Makalah Positioning
Makalah Positioning
Oleh :
Triska Dewi Pramitasari, SE., MM.
triskadewi_ps@yahoo.com
Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Abdurachman Saleh Situbondo
1
2
DAFTAR ISI
Halaman
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................... 1
1.2 Kegunaan .................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Positioning ...................................................... 3
2.2 Peran Positioning dalam Strategi Pemasaran ...................... 3
2.3 Tujuan Positioning .......................................................... 4
2.4 Cara Penentuan Positioning ................................................ 5
2.5 Syarat Membangun Positioning .......................................... 5
2.6 Kriteria Positioning ....................................................... 6
2.7 Prosedur Positioning .......................................................... 8
2.8 Strategi Positioning ...........................................................
2.9 Langkah-Langkah Mengembangkan Strategi Positioning ........
2.10Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Strategi Positioning ..........
2.11Komunikasi Positioning yang Efektif ......................................
2.12Masalah Positioning .............................................................
2.13Positioning Produk ...............................................................
2.13.1 Pengertian Positioning Produk ...................................
2.13.2 Strategi Positioning Produk ...................................
2.13.3 Proses Positioning Produk .........................................
2.14Contoh Positioning ..............................................................
BAB 3 PENUTUP
3.1. Kesimpulan .............................................................
3.2. Saran ...............................................
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Manfaat
a. Bagi penulis
Tugas makalah ini merupakan kesempatan yang baik untuk dapat memahami
dan menguasai teori Manajemen Pemasaran khususnya yang berhubungan
dengan Bab Positioning.
b. Bagi pihak lain
Sebagai informasi dan bahan referensi bagi penulis lainnya khususnya yang
melakukan penulisan makalah yang sejenis.
5
BAB II
PEMBAHASAN
melakukan riset pemasaran agar dapat memahami cara dan standar yang
digunakan konsumen dalam evaluasi keputusan pembelian.
5. Membuat perceptual map.
Mengetahui bagaimana persepsi konsumen terhadap posisi pesaing (dengan
membuat perceptual map). Pemasar perlu mengidentifikasi posisi yang
ditempati pesaing dengan menggunakan perceptual map yang didasarkan pada
atribut produk, situasi pemakai, atau kelompok pemakai.
6. Mengidentifikasi kesenjangan posisi.
Mengidentifikasi senjang atau gap pada posisi yang ditempati. Melalui analisis
terhadap posisi berbagai produk yang saling bersaing, maka dapat ditentukan
daerah-daerah atau aspek-aspek yang belum tergarap maupun yang telah digarap
banyak pesaing.
7. Merencanakan dan melaksanakan strategi positioning.
Setelah pasar sasaran ditentukan dan posisi yang dikehendaki ditetapkan, maka
pemasar harus merancang program pemasaran yang dapat memastikan bahwa
semua informasi mengenai produk atau merek yang disampaikan kepada pasar
akan menciptakan persepsi yang diinginkan dalam benak konsumen. Jantung
dari strategi positioning ini adalah kampanye promosi.
8. Memantau posisi.
Posisi aktual suatu produk atau merek perlu dipantau setiap saat guna melakukan
penyesuaian terhadap setiap kemungkinan perubahan lingkungan.
dalam benak konsumen yang tertanam kuat adalah brand KFC yang gerainya
telah tersebar di berbagai belahan dunia.
2. Over positioning
Berbanding terbalik dengan kesalahan yang pertama, yang dimaksudkan dengan
over positioning adalah menanamkan brand produk terlalu tinggi di dalam benak
konsumen, sehingga mereka beranggapan bahwa harga jual yang ditawarkan
pastinya kurang terjangkau semua kalangan.
3. Confused positioning
Kesalahan yang ketiga yaitu membuat pelanggan bingung dengan citra brand
yang terlalu banyak klaim ataupun adanya perubahan brand produk yang terlalu
sering. Contohnya saja seperti strategi pemasaran produk keripik pedas maicih
yang sekarang ini pecah menjadi dua kubu dan sama-sama mengusung nama
maicih namun menggunakan gambar atau logo yang berbeda. Strategi seperti ini
ternyata kurang efektif, karena hanya akan membuat pelanggan bingung dan
lambat laun kepercayaan mereka bisa menurun.
