumsi vitamin A
melalui sumber vitamian A dan suplementasi kapsul vitamin A
dosis tinggi. Tujuannya adalah : mencegah kekurangan
Vitamin A, menurunkan prevalensi kekurangan vitamin A
pada anak balita, meningkatkan cakupan vitamin A pada ibu
nifas
6. Sweeping Pemberian Vit. A dosis tinggi
Sweeping pemberian Vitamin A dosisi tinggi dilakukan agar
semua sasaran pemberian vitamin A dapat tercapai.
7. Bulan Penimbangan Balita (BPB) di posyandu
Pemantauan pertumbuhan anak Balita dilakukan melalui
pelayanan gizi di Posyandu (penimbangan Balita, pemberian
paket pertolongan gizi, pelayanan terpadu, PMT baik
pemulihan maupun penyuluhan), Pemantauan pertumbuhan
dilakukan disemua posyandu setiap bulan. Kegiatan
dilakukan dengan sistem 5 meja dan dilakukan secara
terpadu Lintas Sektor (LS) dan Lintas Program (LP). Hasil
pemantauan pertumbuhan (BB Balita) ditulis dalam KMS atau
Buku KIA kalau ada dan dicatat dalam laporan SIP.
41
8. Pemantauan garam beryodium
Masalah kekurangan gizi mikro yang masih dihadapi adalah
kekurangan yodium atau lebih di kenal dengan Gangguan Akibat
Kekurangan Iodium (GAKI). Salah satu upaya penanggulangan
GAKI adalah fortifikasi yodium pada garam. Guna mengetahui
tingkat konsumsi garam beryodium di tingkat masyarakat perlu
dilakukan monitoring garam beryodium. Pemeriksaan garam
beryodium di masyarakat melalui pengetesan garam beryodium
yang dibawa siswa Sekolah Dasar di sekolah yang menjadi
sampel. Pelaksanaan pemantauan garam beryodium di tingkat
masyarakat dilakukan di Sekolah Dasar atau Madrasah
Ibtidaiyah (SD/MI), antara lain karena : Peserta didik di SD/MI
adalah kelompok masyarakat yang mudah dijangkau dan dapat
berperan serta aktif dalam penentuan endemisitas suatu wilayah
melalui pemantauan palpasi kelenjar gondok dan pemeriksaan
urin oleh petugas kesehatan sebagai bagian dari penjaringan
kesehatan dalam program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS),
melalui garam yang dibawa peserta didik SD/MI dari rumah,
maka sampel garam dapat terkumpul dalam variasi yang cukup
banyak, dan terkumpul dalam waktu yang singkat.
9. Penyuluhan Gizi
Penyuluhan gizi masyarakat adalah suatu upaya dalam
rangka memasyarakatkan pengetahuan gizi secara luas guna
meningkatkan pengetahuan gizi menanamkan sikap dan
perilaku yang mendukung kebiasaan hidup sehat dengan
makan makanan yang bermutu gizi seimbang. Tujuan dari
penyuluhan gizi adalah : meningkatkan pemahaman
masyarakat tentang perilaku gizi yang baik melalui
pemasaran Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS),
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan
peningkatan gizi, tercapainya konsumsi energi 2.000
Kkal/orang dan konsumsi protein 52 gram/orang/hari.
Sasaran penyuluhan Gizi adalah seluruh masyarakat
42
terutama :Ibu hamil, ibu nifas, Ibu menyusui, Ibu balita,
Wanita usia subur, Anak usia sekolah dan remaja. Kegiatan
penyuluhan dilakukan secara periodik dan terjadwal seperti di
posyandu setiap kegiatan penimbangan, di Puskesmas baik
secara umum kepada pengunjung maupun perorangan
dengan klinik gizi dan tingkat kota dengan instansi lintas
sektoral. Materi yang diberikan berupa:Pedoman Umum Gizi
Seimbang (PUGS) dan Tiga Belas Pesan Dasar Gizi
Seimbang; ASI Eksklusif dan Makanan Pendamping ASI (MP-
ASI); Makanan Ibu Hamil dan Ibu Menyusui; Pemasyarakatan
Garam Beryodium; Pemasyarakatan Bahan Makanan Sumber
Vitamin A dan Zat Besi; Penyebab dan tanda-tanda kelainan
gizi. Tenaga penyuluh oleh Tenaga Gizi Puskesmas
Paramedis dan Medis Puskesmas maupun Kader.
10. Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) adalah upaya
memberikan tambahan makanan dan untuk menambah
asupan gizi untuk mencukupi kebutuhan gizi agar tercapainya
status gizi yang baik. Pemberian makanan tambahan
diberikan kepada bayi, balita, ibu hamil yang mempunyai
masalah dengan asupan gizi.
11. Klinik Gizi:
- Konseling/ Penyuluhan Gizi medik untuk penyakit tidak
menular (PTM ) dan penyakit tertentu yang memerlukan
therapi pendampingan.
- Konseling/ Penyuluhan gizi kurang, gizi buruk dan gizi
lebih ( obesitas ).
- Konseling/ Penyuluhan pada kasus risiko tinggi : ibu hamil
dan penyakit kronis
12. Pos Gizi
Pos Gizi merupakan pelayanan gizi yang dilakukan di
masyarakat dengan melakukan penimbangan dan
pengukuran tinggi badan balita yang kemudian diidentifikasi
43
apakah seseorang balita tersebut masuk dalam kategori gizi
buruk atau tidak. Hal ini dilakukan agar angka stunting pada
anak-anak menurun.Kegiatan pos gizi secara swadaya
memanfaatkan partisipasi masyarakat dibantu tim pemggerak
gizi serta bina wilayah setempat.
44
Remaja Putri yang
1910 100 100 %
Mendapat TTD
Baduta Kurus
2 100% 100%
Makanan Tambah
45
Pelayanan imunisasi diberikan di dalam gedung dan di luar
gedung. Pelayanan imunisasi dalam gedung untuk calon
pengantin dan ibu hamil dilakukan setiap hari, sedangkan
untuk bayi dan balita dilakukan setiap hari senin dan rabu,
hari senin untuk imunisasi pentabio (DPT-Hep-Hib), hari rabu
untuk imunisasi pentabio (DPT-Hep-Hib) dan campak.
Pelayanan imunisasi luar gedung dilakukan di posyandu dan
sekolah pada saat bulan imunisasi anak sekolah (BIAS).
2. Penyuluhan imunisasi
Penyuluhan imunisasi dilakukan di dalam gedung dan di luar
gedung. Penyuluhan dalam gedung dilaksanakan di ruang
tunggu, ruang promkes, ruang pojok oralit/LROA, ruang
MTBS poli umum, KIA melalui media leaflet, lembar balik,
TV/DVD dan poster-poster kesehatan yang di tempel di
dinding.
3. Bulan Imunisasi Anak Sekolah DT TD
4. Bulan imunisasi Anak Sekolah Measles Rubella (MR)
Bulan Imunisasi Anak Sekolah atau sering disingkat BIAS
adalah bulan dimana seluruh kegiatan imunisasi dilaksanakan
di seluruh Indonesia oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Agama dan
Menteri Kesehatan, yang dilaksanakan di Sekolah.Imunisasi
dalah pemberian vaksin dengan tujuan agar mendapatkan
perlindungan (kekebalan) dari penyakit infeksi yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD3I). Tujuan pelaksanaan
BIAS : Mempertahankan Eleminasi Tetanus Neonaturum,
pengendalian penyakit Difteri dan penyakit Campak Rubella
dalam jangka panjang melalui imunisasi DT, TT dan Campak
Rubella (MR) pada anak sekolah. Bulan Imunisasi Anak
Sekolah (BIAS) diadakan 2 kali dalam setahun, serentak di
seluruh kota di Indonesia. Imunisasi yang diberikan pada
BIAS ada tiga jenis yaitu: Measles Rubella (MR) pada anak
kelas I, DT pada anak kelas I, TT pada anak kelas II dan III
46
5. Sweeping Imunisasi
Sweeping imunisasi dilakukan agar semua sasaran
pemberian imunisasi dapat tercapai.
47
tahun) dan anak-anak. Gejala utama penyakit TBC paru
adalah batuk terus-menerus dan berdahak selama 3
minggu atau lebih. Gejala lain : dahak bercampur darah,
batuk darah, sesak nafas dan nyeri dada, badan lemah,
nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise
(rasa tidak enak badan), berkeringat malam dan demam
meriang selam sebulan belakangan. Sumber penularan
adalah penderita TBC paru dengan BTA + yang tidak
berobat. Penularan melalui droplet infection (percikan
dahak) pada waktu batuk, bersin maupun saat
berbicara.Untuk menegakkan diagnosa TBC Paru adalah
dengan memeriksa dahak seseorang yang di duga
mengidap TBC. Pemeriksan dahak di lakukan secara SPS
(Sewaktu saat kontak pertama, Pagi hari ke 2 dan
Sewaktu juga saat hari ke2) dibawah pemeriksaan
mikroskopis. Hasil pemeriksaan mikroskopis ini sangat
dijaga kualitas dengan melakukan cros cek atau uji silang
lagi juga menjaga hasil pemeriksaan sedian dahak BTA.
Metode Penemuan Kasus TBC paru dengan cara
passive promotive case finding artinya penjaringan
tersangka penderita yang datang berkunjung ke unit
pelayanan kesehatan dengan meningkatkan penyuluhan
TBC kepada masyarakat. Bila ditemukan penderita
tuberculosis paru dengan sputum dahak BTA +, maka
semua orang yang kontak serumah dengan penderita
harus diperiksa. Apabila ada gejala-gejala suspek
(Kecurigaan) TBC maka harus diperiksa dahaknya.
Kegiatan program TB yang di lakukan di UPT Puskesmas
Parigi Tahun 2019:
7. Penemuan Penderita Suspect TB: masyarakat yang
mengeluh batuk berdahak lebih dari 2 minggu
8. Pelacakan kasus TB
9. Pengobatan pasien TB
48
10. Kunjungan rumah ke pasien TB integrasi dengan program
Puskesmas
11. Penyuluhan TB Paru
12. Gerebek Dahak
49
3.1.1.5.4 Program ISPA
Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut ( ISPA )
merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak. ISPA
juga merupakan salah satu penyebab utama kunjungan
pasien disarana kesehatan. Di dunia diperkirakan lebih
dari 2 juta dari 9 juta total kematian Balita karena
pneumonia (1 Balita/ 15 menit) . Diantara 5 balita yang
meninggal, 1 adalah karena pneumonia. Pneumonia
adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru- paru
( alveoli ) dan mempunyai gejala batuk, sesak nafas, ronki
dan infiltrate pada foto rontgen.Terjadinya pneumonia
pada anak sering kali bersamaan dengan terjadinya
proses infeksi akut pada bronchus yang disebut
Bronkopneumoni. Sasaran program Pneumonia adalah
pengendalian Pneumonia pada Balita, yaitu pada bayi ( 0-
< 1 tahun ) dan Anak Balita ( 1-< 5 tahun).
Kegiatan yang dilakukan di UPT Puskesmas Parigi Tahun
2019:
1. Penemuan kasus Pneumonia baik melalui pemeriksaan
pasien yang datang berobat maupun melalui pendekatan
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) dan Manajemen
Terpadu Balita Muda (MTBM) dilakukan bekerjasama
dengan lintas program yang terkait.
2. Pelacakan kasus Pneumonia
3. Kunjungan rumah Pneumonia
4. Penyuluhan kasus Pneumonia
50
3.1.1.5.5 Program Diare
Penyakit diare masih menjadi salah satu masalah
kesehatan masyarakat yang penting karena merupakan
angka kesakitan dan kematian di berbagai negara di
termasuk indonesia. Penyebab utama kematian akibat
diare adalah dehidrasi akibat kehilangan cairan dan
elektrolit melalui tinja. Untuk itu diperlukan program
pemberantasan enyakit diare agar tidak menjadi Kejadian
Luar Biasa di suatu wilayah. Tujuan dari Pencegahan
Penyakit Diare adalah untuk mencegah, menurunkan
kasus diare dan menghindari terjadinya wabah / kejadian
luar biasa.
51
Penyakit Hepatitis adalah peradangan pada hati karena
toxin, seperti kimia atau obat ataupun agen penyebab
infeksi. Hepatitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan
disebut "hepatitis akut", hepatitis yang berlangsung lebih
dari 6 bulan disebut "hepatitis kronis". Untuk
mengendalikan virus hepatitis ini Kementerian Kesehatan
RI menyatakan memiliki lima aksi utama, yaitu:
- Peningkatan kesadaran, kemitraan dan mobilisasi
sumberdaya
- Pengembangan surveilans Hepatitis untuk
mendapatkan data sebagai dasar untuk penyusunan
respons penanggulangan
- Memperkuat hukum dan peraturan
- Upaya pencegahan secara komprehensif
- Deteksi dini, dan tindak lanjutnya yang mencakup
akses Perawatan, dukungan dan Pengobatan.
Kementerian Kesehatan juga saat ini sedang melakukan
beberapa upaya, seperti: Meningkatkan advokasi, teknis,
dan pengetahuan umum tentang virus Hepatitis kepada
anggota masyarakat, penyedia layanan kesehatan dan
stakeholder, Mendorong Dinas Kesehatan untuk
mengembangkan rencana strategis tingkat provinsi,
Memperluas akses masyarakat terhadap perawatan,
dukungan dan pengobatan, Mengintegrasikan upaya
kesehatan yang berhubungan dengan Hepatitis virus, HIV
AIDS, serta kesehatan ibu dan anak, Mengintegrasikan
upaya kesehatan masyarakat yang baik melalui
peningkatan efisiensi dan efektivitas kerja, Memperbaiki
strategi nasional pengendalian Hepatitis, Memperbaiki
pedoman.
Dengan adanya upaya pencegahan dan pengendalian
Hepatitis ini, diharapkan Eliminasi Penularan Hepatitis B,
bersama dengan HIV dan Sifilis dari ibu ke anak dapat
52
tercapai pada 2020 dan eliminasi Hepatitis C dapat
tercapai pada 2030.
53
3. Penyuluhan DBD
4. Penyuluhan PSN
5. Pelacakan kasus DBD
54
manusia dan menyerang sistem kekebalan (imunitas)
tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan
infeksi. Upaya pengendalian HIV-AIDS dan infeksi
menular seksual (IMS) dimaksudkan untuk mencegah
terjadinya penularan dan penyebaran HIV-AIDS dan IMS
di kalangan masyarakat. Salah satu pendekatan
pengendalian HIV-AIDS dan IMS adalah perubahan
perilaku berisiko. Di samping itu, bagi mereka yang sudah
tertular HIV atau disebut orang dengan HIV-AIDS (ODHA),
diberikan terapi antiretroviral (ARV) untuk mencegah
kematian atau mortalitas, memperpanjang umur, dan
meningkatkan kualitas hidupnya. Upaya pencegahan HIV
ini bertujuan dan berkomitmen untuk mewujudkan Getting
To 3 Zeroes: Zero New HIV Infection (tidak ada infeksi
baru HIV-AIDS), Zero Stigma and Discrimination (Tidak
ada stigma dan diskriminasi pada penderita HIV-AIDS)
dan Zero AIDS Related Death (Tidak ada kematian akibat
HIV-AIDS).
Kegiatan program HIV-AIDS dan IMS yang dilakukan di
UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019:
1. Penyuluhan
2. Pelacakan kasus
3. Kunjungan rumah
4. Deteksi Dini Penyakit Menular Pada Populasi Kunci /
beresiko
5. Mobile VCT
55
standar
Sumber : Data program HIV-AIDS UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019
3.1.1.5.10Program Haji
Kegiatan program Haji yang dilakukan di UPT Puskesmas
Parigi Tahun 2019:
1. Pemeriksaan jamaah haji
2. Pembinaan masa tunggu
3. Pemeriksaan masa keberangkatan
4. Penyuluhan kesehatan Haji
3.1.1.5.11Program PTM
Penyakit tidak menular adalah jenis penyakit yang tidak
menular seperti cacat fisik, gangguan mental, kanker,
penyakit degeneratif, penyakit gangguan metabolisme,
dan kelainan-kelainan organ tubuh lain penyakit jantung,
pembuluh darah, penyakit tekanan darah tinggi, penyakit
kencing manis, berat badan lebih, osteoporosis, kanker
usus, depresi dan kecemasan. Penyakit Tidak Menular
(PTM) adalah penyebab kematian terbanyak di Indonesia.
Keadaan dimana penyakit menular masih merupakan
masalah kesehatan penting dan dalam waktu bersamaan
morbiditas dan mortalitas PTM makin meningkat
merupakan beban ganda dalam pelayanan kesehatan,
56
tantangan yang harus dihadapi dalam pembangunan
bidang kesehatan di Indonesia.
