Aji Pebri Indrianto
Aji Pebri Indrianto
TUGAS AKHIR
OLEH :
SURAKARTA
2009
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
ini guna memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan progam diploma III
kekurangan, baik mengenai materi maupun bahasanya. Untuk itu dengan segala
membangun.
kepada pihak yang telah memberikan bantuan, sehingga tugas akhir ini dapat
1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M. Com, Akt. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi
2. Dra. Intan Novela QA, Msi. Selaku Ketua Progam Studi Diploma III
iv
4. Bapak Siao kahn Selaku Factory Manajer di PT. HANIN NUSA MULYA,
Sragen yang telah memberikan ijin kepada kami untuk melakukan magang
5. Bapak Siswanto Selaku Kepala Bagian Personalia PT. HANIN NUSA MULYA
Akhir kata penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat
bagi siapa saja yang membacanya guna menambah pengetahuan dan ilmu bagi
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .................................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah.................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian.................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian.................................................................. 4
E. Batasan Masalah.................................................................... 4
G. Metode Penelitian................................................................... 6
vi
B. Tujuan Pengendalian Kualitas ................................................ 14
C. Pembahasan Masalah............................................................ 45
1. Analisa c- chart................................................................. 45
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 54
B. Saran...................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel halaman
3.6. Prosentase jenis kecacatan kain grey dalam satu periode ............. 52
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
ix
ABSTRAK
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mampu bertahan dalam persaingan ketat dengan kata lain kualitas produk
pasar.
xi
yang penting dalam membangun dan mengelola operasi karena dapat
produk cacat.
proses produksinya.
judul :
xii
“ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS KAIN GREY PADA
B. Rumusan Masalah
NUSA MULYA ?
2. Berapa besar kerusakan yang terjadi pada kain grey dengan metode
C. Tujuan penelitian
2. Untuk mengetahui jumlah kerusakan yang terjadi pada kain grey pada
D. Manfaat penelitian
1. Bagi Penulis
xiii
2. Bagi Perusahaan
E. BATASAN MASALAH
pengamatan rata-rata kecacatan kain grey, kerusakan yang terjadi pada kain
grey.
xiv
F. Kerangka pemikiran
Produk Masih
Diagram Pareto Berada Dalam
Pengendalian
Kualitas
Kerusakan
Terbesar
Gambar 1.1.
Skema pemikiran
Keterangan :
sudah dilaksanakan dengan baik, namun tetap saja ada produk yang
terlihat apakah produk yang rusak masih dalam kendali atau tidak, dari
xv
apakah kerusakan pruduk yang dihasilkan oleh perusahaan selama ini
akan lebih baik. apabila kualitas produk yang dihasilkan berkualitas baik,
G. Metode penelitian
1. Obyek penelitian
a. Data primer yaitu data yang diperoleh dari obyek penelitian melalui
perusahaan.
b. Data Sekunder.
xvi
Data sekunder bersumber dari informasi perusahaan, misalkan melalui
ingin diperoleh.
4. Teknik pembahasan
xvii
Keterangan:
: Garis pusat
UCL : +
LCL : +
b. Diagram pareto
xviii
sumber masalah yang dihadapi perusahaan. Diagram pareto
4
3,5
3
2,5
2
Jenis kerusakan
1,5
1
0,5
0
A B C
Jenis kerusakan
Gambar 1.2. Diagram Pareto
1) Menentukan jumlah kerusakan untuk setiap jenis kerusakan
masing 4,3,2.
kecil C.
xix
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Kualitas
xx
efektif menggunakan kualitas sebagai strategi bisnisnya akan
mana saja yang tidak memenuhi syarat. Barang yang sudah rusak hanya
dapat dibuang atau dikerjakan kembali. Oleh karena itu perlu diadakan
definisi atau pengertian kualitas yang satu hampir sama dengan definisi
xxi
1. Render Heyzer (2004:253)
tujuan.
persyaratan.
