Disusun Oleh :
dr.Fitri Hariyati
Pembimbing :
dr. Suwito, Sp. S
Pendamping :
dr. Rizka Lina M
dr. Eko Yunita
• Nama : Ny. U
• Umur : 64 tahun
• Jenis kelamin : Perempuan
• Alamat : Betro Timur – Kemlagi
• Agama : Islam
• Tanggal masuk : 20/12/2017
• No. Rekam Medik : 008680
• Pasien kelas : Lawu 2
Identitas Pasien
Keluhan Utama
Nyeri bokong ± 2 hari SMRS
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien sering mengalami sakit seperti ini sebelumnya dan pernah
dirawat di Rumah sakit dengan keluhan yang sama. Riwayat jatuh
(+) di kamar mandi dengan posisi terduduk sebanyak 2 kali. Riwayat
DM (-) disangkal, HT (-) disangkal.
Riwayat pengobatan :
Pasien pernah berobat sebelumnya dan rutin kontrol poli saraf
dengan keluhan yang sama. Pasien sempat menjalani fisioterapi
sebanyak 2 kali.
Riwayat alergi:
Alergi obat-obatan, makanan, debu disangkal.
Riwayat Pekerjaan
Ibu rumah tangga yang sehari-hari dirumah menggendong cucu.
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran :composmentis,
GCS = 15 ( E=4 V=5 M=6)
Tanda vital
• Tekanan Darah : 120/80 mmHg
• Nadi :80x/m
• Frekuensi Nafas : 20 x/m
• Temperatur : 36,5˚c
Pemeriksaan Fisik
Kepala
normocephal, rambut berwarna hitam, tidak mudah dicabut
Leher
tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Mata
konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil bulat, isokor, 4mm
Hidung
normotia, deviasi septum (-), sekret -/-, rhinore -/-
Telinga
normotia, otore -/-, serumen -/-
Mulut
caries (+), lidah kotor (+), tonsil T1-T1, faring tidak hiperemis
Kelenjar getah bening
Tidak ada pembesaran
Status Generalis
Paru
• Inspeksi : bentuk dada normochest. Pergerakan dinding dada simetris, skar
(-)
• Palpasi: vokal fremitus paru kanan dan kiri simetris
• Perkusi : sonor dikedua lapang paru
• Auskultasi : vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Jantung
• Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
• Palpasi: Iktus cordis teraba di ICS 5, pada garis midclavikularis sinistra
• Perkusi :
Batas jantung kanan pada ICS IV linea parasternalis dextra
Batas jantung kiri atas pada ICS IV linea parasternalis sinistra
Batas kiri bawah pada ICS VI linea axilla anterior sinistra
• Auskultasi : Bunyi jantung reguler normal, murmur(-), gallop (-)
Abdomen:
• Inspeksi : perut tampak datar
• Palpasi : hepar dan lien tidak teraba
• Perkusi : timpani pada keempat kuadran
• Auskultasi : Bising usus (+) normal
• Ekstremitas atas : akar hangat +/+, edema -/-, RCT < 2
detik
• Ekstremitas bawah : akral hangat +/+, edema -/-, RCT <
2 detik
KEPALA
• Bentuk : normocephali
• Deformitas: (-)
• Ukuran : normal
• Fraktur: (-)
• Simetris : simetris
• Nyeri fraktur : (-)
• Hematom : (-)
• Tumor : (-)
• Pulsasi : (-)
• Pembuluh darah : tidak ada pelebaran
LEHER
• Sikap : lurus
• Deformitas: (-)
• Torticolis : (-)
• Tumor : (-)
• Pembuluh darah : tidak ada pelebaran
Status Neurologis
SYARAF-SYARAF OTAK
• N. Olfaktorius : tidak ada kelainan
• N. Opticus : tidak ada kelainan
• N. Oculomotorius, Trochlearis & Abducens : tidak ada
kelainan
• N. Trigeminus : tidak ada kelainan
• N. Facialis : tidak ada kelainan
• N. Choclearis : tidak ada kelainan
• N. Vestibularis : tidak ada kelainan
• N. Glosoparingeus & N. Vagus : tidak ada kelainan
• N. acesorius & N. Hypoglosus : tidak ada kelainan
MOTORIK
LENGAN Kanan Kiri
• Gerakan Cukup Cukup
• Kekuatan 5 5
• Tonus Normal Normal
Refleks fisiologis
• Biceps Normal Normal
• TricepsNormal Normal
• Radius Normal Normal
• Ulna Normal Normal
Refleks patologis
• Hoffman Ttromner (+) (+)
• Leri (-) (-).
