Anda di halaman 1dari 10

(EKONOMI MAKRO)

PERTEMUAN 12
AGREGAT SUPPLY

Disusun oleh:

1. Lamhot Doli Tambunan

2. Raihana Putri Malihah

3. Putri Rodhiyatan M.M

ADHIRAYAKTA X PANDA HIMAS 2020 1


(EKONOMI MAKRO)

KONSEP TEORI DASAR AS


➢ Dalam jangka panjang, harga adalah fleksibel sehingga kurva penawaran agregat/
aggregate supply (AS) berbentuk vertikal.
➢ Dalam jangka pendek, harga adalah sticky.
➢ Konsep yang kita pakai selama ini adalah fixed price sehingga kurva AS berbentuk
horizontal.
➢ Sekarang kita akan menggunakan pendekatan yang lebih komprehensif bagaimana
bentuk kurva AS.
➢ Dengan analisis ini, kurva AS berbentuk upward sloping.

A. BASIS TEORI PENAWARAN AGREGAT (Agregat Supply)

➢ Untuk memperoleh persamaan kurva AS, akan digunakan dua model:


1. The Sticky Price Model
2. The Imperfect-Information Model
➢ Dari kedua model tersebut, akan diperoleh persamaan AS dalam jangka pendek sebagai
berikut:
𝑌 = 𝑌 + 𝛼 (𝑃 – 𝐸𝑃) , 𝛼>0

Y : Output
𝑌 : Natural level of output
P : Price Level
EP : Expected price level atau P e

ADHIRAYAKTA X PANDA HIMAS 2020 2


(EKONOMI MAKRO)

STICKY PRICE MODEL

✓ Model yang paling diterima untuk menjelaskan bentuk kurva AS.


✓ Menurut model ini perusahaan tidak bisa instan mengubah harga akibat perubahan
demand, karena:
1. Adanya long-term contract antara perusahaan dengan konsumen.
2. Menu cost.
3. Upah yang sulit dinaikkan atau diturunkan.
✓ Model ini mempunyai asumsi: perusahaan bisa menentukan harga (bukan pasar
persaingan sempurna).
✓ Dalam menentukan harga (p), perusahaan mempertimbangkan:
1. Level harga secara umum (P), untuk menentukan biaya produksi.
2. Tingkat pendapatan agregat (Y). Karena semakin tinggi permintaan dan semakin
tinggi level produksi, marginal cost semakin besar.
✓ Sehingga persamaan desired price nya adalah
𝑝 = 𝑃 + 𝑎 (𝑌 − 𝑌 ); 𝑎 > 0
✓ Perusahaan dengan flexible price fungsi harganya seperti di atas. Sedangkan perusahaan
dengan sticky price, fungsi harganya:

ADHIRAYAKTA X PANDA HIMAS 2020 3


(EKONOMI MAKRO)

𝑝 = 𝐸𝑃 + 𝑎 (𝐸𝑌 – 𝐸𝑌); 𝑎 > 0


𝑝 = EP

✓ Misal proporsi jumlah perusahaan dengan sticky price adalah s, maka proporsi jumlah
perusahaan dengan flexible price adalah (1-s), sehingga tingkat harga secara keseluruhan
adalah
𝑝 = 𝑠𝐸𝑃 + (1 – 𝑠) [𝑃 + 𝑎 (𝑌 − 𝑌 )]
𝑠𝑝 = 𝑠𝐸𝑃 + (1 – 𝑠) [𝑎 (𝑌 – 𝑌)]
𝑝 = 𝐸𝑃 + (1 – 𝑠) ( 𝑎 ) (𝑌 − 𝑌)
S
𝑌 = 𝑌 + [ 𝑠 ] (𝑃 − 𝐸𝑃)
[(1 – 𝑠) 𝑎]

✓ Fungsi ini sama dengan materi diatas, dengan 𝛼 = 𝑠


(1−𝑠) 𝑎

IMPERFECT- INFORMATION MODEL

✓ Asumsi:
1. Harga adalah fleksibel.
2. Masing-masing supplier memproduksi 1 jenis barang, namun mengonsumsi banyak
barang.
3. Setiap supplier tahu harga nominal barang yang diproduksinya, namun tidak
mengetahui harga secara umum (overall price level).
✓ Jumlah barang yang diproduksi oleh supplier tersebut ditentukan oleh harga relatif
(selisih harga nominal (P) dengan overall price (EP)).
✓ Saat P > EP, akan memproduksi lebih banyak. Dan sebaliknya

ADHIRAYAKTA X PANDA HIMAS 2020 4


(EKONOMI MAKRO)

Kesimpulan Kurva AS :

Implikasi :

ADHIRAYAKTA X PANDA HIMAS 2020 5


(EKONOMI MAKRO)

B. KONSEP KURVA PHILIPS


➢ Kurva Phillips adalah kurva yang menunjukkan hubungan terbalik antara tingkat inflasi
dan pengangguran.
➢ Menurut Kurva Phillips, tingkat inflasi tergantung pada:
1. Expected inflation, 𝜋𝑒
2. cyclical unemployment: deviasi tingkat pengangguran dari natural rate nya.
3. supply shocks, 𝜈 (“nu”).

