Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Penelitian Perawat Profesional

Volume 2 Nomor 1, Februari 2020


e-ISSN 2715-6885; p-ISSN 2714-9757
http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP

POTENSI TANAMAN ZIGZAG SEBAGAI PENYEMBUH LUKA


Milatul Fauziah*, Firinda Soniya
Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Ir. Sumantri Brojonegoro No.1, Gedong Meneng,
Kec. Rajabasa, Kota Bandar Lampung, Lampung, Indonesia 35145
*milatulfauziah03@gmail.com (+6285214940913)

ABSTRAK
Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh. Luka yang tidak mendapatkan
perawatan yang semestinya dapat berakibat fatal. Proses penyembuhan luka terdiri dari hemostasis,
inflamasi, proliferasidanremodelling. Pengobatan alternatif dalam penyembuhan luka secara empiris
dapat menggunakan daun dan batang zigzag (Pedilanthus tithymaloides (L.) Poit.). Tanaman ini
mengandung sejumlah zat aktif seperti beta-sitosterol, flavonoid, fenol, 5-S-
’methylthioadenosindan1,4-dihydroquinone dengan efek antioksidan yang berperan dalam proses
penyembuhan luka. Selain itu, efek analgesiknya juga dapat mengurangi rasa sakit dari luka
tersebut. Pedilanthus tithymaloides juga mampu menginhibisi beberapa jenis bakteri sebagai efek
antimikrobial untuk mencegah terjadinya infeksi pada luka.

Kata kunci: luka, proses penyembuhan luka, tanaman zigzag

POTENTIALS OF ZIGZAG PLANTS AS WILD HEALERS

ABSTRACT
Injury is the loss or damage of some body tissues. Injuries that do not get proper treatment can be
fatal. The wound healing process consist of hemostasis, inflamation, proliferation, and remodelling.
An alternative medicine in empirically healing wounds can use zigzag leaves and stems
(Pedilanthus tithymaloides (L.) Poit.). This plant contain some active subtances such as beta-
sitosterol, flavonoids, phenol, 5-S-‘methylthioadenosin and 1,4-dihydroquinone that have an
antioxidant effect for a faster wound healing. Besides, this plant has an nalgetic effect that reduce
of pain from the wound. Pedilanthus tithymaloides also can inhibit some kind of bacterials as its
antimicrobial effect to prevent from infection of the wound.

Keyword : wound, wound healing process, zigzag plants

PENDAHULUAN juta kasus, luka lecet 20.4 juta kasus, luka


Angka kejadian luka di dunia sepanjang bakar 10 juta kasus, dan ulkus dekubitus
tahun semakin meningkat, termasuk luka 8.5 juta kasus. Sedangkan penelitian
akut ataupun luka kronik. Pada tahun lainnya yang dilakukan oleh Nussbaum
2009 penelitian yang dilakukan di dkk (2018) terhadap pasien yang
Amerika menyebutkan bahwa prevalensi menerima pengobatan dilaporkan
pasien luka adalah 350 per 1000 populasi. setidaknya terdapat 82 juta pasien luka
Etiologi luka pada pasien bervariasi dengan atau tanpa infeksi (Diligence,
dengan data yang didapat yaitu luka 2009). Prevalensi pasien luka di
bedah 113.3 juta kasus, luka trauma 1.6 Indonesia menurut Departemen

39
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 2 No 1 Hal 39 - 44, Februari 2020
Global Health Science Group

