Anda di halaman 1dari 277

MANAJEMEN LOGISTIK DAN

TRANSPORTASI
(SHARING BEST PRACTICE)

Muhamad Chois SE., M.B.A.


Johanes KurniawanL. S.Kom., M.M,CPFF,CPSCM
Dr. Sarinah Sihombing S.Sos., M.M.
2018
PRAKATA

Buku ini ditulis berdasarkan pengalaman kami sebagai praktisi dan akademisi lebih dari 20
tahun (sejak 1993) dalam bidang Manajemen Logistik dan Transportasi di Indonesia.

Kompleksitas mengelola arus distribusi dan armada transportasi tidak bisa tidak merupakan
tantangan tersendiri dan itu sebabnya mengapa beberapa produsen produk ternama
menyerahkan pengelolaan distribusi dan transportasinyakepada pihak luar (penyedia Jasa
Logistik, Distribusi dan Transportasi) dan sementara itu divisi Logistik dan
Transportasiinternal mereka sendiritidak bisa berkembangdan terus merugi sementara top
manajemennya berpendapat bahwa divisi Logistik dan Transportasinya adalah cost center
dan mereka lebih bangga sebagai produsen produk dibanding membenahi divisi Logistik dan
Transportasi arus barangnya agar dapat menjadi profit center ke depan.

Kami, para penulis, telah menciptakan sebuah peta jalan untuk memilah kompleksitas
pengelolaan Logistik dan Transportasi Arus Barang sehingga bisa menjadi referensi bagi
Anda untuk mengurutkan kompleksitas pengelolaan Logistik dan Transportasi Arus Barang
Anda dan kemudian menciptakan peta jalan Anda sendiri. Sementara itu, buku inimenjadi
peta atau pedoman kurun waktu bagi Anda melalui metode EDOPIPDERA.

Buku ini membahas topik-topik sebagai berikut.


1. Pengetahuan dasar Manajemen Logistik dan Transportasi Arus Barang dan
Karakteristik dan Jenis Arus Barang.
2. Sepuluh pilar cara untuk mengelola Distribusi Arus Barang melalui metode
EDOPIPDERA.
3. Bagaimana cara mempersiapkan laporan kinerja Logistik dan Transportasi Arus
Barang.
4. Bagaimana cara mengelola program pengurangan biaya Logistk dan Transportasi
Arus Barang(Logistics Cost Reduction Program).
5. Bagaimana cara meningkatkan keterampilan kepemimpinan Anda dalam mengelola
Logistik dan Transportasi Arus Barang.

Yang patut digarisbawahi dari buku ini adalah sebagai berikut.


1. Buku ini khusus membahas tentang Logistik dan Transportasi Arus
Barangberdasarkan pengalaman nyata di lapangan, sehingga dapat dijadikan bahan
referensi dan praktik terbaik Anda.
2. Buku ini mengandung ide bagaimana mengelola Distribusi dan Transportasi Arus
Barang secara efektif, efisien, dan aman.
3. Buku ini tidak hanya membahas tentang bagaimana mengelola Logistik dan Distribusi
TransportasiArus Barang tetapi juga membahas tentang strategi Pengurangan Biaya
yang telah diterapkan pada bisnis arus barang.Sebagaimana telah dinyatakan, halini
didasarkan atas pengalaman nyata di lapangan, sehinggapemotongan anggaran
operasional armada transportasi arus barangnya dapat dilakukan tanpa
menimbulkan kegaduhan.

i
4. Buku ini juga membahas tentang cara membuat laporan Kinerja Logistik dan
Distribusi Transportasi Arus Barang secara rinci terkait dengan peningkatan
kemampuan pembuatan KPI (Key Performance Indicator).
5. Buku ini juga membahas bagaimana meningkatkan keterampilan manajemen dan
disiplin kepemimpinan untuk mengelola kegiatan Logistik, Distribusi, dan
Transportasi Arus Barang sehingga dapat dipraktikkan secara baik (best practice).
6. Buku ini menyediakan 42 studi kasus yang relevan dalam banyak keadaan dan ini
didasarkan pada pengalaman nyata dalam mengelola kegiatan Logistik, Distribusi,
dan Transportasi Arus Barang, sehingga bermanfaat untuk meningkatkan
kemampuan untuk memecahkan masalah yang ada dibanyak kegiatan Logistik dan
Transportasi arus barang.
7. Buku ini bisa dipakai sebagai rujukan untuk pelatihan meningkatkan keterampilan
mengelola Logistik, Distribusi dan Transportasi Arus Barang.

Inti dari buku ini tidak hanya bagaimana mengelola kegiatan Logistik dan Transportasi Arus
Barang secara efektif,efisien, dan aman,tetapi juga menjelaskan tentang permasalahan
biaya operasional arus barang seperti penyimpangan yang sering terjadi di gudang dan
penggunaan bahan bakar oleh operator dan petugas operasional dan bagaimana cara
mengendalikan penyimpangan-penyimpangan tersebut.

Akhirnya buku ini ditulis untuk memenuhi harapan kalangan akademisi, khususnya bagi
mahasiswa jurusan Strata 1, seluruh semester Manajemen Logistik dan Transportasi, dan
umumnya praktisi logistik dilapangan, agar dapat memahami lebih dalam dan siap
bertanggung jawab dalam mengelola kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang secara
efektif, efisien dan aman. Kita tidak perlu berjalan dalam kegelapan jika kita dapat
mengambil cahaya pengalaman orang lain.

Jakarta, Agustus 2018


Tim Penulis,
Muhamad Chois SE., M.B.A.
Johanes Kurniawan L. S.Kom., M.M,CPFF,CPSCM.
Dr. Sarinah Sihombing S.Sos., M.M.

ii
KATA PENGANTAR

Pujian dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena DIA
memberikan kita kelimpahan karunia, kasih dan anugerah-NYA sehingga kami dapat
membuat buku ini untuk dapat bisa menginspirasi banyak orang. Dalam buku ini kami
membahas tentang bagaimana cara Mengelola Kegiatan Logistik dan Transportasi Arus
Barang dari pengalaman kami baik sebagai akademisi maupun sebagai praktisi dilapangan
kurun lebih dari 20 tahun.

Seperti kita semua tahu bahwa mengelola kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang
tidaklah mudah karena tidak hanya tentang mengelola distribusi dan transportasi arus
barang yang jumlahnya massal tetapi juga dalam mengelola sejumlah besar operator
petugas operasional yang banyak permasalahan didalamnya. Kami mencoba untuk
mengurutkan kompleksitas pengelolaan Distribusi dan Transportasi Arus Barang ke dalam
konsep sederhana dalam bentuk yang mudah dimengerti dalam prinsip-prinsip dasar untuk
belajar bagi siapa saja yang ingin meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta sikap
kerja mereka dalam mengelolakegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang.

Prinsip-prinsip dasar manajemen armada transportasi arus barang ini kami singkat menjadi
EDOPIPDERA, kependekan kata dari kata; Efisiensi,Distribusi, Operator, Perawatan,
Induksi&Training, Pelayanan, Database, Emergency Response, Reporting dan Action.

Buku ini dibuat dari pengetahuan dan referensi yang kami ambil bersama dan pengalaman
kami sebagai praktisi memimpin pengelolaan departemen Logistik dan Transportasi Arus
Barang secara massal sehingga sangat dekat pada kenyataan apa yang terjadi di lapangan.
Untuk melengkapi pelajaran dari buku ini kamijuga melengkapinya dengan studi kasus yang
secara luas disajikan dalam Bab satu dan Dua sehingga hal ini dimaksudkan sebagai simulasi
dan pelatihan dari fakta faktual yang benar-benar terjadi di lapangan.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terjadi dalam buku ini. Oleh
karena itu Penulis mengajak para pembaca buku ini untuk dapat memberikan saran dan
kritik yang membangun untuk perbaikan buku ini sehingga buku ini dapat lebih baik lagi dan
menjadi panduan yang benar-benar teruji dan menjadi Pedoman dasar yang layak menjadi
patokan bagi generasi berikutnya untuk mengelola kegiatan distribusi dan transportasi arus
barang. Kami harap kami menerima kritik yang membangun dari para pembaca untuk
perbaikan lebih lanjut dari buku ini.

Akhir kata kami berharap buku ini dapat memberikan manfaat terbaik untuk kegiatan bisnis
Logistik dan Transportasi Arus Barang di Indonesia dalam mendukung pengiriman arus
barang yang efektif efisien dan aman untuk mendukung pembangunan ekonomi di
Indonesia berkelanjutan.

Salam belajar,

iii
UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setulusnya diberikan kepada para editor yang
telah berkontribusi dan berpartisipasi sebagai penelaah ahli Manajemen Logistik dan
Transportasi pada buku Mengelola Logistik dan Transportasi Arus Barang dengan metode
EDOPIPDERA: Sharing Best Practice ini pada Tahun 2018. Berikut ini nama Editor yang
berpartisipasi:
1. Dr. Wahyu Wibowo
2. Ir. Prasadja Ricardianto, MM.
3. Raden Didiet Rachmat Hidayat, M.Md, SE, M.Si, CSLP, CPSCM.
4. Paul S. Hutauruk SH,MSH.
5. Okin Ringan Purba SE,MM,CSLP.

Terima kasih saya ucapkan kepada penerbit Rajawali Press, PT. Raja Grafindo Persada yang
dengannya buku ini bisa diterbitkan dan dapat dibaca oleh masyarakat luas baik kalangan
akademisi maupun praktisi.

Untuk keluarga kami tercinta, Terima kasih telah mendukung kami disetiap keadaan yang
kami hadapi dan dalam saat suka-duka yang kita habiskan bersama-sama.

Salam hangat,

Penulis

iv
DAFTAR ISI
Hal.
Prakata ………………………………………………………………………………………………………........ i
Kata Pengantar ………………………………………………………………….................................. iii
Ucapan Terima kasih ………………………………………………………………….................................. iv
Daftar Isi ………………………………………………………………….............................................. v
Daftar Tabel ...................................................................................................................... viii
Daftar Gambar .................................................................................................................. xi
Daftar Grafik ................................................................................................................... xii

BAB PENDAHULUAN ………………………………………………………………………………. ....... 1


1. Tujuan Buku ini ………………………………………………………………………………........ 1
2. Cara menggunakan buku ini ……………………………………………………….............. 3
3. Cara belajar dari buku ini ……………………………………………………………………....... 3
4. Ringkasan Bab Pendahuluan ………………………………………………………............ 7

BAGIAN KE-SATU – PEMAHAMAN MANAJEMEN LOGISTIK


DAN TRANSPORTASI ARUS BARANG...................................................... 10
BAB SATU – TEORI DASAR MANAJEMEN LOGISTIK DAN TRANSPORTASI ARUS
BARANG .............................................................................................................. 12
1. Sepuluh Unsur Penting Manajemen Logistik Arus Barang .......................... 13
1.1. Pengenalan Jenis, tipe dan Karakteristik Barang dan Kesesuaian -
Tempat Penyimpanan ...................................................................... 13
1.2. Perencanaan TempatTerminal Parkir Barang .................................... 14
1.3. Pengadaan (Procurement) .................................................................. 16
1.4. Tempat Penyimpanan (Warehouse)................................................ 17
1.5. Pendistribusian (Distribution).......................................................... 20
1.6. Pengangkutan (Transportation) .......................................................... 24
1.7. Manajemen K3 Logistik Arus Barang .................................................. 25
1.8. Manajemen Operasional Logistik Arus Barang .................................. 26
1.9. Manajemen Rendah Biaya Logistik Arus Barang ............................... 27
1.10. Manajemen Aset dan Akuntabilitas Logistik Arus Barang................ 29
2. Sepuluh Unsur Penting Manajemen Transportasi Arus Barang ............... 30
2.1. Jenis dan Karakteristik Barang dan Kesesuaian Alat Transportasi ....... 30
2.2. Pengenalan dan Perencanaan kebutuhan Alat Transportasi ............... 31
2.3. Manajemen Produktivitas/ Efisiensi Armada Transportasi ................ 42
2.4. Manajemen Distribusi Armada Transportasi ....................................... 43
2.5. Pengelolaan Perparkiran dan Ruang Pengemudi ............................... 44
2.6. Manajemen Pemeliharaan Armada Transportasi .............................. 45
2.7. Manajemen K3L Armada Transportasi ................................................ 46
2.8. Manajemen Pengemudi dan Pelatihan ............................................... 47
2.9. Manajemen Rendah Biaya Operational Armada Transportasi ............ 50
2.10. Manajemen Aset dan Akuntabilitas Armada Transportasi .................... 52
v
Ringkasan Bab Satu …………………………………………………………………….................... 60
BAGIAN KE-DUA – PENGALAMAN MENGELOLA KEGIATAN LOGISTIK
DAN TRANSPORTASI ARUS BARANG ........................................................ 64
BAB DUA – UNSUR KINERJA CARA MENGELOLA KEGIATAN LOGISTIK DAN
TRANSPORTASI ARUS BARANG ....................................................................... 67
1. Bagaimana Cara Mengelola Kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang 67
1.1. Bagaimana Cara Mengelola Efisiensi Armada Transportasi ……………... 67
1.2. Bagaimana Cara Mangelola Distribusi Armada Transportasi .............. 79
1.3. Bagaimana Cara Mengelola OperatorArmada Transportasi …………….. 84
1.4. Bagaimana Cara Mengelola Perawatan Armada Transportasi ………….. 92
1.5. Bagaimana Cara Mengelola Induksi dan Pelatihan ……………….…..............106
1.6. Bagaimana Cara Mengelola Pelayanan.................................................. 112
1.7. Bagaimana Cara Mengelola Database Armada Transportasi ………….... 115
1.8. Bagaimana Cara Mengelola Emergency Response ............................. 120
1.9. Bagaimana Cara Mengelola Reporting/ Laporan Kinerja ..................... 125
1.10. Bagaimana Cara Mengelola Action Tindakan Anda …………................. 127
Ringkasan Bab Dua ………………………………………………………………………................ 130
BAB TIGA – UNSUR KINERJA DAN CARA MEMBUAT LAPORAN KEGIATAN
LOGISTIK DAN TRANSPORTASI ARUS BARANG .............................................. 131
1. Laporan Efisiensi Aset …………………………………………………………………........ 131
2. Laporan Efisiensi biaya …………………………………………………………………........ 136
3. Laporan Kinerja Perawatan dan Kebersihan Gudang dan Alat Angkut ........ 139
4. Laporan Merah ( Red Report ) ………………………………………………………....... 140
Ringkasan Bab Tiga ……………………………………………………………………............... 143

BAB EMPAT – BAGAIMANA CARA MENGELOLA PROGRAM PENGURANGAN BIAYA


(COST REDUCTION PROGRAM) …………………………............................................ 144
1. Mengelola Penghematan Biaya .................................................................. 147
2. Cost Reduction Program……………………………………………………....................... 151
3. Tindak Lanjut Pengurangan Biaya BBM .……………………………………………..... 160
4. Program Pengurangan Biaya Ban ................................................................ 168
5. Program Pengurangan Biaya Retribusi ........................................................ 175
Ringkasan Bab Empat ……………………………………………………………………............ 178

BAGIAN KE-TIGA– MEMAHAMI TUGAS DAN PERAN SEBAGAI


MANAGER DAN PEMIMPIN DI BISNIS LOGISTIK DAN
TRANSPORTASI…..……........................................................................................... 179
BAB LIMA– TUGAS SEBAGAI MANAGER DAN TUGAS SEBAGAI PEMIMPIN
DALAM BISNIS LOGISTIK DAN TRANSPORTASI …………………………..................... 181
1. Tugas sebagai Manager ………………………………………………………………….......... 181
2. Tugas sebagai Pemimpin ………………………………………………………………….......... 186
Ringkasan Bab Lima …………………………………………………………………...................... 197

BAB ENAM – BAGAIMANA CARA MENGELOLA OPERATOR ALAT TRANSPORTASI

vi
DAN PEKERJA LAPANGAN …….......................................................................... 198
1. Mengelola Orang ………………………………………………………………………………........ 198
2. Mengelola Operator Logistik dan Transportasi Arus Barang ……………………. 202
3. Menghadapi Serikat Pekerja ……………………………………………………………........ 208
4. Mengelola Waktu Anda …………………………………………………………………......... 221
Ringkasan Bab Enam …………………………………………………………………..................... 223

BAGIAN KE-EMPAT – MENINGKATKAN KETERAMPILAN


KEPEMIMPINAN……............................................................................................. 224
BAB TUJUH – PELATIHAN KEPEMIMPINAN UNTUK MANAGER LOGISTIK DAN
TRANSPORTASI ……......................................................................................... 226
1. Latihan Mengelola Waktu ………………………………………………………………..... 227
2. Latihan Membuat Rencana Kerja dan Merumuskan tugas …………………... 228
3. Latihan Mem-Briefing dan Debriefing ……………………………………………….... 229
4. Latihan membangun Semangat Team Kerja Yang Baik ……………………….... 230
5. Latihan Membuat Penilaian Kinerja Team ………………………………………….... 231
6. Latihan Me-reorganisasi Team Kerja Anda ………………………………………… ... 232
7. Latihan Mendelegasikan tugas ………………………………………………………..... 233
8. Latihan Ber-Etika di Tempat Kerja ………………………………………………………... 234
9. Latihan Memimpin Melalui Contoh …………………………………………………...... 236
10. Latihan Memberi Inspirasi ………………………………………………………………….... 237
Ringkasan Bab Tujuh ………………………………………............................................ 238

BAGIAN KE-LIMA – RINGKASAN BUKU……………………………………………… 239


1. BAB PENUTUP………………………………………………………………………………......... 241
2. TINDAK LANJUT ................................................................................... .... 244

Glossarium ...................................................................................................................246
Daftar Indeks ................................................................................................................255
Daftar Pustaka ..............................................................................................................257
Tentang Penulis ............................................................................................................259

vii
DAFTAR TABEL

Hal.
1. Prioritas Pekerjaan ............................................................................................ 11
2. Identifikasi Kebutuhan Peralatan dan Perlengkapan Pergudangan ..................... 17
3. Konfigurasi sumbu dengan Jumlah Berat yang diijinkan (JBI) ............................... 36
4. Kelas Jalan dengan Dimensi Kendaraan .............................................................. 37
5. Konfigurasi sumbu kendaraan 1.1 sd. 1.22 ........................................................... 38
6. Konfigurasi sumbu kendaraan 1.1.22 sd. 1.1.222 ............................................... 38
7. Konfigurasi sumbu kendaraan 1.2.22 sd. 1.22.222 ............................................. 39
8. Konfigurasi sumbu kendaraan 1.2+2.2 ................................................................ 39
9. Ilustrasi deskripsi biaya operasional Alat Transportasi ..................................... 53
10. Data Aset berdasarkan labeling .......................................................................... 60
11. Perhitungan kebutuan truk dan driver untuk mass concrete 3.800 m3 ............. 74
12. Tabel Person in Charge selama kegiatan mass concrete dept Transportasi ......... 75
13. Trip per Unit per hari .......................................................................................... 82
14. Unit at Plant ....................................................................................................... 84
15. Ilustrasi ketersediaan Operator Alat Transportasi ............................................. 90
16. Ilustrasi checklist kendaraan .............................................................................. 97
17. Ilustrasi monitoring Perawatan Berkala Alat Transportasi ................................ 104
18. Ilustrasi tabel database kendaraan .................................................................... 118
19. Metode EDOPIPDERA ......................................................................................... 131
20. Red Report ......................................................................................................... 142
21. Kinerja departemen Logistik dan Transportasi ................................................. 143
22. Tebel referensi konsumsi pemakaian BBM berdasarkan jarak tempuh ................ 167
23. Ilustrasi referensi konsumsi pemakaian BBM berdasarkan jarak tempuh ........... 171

viii
DAFTAR GAMBAR
Hal.
1. Cara Belajar Tradisional ....................................................................................... 3
2. Cara belajar lebih praktis ....................................................................................... 4
3. Tujuan buku ini ...................................................................................................... 7
4. Cara menggunakan buku ini ................................................................................. 8
5. Dua konsep cara belajar ....................................................................................... 9
6. Truk CDD .............................................................................................................. 34
7. Dimensi kendaraan truk berdasarkan peraturan ............................................... 35
8. Kendaraan truk antara JBB, JBI dan MST ............................................................ 37
9. Kondisi ban dengan tekanan angin ban kurang, cukup dan berlebih ................... 41
10. Kondisi ban akibat tekanan angin ban yang kurang dan berlebih ........................ 41
11. Pola Telapak Ban ................................................................................................... 42
12. Kode tahun pembuatan ban ............................................................................... 43
13. Ruang lingkup Manajemen Logistik ...................................................................... 62
14. Ruang lingkup Manajemen Transportasi Arus Barang ......................................... 64
15. Paradigma gelas setengah penuh ......................................................................... 70
16. Cycle time menghitung ritasi per hari .................................................................... 71
17. Rute 3 bathcing plant menuju proyek mass concrete ......................................... 76
18. Traffic management dilokasi proyek untuk mass concrete ................................. 77
19. Suasana didalam proyek saat berlangsungnya mass concrete ............................. 77
20. Ilustrasi lokasi dan denah proyek mass concrete 6.000 m3 ................................ 79
21. Pusing mengelola Pengemudi ............................................................................... 87
22. Suasana ruang pelatihan defensive driving pengemudi ...................................... 92
23. Mekanik sedang mengerjakan service truk ......................................................... 95
24. Total Preventive Maintenance ............................................................................ 98
25. 8 titik kebersihan truk beton ................................................................................ 100
26. Perbedaan kendaraan beton yang kotor dan yang kusam .................................. 101
27. Ganti oli ............................................................................................................... 102
28. Ilustrasi work order untuk service ganti oli ......................................................... 103

ix
29. Keterampilan mengemudi mengurangi angka kecelakaan ................................. 105
30. Perawatan ban .................................................................................................... 106
31. Pekerja sedang Tool Box Meeting ...................................................................... 108
32. Induksi dimeja makan ........................................................................................ 110
33. Suasana dalam sebuah rapat ............................................................................. 112
34. Ilustrasi jaringan database .................................................................................. 117
35. Checklist keadaan darurat ................................................................................. 123
36. Kendaraan beton terguling menimpa mobil sedan ............................................... 125
37. Seorang manager sedang membaca laporan kinerja .......................................... 129
38. Laporan kinerja departemen Logistik dan Transportasi ...................................... 144
39. Ilustrasi pengurangan biaya .............................................................................. 146
40. Ilustrasi penghematan ....................................................................................... 147
41. Ilustrasi penghematan BBM ................................................................................. 148
42. Ilustrasi cycle tiime kendaraan angkut beton ....................................................... 150
43. Struktur program pengurangan biaya .................................................................. 153
44. Semangat cost reduction program ban ................................................................ 156
45. Kebijakan retribusi .............................................................................................. 161
46. Filter tanki BBM yang dirusak oknum pengemudi ............................................... 165
47. Pengemudi sedang transaksi BBM disuatu proyek pengecoran ........................... 168
48. Kendaraan beton tidak operasi karena tidak ada ban laik jalan ........................... 172
49. Senior driver sedang audit nomor ban dan kelaikan jalan ................................... 175
50. Petugas Polisi sedang razia surat kendaraan ...................................................... 177
51. Membuat rencana kerja .................................................................................... 183
52. Diagram tugas seorang manager ....................................................................... 185
53. Diagram tugas seorang pemimpin ..................................................................... 188
54. Memimpin melalui contoh ................................................................................ 191
55. Memimpin dengan menunjukkan jalannya ......................................................... 192
56. Seni kempimpinan ................................................................................................ 193
57. Menjaga kepercayaan ......................................................................................... 194
58. Kepemimpinan yang menginspirasi ..................................................................... 195
59. Ilustrasi 3 lingkaran membentuk integritas .......................................................... 197
60. Mengelola orang tanpa harus menjadi orang yang menyebalkan ....................... 200

x
61. Pekerjaan sulit adalah mengelola dan mensupervisi ............................................ 201
62. Beda orang beda mensupervisinya ..................................................................... 202
63. Pengemudi pelabuhan sedang mogok kerja ....................................................... 206
64. Buruh sedang mogok kerja ................................................................................. 208
65. Peran serikat pekerja secara umum ................................................................... 212
66. Tuntutan serikat pekerja .................................................................................... 214
67. Ilustrasi perwakilan perusahaan ......................................................................... 215
68. Pemimpin alamiah mencegah kekerasan ........................................................... 216
69. Selalu ada pemimpin alamiah dikerumunan orang ............................................ 217
70. Ilustrasi mengelola waktu .................................................................................. 223
71. Tantangan hidup ................................................................................................ 227
72. Merubah kebiasaan ........................................................................................... 239
73. Kebijaksanaan adalah produk dari upaya dan kemauan .................................... 243

xi
DAFTAR GRAPIK

Hal.
1. Tire pressure vs load ............................................................................................ 40
2. Ilustrasi statistik kinerja ...................................................................................... 111
3. Ilustrasi statistik Replacement Policy ............................................................... 120
4. Ilustrasi Target dan Kinerja Aktual .................................................................... 127
5. Ilustrasi Trip Efficiency ....................................................................................... 133
6. Ilustrasi Average load size per batching plant .................................................... 134
7. Ilustrasi volume efficiency per wilayah .............................................................. 135
8. Ilustrasi driver yang kurang produktivitasnya ................................................... 136
9. Ilustrasi kinerja absensi pengemudi .................................................................... 137
10. Ilustrasi statistik fuel efficiency ......................................................................... 138
11. Ilustrasi statistik biaya pemakaian ban per m3 ................................................ 139
12. Ilustrasi biaya lembur overtime paid per m3 ....................................................... 140
13. Ilustrasi laporan kinerja service berkala kendaraan ............................................ 141
14. Ilustrasi statistik kebersihan unit kendaraan ....................................................... 141
15. Ilustrasi pengurangan biaya meningkatkan laba usaha ........................................ 152
16. Meningkatkan volume berbanding lurus meningkatkan laba ............................ 153
17. Perbandingan Penghematan Biaya tanpa Program vs Dengan Program CRP ...... 154

BAB PENDAHULUAN

Kami punya beberapa ide tentang bagaimana mengelola kegiatan Logistik dan Transportasi
Arus Barang sangat baik datang setelah kami melangkah kembali dan mengingat lagi
pengalaman kami selama lebih dari 20 tahun mengelola dan memimpin lebih dari 800 unit

xii
armada transportasi dan lebih dari 1.200 Operator Transportasi di salah satu perusahaan
transportasi arus barang terkemuka di Indonesia.

Dalam bisnis transportasi massal, orang-orang datang dan pergi dan sekarang kita telah
banyak menemukan orang yang lebih terdidik dan diharapkan bijaksana dalam mengatur
Tenaga Operasional dan Operator Logistik dan Transportasi. Saat ini banyak tenaga
operasional gudang dan Operator Transportasi tidak dapat diatur seperti sebelumnya.
Serikat Pekerja berbicara lebih keras dan seringkali lebih militan. Mereka meminta untuk
terlibat dan berpartisipasi didalam kebijakan yang menyangkut tenaga gudang dan Operator
Transportasi seperti pada kebijakan jam operasional dan kesetaraan pembayaran dengan
Operator Asing dan kebijakan tunjangan lainnya. Beberapa dari kita mengakui fakta ini. Tapi
untuk dapat bersinergi antara kedua sisi;Manajemen Perusahaan disatu pihak dan Tenaga
Kerja dipihak lain, Manajemen Perusahaan perlu mempertimbangkan para Manajernya
sebagai Pemimpin. Manajemen Perusahaan harus mengakui bahwa kompleksitas
pengelolaan kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang membutuhkan lebih banyak dan
lebih baik kepemimpinan di lapangan. Kompleksitas pengelolaan Logistik dan Transportasi
Arus Barang harus diurutkan ke beberapa masalah yang dapat dikelola dengan baik dan
meminimalkan risiko jika dibandingkan perusahaan ingin melakukan outsourcing,
memindahkan kegiatan Logistiknya dan distribusi transportasinya kepada pihak luar.
Pertanyaannya adalah yang mana yang lebih baik buat perusahaan?

TUJUAN BUKU INI


Tujuan dari buku ini adalah untuk membantu Anda dalam meningkatkan kemampuan Anda
untuk mengelola kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang. Saya yakin ketika Anda
tertarik untuk membaca buku ini, Anda memiliki kepentingan langsung yang bersifat pribadi
untuk mengetahui bagaimana mengelola kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang
secara efektif efisien dan aman atau juga Anda akan membandingkan apa yang kami tulis di
buku ini dengan pengalaman Anda sendiri dalam mengelola kegiatan Logistik dan
Transportasi Arus Barang di perusahaan Anda sendiri. Pekerjaan Anda mungkin
berhubungan dengan kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang dan sesuai estimasi
Anda - atau mungkin Anda membutuhkan referensi tentang bagaimana mengelola kegiatan
Logistik dan Transportasi Arus Barang secara efektif. Mungkin Anda adalah supervisor,
manajer atau direktur, atau pemilik perusahaan logistik dan transportasi yang berhasrat
untuk memperbaiki manajemen logistik dan transportasi arus barang Anda. Atau mungkin
Anda berpikir untuk membuka usaha logistik dan transportasi arus barang Anda sendiri.
Atau mungkin Anda dari kalangan Akademisi dan mahasiswa jurusan bidang Logistik dan
Transportasi yang membutuhkan pendekatan riil kebutuhan industri Logistik dan
Transportasi Arus Barang. Apa pun yang Anda cari jika Anda membutuhkan referensi
tentang bagaimana mengelola kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barangsecara
efektifefisien dan aman maka buku ini bisa menjadi salah satu referensiuntuk praktek
terbaik Anda, dan kemudian menemukan cara Anda sendiri: Bagaimana cara mengelola
kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang yang efektif efisien dan aman.

Anda perlu memahami pengetahuan dasar tentang kegiatan Logistik dan Transportasi Arus
Barang. Dan Anda juga perlu memahami karakteristik Orang Lapangan dan para Operator
Transportasi karena merekalah front liner dan ujung tombak dalam kegiatan Logistik dan
Transportasi. Pengetahuan dasar ini diperlukan bila Anda mengelola kegiatan Logistik dan

13
Transportasi Arus Barang. Misalnya ketika ada kecelakaan barang rusak di gudang Anda,
barangkali itu tentang masalah kompetensi tenaga operasional Anda, atau Alat lifting yang
tidak memadai, atau juga metode kerja yang belum ada atau belum dipahami, dan
barangkali juga lingkungan kerja yang kurang mendukung dan lain sebagainya.

Anda harus memahami tentang indikator kunci dalam mengelola kegiatan Logistik dan
Transportasi Arus Barang seperti mengelola waktu siklus/ cycle time dan efisiensi gudang
dan alat transportasi, mengelola pengendalian biaya operasional Logistik, Distribusi dan
Transportasi, dan biaya lembur operasional dan biaya lainnya. Kontrol keamanan gudang
dan armada Anda (fleet safety). Anda harus mengelola distribusi Armada Transportasi Anda
yang sesuai dengan volume kegiatan pada setiap cabang untuk mendapatkan efisiensi
armada transportasi secara maksimal dan merata disetiap cabang. Mengurangi tingkat
kecelakaan dengan pelatihan petugas Operasional Gudang dan Operator Transportasi dan
mengatur disiplin kerja dan tentu saja Anda harus menempatkan posisi Anda untuk
memantau kegiatan serikat buruh. Anda harus dapat menangkap pelajaran dan menangkap
pelajaran lagi dan lagi untuk memahami setiap masalah yang timbul dalam mengelola
kegiatan Logistik dan Transporasi Arus Barang dan kemudian belajar mencari solusi terbaik
bagaimana seharusnya Anda menyelesaikan permasalahan tersebut. Banyaknya
permasalahan yang timbul dalam kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang itu
sebagian besar disebabkan oleh ketidak-tahuan Anda cara mengelola yang efektif. Tidak ada
yang mengajarkan Anda bagaimana untuk mengelola kegiatan Logistik dan Transportasi
Arus Barang dengan baik dan dengan demikian Anda kehilangan faktor penting tertentu.
Untuk dapat mengelola kegiaan Logistik dan Transportasi Arus Barang, Anda harus
mengetahui pengetahuan dasar dan seluruh spektrum kegiatan Logistik dan Transportasi
Arus Barang secara keseluruhan dan perilaku Orang-Orang Operasional dan Operator
Transportasi, dan yang lebih penting adalah bagaimana Anda dapat mengambil pelajaran
dari seseorang yang telah mempunyai pengalaman dalam kegiatan mengelola Logistik dan
Transportasi Arus Barang. Itu sebabnya buku ini ditulis.

Anda perlu memahami apa kualitas mental yang diperlukan untuk mengelola orang di bisnis
Logistik dan Transportasi Arus Barang seperti tentang integritas pribadi Anda dan komitmen
waktu Anda untuk perusahaan. Anda perlu mengembangkan keterampilan untuk mengelola
berbagai komunitas orang lapangan, orang gudang dan para Operator Transportasi untuk
dapat bekerja sama baik satu sama lain. Buku ini akan memberikan bimbingan tidak hanya
tentang apa manajemen Logistik dan Transportasi Arus Barang itu, akan tetapi juga
bagaimana itu dikelola dengan baik dengan contoh-contoh pengalaman nyata dalam
mengelola kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang. Buku ini berkaitan dengan teknik
mengelola kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang untuk mencapai tujuan yang
diinginkan, mencapai harapan efisiensi biaya dan untuk dapat bersaing dipasar Logistik dan
Transportasi Arus Barangguna meningkatkan pelayanan distribusi dan pengiriman yang
memuaskan untuk Pengguna Jasa Logistik dan Transportasi Arus Barang.
CARA MENGGUNAKAN BUKU INI
Untuk bisa bagaimana caranya memanfaatkan buku ini secara maksimal maka pertama -
tama Anda membaca seluruhnya dari Bab pertama sampai dengan Bab akhir untuk
mendapatkan pengertian umum. Kemudian sekali lagi membaca buku ini dari bab dua dan
meninjau seluruh studi kasus. Jika perlu Anda dapat meminta rekan-rekan Anda untuk
umpan balik/ feedbacksetiap jawaban yang Anda berikan. Hasilnya akan lebih baik lagi.