4. Purnomo (2003;163)
kualitas karena pada dasarnya tidak ada dua produk yang dihasilkan
variasi.
xxii
user ) walaupun demikian secara objektif pengertian kualitas adalah
dikemukakan yaitu agar produk atau hasil akhir dapat mencapai tujuan
proses.
terjadinya kesalahan
pihak.
xxiii
6. Pengurangan waktu yang berarti dalam penyelesaian masalah kualitas.
(2003 : 162).
berlaku.
C. Pengaruh Kualitas
1. Reputasi perusahaan
xxiv
Suatu organisasi menyadari bahwa reputasi akan mengikuti kualitas
apakah itu baik atau buruk . kualitas akan muncul sebagai persepsi
yang berkualitas .
2. Keandalan produk
atau produk akan aus pada lama waktu tertentu di bawah kondisi
yang panas, ban yang pecah, atau tangki bahan bakar mobil yang
3. Teknologi
xxv
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas
berharga mahal.
produk.
xxvi
Jika bahan yang digunakan tidak memenuhi standar, tenaga kerja
ada testing maupun inspeksi maka output yang berkualitas tinggi sulit
dicapai.
yang cukup memadai agar produk akhir mempunyai kualitas yang baik
xxvii
pengendalian kualitas pada tahap ini dimaksudkan agar pada awal
produk sedikit.
xxviii
F. Teknik Pengendalian kualitas
1. Inspeksi
akhir yang rusak atau menghentikan jasa yang tidak berguna. Ada
dilakukan.
rusak.
xxix
h. Inspeksi dan pengujian produk jadi perusahaan harus memeriksa
2. Acceptance Sampling
sampel.
3. Control Chart
b. Mendeteksi proses.
xxx
2) Bila suatu karakteristik dapat diukur tetapi ukuran yang tepat tidak
diperlukan.
a. P-Chart.
Adapun langkah-langkahnya :
xxxi
UCL = +3
LCL = -3
pengendalian kualitas.
b. C-Chart
Diagram ini digunakan untuk mengendalikan jumlah produk per unit hasil
dan baja, kayu atau kertas pada permukaan pengecatan. Adapun langkah-
i =
c : Rata-rata kerusakan
xxxii
Keterangan : : Standar Deviasi
: Rata-rata kerusakan.
UCL = C + 3
LCL = C - 3
bawah batas pengawasan bawah (LCL) maka hal ini terjadi penyimpangan
kualitas produk yang dihasilkan. Bila terjadi hal seperti ini maka segera
xxxiii
Digunakan untuk pengukuran rata-rata untuk suatu proses produksi
dari proses.
G. Diagram Pareto
proses.
menggunakan rumus :
xxxiv
jumlah kerusakan pada jenis produk
= x100%
jumlah keseluruhan kerusakan
Jenis kerusakan
4
3,5
3
2,5
2
Jenis kerusakan
1,5
1
0,5
0
A B C
Gambar 2.1
Contoh Diagram Pareto
xxxv
BAB III
1. Sejarah Perusahaan
PT. HANIN NUSA MULYA didirikan pada tahun 2005 oleh seorang
Amerika, Eropa dan Asia merupakan target pasar PT. Hanin Nusa
Mulya. Sejak berdirinya PT. HANIN NUSA MULYA di Sragen sejak tahun
xxxvi
Pada awal berdiri PT. HANIN NUSA MULYA mempunyai tujuan
3. Lokasi Perusahaan
PT. HANIN NUSA MULYA Sragen terletak Luas tanah yang dimiliki
Km. 15, Bulu, Sidoharjo, Sragen utara Jl. Solo-Sragen. Tanah seluas itu
masjid.
1) Tenaga Kerja
xxxvii
2) Bahan baku
Bahan baku PT. HANIN NUSA MULYA ada yang produksi oleh
produksi.
3) Lingkungan masyarakat
b. Faktor Ekonomis
1) Faktor pasar
2) Faktor transportasi
xxxviii
hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan layanan dan kepuasan
pada konsumen.
mengalami kesulitan.
