Anda di halaman 1dari 34

ANTIFERTILISASI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebelumnya, di berbagai usaha yang dilakukan oleh para peneliti

obat antifertilitas untuk menemukan suatu obat yang tepat di dalam

mengatasi masalah Keluarga Berencana. Bagi pemerintah Indonesia,

masalah KB sangatlah penting karena berhubungan langsung dengan

kesejahteraan hidup yang sehat dan layak. Ekonomi yang kurang

memadai dengan jumlah keluarga yang banyak akan membuat orang

harus bekerja keras membanting tulang untuk dapat hidup dengan tenang.

Dimana, di iundonesia sebagai negara yang kaya akan

tumbuhannya, rupanya mengandung sejuta khaslat yang masih belum

tergali dan dimanfaatkan oleh bangsa sendiri. Bahkan sering bangsa maju

lain merasakan khasiatnya, padahal tumbuhan tersebut asalnya dari

Tanah Air yang tercinta ini. Salah satu khasiat yang telah dicoba

didapatkan adalah penggunaan tumbuhan sebagai obat antifertilitas.

Pada manusia ada beberapa cara yang dilakukan untuk mencegah

kehamilan seperti menunda perkawinan, menjalani abortus, menggunakan

obat spertamtizid/pil vagina, obat kontrasepsi oral program maupun

program pemerintah yaitu keluarga berencana yang juga berkaitan

dengan produk farmasi untuk pengendalian hormone-hormon reproduksi.

NURHAYATI FIANI AKASE MUSLIH


150 2014 0186
ANTIFERTILISASI

Dalam percobaan ini akan dibandingkan efek obat antifertilitas dari

obat yang berbeda.Pada manusia ada beberapa cara yang dapat

dilakukan untuk mengendalikan kesuburan seperti menunda perkawinan,

system berkala, mengalami sterilisasi wanita atau pria, menggunakan

kondom, menjalani abortus, menggunakan obat spermisida / pil vagina,

maupun obat – obat kontrasepsi oral sampai memanfaatkan obat

tradisional seperti jamu atau tumbuh – tumbuhan tertentu.Obat

antifertilitas adalah obat yang dapat mengurangi kesuburan, obat

demikian ini disebut juga sebagai obat kontrasepsi, berdasarkan

pemikiran bahwa pencegahan kehamilan dilakukan dengan usaha

mencegah terjadi pertemuan antara sel telur dan sperma. Pengendalian

kesuburan pada dasarnya dilakukan untuk pencegahan kehamilan.

A. Maksud Percobaan

Adapun maksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui dan

memahami efek obat antifertilitas dengan menggunakan obat Andalan®

danMicrogynon®,pada kontrasepsi hewan coba mencit betina. (Mus

musculus).

B. Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui

efektivitasantifertilitas obatAndalan®dan obat Microgynon®, sebagai

kontrasepsi oral terhadap hewan coba mencit betina (Mus musculus).

NURHAYATI FIANI AKASE MUSLIH


150 2014 0186
ANTIFERTILISASI

C. Prinsip percobaan

Prinsip dari percobaan ini adalah penentuan efektivitas obat andalan®

dan Microgynon®, pada mencit betina (Mus musculus) berdasarkan ada

tidaknya pertumbuhan janin setelah pemberian obat antifertilitas selama 7

hari.

NURHAYATI FIANI AKASE MUSLIH


150 2014 0186
ANTIFERTILISASI

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori

Fertilisasi merupakan suatu proses dimana penyatuan

spermatozoa dan oosit sekunder dalam membentuk suatu sel diploid-

zigot yang mengandung kromosom maternal dan paternal. (Sherwood,

2002)

Kontrasepsi adalah pencegahan konsepsi atau pencegahan

kehamilan, bersifat sementara ataupun menetap. Kontrasepsi dapat

dilakukan tanpa alat, secara mekanis, menggunakan obat atau alat, atau

dengan operasi, yaitu (Mansjoer, 2001):

1. Menunda kehamilan. Pasangan dengan istri di bawah 20 tahun,

dianjurkan menunda kehamilannya.

2. Menjarangkan kehamilan (mengatur kesuburan). Masa saat isteri

berusia 20-30 tahun adalah yang paling baik untuk melahirkan 2 anak

dengan jarak kelahiran 3-4 tahun.

3. Mengakhiri kesuburan (tidak ingin hamil lagi). Saat usia istri di atas 30

tahun, dianjurkan untuk mengakhiri kesuburan setelah mempunyai 2

anak.

