KARDIOPULMONAL
II
Coronary Artery Bypass Graft
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
1 Denda Anisa Purkan
2 Rida Hayati
Definisi
Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah
penyakit jantung yang timbul akibat
penyempitan pada arteri koronaria.
Penyebab terbanyak dari penyempitan
tersebut adalah aterosklerosis yang
merupakan suatu kelainan yang terdiri atas
fibrolipid dalam bentuk plak yang menonjol
atau penebalan pada tunika intima dan
pada bagian dalam tunika media
(Alwi,2011).
Patofisiologi
Apa itu CABG ?
Definisi
CABG adalah singkatan dari Coronary Artery Bypass Graft, yaitu prosedur
operasi untuk mengobati penyakit jantung koroner. Prosedur ini dilakukan
khusus bagi mereka yang mengalami penyempitan atau penyumbatan
arteri serius.
Penyakit ateroklerosis akan muncul pada saat arteri mengalami
pengerasan dan penyempitan yang diakibatkan oleh adanya plak
kolestrol yang menumpuk di dinding , serta aliran darah menurun
Anamnesis Umum
Keluhan utama yang dirasakan pasien yaitu nyeri pada saat gerak/ aktivitas
pada dada pasca operasi CABG.
b) Letak keluhan
Letak keluhan pasien terdapat pada bagian dada, bahu dan leher sisi sinistra
c) Kapan terjadi
h) Medika mentosa
Pasien sudah menjalani operasi coronery arteri bypass graft
Anamnesis Sistem
• Muskuloskeletal
Nyeri gerak pada bagian dada di sekitar bekas insisi dan pada bagian kaki,
tegang otot di bagian bahu dan leher sisi sinistra
• Nervorum
Pasien tidak merasakan nyeri menjalar.
• Respirasi
Nyeri pada saat inspirasi.
• Kardiovaskular
Pasien mengalami hipertensi dan kolestrol.
Anamnesis Sistem
• Integumentum
Terdapat luka insisi pada bagian dada sisi dextra dan tungkai
• Urinaria
Tidak terdapat gangguan pada sistem perkemihan.
• Gastrointestinal
Tidak memiliki gangguan pada lambung dan usus.
Pemeriksaan Fisik
Antropometri
Tinggi Badan : 155 cm
Berat Badan : 52 kg
IMT : 21,6
Vital Sign
Tekanan Darah : 160/80
Denyut Nadi : 75x per menit
Pernapasan :15x per menit
Temperature : 37,0
Inspeksi
a) Inspeksi Statis
Pasien terlihat menahan sakit pada saat bergerak.
Shoulder dextra lebih tinggi daripada shoulder kiri..
Shoulder terlihat protraksi
Terlihat bekas insisi pada bagian dada dan tungkai.
Pasien terlihat menggunakan otot aksesoris saat berrnafas
Ada edema pada kedua tungkai
b) Inspeksi Dinamis
Kesulihatan menggerakkan lengan akibat ada nyeri bekas insisi.
Berjalan menumpu ke kaki yang sehat.
Palpasi
Anterior Normal
Superior Normal
Ip :
- sisi dextra pasien dapat menyelesaikan ROM secara penuh, melawan gravitassi dan dengan resistance
sedang.
- Untuk grup otot ekstensor, fleksor, eksorotator dan endorotator sisi sinistra pasien pasien dapat menyelesaika
n ROM, melawan gravitasi dan tanpa resistance.
• Untuk grup otot abduktor dan adduktor sisi sinistra pasien dapat menggerakan sendi sebatas ROM tertentu,
melawan gravitasi
VRS
4. Berpakaian 5/10
(Dressing) 0 = Tergantung orang lain
5 = Sebagian dibantu (misal mengancing baju)
10 = Mandiri
Transfer 15/15
0 = Tidak mampu
5 = Butuh bantuan untuk bisa duduk (2 orang)
10 = Bantuan kecil (1 orang)
15 = Mandiri
Mobilitas 15/15
0 = Immobile (tidak mampu)
5 = Menggunakan kursi roda
10 = Berjalan dengan bantuan satu orang
15 = Mandiri (meskipun menggunakan alat bantu seperti, tongkat)
0 = Tidak mampu
5 = Membutuhkan bantuan (verbal, physical maupun alat bantu)
10 = Mandiri
Interpretasi hasil :
Zona Latihan
Batas Bawah = DNI + 30% (220-usia-DNI)
= 75 + 30% (220-50-75)
= 75 + 30% (95)
= 75 + 28.5
= 103.5
Prognosis
Qu ad vitam: Bonam
Qu ad sanam: Bonam
Qu ad functionam: Dubia
Problematika Fisioterapi
Impairment
Adanya nyeri tekan pada bekas insisi
Nyeri gerak pada bagian dada
Adanya sputum
Oedem pada tungkai
Functional Limitation
Keterbatasan gerak akibat adanya spasme pada upper trapezius
Keterbatan melakukan inspirasi
Disability
Pasien tidak mampu beraktivitass seperti sebelum pasien menjalani op CABG
Pasien masih belum bisa beraktivitas yang berat dan melakukan hobinya yaitu berolahraga
Tujuan Jangka Pendek
Menghilangkan nyeri tekan pada insisi
Menghilangkan nyeri gerak akibat spasme pada M.Upper Trapezius
Mengurangi sputum
Mengurangi eodem pada tungkai
Meningkatkan ROM sendi soulder dan elbow
Meningkatkan ekspansi thoraks