Kesehatan RI tahun 2013 sebesar 8.2% luas. Selain itu, pengelolaan luka menjadi
dengan angka tertinggi terdapat di salah satu faktor penentu hasil akhir
provinsi Sulawesi Selatan yaitu 12.8% proses penyembuhan luka. Sehingga
dan jenis luka tertinggi yang dialami obat-obatan yang mengandung agen anti
penduduk Indonesia adalah luka lecet inflamasi atau antibiotik penggunaannya
sebesar 70.9%. Etiologi luka terbanyak diperlukan dalam proses pencegahan
adalah jatuh sebanyak 40.9% kemudian infeksi dan mempercepat penyembuhan
disusul kecelakaan motor sebanyak luka. Adapun beberapa tanaman diketahui
40.6% (Riskesdas, 2013). memiliki aktivitas anti inflamasi yang
baik sehingga tidak sedikit yang
Proses penyembuhan luka secara umum menggunakannya untuk mempercepat
merupakan suatu mekanisme seluler yang proses penyembuhan luka. Salah satu
kompleks dan berfokus pada jenis tanaman yang diketahui berpotensi
pengembalian kontinuitas jaringan yang tersebut yaitu tanaman Zigzag atau
rusak. Terdapat empat tahapan penting (Pedilanthus tithymaloides (L). Poit)
yang terjadi secara terus-menerus seperti (Jumain dkk, 2017).
hemostasis, inflamasi, proliferasi, dan
diferensiasi atau remodelling. Hemostasis METODE
terjadi segera pada awal terjadinya cedera Penelitian ini dilakukan dengan metode
yang bertujuan untuk menghentikan literature review, dimana peneliti
perdarahan dengan adanya agregasi mencari, menggabungkan inti sari, serta
platelet dan vasokonstriksi yang menganalisis fakta dari beberapa sumber
dimediasi trombosit. Pada tahap ilmiah yang akurat dan valid. Studi
inflamasi, sel-sel di sekitar jaringan yang literatur menyajikan ulang materi yang
cedera akan mengaktivasi pelepasan diterbitkan sebelumnya dan melaporkan
sitokin yang menginduksi fagositosis dan fakta atau analisis baru. Tinjauan literatur
memulai perbaikan jaringan yang luka. memberikan ringkasan berupa publikasi
Tahap proliferasi dimulai dengan proses terbaik dan paling relevan, kemudian
epitalisasi dan granulasi yang baru pada membandingkan hasil yang disajikan
permukaan jaringan luka serta dalam makalah.
pembentukan vaskularisasi di sekitar
jaringan yang berguna untuk HASIL
memperbaiki cedera sebelumnya. Tahap Penelitian yang dilakukan oleh Oktaviani
terakhir yaitu diferensiasi atau tahun 2010 mengenai efek infusa daun
remodelling bertanggungjawab untuk dan batang zig-zag (Pedilanthus
menyeimbangkan kembali antara sintesis tithymaloides L. Poit.) terhadap waktu
kolagen yang baru dan proses degradasi penyembuhan luka insisi pada mencit
atau pergantian jaringan yang telah rusak selama 7 hari didapatkan hasil berupa
(Reinke JM & Sorg H, 2012). waktu penyembuhan dengan durasi 5.8
hari lebih cepat dibandingkan kelompok
Meskipun mekanisme ini berlangsung kontrol yaitu 7 hari. Penelitian lain oleh
secara alami, proses penyembuhan pada Sriwiroch dkk tahun 2010 melalui studi
luka serius perlu mendapatkan perawatan histopatologis terhadap 42 mencit juga
dan penanganan yang semestinya untuk didapatkan hasil pada minggu kedua yaitu
mencegah kerusakan jaringan yang lebih adanya sebukan fibroblas homogen

40
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 2 No 1 Hal 39 - 44, Februari 2020
Global Health Science Group

berwarna merah muda pada jaringan Penyembuhan luka juga dipenngaruhi


granulasi area luka kelompok hewan coba oleh faktor-faktor di dalam tubuh, yaitu
yang diberi perlakuan dibandingkan IL-6, FGF-1, FGF-2, kolagenase, H2O2,
kelompok kontrol yang masih terdapat serta BM-MSCs. Perwatan luka dapat
banyak pembuluh darah kecil dan leukosit dilakukan dengan menggunakan selulosa
(Sriwiroch dkk, 2010). mikrobial, balutan luka, maupun
modifikasi sistem vakum. Pengembangan
PEMBAHASAN formula dari sistem dan basis yang
Luka adalah suatu kondisi rusaknya digunakan juga dilakukan untuk
kontinuitas jaringan, struktur dan fungsi membantu proses penyembuhan luka. Zat
anatomis kulit normal akibat adanya aktif dari bahan alam pun gencar
proses patologis yang berasal dari dikembangkan sebagai alternatif
lingkungan internal ataupun eksternal dan pengobatan (Purnama, 2017).
mengenai organ tertentu. Perawatan dan
pengelolaan terhadap luka dalam hal ini Tanaman Zig-zag dengan nama latin
menjadi salah satu faktor yang Pedilanthus tithymaloides (L.) Poit.
menentukan hasil akhir dari proses adalah salah satu jenis tanaman terna
penyembuhan luka (Lostapa dkk, 2016; yang biasa dipelihara sebagai tanaman
Sinaga, 2012). hias atau tanaman pagar. Tanaman ini
dapat dimanfaatkan sebagai obat luar
Tahapan penyembuhan luka merupakan salah satunya yaitu untuk mempercepat
suatu proses kompleks yang terjadi secara penyembuhan luka (Jumain, 2017).
bertahap yang terdiri dari tahap Pedilanthus tithymaloides (L.) Poit.
hemostasis, inflamasi, proliferasi dan mengandung sejumlah zat aktif seperti
remodelling. Pada awal fase inflamasi, beta-sitosterol, flavonoid, fenol, 5-S-
faktor kemotaktik yang disekresikan akan ’methylthioadenosin dan 1,4-
menarik neutrofil dan makrofag untuk dihydroquinone. Beta-sitosterol dan
menghancurkan jaringan yang rusak flavonoid dalam daun dan batang
dengan bantuan dari proteinase, Reactive tanaman zig-zag berperan sebagai
Oxygen Species (ROS), dan Reactive antioksidan yang dapat mengurangi
Nitrogen Species (RNS). Pada fase tingkat radikal bebas dalam sel serta
proliferasi sejumlah faktor pertumbuhan memiliki kemampuan untuk
akan disekresi dalam jumlah yang banyak meningkatkan konsentrasi matriks
sehingga akan memicu pengeluaran ekstraseluler melalui penghambatan
Matriks Metalloproteinase (MMP). MMP aktivitas Matriks Metallopoteinase
merupakan kelompok endopeptidase yang (MMP). Deposisi matriks ekstraseluler
aktivitasnya dalam jumlah besar mampu kemudian akan mempercepat waktu
mendagradasi matriks ekstraseluler. penyembuhan luka dengan meningkatkan
Selain itu ROS dan RNS yang disekresi kekuatan jaringan sekitar luka. Selain itu
secara berlebih juga dapat menimbulkan 5-S-’methylthioadenosin dan 1,4-
efek toksik berupa kerusakan oksidatif dihydroquinone diketahui juga memiliki
berat pada kulit, termasuk komponen aktivias bakteriosatik dengan
seluler dan ekstraseluler (Shamim IA, mempengaruhi metabolisme beberapa
2016). bakteri (Ghosh S dkk, 2012).

41
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 2 No 1 Hal 39 - 44, Februari 2020
Global Health Science Group

