Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP DAN METODE DISINFEKSI


Untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen patient safety

Dosen pembimbing: Ns.Aditya Rahman S.kep

Disusun oleh: Noviaranty P.S

AKADEMI KEPERAWATAN RS.EFARINA


TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa
sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas mata kuliah manajemen pasient safety

Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini saya mohon maaf
yang sebesar-besarnya.

Purwakarta,16 maret 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………..i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...1

A.Latar belakang……………………………………………………………1

B.Rumusan masalah………………………………………………………..2

C.tujuan dan manfaat……………………………………………………….2

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………….……3

A.Pengertian desinfeksi…………………………………………...…………3

B. jenis-jenis desinfeksi…………………………….……………………….3

C.Macam-macam desinfeksi…………………………………………………4

D.Faktor yang dapat mempengaruhi desinfeksi……………………………..5

E.Cara kerja desinfeksi ………………………………………………………6

BAB III PENUTUP……………………………………………………………7

A.Kesimpulan……………………………………………………..7

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Lingkup bidang keperawatan memberikan asuhan keperawatan baik pada pasien yang
berisiko terinfeksi atau telah terinfeksi. Pengetahuan mengenai bagaimana terjadinya infeksi
sangat penting dikuasai untuk membatasi dan mencegah terjadinya penyebaran infeksi. Selain itu
diperlukan juga cara untuk mengurangi atau bahkan mengatasi infeksi tersebut secara
keseluruhan.
Sejalan dengan itu, program patient safety yang sekarang sedang digalakkan oleh semua
rumah sakit, dimana salah satu tujuan patient safety  yaitu untuk melindungi pasien dari
penularan infeksi yang bisa saja terjadi. Oleh sebab itu perlu tindakan untuk pencegahan infeksi.
Beberapa tindakan pecegahan infeksi yang dapat dialakukan adalah sebagai berikut.
1.  Aseptik, yaitu tindakan yang dilakukan dalam pelayanan kesehatan, istilah ini dipakai untuk
menggambarkan semua usaha yang dilakukan untuk mencegah masuknya mikroorganisme ke
dalam tubuh yang kemungkinan besar akan mengakibatakan infeksi. Tujuan akhirnya dalah
menggurangi atau menghilangkan jumlah mikroorganisme, baik pada permukaan benda hidup
maupun benda mati agar alat-alat kesehatan dapat dengan aman digunakan.
2.    Antiseptik, yaitu upaya pencegahan infeksi dengan cara membunuh atau menghambat
perubahan mikroorganisme pada kulit dan jaringan tubuh lainnya.
3.     Dekontaminasi, tindakan yang dilakukan agar benda mati dapat ditangani oleh petugas
kesehatan secara aman, terutama petugas pembersihan medis sebelum pencucian dilakukan.
Contohnya adalah meja pemeriksaan, alat-alat kesehatan, dan sarung tangan yang terkontaminasi
oleh darah atau cairan tubuh disaat prosedur bedah/tindakan dilakukan.
4.    Pencucian, yaitu tindakan menghilangkan semua darah, cairan tubuh, atau setiap benda asing
seperti debu dan kotoran.
5.    Sterilisasi, yaitu tindakan menghilangkan semua mikroorganisme (bakteri , jamur, parasit, dan
virus) termasuk bakteri endospora dari benda mati.
6.    Desinfeksi, yaitu tindakan menghilangkan sebagian besar(tidak semua) mikroorganisme
penyebab penyakit dari benda mati. Desinfeksi tingkat tinggi dilakukan dengan merebus atau

1
menggunakan larutan kimia. Tindakan ini dapat menghilangkan semua mikroorganisme, kecuali
beberapa bakteri endospora
Pada makalah ini, kami akan membahas secara spesifik mengenai salah satu tindakan
pencegahan infeksi yaitu tindakan desinfeksi.

B.Rumusan masalah

1.apa yang dimaksud dengan desinfeksi?

2.apa saja jenis desinfeksi

3.macam-macam disenfaksi

4.Faktor apa saja yang mempengaruhi disinfeksi?