4. Perempuan Usia 30 - 50
tahun yang di deteksi
40% 100%
dini Kanker serviks dan
payudara 576
3.1.1.6. PERKESMAS
Perkesmas adalah pelayanan keperawatan professional yang
merupakan perpaduan antara konsep kesehatan masyarakat dan
konsep keperawatan yang di tujukan pada seluruh masyarakat
dengan penekanan pada keluarga resiko tinggi dalam upaya
pencapaian derajat kesehatan yang optimal.Dilakukan melalui
peningkatan kesehatan promotif dan preventif dengan menjamin
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan
57
melibatkan klien sebagai mitra kerja dalam perencanaan,
pelaksanaan.
Pelayanan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan
professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan yang
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan
bio,spiko spiritual yang komprehensif yang ditujukan pada individu
dan masyarakat.
Kegiatan perkesmas ini dilakukan dengan:
1. Asuhan keperawatan individu
2. Asuhan keperawatan keluarga
3. Asuhan keperawatan kelompok
4. Asuhan keperawatan individu lepas bina
5. Asuhan keperawatan individu keluarga lepas bina
6. Asuhan keperawatan kelompok lepas bina
58
3.1.2 Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
3.1.2.1 Kesehatan Remaja
Masa Remaja di bedakan dalam :
1. Remaja awal : 10-13 tahun (SD Kelas IV,V,VI)
2. Remaja tengah : 14-16 Tahun (SMP)
3. Remaja Akhir : 17-19 Tahun (SMA)
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) dengan tujuan
agar remaja yang bermasalah bisa mendapat pelayanan dan
penanganan yang cepat dan tepat. Kader sebaya yang telah di
bentuk mampu memberikan konseling dan merujuk sesuai
standar pelayanan PKPR.
Kegiatan Pelayanan dalam gedung:
1. Konseling bagi remaja yang datang sendiri ke Klinik Remaja
maupun remaja yang dirujuk dari poli umum, poli gigi ataupun
KIA.
2. Pelayanan Klinis Medis (termasuk pemeriksaan penunjang dan
rujukan).
Kegiatan pelayanan luar gedung:
1. Penjaringan Sekolah
2. Pembentukan PKPR
3. Pembinaan kesehatan remaja PKPR
4. Pembentukan Posyandu remaja
5. Pembinaan Posyandu remaja
6. Monitoring tablet Fe remaja
Sumber : Data program Kes Remaja UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019
59
3.1.2.2 Kesehatan Lansia
Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia adalah pelayanan
kesehatan kepada pra – lansia dan lansia di unit pelayanan
kesehatan dasar Puskesmas dan kelompok lanjut lansia yang
meliputi :
1. Deteksi dini penyakit degenerative
2. Konseling kesehatan lansia
3. Pengobatan
4. Rujukan
Kegiatan yang dilakukan adalah :
1. Kegiatan Promotif (Penyuluhan kesehatan, gizi, upaya,
Pemeliharaan kemandirian, Pemeliharaan produktivitas.
2. Kegiatan preventif (Deteksi dini , Pemantauan kondisi
kesehatan, Sarana KMS lansia)
3. Kegiatan Kuratif (pengobatan ringan, Pengobatan lanjutan,
Rujukan)
60
Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat
usia lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang
digerakan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan
pelayanan kesehatan Posyandu lansia merupakan
pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan
kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraan nya melalui
program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia,
kader, serta tokoh masyarakat dalam penyelenggaraannya.
Tujuan Posyandu Lansia antara lain:
1. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia
di masyarakat, sehingga terbentuk pelayanan
kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia
2. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran
serta masyarakat dalam pelayanan kesehatan
disamping meningkatkan komunikasi antara
masyarakat usia lanjut.
61
oleh institusi pelayanan kesehatan kerja dasar.Adapun
untukpencegahan terhadap gangguan kesehatan yang diberikan
kepada para pekerja di karenakan oleh kondisi pekerjaan.
Perlindungan ini diberikan kepada para pekerja yang ketika
melakukan pekerjaannya memiliki risiko yang tinggi akibat dari
faktor yang bisa merugikan kesehatan.
Tujuan UKK adalah: Terselenggaranya pelayanan kesehatan
kerja dasar oleh Puskesmas di kawasan industri dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja. Bagi
Puskesmas yang berada di wilayah kerja di kawasan industri,
wajib mengembangkan Upaya Kes Kerja yang merupakan
kebutuhan dan masalah pada wilayah kerjanya. Untuk
melaksanakan UKK pada Puskesmas perlu kerja sama dengan
pengusaha, serikat pekerja, Dinas tenaga kerja, Dinas
Perindustrian.
Peran dalam Pelayanan Kesehatan Kerja :
a. Masyarakat pekerja:diharapkan dapat menolong dirinya
sendiri dan menumbuhkan budaya sehat dalam bekerja serta
dapat berperan aktif dalam pengembangan UKK di tempat
kerja
b. Pengusaha : Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi
terselenggaranya UKK di perusahaannya.
c. Serikat pekerja : berperan serta dalam menggerakkan
anggotanya untuk berperilaku hidup sehat dalam bekerja
62
NO INDIKATOR SASARAN TARGET CAPAIAN 2019
Sumber : Data program Kes Kerja UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019
63
1. Pelayanan kesehatan 18 SD 75% 100%
olahraga di Sekolah
Dasar
64
masyarakat tentangpentingnya membudiyakan tanaman obat
keluarga akan terus dilaksanakan penyuluhan dan pembinaan
kepada keluarga dalam wilayah kerja UPT Puskesmas Parigi.
Kegiatan program Kesehatan Tardisional yang dilakukan di UPT
Puskesmas Parigi Tahun 2019:
65
NO INDIKATOR SASARAN TARGET CAPAIAN 2019
66
2019
1. Pembinaan UKGMD 23 100% 100%
Sumber : Data program Kesehatan Gigi Masyarakat UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019
67
ringan hingga gangguan berat. Upaya mencegah dan
menanggulangi gangguan penglihatan dan pendengaran perlu
mendapat perhatian dari Puskesmas. Ruang lingkup Upaya
Kesehatan Indra ini meliputi pelayanan kesehatan mata dasar,
yang bisa dilaksanakan di Puskesmas dengan merujuk kasus-
kasus yang tidak bisa ditangani ke Rumah Sakit.
68
3.2.1.2 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut di UPT Puskesmas
Parigi dilakukan oleh dokter gigi. Pada tahun 2019 jumlah kunjungan
pasien sebanyak 2636 orang
69
Home Care adalah pelayanan pasien di rumah untuk observasi,
pengobatan, rehabilitasi medic pasca rawat inap.
UPT Puskesmas Parigi pada tahun 2019 melakukan pelayanan
Home Care.
Kegiatan kunjungan rumah ini dilakukan dengan:
1. Asuhan keperawatan individu
2. Asuhan keperawatan keluarga
3. Asuhan keperawatan kelompok
4. Asuhan keperawatan individu lepas bina
5. Asuhan keperawatan individu keluarga lepas bina
6. Asuhan keperawatan kelompok lepas bina
70
BAB IV
SUMBER DAYA KESEHATAN
Jumlah
Jenis
NO Standar Tenaga Keterangan
Tenaga
yang ada
71
4. dr. Novia Nadhila
Assisten
10 1 1 1.Danny Fachrizal
farmasi
1. Edo Saputra
Tenaga
10 3 4 2. Sesi Maryani
Administrasi
3. Eti Nopiani
4. Muhidin
72
Rekam
11 1 1 1.Intan Rukmana Risnawati
Medik
1. Namah Haryati
2. Ade Emis
3. Aminudin
4. Nurhasan
5. Rahmat
6. Usman
11 Pekarya 2 12
7. Junaedi
8. Rahman
9. Rodin
10. Mian Sadik
11. Ridwan
12. Wawan Suheri
73
4. Emesis basin /Nierbeken besar 1 buah 0 buah
74
kebutuhan kebutuhan
Podofilin Tinctura 25% Sesuai Sesuai
3.
Kebutuhan kebutuhan
Kapas Sesuai Sesuai
4.
Kebutuhan kebutuhan
Kasa non steril Sesuai Sesuai
5.
Kebutuhan kebutuhan
Kasa steril Sesuai Sesuai
6.
Kebutuhan kebutuhan
Masker wajah Sesuai Sesuai
7.
Kebutuhan kebutuhan
Sabun tangan atau antiseptic Sesuai Sesuai
8.
