Anda di halaman 1dari 111

LAPORAN

PROFIL
UPT PUSKESMAS
PARIGI
TAHUN 2019

KATA PENGANTAR

1
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan karuniaNya sehingga kami bisa menyelesaikan Laporan Profl
UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019.

Adapun isi Laporan Profil UPT Puskesmas Parigi ini adalah mengenai hasil
pencapaian setiap program yang telah dilaksanakan pada Tahun 2019, dan
masalah – masalah yang dihadapi di dalam proses pencapaian hasil program
tersebut.

Disadari sepenuhnya bahwa penyajian Laporan Profil UPT Puskesmas


Parigi ini masih belum memenuhi harapan, baik dalam hal kelengkapan data,
keakuratan dan bentuk penyajiannya.Semua ini tak lepas karna keterbatasan
waktu,tenaga,dan kemampuan kami dalam penyusunan Laporan Profil UPT
Puskesmas Parigi. Maka untuk penyusunan Laporan Profil UPT Puskesmas Parigi
yang akan datang kami mohon bimbingan dan saran kepada semua pihak yang
terkait dalam penyempurnaannya.

Dan tak lupa kami haturkan terima kasih kepada semua staf Puskesmas
Parigi atas bantuan dan kerjasamanya,sehingga Laporan Profil UPT Puskesmas
Parigi Tahun 2019 ini tersusun dengan cepat dan tepat waktu.

Kepala UPT Puskesmas Parigi

Ia Solihat, S.ST
NIP. 19680106 198912 2 002

BAB I

2
PENDAHULUAN

1.1 Izin Operasional Puskesmas

UPT Puskesmas Parigi berdiri pada Tahun 2010. Izin Operasional UPT
Puskesmas Parigi diberlakukan berdasarkan Keputusan Walikota Tangerang
Selatan tentang Izin Operasional UPT Puskesmas Parigi Nomor : 445.4/0017-
DPMPTSP//OL/2018 pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu.

1.2 Karakteristik Wilayah Kerja Puskesmas dan Kemampuan


Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas

UPT Puskesmas Parigi merupakan Puskesmas wilayah perkotaan. Wilayah


kerja UPT Puskesmas Parigi meliputi dua kelurahan, yang merupakan
pemekaran dari Desa Perigi menjadi Kelurahan Parigi dan Kelurahan Parigi
Baru. UPT Puskesmas Parigi dapat diakses oleh masyarakat dengan
menggunakan transportasi umum maupun kendaraan pribadi. Masyarakat di
wilayah kerjanya terdiri dari masyarakat asli yang beretnis Betawi, juga
masyarakat pendatang yang beretnis Jawa, Sunda, Batak, Padang,
Madura,Tionghoa dan lain-lain.
Prinsip penyelenggaraan puskesmas meliputi :
a. Paradigma Sehat
b. Pertanggung Jawaban Wilayah
c. Kemandirian Masyarakat
d. Pemerataan
e. Tekhnologi tepat guna
f. Keterpaduan dan Ketersinambungan

Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk


mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat.

3
Dalam melaksanakan tugas, puskesmas menyelenggarakan fungsi :
a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama diwilayah kerjanya
b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama diwilayah kerjanya

Berdasarkan Permenkes 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan


Masyarakat Pasal 21 kategori UPT Puskesmas Parigi termasuk dalam
Puskesmas kawasan perkotaan dan berdasarkan Keputusan Walikota
Tangerang Selatan No 440/Kep.122-Huk/2018 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat kawasan Perkotaan, Pusat Kesehatan Masyarakat Non Rawat
Inap dan Pusat Kesehatan Masyarakat Rawat Inap, disebutkan bahwa UPT
Puskesmas Parigi termasuk Puskesmas Kawasan Perkotaan dan Puskesmas
Rawat Inap.

1.3 Gambaran Wilayah Kerja


1.3.1 Nama dan Jumlah Kelurahan
UPT Puskesmas Parigi bertanggungjawab atas wilayah kerja yang
terdiri dari 2 Kelurahan, yakni Kelurahan Parigi dan Parigi Baru. Total
luas wilayah kerja UPT Puskesmas Parigi sebesar 458.91 Ha. Batas-
batas wilayah kerja UPT Puskesmas Parigi yaitu:

Sebelah Utara : Berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas


Pondok Kacang Timur
Sebelah Barat : Berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas
Pondok Jagung
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas
Jombang
Sebelah Timur : Berbatasan dengan wilayah Kerja Puskesmas
Pondok Aren

Gambar I.1 Peta Wilayah Kelurahan Parigi

4
Gambar I.2 Peta Wilayah Kelurahan Perigi Baru

1.3.2 Demografi
Jumlah penduduk di wilayah puskesmas Parigi berdasarkan data
yang diperoleh dari kelurahan Parigi dan Parigi Baru adalah sebanyak
40.957 jiwa yang terdiri dari 20.671 jiwa laki-laki dan 20.286 jiwa
perempuan. Jumlah kepala keluarga sebanyak 12.818 KK dengan rata-
rata jiwa per rumah tangga adalah 7,24. Tingkat kepadatan penduduk
yang tersebar di 29 RW dan 112 RT, yaitu 11.385,64 jiwa/Ha.

Tabel I.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Wilayah


Kerja UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019
Jumlah Total

5
Laki-laki Perempuan
20.671 20.286 40.957
Sumber: Profil Kecamatan Pondok Aren

Tabel I.2 Sebaran Penduduk Menurut Kelompok Umur di Wilayah


Kerja UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019

0-10 11-20 21-30 31-40 41-50 51-60 ˃ 60


tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun

6.749 6.252 6.415 7.217 6.149 3.964 3.002


Sumber: Profil Kecamatan Pondok Aren

Peran serta Masyarakat (PSM) adalah salah satu bentuk Upaya


Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM). Sumber daya ini
dikelola dari, oleh dan bersama masyarakat, dengan bimbingan
petugas puskesmas, lintas sektoral dan lembaga terkait.
Peran serta masyarakat tahun 2019 di wilayah Puskesmas Parigi
dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel I.3 Peran serta masyarakat Parigi


No Jenis Peran serta Masyarakat Jumlah
1 Kader kesehatan aktif 140
2 Posyandu aktif 23
3 Posbindu 5

1.3.3 Sarana dan Prasarana


Terdapat 23 posyandu dan 5 posyandu lansia yang tersebar di
wilayah kerja UPT Puskesmas Parigi.
Tabel I.4 Nama dan Kriteria Posyandu di Wilayah Kerja UPT
Puskesmas Parigi

No. Nama Posyandu Kriteria

6
1 Mutiara Madya

2 Kenanga Madya

3 Tulip Madya

4 Soka Merah Madya

5 Nusa Indah 1 Madya

6 Nusa Indah 2 Madya

7 Cempaka Madya

8 Anggrek Purnama
9 Seroja Mandiri

10 Melati Purnama

11 Dahlia Purnama
12 Mawar Purnama
13 Nuri Pratama
14 Kasuari Pratama
15 Kutilang I Pratama
16 Kutilang II Pratama
17 Gelatik Madya
18 Merpati I Madya
19 Merpati II Madya
20 Elang I Pratama
21 Elang II Madya
22 Cendrawasih I Madya
23 Cendrawasih II Madya
Sumber : Data Primer

Tabel. I.5 Jumlah Posyandu Lansia di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Parigi
No. Nama Posbindu Kriteria
1 Annur Madya
2 Mutiara Madya
3 Mawar Madya

7
4 Nuri Al-Hidayah Pratama
5 Ar-Rahma Pratama
Sumber : Data Primer

1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum
Tujuan dari penyusunan Profil UPT Puskesmas Parigi adalah
untuk memberikan gambaran mengenai situasi dan kondisi di UPT
Puskesmas Parigi, yang meliputi karakteristik wilayah kerja, derajat
kesehatan masyarakat, upaya- upaya kesehatan,sumberdaya
kesehatan di Puskesmas, serta informasi-informasi lainnya

1.4.2 Tujuan Khusus


1) Sebagai dokumen pendukung untuk proses verifikasi kelayakan
registrasi Puskesmas
2) Sumber data dalam sistem informasi Puskesmas

1.5 Sistematika
Dalam penyusunannya, Profil Puskesmas ini terdiri dari 4 Bab, antara lain :
Bab I. Pendahuluan
Bab II. Derajat Kesehatan
Bab III. Upaya Kesehatan
Bab IV. Sumber Daya Kesehatan

8
BAB II
DERAJAT KESEHATAN

2.1 Jumlah Kematian

2.1.1 Jumlah Kematian Bayi


Angka Kematian Bayi
Pada Tahun 2019, di wilayah kerja UPT Puskesmas Parigi terdapat 5
kematian bayi (neonatal) yaitu di Kelurahan Parigi.
2.1.2 Jumlah Kematian Ibu
Angka Kematian Ibu
Di tahun 2019, di wilayah kerja UPT Puskesmas Parigi terdapat 1
kematian ibu yaitu di Kelurahan Parigi Baru.

2.2 Jumlah Kesakitan

9
2.2.1 Sepuluh Besar Penyakit Di Puskesmas
Tabel II.1 Sepuluh Penyakit Terbanyak di UPT Puskesmas Parigi tahun 2019

No DIAGNOSA JUMLAH PERSENTASE (%)

1. Common Could 1388 21,2%

2. Hipertensi 1189 18,1%

3. Dyspepsia 1040 15,8%

4. ISPA 984 15,04%

5. Febris 541 8,2%

6. Myalgia 425 6,4%

7. Diabetes Melitus 378 5,7%

8. Dermatitis 269 4,1%

9. Headache 249 3,8%

10. Faringitis Akut 79 1,2%

2.2.2 Acut Placcid Paralysis (AFP)

Penyakit poliomyelitis merupakan salah satu penyakit yang dapat


dicegah dengan imunisasi. Penyebab penyakit tersebut adalah virus
polio yang menyerang system syaraf hingga penderita mengalami
kelumpuhan. Kelompok umur 0-3 tahun merupakan kelompok umur yang
paling sering diserang penyakit ini, dengan gejala demam, lelah, sakit
kepala, mual, kaku di leher dan sakit di tungkai dan lengan. AFP
merupakan kondisi abnormal ketika seseorang mengalami penurunan
kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas dan kemudian berakhir dengan

10
kelumpuhan. Ditjen PP&PL Kementrian Kesehatan RI menetapkan
indicator surveilans AFP yaitu ditemukannya Non Polio AFP Rate
minimal sebesar 2/100.000 anak usia < 15 tahun.
Kegiatan yang dilakukan di UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019:
1. Penemuan kasus
2. Pelacakan kasus
3. Pengumpulan specimen
4. Pencatatan dan pelaporan
5. Penyuluhan
Tidak ada penemuan kasus suspect AFP di Puskesmas Parigi pada
tahun 2019.

2.2.3 TB Paru

Penyakit TBC adalah suatu penyakit menular langsung yang


disebakan oleh kuman/ bakteri Mycobakterium tuberculosa, yang
menyerang terutama pada organ paru dan sebut sebagai TBC Paru, dan
bisa juga menyerang organ tubuh lainnya : kelenjar linfe, otak, kulit,
tulang, saluran cerna dan ginjal. TBC yang menyerang pada organ
selain paru dikenal sebagai TBC extra paru. Insiden penyakit TBC
meningkat pada decade ini, hal tersebut disebabkan makin meningkat
pengidap HIV diseluruh dunia yang mempunyai daya tahan seluler yang
menurun sehingga penderita HIV rentan terhadap infeksi kuman TBC.
Penyakit TBC dapat menyebabkan kematian terutama menyerang pada
usia produktif (15-50 tahun) dan anak-anak. Gejala utama penyakit TBC
paru adalah batuk terus-menerus dan berdahak selama 3 minggu atau
lebih. Gejala lain : dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas
dan nyeri dada, badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan
menurun, malaise (rasa tidak enak badan), berkeringat malam dan
demam meriang selam sebulan belakangan.Sumber penularan adalah
penderita TBC paru dengan BTA + yang tidak berobat. Penularan

11
melalui droplet infection (percikan dahak) pada waktu batuk, bersin
maupun saat berbicara.Untuk menegakkan diagnosa TBC Paru adalah
dengan memeriksa dahak seseorang yang di duga mengidap TBC.
Pemeriksan dahak di lakukan secara SPS (Sewaktu saat kontak
pertama, Pagi hari ke 2 dan Sewaktu juga saat hari ke2) dibawah
pemeriksaan mikroskopis. Hasil pemeriksaan mikroskopis ini sangat
dijaga kualitas dengan melakukan cros cek atau uji silang lagi juga
menjaga hasil pemeriksaan sedian dahak BTA.
Metode Penemuan Kasus TBC paru dengan cara passive promotive
case finding artinya penjaringan tersangka penderita yang datang
berkunjung ke unit pelayanan kesehatan dengan meningkatkan
penyuluhan TBC kepada masyarakat. Bila ditemukan penderita
tuberculosis paru dengan sputum dahak BTA +, maka semua orang
yang kontak serumah dengan penderita harus diperiksa. Apabila ada
gejala-gejala suspek (Kecurigaan) TBC maka harus diperiksa dahaknya.

Kegiatan program TB yang di lakukan di UPT Puskesmas Parigi


Tahun 2019:
1. Penemuan Penderita Suspect TB: masyarakat yang mengeluh batuk
berdahak lebih dari 2 minggu
2. Pelacakan kasus TB
3. Pengobatan pasien TB
4. Kunjungan rumah ke pasien TB integrasi dengan program
Puskesmas
5. Penyuluhan TB Paru
6. Gerebek Dahak

2.2.4 Pneumonia

Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut ( ISPA ) merupakan


penyakit yang sering terjadi pada anak. ISPA juga merupakan salah
satu penyebab utama kunjungan pasien disarana kesehatan. Di dunia
diperkirakan lebih dari 2 juta dari 9 juta total kematian Balita karena

12
pneumonia (1 Balita/ 15 menit) . Diantara 5 balita yang meninggal, 1
adalah karena pneumonia. Pneumonia adalah infeksi akut yang
mengenai jaringan paru- paru ( alveoli ) dan mempunyai gejala batuk,
sesak nafas, ronki dan infiltrate pada foto rontgen.Terjadinya
pneumonia pada anak sering kali bersamaan dengan terjadinya proses
infeksi akut pada bronchus yang disebut Bronkopneumoni. Sasaran
program Pneumonia adalah pengendalian Pneumonia pada Balita,
yaitu pada bayi ( 0-<1tahun ) dan Anak Balita ( 1-< 5 tahun).

Kegiatan yang dilakukan di UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019:


1. Penemuan kasus Pneumonia baik melalui pemeriksaan pasien
yang datang berobat maupun melalui pendekatan Manajemen
Terpadu Balita Sakit (MTBS) dan Manajemen Terpadu Balita Muda
(MTBM) dilakukan bekerjasama dengan lintas program yang
terkait.
2. Pelacakan kasus Pneumonia
3. Kunjungan rumah Pneumonia
4. Penyuluhan kasus Pneumonia

2.3 Status Gizi


2.3.1 Balita Dengan Gizi Buruk
Balita merupakan kelompok masyarakat yang rentan gizi. Pada

kelompok tersebut mengalami siklus pertumbuhan dan perkembangan

yang membutuhkan zat-zat gizi yang lebih besar dari kelompok umur

yang lain sehingga balita paling mudah menderita kelainan gizi.Kejadian

gizi buruk seperti fenomena gunung es dimana kejadian gizi buruk

dapat menyebabkan kematian.

Pengertian gizi buruk adalahstatus gizi yang didasarkan pada indeks

Berat Badan menurut Umur (BB/U) <-3 SD yang merupakan padanan

istilah severely underweight. Terdapat3 jenis gizi buruk yang sering

13
dijumpaiyaitu kwashiorkor, marasmus dan gabungan dari keduanya

marasmus-kwashiorkor.

Pengertian kwashiorkor sendiri adalah suatu bentuk malnutrisi

protein yang berat disebabkan oleh asupankarbohidrat yang normalatau

tinggi dan asupan protein yang Inadekuat. Kwashiorkor dapat

dibedakan dengan marasmus yang disebabkan oleh asupandengan

kurang dalam kuantitas tetapi kualitas yang normal, sedangkan

marasmiks-kwashiorkor adalah gabungan dari kwashiorkor dengan

marasmus yang disertai dengan oedema.

Pada tahun 2019 balita gizi buruk yang ditemukan sebanyak 2 orang

dan telah mendapat penanganan.

2.3.2 Balita Dengan Gizi Kurang


Gizi kurang adalah kekurangan bahan-bahan nutrisi seperti protein,
karbohidrat, lemak dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Gizi kurang
merupakan masalah yang jika tidak segera ditangani bisa mengganggu
kesehatan anak, agar tidak memperparah kondisi menjadi gizi buruk
maka harus segera mendapat penanganan dari petugas kesehatan.
Pada tahun 2019 balita gizi kurang yang ditemukan sebanyak 16

orang dan telah mendapat penanganan.

Kegiatan Program Gizi yang dilakukan Di UPT Puskemas Parigi Tahun


2019:
1. Surveilans dan pelacakan balita gizi buruk
Gizi Buruk adalah keadaan kurang energi dan protein tingkat berat
pada anak yang disebabkan oleh rendahnya asupan energi dan
protein dalam makanan sehari-hari. Dampak gizi buruk yaitu
kematian, gangguan pertumbuhan dan gangguan perkembangan.
Penentuan gizi buruk dengan menggunakan antropometri yaitu bila
berat badan berada dibawah 60% medium BB/U dari standar WHO-

14
NCHS dan atau tanda-tanda klinis marasmus, kwashiorkor atau
marasmic-kwashiorkor.
Penemuan kasus gizi buruk baik melalui pemeriksaan pasien yang
datang berobat maupun melalui pendekatan Manajemen Terpadu
Balita Sakit (MTBS) dan Manajemen Terpadu Balita Muda (MTBM)
dilakukan bekerjasama dengan lintas program yang terkait.
2. Kunjungan rumah gizi
Kunjungan rumah pada pasien gizi dilakukan untuk memeriksa dan
memantau keadaan gizi pasien.
3. Pemantauan status gizi di posyandu
Pemantauan status gizi dilakukan dengan memanfaatkan data hasil
penimbangan bulanan posyandu yang didasarkan pada indikator
SKDN. Indikator yang dipakai adalah N/D (jumlah anak yang berat
badannya naik dibandingkan dengan jumlah anak ditimbang dalam
prosentase %) dan D/S (jumlah anak yang ditimbang dibandingkan
jumlah anak yang ada di Posyandu dalam prosentase %).
Pemantauan dilakukan dengan mengamati kecenderungan N/D dan
D/S setiap bulan pada kesimpulan hasil pemantauan status gizi
diambil berdasarkan penurunan atau kenaikan N/D atau D/S.
4. Monitoring Pemberian Tablet Fe untuk pencegahan anemia
a. Penanggulangan Anemia Pada Balita : Diberikan sirup besi kepada
bayi umur 6 – 12 bulan, sehari ½ sendok takar (2,5 ml) berturut-turut
selama 60 hari, Diberikan sirup besi kepada anak balita 1 – 5 tahun,
sehari 1 sendok takar (5 ml) berturut-turut selama 60 hari.
b. Penanggulangan anemia pada anak usia sekolah, diberikan 1 tablet
setiap minggu selama 3 bulan.
c. Penanggulangan anemia pada WUS (Ibu hamil, ibu nifas, remaja
putri dan pekerja wanita) : Bumil/nifas dianjurkan minum tablet
tambah darah dengan dosis 1 tablet setiap hari selama masa
kehamilannya dan 42 hari setelah melahirkan (minimal 90 tablet),
Remaja putri dan pekerja wanita dianjurkan minum tablet tambah
darah dengan dosis 1 tablet setiap minggu dan 1 tablet setiap hari

15
pada saat haid (minimal 10 tablet setiap bulan) yang dilakukan
secara kontinyu.
5. Pemberian Vitamin A
Vitamin A melalui upaya meningkatkan konsumsi vitamin A melalui
sumber vitamian A dan suplementasi kapsul vitamin A dosis tinggi.
Tujuannya adalah : mencegah kekurangan Vitamin A, menurunkan
prevalensi kekurangan vitamin A pada anak balita, meningkatkan
cakupan vitamin A pada ibu nifas
6. Sweeping Pemberian Vit. A dosis tinggi
Sweeping pemberian Vitamin A dosisi tinggi dilakukan agar semua
sasaran pemberian vitamin A dapat tercapai.
7. Bulan Penimbangan Balita (BPB) di posyandu
Pemantauan pertumbuhan anak Balita dilakukan melalui pelayanan
gizi di Posyandu (penimbangan Balita, pemberian paket pertolongan
gizi, pelayanan terpadu, PMT baik pemulihan maupun penyuluhan),
Pemantauan pertumbuhan dilakukan disemua posyandu setiap
bulan. Kegiatan dilakukan dengan sistem 5 meja dan dilakukan
secara terpadu Lintas Sektor (LS) dan Lintas Program (LP). Hasil
pemantauan pertumbuhan (BB Balita) ditulis dalam KMS atau Buku
KIA kalau ada dan dicatat dalam laporan SIP.
8. Pemantauan garam beryodium
Masalah kekurangan gizi mikro yang masih dihadapi adalah kekurangan
yodium atau lebih di kenal dengan Gangguan Akibat Kekurangan
Iodium (GAKI). Salah satu upaya penanggulangan GAKI adalah
fortifikasi yodium pada garam. Guna mengetahui tingkat konsumsi
garam beryodium di tingkat masyarakat perlu dilakukan monitoring
garam beryodium. Pemeriksaan garam beryodium di masyarakat
melalui pengetesan garam beryodium yang dibawa siswa Sekolah Dasar
di sekolah yang menjadi sampel. Pelaksanaan pemantauan garam
beryodium di tingkat masyarakat dilakukan di Sekolah Dasar atau
Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),  antara lain karena : Peserta didik  di
SD/MI adalah kelompok masyarakat yang mudah dijangkau dan dapat
berperan serta aktif dalam penentuan endemisitas suatu wilayah

16
melalui pemantauan palpasi kelenjar gondok dan pemeriksaan urin oleh
petugas kesehatan sebagai bagian dari penjaringan kesehatan dalam
program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), melalui garam yang dibawa
peserta didik SD/MI dari rumah, maka sampel garam dapat terkumpul
dalam variasi yang cukup banyak, dan terkumpul dalam waktu yang
singkat.
9. Penyuluhan Gizi
Penyuluhan gizi masyarakat adalah suatu upaya dalam rangka
memasyarakatkan pengetahuan gizi secara luas guna meningkatkan
pengetahuan gizi menanamkan sikap dan perilaku yang mendukung
kebiasaan hidup sehat dengan makan makanan yang bermutu gizi
seimbang. Tujuan dari penyuluhan gizi adalah : meningkatkan
pemahaman masyarakat tentang perilaku gizi yang baik melalui
pemasaran Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS), meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam kegiatan peningkatan gizi, tercapainya
konsumsi energi 2.000 Kkal/orang dan konsumsi protein 52
gram/orang/hari. Sasaran penyuluhan Gizi adalah seluruh
masyarakat terutama :Ibu hamil, ibu nifas, Ibu menyusui, Ibu balita,
Wanita usia subur, Anak usia sekolah dan remaja. Kegiatan
penyuluhan dilakukan secara periodik dan terjadwal seperti di
posyandu setiap kegiatan penimbangan, di Puskesmas baik secara
umum kepada pengunjung maupun perorangan dengan klinik gizi
dan tingkat kota dengan instansi lintas sektoral. Materi yang
diberikan berupa:Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) dan Tiga
Belas Pesan Dasar Gizi Seimbang; ASI Eksklusif dan Makanan
Pendamping ASI (MP-ASI); Makanan Ibu Hamil dan Ibu Menyusui;
Pemasyarakatan Garam Beryodium; Pemasyarakatan Bahan
Makanan Sumber Vitamin A dan Zat Besi; Penyebab dan tanda-
tanda kelainan gizi. Tenaga penyuluh oleh Tenaga Gizi Puskesmas
Paramedis dan Medis Puskesmas maupun Kader.
10. Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) adalah upaya memberikan
tambahan makanan dan untuk menambah asupan gizi untuk

17
mencukupi kebutuhan gizi agar tercapainya status gizi yang baik.
Pemberian makanan tambahan diberikan kepada bayi, balita, ibu
hamil yang mempunyai masalah dengan asupan gizi.
11. Klinik Gizi:
- Konseling/ Penyuluhan Gizi medik untuk penyakit tidak menular
(PTM ) dan penyakit tertentu yang memerlukan therapi
pendampingan.
- Konseling/ Penyuluhan gizi kurang, gizi buruk dan gizi lebih
( obesitas ).
- Konseling/ Penyuluhan pada kasus risiko tinggi : ibu hamil dan
penyakit kronis
12. Pos Gizi
Pos Gizi merupakan pelayanan gizi yang dilakukan di masyarakat
dengan melakukan penimbangan dan pengukuran tinggi badan
balita yang kemudian diidentifikasi apakah seseorang balita tersebut
masuk dalam kategori gizi buruk atau tidak. Hal ini dilakukan agar
angka stunting pada anak-anak menurun.Kegiatan pos gizi secara
swadaya memanfaatkan partisipasi masyarakat dibantu tim
pemggerak gizi serta bina wilayah setempat.

2.3.3 Ibu Hamil Dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK)


Ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) merupakan
keadaan dimana ibu penderita kekurangan makanan yang berlangsung
pada wanita usia subur (WUS) dan pada ibu hamil. Kurang gizi akut
disebabkan oleh tidak mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang
cukup atau makanan yang baik (dari segi kandungan gizi) untuk satu
periode tertentu untuk mendapatkan tambahan kalori dan protein (untuk
melawan) muntah dan mencret (muntaber) dan infeksi lainnya. Gizi
kurang kronik disebabkan karena tidak mengkonsumsi makanan dalam
jumlah yang cukup atau makanan yang baik dalam periode/kurun waktu
yang lama untuk mendapatkan kalori dan protein dalam jumlah
yangcukup, atau disebabkan menderita muntaber atau penyakit kronis
lainnya.

18
Ibu hamil dengan kondisi kesehatan KEK (Kurang Energi Kronis)
akan mengganggu kesehatan ibu dan juga bayi yang akan dilahirkan,
seperti anemia, berat badan janin kurang, dana atau bayi yang dilahirkan
memiliki berat badan kurang. Maka ibu hamil dengan KEK perlu
dilakukan penanganan oleh petugas kesehatan agar berat badan ibu
hamil menjadi normal.

Kegiatan program kesehatan ibu yang dilakukan di UPT Puskesmas


Parigi Tahun 2019:
A. Kegiatan dalam gedung
1. Pemeriksaan Ibu Hamil :
Pelayanan ANC terpadu diberikan oleh tenaga kesehatan yang
kompeten :
- Anamnesa
- Pemeriksaan : fisik (umum/kebidanan), Psikologis (kejiwaan) ibu
hamil dan lab (atas indikasi)
- Penanganan dan tindak lanjut kasus (sesuai risiko yg ada)
Standar pelayanan minimal pemeriksaan ANC Ibu hamil :
- Timbang BB dan ukur TB
- Ukur LILA
- Ukur Tekanan darah
- Ukur Tinggi fundus uteri
- Hitung denyut jantung janin (DJJ)
- Tentukan presentasi janin
- Pemberian imunisasi TT lengkap
- Pemberian Tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan
- Permeriksaan lab rutin dan khusus(PMS)
- Tatalaksana/ penanganan kasus
Pemeriksaan laboratorium rutin ibu hamil :
- Golongan Darah
- Hb
- Protein Urin
- Gula darah puasa

19
- HIV
- Hepatitis
2. Penyuluhan kesehatan ibu
Penyuluhan dilaksanakan di poli KIA, ruang tunggu, ruang
promkes (gizi,laktasi) melalui media leaflet, lembar balik, TV/DVD
dan poster-poster kesehatan yang di tempel di dinding.
3. Kelas ibu hamil
Kelas ibu hamil dilaksanakan pada kelompok belajar ibu-ibu
hamil dengan umur kehamilan antara 20 minggu s/d 32 minggu. Di
kelas ini ibu hamil akan belajar bersama, diskusi dan tukar
pengalaman tentang kesehatan ibu dan anak secara menyeluruh
dan sistematis serta dapat dilaksanakan secara terjadwal dan
berkesinambungan. Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar
bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap
muka dalam kelompok yang bertujuan meningkatkan pengetahuan
dan ketrampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, persalinan, perawatan
nifas dan perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit menular dan
akte kelahiran.
B. Kegiatan luar gedung
1. Penyuluhan kesehatan ibu
Penyuluhan dilaksanakan di posyandu, rumah warga, balai
warga/RT/RW melalui media leaflet, lembar balik, TV/DVD dan
poster-poster kesehatan.
2. Kelas ibu hamil
Kelas ibu hamil yang dilaksanakan di luar gedung bertemat di
posyandu/kelurahan/rumah warga/kader atau tempat lainnya
yang disepakati bersama. Kelas ibu hamil dilaksanakan pada
kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan antara
20 minggu s/d 32 minggu. Di kelas ini ibu hamil akan belajar
bersama, diskusi dan tukar pengalaman tentang kesehatan ibu
dan anak secara menyeluruh dan sistematis serta dapat
dilaksanakan secara terjadwal dan berkesinambungan.
3. Kunjungan rumah ibu hamil terutama yang risiko tinggi

20
Kunjungan rumah ibu hamil terutama yang mempunyai risiko
tinggi adalah salah satu bentuk kegiatan asuhan pada ibu hamil
resiko tinggi agar dapat mendeteksi factor resiko yang mungkin
dialami ibu, mencegah komplikasi, memantau kemajuan
kehamilan untuk memastikan serta pertumbuhan dan
perkembangan bayi, mendeteksi adanya komplikasi yang dapat
mengancam ibu dan anak, merencanakan asuhan khusus
sesuai dengan kebutuhan, mempersiapkan persalinan serta
kesiagaan dalam menghadapi komplikasi, mempersiapkan ibu
menghadapai masa nifas dan ASI ekslusif.
Tahun 2019 UPT Puskesmas Parigi telah menangani pasien ibu hamil
dengan KEK sebanyak 42 ibu hamil.

2.3.4 Desa/Kelurahan Rawan Gizi/Gizi Buruk

UPT Puskesmas Parigi mencakup 2 wilayah Kelurahan, yaitu


Kelurahan Parigi dan Kelurahan Parigi Baru. Bayi atau balita yang
mengalami gizi buruk sebanyak 2 orang di wilayah Kelurahan Parigi.
Sedangkan gizi kurang terdapat 16 orang yaitu 13 orang di wilayah
Kelurahan Parigi dan 3 orang di wilayah kelurahan Parigi Baru.

Kegiatan yang dilakukan di UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019:


1. Penemuan kasus gizi buruk baik melalui pemeriksaan pasien yang
datang berobat maupun melalui pendekatan Manajemen Terpadu
Balita Sakit (MTBS) dan Manajemen Terpadu Balita Muda (MTBM)
dilakukan bekerjasama dengan lintas program yang terkait.
2. Survailance dan pelacakan kasus gizi buruk
3. Pemantauan status gizi di Posyandu
4. Kunjungan rumah gizi buruk
5. Penyuluhan kasus gizi buruk

21
BAB III
UPAYA KESEHATAN

3.1 Upaya Kesehatan Masyarakat


3.1.1 Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
3.1.1.1 Program Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk
dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong diri
sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya
masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung
kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.Setiap program
kesehatan dikembangkan dengan tujuan untuk memecahkan
masalah kesehatan. Masalah kesehatan timbul bukan saja
karena kuman penyakit, tetapi juga perilaku manusia. Oleh
karena itu program penanggulangan masalah kesehatan harus
pula mencakup aspek edukatif yang menangani masalah
perilaku sehat. Dengan demikian promosi kesehatan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari setiap program kesehatan.

22
Kegiatan program Promosi Kesehatan yang dilakukan di UPT
Puskesmas Parigi Tahun 2019:
A. Kegiatan dalam gedung
1. Penyuluhan kesehatan dalam gedung
Penyuluhan dilaksanakan di ruang tunggu, ruang
promkes (gizi,laktasi,sanitasi,HIV-
Aids,Remaja,lansia,batra,dll), ruang pojok oralit/LROA,
ruang MTBS melalui media leaflet, lembar balik, TV/DVD
dan poster-poster kesehatan yang di tempel di dinding.
2. Konseling kesehatan dalam gedung
Konseling dilaksanakan di ruang pemeriksaan umum,
ruang pemeriksaan gigi, ruang pemeriksaan KIA-
KB,ruang laboratorium, ruang farmasi, ruang promkes
(gizi,laktasi,sanitasi,HIV-Aids,Remaja,lansia,batra,dll),
ruang MTBS, pojok oralit/LROA melalui konseling antara
petugas dan masyarakat.
Ruang/Klinik konseling pendukung untuk promosi dan
preventif dalam gedung:
a. Ruang konseling/Klinik gizi medik : menerima rujukan dari
poli umum/poli gigi/poli KIA-KB/poli MTBS dan
memberikan penyuluhan/konseling kepada masyarakat/
pasien yang risiko tinggi dalam bidang gizi.
b. Ruang konseling/Klinik laktasi : menerima rujukan dari
poli KIA (hamil), rawat inap (ruang nifas), Imunisasi dan
poli umum atau langsung dan memberikan penyuluhan
dan konseling masalah menyusui dan makanan ibu
menyusui dan ASI Ekslusif.
c. Ruang konseling/Klinik sanitasi : menerima rujukan dari
poli umum dan atau langsung dan memberikan konseling
sanitasi kepada pasien/masyarakat.
d. Ruang konseling/Klinik remaja : menerima rujukan dari
poli umum, poli gigi, poli KIA dan atau langsung dan

23
memberikan konseling remaja kepada
pasien/masyarakat.
e. Ruang konseling/Klinik lansia : menerima rujukan dari poli
umum, poli gigi dan atau langsung dan memberikan
konseling lansia kepada pasien/masyarakat.
f. Ruang konseling/Klinik pengobatan tradisional :
menerima rujukan dari poli umum, poli gigi, poli KIA-KB,
dan atau langsung dan memberikan konseling lansia
kepada pasien/masyarakat.
g. Ruang konseling/Klinik kusta : menerima rujukan dari
poli umum dan atau langsung dan memberikan konseling
kusta kepada pasien/masyarakat.
h. HIV-AIDS : menerima rujukan dari poli umum, poli gigi,
poli KIA-KB dan atau langsung dan memberikan
konseling HIV-AIDS kepada pasien/masyarakat.
i. TB Paru : menerima rujukan dari poli umum, poli gigi, poli
KIA-KB dan atau langsung dan memberikan konseling TB
kepada pasien/masyarakat.
B. Kegiatan luar gedung
1. Penyuluhan PHBS rumah tangga
2. Penyuluhan PHBS sekolah
3. Penyuluhan PHBS sarana kesehatan
4. Penyuluhan PHBS tempat-tempat umum
5. Penyuluhan PHBS tempat kerja
6. Pembinaan kesehatan ibu dan anak melalui pos
pelayanan terpadu (Posyandu)
7. Orientasi promosi kesehatan bagi kader
8. Pembinaan kader
9. Pertemuan percepatan PIS-PK
10. Kunjungan rumah PIS-PK
11. Penggalangan komitmen masyarakat
12. Pembinaan saka bakti husada
13. Pembinaan fasyankes

24
14. Kampanye germas
15. Kewaspadaan deteksi dini
16. Survey mawas diri
17. Musyawarah masyarakat desa
18. Penyuluhan kesehatan
UKBM (Usaha Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat)
Salah satu contoh partisipasi masyarakat dalam bidang
kesehatan dalam bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Kesehatan
(UKBM) salah satunya adalah Posyandu. Posyandu di Wilayah kerja
UPT Puskesmas Parigi pada tahun 2019 dilaporkan sebanyak 23
posyandu balita dan 5 posyandu lansia.
B. Posyandu
UPT Puskesmas Parigi memiliki 23 Posyandu diantaranya
21,73% dengan tingkatan Pratama, 56,52% dengan tingkatan
Madya, 17,39 % dengan tingkatan Purnama dan 4,35% dengan
tingkatan Mandiri. Data posyandu dapat dilihat pada tabel
berikut ini :

Tabel III.1 Data Posyandu Balita Di Wilayah Kerja


UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019
No Jumlah Jumlah
Kelurahan Tingkatan
. Posyandu Kader
1. Parigi 12 posyandu 7 Madya, 70
4 Purnama,
1 Mandiri
2. Parigi Baru 11 posyandu 5 Pratama, 51
6 Madya
JUMLAH 23 posyandu 23 Posyandu 121

Sumber data : Data Program Promkes Parigi 2019

C. Posyandu Lansia
Jumlah Posyandu Lansia yang terdapat di UPT Puskesmas
Parigi adalah 5 buah yaitu :

25
Tabel III.2 Data Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019
NO. KELURAHAN Jumlah Posyandu Lansia Jumlah Kader
1. Parigi 3 10
2. Parigi Baru 2 9
Jumlah 5 19
Sumber data : Data Program LansiaTahun 2019

PHBS ( Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat )


Kegiatan yang dilakukan untuk mendukung tercapainya
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) :
1. Penyuluhan PHBS rumah tangga
2. Penyuluhan PHBS sekolah
3. Penyuluhan PHBS sarana kesehatan
4. Penyuluhan PHBS tempat-tempat umum
5. Penyuluhan PHBS tempat kerja
Pada tahun 2019 jumlah rumah tangga di wilayah kerja UPT
Puskesmas Parigi berjumlah 12.818 rumah tangga (Kelurahan Parigi
9.325 rumah tangga, Kelurahan Parigi Baru 3.493 rumah tangga).
Rumah tangga yang dinyatakan berperilaku hidup bersih dan sehat
12.818 (100%) rumah tangga (Kelurahan Parigi 9.325 (100%) rumah
tangga, Kelurahan Parigi Baru 3.493 (100%) rumah tangga).

Tabel III.3 Capaian Target Kinerja Program Promosi Kesehatan


UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019
NO. INDIKATOR SASARAN TARGET CAPAIAN 2019
1. Melaksanakan 141 orang 100% 100%
orientasi
promkes bagi
kader
2. Melaksanakan 90 kali 100% 100%
penyuluhan
kelompok
3. Mendampingi 2 kali 100% 100%

26
pelaksanaan
SMD dan
MMD
4. Melaksanakan 2 kali 100% 100%
advokasi
kepada Kepala
Desa tentang
pemanfaatan
dana desa
untuk UKBM
5. Melaksanakan 4267 KK 100% 37%
kunjungan
rumah sebagai
intervensi PIS-
PK
6. Melaksanakan 2 kali 100% 100%
penggalangan
dukungan
ormas/kelomp
ok potensial
dlm
pelaksanaan
germas

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)


Program UKS yaitu program yang bertujuan untuk
meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik
dengan meningkatkan PHBS serta derajat kesehatan peserta didik
dan menciptakan lingkungan yang sehat sehingga memungkinkan
pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam
rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya. UPT
Puskesmas Parigi sebagai ujung tombak pelaksanaan program UKS
bidang kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas Parigi, memiliki

27
sasaran yaitu TK/RA, SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA/SMKsebanyak 52
sekolah.

Kegiatan program UKS dan UKGS yang dilakukan di UPT


Puskesmas Parigi Tahun 2019:
1. Pembinaan UKS
Kegiatan pembinaan UKS dilakukan di 52 sekolah yang
terdiri dari 16 TK/RA, 18 SD/MI, 10 SMP/MTS, dan 8
SMA/MA/SMK. Pembinaan UKS dilaksanakan berdasarkan Tri
Program UKS (dikenal dengan TRIAS UKS), yang meliputi:
a. Pendidikan kesehatan dilaksanakan melalui kegiatan
intrakurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler
b. Pelayanan kesehatan dilaksanakan melalui kegiatan
peningkatan kesehatan (promotif), kegiatan pencegahan
(preventif), kegiatan penyembuhan dan pemulihan (kuratif
dan rehabilitatif)
c. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat
dilaksanakan melalui kegiatan bina lingkungan fisik, kegiatan
bina lingkungan mental dan social

2. Pembinaan dokter kecil


Kegiatan pembinaan dokter kecil telah dilakukan di 5
sekolah. Dokter kecil adalah peserta didik yang dipilih guru guna
ikut melaksanakan sebagian usaha pelayanan kesehatan
terhadap diri sendiri, keluarga, teman murid pada khususnya dan
sekolah pada umumnya. Kegiatan dokter kecil antara lain :
a. Menggerakkan dan membimbing teman dalam melaksanakan
pengamatan kebersihan dan kesehatan pribadi
b. Membantu petugas kesehatan dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan di sekolah, seperti :pengukuran berat
badan dan tinggi badan, distribusi obat
cacing/vitamin/makanan tambahan, penyuluhan kesehatan,
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), pengenalan

28
dini penyakit dan tanda- tandanya, serta pertolongan pertama
pada penyakit.
c. Pengamatan kebersihan ruang UKS, warung dan lingkungan
sekolah
d. Pengamatan hygiene/ sanitasi, rumah dan sekolah, halaman
ruang kelas, perlengkapan, persediaan air bersih, tempat
cucian, WC, kamar mandi, tempat sampah, saluran
pembuangan.
e. Pemberantasan jentik nyamuk.
f. Pencatatan dan pelaporan kegiatan serta rujukan.
3. Pembinaan Guru UKS
Kegiatan pembinaan Guru UKS dilaksanakan dengan
melakukan bimbingan bagi para Guru yang
bertanggungjawab dalam pelaksanaan UKS di sekolah
masing- masing,yang bertujuan agar para Guru UKS mampu :
a) Melaksanakan pendidikan kesehatan kepada murid-
muridnya, baik melalui mata ajaran yang terstruktur dalam
kurikulum, maupun dirancang khusus dalam rangka
penyuluhan kesehatan, misalnya, masalah imunisasi,
penyakit HIV/AIDS, narkoba, dan sebagainya.
b) Memortitor pertumbuhan dan perkembangan anak-anak
didik atau murid melalui penimbangan berat badan secara
berkala ataupun rutin tiap bulan.
c) Mengawasi adanya kelainan-kelainan yang mungkin
terdapat pada murid, baik kelainan fisik maupun kelainan
non-fisik.
4. Bersama lintas program melaksanakan pelayanan kesehatan
melalui penjaringan kesehatan pada anak kelas 1 SD/sederajat,
1 SMP/sederajat, 1 SMA/sederajat dan melalui pelayanan
kesehatan gigi dan mulut pada anak TK dan SD/sederajat.
Cakupan pelayanan kesehatan pada anak SD/MI dilakukan
melalui penjaringan kesehatan anak kelas 1 SD/MI oleh tenaga

29
kesehatan dengan dibantu tenaga terlatih (guru UKS/dokter kecil)
dan melalui pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut anak SD/MI.
Penjaringan kesehatan pada anak kelas 1 SD/MI di wilayah kerja
Puskesmas Parigi tahun 2019 sebanyak 18 sekolah di wilayah
Puskesmas Parigi.

3.1.1.2 Kesehatan Lingkungan


Penyehatan lingkungan adalah upaya untuk meningkatkan
kesehatan lingkungan melalui upaya sanitasi dasar, pengawasan
mutu lingkungan dan tempat umum, termasuk
pengendalian pencemaran lingkungan dengan
meningkatkan peran serta masyarakat dan
keterpaduan pengelolaan lingkungan melalui analisis
dampak lingkungan.

Kegiatan program kesehatan lingkungan yang dilakukan di UPT


Puskesmas Parigi Tahun 2019:
1. Pemeriksaan sanitasi rumah sehat/kesehatan lingkungan
2. Pemeriksaan kualitas air minum depot isi ulang
3. Pemeriksaan tempat pengolahan makanan (TPM)
4. Pemeriksaan Sanitasi Tempat-Tempat Umum
5. Pemicuan STBM
6. Pertemuan lintas sectoral dalam rangka STBM
7. Kunjungan lapangan pasca pemicuan STBM
8. Penyuluhan kesehatan lingkungan
9. KlinikSanitasi

Tabel III.4 Capaian Target Kinerja Program Kesehatan Lingkungan


UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019
NO. INDIKATOR SASARAN TARGET CAPAIAN 2019
1. Penduduk Yang 12.818 100% 100%
Memiliki Akses
Terhadap Air

30
Minum Berkualitas
2. tempat umum yang 15 100% 100%
memenuhi syarat
kesehatan
3. cakupan rumah 12.818 100% 100%
yang memenuhi
syarat kesehatan
4. RS Yang 1 100% 100%
Melakukan
Pengelolaan
Limbah Medis
Sesuai Standar
5. Jumlah 2 100% 100%
Desa/Kelurahan
Yang
Melaksanakan
STBM
Sumber : Data program kesling UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019

3.1.1.3 Program Kesehatan Ibu Anak & Keluarga Berencana


Program Kesehatan Ibu
Program kesehatan ibu adalah suatu program yang bertujuan
untuk:
 Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan ibu dalam
menjaga dan mengatasi masalah kesehatan diri dan
keluarganya dengan menggunakan teknologi tepat guna .
 Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan Ibu dalam
membina balita dan anak prasekolah dalam lingkungan
keluarga, yang mencakup pembinaan pertumbuhan,
kesehatan, dan gizi.

