Anda di halaman 1dari 4

Indikator Keausan Ban (TWI)

 juan

Ban (wheel) salah satu bagian terpenting bagi kendaraan. Ban merupakan
bagian dari komponen chassis yang berfungsi untuk menopang sebuah
kendaraan, serta untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan yang tidak
rata.

Ban juga merupakan salah satu komponen penjamin keamanan dan


kenyamanan bagi pengendara, apabila kondisi ban tidak baik maka akan
keamanan dan kenyamanan saat berkendara tidak akan tercapai.

Ban yang digunakan secara terus menerus tentunya akan mengalami


keausan. Ban yang telah aus berlebihan maka akan membuat kinerja ban
juga semakin menurun.

Untuk dapat mengetahui apakah ban telah mengalami keausan yang


berlebihan atau ban sudah melebihi batas keausan maka pada beberapa
ban pada umumnya terdapat tanda indikator keausan atau Tread Wear
Indicator (TWI).

Tanda keausan (TWI) ini berbentuk tanda segitiga yang berada disekeliling
ban dan terletak pada bagian tread yang jumlahnya kira-kira empat atau
enam tanda. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini :
Tread sendiri merupakan bagian dari ban yang langsung bersinggungan
dengan permukaan jalan. Tread adalah permukaan lapisan karet luar yang
melindungi bagian lapisan carcass ban terhadap keausan dan kerusakan
akibat dari permukaan jalan.

Pada permukaan tread pada ban selain tipe ban kering pada umumnya
terdapat alur. Alur-alur pada ban ini digunakan sebagai jalan lewatnya air,
ketika ada permukaan air yang tergenang di jalan.

Apabila ban mengalami keausan maka bagian permukaan yang


bersinggungan dengan jalan yang akan cepat habis yaitu pada bagian
tread.

Akibat ban telah aus berlebihan


Apabila ban telah aus maka bentuk alur ban juga akan menipis. Apabila alur
pada permukaan ban ini hilang (habis) maka dapat mengakibatkan ketika
kendaraan melewati jalanan yang tergenang air dapat memungkinkan
terjadi efek hidroplanning.

Hidroplanning merupakan suatu kondisi dimana ban akan mengambang


pada permukaan air sehingga gaya cengkram ban terhadap jalan semakin
kecil.

Gaya cengkram ban terhadap jalan yang semakin kecil akan membuat
kendaraan akan lebih sulit dikendalikan dan tentunya akan dapat
membahayakan pengendara atau orang lain.

Ban yang telah mengalami keausan berlebihan juga akan memungkinkan


bagian carcass ban menjadi rusak.

Pada bagian di atas sudah dibahas bahwa tread merupakan bagian terluar
ban yang melindungi lapisan carcass dari kerusakan.

Apabila tread telah aus maka bagian carcass akan sangat mudah rusak
karena akan berkemungkinan carcass akan bersinggungan langsung
terhadap jalan. Carcass yang rusak akan membuat ban dapat pecah ketika
ban digunakan.

Ban pecah saat digunakan berjalan tentunya akan sangat membahayakan


baik untuk pengendara atau orang lain.
Oleh sebab itu, untuk menghindari terjadinya resiko kecelakaan saat
berkendara yang disebabkan oleh ban maka saat akan berkendara
perhatikan kondisi ban anda dari kemungkinan telah aus berlebihan dengan
melihat indikator keausan TWI.

Bila ban telah aus (permukaan ban sudah mencapai TWI) maka gantilah
ban anda dengan yang baru, dan sebaiknya hindari penggantian ban
dengan ban bekas.

Ada beberapa kasus, banyak penjual ban bekas yang melakukan


kecurangan yaitu dengan cara membuat alur kembali pada ban yang
permukaan alurnya telah habis atau menambahkan kembali permukaan
tread (manambah lapisan luar) pada ban sehingga seolah-olah ban masih
terlihat tebal.

Hal tersebut apabila dilakukan dapat membuat ban menjadi tidak seimbang
(balance) dan dapat mengakibatkan ketika kendaraan digunakan pada
kecepatan tinggi akan membuat setir bergetar.

Anda mungkin juga menyukai