Kebutuhan kebutuhan
9. Sarung tangan steril Sesuai Sesuai
JUMLAH
PERALATAN
JENIS PERALATAN
75
Tempat sampah tertutup yang dilengkapi
14.
dengan injakan pembuka penutup 2 buah 2 buah
IV.Meubelair
76
C. Ruangan Tindakan dan Ruangan Gawat Darurat
JUMLAH
PERALATAN
JENIS PERALATAN
No Permenkes Yang ada
51
(Halstead-Mosquito)
Klem arteri, 12 cm lurus, dengan gigi 1x2 3 buah 0 buah
20
(Halstead-Mosquito)
Klem arteri, 12 cm lurus,tanpa gigi 3 buah 0 buah
21
(Halstead-Mosquito)
Klem arteri, lurus (Kelly) 3 buah 0 buah
22
Klem/pemegang jarum jahit, 18 cm 3 buah 1 buah
23 (Mayo-
Hegar)
Korentang, lengkung, penjepit alat steril 2 buah 0 buah
24 (23
cm)
Korentang, penjepit sponge 2 buah 0 buah
25
Kursi roda 1 buah 1 buah
26
Lampu kepala 1 buah 1 buah
27
52
50. Sphygmomanometer untuk dewasa 1 buah 1 buah
51. Stand lamp untuk tindakan 1 buah 0 buah
52. Standar infus 2 buah 1 buah
53. Steteskop anak 1 buah 0 buah
54. Steteskop dewasa 1 buah 1 buah
55. Steteskop janin/Laenac 1 buah 0 buah
56. Suction pump (alat penghisap) 1 buah 0 buah
Sudip lidah logam/Spatula lidah logam 4 buah 0 buah
57.
panjang 12 cm
Sudip lidah logam/Spatula lidah logam 4 buah 0 buah
58.
panjang 16,5 cm
59. Tabung oksigen dan regulator 1 buah 1 buah
Tempat tidur periksa dan 1 buah 3 buah
60.
perlengkapannya
61. Termometer anak 1 buah 0 buah
62. Termometer dewasa 1 buah 1 buah
63. Timbangan anak 1 buah 1 buah
64. Timbangan dewasa 1 buah 1 buah
65. Tissue Forceps 1 buah 0 buah
66. Torniket karet 1 buah 1 buah
67. Usungan (brankar ) 1 buah 1 buah
53
Kebutuhan kebutuhan
Disposable syringe 10 cc Sesuai Sesuai
11.
Kebutuhan kebutuhan
Disposable syringe 2,5 - 3 cc Sesuai Sesuai
12.
Kebutuhan kebutuhan
Disposable syringe 5 cc Sesuai Sesuai
13.
Kebutuhan kebutuhan
Disposable syringe 50 cc Sesuai Sesuai
14.
Kebutuhan kebutuhan
15. Endotracheal tube ( ETT ) 2.5 1 buah 0 buah
16. Endotracheal tube ( ETT ) 3 1 buah 0 buah
17. Endotracheal tube ( ETT ) 4 1 buah 0 buah
18. Goggle 1 buah buah
Infus set/ intra vena set dewasa Sesuai Sesuai
19.
Kebutuhan kebutuhan
Infus set/intra vena set anak Sesuai Sesuai
20.
Kebutuhan kebutuhan
Jarum jahit untuk operasi mata, ½ Sesuai 0
21.
lingkaran Kebutuhan
Jarum jahit, lengkung, ½ lingkaran Sesuai Sesuai
22.
penampang segitiga Kebutuhan kebutuhan
Jarum jahit, lengkung, ½ lingkaran, Sesuai Sesuai
23.
penampang bulat Kebutuhan kebutuhan
Jarum jahit, lengkung, 3/8 lingkaran Sesuai Sesuai
24.
penampang segitiga kebutuhan kebutuhan
Jarum jahit, lengkung, 3/8 lingkaran, Sesuai Sesuai
25.
penampang bulat Kebutuhan kebutuhan
Kapas Sesuai 1 Bal
26.
Kebutuhan
Kasa non steril Sesuai Sesuai
27.
Kebutuhan kebutuhan
Kasa steril Sesuai Sesuai
28.
Kebutuhan kebutuhan
29. Kateter Foley ukuran 5-8 French 2 buah 0
Kateter karet No. 10 (Nelaton) Sesuai 0
30.
Kebutuhan
Kateter karet No. 12 (Nelaton) Sesuai 0
31.
Kebutuhan
32. Kateter karet No. 14 (Nelaton) Sesuai 0
54
Kebutuhan
33. Lubricant gel 1 tube 1 Tube
Sesuai 2 kotak
Masker wajah Kebutuhan
34.
Micropore surgical tape Sesuai 5 Buah
35.
Kebutuhan
Mucous suction, silikon Nomor 8 dan 10 Sesuai 0
36.
Kebutuhan
Nasogastric Tube/selang lambung ( 3,5,8 Sesuai 0
37.
) Kebutuhan
Pelilit kapas/Cotton applicator Sesuai 0
38.
Kebutuhan
39. Sabun tangan atau antiseptic 1 botol 1 botol
Sarung tangan non steril Sesuai 1 kotak
40.
Kebutuhan
Sarung tangan steril Sesuai 5 buah
41.
Kebutuhan
Selang karet untuk anus Sesuai 0
42.
Kebutuhan
Skapel, mata pisau bedah besar 1 box 0
43.
Skapel,mata pisau bedah kecil 1 box 0
44.
Verban elastic Sesuai 0
45.
Kebutuhan
46. Water based gel untuk EKG dan Doppler 1 tube 1 tube
III. Perlengkapan
1. Bak instrument tertutup 2 buah 1 buah
2. Bantal 1 buah 0
3. Celemek plastic 1 buah 0
Dorongan tabung oksigen dengan tali 1 buah 1 buah
4.
pengaman
5. Duk bolong, sedang 2 buah 2 buah
6. Jam/timer 1 buah 1 buah
7. Kain balut segitiga ( mitella ) 5 buah 0 buah
8. Kasur 1 buah 0 buah
9. Kotak penyimpan jarum bekas 2 buah 2 buah
10. Lemari alat 1 buah 1buah
11. Lemari obat 1 buah 1 buah
55
12. Mangkok untuk larutan 2 buah 1 buah
13. Meja instrumen/alat 1 buah 1 buah
14. Perlak plastic 2 buah 0 buah
15. Pispot 2 buah 0 buah
16. Sarung bantal 2 buah 0 buah
17. Seprei 2 buah 0 buah
18. Sikat tangan 1 buah 0 buah
19. Sikat untuk membersihkan peralatan 1 buah 1buah
20. Stop Watch 1 buah 1 buah
Tempat sampah tertutup yang dilengkapi
21.
dengan injakan pembuka penutup 1 buah 2 buah
22. Toples kapas/Kasa steril 1 buah 0 buah
IV. Meubelair
1. Kursi kerja 3 buah 1 buah
2. Lemari arsip 1 buah 1 buah
3. Meja tulis ½ biro 1 buah 1 buah
56
D. Ruangan Kesehatan Ibu, Anak (KIA), KB, dan Imunisasi
JUMLAH
Jenis Peralatan PERALATAN
Sesuai Yang ada di
No
Permenkes Puskesmas
57
30. Tempat Tidur Periksa 1 buah 1 buah
31. Termometer Dewasa 1 buah 1 buah
32. Timbangan Dewasa 1 buah 1 buah
33. Torniket Karet 1 buah 0 buah
58
Kain Steril Sesuai Sesuai
7.
Kebutuhan kebutuhan
Kapas Sesuai 1 bal
8.
Kebutuhan
Kasa Non Steril Sesuai 1 Tromol
9.
Kebutuhan
Kasa Steril Sesuai 3 kotak
10.
Kebutuhan
Lidi kapas Steril Sesuai Sesuai
11.
Kebutuhan kebutuhan
Lubrikan gel Sesuai 1 tube
12.
Kebutuhan
Masker Sesuai 1 kotak
13.
Kebutuhan
Podofilin Tinctura 25% Sesuai Sesuai
14.
Kebutuhan kebutuhan
Sabun Tangan atau Antiseptik Sesuai 1 botol
15.
Kebutuhan
Sarung tangan Sesuai 2 kotak
16.