• Meyer (-) (-)
• Trofik (-) (-)
TUNGKAI Kanan Kiri
• Gerakan Cukup Cukup
• Kekuatan 5 5
• Tonus Normal Normal
Klonus
• Paha (-) (-)
• Kaki (-) (-)
Refleks fisiologis
• KPR Normal Normal
• APR Normal Normal
Refleks patologis
• Babinsky (+2) (+2)
• Chaddock (+2) (+2)
• Oppenheim (+2) (+2)
• Gordon (+2) (+2)
• Schaeffer (+2) (+2)
• Rossolimo (+2) (+2)
• Mendel Bechterew (+2) (+2)
Refleks kulit perut
• Atas tidak ada kelainan
• Tengahtidak ada kelainan
• Bawah tidak ada kelainan
• Refleks cremaster tidak ada kelainan
• Trofik tidak ada kelainan
SENSORIK
• Tidak ada kelainan
FUNGSI VEGETATIF
• Miksi : tidak ada kelainan
• Defekasi : tidak ada kelainan
• Ereksi : tidak dinilai
Tes Provokasi
• PALPASI LANGSUNG (+)
Pemeriksaan EKG
Dalam batas normal
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Radiologi
Rontgen Vertebra Lumbosakral AP & Lateral
Pemeriksaan Laboratorium
Sindroma Piriformis Sinistra
Diagnosis
Farmakologi
• IVFD RL : D5 = 1:1
• Inj. Ranitidine 2x 1 amp
• Inj. Antrain 3x1
Oral:
• MDAC 3 X 1
• Alprazolam 2 X 0,5 mg
Fisioterapi
Tatalaksana
• Quo ad vitam : Ad bonam
• Quo ad functionam : Ad bonam
• Quo ad sanationam : Ad bonam
PROGNOSIS
Tinjauan Pustaka
Piriformis Syndrome : nyeri daerah
Biasa karena penggunaan secara terus
bokong menjalar sampai paha
menerus & berlebihan pd M. Piriformis
belakang tungkai
Definisi
anatomi
Gambar : Saraf ishiadicus (sciatic nerve)
Gambar 2. Otot piriformis
Gambar 3. Proses kompresi
• 15% kasus karena kelainan
anatomi
• Banyak terjadi
• Makrotrauma bokong ( peradangan pada
jar. lunak, spasme otot kompresi
Sekunder nervus
• Mikrotrauma ( overuse m. piriformis
mis: jalan jauh dan lama/ berlari /
kompresi langsung ” wallet neuritis”
Etiologi
Faktor etiologi (Primer/Sekunder)
Sindroma Piriformis
PATOFISIOLOGI
Gejala Tanda
Diagnosis
• X- Ray Lumbosacral AP/ Lat
Biasanya tidak ditemukan kelainan
• EMG ( Electromyography)
• Dapat menunjukkan perubahan yang terjadi pada saraf &
otot
• Pada piriformis syndrome
• Terlihat gluteus minimus, gluteus medius, dan otot tensor
fasciae latae dalam batas normal
• Pola abnormal ditemukan pada gluteus maximus dan piriformis
muscles
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• KONSERVATIF :
• Medikamentosa
• Analgetik (opioid / non opioid)
• Analgetik adjuvan (anti konvulsan, anti depresan)
• Muscle relaxant
• Neurotropik
• Fisioterapi
• Ultrasound, Stretching
TATALAKSANA
LATIHAN
REHABILITATIF
Terimakasih