Anda di halaman 1dari 67

Trend Pengembangan

Pelayanan Sterilisasi & Laundry

Dra. SRI OENFINARNI, Apt.


Himpunan Sterilisasi Sentral Indonesia (HISSI)
HISSI Jatim
Tujuan
• Pada akhir sesi peserta dapat memahami
trend perkembangan :
– Pelayanan sterilisasi
– Pelayanan laundry

Untuk mendukung keselamatan pasien &


menuju service excellence
Trend Perkembangan
Pelayanan Sterilisasi
Flashback Sterilization
400 BC, illness is from superstition &
evil spirits

Hipocrates, illness is rational from


cleanliness

1674, Anthony van Leuwenhook


discovered Bacteria

1798, Bleaching Powder discovered

1843, Lefevre introduce Chlorine


Water

Russell, Hugo & Ayliffe‘s Principles and Practice of Disinfection, Preservation & Sterilization
Flashback Sterilization
1847, Ignaz Semmelweiss, hand
hygiene concept

1871, Joseph Lister, Antiseptic

1832, Louis Pasteur & Wiliam Henry,


heat can kill microbes

1884, Charles Chamberland, Steam


Autoclave

1885, Gaston Poupinel, Hot Air


Sterilizer

Russell, Hugo & Ayliffe‘s Principles and Practice of Disinfection, Preservation & Sterilization
6
7
Sejarah CSSD

• CSSD pertama di Misericordia Hospital Philadelphia pada


tahun 1924
• Kitchener-Waterloo Hospital Canada pada tahun 1951 oleh Dr.
Gordon Friesen
– Dekontaminasi tersentral dan ruang sterilisasi
– Perubahan layout dan alur dimana terdapat masuknya barang
kotor dan keluarnya barang steril
– Distribusi linen menggunakan jalur khusus
– Sistem pneumatic tube untuk transportasi barang kecil

• Untuk pertama kalinya perencana rumah sakit menggunakan


teknologi dan diaplikasikan di rumah sakit

Central Service Technical Manual 4th ed.


Sterilisasi saat Perang Dunia 2
• Unit Sterilisasi
merupakan tangan
kanan ruang operasi.
Ruang Persiapan untuk
keperluan operasi.

• Prior to World War II, the sterilization plant was


the “right hand” of the operating room, the
dressing room where primarily female hospital auxiliaries
met to fold gauze and prepare bandages. During the
postwar period, the need for a medical and surgical
sterilization plant emerged in all hospitals. The plant’s
primary responsibility was the sterilization of instruments
and devices, but with time, other functions were added
(Wenzel, R. 1993).

Pan American Health Organization Sterilization Manual for Health Centers Washington, D.C.:
PAHO, © 2009
Sterilization at 1970’s
• Pada akhir 1970 tujuan sterilisasi
sentral disepakati, pelayanan
untuk meningkatkan
pelayanan pada pasien dan
memberikan standar tinggi untuk
praktek kedokteran.

• Serta berkolaborasi untuk


melindungi petugas dari
kecelakaan dan infeksi serta
memberikan lingkungan yang
aman bagi petugas.

• Toward the end of the 1970s the following goal was


proposed: the objective of the sterilization plant is to
provide a service to improve patient care and maintain
high standards of medical practice. It would also
collaborate with hospital administration to protect
personnel from infections or accidents, thus providing a
safe environment for employees (Wenzel, R. 1993).

Pan American Health Organization Sterilization Manual for Health Centers Washington, D.C.:
PAHO, © 2009
Sejarah CSSD di Indonesia
Sebelum tahun 1983
• Beberapa RS kelas A dan B sudah memiliki
unit kerja CSSD , pada umumnya Kepala
CSSD seorang Perawat dibawah supervisi
Bidang Perawatan Rumah Sakit

• Banyak RS yang belum memiliki CSSD ,


proses penyediaan alat kesehatan steril
dilakukan di kamar operasi atau di masing-
masing unit pengguna, Manajemen Tidak
Jelas

Laswety Bakar, 2014, TREND PERKEMBANGAN CSSD DI INDONESIA


Sejarah CSSD di Indonesia
Setelah tahun 1983
• Surat Edaran Direktur Jendral Pelayanan
Medik, tanggal 29 maret 1983 tentang CSSD
dibawah Instalasi Farmasi
– CSSD salah satu Sub IFRS , yang dipimpin
oleh Apoteker

• SK Menkes no 130 tahun 2000 tentang CSSD


menjadi Instalasi yang mandiri, Instalasi
Pusat Sterilisasi.
– yang di pimpin oleh Apoteker atau Perawat
atau tenaga kesehatan.

Laswety Bakar, 2014, TREND PERKEMBANGAN CSSD DI INDONESIA


CSSD is ………
Perannya
Pemutusan Rantai Infeksi oleh CSSD

K. Kendall, 2003
CSSD bukan Pekerjaan yang Sederhana

Getinge, GETINGE solutions Central Sterile Processing/CSSD & Point-of-use Sterile Processing/TSSU
Rodger YU
Chairman HONG KONG Sterile Services Management Association Ltd. (HKSSMA)

STERILE SERVICES DEVELOPMENT


IN HONG KONG – JOURNEY TO
SERVICE EXCELLENCE
4 Era di Sterilisasi Sentral
Manual Operation Era

Automation Era

Quality Management Era

Information Technology Era


Manual Operation Era
• Masa sebelum 1972

• Tidak ada peralatan sekali


pakai

• Pelayanan sterilisasi
merupakan bagian dari
Hospital Pharmacy

• Reuse peralatan perawatan


pasien

• Principles and Methods of


Sterilization in Health Care
Sciences by Dr. J.J. Perkins
was published in 1956.
Manual Operation Era
• Di Area Pelayanan

 Perawat melakukan
pembersihan
 Perawat melakukan
pelipatan kapas dan
kasa
 Perawat juga melakukan
pemrosesan instrumen,
memasukkan ke dalam
drum dan siap
disterilkan di CSSD
Manual Operation Era
• Di Kamar Operasi

 Perawat melakukan
persiapan instrumen
bedah
 Melakukan sterilisasi
flash
 Kegiatan dilakukan di
ruang yang
berdekatan dengan
kamar operasi
Automation Era
• 1972, Petugas Sterilisasi Sentral dikirim keluar
negeri (UK) untuk mendapatkan standar terbaik

• 1975, CSSD dan TSSU pertama kali dirancang


secara aktif dan dibuat
• Fokus pada:
– Improvement in Organization
– Perencanaan Pelayanan Sterilisasi
– Alur Kerja
– Manajemen produksi
– Pemantauan kualitas
Automation Era
• Mesin-mesin baru
– Tunnel washer
– Hot air dryer
– Glove washer
– Ultrasonic cleaner
– Pre-vacuum steam sterilizer
– Dry heat sterilizer

• Otomasi; meningkatkan produktivitas dan


outcome kualitas dengan jumlah SDM yang
efektif
Automation Era
• 1977, Pengenalan Set
– Set perawatan di ruangan
– Set perawatan kamar operasi

• 1987 Konferensi CSSD Internasional


dilakukan di Hongkong.
• Pengenalan Standar Internasional Britain
(BSI, HTM series and ISSM) and United
States (FDA, AORN and AAMI)
Quality Management Era
• 1991, Kebijakan Pemerintah Hongkong 
Otoritas Rumah Sakit  Budaya Baru dan
Manajemen Ilmiah

• 1997, Terbentuk Hong Kong Sterile


Services Management Association
(HKSSMA) memberikan pelatihan,
workshop, seminar dan konferensi untuk
seluruh tenaga kesehatan
Quality Management Era
HKSSMA
• Rasionalisasi Kebijakan Dekontaminasi
• Penyatuan Manajemen CSSD dan TSSU
• Tidak merekomendasikan Flash
Sterilization
• Koordinasi dengan Infection Control
• Melarang melakukan reuse SUD (berjalan
total 2004)
– Standar dan Kebijakan untuk Reuse SUD
– Registrasi proses Reuse SUD
Quality Management Era
HKSSMA
• CSSD membutuhkan 1. Organization profile
2. Human Resources
Quality Management Management
System 3. Infection Control System
• ISO 13485 4. Management
Responsibility
5. Resources Management
6. Product Realization
7. Measurement, analysis
and improvement
8. Risk Management
9. Document Control
Quality Management Era
HKSSMA
• Standar
Infrastruktur

• Pemisahan area kotor


dengan area bersih
• ISO 14644 Class 8 pada
area pengemasan
• Ventilasi dan alur udara
• Persyaratan suhu dan
kelembaban
• Pencahayaan
ISO 15883 Washer- Disinfectors
ISO 111607 Packaging for terminally
sterilized medical devices
ISO 17665
Sterilization of health care products

Norman Lu, 3M
AAMI ST 79
American National Standard
• Digunakan sebagai
standar JCI

• Berisi:
– Design CSSD
– Personel / SDM
– Kegiatan di CSSD
– Quality Control
AAMI ST41 Ethylene Oxide Sterilization
Indicators
ISO 11140 Chemical ISO 11138 Biological
Indicators Indicators
CDC - WHO
APSIC 2016
Pedoman Sterilisasi di Rumah Sakit

Pertama kali dibuat di Indonesia Pedoman yang ke-2


Bekerja sama dengan 3M Butuh perbaikan, update isi materi
Quality Management Era
HKSSMA
• EN 556
• Persyaratan peralatan kesehatan untuk
disebut “STERIL”.Requirements for medical devices to be designated "STERILE".

• Persyaratan untuk pemrosesan aseptis


peralatan kesehatan. Requirements for aseptically processed medical devices

• Jaminan Sterilitas 10-6


Quality Management Era
HKSSMA
• Standard Operation Procedure (SOP)
Instruksi tertulis yang detail, untuk mendapatkan
keseragaman performa pada kegiatan yang khusus. Detailed, written
instructions to achieve uniformity of the performance of a specific function

– International Conference of Harmonisation (ICH)

• Pembersihan
• Disinfeksi
• Pengeringan
• Pengemasan
• Sterilisasi
• Inkubasi Indikator Biologis
• Distribusi
Information Technology Era
• Sejak 2010
• Akreditasi Rumah Sakit menggunakan standar dari
Australia membuat revolusi di CSSD. Hospital Accreditation exercise
through Australian Council on Healthcare Standards (ACH) has initiated CSSD service revolution

– Fokus pada Kustomer


– Kepemimpinan yang Efektif
– Peningkatan Budaya
– Pembuktian pada Hasil Outcome
– Berjuang untuk Praktek Terbaik
– Kualitas pelayanan yang terus menerus
– Review Manajemen
Information Technology Era
• Peningkatan penggunaan sistem manajemen
teknologi informasi

• Audit Proses
• Audit Outcome
• Monitoring & Tracking
– Material
– Machine
– Method
– Money
– Man
Image for Surgical Instrument Set
Trend Perkembangan
Pelayanan Laundry
Perkembangan Laundry

Pencucian di Sungai

Ruang Khusus Pencucian

Revolusi Industri:
Mesin Pencuci
Revolusi Industri:
Laundry Leicester 1904
Revolusi Industri:
Fergus Falls Minnesotta 1924
Revolusi Industri:
Northampton General 1930
Trend Perkembangan Laundry
Penanganan Linen Kotor
• Semua linen diproses dengan standar tinggi yang sama.
Pemrosesan air panas
• Standar precaution pada semua jenis linen kotor
• Meminimalkan kontak petugas laundry dengan semua
jenis linen kotor
• Linen kotor ditangani dengan hati-hati untuk mencegah
kontaminasi lingkungan
• Linen bersih dikirimkan dengan metode yang
menghindari kontaminasi debu dan mikroorganisme
Usulan Penanganan Linen:
John Scherberger, CHESP, REH
• Jangan pernah membawa linen kotor atau linen bersih
bersentuhan dengan baju kerja. Never carry clean or soiled textiles
against a uniform
• Jangan pernah membawa linen kotor atau linen bersih
dengan tangan kosong. Never carry clean or contaminated textiles cradled
in unclothed arms
• Jangan pernah meletakkan linen bersih di luar ruangan atau
pada lemari di luar ruangan karena resiko kontaminasi. Never
stage clean textiles outside of a room or on a shelf outside of a room because
contaminated surfaces abound
• Selalu pastikan linen tersimpan dalam lemari yang tertutup,
bahkan dalam ruangan yang bersih. Always ensure that textiles are
stored on shelving units that are covered — even in clean storage rooms, textiles should
always be covered.
CDC 2007:
Guideline for Isolation Precautions:
Preventing Transmission of Infectious
Agents in Healthcare Settings

• Linen kotor termasuk seprei, handuk dan baju


petugas dapat terkontaminasi
mikroorganisme. Resiko persebaran infeksi
dapat dicegah dengan penanganan,
transportasi dan pencucian linen yang tepat.
Hospital Laundry
• Linen bersih merupakan faktor penting dalam
pencegahan dan pengendalian infeksi.
• Profesional Laundry harus meningkatkan
standard dan meningkatkan kinerja untuk
memenuhi kebutuhan pasien. Harus berperan
aktif dalam pencegahan infeksi dengan
memberikan linen bersih secara konsisten.
Laundry Rumah Sakit
Laundry Rumah Sakit
Perlu Pengelolaan
yang Tepat terhadap Linen
Pemutusan
rantai infeksi

Penggunaan di
poin of use

Jantung
Rumah Sakit
Accreditation Standards Laundry 2011
Surgical Pack Assembly Room
Standards
AAMI ST 65: 2000
1. Physical Facilities: Surgical
Pack Assembly Area/Room
2. Surgical Pack Assembly Room
Entry and Admission
3. Surgical Textile Assembly
Process
4. Preparation and Wrapping of
Surgical Textiles
5. Storage and Transportation of
Surgical Textile Packs
6. Surgical Textile Pack Assembly
Room Personnel
Accreditation Standards Laundry 2006
Accreditation Standards Laundry 2006
Basic Textile Processing Cycle
1. Textile Control Procedures 1. Handling, Collection and
2. Facilities Transportation of Soiled
3. Contingency Planning Healthcare Textiles
4. Personnel and Hiring 2. Sorting
Procedures 3. Washing, Extraction and Drying
5. Occupational Safety and 4. Finishing
Hygiene 5. Packaging and Storage
6. Training 6. Delivery of Cleaned Healthcare
7. Quality Control and Process Textiles
Monitoring
8. Customer Service
Accreditation Standards Laundry 2011
Accreditation Standards Laundry 2011
Basic Elements The Textile Processing Cycle
1. Textile Control Procedures 1. Handling, Collection and
Transportation of Soiled
2. Laundry Facilities
Healthcare Textiles
3. Contingency Planning
2. Sorting
4. Laundry Equipment
3. Washing and Extraction
5. Laundry Personnel
4. Drying
6. Laundry Customers
5. Finishing
7. Quality Assessment
6. Storage
7. Delivery of Cleaned Healthcare
Textiles
HLAC 2016
The Healthcare Laundry Accreditation Council
Laundry
• Masuk dalam kegiatan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI)

– Pedoman PPI tahun 2001


– Pedoman PPI tahun 2006
– Pedoman PPI tahun 2011
– Pedoman PPI tahun 2016
Pedoman Manajemen Linen 2004
• Manajemen Linen
– Jenis linen
– Bahan linen
– Peran dan Fungsi
– Prinsip pengelolaan linen
– Pengelolaan linen
• Struktur organisasi
• Hubungan dengan unit
lain
• Sumber daya manusia
(SDM)
• Tata laksana
Pedoman Manajemen Linen 2004
• Sarana fisik, prasarana dan
peralatan
– Sarana fisik
– Prasarana
– Peralatan dan bahan pencuci
– Pemeliharaan ringan
• Infeksi nosokomial serta K3
– Pencegahan infeksi
nosokomial
– K3
• Latar belakang
• Prinsip dasar usaha
• Potensi bahaya
Pedoman Manajemen Linen 2004
• Prosedur Pelayanan
Linen
– Perencanaan Linen
• Sentralisasi
• Standarisasi
• Mesin Cuci
• Tenaga laundry
– Penatalaksanaan Linen
• Monitoring & Evaluasi
CSSD & Laundry
Forward Movement

Patient Patient Safety Performance


Centered & Risk Standard Monitoring & Excellence
Care Management Improvement
Kesimpulan
• Melalui sistem akreditasi CSSD & Laundry akan
dipaksa berkembang untuk meningkatkan
manajemen kualitas

• Petugas CSSD & Laundry harus berorientasi pada


pelayanan pasien, bekerja dengan aman, sesuai
standar, dan selalu meningkatkan kinerja pelayanan

• Peningkatan kualitas yang terus menerus pada


pelayanan sterilisasi dan laundry akan mendukung
CSSD & Laundry memenuhi standar international dan
mencapai service excellence.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai