TINJAUAN PUSTAKA
A. Persalinan
1. Pengertian Persalinan
ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinaan dianggap normal jika prosesya
menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu belum
dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar dengan
8
9
istimewa serta tidak melukai ibu dan bayi, dan umumnya berlangsung
dalam waktu kurang dari 24 jam (Prawirohardjo 1997 dalam Rukiyah dkk,
2009: 1).
2. Jenis-jenis persalinan
terdiri dari:
(LKB) dengan tenaga ibu sendiri berlangsung tanpa bantuan alat serta
tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24
jam
vakum atau melalui dinding perut dengan section caesarea atau SC.
2015: 2)
kehamilan biasanya kurang dari 28 minggu dan berat janin kurang dari
1.000 gram.
atau buatan pada usia kehamilan 28-36 minggu dengan berat janin
minggu dan atau bayi dengan berat badan kurang dari 500 gram.
dan 28 minggu atau bayi dengan berat badan antara 500 gram dan 999
gram.
minggu dan 37 minggu atau bayi dengan berat badan antara 1000
minggu dan 42 minggu dengan berat badan bayi di atas 2.500 gram.
11
3. Tanda-tanda persalinan
Tanda persalinan dibagi menjadi dua fase dalam Marmi (2016: 9-11),
yaitu:
4. Tahapan persalinan
1) Kala I
disebut juga kala pembukaan. Secara klinis partus dimulai bila timbul
sangat lambat
cm
cm
2) Kala II
lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala II pada
3) Kala III
396).
13
ml
14
b) Turunnya plasenta
plaenta lahir.
lahir.
15
2016: 132)
3) Pengeluaran plasenta
Setelah itu, otot uterus akan terus berkontaksi secara kuat dan
4) Pemantauan perdarahan.
tersebut
dengan ibu.
dari vulva
fundus uteri
belum berkontraksi
yang hilang)
kelengkapannya
4) Kala IV
2015: 6).
1) Evaluasi uterus
a. Kala I
b. Kala II
b) Presentasi dahi
24
c) Presentasi muka
a) Letak sungsang
b) Letak lintang
a) His hipotonik
b) His hipertonik
c) Kista vagina
a) Bayi besar
b) Hydrochepalus
c) Anenchepalus
d) Kembar siam
25
e) Gawat janin
c. Kala III
1) Atonia uteri
2) Retensio plasenta
139), yaitu
1) Perdarahan kala IV
a) Perdarahan primer
b) Perdarahan sekunder
2) Syok obstetric
B. Retensio Plasenta
1. Pengertian
belum lahir hingga atau melebihi waktu 30 menit setelah bayi lahir.
hingga atau lebih dari 30 menit setelah bayi lahir. Hampir sebagian besar
plasenta adalah
a. Kelainan dari uterus sendiri, yaitu anomali dari uterus atau serviks;
3. Fisiologi Plasenta
lebih dari 2-3 cm, menjelang kehamilan aterm plasenta menempati sekitar
cm. ketebalan plasenta yang normal jarang melebihi 4 cm, plasenta yang
diabetes mellitus, ibu anemia (Hb < 8 gr%), hidrop petalis, tumor
ukuran area plasenta. Area plasenta menjadi lebih kecil, sehingga plasenta
mulai memisahkan diri dari dinding uterus dan tidak dapat berkontraksi
dan bekuan darah retroplasenta (WHO, 2001 dalam Rukiyah dkk, 2009:
297).
a. Paritas ibu
b. Usia
dan bekerja. Makin tua umur ibu maka akan terjadi kemunduran yang
retensio plasenta. Menurut varney bahwa usia ibu lebih dari 35 tahun
retensio
c. Pendidikan ibu
sepanjang hidupnya. Dalam hal ini tidak dikenal batas usia, tidak
terhadap sesuatu yang datang dari luar seperti sikap dan penerimaan
d. Pekerjaan
e. Anemia
tidak anemia.
a. Grandemultipara
agak luas
dalam
Rahim
b. Plasenta sudah lepas tetapi belum keluar karena atonia uteri dan akan
Plasenta yang belum lepas sama sekali tidak akan trjadi perdarahan,
tetapi bila sebagian plasenta sudah lepas maka akan terjadi perdarahan
mungkin pula tidak keluar karena kandung kemih dan rectum penuh,
sebagian terjulur
Ostium
Terbuka Konstriksi Terbuka
uteri
Separasi Lepas Melekat
Sedah lepas
plasenta sebagian seluruhnya
Jarang
Syok Sering Jarang
sekali
Sumber: Rukiyah dan Yulianti, 2010
fisiologis
uterus.