Kegiatan program kesehatan ibu yang dilakukan di UPT


Puskesmas Parigi Tahun 2019:
A. Kegiatan dalam gedung

31
4. Pemeriksaan Ibu Hamil :
Pelayanan ANC terpadu diberikan oleh tenaga kesehatan
yang kompeten :
- Anamnesa
- Pemeriksaan : fisik (umum/kebidanan), Psikologis
(kejiwaan) ibu hamil dan lab (atas indikasi)
- Penanganan dan tindak lanjut kasus (sesuai risiko yg
ada)
Standar pelayanan minimal pemeriksaan ANC Ibu hamil :
- Timbang BB dan ukur TB
- Ukur LILA
- Ukur Tekanan darah
- Ukur Tinggi fundus uteri
- Hitung denyut jantung janin (DJJ)
- Tentukan presentasi janin
- Pemberian imunisasi TT lengkap
- Pemberian Tablet besi minimal 90 tablet selama
kehamilan
- Permeriksaan lab rutin dan khusus(PMS)
- Tatalaksana/ penanganan kasus
Pemeriksaan laboratorium rutin ibu hamil :
- Golongan Darah
- Hb
- Protein Urin
- Gula darah puasa
- HIV
- Hepatitis
5. Penyuluhan kesehatan ibu
Penyuluhan dilaksanakan di poli KIA, ruang tunggu,
ruang promkes (gizi,laktasi) melalui media leaflet, lembar
balik, TV/DVD dan poster-poster kesehatan yang di
tempel di dinding.
6. Kelas ibu hamil

32
Kelas ibu hamil dilaksanakan pada kelompok
belajar ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan antara 20
minggu s/d 32 minggu. Di kelas ini ibu hamil akan belajar
bersama, diskusi dan tukar pengalaman tentang
kesehatan ibu dan anak secara menyeluruh dan
sistematis serta dapat dilaksanakan secara terjadwal dan
berkesinambungan. Kelas ibu hamil merupakan sarana
untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil,
dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu
mengenai kehamilan, persalinan, perawatan nifas dan
perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit menular dan
akte kelahiran.
B. Kegiatan luar gedung
4. Penyuluhan kesehatan ibu
Penyuluhan dilaksanakan di posyandu, rumah warga,
balai warga/RT/RW melalui media leaflet, lembar balik,
TV/DVD dan poster-poster kesehatan.
5. Kelas ibu hamil
Kelas ibu hamil yang dilaksanakan di luar gedung
bertemat di posyandu/kelurahan/rumah warga/kader atau
tempat lainnya yang disepakati bersama. Kelas ibu hamil
dilaksanakan pada kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan
umur kehamilan antara 20 minggu s/d 32 minggu. Di kelas
ini ibu hamil akan belajar bersama, diskusi dan tukar
pengalaman tentang kesehatan ibu dan anak secara
menyeluruh dan sistematis serta dapat dilaksanakan
secara terjadwal dan berkesinambungan.
6. Kunjungan rumah ibu hamil terutama yang risiko tinggi
Kunjungan rumah ibu hamil terutama yang mempunyai
risiko tinggi adalah salah satu bentuk kegiatan asuhan
pada ibu hamil resiko tinggi agar dapat mendeteksi factor
resiko yang mungkin dialami ibu, mencegah komplikasi,

33
memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan serta
pertumbuhan dan perkembangan bayi, mendeteksi
adanya komplikasi yang dapat mengancam ibu dan anak,
merencanakan asuhan khusus sesuai dengan kebutuhan,
mempersiapkan persalinan serta kesiagaan dalam
menghadapi komplikasi, mempersiapkan ibu
menghadapai masa nifas dan ASI ekslusif.

Tabel III.4 Capaian Target Kinerja Program Kesehatan Ibu


UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019

NO INDIKATOR SASARAN TARGET CAPAIAN 2019

1. Pelayanan kesehatan 765 100% 100%


ibu hamil sesuai standar
2. Pelayanan persalinan 730 100% 100%
oleh nakes
3. Pelayanan nifas lengkap 729 100% 99.8%
sesuai standar
4. Pelayanan dan atau 152 100% 100%
rujukan ibu hamil risiko
tinggi/Komplikasi
Sumber : Data program ibu UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019

Program Kesehatan Anak


Program kesehatan anak adalah suatu program yang bertujuan
untuk:
 Meningkatnya jangkauan dan kualitas / mutu pelayanan
kesehatan bagi bayi, anak balita dan prasekolah.
 Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat,
keluarga dan seluruh anggotanya dalam mengatasi berbagai
masalah berkenaan dengan kesehatan bayi, anak, balita dan
prasekolah.
Kegiatan program kesehatan anak yang dilakukan di UPT
Puskesmas Parigi Tahun 2019:

34
A. Kegiatan dalam gedung
1. Pemeriksaan kesehatan bayi dan balita
Pemeriksaan kesehatan pada bayi dan balita dilakukan
baik pada bayi sehat maupun sakit. Pada bayi dan balita
sakit dilakukan pemeriksaan di poli umum dan poli MTBS
(Manajemen Terpadu Balita Sakit) dan MTBM (Manajemen
Terpadu Bayi Muda). Manajemen Terpadu Balita Sakit
(MTBS) adalah suatu pendekatan yang terintegrasi/terpadu
dalam tatalaksana balita sakit dengan fokus kepada
kesehatan anak usia 0-59 bulan (balita) secara
menyeluruh. Suatu manejemen untuk balita yang datang di
pelayanan kesehatan, dilaksanakan secara terpadu
mengenai klasifikasi, status gizi, status imun maupun
penanganan dan konseling yang diberikan. Ruang
Lingkup Manajemen Terpadu Balita Sakit :
a) Penilaian, klasifikasi dan pengobatan bayi muda
umur 1 hari-2 bulan
b) Penilaian dan klasifikasi anak sakit umur 2 bulan-5
tahun
c) Pengobatan yang telah ditetapkan dalam bagan
penilaian dan klasifikasi
d) Konseling bagi ibu
e) Tindakan dan pengobatan
f) Masalah dan pemecahan dan pelayanan tindak
lanjut.
2. Pemantauan kesehatan bayi dan balita melalui kegiatan
SDIDTK. Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh
Kembang (SDIDTK) adalah pembinaan tumbuh kembang
anak secara komprehensif dan berkualitas melalui kegiatan
stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan
tumbuh kembang pada masa 5 tahun pertama kehidupan.
Diselenggarakan dalam bentuk kemitraan antara: keluarga,

35
masyarakat dengan tenaga professional (kesehatan,
pendidikan dan sosial).Kegiatan SDIDTK yang meliputi:
 Stimulasi dini yang memadai, yaitu merangsang otak
balita agar perkembangan kemampuan gerak, bicara,
bahasa, sosialisasi dan kemandirian anak berlangsung
secara optimal sesuai usia anak.
 Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan dan
perkembangan, yaitu melakukan skrining atau
mendeteksi sejak dini terhadap kemungkinan adanya
penyimpangan tumbuh kembang anak balita.
 Intervensi dini, yaitu melakukan koreksi dengan
memanfaatkan plastisitas otak anak untuk memperbaiki
bila ada penyimpangan tumbuh kembang dengan tujuan
agar pertumbuhan dan perkembangan anak kembali
kejalur normal dan penyimpangannya tidak menjadi lebih
berat.
 Rujukan dini, yaitu merujuk/membawa anak ke fasilitas
kesehatan bila masalah penyimpangan tumbuh
kembang tidak dapat diatasi meskipun sudah dilakukan
intervensi dini.
3. Penyuluhan kesehatan anak dilaksanakan di poli
umum/KIA, ruang tunggu, ruang promkes (gizi,laktasi)
melalui media leaflet, lembar balik, TV/DVD dan poster-
poster kesehatan yang di tempel di dinding.

B. Kegiatan luar gedung


1. Pemantauan kesehatan bayi dan balita melalui kegiatan
SDIDTK
2. Penyuluhan kesehatan anak
Penyuluhan dilaksanakan di posyandu, rumah warga, balai
warga/RT/RW melalui media leaflet, lembar balik, TV/DVD
dan poster-poster kesehatan.

36
3. Kunjungan rumah neonatal/bayi/balita terutama yang risiko
tinggi
Kunjungan rumah neonatal/bayi/balita terutama yang
mempunyai risiko tinggi adalah salah satu bentuk kegiatan
asuhan pada neonatal/bayi/balita risiko tinggi agar dapat
mendeteksi factor resiko yang mungkin dialami
neonatal/bayi/balita, mencegah komplikasi, memantau dan
memastikan serta pertumbuhan dan perkembangan
neonatal/bayi/balita, mendeteksi adanya komplikasi yang
dapat mengancam neonatal/bayi/balita.
4. Penjaringan sekolah
Penjaringan kesehatan merupakan serangkaian
kegiatan yang meliputi pemeriksaan fisik, laboratorium,
penyimpangan mental emosional, serta kesegaran
jasmani. Rangkaian pemerikasaan tersebut seharusnya
dilaksanakan seluruhnya, namun dalam pelaksanannya
dapat disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi
Penjaringan kesehatan peserta didik meliputi:
- Pemeriksaan Keadaan Umum
- Pengukuran Tekanan darah dan denyut nadi
- Penilaian status gizi
- Pemeriksaan gigi dan mulut
- Pemerikasaan indera ( Penglihatan dan pendengaran )
- Pemeriksaan laboratorium
- Pengukuran kesegaran jasmani
- Deteksi dini penyimpangan mental emosional

Tabel III.5 Capaian Target Kinerja Program Kesehatan Anak


UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019

NO. INDIKATOR SASARAN TARGET CAPAIAN 2019

1. Pelayanan 694 100% 104.4%


kesehatan bayi baru

37
lahir ( KN1)
2. Pelayanan 694 100% 104.4%
kesehatan bayi baru
lahir ( KN Lengkap)
3. Komplikasi neonatal 103 100% 100%
4. Pelayanan 694 100% 100%
kesehatan bayi
5. Pelayanan 3218 100% 100%
Kesehatan balita
6. Pelayanan deteksi 3218 100% 100%
dan stimulasi dini
tumbuh kembang
Balita
7. Penjaringan 786 100% 100%
kesehatan siswa SD
dan setingkat
Sumber : Data Program Anak UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019

Program Keluarga Berencana

Program Keluarga Berencana (KB) diselenggarakan untuk


meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan
keluarga sejahtera yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat
yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus
menjamin terkendalinya pertambahan penduduk. Program keluarga
berencana bertujuan untuk meningkatkan jumlah penduduk untuk
menggunakan alat kontrasepsi, menurunnya jumlah angka kelahiran
bayi, meningkatnya kesehatan keluarga berencana dengan cara
penjarangan kelahiran.

Kegiatan program Keluarga Berencana (KB) yang dilakukan di UPT


Puskesmas Parigi Tahun 2019:

A.Kegiatan dalam gedung

1. Pelayanan keluarga berencana (KB)

2. Penyuluhan keluarga berencana (KB)

B.Kegiatan luar gedung

38
1. Pelayanan keluarga berencana (KB)

2. Penyuluhan keluarga berencana (KB)

Tabel III.4 Capaian Target Kinerja Program Keluarga Berencana (KB)


UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019

NO INDIKATOR SASARAN TARGET CAPAIAN 2019

1. Cakupan KB Aktif 5160 100% 100.8%

3.1.1.4 Program Gizi


Sasaran program perbaikan gizi adalah sebagai berikut :
a. Menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita menjadi 8,5%
b. Menurunnya prevalensi GAKY berdasarkan Total Goiter Rate (TGR)
pada anak menjadi 9%
c. Menurunnya prevalensi Anemia Gizi Besi pada Ibu Hamil menjadi
30%
d. Menurunnya prevalensi Kekurangan Energi Kronis (KEK) ibu hamil
menjadi 5%
e. Tidak ditemukannya Kekurangan Vitamin A klinis pada balita dan
bumil
f. Menurunnya prevalensi bayi BBLR menjadi 2%
g. Meningkatnya jumlah rumah tangga yang mengkonsumsi garam
beryodium menjadi 85%.
h. Meningkatnya pemberian ASI Eksklusif menjadi 80%
i. Meningkatnya pemberian MP-ASI yang baik mulai bayi 6 bulan
j. Tercapainya konsumsi gizi seimbang dengan rata-rata konsumsi
energi 2150 Kkal perkapita perhari dan protein 46,2 gram perkapita
perhari
k. Sekurang-kurangnya 70% keluarga telah mandiri sadar Gizi
(Kadarzi)
Kegiatan Program Gizi yang dilakukan Di UPT Puskemas Parigi
Tahun 2019:

39
1. Surveilans dan pelacakan balita gizi buruk
Gizi Buruk adalah keadaan kurang energi dan protein tingkat
berat pada anak yang disebabkan oleh rendahnya asupan
energi dan protein dalam makanan sehari-hari. Dampak gizi
buruk yaitu kematian, gangguan pertumbuhan dan gangguan
perkembangan. Penentuan gizi buruk dengan menggunakan
antropometri yaitu bila berat badan berada dibawah 60%
medium BB/U dari standar WHO-NCHS dan atau tanda-tanda
klinis marasmus, kwashiorkor atau marasmic-kwashiorkor.
Penemuan kasus gizi buruk baik melalui pemeriksaan pasien
yang datang berobat maupun melalui pendekatan Manajemen
Terpadu Balita Sakit (MTBS) dan Manajemen Terpadu Balita
Muda (MTBM) dilakukan bekerjasama dengan lintas program
yang terkait.
2. Kunjungan rumah gizi
Kunjungan rumah pada pasien gizi dilakukan untuk
memeriksa dan memantau keadaan gizi pasien.
3. Pemantauan status gizi di posyandu
Pemantauan status gizi dilakukan dengan memanfaatkan
data hasil penimbangan bulanan posyandu yang didasarkan
pada indikator SKDN. Indikator yang dipakai adalah N/D
(jumlah anak yang berat badannya naik dibandingkan dengan
jumlah anak ditimbang dalam prosentase %) dan D/S (jumlah
anak yang ditimbang dibandingkan jumlah anak yang ada di
Posyandu dalam prosentase %). Pemantauan dilakukan
dengan mengamati kecenderungan N/D dan D/S setiap bulan
pada kesimpulan hasil pemantauan status gizi diambil
berdasarkan penurunan atau kenaikan N/D atau D/S.
4. Monitoring Pemberian Tablet Fe untuk pencegahan anemia
d. Penanggulangan Anemia Pada Balita : Diberikan sirup
besi kepada bayi umur 6 – 12 bulan, sehari ½ sendok
takar (2,5 ml) berturut-turut selama 60 hari, Diberikan sirup

40
besi kepada anak balita 1 – 5 tahun, sehari 1 sendok takar
(5 ml) berturut-turut selama 60 hari.
e. Penanggulangan anemia pada anak usia sekolah,
diberikan 1 tablet setiap minggu selama 3 bulan.
f. Penanggulangan anemia pada WUS (Ibu hamil, ibu nifas,
remaja putri dan pekerja wanita) : Bumil/nifas dianjurkan
minum tablet tambah darah dengan dosis 1 tablet setiap
hari selama masa kehamilannya dan 42 hari setelah
melahirkan (minimal 90 tablet), Remaja putri dan pekerja
wanita dianjurkan minum tablet tambah darah dengan
dosis 1 tablet setiap minggu dan 1 tablet setiap hari pada
saat haid (minimal 10 tablet setiap bulan) yang dilakukan
secara kontinyu.
5. Pemberian Vitamin A
Vitamin A melalui upaya meningkatkan konsumsi vitamin A
melalui sumber vitamian A dan suplementasi kapsul vitamin A
dosis tinggi. Tujuannya adalah : mencegah kekurangan
Vitamin A, menurunkan prevalensi kekurangan vitamin A
pada anak balita, meningkatkan cakupan vitamin A pada ibu
nifas
6. Sweeping Pemberian Vit. A dosis tinggi
Sweeping pemberian Vitamin A dosisi tinggi dilakukan agar
semua sasaran pemberian vitamin A dapat tercapai.
7. Bulan Penimbangan Balita (BPB) di posyandu
Pemantauan pertumbuhan anak Balita dilakukan melalui
pelayanan gizi di Posyandu (penimbangan Balita, pemberian
paket pertolongan gizi, pelayanan terpadu, PMT baik
pemulihan maupun penyuluhan), Pemantauan pertumbuhan
dilakukan disemua posyandu setiap bulan. Kegiatan
dilakukan dengan sistem 5 meja dan dilakukan secara
terpadu Lintas Sektor (LS) dan Lintas Program (LP). Hasil
pemantauan pertumbuhan (BB Balita) ditulis dalam KMS atau
Buku KIA kalau ada dan dicatat dalam laporan SIP.

41
8. Pemantauan garam beryodium
Masalah kekurangan gizi mikro yang masih dihadapi adalah
kekurangan yodium atau lebih di kenal dengan Gangguan Akibat
Kekurangan Iodium (GAKI). Salah satu upaya penanggulangan
GAKI adalah fortifikasi yodium pada garam. Guna mengetahui
tingkat konsumsi garam beryodium di tingkat masyarakat perlu
dilakukan monitoring garam beryodium. Pemeriksaan garam
beryodium di masyarakat melalui pengetesan garam beryodium
yang dibawa siswa Sekolah Dasar di sekolah yang menjadi
sampel. Pelaksanaan pemantauan garam beryodium di tingkat
masyarakat dilakukan di Sekolah Dasar atau Madrasah
Ibtidaiyah (SD/MI),  antara lain karena : Peserta didik  di SD/MI
adalah kelompok masyarakat yang mudah dijangkau dan dapat
berperan serta aktif dalam penentuan endemisitas suatu wilayah
melalui pemantauan palpasi kelenjar gondok dan pemeriksaan
urin oleh petugas kesehatan sebagai bagian dari penjaringan
kesehatan dalam program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS),
melalui garam yang dibawa peserta didik SD/MI dari rumah,
maka sampel garam dapat terkumpul dalam variasi yang cukup
banyak, dan terkumpul dalam waktu yang singkat.
9. Penyuluhan Gizi
Penyuluhan gizi masyarakat adalah suatu upaya dalam
rangka memasyarakatkan pengetahuan gizi secara luas guna
meningkatkan pengetahuan gizi menanamkan sikap dan
perilaku yang mendukung kebiasaan hidup sehat dengan
makan makanan yang bermutu gizi seimbang. Tujuan dari
penyuluhan gizi adalah : meningkatkan pemahaman
masyarakat tentang perilaku gizi yang baik melalui
pemasaran Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS),
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan
peningkatan gizi, tercapainya konsumsi energi 2.000
Kkal/orang dan konsumsi protein 52 gram/orang/hari.
Sasaran penyuluhan Gizi adalah seluruh masyarakat

42
terutama :Ibu hamil, ibu nifas, Ibu menyusui, Ibu balita,
Wanita usia subur, Anak usia sekolah dan remaja. Kegiatan
penyuluhan dilakukan secara periodik dan terjadwal seperti di
posyandu setiap kegiatan penimbangan, di Puskesmas baik
secara umum kepada pengunjung maupun perorangan
dengan klinik gizi dan tingkat kota dengan instansi lintas
sektoral. Materi yang diberikan berupa:Pedoman Umum Gizi
Seimbang (PUGS) dan Tiga Belas Pesan Dasar Gizi
Seimbang; ASI Eksklusif dan Makanan Pendamping ASI (MP-
ASI); Makanan Ibu Hamil dan Ibu Menyusui; Pemasyarakatan
Garam Beryodium; Pemasyarakatan Bahan Makanan Sumber
Vitamin A dan Zat Besi; Penyebab dan tanda-tanda kelainan
gizi. Tenaga penyuluh oleh Tenaga Gizi Puskesmas
Paramedis dan Medis Puskesmas maupun Kader.
10. Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) adalah upaya
memberikan tambahan makanan dan untuk menambah
asupan gizi untuk mencukupi kebutuhan gizi agar tercapainya
status gizi yang baik. Pemberian makanan tambahan
diberikan kepada bayi, balita, ibu hamil yang mempunyai
masalah dengan asupan gizi.
11. Klinik Gizi:
- Konseling/ Penyuluhan Gizi medik untuk penyakit tidak
menular (PTM ) dan penyakit tertentu yang memerlukan
therapi pendampingan.
- Konseling/ Penyuluhan gizi kurang, gizi buruk dan gizi
lebih ( obesitas ).
- Konseling/ Penyuluhan pada kasus risiko tinggi : ibu hamil
dan penyakit kronis
12. Pos Gizi
Pos Gizi merupakan pelayanan gizi yang dilakukan di
masyarakat dengan melakukan penimbangan dan
pengukuran tinggi badan balita yang kemudian diidentifikasi

43
apakah seseorang balita tersebut masuk dalam kategori gizi
buruk atau tidak. Hal ini dilakukan agar angka stunting pada
anak-anak menurun.Kegiatan pos gizi secara swadaya
memanfaatkan partisipasi masyarakat dibantu tim pemggerak
gizi serta bina wilayah setempat.