Kebutuhan
VI. Perlengkapan
1. Ari timer 1 buah 0 buah
2. Bantal 1 buah 0 buah
3. Baskom Cuci Tangan 1 buah 0 buah
4. Celemek Plastik 1 buah 0 buah
5. Duk Bolong, Sedang 2 buah 1 buah
6. Kasur 1 buah 0 buah
7. Kotak Penyimpan Jarum Bekas 1 buah 1 buah
8. Lemari Alat 1 buah 1 buah
9. Lemari Obat 1 buah 0 buah
10. Meteran (untuk mengukur tinggi Fundus) 1 buah 1 buah
11. Perlak 2 buah 1 buah
12. Pispot 1 buah 1 buah
13. Pita Pengukur Lila 1 buah 1 buah
14. Pompa Payudara untukASI 1 buah 0 buah
15. Sarung Bantal 2 buah 0 buah
16. Selimut 1 buah 1 buah
17. Seprei 2 buah 0 buah
18. Set Tumbuh Kembang Anak 1 buah 0 buah
19. Sikat untuk Membersihkan Peralatan 1 buah 0 buah
59
Tempat Sampah Tertutup yang
20. dilengkapi 2 buah 2 buah
dengan injakan pembuka penutup
21. Tirai 1 buah 1 buah
22. Toples Kapas / Kasa Steril 1 buah 1 buah
23. Tromol Kasa / Kain Steril 1 buah 1 buah
24. Waskom Bengkok Kecil 1 buah 0 Buah
VII. Meubelair
1. Kursi Kerja 4 buah 2 buah
2. Lemari Arsip 1 buah 1 buah
3. Meja Tulis ½ biro 1 buah 2 buah
B. KESEHATAN ANAK
1. Bagan Dinding MTBS 1 buah 0 buah
2. Bagan MTBS 1 buah 0 buah
3. Buku register Bayi 1 buah 1 buah
Formulir Deteksi Dini Tumbuh Kembang Sesuai 1 bendel
4.
Anak Kebutuhan
Formulir Kuesioner Pra Skrining Sesuai 1 bendel
5.
Perkembangan (KPSP) Kebutuhan
60
Formulir Laporan Kesehatan Anak Balita Sesuai 1 bendel
6.
dan Prasekolah Kebutuhan
Formulir Laporan Kesehatan Bayi Sesuai 1 bendel
7.
Kebutuhan
Formulir Pencatatan Balita Sakit umur 2 Sesuai 0 bendel
8.
bulan sampai 5 tahun Kebutuhan
Formulir Pencatatan Bayi Muda umur Sesuai 0 bendel
9.
kurang dari 2 bulan Kebutuhan
Formulir Rekapitulasi Laporan Kesehatan Sesuai 0 bendel
10.
Anak Balita dan Prasekolah Kebutuhan
Formulir Rekapitulasi Laporan Kesehatan Sesuai 0 bendel
11.
Bayi Kebutuhan
Register Kohort Anak Balita Sesuai 0 buah
12.
Kebutuhan
13. Register Kohort Bayi 1 buah 1 buah
C. IMUNISASI
Formulir lain sesuai kebutuhan Sesuai Sesuai
1. pelayanan Kebutuhan kebutuhan
yang diberikan
Formulir laporan Sesuai Sesuai
2.
Kebutuhan kebutuhan
E. Ruangan Persalinan
61
9. Gunting Benang 3 buah 2 buah
10. Gunting Episiotomi 3 buah 2 buah
11. Gunting Iris Lengkung 3 buah 1 buah
12. Gunting Operasi Lurus 3 buah 1 buah
13. Gunting Tali Pusat 3 buah 2 buah
14. Klem Fenster/Klem Ovum 3 buah 1 buah
15. Klem Kasa (Korentang) 3 buah 1 buah
16. Klem Kelly/Klem Kocher Lurus 3 buah 2 buah
17. Klem Linen Backhauss 3 buah 0 buah
18. Klem Mosquito Halsted Lengkung 3 buah 0 buah
19. Klem Mosquito Halsted Lurus 3 buah 0 buah
20. Klem Pemasang Klip Hegenbarth 3 buah 0 buah
21. Lampu Periksa Halogen 1 buah 1 buah
22. Masker Oksigen + Kanula Nasal Dewasa 2 buah 2 buah
23. Meja Instrumen 2 buah 1 buah
24. Needle Holder Matheiu 3 buah 0 buah
25. Pelvimeter Obstetrik 1 buah 0 buah
26. Pinset Jaringan (Sirurgis) 3 buah 2 buah
27. Pinset Jaringan Semken 3 buah 0 buah
28. Pinset Kasa (Anatomis) 3 buah 1 buah
29. Resusitator Dewasa 1 set 1 set
30. Retraktor Finsen Tajam 1 buah 0 buah
31. Setengah Kocher 3 buah 2 buah
32. Skalpel No. 3 3 buah 1 buah
33. Skalpel No. 4 3 buah 0 buah
34. Spekulum (Sims) Besar 5 buah 3buah
35. Spekulum (Sims) Kecil 5 buah 2 buah
36. Spekulum (Sims) Medium 5 buah 3 buah
37. Spekulum Cocor Bebek Grave Besar 5 buah 0 buah
38. Spekulum Cocor Bebek Grave Kecil 5 buah 0 buah
39. Spekulum Cocor Bebek Grave Medium 5 buah 0 buah
40. Standar infus 1 buah 1 buah
41. Stetoskop Dewasa 1 buah 1 buah
42. Stetoskop Janin/ Fetoscope 1 buah 1 buah
43. Stilet untuk Pemasangan ETT 1 buah 0 buah
44. Tabung Oksigen dan Regulator 1 set 1 set
45. Tempat Klem Kasa (Korentang) 2 buah 0 buah
46. Tempat Tidur Periksa (examination bed) 1 set 0 set
47. Tempat Tidur untuk Persalinan 1 set 1 set
48. Tensimeter dewasa 1 buah 1 buah
49. Termometer Dewasa 1 buah 1 buah
62
II. Set Insersi dan Ekstraksi AKDR
1. Aligator Ekstraktor AKDR 3 buah 1 buah
2. Gunting Mayo CVD 3 buah 1 buah
Klem Kasa Lurus (Sponge Foster 3 buah 1 buah
3.
Straight)
4. Klem Penarik Benang AKDR 3 buah 1 buah
5. Sonde Uterus Sims 3 buah 2 buah
6. Tenakulum Schroeder 3 buah 2 buah
63
Kebutuhan
Jarum Jahit Tumpul Sesuai 1 box
8.
Kebutuhan
Kantong Urin Sesuai 5 buah
9.
Kebutuhan
Kapas Sesuai 1 buah
10.
Kebutuhan
Kateter Folley dewasa Sesuai 3 buah
11.
Kebutuhan
Kateter Nelaton Sesuai 1 buah
12.
Kebutuhan
Kateter intravena 16 G Sesuai 10 buah
13.
Kebutuhan
Kateter intravena 18 G Sesuai 10 buah
14.
Kebutuhan
Kateter Intravena 20 G Sesuai 10 buah
15.
Kebutuhan
16. Kateter Penghisap Lendir Dewasa 10 2 buah 0 buah
17. Kateter Penghisap Lendir Dewasa 8 2buah 0 buah
18. Nasogastric Tube Dewasa 3 buah 0 buah
19. Nasogastric Tube Dewasa 5 3 buah 0 buah
Pembalut Sesuai 1 box
20.
Kebutuhan
Pengikat tali pusat Sesuai 10 buah
21.
Kebutuhan
Plester Non Woven Sesuai 2 buah
22.
Kebutuhan
Sabun Cair untuk Cuci Tangan Sesuai 1 buah
23.
Kebutuhan
Sarung Tangan Sesuai 2 kotak
24.
Kebutuhan
Sarung Tangan Panjang (Manual Sesuai 5 buah
25.
Plasenta) Kebutuhan
Sarung Tangan Steril Sesuai 10 buah
26.
