Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEPERAWATAN

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

DENGAN GANGGUAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) PADA NY. A

DI DIWILAYAH PUSKESMAS BASIRIH BARU BANJARMASIN

DOSEN PEMBIMBING : MUHAMMAD HUSNI S.,Kep.,Ns, M.Kes

DISUSUN OLEH :

NAMA : ARUM EKA WULANDARI

NIM : 11409718004

P RO G R AM S TU DI DI I I K EP ER A W AT A N

AK AD E M I KE PE R AW A T A N KE SD A M V I / T AN J UN G P U R A

BA NJ A R M A SI N

20 20
LEMBAR PERSETUJUAN

NAMA : ARUM EKA WULANDARI

NIM : 11409718004

TINGKAT : III A ( R. MURAI)

SAYA YANG BERTANDA TANGAN DIBAWAH INI TELAH MENYELESAIKAN ASUHAN


KEPERAWATAN PADA NY. A DENGAN KASUS CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF)

Mengetahui

PEMBIMBING AKADEMIK MAHASISWA

MUHAMMAD HUSNI S.,Kep.,Ns, M.Kes ARUM EKA WULANDARI


ASUHAN KEPERAWATAN

1. PENGKAJIAN
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. A
Umur : 76 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : Sarjana Pendidikan
Pekerjaan : PNS
Agama : Islam
Suku/ bangsa : Indonesia
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Jln. Ampera Rt. 30
Diagnosa Medis : CHF

B. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. S
Umur : 77 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Polisi
Agama : Islam
Alamat : Jln. Ampera Rt. 30
Hubungan Dengan : Suami

C. Riwayat Penyakit
1. Keluhan Utama
Keluhan saat ini pasien mengatakan cepat lelah , badan terasa lemas saat
Beraktivitas
2. Riwayat Penyakit Sekarang.
Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 30 September 2020 pukul 10.30 wita
Klien mengatakan sudah lama menderita gagal jantung sekitar 6 tahunan klien
juga pernah opname 2x dirumah sakit ansari saleh banjarmasin awal mula
penyakitnya klien merasakan nyeri pada dada sebelah kiri, badan terasa lemas
dan hampir pingsan pengobatan yang dilakukan saat ini klien meminum obat
herbal dan terapi dirumah

3. Riwayat Penyakit Dahulu.


Klien mengatakan memiliki riwayat hipertensi,maag,jantung dan gula darah tinggi

4. Riwayat Penyakit Keluarga


Klien mengatakan bahwa di keluarganya memiliki riwayat Jantung yaitu dari
ayahnya.

Genogram

Keterangan :

: laki – laki

: Perempuan
: Pasien

: Meninggal

: Tinggal Serumah

: Garis Keturunan

D. Pemeriksaan Fisik ( saat pengkajian)


1. Keadaan Umum
Kesadaran : Composmentis (E4 + V5 + M6 = 15)
Penampilan : Bersih
Tanda Vital- Vital
TD :180/100 mmHg
N :78x/m
RR :20x/m
Suhu : 36,5”C

2. Kulit ( data subjektif, data objektif)


Kulit klien bersih, tidak terdapat perubahan, tugor kulit tidak elastis, tidak ada
ulkus/ luka, warna kulit klien kuning langsat.

3. Kepala dan leher ( Data Obyektif & Data Subyektif )


Keadaan kepala dan leher klien bersih, leher tidak ada pembesaran kelenjar
maupun tumor, bagian kepala terasa pusing.

4. Mata ( Penglihatan ) (Data Obyektif & Data Subyektif)


Keadaan mata klien bersih, fungsi penglihatan klien tidak kabur,tidak terdapat
peradangan pada mata klien.

5. Hidung (Penciuman) (Data Obyektif & Data Subyektif )


Keadaan hidung klien bersih, fungsi penciuman klien normal, tidak terdapat
secret, tidak terdapat adanya polip.
6. Telinga (pendengaran) (Data Obyektif & Data Subyektif )
Telinga klien bersih, simetris dan tidak ada gangguan pendengaran, tidak ada
kelainan bentuk pada telinga, fungsi pendengaran klien baik.

7. Mulut (Pengecapan) (Data Obyektif & Data Subyektif )


Keadaan mulut klien bersih, tidak ada gangguan saat menelan, tidak ada
peradangan pada mulut atau bagian gigi tidak ada kelainan bentuk pada mulut.,
fungsi pengecapan klien baik, bisa membedakan rasa asin, pahit dan manis.

8. Dada (Pernafasan dan sirkulasi) (Data Obyektif & Data Subyektif)


Irama jantung regular, ada nyeri dada, bunyi jantung normal, akral dingin, tidak
ada acites, tidak mengalami clubbing finger, tidak ada oedem, kaki tidak kram,
klien pusing, tidak ada palpitasi, TD : 180/100 mmHg, HR : 78 x/ menit

Inspeksi paru: Dada Simetris, Frekuensi pernafasan: 20 x/menit

Auskultasi dada: Vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan.

Palpasi: ada nyeri tekan

9. Abdomen ( Data Objektif & Data Subjektif )


Keadaan abdomen tidak ada benjolan dan, tidak ada nyeri.

10. Ekstermitas Atas Bawah ( Data Objektif & Data Subjektif )


Keadaan ektermitas klien baik, tidak terdapat gangguan pada ekstermitas, klien
tidak mempunyai kelainan dan trauma pada ekstermitas atas dan bawah.

11. Genetelia ( Data Objektif & Data Subjektif )


Sirklus haid pada pasien sudah tidak normal lagi di karenakan faktor usia.
E. Pola Kebiasaan Sehari-hari ( Kebutuhan Fisik, Psikologi, Sosial, Spiritual
(Data Objektif & Data subjektif )

1. Pola persepsi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan


- Klien mengatakan tidak pernah mengontrol dan memeriksakan
penyakitnya selama pandemi ini, sebelumnya klien mengatakan
memeriksakan kondisi penyakitnya dirumah sakit
- Klien mengatakan memiliki beberapa alat terapi untuk perawatan
kesehatanya di rumah

2. Nutrisi (Data Subjektif & Data Objektif )


Di Rumah: Kebiasaan makan klien dirumah teratur, klien makan 3x sehari dan
minum air putih 5 gelas/ hari.

3. Pola Eliminasi (Data Subjektif & Data Objektif )


Di Rumah : Kebiasaan BAK klien teratur, tidak ada gangguan BAK.

4. Pola Aktivitas- latihan (Data Subjektif & Data Objektif )


Di Rumah: Aktivitas sehari-hari pasien yaitu membersihkan rumahnya dan jika
sering melakukan aktivitas terlalu lama pasien mudah lelah, Pasien juga rutin
melaksanakan pengajian rutin diarea rumahnya dan Pasien tidak pernah
melakukan olahraga karena faktor usia.

5. Pola Istirahat dan tidur (Data Subjektif & Data Objektif )


Di Rumah : Pasien tidur selama 6 jam/hari di malam hari, dan tidur 3 jam/hari di
siang hari. Dan tidak mempunyai kebiasaan sebelum tidur dan sesudah tidur.

6. Pola Persepsi kognitif (Data Subjektif & Data Objektif )


Klien mengatakan tidak pernah memperhatikan penyakit yang di alaminya.

7. Pola persepsi terhadap diri (Data Subjektif & Data Objektif )


Identitas klien, klien mampu mengenali dirinya sediri ketika ditanya oleh
keluarganya.
8. Pola hubungan-peran interaksi sosial (Data Subjektif & Data Objektif )
Klien dapat berkomunikasi dengan orang sekitarnya dengan baik, tidak ada
gangguan dalam berkomunikasi.

9. Pola seksual (Data Subjektif & Data Objektif )


Tidak ada keluhan dari seksualitas klien.

10. Pola Stres-koping (Data Subjektif & Data Objektif )


Hubungan klien dengan orang lain baik, klien ikut berorganisasi dilingkungan
tetangganya.

11. Pola kepercayaan diri dan nilai keyakinan (Data Subjektif & Data Objektif )
Klien beragama islam, klien mengatakan hanya berdoa untuk kesembuhanya.
F. Prosedur Diagnostik

NO Hari Tanggal Jenis Pemeriksaan Nilai Normal Hasil

1 tidak terkaji tidak terkaji tidak terkaji tidak terkaji

II. ANALISA DATA


No Data Objektif/ Subjektif Etiologi Masalah
1. DS : cardiac output penurunan curah
- Pasien mengatakan cepat jantung
lelah badan terasa lemas
- Pasien mengatakan nyeri
pada dada sebelah kiri
- Pasien mengatakan nyeri
saat beraktivitas
P : nyeri timbul saat
beraktivitas
Q : nyeri seperti ditusuk
tusuk
R : nyeri pada dada
sebelah kiri
S : skala nyeri 4 (1-10) 4
sedang
T : hilang timbul kurang
lebih 30 menit saat
kambuh
DO :
- Pasien tampak tidak sehat
- TTV:
TD :180/100 mmHg
N :78x/m
RR :20x/m
Suhu : 36,5”C
2. DS : kurang informasi Defisiensi
- Pasien mengatakan tidak tentang penyakit pengetahuan
mengerti tentang jantung
penyakitnya
DO :
- Pasien tampak bingung
jika ditanya tentang gagal
jantung
- TTV
TD :180/100 mmHg
N :78x/m
RR :20x/m
Suhu :36,5”C

III. DAFTAR MASALAH


No Diagnosa Keperawatan Tanggal Muncul Tanggal Teratasi
1. Penurunan curah jantung b.d 30 september 2020 -
cardiac output
2. Defisiensi pengetahuan b.d 30 september 2020 -
kurang informasi tentang
penyakit jantung

IV. RENCANA KEPERAWATAN


No Diagnosa Tujuan & Intervensi Rasional
Keperawatan Kriteria hasil
1. Penurunan curah Tujuan : 1. Auskultasi 1. takikardi
jantung b.d setelah nadi apical biasanya
cardiac output dilakukan 2. Auskultasi muncul
asuhan bunyi jantung meskipun
keperawatan 3. Monitor TTV pasien dalam
selama 1x45 4. Kaji skala kondisi istirahat,
menit nyeri untuk
diharapkan 5. Anjurkan mengompensasi
curah jantung pasien untuk penurunan
adekuat istirahat kontraktilitas
dengan: dengan posisi ventrikular
- TTV dalam semi fowler 2. S1 dan S2
batas 6. Berikan mungkin
normal pendidikan terdengar lemah
- Denyut kesehatan akibat
jantung tentang CHF penurunan
dalam kemampuan
batas jantung untuk
normal memompa
- Irama irama gallop
jantung 3. pada gagal
teratur jantung awal
dan kronis
tekanan
pembuluh darah
sistemik
meningkat
4. untuk
mengetahui
perkembangan
nyeri yang
dirasakan
5. untuk
meningkatkan
efesiensi
jantung
6. untuk
menambah
pengetahuan
pasien
2. Defisiensi Setelah 1. Kaji tingkat 1. Untuk
pengetahuan dilakukan pengetahuan mengetahui
b.d kurang tindakan pasien terkait pengetahuan
informasi keperawatan dengan pasien terkait
tentang 1x45 menit proses penyakitnya
penyakit diharapkan penyakit yang 2. Agar
jantung pasien dapat spesifik. menambah
mengerti 2. Jelaskan pengetahuan
tentang patofisiologi mengenai anfis
penyakit penyakit jantung
jantung, dan 3. Untuk
dengan kriteria bagaimana mengetahui
hasil: hubungann tanda gejala
- Tanda dan ya dengan dari penyakit
gejala awal anfis, pasien
penyakit sesuai 4. Menambah
kebutuhan.
- Tanda dan wawasan
3. Jelaskan
gejala pasien agar
tanda dan
memburukn selalu bisa
gejala
ya penyakit meminimalkan
umum dari
- Strategi faktor resiko
penyakit
untuk 5. Olahraga
yang
mengurangi membantu
dialami
faktor risiko mengurangi
pasien
- Manfaat gejala yang
4. Edukasi
mendampin dialami pasien
pasien
gkan diet
mengenai
rendah tindakan
kolesterol untuk
dan rendah mengkontro
lemak l atau
- Manfaat meminimalk
istirahat an gejala,
yang cukup sesuai
- Manfaat kebutuhan.
olahraga 5. Instruksikan
teratur pasien
untuk
melakukan
olahraga
yang
progresif
secara
teratur,
sebagaima
na
mestinya.

V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No Hari/tanggal Diagnosa Implementasi


Keperawatan
1. kamis, Penurunan curah 1. Mengauskultasi nadi apical
1 oktober 2020 jantung b.d cardiac 2. Mengauskultasi bunyi jantung
output 3. Memonitor TTV
4. Mengkaji skala nyeri
5. Menganjurkan pasien untuk
istirahat dengan posisi semi fowler
6. Memberikan pendidikan kesehatan
tentang CHF
2. kamis, Defisiensi 1. Mengkaji tingkat pengetahuan
1 oktober 2020 pengetahuan b.d pasien terkait dengan proses
kurang informasi penyakit yang spesifik.
tentang penyakit 2. Menjelaskan patofisiologi
jantung penyakit dan bagaimana
hubungannya dengan anfis,
sesuai kebutuhan.
3. Menjelaskan tanda dan gejala
umum dari penyakit yang dialami
pasien
4. Mengedukasi pasien mengenai
tindakan untuk mengkontrol atau
meminimalkan gejala, sesuai
kebutuhan.
5. Menginstruksikan pasien untuk
melakukan olahraga yang
progresif secara teratur,
sebagaimana mestinya.

No Hari/tanggal Diagnosa Implementasi


Keperawatan
1. Jumat, Penurunan curah 1. Mengauskultasi nadi apical
2 oktober 2020 jantung b.d cardiac 2. Mengauskultasi bunyi jantung
output 3. Memonitor TTV
4. Mengkaji skala nyeri
5. Menganjurkan pasien untuk istirahat
dengan posisi semi fowler
6. Memberikan pendidikan kesehatan
tentang CHF

No Hari/tanggal Diagnosa Implementasi


Keperawatan
1. Sabtu, Penurunan curah 1. Mengauskultasi nadi apical
3 oktober 2020 jantung b.d cardiac 2. Mengauskultasi bunyi jantung
output 3. Memonitor TTV
4. Mengkaji skala nyeri
5. Menganjurkan pasien untuk istirahat
dengan posisi semi fowler
6. Memberikan pendidikan kesehatan
tentang CHF

VI. CATATAN PERKEMBANGAN

No Hari/tanggal Jam Diagnosa Perkembangan


1. kamis, 16.00 Penurunan S:
1 oktober 2020 WITA curah jantung - Pasien mengatakan
b.d cardiac badan lemas
output - Pasien mengatakan
nyeri pada dada
sebelah kiri
- Pasien mengatakan
nyeri saat beraktivitas
P : nyeri timbul saat
beraktivitas
Q : nyeri seperti ditusuk
tusuk
R : nyeri pada dada
sebelah kiri
S : skala nyeri 4 (1-10)
4 sedang
T : hilang timbul kurang
lebih 30 menit saat
kambuh
O:
- Pasien tampak lebih
baik
- TTV:
TD :180/100 mmHg
N :78x/m
RR :20x/m
Suhu : 36,5”C
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
I :
- Monitor TTV
- Kaji skla nyeri
- Anjurkan pasien posisi
semi fowler
E : nyeri hilang
2. Kamis 16.00 Defisiensi S:
01 oktober 2020 WITA pengetahuan - Pasien mengatakan
b.d kurang mulai mengerti tentang
informasi penyakitnya
tentang O:
penyakit - Pasien tampak sedikit
jantung mengetahui tentang chf
- TTV
TD :180/100 mmHg
N :78x/m
RR :20x/m
Suhu :36,5”C
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
I : Menjelaskan tanda gejala
dan mengkaji tingkat
pengetahuan klien akan
penyakitnya
E : klien mampu memahami
dan mengenali masalah yang
diderita

No Hari/tanggal Jam Diagnosa Perkembangan


1. Jumat, 16.00 Penurunan S:
2 oktober 2020 WITA curah jantung - Pasien mengatakan
b.d cardiac badan lemas
output - Pasien mengatakan
nyeri pada dada
sebelah kiri
- Pasien mengatakan
nyeri saat beraktivitas
P : nyeri timbul saat
beraktivitas
Q : nyeri seperti ditusuk
tusuk
R : nyeri pada dada
sebelah kiri
S : skala nyeri 4 (1-10)
4 sedang
T : hilang timbul kurang
lebih 30 menit saat
kambuh
O:
- Pasien tampak lebih
baik
- TTV:
TD :180/100 mmHg
N :78x/m
RR :20x/m
Suhu : 36,5”C
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
I :
- Monitor TTV
- Kaji skla nyeri
- Anjurkan pasien posisi
semi fowler
E : nyeri hilang

No Hari/tanggal Jam Diagnosa Perkembangan


1. Sabtu 16.00 Penurunan S:
3 oktober 2020 WITA curah jantung - Pasien mengatakan
b.d cardiac badan lemas
output - Pasien mengatakan
nyeri pada dada
sebelah kiri
- Pasien mengatakan
nyeri saat beraktivitas
P : nyeri timbul saat
beraktivitas
Q : nyeri seperti ditusuk
tusuk
R : nyeri pada dada
sebelah kiri
S : skala nyeri 4 (1-10)
4 sedang
T : hilang timbul kurang
lebih 30 menit saat
kambuh
O:
- Pasien tampak lebih
baik
- TTV:
TD :180/100 mmHg
N :78x/m
RR :20x/m
Suhu : 36,5”C
A : masalah teratasi sebagian
P : Hentikan intervensi

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )


DENGAN KASUS CONGESTIVE HEART FAILURE ( CHF )
Disusun Oleh:

Nama : Arum Eka Wulandari


Nim : 11409718004

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM VI/TANJUNGPURA
BANJARMASIN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF)

CHF adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh,


sehingga tidak memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau terjadinya defisit
penyaluran oksigen ke organ tubuh.

I. TOPIK : CHF
Sub Pokok Bahasan : Penyuluhan CHF mengenai
1. Pengertian CHF
2. Penyebab
3. Tanda dan gejala
4. Komplikasi
5. Penatalaksanaan

Hari/Tanggal : Jumat, 02 oktober 2020


Sasaran : Keluarga dan pasien
Tempat : Rumah pasien Ny. A
Waktu : 30 menit
Penyuluh : Arum Eka Wulandari

II. TUJUAN

A. Tujuan Instruksional
- Tujuan Umum :
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan para peserta mampu mengetahui dan
memahami lebih luas mengenai bagaimana gagal jantung muncul, tipe dan
pencegahan.
- Tujuan Khusus :
Setelah penyuluhan, peserta penyuluhan mengetahui dan mampu untuk :
1. Menjelaskan pengertian dan kondisi tentang gagal jantung
2. Gejala atau ciri gagal jantung
3. Menyebutkan tingkatan gagal jantung
B. Sub Pokok Bahasan
Kenali gagal jantung

C. Kegiatan Belajar Mengajar

Tahap Waktu Keterangan Pengajar Kegiatan Peserta Metode Media


Pendahuluan 5 - Mengucapkan salam - Menjawab Ceramah Leaflet
menit - Memperkenalkna salam
diri - Menyetujui
- Menjelaskan judul
materi serta tujuan kontrak waktu
yang akan dicapai - Mendengarkan
- Kontrak waktu
- Memulai materi - Mendengarkan Leaflet
- Menjelaskan peserta materi
tentang : penyuluhan
1. Menjelaskan apa yang dberikan
dan bagaimana - Mambaca
itu kondisi Gagal leaflet sebagai
20 Jantung pendukung
Penyajian Ceramah
menit 2. Menjelaskan apa
saja ciri atau
gejala dari Gagal
Jantung
3. Menjelaskan
tingkatan dari
gagal jantung
- Memberikan umpan
balik kepada peserta
- Memberikan
(memberikan
pertanyaan,
pertanyaan)
jika ada hal
- Tanya jawab
yang tidak
- Menjawab
5 dimengerti
Penutup pertanyaan Ceramah
menit - Menjawab
- Menyimpulkan hasil
umpan balik
penyuluhan
yang diberikan
- Mengucapkan
oleh penyuluh
terima kasih
- Menutup acara
penyuluhan
D. Evaluasi
- Prosedur penilaian : Selama proses pembelajaran berlangsung dan setelah selesai
penyuluhan
- Peserta dapat mengajukan pertanyaan
- Peserta dapat menjawab umpan balik yang diberikan oleh penyuluh
- Peserta dapat menyebutkan kembali hal-hal penting yang ada dalam materi yang
telah disampaikan
E. Materi (terlampir)
F. Daftar Pustaka
Materi (Lampiran)

A. Pengertian Gagal Jantung

Gagal jantung kongestif adalah keadaan patofisiologis berupa kelainan fungsi


jantung, sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme jaringan atau kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian volume
diastolik secara abnormal. Penamaan gagal jantung kongestif yang sering digunakan kalau
terjadi gagal jantung sisi kiri dan sisi kanan.

Gagal jantung adalah suatu keadaan dimana jantung tidak mampu lagi
memompakan darahsecukupnya dalam memenuhi kebutuhan sirkulasi untuk metabolisme
jaringan tubuh, sedangkantekanan pengisian ke dalam jantung masih cukup tinggi.

B. Gejala Klinis

Manifestasi klinis gagal jantung bervariasi, tergantung dari umur pasien, beratnya
gagal jantung, etiologi penyakit jantung, ruang-ruang jantung yang terlibat, apakah kedua
ventrikel mengalami kegagalan serta derajat gangguan penampilan jantung. Pada penderita
gagal jantung kongestif, hampir selalu ditemukan :

 Gejala paru berupa dyspnea, orthopnea dan paroxysmal nocturnal dyspnea.


 Gejala sistemik berupa lemah, cepat lelah, oliguri, nokturi, mual, muntah, asites,
hepatomegali, dan edema perifer.
 Gejala susunan saraf pusat berupa insomnia, sakit kepala, mimpi buruk sampai
delirium.

Gejala yang dapat muncul antara lain :

1. Sesak Nafas (Dyspnea)


Orang yang memiliki risiko gagal jantung parah mungkin merasa kehabisan
napas setelah melakukan suatu aktivitas. Kesulitan bernapas dapat dipicu ketika naik
tangga atau bahkan berjalan-jalan. Mereka mungkin merasa sakit parah di dada atau
rasa berat di dada.
2. Paroxysmal nocturnal dyspnea (kesulitan bernapas saat tidur)
Adalah gejala umum lain dari gagal jantung. Gejala-gejala termasuk sesak nafas
yang hebat, dan batuk yang terjadi 1-3 jam setelah tidur.
3. Retensi cairan (Edema) dan Berat Badan
Orang yang telah jatuh pada kondisi gagal jantung biasanya mengalami pembengkakan
pada kaki, pergelangan kaki, pembuluh darah leher atau perut. Peningkatan retensi
cairan secara tiba-tiba, sangat berpengaruh pada berat badan seseorang.
4. Batuk
Pasien mungkin mengalami batuk kering dan dapat ditanggulangi dengan
mencoba duduk tegak.
5. Kehilangan massa otot
Pasien yang berisiko terkena serangan jantung berat, memiliki kecenderungan
untuk kehilangan massa otot dari waktu ke waktu.
6. Gejala gastrointestinal (gejala yang berkaitan dengan sistem pencernaan, terutama
lambung dan usus).
Pasien kehilangan nafsu makan dan merasa kenyang bahkan setelah makan
dalam jumlah kecil. Mereka juga sering mengalami sakit perut.
7. Edema paru
Edema paru, kondisi yang ditandai oleh penumpukan cairan di paru-paru. Berikut
ini gejala edema paru:
- Sesak napas yang disertai dengan batuk .
- Adanya sensasi menggelegak di paru-paru.
- Kulit berubah berkeringat dan pucat, hampir biru dalam beberapa kasus.
- Irama jantung tidak normal Irama jantung bisa berubah dari cepat menjadi lambat.

Gejala yang muncul menurut bagian jantung yang terkena :

a. Gagal Jantung Kiri


Gagal jantung kiri atau gagal jantung ventrikel kiri terjadi karena adanya gangguan
pemompaan darah oleh ventrikel kiri sehingga curah jantung kiri menurun dengan akibat
tekanan akhir diastolic dalam ventrikel kiri dan volum akhir diastolic dalam ventrikel kiri
meningkat.
Gejalanya antara lain :
- Perasaan badan lemah - Keringat dingin.
- Cepatl lelah - Takhikardia
- Berdebar-debar - Dispnea
- Sesak nafas - Paroxysmal nocturnal dyspnea
- Batuk Anoreksia - Ronki basah paru dibagian basal
-Bunyi jantung III

b. Gagal Jantung Kanan


Gagal jantung kanan karena gangguan atau hambatan pada daya pompa ventrikel kanan
sehingga isi sekuncup ventrikel kanan menurun tanpa didahului oleh adanya gagal
jantung kiri.
Gejalanya antara lain:
- Edema tumit dan tungkai bawah
- Hati membesar, lunak dan nyeri
tekan
- Bendungan pada vena perifer
(jugularis)
- Gangguan gastrointestinal (perut
kembung, anoreksia dan nausea)
dan asites.
- Berat badan bertambah
- Penambahan cairan badan
- Kaki bengkak (edema tungkai)
- Perut membuncit
- Perasaan tidak enak pada
epigastrium.
- Edema kaki
- Asites
- Vena jugularis yang terbendung
- Hepatomegali
Tabel diatas digunakan untuk mengetahui apakah pasien memiliki tanda dan
gejala dari gagal jantung, dengan cara melihat indikator pada tiap fase. Dan juga
bisa digunakan untuk melihat resiko keparahan atau laju gagal jantung.

C. Derajat Gagal Jantung

Gagal jantung bisanya digolongkan menurut derajat atau beratnya gejala


seperti klasifikasi menurut New York Heart Asscsiation (NYHA). Klasifikasi tersebut
digunakan secara luas di dunia internasional untuk mengelompokkan gagal
jantung.Gagal jantung ringan, sedang, dan berat ditentukan berdasarkan beratnya
gejala, khusnya sesak nafas (dispnea). Meskipun klasifikasi ini beguna untuk
menentukan tingkat kemampuan fisik dan beratnya gejala, namun pembagian
tersebut tidak dapat digunakan untuk keperluan lain.
Klasifikasi gagal jantung menurut NYHA :
KELAS DEFINISI ISTILAH
I Klien dengan keainan jantung tapi Disfungsi ventrikel kiri
tanpa pembatasan aktifitas fisik yang asimtomatik
II Klien dengan kelainan jantung Gagal jantung ringan
yang menyebabkan sedikit
pembatasan aktifitas fisik
III Klien dengan kelaianan jantung Gagal jantung sedang
yang menyebabakan banyak
pembatasan aktifitas fisik
IV Klien dengan kelaianan jantung Gagal jantung berat
yang segla bentuk ktifitas fisiknya
akan menyebabkan keluhan
Daftar Pustaka

1. American Heart Association. Heart Disease and Stroke Facts, 2016 Update. Dallas,
Texas: AHA, 2016.
2. Baughman, C. Diane & Hackley JoAnn. Keperawatan Medikal Bedah Buku Saku
untuk Brunner dan Suddarth, Edisi 1, Alih bahasa: Yasmin asih, Editor Monica Ester,
Jakarta: EGC. 2017.
3. Mansjoer A. dkk. (Eds). Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ke-3. Volume 1. Jakarta:
Media Aesculapius. 2011.
4. Karim S, Kabo P. EKG dan Penanggulangan Beberapa Penyakit Jantung untuk
Dokter Umum. Jakarta: Balai Penerbit FK UI. 2012.
5. Brundside, JW. McGlynn, Tj. Diagnosis Fisik.Alih Bahasa: Lumanto,Henny. Jakarta:
EGC. 2017.
6. http://www.metrojambi.com/v1/home/kesehatan/21579-kenali-gejala-gagal-jantung-
secepatnya.pdf
FORMAT KEHADIRAN MAHASISWA

NAMA : ARUM EKA WULANDARI


NIM : 11409718004
WILAYAH PUSKESMAS: BASIRIH BARU
MATA KULIAH : KMB II

No Hari/Tanggal Tanda Tanda tangan Materi


Tangan mhs KK/anggota kunjungan/bimbinga
atau n
pembimbing
akademik
Kontrak waktu
1. Kamis, 01 september 2020 Pemberian masker
dan handsanitaiser
Pengkes 6 langkah
cuci tangan
Pengukuran ttv
Pengkajian
Tanda tangan
kunjungan

2. Jumat, 02 oktober 2020 ttv


implementasi
berikan pengkes
lewat brosur
3 Sabtu, 03 oktober 2020 evaluasi

evaluasi catatan
perkembangan
dokumentasi :
FORMAT KEHADIRAN BIMBINGAN

NAMA : MUHAMMAD HUSNI S.,Kep.,Ns, M.Kes

NIDN/NIDK :
WILAYAH PUSKESMAS: Basirih baru
MATA KULIAH : KMB II

No Nama Mahasiswa Materi bimbingan Keterangan

1 ARUM EKA WULANDARI konsul lp dan askep

Dokumentasi
FORMAT PENILAIAN
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : ARUM EKA WULANDARI


NIM : 11409718004

A. LAPORAN PENDAHULUAN
N Aspek yang dinilai Nilai
55 60 65 70 75 80 85 90 95 100
O
1 Tata tulis
2 Daftar pustaka
3 Isi tulisan
4 Etika penulisan

Nilai = Total nilai

4
B. LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN
NO Aspek yang dinilai Nilai
55 60 65 70 75 80 85 90 95 100
1 Pengkajian(kelengkapan
data, kesesuaian data
fokus dengan masalah
keperawatan)
2 Diagnosa keperawatan
(ketepatan rumusand
diagnose keperawatan,
prioritas diagnose
keperawatan)
3 Perencanaan
keperawatan (ketepatan
penyusunan tujuan, KH,
intervensi, dan rasional)

Anda mungkin juga menyukai