Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN TRAINING NEED ANALYSIS NEED

(Pelatihan Guru Jari Pintar Aritmatika/JPA)


Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Training and Development

Dosen Pengampu

Tantri.S.Psi,. M.Psi

Di Susun Oleh:

Rr. Desy Sulistyawati 2018410024

FAKULTAS PSIKOLOGI ISLAM

STAI YAPATA ALJAWAMI BANDUNG

2020
HASIL LAPORAN TRAINING NEED ANALYSIS (TNA)
GURU RA AL AMANAH RANCAEKEK

A. Deskripsi Lembaga (organisasi) Pendidikan Anak Usia Dini


Training need analysis dilakukan pada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini RA Al
Amanah Rancaekek yaitu lembaga pendidikan yang memberikan layanan Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD). Pendidikan Anak Usia Dini adalah jenjang pendidikan sebelum
pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak
lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) diyakini menjadi dasar penyiapan sumber daya manusia di masa yang akan datang.
Pendidikan anak usia dini membekali dan menyiapkan anak sejak dini untuk memperoleh
kesempatan dan pengalaman yang dapat membantunya dalam pertumbuhan dan
perkembangannya pada kehidupan selanjutnya. Oleh karena itu layanan PAUD pada jalur
Raudhatul Athfal harus dirancang secara seksama dengan memperhatikan aspek
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini. Pertumbuhan dan perkembangan anak usia
dini memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan pada beberapa aspek diantaranya fisik,
yaitu koordinasi motorik halus dan kasar. Juga aspek kecerdasan yang meliputi daya pikir,
daya cipta, kecerdasan emosional (sikap, perilaku dan agama). Dan aspek bahasa dan
komunikasi yang khusus yang sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya.
Pendidikan Anak Usia Dini memiliki efek kumulatif yang akan terbawa dan
berpengaruh terhadap fisik dan mental anak seumur hidupnya. Hal ini sejalan dengan
peraturan pemerintah RI no 27 tahun 1990 tentang pendidikan pra sekolah, bahwa program
kegiatan belajar anak usia dini meliputi aspek-aspek moral, agama, disiplin, kemampuan
berbahasa, daya pikir, daya cipta, emosi, kemampuan bermasyarakat, sosial, ketrampilan
jasmani dan rohani. Oleh karena itu pendidikan yang diberikan pada lembaga-lembaga yang
menyelenggarakan pendidikan anak usia dini khususnya Raudhatul Athfal tidak hanya
terbatas pada aspek pengembangan kecerdasan semata tetapi sudah semestinya
mempersiapkan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan tahapan pertumbuhan dan
perkembangan anak usia dini yang mencakup semua aspek-aspek pola pertumbuhan dan
perkembangannya agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Aspek-aspek
perkembangan anak usia dini yang dikembangkan pada lembaga penyelenggara Pendidikan

1
Anak Usia Dini memiliki standar tingkat pencapaian perkembangan anak (STTPPA)
berdasarkan DIRJENPENDIS No. 2761

1
Tahun 2019. Perkembangan anak usia dini menentukan perkembangan dikehidupan
selanjutnya. Pembelajaran pada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini harus mencakup
keseluruhan dari aspek perkembangan anak. Aspek perkembangan anak usia dini meliputi:
perkembangan fisik (motorik kasar dan motorik halus), inteligensi (kecerdasaan), emosi,
bahasa, sosial, moral, seni dan kesadaran beragama. Menurut Mursid (2015) menyatakan
bahwa perkembangan anak merupakan proses kualitatif yang mengacu pada kualitas fungsi
organ-organ tubuh, bukan pada organ-organ tubuh, sehingga arti dari perkembangan terletak
pada penyempurnaan fungsi psikologis yang berada pada kemampuan fisiologis. Untuk
memahami perkembangan anak menurut Depdiknas (2007), terdapat beberapa prinsip dalam
perkembangan anak yang meliputi:
a. Anak akan mampu belajar dengan baik apabila kebutuhan fisiknya terpenuhi dan anak
merasa nyaman dalam lingkungannya.
b. Anak belajar terus menerus, dimulai dari membangun suatu pemahaman,
bereksplorasi dilingkungannya, menemukan konsep yang baru, hingga mampu
menghasilkan sesuatu.
c. Anak mulai belajar mampu berinteraksi dengan orang dewasa maupun dengan teman
sebaya.
d. Ketentuan dan minat anak akan termotivasi dalam belajar.
e. Perkembangan dan cara belajar anak harus dipertimbangkan sebagai perbedaan antar
individu.
f. Anak belajar dari hal sederhana sampai yang kompleks dari yang kongkrit hingga
abstrak, dari gerakan ke bahasa verbal, dan dari diri sendiri ke interaksi pada
lingkungan sekitar.
Dari bebarapa hal diatas pembelajaran pada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini
harus memberikan rasa nyaman, aman, menyenangkan tanpa tekanan dan menumbuhkan rasa
keingintahuan anak sehingga perekembangan anak dapat dioptimalkan. Peranan dewasa
(orangtua dan guru) disini sangatlah penting karena kualitas perkembangan anak dimasa yang
akan datang dipengaruhi oleh stimulasi yang diberikan sejak dini.
Para pendidik pada lembaga pendidikan anak usia dini agar dapat membantu
mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak didiknya sudah semestinya memiliki
pemahaman tentang teori perkembangan anak. Sehingga dalam memberikan materi pelajaran
dalam jumlah dan jenis yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak. Salah satu teori
perkembangan yang semestinya dipahami adalah teori Piaget (teori perkembangan kognitif).
Anak usia dini masuk dalam tahapan kedua dari empat tahapan perkembangan kognitif, yaitu:
periode praoperasional (usia 2-7 tahun). Pemikiran pada tahapan ini menurut Piaget adalah
prosedur melakukan tindakan secara mental tehadap objek-objek. Cirinya operasi yang jarang
dan secara logika kurang memadai. Dalam tahapan ini anak belajar menggunakan dan
mempresentasikan objek dengan gambaran dan objek, bersifat egosentris, sulit memahami
perasaan orang lain dan memiliki pemikiran yang sangat imajinatif. Sedangkan tugas
perkembangan pada anak usia dini ini adalah:
1. Belajar ketrampilan fisik yang diperlukan untuk bermain
2. Membangun sikap yang sehat terhadap diri sendiri
3. Belajar menyesuaikan diri dengan teman sebaya
4. Mengembangkan peran sosial sebagai laki-laki dan perempuan
5. Mengembangkan pengertian yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari
6. Mengembangkan hati nurani, penghayatan moral dan sopan santun
7. Mengembangkan ketrampilan dasar, membaca, menulis, matematika dan berhitung
8. Mengembangkan diri untuk mencapai kemerdekan diri (kemandirian)
Dengan melihat hal ini maka diperlukan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan
dibungkus dengan permainan, suasana riang, bernyanyi dan menari. Para pendidik pada
lembaga penyelenggara Pendidikan Anak Usia Dini harus memiliki pengetahuan dan
ketrampilan yang cukup memadai agar setiap aspek pertumbuhan dan perkembangan anak ini
dapat dioptimalkan.
Dengan kondisi saat ini dalam pandemik covid 19 dan banyaknya lembaga
penyelenggara Pendidikan Anak Usia Dini di Desa Rancaekek maka PAUD RA Al Amanah
harus melakukan satu terobosan baru atau penawaran yang berbeda dengan lembaga lainnya,
dalam memberikan layanan Pendidikan Anak Usia Dini agar mendapatkan kepercayaan dari
calon orangtua murid untuk mendaftarkan putra putrinya pada PAUD RA Al Amanah.

B. Waktu pelaksanaan
Training Need Analysis dilaksanakan pada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini
Raudhatul Athfal Al Amanah Rancaekek untuk melakukan analisa kebutuhan training, untuk
memenuhi target quota penerimaan murid baru, dilaksanakan pada tiga sesi. Sesi pertama
dilakukan analisa lembaga, sesi kedua analisa orang dan sesi ketiga analisa tugas. Sesi
pertama dilakukan dengan kepala sekolah, Bapak H. Moch. Sodikin, S.Pd.I. pada tanggal 23
Juni 2020 pada jam 08.00 WIB sampai selesai bertempat dirumah kepala sekolah. Sesi kedua
dilakukan dengan Ibu Lia Maharani selaku guru baru kelompok A di rumah Ibu Lia dan pada
hari berikutnya dengan Ibu Endang Suciati, S.Pd.I. selaku guru sertifikasi PAUD RA Al
Amanah dan juga guru kelompok B pada hari Kamis 25 Juni 2020 bertempat di sekolah
PAUD RA Al Amanah pada jam 08 sampai selesai. Sesi yang ketiga dihadiri Kepala Sekolah
dan semua guru PAUD RA Al Amanah pada hari Jum`at 26 Juni 2020 pada jam 08.00 WIB
sampai selesai bertempat di sekolah PAUD RA Al Amanah.

No Hari & tanggal Waktu Kegiatan Tempat


.
1. Selasa, 23 Juni 2020 08.00 TNA observasi/ wawancara PAUD RA Al
tahap awal Amanah
Analysis organisasi
2. Rabu, 24 Juni 2020 08.00 TNA wawancara Rumah bu Lia
Analysis orang Maharani,
3. Kamis, 25 Juni 2020 08.00 TNA wawancara PAUD RA Al
Analysis tugas Amanah
4. Jum`at, 26 Juni 2020 08.00 TNA presentasi / Paud RA AL
dokumentasi Amanah

C. Target sasaran
Training Need Analysis dilakukan untuk memenuhi target quota penerimaan murid
baru, dalam rangka strategi bisnis karena banyaknya lembaga yang menyelenggarakan
pendidikan anak usia dini. Lembaga PAUD RA Al Amanah memiliki satu kepala sekolah,
satu guru sertifikasi dan dua orang guru honor. Training Need Analysis dilakukan tiga kali
dengan tujuan yang berbeda, yaitu pertemuan pertama dilakukan dengan kepala sekolah
PAUD RA Al Amanah, Bapak. H. Moch. Sodikin, S.Pd.I yang dilakukan untuk mendapatkan
hasil analisis Organisasi/ lembaga. Pertemuan yang kedua dilakukan dengan guru-guru
PAUD RA Al Amanah, yaitu Ibu Endang Suciati, S.Pd.I, dan Ibu Lia Maharani. Dan
pertemuan ketiga grup fokus dilakukan dengan kepala sekolah dan guru-guru untuk
mendapatkan hasil analisa tugas.

No. Subjek Jabatan Keterangan


1. 1 orang Kepala sekolah Laki-laki
2. 1 orang Guru kelompok A Perempuan
3. 1 orang Guru sertifikasi /guru kelompok B Perempuan
4. 3 orang Staff PAUD RA Al Amanah 1 Laki-laki dan
2 perempuan

D. Model Analisa
Metode yang dilakukan untuk sesi pertama untuk mendapat hasil analisa organisasi
dilakukan dengan observasi pada lembaga PAUD RA Al Amanah dan wawancara pada
kepala sekolah PAUD RA Al Amanah. Observasi untuk mengetahui visi, misi, kurikulum
dan target pencapaian penerimaan murid baru pada tahun sebelumnya. Dengan cara melihat
data-data yang ada di sekolah PAUD RA Al Amanah dan juga wawancara dengan kepala
sekolah untuk mengetahui kendala-kedala permasalahan yang dialami PAUD RA Al Amanah
terkait dengan jumlah murid. Pada pertemuan kedua dengan guru-guru PAUD RA Al
Amanah dilakukan dengan metode wawancara, yaitu metode yang dilakukan untuk bertemu
dengan subjek sasaran. Proses wawancara dilakukan secara personal untuk menguatkan
keterangan yang diperoleh dari subjek. Grup fokus dilakukan untuk menganalisa tugas yang
dilakukan dengan seluruh staff PAUD RA Al Amanah. Dokumentasi dalam bentuk catatan
manual dan buku notulen rapat.

E. Hasil Training Need Analysis


1. Analisa organisasi
RA Al Amanah dengan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN): 7695541 didirikan
sejak tahun 1994. Pada awal berdirinya adalah TPA/TKA dan masuk keanggotaan Badan
Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI). Menjadi Raudhatul Athfal Al
Amanah dan bergabung dengan Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) pada tahun 2008
dengan Nomor Statistik 101232040720. Dan karena adanya peraturan baru yang mengatur
tentang lembaga penyelenggara Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dari Kementrian
Agama (KEMENAG) maka RA AL Amanah menjadi PAUD RA Al Amanah pada tahun
2010 dengan surat keputusan Nomor: Kd.10.4/04/pp.00.4/349/20010 tentang Perubahan
Nomor Statistik pendidikan Anak Usia Dini (NSPAUD) dengan Nomor Statistik Pendidikan
Anak Usia Dini (NSPAUD) baru 101232040435.
PAUD RA Al Amanah merupakan lembaga penyelenggara pendidikan anak usia dini
yang memiliki visi dan misi lembaga sebagai berikut. Visi lembaga PAUD RA Al Amanah
adalah: ”Menyiapkan Generasi Qur`ani yang Berakhlak Mulia, Cerdas, Amanah dan
Bertakw a kepada Allah SWT. Indikator dari visi PAUD RA Al Amanah tertuang dalam
Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP). Indikator visi lembaga adalah:
1. Terbiasa berperilaku baik, benar dan sopan sesuai pengamalan ajaran agama Islam
2. Terbiasa melakukan kegiatan sendiri serta memiliki rasa percaya diri
3. Terbiasa peduli terhadap lingkungan, baik di sekolah maupun di masyarakat
4. Terbiasa berkreasi sesuai imajinasinya
5. Terbiasa berkomunikasi dengan bahasa yang santun.
- Menyebutkan nama Allah dan nama ciptaanya, pembiasaan berdoa bersama dan
solat berjama`ah, hapalan surat pendek dan doa harian
- Membiasakan berpikir kritis dan menemukan sebuah ide/temuan baru
- Menciptakan pembelajaran sambil bermain
- Berperilaku sopan dan santun
Sedangkan misi dari lembaga PAUD RA Al Amanah adalah:
1. Mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki anak sesuai dengan
perkembangannya.
2. Mengajarkan kepada anak tentang Al Qur`an dan lingkungan disekitarnya.
3. Mengembangkan sosialisasi anak.
4. Mengajarkan peraturan dan disiplin kepada anak.
5. Memberikan kesempatan kepada anak untuk menikmati masa bermain.
Indikator misi PAUD RA Al Amanah adalah:
1. Membentuk anak menjadi insan yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT
2. Mengembangkan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan
spiritual
3. Membentuk anak yang kreatif melalui belajar yang menyenangkan
Tujuan lembaga PAUD RA Al Amanah untuk membangun & meletakkkan dasar aqidah,
ibadah, amaliah ke arah sikap, pengetahuan, ketrampilan dan daya cipta yang anak perlukan
untuk pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya dan tertuang dalam KTSP :
1. Meningkatkan kualitas/profesional guru sesuai dengan tuntutan program pendidikan
pembelajaran yang bermutu
2. Meningkatkan mutu pendidikan dan terwujudnya prestasi anak didik sesuai dengan
tujuan pendidikan pra sekolah
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan untuk membentuk anak kretif,
bersifat, berperilaku terpuji dan berbudi pekerti luhur serta jiwanya nasionalisme
4. Melengkapi sarana dan prasarana pendidikan sesuai dengan program guru,
mendukung kelancaran kegiatan belajar mengajar
5. Menjalin kerjasama dengan seluruh unsur pendukung sekolah untuk meningkatkan
dan mengembangkan program sekolah.
Pada setiap tahun ajaran baru selalu di adakan penijauan atau analisa KTSP dan dilaporkan
kepada kepala pengawas KEMENAG sebelum tahun ajaran baru dimulai.
PAUD RA Al Amanah dibawah yayasan Ithishomul Ukhuwah memiliki 2 orang guru
sertifikasi, yaitu kepala sekolah H. Moch. Sodikin, S.Pd.I dan ibu Endang Suciati, S.Pd.I.
dan 2 guru yang belum mendapatkan tunjangan dari Kemenag. Masing-masing guru
sertifikasi memiliki kuota murid yang harus dipenuhi. Selain itu PAUD RA Al Amanah
mendapatkan Bantuan Oprasional dari Kemenag dengan jumlah bantuan dihitung perjumlah
siswa setiap tahun ajaran barunya. Oleh karena itu kepala sekolah berharap adanya
peningkatan jumlah murid pada setiap tahun ajaran baru.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan di PAUD RA Al Amanah maka sekolah
mengharapkan setiap tenaga pendidiknya memiliki pendidikan SI. Meskipun tidak dapat
memberikan bantuan secara moril kepada tenaga pendidiknya tetapi kepala sekolah selalu
memberikan dorongan dan motivasi kepada tenaga pendidik/guru yang belum memiliki
gelar SI untuk melanjutkan pendidikannya. Hal ini terkait dengan tunjangan yang akan di
terima oleh guru dari Kemenag yang memiliki gelar SI diantaranya tunjangan fungsional,
sertifikasi dan infasing dengan ketentuan tertentu. Ketentuan bagi guru penerima tunjangan
fungsional ketika guru tersebut memenuhi memiliki gelar SI dan memiliki kuota murid 10
anak. Sedangkan guru sertifikasi kuota murid yang harus dipenuhinya adalah 15 anak.
Terkait dengan pelatihan yang diperlukan bagi tenaga pendidik/guru PAUD RA Al
Amanah, lembaga ini pernah beberapa kali mengirimkan guru-gurunya untuk mengikuti
pelatihan. Baik itu yang diadakan oleh IGRA maupun lembaga penyelenggara pelatihan
lainnya Indonesia Heritage Foundation (IHF). Pelatihan yang dikoordinasi IGRA
diantaranya pelatihan senam, Woakshop dan Pelatihan Aplikasi Administrasi PD IGRA
Kabupaten Bandung. Selain itu pernah mengikuti Pelatihan Holistic Berbasis Karakter
(PHBK)
PAUD RA Al Amanah pada tahun ajaran 2018/2019 memiliki kuota guru sertifikasi
dari Kemenag: 2 orang dan jumlah murid yang dimilikinya adalah 30 anak. Dan pada tahun
2019/2020 salah satu guru sertifikasi yaitu bapak kepala sekolah H. Moch. Sodikin, S.Pd.I
masuk usia pensiun. Dan karena adanya masalah pribadi kepala sekolah yang terjadi salah
satu guru dan melibatkan keluarga kepala sekolah juga dengan masyarakat sekitarnya
sehingga imbasnya berdampak kepada sekolah PAUD RA Al Amanah dan menurunkan
jumlah murid baru pada tahun ajaran 2019/2020. Pada tahun ajaran 2019/2020 jumlah
murid yang dimiliki PAUD RA Al Amanah sebanyak 12 anak dan dengan adanya pelatihan
PHBK dan penerapannya pada tahun ajaran ini dipertengahan semester 1 mendapat
tambahan murid hingga total jumlah diakhir tahun ajaran 2019/2020 sejumlah 20 anak.
Harapan kepala sekolah pada tahun ajaran baru tahun 2020/2021 PAUD RA Al Amanah
memiliki peningkatan jumlah murid baru meskipun dalam kondisi pandemi covid 19.
Lembaga PAUD RA Al Amanah berada dibawah yayasan Ithishomul Ukhuwah,
dengan struktur organisasi ketua yayasan H. Moch. Sodikin, S.Pd.I sekaligus merangkap
sebagai kepala sekolah, memiliki 3 orang guru: ibu Endang Suciati, S.Pd.I sebagai guru
kelompok B dan satu-satunya guru yang sudah terdaftar di Kemenag(guru sertifikasi), ibu
Desy Sulistyawati sebagai guru kelompok A (guru bantu/guru honor) sekaligus merangkap
sebagai bendahara dan ibu Lia Maharani sebagai guru kelompok PG (guru bantu/guru
honor). Terkait dengan gaji disesuaikan dengan kebijakan yang diberikan oleh pihak
yayasan. Berlaku bagi semua guru, baik yang mendapat ssertifikasi maupun yang tidak.
Intensif diberikan sesuai masa kerja dan besar kecilnya tergantung dari kebijakan yayasan.
Terkait dengan punishment dan lembur pada lembaga PAUD RA Al Amanah tidak ada,
lembaga hanya menganjurkan dan memotivasi guru-guru yang belum memiliki gelar S1
untuk melanjutkan pendidikannya agar bisa mendapat tunjangan dari Kemenag, paling tidak
mendapat tunjangan operasional terlebih dahulu. Jam kerjanya dari jam 07,00 sampai jam
12.00, dilanjutkan dengan penyiapan AP untuk hari besuk dan boleh dikerjakan dirumah
masing-masing guru.
Dalam mempromosikan sekolah menggunakan sistem media, baik itu pada WA, FB
sekolah ataupun pada FB masing-masing guru RA Al Amanah dan juga sistem promosi
yang dilakukan kepala sekolah yang juga salah satu pemuka agama di lingkungan sekolah
berada, pada saat memberikan tausiyah. Selain itu juga dengan adanya kerjasama dengan
orang tua murid RA AL Amanah yang tergabung dalam POMG RA Al Amanah untuk
mempromosikan sekolah.

2. Analisa orang
Dua orang guru PAUD RA Al Amanah masih dalam pendidikan Strata satu. Dan
memiliki sertifikat PHBK yang dapat menarik kepercayaan orang tua murid. Penerapan
hasil pelatihan IHF meskipun belum maksimal karena terkait kendala sarana dan prasarana
yang dimiliki lembaga, masih dapat dimaksimalkan dengan modul yang didapatkan dan
beberapa AP yang dibuat sendiri oleh guru dengan bahan AP memanfaatkan barang yang
sudah tidak terpakai. Dan pada pertengahan tahun ajaran 2019/2020 mampu meningkatkan
jumlah murid hampir setengahnya dari keseluruhan murid pada tahun ajaran 2019/2020. Hal
ini bisa terjadi karena selalu ada promosi melalui media masa pada setiap kegiatan yang
dilakukan lembaga PAUD RA Al Amanah. Guru berharap pada tahun depan adanya
penambahan sarana dan prasarana yang mendukung sistem pembelajaran. Terkait dengan
ketrampilan berhitung yang belum dikuasai satu orang guru, guru yang lebih senior bersedia
untuk memberikan materi training yang didapatkan untuk menambah ilmu berhitung yang
disesuaikan dengan sistem pembelajaran yang diterapkan pada lembaga PAUD. Dan guru
yg belum menguasai ketrampilan ini bersedia melakukan training untuk menambah
wawasan yang dimiliki terkait hal ini, metode jari pintar. Metode jari pintar adalah salah
satu metode berhitung dengan menggunakan permainan jari dan menyanyi. Hal ini sesuai
dengan sistem pembelajan yang harus diterapkan pada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini.
Selain menyenangkan karena berbentuk permainan metode berhitung dengan menggunakan
jari pintar ini meningkatkan fungsi otak kanan. Otak kanan berfungsi dalam perkembangan
Emotional Quotient (EQ), seperti sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lainnya
dll.
Lebih lanjut harapan dari semua guru terhadap lembaga agar dapat meningkatkan
kepercayaan orangtua murid pada tahun ajaran baru ini ada peningkatan sarana dan
prasarana lembaga agar penerapan pelatihan PHBK dari IHF lebih maksimal lagi. Dan
dengan adanya penambahan murid diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan semua
guru.