 = e -  ( u - un ) + v 𝛽 > 0, 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎 𝑒𝑘𝑠𝑜𝑔𝑒𝑛.

✓ Natural Unemployment (Pengangguran alamiah) = Structural unemployment


(Pengangguran struktural) + Frictional Unemployment (Pengangguran Friksional)
✓ Cyclical Unemployment (Pengangguran Siklis) = Total Pengangguran – Pengangguran
alamiah.

π =π e – β(u-u n ) + v

U = Total Pengangguran

Un = Pengangguran alamiah

U-Un = Pengangguran Siklis

PENURUNAN FUNGSI KURVA PHILIPS

V Mencerminkan kejadian Eksogen seperti harga minyak

Okun’s Law

ADHIRAYAKTA X PANDA HIMAS 2020 6


(EKONOMI MAKRO)

ADAPTIVE EXPECTATION

✓ Dalam Kurva Phillips, ekspektasi inflasi sering digambarkan sebagai adaptive


expectation, yaitu berdasarkan pengamatan tingkat inflasi terakhir.

 = -1 - (U-Un) + v

✓ Dari persamaan tersebut, tingkat inflasi tergantung pada: inflasi periode sebelumnya,
cyclical unemployment, dan supply shock.

✓ Jika persamaan Kurva Phillips ditulis dalam bentuk ini disebut Nonaccelerating Inflation
Rate of Unemployment (NAIRU)

✓ NAIRU menjelaskan ada hubungan negatif antara perubahan inflasi dengan tingkat
pengangguran.

✓ Adaptive expectation, menunjukkan bahwa inflasi memiliki inertia.

✓ Jika tidak ada supply shock maupun structural unemployment, tingkat inflasi akan sama
dengan tahun sebelumnya.

PENYEBAB NAIK TURUNNYA INFLASI

= -1 -  ( U-Un) + v
• Cost-Push Inflation: Inflasi terjadi akibat supply shock. Supply shock ini bisa menaikkan
biaya produksi yang memungkinkan perusahaan untuk menaikkan harga, “pushing”
inflation up.

• Demand-pull inflation: Inflasi terjadi akibat demand shocks. Kenaikan demand akan
menyebabkan tingkat unemployment turun di bawah natural rate, yang “pulls” the
inflation rate up.

ADHIRAYAKTA X PANDA HIMAS 2020 7


(EKONOMI MAKRO)

MENGGAMBAR KURVA PHILLIPS

ADHIRAYAKTA X PANDA HIMAS 2020 8


(EKONOMI MAKRO)

SACRIFICE RATIO

➢ Sacrifice ratio adalah persentase PDB yang dikorbankan jika Pemerintah ingin
menurunkan tingkat inflasi 1%.

➢ Di US, nilai sacrifice ratio ini sekitar 5.

➢ Sehingga, untuk menurunkan inflasi sebesar 4%, PDB yang hilang dalam tahun
tersebut adalah 20%.

➢ Untuk menghitung carifice ratio, kita bisa mengaitkan dengan Hukum Okun
“Penurunan tingkat pengangguran 1% akan dikompensasi dengan kenaikan PDB 2%”,
dan sebaliknya.

RATIONAL EXPECTATION DAN PAINLESS DISINFALTION

➢ Ekspektasi inflasi bisa didekati dengan dua model:

1. Adaptive expectation : Tingkat inflasi periode sebelumnya.

2. Rational expectation : Menggunakan semua informasi yang relevan

➢ Dengan rational expectation, inflasi bisa diturunkan tanpa adanya kenaikan jumlah
pengangguran

NATURAL-RATE HYPOTHESIS VS HYSTERESIS

➢ Natural-rate hypothesis beranggapan bahwa fluktuasi AD hanya mengakibatkan


perubahan pendapatan dan pengangguran dalam jangka pendek. Dalam jangka
panjang akan kembali pada natural rate.

➢ Hysteresis merupakan kondisi penyimpangan (misalnya pengangguran) yang bertahan


dalam periode yang panjang.

ADHIRAYAKTA X PANDA HIMAS 2020 9


(EKONOMI MAKRO)

➢ Penyebab hysteresis:

1. Skill pengangguran akan menurun selama menganggur. Sehingga saat resesi


berakhir, mereka tetap tidak memperoleh pekerjaan.

2. Sebagian anggota serikat buruh kehilangan pekerjaan selama resesi, dan pekerja
yang tersisa (insider) lebih care terhadap upah yang tinggi. Akibatnya
pengangguran tetap terjadi.

C. MOTHER OF ALL MODEL

DAFTAR PUSTAKA :

Macroeconomics by N. Gregory Mankiw 9th Edition

PPT Pak Teguh Warsito

ADHIRAYAKTA X PANDA HIMAS 2020 10

Anda mungkin juga menyukai