4. Doubtful positioning
Dalam kasus ini konsumen sulit untuk mempercayai klaim sebuah brand,
kaitannya dengan fitur suatu produk, harga atau manufakturnya. Contohnya saja
seperti strategi pemasaran sebuah perusahaan yang mengklaim produknya
memiliki kualitas paling bagus, biasanya malah diragukan para konsumen
karena mereka takut hanya termakan promosi.
yang kuat suatu perusahaan perlu melakukan diferensiasi dalam banyak faktor
yaitu: teknologi, harga, kualitas, saluran distribusi atau sasaran konsumennya.
Rumusan positioning yang dikemukakan Kenna (1991:37) menjelaskan
perusahaan sewaktu akan melakukan product positioning perlu
mempertimbangkan 4 (empat) hal kunci utama, disebut sebagai The Golden
Rules of Product. adapun uraiannya sebagai berikut:
1. Perusahaan perlu mengkutitrend dan dinamika pasar, seperti trend
teknologi, persaingan, sosial, dan ekonomi.
2. Perusahaan harus memfokuskan pada posisi teknologi dan kualitas.
3. Perusahaan harus mentargetkan produknya pada segmen pasar tertentu
misalnya pada segmen masyarakat atas, menengah atau bawah. Karena
lebih baik menjadi ikan besar dalam kolam kecil daripada menjadi ikan
kecil di kolam besar (it's better to big fish in a little pond,).
4. Perusahaan harus mau bereksperimen dengan tipe produk baru, kemudian
memperhatikan reaksi pasar. Jika pemakai menyarankan perubahan maka
perusahaan harus menyesuaikan strateginya.
Merurut Philip Kotler (2002 : 247) yang dialih bahasakan oleh Bob
Sabran: “Penempatan produk atau product positioning adalah cara produk
didefinisikan oleh konsumen terhadap atribut penting,tempat di mana produk
berada dalam pikiran konsumen dibandingkan dengan produk pesaing”.
Menurut Cravens (2006: 235) : Posisi produk atau product positioning
adalah cara produk didefinisikan oleh konsumen atas atribut penting atau tempat
yang diduduki produk yang diduduki produk di pikiran konsumen dibanding
produk saingan.
Dari definisi diatas mengandung pengertian bahwa proses positioning
harus dimulai dengan produk itu sendiri. Untuk mencapai Produk positioning
yang kuat suatu perusahaan perlu melakukan diferensiasi dalam banyak faktor
yaitu: teknologi, harga, kualitas, saluran distribusi atau sasaran konsumennya.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Positioning merupakan tindakan perusahaan untuk merancang produk dan
bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Sehingga
dengan demikian konsumen segmen memahami dan menghargai apa yang dilakukan
perusahaan dalam kaitannya dengan para pesaingnya. Positioning juga merupakan
cara sebuah perusahaan untuk menarik hati pelanggan dan dapat mengambil tahta
tertinggi di benak pelanggan. Bukan hal yang aneh jika sebuah perusahaan terus
memberikan janji kepada pelanggan untuk menjadi perusahaan yang terbaik,
memberikan promosi-promosi, dan mengembangkan jasanya, karena ini adalah
sebagian cara yang dilakukan perusahaan untuk menjadi yang nomor 1 ada di benak
pelanggan dan dengan cara inilah, perusahaan dapat membangun image di mata
pelanggan. Oleh karena itu perusahaan harus memiliki suatu karakter yang kuat dan
menjadi nilai plus dibanding produk pesaing.
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan
sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggung jawabkan.
24
DAFTAR PUSTAKA
Cravens, David W. Dan Piercy, Nigel F. 2006. Strategic Marketing. Eighth Edition.New
York: McGrawhill International Edition.
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran Edisi Milenium, Jilid Ke-2. Jakarta
Prenhallindo.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran. Alih Bahasa: Bob
Sabran. Ed. 13.Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 2. Edisi
Keduabelas. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi 12, Jilid 1
dan 2. Alih Bahasa: Bob Sabran, M. M. Jakarta: Erlangga.
Lupioyadi rambat dan Hamdani A, 2006. Manajemen Pemasaran Jasa, Penerbit Salemba
Empat, Jakarta
Mc. Kenna. R. 1991. Relationship Marketing; Successful Strategis for the Age of the
Customer. New York u.a 1991
Keller, Kevin Lane. 2005. “Measuring Brand Equity”. Journal of Marketing and
Management. Ch.26.
Keller, Kevin Lane. 2001. “Building Customer-Based Brand Equity:A Blueprint for
Creating Strong Brands”. Journal of Marketing and Management. Report
Summary 01-107.
Tjiptono, Fandy, 2008. Strategi Pemasaran. Edisi III. Yogyakarta: Andi Offset.