Tabel III.6 Capaian Target Kinerja Program Gizi


UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019

NO INDIKATOR SASARAN TARGET CAPAIAN 2019


Cakupan Balita Gizi
Buruk Mendapat 2 100% 100%
Perawata
Cakupan Balita
yang Ditimbang
3476 100% 100%
Berat Badannya
(D/S)
Bayi Usia < 6 Bulan
mendapat ASI 158 100% 100%
Eksklusif
Cakupan Rumah
Tangga yang
22 100% 100%
Mengkonsumsi
Garam Beryodium
Cakupa Balita
Mendapat Kapsul 3593 100% 100%
Vitamin A

Cakupan Ibu Hamil


100%
Mendapat TTD 765 100 %

Ibu Hamil KEK 40 100% 100%


mendapat Makanan
Tambahan

44
Remaja Putri yang
1910 100 100 %
Mendapat TTD

Baduta Kurus
2 100% 100%
Makanan Tambah

Ibu Nifas mendapat


730 100% 100%
Vit A

Bayi Baru Lahir


694 100% 100%
Mendapat IMD
Sumber : Data program Gizi UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019

3.1.1.5 Pelayanan Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit


3.1.1.5.1. Imunisasi
Program imunisasi nasional adalah bagian dari Kementrian
Kesehatan yang melakukan upaya pencegahan penyakit,
kecacatan, dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi pada anak dan dewasa.
Manfaat yang didapat dari pemberian imunisasi di antaranya
adalah sebagai berikut:
- Untuk anak, bermanfaat mencegah penderitaan yang
disebabkan oleh penyakit menular yang sering berjangkit.
- Untuk keluarga, bermanfaat menghilangkan kecemasan serta
biaya pengobatan jika anak sakit.
- Untuk negara, bermanfaat memperbaiki derajat kesehatan,
menciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk
melanjutkan pembangunan negara.

Kegiatan program imunisasi yang dilakukan di UPT Puskesmas


Parigi Tahun 2019:
1. Pelayanan imunisasi

45
Pelayanan imunisasi diberikan di dalam gedung dan di luar
gedung. Pelayanan imunisasi dalam gedung untuk calon
pengantin dan ibu hamil dilakukan setiap hari, sedangkan
untuk bayi dan balita dilakukan setiap hari senin dan rabu,
hari senin untuk imunisasi pentabio (DPT-Hep-Hib), hari rabu
untuk imunisasi pentabio (DPT-Hep-Hib) dan campak.
Pelayanan imunisasi luar gedung dilakukan di posyandu dan
sekolah pada saat bulan imunisasi anak sekolah (BIAS).
2. Penyuluhan imunisasi
Penyuluhan imunisasi dilakukan di dalam gedung dan di luar
gedung. Penyuluhan dalam gedung dilaksanakan di ruang
tunggu, ruang promkes, ruang pojok oralit/LROA, ruang
MTBS poli umum, KIA melalui media leaflet, lembar balik,
TV/DVD dan poster-poster kesehatan yang di tempel di
dinding.
3. Bulan Imunisasi Anak Sekolah DT TD
4. Bulan imunisasi Anak Sekolah Measles Rubella (MR)
Bulan Imunisasi Anak Sekolah atau sering disingkat BIAS
adalah bulan dimana seluruh kegiatan imunisasi dilaksanakan
di seluruh Indonesia oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Agama dan
Menteri Kesehatan, yang dilaksanakan di Sekolah.Imunisasi
dalah pemberian vaksin dengan tujuan agar mendapatkan
perlindungan (kekebalan) dari penyakit infeksi yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD3I). Tujuan pelaksanaan
BIAS : Mempertahankan Eleminasi Tetanus Neonaturum,
pengendalian penyakit Difteri dan penyakit Campak Rubella
dalam jangka panjang melalui imunisasi DT, TT dan Campak
Rubella (MR) pada anak sekolah. Bulan Imunisasi Anak
Sekolah (BIAS) diadakan 2 kali dalam setahun, serentak di
seluruh kota di Indonesia. Imunisasi yang diberikan pada
BIAS ada tiga jenis yaitu: Measles Rubella (MR) pada anak
kelas I, DT pada anak kelas I, TT pada anak kelas II dan III

46
5. Sweeping Imunisasi
Sweeping imunisasi dilakukan agar semua sasaran
pemberian imunisasi dapat tercapai.

Tabel III.7 Capaian Target Kinerja Program Imunisasi


UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019
NO INDIKATOR SASARAN TARGET CAPAIAN 2019
HB0 687 100% 100%
  BCG 679 100% 100%
  POLIO 1 665 100% 100%
  POLIO 2 665 100% 100%
  POLIO 3 665 100% 100%
  POLIO 4 665 100% 100%
  PENTA 1 665 100% 100%
  PENTA 2 665 100% 100%
  PENTA 3 665 100% 100%
  MR 670 100% 100%
  PENTA BOOSTER 665 100% 100%
  MR BOOSTER 665 100% 100%
  TT 2+ 727 100% 100%
  IDL BAYI 660 100% 100%
  IPV 663 100% 100%
Sumber : Data program Imunisasi UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019

3.1.1.5.2 Program Tuberculosis (TB)


Penyakit TBC adalah suatu penyakit menular
langsung yang disebakan oleh kuman/ bakteri
Mycobakterium tuberculosa, yang menyerang terutama
pada organ paru dan sebut sebagai TBC Paru, dan bisa
juga menyerang organ tubuh lainnya : kelenjar linfe, otak,
kulit, tulang, saluran cerna dan ginjal. TBC yang
menyerang pada organ selain paru dikenal sebagai TBC
extra paru. Insiden penyakit TBC meningkat pada decade
ini, hal tersebut disebabkan makin meningkat pengidap
HIV diseluruh dunia yang mempunyai daya tahan seluler
yang menurun sehingga penderita HIV rentan terhadap
infeksi kuman TBC. Penyakit TBC dapat menyebabkan
kematian terutama menyerang pada usia produktif (15-50

47
tahun) dan anak-anak. Gejala utama penyakit TBC paru
adalah batuk terus-menerus dan berdahak selama 3
minggu atau lebih. Gejala lain : dahak bercampur darah,
batuk darah, sesak nafas dan nyeri dada, badan lemah,
nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise
(rasa tidak enak badan), berkeringat malam dan demam
meriang selam sebulan belakangan. Sumber penularan
adalah penderita TBC paru dengan BTA + yang tidak
berobat. Penularan melalui droplet infection (percikan
dahak) pada waktu batuk, bersin maupun saat
berbicara.Untuk menegakkan diagnosa TBC Paru adalah
dengan memeriksa dahak seseorang yang di duga
mengidap TBC. Pemeriksan dahak di lakukan secara SPS
(Sewaktu saat kontak pertama, Pagi hari ke 2 dan
Sewaktu juga saat hari ke2) dibawah pemeriksaan
mikroskopis. Hasil pemeriksaan mikroskopis ini sangat
dijaga kualitas dengan melakukan cros cek atau uji silang
lagi juga menjaga hasil pemeriksaan sedian dahak BTA.
Metode Penemuan Kasus TBC paru dengan cara
passive promotive case finding artinya penjaringan
tersangka penderita yang datang berkunjung ke unit
pelayanan kesehatan dengan meningkatkan penyuluhan
TBC kepada masyarakat. Bila ditemukan penderita
tuberculosis paru dengan sputum dahak BTA +, maka
semua orang yang kontak serumah dengan penderita
harus diperiksa. Apabila ada gejala-gejala suspek
(Kecurigaan) TBC maka harus diperiksa dahaknya.
Kegiatan program TB yang di lakukan di UPT Puskesmas
Parigi Tahun 2019:
7. Penemuan Penderita Suspect TB: masyarakat yang
mengeluh batuk berdahak lebih dari 2 minggu
8. Pelacakan kasus TB
9. Pengobatan pasien TB

48
10. Kunjungan rumah ke pasien TB integrasi dengan program
Puskesmas
11. Penyuluhan TB Paru
12. Gerebek Dahak

Tabel II.2 Indikator Kinerja Penyakit TB PARU di Wilayah


Kerja UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019
NO INDIKATOR SASARAN TARGET CAPAIAN 2019
1. Penemuan suspek TBC 480 100% 100%

2. Penderita TB Paru positif 122 100% 54%

Sumber : Laporan Kinerja Program TB Paru Tahun 2019

3.1.1.5.3 Program Kusta


Tujuan Program
a. Menurunkan angka kecacatan akibat penyakit Kusta.
b. Mencegah ketidak teraturan pengobatan penderita Kusta.
c. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penemuan
tanda dini penyakit Kusta.
Kegiatan program kusta yang dilakukan di UPT
Puskesmas Parigi Tahun 2019:
1. Penyuluhan dan sosialisasi kusta
2. Pelacakan kasus
3. Kunjungan rumah

Tabel III.12 Cakupan Kinerja Program Kusta


UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019
NO. INDIKATOR SASARAN TARGET CAPAIAN 2019
1. Cakupan
Penanganan Kasus 2 100% 100%
Kusta
Sumber : Data program kusta Tahun 2018

49
3.1.1.5.4 Program ISPA
Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut ( ISPA )
merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak. ISPA
juga merupakan salah satu penyebab utama kunjungan
pasien disarana kesehatan. Di dunia diperkirakan lebih
dari 2 juta dari 9 juta total kematian Balita karena
pneumonia (1 Balita/ 15 menit) . Diantara 5 balita yang
meninggal, 1 adalah karena pneumonia. Pneumonia
adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru- paru
( alveoli ) dan mempunyai gejala batuk, sesak nafas, ronki
dan infiltrate pada foto rontgen.Terjadinya pneumonia
pada anak sering kali bersamaan dengan terjadinya
proses infeksi akut pada bronchus yang disebut
Bronkopneumoni. Sasaran program Pneumonia adalah
pengendalian Pneumonia pada Balita, yaitu pada bayi ( 0-
< 1 tahun ) dan Anak Balita ( 1-< 5 tahun).
Kegiatan yang dilakukan di UPT Puskesmas Parigi Tahun
2019:
1. Penemuan kasus Pneumonia baik melalui pemeriksaan
pasien yang datang berobat maupun melalui pendekatan
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) dan Manajemen
Terpadu Balita Muda (MTBM) dilakukan bekerjasama
dengan lintas program yang terkait.
2. Pelacakan kasus Pneumonia
3. Kunjungan rumah Pneumonia
4. Penyuluhan kasus Pneumonia

Tabel II.3 Capaian Kinerja Pneumonia/ ISPA


UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019
NO INDIKATOR SASARAN TARGET CAPAIAN 2019
1. Penemuan Kasus 164 100% 100%
Pneumonia Balita
Sumber : Laporan Kinerja ISPA Tahun 2019

50
3.1.1.5.5 Program Diare
Penyakit diare masih menjadi salah satu masalah
kesehatan masyarakat yang penting karena merupakan
angka kesakitan dan kematian di berbagai negara di
termasuk indonesia. Penyebab utama kematian akibat
diare adalah dehidrasi akibat kehilangan cairan dan
elektrolit melalui tinja. Untuk itu diperlukan program
pemberantasan enyakit diare agar tidak menjadi Kejadian
Luar Biasa di suatu wilayah. Tujuan dari Pencegahan
Penyakit Diare adalah untuk mencegah, menurunkan
kasus diare dan menghindari terjadinya wabah / kejadian
luar biasa.

Kegiatan program diare yang dilakukan di UPT


Puskesmas Parigi Tahun 2019:
1. Penyuluhan
2. Pelacakan kasus
3. Kunjungan rumah

Tabel III.8 Capaian Target Kinerja Program Diare


UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019
NO SASARA TARGE CAPAIA
INDIKATOR
. N T N 2019
1. Penemuan Kasus 867 100% 100%
Diare

Sumber : Data program diare UPT Puskesmas Parigi Tahun


2019

3.1.1.5.6 Program Hepatitis

51
Penyakit Hepatitis adalah peradangan pada hati karena
toxin, seperti kimia atau obat ataupun agen penyebab
infeksi. Hepatitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan
disebut "hepatitis akut", hepatitis yang berlangsung lebih
dari 6 bulan disebut "hepatitis kronis". Untuk
mengendalikan virus hepatitis ini Kementerian Kesehatan
RI menyatakan memiliki lima aksi utama, yaitu:
- Peningkatan kesadaran, kemitraan dan mobilisasi
sumberdaya
- Pengembangan surveilans Hepatitis untuk
mendapatkan data sebagai dasar untuk penyusunan
respons penanggulangan
- Memperkuat hukum dan peraturan
- Upaya pencegahan secara komprehensif
- Deteksi dini, dan tindak lanjutnya yang mencakup
akses Perawatan, dukungan dan Pengobatan.
Kementerian Kesehatan juga saat ini sedang melakukan
beberapa upaya, seperti: Meningkatkan advokasi, teknis,
dan pengetahuan umum tentang virus Hepatitis kepada
anggota masyarakat, penyedia layanan kesehatan dan
stakeholder, Mendorong Dinas Kesehatan untuk
mengembangkan rencana strategis tingkat provinsi,
Memperluas akses masyarakat terhadap perawatan,
dukungan dan pengobatan, Mengintegrasikan upaya
kesehatan yang berhubungan dengan Hepatitis virus, HIV
AIDS, serta kesehatan ibu dan anak, Mengintegrasikan
upaya kesehatan masyarakat yang baik melalui
peningkatan efisiensi dan efektivitas kerja, Memperbaiki
strategi nasional pengendalian Hepatitis, Memperbaiki
pedoman.
Dengan adanya upaya pencegahan dan pengendalian
Hepatitis ini, diharapkan Eliminasi Penularan Hepatitis B,
bersama dengan HIV dan Sifilis dari ibu ke anak dapat

52
tercapai pada 2020 dan eliminasi Hepatitis C  dapat
tercapai pada 2030.

Kegiatan program hepatitis yang dilakukan di UPT


Puskesmas Parigi Tahun 2019:
5. Penyuluhan
6. Pelacakan kasus
7. Kunjungan rumah

Tabel III.8 Capaian Target Kinerja Program Hepatitis


UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019
CAPAIAN
NO. INDIKATOR SASARAN TARGET
2019
1. Penemuan kasus 684 100% 100%
Hepatitis

Sumber : Data program hepatitis UPT Puskesmas Parigi 2019

3.1.1.5.7 Program Demam Berdarah Dengue (DBD)


Penyakit DBD adalah penyakit menular yang dapat di
cegah dengan memberantas sarang nyamuk (PSN) .
Jentik nyamuk Aedes Aegepty harus diberantas karena
menyebabkan penyakit DBD pada manusia yang bisa
mengakibatkan kematian dan berpotensi untuk menjadi
wabah. DBD adalah penyakit panas akut, seringkali
disertai dengan sakit kepala, nyeri tulang atau sendi dan
otot, bintik merah pada kulit (petechie), dan leukopenia
sebagai gejala.

Kegiatan program DBD yang dilakukan di UPT


Puskesmas Parigi Tahun 2019:
1. Diseminasi Jumantik
2. Gerakan 1 rumah 1 jumantik

53
3. Penyuluhan DBD
4. Penyuluhan PSN
5. Pelacakan kasus DBD

Tabel III.11 Cakupan Kinerja Program Demam Berdarah Dengue


UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019
CAPAIAN
NO INDIKATOR SASARAN TARGET
2019
1. Penanganan Kasus DBD 100 100% 100%

2. Angka Bebas Jentik (ABJ) 95% 95% 93%

Sumber : Data program DBD UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019

3.1.1.5.8 Program Survailans


Kegiatan program survailans di UPT Puskesmas Parigi
adalah:
1. Pelacakan kasus
2. Pengambilan sample
3. Edukasi/Penyuluhan Survilans

Tabel III.12 Cakupan Kinerja Program Survailans


UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019
NO INDIKATOR SASARAN TARGET CAPAIAN 2019
1. Penemuan kasus AFP 2 100% 100%

Sumber : Data program Survailans UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019

3.1.1.5.9 Program HIV-AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS)


Virus imunodifisiensi manusia: human
immunodeficiency virus (HIV ) adalah suatu virus yang
dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus ini menyerang

54
manusia dan menyerang sistem kekebalan (imunitas)
tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan
infeksi. Upaya pengendalian HIV-AIDS dan infeksi
menular seksual (IMS) dimaksudkan untuk mencegah
terjadinya penularan dan penyebaran HIV-AIDS dan IMS
di kalangan masyarakat. Salah satu pendekatan
pengendalian HIV-AIDS dan IMS adalah perubahan
perilaku berisiko. Di samping itu, bagi mereka yang sudah
tertular HIV atau disebut orang dengan HIV-AIDS (ODHA),
diberikan terapi antiretroviral (ARV) untuk mencegah
kematian atau mortalitas, memperpanjang umur, dan
meningkatkan kualitas hidupnya. Upaya pencegahan HIV
ini bertujuan dan berkomitmen untuk mewujudkan Getting
To 3 Zeroes: Zero New HIV Infection (tidak ada infeksi
baru HIV-AIDS), Zero Stigma and Discrimination (Tidak
ada stigma dan diskriminasi pada penderita HIV-AIDS)
dan Zero AIDS Related Death (Tidak ada kematian akibat
HIV-AIDS).
Kegiatan program HIV-AIDS dan IMS yang dilakukan di
UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019:
1. Penyuluhan
2. Pelacakan kasus
3. Kunjungan rumah
4. Deteksi Dini Penyakit Menular Pada Populasi Kunci /
beresiko
5. Mobile VCT

Tabel III.12 Cakupan Kinerja Program HIV-AIDS


UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019
CAPAIAN
NO INDIKATOR SASARAN TARGET
2019
1. Penemuan orang dengan 900 100% 100%
resiko terinfeksi HIV sesuai

55
standar
Sumber : Data program HIV-AIDS UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019

3.1.1.5.10Program Haji
Kegiatan program Haji yang dilakukan di UPT Puskesmas
Parigi Tahun 2019:
1. Pemeriksaan jamaah haji
2. Pembinaan masa tunggu
3. Pemeriksaan masa keberangkatan
4. Penyuluhan kesehatan Haji

Tabel III.13 Cakupan Kinerja Program Haji


UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019
CAPAIAN
NO INDIKATOR SASARAN TARGET
2019
1. Pemeriksaan jamaah haji 22 100% 100%

2. Pembinaan jamaah haji 22 100% 100%

Sumber : Data program Haji UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019

3.1.1.5.11Program PTM
Penyakit tidak menular adalah jenis penyakit yang tidak
menular seperti cacat fisik, gangguan mental, kanker,
penyakit degeneratif, penyakit gangguan metabolisme,
dan kelainan-kelainan organ tubuh lain penyakit jantung,
pembuluh darah, penyakit tekanan darah tinggi, penyakit
kencing manis, berat badan lebih, osteoporosis, kanker
usus, depresi dan kecemasan. Penyakit Tidak Menular
(PTM) adalah penyebab kematian terbanyak di Indonesia.
Keadaan dimana penyakit menular masih merupakan
masalah kesehatan penting dan dalam waktu bersamaan
morbiditas dan mortalitas PTM makin meningkat
merupakan beban ganda dalam pelayanan kesehatan,

56
tantangan yang harus dihadapi dalam pembangunan
bidang kesehatan di Indonesia.

Kegiatan program Penyakit Tidak Menular yang dilakukan


di UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019:
1. Penyuluhan
2. Screening PTM
3. Kunjungan rumah
4. Posbindu PTM
5. Mobile IVA Test dan Sadari

Tabel III.14 Cakupan Kinerja Program PTM


UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019
N SASARA CAPAIAN
INDIKATOR TARGET
O N 2019
1. Skrinng 15-59 tahun 100% 100%
16.668

2. Pelayanan HT 100% 100%


5184

3. Pelayanan DM 100% 100%


1584

4. Perempuan Usia 30 - 50
tahun yang di deteksi
40% 100%
dini Kanker serviks dan
payudara 576

Sumber : Data program PTM UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019

3.1.1.6. PERKESMAS
Perkesmas adalah pelayanan keperawatan professional yang
merupakan perpaduan antara konsep kesehatan masyarakat dan
konsep keperawatan yang di tujukan pada seluruh masyarakat
dengan penekanan pada keluarga resiko tinggi dalam upaya
pencapaian derajat kesehatan yang optimal.Dilakukan melalui
peningkatan kesehatan promotif dan preventif dengan menjamin
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan

57
melibatkan klien sebagai mitra kerja  dalam perencanaan,
pelaksanaan.
Pelayanan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan
professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan yang
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan 
bio,spiko spiritual yang komprehensif yang ditujukan pada individu
dan masyarakat.
Kegiatan perkesmas ini dilakukan dengan:
1. Asuhan keperawatan individu
2. Asuhan keperawatan keluarga
3. Asuhan keperawatan kelompok
4. Asuhan keperawatan individu lepas bina
5. Asuhan keperawatan individu keluarga lepas bina
6. Asuhan keperawatan kelompok lepas bina

Tabel III.15 Capaian Target Kinerja Program Perkesmas


UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019

NO INDIKATOR SASARAN TARGET CAPAIAN 2019

1. Asuhan keperawatan 120 100% 100%


individu
2. Asuhan keperawatan 120 100% 100%
keluarga
3. Asuhan keperawatan 24 100% 100%
kelompok
4. Asuhan keperawatan 120 100% 100%
individu lepas bina
5. Asuhan keperawatan 120 100% 100%
keluarga lepas bina
6. Asuhan keperawatan 24 100% 100%
kelompok lepas bina
Sumber : Data program Perkesmas UPT Puskesmas Parigi 2019

58
3.1.2 Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
3.1.2.1 Kesehatan Remaja
Masa Remaja di bedakan dalam :
1. Remaja awal : 10-13 tahun (SD Kelas IV,V,VI)
2. Remaja tengah : 14-16 Tahun (SMP)
3. Remaja Akhir : 17-19 Tahun (SMA)
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) dengan tujuan
agar remaja yang bermasalah bisa mendapat pelayanan dan
penanganan yang cepat dan tepat. Kader sebaya yang telah di
bentuk mampu memberikan konseling dan merujuk sesuai
standar pelayanan PKPR.
Kegiatan Pelayanan dalam gedung:
1. Konseling bagi remaja yang datang sendiri ke Klinik Remaja
maupun remaja yang dirujuk dari poli umum, poli gigi ataupun
KIA.
2. Pelayanan Klinis Medis (termasuk pemeriksaan penunjang dan
rujukan).
Kegiatan pelayanan luar gedung:
1. Penjaringan Sekolah
2. Pembentukan PKPR
3. Pembinaan kesehatan remaja PKPR
4. Pembentukan Posyandu remaja
5. Pembinaan Posyandu remaja
6. Monitoring tablet Fe remaja

Tabel III.16 Capaian Target Kinerja Program Remaja


UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019

NO INDIKATOR SASARAN TARGET CAPAIAN 2019

1. Pelayanan kesehatan 5702 100% 100%


remaja

Sumber : Data program Kes Remaja UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019

59
3.1.2.2 Kesehatan Lansia
Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia adalah pelayanan
kesehatan kepada pra – lansia dan lansia di unit pelayanan
kesehatan dasar Puskesmas dan kelompok lanjut lansia yang
meliputi :
1. Deteksi dini penyakit degenerative
2. Konseling kesehatan lansia
3. Pengobatan
4. Rujukan
Kegiatan yang dilakukan adalah :
1. Kegiatan Promotif (Penyuluhan kesehatan, gizi, upaya,
Pemeliharaan kemandirian, Pemeliharaan produktivitas.
2. Kegiatan preventif (Deteksi dini , Pemantauan kondisi
kesehatan, Sarana KMS lansia)
3. Kegiatan Kuratif (pengobatan ringan, Pengobatan lanjutan,
Rujukan)

Kegiatan Dalam Gedung :


Anamesa penyakit degeneratif, pemeriksaan fisik (Berat
badan, tinggi badan, pengukuran lutut dan emosional), periksa
tensi, nadi dan respirasi.Penapisan penyakit degeneratif seperti
DM, hipertensi, asam urat, kolesterol dan urin lengkap dengan
rujukan internalke laboratorium Puskesmas, rujukan internal ke
klinik gizi medik untuk konseling dan penyuluhan gizi sesuai
dengan keluhan dan hasil laboratorium.
Kegiatan Luar Gedung :
1. Posyandu Lansia
2. Kunjungan Rumah untuk kasus penyakit kronis.
3. Konseling dan Penyuluhan kesehatan.
4. Pemeriksaan dan pengobatan.
5. Rujukan
Posyandu Lansia yang ada di wilayah kerja Puskesmas Parigi dan
di bina yaitu 5 buah.