Keluarga Berencana merupakan suatu cara efektif untuk antara lain

mencegah mortalitas ibu dan anak dengan menghindari kehamilan resiko

tinggi, mengurangi angka kesakitan, menghindari kelahiran yang tidak

diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan, mengatur

NURHAYATI FIANI AKASE MUSLIH


150 2014 0186
ANTIFERTILISASI

jarak kehamilan dan menentukan jumlah anak dalam keluarga (Tan,

2008).

Penggolongan kontrasepsi, yaitu (Mansjoer, 2001):

1. Kontrasepsi Alamiah, terdiri atas 4, yaitu :

a. Pantang Berkala

Prinsip sistem ini adalah tidak melakukan senggama pada

masa subur. Ovulasi terjadi 12-16 hari sebelum hari pertama haid

yang akan datang. Ovum mempunyai kemampuan untuk dibuahi

Dalam 24 jam setelah ovulasi. Yang disebut masa subur atau fase

ovulasi terjadi 48 jam sebelum ovulasi hingga 24 jam setelah

ovulasi. Karena itu, jika konsepsi ingin dicegah, senggama harus

dihindarkan sekurang-kurangnya 3 hari atau 72 jam, yaitu 48 jam

setelah ovulasi dan 24 jam setelah ovulasi terjadi.

b. Metode Lendir Selviks

Dalam metode ini, dilakukan penilaiaan terhadap lendir

selviks. Sifat cairan di vagina bervariasi selama siklus haid lendir di

vagina diperiksa dengan cara memasukkan jari tangan klien sendiri

ke dalam vagina dan mencatat bagaimana lendir itu dirasakan

setiap hari.

Pola lendir yang khas yaitu setelah haid berakhir, umumnya

mengalami beberapa hari tidak ada lendir dan daerah vagina

dirasakan kering. Ini dikenal sebagai hari-hari kering. Setelah itu,

NURHAYATI FIANI AKASE MUSLIH


150 2014 0186
ANTIFERTILISASI

seorang wanita mulai adanya lendir. Lendir ini secara khas lengket

seperti bubur atau rapuh.

Warnanya bervariasi dari kuning sampai putih. Karena lendir

ini tidak seberapa lembab, daerah vagina masih dirasakan kering

atau seperti lengket. Bila terdapat jenis lendir apapun sebelum

ovulasi saat-saat ini dianggap sebagai masa subur.

Saat ovulasi terjadi dan estrogen meningkat, lendir menjadi

basah, lendir ini jumlahnya bertambah secara bertahap dan

warnanya semakin jernih. Lendir ini semakin basah, elastis dan

licin. Lendir ini menyerupai putih telur dan dapat direnggangkan

perlahan-lahan diantara 2 jari. Umumnya, wanita merasa basah da

daerah vaginanya. Selama waktu-waktu ini. Ini adalah jenis lendir

yang memungkinkan sperma hidup dan berenang menuju sel telur

sampai selama 5 hari.

Setelah ovulasi, progesteron meningkat dan lendir selviks

berubah lagi. Lendir selviks mulai kurang basah, lendir lengket

seperti bubur, serta jumlahnya berkurang. Sensasi vagina menjadi

kering. Lendir jenis ini membuat sperma sulit bergerak dan idup

hanya untuk beberapa menit sampai beberapa jam. Lendir ini

membantu mencegah masuknya sperma san bakteri yang

merugikan ke dalam uterus. Sejumlah wanita mungkin tidak

mempunyai lendir lagi pada hari-hari siklus haid.

NURHAYATI FIANI AKASE MUSLIH


150 2014 0186
ANTIFERTILISASI

c. Metode suhu Tubuh basal

Cara kerja dari metode ini adalah hormon progesteron,

disekresi korpus luteum setelah ovulasi bersifat termogenik atau

memproduksi panas. Ia dapat menaikkan suhu tubuh 0,05 o sampai

0,2o C (0,4 sampai 1o F) dan mempertahankan pada tingkat ini

sampai saat haid berikutnya. Peningkatan pada suhu tubuh ini

disebut sebagai peningkatan teral dan ini merupakan dasar dari

metode suhu tubuh basal. Siklus ovulasi dapat dikenali dari catatan

suhu tubuh.

STB diukut dan dicatat setiap hari (pagi) selama terdapat

lendir selviks pada saat yang sesuai sepanjang hari dan dicatat

setiap malam.

Klien harus melakukan pengukuran yang akurat dengan

termometer khusus agar dapat meningkatkan suhu yang kecil

sekalipun. Karena suhu tubuh bereaksi terhadap banyak

rangsangan seperti penyakit, stres dengan gangguan tidur,

interpretasi pada suhu tubuh memerlukan penilaian khusus. Klien

harus menandai pada catatannya saat merasa tidak enak badan,

dalam kondisi yang tidak seperti biasanya atau stress.

d. Senggama Terputus

Apabila saat sperma mulai keluar, senggama sebaiknya

diputuskan.

NURHAYATI FIANI AKASE MUSLIH


150 2014 0186
ANTIFERTILISASI

2. Kontrasepsi Barier

a. Kondom

Adalah selaput karet yang pasang pada penis selama

hubungan seksual. Kondom terbuat dari karet sintesis tipis,

berbentuk silinder, dengan muaranya berpinggiran tebal, bila

digulung berbentuk rata atau mempunyai bentuk seperti puting

susu. Kondom juga membantu mencegah penularan penyakit

menular seksual (PMS) termasuk AIDS.

b. Diafragma

Adalah magkok yang fleksibel dengan pinggiran yang mudah

dibengkokkan dan disisipkan bagin atas vagina, mencegah sperma

untuk ke saluran reproduksi bagian atas untuk mencegah terjadinya

konsepsi.

c. Obat-obat Spermatozid

Obat-obat Spermatozid terdiri dari 2 komponen, yaitu :

1. Zat kimia yang mampu mematikan sperma

2. Ventikulum yang dapat dipakai untuk membuat tablet, krim atau

jelly.

Spermatiid vaginal dipakai di vagina untuk menginaktivasi

sperma sebelum melewati serviks karena mengandung bahan yang

akan merusak membran sel sperma dan mempengaruhi mobilitas

dan kemampuan sperma membuahi ovum.

NURHAYATI FIANI AKASE MUSLIH


150 2014 0186
ANTIFERTILISASI

Macam-macam obat spermatisid dan penggunaanya :

1. Suppositoria, dimasukkan sejauh mungkin ke dalam vagina

sebelum senggama.

2. Jelly atau krim, untuk memasukkan kontrasepsi ini, isi satu

aplikator sampai jenuh. Masukkan aplikator ke dalam vagina

sampai ujungnya mencapai dekat serviks, lalu dorong pengisap

dan keluarkan jelly atau krim.

3. Tablet busa, letakkan wadah pada posisi berdiri atau tempatkan

aplikator dengan katup di atas. Letakkan aplikator disisi wadah

dan nantinya akan diisi tablet busa. Akseptor dalam posisi

baring, masukkan aplikator jenuh ke dalam vagina dengan

selviks. Pengisap didorong dan keluarkan busa.

d. Intra Vag (Tisu KB)

Untuk menggunakannya, buka lebar lipatannya, remas

menjadi gumpalan kecil, masukkan ke dalam vagina dan dorong

sampai menyentuh mulut rahim.

3. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)

Alat kontrasepsi dalam Rahim terdiri dari 3 tipe, yaitu :

a. Inert, Menimbulkan reaksi radang pada endometrium yang

dapat menghancurkan sperma.

b. Mengandung tembaga, Karena mengandung tembaga, maka

menghambat anhidrase karbonat.

NURHAYATI FIANI AKASE MUSLIH


150 2014 0186
ANTIFERTILISASI

c. Mengandung hormon steroid, Mengeluarkan hormon dan

menebalkan dinding ovum

4. Kontrasepsi Hormonal

a. Estrogen, menghambat ovulasi dengan 3 sistem : hipotalamus,

hipofisis, ovarium

b. Progesteron, membuat lendir selviks jadi kebal, supaya

pertumbuhan sperma sulit. Contoh : pil, suntik, susuk.

5. Kontrasepsi Sterilisasi/Operasi

a. Tubektomi adalah menghambat tuba vallopi dengan cara

memotong atau mengikat tuba vallopi

Vasektomi adalah memotong/mengikat vas defferen pada testis.

NURHAYATI FIANI AKASE MUSLIH


150 2014 0186
ANTIFERTILISASI

A. Uraian Bahan dan Obat

1. Uraian Bahan

a. Air Suling (Dirjen POM, 1995)

Nama resmi : AQUADESTILLATA

Nama lain : Aqua,Air suling

RM/BM : H2O/18,02

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau,

tidak mempunyai rasa

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai pelarut

b. Na.CMC (Ditjen POM, 1979)

Nama resmi : Natrii carboxymethycellulosum

Sinonim : Natrium karboksilmetilselulosa

BM : 50.000 – 70.00046,0

Pemerian : Serbuk atau butiran, putih atau putih kuning

gading, tidak berbau atau hamper tidak

berbau, higroskopik.

Kelarutan : Mudah mendispersi dalam air, membentuk

suspensi colloidal, tidak larut dalam etanol

(95%) P, dalam eter P dan dalam pelarut

organik lain.

Efek samping : Obstruksi usus dan esophagus

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

NURHAYATI FIANI AKASE MUSLIH


150 2014 0186
ANTIFERTILISASI

c. Kloroform (Ditjen POM, 1979)

Nama resmi : CHLOROFORM

Nama lain : Kloroform

Pemerian : Cairan tidak berwarna, mudah menguap, bau

khas, rasa manis, dan membakar

Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 200 bagian air,

mudah larut dalam etanol mutlak P, dalam

eter P, dalam sebagian besar pelarut

organik, dalam minyak atsiri, dan dalam

lemak.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai anastesi.

NURHAYATI FIANI AKASE MUSLIH


150 2014 0186
ANTIFERTILISASI

2. Uraian Obat

a. Andalan® (Winotopradjoko, 2006)

Nama sediaan : Tablet

Komposisi : Tiap tablet mengandung :

Levonorgestrel 0,150 mg

Etinilestradiol 0,030 mg

Indikasi : Sebagai kontrasepsi orall (Ganiswarna,

1995).

Kontraindikasi : Pada pasien yang sedang yang mengalami

tromboflebitis, fenomena tromboembolik,

dan pasien- pasien gangguan

kardiovaskular, atau yang memiliki riwayat

gangguan ini sebelumnya (Katzung , 2012).

Efek samping : Reaksi ringan meliputi mual, mastalgia,

perdarahan antar haid, sakit kepala ringan,

perubahan berat badan dan udem

(Ganiswarna, 1995).

Farmakodinamik : Sediaan kombinasi atau sekuensial yang

dimulai pada hari ke 5 siklus haid akan

meniadakan kadar puncak FSH atau LH

pada pertengahan sikus. Penurunan kadar

gonadotropin menyebabkan hambatan

ovulasi (Ganiswarna, 1995).

NURHAYATI FIANI AKASE MUSLIH


150 2014 0186
ANTIFERTILISASI

Farmakokinetik : Diabsorbsi dengan cepat dan mengalami

sirkulasi entrerohepatik. Inaktivasinya terjadi

di hepar (Ganiswarna, 1995).

Interaksi obat : Bila sedang memakan obat-obatan lain

secara teratur (misalnya barbiturate

fenilbutazon, hidantoin, rifampisin, ampisilin )

karena obat – obat tersebut dapat

mengganggu kerja obat ini(Winotopradjoko,

2006).

Dosis : Tiap hari 1 tablet mulai hari pertama haid

dari tablet nomor 1, dilanjtukan dengan

nomor berikutnya (Winotopradjoko, 2006).

No Reg : GL 0124234401 B1

Produksi : PT. KIMIA FARMA Jakarta –Indonesia

NURHAYATI FIANI AKASE MUSLIH


150 2014 0186
ANTIFERTILISASI

b. Mycrogynon® ( Tiap pil mengandung) :

1. Etinil Estradiol (Ditjen POM, 1995)

Nama resmi : ETHYNIL ESRTADIOLUM

Nama lain : Etinil Estradiol

RM / BM : C20H 24O2

Rumus Bangun : CH3


H
OH
H
H

Pemerian : Serbuk hablur, putih sampai putih krem

Kelarutan : Tidak larut dalam air, larut dalam etanol,

dalam kloroform, dalam eter, dalam minyak

nabati, dan dalam larutan alkali hidroksida

tertentu.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai kontrasepsi oral (Theodorus, 1993)

Nama Paten : Diane, gracial, gynera, lynoral Y, marvelon,

lyndiol, mercilon, microgynon, mikrodiol,

nordette, ovostat, pilkab, pil KB, planotab,

triquilar ED, yasmin (Sukandar, dkk., 2008).

Indikasi : Kontrasepsi, monopause, osteoporosis,

vaginitis senilis atau atrofi, karsinoma prostat

dan mammae (Theodorus, 1993)

NURHAYATI FIANI AKASE MUSLIH


150 2014 0186
ANTIFERTILISASI

KontraIndikasi : Penderita denga kelainan kardiovaskuler

seperti tromboemboli, tromboflebitis,

hipertensi berat, apoleksia serebri,

gangguan hati, anemia hemolitik kronik,

perdarahan vagina yang tidak diketahui

penyebabnya (Theodorus,1993)

Efek Samping : Mual, muntah, pusing, anoreksia, sakit

kepala, edema, kulit kemerahan, nyeri

payudara. rasa logam dimulut, hipoglikemia

(Theodorus, 1993)

Dosis : Terapi pengganti : 10-20 mcg/hari

Karsinoma mammae dan prostat : 3 X 0,1-1

mg/hari (Theodorus, 1993)

Farmakokinetik : Mudah diabsorbsi setelah pemberian per-

oral, dan melalui kulit atau membran

mukosa. Mestranol cepat dioksidasi menjadi

etinil estradiol, yang dimetabolisme lebih

lambat daripada estrogen yang terbentuk

alami oleh hati dan jaringan perifer. Larut

dalam lemak, obat-obat ini disimpan dalam

jaringan adiposa darimana senyawa ini

dilepaskan secara lambat. Karena itu, analog

estrogen sintetik mempunyai efek yang lama

NURHAYATI FIANI AKASE MUSLIH


150 2014 0186
ANTIFERTILISASI

dan potensinya lebih tinggi dibandingkan

estrogen alam (Mycek, 2001)

Farmakodinamik : Memacu sintesis mRNA dan beberapa

protein spesifik lainsehingga terjadi

perangsangan sintesis DNA atau dengan

menghambat pelepasan hormon FSH, RH,

LH dari hipotalamus dan hipofise, serta efek

sitotoksik sel tumorakibat penempatan

reseptor hormon (Theodorus, 1993)

ii. Levonorgestrel (Ditjen POM, 1995)

Nama resmi : LEVONORGESTRELUM

Nama lain : Levonorgestrel

RM / BM : C21H28O2

Rumus Bangun : C2H5 OH

H CEOH

Pemerian : Serbuk putih atau praktis putih, tidak berbau

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam

kloroform, sukar larut dalam etanol

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai kontrasepsi oral (Theodorus, 1993)

NURHAYATI FIANI AKASE MUSLIH


150 2014 0186
ANTIFERTILISASI

Nama Paten : Indoplant, levopront, mikrodiol, microgynon

ed, nordette, norplant, pil KB, pilkab, planak,

planotab, trinordiol, triquilar ED(Sukandar,

dkk., 2008)

Indikasi : Kontrasepsi hormonal jangka panjang 3

tahun untuk wanita (Sukandar, dkk., 2008)

KontraIndikasi : Perdarahan vagina dengan penyebab yang

tidak jelas, kanker yang ada kaitannya

dengan ketergantungan hormon, perdaahan

uterus dengan penyebab yang tidak jelas,

gangguan tromboemboli atau tromboflebitis

atau ada riwayat kedua peyakit; penyakit hati

yang akut dan tumor hati; diketahui atau

diduga hamil, hepatosis, sedang menyusui,

hipersensitivitas; mempunyai riwayat

hipertensi intrakranial idiopatik; penyakit

koroner, penyakit pembuluh darah otak

(Sukandar, dkk., 2008)

Efek Samping : Menstruasi, spotting, monorhagia, amenorre,

sakit kepala, gugup, mual, pusing,

perubahan selera makan, perubahan libido,

depresi; dermatitis, jerawat, rambut rontok,

hirsutisme, gatal-gatal, rasa nyeri/infeksi

NURHAYATI FIANI AKASE MUSLIH


150 2014 0186
ANTIFERTILISASI

pada tempat pemasangan; anemia dan

tekanan darah tinggi; gangguan penglihatan;

pembesaran rahim, mastalgia, pertambahan

berat badan, hipertrikosis, adnexal

enlargement (Sukandar, dkk., 2008)

Dosis : Pil pertama diminum pada hari ke-5 siklus

haid (Theodorus,1993)

Farmakokinetik : Reabsorbsinya dari usus cepat dan lengkap,

tetapi karenaFPE-nya tinggi maka BA-nya

hanya 40%. PP-nya ca 98% plasma-t½-nya

6-20 jam. Mengalami siklus enterohepatis.

Ekskresinya melalui tinja (60%) dan kemih

secara utuh dansebagai metabolit (Tan,

2008).

Farmakodinamik : Menyebabkan perubahan mukus serviks

sehinga mengganggu proses fertilisasi,

menghambat pelepasanFSH yang

menstimulasi ovarium(Theodorus, 1993).

NURHAYATI FIANI AKASE MUSLIH


150 2014 0186
ANTIFERTILISASI

B. Uraian Hewan Coba

 Klasifikasi hewan

Hewan Coba Mencit (Jassin,1992)

Kingdom : Animalia

Phyllum : Chordata

Subphyllum : Vertebrata

Class : Mamalia

SubClass : Theria

Ordo : Rodentia

Familia : Muridae

Genus : Mus

Spesies : Mus musculus

 Karakteristik hewan

Mencit (Mus Musculus) (Malole M., 1989)

- Mencit adalah hewan pengerat yang dapat

berkembang biak, mudah dipelihara dlam jumlah banyak.

- Dapat hidup dalam berbagai iklim baik di dalam

kandang maupun secara bebas sebagai hewan liar, oleh

karena itu mencit banyak digunakan di laboratorium.

- Mudah ditangani, memiliki sifat fotofobik (takut pada

cahaya) maka cenderung berkumpul sesamanya. Mereka lebih

efektif pada malam hari daripada siang hari karena kehadiran

manusia mengganggu dari aktivitas mencit.

NURHAYATI FIANI AKASE MUSLIH


150 2014 0186
ANTIFERTILISASI

- Mencit mencapai umur 2 - 3 tahun, dan jika sedang

menyusui akan mempertahankan sarangnya

- Lama kehamilan 19 - 21 hari (4 - 12 ekor sekali

lahir)

- Mulai dikawinkan : jantan 50 hari dan betina 50 –

60 hari

Sifat fisiologisnya :

- Walaupun ukuran tubuh relatif kecil namun denyut

jantungnya 400/menit

- Konsumsi oksigennya 1,7 ml/gr/hari

- Luas permukaan tubuh 200 gram 36 cm2

- Kecepatan respirasi/menit 136 – 216

- Volume darah (% BB) : 7,5

- Suhu tubuh (oC) 27,9 – 38,2

- Tekanan darah 47/106

- Volume tidal 0,15 ml

NURHAYATI FIANI AKASE MUSLIH


150 2014 0186
ANTIFERTILISASI

BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

A. Alat dan Bahan

a. Alat yang digunakan

Adapun alat yang digunakan pada percobaan kali ini adalah Batang

pengaduk, Gelas kimia, Gelas ukur, Gunting bedah, Jarum pentul,

Kanula, Sterofoam , Pinset, Pisau bedah, Sendok tanduk, Spoit 1 ml,

Timbangan, dan Toples.

b. Bahan yang digunakan

Adapun bahan yang digunakan pada percobaan kali ini adalah Air

suling, Andalan® tablet,Microgynon® tablet, Kloroform, Kapas, Kertas

timbang, Label, Na-CMC dan Tissue.

c. Hewan yang digunakan

Hewan coba yang digunakan pada percobaan ini adalah hewan

coba Mencit (Mus musculus) sebanyak 9 ekor yang terdiri dari 6 ekor

mencit betina dan 3 ekor mencit jantan.

B. Prosedur Kerja

a. Pemilihan dan Pemeliharaan Hewan Coba

1. Dipilih hewan coba yang sehat (tidak catat dan sakit)

2. Ditimbang hewan coba mencit

3. Dihitung dosis dan volume pemberian

NURHAYATI FIANI AKASE MUSLIH


150 2014 0186
ANTIFERTILISASI

4. Dilakukan praperlakuan selama 7 hari dengan memberikan obat

kontrasepsi yaitu pil Andalan dan Microgynon.

b. Penyiapan Bahan

1. Pembuatan Na-CMC

a. Disiapkan Alat dan bahan

b. Ditimbang Na-CMC 1 gram

c. Dilarutkan Na-CMC dengan air hangat sedikit demi sedikit sambil

diaduk dengan menggunakan batang pengaduk hingga jernih

dan tambahkan lagi dengan air.

d. Disimpan Na-CMC tersebut pada wadah dan siap untuk

digunakan.

2. Suspensi Andalan® tablet

a. Disiapkan alat dan bahan

b. Ditimbang Andalan®tablet

c. Dimasukkan kedalam vial

d. Dilarutkan dengan Na-CMC dan dipindahkan ke labu ukur

e. Dicukupkan volumenya hingga 5 ml dalam labu ukur

3. Suspensi Microgynon®

a. Disiapkan alat dan bahan

b. Ditimbang Microgynon®tablet

c. Dimasukkan kedalam vial

d. Dilarutkan dengan Na-CMC dan dipindahkan ke labu ukur

e. Dicukupkan volumenya hingga 5 ml dalam labu ukur

NURHAYATI FIANI AKASE MUSLIH


150 2014 0186
ANTIFERTILISASI

c. Perlakuan Hewan Uji

1. Praperlakuan Hewan Coba Mencit (Mus musculus)

1. Ditimbang 6 ekor Mencit betina 3 mencit jantan (Mus muculus)

2. Dibagi menjadi tiga kelompok, masing-masing 2 ekor mencit

betina dan 1 ekor mencit jantan

3. Diberi penandaan pada setiap mencit.

4. Disimpan dalam satu kandang

5. Diinduksi obat Kontrasepsi Andalan ®, Microgynon®, dan Na-

CMC sebagai kontrol untuk setiap kelompok

6. Diinduksi selama 7 hari berturut-turut

2. Perlakuan Hewan Coba Mencit (Mus musculus)

1. Dianestesi mencit dengan menggunakan koroform pada hari ke

8.

2. Dibedah mencit dengan menggunakan pisau bedah

3. Diamati ada tidaknya janin pada mencit

4. Dimasukkan data kedalam tabel pengamatan

NURHAYATI FIANI AKASE MUSLIH


150 2014 0186
ANTIFERTILISASI

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Pengamatan

Berikut adalah data pengamatan dari praktikum antifertilisasi pada

hewan coba mencit (Mus musculus) disajikan dalam tabel berikut:

KLP Nama Obat BB Mencit Pertumbuhan janin


(gram)

1 NaCMC 20 g Ada janin

2 Andalan® 22 g Tidak ada janin

3 Microgynon® 16 g Tidak ada janin

Andalan®
4 20 g Tidak ada janin

NURHAYATI FIANI AKASE MUSLIH


150 2014 0186
ANTIFERTILISASI

B. Pembahasan

Suatu fertilisasi merupakan suatu proses penyatuan spermatozoa

dan oosit sekunder dimana, dapat membentuk sel diploid-zigot yang

mengandung kromosom maternal dan paternal.

Adapun, obat dari antifertilitas merupakan suatu obat yang dapat

mengurangi kesuburan kandungan, demikian obat tersebut dapat

dinyatakan sebagai obat kontrasepsi berdasarkan pemikiran bahwa

pencegahan kehamilan dilakukan dengan adanya usaha mencegah

kontrasepsi yaitu mencegah pertemuan antara ovum dan sperma.

Adapun tujuan dari percobaan ini dilakukan adalah untuk

mengetahui suatu efektivitas yang terjadi pada obat andalan ® dan obat

microgynon® sebagai kontrasepsi oral terhadap hewan coba mencit

betina (Mus musculus).

Pada percobaan ini dimana, kita menggunakan hewan uji mencit

(Mus musculus) karena mencit (Mus musculus) memilki sistem organ

yang hampir menyerupai sistem organ pada manusia sehingga kita dapat

melihat efek dari obat yang diberikan sebelum diberikan pada manusia.

Pada percobaan antifertilisasi, untuk pra-perlakuan, pertama-tama

ditimbang masing-masing berat Mencit (Mus mucullus), kemudian

diberikan secara oral obat andalan® danobat microgynon® tablet sebagai

NURHAYATI FIANI AKASE MUSLIH


150 2014 0186
ANTIFERTILISASI

obat kontrasepsi oral dan diberikan Na.CMC sebagai kontrol. Pemberian

obat dilakukan tiap hari selama seminggu.

Untuk perlakuan, mencit sebelumnya dianestesi dengan

menggunakan kloroform lalu dibedah dengan menggunakan pisau bedah.

Kemudian dilihat uterus pada mencit apakah terdapat janin atau tidak. Di

dalam kandungan hewan coba, dengan di bandingkan uterus mencit yang

diberikan obat andalan® dan obat microgynon® tablet serta Na-CMC

sebagai kontrol.

Adapun hasil yang diperoleh, yaitu untuk mencit yang diberi kontrol

Na.CMC terdapat janin. Untuk mencit yang diberi obat microgynon ®pada

mencit betina negative tidak memiliki janin. Pada pemberian obat andalan ®

untuk mencit juga negative tidak terdapat janin. Artinya obat andalan ® dan

obat microgynon® tidak berefek dengan baik sebagai obat kontrasepsi.

Hal ini mungkin disebabkan karena adanya faktor kesalahan yaitu pada

saat pemberian obat atau dosis obat yang berkurang.

NURHAYATI FIANI AKASE MUSLIH


150 2014 0186
ANTIFERTILISASI

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pada praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa obat

Andalan® dan obat Microgynon®tidak efektif sebagai obat kontrasepsi. Hal

ini disebabkan karena adanya faktor kesalahan yang terjadi pada

pemberian dosis yang kurang pada hewan coba.

B. Saran

Sebaiknya asisten dapat mendampingi praktikannya pada saat

praktikum berlangsung, dan lebih berhati-hati dengan faktor-faktor

kesalahan yang ada.

NURHAYATI FIANI AKASE MUSLIH


150 2014 0186
ANTIFERTILISASI

DAFTAR PUSTAKA

Ditjen POM, 1979. Farmakope Indonesia, Edisi III. Depkes RI. Jakarta.

Malole, 1989. Penanganan Hewan Coba. Depkes RI. Jakarta.

Mansjoer, A., 2001. Kapita Selecta Kedokteran. Media Aesculapius:


Jakarta

Mutschler, E,. 1991. Dinamika Obat, Edisi III. ITB: Bandung

Mycek, J., 2001. Farmakologi Ulasan Bergambar. Widya Medika:


Jakarta.
Sukandar, dkk., 2008. ISO FARMAKOTERAPI. ISFI: Jakarta

Tan, H. T& Raharja.K., 2008.Obat-Obat Penting Edisi VI, PT.Elex Media


Komputindo Gramedia: Jakarta

Winotopradjoko, martono, 2006. ISO INDONESIA Vol. 41. ISFI: Jakarta

NURHAYATI FIANI AKASE MUSLIH


150 2014 0186
ANTIFERTILISASI

LAMPIRAN

SKEMA KERJA

Mencit betina 3 ekor


praperlakuan

Na CMC Andalan® Microgynon ®

Selama 7 hari

Perlakuan hari ke-8

Mencit dibedah

Diamati ada tidaknya janin

NURHAYATI FIANI AKASE MUSLIH


150 2014 0186
ANTIFERTILISASI

PERHITUNGAN DOSIS

1. Andalan®
a) Ethinylestradiol : 0,03 mg
b) Levonorgestrel : 0,15 mg
Dosis : 0,03 mg dan 0,15 mg
Berat Etiket : 0,18 mg
Berat rata-rata : 9,83 mg
 Dosis I : 0,03 mg

0,03 mg
Dosis Dewasa = =0,0005 mg/kgBB
60 kg

37
Dosis Mencit = 0,0005 mg/kgBB × =0,0061 mg/kgBB
3

0,0061mg
Dosis mencit 30 gram = × 30 gr =0,00018 mg
1000 g

 Dosis II : 0,15 mg

0,15 mg
Dosis Dewasa = =0,0025 mg/kgBB
60 kg

37
Dosis Mencit = 0,0025 mg/kgBB × =0,030 mg/kgBB
3

0,030 mg
Dosis mencit 30 gram = ×30 gr=0,0009 mg
1000 g

5 ml
Larutan stok = × ( 0,00018+0,0009 ) mg
1ml

5 ml
¿ × 0,00108 mg
1ml

= 0,0054 mg /5ml

0,0054 mg
Berat Yang Ditimbang = x 9,83 mg=2,36 mg
0,18 mg

NURHAYATI FIANI AKASE MUSLIH


150 2014 0186
ANTIFERTILISASI

2. Microgynon®
i. Ethinylestradiol : 0,03 mg
ii. Levonorgestrel : 0,15 mg
Dosis : 0,03 mg dan 0,15 mg
Berat Etiket : 0,18 mg
Berat rata-rata : 91,46 mg
 Dosis I : 0,03 mg

0,03 mg
Dosis Dewasa = =0,0005 mg/kgBB
60 kg

37
Dosis Mencit = 0,0005 mg/kgBB × =0,0061 mg/kgBB
3

0,0061mg
Dosis mencit 30 gram = × 30 gr =0,00018 mg
1000 g

 Dosis II : 0,15 mg

0,15 mg
Dosis Dewasa = =0,0025 mg/kgBB
60 kg

37
Dosis Mencit = 0,0025 mg/kgBB × =0,030 mg/kgBB
3

0,030 mg
Dosis mencit 30 gram = ×30 gr=0,0009 mg
1000 g

5 ml
Larutan stok = × ( 0,00018+0,0009 ) mg
1ml

5 ml
¿ × 0,00108 mg
1ml

= 0,0054 mg /5ml

NURHAYATI FIANI AKASE MUSLIH


150 2014 0186
ANTIFERTILISASI

0,0054 mg
Berat Yang Ditimbang = x 91, 46 mg=2,74 mg
0,18 mg

Gambar Pengamatan

Kelompok 1
(NaCMC)
Kelompok 2 (Andalan)

Kelompok 4 (Andalan) Kelompok 3


(Microgynon)

NURHAYATI FIANI AKASE MUSLIH


150 2014 0186
ANTIFERTILISASI

NURHAYATI FIANI AKASE MUSLIH


150 2014 0186

Anda mungkin juga menyukai