Disusun oleh :
Kelas : B1 PGSD
KAMDA SERANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas laporan ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Dr. Hj. Ima
Ni’mah Chudari, M.Pd pada mata kuliah psikologi pendidikan dan bimbingan. Selain itu, laporan
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang studi kasus terhadap siswa bernama teddy
stallard
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr. Hj. Ima Ni’mah Chudari, M.Pd, selaku dosen
mata kuliah psikologi pendidikan dan bimbingan yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini.
Saya menyadari, makalah yang saya susun ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan laporan ini
DAFTAR ISI
C. Tujuan ……...………………………………………………………………………………………...5
B. Saran………………………… ……………………………………………….……………………..10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam lembaga psikologi pendidikan dan bimbingan tentu mengacu pada adanya tujuan
dari pendidikan nasional yaitu untuk mengembangkan peserta didikanya secara optimal dan
mengubah perilaku pserta didik dari hal-hal yang negatif menjadi positif, setiap pihak atau
personil disebuah sekolah hampir semuanya mengharapkan para peserta didiknya mampu belajar
dengan baik dan hasil dari belajar itulah yang mampu mengubah tingkah laku siswa.
Untuk itu diharapkan kepada para personil sekolah atau yang berwenang dalam sekolah
agar dapat mengatasi atau memecahkan masalah-masalah yang dihadapi yang terjadi di sekolah
dengan harapan agar para siswa juga bisa terbentuk kepribadiannya dengan baik.
Untuk itu penulis melaksanakan studi kasus ini dengan maksud untuk mencari penyebab perilaku
yang menyimpang dan hal itu untuk membantu konseli atau siswa untuk memecahkan
permasalahan yang berkaitan dengan terhambatnya siswa yang diduga mengalami kesulitan
belajar
Mengajar dengan cinta merupakan modal yang penting untuk menjalani profesi sebagai
guru. Mencintai profesi sebagai guru akan semakin mulia ketika ia didasarkan oleh kepatuhan
pada sang pencipta, sehingga pekerjaannya menjadi sebuah ibadah. Ketika hal itu sudah menjadi
motivasi maka ia akan menghargai pekerjaannya , memberikan yang terbaik, tidak pernah
berhenti untuk dapat menyuguhkan yang terbaik serta memuliakan pekerjaannya. Mengapa ada
berbeda antara kualitas guru yang satu dengan yang lainnya? Ada yang rindu mengajar, namun
ada pula yang sudah merasa tertekan membayangkan kebandelan siswa, atau memendam kesal
karena kerja berat yang harus dilakukan tidak dihargai dengan rupiah yang besar. Dasar dari
perbeddaan ini adalah terkait dengan motivasi kita saat memilih profesi yang sarat dengan tu
Motivasi merupakan dasar pertama yang menentukan seseorang menjalani profesinya dengan
sukses atau tidak.
Motif kita menjadi guru akan menjadi kemudi diri baik disadari maupun tidak disadari
dan mewarnai bagaimana kita menjalankan profesi ini. Terlebih lagi profesi guru sangatlah
istimewa, karena dia bersifat universal di seluruh dunia, sangat strategis karena penentu kualitas
sumberdaya manusia sebuah bangsa. Disamping itu banyak sekali tantangannya. Banyak
sumbaer permasalahan di lapangan saat menjadi guru. Karena kita mengelola manusia bukan
barang. Oleh sebag itu, ketika motif kita sekedar bekerja bukan mengajar dengan mencintainya
maka dapat dipastikan profesionalisme kita dapat luntur oleh hambatan yang ada. Untuk itu
perbaharuilah motivasi anda, dasarkanlah profesi ini sebgai ibadah yang dilakukan dengan penuh
cinta.
B. Rumusan Masalah
Adapun tujuan disusunnya Studi Kasus ini adalah untuk menjelaskan beberapa hal, yakni
sebagai berikut :
- Untuk menguasai pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam memberikan layanan
konseling secara individual serta pembuatan laporan studi kasus
- Untuk lebih terampil dalam menangani siswa yang bermasalah melalui teknik studi
kasus
- Untuk memahami dan juga menjelaskan objek yang sedang diteliti sebagai suatu
kasus.