Kebutuhan
27. Spuit disposable (steril) 20 ml 5 buah 0 buah
28. Spuit/Disposable Syringe (steril) 1 ml 5 buah 10 buah
29. Spuit/Disposable Syringe (steril) 10 ml 5 buah 2 buah
30. Spuit/Disposable Syringe (steril) 3 ml 5 buah 10 buah
64
31. Spuit/Disposable Syringe (steril) 5 ml 5 buah 10 buah
32. Three-way Stopcock (steril) 5 buah 0 buah
V. Perlengkapan
1. Lemari Alat 1 buah 1 buah
2. Lemari Obat 1 buah 0 buah
3. Mangkok Iodin 1 buah 1 buah
4. Pengukur panjang bayi 1 buah 1 buah
5. Pengukur Tinggi Badan (microtoise) 1 buah 0 buah
6. Pisau Pencukur 1 buah 0 buah
7. Timbangan bayi 1 buah 1 buah
8. Timbangan Dewasa 1 buah 1 buah
9. Tromol Kasa 1 buah 1 buah
10. Waskom Bengkok Ukuran 30 cm 1 buah 1 buah
11. Waskom Bengkok Ukuran 23 cm 1 buah 1 buah
JUMLAH
PERALATAN
Sesuai Yang ada di
JENIS PERALATAN
NO Permenkes Puskesmas
VI. Meubelair
1. Kursi Kerja 3 buah 1 buah
2. Lemari Arsip 1 buah 1 buah
3. Meja Tulis ½ biro 1 buah 1 buah
65
Kebutuhan
Formulir Persalinan/nifas dan KB Sesuai 20 lembar
5.
Kebutuhan
Formulir Rujukan Sesuai 20 lembar
6.
Kebutuhan
Formulir Surat Kelahiran Sesuai 20 lembar
7.
Kebutuhan
Formulir Surat Kematian Sesuai 0 bendel
8.
Kebutuhan
Formulir Surat Keterangan Cuti Bersalin Sesuai 0 bendel
9.
Kebutuhan
66
Kateter Folley dewasa Sesuai 1 buah
5.
Kebutuhan
Sesuai 2 buah
6.
Kateter intravena 16 G Kebutuhan
Kateter intravena 18 G Sesuai 2 buah
7.
Kebutuhan
Kateter Intravena 20 G Sesuai 2 buah
8.
Kebutuhan
9. Kateter Penghisap Lendir Dewasa 10 2 buah 1 buah
10. Kateter Penghisap Lendir Dewasa 8 2 buah 1 buah
Sesuai 1 box
Sarung Tangan Kebutuhan
11.
Sarung Tangan Steril Sesuai 5 buah
12.
Kebutuhan
13. Spuit disposable (steril) 20 ml 5 buah 0 buah
14. Spuit/Disposable Syringe (steril) 1 ml 5 buah 5 buah
15. Spuit/Disposable Syringe (steril) 10 ml 5 buah 0 buah
16. Spuit/Disposable Syringe (steril) 3 ml 5 buah 5 buah
17. Spuit/Disposable Syringe (steril) 5 ml 5 buah 5 buah
III. Perlengkapan
1. Bantal 1 buah 1 buah
2. Baskom Kecil 1 buah 1 buah
Handuk Pembungkus Neonatus Sesuai 1 buah
3.
Kebutuhan
Kantong Metode Kanguru sesuai ukuran 1 set 1 set
4.
neonatus
5. Kasur 1 buah 1 buah
6. Kotak Penyimpan Jarum Bekas 1 buah 1 buah
7. Lemari Obat 1 buah 0 buah
8. Lemari Alat 1 buah 0 buah
9. Lemari Kecil Pasien 1 buah 1 buah
10. Perlak 2 buah 1 buah
11. Pispot 1 buah 1 buah
12. Pompa Payudara untukASI 1 buah 1 buah
13. Sarung Bantal 2 buah 2 buah
14. Selimut Bayi 2 buah 2 buah
15. Selimut Dewasa 2 buah 2 buah
16. Seprei 2 buah 2 buah
17. Set Tumbuh Kembang Anak 1 buah 1 buah
67
18. Sikat untuk Membersihkan Peralatan 1 buah 1 buah
Tempat Sampah Tertutup yang dilengkapi
19.
dengan injakan pembuka penutup 2 buah 2 buah
20. Toples Kapas / Kasa Steril 2 buah 0 buah
21. Tromol Kasa / Kain Steril 2 buah 1 buah
22. Waskom Bengkok Kecil 2 buah 2 buah
IV. Meubelair
1. Kursi Kerja 3 buah 0 buah
2. Lemari Arsip 1 buah 1 buah
3. Meja Tulis ½ biro 1 buah 0 buah
68
Besar (Spoon Excavator Large)
Double Ended Applier andCarver 1 Buah 1 Buah
SpatulaPlastik 1 Buah 2 Buah
Hatchet 1 Buah 0 Buah
BatuAsah 1 Buah 0 Buah
2. Bein Lurus Besar 1 Buah 1 Buah
Bein Lurus Kecil 1 Buah 1 Buah
3.
Bor Intan (Diamond Bur Assorted) 1 Set 1set
untukAir
4. Jet Hand Piece (Kecepatan Tinggi)
(round, inverted danfissure)
JUMLAH PERALATAN
Jenis Peralatan KESEHATAN
69
13. Light Curing 1 buah 1 buah
Mikromotor dengan Straight danContra 1 buah 1 buah
Angle Hand Piece (Low Speed Micro
14.
Motor portable)
15. Pelindung Jari 1 buah 0 buah
Pemegang Matriks (Matrix Holder) 1 buah 1 buah
16.
17. Penahan Lidah 1 buah 0 buah
Pengungkit Akar Gigi Kanan Mesial 1 buah 1 buah
18. (Cryer
Distal)
Pengungkit Akar Gigi Kanan Mesial 1 buah 1 buah
19. (Cryer
Mesial)
20. Penumpat Plastis 1 buah 8 buah
21. Periodontal Probe 1 buah 1 buah
22. Penumpat Semen Berujung Dua 1 buah 3 buah
23. Pinset Gigi 5 buah 10 buah
24. Polishing Bur 1 set 1 set
Skeler Standar , Bentuk Cangkul Kiri 1 buah 1 buah
25. (Type
Chisel/Mesial)
Skeler Standar , Bentuk Cangkul Kanan 1 buah 0 buah
26. (Type
Chisel/Mesial)
Skeler Standar, Bentuk Tombak (Type 1 buah 0 buah
27.
Hook)
Skeler Standar, Black Kiri dan 1 buah 0 buah
28. Kanan(Type
Chisel/Mesial)
Skeler Standar, Black Kiri dan Kiri (Type 1 buah 0 buah
29.
Chisel/Mesial)
30. Skeler Ultrasonik 1 buah 1 buah
31. Sonde Lengkung 5 buah 10 Buah
32. Sonde Lurus 5 buah 2 Buah
33. Spatula Pengaduk Semen 1 buah 5 buah
34. Spatula Pengaduk SemenIonomer 1 buah 2 buah
35. Set Tang Pencabutan Dewasa (set)
Tang gigi anterior rahang atasdewasa 1 buah 2 buah
70
Tang gigi premolar rahangatas 1 buah 1 buah
Tang gigi molar kanan rahangatas 1 buah 2 buah
Tang gigi molar kiri rahangatas 1 buah 2 buah
Tang molar 3 rahangatas 1 buah 1 buah
Tang sisa akar gigi anterior 1 buah 1 buah
rahangatas
Tang sisa akar gigi posterior 1 buah 1 buah
rahangatas
Tang gigi anterior dan 1 buah 1 buah
premolarrahang
bawah
Tang gigi molar rahang 1 buah 1 buah
bawahkanan/kiri
Tang gigi molar 3 rahangbawah 1 buah 1 buah
Tang sisa akar rahangbawah 1 buah 3 buah
36. Set Tang pencabutan gigi anak
Tang gigi anterior rahangatas 1 buah 1 buah
Tang molar rahangatas 1 buah 4 buah
Tang molar susu rahangatas 1 buah 4 buah
Tang sisa akar rahangatas 1 buah 2 buah
Tang gigi anterior rahangbawah 1 buah 2 buah
Tang molar rahangbawah 1 buah 3 buah
Tang sisa akar rahangbawah 1 buah 1 buah
37. Skalpel, Mata Pisau Bedah (Besar) 1 buah 0 buah
38. Skalpel, Mata Pisau Bedah (Kecil) 1 buah 0 buah
39. Skalpel, Tangkai Pisau Operasi 1 buah 0 buah
40. Tangkai kaca mulut 1 buah 10 buah
II. Perlengkapan
1. Baki Logam Tempat Alat Steril Bertutup 1 buah 7 buah
2. Korentang, Penjepit Sponge (Foerster) 1 buah 0 buah
3. Lampu Spiritus Isi 120 cc 1 buah 0 buah
4. Lemari peralatan 1 buah 1 buah
5. Lempeng Kaca Pengaduk Semen 1 buah 2 buah
6. Needle Destroyer 1 buah 0 buah
7. Silinder Korentang Steril 1 buah 0 buah
8. Sterilisator kering 1 buah 1 buah
9. Tempat Alkohol (Dappen Glas) 1 buah 0 buah
71
Toples Kapas Logam dengan Pegasdan 1 buah 0 buah
10.
Tutup (50 x 70 mm)
Toples Pembuangan Kapas (50 x 75 1 buah 0 buah
11.
mm)
12. Waskom Bengkok (Neirbeken) 1 buah 3 buah
IV. Meubelair
1. Kursi Kerja 3 buah 2 buah
2. Lemari arsip 1 buah 1 buah
3. Meja Tulis ½ biro 1 buah 2 buah
72
Kebutuhan
Surat Keterangan Sakit Sesuai 1 bendel
5.
Kebutuhan
Formulir dan Surat Keterangan lain
sesuai
6.
kebutuhan pelayanan yang diberikan Sesuai 1 buah
Kebutuhan
73
Kebutuhan
24. Megaphone / Public Address System 1 buah 1 buah
25. Papan Tulis Putih 1 buah 1 buah
Poster-Poster Sesuai 10 buah
26.
Kebutuhan
27. Proyektor / LCD Proyektor 1 unit 1unit
28. Radio Kaset/ Tape Recorder 1 unit 1 unit
29. Televisi dan Antena 1 unit 1 unit
30. VCD/ DVD Player 1 unit 1 unit
Wireless System / Amplifier & Wireless 1 unit 1 unit
31.
Microphone
III. Perlengkapan
1. Kabel Tambahan, @ 20 m 1 unit 1 unit
2. Portable Generator 1 unit 1 unit
3. Tempat Sampah Tertutup 2 buah 2 buah
4. Lemari alat 1 buah 1 buah
IV. Meubelair
1. Kursi kerja 2 buah 2 buah
2. Lemari Arsip 1 buah 1 buah
3. Lemari Alat-Alat Audiovisual 1 buah 1 buah
4. Meja tulis ½ biro 1 buah 1 buah
74
H. Ruangan ASI
JUMLAH
PERALATAN
Sesuai Yang ada di
JENIS PERALATAN
NO Permenkes Puskesmas
I. Set ASI
1. Breast pump 1 buah 1 buah
III. Perlengkapan
1. Tempat Sampah Tertutup 2 buah 1 buah
2. Waskom 1 buah 1 buah
3. Waslap 2 buah 2 buah
IV. Meubelair
1. Kursi 3 buah 3 buah
2. Meja untuk ganti popok bayi 1 buah 1 buah
3. Meja perlengkapan 1 buah 1 buah
I. Laboratorium
JUMLAH
PERALATAN
Sesuai Yang ada di
JENIS PERALATAN
NO Permenkes Puskesmas
I. Set Laboratorium
1. Batang Pengaduk 3 buah 0 buah
2. Beker, Gelas 3 buah 0 buah
3. Botol Pencuci 1 buah 0 buah
4. Corong Kaca (5 cm) 3 buah 0 buah
5. Erlenmeyer, Gelas 2 buah 0 buah
75
6. Fotometer 1 buah 0 buah
7. Gelas Pengukur (100 cc) 1 buah 0 buah
8. Gelas Pengukur (16 Oz / 500 ml) 1 buah 0 buah
9. Hematology Analizer (HA) 1 set 1 set
10. Hemositometer Set /Alat Hitung Manual 1 set 0 set
11. Lemari Es 1 buah 1 buah
12. Mikroskop Binokuler 1 buah 1 buah
13. Pipet Mikro 5-50, 100-200, 500-1000 ul 1 buah 4 buah
14. Pipet Berskala (Vol 1 cc) 3 buah 1 buah
15. Pipet Berskala (Vol 10 cc) 3 buah 2 buah
16. Pipet Tetes (Pipet Pasteur) 12 buah 12 buah
Pot Spesimen Dahak Mulut Lebar Sesuai 1000 buah
17.
Kebutuhan
Pot Spesimen Urine (Mulut Lebar) Sesuai 50 buah
18.
Kebutuhan
19. Rotator Plate 1 buah 0 buah
20. Sentrifuse Listrik 1 buah 1 buah
21. Sentrifuse Mikrohematokrit 1 buah 0 buah
22. Tip Pipet (Kuning dan Biru) 3 buah 3 buah
Tabung Kapiler Mikrohematokrit Sesuai 0 buah
23.
Kebutuhan
Tabung Reaksi (12 mm) Sesuai 0 buah
24. Kebutuha
n
25. Tabung Reaksi dengan tutup karet gabus 12 buah 0 buah
26. Tabung Sentrifus Tanpa Skala 6 buah 0 buah
27. Telly Counter 1 buah 0 buah
28. Termometer 0 – 50° Celcius 1 buah 1 buah
Urinometer (Alat Pengukur Berat Jenis 1 buah 0 buah
29.
Urine)
30. Wadah Aquades 1 buah 1 buah
Westergren Set (Tabung Laju Endap 3 buah 1 buah
31.
Darah)
76
JUMLAH PERALATAN
III. Perlengkapan
1. Kaki Tiga 1 buah 0 buah
2. Lampu Spiritus 1 buah 1 buah
3. Pembendung 1 buah 1 buah
4. Penjepit Tabung dari Kayu 2 buah 0 buah
5. Pensil Kaca 1 buah 0 buah
6. Pemanas/Penangas dengan Air 1 buah 0 buah
7. Rak Pengering 1 buah 0 buah
8. Rak Pewarna Kaca Preparat 1 buah 1 buah
9. Rak Tabung Reaksi 1 buah 2 buah
10. Stopwatch 1 buah 1 buah
11. Sengkelit / Ose 3 buah 0 buah
12. Sikat Tabung Reaksi 1 buah 0 buah
13. Timer 1 buah 1 buah
IV. Meubelair
1. Kursi Kerja 2 buah 2 buah
2. Lemari Peralatan 1 buah 1 buah
3. Meja Tulis ½ biro 1 buah 1 buah
77
Kebutuhan
Formulir Informed Consent Sesuai 10 lembar
2.
Kebutuhan
Formulir dan Surat Keterangan lain
sesuai
3.
kebutuhan pelayanan yang diberikan Sesuai 1 buah
Kebutuhan
J. Ruangan Farmasi
Jumlah Peralatan
No Sesuai Yang ada di
Jenis Peralatan
Permenkes Puskesmas
I. Set Farmasi
1. Analitical Balance (Timbangan Mikro) 1 buah 0 buah
2. Batang Pengaduk 1 buah 0 buah
3. Corong 1 buah 0 buah
4. Cawan Penguap Porselen (d.5-15cm) 1 buah 0 buah
Gelas Pengukur 10mL, 100mL dan 1 buah 1 buah
5.
250mL
6. Gelas Piala 100mL, 500mL dan 1L 1 buah 0 buah
7. Higrometer 1 buah 1 buah
Mortir (d. 5-10cm dan d.10-15cm) + 1 buah 1 buah
8.
stamper
9. Pipet Berskala 1 buah 0 buah
10. Spatel logam 1 buah 0 buah
11. Shaker 1 buah 0 buah
12. Termometer skala 100 1 buah 0 buah
78
Bahan Obat Berbahaya Lainnya
Rak tempat pengeringan alat 1 buah 0 buah
6.
IV. Meubelair
1. Kursi Kerja 2 buah 2 buah
2. Lemari arsip 1 buah 1 buah
3. Meja Tulis ½ biro 1 buah 2 buah
V. Pencatatan & Pelaporan
1. Blanko LPLPO 1 buah 1 buah
2. Blanko Kartu Stok Obat 1 buah 1 buah
3. Blanko Copy resep 1 buah 0 buah
4. Buku Penerimaan 1 buah 1 buah
5. Buku Pengiriman 1 buah 1 buah
Buku Pengeluaran Obat Bebas, Bebas 1 buah 1 buah
6.
Terbatas dan Keras
Buku Pencatatan Narkotika dan 1 buah 1 buah
7.
Psikotropika
Form Laporan Narkotika dan 1 buah 1 buah
8.
Psikotropika
Formulir dan Surat Keterangan lain
9. sesuai Sesuai 1 buah
kebutuhan pelayanan yang diberikan Kebutuhan
79
10. Gunting Mayo Lurus/Lengkung 3 buah 0 buah
11 Gunting Pembuka Jahitan, Lurus 3 buah 0 buah
12. Kaca Pembesar 3 buah 0 buah
13. Kanula Hidung 3 buah 0 buah
14. Kateter, Selang Penghisap Lendir Bayi 3 buah 0 buah
15. Kauter 3 buah 0 buah
16. Klem Agrave, 14 Mm (Isi 100) 3 buah 0 buah
Klem Arteri, 12 Cm, Lengkung Dengan 3 buah 0 buah
17. Gigi
1 X 2 (Halstead-Mosquito)
Klem Arteri, 12 Cm, Lengkung Tanpa 3 buah 0 buah
18. Gigi
(Halstead-Mosquito)
Klem Arteri, 12 Cm, Lurus Dengan Gigi 3 buah 0 buah
19. 1X
2 (Halstead-Mosquito)
Klem Arteri, 12 Cm, Lurus Tanpa Gigi 1 3 buah 0 buah
20. X2
(Halstead-Mosquito)
21. Klem Arteri, Lurus (Kelly) 3 buah 0 buah
Klem/Pemegang Jarum Jahit Dengan 3 buah 0 buah
22. Kunci
(Baraquer)
Klem/Pemegang Jarum Jahit (Mathieu 3 buah 0 buah
23.
Standar)
24. Klem/Pemegang Silet (Barraquer) 3 buah 0 buah
Klem/Penjepit Kain (Kocher- 3 buah 0 buah
25. Backhaus)/Duk
Klem
Klep Pengatur Oksigen Dengan 3 buah 1 buah
26.
Humidifer
Korentang, Lengkung, Penjepit Alat 3 buah 0 buah
27. Steril,
23 Cm (Cheattle)
28. Korentang, Penjepit Sponge (Foerster) 3 buah 0 buah
29. Inkubator Bayi 1 buah 0 buah
30. Lampu Periksa 1 buah 0 buah
31. Lampu Senter 1 buah 0 buah
32. Manset Anak; Dengan Velecro 1 buah 1 buah
33. Manset Dewasa 1 buah 1 buah
34. Meja Instrumen, Mayo Berstandar 1 buah 0 buah
80
35. Meja Instrumen/Alat 1 buah 0 buah
36. Nebulizer 1 buah 1 buah
37. Pinset Anatomis, 14,5 Cm 2 buah 1 buah
38. Pinset Anatomis, 18 Cm 2 buah 1 buah
39. Pinset Anatomis (Untuk Specimen) 2 buah 1 buah
40. Pinset Bedah, 14,5 Cm 2 buah 0 buah
41. Pinset Bedah, 18 Cm 2 buah 0 buah
42. Resusitator Untuk Dewasa 1 buah 0 buah
43. Resusitator For Infant 1 buah 0 buah
44. Selang Oksigen 3 buah 3 buah
45. Skalpel, Tangkai Pisau Operasi 2 buah 0 buah
46. Spalk 1 buah 1 buah
47. Sphygmomanometer 2 buah 1 buah
sesuai
Standar Infus jumlah 5 buah
48.
tempat tidur
49. Standar Waskom, Tunggal 1 buah 0 buah
50. Standar Waskom, Ganda 1 buah 1 buah
51. Stetoskop Infant 1 buah 1 buah
52. Stetoskop Anak 1 buah 1 buah
53. Stetoskop Dewasa 1 buah 1 buah
54. Suction Pump 1 buah 1 buah
55. Sonde Dengan Mata, 14,5 Cm 1 buah 0 buah
56. Sonde Pengukur Dalam Luka 1 buah 0 buah
Tabung Oksigen 6 Meterkubik Dan 1 buah 0 buah
57.
Regulator
Tabung Oksigen 1 Meterkubik Dan 1 buah 1 buah
58.
Regulator
59. Tabung/Sungkup Untuk Resusitasi 2 buah 1 buah
60. Termometer Infant 1 buah 1 buah
61. Termometer Dewasa 1 buah 1 buah
Tempat Tidur Rawat Inap 5 s.d 8 5 buah
62.
buah
63. Tempat Tidur Rawat Inap Untuk Anak 2 buah 0 buah
64. Torniket Karet 1 buah 1 buah
Tromol Kasa/Kain Steril (125 X 120 1 buah 1 buah
65.
Mm)
Tromol Kasa/Kain Steril (150 X 150 1 buah 1 buah
66.
Mm)
67. Waskom Bengkok 1 buah 1 buah
68. Waskom Cekung 1 buah 1 buah
69. Waskom Cuci 1 buah 1 buah
70. Wing Needle 3 buah 3 buah
81
II. Bahan Habis Pakai
Cairan Antiseptik/Antimikroba Sesuai
1. (Klorheksidin kebutuhan 1 buah
Glukonat 2-4%, Alkohol 60-90%)
2. Benang Cat Gut (15 Cm) / Rol / Kaset 1 roll 1 roll
3. Disposable Syringe, 1 Cc 1 box 1 box
Disposable Syringe, 3 Cc 1 box 1 box
4. Disposable Syringe, 5 Cc 1 box 1 box
5. Disposable Syringe, 10 Cc 1 box 0 box
Jarum Jahit, Lengkung, 1/2 Lingkaran, 1 box 1 box
6.
Penampang Bulat
Jarum Jahit, Lengkung, 1/2 Lingkaran, 1 box 1 box
7.
Penampang Segitiga
Jarum Jahit, Lengkung, 3/8 Lingkaran, 1 box 1 box
8.
Penampang Bulat
Jarum Jahit, Lengkung, 3/8 Lingkaran, 1 box 1 box
9.
Penampang Segitiga
10. Kasa Non Steril 1 box 1 box
11. Kasa Steril 1 box 1 box
12. Kapas 1 box 1 box
13. Masker 1 box 1 box
14. Plester 1 box 1 box
Sarung Tangan , Nomor 6 ½ Steril dan 1 box 1 box
15.
NonSteril
Sarung Tangan , Nomor 7 Steril Dan 1 box 1 box
16. Non
Steril
Sarung Tangan , Nomor 7 ½ Steril Dan 1 box 1 box
17. Non
Steril
III. Perlengkapan
Sesuai
Jumlah 8 buah
Bantal
1. Tempat
Tidur
2. Dorongan Untuk Tabung Oksigen 2 buah 2 buah
3. Duk Biasa, Besar (274 X 183 Cm) 3 buah 2 buah
Duk Biasa, Kecil (91 X 114 Cm) 3 buah 2 buah
4. Duk Biasa, Sedang (91 X 98 Cm) 3 buah 2 buah
5. Duk Bolong, Besar (274 X 183 Cm) 3 buah 2 buah
82
Letak
Lubang Di Tengah (23 X 10)
6. Duk Bolong, Kecil 3 buah 2 buah
7. Duk Bolong, Sedang 3 buah 2 buah
8. Handuk Bayi 3 buah 1 buah
9. Handuk Kecil (60 X 40 Cm) 3 buah 1 buah
10. Kain Penutup Meja Mayo 3 buah 0 buah
Sesuai
Kasur Jumlah 5 buah
11. Tempat
Tidur
12. Kursi Roda 1 buah 1 buah
13. Lap Untuk Mandi Pasien 10 buah 5 buah
14. Pispot Anak 1 buah 0 buah
15. Pispot Dewasa 2 buah 2 buah
16. Pispot Fraktur/Immobilisasi 2 buah 0 buah
17. Pispot Pria/Urinal 1 buah 1 buah
18. Perlak, Tebal Lunak (200 X 90 Cm) 10 buah 5 buah
19. Sarung Bantal 20 buah 10 buah
20. Selimut 20 buah 7 buah
21. Selimut Bayi 15 buah 3 buah
22. Sikat Tangan 5 buah 1 buah
23. Sprei 20 buah 10 buah
24. Sprei Kecil/Steek Laken 15 buah 10 buah
Tempat Sampah Tertutup Dengan 4 buah 3 buah
25. Injakan
IV. Meubelair
1. Kursi 12 buah 5 buah
Sesuai
Lemari Kecil untuk perlengkapan pasien Jumlah 5 buah
2. Tempat
Tidur
3. Lemari Peralatan 1 buah 1 buah
4. Penyekat Ruangan 7 buah 2 buah
83
Kebutuhan 10 lembar
Kertas Resep Sesuai
4.
Kebutuhan 1 bendel
Rekam Medis Pasien Rawat Inap Sesuai
5.
Kebutuhan 10 buah
Register Pasien Rawat Inap Sesuai
6.
Kebutuhan 1 buah
Surat Keterangan Sakit Sesuai
7.
Kebutuhan 1 bendel
84
service, belanja bahan-bahan minyak/gas dan pelumas, belanja pajak
kendaraan bermotor, pemeliharaan peralatan dan mesin.
85