14
Penulis juga menyediakan lembar jawaban dari study kasus yang ada dibuku ini dalam buku
tersendiri/ terpisah dari buku ini.

Untuk dapat memahami buku ini tidak ada keharusan untuk membaca buku ini dari awal
sampai akhir. Buku ini terdiri dari pengetahuan dasar tentang Manajemen Logistik,
Distribusi dan Transportasi Arus Barang, dan kemudian bagaimana cara untuk mulai
mengelola kegiatan Logistik, Distribusi dan Transportasi Arus Barang. Bagaimana cara Anda
mengontrol kinerja Gudang dan Transportasi Arus Barang,dan teknik program pengurangan
biaya operasional Logistik dan Transportasi seperti biaya utilitas gudang, biaya BBM, biaya
ban, lembur dan biaya operasional lainnya.Selanjutnya buku ini membahas tentang
bagaimana cara untuk memahami tugas sebagai seorang Manager Logistik dan Transportasi
Arus Barang dan tugas sebagai seorang Pemimpin diarea lingkungan logistik dan
transportasi. Jika Anda sudah memahami semua Prinsip –Prinsip Dasar dalam buku ini maka
Anda dapat menemukan cara untuk berlatih prinsip-prinsip ini yang sesuai dengan keadaan
lingkungan kerja Anda dalam mengelola kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang,
atau juga Anda dapat menjadikan buku ini sebagai referensi Anda untuk menemukan Prinsip
Dasar Anda sendiri dalam mengelola kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang yang
sesuai dengan karakteristik lingkungan perusahaan.

CARA BELAJAR
Mengenai rancangan yang akan Anda gunakan atau kecermatan Anda dalam membaca buku
ini tidak begitu menentukan, tetapi Anda mungkin tidak dapat belajar sesuatu tanpa
kesadaran sepenuhnya untuk mencari kaitan antara buku ini dengan pengalaman nyata
Anda dilapangan. Perlu diingat bahwa untuk belajar bagaimana cara untuk mengelola
kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang, Anda perlu belajar dari interaksi antara
Prinsip-Prinsip dasar dalam mengelola kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang
dengan pengalaman Anda sendiri dalam praktek nyata dilapangan, seperti bagan berikut ini:

Gambar 1. Cara belajar tradisional.


Hanya jika terjadi kontak atau hubungan antara dua bagian tersebut diatas yang umum dan
lazim maka disitu ada proses pembelajaran. Jadi, Anda perlu keduanya. Studi kasus dan
contoh-contoh pengalaman dalam mengelola kegiatan Logistik dan Transportasi Arus
Barang dalam buku ini dirancang dan dimaksudkan sebagai batu loncatan untuk lebih cepat
Anda belajar untuk mengelola kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang secara lebih

15
baik lagi dan meminimalkan resiko yang timbul seperti suasana tidak kondusif pekerja
lapangan dan Operator Transportasi yang dapat menimbulkan pemogokan massal, atau
sebaliknya suasana kondusif tetapi timbul biaya tinggi dalam kegiatan operasional Logistik
dan Transportasi Arus Barang karena lemahnya kepemimpinan biaya (cost leadership).
Dalam bagan hal proses belajar dari studi kasus dan contoh-contoh pengalaman para
praktisi maka terjadi proses sebagai berikut :

Gambar 2. Cara belajar lebih praktis

Ketiga proses tersebut di atas dapat menjadi kenyataan dalam kebalikannya. Pengetahuan
dan keterampilan serta sikap kerja yang Anda peroleh dari pengalaman Anda sendiri dalam
mengelola kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang dan kemudian Anda
membandingkannya dari para ahli, sharing best practice dan kemudian Anda memahami
prinsip-prinsip dasar pengelolaan kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang. Dalam
kurun pengalaman Anda sendiri dan pengalaman yang kami tulis dalam buku ini harus diatur
sedemikian rupa dan harus dimaksudkan sebagai saling berbagi praktek terbaik (sharing
best practice) sehingga dapat membentuk dasar untuk kritik konstruktif pada ide-ide dalam
buku ini. Kadang Anda harus meletakkan buku ini dan membandingkannya dengan
beberapa peristiwa dalam pengalaman Anda sendiri dalam mengelola kegiatan Logistik dan
Transportasi Arus Barang yang hampir sama digambarkan dalam buku ini. Hal ini dapat
menjadi refleksi pribadi buat Anda dan Anda akan dapat menjelaskan pembelajaran
berharga di jalur Anda sendiri dalam mengelola kegiatan Logistik dan Transportasi Arus
Barang secara lebih efektif efisien dan aman pada koridor peningkatan berkelanjutan.

Studi kasus dan pengalaman yang kami bagikan dalam buku ini adalah untuk mempersingkat
waktu proses belajar. Jika Anda hanya belajar dari pengalaman Anda sendiri tanpa berusaha
untuk belajar dari orang lain yang memiliki pengalaman mengelola kegiatan Logistik dan
Transportasi Arus Barang dan kemudian setelah beberapa tahun ketika Anda sudah tahu
bagaimana cara mengelola kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang secara efektif dan
efisien dan Anda akan sadar bahwa Anda sudah terlalu tua untuk mengelola kegiatan itu.
Biaya untuk belajar dari pengalaman Anda sendiri juga terlalu mahal. Tidak ada yang bisa
mencegah Anda dari membuat kesalahan Anda sendiri seperti belajar dari buku ini adalah
tidak sama dengan kebijaksanaan praktis yang Anda peroleh dari lapangan dan pengalaman
Anda sendiri tetapi upaya trial and error harus menjadi cara belajar sesuatu yang terlalu
mahal dan terlalu lama. Lebih mudah dan menghemat waktu jika Anda belajar dari

16
kesalahan dan pengalaman orang lain. Jika Anda seorang pemula dalam mengelola kegiatan
Logistik dan Transportasi Arus Barang dan Anda tidak memiliki pengalaman panjang, tentu
saja buku ini bisa menjadi sebagai peta suatu daerah yang belum pernah Anda jelajahi.
Daerah yang tidak selalu persis sama pada apa yang ada dalam pikiran Anda untuk untuk
sebuah peta. Suatu hari nanti dan entah bagaimana Anda akan dapat menggambar peta
yang lebih baik bagi diri Anda sendiri tetapi setidaknya untuk saat ini, peta yang ada dalam
buku ini dapat digunakan sebagai Pedoman dan Panduan untuk praktek terbaik Anda saat
ini.

Tidak ada yang dapat dibandingkan dengan apa yang Anda pelajari dari pengalaman
dilapangan. Buku ini mungkin tidak mengajarkan sesuatu yang baru untuk para profesional
Logistik dan Transportasi Arus Barang, yang memiliki ribuan jam terbang mengelola kegiatan
Logistik dan Transportasi Arus Barang,akan tetapi buku ini bisa membantu para profesional
untuk menggambarkan peta Anda sendiri dan apa yang Anda ketahui agar lebih baik lagi dan
sistematis untuk diterapkan. Bab II sangat penting untuk dipelajari karena merupakan peta
yang kami buat dari pengalaman kami sebagai praktisi mengelola dan memimpin kegiatan
Logistik dan Transportasi Arus Barang dalam jumlah massal.

Buku ini disajikan terutama untuk panduan praktis dan juga kami berharap bahwa buku ini
bisa enak dinikmati untuk dibaca. Untuk melengkapi buku teks utama, kami
memperkenalkan studi kasus pada Bab I dan Bab II yang seluruhnya ada 40 studi kasus.
Tujuan utama kami membuat studi kasus adalah untuk merangsang pemikiran lebih lanjut
untuk Anda bagaimana cara untuk mengelola kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang
secara lebih efektif dan efisien dengan menyediakan pengalaman kehidupan nyata selama
karir kami lebih dari 20 tahun pengalaman dalam mengelola kegiatan Logistik dan
Transportasi Arus Barang dibeberapa perusahaan terkemuka di Indonesia.

Kami menyajikan studi kasus di Bab I dan Bab II,tetapi jika Anda ingin melewatinya maka itu
tidak masalah tanpa kehilangan script dasar saat Anda membaca tetapi usaha Anda
mencoba untuk terhubung dengan kenyataan dilapangan dan gagasan dalam teks utama
pasti akan sangat berharga. Hal ini dapat digunakan sebagai pelatihan lebih lanjut yang
harus dilakukan setelah membaca buku ini sebagai garis besarnya.

Mungkin Anda melihat bahwa sebagian besar dari pengalaman yang kami sajikan dalam
buku ini adalah hal yang subjektif dalam waktu dan periode kami dulu dan tidak relevan lagi
dalam waktu dan periode Anda dimana Teknologi Pendukung dalam mengelola kegiatan
Logistik dan Transportasi Arus Barang telah berkembang begitu pesatnya berbasis internet;
seperti CCTV online, GPS,Daily Distribution Report, Central Dispatching dan seterusnya,
tetapi permasalahaan Operasional lapangan digudang dan para Operator Transportasi
tidaklah berubah. Anda masih mengelola efisiensi. Anda masih mengelola Operator
Transportasi dengan segala permasalahannya. Anda masih mengelola program pengurangan
biaya operasional (Cost Reduction Program) dan isu-isu lainnya yang sama. Ada prinsip dasar
dan metode umum yang dirancang sama dalam mengelola kegiatan Logistik dan
Transportasi Arus Barang. Anda harus mengenali prinsip-prinsip dasar itu.

Setelah Anda membaca buku ini, kami berharap perhatian Anda pada bagaimana cara untuk
mengelola kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang setidaknya meningkat dan dapat

17
merangsang Anda tentang substansi atau struktur inti bagaimana cara terbaik untuk
mengelola kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang secara efektif dan efisien, yang
kami menyebutnya Metode EDOPIPDERA.

Apa yang kami tulis dalam buku ini tentang prinsip-prinsip dasar dalam mengelola Logistik
dan Transportasi Arus Barang adalah untuk mengakselerasi pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja Anda dalam mengelola dan memimpin kegiatan Logistik dan Transportasi arus
Barang dan untuk membuat peta Anda sendiri lebih sederhana kedepannya dengan tidak
menghilangkan esensi kegiatan mengelola Logistik dan Transportasi Arus Barang, yakni
profit taking.

RINGKASAN BAB PENDAHULUAN

1. TUJUAN BUKU INI

18
Tujuan buku ini adalah proses belajar merangkum konsep dasar Manajemen Logistik dan
Transportasi Arus Barang yang dibagikan (sharing best practice) berdasarkan pengalaman
Penulis sebagai Akademisi dan Praktisi Logistik dan Transportasi Arus Barang.

Buku ini khususnya di Bagian Kedua ditulis berdasarkan pengalaman mengelola kegiatan Logistik
dan Transportasi Arus Barang sehingga dapat menjadi rujukan bagi para praktisi Manajemen
Logistik dan Transportasi Arus Barang dan sebagai pedoman untuk menjalankan kegiatan usaha
dibidang Logistik dan Transportasi Arus Barang.

Buku ini dapat menjadi referensi bagi para akademisi Manajemen Logistik dan Transportasi Arus
Barang untuk lebih memahami kegiatan praktis yang terjadi dilapangan dalam kegiatan usaha
Logistik dan Transportasi Arus Barang sehingga dapat lebih mendekatkan antara teori dan
praktek manajemen terapan bidang logistik dan transportasi arus barang.

Konsep Dasar Manajemen Logistik dan Transportasi Arus Barang yang disampaikan didalam buku
ini barangkali sudah cukup untuk para pemula bidang manajemen logistik dan transportasi arus
barang sebagai pegangan awal selama terus menggali pengalamannya sendiri dalam kegiatan
praktis dibidang logistik dan transportasi arus barang sampai akhirnya mereka sudah
mempunyai pengalaman yang cukup luas sehingga dapat memahami konsep dasar berdasarkan
pengalaman yang mereka petik dilapangan sementara buku ini tetap sebagai pedoman.

Diharapkan Konsep Dasar Manajemen Logistik dan Transportasi Arus Barang yang disampaikan
didalam buku ini yang dipadu dengan pengalaman para pembaca sendiri yang bergelut dibidang
Manajemen Logistik dan Transportasi Arus Barang dapat menjadi acuan untuk memperoleh karir
unggul diperusahaan dan juga dapat menciptakan perusahaan unggul dibidang logistik dan
transportasi arus barang.

Gambar 3. Tujuan buku ini

2. CARA MENGGUNAKAN BUKU INI

Anda dapat membaca buku ini dari awal sampai akhir kemudian menyelesaikan studi
kasus yang banyak disampaikan dalam buku ini. Anda dapat juga membaca buku ini
sambil menyelesaikan studi kasus yang ada pada setiap pokok pembahasan.

19
Penyelesaian studi kasus yang Anda kerjakan pada setiap pokok bahasan
dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan managerial Anda dibidang
Manajemen Logistik dan Transportasi Arus Barang.

Untuk Mengasah kepemimpinan Anda pada bidang Manajemen Logistik dan


Transportasi Arus Barang, Anda perlu terjun praktek lapangan karena dengan begitu
Anda dapat bersentuhan langsung dengan pribadi-pribadi dinamis, orang-orang
Logistik dan Transportasi Arus Barang.

Seiring dengan waktu yang terus berjalan yang Anda habiskan untuk menggeluti
bidang Logistik dan Transportasi Arus Barang, lambat laun Anda akan menemukan
Metode EDOPIPDERA yang Anda yakin untuk bisa terus maju memperbaiki tehnik
manajemen Anda dalam Konsep yang lebih luas yakni Peningkatan Berkelanjutan.

Gambar 4. Cara menggunakan buku ini.

3. CARA BELAJAR

Ada dua cara belajar yang umum lazim dilakukan orang;


Cara belajar yang pertama adalah berdasarkan pengalaman sendiri, jatuh bangun dan
terus belajar sehingga sampai pada suatu ketika ia menemukan Konsep Dasarnya sendiri
untuk terus bangun dan tumbuh berkembang. Cara belajar seperti ini akan memakan

20
waktu yang lama dan biaya yang tidak sedikit dalam proses jatuh-bangun belajar sambil
jalan dari pengalamannya sendiri.
Cara belajar yang kedua adalah belajar dari orang lain, dari para praktisi ahli dibidangnya
sambil belajar dari pengalamannya sendiri. Cara belajar seperti ini lebih praktis dan
pendek waktunya dan biayanya lebih sedikit dan resiko jatuh bangunnya juga dapat
diminimalkan. Pada dasarnya konsep dasar tidak perlu ia cari sendiri, ia dapat
menggunakan konsep dasar orang lain, dari para prakstisi ahli dibidangnya sampai pada
suatu ketika ia dapat memahami konsep dasar tersebut dan terus bangun dan tumbuh
berkembang.

Gambar 5. Dua konsep cara belajar

BAGIAN KE-SATU – PEMAHAMAN MANAJEMEN LOGISTIK


DAN TRANSPORTASI ARUS BARANG
Salah satu unsur terbesar dalam keberhasilan setiap bidang profesional adalah yang
pertama untuk memahami semua aspek dalam bidang tersebut. Dalam mengelola kegiatan
logistik dan transportasi arus barang, Anda harus tahu apa itu logistik dan dan apa itu
21
transportasi, pergudangan,alat lifting, alat transportasi, tenaga lapangan dan operator
transportasi. Bila Anda masuk dalam situasi dibidang logistik dan transportasi arus barang
saat ini, Anda bisa menemukan semua gambar dan apa yang akan Anda lakukan dengannya.
Anda akan membuat rencana peta jalan apa yang Anda akan lakukan. Anda bisa
menetapkan target dan tujuan dalam jangka pendek, jangka menengah maupun panjang.
Kemudian Anda dapat menggambarkan langkah kerja untuk mencapai target dan tujuan
jangka pendek, menengah dan panjang tadi dalam kegiatan harian, mingguan dan bulanan
yang harus Anda buat. Anda harus melatih dan mengelola orang Anda bagaimana caranya
untuk mencapai target dan tujuan yang Anda tetapkan dimuka dan mungkin team Anda
dalam perjalanannya dapat mencapai target tadi.Anda harus menyesuaikan orang Anda
pada masing–masing bidang pekerjaan. Siapa yang cocok untuk pekerjaan ini siapa yang
cocok untuk dan pekerjaan itu dan seterusnya. Apakah Anda memiliki cukup orang atau
malah kelebihan orang untuk melakukan pekerjaan tersebut? Apakah Anda memiliki uraian
tugas yang cukup jelas pada setiap orang sesuai fungsinya untuk melakukan pekerjaan
mereka dan apa yang menjadi bertanggung jawab masing – masing orang? Apakah uraian
pekerjaan menyebutkan kriteria keberhasilan? Bagaimana tentang peralatan dan
perlengkapan yang dibutuhkan, cukup atau tidak? Jika peralatan dan perlengkapan tidak
cukup atau orang-orang tidak dilatih untuk menggunakannya, apakah itu akan melemahkan
struktur langkah kerja yang telah Anda tetapkan di awal untuk mencapai target dan tujuan
tadi? Bagaimana tindakan diambil untuk penyesuaian langkah kerja agar tetap dapat
mencapai target dan tujuan? Bagaimana pengawasan serta pengendalian seluruh proses
untuk memastikan bahwa semua proses yang ada berjalan dijalur yang sudah sesuai dan jika
belum akan diperbaiki, jika perlu direvisi dan bisa juga rotasi orang untuk memastikan
pencapaian target seperti yang diharapkan. Proses ini diulang untuk mencapai standarisasi
dan untuk kemajuan usaha berkelanjutan baik produk dan layanan. Sirkuit ini menjadi siklus
dalam mengelola kegiatan termasuk pengelolaan logistik dan transportasi arus barang.

Anda harus tahu fasilitas minimum gudang yang harus dimiliki sebagai persyaratan standar
sesuai jenis dan karakteristik barang yang akan disimpan, jenis alat lifting dan alat angkut
yang sesuai dan laik jalan, area dan ketinggian loading-unloading bay, jenis-jenis
transportasi dan spesifikasinya, proses bongkar – muat dan kualifikasi orang-orang yang
bekerja dalam kegiatan logistik dan transportasi arus barang. Dan Anda juga harus tahu
manajemen lalu lintas (traffic management) yang ada didalam baik didalam area
pergudangan maupun diluar diarea umum. Anda harus tahu struktur biaya operasional.
Anda harus tahu sistem dan prosedur operasional pergudangan dan transportasi arus
barang. Anda juga harus tahu karakteristik orang operasional dan operator transportasi dan
jam operasionalnya. Dan Anda harus tahu kendala kegiatan operasional untuk memastikan
kelancaran arus barang dari satu tempat ke tempat lainnya dalam rangka pelayanan jasa
logistik dan distirbusi arus barang. Seluruh rangkaian ini harus Anda pahami sebelum Anda
membuat rencana kerja Anda sendiri.
Setelah Anda memahami sistem dan prosedur operasional distribusi arus barang dan juga
belajar memahami kinerja logistik dan transportasi arus barang maka Anda dapat mengatur
rencana apa yang penting yang harus dilakukan dan apa yang mendesak untuk dilakukan.

Karena kompleksitas dalam mengelola kegiatan logistik dan transportasi arus barang maka
Anda harus mengerjakan kegiatan mengelola distribusi arus barang berdasarkan prioritas
seperti tersebut dibawah ini:

22
1. Penting dan Mendesak
2. Penting tapi tidak mendesak
3. Tidak penting tapi Mendesak
4. Tidak Penting dan Tidak Mendesak.

MENDESAK TIDAK MENDESAK

PENTING I II

TIDAK PENTING III IV

Tabel 1. Prioritas Pekerjaan

STUDI KASUS PENDAHULUAN


Anda baru saja dipromosikan oleh atasan sebagai Manager Logistik dan sekaligus
membawahi kegiatan Transportasi yang berada dalam lingkup pelayanan jasa distribusi arus
barang di perusahaan PT. XYZ.
Sebagai seorang perwira baru Anda diminta oleh Atasan Anda untuk menggambarkan dan
menuliskan hal - hal yang menurut Anda penting dan mendesak dan mengklasifikasikan
menjadi 4 bagian seperti tabel tersebut di atas. Atasan Anda ingin tahu strategi Anda untuk
melakukan pekerjaan untuk mendukung Anda dari awal dan apa yang Anda butuhkan untuk
mengelola kegiatan jasa distirbusi arus barang diperusahaan PT. XYZ.

Pertanyaannya adalah;
1. Jelaskan 3 hal penting dan mendesak yang harus Anda lakukan?
2. Jelaskan 3 hal penting tapi tidak mendesak yang harus Anda lakukan?
3. Jelaskan 3 hal tidak penting tapi mendesak yang harus Anda lakukan?
4. Jelaskan 3 hal tidak penting dan tidak mendesak yang Anda tidak harus dilakukan?
5. Yang Manakah dari 4 hal di atas yang menjadi perhatian utama Anda? Apa
alasannya?

Jawaban Anda mungkin berbeda setelah Anda membaca buku ini. Mari kita bandingkan
jawaban Anda sebelum dan setelah Anda membaca buku ini.

Tidak ada jawaban yang salah untuk alasan yang relevan berdasarkan sudut pandang dan
keadaan dimana itu berlaku, tetapi buku ini akan merangsang Anda untuk menetapkan
prioritas apa yang penting dan apa yang tidak penting dan apa yang mendesak dan apa yang
tidak mendesak setelah Anda membaca buku ini.
BAB I

TEORI DASAR MANAJEMEN LOGISTIK DAN


TRANSPORTASI ARUS BARANG

23
Logistik diartikan sebagai aliran produk dari tempat produsen ke tempat konsumen melalui
berbagai simpul/ mata rantai, diantaranya transportasi dan pergudangan. Logistik
merupakan proses pertambahan nilai dengan cara menyediakan stok barang/ bahan atau
komponen dalam jumlah serta waktu yang tepat; sebagai kombinasi penataan permintaan,
persediaan, transportasi/ angkutan, pergudangan, pengurusan barang sediaan, dan
pengemasan terpadu dalam jaringan fasilitas tersebut. 1

Logistik merupakan seni dan ilmu, barang, energi, informasi, dan sumber daya lainnya,
seperti produk, jasa, dan manusia, dari sumber produksi ke pasar dengan tujuan
mengoptimalkan penggunaan modal. Manufaktur dan marketing akan sulit dilakukan tanpa
dukungan logistik. Logistik juga mencakup integrasi informasi, transportasi, inventori,
pergudangan, reverse logistics dan pemaketan.Berdasarkan pengertian di atas, maka misi
logistik adalah mendapatkan barang yang tepat, pada waktu yang tepat, dengan jumlah
yang tepat, kondisi yang tepat, dengan biaya yang terjangkau, dengan tetap memberikan
kontribusi profit bagi penyedia jasa logistik. Karenanya, logistik selalu berkutat dalam
menemukan keseimbangan untuk 2 hal yang amatlah sulit untuk disinergikan, yaitu
menekan biaya serendah-rendahnya tetapi tetap menjaga tingkat kualitas jasa dan
kepuasan konsumen. Dalam dunia bisnis yang selalu berubah, manajemen logistik yang baik
merupakan sebuah keharusan. Manajemen logistik merupakan bagian dari proses supply
chain yang berfungsi untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan keefisienan
dan keefektifan penyimpanan dan aliran barang, pelayanan dan informasi terkait dari titik
permulaan (point of origin) hingga titik konsumsi (point of consumption) dalam tujuannya
untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan.2

Dari pengertian tersebut diatas maka fungsi Logistik sangatlah penting dalam mendukung
kegiatan operasional suatu organisasi baik profit oriented maupun non-profit oriented.

Dalam organisasi militer fungsi logistik merupakan bagian vital dalam memenangkan suatu
pertempuran. Dalam organisasi bisnis fungsi logistik merupakan bagian vital dalam
kelancaran arus barang dari produsen ke konsumen.

Transportasi adalah pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan.
Proses transportasi merupakan gerakan dari tempat asal, dimana kegiatan angkutan
dimulai, ke tempat tujuan, dimana kegiatan pengangkutan diakhiri. Dalam hubungan ini,
terlihat bahwa unsur-unsur pengangkutan meliputi atas; muatan yang diangkut, alat angkut,
jalan/ jalur yang akan dilalui, terminal asal dan terminal tujuan serta sumberdaya manusia
dan organisasi atau manajemen yang menggerakkan kegiatan transportasi tersebut.3
Logistik dan Transportasi adalah suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan karena
keduanya memiliki keterkaitan satu sama lain dimana transportasi adalah bagian dari
kegiatan logistik. Dalam kegiatan logistik ada 3 kegiatan utama yakni Pengadaan barang
seusai kebutuhan/ efektif, Penyimpanan barang diarea yang aman dan sedekat mungkin
dengan area tujuan akhir barang tersebut, terjaga aman dan efisien, dan Pendistribusian
barang secara efektif.

1 Lasse, D. Arosochi, Manajemen Muatan, Raja Grafindo Persada, 2016


2 Siagian, Yolanda M., Supply Chain Management, Grasindo, Jakarta 2007
3 Nasution, M. Nur., Manajemen Transportasi, Edisi Ketiga, Ghalia Indonesia, Bogor 2008

24
1. 10 UNSUR PENTING MANAJEMEN LOGISTIK ARUS BARANG
Unsur – unsur penting dalam kegiatan Manajemen Logistik Arus Barang kami bagi
menjadi 10 bagian utama yakni Jenis, Tipe dan Karakterisitik Barang, Perencanaan
Terminal Tempat Parkir Barang, Pengadaan/ Procurement, Penyimpanan/ Gudang/
Warehouse, Distribusi, Pengangkutan, Manajemen K3, Manajemen Operasional Logistik,
Manajemen Rendah Biaya Logistik dan Manajemen Aset dan Akuntabilitas.

1.1. Pengenalan Jenis dan Karakteristik Barang dan Kesesuaian Tempat Penyimpanan.
Secara umum Barang mempunyai 3 unsur yang menjadi pertimbangan ditempat
penyimpanan yakni dari jenisnya, tipenya dan karakteristiknya.

Dari jenisnya, barang dibagi menjadi 3 jenis yakni Padat, Cair dan Gas.
Barang Padat adalah semua jenis padatan seperti contohnya kayu, besi, kertas dan
lain sebagainya.
Barang Cair adalah semua jenis cairan seperti contohnya BBM, Crude Oil, Minyak
Sawit, Air dan lain sebagainya.
Barang Gas adalah semua jenis gas seperti contohnya LPG, LNG, dan lain
sebagainya.

Dari tipenya, barang dibagi menjadi 2 tipe yakni Barang Umum dan Barang Khusus.
Barang Umum adalah barang yang dimensi ukurannya tidak melebihi wadah angkut
umum dan berat angkut umum seperti contohnya barang-barang dalam kemasan
dalam dus yang umum dapat dimuat kedalam dry container maupun refeer
container; kertas, keramik, alat-alat elektronik dan alat-alat rumah tangga lainnya.
Barang Khusus adalah barang yang dimensi ukurannya melebihi wadah angkut
umum atau harus menggunakan wadah angkut khusus atau juga berat angkut tidak
umum seperti contohnya barang-barang untuk proyek; Silo, pipa-pipa besar dan
lain sebagainya.

Dari Karakteristiknya Barang dibagi menjadi 2 karakteristik yakni Barang Tidak


Berbahaya dan Barang Berbahaya (B3).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun mendefinisikan Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) sebagai zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat,
konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung,
dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia
dan makhluk hidup lain.4
Bahan-bahan tersebut selanjutnya dapat diklasifikasikan dalam kelompok-kelompok
bahan yang bersifat;
a. mudah meledak (explosive);
b. pengoksidasi (oxidizing);
c. mudah menyala (flammable);
d. beracun (toxic)

4 Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

25
e. berbahaya (harmful)
f. korosif (corrosive);
g. bersifat iritasi (irritant);
h. berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment);
i. karsinogenik – zat penyebab kanker (carcinogenic);
j. teratogenik – zat penyebab kerusakan embrio (teratogenic);
k. mutagenik – zat penyebab kerusakan genetik (mutagenic).

Dari uraian diatas maka jelaslah bahwa kesesuaian tempat penyimpanan barang
sangat penting berdasarkan Jenis, Tipe dan Karakteristik barang itu sendiri.
Perlakuan khusus penyimpanan barang menjadi faktor utama berdasarkan kategori
jenis, tipe dan karakteristiknya.

Studi Kasus No. 1


PT. Logistik Cepat Service adalah sebuah perusahaan jasa logistik Nasional yang
berkerjasama dengan perusahaan logistik global dari Jerman. Pelayanan jasa
logistik yang ditawarkan oleh perusahaan adalah one stop service mulai dari
pengurusan dokumen export import, inland transportation dan pergudangan.
Mitra kerja perusahaan logistik global dari Jerman baru-baru ini meminta
partnernya di Indonesia PT. Logistik Cepat Service untuk membuka pelayanan jasa
logistik B3. produk Sianida Anorganik (HCN) untuk Pelanggan Tambang Emas di
Halmahera. Volume cargo B3 Sianida langsung didatangkan dari China dan
Australia.

Pertanyaannya;
Buatlah ringkasan mengenai cara aman menangani (handling) cargo Sianida (HCN)?
Buatlah semua ringkasan saran warehouse yang baik benar dan aman dalam
menangani cargo Sianida ?
(Anda bisa searching di internet mengenai tata-cara handling dan storage B3 Sianida)

1.2. Perencanaan Terminal Tempat Parkir Barang


Menurut Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun 1995 terminal barang
adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan membongkar dan memuat
barang serta perpindahan intra dan/atau antar moda transportasi. Terminal barang
dilengkapi dengan tempat bongkar muat. Tempat bongkar muat merupakan
pelataran di dalam terminal barang yang disediakan bagi mobil barang untuk
membongkar dan/atau memuat barang. Selain tempat bongkar muat, terminal
barang dilengkapi dengan gudang atau lapangan penumpukan barang yang
merupakan bangunan dan/atau pelataran di dalam terminal barang yang disediakan
untuk menempatkan barang yang bersifat sementara.5

Berbagai fungsi Terminal Tempat Parkir Barang antara lain;


1. Sebagai fasilitas bongkar-muat atau perpindahan barang dari/ke luar kota ke/dari
kota yang bersangkutan. Hal ini dimaksudkan untuk efisiensi sarana truk yang
beroperasi. Misalnya, dari kota yang bersangkutan terdapat berbagai barang yang

5 Keputusan Menteri Perhubungan No. 31 tahun 1995 tentang Terminal Transportasi Jalan

26
menuju kota berlainan, maka dengan fasilitas terminal ini barang dapat muatkan
bersama ke kota tujuan, sehingga tidak perlu menyewa satu truk
2. Bisa juga merupakan terminal untuk pelayanan angkutan barang terpadu dengan
kereta api, pesawat, kapal, sehingga diperoleh efisiensi kerja yang maksimal.
3. Mengurangi polusi suara, udara, berat truk dari kendaraan barang antar kota yang
besar-besar.
4. Di samping itu, karena truk yang melayani antar-kota umumnya besar-besar,
sedangkan di dalam terdapat pengaturan dengan kendaraan kecil, sehingga
perpindahan barang harus dilakukan di terminal ini.
5. Selain fungsi pelayanan terminal tempat parkir barang angkutan, juga merupakan
fasilitas lain seperti: tempat istirahat, tempat beribadat, pengisian BBM dan angin,
bengkel dan derek, kantin dan mini market.
Umumnya fasilitas terminal tempat parkir barang meliputi:
1. Peron barang dan truk, sebagai lalu-lintas barang yang akan dipindahkan.
2. Gudang barang, sebagai penyimpanan sementara barang yang akan transit.
3. Pompa BBM dan angin.
4. Kantin dan mini market, dalam fasilitasi kuliner dan kebutuhan lainnya.
5. Tempat ibadah, toilet dan kamar mandi.
6. Losemen, untuk menginap awak truk sambil menunggu proses muatan selesai.
7. Bengkel kendaraan dan mobil derek.
8. Ruang tunggu sopir dan istirahat sementara.

Terminal Tempat Parkir Barang ada yang dikelola oleh pihak Pemerintah dan ada
juga yang dikelola oleh Pihak Swasta.

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam Perencanaan Terminal Tempat Parkir Barang
adalah dari segi;
a. Kemudahan akses dari Terminal Tempat Parkir Barang ke destinasi
berikutnya.
b. Kesesuaian Terminal Tempat Parkir Barang dengan Jenis, Tipe dan
Karakteristik Barang.
c. Fasilitas Sarana dan Prasarana Terminal Tempat Parkir Barang untuk
keamanan barang, mencegah kerusakan barang maupun terjadinya
pencurian barang.
d. Teknologi komunikasi yang dapat mengakses keberadaan jumlah barang
kapanpun dibutuhkan secara online.
e. Kompetensi tenaga operasional Terminal Tempat Parkir Barang.
f. Nilai ekonomis harga sewa Terminal Tempat Parkir Barang.

Studi Kasus No. 2


PT. Makmur Logistik Nusantara baru saja survey lokasi tempat didaerah Bojonegara
Cilegon Propinsi Banten untuk pelayanan jasa logistik dan pergudangan khusus
sembako. Area yang didapat seluas 5000 m2 ?
Pertanyaannya;
Buatlah Layout gudang dan traffic management gudang tersebut yang
menggambarkan lokasi pergudangan yang terdiri dari 1 gudang beras, satu gudang
gula, dan satu lagi gudang rupa-rupa sembako.

27
1.3. Pengadaan/ Procurement
Menurut Indera Bastian (2012:263) Pengadaan barang dan jasa adalah perolehan
barang, jasa dan pekerjaaan perusahaan dengan cara dan waktu tertentu, yang
menghasilkan nilai terbaik bagi perusahaan.6

Pengadaan merupakan proses kegiatan untuk pemenuhan atau penyediaan


kebutuhan dan pasokan barang atau jasa di bawah kontrak atau pembelian
langsung untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Pengadaan dapat mempengaruhi
keseluruhan proses arus barang karena merupakan bagian penting dalam proses
tersebut.

Manajemen Pengadaan tidak lepas dari manajemen rantai pasokan/ supply chain
management yakni serangkaian kegiatan koordinasi antara Pemilik Barang dengan
Pengguna Barang dalam bentuk Penjadwalan dan Pengendalian Ketersediaan
Barang ketika Barang tersebut dibutuhkan oleh Pengguna Barang dalam jumlah
ketersediaan yang cukup dan dikirim tepat waktu serta penyediaan arus informasi
barang secara on-line cepat dan akurat tepat.

Manajemen Pengadaan adalah pengelolaan dalam usaha memperoleh barang atau


jasa yang merupakan bagian dari mata rantai suatu sistem produksi tertentu.

Tujuan Manajemen Pengadaan adalah untuk memastikan agar proses pengadaan


berjalan dengan lancar sehingga produk dan jasa yang dibutuhkan bisa diperoleh di
saat yang tepat waktu, dalam jumlah yang akurat, dengan kualitas sesuai spesifikasi
yang diminta dan dengan harga yang sesuai konfirmasi.

Tugas Bagian Pengadaan/ Procurement tidak terbatas hanya pada kegiatan rutin
pembelian. Secara umum tugas Bagian Pengadaan meliputi :
1. Merancang hubungan yang tepat dengan Supplier.
Hubungan dengan supplier bisa bersifat kemitraan jangka panjang maupun
hubungan transaksional jangka pendek.Baik berupa model hubungan,
relationship dan berapa jumlah Supplier yang diinginkan.
2. Memilih supplier.
Kegiatan memilih supplier bisa memakan waktu dan sumber daya yang tidak
sedikit apabila supplier yang dimaksud adalah supplier kunci.Kesulitan akan
lebih tinggi kalau supplier-supplier yang akan dipilih berada di mancanegara
global suppliers.Supplier-supplier kunci yang berpotensi untuk menjalin
hubungan jangka panjang, proses pemilihan ini bisa melibatkan evaluasi awal,
mengundang mereka untuk presentasi, kunjungan lapangan (site visit) dan
sebagainya.Pemilihan supplier-supplier kunci harus sejalan dengan strategi
supply chain perusahaan.
3. Memilih dan mengimplentasikan teknologi yang cocok.
Kegiatan Pengadaan membutuhkan bantuan teknologi.Teknologi yang lebih
tradisional dan lumrah digunakan adalah telepon dan fax.Saat ini banyak

6 Bastian, Indra., Audit Sektor Publik, Salemba Empat, 2012

28
perusahaan yang menggunakan electronic procurement/ e-procurement yakni
aplikasi internet untuk kegiatan pengadaan barang.
4. Memelihara data item yang dibutuhkan dan data supplier.
Bagian pengadaan harus memiliki data lengkap tentang item-item yang
dibutuhkan perusahaan maupun data tentang supplier-supplier
perusahaan.Beberapa data supplier yang penting untuk dimiliki adalah nama
dan alamat masing-masing supplier, item apa yang mereka pasok, harga per
unit, lead time pengiriman, kinerja masa lalu serta kualifikasi supplier termasuk
juga kualifikasi manajemen mutu yang mereka miliki seperti ISO 9001, ISO
14001, ISO 45001.
5. Melakukan Proses Pembelian.
Proses pembelian bisa dilakukan dengan beberapa cara,misalnya pembelian
rutin dan pembelian dengan melalui tender atau lelang.Pembelian rutin dan
pembelian dengan tender melewati proses-proses yang berbeda sesuai standar
prosedur dan minimum standar requirement untuk supplier bisa memasok
barang.
6. Mengevaluasi kinerja supplier.
Hasil penilaian kinerja para supplier digunakan sebagai masukan bagi supplier
untuk meningkatkan kinerja mereka.Kriteria yang digunakan untuk menilai
supplier seharusnya mencerminkan strategi supply chain dan jenis barang yang
dibeli.

Studi Kasus No. 3


PT. Makmur Logistik Nusantara baru saja menyelesaikan layout gudang dan traffic
management gudang didaerah Bojonegara, Cilegon propinsi Banten dan saat ini
perusahaan sedang menyiapkan perbekalan peralatan untuk unit-unit kerja di
gudang tersebut.

Pertanyaannya;
Buatlah list daftar peralatan dan perlengkapan dan jumlahnya, yang dibutuhkan
sesuai layout dan traffic management gudang yang telah dibuat sebelumnya ?
Minimal 30 item peralatan dan perlengkapan.
No. Item Peralatan/ Perlengkapan Jumlahnya Lokasi Barang
1
2
3
4
5
6
7
8
9
dst.
Tabel 2. Identifikasi Kebutuhan Peralatan dan Perlengkapan Gudang

1.4. Tempat Penyimpanan/ Gudang/ Warehouse

29
Menurut Donald J. Bowersox (2002) mengatakan bahwa gudang dapat
digambarkan sebagai suatu sistem logistik dari perusahaan yang berfungsi untuk
menyimpan produk dan perlengkapan produksi lainnya (bahan baku, good-in-
process, barang jadi, spareparts, supplies dan dead stock) dan menyediakan
informasi status kondisi material/produk yang disimpan di gudang sehingga
informasi tersebut mudah diakses oleh siapapun yang berkepentingan dan selalu
up-to-date. gudang mempunyai peran penting guna mendukung keberhasilan
perusahaan dalam mencapai tujuannya.7

Gudang atau warehouse merupakan salah satu item yang terpenting dalam
rangkaian kegiatan logistik arus barang.
Tipe Gudang secara umum dibagi menjadi 5 tipe yakni;8
a. Gudang Pribadi/ Swasta (Private Warehouse)Warehouse Swasta dimiliki dan
dioperasikan oleh pemasok dan reseller untuk digunakan dalam kegiatan
distribusi mereka sendiri. Misalnya : jaringan ritel besar menyediakan dan
mengoperasikan gudang dimana ia menerima dan mendistribusikan produk
untuk toko mereka sendiri atau grosir.
b. Gudang Umum (Public Warehouse) Gudang umum merupakan ruang yang
disewakan untuk mengatasi kebutuhan distribusi jangka pendek. Perusahaan
atau pengecer yang tidak memiliki cukup gudang kadang mencari ruang
penyimpanan tambahan dikarenakan keterbatasan kapasitas gudang mereka.
c. Gudang Otomatis (Automatically Warehouse) Gudang otomatis merupakan
tipe atau jenis gudang yang dioperasikan secara otomatis dengan teknologi
komputer atau robotika. Tahapan otomatisasi sampai pada pemakaian
conveyor belt untuk mengangkut barang sehingga meminimalis kebutuhan
SDM.
d. Gudang dengan Pengaturan Suhu (Climate Controlled Warehouse) Gudang
tipe ini merupakan tipe gudang penyimpanan yang menangani berbagai jenis
produk yang membutuhkan penanganan kondisi khusus seperti freezer.
Gudang ini diperuntukkan bagi produk atau barang-barang yang
membutuhkan kelembaban udara tertentu, misalnya produk beku atau
makanan beku.
e. Gudang Pusat Distribusi (Distribution Centre) Ada beberapa gudang yang
hanya menyimpan produk dalam waktu sangat cepat. Gudang ini berfungsi
sebagai titik dalam sistem distribusi pada produk yang diterima dari berbagai
pemasok dan segera dikirimkan ke banyak pelanggan.

Berdasarkan karakteristik penyimpanan, Warehouse dibagi menjadi 10karakteristik;


a. Gudang Penyimpanan Bahan Baku (Warehouse Raw Material), Tipe gudang ini
digunakan untuk menyimpan bahan baku yang akan digunakan di dalam
rangkaian proses produksi. Biasanya lokasi gudang ini berdekatan dengan pusat
pengolahan produksi. Barang-barang yang disimpan misalnya karet, bijih besi,
serbuk pasir, agregat sebagai bahan material beton.

7 Bowersox, Donald J., Manajemen Logistik: Integrasi Sistem-Sistem Manajemen Distribusin Fisik dan
Manajemen Material, terjemahan A. Hasymi Ali, Bumi Aksara, 2002
8 https://3pl.co.id/tipe-dan-jenis-gudang/

30
b. Gudang Tempat Penyimpanan Barang Setengah Jadi (Warehouse Semi-
Finished Goods). Di dalam proses manufakturing, ada beberapa produk yang
telah melalui proses produksi dari bahan baku, bukan menjadi produk akhir
tetapi menjadi produk penunjang proses produksi lainnya. Ada beberapa proses
atau tahapan dalam proses manufakturing yang memerlukan barang setengah
jadi ini, antara lain:
• Intermediate process, bahan setengah jadi yang dilakukan untuk proses
selanjutnya.
• Postponement, proses yang tertunda karena menunggu bahan setengah jadi
tersebut.
• Customization, adanya proses yang membedakan suatu barang dengan item
yang sama, biasanya karena adanya permintaan dari konsumen.
• Sub-assembly, proses melakukan perakitan terhadap barang setengah jadi
tersebut.
Beberapa contoh yang dilakukan di gudang tempat penyimpanan barang
setengah jadi diantaranya adalah :
• Melakukan proses packing/packaging.
• Melakukan labelling. Contohnya memberikan label bahasa Indonesia di setiap
produk import yang masuk ke Indonesia.
• Proses perakitan komputer, misal pemasangan kartu grafis, pemasangan
memori.
• Membanded atau melakukan product bundling untuk kepentingan promosi,
misalnya membanded 5 sabun dan menambahkan satu sachet sample sampo
sebagai promosi sampo tersebut.
• Melakukan penambahan item yang khusus di suatu negara. Misal suatu
produk peralatan elektronik internasional yang memiliki kabel power yang
memiliki konektor dengan standard yang berbeda-beda antara negara yang
satu dengan yang lain, karena itu dilakukan penambahan kabel power di
negara tempat peralatan elektronik tersebut akan didistribusikan.
• Memberikan penambahan khusus pada produk tertentu, misal penambahan
emboss pada sebuah casing di suatu produk telepon seluler
c. Gudang Penyimpanan Bahan Hasil Produksi (Warehouse of Finished Goods).
Karakteristik gudang ini berupa barang-barang hasil produksi yang siap dijual/
didistribusikan ke konsumen akhir. Gudang ini merupakan tempat penyimpanan
yang difungsikan sebagai buffer stock aau safety stock dari permintaan pasar
terhadap produk akhir ini.
d. Gudang Sebagai Pusat Konsolidasi dan Transit (Warehouse of Transit and
Consolidation Center) Gudang ini akan menerima berbagai barang dari berbagai
asal, setelah itu akan dilakukan proses penggabungan untuk diteruskan kepada
konsumen atapun dikirimkan untuk dilanjutkan prosesnya pada lini produksi
lainnya.
e. Gudang Sebagai Pusat Transhipment (Warehouse of Transhipment) Gudang ini
akan menerima barang dalam jumlah yang sangat besar, juga bisa dari banyak
supplier. di Gudang ini akan dilakukan proses pemecahan/pembagian barang ke
dalam jumlah yang lebih kecil dan akan dilakukan proses pengiriman barang ke
berbagai lokasi.

31
f. Gudang Cross Docking (Warehouse of Cross Docking)Gudang tipe ini dipandang
sebagai gudang paling efisien dan mempunya respon yang cepat dalam
menangani perpindahan barang. Karakteristik gudang ini adalah barang akan
disimpan dengan waktu yang singkat. Hari itu diterima dan hari itu juga akan
dikirimkan. Biasanya digambarkan dengan proses loading barang dari truk ke
truk lain. Namun implementasinya tidaklah mudah. Ada beberapa persyaratan
agar proses cross docking bisa berjalan, antara lain setiap barang harus sudah
ter-label dan dalam kondisi siap kirim. Beberapa tantangan penerapan cross-
docking antara lain :
• Kesiapan dukungan dari Warehouse Management System (WMS).
• Harus dipikirkan bagaimana sistem quality control-nya.
• Memastikan bahwa kegiatan cross-docking ini dapat tercapai dan dibutuhkan
kerjasama dan dukungan dengan supplier maupun dengan transporter
Beberapa produk yang cocok untuk dilakukan proses cross-docking seperti
misalnya : buah, sayur, daging dan ikan.
g. Gudang Pusat Sortir (Warehouse of Sortir Center) Gudang dengan karakteristik
seperti ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang melakukan pengiriman
surat, parsel ataupun perusahaan penyewaan palet yang melakukan distribusi
palet ke berbagai lokasi.Proses awalnya barang akan dikumpulkan di pusat
sortir tersebut, selanjutnya dilakukan proses sortir berdasarkan kode pos
ataupun berdasarkan zonasi.Setelah dilakukan proses sortir, barang yang sudah
terkumpul akan dikonsolidasikan dan dilakukan pengiriman berdasarkan area
distribusinya.Beberapa pusat sortir sudah menggunakan otomasi untuk
memudahkan proses sortirnya
h. Gudang Penumpukan Sementara (Warehouse of Fulfillment) Gudang ini
didesain untuk mengelola permintaan pengiriman barang dengan volume
besar. Misalnya gudang yang dikelola oleh perusahaan e-commerce
i. Gudang Retur/ Reject Barang (Warehouse of Reverse Logistics) Gudang ini
digunakan untuk menyimpan barang-barang retur ataupun barang-barang
defect. Proses yang dilakukan di gudang ini seperti proses pengecekan kembali
barang retur atau defect, proses repacking, proses perbaikan, mengambil
beberapa bagian dari barang yang rusak untuk dipakai kembali atau
pemusnahan barang-barang retur atau defect.Selain itu ada juga gudang
reverse logistik yang menawarkan untuk menyimpan dan mengelola
perlengkapan packaging ataupun melakukan pengelolaan palet. Di industri
makanan contohnya ada perusahaan jasa logistik yang menawarkan pencucian
dan pembersihan peralatan makanan sebelum barang tersebut dapat
dipergunakan kembali.
j. Gudang untuk Kepentingan Umum (Public Warehouse)yakni Gudang yang
umumnya kelola oleh Negara, misal gudang Bulog untuk menyimpan beras,
gudang milik tentara ataupun gudang untuk menyimpan barang bantuan
bencana.Barang-barang yang disimpan misal seragam, perlengkapan kantor,
komputer maupun perangkat lunak yang digunakan. Pengelolaan gudang untuk
kepentingan publik ini bisa dikelola oleh negara ataupun dikelola oleh
perusahaan pihak ketiga.

Studi Kasus No. 4

32
PT. Makmur Logistik Nusantara baru saja selesai melengkapi fasilitas sarana dan
prasarana, peralatan dan perlengkapan gudang mereka yang baru di daerah
Bojonegara Cilegon propinsi Banten dan selanjutnya perusahaan hendak grand
opening gudangnya minggu depan dalam acara “Temu Pelanggan” dan akan
dihadiri oleh 10 existing & loyal customer dan 20 potential customers, aparatur
pemerintah serta undangan lainnya dari kalangan kolega bisnis logistik.

Pertanyaannya;
Buatlah brosur yang mencerminkan fasilitas gudang perusahaan untuk menarik
minat para 20 Pelanggan Potential yang akan hadir dalam acara Temu Pelanggan ?

1.5. Pendistribusian
Distribusi adalah salah satu aspek dari pemasaran.Distribusi juga dapat diartikan
sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah
penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga
penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan
saat dibutuhkan). Seorang atau sebuah perusahaan distributor adalah perantara
yang menyalurkan produk dari pabrikan (manufacturer) ke pengecer (retailer).
Setelah suatu produk dihasilkan oleh pabrik, produk tersebut dikirimkan (dan
biasanya juga sekaligus dijual) ke suatu distributor. Distributor tersebut kemudian
menjual produk tersebut ke pengecer atau pelanggan.9

Aspek penting dalam kegiatan Logistik Arus Barang adalah adalah kelancaran
distribusi yang berkesinambungan tepat waktu sesuai kebutuhan dari pihak
Pengguna Barang dimana aspek rantai pasokan (supply chain) adalah mata rantai
dari distribusi yang harus dikelola dan dikendalikan secara baik sehingga kegiatan
Logistik Arus Barang menjadi lancar dan efektif sesuai harapan semua pihak.

Manajemen distribusi di dalam sebuah perusahaan merupakan upaya pengaturan


yang menyangkut perencanaan aspek ketersediaan dan penyaluran barang kepada
konsumen. Manajemen distribusi juga merupakan kegiatan yang sangat penting
untuk membantu proses pemasaran yang dijalankan oleh sebuah perusahaan.

Manajemen distribusi mengacu pada mengawasi pergerakan barang dari pemasok


atau pabrikan ke tempat penjualan. Manajemen distribusi adalah istilah
menyeluruh yang mengacu pada berbagai kegiatan dan proses seperti
pengemasan, inventarisasi, pergudangan, rantai pasokan, dan pengangkutan.

Manajemen distribusi yang sukses membutuhkan manajemen yang efektif dari


seluruh proses distribusi dan sangat penting untuk kesuksesan finansial dan umur
panjang perusahaan. Semakin besar perusahaan, atau semakin banyak jumlah
pasokan yang dimiliki perusahaan, semakin perlu bergantung pada otomatisasi
untuk mengelola proses distribusi secara efektif.

9 Fandy, Tjiptono, Strategi Pemasaran, Andi, 2000

33
Manajemen distribusi modern mencakup lebih dari sekadar memindahkan produk
dari titik A ke titik B. Ini juga mencakup pengumpulan dan pembagian informasi
yang relevan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi peluang utama untuk
pertumbuhan dan daya saing di pasar. Sebagian besar perusahaan progresif
sekarang menggunakan kekuatan distribusi mereka untuk memperoleh kecerdasan
pasar yang vital dalam menilai posisi kompetitif mereka.

Pada dasarnya ada dua jenis distribusi: distribusi komersial (umumnya dikenal
sebagai distribusi penjualan) dan distribusi fisik, lebih dikenal sebagai logistik.
Distribusi melibatkan beragam fungsi seperti layanan pelanggan, pengiriman,
pergudangan, kontrol inventaris, operasi armada truk, pengemasan, penerimaan,
penanganan material dari pabrik atau gudang, perencanaan lokasi penyimpanan,
dan integrasi informasi. Tujuannya adalah untuk mencapai efisiensi tertinggi dalam
pengiriman bahan baku, suku cadang, produk setengah jadi dan produk barang jadi
ke tempat dan waktu yang tepat, dalam kondisi yang tepat. Perencanaan distribusi
fisik harus selaras dengan strategi saluran secara keseluruhan.

Manajemen Distribusi sebagai Fungsi Pemasaran


Ide dasar manajemen distribusi sebagai fungsi pemasaran adalah bahwa
manajemen distribusi terjadi dalam ekosistem yang juga melibatkan pertimbangan;
1. Produk: Tidak selalu menjadi objek yang nyata, produk juga dapat merujuk
pada ide, atau informasi.
2. Harga: Ini mengacu pada nilai barang atau jasa baik untuk penjual maupun
pembeli, yang dapat melibatkan faktor nyata dan tidak nyata, seperti harga
jual, diskon, pembiayaan, dan kemungkinan respons pelanggan dan pesaing.
3. Promosi: Ini adalah komunikasi apa pun yang digunakan oleh penjual untuk
menginformasikan, membujuk, dan / atau mengingatkan pembeli dan calon
pembeli tentang barang, layanan, gambar, ide, dan dampak penjual terhadap
masyarakat.
4. Penempatan: Ini mengacu pada proses yang memastikan ketersediaan,
aksesibilitas, dan keterlihatan produk kepada konsumen akhir atau pengguna
bisnis di saluran target atau prospek pelanggan di mana mereka lebih suka
membeli.

Pengelolaan distribusi yang efektif melibatkan penjualan produk sambil


memastikan stok yang cukup di saluran distribusi dan mengelola promosi di
saluran tersebut dan persyaratannya yang bervariasi. Ini juga melibatkan
memastikan bahwa rantai pasokan cukup efisien sehingga biaya distribusi cukup
rendah untuk memungkinkan suatu produk dijual pada harga yang tepat,
sehingga mendukung strategi pemasaran dan memaksimalkan laba.

Saluran distribusi
Saluran distribusi adalah rantai bisnis atau perantara yang dilewati oleh barang
atau jasa sampai mencapai konsumen akhir. Ini dapat mencakup grosir,
pengecer, distributor dan bahkan internet itu sendiri. Saluran dipecah menjadi

34
bentuk langsung dan tidak langsung, dengan saluran "langsung" yang
memungkinkan konsumen untuk membeli barang dari pabrikan, dan saluran
"tidak langsung" yang memungkinkan konsumen untuk membeli barang dari
distributor, pedagang grosir atau pengecer.

Saluran distribusi adalah jalur yang melaluinya semua barang dan jasa harus
melakukan perjalanan untuk sampai pada konsumen yang dituju. Sebaliknya, ini
juga digunakan untuk menggambarkan jalur yang dilakukan pembayaran dari
konsumen akhir kepada vendor asli. Saluran distribusi dapat pendek atau
panjang, dan bergantung pada jumlah perantara yang dibutuhkan untuk
mengirimkan produk atau layanan.

Namun, barang dan jasa terkadang dilewatkan ke konsumen melalui banyak


saluran, kombinasi pendek dan panjang. Sambil meningkatkan jumlah cara di
mana konsumen dapat menemukan yang baik dapat meningkatkan penjualan,
itu juga dapat menciptakan sistem yang kompleks yang terkadang membuat
manajemen distribusi menjadi sulit. Selain itu, semakin panjang saluran distribusi
maka harga barang bisa semakin tinggi dan semakin sedikit keuntungan yang
diperoleh produsen dari penjualan karena fakta setiap biaya perantara untuk
layanannya.

Tiga Jenis Saluran Distribusi


Meskipun saluran distribusi terkadang bisa panjang dan kompleks tetapi ada tiga
jenis saluran utama, yang semuanya mencakup kombinasi dari produsen, grosir,
pengecer, dan konsumen akhir.
1. Saluran pertama adalah saluran terpanjang yang mencakup keempatnya,
dari produsen hingga konsumen akhir. Industri minuman anggur
beralkohol adalah contoh sempurna dari saluran distribusi yang panjang
ini. Dalam industri ini, Peraturan Perundang-undangan dibanyak negara
melarang minuman anggur tidak dapat dijual langsung ke pengecer. Ini
beroperasi dalam apa yang dikenal sebagai sistem tiga-tier, yang berarti
minuman anggur diwajibkan oleh hukum untuk pertama-tama menjual
produknya ke pedagang besar, yang kemudian menjual ke pengecer.
Pengecer, pada gilirannya, menjual produk ke konsumen akhir.
2. Saluran kedua adalah saluran di mana produsen menjual langsung ke
pengecer, yang kemudian menjual produk produsen ke konsumen akhir.
Ini berarti saluran kedua hanya berisi satu perantara. Dell computer
misalnya, cukup besar sehingga dapat menjual produknya langsung ke
pengecer terkemuka seperti Best Buy.
3. Saluran ketiga dan terakhir adalah model langsung ke konsumen di mana
produser menjual produknya langsung ke konsumen akhir. Amazon,
menggunakan platform sendiri untuk menjual Kindles kepada
pelanggannya, adalah contoh model langsung, yang merupakan saluran
distribusi terpendek yang saat ini mungkin ada.

35
Studi Kasus No. 5
PT. Makmur Logistik Nusantara mendapat order kegiatan distribusi dari sebuah
perusahaan susu ternama di Jawa Barat untuk mendistribusikan susu kemasan
diwilayah Banten dan sekitarnya.
Data yang diperoleh dari calon pelanggan perusahaan susu ternama dari Jawa
Barat, distribusi susu kemasan untuk wilayah Banten adalah sebagai berikut;
- 8 Supermarket besar dengan pengiriman masing-masing antara 2 – 3 x dalam
sebulan untuk 14 CBM atau sekitar 5 ton. Jarak tempuh rata-rata 8 km
dengan waktu tempuh +/- 5 jam roundtrip.
- 45 Minimarket dengan pengiriman 4 x dalam sebulan untuk 7 CBM atau
sekitar 3 ton. Jarak rata-rata 12 km dengan waktu tempuh +/- 8 jam
roundtrip.
- 21 Agen di Pasar Tradisional dengan pengiriman 6 x dalam sebulan untuk 7
CBM atau sekitar 3 ton. Jarak rata-rata 7 km dengan waktu tempuh +/- 6 jam
roundtrip.

Pertanyaannya;
Buatlah rencana distribusi, kendaraan angkut jenis apa yang ideal dan berapa
jumlah unit yang ideal berikut pengemudi dan tenaga operasional yang dibutuhkan
untuk melayani perusahaan susu ternama dari Jawa Barat tersebut ?

1.6. Pengangkutan
Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan, Angkutan adalah perpindahan orang dan/atau barang dari suatu tempat
ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan di ruang lalu lintas jalan. 10

Jenis Pengangkutan dibagi menjadi 3 moda transportasi yakni Moda


TransportasiDarat, Moda Transportasi Laut dan Moda Transportasi Udara.

Menurut Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2011 tentang Angkutan Multi Moda,
11yang dimaksud dengan Angkutan Multi Moda adalah angkutan barang dengan

menggunakan paling sedikit 2 moda angkutan yang berbeda atas dasar satu
kontrak sebagai dokumen angkutan multimoda dari satu tempat diterimanya
barang oelh badan usaha angkutan multimoda ke suatu tempat yang ditentukan
untuk penyerahan barang kepada penerima barang angkutan multimoda.

Pengangkutan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan


logistik arus barang dimana kecepatan putaran keluar masuk barang salah-satunya
sangat ditentukan dari proses pengangkutan yang cepat, tepat, aman dan efisien.
Segi-segi teknis pengangkutan barang dalam kegiatan logistik arus barang adalah;
5. Jadwal Pengangkutan dari gudang arus barang untuk barang keluar maupun
barang masuk.
6. Kesiapan armada kendaraan dan pengemudi yang laik jalan.

10 Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan
11 Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2011 tentang Angkutan Multi Moda

36
7. Pengetahuan pengemudi tentang proses bongkar-muat barang dan jalur yang
akan dilewati.
8. Komunikasi dan koordinasi antar bagian dalam proses pengangkutan barang
yang cepat dan akurat sesuai permintaan keluar masuk barang.
9. Persyaratan Peraturan Perundangan dan Persyaratan lainnya yang harus
diketahui tentang pengangkutan barang sesuai jenis, tipe dan
karakteristiknya.

Kita akan berbicara lebih banyak mengenai Pengangkutan pada bagian kedua Bab I
ini tentang Manajemen Transportasi Arus Barang.

Studi Kasu No. 6


PT. Makmur Logistik Nusantara akan melaksanakan kegiatan perdana mengantar
barang susu kemasan dari gudang Bojonegara ke salah satu Supermarket besar di
kota Cilegon. Satu unit Truck box ukuran Double Engkel (CDD) sudah disiapkan dan
standby di loading bay gudang sembako khusus susu kemasan.

Pertanyaannya;
Berapa kubik susu kemasan yang dapat masuk dalam truck engkel (CDD) tersebut?
Dokumen apa saja yang harus disiapkan untuk pengiriman barang susun dalam
kemasan tersebut ?
(Anda bisa searching di internet mengenai kapasitas truk CDD dan jenis truk lainnya)

1.7. Manajemen K3 Logistik


Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan,
keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun
lokasi proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan
lingkungan kerja.K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan
orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja. Kesehatan dan
keselamatan kerja cukup penting bagi moral, legalitas, dan finansial. Semua
organisasi memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan orang lain yang
terlibat tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu. Praktik K3 (keselamatan
kesehatan kerja) meliputi pencegahan, pemberian sanksi, dan kompensasi, juga
penyembuhan luka dan perawatan untuk pekerja dan menyediakan perawatan
kesehatan dan cuti sakit. K3 terkait dengan ilmu kesehatan kerja, teknik
keselamatan, teknik industri, kimia, fisika kesehatan, psikologi organisasi dan
industri, ergonomika, dan psikologi kesehatan kerja.

Menurut Undang Undang No. 1 Tahun 1970 ruang lingkup Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) meliputi segala tempat kerja baik di darat, di dalam tanah, di
permukaan air, di dlaam air maupun di udara yang berada didalam wilayah
kekuasaan hukum Republik Indonesia. 12

12 Undang – Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

37
Menurut Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 menyebutkan bahwa setiap
perusahaan wajib menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) yang terintegrasi dengan Sistem Manajemen Perusahaan. 13

Dalam pelaksanaan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja


(K3) umumnya perusahaan memadukan Panduan K3 dari PP No. 50 Tahun 2012 14
dan OHSAS 18001 dimana Penerapan Sistem Manajemen K3 dari PP No. 50 Tahun
2012 bersifat wajib dan berlaku secara Nasional sedangkan Penerapan SMK3 dari
OHSAS 18001 bersifat optional dan berlaku secara international.

Untuk mengukur dan memverifikasi implementasi K3 di industri kimia dn logistik


global menggunakan sistem verifikasi SQAS (Safety and Quality Assessment System)15
Dan juga Responsible Care Distribution Code Management Practice. 16

Responsible Care® adalah sebuah perkumpulan industri kima global yang


menerapkan 7 etika (7 codes) dalam penyelenggaraan K3 operasional mereka.
7 code management practice dari Responsible Care itu adalah antara lain;
1. Community Awareness and Emergency Response – 19 management practice.
2. Pollution Prevention – 14 management practice
3. Proses Safety – 22 management practice
4. Distribution –21 management practice
5. Employee Health and Safety – 18 management practice
6. Product Stewardship – 12 management practice
7. Security – 13 management practice.

Dalam prakteknya, sebelum Audit Eksternal dari Team Verifikator Responsible Care
dilakukan, umumnya pihak perusahaan diminta untuk melakukan Audit Internal
mereka sendiri/ self assessment. Untuk perusahan Logistik dan
Transportasiumumnya verifikasi dilakukan terkait Distribution code, Community
Awareness and Emergency Response, Pollution Prevention dan Employee Heath and
Safety.

Studi Kasus No. 7


PT. Makmur Logistik Nusantara akan di audit perihal K3 oleh salah satu main
customernya. Audit K3 akan dilaksanakan pada awal bulan depan dan segala
persiapan untuk menyambut verifikator dari main customer tersebut sedang
dipersiapkan baik kelengkapan dokumen maupun kondisi fisik gudang dan alat
transportasi yang ada.

Pertanyaannya;

13 Undang – Undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 87 Ayat 1


14 Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen K3
15 www.sqas.org
16 http://www.responsiblecare-indoensia.or.id

38
Dokumen apa saja yang akan diperiksa oleh main customer PT. Makmur Logistik
Nusantara perihal verifikasi K3 perusahaan ?
Kondisi fisik yang apa yang menjadi perhatian main customer perusahaan perihal
audit fisik K3 yang akan dilakukan awal bulan depan itu ?

1.8. Manajemen Operasional Kegiatan Logistik Arus Barang


Pengertian Manajemen Operasional secara umum adalah sebuah usaha
pengelolaan secara maksimal dalam penggunaan berbagai faktor produksi, mulai
dari sumber daya manusia (SDM), mesin, peralatan/ tools, bahan mentah/ raw
material, dan faktor produksi lainnya dalam proses mengubahnya menjadi beragam
produk barang atau jasa. 17
Manajemen Operasional menjadi hal penting dalam perusahaan. Dan tugasnya pun
tergantung pada ukuran perusahaan. Pengelolaan manajemen operasional ini
dimulai dari SDM, peralatan, mesin, raw material serta hal lainnya yang memberi
pengaruh pada kinerja perusahaan. Manajemen operasional secara umum
memegang peranan soal isu strategis dalam menentukan rencana produksi,
metode manajemen logistik dan pengadaan, metode manajemen proyek, juga
manajemen transportasi. Manajemen Operasional melakukan beberapa hal penting
antara lain;
• Mengatur skala inventaris dan aset
• Mengatur level proses level pengerjaan
• Mengatur level proses distribusi
• Meng-organise Akuisisi bahan baku
• Mengontrol kualitas
• Meng-handle material
• Menjaga dan merawat Aset (Pemeliharaan dan Perawatan Aset).
• Mengkoordinasi kegiatan operasional dengan bagian lainnya.
Manajemen operasional dalam kegiatan logistik arus barang juga mempelajari
kapasitas tempat penyimpanan barang dan proses distribusi yang efektif efisien
dan aman dan menjamin kecukupan tempat penyimpanan sebelum barang
diterima serta kecukupan lahan parkir dan site traffic management yang juga
efisien dan aman untuk semua alat angkut yang masuk masuk area tempat
penyimpanan.

Studi Kasus No. 8


PT. Makmur Logistik Nusantara beroperasi 24 jam termasuk hari Sabtu dan Minggu
dalam memenuhi kebutuhan arus barang para pelanggan logistiknya. Saat ini masih
banyak yang perlu pembenahan dari segi pengaturan jadwal kerja orang-orang
operasional di gudang logistik Arus Barang PT. Makmur Logistik Nusantara.
Untuk pegawai bongkar muat sudah tertata baik dengan pembagian 3 shift 8 jam
per shift dengan kekuatan personil 10 orang per shift.
Untuk pegawai Administrasi Gudang merangkap Pengaturan Transportasi Arus
Keluar Masuk Barang hanya berjumlah 2 orang, masih jauh dari cukup.

17 Herjanto, Eddy., Manajemen Operasi, Grasindo 2015

39
Pertanyaannya;
Berapa jumlah Pegawai Administrasi gudang merangkap Pengaturan Transportasi
Arus Keluar Masuk Barang seperti Petugas Disptacherdan Tallyman, jika dibuat 2
shift yang ideal ?
Buatlah jadwal masuk mereka ?

1.9. Manajemen Rendah Biaya Logistik Arus Barang


Manajemen Rendah Biaya dalam kegiatan operasional perusahaan selalu dicari-
cari, baik strateginya maupun teknis pelaksanaan untuk mendapatkan biaya rendah
pada setiap operasional perusahaan.

Pemborosan biaya operasional menjadi perhatian khusus oleh banyak pimpinan


perusahaan agar dapat bertumbuh dan menghasilkan laba perusahan yang
signifikan.

7 area pemborosan (7 wastes) yang dikembangkan oleh Konosuke Matsushita dari


perusahaan otomotif Toyota Jepang dalam lean manufacturing tools mencakup 7
area pemborosan antara lain; 18
1. Transportation.
Pemborosan kegiatan transportasi yang terjadi dalam kegiatan Logistik Arus
Barang adalah perpindahan material/ barang yang tidak terkait langsung
dengan proses penambahan nilai arus barang. Proses perpindahan material/
barang harus sedekat mungkin dan aliran material langsung dari proses satu
ke proses berikutnya tanpa penundaan yang signifikan di antara keduanya,
misalnya dari tempat barang jadi ke proses pengepakan/ packaging.
Pemborosan transportasi dapat disebabkan oleh; Tata letak warehouse yang
buruk, Jarak yang jauh antar proses arus barang, sistem penanganan material
yang rumit atau panjang, ukuran batch besar, kegiatan produksi yang terlalu
banyak dari daripada permintaan pelanggan (kelebihan produksi), dan
beberapa lokasi penyimpanan yang terlalu jauh sehingga membutuhkan alat
transportasi dalam satu area warehouse.
2. Inventory (Barang Persediaan yang menumpuk)
Pemborosan biaya di Persediaan adalah stok yang berlebih, boros, dan
bekerja dalam proses melebihi persyaratan yang diperlukan untuk
menghasilkan barang atau jasa tepat pada waktunya. Persediaan berlebih
dan tidak perlu yang terakumulasi sebelum atau sesudah proses
mengindikasikan bahwa aliran kontinyu arus barang yang efektif dan efisien
tidak tercapai. Persediaan berlebih disebabkan oleh kurangnya keseimbangan
dalam alur kerja distribusi Arus barang/ material memaksa persediaan
meningkat antar proses. Kegagalan mengamati alur arus barang dan alur
kerja yang ada pda kegiatan Persediaan Barang seperti masuk pertama keluar
pertama (first in first out) sehingga tersumbatnya distribusi arus barang yang

18 http://leanmanufacturingtools.org/7-wastes/

40
efektif. Pemborosan Persediaan berlebih umumnya juga menimbulkan waktu
lembur yang panjang.
3. Motion (Pergerakan yang tidak efektif)
Pemborosan Pergerakan atau Perpindahanbarang dari setiap gerakan
manusia dan / atau peralatan yang tidak menambah nilai pada produk atau
layanan. Pergerakan yang boros disebabkan oleh; Tata letak yang buruk dari
area kerja kerja sehingga memperlukan gerakan atau berjalan yang berlebih
untuk memindahkan suatu barang. Desain metode kerja yang buruk juga
menimbulkan pemborosan sehingga untuk memindahkan satu barang dari
satu tempat ke tempat lain memerlukan waktu yang panjang. Tempat kerja
yang tidak bersih dan semrawut juga menimbulkan pemborosan waktu yang
tidak perlu.
4. Waiting (waktu terbuang karena menunggu lama)
Pemborosan waktu menunggu adalah waktu kosong yang dihasilkan ketika
proses antar satu bagian dengan bagian lain tidak sepenuhnya disinkronkan
sehingga ada jeda waktu menunggu yang membuat kegiatan proses logistik
arus barang tidak efektif dan efisien seperti Operator Forklift menunggu lama
karena surat jalan yang dibuat terlalu lama. Pemborosan waktu menunggu
adalah hasil dari; buruknya koordinasi antar orang, pergantian shift yang
memerlukan waktu panjang, kualitas hasil pekerjaan yang kurang dapat
dipercaya sehingga perlu di chek ulang atau waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan pengerjaan ulang.
5. Over production (kelebihan proses produksi dari yang seharusnya)
Kelebihan produksi (Over Production) adalah jenis Pemborosan Biaya
terburuk karena menyebabkan Pemborosan biaya lainnya dan mengaburkan
perlunya perbaikan. Pemborosan ini disebabkan karena produksi berlebihan
menghasilkan lebih banyak (atau lebih cepat) dari yang dibutuhkan. Produksi
berlebih disebabkan oleh; mutu proses yang tidak dapat diandalkan, skedul
kegiatan yang tidak pasti/ tidak stabil, proses antar bagian yang tidak
seimbang dan bekerja bukan berdasarkan skedul yang pasti tapi hanya
perkiraan dan informasi yang tidak akurat bukan dari permintaan yang
sebenarnya.
6. Over-processing (proses yang terlalu bertele-tele)
Pemborosan dari Proses yang berlebihan, misal menempatkan lebih banyak
proses ke dalam produk daripada yang diperlukan oleh pelanggan seperti
mengecat area yang tidak terlihat dari bagian produk, pembersihan dan
pemolesan di luar tingkat yang diperlukan, tujuannya adalah untuk hanya
melakukan tingkat pemrosesan untuk mencocokkan apa yang berguna dan
perlu. Pemborosan biaya karena pemrosesan berlebihan disebabkan oleh;
tidak adanya standardisasi teknik terbaik atau juga spesifikasi / standar yang
tidak jelas.
7. Defects (banyaknya barang rusak, catat atau ditolak/ reject).
Pemborosan biaya dari produk cacat, di reject atau di retur adalah termasuk
pekerjaan tambahan yang dilakukan pada suatu produk atau layanan.
Disebabkan oleh atau prosedur operasi / spesifikasi yang tidak jelas. Produk
atau layanan yang cacat disebabkan antara lain oleh; pelatihan yang tidak
memadai dari para pekerjanya, Kurangnya skill/ keterampilan, Proses yang

41
tidak mampu menghasilkan produk atau layanan sesuai harapan pelanggan,
pemasok yang tidak mampu memberikan mutu produk atau layanan,
kesalahan operator karena kurangnya pembinaan, stok berlebihan sehingga
kurangnya memperhatian produk cacat atau layanan cacat.

Studi Kasus No. 9


Setelah satu tahun beroperasi di Bojonegara, PT. Makmur Logistik Nusantara
melihat bahwa masih banyak biaya-biaya operasional yang boros dan tidak efektif
sehingga memberatkan perusahaan untuk dapat meraih laba diatas 5% per tahun
dan sekaligus memberikan bonus kepada karyawannya.
Perusahaan lewat Direktur Utama merencanakan akan membuat Program Biaya
Rendah (Cost Reduction Program) yang akan diumumkan pada awal tahun berjalan.

Pertanyaannya;
Buatlah sebuah Struktur Cost Reduction Program untuk mendukung rencana
Direktur Utama PT. Makmur Logistik Nusantara ? Masukkan ilustrasi angka biaya
untuk membantu Anda membuat Struktur Cost Reduction Program tsb.

1.10. Manajemen Aset dan Akuntabilitas Logistik Arus Barang


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Aset adalah sesuatu yang mempunyai nilai
tukar 19. Aset dalam akuntansi adalah sumber daya atau kekayaan yang dimiliki oleh
suatu entitas/ perusahaan. Di mana, setiap perusahaan pasti memiliki sebuah aset,
baik yang berwujud seperti tanah, bangunan, peralatan dan perlengkapan kerja,
ataupun yang tak berwujud seperti saham, hak cipta, dan merek dagang. Aset
merupakan bagian terpenting dari sebuah perusahaan yang harus dikelola dengan
baik untuk mendapatkan manfaat bagi perusahaan, sekaligus mendorong
tercapainya tujuan perusahaan.
Pengelolaan Aset sangat penting terutama dari segi pendataan dan pencatatan
Aset. Manajemen Aset perlu dilakukan dalam kegiatan Logistik Arus barang selain
untuk melindungi setiap Aset dari kehilangan, juga untuk mempermudah proses
kegiatan karena umumnya dalam manajemen Aset sudah ditentukan siapa yang
bertanggung-jawab terhadap Aset apa sehingga manakala Aset tersebut
dibutuhkan, Aset tersebut tersedia ditempat sebagaimana mestinya.
Inventerisir Aset dilakukan dengan memberikan kode pada setiap Aset, dan
dilakukan Audit Aset setiap tahunnya atau sesuai kebutuhan. setiap Aset harus ada
yang bertanggung-jawab memeliharanya dan diberikan surat serah-terima
tanggung-jawab Aset masing-masing Aset.

Studi kasusNo. 10
PT. Makmur Logistik Nusantara mencatat adanya permintaan baik peralatan dan
perlengkapan kerja yang berulang kurun kurang dari satu tahun baik karena rusak
maupun karena kehilangan.
Peralatan dan Perlengkapan yang sering rusak atau hilang kurang dari satu tahun
menurut catatan Akuntansi perusahaan adalah Alat Pelindung Diri (APD) atau PPE,

19 https://kbbi.web.id/aset

42
Dongkrak 10 ton untuk kendaraan, dan Tool Box Mekanik, tetapi perusahaan tidak
mempunyai catatan pasti jumlah Aset yang berada di gudang Bojonegara tersebut.
Manajemen bermaksud akan melaksanakan inventarisasi Aset yang ada guna
melindungi dari pihak-pihak yang tidak bertanggung-jawab.

Pertanyaannya;
Buatlah daftar inventarisasi Aset gudang PT. Makmur Logistik Nusantara
berdasarkan kelompok Aset dan buatlah contoh surat serah-terima Aset kepada
pegawai yang berada di area kerja tersebut ?

2. 10 UNSUR PENTING MANAJEMEN TRANSPORTASI ARUS BARANG


Unsur – unsur penting dalam kegiatan Manajemen Transportasi Arus Barang kami bagi
menjadi 10 bagian utama yakni Jenis, Tipe dan Karakterisitik Barang, Perencanaan
Kebutuhan Alat Transportasi, Tingkat Produktivitas Alat Transportasi, Tingkat Efektivitas
Distribusi Alat Transportasi, Manajemen Lahan Parkir dan Ruang Pengemudi, Manajemen
Perawatan Alat Transportasi, Manajemen K3 Transportasi, Manajemen Pengemudi dan
Pelatihan, Manajemen Rendah Biaya Operasional Alat Transportasi, dan Manajemen Aset
dan Akuntabilitas Alat Transportasi.

2.1. Jenis dan Karakteristik Barang dan Kesesuaian Alat Transportasi


Seperti apa yang disampaikan sebelumnya, secara umum Barang mempunyai 3
unsur yang menjadi pertimbangan dalam proses transportasinya yakni;
2. Jenis Barang.
3. Tipe Barang.
4. Karakteristik Barang.
Dari jenisnya, Barang terbagi menjadi 3 jenis yakni Barang Padat, Barang Cair dan
Barang Gas sehingga wadah angkut dan alat transportasinya juga harus sesuai
dengan jenis barang yang diangkut.
Dari Tipenya, Barang Dari tipenya, barang dibagi menjadi 2 tipe yakni Barang
Umum dan Barang Khusus. Barang Umum adalah barang yang dimensi ukurannya
tidak melebihi wadah angkut umum dan berat angkut umum seperti cotnohnya
barang-barang dalam kemasan dalam dus yang umum dapat dimuat kedalam
container seperti antara lain; kertas, keramik, alat-alat elektronik dan alat-alat
rumah tangga lainnya. Barang Khusus adalah barang yang dimensi ukurannya
melebihi wadah angkut umum atau harus menggunakan wadah angkut khusus atau
juga berat angkut tidak umum seperti contohnya barang-barang untuk proyek; Silo,
pipa-pipa besar dan lain sebagainya.
Dari Karakteristiknya Barang dibagi menjadi 2 karakteristik yakni Barang Umum/
Tidak Berbahaya dan Barang Berbahaya dan Beracun (B3).

Angkutan Barang diatur secara bersama-sama dengan Angkutan Orang dalam


Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan.
Angkutan Udara diatur dalam Undang Undang No. 1 Tahun 2009 tentang
Penerbangan.
Angkutan Perairan/ Laut diatur dalam Undang Undang No. 17 Tahun 2008 tentang
Pelayaran.

43
Pengangkutan Barang Barbahaya dan Beracun diatur secara teknis dalam SK Dirjend
Perhubungan Darat Nomor 725 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaran
Pengangkutan Barang Berbahaya dan Beracun di Jalan. 20

Pengangkutan Barang Umum secara teknis diatur dalam SK Dirjend Perhubungan


Darat Nomor 723 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaran Angkutan Barang
Umum di Jalan. 21

Studi Kasus No. 11


Departemen Transportasi Arus Barang baru saja mendapat informasi dari
Departemen Sales & Marketing bahwa mereka baru saja mendapat penawaran
order pengiriman barang Pipa Besi ukuran diameter 30 cm panjang 60 meter berat
750 kg per unitnya, sebanyak 200 unit dari Kawasan Industri Krakatau Steel Cilegon
ke Pelabuhan Tanjung Priok.

Pertanyaannya:
Kendaraan apa yang paling cocok (sebutkan dimensi kendaraannya dan JBI-nya)
dengan jenis dan tipe barang seperti tersebut diatas ?
Jika Departemen Transportasi Anda memiliki 5 unit kendaraan truck sejenis yang
dapat menangkut barang Pipa Besi tersebut diatas dimana satu unit kendaraan
hanya mampu 2 rit sehari, berapa hari proyek pengiriman Pipa Besi tersebut dapat
diselesaikan ?

2.2. Pengenalan dan Perencanaan Alat Transportasi


Kebutuhan alat Transportasi harus memperhitungkan kesesuaian dengan Jenis,
Tipe dan Karakteristik Barang yang diangkut untuk mendapatkan tingkat efisiensi
pengangkutan dan segi keamanan barang.

Jenis – Jenis Alat Transportasi Barang


Alat transportasi barang yang umum adalah mobil angkutan barang, kereta api,
kapal laut dan pesawata udara.
Dalam kajian ini Penulis mengupas sedikit mengenai tipe dan spesifikasi dari mobil
angkutan barang.
Yang dimaksud dengan mobil barang menurut Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun
2012 tentang Kendaraan adalah;22
8. Mobil Bak Muatan Terbuka
9. Mobil Bak Muatan Tertutup
10. Mobil Tanki dan
11. Mobil Penarik
Yang dimaksud dengan “ukuran” adalah dimensi utama Kendaraan Bermotor,
antara lain panjang, lebar, tinggi, julur depan (front over hang), julur belakang (rear
over hang), dan sudut pergi (departure angle).

Mengenal Jenis-jenis Truk

20 SK Dirjend Perhubungan Darat No. 725 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Pengangkutan B3
21 SK Dirjend Perhubungan Darat No. 723 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan Umum di Jalan
22 PP No. 55 tahun 2012 tentang kendaraan

44
Truk adalah salah satu jenis armada transportasi yang memiliki ukuran sangat
beragam dengan tipe karoseri yang berbeda-beda. Penggunaan truk biasanya
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pengiriman barang dengan jumlah dan
ukuran besar.
Perbedaan jenis-jenis truk ini seringkali menjadi dilema tersendiri bagi para
pelanggan yang ingin menggunakan jasa sewa truk karena harus memilih tipe truk
yang memiliki ukuran cocok dengan barang yang akan dikirimkan.
Sumbu Truk:
Penggunaan sumbu dalam dunia truck memiliki fungsi sebagi tempat roda
terpasang. Pada mobil umum, jumlah sumbu hanya ada dua. Sedangkan pada truk,
jumlah sumbu tidak hanya ada dua, dan semakin banyak jumlah sumbu, maka
semakin banyak jumlah roda yang terpasang.
Kubikasi:
Volume ukuran benda dengan ukuran masing-masing sisi berbeda atau sama
(panjang x lebar x tinggi). Satuan dari kubikasi disebut dengan CBM.
Contoh perhitungan kubikasi container seperti berikut ini:
Lemari seberat 20Kg memiliki panjang 1,5 meter, lebar 1 meter, dan tinggi 2 meter.
Maka dihitung 150 x 100 x 200 cm / 1.000.000 (perhitungan standar sewa
container) = 3 CBM.
Truk Pick Up:
Truk Pickup adalah jenis truk yang paling kecil, mereka hanya memiliki 2 jumlah
sumbu dan 4 jumlah roda. Rata-rata, pick up memiliki volume maksimal 1 CBM dan
berat muatan maksimal 1,5 Ton, kecuali dengan pick up bak dengan volume
maksimal 6 CBM.
Dengan kondisi seperti ini, truk pickup di Indonesia umumnya dipanggil dengan
sebutan mobil pickup, baik itu mobil pickup bak, box maupun gran max.
Mobil pick up favorit masyarakat Indonesia sendiri ada 3, yaitu carry pick up, L300,
grand max.
Pada umumnya mobil pickup seperti carry dan l300 lebih sering digunakan untuk
mengantarkan barang pindahan dengan rute yang tidak terlalu jauh dan tidak
terlalu memiliki resiko kerusakan yang tinggi. Sedangkan untuk grand max,
kebanyakan hanya digunakan untuk pemaketan barang yang harus terhindari dari
sinar matahari dan air hujan, sehingga kapasitas muatan grand max lebih kecil
dibandingkan temannya.
Truk Cold Diesel Engkel (CDE)
Truk Cold Diesel Engkel (CDE) adalah jenis truk yang memiliki 2 jumlah sumbu dan 4
jumlah roda seperti pick up. Akan tetapi, kapasitas truk CDE berbeda dengan
kapasitas pick up. Rata-rata, 1 truk CDE memiliki kubikasi 6 CBM dan kapasitas
muatan maksimalnya 2 Ton, kecuali CDE bak dengan volume maksimal 12 CBM.
Karena namanya terlalu panjang, Cold Diesel Engkel lebih sering disebut dengan
truk engkel. Tidak hanya untuk pengiriman barang berat, jika ingin digunakan untuk
kebutuhan lain, kapasitas truk engkel bak memiliki volume rekomendasi untuk
volume truk sampah.
Truk Cold Diesel Double (CDD)Truk Cold Diesel Double (CDD) adalah jenis truk
saudara dari truk engkel dengan jumlah sumbu ada 2 dan jumlah roda ada 6.

45
Di Indonesia, tidak jarang truk ini dipanggil dengan sebutan truk canter. Ukurannya
sedikit lebih besar dibandingkan truk engkel, yakni volume muatan 12 CBM dan
berat muatan maksimal 4 Ton.
Kelebihan dari truk CDD dibandingkan CDE adalah mampu membawa muatan yang
lebih banyak karena dapat dimodifikasi menjadi truk CDD Long. Sehingga dalam 1
cold diesel mampu membawa barang 30 kubikasi.

Gambar 6. Truk CDD

Truk Fuso
Truk fuso adalah salah satu jenis tipe truk yang hampir mirip dengan truk CDD (non-
long) namun kapasitas fuso jauh lebih besar, yakni 25 CBM dengan berat maksimal
7 Ton.
Fuso merupakan truk keluaran dari produsen mitsubishi yang berfokus pada
pengeluaran produk kendaraan niaga di kelas light dan medium truck.
Truk Tronton
Truk tronton adalah jenis truk yang memiliki 3 jumlah sumbu dengan jumlah roda
ada 10, konfigurasi rodanya adalah 2 – 4 – 4.
Kapasitas truk tronton mampu membawa barang sebanyak 30 kubikasi / CBM
dengan berat maksimal 10 Ton.
Tronton menjadi salah satu truk yang cukup digemari oleh pelaku bisnis ekspedisi
truk, karena selain harganya murah, dalam 1 tronton mampu membawa barang
yang cukup banyak.

Truk Wingbox
Jika sebelumnya ada Tronton, kali ini ada jenis armada yang lebih favorit lagi, yaitu
Wingbox.
Wingbox sendiri banyak digemari karena memiliki banyak sekali kelebihan, salah
satunya adalah pada 3 sisi (kanan, kiri dan belakang) dapat dibuka seluruhnya
sehingga dapat mempercepat waktu pekerjaan bongkar muat barang dalam
muatan.
Wingbox sendiri memiliki 2 jenis truk berdasarkan sumbu, yakni 2 sumbu dan 3
sumbu. Berat maksimal dan kapasitas muatan wingbox juga sangat bervariasi,
semua karena tipe karoseri wingbox adalah tipe built-up (bukan buatan produsen
truk). Karena memiliki 2 jenis sumbu, maka tidak jarang wingbox juga sering
disebut dengan truk tronton wingbox atau truk engkel wingbox.
Truk Trailer

46
Trailer adalah salah satu jenis armada transportasi yang memiliki daya angkut
sangat kuat, dari 20 Ton hingga 60 Ton. Hal ini karena trailer memang didesain
sebagai kargo untuk pengiriman alat dan kendaraan berat.
Trailer 20 feet memiliki jumlah sumbu 4 dan 5. Sedangkan trailer 40 feet memiliki
jumlah sumbu 6. Tidak seperti armada lainnya, trailer memiliki tipe yang lebih
banyak, seperti trailer lowbed, flatbed, flattrack, box, bak dan lainnya.
Container
Container sendiri sebenarnya bukan sebuah armada, melainkan sebuah peti kemas
yang dirancang untuk dapat menyimpan barang berukuran besar yang fleksibel
dapat dibawa atau dikirim kemanapun sesuai dengan keinginan.
Dalam dunia sewa armada truk, container tidak dapat dipisahkan dengan truk
trailer. Karena sebenarnya, container tidak memiliki roda ataupun mesin, sehingga
siapapun yang akan melakukan penyewaan container direkomendasikan untuk
menyewa sekaligus dengan armada trailer.
Jenis container berdasarkan ukuran ada 3, yaitu container 20 feet, container 40
feet dan container high cube. Sedangkan menurut tipenya, container ada 2,
container dry dan container reefer.
Masing-masing ukuran container memiliki fungsi masing-masing untuk
pengangkutan tipe barang yang berbeda berat. 23

Ukuran Bak Muatan Mobil Barang :


Jarak antara dinding terluar bagian belakang kabin dengan bak muatan bagian
depan paling sedikit 150 (seratus lima puluh) milimeter untuk kendaraan sumbu
belakang tunggal dan 200 (dua ratus) milimeter untuk Kendaraan Bermotor dengan
sumbu belakang ganda atau lebih
Dinding terluar bak muatan bagian belakang tidak melebihi ujung landasan kecuali
untuk dump truck Lebar maksimum bak muatan terbuka tidak boleh melebihi : 50
mm dari ban terluar sumbu-2 atau sumbu-3 untuk kendaraan bermotor sumbu
ganda. Dan lebar kabin ditambah 50 mm pada sisi kiri dan kanan untuk kendaraan
bermotor sumbu tunggal
Panjang tidak melebihi 12.000 (dua belas ribu) milimeter untuk Kendaran Bermotor
tanpa Kereta Gandengan atau Kereta Tempelan selain Mobil Bus 3.500 (tiga belas
ribu lima ratus) milimeter untuk Mobil Bus tunggal 18.000 (delapan belas ribu)
milimeter untuk Kendaraan Bermotor yang dilengkapi dengan Kereta Gandengan
atau Kereta Tempelan.
Lebar tidak melebihi 2.500 (dua ribu lima ratus) milimeter;
Tinggi tidak melebihi 4.200 (empat ribu dua ratus) milimeter dan tidak lebih dari 1,7
(satu koma tujuh) kali lebar Kendaraan;
Sudut pergi Kendaraan paling sedikit 8° (delapan derajat) diukur dari atas
permukaan bidang atau jalan yang datar; dan
Jarak bebas antara bagian permanen paling bawah Kendaraan Bermotor terhadap
permukaan bidang jalan tidak bersentuhan dengan permukaan bidang jalan.
ROH max 62,5% x WB, dan FOH max 47,5% x WB
Dalam hal Kendaraan Bermotor memiliki tinggi keseluruhan lebih dari 3.500 (tiga
ribu lima ratus) milimeter, wajib dilengkapi dengan tanda.

23 https://www.kargo.co.id/kapasitas-truk/

47
Gambar 7. Ukuran truk berdasarkan Peraturan

Berdasarkan Surat Dirjen Hubdat No. AJ.307/2/7/DRJD/2003 tanggal 8 Juli 2003


tentang Ketentuan mengenai Angkutan Barang Curah, Tinggi bak maksimum
ditentukan berdasarkan konfigurasi sumbu dan JBI kendaraan yaitu sebagai berikut:

Tabel 3. Konfigurasi sumbu dengan Jumlah Berat yang diijinkan

Tinggi bak dihitung dari lantai bak sampai tinggi dinding.Apabila tinggi dinding bak
paling depan lebih rendah dari jendela kabin belakang maka harus dipasang terali
besi di jendela kabin tersebut.

Penetapan Daya Angkut


Daya angkut adalah kemampuan mengangkut muatan atau penumpang. 24

24 https://www.kamusbesar.com/daya-angkut

48
Gambar 8. Truk antara JBI, JBB dan MST

Kelas Jalan

Tabel 4. Kelas Jalan sesuai dimensi kendaraan

HUBUNGAN KONFIGURASI SUMBU, KELAS JALAN, MST (MUATAN SUMBU TERBERAT) dan
JBI (JUMLAH BERAT YANG DIZINKAN)

49
Tabel 5. Konfigurasi sumbu 1.1 sd 1.22 kendaraan, Kelas Jalan, MST dan JBI

Tabel 6. Konfigurasi sumbu 1.1.22 sd. 1.222 kendaraan, Kelas Jalan, MST dan JBI

50
Tabel 7. Konfigurasi sumbu 1.2.22 sd. 1.22.222 kendaraan, Kelas Jalan, MST dan JBI

Tabel 8. Konfigurasi sumbu 1.2+2.2 kendaraan, Kelas Jalan, MST dan JBI

Kebutuhan Alat Transportasi Arus Barang dihitung berdasarkan tingkat rata-rata


volume barang yang diangkut dibagi volume maksimum daya angkut per unit Alat
Transportasi Arus Barang berbanding lurus dengan Tingkat Ritasi Maksimum yang
dapat dicapai berdasarkan waktu tempuh atau jarak tempuh dan kecepatan waktu
bongkar muatnya.

Study KasusNo. 12
PT. Sumber Keramik membutuhkan jasa angkut barang keramik siap kirim dari
Pabriknya di Cikarang ke Gudang Distributornya di wilayah Marunda Tanjung Priok
sebesar 300 ton per harinya.
Kendaraan truck Tronton 3 sumbu mempunyai kapasitas angkut maksimum 20 ton.
Jarak tempuh 30 km dari tempat muat di Cikarang ke tempat bongkar di Marunda
Tanjung Priok dan setelah memperhitungkan rata-rata tingkat kemacetan jalan,
waktu tempuh serta waktu yang dihabiskan untuk kegiatan bongkar muat maka
diperoleh satu ritasi (cylce time) ditempuh selama 4 jam.

51
Pertanyaannya:
Berapa jumlah kebutuhan Alat Transportasi Arus Barang berupa truck Tronton
untuk memenuhi PT. Sumber Keramik dalam seharinya.

Dalam prakteknya, pengaturan kebutuhan truck dari perusahaan Logistik dan


Transportasi Arus Barang tidaklah sesederhana seperti tersebut diatas. Jumlah
Pelanggan yang banyak serta volume yang besar dan tersebar di bebeapa wilayah
dan juga Jenis, tipe dan karakteristik barangnya juga berbeda-beda serta masing-
masing pelanggan juga mempunyai persyaratan yang berbeda-beda baik untuk
kendaraannya maupun untuk pengemudinya ketika memasuki area produksi
mereka. Perencanaan kebutuhan Alat Transportasi Arus Barang diatur secara
harian dalam dua skema yakni;
2. Daily Distribution Plan (Rencana Distribusi Truck – Harian)
3. Truck Monitoring (Monitoring Truck yang ada diluar – Harian)
Daily Distribution Plan (DBR) umumnya dibuat pada sore hari untuk kegiatan
distirbusi esok paginya sedangkan Truck Monitoring umumny dibuat 4 x sehari
yakni pagi, siang, sore dan malam hari untuk mengetahui posisi keberadaan setiap
unit truck yang ada diluar untuk memprediksi masuk ke pool atau warehouse dan
mengisi Rencana Distribusi Truck (DBR) harian tadi yang dilakukan setiap sore hari.

Pengetahuan Dasar tentang Ban


Ukuranbanuntuk trukadalah sebagai berikut:
- Ukuran ban07:50-1510Pruntuki jenistrukdengankapasitas 5ton.
- Ukuran ban09:00-2014Pruntuk jenistrukdengan kapasitas8ton.
- Ukuran ban10:00-2016Pruntuk jenistrukdengan kapasitas>10ton.
- Ukuran ban11,00-2016Pruntuk jenistrukdengan kapasitas>30ton.

Ukuran tekanan ban seperti tersebut dalam bagan dibawah ini;

Grafik 1. Tire Pressure vs. Load

52
Tekanan Angin Ban dapat mempengaruhi usia pakai ban.

Gambar 9. Kondisi Ban dengan tekanan angin ban kurang, cukup dan berlebih

Jika kedua sisi lebih aus, ini berarti ban sudah dalam dalam kondisi kurang angin, oleh
karena sisi kanan kirinya saja yang menapak dijalan. Selain usia pakai ban yang lebih pendek
juga mengakibatkan boros penggunaan bahan bakar.
Jika bagian tengah lebih aus, ini berarti ban sudah lama dalam kondisi kelebihan takanan
angin ban, oleh karena hanya bagian tengah telapaknya saja yang menyentuh dijalan. Hal ini
berakibat usia pakai ban menjadi lebih pendek.
Jika hanya satu sisinya saja yang aus, ini berarti ada masalah dengan mekanis kendaraan/
wheel alignment dan perlu dilakukan spooring agar kedudukan telapak ban menapak rata
dijalan.
Kondisi ban yang kurang angin atau kelebihan angin serta bermasalah dengan wheel
alignment tergambar seperti tersebut dibawah ini;

53
Gambar 10. Kondisi Ban akibat tekanan angin ban yang kurang dan berlebih.

Jenispolatapakdisesuaikan dengankondisi jalan:

Gambar 11. Pola telapak ban

PolatapakRibsemacam alur zig-zag sejajar denganbansekitar.


Jenispolarusuktapaksangatbaik jikadigunakan padakondisi jalanberaspalmulusdan
menjadi efisiensi bahan bakarkarena memilikitingkat rendahrolling resistance.

54
Pola Lug juga disebut Mud dan banyak digunakan oleh kendaraan di lokasi proyek
memiliki jalan-jalan tanah dan kasar (off road).
Pola Rib - Lug adalah kombinasi dari pola tapak dan pola tapak LUG RIB sehingga
pola tapak Rib - Lug sangat cocok untuk digunakan di jalan mulus (on the road) dan
berlumpur kasar (off road).
Pola telapak blok ini memiliki alur telapak padat dan biasanya digunakan untuk
kendaraan yang membutuhkan kecepatan tinggi mengemudi. 25

Kode Produksi Ban


Kode produksi ban sangat penting untuk diketahui oleh Anda untuk menentukan
usia ban dan apakah ban tersebut masih layak dipakai atau tidak. Ban akan berakhir
dalam waktu 3 tahun setelah ban tersebut dibuat. Kode produksi dicetak pada satu
sisi ban seperti dapat dilihat pada gambar tersebut dibawah ini dengan pokok yang
menjorok ke dalam seperti "peneng". Setiap produsen ban memiliki jumlah digit
tersendiri untuk kode tersebut, ada yang 5 digit dan ada juga yang 7 digit. Tapi 4
digit terakhir adalah Standar Internasional yang menunjukkan minggu dan tahun
ban tersebut dibuat.

Gambar 12. Kode tahun pembuatan Ban

Banbarubisa mencapai40.000kmmenurut beberapa pemasokban baru tetapi


sebenarnya juga tergantungkapasitas beban muatnya. Banvulkanisirbisa
mencapai20.000menurutbeberapa pemasok ban vulkanisirjika
tekanananginbanterjaga dengan baiktapi sebenarnyaitutidak pernah mencapaihal
itukarena tekanan angin ban jarang dapat terjaga baik. Ban rata-
ratabisadivulkanisir2kali dan bisa lebih jika perawatannya terjaga baik.

2.3. Manajemen Produktivitas/ Efisiensi Armada Transportasi


Produktivitas Alat Transportasi Arus Barang dihitung berdasarkan kemampuan ritasi
yang dicapai oleh setiap unit Alat Transportasinya dalam satu hari penuh.
25 https://www.oto.com/tips-mobil/kenlai-pola-tapak-ban

55
Perhitungan ini bertujuan untuk melihat tingkat efisiensi pemakaian unit alat per
hari, per minggu atau per bulannya. Dan umumnya jika kegiatan Logistik Arus
Barang itu tidak pada satu tempat saja tetapi berada pada beberapa warehouse
atau cabang maka perhitungnan tingkat efisiensi unit alat transportasi itu menjadi
penting untuk menentukan sebaran distribusi alat angkut secara merata dan
produktif.
Manajemen Produktivitas Alat Transportasi Arus Barang sangat ditentukan oleh
kualitas komunikasi dan koordinasi yang baik dari masing-masing bagian untuk
mencapai cylce-time yang diharapkan efektif.

Studi Kasus No. 13


PT. Pasir Makmur baru saja menerima order pengiriman pasir dari PT. Gandaria City
untuk Pengecoran Massal di Jalan Pondok Indah Raya No. 91 sebesar 3.800
m3.Karena keterbatasan tempat untuk stok pasir di Jalan Pondok Indah No. 91 tsb
maka PT. Gandaria City mengatur kebutuhan pasir yang ia pesan sebanyak 28 m3
per jam.
PT. Pasir Makmur memiliki 3 Lokasi tempat penimbunan pasir (Lokasi A, B dan C) di
Jakarta dengan kapasitas muat masing-masing adalah 42m3 per jam.
Jarak tempat penimbunan pasir ke Proyek di Jalan Pondok Indah Raya No. 91
tersebut adalah:
LokasiA ke proyek berjarak 21 km dengan waktu tempuh +/- 90 menit (PP).
Lokasi B ke proyek berjarak 12 km dengan waktu tempuh +/- 60 menit (PP).
Lokasi C ke proyek berjarak 25 km dengan waktu tempuh +/- 90 menit (PP).
Beban muat maksimal/ Load capacity maksimal Dump Truck adalah 14 m3 per truk.

Pertanyaannya:
Berapa jumlah Dump Truck dan Pengemudi Dump Truck yang dibutuhkan untuk
mengangkut pasir dari 3 lokasi tsb ke proyek di Jalan Pondok Indah Raya No. 91 ?

2.4. Manajemen DistribusiArmada Transportasi


Pengaturan Distribusi Kendaraan jarang menjadi persoalan ketika perusahaan
masih kecil dimana hanya ada beberapa belasan unit Alat Transportasi dan hanya
memiliki satu garasi/ warehouse.

Pengaturan Distribusi Kendaraan menjadi penting ketika perusahaan memiliki


banyak garasi/ warehouse dimana akan banyak ditemukan disatu warehouse
kekurangan kendaraan dan di warehouse lain nampak idle kelebihan kendaraan.

Pengaturan Distribusi Kendaraan bukan hanya persoalan perpindahan kendaraan


dari satu warehouse ke warehouse yang lain tetapi juga menyangkut perpindahan
pengemudinya sehingga disamping pengelolaan distribusi kendaraan (Truck
Distribution Plan) juga harus ada catatan mengenai pengelolaan distribusi
pengemudi (Driver Distribution Plan).

Studi Kasus No. 14

56
PT. Hamparan Rezeki Berkahmemiliki 5 cabang (warehouse) diwilayah Jabodetabek
untuk melayani distribusi produk sembako mereka ke wilayah sekitarnya. Ritasi
maximum truck box PT. Hamparan Rezeki Berkah adalah 3 rit per harinya.
Dari Posisi Truck Box yang mereka miliki diperoleh data bulan ini sebagai berikut;
Wilayah Jakarta Barat 5 truck box 6 driver Rata-rata 2 rit per hari.
Wilayah Jakarta Pusat 7 truck box 10 driver Rata-rata 3 rit per hari.
Wilayah Jakarta Utara 11 truck box 18 driver Rata-rata 5 rit per hari.
Wilayah Jakarta Timur 6 truck box 5 driver Rata-rata 2 Rit per hari.
Wilayah Jakarta Selatan 3 truck box 7 driver Rata-rata 1 rit per hari.

Pertanyaannya;
Buatlah Pengaturan Distribusi kendaran truck box PT. Hamparan Rezeki Berkah
sehingga dengan membuat tabel rencana Distribusi Kendaraan dan Rencana
Distribusi Pengemudi ke masing-masing wilayah sehingga lebih efektif ?

Rekapitulasi Truck Distribution Plan dan Driver Distribution Plan umumnya


dilakukan oleh Petugas yang berbeda tetapi mereka satu sama lain saling
berkomunikasi dan berkoordinasi untuk mendapatkan informasi yang cepat dan
akurat guna mendukung kegiatan logistik arus barang yang demikian cepat berubah
dari satu warehouse dengan warehouse lainnya dimana kebutuhan kendaraan
demikian mendesak untuk meminimalisir komplain Pelanggan karena tidak tepat
waktu pengiriman.

2.5. Manajemen Perparkiran dan Ruang Tunggu Pengemudi


Parkir kadang sering menjadi persoalan karena kurangnya penataan/ layout yang
baik sehingga banyak permasalahan yang timbul sesudahnya seperti sering
kecelakaan tabrak mundur, kaca spion hilang, Alat GPS rusak/ kabel putus, yang
sudah dapat order tetapi kendaraannya sulit keluar karena terhalang oleh
kendaraan rusak, Pengemudi yang sulit dicari dilokasi kerja, dan lain sebagainya.

Studi Kasus No. 15


PT. Lancar Trans Makmur memiliki 30 unit head truck dan 40 unit chassis trailer 40
feet dan baru saja memutuskan akan membuat denah ulang (lay out ulang) untuk
menata ulang area garasinya yang seluas 3000 m2 karena melihat banyak sekali
persoalan yang timbul dari kondisi tata-letaknya saat ini.
PT. Lancar Trans Makmur memprioritaskan tata-letak yang harus ada antara lain;
Pos Satpam, Ruang Operasional, Ruang Bengkel Perawatan, Ruang Parkir
Kendaraan Siap Operasi, Ruang Parkir Kendaraan Rusak, Ruang Pengemudi, Ruang
Gudang Spare-part, Ruang parkir kendaraan kecil (mobil dan motor), Penerangan
garasi, Car Call, dan Tempat Pencucian Kendaraan. Tata Letak untuk kebutuhan
lainnya akan dipertimbangkan sesuai kebutuhan perusahaan.

Pertanyaannya;
Anda diminta untuk membuat Traffic Management Plan untuk garasi PT. Lancar
Trans Makmur ?

2.6. Manajemen Pemeliharaan ArmadaTransportasi

57
Manajemen perawatan adalah pengelolaan pekerjaan Perawatan Fasilitas, Mesin
dan Peralatan dengan melalui suatu proses perencanaan, pengorganisasian serta
pengendalian operasi perawatan untuk memberikan performasi kelayakan fasilitas
dan peralatan tersebut. 26
Gagasan yang muncul mengenai pokok-pokok pikiran dalam Perencanaan
Perawatan ditunjukan dengan pertanyaan-pertanyaan berikut:
- Apa yang harus dirawat?
- Bagaimana cara merawatnya?
- Kapan melakukan perawatannya?
- Siapa yang melakukannya?
Sedangkan Pengorganisasian Perawatan mencakup penerapan dari metode
manajemen dengan cara yang sistematis. Dengan demikian jelaslah bahwa
tercapainya tujuan perawatan fasilitas dan peralatan industri atau bengkel-bengkel
kerja serta unit-unit kerja lainnya, tidaklah hanya ditunjang dengan fasilitas dan
teknik perawatannya saja, namun selain itu pula diperlukan pengorganisasian yang
memadai.

Pentingnya Manajemen Perawatan


Suatu aturan umum dalam dunia usaha mengatakan: “Bila suatu masalah telah
menjadi kompleks dan berdampak besar, maka manajemen yang baik harus
ditetapkan.” Demikian halnya dengan perawatan bagi suatu sistem usaha,
manajemen perawatan yang baik akan mendatangkan kebaikan pada sistem usaha
yang bersangkutan.

Perawatan berarti ongkos, tetapi tidak adanya perawatan yang sesuai dengan yang
diharapkan bisa berarti ongkos yang jauh lebih besar. Dengan demikian bila
masalah perawatan telah menjadi kompleks dan berdampak besar, maka
manajemen yang baik harus ditetapkan, sehingga keberhasilan dalam melakukan
pengelolaan perawatan akan memberikan berbagai keuntungan, yaitu:
a. Memperpanjang waktu pengoperasian mesin yang digunakan semaksimal
mungkin, dengan biaya perawatan yang seminimal mungkin.
b. Menjamin ketersediaan mesin dan peralatan secara optimal pada saat mesin
akan digunakan.
c. Menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam
keadaan darurat setiap waktu.
d. Menjamin keselamatan kerja bagi setiap orang yang menggunakan
mesin/peralatan.
e. Menyediakan informasi yang dapat menunjang pekerjaan perawatan.
f. Menentukan metode evaluasi yang berguna dalam pengawasan perawatan.
g. Membantu menciptakan kondisi kerja yang aman dan tertib.
h. Meningkatkan keterampilan para pekerja karyawan.

Asapek-aspek dasar manajemen perawatan terkait dengan;


a. Tujuan, adalah sangat penting dalam menilai serta menentukan tujuan
perawatan.

26 http://gubukoperasional.blogspot.co.id/2013/11/pengertian-manajemen-perawatan.html

58
b. Organisasi, adalah penyusunan tenaga kerja dan pembagian tugas untuk tenaga
kerja bagian perawatan.
c. Metode atau sistem, adalah urutan pelaksanaan kegiatan pekerjaan perawatan
dan bagaimana serta dimana pekerjaan itu dilaksanakan.
d. Ketenaga-kerjaan, berhubungan dengan penempatan orang sesuai
keterampilannya dan pelatihan untuk meningkatkan kompetensinya dibidang
pekerjaan perawatan mesin dan peralatan.
e. Lingkungan meliputi kondisi lingkungan kerja seperti tempat kerja, gudang
spare-part dan kondisi fisik lainnya.
f. Mesin dan peralatan yang digunakan dalam melakukan pekerjaan perawatan.

Studi KasusNo. 16
PT. Tangguh Transportasi Utama baru saja mendapat kontrak kerja order
pengangkutan crude oil didaerah Prabumulih Sumatera Selatan dari sebuah
perusahaan Migas Asing. Berdasarkan perjanjian kontrak tertulis bahwa PT.
Tangguh Transportasi Utama harus menempatkan armada truck Isotanknya
sebanyak 10 unit.

Pertanyaannya;
Mesin dan peralatan apa saja yang diperlukan untuk ditempatkan dalam melakukan
pekerjaan perawatan di site Prabumulih ?
Buatlah layout penempatan mesin dan peralatan dengan area 1500 m2 dan traffic
management plant nya ?
Buatlah Jadwal Pemeliharaan Truck (service A, B dan C) yang Anda ketahui ?

2.7. Manajemen K3 Armada Transportasi


Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ialah bagian dari sistem secara
keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung-jawab,
pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi
pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam rangka pengendalian resiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien
dan produktif.27

Petunjuk Teknis tata-cara pengangkutan barang sesuai kaidah K3 Transportasi arus


barang diatur dalam tigaSK Dirjend Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan;
1. SK No. 727/ 2004 tentang Pedoman Penyelenggaran Angkutan Barang
Umum.
2. SK No. 725/2004 tentang Penyelenggaraan Pengangkutan Bahan Berbahaya.
3. SK No. 696/2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Angkutan Peti Kemas.
4. Petunjuk teknis lain dari Industri Kimia Global adalah Responsible
CareDistribution Code Management Practice yang terdiri dari 21 elemen
management practice dalam penyelenggaraan distribusi dan transportasi
arus barang khususnya Barang Berbahaya dan Beracun (B3) yang aman dan
ramah lingkungan.

27 Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen K3

59
Prinsip-prinsip dasar dalam manajemen K3 Transportasi Arus Barang adalah
mengenai terpenuhinya 4 persyaratan utama keselamatan transportasi Arus Barang
yakni;
- Persyaratan kelayakan Alat Transportasi
- Persyaratan kelayakan Operator Alat Transportasi
- Persyaratan Lintasan Alat Transportasi yang aman
- Persyaratan Pengoperasian Alat Transportasi sesuai regulasi.

Menurut Budi Sitorus dan Harsono Sitorus (2017:145) dikatakan banyak tenaga ahli
bidang logistik dan transportasi Indonesia belum diakui international, akibat tidak
adanya sertifikat.28

Saat ini Pemerintah Republik Indonesia, dalam hal ini Kementerian Perhubungan,
Kementerian Tenaga Kerja maupun Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) belum
menyelenggarakan sertifikasi tenaga ahli bidang K3 Transportasi, padahal hal ini
mendesak untuk dilakukan mengingat selain belum standarnya tenaga ahli bidang
K3 Transportasi juga tingkat kecelakaan transportasi yang cukup tinggi di Indonesia.

Kompetensi tenaga Ahli K3 Transportasi yang dibutuhkan meliputi pengetahuan


pemenuhan regulasi dibidang transportasi terkait, pengetahuan dan keterampilan
serta sikap kerja dalam mengidentifikasi jenis dan karakteristik barang yang
diangkut, spesifikasi alat transportasi , tata-cara pemeriksaan kelayakan alat
transportasi sebelum dioperasikan, prosedur pengoperasian alat transportasi yang
aman dan selamat, pengetahuan jalur yang dilintasi serta kompetensi penunjang
seperti pengetahuan dan keterampilan implementasi 21 elemen Responsible Care
Distribution Code Management Practice.

Studi Kasus No. 17


PT. Laju Transportasi Aman baru saja mendapat permintaan untuk mengangkut
H2SO4 (B3 cair korosif) dari PT. Segar Harum Ramah Lingkungan dari Cikarang ke
Perawang Riau sebanyak 6 unit container isotank per minggunya.
Sebelum kontrak pelaksanaan pengangkutan ditanda-tangani, pihak PT. Segar
Harum Ramah Lingkungan perlu meninjau fasilitas garasi PT. Laju Transportasi
Aman yang berlokasi di Kerawang Barat.

Pertanyaannya;
Buatlah checklist item-item persyaratan kelayakan kendaraan, persyaratan
kelayakan pengemudi, dan persyaratan lintasan angkutan serta persyaratan
pengoperasian angkutan agar dapat memenuhi minimum standar requirement dari
PT. Segar Harum Ramah Lingkungan ?

2.8. Manajemen Pengemudi dan Pelatihan


Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu ilmu atau cara bagaimana
mengatur hubungan dan peranan sumber daya tenaga kerja yang dimiliki oleh

28 Jurnal Manajemen Transportasi& Logistik – Vol. 04 No. 2, Juli 2017, STMT Trisakti, hal 145

60
individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga
tercapai tujuan bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal.
Manajemen Sumber Daya Manusia didasari pada suatu konsep bahwa setiap
karyawan adalah manusia - bukan mesin.Kajian Manajemen Sumber Daya Manusia
menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi, dan lain-lain. 29

Manajemen Pengemudi
Manajemen Pengemudi (driver management) dalam suatu perusahaan transportasi
arus barang menjadi kompleks dan rumit ketika penataan awalnya dilakukan secara
sembarang seperti;
- Tingkat pendidikan yang beragam, SD, SMP dan SMA sederajat.
- Budaya yang dibawa dari berbagai macam tempat asal pengemudi beragam.
- Kompetensi pengemudi dibawah standar.
- Perjanjian Kerja dan Sistem Pengupahan yang lemah.
- Kepemimpinan yang lemah dalam komunitas pengemudi.
- Hubungan tidak harmonis dengan serikat pekerja pengemudi.

Untuk menumbuhkan etos kerja produktif dan suasana kondusif lingkungan kerja
pengemudi maka manajemen perusahaan transportasi harus menata-ulang hal-hal
yang menjadi permasalahan mendasar seperti tersebut diatas.

Tingkat pendidikan yang seragam sangat penting dalam penerimaan calon


pengemudi arus barang, minimal SMP/SMA sederajat. Ini berkaitan dengan
pengelolaan perawatan kendaraan harian (Total Preventive Maintenance) dimana
skill dan nalar sangat dibutuhkan bukan hanya cara membawa kendaraan truk
barang tetapi juga mengenai cara perawatan kendaraan dan disiplin berkendara.

Perekrutan pengemudi kendaraan truk barang menjadi hal yang krusial karena jika
salah dalam perekrutan dan seleksi penerimaannya maka akan menjadi bola salju
permasalahan dalam mengelola armada angkutan truk barang dikemudian hari.

Perekrutan dan seleksi penerimaan pengemudi truck beton bukan saja soal seleksi
test tertulis dan pengetahuan rambu-rambu lalu-lintas serta test mengemudi. Juga
bukan berdasarkan lamanya pengalaman mengemudi dan tahu jalan serta
mempunyai SIM yang sesuai dengan kendaraant truk barang yang dibawanya, Akan
tetapi juga sangat penting Seleksi Kepribadianyang baikdari calon pengemudi
tersebut. Asal – usul calon pengemudi tersebut harus diketahui;
Apakahmempunyai masalah diperusahaan sebelumnya, Apakah pernah terlibat
dalam kegiatan organisasi terlarang, Ataukah sering terlibat demonstrasi, Apakah
ada catatan kriminal sebelumnya seperti membawa kabur kendaraan beserta
barangnya, dan mencari tahu latar – belakang keluarga calon pengemudi tersebut.

Mengingat aset perusahaan yang berupa kendaraan truk barang ini cukup mahal
harganya maka menjadi krusial proses perekrutan dan seleksi penerimaan
pengemudinya. Sebagai contoh dibeberapa perusahaan angkutan bahkan Presiden

29 https://id.wikipedia.org/wiki/manajemen_sumber_daya_manusia

61
Direkturnya terlibat langsung dalam memutuskan apakah calon pengemudi
tersebut diterima atau ditolak. Penulis sendiri mempunyai pengalaman pahit di
salah satu perusahaan Angkutan yang pernah Penulis pimpin karena salah memilih
calon pengemudi yang diketahui belakangan pengemudi tersebut memang sudah
mempunyai masalah diperusahaan sebelumnya dan akhirnya pengemudi tersebut
menjadi “biang kerok “ juga diperusahaan angkutan yang Penulis pimpin.
Pengemudi tersebut menjadi motor setiap mogok kerja yang dilakukan oleh
pengemudi diperusahaan tersebut sebelum akhirnya perusahaan mencari cara
untuk mengeluarkan pengemudi “biang kerok” tersebut agar tidak lagi menjadi duri
mengganggu kelancaran operational perusahaan.

Untuk dapat membangun bisnis transportasi arus barang yang besar, Anda harus
memiliki sejumlah pengemudi yang baik dan pilihan dan Anda harus memiliki
homogenitas dalam pendidikan driver. Tanpa homogenitas dalam pendidikan
pengemudi akan sulit untuk hal perawatan kendaraan dan banyaknya timbul
gesekan antara mereka yang membuat suasana kurang kondusif.

Suasana kurang kondusif dikalangan pengemudi arus barang bisa terjadi karena
heterogennya komunitas pengemudi yang ada. Anda akan sulit untuk
berkomunikasi dengan mereka secara realistis. Mereka hanya berpikir untuk
mendapatkan uang dengan segera tanpa mempertimbangkan untuk memiliki
pekerjaan yang aman untuk jangka panjang. Ini adalah hal yang berbeda dengan
pengemudi berpendidikan. Untuk membangun suasana yang kondusif maka Anda
harus membenahi komunitas heterogen agar menjadi lebih homogen baik dengan
mengklasifikasikan pengemudi yang ada dan meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan serta sikap kerjanya lewat pendidikan dan pelatihan.

Pelatihan Pengemudi
Pada dasarnya tujuan Pelatihan Pengemudi adalah untuk mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan serta sikap kerja yang baik sesuai harapan para
pemangku kepentingan yakni manajemen perusahaan, pelanggan pengguna jasa
transportasi, para aparatur pemerintah dijalan raya, dan masyarakat sesama
pengguna jalan raya.

Pelatihan Pengemudi dianggap sebagai keharusan dan setiap perusahaan


transportasisecara umum mendukung adanya Pelatihan Pengemudi karena melalui
pelatihan diharapkan para pengemudi dapat menjadi lebih terampil dan karenanya
akan lebih produktif sekalipun manfaat-manfaat tersebut harus diperhitungkan
dengan waktu yang tersita ketika pengemudi sedang dalam pelatihan.

Pelatihan Pengemudi yang baik memerlukan kurikulum dan silabus pelatihan yang
disesuaikan dengan kebutuhan, jenis kendaraan, golongan pengemudi dan sejalan
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku seperti Pelatihan Berbasis
Kompetensi (competence based training) berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga
Kerja No. 269 Tahun 2014 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional

62
Indonesia Kategori Transportasi dan Pergudangan Golongan Pokok Angkutan Darat
dan Angkutan Melalui Saluran Pipa Bidang Pengemudi Angkutan Bermotor. 30

Sasaran utama Pelatihan Pengemudi secara garis besar ada 3 bagian yakni;
1. Meningkatkan Pengetahuan Pengemudi mengenai Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku terkait alat angkut dan barang yang dibawanya,
pengetahuan pemeliharaan dan perawatan kendaraan yang dibawanya,
pengetahuan tata tertib prosedur kerja dan surat jalan pengiriman barang.
2. Meningkatkan Keterampilan Pengemudi mengenai tata-cara mengemudi yang
aman (defensive driving), dan mengemudi hemat bahan bakar (eco-driving)
sesuai jenis dan tipe kendaraan yang dibawanya.
3. Meningkatkan Sikap Kerja Pengemudi yang Santun dan Professional mengenai
Etika Sebelum Mengemudi, Etika Saat Mengemudi, Etika di Pool, di Tempat
Muat dan di Tempat Bongkar, serta Etika Setelah Mengemudi.

Tujuan Pelatihan Pengemudi antara lain;


1. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan persyaratan lainnya.
2. Meningkatkan Keamanan dan Keselamatan dalam berkendara.
3. Meningkatkan Produktivitas kerja Pengemudi.
4. Meningkatkan usia pakai kendaraan dengan pemakaian dan perawatan yang
baik dan benar.
5. Moral Pengemudi akan lebih baik.
6. Kepuasan para pemangku kepentingan antara lain; Pelanggan Pengguna Jasa
layanan Transportasi, Aparatur Pemerintah di jalan raya, dan para pengguna
jalan lainnya.

Studi Kasus No. 18


PT. Aji Makmur Transportasi sedang membuat program pelatihan pengemudi
angkutan barangnya yang terdiri dari 20 Pengemudi truck tronton trailer 20 dan 40
feet serta 3 Pengemudi mobil boxnya.
Pelatihan Pengemudi PT. Aji Makmur Transportasi diarahkan untuk mengingkatkan
Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap Kerja Pengemudi yang lebih professional
sesuai tuntutan para Pelanggannya.
Para Pelanggan PT. Aji Makmur Transportasi adalah kalangan Industri Kimia dan
Migas di Indonesia.

Pertanyaannya;
Buatlah skema training matrix untuk Program Pelatihan Pengemudi PT. Aji Makmur
Transportasi ?

2.9. Manajemen Rendah Biaya Operasional Transportasi Arus Barang


Manajemen Rendah Biaya Operasional Transportasi adalah segala daya upaya
dalam bentuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian

30 Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 269 Tahun 2014 tentang SKKNI Pengemudi Angkutan Bermotor

63
untuk dapat menggunakan anggaran biaya operasional kegiatan transportasi arus
barang se-efektif dan se-efisien mungkin.

Untuk dapat bersaing harga dipasar, perusahaaan transportasi arus barang harus
memikirkan cara untuk dapat menekan biaya operasional perusahaan sehingga
dengan harga pasar jasa transportasi arus barang yang ada, perusahaan masih
dapat mengambil keuntungan yang signifikan untuk dapat terus tumbuh dan
berkembang menambah armada transportasinya dan membuka cabang-cabang
baru di wilayah yang potensial.

Komponen biaya terbesar dalam kegiatan operasional perusahaan transportasi arus


barang adalah sebagai berikut;
1. Biaya BBM
2. Biaya Ban
3. Biaya Retribusi
4. Biaya Maintenance/ Perawatan Kendaraan

Untuk dapat mengelola kegiatan transportasi arus barang yang rendah biaya maka
perlu adanya Program Rendah Biaya (Cost Reduction Program) sebagai kampanye
dalam upaya meningkatkan kinerja rendah biaya kegiatan transportasi arus barang.

Struktur Program Rendah Biaya terdiri dari;


1. Menentukan Cost per kilometer per m3 atau per ton dari struktur biaya
operasional.
2. Membuat Acuan Cost per kilometer sebagai standar yang akan dicapai.
3. Sosialisasi Acuan Cost per kilometer standar yang akan dicapai.
4. Penghargaan untuk setiap unit kerja dan orang yang dapat mencapai Acuan.
5. Acuan Baru Cost per kilometer dengan mengembangkan target lebih baik.
Cara menentukan Cost per kilometer hitung dengan cara total biaya operasional
dibagi total kilometer pada suatu periode. Perhitungan ini akan menampilkan figur
Cost per kilometer secara rata-rata dengan daya angkut per m3 atau per ton.
Cara membuat Acuan Cost per kilometer sebagai standar yang akan dicapai dengan
menurunkan Cost per kilometer hasil riil dengan suatu angka yang wajar yang
masih bisa dicapai. Dan pentingnya sosiasilasi Acuan baru Cost per kilometer ini
adalah untuk memberikan unit-unit kerja yang ada dalam kegiatan operasional
transportasi arus barang untuk membuat Sub-Program mereka sendiri dalam
mencapai sasaran Cost Reduction Program secara keseluruhan.
Lebih jauh mengenai Cost Reduction Program ini dibahas dalam Bab 2.

Studi Kasus No. 19


Direktur Utama PT. Prima Perkasa Transportasi dalam rapat awal tahunnnya
mencanangkan Program Rendah Biaya (Cost Reduction Program) dan secara tertulis
berkomitmen akan memberikan bonus 2 x gaji pada akhir tahun bagi unit kerja
yang dapat mencapai Acuan standar Cost per kilometer di unit kerjanya.
Data tahun sebelumnya diperoleh gambaran biaya sebagai berikut;

64
Tabel 9. Ilustrasi deskripsi biaya operasional Alat Transportasi

Dari ringkasan logbook driver dan GPS diperoleh data total kilometer 883.715
kilometer dengan kapasitas daya angkut 20 ton per trip ( per rit ).
Pertanyaannya;
Buatlah Cost per kilometer riil dari data tersebut diatas, lalu buatlah target cost per
kilometer untuk tahun berjalan sebagai usulan untuk diajukan ke Direktur Utama
PT. Prima Perkasa Transportasi ?
Jika ada calon Pelanggan membutuhkan jasa angkutdari Cilegon ke Tanjung Priok
dan PT. Prima Perkasa Transportasi memasukkan laba kotor sebesar 30% dari Harga
Pokok Pengirimannnya (Harga Break Even Point), Berapakah harga jual (Harga Jasa
Angkut) yang akan disampaikan dalam penawaran kepada Calon Pelanggannya oleh
PT. Prima Perkasa Transportasi ?

2.10. Manajemen Aset dan Akuntabilitas Alat Transportasi


Seperti yang sudah diuraikan pada Manajemen Aset dan Akuntabilitas Logistik Arus
Barang (1.10) bahwa Inventerisir Aset dilakukan dengan memberikan kode pada
setiap Aset, dan dilakukan Audit Aset setiap tahunnya atau sesuai kebutuhan.
setiap Aset harus ada yang bertanggung-jawab memeliharanya dan diberikan surat
serah-terima tanggung-jawab Aset masing-masing Aset.
Kode labeling Aset umumnya dilakukan dengan memberikan kode digit yang
jumlahnya kisaran 10 digit.

Sebagai contoh labeling penomoran Aset adalah sebagai berikut;

65
PANDUAN PETUNJUK KODE LABELING ASET
X.X.999999.99 : 10 (sepuluh) digit
I. X (digit ke 1) : Kode institusi/ lembaga/nama perusahaan
II. X (digit ke 2) : Kode kelompok barang dalam Aset (group)
III. 99.. (digit ke 3 & 4) : Kode kelompok Besar Barang
IV. 99.. (digit ke 5 & 6) : Kode kelompok barang menurut jenisnya
V. 9999 ( digit ke 7 sd 10) : Kode nomor urut/ jumlah barang per jenis

Contoh Kode institusi/ perusahaan :


I. PPT : Prima Perkasa Transportasi
PPT.MRD : Cabang Marunda
PPT.SBY : Cabang Surabaya
PPT.PLB : Cabang Palembang
PPT.MDN : Cabang Medan
II. A,B,C,D,E,F,G
A : Kelompok Office Equipment
B : Kelompok Communication
C : Kelompok Electricity
D : Kelompok Computer
E : Kelompok Workshop Machine
F : Kelompok Vehicle/ Automotive
G : Kelompok Container dan Wadah Angkut
H : Kelompok Other/ Miscellaneous
III. 99.. & ..99
A. Kelompok A ( office equipment)
1. 00 : Kelompok Kursi
1.1. ..00 : Yamato
1.2. ..01 : Permanent Lipat (chitose)
1.3. ..02 : Permanent (Plastik)
1.4. ..03 : Putar-beroda
1.5. ..04 : Putar-beroda hitam
1.6. ..05 : Meeting
1.7. ..06 : Putar
1.8. ..07 : Tamu/ Sofa
1.9. ..08 : Tunggu
2. 01 : Kelompok Meja
2.1. ..00 : M. “L”

66
2.2. ..01 : Meja Kamera
2.3. ..02 : Meja Kerja
2.4. ..03 : Meja Kerja (N.N./buatan)
2.5. ..04 : Meja Komputer
2.6. ..05 : Meja Meeting
2.7. ..06 : Meja Pantry
2.8. ..07 : Meja Presentasi
2.9. ..08 : Meja Reseptionist
3. 02 : Kelompok Filling Cabinet, dan sejenisnya
3.1. ..00 : FB. 2 Laci
3.2. ..01 : FB 3 Laci
3.3. ..02 : FB 4 Laci
4. 03 : Kelompok Mesin Ketik, dan sejenisnya
4.1. ..00 : Mesin Ketik Manual
4.2. ..01 : Mesin Ketik Elektrik
4.3. ..02 : Mesin Labeling
5. 04 : Kelompok Lemari, dan sejenisnya
5.1. ..00 : Lemari Arsip
5.2. ..01 : Lemari Brankas
5.3. ..02 : Lemari Dorong
5.4. ..03 : Lemari Kabinet
5.5. ..04 : lemari Kaca/ Etalase
5.6. ..05 : Lemari perabot dapur
6. 05 : Kelompok Cash Box, dan sejenisnya
6.1. ..00 : Cash Box Biasa
7. 06 : Kelompok Mobile File
7.1. ..00 : Mobile File 5 susun
7.2. ..01 : Mobile File 6 susun
8. 07 : Kelompok Locker, dan sejenisnya
8.1. ..00 : Locker 5 pintu
8.2. ..01 : Locker 6 pintu
8.3. ..02 : Locker kayu 3 pintu
8.4. ..04 : Locker kayu 5 pintu
9. 08 : Kelompok Mesin Time Clock, dan sejenisnya
9.1. ..00 : Mesin Time Clock Kartu
9.2. ..01 : Mesin Time Clock Lapse
9.3. ..01 : Mesin Time Clock Finger

67
10. 09 : Kelompok Mesin Hitung Uang, dan sejenisnya
10.1. ..00 : Mesin Hitung Uang
11. 10 : Kelompok Mesin Sensor Uang, dan sejenisnya
11.1 ..00 : Mesin Sensor Uang
12. 11 : Kelompok Kamera, dan sejenisnya
12.1 ..00 : Kamera Biasa
12.1 ..01 : Kamera Digital
13. 12 : Kelompok Rak dan sejenisnya
13.1 ..00 : Rak Buku
13.2 ..01 : Rak File
13.3 ..02 : Rak Piring dan Gelas
13.4 ..03 : Rak Kartu
13.5 ..04 : Rak Kayu/ Buatan
13.6 ..05 : Rak Pengumuman
13.7 ..06 : Rak Pengumuman
13.8 ..07 : Rak TV
14. 13 : Kelompok Tempat Tidur/ Kasur, dan sejenisnya
14.1 ..00 : Kasur
14.2 ..01 : Tempat Tidur
15. 14 : Kelompok Tangga, dan sejenisnya
15.1 ..00 : Tangga Alumunium
16. 15 : Kelompok Krey, dan sejenisnya
16.1 ..00 : Krey biasa
17. 16 : Kelompok White Board, dan sejenisnya
17.1 ..00 : White Board
18. 17 : Kelompok Alat Pemadam, dan sejenisnya
18.1 ..00 : Tabung Pemadam Api (APAR)
19. 18 : Kelompok Pembuat Kopi
19.1 ..00 : Pembuat Kopi
20. 19 : Kelompok Tanki Air, dan sejenisnya
20.1 ..00 : Tanki Air
21. 20 : Kelompok Dispenser, dan sejenisnya
21.1 ..00 : Dispenser
B. Kelompok B
1. 00 : Kelompok Alat Komunikasi dan sejenisnya
1.1 ..00 : Mesin Fax
2. 01 : Kelompok Pesawat Telephon dan sejenisnya

68
2.1 ..00 : Pesawat Telephon
3. 02 : Kelompok Megaphone, dan sejenisnya
3.1 ..00 : Megahphone
4. 03 : Kelompok Handphone, dan sejenisnya
4.1 ..00 : Handphone
5. 04 : Kelompok Laptop, Notebook dan sejenisnya
5.1 ..01 : Laptop/ Notebook
C. Kelompok C
1. 00 : Kelompok Televisi, dan sejenisnya
1.1. ..00 : Pesawat Televisi Tabung
1.2. ..01 : Pesawat Televisi LCD/ Layar Datar
2. 01 : Kelompok Projector/ Infcous dan sejenisnya
2.1. ..00 : Projector Merk Infocus
2.2. ..01 : Projector Merk Lain
3. 02 : Kelompok Parabola dan sejenisnya
3.1. ..00 : Pesawat Parabola
4. 03 : Kelompok Lemari Pendingin/ Kulkas dan sejenisnya
4.1 ..00 : Kulkas
5. 04 : Kelompok Pendingin Udara/ AC dan sejenisnya
5.1. ..00 : AC Split
5.2. ..01 : AC Ceilling
5.3. ..02 : Fan
6. 05 : Kelompok Extra Fan dan sejenisnya
6.1. ..00 : Ekstra Fan
7. 06 : Kelompok Vacum Cleaner, dan sejenisnya
7.1. ..00 : Vacum Cleaner
8. 07 : Kelompok Genset, dan sejenisnya
8.1. ..00 : Mesin Genset
9. 08 : Kelompok Pengatur Voltage, dan sejenisnya
9.1. ..00 : Pengatur Voltage
9.2 ..01 : Adaptor
9.3. ..02 : UPS
10. 09 : Kelompok Mesin Photocopy, dan sejenisnya
10.1 ..00 : Mesin Photocopy
11. 10 : Kemompok Alat Masak Elektrik dan sejenisnya
11.1 ..00 : Alat Masak Nasi
11.2 ..01 : Perebus Air

69
12. 11 : Kelompok Pemanas Air Mandi dan sejenisnya
12.1. ..00 : Alat Pemanas Air Mandi
13. 12 : Kelompok Pompa Air, dan sejenisnya
13.1 ..00 : Mesin Pompa Air
14. 13 : Kelompok Lampu Penerangan, dan sejenisnya
14.1 ..00 : Lampu Rotary
14.2 ..01 : Lampu Sorot
D. Kelompok D
1. 00 : Kelompok CPU, dan sejenisnya
1.1. ..00 : CPU ....
1.2. ..01 : CPU Intel ...
1.3. ..02 : CPU Intel Pentium ...
1.4. ..03 : CPU Intel Pentium ...
1.5. ..04 : CPU Intel Pentium ...
2. 01 : Kelompok Monitor dan sejenisnya
2.1. ..00 : Pesawat Monitor
3. 02 : Kelompok Printer dan sejenisnya
3.1. ..00 : Printer Dot Matrix
3.2. ..01 : Printer Laser
4. 03 : Kelompok Scanner dan sejenisnya
4.1. ..00 : Scanner
E. Kelompok E
1. 00 : Kelompok Mesin Washing dan sejenisnya
1.1. ..00 : Mesin Washing IBC
1.2. ..01 : Mesin Washing Isotank
2. 01 : Kelompok Mesin Blasting dan sejenisnya
2.1. ..00 : Mesin Blasting Container
3. 02 : Kelompok Mesin Compressor dan sejenisnya
3.1. ..00 : Mesin Compressor
4. 03 : Kelompok Alat Las dan sejenisnya
4.1. ..00 : Mesin Las
5. 04 : Kelompok Travo Las dan sejenisnya
5.1. ..00 : Alat Travo Las
6. 05 : Kelompok Blander Potong, dan sejenisnya
6.1. ..00 : Alat Blander Potong
7. 06 : Kelompok Drill Impac dan sejenisnya
7.1. ..00 : Drill Impac m/c

70
8. 07 : Disc Grinding, dan sejenisnya
8.1 ..00 : Disc Grinding
9. 08 : Kelompok Electric Drill Machine, dan sejenisnya
9.1 ..00 : Electrick Drill Machine
10. 09 : Kelompok Gergaji Mesin, dan sejenisnya
10.1 ..00 : Gergaji Mesin
11. 10 : Kelompok Pompa Hydroulic, dan sejenisnya
11.1 ..00 : Pompa Hydraulic ( jack )
12. 11 : Kelompok Cylinder dan sejenisnya
12.1. ..00 : Cylinder ( kepala jack ) 10T.
12.2. ..01 : Cylinder ( kepala jack ) 15 T
12.3. ..02 : Hand Pump
13. 12 : Kelompok Dongkrak dan sejenisnya
13.1. ..00 : Dongkrak
14. 13. : Kelompok Rantai Baja dan sejenisnya
14.1. ..00 : Rantai Baja
14.2. ..01 : Rantai Besi
15. 14 : Kelompok Takel, dan sejenisnya
15.1. ..00 : Takel
16. 17 : Kelompok Regulator dan sejenisnya
16.1 ..00 : Regulator Elpiji & Oksigen
F. Kelompok F
1. 00 : Kelompok Sepeda
1.1. ..00 : Sepeda
2. 01 : Kelompok Sepeda Motor
2.1. ..00 : Sepeda Motor
3. 02 : Kelompok Mobil
3.1. ..00 : Sedan
3.2. ..01 : Minibus ( Kijang, Panther )
3.3. ..02 : Pick up ( Kijang, Panther )
4. 03 : Kelompok Head Truck
4.1. ..00 : Head Truck Hino
4.2. ..01 : Head Truck Nissan
4.3. ..02 : Head Truck .......
4.4. ..03 : Head Truck ........
5. 04 : Kelompok Chassis
5.1. ..00 : Chassis 20’

71
5.2. ..01 : Chassis 40’
6. 05 : Kelompok Forklift
6.1. ..00 : Forklift 2.5 ton
6.2. ..01 : Forklift 7 ton
6.3. ..02 : Forklift .... ton
6.4. ..03 : Forklift .... ton
7. 06 : Kelompok Side Loader
7.1. ..00 : Side Loader ....
8. 07 : Kelompok Top Loader
8.1. ..00 : Top Loader .....
G. Kelompok G
1. 00 : Kelompok Container dan Wadah Angkut
1.1. 00 : Isotank
1.2. 01 : IBC
1.3. 02 : Container 20’
1.4. 03 : Container 40’
1.5. 04 : Container 45’
H. Kelompok H.
1. 00 : Kelompok Other / Miscellaneous
1.1. ..00 : Lukisan
1.2. ..01 : Pajangan lainnya

Kemudian membuat daftar rekapitulasi aset seperti contoh sebagai berikut;


Periode .....................................

No. Nama Aset Kode Labeling Tempat/ Ruang Keterangan kondisi Aset

2 Kursi Chitose PPT.MRD.A.00.1.2.0002 Ruang Meeting Bagus

3 Meja Meeting PPT.MRD.A.01.2.3.0001 Ruang Meeting Bagus

4 HT Nissan PPT.MRD.F.03.3.2.0001 Garasi Marunda Bagus

Dst

Tabel 10. Data Aset berdasarkan labeling Aset

Studi Kasus No. 20


Catatlah semua Aset yang ada disekitar Anda ( yang ada diruangan Anda) lalu
buatlah kode labeling seperti tersebut diatas dengan membuat list Daftar
Rekapitulasi Aset yang sudah Anda beri kode labeling Aset ?

72
RINGKASAN BAB SATU
Sebelum memulai untuk mengelola kegiatan Logistik arus barang, sebaiknya Anda belajar
terlebihdahulu mengenai ruang lingkup Manajemen Logistik Arus Barang antara lain;
1. Jenis, tipe dan karakteristik barang dan kesesuaian dengan tempat penyimpanan
dan alat pengangkutan sehingga kapanpun Anda akan menerima barang maka
pertimbangan tempat dan alat pengangkutan sudah ada dibenak Anda.
2. Perencanaan yang baik untuk Tempat Terminal Parkir Arus Barang dengan
memperhatikan kemudahan akses ke destinasi berikutnya, kesesuaian dengan jenis,
tipe dan karakteristik barang, fasilitas sarana dan prasarana yang cukup memadai
untuk keamanan barang, teknologi informasi untuk kebutuhan pihak terkait,
kompetensi tenaga Tempat Terminal Parkir Arus Barang serta nilai ekonomis harga
sewanya.
3. Pengadaan Barang yang baik bukan hanya mendata kecukupan dari segi kebutuhan
tetapi juga rantai pasokan (supply chain) untuk menjamin kesinambungan arus
barang yang tidak terputus dari waktu ke waktu.
4. Tipe Gudang (Warehouse) secara umum dibagi menjadi 5 tipe; Gudang Pribadi
(Private Warehouse), Gudang Umum (Public Warehouse), Gudang Otomatis
(Automatically Warehouse), Gudang dengan Pengaturan Suhu (Climate Controlled
Warehouse), dan Gudang Pusat Distribusi (Distribution Centre Warehouse).
Berdasarkan karakteristiknya, Gudang (Warehouse) dibagi menjadi 10 karakteristik;
Warehouse Raw Material (Gudang Penyimpanan Bahan Baku), Warehouse Semi-
Finished Goods (Gudang Tempat Penyimpanan Barang Setengah Jadi), Warehouse of
Finished Goods ( Gudang Penyimpanan Bahan Hasil Produksi), Warehouse of Transit
and Consolidation Center (Gudang Sebagai Pusat Konsolidasi dan Transit),
Warehouse of Transhipment (Gudang Sebagai Pusat Transhipment), Warehouse of
Cross Docking (Gudang yang Berfungsi Sebagai Cross Docking), Warehouse of Sortir
Center (Gudang Pusat Sortir), Warehouse of Fulfillment (Gudang Penumpukan
Sementara), Warehouse of Reverse Logistics (Gudang Retur/ Reject Barang), Public
Warehouse (Gudang untuk Kepentingan Publik).
5. Distribusi Arus Barang dimana kegiatan pengangkutan dan perencanaan rantai
pasokan terkait langsung dengan kelancaran distribusi arus barang.
6. Pengangkutan dimana ada dua hal penting dalam kegiatan pengelolaan
pengangkutan adalah Perencanaan Distribusi Harian (Daily Distribution Plan) dan
Monitoring Armada (truck monitoring).
7. Manajemen K3 Logistik Arus Barang untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak
diinginkan baik untuk pekerjanya, untuk barangnya maupun lingkungannya sehingga
dapat memenuhi pemenuhan peraturan perundang-undangan dan persyaratan
lainnya.
8. Manajemen Operasional Arus Barang untuk memaksimalkan kinerja semua
perangkat logistik dan transportasi arus barang seperti tenaga kerja, pergudangan
dan alat transportasi.
9. Cost Reduction Program adalah hal penting dalam ruang lingkup Manajemen
Logistik Arus Barang karena pada umumnya dalam kegiatan Logistik Arus Barang
merupakan Cost Center yang perlu mendapat perhatian serius.
10. Manajemen Aset dan Akuntabilitas adalah hal penting lainnya dalam ruang lingkup
Manajemen Logistik Arus Barang untuk merekapitulasi seluruh Aset yang berada

73
dalam kegiatan Logistik Arus Barang dan menjamin pertanggung-jawabannya
(akuntabilitasnya).

Kemudian Anda harus mengamati dan mengobservasi segala sesuatu tentang 10 ruang
lingkup manajemen logistik arus barang seperti tersebut diatas.

Anda juga perlu menyiapkan buku catatan harian Anda untuk mencatat beberapa
permasalahan yang ada temukan dalam kegiatan observasi yang Anda lakukan.

Dan yang utama menurut pengalaman Penulis adalah Anda harus datang lebih pagi sebelum
yang lain, dan jangan langsung masuk kantor Anda dulu. Anda harus memeriksa setiap sudut
area Logistik yang menjadi ruang lingkup kegiatan logistik arus barang karena disitu Anda
akan banyak menemukan hal-hal yang tidak seharusnya yang perlu Anda benahi.

Gambar13. Ruang Lingkup Manajemen Logistik

Pemahaman 10 unsur penting Manajemen Logistik Arus Barang akan lebih mengena ketika
Anda menyelesaikan 10 studi kasus yang menyertai uraian di Bab satu ini.

MANAJEMEN TRANSPORTASI ARUS BARANG


Manajemen Transportasi Arus Barang secara umum adalah bagian dari Manajemen Logistik
Arus Barang, akan tetapi karena kompleksnya kegiatan arus barang maka terkadang
dibanyak perusahaan, Manajemen Transportasi Arus Barang berdiri sendiri dan mempunyai
Kepala Departemennya sendiri. Begitu juga halnya dengan Manajemen Pemeliharaan dan
Perawatan Kendaraan yang merupakan turunan dari Manajemen Transportasi Arus Barang,
dibanyak perusahaan, Manajemen Pemeliharaan dan Perawatan Kendaraan berdiri sendiri
dan mempunyai Kepala Departemennya sendiri.

74
Manajemen Transportasi Arus Barang lebih difokuskan pada 2 hal utama yakni Manajemen
Armada (Fleet Management) dan Manajemen Pengemudi (Driver Management). Pada
beberapa perusahaan Multinational seperti Penulis pernah bekerja didalamnya, bahkan
Manajemen Transportasi Arus Barang mempunyai 2 Manager; yakni Fleet Management
Manager dan Driver Management Manager.

Sebagaimana dalam Manajemen Logistik Arus Barang, Penulis juga menetapkan 10 unsur
penting dalam Manajemen Transportasi Arus Barang yakni;
1. Pertama Pengenalan jenis, tipe dan karakteristik barang dengan kesesuaian Alat
Transportasi sehingga kapanpun Anda akan menerima order pengiriman barang maka
pertimbangan alat pengangkutan yang sesuain dan cocok sudah ada dibenak Anda.
2. Kedua Pengenalan dan Perencanaan Alat Transportasi dimana ada 3 moda
transportasi yang dikenal secara umum yakni; Moda Transportasi Darat, Laut dan
Udara. Penulis disini lebih menekankan uraian umum mengenai Moda Transportasi
Darat mulai dari jenis dan tipe kendaraan hingga peraturan perundangan yang
mengatur mengenai kapasitas angkutnya.
3. Manajemen Produktivitas Armada Transportasi yang dihitung berdasarkan
kemampuan ritasi dan volume angkut yang dicapai oleh setiap unit Alat
Transportasinya dalam kurun periode tertentu.
4. Manajemen Distribusi Armada Transportasi adalah untuk melihat tingkat efektivitas
armada transportasi pada suatu garasi sehingga menjamin tidak ada idle armada
transportasi pada suatu garasi dan tidak ada shortage armada transportasi pada garasi
lainnya.
5. Manajemen Perparkiran dan Ruang Pengemudi dimana penataan layout ruang parkir
dan ketersediaan ruang pengemudi baik adalah bagian penting untuk meningkatkan
produktivitas kinerja transportasi arus barang.
6. Manajemen Pemeliharaan Armada Transportasi adalah bagian penting untuk
menjamin armada transportasi yang laik jalan dan untuk mengurangi down time
armada transportasi karena perbaikan yang terlalu lama.
7. Manajemen K3 Armada Transportasi sudah menjadi tuntutan dari para Pengguna Jasa
Transportasi untuk menjamin keamanan dan keselamatan barang yang dibawanya.
8. Manajemen Pengemudi dan Pelatihan adalah unsur penting dalam menjamin
penggunaan alat transportasi yang aman dan selamat serta terpelihara baik.
9. Cost Reduction Program adalah hal penting dalam ruang lingkup Manajemen
Transportasi Arus Barang karena pada umumnya dalam kegiatan Transportasi Arus
Barang merupakan Cost Center yang perlu mendapat perhatian serius.
10. Manajemen Aset dan Akuntabilitas adalah hal penting lainnya dalam ruang lingkup
Manajemen Transportasi Arus Barang untuk merekapitulasi seluruh Aset yang berada
dalam kegiatan Transportasi Arus Barang dan menjamin pertanggung-jawabannya
(akuntabilitasnya)

Jika digambarkan dalam sebuah skema seperti tersebut dibawah ini;

75
Gambar 14. Ruang Lingkup Manajemen Transportasi Arus Barang

Pemahaman 10 unsur penting Manajemen Transportasi Arus Barang akan lebih mengena
ketika Anda menyelesaikan 10 studi kasus yang menyertai uraiannya karena studi kasus
yang disampaikan akan lebih mendekatkan Anda pada praktek terbaik kenyataan dunia
transportasi yang sebenarnya.

76
BAGIAN KE-DUA – PENGALAMAN MENGELOLA KEGIATAN
LOGISTIK DAN TRANSPORTASI ARUS BARANG

Tidak ada yang dapat dibandingkan dengan apa yang Anda pelajari dari pengalaman. Bagian
Kedua buku ini menjelaskan tentang pengalaman mengelola kegiatan Logistik dan
Transprotasi Arus Barang,dan bagi para praktisi profesional Logistik dan Transportasi Arus
Barang yang sudah mempunyai jam terbanglebih dari cukup dalam mengelola kegiatan
Logistik dan Transportasi Arus Barang, buku ini dapat menyempurnakan konsep dasar
Manajemen Logistik dan Transportasi Arus Barang dari sudut pemahaman satu sama lain
dan dapat menyempurnakan. Bagian Kedua buku ini bisa membantu Anda untuk
menggambarkan peta Anda sendiri dan apa yang Anda sudah kerjakan agar lebih baik lagi
dansistematis untuk diterapkan. Bagian Kedua buku ini sangat penting untuk dipelajari
karena merupakan peta yang Penulis buat dari pengalaman Penulis dalam mengelola dan
memimpin kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang.

Bagian Kedua buku ini menjelaskan tentang prinsip-prinsip dasar dalam mengelola kegiatan
Logistik dan Transportasi Arus Barang berdasarkan pengalaman Penulis yang lebih dari 20
tahun bekerja dalam ruang lingkup kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang yang 10
tahun diantaranya mengelola kegiatan logistik dan transportasi truk beton. Sebuah
transportasi pengiriman barang (beton siap saji) dengan perhitungan waktu yang harus
cepat segera dikirim ke tempat tujuan sebelum beton tersebut menjadi beku.

Dibagian kedua buku ini Penulis mengambil pengalaman Penulis yang pernah bekerja
mengelola Transportasi Angkutan Barang Beton Siap Saji (readymix concrete) lebih dari 600
unit dan cement tanker 30 unit serta dump truck 30 unit.

Intisari dari pengalaman mengelola angkutan arus barang berupa Transportasi Beton,
Cement Tanker dan Dump Truck ini Penulis tuangkan dalam Bagian Kedua buku ini yang
menggambarkan konsep dasar pengelolaan Transportasi Arus Barang. Penulis mengambil
konsep transportasi beton siap sajisebagai contoh dalam kegiatan logistik arus barang dalam
Bagian Kedua buku ini dengan dasar pertimbangan sebagai berikut;
1. Pengalaman Penulis mengelola transportasi beton siap saji lebih lama lebih dari 10 tahun
pengalaman dibanding pengalaman Penulis sendiri dalam mengelola arus barang lainnya
seperti mengelola arus barang Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), Peti Kemas Container,
Pergudangan di CDC Tanjung Priok dan Frieght Forwarding juga di Tanjung Priok.
2. Kegiatan arus barang berupa transportasi beton siap saji ini begitu rush (harus buru-buru
dikirim) dalam pengelolaannya karena apabila terlambat 4 jam saja dalam perjalanan dari
waktu keberangkatan maka beton siap sajiyang berada didalam molen kurang lebih 7 m3
atau 16 ton bisa beku dan sulit dikeluarkan dari drum mixer truk tersebut.
3. Rantai Pasokan yang mewakili kegiatan supply chain management juga terwakili karena
dalam kegiatan pengecoran massal (mass concrete) itu, kegiatan rantai pasokan (supply
chain) yang baik harus begitu sangat diperhatikan, karena apabila salah satu rantai
pasokan terganggu seperti misalnya pengiriman pasir yang terlambat maka kegiatan
pengecoran massal bisa berantakan dan beton siap saji yang sudah di cor harus
dibongkar ulang. Bayangkan jika itu pengecoran pondasi dan basemen sedalam 2 meter

77
dan sudah di cor seluas 1000 meter persegi dari total luas 2000 m2 yang harus dibongkar
ulang cornya karena terjadi keretakan karena keterlambatan pengiriman.
4. Stok penyimpanan bahan baku (raw material) pengecoran juga harus efektif terutama
semen karena penyimpanan semen yang terlalu lama didalam silo semen juga dapat
menimbulkan semen beku didalamnya.
5. Dengan jumlah armada transportasi lebih dari 600 unit yang manajemen
pemeliharaannya terpusat (centralized maintenance), maka pengelolaan gudang spare
part dan ban (warehouse management) juga terwakili karena stock spare part dan ban
harus terjaga baik tetapi juga tidak boros biaya sehingga hal ini diharapkan dapat
memberikan gambaran dalam manajemen pemeliharaan kendaraan dari sudut padang
sebagai bagian dari manajemen logistik dan transportasi arus barang.
6. Dengan jumlah armada transportasi lebih dari 600 unit maka isu idle alat transportasi
menjadi persoalan serius karena menyangkut investasi besar untuk memaksimalkan
produktivitas armada transportasi yang ada tersebut.
7. Dengan jumlah armada transportasi lebih dari 600 unit maka persoalan distribusi alat
transportasi yang efektif juga menjadi persoalan serius karena sering terjadi disatu
batching plant (cabang) tingkat produktivitasnya sangat tinggi bahkan tidak dapat
menampung order pengiriman yang ada, akan tetapi di salah satu batching plant lain
(cabang lainnya) tingkat produktivitasnya rendah sehingga untuk melakukan
keseimbangan perlu adanya pergerakan distribusi alat transportasi dan mutasi operator
alat transportasi dari satu batching plant ke batching plant lainnya agar masing-masing
batching plant seimbang tingkat produktivitasnya.
8. Dengan jumlah armada transportasi lebih dari 600 unit maka persoalan operator alat
transportasi (driver management) juga menjadi persoalan sangat krusial dimana sering
terjadi kenakalan31 Operator Alat Transportasi dalam proses kegiatan logistik dan
transportasi arus barang, Dan sering juga kenakalan ini melibatkan pihak lain seperti
dispatcher, mekanik, orang technial, dan customer orang proyek dalam kenakalan
tersebut. Dan persoalan krusial lainnya dalam kenakalan tersebut juga bisa terjadi
akselerasi mogok kerja Operator Alat Transportasiyang didukung dibelakangnya orang-
orang yang terlibat kenakalan tersebut karena pada umumnya ketika kenakalan itu
diawasi maka pihak-pihak yang berkepentingan mencari cara agar orang yang mengawasi
itu melakukan kebijakan atau tindakan yang menurut mereka tidak bijaksana yang
menjadi alasan pemicu mereka untuk mogok kerja. Sehingga people management dan
driver management yang baik juga menjadi perhatian utama yang disampaikan dalam
Bagian Kedua buku ini, yakni bagaimana menciptakan suasana kondusif pada pekerja
operasional dan operator alat transportasi.
9. Dengan jumlah alat transportasi lebih dari 600 unit maka persoalan keselamatan kerja
dan lingkungan (K3L) juga menjadi persoalan krusial lainnya dimana pelatihan Operator
Alat Transportasiuntuk mengemudi aman (Defensive Driving) dan Penghargaan (Driver
Award) menjadi salah-satu kegaitan pokok yang terus diulang untuk menciptakan kondisi
aman sepanjang proses kegiatan logistik dan transportasi arus barang.
10. Dengan jumlah alat transportasi lebih dari 600 unit maka persoalan kepemimpinan
melalui contoh (lead by example) juga menjadi perhatian utama dalam proses kegiatan
manajemen logistik dan transportasi arus barang.

31 Kenakalan = Pencurian spare-part, ban, solar, dan penggelapan barang kiriman/ beton (illicit concrete).

78
Atas dasar pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas dari Pengalaman Penulis sendiri
maka Penulis berharap bahwa Bagian Kedua buku ini dalam membedah Manajemen Logistik
dan Transportasi Arus Barang yang ditulis dalam buku ini dapat terwakili secara lebih
mendekati antara teori dan praktek kegiatan nyata manajemen logistik dan transportasi
arus barang.

Setelah Anda mempelajari Bagian Kedua buku ini, Penulis berharap perhatian Anda pada
bagaimana cara untuk mengelola kegiatan logistik dan transportasi arus barangsetidaknya
meningkat dan dapat merangsang Anda tentang substansi atau struktur inti bagaimana cara
terbaik untuk mengelola kegiatan logistik dan transportasi arus barang menurut prinsip-
prinsip dasar yang Anda pahami sepanjang buku ini dan pengalaman Anda dilapangan dalam
mengelola kegiatan logistik dan transportasi arus barang.

Apa yang kami tulis dalam Bagian Kedua buku ini tentang Metode mengelola logistik dan
transportasi arus barang adalah untuk menselaraskan pengetahuan, keterampilan dan sikap
kerja Anda dalam mengelola kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang agar lebih
sederhana lagi kedepannya dengan tidak menghilangkan esensinya yakni efisiensi dan
efektivitas kegiatan logistik dan transportasi arus barang.

79
BAB II

MENGELOLA KEGIATAN LOGISTIK DAN


TRANSPORTASI ARUS BARANG

Dari pengalaman Penulis yang lebih dari 20 tahun mengelola logistik dan transportasi arus
barang dan 10 tahun diantaranya mengelola kegiatan logistik dan transportasi beton siap
saji maka Penulis sampai pada suatu kesimpulan konsep dasar meringkas kegiatan dan
tugas-tugas Penulis sebagai seorang Manajer Seniorbidang Logistik dan Transportasi Arus
Barangdalam 10 tugas penting yakni:
1. Bagaimana Cara Mengelola Efisiensi
2. Bagaimana Cara Mengelola Distribusi
3. Bagaimana Cara Mengelola Operator
4. Bagaiaman Cara Mengelola Perawatan
5. Bagaimana Cara Mengelola Induksi dan Pelatihan
6. Bagaimana Cara Mengelola Pelayanan
7. Bagaimana Cara Mengelola Database
8. Bagaimana Cara Mengelola Emergency Response
9. Bagaimana Cara Mengelola Reporting/ Laporan Kinerja
10. Bagaimana Cara Mengelola Action/ Tindakan

10 tugas utama mengelola Logistik dan Transportasi Arus Barang ini ini Penulis singkat
menjadi metode EDOPIPDERA (Efisiensi, Distribusi, Operator, Perawatan, Induksi,
Pelayanan, Database, Emergency Response, Reporting and Action).

Di Bab II ini Penulis menyampaikan bagaimana cara mengelola Logistik dan Transportasi
Arus Barang secara efektif dan efisien dengan Metode EDOPIPDERA.

1. BAGAIMANA CARA MENGELOLA EFISIENSI


Bayangkan jika Anda adalah pemilik bisnis transportasi arus barang atau sebagai Transporter
dan Anda memiliki sejumlah armada alat transportasidan Anda mendapatkan pembayaran
jasa pengiriman arus barang berdasarkan jumlah ritasi atau volume per ton atau per m3.
Alat Transportasi Arus Barang Anda sebagian besar masih leasing di bank yang harus Anda
bayar cicil setiap bulan. Apa yang bisa Anda lakukan?
Ya Anda benar. Anda akan mengejar efisiensi alat transportasi Anda untuk menutupi biaya
leasing yang harus dibayar setiap bulan. Dan bukan hanya biaya leasing saja, tetapi juga
Anda harus menutupi semua biaya operasional yang harus dikeluarkan secara rutin baik ada
order maupun tidak ada order pengiriman arus barang, antara lain:
1. Biaya unit perawatan alat transportasi
2. Biaya pajak alat transportasi.
3. Biaya retribusi terminal
4. Biaya tenaga kerja (Operator Alat Transportasi, Mekanik, dan staffpendukung
lainnya).

80
5. Biaya umum kantor seperti; telephon, listrik, air, pemasaran dan lain sebagainya.

Untuk alasan tersebut diatas dimana beban biaya operasional harus ditutupi maka adalah
sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas Alat Transportasi Arus
Barangsetiap harinya.

Ada dua cara untuk meningkatkan efisiensi Alat Transportasi:


1. Dengan memaksimalkankapasitas beban muat(load size) yang masih dapat
diperbolehkan.
2. Dengan meningkatkan ritasi (cylce time) alat transportasi per hari atau per minggu.

1.1. MENINGKATKAN KAPASITAS BEBAN MUAT/ LOAD SIZE


Ini adalah cara pertama untuk meningkatkan efisiensi truk Anda dengan meningkatkan
kapasitas beban muat. Salah satu contoh alat transportasi beton siap saji. Umumnya wadah
angkut dari alat transportasi beton siap saji berkapasitas 7 m3, akan tetapi kenyataanya
secara rata-rata dimuat kurang dari 6,5 m3 dan orang-orang di sekitar Anda menyadari
bahwa ukuran beban muat alat transportasibeton siap saji yang biasa ya seperti ini yakni
sekitar6,5m3 per ritasinya. Bayangkan jika Anda memiliki 30 cabangdan rata-rata volume
pengiriman beton siap saji per harinya sekitar 6.000 m3 tetapi beban muat per alat
transportasinya hanyarata-rata 6,2 m3 yang seharusnya bisa maksimal dimuat 7 m3. Ketika
Anda menghitung kesempatan ritasi yang hilang karena daya angkut yang tidak maksimal
dan biaya tambahan yang timbul karena jumlah ritasi yang lebih banyak dari yang
seharusnya maka Anda akan menyadari betapa tidak efisiennya cara pengelolaan alat
transportasi yang tidak didasarkan pada kapasitas daya angkut maksimal.

Berikut adalah perhitungan dari ilustrasi volume pengiriman dan ritasi diatas.
6.000m3 / 7m3 = 857 ritjika daya angkut maksimal 7 m3.
6.000m3 / 6,2m = 952 rit aktual yang terjadi.
Ritasi 952-857 = 95 rit tambahan yang tidak seharusnya terjadi.
95 rit tambahanjika itu dimasukkan dalam kegiatan yang real alat transportasi produktif
maka dapat dihasilkan tambahan pengiriman sebesar: 95 x 7 m3 = 665 m3 per hari.
Jika dalam sebulan 25 hari kerja: 665m3 x 25 hari = 16.625 m3 volume potensi tambahan.

Berapa banyak kira-kira biaya 95rit tambahan ini?


Misalkan biaya per rit ( cost per m3 ) adalah Rp. 65.000 maka ketidak-efisien-an biaya
operasional per hari adalah: 665 m3 x Rp. 65.000 = Rp. 43.225.000 per hari.
Jika dalam sebulan 25 hari kerja:25 x Rp. 43.225.000,- = 1.080.625.000. - per bulan.
Biaya yang seharusnya tidak keluar tersebut cukup Fantastis, bukan?

Salah satu rekan kerja Penuis waktu diperusahaan alat transportasi tersebut mengatakan
kepada Penulis bahwa itu hanya perhitungan di atas kertas. Penulis katakan kepadanya
bahwa itu bukan tentang perhitungan di atas kertas saja, tetapi ini adalah tentang semangat
efisiensi dan bagaimana cara Anda berpikir. Bagaimana cara Anda berpikir sebagai pemilik
bisnis. Bagaimana kepekaan Anda tentang beban biaya operasioal baik harian dan bulanan
yang harus dikeluarkan yang mencekik tenggorokan jika Anda adalah pemilik usaha alat
transportasi tersebut? Bagaimana rasanya dikejar–kejar pihak leasing Bank dan para

81
supplier untuk penagihan yang sudah jatuh tempo? Bagaimana rasanya menghadapi
tuntutan biaya gaji dan overtime yang terus melambung tinggi? Bagaimana rasanya melihat
biaya maintenance dan biaya pembelian ban yang terus meningkat? Jika Anda belum punya
kepekaan untuk hidup dan merasakan bagaimana caranya mengendalikan biaya–biaya
operasional tersebut diatas maka Anda belum pantas untuk menjadi seorang Manager.
Silahkan gunakan kepekaan Anda untuk dapat mengelola alat transportasi agar lebih
produktif dan bersemangat.

Gambar 15. Paradigma gelas setengah penuh atau setengah kosong. Ada karena ada persepsi.

Hal lain yang perlu Anda pertimbangkan adalah jika 95 ritasi yang tidak seharusnya ada itu,
salah-satu ritasinya mengalami kecelakaan/ accident dalam pengiriman maka itu lebih
sangat disayangkan, siapa yang tahu?Jadi dengan meningkatkan kapasitas beban angkut
maksimal maka ada 3 keuntungan yang bisa diperoleh yakni;
1. Dapat meningkatkan order volume yang lebih banyak.
2. Mengurangi biaya operasional yang tidak perlu dan waktu pengiriman lebih singkat.
3. Mengurangi tingkat resiko kecelakaan alat transportasi dalam pengiriman karena
semakin tinggi tingkat pengiriman semakin besar resiko yang dapat terjadi sepanjang
perjalanan.