4) Struktur perusahaan
antara tugas satu dengan yang lain dan dapat mengurangi dan
sebagai berikut :
a. Dewan komisaris
xxxix
Dewan komisaris merupakan badan tertinggi dari organisasi
perusahaan.
ditetapkan.
b. Direktur utama
lain:
perusahaan.
sebagai manajer.
c. Managing Direktur
xl
Pimpinan tertinggi dalam hal koordinasi dan pengembangan
dibantu oleh:
membawahi 4 manajer :
pihak luar.
xli
a) Manager pemasaran, bertugas mengelola kegiatan
umum.
membawahi :
sewing.
4) Manager Utility
5) Kepala Seksi
xlii
Bertugas mengkoordinir dan mengawasi departemen yang
7) Kepala regu
8) Operator / pekerja
Dewan Komisaris
Direktur Utama
5) Personalia
departemen tenaga kerja, antara lain mengenai jam kerja, sistem upah
berjumlah 760 orang dengan jumlah pria 508 dan dan wanita 252 orang
xliv
Tabel 3.1.
Jumlah Tenaga Kerja PT. HANIN NUSA MULYA
No Departemen Pria Wanita Jumlah
1 Fabriq 14 - 14
2 Cutting 20 25 45
3 Sewing 230 80 310
4 Finising 36 32 68
5 Packing 24 26 50
6 Utility 46 3 49
7 Staf 56 24 80
8 Umum/Logistik 67 36 103
9 PPIC 15 26 41
Jumlah 508 252 760
akan diberikan setiap bulan sekali, yaitu pada akhir bulan. Adapun
apabila ada karyawan yang tidak masuk kerja akan di potong gajinya
3) Tidak masuk kerja dengane izin maupun tanpa izin akan dipotong
xlv
1) Prestasi kerja berdasarkan jumlah absensi dan peringatan-
2) Jenjang pendidikan.
3) Lamanya kerja.
b. Sistem Kerja
a) Normal
b) Shift
xlvi
Shift adalah jam kerja satu hari yang dibagi menjadi beberapa
c. Kesejahteraan Karyawan
2) Upah lembur
3) Transportasi
dalam pekerjaan.
5) Pakaian Kerja
6) Tempat Ibadah
xlvii
Perusahaan menyediakan tempat ibadah dan memberikan
kepercayaan masing-masing.
7) Cuti
penuh.
xlviii
9) Tunjangan Kesehatan
12) Rekreasi
xlix
Magang kerja merupakan bentuk kegiatan penunjang perkuliahan
diluar kampus yang berorientasi pada dunia nyata (dunia kerja), yang
perkuliahan.
a. Bagi Mahasiswa.
l
1) Dapat mengetahui secara jelas bagaimana proses
b. Bagi Perusahaan
selama kuliah.
li
c. Jangka waktu magang kerja
2009.
5. Pelaksanaan Magang
bersepatu. Magang kerja dimulai pukul 08.00 – 12.00, tetapi pada pukul
07.55 WIB diharuskan sudah sampai di tempat guna mengikuti apel pagi.
sebagai berikut :
1) Minggu pertama
2) Minggu kedua
lii
Melakukan observasi kain grey untuk mengetahui kecacatan apa saja
yang terjadi karena kain yang datang dari suplayer setelah dibeli
FABRIC setelah itu dipisahkan antara kain yang baik yang siap pakai
dengan yang tidak baik kain yang rejeck bisa dikembalikan kepada
suplayer atau bisa dijual kalau suplayer tidak mau bisa dilakukan
3) Minggu ketiga
4) Minggu keempat
yang terjdi pada kain grey. Setelah proses pengamatan selesai penulis
kerja.
C. Pembahasan Masalah
1.Analisis c-chart
liii
dengan menggunakan metode tersebut akan dapat diketahui apakah
produk akhir masih dalam batas pengendalian kualitas atau tidak. Adapun
-
a. Menentukan rata-rata kerusakan ( c )
- Sc
c=
n
Keterangan :
Keterangan :
= Rata-rata kerusakan
= Standar deviasi
UCL = +3
liv
LCL = -3
Tabel 3.2
Di sini penulis mengambil data hanya 10 hari karena PT.HANIN NUSA MULYA
kurang lebih 2 minggu jadi penulis mengambil data untuk kain grey pada
Tabel di atas menunjukkan jumlah kain grey yang cacat pada PT.
penyelesaiannya:
= 48
lv
2) Menentukan standar deviasi
= 6,928
bawah
UCL = +3
UCL = 48 + 3
UCL = 68,784
LCL = -3
LCL = 48 -3
LCL = 27,216
Tabel 3.3
lvi
Gambar 3.2.
