Anda di halaman 1dari 3

1.

Remaja
Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Masa remaja adalah masa peralihan
manusia dari anak-anak menuju dewasa. remaja dapat didefinisikan secara biologis sebagai
perubahan fisik yang ditandai oleh permulaan pubertas dan penghentian pertumbuhan fisik;
secara kognitif, perubahan dalam kemampuan berpikir secara abstrak atau secara sosial ini
merupakan persiapan untuk menjadi orang dewasa. Perubahan pubertas dan biologis utama
termasuk perubahan pada organ seks , tinggi, berat, dan massa otot, serta perubahan besar
dalam struktur otak.

Perkembangan pada diri remaja sebagian besar dipengaruhi oleh aktivitas hormonal. Hormon
memainkan peran organisasional, membuat tubuh berperilaku dengan cara tertentu begitu
pubertas dimulai. perubahan hormon selama masa remaja memicu perubahan perilaku dan
fisik. Lonjakan produksi hormon pada diri remaja menyebabkan sejumlah perubahan fisik seperti
suara yang lebih dalam dan tumbuh jakun pada anak laki-laki dan perkembangan payudara serta
pinggul yang lebih melengkung pada anak perempuan. Sc:
https://id.wikipedia.org/wiki/Remaja#:~:text=Dalam%20mempelajari%20perkembangan
%20remaja%2C%20remaja,periode%20persiapan%20untuk%20menjadi%20orang
17:38, remaja, Halaman ini terakhir diubah pada 6 Oktober 2020, pukul 23.12.

Prubahan hormon yang drastic juga menybabkan remaja gampang mengalami krisis mental yang
berdampak besar pada mood (suasana hati) dan perilaku remaja. Remaja menjadi labil karena
memang hormonnya sedang tidak mau diganggu. Sc : detikhealth, Selasa, 12 Apr 2011 11:57
WIB, Jangan Ganggu Hormon Remaja, https://health.detik.com/ibu-dan-anak/d-
1614292/jangan-ganggu-hormon-remaja
17:55
2. Pola tidur
a. Definisi pola tidur
Pola tidur adalah suatu sistem yang berhubungan satu sama lainnya, dimana hilangnya
kesadaran seseorang yang bukan hanya keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan tetapi
suatu urutan siklus yang berulang dengan ciri adanya aktifitas yang minim, memiliki
kesadaran yang bervariasi terhadap perubahan fisiologis dan terjadi penurunan respon
terhadap rangsangan dari luar, namun dapat dibangunkan kembali dengan indra atau
rangsangan yang sangat cukup. Sc : http://siapkreatifbersama.blogspot.com/2016/04/v-
behaviorurldefaultvmlo.html
b. Factor” yang mempengaruhi pola tidur
Berikut beberapa factor yang dapat mempengaruhi pola tidur seseorang yaitu :
1. Status Kesehatan
Seseorang yang kondisi tubuhnya sehat memungkinkan ia dapat tidur dengan nyenyak.
Tetapi pada orang yang sakit dan rasa nyeri, tidur tidak akan nyenyak sehingga kebutuhan
tidurnya tidak terpenuhi dengan baik.
2. Lingkungan : Keadaan lingkungan yang tenang dan nyaman bagi seseorang dapat
mempercepat terjadinya proses tidur (Hidayat, 2008).
3. Stress Psikologis
Saat tubuh dalam kondisi cemas, norepinefrin darah akan meningkat melalui sistem saraf
simpatis. Maka dari itu, cemas dan depresi dapat menyebabkan gangguan pada frekuensi
tidur.
4. Diet / Nutrisi
Terpenuhinya kebutuhan nutrisi yang cukup dapat mempercepat proses tidur. Protein yang
tinggi seperti pada keju, susu, daging, dan ikan tuna dapat mempercepat proses tidur, karena
adanya triptofan yang merupakan asam amino dari protein yang dicerna (Hidayat, 2008).
Sebaliknya minuman yang mengandung kafein maupun alkohol akan mengganggu tidur
(Asmadi, 2008).
5. Gaya Hidup
Kelelahan dapat mempengaruhi pola tidur seseorang. Saat tubuh mengalami kelelahan, maka
tidur akan nyenyak, namun jika tubuh mengalami kelelahan yang berlebih, maka tidurnya
dapat terganggu.
6. Obat – Obatan
Beberapa jenis obat dapat mempengaruhi proses tidur seperti golongan obat diuretic dan
beta bloker yang dapat menyebabkan timbulnya insomnia, kafein dapat meningkatkan saraf
simpatis yang menyebabkan kesulitan untuk tidur, anti depresan& golongan narkotik dapat
membuat seseorang mudah mengantuk.
7. Motivasi
Motivasi merupakan suatu dorongan atau keinginan seseorang untuk tidur, yang dapat
mempengaruhi proses tidur. Selain itu adanya keinginan untuk menahan tidak tidur dapat
menimbulkan gangguan proses tidur (Hidayat, 2008).

Jadi faktor yang mempengaruhi pola tidur terdiri dari : status kesehatan, lingkungan, stress
psikologis, diet/nutrisi, gaya hidup, obat-obatan, dan motivasi.
c. Bagaimana pola tidur sehat
Pola tidur yang baik yaitu saat kebutuhan durasi/jam tidurnya terpenuhi. Durasi jam tidur
antara satu orang dan lainnya bisa berbeda-beda tergantung usia. Semakin bertambah usia
seseorang, kebutuhan waktu tidur cenderung semakin berkurang. Bayi rata-rata
membutuhkan 17 jam waktu tidur setiap hari, sementara durasi jam tidur orang dewasa yang
disarankan adalah 7 jam setiap malam.
Berikut adalah rekomendasi jam tidur yang baik menurut National Sleep Foundation sesuai
dengan kelompok usia:
- Bayi baru lahir (0-3 bulan): 14-17 jam setiap hari
- Bayi (4-11 bulan): 12-15 jam setiap hari.
- Balita (1-2 tahun): 11-14 jam setiap hari.
- Prasekolah (3-5 tahun): 10-13 jam setiap hari.
- Usia sekolah (6-13 tahun): 9-11 jam setiap hari.
- Dewasa muda (18-25 tahun): 7-9 jam setiap hari.
- Dewasa (26-64 tahun): 7-9 jam setiap hari.
- Lansia (65 tahun ke atas): 7-8 jam setiap hari. Sc : https://www.sehatq.com/artikel/ayo-
cari-tahu-berapa-durasi-jam-tidur-yang-baik-sesuai-kelompok-usia

d. Cara mengatur pola tidur agar tetap berkualitas


Memenuhi durasi jam tidur akan sangat bermanfaat bagi tubuh. Tidak cuma bangun lebih
segar, hal ini juga membantu menjaga berat badan tetap ideal, mengurangi stres, hingga
menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.
Untuk memenuhi jam tidur yang baik dapat dimulai dengan mengubah pola hidup yang
dijalani. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatur pola tidur agar
tetap berkualitas.
- Saat siang hari
 Melakukan olahraga secara rutin. Jadwalkanlah waktu olahraga beberapa jam
sebelum berolahraga.
 Meningkatkan aktivitas di bawah paparan sinar matahari. Langkah ini dapat
membantu menjaga ritme sirkadian tubuh Anda. Ritme sirkadian adalah jam tubuh
yang mengatur kapan tubuh tidur dan bangun.
 Tidak tidur siang terlalu lama, terutama apabila sudah sore hari.
- Sesaat sebelum tidur
 Batasi konsumsi kafein, alkohol, dan nikotin di malam hari. Pasalnya ketiga zat tersebut dapat
berisiko mengganggu waktu tidur, termasuk membuat tubuh sulit tertidur.
 Lakukan kegiatan yang bertujuan merelaksasi tubuh sebelum tidur, seperti mandi air hangat,
minum susu hangat atau mendengarkan lagu-lagu yang menenangkan.
 Matikan ponsel minimal 30 menit sebelum waktu tidur. Cahaya yang berasal dari
ponsel dapat merangsang otak sehingga membuat Anda menjadi sulit untuk terlelap.
 Buat suasana yang nyaman saat akan tidur.

3. Asumsi penelitian
Pola tidur remaja akan banyak berubah di masa pandemi corona ini, kebanyakan akan menjadi
lebih buruk atau menjadi berantakan. Hal ini disebabkan oleh aktivitas fisik yang berkurang, tugas
sekolah yang banyak, maupun hal hal lain yang membuat mereka overthingking dan stress saat
pandemi corona. Otomatis hal tersebut membuat kualitas tidur mereka kurang baik.

Anda mungkin juga menyukai