1.2. MENINGKATKAN RITASI (CYCLE TIME)


Ini adalah cara kedua untuk meningkatkan efisiensi alat transportasi yakni dengan
mempersingkatsiklus efisiensi waktu perjalanan (cycle time) dengan mengurangi waktu
jeda/ idle. Ada 3waktu idlesebagai pemborosan waktu yang harus dihindari untuk
meningkatkan efisiensi waktu perjalanan dalam rangka meningkatkan ritasi:

1. Waktu tunggu loading.


2. Waktu dalam perjalanan pergi – pulang ke tempat tujuan.
3. Waktu tunggu unloading.

82
Gambar 16. Cylce time untuk menghitung tingkat efisiensi ritasi per hari.

Ada 2 cara yang bisa dilakukan mengurangi waktu idle untuk meningkatkan cycle time dan
produktivitas alat transportasi arus barang yakni:
1. Memonitor dan mengawasi idle di titik–titik tersebut diatas, di garasi masa persiapan
waktu berangkat yang terlalu lama, di jalan baik kemacetan maupun idle waktu
singgah istirahat terlalu lama dijalan.
Dengan bantuan GPS, Anda bisa menunjukkan kepada Operator Alat
Transportasisetiap minggunya tentang laporan idle di titik-titik tersebut diatas untuk
memotivasi mereka dalam rangka mengurangi waktu idle yang tidak perlu.
2. Memaksimalkan ritasi per alat transportasi misal jika kapasitas alat transportasi
adalah 7 m3 dan order volume ada 100 m3 dan jumlah alat transportasisiap operasi
ada 10 unit maka gunakan cukup 6 unit saja yang operasi dan selebihnya masukkan
dalam ruang perawatan dan kebersihan. Tidak perlu harus semuanya beroperasi
dengan memberikan penjelasan kepada Operator Alat Transportasi yang standby
bahwa demi keselamatan Alat Transportasi maka harus dirawat, diperiksa
kondisinya, dan kami menyebutnya service A.

Yang perlu dicamkan adalah bahwa untuk meningkatkan kapasitas beban muat maksimal /
load sizedan cycle time yang lebih cepat, Anda tidak bisa hanya menyampaikan hal tersebut
ke team Operasional Anda. Anda perlu dan harus melatih para Operator Alat Transportasi
dan mendidik mereka untuk memperoleh keperdulian dan kepekaan yang sama seperti
keperdulian dan kepekaaan yang harus Anda bangun mengenai biaya operasional yang
harus dikendalikan untuk keberlangsungan perusahaan. Semua ada waktunya bagi Anda
untuk melatih mereka.

Cycle timeuntuk pengecoran massal(mass concrete)


Cylce timemenjadi sangat pentingdalam proyek pengecoran massalkarena hal ini
berkaitandenganrisiko tinggimutu betonsegar dalam kegiatanproduksi massalbeton yang
dapat segera beku jika tidak segera tertuang pada area lokasi proyek yang dituju. Dan
seperti kita ketahuibetonsegarmemilikiwaktu yang terbatas dari proses pencampuran
(mixing) di batching plant hingga proses pengecoran di proyek sehingga untuk pengecoran
massal seperti untuk basemen, siklus pengiriman harus diatur sedemikian rupa mengikuti

83
kebutuhan proyek setiap menitnya dan tidak terputus.Jikaalat transportasiterlalu
banyakantrian diproyekuntuk bongkar makakualitas beton siap saji segara akandrop mulai
membeku dantidak dapat digunakanlagikerena waktu tunggu yang terlalu lama, akan tetapi
juga jikaketerlambatan pengiriman dari batching plant ke proyek terjadi, makabetonyang
sudah dituang di proyek, katakan itu untuk basemen gedung tinggimenjadi dingin/ cold join
dan tidak bisa menyatu dengan beton segar yang datang belakangan dan kemungkinan akan
timbul pengecoran tidak sempurna atau reskio beton retak. Berisiko tinggibukan?
Jadi pengiriman beton siap saji dalam pengecoran massal itu harus berkesinambungan, tidak
boleh terputus setiap menitnya.

Penulis memberikan contoh sebagai berikut;


Misalnyamass concrete 3.800 m3 untuk basemen gedung tinggi 30 lantai dengan
pengecoran lapisan basemen yang dibutuhkan antara 1,5 meter hingga 2 meter. Beton
memiliki karakteristik fase proses pembekuan/ initial settingdari akumulasi hidrasi panas
yang dihasilkan selama proses pengerasan beton biasanya tinggi dan pada dasarnya lebih
tinggi pada suhu beton dalam (lapisan dalam) daripada kondisi permukaan.Kondisi kedua
sisi (lapisan dalam vs. lapisan permukaan) bisa menjadi suhu yang sangat ekstim berbeda
yang dapat menimbulkan keretakan dan untuk mencegah retak pada struktur beton maka
waktu pengiriman (cycle time) harus diatur sedemikian rupaagar terjaga suhu konstan beton
segar terus menerus baik di lapisan dalam agar sama dengan lapisan luar. Untuk itu maka
siklus waktu pengiriman harus diatur sedemikian rupa sehingga seimbang antara pasokan
dari batching plant dan permintaan dari proyek untuk beton segar selama periode mass
concrete. Perlu dibuat sistem koordinasi untuk mengatur jadwal pengiriman yang sesuai
dengan mempertimbangkan beberapa faktor antara lain:
1. Lokasi Proyek dan spesifikasi pengecoran: Berapa banyak pompa beton dapat
digunakan oleh proyek tersebut? Berapa banyak kapasitas beban muat pada setiap
pompa beton(concrete pump) per jamnya? Bagaimana area parkir dan area manuver
untuk alat transportasi beton siap saji di lokasi proyek? Apakah disediakan area
untuk cuci talang alat transportasinya yang berada didalam area proyek setelah
bongkar sebelum meninggalkan proyek agar tidak kotor sepanjang perjalanan balik
ke batching plant?
2. Berapa banyak batching plant yang mendukung proyek itu? Berapa banyak kapasitas
loading setiap batching plant yang bisa mendukung proyek itu? Berapa jarak antara
batching plant ke proyek tersebut? Berapa waktu tempuhnya untuk masing-masing
batching plant? Bagaimana dengan kondisi lalu lintas selama waktu mass concrete?
3. Semua data tersebut diatas akan dianalisis untuk mendapatkan formula antara
kebutuhan proyek per jamnya dengan kemampuan kirim pasokan (supply chain) dari
batching plant pendukungsetiap jamnya. Pada akhirnya hal ini untuk menentukan
berapa banyak alat transportasi yang dibutuhkan dan berapa banyak Operator Alat
Transportasiyang diperlukan serta berapa banyak koordinator lapangan untuk
mengatur lalu lintas (traffic management) di proyek selama periode mass concrete
itu berlangsung.

Contoh:
Jika ada mass concrete sebesar 3.800 m3 dengan 4 concrete pumpberkapasitas 28 m3 per
jam dan didukung oleh 3 batching plant (BP A, BP B dan BP C) dengan kapasitas

84
loadingmasing-masing batching plant adalah 42 m3 per jam. Dan jarak dari 3 batching plant
ke proyek tersebut adalah:
BP A ke proyek berjarak 21 km dengan waktu tempuh +/- 90 menit (PP).
BP B ke proyek berjarak 12 km dengan waktu tempuh +/- 60 menit (PP).
BP C ke proyek berjarak 25 km dengan waktu tempuh +/- 90 menit (PP).
Beban muat maksimal/ Load capacity maksimal truk beton adalah 7 m3 per truk.

Pertanyaannya:
Berapa jumlah alat transportasi beton siap saji dan Operator Alat Transportasi yang
dibutuhkan untuk proyek mass concrete tersebut?

Jawabannya:
Kapasitas loading masing-masing BP adalah 42 m3 per jam dibagi dengan 7 m3 = 6 unit truk
beton x 3 batching = 18 unit truk beton per jamnya yang dibutuhkan.
1. Kapasitas muat masing-masing concrete pump adalah 28 m3 per jam dibagi dengan
alat transportasi 7 m3 = 4 unit alat transportasi per jam x 4 concrete pump = 16 unit
alat transportasi yang dibutuhkan proyek per jamnya.
1 jam = 60 menit dibagi dengan 4 CP = 15 menit. Pada setiap 15 menit harus ada satu
unitalat transportasi akan keluar bersamaan dari masing-masing 4 CP.
2. Waktu tempuh BP A adalah 90 menit dan akan melayani 2 CP dibagi 7,5 menit = 2
unit.
3. Waktu tempuh BP B adalah 60 menit dan akan melayani 1 CP dibagi15 menit = 4
unit.
4. Waktu tempuh BP C adalah 90 menitdan akan melayani 1 CP dibagi 15 menit = 6
unit.
5. Alat Transportasi Beton siap saji antri siap bongkar di masing masing CP adalah 2
unit.

Jadi diperlukan adalah 64 unit alat transportasi dengan jumlah Operator Alat
Transportasiyang dibutuhkan adalah 128 orang untuk 2 shift, dengan waktu pengecoran
selama satu hari 10 jam nonstop tanpa henti pada pengecoran massal (mass concrete)
3.800 m3 buat basemen gedung tinggi 30 lantai.

Umumnya sebelum mass concrete dilaksanakan pihak proyek akan mengundang penyedia
beton setidaknya satu bulan sebelum hari H nya untuk melihat perencanaan yang matang
agar mass concrete tersebut dapatberjalan lancar. Dan biasanya proyek akan meminta
penyedia beton untuk presentasi mengenai traffic management dan kebutuhan coordinator
lapangan yang diperlukan dan hal-hal lain yang perlu sebagai sebuah rencana kerja yang
matang sebelum hari H mass concrete itu datang.

Dengan tabel dapat dijelaskan sebagai berikut:

85
Tabel 11. Perhitungan kebutuhan truk dan pengemudi untuk mass concrete 3.800m

Umumnya penyedia beton secara internal akan melakukan rapat bersama untuk persiapan
mass concrete. Ada 6 Departemen yang melakukan koordinasi untuk persiapan mass
concrete antara lain: DepartemenMarketing &Sales, Departemen Produksi, Departemen
Technical Beton, Departemen Procurement, Departemen Logistic Raw Material dan
departemen Transportasi. Masing-masing akan menginformasikan tentang PICnya masing-
masing yang bertanggung jawabdilapangan selama periode mass concrete itu berlangsung.
Dalam pertemuan juga biasanya dibahas mengenai traffic management di proyek.
1. Departemen Marketing & Sales bertanggung-jawab untuk komunikasi dan
koordinasi dengan Pimpinan Proyek Pengecoran Massal.
2. Departemen Produksi bertanggung-jawab untuk kelancaran produksi beton
dimasing-masing batching plant.
3. Departemen Technical Beton bertanggung-jawab untuk mutu beton baik sebelum
dikirim, sesaat sebelum pengecoran maupun sesudah pengecoran.
4. Departemen Procurement bertanggung-jawab untuk koordinasi menjaga komitmen
pasokan dari supplier pasir, semen, split dan flyash.
5. Departemen Logistik Raw Material bertanggung-jawab untuk koordinasi lapangan
dengan pihak operasional supplier tersebut diatas dan pihak internal departemen
produksi untuk menghitung stock pasir, semen, split dan fly ash dan menjaga
keberlangsungan rantai pasokan tersebut selama proses pengecoran massal
berlangsung.
6. Departemen Transportasi bertanggung jawab untuk menjamin kelancaran
pengiriman pasokan beton selama proses muat, diperjalanan dan di proyek agar
pengecoran massal dapat berjalan baik sesuai perhitungan awal, satu hari 10 jam.

Jika karena satu dan lain hal terjadi keterlambatan pengiriman, baik keterlambatan
pengiriman pasokan raw material seperti semen, pasir, atau split, atau batcing plant rusak,
atau hambatan lainnya yang mengakibatkan jadwal waktu pengecoran sesuai rencana yakni
satu hari 10 jam tidak tercapai dan mulur menjadi 2 hari maka dampaknya adalah biaya

86
lembur tenaga operasional di proyek yang membengkak yang dapat diklaim ke pihak jasa
pengiriman truk beton.

Contoh bidang tabel koordinator departemen Transportasi sebagai berikut:

Tabel 12. Tabel Koordinasi PIC selama periode mass concrete dari dept. Transportasi

PERHATIAN: Untuk kelancaran pasokan beton selama periode mass concrete berlangsung
maka harus diperhatikan mengenai pemasok bahan baku beton seperti pemasok semen,
pasir, split, fly ash, dan retarder yang mendukung mass concrete tersebut. Yang perlu
diperhatikan secara khusus adalah para pemasok yang jarang mengirim bahan baku untuk
Anda atau pemasok yang tidak memiliki pengalaman dengan lead time mass concrete
seperti pemasok es (jika mass concrete menggunakan es ), pemasok pasir yang
menggunakan transporter lain untuk mengirim pasir (di sub ke pihak lain) dan juga pemasok
retarder untuk kegiatan pengecoran massal maka bisa jadi karena kurangnya pemahaman
tersebut maka terjadi keterlambatan pengiriman yang mengakibatkan rantai pasokan bahan
baku terganggu sehingga menghambat proses kegiatan pengecoran massal dan resiko tinggi
pada kegiatan besar tersebut.Pemasok semen dan fly ash umumnya adalah pemasok yang
sudah biasa untuk acara mass concrete sehingga biasanya pemasok semen dan flyash lebih
awal masuk antrian maksimum didalam batching plant untuk menjaga pasokan semen dan
flyash aman selama proses pengecoran massal berlangsung.

Penulis mempunyaipengalaman beberapa tahun yang lalu tentang keterlambatan


pengiriman dari pemasok es saat acara pengecoran massal (mass concrete) berlangsung dan
itu sangat menghkhawatirkan karena suhu beton bisa tidak terjaga baik dan setelah gerak
cepat berkoordinasi kesana-kemari maka setelah 6 jam kemudian pasokan es lancar kembali
dengan menambah satu supplir es dadakan yang sudah diantisipasi sebelumnya.
Penulis juga mempunyai pengalaman beberapa tahun lalu dimana keterlambatan
pengiriman pasir dari pemasok dan untuk menjaga rantai pasokan selama kegiatan mass

87
concreteberlangsungmaka Penulis mengambil pasir dari batching plant terdekat untuk
memasok pasir ke batching plant yang sedang produksi untuk kegiatan mass concrete.

Antisipasi dan sikap selalu berjaga-jaga adalah hal mutlak untuk persiapan dan selama
kegiatan mass concrete berlangsung agar rantai pasokan dapat berjalan lancar.
Bagaimana jika terjadi hal seperti ini? Bagaimana jika terjadi hal seperti itu? Adalah
pertanyaan yang harus dikemukakan untuk antisipasi, seperti halnya dalam prosedur
tanggap darurat (Emergency Response Procedure).

Penulis sarankanuntuk menjaga rantai pasokan yang aman maka harusada koordinasi 24
jam selama periode mass concrete. Anda harus menentukan rute untuk truk beton dan
menjelaskannya ke para pengemudi sebelum acara mass concrete berlangsung karena
biasanya truk beton dan pengemudi tambahan diambil dari batching plant lain dan tidak
tahu jalan dari batching plant ke proyek dan juga Anda harus berkoordinasi dengan polisi
jalur ke proyek untuk menghindari masalah dijalan dan itu biasanya berkoordinasi dengan
kantor polisi terdekat satu minggu sebelum acara mass concrete diadakan.

Gambar 17.Contoh rute 3 batching plant menuju proyek untuk acara mass concrete.

Beberapa halyang harus Anda perhatikan mengenai traffic management di proyek sebelum
kegiatan mass concrete berlangsung adalah:
1. Area parkirdi proyektersebut.
2. Area untukmanuveralat transportasi beton di proyektersebut.
3. Washing pits atau area untuk membersihkan sisa beton di chute talang mixeruntuk
menghindari ceceran ketika meninggalkanproyeksetelah bongkar.
4. Lokasi Penerimaan dan Pengambilan Docket sebelum dan sesudah bongkar.
5. Penempatan Koordinator Lapangan untuk mengatur keluar masuk truk beton di
concrete pump.
6. Perlengkapan kerja Koordinator Lapangan seperti senter, HT, PPE, Jas hujan, dsb.

88
7. Kotak P3K untuk antisipasi pertolongan pertama jika terjadi keadaan darurat yang
tidak diinginkan terjadi.
8. Lokasi “Tenda Biru” tempat lokasi pengambilan sampling beda uji.
9. Pengumpulan Docket yang sudah ditanda-tangani dan di cap proyek sesudah
bongkar. Hal ini dimaksudkan satu hari setelah kegiatan mass concrete maka Docket
sudah terkumpul semua dan siap ditagih/ invoice ke customer.

Gambar 18.Traffic Management di salah satu proyek saat mass concrete.

Gambar 19. Suasana didalam proyek saat mass concrete.

89
Anda harus mengatur dan mengkoordinir team kerja Anda dalam acara mass concrete
seperti:
1. Penempatan Satu Koordinator Lapangan pada setiap concrete pump.
2. Tiremen yang berjada di 2 shift ( siang dan malam ) dan ban serep siap pasang diatas
mobil pick-up untuk berjaga-jaga manakala ban ada ban kempes sepanjang kegiatan
mass concrete berlangsung.
3. Mekanik yang berjaga untuk dua shift ( siang dan malam ).
4. Satu wheel loader diatas truk flatbed jika loader disalah-satu batching plant rusak
maka dapat diantisipasi penggantinya sesegara mungkin.
5. Peralatan kerja di proyek seperti seperti HT (jika ada), senter, jas hujan, cangkul
untuk membersihkan talang mixer dan Alat pelindung diri ( APD ) para pekerja
lapangan.
6. Nasi bungkus untuk pengemudi dan diberikan didalam kabin dan pengemudi tidak
dibenarkan turun dari truk selama proses kegiatan pengecoran massal berlangsung
hanya untuk makan, kecuali ke kamar kecil.
7. Petugas Distribution Center untuk memantau distribusi truk dan kecukupan
pengemudi selama periode kegiatan mass concrete berlangsung.
8. Berkoordinasi dengan kantor polisi untuk membantu kelancaran operasional di jalan
selama periode mass concrete berlangsung.

Penulis pernah mempunyai pengalaman ketika memimpin pengiriman beton untuk mass
concrete di tahun 2008 untuk sebuah proyek apartemen didaerah Jakarta Selatan. 7 unit
alat transportasi beton kami dihadang dan dihentikan oleh pihak aparat berwenang dengan
alasan tidak ada koordinasi.Ketika itu baru saja kegiatan mass concrete dimulai dan kami
sangat khawatir mutu beton akan drop dan ditolak oleh proyek jika truk beton kami
tertahan terlalu lama dipinggir jalan menuju proyek. Hal itu terjadi karena kami belum
berkoordinasi dengan aparat berwenang. Proyek mass concrete tersebut terletak
diperbatasan antara Jakarta Selatan dan Jakarta Barat. Kami segera berkoordinasi dengan
pihak aparat berwenang dan 7 unit alat transportasi beton kami akhirnya dilepas dan segera
menuju proyek pengecoran.

STUDI KASUS No 21:


General Manager Anda baru saja bertemu dengan kontraktor PT. XYZ untuk proyek di jalan
Minangkabau. Hasil pertemuan tersebut adalah perusahaan Anda dipercaya untuk
menangani pengecoran massal (mass concrete) untuk raft foundation sebesar 6.000 m3
pada awal bulan depan dan itu berarti tiga minggu dari sekarang. Mass concrete akan
diselenggarakan pada Jumat malam dan diperkirakan akan selesai pada hari Senin pagi dini
hari. GM Anda memberi Anda rencana lokasi proyek seperti tersebut di bawah ini dan Anda
diminta olehnya untuk membuat traffic management di proyek sesuai denah dibawah ini.

90
Gambar 20.Ilustrasi lokasi dan denah proyek mass concrete 6.000 m3

Pertanyaannya:
1. Jelaskan jenis koordinasi kerja yang perlu Anda lakukan dengan team-kerja Anda?
Sebelum Anda dan team-kerja Anda bertemu dengan departemen lainnya dalam
mempersiapkan acara mass concrete yang akan diselenggarakan 3 minggu dari hari
ini?
2. Berapa kebutuhan alat transportasi dan Operator Alat Transportasi/ Pengemudi
untuk mass concrete 6.000 m3 tersebut jika diketahui:
a. Jarak BP A ke proyek 5 km dan waktu tempuh 60 menit (PP)
b. Jarak BP B ke proyek 12 km dan waktu tempuh 120 menit (PP)
c. BP C ke proyek 15 km dan waktu tempuh 120 menit (PP)
d. 3 BP tersebut diatas memiliki kapasitas produksi 42 m3 per jam.
e. 4 Concrete Pump di proyek dengan kapasitas loading 28 m3 per jam.

3. Jelaskan hal apa saja yang perlu Anda siapkan untuk kegiatan pengecoran massal
(mass concrete) sebanyak 6.000 m3 ?
4. Buatlah presentasi dalam bentuk power-point untuk kegiatan mass concrete 6.000
m3 ini seperti mengenai traffic management, koordinator lapangan dan daftar
nomor telepon dan hal-hal lain yang perlu Anda sampaikan pada presentasi dengan
pihak proyek?

91
2. BAGAIMANA CARA MENGELOLA DISTRIBUSI
Dengan mengambil contoh Distribusi Alat Transportasi beton siap saji yang berjumlah lebih
dari 600 unit dan kurang lebih 50 garasi (batching plant) maka jumlah ideal truk beton
disetiapbatching plant harus disesuaikan secara berkala berdasarkan order pengiriman
(incoming projects) dan volume order harian yang masuk. Tujuan dari pengelolaan Distribusi
Alat Transportasi adalah untuk mendapatkan komposisi yang ideal antara jumlah Alat
Transportasi dengan Volume Order harian yang masuk dan diharapkan dapat meningkatkan
efisiensi Alat Transportasi pada setiapbatching plant. Sebaiknya tugas mengelola komposisi
Distribusi Alat Transportasi yang ideal ini dilakukan secara berkala dengan melihat statistik
volume order yang masuk pada tiap–tiap cabang.

Jika penyesuaian jumlah alat transportasi pada tiap–tiap cabang tidak dilakukan secara
berkala maka akan timbul dimana sering terjadi timbulnya idle alat transportasi (kelebihan
alat transporti) di cabang tersebut karena proyek yang sudah selesai dan cabang lain ada
proyek baru yang sudah mulai pengecoran dan kekurangan alat transportasi sehingga terjadi
ketimpangan distribusi yang dapat mengakibatkan permasalahan antara lain:
1. Hilangnya kesempatan untuk mendapatkan lebih banyak volume order dari yang
seharusnya. Penulis menduga hilangnya kesempatan volume order di beberapa
cabang/ batching plant sekitar 50 m3 per hari karena salah urus distribusi alat
transportasi. Jika 50 m3 itu hilang di 10 batching plant dari 30 batching plant yang
ada, itu berarti sekitar 500m3 volume order yang hilang setiap harinya atau 12.500
m3 setiap bulannya dan jika dikalikan dengan harga jual beton katakan sebesar
Rp. 800.000 per m3 maka terjadi potensi pendapatan yang hilang sebesar Rp.
10.000.000.000 (sepuluh milyar) setiap bulannya.
Pertanyaannya adalah kemana larinya volume yang 50m3 tersebut? Volume yang
hilang pada hari ini mungkin akan dilanjutkan untuk esok harinya ketika orang
proyek dan dispatcher (bagian pengiriman) di batching plant setuju dan menyepakati
bersama untuk melanjutkan pengecoran yang tertunda itu untuk esok hari, atau jika
tidak dicapai kesepakaan mungkin secara diam-diam orang proyek akan memberikan
sisa volume yang tidak bisa dilayani itu kepada perusahaan lain yang kebetulan siap
dengan armada alat transportasinya.
2. DistribusiAlat Transportasiyang tidak sesuai dengan jumlah volume order yang
masuk juga bisa menimbulkan ketidak-percayaan Customer terhadap perusahaan
tentang “On time delivery service” karena perusahaan dianggap tidak mampu
menyelesaikan tenggat waktu pengiriman sesuai jadwal dari Customer. Jika
kepercayaan Customer turun dan kemudian Customer membagi volume Order
kepada perusahaan lain maka volume order otomatis akan turun dan jika hal itu
terjadi pada banyak batching plant maka banyak persoalan yang timbul diantaranya
karena sepinya order maka kenakalan operator alat transportasi menjadi meningkat
karena didorong pemasukan yang berkurang karena sepinya order dan belum lagi
ribut diantara orang-orang operasional dan operator alat transportasi karena
persoalan sepele karena banyak waktu luang dan mengobrol dan terjadi salah
pembicaraan yang menimbulkan ketersinggungan satu sama lain.
Jika hal itu terjadi maka tidak ada alasan bagi Anda dan para manager lain
diperusahaan Anda yang beralasan bahwa volume order turun karena disebabkan

92
harga yang tidak masuk atau lebih mahal daripada pesaing. Ini bukan tentang
persaingan harga. Ini adalah tentang persaingan kepercayaan dengan Customer.

Hal lain yang sulit untuk mengelola distribusi alat transportasi sesuai dengan volume order
yang masuk di tiap-tiap cabang adalah jika mengaturan distribusi alat transportasi tersebut
dilakukan secara Desentralisasi, dimana masing-masing cabang mempunyai otoritas masing-
masing untuk mempertahankan armada alat transportasinya dan operator alat
transportasinya juga. Mengapa demikian? karena orang yang bertanggung-jawab dalam
Sistem Desentralisasi akan melihat kebutuhan alat transportasi itu berdasarkan volume
order di cabangnya saja atau di group areanya saja. Dia sibuk dengan daerahnya saja dan dia
tidak melihat volume pada daerah lain. Dan akhirnya ia tidak melihat semua gambar dan
pemetaan volume orderyang masuk sebagai kepentingan perusahaan melainkan
kepentingan kelompok unit bisnisnya saja meskipun ia barangkali bisa melihat volume order
yang masuk pada tiap-tiap cabang. Orang yang bertanggung jawab pada setiap daerah (SBU
= sub business unit) tersebut lebih suka menahan alat transportasi untuk tetap berada di
SBUnya masing-masing dibanding harus memberikannya kepada sub business unit lain dan
kurang memperhatikan kepentingan perusahaan untuk menjaga kepercayaan Customer
dalam sekala prioritas. Bisa jadi hal janji pelayanan pengiriman tepat waktu yang dikatakan
perwakilan perusahaan untuk menjaga kepercayaan Customer berbedadengan apa yang
terjadi dengan pelayanan jasa pengiriman arus barang yang sesungguhnya dilapangan.
Ketika Anda diminta untuk berkoordinasi antar SBU yang se-level maka masing-masing akan
memberikan jawaban bahwa mereka sudah melakukan koordinasi dengan baik satu sama
lain mengenai distribusi alat transportasi tetapi jika Anda melihat kinerja alat
transportasiper hari ( Daily Trip Performance) Anda akan mendapatkan pendistribusian alat
transportasi yang tidak sesuai volume yang masuk dimana ada cabang yang rata-rata trip
per unit per harinya 5 trip dan dibeberapa cabang lain ditemukan trip per unit per harinya
kurang atau hanya 1 trip. Hal ini ironis sekali. Bagaimanapun pengelolaan distribusi alat
transportasi secara terpusat (Unit Distribution Center) jauh lebih baik jika dibandingkan
pengelolaan distribusi unit dilakukan secara Desentralisasi.

Penulisberpengalaman dalam mengelola Distribusi Unit dimana Penulis membentuk seksi


khusus untuk distribusi unit yang Penulis namakan "Unit Distribution Center" yang memiliki
fungsi untuk memantau distribusi unitdan Operator Alat Transportasi berdasarkannaik
turunnya volume order yang masuk dimasing-masing cabang. Ketika Penulis dimutasi ke
bagian lain Penulis tidak melihat lagi ada Unit Distribution Center, tetapi yang ada hanya
koordinasi lintas SBU yang dilakukan untuk mentransfer unit dari satu cabang ke cabang
lainyang dilakukan jauh dari semangat awal untuk mendapatkan kepercayaan Pelanggan.

Ketika Anda seharusnya bisa mendapatkan volume 6.500m3 pada hari ini tetapi pencapaian
Anda hanya 6.000m3, mengapa Anda meninggalkan 500m3 untuk esok hari. Gambaran
ilustrasiini hanya bisa dibaca jika ada Koordinator yang secara khusus setiap hari
berkomunikasi dengan tiap-tiap cabang.

Jika Anda dapat memproduksi tambahan volume untuk hari ini 50 m3, mengapa Anda mau
menyisakan itu untuk esok hari? Umumnya orang cabangdan orang proyek setuju untuk
menyisakan volume untuk esokhari dan hal ini hampir terjadi di bulan-bulan sibuk dimana
kebutuhan beton sedang meningkat. tragis, bukan?

93
Kalimat yang harus diletakkan dimeja Dispatcher(Bagian Pengiriman Order) dan meja
Departemen Penjualan untuk mendapatkan semangat yang sama adalah: "Mengejar
Volume Order hari ini, Biarkan Hari Esok Mengurus Dirinya Sendiri". Dan sebaiknya dari sisi
Anda sebagai Manager mulai untuk mengejar volume hari ini dengan mengelola sistem
distribusi unit dan distribusi operator unitsesuai dengan volume order yang masuk!

Tabel 13.Trip Truk per hari

Metode sederhana dalam mengelola Distribusi Unit adalah dengan membuat kesepakatan
dengan departemen terkait mengenai target volume/ ritasi yang harus didapat dalam satu
unit alat transportasi. Katakan target ritasi adalah 4 rit per unit per hari untuk beban muat
7 m3. Ini bisa menentukan jumlah ideal unit dan operator unit pada masing-masing cabang.

STUDI KASUS 22:


Batching Plant C menerima order volume beton rata-rata sekitar 200 m3 per hari untuk dua
shift. Rata-rata jarak ke proyek sekitar 15 km denganwaktu tempuh sekitar 2 jam. Ada 13
unit truk di BP C tersebut tetapi hanya 9 unit dapat dioperasikan dan yang sisanya dalam
proses perbaikan. BP C mempunyai pengemudi 13 orang. Suatu hari Supervisor BP C dan
Manajer Produksi mengeluh kepada Anda bahwa mereka tidak dapat memenuhi target
volume yang diharapkan karena unit alat transportasinya yang kurang di Batching Plant C.
Keluhan lain datang dari beberapa proyek yang mengenai keterlambatan pengiriman dari
Batching Plant C yang tidak sesuai jadwal. Dan akhirnya Direktur Penjualan mengeluh
kepada Anda tentang Distribusi Unit dan Distribuisi Operator Unit yang tidak seimbang
dimasing-masing batching plant.

94
Pertanyaannya:
1. Berapa banyak Unit Alat Transportasi dan Operator Unit untuk memenuhi
kebutuhan customer di batching plant C secara idealnya?
2. Bagaimana cara Anda merekomendasikan penempatan yang tepat dari Unit Alat
Transportasi pada tiap cabang, jelaskan ?

2.1. MEMONITOR KETERSEDIAAN ALAT TRANSPORTASI PADA SETIAP CABANG


Bayangkan jika ada satu unit alat transportasi yang hilang dari 600 unit dan kemudian Anda
baru tahu bahwa satu unit itu hilang setelah 6 bulan kemudian. Kenapa hal itu bisa terjadi?

Ya, hal itu bisa terjadi jika tidak ada orang yang mengelola dan memonitor jumlah unit
armada transportasi setiap harinya. Unit armada transportasi dan Operator Alat
Transportasi yang bergerak dari satu cabang ke cabang lain atau ke bengkel luar untuk
perbaikan harus dimonitor setiap saat dan itulah pentingnya Unit Distribution Center.

Tujuan dari Unit Distribution Center adalah:


1. Untuk memonitor ketersediaan dan jumlah Unit pada setiap cabang.
2. Sebagai informasi ketersediaan Unityang diperlukan oleh Departemen Penjualan
untuk rencana kerjanya.
3. Sebagai informasi yang diperlukan oleh Departemen Accounting untuk posting biaya
operasional per Unit per cabang secara lebih akurat per bulannya.
4. Sebagai informasi yang diperlukan oleh Business Development dan Direktur
Perusahaan untuk alokasi penempatan cabang baru atau batching plant baru.
5. Sebagai informasi yang diperlukan oleh Direktur Perusahaan untuk perencanaan
tahunan penambahan Unit dengan mempertimbangkan potensi volume order yang
masuk di beberapa daerah atau cabang.

95
Tabel 14. Unit at Plant

Penulis mempunyai pengalaman di perusahaan Penulis sebelumnya beberapa tahun yang


lalu ketika perusahaan dimana Penulis bekerja kehilangan satu unit alat transportasi (truk
kontainer) dari total 200 unit truk container dan itu baru tahu kehilangan setelah satu
minggu kemudian. Mulanya 1 unit alat transportasi yang hilang itu menerima order dari
pabrik Elektronik yang berada dikawasan Cibitung. Setelah satu minggu kasir kami mengeluh
kepada salah satu Petugas Dispatcher kami karena pengemudi dari unit truk yang hilang
tersebut belum mengajukan penyelesaian kas bon uang jalan (kas bonnya masing
menggantung). Ketika Penulismencari pengemudinya ternyata pengemudinya tidak masuk
sudah satu minggu. Dan ketika Penulis cari truk tersebut ternyata tidak ada digarasi. Penulis
mencari truk tersebut ke pabrik Elektronic Cibitung dan didapat informasi sudah keluar
pabrik 5 hari yang lalu. Penulismencari di Pelabuhan Tanjung Priok dengan memeriksa kartu
exportnya ternyata containernya sudah masuk pelabuhan 5 hari lalu. Kemudian
Penulismenyimpulkan bahwa truk tersebut benar-benar hilang dan Penulis melapor ke

96
kantor polisi. Beberapa minggu kemudian kantor polisi mendapat informasi dari jaringan
intel mereka bahwa truk tersebut sudah ditemukan di wilayah Bekasi Timur tetapi
kondisinya sudah dipreteli. Tidak ada mesin truknya dan tidak ada bagian lain. Yang
tertinggal hanya kabinnya saja yang sudah dibelah-belah tetapi bekas nomor lambungnya
masih ada.