Grafik C-chart
jumlah kain grey yang diteliti sebanyak 9809 yard, dengan menggunakan
bagan pengendalian c-chart dari data kain dan kecacatan kain grey
Dari data di atas untuk UCL (Upper control limit) sebesar 68,7846 dan
sebesar 48 poin. Untuk produk yang out of control terjadi pada tanggal 3,
lvii
di bawah CL yang mana apabila berada di bawah CL maka kerusakan
yang out of control. Dari data yang diperoleh tersebut maka dihitung lagi
- C - Cd
C= = = 41,625
g-g
d
C=
åC = = 41,625
n
Tabel 3.4
lviii
Gambar 3.3.
Setelah dilakukan revisi c-chart maka untuk kecacatan yang out of control
sebesar 41,625
lix
Tabel 3.5.
1 januari 2009 8 27 20 5 60
2 Januari 2009 15 20 5 10 50
3 Januari 2009 19 24 15 20 78
4 Januari 2009 26 2 2 1 31
5 Januari 2009 9 4 9 5 27
6 Januari 2009 11 6 18 11 46
7 Januari 2009 7 13 24 7 51
8 Januari 2009 19 6 17 27 69
9 Januari 2009 15 10 16 18 59
10 Januari 2009 2 4 1 2 9
Jumlah 131 115 127 106 480
Sumber :Data PT. HANIN NUSA MULYA
Jenis –jenis kerusakan yang terjadi bias bermacam – macam. Untuk mengetahui
x 100 % = 23,958
Kerusakan untuk jenis corse yarn Kerusakan untuk jenis Foreign yarn
Tabel 3.6.
lx
Corse yarn 127 26,458
Hole 115 23,958
Foreig yarn 106 22,083
Sumber :Data PT. HANIN NUSA MULYA
Dari tabel di atas dapat diketahui data mengenai jenis kecacatan kain grey
selama satu periode. Untuk jenis kecacatan terbanyak adalah slub /knot yaitu
27,291 % dan jenis kecacatan paling sedikit foreign yarn yaitu 22,083 sedangkan
untuk cacat terbanyak tanggal 3 januari yaitu 78 poin dan paling sedikit tanggal
27,291%
140 26,458%
23,958%
120 22,083%
100
80
60
Kecacatan kain grey
40
20
0
Slub Corse Hole Foreig
yarn yarn
Gambar 3.4.
Diagram pareto
lxi
Dari diagram di atas dapat diketahui data mengenai jenis kecacatan kain
grey pada satu periode. Untuk kecacatan tertinggi terjadi pada slub yaitu 131
point atau 27,291% sedang di urutan kedua corse yarn dengan 127 point atau
26,458% di urutan ketiga hole dengan 115 point atau 23,958% dan di urutan
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
dilakukan dengan jumlah kain grey dalam satu periode sebesar 9.809
lxii
pengamatan yang terjadi kerusakan di atas batas pengendalian atas
22,2698 poin.
B. SARAN
Dengan masih adanya kerusakan produk kain grey yang berada di luar
2. Terhadap suplier yang menjual bahan dengan kecacatan kain tinggi perlu
dinegosiasi agar mau memberi ganti rugi atau diganti supplier lain.
lxiii
DAFTAR PUSTAKA
Render, Barry dan Jay Heyzer. 2001. Manajemen Operasi. Jakarta : Salemba
Empat.
Render, Barry dan Jay heyzer.2004, Operation Manajemen. Alih bahasa oleh
Oegrahwati dan Indra. Edisi ke 7. Jakarta :Salemba Empat.
Zulian, Zamit, 2004. Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Yogya :Ekonisia.
lxiv
lxv
lxvi