60
Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat
usia lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang
digerakan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan
pelayanan kesehatan Posyandu lansia merupakan
pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan
kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraan nya melalui
program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia,
kader, serta tokoh masyarakat dalam penyelenggaraannya.
Tujuan Posyandu Lansia antara lain:
1. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia
di masyarakat, sehingga terbentuk pelayanan
kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia
2. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran
serta masyarakat dalam pelayanan kesehatan
disamping meningkatkan komunikasi antara
masyarakat usia lanjut.

Tabel III.17 Capaian Target Kinerja Program Lansia


UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019

NO INDIKATOR SASARAN TARGET CAPAIAN 2019

1. Usia 60 tahun keatas yang 2223 100% 100%


mendapat pelayanan
skrining kesehatan sesuai orang
standar
Sumber : Data program Lansia UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019

3.1.2.3 Kesehatan kerja


Pengertian kesehatan kerja yaitu upaya pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat pekerja secara minimal dan
paripurna meliputi upaya peningkatan kesehatan kerja,
pencegahan, penyembuhan dan pemulihan PAK, PAHK, KAK

61
oleh institusi pelayanan kesehatan kerja dasar.Adapun
untukpencegahan terhadap gangguan kesehatan yang diberikan
kepada para pekerja di karenakan oleh kondisi pekerjaan.
Perlindungan ini diberikan kepada para pekerja yang ketika
melakukan pekerjaannya memiliki risiko yang tinggi akibat dari
faktor yang bisa merugikan kesehatan.
Tujuan UKK adalah: Terselenggaranya pelayanan kesehatan
kerja dasar oleh Puskesmas di kawasan industri dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja. Bagi
Puskesmas yang berada di wilayah kerja di kawasan industri,
wajib mengembangkan Upaya Kes Kerja yang merupakan
kebutuhan dan masalah pada wilayah kerjanya. Untuk
melaksanakan UKK pada Puskesmas perlu kerja sama dengan
pengusaha, serikat pekerja, Dinas tenaga kerja, Dinas
Perindustrian.
Peran dalam Pelayanan Kesehatan Kerja :
a. Masyarakat pekerja:diharapkan dapat menolong dirinya
sendiri dan menumbuhkan budaya sehat dalam bekerja serta
dapat berperan aktif dalam pengembangan UKK di tempat
kerja
b. Pengusaha : Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi
terselenggaranya UKK di perusahaannya.
c. Serikat pekerja : berperan serta dalam menggerakkan
anggotanya untuk berperilaku hidup sehat dalam bekerja

Kegiatan kesehatan kerja yang telah dilaksanakan Tahun 2019 :


1. Pendataan.
2. Pemeriksaan dan Pembinaan kesehatan pekerja
3. Penyuluhan kesehatan kerja
4. Kegiatan sosialisasi keselamatan kerja

Tabel III.18 Capaian Target Kinerja Program Kesehatan Kerja


UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019

62
NO INDIKATOR SASARAN TARGET CAPAIAN 2019

1. Pembinaan Pos UKK 1 100% 100%

2. Pembinaan kesehatan 10 100% 100%


pekerja

Sumber : Data program Kes Kerja UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019

3.1.2.4 Kesehatan Olah Raga


Upaya kesehatan olah raga adalah salah satu upaya kesehatan
yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan
kebugaran jasmani melalui aktivitas fisik dan atau olah raga. Dalam
rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010,
program kesehatan olahraga merupakan salah satu program dari
pokok program prilaku hidup sehat dan pemberdayaan masyarakat.
Kesehatan olahraga telah ditetapkan sebagai salah satu indikator
keberhasilan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Untuk
mewujudkan upaya kesehatan olahraga, maka UPT Puskesmas
Parigi mengadakan senam bersama masyarakat di halaman
Puskesmas setiap hari Rabu. Selain itu Puskesmas Parigi juga
melakukan pembinaan dan Pemantauan kepada club olahraga yang
ada diwilayah kerja UPT Puskesmas Parigi.
Kegiatan kesehatan olahraga yang dilakukan di Puskesmas
Parigi pada tahun 2019:
1. Pembinaan kesehatan olahraga di Sekolah Dasar
2. Pemeriksaan dan pembinaan Kesehatan Klub Olahraga
3. Penyuluhan Kesehatan Olahraga
4. Pemeriksaan kebugaran jamaah haji

Tabel III.19 Capaian Target Kinerja Program


Kesehatan Olahraga UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019

NO INDIKATOR SASARAN TARGET CAPAIAN 2019

63
1. Pelayanan kesehatan 18 SD 75% 100%
olahraga di Sekolah
Dasar

2 Pemeriksaan kebugaran 23 orang 50% 100%


jamaah haji
Sumber : Data program Kesehatan Olahraga UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019

3.1.2.5 Pelayanan Kesehatan Tradisional


Pelayanan kesehatan tradisional adalah penerapan kesehatan
tradisional yang memanfaatkan ilmu biomedis dan biokultural dalam
penjelasannya serta manfaat dan keamanannya terbukti secara
ilmiah. Pengobatan tradisional merupakansalah satu upaya
pengobatan diluar ilmu kedokteran atau keperawatan, yang banyak
dimanfaatkan oleh masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatan.
Kesehatan Tradisional merupakan pengobatan dan/atau
perawatan dengan cara dan obat yang mengacu pada pengalaman
dan keterampilan turun temurun yang dapat dipertanggungjawabkan
dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
Pengembangan kesehatan tradisional di pukesmas ditekankan pada
upaya promotif dan preventif dengan pemberdayaan masyarakat
melalui pemanfaatan TOGA dan akupresur.
Tanaman obat keluarga merupakan beberapa jenis tanaman
obatpilihan yang ditanam di pekarangan rumah atau lingkungan
sekitar rumah. Tanaman obat yang dipilih biasanya tanaman obat
yang dapat digunakan untuk pertolongan pertama atau obat – obat
ringan seperti deman dan batuk. Tanaman obat yang sering ditanam
di pekarangan rumah antara lain sirih, kunyit, temulawak, kumis
kucing, sambiloto, dan lain – lain.
Tujuan dari pelayanan kesehatan tradisional adalah agar
masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan tradisional yang
dapat dipertanggungjawabkan, aman dan bermanfaat, dibina dan
diawasi oleh puskesmas.Dalam upaya meningkatkan kesadaran

64
masyarakat tentangpentingnya membudiyakan tanaman obat
keluarga akan terus dilaksanakan penyuluhan dan pembinaan
kepada keluarga dalam wilayah kerja UPT Puskesmas Parigi.
Kegiatan program Kesehatan Tardisional yang dilakukan di UPT
Puskesmas Parigi Tahun 2019:

Kegiatan dalam Gedung:

1. Penyuluhan kesehatan dalam gedung


Penyuluhan dilakukan di dalam gedung di ruang tunggu
puskesmas parigi. Penyuluhan yang diberikan mengenai manfaat
obat tradisional serta jenis jenis obat tradisinal yang dianjurkan
digunakan oleh masyarakat. Serta penyuluhan di aula puskesmas
dalam sosialisasi kegiatan pelayanan kesehatan tradisional, yang
mengundang pihak masyarakat, tokoh masyarakat serta penyehat
tradisional seperti tukang urut, refleksi dan lain-lain.
2. Konseling kesehatan dalam gedung
Konseling dilaksanakan di ruang klinik Batra yang dilaksanakan
setiap hari jumat pukul 08.00 s/d pukul 14.00 melalui konseling
antara petugas dan masyarakat.

Kegiatan Luar Gedung:

1. Penyuluhan yankestrad dan toga masyarakat


Penyuluhan dilakukan di luar gedung, yaitu pada kegiatan
pertemuan di rumah warga, pada rapat koordinasi kelurahan
dengan kader-kader serta kegiatan penyuluhan kegiatan yang
dilaksananakan bersama dengan promosi kesehatan.
2. Kegiatan pembinaan dan pemantauan kesehatan tradisional yaitu
pendataan tempat-tempat pelaku penyehat tradisional.
3. Pembinaan kestrad ramuan/keterampilan
4. Pembinaan Fasyankes

Tabel III.20 Capaian Target Kinerja Program Pelayanan


Kesehatan Tradisional UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019

65
NO INDIKATOR SASARAN TARGET CAPAIAN 2019

1. Pembinaan keluarga 2 100% 100%


binaan
2. Pembinaan Taman Obat 2 100% 100%
Keluarga (TOGA)
3. Pembinaan Fasyankes 4 100% 100%
Sumber : Data program Yankestrad UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019

3.1.2.6 Kesehatan Gigi Masyarakat


Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat di Puskesmas ini pada
dasarnya di bagi dalam beberapa kegiatan sebagai berikut :
1. Penyuluhan kesehatan gigi
2. Pemeriksaan Medik Gigi Dasar
3. Pembinaan kader UKGMD
4. Pencatatan dan Pelaporan
Tujuan Umum :
Tercapainya derajat Kesehatan Gigi masyarakat yang optimal.
Tujuan Khusus :
a. Meningkatnya kesadaran, Sikap perilaku masyarakat dalam
kemampuan pelihara diri ( Self Care ) dibidang Kesehatan Gigi
dan Mulut dan mau mencari pengobatan sedini mungkin.
b. Menurunnya Prevalensi penyakit Gigi dan Mulut yang banyak di
derita masyarakat dengan upaya perlindungan /
pencegahantanpa mengabaikan upaya penyembuhan dan
pemulihan,terutama pada kelompok masyarakat yang rawan.
c. Terhindarnya / berkurangnya gangguan fungsi kunyah akibat
kerusakan / penyakit gigi dan mulut.
Pada tahun 2019 kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dilakukan
sebanyak 23 kali dan pemeriksaan medik gigi dasar dilakukan
sebanyak 23 kali.

Tabel III.21 Cakupan Kinerja Program Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat


UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019
NO INDIKATOR SASARAN TARGET CAPAIAN

66
2019
1. Pembinaan UKGMD 23 100% 100%

Sumber : Data program Kesehatan Gigi Masyarakat UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019

3.1.2.7 Kesehatan Jiwa


Tujuan program adalah untuk Mengatasi masalah kesehatan jiwa
sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan baik mencegah agar tidak
terjadi maupun mencegah agar tidak berkembang menjadi lebih buruk.
Kegiatan yang dilaksanakan :
1. Penemuan pasien
2. Kunjungan rumah
3. Penyuluhan Kesehatan Jiwa dan Napza
4. Pencatatan dan pelaporan
Kegiatan Luar Gedung
Melakukan penyuluhan saat posyandu, Puskesmas keliling,
pertemuan lintas sektoral. Mendata dan kunjungan rumah pada kasus
kelainan jiwa.

Tabel III.22 Cakupan Kinerja Program Kesehatan Jiwa


UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019
CAPAIAN
NO INDIKATOR SASARAN TARGET
2019
1. Penemuan orang dengan 30 100% 100%
gangguan jiwa (ODGJ)
Sumber : Data program Kesehatan Jiwa UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019

3.1.2.8 Kesehatan Indra


Sehat adalah keadaan sejahtera, fisik mental dan sosial. Definisi
sehat iniberlaku bagi peroerangan maupun masyarakat. Mata
dan telinga adalah indera yang penting bagi manusia, melalui
mata dan telinga manusia menyerap informasi untuk digunakan
melaksanakan berbagai kegiatan, namun gangguan terhadap
penglihatan dan pendengaran banyak terjadi baik dari gangguan

67
ringan hingga gangguan berat. Upaya mencegah dan
menanggulangi gangguan penglihatan dan pendengaran perlu
mendapat perhatian dari Puskesmas. Ruang lingkup Upaya
Kesehatan Indra ini meliputi pelayanan kesehatan mata dasar,
yang bisa dilaksanakan di Puskesmas dengan merujuk kasus-
kasus yang tidak bisa ditangani ke Rumah Sakit.

Tujuan program : Meningkatkan kesehatan mata, upaya


pencegahan agar tidak terjadi berkembang menjadi lebih buruk.
Kegiatan yang dilaksanakan adalah :
a. Penjaringan dan pemeriksaan ke sekolah TK/SD
b. Pemeriksaan dan pengobatan pada pasien di Puskesmas
c. Merujuk pasien dengan kelainan katarak
d. Mendata pasien katarak yang siap dioperasi gratis.
e. Penyuluhan kesehatan indra penglihatan

Tabel III.23 Capaian Target Kinerja Program Kesehatan


Indera UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019

NO INDIKATOR SASARAN TARGET CAPAIAN 2019

1. Penemuan kasus penyakit 132 100% 100%


mata di Puskesmas
2. Penemuan kasus katarak > 37 100% 100%
45 tah
2. Penemuan penyakit telinga 19 100% 100%
di Puskesmas
Sumber : Data program Kes Indera UPT Puskesmas Parigi 2019

3.2 Upaya Kesehatan Perseorangan


3.2.1 Rawat Jalan
3.2.1.1 Pelayanan Pemeriksaan Umum
Pelayanan Pemeriksaan Umumdi UPT Puskesmas Parigi dilakukan oleh
dokter umum. Pada tahun 2019 jumlah kunjungan pasien sebanyak
19.896 orang.

68
3.2.1.2 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut di UPT Puskesmas
Parigi dilakukan oleh dokter gigi. Pada tahun 2019 jumlah kunjungan
pasien sebanyak 2636 orang

3.2.1.3 Pelayanan KIA & KB


Pelayanan KIA & KB di UPT Puskesmas Parigi dilakukan oleh bidan.
Pada tahun 2019 jumlah kunjungan pasien sebanyak 4.312 orang.

3.2.1.4 Pelayanan Gawat Darurat


Pelayanan UGD di UPT Puskesmas Parigi dilakukan oleh dokter dan
perawat. Pada tahun 2019 jumlah kunjungan pasiensebanyak 789
orang.

3.2.2 Rawat Inap


3.2.2.1 Kunjungan Rawat Inap
Menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
560/Menkes/SK/IV/2003 tentang Pola Tarif Perjan Rumah Sakit bahwa
Pelayanan Rawat Inap adalah pelayanan pasien untuk observasi,
diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik dan atau upaya pelayanan
kesehatan lainnya dengan menginap di rumah sakit, apabila
diperlukan. Pada tahun 2019 pasien yang dirawat inap di UPT
Puskesmas Parigi sejumlah 373 orang

3.2.2.2. Pelayanan Persalinan (one Day Care)


Pelayanan Persalinan di UPT Puskesmas Parigi dilakukan oleh bidan
dibawah pengawasan dokter.Pada tahun 2019 jumlah persalinan yang
dilakukan di UPTPuskesmas Parigi sebanyak 90 persalinan.

3.2.3 Kunjungan Rumah (home care)


Menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
560/Menkes/SK/IV/2003 tentang Pola Tarif Perjan Rumah Sakit bahwa

69
Home Care adalah pelayanan pasien di rumah untuk observasi,
pengobatan, rehabilitasi medic pasca rawat inap.
UPT Puskesmas Parigi pada tahun 2019 melakukan pelayanan
Home Care.
Kegiatan kunjungan rumah ini dilakukan dengan:
1. Asuhan keperawatan individu
2. Asuhan keperawatan keluarga
3. Asuhan keperawatan kelompok
4. Asuhan keperawatan individu lepas bina
5. Asuhan keperawatan individu keluarga lepas bina
6. Asuhan keperawatan kelompok lepas bina

Tabel III.24 Capaian Target Kinerja Program Perkesmas


(Home Care) UPT Puskesmas Parigi Tahun 2019

NO INDIKATOR SASARAN TARGET CAPAIAN 2019

1. Asuhan keperawatan 120 100% 100%


individu
2. Asuhan keperawatan 120 100% 100%
keluarga
3. Asuhan keperawatan 24 100% 100%
kelompok
4. Asuhan keperawatan 120 100% 100%
individu lepas bina
5. Asuhan keperawatan 120 100% 100%
keluarga lepas bina
6. Asuhan keperawatan 24 100% 100%
kelompok lepas bina
Sumber : Data program Perkesmas UPT Puskesmas Parigi 2019

70
BAB IV
SUMBER DAYA KESEHATAN

4.1 Tenaga Kesehatan di Puskesmas Mempedomani Permenkes Tahun 2014


tentang Puskesmas

Sumber daya manusia di Puskesmas rawat inap menurut Permenkes


75 tahun 2014 adalah minimal sebanyak 31 orang, sedangkan di UPT
Puskesmas Parigi sudah terpenuhi yaitu sebanyak 51 orang, dengan rincian
pada tabel berikut ini:
TABEL IV.1 Ketenagaan UPT Puskesmas Parigi

Jumlah
Jenis
NO Standar Tenaga Keterangan
Tenaga
yang ada

1. dr.Prama Sesari Saraswati


Dokter
1 2 4 2. dr. Risa De Apna
Umum
3. dr. Dwi Chandra Mulyani

71
4. dr. Novia Nadhila

1. drg. Rina Dwi Andriani


2 Dokter Gigi 1 2
2. drg. Intan Kusuma Devi
1. Enung Bahtiar Nugraha
2. Heti Verawati
3. Lisdianah
4. Juni Rahayu
3 Perawat 8 8
5. Endang Idni Sari
6. Rizka Fauziah
7.Tri Novianti
8. Dian Maulinda
1. Rostauli Boru Haloho
2. Ati Sutiarsih
3. Eryani
4. Lusi Juni Utami
5. Jenia Nata Fitri
4 Bidan 7 10
6. Dita Pratiwi Hadi
7. Ronni Siagian
8.Detia Sagita
9. Rahmawaty
10. Sifah Fauziyah
Tenaga 1. Chusnul Desti Rizki
5 Kesehatan 2 2
Masyarakat 2. Silvi Nurbaiti
Tenaga
6 Kesehatan 1 1 1. Fahrin Nurpatriotia
Lingkungan
Ahli
Teknologi
7 1 1 1. Ratna Dwi W
Laboratorium
Klinik
1. Kurnia Dwi Juliani
8 Tenaga Gizi 2 2
2. Dian Isnaini Arifianti
Tenaga 1. Yeyen Apriyanthi
9 2 2
Kefarmasian

Assisten
10 1 1 1.Danny Fachrizal
farmasi
1. Edo Saputra
Tenaga
10 3 4 2. Sesi Maryani
Administrasi
3. Eti Nopiani
4. Muhidin

72
Rekam
11 1 1 1.Intan Rukmana Risnawati
Medik
1. Namah Haryati
2. Ade Emis
3. Aminudin
4. Nurhasan
5. Rahmat
6. Usman
11 Pekarya 2 12
7. Junaedi
8. Rahman
9. Rodin
10. Mian Sadik
11. Ridwan
12. Wawan Suheri

4.2 Kondisi Sarana dan Prasarana Kesehatan

UPT Puskesmas Parigi merupakan Puskesmas Perawatan di wilayah


Kota Tangerang Selatan yang melayani pasien rawat inap dan rawat jalan.
Adapun rincian dari sarana dan prasarana per ruangan akan terinci dalam
tabel sebagai berikut

A. Ruangan Pemeriksaan Umum


B. JUMLAH
PERALATAN
JENIS PERALATAN Permenkes Yang ada
NO

I. Set Pemeriksaan Umum

1. Baki logam tempat alat steril bertutup 2 buah 2 buah

2. Buku Ishihara Tes 1 buah 1 buah

Corong telinga/Speculum telinga ukuran 1 set 1 set


3.
kecil, besar, sedang

73
4. Emesis basin /Nierbeken besar 1 buah 0 buah

5. Garputala 512 Hz, 1024 Hz, 2084 Hz 1 set 0 set

Lampu kepala/Head Lamp + Adaptor 1 buah 0 buah


6.
AC/DC
7. Lampu senter untuk periksa/pen light 1 buah 0 buah
Lensa uji-coba untuk pemeriksaan 1 set 0 set
8.
refraksi
Lup binokuler (lensa pembesar) 3-5 1 buah 0 buah
9.
Dioptri
10. Metline ( pengukur lingkar pinggang ) 1 buah 0 buah

11. Palu reflex 1 buah 1 buah


Pelilit kapas/Cotton applicator Sesuai 0 buah
12.
kebutuhan
Snellen Chart 2 jenis (E Chart + Alphabet 1 buah 0 buah
13.
Chart)
14. Snellen Chart 1 buah 1 buah

14. Spekulum vagina (cocor bebek) sedang 3 buah 0 buah

15. Spekulum hidung dewasa 1 buah 0 buah

16. Sphygmomanometer untuk dewasa 1 buah 1 buah

17. Stetoskop untuk dewasa 4 buah 1 buah

Sudip lidah logam/spatula lidah logam 4 buah 0 buah


18.
panjang 12 cm
Sudip lidah logam/spatula lidah logam 4 buah 0 buah
19.
panjang 16,5 cm
Tempat tidur periksa dan 1 buah 1 buah
20.
perlengkapannya
21. Termometer untuk dewasa 1 buah 1 buah

22. Timbangan dewasa 1 buah 1 buah

23. Tonometer Schiotz 1 buah 0 buah

II. Bahan Habis Pakai


Alkohol Sesuai Sesuai
1.
kebutuhan kebutuhan
2. Povidone Iodine Sesuai Sesuai

74
kebutuhan kebutuhan
Podofilin Tinctura 25% Sesuai Sesuai
3.
Kebutuhan kebutuhan
Kapas Sesuai Sesuai
4.
Kebutuhan kebutuhan
Kasa non steril Sesuai Sesuai
5.
Kebutuhan kebutuhan
Kasa steril Sesuai Sesuai
6.
Kebutuhan kebutuhan
Masker wajah Sesuai Sesuai
7.
Kebutuhan kebutuhan
Sabun tangan atau antiseptic Sesuai Sesuai
8.
Kebutuhan kebutuhan
9. Sarung tangan steril Sesuai Sesuai

10. Sarung tangan non steril Sesuai Sesuai

JUMLAH
PERALATAN
JENIS PERALATAN

NO Sesuai Yang ada di


Permenkes Puskesmas
III. Perlengkapan

1. Bantal 1 buah 0 buah


2. Baskom cuci tangan 1 buah 0 buah
3. Kasur 1 buah 0 buah
4. Lampu spiritus 1 buah 0 buah
5. Lemari alat 1 buah 1 buah
6. Meja instrumen 1 buah 0 buah
7. Meteran tinggi badan 1 buah 1 buah
8. Perlak 2 buah 0 buah
9. Pispot 1 buah 0 buah
10. Sarung bantal 2 buah 0 buah
11. Seprei 2 buah 0 buah
12. Sikat untuk membersihkan peralatan 1 buah 0 buah
13. Stop Watch 1 buah 1 buah

75
Tempat sampah tertutup yang dilengkapi
14.
dengan injakan pembuka penutup 2 buah 2 buah
IV.Meubelair

1. Kursi Kerja 3 buah 2 buah


2. Lemari arsip 1 buah 1 buah
3. Meja tulis ½ biro 1 buah 2 buah

V. Pencatatan dan Pelaporan

Buku register pelayanan Sesuai Sesuai


1.
Kebutuhan kebutuhan
Formulir dan surat keterangan lain sesuai Sesuai
2.
kebutuhan pelayanan yang diberikan Kebutuhan
Formulir Informed Consent Sesuai Sesuai
3.
Kebutuhan Kebutuhan
Formulir rujukan Sesuai Sesuai
4.
Kebutuhan Kebutuhan
Kertas resep Sesuai Sesuai
5.
Kebutuhan Kebutuhan
Surat Keterangan Sakit Sesuai Sesuai
6.
Kebutuhan kebutuhan
Surat Keterangan Sehat Sesuai Sesuai
7.
Kebutuhan Kebutuhan

76
C. Ruangan Tindakan dan Ruangan Gawat Darurat
JUMLAH
PERALATAN
JENIS PERALATAN
No Permenkes Yang ada

I.Set Tindakan Medis/Gawat Darurat


1. Baki logam tempat alat steril tertutup 3 buah 1 buah
Corong telinga/Spekulum telinga ukuran 1 set 1 set
2.
kecil, besar, sedang
3. Doppler 1 buah 0 buah
EKG* 1 buah 1 buah
4.

