Anda di halaman 1dari 5

Nama: Sri Wijayanti

NIM : 2010306134
PRESENTASI KASUS
Ostoarthritis Genu Bilateral
A. Assesement Fisioterapi
1. Identitas Pasien
a. Nama : Ny Mn
b. Usia : 65 tahun
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Alamat : Kutowinangun, Kebumen
e. Pekerjaan : Pensiunan PNS
2. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengeluhkan sakit di area lutut bagian kiri dan kanan
3. Riwayat penyakit dahulu
Pembengkakan jantung, Obesitas
4. Keluhan utama
Pasien mengeluhkan sakit pada lutut sebelah kiri dan kanan sudah satu
tahun belakangan. Pasien tidak mampu berjalan dari tempat tidur, mobilisasi
dengan cara ngesot.
5. Pemeriksaan dasar
o Tekanan darah : 110/80 mmHg
o Denyut nadi : 58 rpm
o Respiratory : 32x/menit
o Suhu tubuh : 36,5
o Berat badan’ : 80kg
o Tinggi badan : 160 cm
o Inspeksi statis : bentuk lutut sudah berubah hamper sperti genu valgus,
adanya atrofi otot lutut kiri, bengkak pada lateral patella kiri
o Inspeksi dinamis : pasien sulit berdiri tegak, pasien lebih sering mengesot
untuk mobilisasi, sudah betah berjalan namun hanya sebentar tidak kuat lama
o Palpasi : adanya nyeri tekan pada lateral patella sebelah kiri dengan
tonus tight
o Nilai MMT :3
o Nilai Vas : Nyeri tekan patella = 0, Nyeri diam = 0, Nyeri gerak = 0
o Antropometri : D lingkar pada patella 35- lingkar 5cm diatas patella 43-
10cm diatas patella 43 ; S lingkar pada patella 39-42-42
o LGS :Fleksi knee dextra dan sinistra full ROM ,
Ekstensi knee dextra (s:0-0-130)
Ekstensi knee sinistra (s: 0-0-150)
6. Pemeriksaan khusus kebugaran
Two minutes walking test. Pasien diarahkan untuk berdiri kemudian
memposisikan lutut 90’derajat, namun karena pasien mengalami OA knee
maka posisi lutut semampunya. Kemudian pasien diarahkan untuk jalan
ditempat selama 2 menit. Dengan hasil : pasien berjalan ditempat dalam
waktu kurang dari 2 menit. (10x)
7. Diagnosis Fisioterapi
a. Impairment
1) Terdapat nyeri tekan pada m. quadriceps femoris (m. fastus
medialis, rectus femoris, dan fastus lateralis)
2) Terdapat spasme otot hamstring dan quadriceps
3) Terdappat penurunan kekuatan otot hamstring dan quadriceps
b. Functional limitation
Pasien sulit untuk melakukan mobilisasi dengan cara berjalan
c. Participation restriction
Pasien tidk mampu untuk grooming dan melakukan aktifitas fisik
secara mandiri
A. Intervensi Fisioterapi
a. Menggunakan electrical stimulation
ES bertujuan untuk menstmulasi otot quadriceps, hamstring dan
gastrocnemius dengan cara Pasien di baringkan, fisioterapis memasang patch
pada lateral patella dan lateral malleolus medial dan malleolus lateral. Atur
timer selama 15 menit
b. Traksi knee dengan penarikan 75%
Traksi knee dilakukan dengan tujuan untuk memelihara joint play atau
pergerakan sendi yg masih dapat dilakukan dengan cara Pasien dibaringkan
miring kanan, fisioterapis menekuk lutut kiri pasien semi fleksi, kemudian
memfiksasi bagian fossa popliteal, kemudian fisioterapis yang lain
memberikan penarikan atau traksi dengan intensitas 75% dilakukan sekitar 3x
pengulangan
c. Mobilisasi knee
Mobilisasi knee bertujuan untuk memelihara lingkup gerak sendi dengan
cara pasien di baringkan terlentang kemudian fisioterapis mengangkat tungkai
pasien kemudian menggerakkan kearah fleksi ekstensi knee, lateral dan
internal rotasi hip, gerak dorsal plantar serta inversi dan eversi kaki. Lakukan
3-5x pengulangan tiap regio
d. Gerak melawan tahanan (resisted exercise)
Gerak melawan tahanan bertujuan untuk menambah lingkup gerak sendi
dan menguatkan otot otot disekitar patella dengan cara Pasien dibaringkan
terlentang, pasien diberikan latihan fleksi knee namun dilakukan penambahan
tahanan, lalu pasien di arahkan untuk melawan tahanan kea rah ekstensi knee.
Lakukan pengulangan 8x untuk menambahkan kekuatan otot tungkai pasien.
e. Passive stretching exercise
Passive stretching exercise juga dilakukan untuk memelihara lingkup
gerak sendi serta menambahkan jangkauan LGS dengan cara Fisioterapis
menggerakkan tungkai pasien kearah fleksi-ekstensi knee, serta bduksi dan
adduksi hip. Pada Passive Stretching Exercise terdapat pemanjangan otot dan
menahannya pada posisi tersebut selama satu periode untuk membut jaringan
memanjang Ulangi hingga 8x pengulangan pada satu region.
f. Quadriceps setting exercise
Quadriceps setting exercise bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot
quadriceps dengan cara Pasien duduk menyandar atau posisi berbaring,
kemudian letakkan handuk di bawah lutut. Minta pasien untuk menekan
handuk dengan lututnya. Tahan 8 detik saat menekan, istirahat dan ulangi
sebanyak 8 kali.
g. Massage
Tujuan massage sendiri ialah untuk efek relaksasi dan memperlancar
peredaran darah dengan cara Pasien berbaring terlentang kemudian
fisioterapis memberikan massage tanpa penekanan hanya efflurage saja pada
sepanjang tungkai dn memberikan friction pada trigger point pada lateral
patella.
h. Latihan berjalan
Latihan berjalan dilakukan untuk meningkatkan ketahanan otot tungkai
pasien dengan cara Pasien di ajak untuk berlatih berjalan dengan jarak kurang
lebih 2 meter di dalam kamarnya bolak balik semampunya
B. Rencana intervensi
 Passive hamstring stretch exercise
 Isometric Quadriceps Exercise
 Relaxed passive movement
 Static contraction
 dynamic contraction
 Ice massage
 Contrast bath
 Hot pack
C. Edukasi
1. Mengingat pasien dikategorikan usia lanjut agar diupayakan melaksanakan
latihan untuk mengontrol kondisi badan secara umum.
2. Dianjurkan peserta supaya dapat meraba, mengukur denyut jantungnya sendiri
sebagai tolok ukur intensitas latihan.
3. Tingkat kesegaran jasmaniani pasien agar diketahui sendiri oleh untuk
motivasi diri dalam mempertahankan, memelihara dan meningkatkan derajat
kesegaran jasmani yang merupakan garapan salah satu bidang fisioterapi.
D. Jurnal penelitian

Jurnal Sosial Humaniora Terapan Volume 1 No.2, Januari-Juni 2019

Peneliti mencari satu satu sampel yang dinginkan, diberikan


Patient
perlakuan, diobservasi dan dievaluasi selama 6x pertemuan.
 Tens : interval 2 kali perminggu, TENS yang digunakan
ialah frekuensi 100 hz, durasi 20 menit dengan pad terbuat
dari selfadhesive ukuran 5x5 cm
 Ultra sound : 12 kali dengan pemberian UltraSound dengan
inTensitas 0,2 W/cm2 , durasi 20 menit, frekuensi 1 Mhz dan
Intervention duty cycle 20 % pada titik yang nyeri disekitaran lutut
 Passive stretching exercise : Dengan menggunakan Passive
Stretching Exercise terdapat pertambahan LGS di evaluasi 3
dari 900 pada evaluasi 1 ke 1350 di evaluasi 6.
 Quadriceps setting exercise : 2 set tiap hari dengan satu set
10 kali repetisi dan tahanan kontraksi selama 5 detik
Subyek menerima 4 macam terapi seperti yang tertera pada bagian
Comparison
intervensi, tidak terkecuali
 TENS mampu menurunkan nyeri dari vas7 ke vas 1 untuk
lutut kanan dan dari vas 3 ke vas 0 untuk lutut kiri.
 Ultrasound (US) dapat mengurangi nyeri dan spasme
quadriceps dextra hilang pada evaluasi 4
Outcome
 Passive stretching hamstring mampu meningkatkan ROM
dari 900 pada evaluasi 1 ke 1350 pada evaluasi 6.
 Terapi latihan Quadriceps Setting exercise terdapat kenaikan
nilai otot dari 3 ke 5 pada otot Quadriceps lutut kanan.
Penelitian dilakukan selama 6 sesi terapi dengan metode penelitian
Time/type
studi kasus

Anda mungkin juga menyukai