3. Analisa tugas
Lembaga PAUD RA Al Amanah berada dibawah yayasan Ithishomul Ukhuwah yang
merupakan yayasan milik pribadi dari Bpk H. Moch. Sodikin, S.Pd.I selaku kepala sekolah
PAUD RA Al Amanah. Pada tahun 2020 ini bapak sudah tidak mendapat tunjangan
sertifikasi karena usia yang sudah masuk masa pensiun 60 tahun. Tetapi masih menjabat
posisi kepala sekolah sampai guru yang sudah terdaftar sebagai guru sertifikasi di Kemenag
bisa menggantikan posisi beliau. Persoalan yang menyebabkan penurunan jumlah murid
pada tahun ajaran sebelumnya adalah kurangnya komunikasi yang baik antara kepala
sekolah dengan masyarakat. Hal ini terpacu dengan usia beliau yang masuk masa pensiun.
Beliau menyadari akan hal ini dan merasa perlu untuk melakukan regenerasi pada lembaga
PAUD RA Al Amanah. Dan tidak akan aktif di lingkungan sekolah tetapi hanya berada
pada lingkup yayasan saja. Karena beliau merencanakan regenerasi maka beliau tidak
memerlukan training.
Lembaga ini memiliki satu orang guru sertifikasi yang sudah mengabdi selama 8
tahun. Dilihat dari pengalaman sebelumnya dan beberapa pelatihan yang pernah diikutinya
guru ini tidak memerlukan training. Dan satu orang guru honor yang juga merangkap
sebagai bendahara dan sudah mengabdi selama 5 tahun. Masih menjadi guru honor dan
belum mendapat tunjangan fungsional/ sertifikasi dikarenakan masih menempuh pendidikan
S1. Pihak lembaga berharap dapat segera menyelesaikan pendidikannnya agar bisa segera
mendapat tunjangan dari Kemenag. Pada tahun ajaran 2018/2019 dengan jumlah murid 30
anak dengan pembagian kelompok kelas adalah kelompok B, kelompok A dan Play Grup
(PG). Dengan adanya tiga kelompok kelas merekrut satu orang guru honor untuk
memegang kelompok PG. Dikarenakan akan ada regenerasi maka kelompok A akan
digabungkan dengan PG. Dan memerlukan penambahan ketrampilan, pada kelompok A
sudah dikenalkan konsep matematika, maka guru ini memerlukan training berhitung dengan
metode jari pintar. Metode berhitung ini merupakan salah satu daya jual lembaga PAUD
RA Al Amanah.
Ada harapan pada tahun ajaran baru ini memiliki peningkatan jumlah murid, minimal
masing-masing guru memegang 10 murid. Dengan bertambahnya murid diharapkan
meningkatkan jumlah penerimaan Bantuan Operasional Raudhatul Athfal (BOPRA) dari
Kemenag dan kesejahteraan guru juga dapat meningkat.

F. TNA presentasi/dokumentasi
Pada kesempatan ini yang dihadiri seluruh staff PAUD RA Al Amanah, yaitu Kepala
Sekolah: bapak H. Moch. Sodikin, S.Pd.I, Bendahara: ibu Desy Sulistyawati dan guru
kelompok B: ibu Endang Suciati, S.Pd.I dan guru PG: ibu Lia maharani. Pembahasan yang
dilaksanakannya adalah hasil analisa, strategi bisnis dalam rangka penerimaan murid baru,
job desk pada tahun ajaran 2020/2021. Dan juga sosialisasi kurikulum darurat covid 19.

G. Kebutuhan Training
Dari hasil presentasi bersama semua staff, dengan mempertimbangkan kondisi
keuangan lembaga maka akan dilaksanakan training yang dilaksanakan di lembaga PAUD
RA Al Amanah dengan peserta satu orang guru. Training/pelatihan yang diperlukan adalah
berhitung dengan metode jari pintar/ Jari Pintar Aritmatika. Training dilakukan secara
interen, dari pihak sekolah/ guru yang lebih senoir dan menguasai metode ini kepada guru
yang memerlukan training. Dengan kondisi pandemi waktu kegiatan dibatasi dengan tidak
melakukan kerumunan dan dalam waktu yang lama.

