KONSEP PERSIAPAN
Penyelenggaraan makanan merupakan kegiatan sistem yang terintegritas, terkait satu dengan
lainnya. Penyelengaraan makanan institusi dan industri adalah program terpadu yang terdiri atas
perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pengolahan bahan makanan dan penyajian atau penghidangan
makanan dalam skala besar (PGRS, 2013). Kegiatan persiapan bahan makanan merupakan bagian dari
kegiatan pengadaan bahan makanan. Beberapa kegiatan yang dilakukan pada persiapan bahan makanan
diantaranya adalah mengupas, memotong, mencuci, menghaluskan, dan sebagainya. Persiapan bahan
makanan adalah jantungnya penyelenggaraan makanan. Ada hubungan langsung dan konstan antara
metode persiapan dan nilai gizi, palatabilitas dan daya tarik makanan. Menurut PGRS tahun 2013,
persiapan bahan makanan adalah kegiatan yang dilakukan dalam rangka menyiapkan bahan makanan,
alat, dan bumbu sebelum dilakukan pemasakan. Atau dengan kata lain bahwa persiapan adalah kegiatan
dimana bahan makanan itu siap untuk diolah. Kegiatan persiapan merupakan kegiatan paling awal dari
proses produksi yang sangat menentukan hasil akhir dari produksi makanan. Mutu pelayanan makanan
juga ditentukan pada tahap persiapan, yaitu berkaitan dengan ketepatan waktu atau jadwal produksi.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menepati jadwal produksi yaitu:
Selain ketepatan jadwal produksi yang harus diperhatikan, kualitas persiapan bahan makanan juga
perlu dipersiapkan. Kualitas persiapan bahan makanan tergantung dari:
1. Tujuan dari penyelenggaraan makanan.
2. Pelatihan dan ketrampilan tenaga penjamah makanan.
Nilai gizi makanan tergantung dari komposisi penyusunnya. Jika pada proses persiapan bahan makanan
tidak dilakukan proses pemasakan, nilai gizi alami bahan makanan dapat lebih dihemat. Tetapi jika pada
proses persiapan sudah harus melalui proses pemasakan maka hal terpenting yang harus diperhatikan
adalah kehilangan beberapa vitamin dan mineral.
3. Untuk mengembangkan dan meningkatkan rasa dan daya tarik warna asli, bentuk dan tekstur.
Bahan makanan akan disesuaikan dengan resep yang akan diolah sehingga dapat meningkatkan
palatabilitas (kemampuan mencerna, merasa, mencicipi) terhadap makanan yang akan diolah.
Pengolahan (pemasakan) merupakan kegiatan mengubah bahan makanan mentah menjadi bahan
makanan yang siap dimakan, berkualitas dan aman dikonsumsi. Tujuannya adalah:
a) Mengurangi risiko kekurangan zat-zat gizi bahan makanan.
b) Meningkatkan nilai gizi
e) Pada proses pengolahan hal yang penting harus diperhatikan untuk menghindari terjadinya
kontaminasi adalah penjamah makanan, cara pengolahan makanan dan tempat pengolahan makanan.