Anda di halaman 1dari 2

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Traumatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang luka dan cedera serta
hubungannya dengan kekerasan. Cedera bisa terjadi di bebera organ manusia, salah
satunya terjadi cedera pada kepala. Berdasarkan data diatas kita dapat simpulkan bahwa
cedera kepala atau traumatic brain injury didefinisikan sebagai cedera kepala secara
umum diartikan sebagai cedera yang melibatkan scalp atau kulit kepala, tulang tengkorak,
dan tulang-tulang yang membentuk wajah atau otak. Cedera kepala (trauma capitis) juga
bisa disebut dengan cedera mekanik yang secara langsung atau tidak langsung mengenai
kepala yang mengakibatkan luka di kulit kepala. Cedera kepala dapat meliputi beberapa
kondisi meliputin luka ringan, memar, begkak, pendarahan, dislkasi tulang tengkorak,
dan gegar otak. Lalu berdasarkan tingkat keparahannya cedera kepala juga di bagi
menjadi tiga, yaitu cedera kepala ringan yang menyebabkan gangguan sementara fungi
otak sehingga penderita merasa mual, pusing dalam bebera saat. Cera kepala sedang juga
menyebabkan kondisi yang sama dengan cedera kepala ringan, namun saja dalam waktu
yanng lebih lama. Sementara cedera kepala berat memiliki potensi komplikasi dalam
jangka waktu yang panjang hinga dapat menyebabkan kematian apabila tidak tertangani
dengan baik.
Berdasarkan etiologi cedera kepala bisa terjadi karena berbagai sumber yaitu karena
kekerasan tumpul dan kekerasan tajam. Kekerasan tumpul meliputi kecelakaan,
pembunuhan, dan bisa juga karena bunuh diri, sementara kekerasan tajam bisa terjadi
karena benda (batang kayu, besi, kayu runcing, atau pun pecahan kaca) sebagai
penyebabnya. Cedera kepala juga bisa terjadi karena bebera kejadian seperti : jatuh dari
ketinggian , kecelakaan lalu lintas, cedera saat berolahraga atau bermain, kekerasan pada
rumah tangga, penggunaan properti kerja dengan suara yang bising tanpa alat pelindung.
Bagi penderita cedera kepala baik ringan, sedang, maupun berat biasanya ditandai
dengan gejala seperti :
1. Kehilangan kesadaran
2. Kehilangan keseimbangan
3. Pusing
4. Mual dan muntah
5. Sensitip terhadap cahaya dan suara
6. Kejang
7. Penglihatan kabur
8. Koma
Apabila kita merasakan gejala seperti yang di atas, segeralah periksakan ke Rumah
Sakit. Biasanya bagi penderita cedera kepala bisa langsung ditangani melalui tiga
pengobatan yaitu : dengan cara minum obat-obatan, melakukan terapi, ataupun dengan
melakukan operasi
Untuk mencegah terjadinya cedera kepala dapat dilakukan dengan langkah-langkah
berikut :
1. Menggunakan alat pengaman saat berolahraga
2. Menggunakan alat pelindung diri daat bekerja
3. Memasang pegangan besi di kamar mandi dan samping tangga
4. Memastikan lantai selalu kering dan tidak licin.

Anda mungkin juga menyukai