5..Bagaimana cara kerja desinfeksi

C.Tujuan

Tujuan makalah ini yaitu untuk mengetahui dan memahami

1.pengertian desinfeksi

2.jenis-jenis desinfeksi

3.macam-macam desinfeksi

4.faktor yang dapat mempengaruhi desinfeksi

5.cara kerja desinfeksi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian desinfeksi

Disinfeksi adalah memusnahkan mikro-organisme yang dapat menimbulkan penyakit. Disinfeksi


merupakan benteng manusia terhadap paparan mikro-organisme patogen penyebab penyakit,
termasuk di dalamnya virus, bakteri dan protozoa parasit (Biton, 1994). Desinfeksi adalah proses
pembuangan semua mikroorganisme patogen pada objek yang tidak hidup dengan pengecualian
pada endospora bakteri (A. Aziz Alimul H., 2012). Desinfeksi juga dikatakan suatu tindakan
yang dilakukan untuk membunuh kuman patogen dan apatogen tetapi tidak dengan membunuh
spora yang terdapat pada alat perawatan ataupun kedokteran. Desinfeksi dilakukan menggunakan
bahan desinfektan melalui cara mencuci, mengoles, merendam dan menjemur dengan tujuan
mencegah terjadinya infeksi dan mengondisikan alat dalam keadaan siap pakai.

B.Jenis-jenis desinfeksi

1.Desinfeksi Tingkat Tinggi

Desinfeksi tingkat tinggi (DTT) dapat membunuh semua organisme kecuali spora bakteri.
Teknik DTT dapat digunakan pada alat-alat medis. DTT dapat dilakukan dengan merebus,
mengukus atau menggunakan bahan kimia.

2.Desinfeksi Tingkat Sedang

Desinfeksi tingkat sedang dapat membunuh bakteri, kebanyakan jamur kecuali spora bakteri.
Desinfeksi tingkat sedang jarang dipakai di rumah sakit, namun bisa diterapkan di rumah untuk
mendesinfeksi peralatan dapur.

3.Desinfeksi Tingkat Rendah

Desinfeksi tingkat rendah dapat membunuh kebanyakan bakteri, beberapa virus dan beberapa
jamur tetapi tidak dapat membunuh mikroorganisme yang resisten seperti basil tuberkel dan
spora bakteri. Teknik ini tidak digunakan di rumah sakit, namun dapat diterapkan untuk
mendesinfeksi perabot rumah tangga.

3
C.Macam-macam disenfaksi

Banyak bahan kimia yang dapat berfungsi sebagai desinfektan. Berdasarkan gugus yang
dikandungnya, desinfektan dapat dikelompokkan sebagai berikut.

1.Golongan aldehid atau golongan pereduksi, yaitu bahan kimia yang mengandung gugus –COH

2.Golongan alkohol, yaitu senyawa kimia yang mengandung gugus –OH

3.Golongan halogen atau senyawa terhalogenasi, yaitu senyawa kimia golongan halogen atau
yang mengandung gugus-X

4.Golongan fenol dan fenol terhalogenasi

5.Golongan garam amonium kuarterner

6.Golongan pengoksidasi

7.Golongan biguanida.

Desinfektan yang dapat digunakan sebagai antiseptik yaitu sebagai berikut.

1.Alkohol 60-90% (etil, atau isopropyl)

2.Klorheksidin glukonat 2-4% (Hibiclens, Hibiscrub, Hibitane).

3.Klorheksidin glukomat dan setrimide, dalam berbagai konsetrasi (Savlon).

4.Yodium 3%, yodium dan produk alkohol berisi yodium atau tincture (yodium tinktur).

5.Lodofor 7,5-10% berbagai konsentrasi (Betadine atau Wescodyne).

6.Kloroksilenol 0,5-4% (para kloro metaksilenol atau PCMX) berbagai konsentrasi (Dettol).

7.Triklosan 0,2-2%

4
D.Faktor Yang Mempengaruhi Desinfeksi

1.Jenis Disinfektan

Efisiensi disinfektan tergantung pada jenis bahan kimia yang digunakan, beberapa disinfektan
seperti khlorine dioksida merupakan oksidator yang kuat dibandingkan dengan yang lainnya
seperti khlorine.

2.Jenis Mikroorganisme

Di alam terdapat banyak sekali variasi mikroba patogen yang resisten terhadap disinfektan.
Bakteri pembentuk spora umumnya lebih resistan terhadap disinfektan dibandingkan bakteri
vegetatif.

3. Konsentrasi Disinfektan Dan Waktu Kontak

Inaktivasi mikroorganisme patogen oleh senyawa disinfektan bertambah sesuai dengan waktu
kontak, dan idealnya mengikuti kinetika reaksi orde satu.

4. Pengaruh pH

Dalam proses desinfeksi menggunakan senyawa khlor, pH akan mengontrol jumlah HOCl (asam
hypokhlorit) dan OCl- (hypokhlorit) dalam larutan. HOCl 80 kali lebih efektif dari pada
OCluntuk E.Coli. Di dalam proses disinfeksi dengan khlor, harga Ct meningkat sejalan dengan
kenaikan pH, Sebaliknya inaktivasi bakteria, virus dan kista protozoa umumnya lebih efektif
pada pH tinggi.

5. Kekeruhan

Kekeruhan dalam air disebabkan adanya senyawa anorganik (misal lumpur, tanah liat, oksida
besi) dan zat organik serta sel-sel mikroba. Kekeruhan diukur dengan adanya pantulan cahaya
(light scattering) oleh partikel dalam air. Hal ini dapat menggangu pengamatan coliform dalam
air, disamping itu kekeruhan dapat menurunkan efisiensi khlor maupun senyawa disinfektan
yang lain.

5
E.Cara kerja Desinfeksi

Menurut prosesnya, cara kerja desinfektan yaitu sebagai berikut.


1. Denaturasi protein mikroorganisme, yaitu dengan mengubah struktur mikroorganisme hingga
sifat-sifat khasnya hilang.

2. Pengendapan protein dalam protoplasma (zat-zat halogen, fenol, alcohol, dan garam logam).

3. Oksidasi protein(Oksidanasia).

4. Mengganggu sistem dan proses enzim (zat-zat halogen, alkohol ,dan garam logam).

5. Modifikasi dinding sel atau membran sitoplasma (desinfektasi dengan aktivitas permukaan).

6
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Desinfeksi adalah proses pembuangan semua mikroorganisme patogen pada objek yang tidak
hidup dengan pengecualian pada endospora bakteri. Berdasarkan jenisnya, desinfeksi dibagi
menjadi tiga yaitu desinfeksi tingkat tinggi, desinfeksi tingkat sedang dan desinfeksi tingkat
rendah.Berdasarkan gugus yang dikandungnya, desinfektan dapat dikelompokkan menjadi
golongan aldehid atau golongan pereduksi, golongan alcohol, golongan halogen atau senyawa
terhalogenasi, golongan fenol dan fenol terhalogenasi, golongan garam amonium kuarterner,
golongan pengoksidasi dan golongan biguanida. Sedangkan berdasarkan kemampuannya
membunuh virus HIV dan Hepatitis B, desinfektan dapat dikelompokkan menjadi golongan
pertama, yaitu desinfektan yang tidak dapat membunuh virus HIV dan Hepatitis B dan golongan
kedua yaitu desinfektan yang dapat membunuh virus HIV dan Hepatistis B. Cara kerja
desinfektan menurut prosesnya yaitu dengan denaturasi protein mikroorganisme, pengendapan
protein dalam protoplasma, oksidasi protein, mengganggu sistem dan proses enzim, dan
modifikasi dinding sel atau membran sitoplasma.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://www.kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuBiofilterRS/bab6.pdf, diakses pada hari selasa


tanggal 17 maret 2020 pukul 19.00

https://www.slideshare.net/saifslide/sterilisasi-dandesinfeksi2011oke,diakses pada hari selasa


tanggal 17 maret 2020 pukul 18.30

8
SOAL PG

1.yang dapat membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia atau secara
fisik yaitu dengan…

a.sterilisasi

b.mikrobiologi

c.desinfeksi

d.konsentrasi

e.formaldehida

2.dibawah ini merupakan macam-macam desinfeksi,kecuali…..

a.alkohol

b.fenol

c.klorsilenol

d.biguanid

e.desinfeksi tingkat sedang

3.Yang dapat membunuh bakteri,virus dan beberapa jamur tetapi tidak dapat membunuh
mikroorganisme yaitu…

a.Desinfeksi tingkat rendah

b.Desinfeksi tingkat sedang

c.Desinfeksi

d.Desinfeksi tingkat tinggi

e.desinfeksi dengan merebus

4.Yang termasuk ke dalam cara melakukan desinfeksi yaitu…..

a.merebus,menggoreng,menjemur,mencuci

b.mencuci,menjemur,mengoleskan,merendam

c.mencuci,menjemur,merebus,merendam

d.mengoleskan,merebus,memasak,menggoreng

9
e.mengukus,merebus,mengoleskan,merendam

5.Berkembang biaknya penyakit pada hospes disertai timbulnya respon imunologik dengan
gejala klinik atau tanpa gejala klinik….

a.Dekontaminasi

b. Sterilisasi

c.desinfeksi

d.infeksi

e.transmisi

10

Anda mungkin juga menyukai