BERCOCOK TANAM
DI Tugas Ini Bertujuan Untuk Menyelesaikan Tugas Profesi Keperawatan Gerontik Program
Profesi Ners
Disusun Oleh :
NPM.1914901110058
1. Latar Belakang
Jumlah penduduk lansia di Indonesia berada di nomor empat terbesar di dunia setelah
China, India, dan Amerika. Jumlah lansia besar namun tetaplah menjadi kaum
minoritas di lingkungannya karena akibat dari sikap sosial yang tidak menyenangkan.
Selain itu faktor yang menyebabkan lansia sebagai kaum minoritas adalah usia lanjut
yang merupakan periode kemunduran, terjadinya perubahan fisik, dan kurangnya
adaptasi lansia yang buruk pada lingkungannya (Azizah, 2011).
Faktor yang mempengaruhi stres pada lansia ada dua, yaitu faktor internal dan
eksternal. Faktor internal adalah sumber stres yang berasal dari diri seseorang sendiri,
seperti penyakit dan konflik. Sedangkan faktor eksternal adalah sumber stres yang
berasal dari luar diri seseorang seperti keluarga dan lingkungan. Stres juga dapat
menimbulkan dampak negatif, misalnya: pusing, tekanan darah tinggi, mudah marah,
sedih, sulit berkonsentrasi, nafsu makan berubah, tidak bisa tidur ataupun merokok
terus menerus (Niken, 2014).
Menurut Isnaeni (2010), untuk menghindari dampak dari stres, maka diperlukan
adanya suatu pengelolaan stres yang baik. Dalam mengelola stres dapat dilakukan
dengan terapi farmakologi yang meliputi penggunaan obat cemas (axiolytic) dan anti
depresi (anti depressant), serta terapinonfarmakologi yang meliputi pendekatan
perilaku, pendekatan kognitif, serta relaksasi. Salah satu jenis terapi yang dapat
mengurangi stres dan belum banyak di terapkan di Indonesia adalah terapi life review
atau terapi telaah pengalaman hidup.
2. Tujuan
A. Tujuan Umum
Setelah selesai mengikuti terapi modalitas : terapi berkebun klien mampu
beradaptasi terhadap situasi, lebih banyak aktivitas dan lebih mandiri.
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti terapi modalitas : terapi bercocok tanam diharapkan klien
dapat:
1) Meningkatkan interaksi sosial dengan orang lain, meningkatkan rasa kasih
sayang terhadap seseorang dan lingkungan.
2) Merasa nyaman, mengurangi stress, menurunkan depresi dan kecemasan.
3) Mengekspresikan perasaan dan melepaskan tekanan emosi yang dihadapi.
4) Meningkatkan control diri dan perasaan berharga.
5) Mengubah perilaku.
6) Mengembangkan kreatifitas.
7) Hiburan atau kegiatan yang menyenangkan.
BAB II
1. Kriteria Klien
- Lansia berumur 65 tahun. Klien berjenis kelamin perempuan.
- Lansia yang masih bisa bergerak dan sehat secara fisik
- Klien yang kooferatif
2. Pelaksanaan
Hari/ Tanggal : Selasa, 30 Juni 2020
Waktu : 14: 00
Tempat : Rumah Ny.A
Penyaji : Rahma Febrianti
3. Rencana kegiatan
a) Kegiatan : Bercocok tanam
b) Materi : Tentang terapi modalitas bercocok tanam
c) Media : Tanaman dan pot dll
d) Denah ruang pertemuan
Keterangan :
: Dokumentasi
: Kamar
: Rumah
4. Susunan Acara
5. Kriteria Evaluasi
a) Evaluasi struktur
- Mampu melakukan kegiatan bercocok tanam
- Peserta berperan aktif selama proses terapi modalitas bercocok tanam
b) Evaluasi proses
Evaluasi proses dilakukan oleh penyaji terhadap jalannya acara dan kesesuaian
dengan tujuan yang diharapkan. Evaluasi hasil ditentukan berdasarkan kriteria :
- Klien melakukan dengan baik kegiatan yang dilakukan
- Suasana kagiatan kondusif
c) Evaluasi hasil
- Respons verbal yang ditunjukkan oleh klien baik
BAB III
MATERI PENYELUHAN
Mubarak, wahit ikbal. 2006. Buku Ajar Ilmu Keperawatan Komunitas 2. Jakarta:
Martono, Hadi dan Kris Pranarka.2010.Buku Ajar Boedhi-Darmojo Geriatri (Ilmu Kesehatan
Usia Lanjut).Edisi IV.Jakarta : Balai Penerbit FKUI
Rahma Febrianti,S.Kep
Preseptor Akademik