BAB II
PEMBAHASAN
A. STUDI KASUS
Miss Thompson adalah guru kelas V di suatu sekolah dasar. Teddy Stallard, seorang anak
yang terasing dari teman-temannya, berpakaian lusuh dan kotor. Di setiap kertas ulangan Teddy
selalu tertulis kata gagal. Itu artinya nilai ulangan Teddy jeblok. Miss Thompson fokus untuk
mencari tahu, ada apa dengan Teddy? Apa masalah yang menimpa Teddy sehingga prestasi
belajarnya berantakan? Dia kembali melihat ulang catatan guru kelas I sampai kelas IV terkait
profil Teddy. Miss Thompson sangat terkejut melihat catatan soal Teddy. Teddy adalah seorang
anak cemerlang dan selalu ceria bersama teman-temannya. Namun dia berada dalam kesulitan
karena ibunya menderita penyakit tak tersembuhkan. Kematian ibunya telah membuat Teddy
sangat terpukul dan Teddy menjadi penyendiri dan tidak tertarik pada pelajaran di sekolah. Dia
tak mempunyai teman dan kadang-kadang tertidur di kelas Miss Thompson menyadari akar
masalahnya dan dia tersudut dalam renungan, Miss Thompson memasuki fase terpenting dalam
karir mengajarnya, dia belajar tentang makna mengajar yang sesungguhnya.
Di satu kesempatan acara perayaan di sekolah, murid-murid saling bertukar kado dan
berkenan memberi kado istimewa untuk gurunya. Miss Thompson mendapatkan kado
terbungkus dengan kertas mengkilat dan pita-pita cantik dari murid-muridnya, kecuali kado dari
Teddy. Sebuah gelang dan sebuah botol parfum yang isinya tinggal seperempat. Miss Thompson
sadar, inilah kesempatan terbaik untuk menyelamatkan Teddy dari keterpurukan. Pada hari itu,
Teddy Stallard menunggu hingga jam terakhir hanya untuk mengatakan, “Miss Thompson, hari
ini harummu persis sama dengan harum mama saya”.Titik balik dalam perjalanan karirnya
sebagai guru. Sejak hari itu dia mengubah cara pandang soal mengajar. Dia memutuskan
berhenti mengajar ‘membaca’, ‘menulis’, dan ‘berhitung’. Dia mulai mengajar ‘anak-anak’.
Miss Thompson memberi perhatian khusus kepada Teddy. Sejak saat itu, Teddy kembali
bersemangat dalam belajar. Kepercayaan diri dan kegairahannya untuk menjalani hidup telah
pulih kembali. pada akhir tahun pelajaran, Teddy telah menjadi anak paling pintar di kelas Miss
Thompson. Miss Thompson telah menjadikan Teddy sebagai salah satu murid kesayangannya.
a) Identifikasi kasus
Dalam identifikasi kasus ini dimana yang teridentifikasi adalah salah seorang siswa kelas V
yang bernama Teddy Ttallard dan Tedy adalah seorang anak yang terasing dari teman-
temannya, berpakaian lusuh dan kotor. Di setiap kertas ulangan Teddy selalu tertulis kata gagal.
Itu artinya nilai ulangan Teddy jeblok.
Kerendahan hati dari Miss Thompson untuk mau belajar tentang kehidupan murid
bernama Teddy telah mengantarnya memiliki pengalamanan mengajar yang hebat dan takkan
terlupakan sepanjang hidupnya. Dahsyatnya, kehidupan Teddy berubah drastis setelah Miss
Thompson mengubah paradigmanya soal mengajar,
b) Identifikasi masalah
Dalam identifikiasi masalah kasus ini dimana yang teridentifikasinya adalah :
- Tidak banyak menikmati banyak hal yang dinikmati oleh orang lain
- Mengalami kesulitan belajar dalam hal tidak tertarik pada pelajaran disekolah
- Tidak ingin berteman dan terasingi oleh teman-temannya
- keadaan berubah setelah kematian ibunya
- Kematian ibunya menjadi sebuah hal yang sangat berat bagi Teddy
- ayahnya tidak menunjukkan empati sama sekali bahwa kehidupan di rumahnya akan
hilang selamanya dan mempengaruhi dirinya
c) Diagnosa
Berdasarkan hasil identifikasi di atas yang didapat dari berbagai macam – macam tes
psikologi, berikut ini dikaji diagnosis yang menyebabkan sehinga konseli mengalami masalah
belajar.
Adapun uraian diagnosis berdasarkan data yang disebabkan oleh factor antara lain yaitu :
Jadi penyebab kesulitan pada teddy ini adalah teddy sangat mengalami hal berat
setelah kematian ibunya sehingga teddy tidak ada lagi untuk bersemangat sekolah dan teddy
mengalami kesulitan belajar bahkan teddy tidak menyukai pelajaran yang ada disekolah .
d) Pragnosa
Setelah rencana bantuan ditetapkan maka selanjutnya diberikan bantuan sebagai berikut
1. Melalui pemberian bimbingan
Adanya informasi yang diberikan berupa :
- Bagaimana cara belajar yang efektif
- Mengatur waktu belajar
- Cara bergaul yang sehat
- Cara menghadapi pikiran – pikiran yang sering mengganggu
- Cara untuk mengikhlaskan sesorang
- Kedudukan orang tua dan kewajiban sebagai anak
2. Pemberian konseling
Mengingat bahwa masalah – masalah yang dihadapi oleh konseli lebih
kebanyakan masalah pribadi dan belajar, sehingga praktikan mengambil inisiatif
untuk memberikan bantuan melalui teknik konseling realitas yang diharapkan
konseli dapat berfikir mana yang baik dan bertanggung jawab dalam menghadapi
persoalan dan mampu menemukan jalan keluar dari permasalahan yang
dihadapinya,
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Mengajar dengan cinta merupakan modal yang penting untuk menjalani profesi
sebagai guru. Mencintai profesi sebagai guru akan semakin mulia ketika ia didasarkan
oleh kepatuhan pada sang pencipta, sehingga pekerjaannya menjadi sebuah ibadah.
Ketika hal itu sudah menjadi motivasi maka ia akan menghargai pekerjaannya ,
memberikan yang terbaik, tidak pernah berhenti untuk dapat menyuguhkan yang terbaik
serta memuliakan pekerjaannya.
Jika kita menemukan anak didikan kita memiliki peningkatan prestasi, menjadi
lebih pandai , lebih sholeh dan sebagainya, tentu hal ini menjadi kebahagiaan tersendiri
yang tidak bisa dibayar oleh apapun. Bagus. Berarti kita memiliki passion dalam
menjalani profesi kita sebagai guru. kita mengajar seolah kita tidak sedang mengajar.
Artinya kita mengajar seperti tanpa beban; kita selalu bergairah setiap hari dengan penuh
ekspektasi. kita seperti tidak sabar menunggu esok pagi karena ingin bertemu dengan
siswa-siswa anak didik anda dengan sejumlah ekspektasi positif tentang mereka.
Demikian pula, dengan siswa-siswa anda selalu merindukan kita. Alangkah bahagianya
menjadi guru yang dirindu.
Bagi guru, kata mengajar bisa berjuta makna. Tak selamanya makna itu tersurat.
Kadang maknanya tersirat. Mengajar bukan sekadar melakukan transaksi jual beli
pengetahuan dari guru ke murid. Jika belajar membuat kita jadi paham akan ihwal
sesuatu, maka mengajar adalah jalan terbaik untuk menyempurnakan ilmu yang dimiliki.
Sungguh jadi hal luar biasa jika guru mendapatkan kesempatan mengajar. Mengajar
untuk mengenali diri dan mentransformasi kehidupan para murid. Seperti yang dialami
Miss Thompson dalam catatan perjalanan mengajarnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://youtu.be/ULMq7fodblE
https://intansafitria.wordpress.com/2012/07/17/karena-mengajar-itu-membahagiakan/
http://guru-ina.blogspot.com/2018/07/guru-inspiratif-itu-bermakna-bagi.html
https://republika.co.id/berita/mu9zlx/mengajar-untuk-belajar