1) Berdasarkan luasnya
b) Parsial yaitu ada salah satu atau lebih kotiledon atau sebagian
2) berdasarkan dalamnya
keseluruhan tebalnya
Tanda dan gejala retensio menurut Karlina dkk (2016: 140) adalah:
4) Perdarahan sedang-banyak
8) Syok sering
35
b. Plasenta inkarserata
4) Perdarahan sedang
8) Syok jarang
c. Plasenta inkreta
pelaksanaan manajemen aktif kala III yang benar menjadi penyebab past
penanganan kala III dan atau kontraksi uterus ditemukan tidak bekerja
plasenta tidak dapat lahir karena terhalang oleh cincin Rahim, maka
keadaan ini adalah perdarahan yang banyak dan terus menerus jika tidak
10. Penatalaksanaan
a. Syok hipovelemik
Cairan
Kristaloid dan Kristaloid dan
pengganti kkristaloid Kristaloid
darah darah
(rumus 3:1)
yang tersedia)
yang keluar.
atau hingga 3 liter dalam 2-3 jam (pantau kondisi ibu dan tanda
vital).
b. Tidak syok
1) Berikan 20-40 unit oksitosin dalam 1000 mll larutan NaCl 0,9% /
berhenti.
5) Segera atasi atau rujuk ke fasilitas yang lebih lengkap bila terjadi
terjadi
2) Hubungi paramedis.
tersebut diperlukan.
5) Catat TD ibu, denyut nadi dan laju pernapasan setiap 15 menit dan
diperlukan
5) Pantau tekanan darah ibu, denyut nadi dan laju pernapasan setiap 15
6) Rujuk ke RS.
diperlukan.
sebaliknya
162) yaitu:
neurogenic
b. Plasenta inkarserata
pemeriksaan
Manuver sekrup:
a) Pasang spekulum sims sehingga ostium dan sebagian plasenta
b) Jepit porsio dengan klem ovarium agar ostium pada jam 12, 4 jam
c) Tarik ketiga klem ovarium agar ostium, tali pusat dan plasenta
pembukaan ostium
halusinasi, mengantuk.
c. Plasenta akreta
ikutnya fundus atau korpus bila tali pusat ditarik. Pada pemeriksaan
d. Sisa plasenta
subinvolusi uterus
supositoria
d) Bila kadar Hb <8 gr/dl berikan transfuse darah. Bila kadar Hb > 8
penatalaksanaan kasus.
1) Plasenta akreta
permukaan plasenta.
2) Plasenta inkreta
miometrium
3) Plasenta perkreta
a. Pengertian
lepas sehingga tidak dapat dilahirkan atau jika dalam waktu menunggu
b. Etiologi
perdarahan pada kala III persalinan kurang lebih 400 cc yang tidak
setelah 30 menit anak lahir, setelah persalinan buatan yang sulit seperti
(2007:814) adalah:
3. Post operasi
a) Transvaginal
b) Transabdominal
419-421) adalah
1. Persiapan
a) Cairan infuse
bagian bawah
49
implantasi plasenta.
lakukan hal yang sama tetapi tali pusat berada dibawah telapak
tangan kanan
4. Mengeluarkan plasenta
139)
20 menit
klorin
benda mati, dapat terjadi plasenta inkarserata, dapat terjadi polip plasenta
Retensio plasenta
MANUAL PLASENTA
Tatalaksana
Tatalaksana
1. Cek kelengkapan 1. Observasi keadaan
plasenta umum, ttv
2. Rujuk untuk 2. Cek kontraksi uterus
kuretase
terdiri atas tujuh langkah. Untuk lebih jelasnya, berikut akan dibahas
evaluasi.
bersama klien.
individu.
selanjutnya.
sebagai berikut:
lain :
1) Keluhan klien
pengkajian.
penanganan segera
waktu lagi.
berkaitan, tetapi dilihat juga dari apa yang akan diperkirakan terjadi
f. Langkah VI : Pelaksanaan
langkah ke-5 secara aman dan efisien. Kegiatan ini bisa dilakukan
oleh bidan atau anggota tim kesehatan yang lain. Jika bidan tidak
a. S = DATA SUBYEKTIF
b. O = DATA OBYEKTIF
terutama data yang diperoleh melalui hasil observasi yang jujur dari
59
keluarga atau orang lain dapat dimasukkan dalam data obyektif ini.
Data ini akan memberikan bukti gejala klinis pasien dan fakta yang
berhubungan diagnosia
keadaan pasien yang setiap saat bisa mengalami perubahan, dan akan
obyektif maka pengkajian data akan menjadi sangat dinamis. Hal ini
tepat.
d. P = PLANNING
saat ini dan yang akan datang. Rencana asuhan disusun berdasarkan
bisa mencapai kriteria tujuan yang ingin dicapai dalam batas waktu