5. Emesis Basin/ Nierbeken besar 2 buah 0 buah


6. Forceps Aligator 3 buah 0 buah
7. Guedel Airway (Oropharingeal Airway) 2 buah 0 buah
8. Gunting bedah standar, lengkung 3 buah 0 buah
Gunting bedah standar, lengkung, ujung 3 buah 0 buah
9.
tajam/tajam
Gunting bedah standar, lengkung, ujung 3 buah 0 buah
10.
tajam/tumpul
Gunting bedah standar, lengkung, ujung 3 buah 0 buah
11.
tumpul/tumpul
Gunting bedah standar, lurus ujung 3 buah 0 buah
12.
tumpul/tumpul
Gunting bedah standar, lurus, ujung 3 buah 0 buah
13.
tajam/tajam
Gunting bedah standar, lurus, ujung 3 buah 0 buah
14.
tajam/tumpul
Gunting pembalut 1 buah 0 buah
15.
Gunting pembuka jahitan lurus 3 buah 0 buah
16.
Klem arteri 14 cm (Kocher) 3 buah 1 buah
17
Klem arteri, 12 cm lengkung, dengan gigi 3 buah 0 buah
18
1x2 (Halstead-Mosquito)
19 Klem arteri, 12 cm lengkung, tanpa gigi 3 buah 0 buah

51
(Halstead-Mosquito)
Klem arteri, 12 cm lurus, dengan gigi 1x2 3 buah 0 buah
20
(Halstead-Mosquito)
Klem arteri, 12 cm lurus,tanpa gigi 3 buah 0 buah
21
(Halstead-Mosquito)
Klem arteri, lurus (Kelly) 3 buah 0 buah
22
Klem/pemegang jarum jahit, 18 cm 3 buah 1 buah
23 (Mayo-
Hegar)
Korentang, lengkung, penjepit alat steril 2 buah 0 buah
24 (23
cm)
Korentang, penjepit sponge 2 buah 0 buah
25
Kursi roda 1 buah 1 buah
26
Lampu kepala 1 buah 1 buah
27

28. Nebulizer 1 buah 1 buah


29. Otoskop 1 buah 1 buah
30. Palu reflex 1 buah 1 buah
31. Pinset alat, bengkok (Remky) 3 buah 0 buah
32. Pinset anatomis, 14,5 cm 3 buah 0 buah
33. Pinset anatomis, 18 cm 3 buah 0 buah
34. Pinset bedah, 14,5 cm 3 buah 1 buah
35. Pinset bedah, 18 cm 3 buah 0 buah
36. Pinset epilasi 1 buah 0 buah
37. Pinset telinga 1 buah 0 buah
38. Pinset insisi Hordeolum/ Chalazion 1 buah 0 buah
39. Resusitator anak-anak & sungkup 1 buah 0 buah
40. Resusitator dewasa & sungkup 1 buah 0 buah
41. Resusitator neonatus & sungkup 1 buah 0 buah
42. Retraktor, pembuka kelopak mata 1 buah 0 buah
43. Semprit gliserin 1 buah 0 buah
44. Silinder korentang steril 1 buah 0 buah
45. Skalpel, tangkai pisau operasi 3 buah 1 buah
46. Spalk 1 buah 1 buah
47. Spekulum hidung 1 buah 1 buah
48. Spekulum mata 1 buah 0 buah
49. Sphygmomanometer untuk anak 1 buah 0 buah

52
50. Sphygmomanometer untuk dewasa 1 buah 1 buah
51. Stand lamp untuk tindakan 1 buah 0 buah
52. Standar infus 2 buah 1 buah
53. Steteskop anak 1 buah 0 buah
54. Steteskop dewasa 1 buah 1 buah
55. Steteskop janin/Laenac 1 buah 0 buah
56. Suction pump (alat penghisap) 1 buah 0 buah
Sudip lidah logam/Spatula lidah logam 4 buah 0 buah
57.
panjang 12 cm
Sudip lidah logam/Spatula lidah logam 4 buah 0 buah
58.
panjang 16,5 cm
59. Tabung oksigen dan regulator 1 buah 1 buah
Tempat tidur periksa dan 1 buah 3 buah
60.
perlengkapannya
61. Termometer anak 1 buah 0 buah
62. Termometer dewasa 1 buah 1 buah
63. Timbangan anak 1 buah 1 buah
64. Timbangan dewasa 1 buah 1 buah
65. Tissue Forceps 1 buah 0 buah
66. Torniket karet 1 buah 1 buah
67. Usungan (brankar ) 1 buah 1 buah

II. Bahan Habis Pakai


Abocath/wing needle No. 20 Sesuai Sesuai
1.
Kebutuhan kebutuhan
Abocath/wing needle No. 22 Sesuai Sesuai
2.
Kebutuhan kebutuhan
Abocath/wing needle No. 26 Sesuai Sesuai
3.
Kebutuhan kebutuhan
Abocath/wing needle No.18 Sesuai Sesuai
4.
Kebutuhan kebutuhan
5. Alkohol 1 botol 1 botol
Anestesi topikal tetes mata 1 botol 0
6.
Benang chromic catgut Sesuai Sesuai
7.
Kebutuhan kebutuhan
Benang silk Sesuai Sesuai
8.
Kebutuhan kebutuhan
9. Cairan desinfektan/Povidone Iodine 1 botol 1 botol
Disposable syringe 1 cc Sesuai Sesuai
10.

53
Kebutuhan kebutuhan
Disposable syringe 10 cc Sesuai Sesuai
11.
Kebutuhan kebutuhan
Disposable syringe 2,5 - 3 cc Sesuai Sesuai
12.
Kebutuhan kebutuhan
Disposable syringe 5 cc Sesuai Sesuai
13.
Kebutuhan kebutuhan
Disposable syringe 50 cc Sesuai Sesuai
14.
Kebutuhan kebutuhan
15. Endotracheal tube ( ETT ) 2.5 1 buah 0 buah
16. Endotracheal tube ( ETT ) 3 1 buah 0 buah
17. Endotracheal tube ( ETT ) 4 1 buah 0 buah
18. Goggle 1 buah buah
Infus set/ intra vena set dewasa Sesuai Sesuai
19.
Kebutuhan kebutuhan
Infus set/intra vena set anak Sesuai Sesuai
20.
Kebutuhan kebutuhan
Jarum jahit untuk operasi mata, ½ Sesuai 0
21.
lingkaran Kebutuhan
Jarum jahit, lengkung, ½ lingkaran Sesuai Sesuai
22.
penampang segitiga Kebutuhan kebutuhan
Jarum jahit, lengkung, ½ lingkaran, Sesuai Sesuai
23.
penampang bulat Kebutuhan kebutuhan
Jarum jahit, lengkung, 3/8 lingkaran Sesuai Sesuai
24.
penampang segitiga kebutuhan kebutuhan
Jarum jahit, lengkung, 3/8 lingkaran, Sesuai Sesuai
25.
penampang bulat Kebutuhan kebutuhan
Kapas Sesuai 1 Bal
26.
Kebutuhan
Kasa non steril Sesuai Sesuai
27.
Kebutuhan kebutuhan
Kasa steril Sesuai Sesuai
28.
Kebutuhan kebutuhan
29. Kateter Foley ukuran 5-8 French 2 buah 0
Kateter karet No. 10 (Nelaton) Sesuai 0
30.
Kebutuhan
Kateter karet No. 12 (Nelaton) Sesuai 0
31.
Kebutuhan
32. Kateter karet No. 14 (Nelaton) Sesuai 0

54
Kebutuhan
33. Lubricant gel 1 tube 1 Tube
Sesuai 2 kotak
Masker wajah Kebutuhan
34.
Micropore surgical tape Sesuai 5 Buah
35.
Kebutuhan
Mucous suction, silikon Nomor 8 dan 10 Sesuai 0
36.
Kebutuhan
Nasogastric Tube/selang lambung ( 3,5,8 Sesuai 0
37.
) Kebutuhan
Pelilit kapas/Cotton applicator Sesuai 0
38.
Kebutuhan
39. Sabun tangan atau antiseptic 1 botol 1 botol
Sarung tangan non steril Sesuai 1 kotak
40.
Kebutuhan
Sarung tangan steril Sesuai 5 buah
41.
Kebutuhan
Selang karet untuk anus Sesuai 0
42.
Kebutuhan
Skapel, mata pisau bedah besar 1 box 0
43.
Skapel,mata pisau bedah kecil 1 box 0
44.
Verban elastic Sesuai 0
45.
Kebutuhan
46. Water based gel untuk EKG dan Doppler 1 tube 1 tube

III. Perlengkapan
1. Bak instrument tertutup 2 buah 1 buah
2. Bantal 1 buah 0
3. Celemek plastic 1 buah 0
Dorongan tabung oksigen dengan tali 1 buah 1 buah
4.
pengaman
5. Duk bolong, sedang 2 buah 2 buah
6. Jam/timer 1 buah 1 buah
7. Kain balut segitiga ( mitella ) 5 buah 0 buah
8. Kasur 1 buah 0 buah
9. Kotak penyimpan jarum bekas 2 buah 2 buah
10. Lemari alat 1 buah 1buah
11. Lemari obat 1 buah 1 buah

55
12. Mangkok untuk larutan 2 buah 1 buah
13. Meja instrumen/alat 1 buah 1 buah
14. Perlak plastic 2 buah 0 buah
15. Pispot 2 buah 0 buah
16. Sarung bantal 2 buah 0 buah
17. Seprei 2 buah 0 buah
18. Sikat tangan 1 buah 0 buah
19. Sikat untuk membersihkan peralatan 1 buah 1buah
20. Stop Watch 1 buah 1 buah
Tempat sampah tertutup yang dilengkapi
21.
dengan injakan pembuka penutup 1 buah 2 buah
22. Toples kapas/Kasa steril 1 buah 0 buah

23. Tromol kasa/Kain steril 25 X 120 mm 1 buah 0 buah


Waskom bengkok 4 buah 0 buah
24.
25. Waskom cekung 2 buah 0 buah
26. Waskom cuci 2 buah 0 buah

IV. Meubelair
1. Kursi kerja 3 buah 1 buah
2. Lemari arsip 1 buah 1 buah
3. Meja tulis ½ biro 1 buah 1 buah

V. Pencatatan & Pelaporan


Buku register pelayanan Sesuai 1 buku
1.
Kebutuhan
Formulir dan Surat Keterangan lain Sesuai Sesuai
2. sesuai kebutuhan kebutuhan
kebutuhan pelayanan yang diberikan
Formulir Informed Consent Sesuai Sesuai
3.
kebutuhan kebutuhan
Formulir rujukan Sesuai Sesuai
4. kebutuhan kebutuhan

Kertas resep Sesuai Sesuai


5.
kebutuhan kebutuhan
Surat Keterangan Sakit Sesuai Sesuai
6.
kebutuhan kebutuhan

56
D. Ruangan Kesehatan Ibu, Anak (KIA), KB, dan Imunisasi

JUMLAH
Jenis Peralatan PERALATAN
Sesuai Yang ada di
No
Permenkes Puskesmas

I. Set Pemeriksaan Kesehatan Ibu


1. 1/2 Klem Korcher 1 buah 1 Buah
2. Anuskop 3 buah 0 Buah
3. Bak Instrumen dengan tutup 1 buah 2 Buah
4. Baki Logam Tempat Alat Steril Bertutup 1 buah 1 buah
5. Doppler 1 buah 1 buah
6. Gunting Benang 1 buah 1 buah
7. Gunting Verband 1 buah 1 buah
8. Korcher Tang 1 buah 1 buah
9. Mangkok untukLarutan 1 buah 1 buah
10. Meja Instrumen / Alat 1 buah 1 buah
Meja Periksa Ginekologi dan kursi 1 buah 1 buah
11.
pemeriksa
12. Palu Refleks 1 buah 1 buah
13. Pen Lancet 1 buah 0 buah
14. Pinset Anatomi Panjang 1 buah 1 buah
15. Pinset Anatomi Pendek 1 buah 1 buah
16. Pinset Bedah 1 buah 0 buah
17. Silinder Korentang Steril 1 buah 0 buah
18. Sonde mulut 1 buah 0 buah
19. Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Besar 3 buah 3 buah
20. Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Kecil 2 buah 2 buah
21. Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Sedang 5 buah 3 buah
22. Spekulum Vagina (Sims) 1 buah 0 buah
23. Sphygmomanometer Dewasa 1 buah 1 buah
24. Stand Lamp untuk tindakan 1 buah 0 buah
25. Stetoskop Dewasa 1 buah 1 buah
26. Stetoskop Janin / Fetoscope 1 buah 0 buah
Sudip lidah logam / Spatula Lidah Logam 2 buah 0 buah
27.
panjang 12 cm
Sudip lidah logam / Spatula Lidah Logam 2 buah 0 buah
28.
panjang 16,5 cm
29. Tampon Tang 1 buah 0 buah

57
30. Tempat Tidur Periksa 1 buah 1 buah
31. Termometer Dewasa 1 buah 1 buah
32. Timbangan Dewasa 1 buah 1 buah
33. Torniket Karet 1 buah 0 buah

II. Set Pemeriksaan Kesehatan Anak


1. Alat Pengukur Panjang Bayi 1 buah 0 buah
2. Flowmeter anak (high flow) 1 buah 0 buah
3. Flowmeter neonatus (low flow) 1 buah 0 buah
4. Lampu periksa 1 buah 0 buah
5. Pengukur lingkar kepala 1 buah 1 buah
6. Pengukur tinggi badan anak 1 buah 0 buah
7. Sphygmomanometer dan manset anak 1 buah 0 buah
8. Stetoskop pediatric 1 buah 0 buah
9. TermometerAnak 1 buah 1 buah
10. Timbangan Anak 1 buah 0 buah
11. Timbangan bayi 1 buah 1 buah

III. Set Pelayanan KB


1. Baki Logam Tempat Alat Steril Bertutup 1 buah 0 buah
2. Implant Kit 1 buah 1 buah
3. IUD Kit 1 buah 1 buah

IV. Set Imunisasi


1. Vaccine carrier 1 buah 1 buah
2. Vaccine Refrigerator 1 buah 1 buah

V. Bahan Habis Pakai


Alkohol Sesuai Sesuai
1.
Kebutuhan kebutuhan
Benang Chromic Catgut Sesuai 0
2.
Kebutuhan
Cairan Desinfektan Sesuai Sesuai
3.
Kebutuhan kebutuhan
Disposable Syringe, 1 cc Sesuai 2 kotak
4.
Kebutuhan
Disposable Syringe, 2,5 – 3 cc Sesuai 2 kotak
5.
Kebutuhan
Disposable Syringe, 5 cc Sesuai 2 kotak
6.
Kebutuhan

58
Kain Steril Sesuai Sesuai
7.
Kebutuhan kebutuhan
Kapas Sesuai 1 bal
8.
Kebutuhan
Kasa Non Steril Sesuai 1 Tromol
9.
Kebutuhan
Kasa Steril Sesuai 3 kotak
10.
Kebutuhan
Lidi kapas Steril Sesuai Sesuai
11.
Kebutuhan kebutuhan
Lubrikan gel Sesuai 1 tube
12.
Kebutuhan
Masker Sesuai 1 kotak
13.
Kebutuhan
Podofilin Tinctura 25% Sesuai Sesuai
14.
Kebutuhan kebutuhan
Sabun Tangan atau Antiseptik Sesuai 1 botol
15.
Kebutuhan
Sarung tangan Sesuai 2 kotak
16.
Kebutuhan
VI. Perlengkapan
1. Ari timer 1 buah 0 buah
2. Bantal 1 buah 0 buah
3. Baskom Cuci Tangan 1 buah 0 buah
4. Celemek Plastik 1 buah 0 buah
5. Duk Bolong, Sedang 2 buah 1 buah
6. Kasur 1 buah 0 buah
7. Kotak Penyimpan Jarum Bekas 1 buah 1 buah
8. Lemari Alat 1 buah 1 buah
9. Lemari Obat 1 buah 0 buah
10. Meteran (untuk mengukur tinggi Fundus) 1 buah 1 buah
11. Perlak 2 buah 1 buah
12. Pispot 1 buah 1 buah
13. Pita Pengukur Lila 1 buah 1 buah
14. Pompa Payudara untukASI 1 buah 0 buah
15. Sarung Bantal 2 buah 0 buah
16. Selimut 1 buah 1 buah
17. Seprei 2 buah 0 buah
18. Set Tumbuh Kembang Anak 1 buah 0 buah
19. Sikat untuk Membersihkan Peralatan 1 buah 0 buah

59
Tempat Sampah Tertutup yang
20. dilengkapi 2 buah 2 buah
dengan injakan pembuka penutup
21. Tirai 1 buah 1 buah
22. Toples Kapas / Kasa Steril 1 buah 1 buah
23. Tromol Kasa / Kain Steril 1 buah 1 buah
24. Waskom Bengkok Kecil 1 buah 0 Buah

VII. Meubelair
1. Kursi Kerja 4 buah 2 buah
2. Lemari Arsip 1 buah 1 buah
3. Meja Tulis ½ biro 1 buah 2 buah

VII. Pencatatan & Pelaporan


A. KESEHATAN IBU & KB
Sejumlah Sesuai
Buku KIA ibu hamil kebutuhan
1. yang
dilayani
2. Buku Kohort Ibu 1 buah 1 buah
3. Buku Register Ibu 1 buah 1 buah
Buku Register KB 1 buah 1 buah
4.
Formulir Informed Consent Sesuai Sesuai
5.
Kebutuhan kebutuhan
Formulir Laporan Sesuai Sesuai
6.
Kebutuhan kebutuhan
Formulir Rujukan Sesuai Sesuai
7.
Kebutuhan kebutuhan

B. KESEHATAN ANAK
1. Bagan Dinding MTBS 1 buah 0 buah
2. Bagan MTBS 1 buah 0 buah
3. Buku register Bayi 1 buah 1 buah
Formulir Deteksi Dini Tumbuh Kembang Sesuai 1 bendel
4.
Anak Kebutuhan
Formulir Kuesioner Pra Skrining Sesuai 1 bendel
5.
Perkembangan (KPSP) Kebutuhan

60
Formulir Laporan Kesehatan Anak Balita Sesuai 1 bendel
6.
dan Prasekolah Kebutuhan
Formulir Laporan Kesehatan Bayi Sesuai 1 bendel
7.
Kebutuhan
Formulir Pencatatan Balita Sakit umur 2 Sesuai 0 bendel
8.
bulan sampai 5 tahun Kebutuhan
Formulir Pencatatan Bayi Muda umur Sesuai 0 bendel
9.
kurang dari 2 bulan Kebutuhan
Formulir Rekapitulasi Laporan Kesehatan Sesuai 0 bendel
10.
Anak Balita dan Prasekolah Kebutuhan
Formulir Rekapitulasi Laporan Kesehatan Sesuai 0 bendel
11.
Bayi Kebutuhan
Register Kohort Anak Balita Sesuai 0 buah
12.
Kebutuhan
13. Register Kohort Bayi 1 buah 1 buah

C. IMUNISASI
Formulir lain sesuai kebutuhan Sesuai Sesuai
1. pelayanan Kebutuhan kebutuhan
yang diberikan
Formulir laporan Sesuai Sesuai
2.
Kebutuhan kebutuhan

E. Ruangan Persalinan

JENIS PERALATAN JUMLAH PERALATAN


Sesuai Yang ada di
NO
Permenkes Puskesmas

1. Bak instrumen tertutup besar (Obgin) 3 buah 0 buah


2. Bak instrumen tertutup kecil 3 buah 2 buah
3. Bak instrumen tertutup Medium 3 buah 2 buah
4. Doppler 1 buah 1 buah
5. Doyeri Probe Lengkung 1 buah 1 buah
6. Endotracheal Tube Dewasa 2,5 3 buah 0 buah
7. Endotracheal Tube Dewasa 3 3 buah 0buah
8. Endotracheal Tube Dewasa 4 3 buah 0 buah

61
9. Gunting Benang 3 buah 2 buah
10. Gunting Episiotomi 3 buah 2 buah
11. Gunting Iris Lengkung 3 buah 1 buah
12. Gunting Operasi Lurus 3 buah 1 buah
13. Gunting Tali Pusat 3 buah 2 buah
14. Klem Fenster/Klem Ovum 3 buah 1 buah
15. Klem Kasa (Korentang) 3 buah 1 buah
16. Klem Kelly/Klem Kocher Lurus 3 buah 2 buah
17. Klem Linen Backhauss 3 buah 0 buah
18. Klem Mosquito Halsted Lengkung 3 buah 0 buah
19. Klem Mosquito Halsted Lurus 3 buah 0 buah
20. Klem Pemasang Klip Hegenbarth 3 buah 0 buah
21. Lampu Periksa Halogen 1 buah 1 buah
22. Masker Oksigen + Kanula Nasal Dewasa 2 buah 2 buah
23. Meja Instrumen 2 buah 1 buah
24. Needle Holder Matheiu 3 buah 0 buah
25. Pelvimeter Obstetrik 1 buah 0 buah
26. Pinset Jaringan (Sirurgis) 3 buah 2 buah
27. Pinset Jaringan Semken 3 buah 0 buah
28. Pinset Kasa (Anatomis) 3 buah 1 buah
29. Resusitator Dewasa 1 set 1 set
30. Retraktor Finsen Tajam 1 buah 0 buah
31. Setengah Kocher 3 buah 2 buah
32. Skalpel No. 3 3 buah 1 buah
33. Skalpel No. 4 3 buah 0 buah
34. Spekulum (Sims) Besar 5 buah 3buah
35. Spekulum (Sims) Kecil 5 buah 2 buah
36. Spekulum (Sims) Medium 5 buah 3 buah
37. Spekulum Cocor Bebek Grave Besar 5 buah 0 buah
38. Spekulum Cocor Bebek Grave Kecil 5 buah 0 buah
39. Spekulum Cocor Bebek Grave Medium 5 buah 0 buah
40. Standar infus 1 buah 1 buah
41. Stetoskop Dewasa 1 buah 1 buah
42. Stetoskop Janin/ Fetoscope 1 buah 1 buah
43. Stilet untuk Pemasangan ETT 1 buah 0 buah
44. Tabung Oksigen dan Regulator 1 set 1 set
45. Tempat Klem Kasa (Korentang) 2 buah 0 buah
46. Tempat Tidur Periksa (examination bed) 1 set 0 set
47. Tempat Tidur untuk Persalinan 1 set 1 set
48. Tensimeter dewasa 1 buah 1 buah
49. Termometer Dewasa 1 buah 1 buah

62
II. Set Insersi dan Ekstraksi AKDR
1. Aligator Ekstraktor AKDR 3 buah 1 buah
2. Gunting Mayo CVD 3 buah 1 buah
Klem Kasa Lurus (Sponge Foster 3 buah 1 buah
3.
Straight)
4. Klem Penarik Benang AKDR 3 buah 1 buah
5. Sonde Uterus Sims 3 buah 2 buah
6. Tenakulum Schroeder 3 buah 2 buah

III. Set Resusitasi Bayi


1. Baby Suction Pump portable 1 set 1 set
2. Endotracheal Tube 2,5 1 buah 0 buah
3. Endotracheal Tube 3 1 buah 0 buah
4. Endotracheal Tube 3,5 1 buah 0 buah
5. Endotracheal Tube 4 1 buah 0 buah
6. Infant T piece resuscitator dengan PEEP 1 buah 0 buah
7. Infant T piece System 1 buah 0 buah
Laringoskop Neonatus Bilah Lurus (3 1 set 0 set
8.
ukuran)
Meja Resusitasi dengan Pemanas (Infant 1 set 1 set
9.
Radiant Warmer)
10. Oxygen Concentrator 1 buah 0 buah
11. Penghisap Lendir DeLee (neonatus) 1 buah 1 buah
12. Pompa Penghisap Lendir Elektrik 1 buah 1 buah
13. Stetoskop Duplex Neonatus 1 buah 0 buah

IV. Bahan Habis Pakai


Alkohol Sesuai 1 buah
1.
Kebutuhan
Benang Chromic Catgut Sesuai 1 buah
2.
Kebutuhan
Desinfektan Sesuai 1 buah
3.
Kebutuhan
Gelang Bayi Sesuai 10 buah
4.
Kebutuhan
5. Infus Set Dewasa 2 set 2 set
Infus Set dengan Wing Needle untuk 2 set 2 set
6. Anak
dan Bayi nomor 23 dan 25
Jarum Jahit Tajam Sesuai 1 box
7.

63
Kebutuhan
Jarum Jahit Tumpul Sesuai 1 box
8.
Kebutuhan
Kantong Urin Sesuai 5 buah
9.
Kebutuhan
Kapas Sesuai 1 buah
10.
Kebutuhan
Kateter Folley dewasa Sesuai 3 buah
11.
Kebutuhan
Kateter Nelaton Sesuai 1 buah
12.
Kebutuhan
Kateter intravena 16 G Sesuai 10 buah
13.
Kebutuhan
Kateter intravena 18 G Sesuai 10 buah
14.
Kebutuhan
Kateter Intravena 20 G Sesuai 10 buah
15.
Kebutuhan
16. Kateter Penghisap Lendir Dewasa 10 2 buah 0 buah
17. Kateter Penghisap Lendir Dewasa 8 2buah 0 buah
18. Nasogastric Tube Dewasa 3 buah 0 buah
19. Nasogastric Tube Dewasa 5 3 buah 0 buah
Pembalut Sesuai 1 box
20.
Kebutuhan
Pengikat tali pusat Sesuai 10 buah
21.
Kebutuhan
Plester Non Woven Sesuai 2 buah
22.
Kebutuhan
Sabun Cair untuk Cuci Tangan Sesuai 1 buah
23.
Kebutuhan
Sarung Tangan Sesuai 2 kotak
24.
Kebutuhan
Sarung Tangan Panjang (Manual Sesuai 5 buah
25.
Plasenta) Kebutuhan
Sarung Tangan Steril Sesuai 10 buah
26.
Kebutuhan
27. Spuit disposable (steril) 20 ml 5 buah 0 buah
28. Spuit/Disposable Syringe (steril) 1 ml 5 buah 10 buah
29. Spuit/Disposable Syringe (steril) 10 ml 5 buah 2 buah
30. Spuit/Disposable Syringe (steril) 3 ml 5 buah 10 buah

64
31. Spuit/Disposable Syringe (steril) 5 ml 5 buah 10 buah
32. Three-way Stopcock (steril) 5 buah 0 buah

V. Perlengkapan
1. Lemari Alat 1 buah 1 buah
2. Lemari Obat 1 buah 0 buah
3. Mangkok Iodin 1 buah 1 buah
4. Pengukur panjang bayi 1 buah 1 buah
5. Pengukur Tinggi Badan (microtoise) 1 buah 0 buah
6. Pisau Pencukur 1 buah 0 buah
7. Timbangan bayi 1 buah 1 buah
8. Timbangan Dewasa 1 buah 1 buah
9. Tromol Kasa 1 buah 1 buah
10. Waskom Bengkok Ukuran 30 cm 1 buah 1 buah
11. Waskom Bengkok Ukuran 23 cm 1 buah 1 buah

JUMLAH
PERALATAN
Sesuai Yang ada di
JENIS PERALATAN
NO Permenkes Puskesmas

VI. Meubelair
1. Kursi Kerja 3 buah 1 buah
2. Lemari Arsip 1 buah 1 buah
3. Meja Tulis ½ biro 1 buah 1 buah

VII. Pencatatan & Pelaporan


Formulir Informed Consent Sesuai 10 lembar
1.
Kebutuhan
Formulir dan Surat Keterangan lain Sesuai 10 buah
2. sesuai Kebutuhan
kebutuhan pelayanan yang diberikan
Formulir Laporan Sesuai 1 buah
3.
Kebutuhan
4. Formulir Partograf Sesuai 20 lembar

65
Kebutuhan
Formulir Persalinan/nifas dan KB Sesuai 20 lembar
5.
Kebutuhan
Formulir Rujukan Sesuai 20 lembar
6.
Kebutuhan
Formulir Surat Kelahiran Sesuai 20 lembar
7.
Kebutuhan
Formulir Surat Kematian Sesuai 0 bendel
8.
Kebutuhan
Formulir Surat Keterangan Cuti Bersalin Sesuai 0 bendel
9.
Kebutuhan

F. Ruangan Rawat Pasca Persalinan


JUMLAH
PERALATAN
Sesuai Yang ada di
JENIS PERALATAN
No
Permenkes Puskesmas
I. Set Perawatan Pasca Persalinan
1. ARI Timer 1 buah 1 buah
2. Boks Bayi 1 buah 1 buah
3. Sphygmomanometer Dewasa 1 buah 1 buah
4. Standar infus 1 buah 1 buah
5. Stetoskop Anak 1 buah 1 buah
6. Tabung Oksigen dan Regulator 1 buah 0 buah
7. Tempat Tidur Dewasa 1 set 1 set
8. Termometer Anak 1 buah 0 buah
9. Termometer Dewasa 1 buah 1 buah
10. Timbangan Bayi 1 buah 1 buah

II. Bahan habis Pakai


1. Infus Set Dewasa 2 set 2 set
2. Kantong Urin 2 buah 2 buah
Kasa Non Steril Sesuai 1 Tromol
3.
Kebutuhan
Kasa Steril Sesuai 2 kotak
4.
Kebutuhan

66
Kateter Folley dewasa Sesuai 1 buah
5.
Kebutuhan
Sesuai 2 buah
6.
Kateter intravena 16 G Kebutuhan
Kateter intravena 18 G Sesuai 2 buah
7.
Kebutuhan
Kateter Intravena 20 G Sesuai 2 buah
8.
Kebutuhan
9. Kateter Penghisap Lendir Dewasa 10 2 buah 1 buah
10. Kateter Penghisap Lendir Dewasa 8 2 buah 1 buah
Sesuai 1 box
Sarung Tangan Kebutuhan
11.
Sarung Tangan Steril Sesuai 5 buah
12.
Kebutuhan
13. Spuit disposable (steril) 20 ml 5 buah 0 buah
14. Spuit/Disposable Syringe (steril) 1 ml 5 buah 5 buah
15. Spuit/Disposable Syringe (steril) 10 ml 5 buah 0 buah
16. Spuit/Disposable Syringe (steril) 3 ml 5 buah 5 buah
17. Spuit/Disposable Syringe (steril) 5 ml 5 buah 5 buah

III. Perlengkapan
1. Bantal 1 buah 1 buah
2. Baskom Kecil 1 buah 1 buah
Handuk Pembungkus Neonatus Sesuai 1 buah
3.
Kebutuhan
Kantong Metode Kanguru sesuai ukuran 1 set 1 set
4.
neonatus
5. Kasur 1 buah 1 buah
6. Kotak Penyimpan Jarum Bekas 1 buah 1 buah
7. Lemari Obat 1 buah 0 buah
8. Lemari Alat 1 buah 0 buah
9. Lemari Kecil Pasien 1 buah 1 buah
10. Perlak 2 buah 1 buah
11. Pispot 1 buah 1 buah
12. Pompa Payudara untukASI 1 buah 1 buah
13. Sarung Bantal 2 buah 2 buah
14. Selimut Bayi 2 buah 2 buah
15. Selimut Dewasa 2 buah 2 buah
16. Seprei 2 buah 2 buah
17. Set Tumbuh Kembang Anak 1 buah 1 buah

67
18. Sikat untuk Membersihkan Peralatan 1 buah 1 buah
Tempat Sampah Tertutup yang dilengkapi
19.
dengan injakan pembuka penutup 2 buah 2 buah
20. Toples Kapas / Kasa Steril 2 buah 0 buah
21. Tromol Kasa / Kain Steril 2 buah 1 buah
22. Waskom Bengkok Kecil 2 buah 2 buah

IV. Meubelair
1. Kursi Kerja 3 buah 0 buah
2. Lemari Arsip 1 buah 1 buah
3. Meja Tulis ½ biro 1 buah 0 buah

V. Pencatatan & Pelaporan


1. Buku Register Pelayanan 1 buah 1 buah
Formulir lain sesuai kebutuhan pelayanan Sesuai Sesuai
2.
Kebutuhan kebutuhan
Rekam Medik Pasien Sesuai Sesuai
3.
Kebutuhan kebutuhan

F. Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut

Jenis Peralatan JUMLAH PERALATAN


KESEHATAN
No Sesuai Yang ada di
Permenkes Puskesmas
I. Set Kesehatan Gigi & Mulut
1. Atraumatic Restorative Treatment (ART) 1 Buah 0 Buah
 Enamel AccessCutter 1 Buah 0 Buah

 Eksavator Berbentuk 1 Buah 2 Buah


SendokUkuran
Kecil (Spoon Excavator Small)
 Eksavator Berbentuk 1 Buah 0 Buah
SendokUkuran
Sedang (Spoon Excavator
Medium)
 Eksavator Berbentuk 1 Buah 0 Buah
SendokUkuran

68
Besar (Spoon Excavator Large)
 Double Ended Applier andCarver 1 Buah 1 Buah
 SpatulaPlastik 1 Buah 2 Buah
 Hatchet 1 Buah 0 Buah
 BatuAsah 1 Buah 0 Buah
2. Bein Lurus Besar 1 Buah 1 Buah
Bein Lurus Kecil 1 Buah 1 Buah
3.
Bor Intan (Diamond Bur Assorted) 1 Set 1set
untukAir
4. Jet Hand Piece (Kecepatan Tinggi)
(round, inverted danfissure)

JUMLAH PERALATAN
Jenis Peralatan KESEHATAN

Sesuai Yang ada di


No
Permenkes Puskesmas
Bor Intan Kontra Angle Hand Piece 1 set 1 set
Conventional (Kecepatan Rendah)
1. (round,
inverted danfissure)
2. Ekskavator Berujung Dua (Besar) 5 Buah 4 Buah
3. Ekskavator Berujung Dua (Kecil) 5 Buah 5 Buah
4. Gunting Operasi Gusi (Wagner) (12 cm ) 1 Buah 0 Buah
5. Handpiece Contra Angle 1 Buah 1 Buah
6. Handpiece Straight 1 Buah 0 Buah
7. Kaca Mulut Datar No.4 TanpaTangkai 5 Buah 10 buah
Klem/Pemegang Jarum Jahit (Mathieu 1 Buah 0 Buah
8.
Standar)
9. Set Kursi Gigi Elektrik yang terdiri dari:
 KursiGigi 1 buah 1 buah
 CuspidorUnit 1 buah 1 buah
 MejaInstrumen 1 buah 1 buah
 Foot Controller untuk HandPiece 1 buah 1 buah

 Kompresor Oilless 1PK 1 buah 1 buah


10. Jarum exterpasi 1 set 0 set
11. Jarum K-File (15-40) 1 set 0 set
12. Jarum K-File (45-80) 1 set 0 set

69
13. Light Curing 1 buah 1 buah
Mikromotor dengan Straight danContra 1 buah 1 buah
Angle Hand Piece (Low Speed Micro
14.
Motor portable)
15. Pelindung Jari 1 buah 0 buah
Pemegang Matriks (Matrix Holder) 1 buah 1 buah
16.
17. Penahan Lidah 1 buah 0 buah
Pengungkit Akar Gigi Kanan Mesial 1 buah 1 buah
18. (Cryer
Distal)
Pengungkit Akar Gigi Kanan Mesial 1 buah 1 buah
19. (Cryer
Mesial)
20. Penumpat Plastis 1 buah 8 buah
21. Periodontal Probe 1 buah 1 buah
22. Penumpat Semen Berujung Dua 1 buah 3 buah
23. Pinset Gigi 5 buah 10 buah
24. Polishing Bur 1 set 1 set
Skeler Standar , Bentuk Cangkul Kiri 1 buah 1 buah
25. (Type
Chisel/Mesial)
Skeler Standar , Bentuk Cangkul Kanan 1 buah 0 buah
26. (Type
Chisel/Mesial)
Skeler Standar, Bentuk Tombak (Type 1 buah 0 buah
27.
Hook)
Skeler Standar, Black Kiri dan 1 buah 0 buah
28. Kanan(Type
Chisel/Mesial)
Skeler Standar, Black Kiri dan Kiri (Type 1 buah 0 buah
29.
Chisel/Mesial)
30. Skeler Ultrasonik 1 buah 1 buah
31. Sonde Lengkung 5 buah 10 Buah
32. Sonde Lurus 5 buah 2 Buah
33. Spatula Pengaduk Semen 1 buah 5 buah
34. Spatula Pengaduk SemenIonomer 1 buah 2 buah
35. Set Tang Pencabutan Dewasa (set)
 Tang gigi anterior rahang atasdewasa 1 buah 2 buah

70
 Tang gigi premolar rahangatas 1 buah 1 buah
 Tang gigi molar kanan rahangatas 1 buah 2 buah
 Tang gigi molar kiri rahangatas 1 buah 2 buah
 Tang molar 3 rahangatas 1 buah 1 buah
 Tang sisa akar gigi anterior 1 buah 1 buah
rahangatas
 Tang sisa akar gigi posterior 1 buah 1 buah
rahangatas
 Tang gigi anterior dan 1 buah 1 buah
premolarrahang
bawah
 Tang gigi molar rahang 1 buah 1 buah
bawahkanan/kiri
 Tang gigi molar 3 rahangbawah 1 buah 1 buah
 Tang sisa akar rahangbawah 1 buah 3 buah
36. Set Tang pencabutan gigi anak
 Tang gigi anterior rahangatas 1 buah 1 buah
 Tang molar rahangatas 1 buah 4 buah
 Tang molar susu rahangatas 1 buah 4 buah
 Tang sisa akar rahangatas 1 buah 2 buah
 Tang gigi anterior rahangbawah 1 buah 2 buah
 Tang molar rahangbawah 1 buah 3 buah
 Tang sisa akar rahangbawah 1 buah 1 buah
37. Skalpel, Mata Pisau Bedah (Besar) 1 buah 0 buah
38. Skalpel, Mata Pisau Bedah (Kecil) 1 buah 0 buah
39. Skalpel, Tangkai Pisau Operasi 1 buah 0 buah
40. Tangkai kaca mulut 1 buah 10 buah

II. Perlengkapan
1. Baki Logam Tempat Alat Steril Bertutup 1 buah 7 buah
2. Korentang, Penjepit Sponge (Foerster) 1 buah 0 buah
3. Lampu Spiritus Isi 120 cc 1 buah 0 buah
4. Lemari peralatan 1 buah 1 buah
5. Lempeng Kaca Pengaduk Semen 1 buah 2 buah
6. Needle Destroyer 1 buah 0 buah
7. Silinder Korentang Steril 1 buah 0 buah
8. Sterilisator kering 1 buah 1 buah
9. Tempat Alkohol (Dappen Glas) 1 buah 0 buah

71
Toples Kapas Logam dengan Pegasdan 1 buah 0 buah
10.
Tutup (50 x 70 mm)
Toples Pembuangan Kapas (50 x 75 1 buah 0 buah
11.
mm)
12. Waskom Bengkok (Neirbeken) 1 buah 3 buah

III, Bahan Habis Pakai


Betadine Solution atau Desinfektan Sesuai 1 buah
1.
lainnya Kebutuhan
Sabun tangan atau antiseptic Sesuai 1 buah
2.
Kebutuhan
Kasa Sesuai 5 kotak
3.
Kebutuhan
Benang Silk Sesuai 0 buah
4.
Kebutuhan
Chromik Catgut Sesuai 0 buah
5.
Kebutuhan
Alkohol Sesuai 2 buah
6.
Kebutuhan
Kapas Sesuai 1 buah
7.
Kebutuhan
Masker Sesuai 1 kotak
8.
kebutuhan
Sarung tangan Sesuai 1 kotak
9.
Kebutuhan

IV. Meubelair
1. Kursi Kerja 3 buah 2 buah
2. Lemari arsip 1 buah 1 buah
3. Meja Tulis ½ biro 1 buah 2 buah

V. Pencatatan dan Pelaporan


Buku register pelayanan Sesuai 1 buah
1.
Kebutuhan
Kartu Rekam Medis Sesuai Sesuai
2.
Kebutuhan Kebutuhan
Formulir Informed Consent Sesuai 15 lembar
3.
Kebutuhan
4. Formulir rujukan Sesuai 15 lembar

72
Kebutuhan
Surat Keterangan Sakit Sesuai 1 bendel
5.
Kebutuhan
Formulir dan Surat Keterangan lain
sesuai
6.
kebutuhan pelayanan yang diberikan Sesuai 1 buah
Kebutuhan

G.Ruangan Promosi Kesehatan


JUMLAH
PERALATAN
Sesuai Yang ada di
JENIS PERALATAN
NO Permenkes Puskesmas

I. Set Promosi Kesehatan


Alat Peraga Cara Menyusui yang Benar 1 paket 1 paket
1.
(Boneka dan fantom payudara)
2. Alat Permainan Edukatif (APE) 1 paket 1 paket
Biblioterapi Sesuai 0 buah
3.
Kebutuhan
4. Boneka Bayi 1 buah 2 buah
5. Buletin Board / Papan Informasi 1 buah 1 buah
6. Cetakan Jamban 1 buah 0 buah
7. Cetakan Sumur Gali (Cicin) 1 buah 0 buah
8. Komputer dan Printer 1 unit 1unit
9. Fantom Gigi Anak 2 buah 2 buah
10. Fantom Gigi Dewasa 2 buah 2 buah
11. Fantom Mata Ukuran Asli 1 buah 1 buah
12. Fantom Mata Ukuran Besar (Fiberglass) 1 buah 1 buah
13. Fantom Panggul Wanita 1 buah 1 buah
14. Flip Chart dan Stand 1 buah 1 buah
15. Food Model 1 paket 1 paket
16. Gambar Anatomi Gigi 1 lembar 1 lembar
17. Gambar Anatomi Mata 1 lembar 1 lembar
18. Gambar Anatomi Mata 60 x 90 1 lembar 1 lembar
19. Gambar Panggul Laki-Laki 1 lembar 1 lembar
20. Kamera Foto / Handy Camp 1 unit 1 unit
21. Laptop 1 unit 1 unit
22. Layar ukuran 1 x 1,5 M / Screen 1 buah 1 buah
23. Leaflet-Leaflet Sesuai 70 lembar

73
Kebutuhan
24. Megaphone / Public Address System 1 buah 1 buah
25. Papan Tulis Putih 1 buah 1 buah
Poster-Poster Sesuai 10 buah
26.
Kebutuhan
27. Proyektor / LCD Proyektor 1 unit 1unit
28. Radio Kaset/ Tape Recorder 1 unit 1 unit
29. Televisi dan Antena 1 unit 1 unit
30. VCD/ DVD Player 1 unit 1 unit
Wireless System / Amplifier & Wireless 1 unit 1 unit
31.
Microphone

II. Bahan Habis Pakai


Cairan Desinfektan Tangan Sesuai 1 buah
1.
Kebutuhan
Cairan Desinfektan Ruangan Sesuai 1 buah
2.
Kebutuhan

III. Perlengkapan
1. Kabel Tambahan, @ 20 m 1 unit 1 unit
2. Portable Generator 1 unit 1 unit
3. Tempat Sampah Tertutup 2 buah 2 buah
4. Lemari alat 1 buah 1 buah

IV. Meubelair
1. Kursi kerja 2 buah 2 buah
2. Lemari Arsip 1 buah 1 buah
3. Lemari Alat-Alat Audiovisual 1 buah 1 buah
4. Meja tulis ½ biro 1 buah 1 buah

V. Pencatatan dan Pelaporan


Buku register pelayanan Sesuai 1 buah
1.
Kebutuhan
Formulir dan Surat Keterangan lain Sesuai 1 bendel
2. sesuai Kebutuhan
kebutuhan pelayanan yang diberikan
Sesuai 10 buah
3.
Kartu Status Pasien Kebutuhan

74
H. Ruangan ASI
JUMLAH
PERALATAN
Sesuai Yang ada di
JENIS PERALATAN
NO Permenkes Puskesmas

I. Set ASI
1. Breast pump 1 buah 1 buah

II. Bahan Habis Pakai


Cairan Desinfektan Tangan Sesuai 1 buah
1.
Kebutuhan

III. Perlengkapan
1. Tempat Sampah Tertutup 2 buah 1 buah
2. Waskom 1 buah 1 buah
3. Waslap 2 buah 2 buah

IV. Meubelair
1. Kursi 3 buah 3 buah
2. Meja untuk ganti popok bayi 1 buah 1 buah
3. Meja perlengkapan 1 buah 1 buah

I. Laboratorium
JUMLAH
PERALATAN
Sesuai Yang ada di
JENIS PERALATAN
NO Permenkes Puskesmas

I. Set Laboratorium
1. Batang Pengaduk 3 buah 0 buah
2. Beker, Gelas 3 buah 0 buah
3. Botol Pencuci 1 buah 0 buah
4. Corong Kaca (5 cm) 3 buah 0 buah
5. Erlenmeyer, Gelas 2 buah 0 buah

75
6. Fotometer 1 buah 0 buah
7. Gelas Pengukur (100 cc) 1 buah 0 buah
8. Gelas Pengukur (16 Oz / 500 ml) 1 buah 0 buah
9. Hematology Analizer (HA) 1 set 1 set
10. Hemositometer Set /Alat Hitung Manual 1 set 0 set
11. Lemari Es 1 buah 1 buah
12. Mikroskop Binokuler 1 buah 1 buah
13. Pipet Mikro 5-50, 100-200, 500-1000 ul 1 buah 4 buah
14. Pipet Berskala (Vol 1 cc) 3 buah 1 buah
15. Pipet Berskala (Vol 10 cc) 3 buah 2 buah
16. Pipet Tetes (Pipet Pasteur) 12 buah 12 buah
Pot Spesimen Dahak Mulut Lebar Sesuai 1000 buah
17.
Kebutuhan
Pot Spesimen Urine (Mulut Lebar) Sesuai 50 buah
18.
Kebutuhan
19. Rotator Plate 1 buah 0 buah
20. Sentrifuse Listrik 1 buah 1 buah
21. Sentrifuse Mikrohematokrit 1 buah 0 buah
22. Tip Pipet (Kuning dan Biru) 3 buah 3 buah
Tabung Kapiler Mikrohematokrit Sesuai 0 buah
23.
Kebutuhan
Tabung Reaksi (12 mm) Sesuai 0 buah
24. Kebutuha
n
25. Tabung Reaksi dengan tutup karet gabus 12 buah 0 buah
26. Tabung Sentrifus Tanpa Skala 6 buah 0 buah
27. Telly Counter 1 buah 0 buah
28. Termometer 0 – 50° Celcius 1 buah 1 buah
Urinometer (Alat Pengukur Berat Jenis 1 buah 0 buah
29.
Urine)
30. Wadah Aquades 1 buah 1 buah
Westergren Set (Tabung Laju Endap 3 buah 1 buah
31.
Darah)

76
JUMLAH PERALATAN

Sesuai Yang ada di


JENIS PERALATAN
NO Permenkes Puskesmas

II. Bahan Habis Pakai


Blood Lancet dengan Autoklik Sesuai Sesuai
1.
Kebutuhan Kebutuhan
2. Kawat Asbes - 0
Kertas Lakmus Sesuai 0 buah
3.
Kebutuhan
Kertas Saring Sesuai 1 buah
4.
Kebutuhan
Kaca Objek Sesuai 100 buah
5.
Kebutuhan
Kaca Penutup (Dek Glass) Sesuai 4 buah
6.
Kebutuhan
7. Penghisap Karet (Aspirator) 3 buah 1 buah

III. Perlengkapan
1. Kaki Tiga 1 buah 0 buah
2. Lampu Spiritus 1 buah 1 buah
3. Pembendung 1 buah 1 buah
4. Penjepit Tabung dari Kayu 2 buah 0 buah
5. Pensil Kaca 1 buah 0 buah
6. Pemanas/Penangas dengan Air 1 buah 0 buah
7. Rak Pengering 1 buah 0 buah
8. Rak Pewarna Kaca Preparat 1 buah 1 buah
9. Rak Tabung Reaksi 1 buah 2 buah
10. Stopwatch 1 buah 1 buah
11. Sengkelit / Ose 3 buah 0 buah
12. Sikat Tabung Reaksi 1 buah 0 buah
13. Timer 1 buah 1 buah

IV. Meubelair
1. Kursi Kerja 2 buah 2 buah
2. Lemari Peralatan 1 buah 1 buah
3. Meja Tulis ½ biro 1 buah 1 buah

V. Pencatatan & Pelaporan


Buku register pelayanan Sesuai 1 buah
1.

77
Kebutuhan
Formulir Informed Consent Sesuai 10 lembar
2.
Kebutuhan
Formulir dan Surat Keterangan lain
sesuai
3.
kebutuhan pelayanan yang diberikan Sesuai 1 buah
Kebutuhan

J. Ruangan Farmasi

Jumlah Peralatan
No Sesuai Yang ada di
Jenis Peralatan
Permenkes Puskesmas
I. Set Farmasi
1. Analitical Balance (Timbangan Mikro) 1 buah 0 buah
2. Batang Pengaduk 1 buah 0 buah
3. Corong 1 buah 0 buah
4. Cawan Penguap Porselen (d.5-15cm) 1 buah 0 buah
Gelas Pengukur 10mL, 100mL dan 1 buah 1 buah
5.
250mL
6. Gelas Piala 100mL, 500mL dan 1L 1 buah 0 buah
7. Higrometer 1 buah 1 buah
Mortir (d. 5-10cm dan d.10-15cm) + 1 buah 1 buah
8.
stamper
9. Pipet Berskala 1 buah 0 buah
10. Spatel logam 1 buah 0 buah
11. Shaker 1 buah 0 buah
12. Termometer skala 100 1 buah 0 buah

II. Bahan Habis Pakai


1. Etiket 1 buah 1 buah
2. Kertas Perkamen 1 buah 1 buah
Wadah Pengemas dan Pembungkus
3. untuk 1 buah 1 buah
Penyerahan Obat
III. Perlengkapan
1. Alat Pemanas yang Sesuai 1 buah 0 buah
2. Botol Obat dan Labelnya 1 buah 0 buah
3. Lemari pendingin 1 buah 1 buah
4. Lemari dan Rak untuk Menyimpan Obat 1 buah 1 buah
Lemari untuk Penyimpanan
5.
Narkotika, Psikotropika dan 1 buah 1 buah

78
Bahan Obat Berbahaya Lainnya
Rak tempat pengeringan alat 1 buah 0 buah
6.

IV. Meubelair
1. Kursi Kerja 2 buah 2 buah
2. Lemari arsip 1 buah 1 buah
3. Meja Tulis ½ biro 1 buah 2 buah
V. Pencatatan & Pelaporan
1. Blanko LPLPO 1 buah 1 buah
2. Blanko Kartu Stok Obat 1 buah 1 buah
3. Blanko Copy resep 1 buah 0 buah
4. Buku Penerimaan 1 buah 1 buah
5. Buku Pengiriman 1 buah 1 buah
Buku Pengeluaran Obat Bebas, Bebas 1 buah 1 buah
6.
Terbatas dan Keras
Buku Pencatatan Narkotika dan 1 buah 1 buah
7.
Psikotropika
Form Laporan Narkotika dan 1 buah 1 buah
8.
Psikotropika
Formulir dan Surat Keterangan lain
9. sesuai Sesuai 1 buah
kebutuhan pelayanan yang diberikan Kebutuhan

K. Ruangan Rawat Inap


JUMLAH
No JENIS PERALATAN Sesuai Yang ada di
Permenkes Puskesmas
I. Set Rawat Inap
1. Ari Sound Timer 1 buah 0 buah
2. Baki Instrumen Bertutup 1 buah 1 buah
3. Bak Instrumen Bertutup 30 X 30 Cm 1 buah 0 buah
4. Bisturi No 10 1 kotak 0 kotak
5. Brankar 1 buah 0 buah
Gunting Lengkung, Ujung Tajam 3 buah 0 buah
6.
(Metzenbaum) (18 Cm)
Gunting Lengkung, Ujung Tumpul 3 buah 0 buah
7.
(Metzenbaum) (18 Cm)
Gunting Lurus, Ujung Tajam 3 buah 0 buah
8. (Metzenbaum)
(18 Cm)
Gunting Lurus, Ujung Tumpul 3 buah 0 buah
9.
(Metzenbaum) (18 Cm)

79
10. Gunting Mayo Lurus/Lengkung 3 buah 0 buah
11 Gunting Pembuka Jahitan, Lurus 3 buah 0 buah
12. Kaca Pembesar 3 buah 0 buah
13. Kanula Hidung 3 buah 0 buah
14. Kateter, Selang Penghisap Lendir Bayi 3 buah 0 buah
15. Kauter 3 buah 0 buah
16. Klem Agrave, 14 Mm (Isi 100) 3 buah 0 buah
Klem Arteri, 12 Cm, Lengkung Dengan 3 buah 0 buah
17. Gigi
1 X 2 (Halstead-Mosquito)
Klem Arteri, 12 Cm, Lengkung Tanpa 3 buah 0 buah
18. Gigi
(Halstead-Mosquito)
Klem Arteri, 12 Cm, Lurus Dengan Gigi 3 buah 0 buah
19. 1X
2 (Halstead-Mosquito)
Klem Arteri, 12 Cm, Lurus Tanpa Gigi 1 3 buah 0 buah
20. X2
(Halstead-Mosquito)
21. Klem Arteri, Lurus (Kelly) 3 buah 0 buah
Klem/Pemegang Jarum Jahit Dengan 3 buah 0 buah
22. Kunci
(Baraquer)
Klem/Pemegang Jarum Jahit (Mathieu 3 buah 0 buah
23.
Standar)
24. Klem/Pemegang Silet (Barraquer) 3 buah 0 buah
Klem/Penjepit Kain (Kocher- 3 buah 0 buah
25. Backhaus)/Duk
Klem
Klep Pengatur Oksigen Dengan 3 buah 1 buah
26.
Humidifer
Korentang, Lengkung, Penjepit Alat 3 buah 0 buah
27. Steril,
23 Cm (Cheattle)
28. Korentang, Penjepit Sponge (Foerster) 3 buah 0 buah
29. Inkubator Bayi 1 buah 0 buah
30. Lampu Periksa 1 buah 0 buah
31. Lampu Senter 1 buah 0 buah
32. Manset Anak; Dengan Velecro 1 buah 1 buah
33. Manset Dewasa 1 buah 1 buah
34. Meja Instrumen, Mayo Berstandar 1 buah 0 buah

80
35. Meja Instrumen/Alat 1 buah 0 buah
36. Nebulizer 1 buah 1 buah
37. Pinset Anatomis, 14,5 Cm 2 buah 1 buah
38. Pinset Anatomis, 18 Cm 2 buah 1 buah
39. Pinset Anatomis (Untuk Specimen) 2 buah 1 buah
40. Pinset Bedah, 14,5 Cm 2 buah 0 buah
41. Pinset Bedah, 18 Cm 2 buah 0 buah
42. Resusitator Untuk Dewasa 1 buah 0 buah
43. Resusitator For Infant 1 buah 0 buah
44. Selang Oksigen 3 buah 3 buah
45. Skalpel, Tangkai Pisau Operasi 2 buah 0 buah
46. Spalk 1 buah 1 buah
47. Sphygmomanometer 2 buah 1 buah
sesuai
Standar Infus jumlah 5 buah
48.
tempat tidur
49. Standar Waskom, Tunggal 1 buah 0 buah
50. Standar Waskom, Ganda 1 buah 1 buah
51. Stetoskop Infant 1 buah 1 buah
52. Stetoskop Anak 1 buah 1 buah
53. Stetoskop Dewasa 1 buah 1 buah
54. Suction Pump 1 buah 1 buah
55. Sonde Dengan Mata, 14,5 Cm 1 buah 0 buah
56. Sonde Pengukur Dalam Luka 1 buah 0 buah
Tabung Oksigen 6 Meterkubik Dan 1 buah 0 buah
57.
Regulator
Tabung Oksigen 1 Meterkubik Dan 1 buah 1 buah
58.
Regulator
59. Tabung/Sungkup Untuk Resusitasi 2 buah 1 buah
60. Termometer Infant 1 buah 1 buah
61. Termometer Dewasa 1 buah 1 buah
Tempat Tidur Rawat Inap 5 s.d 8 5 buah
62.
buah
63. Tempat Tidur Rawat Inap Untuk Anak 2 buah 0 buah
64. Torniket Karet 1 buah 1 buah
Tromol Kasa/Kain Steril (125 X 120 1 buah 1 buah
65.
Mm)
Tromol Kasa/Kain Steril (150 X 150 1 buah 1 buah
66.
Mm)
67. Waskom Bengkok 1 buah 1 buah
68. Waskom Cekung 1 buah 1 buah
69. Waskom Cuci 1 buah 1 buah
70. Wing Needle 3 buah 3 buah

81
II. Bahan Habis Pakai
Cairan Antiseptik/Antimikroba Sesuai
1. (Klorheksidin kebutuhan 1 buah
Glukonat 2-4%, Alkohol 60-90%)
2. Benang Cat Gut (15 Cm) / Rol / Kaset 1 roll 1 roll
3. Disposable Syringe, 1 Cc 1 box 1 box
Disposable Syringe, 3 Cc 1 box 1 box
4. Disposable Syringe, 5 Cc 1 box 1 box
5. Disposable Syringe, 10 Cc 1 box 0 box
Jarum Jahit, Lengkung, 1/2 Lingkaran, 1 box 1 box
6.
Penampang Bulat
Jarum Jahit, Lengkung, 1/2 Lingkaran, 1 box 1 box
7.
Penampang Segitiga
Jarum Jahit, Lengkung, 3/8 Lingkaran, 1 box 1 box
8.
Penampang Bulat
Jarum Jahit, Lengkung, 3/8 Lingkaran, 1 box 1 box
9.
Penampang Segitiga
10. Kasa Non Steril 1 box 1 box
11. Kasa Steril 1 box 1 box
12. Kapas 1 box 1 box
13. Masker 1 box 1 box
14. Plester 1 box 1 box
Sarung Tangan , Nomor 6 ½ Steril dan 1 box 1 box
15.
NonSteril
Sarung Tangan , Nomor 7 Steril Dan 1 box 1 box
16. Non
Steril
Sarung Tangan , Nomor 7 ½ Steril Dan 1 box 1 box
17. Non
Steril

III. Perlengkapan
Sesuai
Jumlah 8 buah
Bantal
1. Tempat
Tidur
2. Dorongan Untuk Tabung Oksigen 2 buah 2 buah
3. Duk Biasa, Besar (274 X 183 Cm) 3 buah 2 buah
Duk Biasa, Kecil (91 X 114 Cm) 3 buah 2 buah
4. Duk Biasa, Sedang (91 X 98 Cm) 3 buah 2 buah
5. Duk Bolong, Besar (274 X 183 Cm) 3 buah 2 buah

82
Letak
Lubang Di Tengah (23 X 10)
6. Duk Bolong, Kecil 3 buah 2 buah
7. Duk Bolong, Sedang 3 buah 2 buah
8. Handuk Bayi 3 buah 1 buah
9. Handuk Kecil (60 X 40 Cm) 3 buah 1 buah
10. Kain Penutup Meja Mayo 3 buah 0 buah
Sesuai
Kasur Jumlah 5 buah
11. Tempat
Tidur
12. Kursi Roda 1 buah 1 buah
13. Lap Untuk Mandi Pasien 10 buah 5 buah
14. Pispot Anak 1 buah 0 buah
15. Pispot Dewasa 2 buah 2 buah
16. Pispot Fraktur/Immobilisasi 2 buah 0 buah
17. Pispot Pria/Urinal 1 buah 1 buah
18. Perlak, Tebal Lunak (200 X 90 Cm) 10 buah 5 buah
19. Sarung Bantal 20 buah 10 buah
20. Selimut 20 buah 7 buah
21. Selimut Bayi 15 buah 3 buah
22. Sikat Tangan 5 buah 1 buah
23. Sprei 20 buah 10 buah
24. Sprei Kecil/Steek Laken 15 buah 10 buah
Tempat Sampah Tertutup Dengan 4 buah 3 buah
25. Injakan

IV. Meubelair
1. Kursi 12 buah 5 buah
Sesuai
Lemari Kecil untuk perlengkapan pasien Jumlah 5 buah
2. Tempat
Tidur
3. Lemari Peralatan 1 buah 1 buah
4. Penyekat Ruangan 7 buah 2 buah

V. Pencatatan dan Pelaporan


Formulir Rujukan Sesuai
1.
Kebutuhan 1 buah
Formulir Lain Sesuai Kebutuhan Sesuai
2.
Kebutuhan 1 bendel
3. Informed Consent Sesuai

83
Kebutuhan 10 lembar
Kertas Resep Sesuai
4.
Kebutuhan 1 bendel
Rekam Medis Pasien Rawat Inap Sesuai
5.
Kebutuhan 10 buah
Register Pasien Rawat Inap Sesuai
6.
Kebutuhan 1 buah
Surat Keterangan Sakit Sesuai
7.
Kebutuhan 1 bendel

L. Kit Luar Gedung


No Jenis Peralatan Jumlah

1. Kit Posbindu lansia 1

2. Kit Posbindu PTM 1

4.3 Sumber Dana Keuangan


5.3.1 Dana Alokasi Khusus Non Fisik
Dana alokasi khusus yang bersumber dari APBN: Rp. 441.642.000.- meliputi:
a. Program Indonesia Sehat Melalui Pendekatan Keluarga sebesar
Rp. 156.850.000.-
b. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial sebesar Rp. 218.662.000.-
c. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan dan Upaya Kesehatan lainnya
sebesar Rp. 35.725.000.-
d. Pelaksanaan fungsi manajemen sebesar Rp 15.405.000.-
e. Sanitasi Total berbasis masyarakat sebesar Rp. 15.000.000.-.

5.3.2 Pendapatan Asli Daerah


4.3.2.1 Biaya Penyelenggaraan Operasional UPT Puskesmas Parigi
Biaya penyelenggaraan operasional UPT Puskesmas Parigi Rp 354.159.000.-
meliputi belanja ATK, bahan pembersih, tabung pemadam kebakaran, jasa
telfon, jasa surat kabar, listrik, isi tabung gas, penggandaan, makmin harian
pegawai, makmin pasien, dan laundry, belanja bahan bakar minyak, belanja

84
service, belanja bahan-bahan minyak/gas dan pelumas, belanja pajak
kendaraan bermotor, pemeliharaan peralatan dan mesin.

4.3.2.2 Jaminan Kesehatan Nasional


Jaminan Kesehatan Nasional di FKTP Puskesmas Parigi Rp. 1.829.928.000
Terdiri dari Belanja jasa pelayanan sebesar Rp. 729.655.200.-. dan Dukungan
biaya operasional pelayanan kesehatan FKTP Puskesmas di FKTP
Puskesmas Parigi sebesar Rp. 486,436,800.- yang meliputi belanja bahan
pakai habis medis, belanja cetak, belanja makan dan minum harian pegawai,
belanja makan dan minum pelaksanaan kegiatan, belanja makan dan minum
pasien, belanja non kapitalisasi, belanja modal peralatan berat, belanja modal
penyimpanan peralatan kantor, belanja modal alat kantor lainnya, belanja
modal alat pendingin, belanja modal alat rumah tangga lainnya, belanja modal
computer, belanja modal alat studio visual, belanja modal alat kedokteran
umum, belanja modal alat kedokteran gigi, belanja modal alat kesehatan
kebidanan, dan penyakit kandungan, belanja modal alat kesehatan anak,
belanja modal bangunan kesehatan.

85

Anda mungkin juga menyukai