Anda di halaman 1dari 1

a.

Ukuran skala bank

Bank yang tergolong sebagai bank sistemik adalah bank-bank skala besar yang masuk dalam kategori
BUKU 4 dan BUKU 3. Pada kedua kategori BUKU tersebut, bank memiliki kegiatan usaha yang
cakupannya luas. Luas di sini dalam arti keragaman produk dan layanan juga penyertaan modal pada
lembaga keuangan lain yang menjangkau lingkup internasional. Tak hanya skala cakupan produk dan
layanan, ukuran skala bank juga mencerminkan total aset dan jumlah deposito yang dimiliki oleh bank
terkait. Semakin besar jumlah aset yang dimiliki, maka risiko dampak sistemik jika mengalami masalah
semakin tinggi.

b. Interkoneksitas

Bank-bank besar tentu tak hanya menjalankan kegiatan usaha berupa penghimpunan dan penyaluran
dana saja, tetapi juga menjalin kerja sama dengan instansi-instansi lain, bank-bank lain, dan juga
lembaga-lembaga keuangan lainnya. Bahkan, bank juga senantiasa berusaha untuk melakukan ekspansi
melalui penyertaan modal pada sektor jasa keuangan lain baik di dalam maupun luar negeri. Tak heran
jika bank-bank besar memiliki hubungan interkoneksitas yang kuat.

Oleh sebab itu, apabila bank-bank besar ini mengalami masalah internal yang berisiko pada kegagalan
operasionalnya, maka masalah tersebut tidak hanya berdampak secara internal pada bank itu saja,
tetapi juga meluas pada lembaga-lembaga dan sektor keuangan lain yang terkoneksi dengannya. Secara
lebih lanjut, masalah tersebut akan mengakibatkan krisis keuangan secara nasional bahkan global.

c. Kompleksitas produk dan transaksi

Semakin besar skala dan modal inti suatu bank, maka level kategorinya akan meningkat. Seiring dengan
peningkatan level kategori tersebut, bank terkait berkesempatan untuk menciptakan produk dan
layanan yang lebih beragam dan kompleks dengan jangkauan yang lebih luas. Tentu produk dan layanan
tak hanya sebatas tabungan, giro, dan kredit saja, tetapi ragam produk lain yang lebih kompleks seperti
warkat, deposito, dan lainnya.

Kompleksitas produk dan transaksi yang ditawarkan oleh bank-bank besar ini membutuhkan perhatian
dan pengelolaan yang sangat baik dan cermat agar tidak mengalami suatu kesalahan atau masalah.
Kesalahan sedikit tentu saja akan menimbulkan masalah yang berisiko pada terganggunya operasional,
bahkan tidak menutup kemungkinan terjadinya kegagalan. Hal tersebut tak hanya akan membahayakan
kelangsungan bank terkait itu sendiri tetapi juga lembaga-lembaga keuangan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai