Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL TERAPI MODALITAS

BERCOCOK TANAM

DI Tugas Ini Bertujuan Untuk Menyelesaikan Tugas Profesi Keperawatan Gerontik Program
Profesi Ners

Disusun Oleh :

RAHMA FEBRIANTI, S.Kep

NPM.1914901110058

PROGRAM STUDI PROFESI NERS A


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Jumlah penduduk lansia di Indonesia berada di nomor empat terbesar di dunia setelah
China, India, dan Amerika. Jumlah lansia besar namun tetaplah menjadi kaum
minoritas di lingkungannya karena akibat dari sikap sosial yang tidak menyenangkan.
Selain itu faktor yang menyebabkan lansia sebagai kaum minoritas adalah usia lanjut
yang merupakan periode kemunduran, terjadinya perubahan fisik, dan kurangnya
adaptasi lansia yang buruk pada lingkungannya (Azizah, 2011).

Proses menua akan terjadi perubahan-perubahan baik anatomis, biologis, fisiologis


maupun psikologis. Gejala-gejala kemunduran fisik antara lain kulit mulai
mengendur, timbul keriput, mulai beruban, pendengaran dan penglihatan berkurang,
mudah lelah, gerakan mulai lamban dan kurang lincah masalah tersebut akan
berpotensi pada masalah kesehatan baik secara umum maupun kesehatan jiwa
(Juniarti 2008). Adanya perubahan-perubahan yang dialami lansia, seperti perubahan
pada fisik, psikologis, spiritual, dan psikososial menyebabkan lansia mudah
mengalami stres (Azizah, 2011).

Faktor yang mempengaruhi stres pada lansia ada dua, yaitu faktor internal dan
eksternal. Faktor internal adalah sumber stres yang berasal dari diri seseorang sendiri,
seperti penyakit dan konflik. Sedangkan faktor eksternal adalah sumber stres yang
berasal dari luar diri seseorang seperti keluarga dan lingkungan. Stres juga dapat
menimbulkan dampak negatif, misalnya: pusing, tekanan darah tinggi, mudah marah,
sedih, sulit berkonsentrasi, nafsu makan berubah, tidak bisa tidur ataupun merokok
terus menerus (Niken, 2014).

Menurut Isnaeni (2010), untuk menghindari dampak dari stres, maka diperlukan
adanya suatu pengelolaan stres yang baik. Dalam mengelola stres dapat dilakukan
dengan terapi farmakologi yang meliputi penggunaan obat cemas (axiolytic) dan anti
depresi (anti depressant), serta terapinonfarmakologi yang meliputi pendekatan
perilaku, pendekatan kognitif, serta relaksasi. Salah satu jenis terapi yang dapat
mengurangi stres dan belum banyak di terapkan di Indonesia adalah terapi life review
atau terapi telaah pengalaman hidup.
2. Tujuan
A. Tujuan Umum
Setelah selesai mengikuti terapi modalitas : terapi berkebun klien mampu
beradaptasi terhadap situasi, lebih banyak aktivitas dan lebih mandiri.
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti terapi modalitas : terapi bercocok tanam diharapkan klien
dapat:
1) Meningkatkan interaksi sosial dengan orang lain, meningkatkan rasa kasih
sayang terhadap seseorang dan lingkungan.
2) Merasa nyaman, mengurangi stress, menurunkan depresi dan kecemasan.
3) Mengekspresikan perasaan dan melepaskan tekanan emosi yang dihadapi.
4) Meningkatkan control diri dan perasaan berharga.
5) Mengubah perilaku.
6) Mengembangkan kreatifitas.
7) Hiburan atau kegiatan yang menyenangkan.
BAB II

SISTEM MATIKA KEGIATAN

1. Kriteria Klien
- Lansia berumur 65 tahun. Klien berjenis kelamin perempuan.
-  Lansia yang masih bisa bergerak dan sehat secara fisik
- Klien yang kooferatif

2. Pelaksanaan
Hari/ Tanggal : Selasa, 30 Juni 2020
Waktu : 14: 00
Tempat : Rumah Ny.A
Penyaji : Rahma Febrianti

3. Rencana kegiatan
a) Kegiatan : Bercocok tanam
b) Materi : Tentang terapi modalitas bercocok tanam
c) Media : Tanaman dan pot dll
d) Denah ruang pertemuan

Keterangan :

: Moderator, penyaji, fasilitator

: Dokumentasi

: Kamar

: Rumah
4. Susunan Acara

No Langkah-langkah Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan


sasaran
1 Pembukaan 10 menit - Memberi salam lansia
pembuka dan
perkenalan diri
- Menjelaskan  tujuan
- Kontrak waktu
2 Penjelasan 10 menit - Menjelaskan lansia
pentingnya terapi
modalitas lansia
3 Demontrasi/ kerja 10 Menit - Mengajarkan lansia
bercocok tanam
4 Evaluasi 10 menit - mengeksplorasi lansia
perasaan lansia
- memberikan umpan
balik positif pada
keluarga dan lansia
5 Penutup 5 menit - Tanya jawab lansia
- Memberikan salam
penutup

5. Kriteria Evaluasi
a) Evaluasi struktur
- Mampu melakukan kegiatan bercocok tanam
- Peserta berperan aktif selama proses terapi modalitas bercocok tanam

b) Evaluasi proses
Evaluasi proses dilakukan oleh penyaji terhadap jalannya acara dan kesesuaian
dengan tujuan yang diharapkan. Evaluasi hasil ditentukan berdasarkan kriteria :
- Klien melakukan dengan baik kegiatan yang dilakukan
- Suasana kagiatan kondusif

c) Evaluasi hasil
- Respons verbal yang ditunjukkan oleh klien baik
BAB III
MATERI PENYELUHAN

1. Pengertian Terapi Modalitas


Terapi Modalitas merupakan suatu cara pendekatan agar lanjut usia dapat beradaptasi
terhadap situasi, lebih mampu merawat diri sendiri, banyak aktivitas dan lebih
mandiri. Salah satu terapi modalitas pada lanjut usia untuk menurunkan tingkat
gangguan psikologis adalah terapi berkebun, yaitu terapi dengan menggunakan
berkebun secara terapeutik untuk meningkatkan fungsi fisik, psikologis, kognitif,
perilaku dan fungsi sosial serta meningkatkan hubungan yang terapeutik, juga dapat
memperbaiki, memelihara dan meningkatkan status fisik dan mental (Nugroho, 2014).

2. Pengertian Terapi Berkebun


Terapi berkebun dimulai dengan membangun hubungan dan kepercayaan serta rasa
aman dan membuat kanjut usia merasa lebih baik dengan memanfaatkan waktu
luangnya. Jenis terapi berkebun adalah kegiatan bercocok tanam, mencangkok,
merawat dan memelihara tanaman sehingga energy yang dikeluarkan akan
menghasilkan keringat (Nugroho, 2014).
DAFTAR PUSTAKA

Mubarak, wahit ikbal. 2006. Buku  Ajar Ilmu Keperawatan Komunitas 2. Jakarta:

 Martono, Hadi dan Kris Pranarka.2010.Buku Ajar Boedhi-Darmojo Geriatri (Ilmu Kesehatan
Usia Lanjut).Edisi IV.Jakarta : Balai Penerbit FKUI

Mubarak, Wahid Iqbal.2009.Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi.Jakarta :


Salemba Medika

Maryam, R.Siti.2008.Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya.Jakarta : Salemba Medika

Stockslager, Jaime L.2007.Buku Saku Asuhan Keparawatan Geriatrik.Edisi II.Jakarta : EGC

Watson, Roger.2003.Perawatan Pada Lansia.Jakarta : EGC

Pudjiastuti, Sri Surini dan Budi Utomo.2003.Fisioterapi Pada Lansia.Jakarta : EGC

Yosef, Iyus. 2007. Keperawatan Jiwa. Bandung: PT Refika Aditama.


Banjarmasin, Juni 2020
Ners Muda,

Rahma Febrianti,S.Kep

Preseptor Akademik

(Ica Lisnawati, Ns.,M.Kep)

Anda mungkin juga menyukai