Swamedikasi Jerawat 3
Swamedikasi Jerawat 3
“JERAWAT”
KELOMPOK 6
Gissa Amellia G701 10 018
Upik Rohaya SM Polawan G 701 10 059
Atiyah G 701 11003
Suci Budiarti G701 11 012
Ceria Arun Venagaya G701 11 021
Devy Ayu Prabaningsih G701 11 027
Pramita Putri G701 11 056
Sri Indriawati G701 11 076
Triana Riandini G701 11 089
Moh. Yusuf Islami G701 11 101
B. Patofisiologi :……………………………………….2
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
1. Jerawat pada bayi yang baru lahir (newborn acne): Jerawat jenis ini
menyerang sekitar 20 persen bayi yang baru lahir dan tergolong jerawat
ringan.
2. Jerawat pada bayi (infantile acne): Bayi berumur 3–6 bulan juga
ditumbuhi jerawat, dan akan tumbuh kembali pada saat ia beranjak
remaja.
3. Jerawat vulgaris (Acne vulgaris): Jerawat jenis ini adalah yang paling
umum terjadi pada remaja dan kaum muda yang beranjak dewasa,
sekitar 12 – 24 tahun.
4. Jerawat konglobata (cystic acne): Jerawat jenis ini terjadi pada kaum pria
muda, tergolong serius namun jarang terjadi.
B. Patofisiologi Jerawat
Seorang remaja putri yang sudah memasuki masa puber biasanya akan
sering mengalami proses hormonal, seperti menstruasi, keputihan, atau bahkan
stres yang bisa mempengaruhi kegiatan sehari-hari. Timbulnya jerawat seringkali
dianggap sebagai bagian dasar reaksi hormonal juga, akibat turunnya hormon
seks wanita pada saat menstruasi. Pada wanita acne meningkat sebelum atau
selama periode haid sewaktu kadar estrogen terendah. Komplikasi yang terjadi
pada jaringan parut dapat terbentuk pada kasus yang prah. Rasa tidak percaya diri
dapat terganggu meski kondisi tidak terlalu buruk.
Terdapat dua jenis acne : meradang dan tidak meradang. Kedua jenis acne
tersebut ditsiswii oleh pembentukan sebum yang berlebihan. Sebum yang
berlebihan tersebut tertimbun di folikel sehingga folikel membengkak. Pada acne
yang meradang, folikel tersumbat oleh sebum dan bakteri yang berproliferasi di
kanal yang disebut propionibacterium acnes. Akhirnya, folikel mengalami ruptur
dan sebum serta bakteri keluar ke dermis dan menyebabkan peradangan jaringan
dermis. Pada acne nonradang, folikel tidak pecah tetapi berdilatasi. Sebum
mengalir ke permukaan kulit (blackhead, komedo terbuka) atau kanalis tetap
tersumbat (whitehead, komedo tertutup).
1. Gula
Gula menjadi faktor bagi jerawat jika sudah berubah kebentuk yang
lebih sederhana,melalui proses pengolahan.Gula pasir adalah bentuk gula
sederhana yang dapat memicu jerawat dan banyak digunakan dalam permen
dan berbagai jenis kue.
2. Susu
3. Caffeine
2. Proses keratinisasi (penumpukan sel-sel kulit mati) yang tidak normal yang
menutupi folikel atau saluran dari unit polisebasea merupakan cikal bakal
terbentuknya komedo
3. Proliferasi (pertumbuhan) dari bakteri propionibacterium acnes penyebab
jerawat
4. Proses inflamsi atau peradangan pada unit pilosebasea.
Etiologi (hormonal, stress, genetic, bakteri) –> masa puberitas –> hormone
androgen –> menstimulasi kelenjar sebasea –> kelenjar sebabse membesar dan
mensekresi sebum –> sebum merembas naik hingga puncak folikel rambut –>
mengalir keluar pada permukaan kulit –> duktus pilosebaseus tersumbat sebum –
> lesi obstruktif –> di latasi folikel sebasea dampaknya dibagi 2 yaitu:
1. Penipisan dinding folikular (penipisan dinding folikular –> pecah –> isi
folikular keluar dan mengiritasi dermis –> lesi baru –>infeksi berulang)
2. Resiko Infeksi
C. Pengenalan Gejala
Berikut adalah tahap-tahap terbentuknya jerawat yaitu:
1. Penumpukan sel kulit mati
2. Tumpukan sel kulit mati terkena bakteri acne
3. Mulai muncul jerawat
4. Jerawat mulai membesar dan berwarna kemerahan (disebut popules)
5. Bila muncul nanah (pus), jerawat disebut pastules
6. Bila mengandung nanah, lemak, dan cairan-cairan lain, berarti jerawat sudah
berada pada kondisi terparah (cyst)
7. Bila cyst tidak terawat, akan muncul bopeng (scar) karena rusaknya jaringan
kolagen sampai lapisan dermis. Bopeng tidak dapat diperbaiki secara
maksimal. Yang mungkin dapat dilakukan hanyalah mempertebal lapisan
kulit sedikit demi sedikit dengan produk yang mengandung asam glikolat
(asam buah dari tanaman tebu).
• Benzoil peroksida
• Asam salisilat
• Sulfur
• Kombinasi sulfur dan resorsinol
Benzoil Peroksida
Asam Salisilat
Sulfur
Saat jerawat yang anda alami membaik atau hilang, anda dapat
melanjutkan pengobatan medis atau perawatan lainnya untuk mencegah
timbulnya jerawat baru. Tanyakan pada dokter anda tentang bagaimana anda
dapat mencegah timbulnya jerawat yang baru. Anda juga dapat mencegah
timbulnya jerawat baru dengan tindakan perawatan diri sendiri seperti
membersihkan kulit anda dengan pembersih yang lembut dan hindari menyentuh
area yang bermasalah.Tips lain untuk mencegah timbulnya jerawat adalah :
• Bersihkan area kulit yang memiliki kencenderungan jerawat akan timbul dua
kali sehari. Membersihkan kulit akan menghilangkan kelebihan minyak dan
sel kulit mati. Akan tetapi jika terlalu banyak dapat membuat kulit iritasi.
Bersihkan kulit dengan pembersih yang lembut dan gunakan yang bebas dari
kandungan minyak. Gunakanlah produk perawatan kulit yang berbahan
dasar air.
• Gunakan krim atau jel penghilang jerawat untuk membantu kulit tetap kering
dari minyak yang berlebih. Gunakan produk yang mengandung benzoyl
peroxide atau salicylic acid sebagai bahan aktif.
• Hindari foundation makeup yang berat. Gunakan kosmetik krim sebagai
alas sebelum kosmetik bubuk dipakai.
• Bersihkan makeup sebelum tidur. Tidur dengan kosmetik yang masih
menempel pada kulit dapat menyumbat pori-pori kulit. Pastikan juga untuk
tidak menggunakan kosmetik lama bersihkan peralatan kosmetik anda secara
berkala dengan air sabun.
• Hindari pakaian ketat. Pakaian yang ketat dapat menyimpan panas dan uap
air dan dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Hindari juga tali / karet, tas
punggung, helm atau peralatan olahraga yang ketat untuk mencegah tekanan
pada kulit.
• Mandilah setelah berolah raga atau setelah melakukan pekerjaan yang berat.
Minyak dan keringat pada kulit dapat menahan kotoran dan bakteri.
Dalam hal ini yang dibahas adalah tentang info untuk pencegahan dan
pengobatannya.
Untuk pencegahan
Hindari makan makanan yang berlemak karena makanan yang berlemak
dapat memicu timbulnya jerawat
Membersihka bakteri yang melekat dikulit, misalnya sisa make up
,karena dapat juga memicu timbulnya jerawat
Jangan suka bergadang, karena itu juga salah satu faktor pemicu
timbulnya jerawat
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Dengan adanya penulisan makalah ini dapat disimpulkan bahwa :
Jerawat adalah kondisi kulit yang abnormal dikarenakan gangguan produksi
dari kelenjar minyak yang berlebihan. Kelebihan produksi kelenjar minyak ini
atau sebaceous gland akan menyebabkan penyumbatan pada saluran folikel
rambut dan pada pori-pori kulit. Jerawat dapat timbul di karenakan beberapa
faktor penyebab. Seperti :
1. Produksi kelenjar minyak yang berlebih
2. penyumbatan pori-pori pada wajah
3. Infeksi dari bakteri akibat kurangnya perhatian terhadap kebersihan wajah
III.2 Saran
Bagi mahasiswa/ Remaja yang berjerawat dengan banyak nya Tips Tips
cara menghilangkan jerawat, terlebih lagi yang berbahan kimia perlu
diwaspadai terkadang dalam produk yang para mahasiswa gunakan untuk
penghilang jerawat mengandung merkuri (raksa) dan formalin sangat
membahayakan bagi kesehatan kulit tubuh diri kita. Jangan sampai keinginan
menghilangkan jerawat di wajah justru dapat merusak wajah.
Dan bagi mahasiswa / Remaja yang tidak berjerawat mempercantik
wajah adalah hal yang positif. Dengan merawat dan selalu menjaga kebersihan
wajah. Pemilihan yang selektif dalam memilih cara yang cocok untuk
perawatan wajah dan bahan-bahan yang di gunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2012, Info POM; Regulasi tentang Klaim Gizi dan Klaim Kesehatan pada
Produk Pangan; Seri Swamedikasi 1 Obat Jerawat, Biro Hukum dan Humas
Badan POM RI, Jakarta.
Anonim, 2007, ISO Indonesia, Volume 43, PT. Isfi Penerbitan, Jakarta.
Mutschler E., Dinamika Obat, Edisi V, diterjemahkan oleh M.B. Widianto & A.S.
Ranti, Penerbit ITB, Bandung, 1991.