H. Model/ desain Training


Pelatihan yang diperlukan berdasarkan analisa TNA pada lembaga PAUD RA Al
Amanah adalah pelatihan berhitung dengan sistem permainan jari pintar. Peserta pelatihan
satu orang guru maka model training yang dilakukan adalah model training tradisional.
Model ini adanya face to face antara trainer dan traine. Pada lembaga PAUD RA Al Amanah
training yang dilakukan untuk menambah skill baru maka metode yang dilakukannnya adalah
metode tradisional hand on metode. Dengan metode ini diharapkan traine aktif dalam
memahami materi training berhitung dengan metode permainan jari pintar. Hand on metode
yang dipakai adalah on job training. Metode ini memiliki tujuan imitasi behavior.

I. Materi training

Pelatihan Jari Pintar Aritmatika

Matematika biasanya menjadi hal yang sulit bagi anak-anak. Dan terkadang sebagai
orangtua atau guru susah dalam menjelaskan sistem penjumlahan maupun pengurangan.

Pelatihan berhitung dengan metode jari pintar “Jari Pintar Aritmatika (JPA) adalah
suatu metode berhitung dengan menggunakan 10 jari tangan. Tangan kanan sebagai satuan
dan tangan kiri sebagai puluhan. Cara berhitung yang biasanya dilakukan dengan
membayangkan dan mengingat angka maka dengan metode JPA semua operasi perhitungan
dapat dipindahkan ke jari tangan. Berhitungpun akan menjadi mudah, cepat dan tepat.
Bahkan untuk operasi hitung berantai yang panjang, siswa dapat menghitung dengan cepat
seperti menggunakan kalkulator.

Fungsi dan tujuan JPA adalah:


1. Siswa akan mudah dalam menyelesaikan soal ilmu hitung.
2. Siswa mampu menyelesaikan operasi hitungan berantai dengan cepat dan tepat
3. Meningkatkan kepercayaan diri siswa terhadap ilmu berhitung/matematika
4. Dengan memiliki prestasi yang baik pada ilmu berhitung/matematika pada
umumnya akan termotivasi berprestasi pada pelajaran lainnya.
5. Mengembangkan kemampuan otak kanan dan otak kiri tanpa membebani otak
anak dalam berhitung
6. Tidak menggunakan rumus berhitung yang menyulitkan anak.
Pelatihan dilaksanakan dalam waktu dua hari yaitu pada hari Senin tanggal 29 Juni
pada pada hari Selasa pada tanggal 30 Juni 2020. Pada hari senin pengenalkan simbol angka
dengan menggunakan jari dengan tepuk jari pintar.
Tepuk jari pintar :
“Berhitung-berhitung angka-angka satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan,
sembilan, sepuluh, horee……
belajar berhitung menggunakan jari manfaatkan ciptaan Allah……
Berhitung-berhitung angka-angka satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan,
sembilan, sepuluh, horee……
belajar berhitung menggunakan jari manfaatkan ciptaan Allah……”

Tepuk jari pintar prok prok 1 , prok prok 2

prok prok 3, prok prok 4,


prok prok 5, prok prok 6,
prok prok 7, prok prok 8,

prok prok 9, prok prok 10


Ada beberapa kelebihan ketika kita menggunakan jari pintar: memudahkan dalam
operasi penjumlahan dan pengurangan. Contoh: 2+3= ... Pada operasi penjumlahan posisi
awal tangan pada jari 2 kemudian dilanjutkan dengan menambahkan tiga dari posisi jari 2,
dengan cara melanjutkan maka hasil dari operasi penjumlahannya sudah terlihat pada posisi
akhir jari, menunjukan jawabannya yaitu jari 5. Sedang untuk pengurangan berhitung
mundur.
Selain dengan metode tepuk ada juga dengan mengunakan nyanyian posisi jari sesuai
dengan tepuk yang berbeda adalah nyanyiannya.
“Satu dua tiga ayo berhitung empat lima enam sambil bergembira tujuh dan delapan mudah
menyenangkan sembilan dan sepuluh itu jari pintar, tangan yang kanan untuk satuan, tangan
yang kiri untuk puluhan tidak perlu rumus cukup pakai jari angkat tanganmu yuk kita
berhitung... “ dilanjutkan berhitung simbol jari seperti di atas sampai 100.
Pada hari selasa materi training metode perkalian dengan permainan empat,
permainan lima dan permainan sembilan. Permainan empat dimulai dengan bernyanyi jug,
syairnya:
“ini tangan kananku ini tangan kiriku dapat aq gerakan untuk memegang, untuk menulis dan
untuk berhitung. Kanan untuk satuan, kiri untuk puluhan dapat aq mainkan.... ayo dicoba, ayo
dicoba dengan permainan empat: jam peng pong empat (jari kanan 4) limat tiga (jari kanan
posisi 8) jadi dua kanan (jari kiri 1, jari kanan 2) lipat satu (jari kiri 1, jari kanan 6) jadi
kosong (jari kiri 2, jari kanan 0). Empat (jari kiri 2, jari kanan 4) lipet tiga (jari kiri 2, jari
kanan 8) jadi dua (jari kiri 3, jari kanan 2) lipet satu (jari kiri 3, jari kanan 6) jadi kosong (jari
kiri 4, jari kanan 0).” “Dengan permainan lima: siram (pada posisi jari lima) tumbuh (pada
posisi jari kiri angka 1 dan jari kanan kosong), siram (jari kiri tetap, jari kanan 5), tumbuh
(jari kiri 2, dan jari kanan kosong), siram (jari kiri tetap, jari kanan 5), tumbuh (jari kiri 3, jari
kanan kosong), siram (jari kiri tetap, jari kanan 5), tumbuh (jari kiri 4, jari kanan 0), siram
(jari kiri 4, jari kanan 5), tumbuh (jari kiri 5, jari kanan 0).” “Dengan permainan sembilan:
satu (jari kanan posisi 9), dua (jari kiri 1, jari kanan 8), tiga (jari kiri 2, jari kanan 7), empat
(jari kiri 3, jari kanan 6), lima (jari kiri 4, jari kanan 5), enam (jari kiri 5, jari kanan 4), tujuh
(jari kiri 6, jari kanan 3), delapan (jari kiri 7, jari kanan 2), sembilan (jari kiri 8, jari kanan 1),
sepuluh (jari kiri 9, jari kanan 0).
Dengan metode ini diharapkan akan lebih mempermudah anak-anak usia dini dalam hal ilmu
berhitung kelak pada jenjang pendidikan selanjutnya. “Karena pada dasarnya semua anak
pintar”
J. Evaluasi Training
Training seharusnya dilakukan oleh pihak lain yang memiliki kredibilitas, agar
mendapat hasil yang optimal. Tetapi karena ini dalam lingkup lembaga swasta dan dana yang
dimiliki lembaga pad kondisi ini kurang memadai untuk melakukan training. Selain itu guru
senior yang lain memiliki kemampuan yang tidak diragukan dalam materi training pelatihan
yang diperlukan, maka dari pihak kepala sekolah memutuskan training dilakukan oleh guru
terhadap guru yang membutuhkan training.
Evaluasi dilakukan untuk melihat manfaatnya bagi trenee yaitu mendapatkan ilmu
baru dan bagi sekolah diharapkan dengan kemampuan baru yang dimiliki guru akan
meningkatkan jumlah murid pada tahun ajaran 2020/2021. Evaluasi yang dilakukan adalah
evaluasi formatif, yaitu dilakukan selama proses berlangsung. Dari hasil training selama dua
hari dari hari Senin 29 Juni 2020 dan Selasa 30 Juni 2020, traine bu Lia Maharani dapat
mengoperasikan JPA dengan cukup baik, hanya saja dalam kemampuan permainan 9 masih
perlu ditingkatkan kembali. Dilihat dari levelnya evaluasi yang dilakukan adalah evaluasi
behavior (skill behavior), yaitu evaluasi dilakukan dengan praktik. Hal ini karena trener dan
trenee dalam jumlah yang sedikit dan hanya pada lingkup lembaga saja.

Lampiran Foto-foto Kegiatan


Lampiran verbatim dengan kepsek

1. Iter: Assalamualaikum abah (F)


2. Itee: Wa`alaikumussalam (F)
3. Iter: Bagaimana riwayat berdirinya sekolah bah? (E-ex)
4. Itee: Sekolah berdiri pada tahun 1994, diawal belum menjadi RA tapi masih
TPA/TKA dan berada pada lembaga BKPMRI (I)
5. Iter: Ooh.. eem BKPMRI itu apa bah? (E-in)
6. Itee: Emmm.. BKPMRI singkatan dari Badan Komunikasi Pemuda Remaja
Masjid Indonesia, lalu gabung sama IGRA pada tahun 2008 dan menjadi RA
dengan nomer statistik 101232040720 kemudian ada perubahan menjadi PAUD
RA pada tahun 2010 dengan nomer statistik 101232040435. (I)
7. Iter : oh begitu ya.. kalau visi dan misi, tujuan dan stppa nya bah..? (E-in)
8. Itee: lihat saja pada KTSP dokumen 1 (I)
9. Iter: baik bah terimakasih atas informasinya, saya pinjam ya... (O)
10. Itee: iya.

Lampiran rangkuman verbatim dengan bu Lia

Bu Lia menginformasikan tentang perasaannya bisa bergabung bersama di lembaga


PAUD RA Al Amanah dan tidak merasa memiliki kendala, merasa berbahagia bisa belajar
bersama dengan anak-anak usia dini. Dan bersedia belajar untuk menambah wawasan tentang
berhitung metode jari pintar. Terima kasih.
Lampiran kartu UAS

Anda mungkin juga menyukai