Penelitian yang ditujukan untuk yang mampu mencegah infeksi pada luka.
mengetahui potensi ekstrak etanol yang Perlu adanya kajian lebih lanjut dari
terkandung dalam tumbuhan Pedilanthus berbagai artikel yang menunjang dari
tithymaloides sebagai penyembuh luka. penelitian ini guna mendapatkan hasil
Sebagai hasilnya, ekstrak 0.5% dari informasi yang lebih luas.
tumbuhan tersebut meemberikan hasil
penyembuhan luka yang lebih baik DAFTAR PUSTAKA
dibandingkan dengan ekstrak 1.5% Diligence M. (2009). Advanced medical
dikarenakan pada eksrak 1.5% memiliki technologies. Diunduh pada 30
tingkat konsentrasi yang terlalu tinggi Desember 2019 dari
sehingga menyebabkan iritasi dan http://mediligence.com
inflamasi yang kemudian penyembuhan
luka terhambat (Srivastava, 2019). Ghosh S, Samantha A, Mandal N,
Penelitian yang dilakukan oleh Jumain Bannerjee S, Chattopadhyay D.
pada tahun 2017 juga menunjukkan (2012). Evaluation of the Wound
bahwa tumbuhan zigzag memiliki efek Healing Activity of Methanol
analgetik yang baik saat diujikan pada Extract of Pedilanthus
mencit. Hal ini kemudian dapat tithymaloides(L.) Poit Leaf and Its
membantu mengurangi rasa nyeri yang Isolated Active Constituents In
ditimbulkan oleh luka. (Jumain, 2017). Topical Formulation. Journal of
Ethnopharmacology. 142:714-722.
Selain membantu penyembuhan luka dari
segi mempercepat prosesnya, tanaman Jumain, Asmawati, Husnina N. (2017).
Pedilanthus tithymaloides juga memiliki Uji Efek Analgetik Ekstrak Etanol
efek antimikorbial yang dapat mencegah Daun Zigzag (Pedilanthus
infeksi pada luka. Kandungan heksan dan tithymaloides(L.) Poit.) terhadap
etanol pada hasil ekstraksi daun Mencit Jantan (Mus musculus).
Pedilanthus tithymaloides dapat secara Jurnal Media Farmasi. 13(2): 7-13.
efektif melawan mikroba Streptococcus
sanguinis dan heksan mampu Lostapa, I.W.F.W., A.A.G.J. Whardita,
menginhibisi Enterococcus faecalis dan I.G.A.G.P. Pemayun, dan L.M.
Candida albicans. Akn tetapi, belum Sudimarini. (2016).
ditemukan hasil inhibisi pada bakteri Kecepatankesembuhanlukainsisi
Staphylococcus aureus, Escherichia coli, yang diberi amoksisilin dan asam
Pseudomonas aeruginosa, atau mefenamat pada tikus putih. Buletin
Salmonella enterica (Matisui, 2017). Veteriner Udayana. 8(2):172-173.

Matisui ES, Perrone LA, Araujo FAM,


SIMPULAN
Mendes AL, Martinez JMV. (2017).
Tanaman Pedilanthus tithymaloides
Pedilanthus tithymaloides (L.) Poit:
dengan kandungan beta-ssitosterol dan
Phytochemical Prospection and
flavonoidnya memiliki potensi yang baik
Antimicrobial Activity. Scientia
dalam proses penyembuhan luka. Selain
Amazonia. 6(3):53-57.
itu, tanaman ini juga memiliki efek
analgesik yang dapat mengurangi rasa
nyeri akibat luka dan efek antimikrobial

42
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 2 No 1 Hal 39 - 44, Februari 2020
Global Health Science Group

Nussbaum SR, Carter MJ, Fife CE, et al. (2010). The Effect of
(2018). An Economic Evaluation of Pedilanthustithymaloides(L.)Poit
the Impact, Cost, and Medicare Crude Extract on Wound Healing
Policy Implications of Chronic Stimulation in Mice. Kasetsart
Non-Healing Wounds.Value Health Journal. 44: 1121-7.
Journal. 21:27–32.

Oktaviani L. (2010). Efek Infusa Daun


dan Batang Zig-zag (Pedilanthus
tithymaloides L. Poit)
terhadapWaktu Penyembuhan Luka
Insisi pada Mencit Galur Swiss
webster Jantan.

Purnama H, Sriwidodo, dan Mita SR.


(2017). Proses Penyembuhan dan
Perawatan Luka. Farmaka. 15(2).
Doi:10.24198/jf.v15i2.13366.g6184

Reinke JM and Sorg H. (2012). Wound


Repair and Regeneration. European
Surgical Research Journal. 49:35-
43.

Riskesdas. (2013). RisetKesehatanDasar.


Jakarta: DepartemenKesehatan RI.

Shamim IA. (2016). Reactive Oxygen


Species in Biology and Human
Health. United Kingdom: CRC
Press.

Sinaga , M. dan R. Tarigan. (2012).


Penggunaanbahanpadaperawatanluk
a. SalembaMedica. 4(3): 108.

Srivastava, Rajani dan Soni, Neetu.


(2019). An Updated Review on
Phytopharmacological Profile of
Euphorbia tithymaloides (L.) Poit.
The Pharma Innovation. 8(5):109-
15

Sriwiroch W, Chungsamarnyart N,
Chantakru S, Pongket P,
Saengprapaitip K, Pongchairerk U.

43
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 2 No 1 Hal 39 - 44, Februari 2020
Global Health Science Group

44

Anda mungkin juga menyukai