Pelajaran penting dari kasus ini adalah Anda harus menempatkan orang khusus untuk
memantau setiap hari dari pergerakan Unit Alat Transportasi terutama jika perusahaan
Anda memiliki jumlah banyakarmada unit alat transportasinya.

3. BAGAIMANA CARA MENGELOLA OPERATOR


Tidak ada cara mudah dalam mengelola Operator Alat Transportasi terlebih jika Operator
tersebut berjumlah ratusan orang atau bahkan ribuan orang. Cara yang efektif dalam
mengelola Operator Alat Transportasi adalah seperti proses menanam pohon. Anda harus
memilah bibit yang baik sebelum menanamnya. Kemudian saat setelah ditanam Anda
merawatnya secara khusus jangan sampai bibit yang Anda tanam ini terkena serangan hama
karena usianya yang masih muda dan rentan terhadap hama. Lalu jika sudah kuat dan sudah
dapat menghasilkan buah maka Anda mengelolanya sambil terus merawatnya dengan baik.
Jika pohon itu sudah mencapai usia tidak produktif lagi maka Anda akan menyiapkan
regenerasi bibit baru dan begitu seterusnya.

Analogi tersebut diatas dapat Penulis jelaskan sebagai berikut:


1. Proses memilah bibit - Proses Perekrutan Operator Baru untuk Alat Transportasi.
2. Proses Menanam - Proses Induction, Training, Railing (ikut Operator Senior dan
rekomendasi Operator Senior bahwa Operator baru tersebut sudah bisa dilepas).
3. Proses Mulai Berbuah dan terus dirawat (Proses Operator Baru sudah bisa
membawa Alat Transportasinya sendiri dan sudah bisa dilepas).
4. Regenerasi ( Proses pencarian bibit baru yang mungkin bisa didapat dari pohon lama
atau mencari bibit baru diluar).

3.1. PROSES PEREKRUTAN


Perekrutan untuk Operator Alat Transportasi seperti pengemudi menjadi hal yang paling
krusial diantara proses lainnya dalam mengelola Operator Alat Transportasi. Jika salah
dalam memilih bibit maka bisa jadi ia kemudian menjadi masalah karena narkoba atau
provokator dan biang kerok yang mempengaruhi pengemudi lainnya dan menciptakan
suasana hubungan yang tidak kondusif dengan manajemen perusahaan.Jika tidak hati-hati
dalam proses seleksi penerimaan Operator baru maka itu bisa jadi bumerang bagi bisnis
Transportasi perusahaan Anda dan dapat merusak masa depan Anda dan perusahaan Anda
dalam mengembangkan sejumlah armada Alat Transportasi Arus Barang. Jika tipe orang
seperti ini bergabung dan kemudian dia bisa memprovokasi/ menghasut Operator lainnya
dan itu akan menjadi hubungan tidak harmonis antara manajemen dan pekerja. Jika hal itu
terjadi maka energi dan waktu Anda akan habis hanya untuk menyelesaikan perselisihan
yang datang hampir setiap minggunya sebelum mereka pada akhirnya meledak mogok
kerja. Dan impian perusahaan untuk membangun armada transportasi arus barang yang

97
besar akan kandas dan karir Anda sebagai manager logistik dan transportasi arus barang
juga akan kandas.

Proses perekrutan untuk Operator baru tidak boleh hanya dilakukan sebagai formalitas
karena hanya melihat referensinya ia sudah berpengalaman bekerja sebagai Operator Alat
Transportasi. Anda harus benar-benar melakukan proses seleksi yang ketat dan harus Anda
lakukan dengan sangat baik. Jika proses seleksi Anda tidak bagus untuk seorang manajer,
atau supervisor atau seorang staff kantor dan Anda tidak puas dengan kinerjanya dan Anda
dengan mudah dapat mendepaknya keluar kapan saja tetapi jika Anda mempunyai Operator
Alat Transportasi yang kinerjanya buruk dan hanya bisa menjadi provokator bagi Operator
Alat Transportasi yang lain maka jika Anda mendepaknya keluar maka risiko kegiatan
transportasi arus barang Anda bisa jadi terganggu alias tidak jalan, stop operasi alias mogok.
Penulis memiliki pengalaman buruk di perusahaan sebelumnya ketika perusahaan itu harus
ditutup paksa karena manajemen dan serikat pekerja tidak memiliki satu kata. Hal itu terjadi
dan berawal dari satu orang pengemudi yang menjadi provokator dan membentuk serikat
pekerja yang berafiliasi dengan serikat pekerja yang sudah ada dan pada akhirnya sulit
dikendalikan. Penulis juga banyak mendengar pabrik-pabrik besar yang ditutup dikawasan
Industri Cibitung, Cikarang dan Tangerangdan terpaksa merealokasikan pabrik-pabrik
mereka ke negara lain seperti Vietnam dan Philipinakarena masalah tenaga kerja dan
masalah ini datang dari awal dalam proses perekrutan yang tidak dikelola secara baik.

Untuk dapat mengelola proses perekrutan dengan baik maka persyaratan standar minimum
harus ditentukan dari awal dan Anda serta team-kerja Anda dan juga HRD Anda harus
komitmen terhadap persyaratan standar minimum tersebut untuk memperoleh bibit yang
baik. Jika persyaratan standar tersebut dilanggar maka jangan heran jika ada Operator Alat
Transportasi baru yang bandel dan sebagai provokator baru berada ditengah – tengah para
Operator lain.

Untuk Operator Alat Transportasi beton siap saji, Standar Minimum Calon Pengemudinya
adalah sebagai berikut:
1. Usia minimum 23 tahun dan maksimum 42 tahun saat proses seleksi masuk.
2. Diutamakan Pendidikan SMA Sederajat.
3. Memiliki SIM Sesuai kendaraan yang akan dibawa.
4. Bisa mengoperasikanhead truck (tes drive)
5. Memiliki surat referensi dari perusahaan sebelumnya.
6. Memiliki referensi dari orang yang dikenal baik.
7. Memiliki kepribadian yang baik.
8. Tidak memiliki rekor sebagai pendemo atau catatan kriminal.
9. Latar belakangnya dan keluarganya diketahui orang baik.
10. Memiliki jaminan seperti ijazah.

Anda harus disiplin untuk mengikuti dan mengamati semua langkah dari proses rekrutmen
di atas jika Anda tidak ingin memiliki pekerjaan rumah tentang mengelola Operator Alat
Transportasi di masa depan. Mungkin salah satu langkah di atas hilang dari pengamatan
Anda dan kemudian menjadi mimpi buruk Anda dikemudianhari !

Anda mungkin berpikir tidak mudah untuk mendapatkan persyaratan standar minimum

98
seperti tersebut diatas tetapi Anda juga harus berpikir tentang bagaimana tidak mudahnya
untuk menangani "masalah operator alat transportasi/ pengemudi yang bermasalah" di
perusahaan ketika masalah itu datang secara kumulatif berkelompok dan menamakan
dirinya atas nama solidaritas!

Beberapa CEO/ pimpinan tertinggi perusahaan transportasi darat dan sekaligus pemilik
perusahaan transportasi besar di Indonesiaterlibat langsung dalam proses perekrutan
pengemudi mereka karena mereka memiliki pengalaman yang sangat buruk di masa lalu
tentang mengelola pengemudi. Dan itu menjadi pelajaran yang mahal harganya!

Gambar 21. Pusing mengelola pengemudi

Untuk membangun bisnis transportasi arus barangyang besar Anda harus memiliki Operator
Alat Transportasidengan pendidikan yang sesuai dan homogen serta kepribadian yang baik.
Anda harus mendidik Operator Alat Transportasi Anda untuk dapat memiliki karakter yang
baik sebagai seorang Operator Alat Transportasi Arus Barang. Salah satu contoh perusahaan
yang berhasil membangun bisnis transportasi yang besar adalah perusahaan angkutan
umum taksi biru yang terkenal di Indonesia yang memiliki lebih dari 20.000 armada taksi
dan lebih dari 1.000 unit head truk yang sukseskarena telah mengelola Operator Alat
Transportasinya dengan sangat baik. Perusahaan taksi lain ada yang gagal membangun
perusahaan jasa transportasinya dan hancur karena pengemudinya tidak dikelola dengan
baik. Anda harus belajar bercermin dari pengalaman orang lain. Hanya itu.

3.2. MENGELOLA TUGAS OPERATOR ALAT TRANSPORTASI


Domba - domba tidak akan tergelincir jatuh saat Anda mengarahkan mereka berjalantetap
berada didalam jalur.Perumpamaan ini bisa menjadi benar ketika Anda mengelola Operator
Alat Transportasi. Anda harus merumuskan, menuliskan dengan jelas untuk menetapkan
tugas-tugas yang harus dilakukan oleh para Operator Alat Transportasi Anda:
1. Tugas Sebelum mengoperasikan Alat Transportasi
2. Tugas Saat mengoperasikan Alat Transportasi
3. Tugas Setelah mengoperasikan Alat Transportasi.

99
Perumusan tugas-tugas untuk para Operator Alat Transportasi harus jelas:
1. Apa yang harus dikerjakan dan apa yang tidak boleh dikerjakan oleh seorang
Operator Alat Transportasi.
2. Petunjuk bagaimana cara untuk melakukan pekerjaan ini dan pekerjaan itu dengan
instruksi kerja (WI) dan lembar kerja(WS) yang mudah dipahami oleh para Operator
Alat Transportasi.

Setelah Anda merumuskan tugas – tugasnya, maka langkah selanjutnya adalah:


1. Para Operator Alat Transportasi harus diajarkan dan dilatih, dibimbing dan
pendampingantentangprosedur tersebut di atas.
2. Mengevaluasi para Operator Alat Transportasi tantang tugas-tugas sebelum, saat
dan sesudah mengoparasikan Alat Transportasi untuk memastikan bahwa mereka
sudah memahami semua prosedur tersebut di atas.
3. Me-refreshment, Pelatihan ulang minimal satu tahun sekali untuk memastikan
pekerjaan dilaksanakan sesuai prosedur.
4. Memberitahukan kepada para Operator Alat Transportasi bahwa tugas harus
dikerjakan sesuai prosedur dan merupakan kriteria disiplin dan sebagai bagian dari
penilaian kinerja secara periodik.
5. Membuat bench-marking (tolok ukur) masing-masing Operator Alat Transportasi
dimasing-masing cabang, mana yang sudah melaksanakan tugas sesuai prosedur dan
mana yang belum.

Tanpa prosedur yang jelas dan instruksi kerja (WI) dan lembar kerja (WS) yang baik Anda
akan sulit untuk mengatur Operator Alat Transportasi!

STUDI KASUS No. 23


Atasan Anda baru saja memeriksa prosedur operasi standar driver di departemen Anda dan
dia tidak menemukan ringkasan prosedur;
1. Tugas sebelum mengoperasikan truk beton
2. Saat mengoperasikan truk beton
3. Sesudahmengoperasikan truk beton
Jadi Atasan Anda meminta Anda untuk membuatprosedur tersebut.

Pertanyaannya:
1. Silahkan buat prosedur sebelum, saat dan sesudah mengoperasikan kendaraan truk
sedetail yang Anda bisa dengan mencantumkan instruksi kerja dan lembar kerja
untuk driver truk arus barang ?
2. Apa saja lembar kerjayang Anda pikir perlu untuk seorang driver truk arus barang ?

3.3. MENGELOLA DISTRIBUSI OPERATOR ALAT TRANSPORTASI


Distribusi Operator Alat Transportasi tidak dapat dipisahkan dari distribusi unit alat
transportasi itu sendiri. Setelah pengamatan adanya peningkatan atau penurunan volume
ordersecara signifikan dalam satu daerah ke daerah lain karena adanya permintaan atau
proyek baru maka alokasi Unit alat transportasi dan Operator Unit diperlukan untuk
penyesuaian dengan volume order yang akan masuk dimasing-masing Cabang. Dan untuk

100
membuatnya lebih mudah dalam memantau distribusi dan penempatan Operator Unit maka
harus dibuatkan tabel ketersediaan Operator Unit. Daftar ini harus diperbaharui ketika ada
pemindahan (mutasi) Operator Unit dari satu cabang ke cabang lain atau adanya Operator
baru yang masuk atau Operator lama yang keluarpersiun atau berhenti. Dengan adanya
tabel Ketersediaan Operator Unit ( Driver Availability ) maka kelebihan dan kekurangan
Operator Unit disalah satu Cabang akan dengan sangat mudah dapat ditemukan dan
didistribusi ulang sesuai kapasitas volume order untuk meningkatkan efisiensi truk dan
produktivitas kerja Operator Unit pada kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang.

Umumnya perusahaan menyediakan mess sementara untuk para Operator Unit bantuan ini
mengikuti estimasi selesainya proyek. Mess sementara ini disiapkan untuk para Operator
Unit yang jauh dari asal tempat tinggal mereka. Perusahaan juga menyediakan sejumlah
uang selama penempatan sementara yang diatur sesuai peraturan ketenaga-kerjaan yang
disebut SPD (surat perjalanan dinas).

Tabel Ketersediaan Operator Unit sangat penting di up-date setiap harinya untuk
memastikan tidak ada kelebihan atau kekurangan Operator Unit yang terus menerus
disalah-satu Cabang. Tabel Ketersediaan Operator Unit penting untuk dilihat secara rutin
karena itu bukan hanya untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan Operator disalah-satu
Cabang tetapi yang lebih penting lagi adalah dampak dari kelebihan Operator disalah-satu
Cabang tersebut. Bayangkan jika kelebihan driverdisalah-satu Cabang dan itu bisa
berdampak tidak hanya produktivitas yang rendah di Cabang tersebut tetapi juga suasana
kerja yang tidak kondusif akan terjadi karena Operator yang tidak produktif akan terdorong
untuk melakukan sesuatu kegiatan dan lebih condong negatif dibanding positifnya.

Tabel Ketersediaan Operator Unit seperti contoh tersebut dibawah ini adalah tabel
Ketersediaan Driver yang menggambarkan adanya kelebihan driver dan kekurangan driver
dibeberapa Cabang seperti di Cabang A berlebih sedangkan di Cabang D kurang driver.

101
Tabel 15. Ilustrasi Ketersediaan Operator Alat Transportasi (nomor kendaraan dan nama driver hanya ilustrasi
).

Anda bisa menganalisis Tabel Ketersediaan Operator Unitterutama driver di shift kedua
(shift malam). Kadang-kadang Anda menemukan jumlah Operator Unit lebih dari 2 kali dari
Alat Transportasidisalah-satu Cabang. Jika volume order tidak cukup dan kemudian
Operatgor shift malam tidak ada pekerjaan maka itu akan menyebabkan atau menimbulkan
pengaruh buruk pada suasana kerja yang tidak kondusif seperti; Meng-gosip satu sama lain
yang ujungnyausil sesama teman, Mengobrol berdebat politik yang menimbulkan
keberpihakan sesama mereka, Mencuri barang milik perusahaan karena tidak ada job narik
untuk dapat uang ritasi, judi dan narkoba, pikiran negatif tentang perusahaan dan beberapa
ada yang memanfaatkan serikat buruhnya untuk tuntutan kesejahteraan yang lebih tinggi
dan lebih tinggi lagi tanpa mempertimbangkan posisi perusahaan. Semua pikiran negatif

102
akan muncul sebagai sampah yang keluar mengalir seperti banjir yang datang dari pikiran
mereka. Hal ini dapat terjadi karena para Operator Alat Transportasi perlu sesuatu untuk
dikerjakan untuk mengalihkan perhatian pikiran negatif mereka dan tetap membuat mereka
sibuk dengan pekerjaan rutinnya. Para Operator Alat Transportasi bisa mengambil inisiatif
hal yang diperlukan untuk mengerjakan sesuatu tugas sebagai hal positif untuk kepentingan
dirinya sendiri dan juga untuk kepentingan perusahaan,akan tetapi hal itu jarang terjadi
dilakukan oleh mereka sendiri jika Anda sendiritidak berinisiatif untuk membuat mereka
tetap sibuk.

Disadari atau tidak bahwa kelebihan Operator Alat Transportasi di beberapa Cabang akan
membawa masalah serius di masa depan. Anda harus menyadari masalah yang dapat
dibawa ketika Anda memiliki orang-orang tidak produktif didalam pekerjaan mereka. Ini
tampak seperti Anda membawa bajak laut atau penumpang gelap dalam container
organisasi Anda. Sebenarnya Anda tidak ingin hal itu terjadi tetapi Anda tidak menyadarinya
dengan masalah yang akan timbul di kemudian hari. Jadi Penulismenyarankan untuk
memperhatikan pada Daftar/ Tabel Ketersediaan Operator Alat Transportasi dan mengelola
mereka agar tetap sibuk.

3.4. MENGELOLA PELATIHAN OPERATOR ALAT TRANSPORTASI


Ada kesalahan paradigm diantara para Instruktur (Trainer) tentang cara pelatihan untuk
para Operator Alat Transportasi. Para Trainer biasanya menggunakan metode umum untuk
melatih mereka seperti pelatihan lain pada umumnya. Trainer membawa materi pelatihan
tentang keselamatan berkendara, bagaimana cara mengemudikan Alat Transportasi, cara
mengemudi defensive, bagaimana cara menanggulangi keadaan darurat dijalan, dan topik
panas terbaru dari insiden dan kecelakaan yang terjadi pada Alat Transportasi baru-baru
inidan tindakan korektif yang harus dilakukan. Pelatihan tersebut tentu merupakan investasi
waktu dan biaya dan dapat dianggap sebagai waktu yang juga produktif untuk para
Operator Alat Transportasiyang memang sudah seharusnya dilakukan secara rutin, tetapi
kadang-kadang hasilnya tidak memadai dimana tingkat insiden dan kecelakaan kerja
Operator Alat Transportasimasih sulit dikendalikan. Mengapa hal itu bisa terjadi?

Akar penyebab masalahnya adalahbahwa dari semua materi pelatihan yang dibicarakan dan
didiskusikan diruang pelatihan itu tidak satu pun berbicara tentang bagaimana cara untuk
mengubah kebiasaan yang tidak aman (unsafe behavior). Itulah intinya. Semua materi
pelatihan berbicara tentang bagaimana cara mengoperasikan alat transportasi yang benar
dan menjadi Operator Alat Transportasi yang profesional tetapi tidak satu pun yang
berbicara tentang bagaimana cara dan tehnik untuk mengubah kebiasaan buruk dalam
mengoperasikan alat transportasi, baik sebelum, saat dan sesudah mengoperasikan alat
transportasinya. Seperti inti dari buku ini, bukan hanya tentang bagaimana cara mengelola
logistik dan transportasi arus barangtetapi bagaimana cara untuk mengubah pemikiran
Anda dalam mengelola logistik dan transportasi arus barang dan melatih kepemimpinan
Anda dibidang tersebut sehingga Anda dapat memahami metode dasar (Metode
EDOPIPDERA) cara mengelola logistik dantransportasi arus barang seiring dengan
pengalaman lapangan Anda.

Bagaimana bisa Instruktur terbaik dengan materi pelatihan yang menarik dan bagus dan

103
teknik pelatihan yang inspiratif untuk Operator Alat Transportasi tetapi dalam kenyataannya
tidak mencapai tujuan utama pelatihan yakni menurunkan angka insiden dan kecelakaan
Alat Transportasi. Berikut adalah salah satu alasannya; jika pada suatu pelatihan Operator
Alat Transportasi dan pada sesi "coffee break", semua peserta tidak disiplin dan berebut
untuk mengambil dan meminum kopi dan makanan ringan dan merekatidak mengantri
dengan cukup tertib satu sama laintetapi malah berebut satu sama lain untuk mengambil
dan meminum kopi maka hal ini dimungkinkan setelah mengikuti pelatihan mengemudi
Defensive Driving,cara mengoperasikan alat transportasi yang aman dan selamat,pada saat
mereka kembali mengoperasikan alat transportasiarus barang makamereka berebut di jalan
dan menyalip satu sama lain hampir persis sama dan mirip dengan ketika mereka berada di
meja “coffee break”.

Gambar 22. Suasana ruang pelatihan defensive driving

Untuk dapat berhasil dalam pelatihan pengemudi Anda harus mengobservasi tentang
bagaimana cara Operator Alat Transportasiberfikir dan kemudian mencaritahu
solusibagaimana cara mereka seharusnya bersikap untuk membentuk kebiasaan baik buat
mereka. Semua tindakan itu berasal dari pikiran dan tantangannya adalah bagaimana cara
untuk mengubah pemikiran mereka agar tindakan mereka menjadi benar.

Materi Pelatihan untuk Operator Alat TransportasiArus Barang seharusnya minimal berisi 5
topik bahasan yakni;
1. Pengenalan Jenis, tipe dan karakteristik barang yang diangkut.
2. Pengenalan spesifikasi Alat Transportasi yang dioperasikan.
3. Tata cara pemeriksaan Alat Transportasi yang akan dioperasikan.
4. Tata cara mengoperasikan Alat Transportasi yang aman dan selamat.
5. Pengenalan Jalur Lintasan yang akan dituju.

Pelatihan Operator Alat Transportasi tidak hanya belajar bagaimana untuk menginspirasi

104
mereka bagaimana cara menoperasikan alat transportasi yang benar dan aman, tetapi juga
pendampingan buat mereka dengan mentoring yang tepat dan contoh yang benar untuk
merubah kebiasaan buruk sebelum, saat dan sesudah mengoprasikan alat transportasinya.

Mentoring untuk Operator Alat Transportasi dapat diberikan dengan pendampingan dari
Operator senior terseleksi/ terpilih untuk mendampingi Operator junior agar dapat
membentuk kebiasaan pengoperasikan alat transportasi yang aman dan selamat. Jika
jumlah Operator Alat Transportasinya besar maka dapat dibentuk group leader. Pada setiap
10 OperatorAlat Transportasi maka terdapat satu group leader terpilih.

Untuk dapatsukses dalampelatihan Operator Alat Transportasi Arus Barang dengan hasil
menekan tingkat angkainsiden dan kecelakaan kerja maka itu harusditemukancara-cara
barubagaimanacarauntukmengubah kebiasaanburuk menjadikebiasaan baik sebelum, saat
dan sesudah mengoperasikan alat transportasi. Andaharusmemantau perkembangan
kemajuan dari kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik sebelum, saat dan sesudah
mengoperasikan alat transportasisecara statistik dari para Operator Alat Transportasi Anda.
Jika Anda dapat merubah itu menjadi lebih baik maka Anda boleh memastikan bahwa
tingkat angka insiden dan kecelakaan kerja akan turun secara signifikan. Jadi Anda fokus
bukan pada teknik pelatihan yang dilakukan tetapi pada teknik cara mengubah kebiasaan
buruk para operator alat transportasi menjadi kebiasaan yang baik untuk mencegah
kecelakaan saat mengoperasikan unit.

STUDI KASUS No. 24


Ada beberapakecelakaantruk diperusahaan Anda akhir-akhir iniyang mendoring Atasan
Anda untuk lebih serius mencegah kecelakaan truk kedepannya. Diamemanggil
Andapadaruang kantornya yang besar danmeminta Anda katanya, "bagaimana cara
Andadapatmengurangi, mencegahkecelakaan truk kita. Tolong berikan saya konsepnyadan
saya tunggu akhir minggu ini”, ia mengakhiri pembicaraan.

Pertanyaannya:
1. Buatlahsebuah konsep sebagai Program Kerjauntukmengurangi danmencegahtingkat
angka kecelakaankerja driver saat mengemudi?

4. BAGAIMANA CARA MENGELOLA PERAWATAN/ MAINTENANCE


Bagaimanapendapat Anda tentangunitbreakdown (Alat Transportrasi rusak).Apakah Anda
beranggapan 15%unitrusak yang tidak dapat dioperasikan karena seringnya unit-unit
tersebut dipergunakan selama hampir 24 jam?

Ya, jawabannya adalah tidak. Unitrusak (breakdown) tidak berhubungan secara langsung
dengan tingginya pemakaian dan seringnyaunit itu dipergunakan selama 24 jam sehari. Unit
rusak berkaitan langsung dengan perawatan yang buruk, keterlambatan penggantian
pelumas dan greasing dan tata cara pengoperasian alat transportasi yang tidak benar.
Kerusakan mesin, patah per, baut roda lepas dan lain sebagainya terjadi bukan karena
sering dioperasikan unit tersebut tetapi itu terjadi karena adanya pergesekan (keausan) dan
cara pengoperasian yang tidak sesuai petunjuk pabrik. Hal itu bisa terjadi karena cara

105
pengoperasian yang tidak benar atau pelumas seperti oli mesin yang sudah tidak layak
sebagai pelumas sehingga terjadi pergesekan antar komponen tersebut. Jika telat
mengganti minyak oli mesin, minyak rem, air radiator, dan minyak pelumas lainnyaserta
greasing, maka cepat atau lambat akan terjadi pergesekan antar komponen dan itu yang
akan menyebabkan kerusakan pada alat transportasi.

Ada dua jenis Perawatan Alat Transportasi:


1. Perawatan cairan (Fluid Maintenance)
2. Perawatan Kebersihan dan Pencegahan (Cleanness and Preventive Maintenance)

Perawatan cairan (Fluid Maintenance) dilakukan oleh Mekanik Alat dan itu lebih mudah
untuk dikelola karena pekerjaan Mekanik Alat fokus pada Perawatan Berkala.

Perawatan kebersihan dan preventive maintenance lebih sulit dikelola karena Operator Alat
Transportasi tidak hanya melakukan perawatan kebersihan dan preventive maintenance
tetapi juga mengoperasikan alat transportasi sepanjang hari. Itulah sebabnya mengapa
banyak Operator Unit yang malas melakukan perawatan kebersihan dan preventive
maintenance karena sudah letih mengoperasikan Unitsepanjang hari dan untuk pagi
berikutnya sudah dikejar mengoperasikan unit kembali dan belum sempat memeriksa dan
membersihkan Unitnya karena semalam pulang larut malam.

Hal-hal yang sering diabaikan oleh Operator Unit tentang jenis perawatan kebersihan dan
pencegahan kerusakan antara lain;
1. Tekanan angin ban yang tidak diperiksa secara teratur sesuai standar tekanan angin
ban sehingga menimbulkan keausan ban lebih cepat dari yang seharusnya seperti
ban kurang angin yang dapat menimbulkan kembang ban lebih aus di sisi kanan kiri
saja atau kelebihan angin ban yang dapat menimbulkan kembang ban yang lebih aus
ditengahnnya saja.
2. Baut roda yang tidak diperiksa secara teratur sehingga ada yang kendor tidak
diketahui sejak awal dan mengakibatkan lepas salah satu baut rodanya dijalan.
3. Accu (Battery) yang tidak diperiksa secara teratur sehingga kadang air Accu-nya
berkurang tidak diketahui dan dapat menimbulkan kerusakan Accu lebih cepat dari
yang seharusnya dan mengakibatkan tidak kuat starter.
4. Penggantian sekring lampu yang sembarangan tidak sesuai ampere sehingga dapat
menimbulkan korsleting kelistrikan pada alat transportasi.

Untuk mendapatkan hasil yang baik dalam mengelola perawatan kebersihan dan preventive
maintenance maka Operator Alat Transportasi harus dilatih mengenai kebiasaan yang baik
sebelum dan sesudah mengoperasikan Unitnya. Banyak masalah Unit Alat Transportasi yang
rusak dan tidak dapat dioperasikan dalam waktu yang lama karena kurangnya perhatian
Operator Unit dalam perawatan kebersihan dan preventive maintenance. Contoh misalnya
karena debu jarang dibersihkan pada tutup cairan maka debu bisa masuk ke dalam tanki
BBM dan terus masuk kedalam mesin kendaraan, ke dalam minyak rem, ke dalam minyak
power steering dan lain sebagainya. Dan jika hal itu terjadi maka akan terjadi gesekan yang
tidak diinginkan yang menyebabkan bagian tertentu cepat aus dan rusak. Korosifpada kabin
dan chassis alat transportasi terjadi karena salah dalam penggunaan HCL atau air asin/ air

106
yang mengandung garam yang dipergunakan untuk mencuci unit alat transportasi tidak
segera dikeringkan.

Gambar 23. Mekanik sedang melakukan pemeliharaan kendararaan.

Anda harus bekerja keras untuk mengelola dan mengawasi pemeliharaan kebersihan dan
preventive maintenance kondisi fisik yang dilakukan oleh para Operator Alat Transportasi.
Sebagian besar unit rusak; chassis retak, kabin korosif, dan tutup bahan bakar tidak
menutup dengan benar dan bahan bakar terkontaminasi oleh air dan akhirnya terjadi
masalah di mesin kendaraan. Korsleting listrik dari unit karena kesalahan penggunaan
sekring ampere lebih tinggi, mika lampu yang pecah dan tidak segera diganti dan akhirnya
kabel terkontaminasi air. Parkir dalam kondisi miring yang mengakibatkan reduction box
rusak. Semua terjadi karena buruknya perawatan kebersihan dan preventive maintenance
yang dilakukan oleh para Operator Unit.

Permasalahan ini seperti gunung es, jauh lebih dalam dibawah permasalahan Unit rusak
yang muncul dipermukaan adalah seperti:
1. Prosedur Operator Alat Transportasi kurang lengkap, seperti Prosedur Sebelum, Saat
dan Sesudah mengoperasikan Unit atau Prosedur tersebut kenyataannya tidak jalan
dilapangan.
2. Me-refreshment training ulang prosedur tidak dilakukan secara rutin.
3. Tidak ada pendampingan untuk Operator baru dari Operator senior yang ditunjuk
untuk membentuk kebiasaan yang baik, bersih, te-rawart dan aman.
4. Tidak ada pengawasan tentang tugas Operator Alat Transportasi berdasarkan
prosedur, apakah sudah dilakukan atau belum.
5. Kurangnya jam pelatihan untuk para Operator Alat Transportasi.

Anda akan mempunyai masalah serius perawatan alat transportasi Anda dikemudian hari
jika Anda tidak menghabiskan waktu Anda secara cukup dengan memonitor implementasi

107
prosedur untuk Operator Alat Transportasi Anda dan memastikan bahwa prosedur itu
benar-benar dilaksanakan sesuai petunjuk yang ada.

Jika Anda serius tentang Perawatan Alat Transportasi maka Anda harus menangani
perawatankebersihan dan preventive maintenance secara langsung dari para Operator Unit
untuk memastikan bahwa perawatan kebersihan itu benar-benar dilaksanakan secara tertib
dan rapih. Ketika para Operator Unit melihat Anda serius menangani perawatan kebersihan
dan terjun langsung memimpin kebersihan melalui contoh maka banyak orang, Operator
Unit dan Mekanik Anda yang akan membantu Anda untuk mewujudkan perawatan
kebersihan yang baik, rapih dan tertib.

Pengaruh komitmen Anda untuk terjun langsung mengelola perawatan kebersihan Alat
Transportasi akan berpengaruh pada efisiensi biaya perbaikan secara langsung dalam kurun
waktu 6 bulan kemudian. Anda akan melihat dan memetik hasilnya kemudian.

Jika Anda berada dilapangan sesering mungkin maka Anda bisa melihat dan menemukan
sesuatu cara yang lebih baik dalam mengelola pemeliharaan dan perawatan Alat
Transportasi Anda, tetapi jika Anda masih duduk di belakang meja Anda maka cepat atau
lambat Anda akan melihatpermasalahan pemeliharaan alat transportasi yang buruk terjadi
secara bertahap. Ini bukan tentang penilaian staff Anda atau team-kerja Anda yang akan
Anda berikan. Hal ini juga bukan tentang checklist pemeriksaan unit alat transportasi (pre
trip inspection) sama sekali. Ini adalah tentang kepemimpinan Anda untuk mengelola
pemeliharaan Alat Transportasi Anda secara benar. Bagaimana cara Anda mengelola
pemeliharaan alat transportasi secara benar itu dan permasalahannya tidak ada di belakang
meja Anda, tetapi masalahnya ada di lapangan. Silakan Anda terjun melihatnya dilapangan
dan kelola itu!

4.1. PRE TRIP INSPECTION


Dalam pengalaman Penulis mengelola alat transportasi arus barang, Penulis pernah
menemukan hal-hal sebagai berikut:
1. Ban kempes sesaat sesudah muat.
2. Terjadi storing unit karena adanya permasalahan engine unit Ketika diperiksa
ternyata olinya bukan saja kurang tapi sudah hitam pekat tidak layak pakai lagi.

Kedua haltersebut diatasterjadi karena Operator tidak melakukan pemeriksaan rutin


sebagaimana seharusnya sebelum mengoperasikan kendaraannya. Kedua Operator Unit ini
bodoh dan malas dan Penulis langsung memberi mereka hukuman tegas tetapi dalam
pandangan manajemen perusahaan, Penulis adalah orang yang bodoh dan malas karena
tidak mengawasi secara lebih dekat apa yang belum dilakukan oleh para Operator Alat
Transportasi. Pastikan kebodohan dan kemalasan itu tidak terjadi pada diri Anda!

PRE TRIP INSPECTION dibagi menjadi 3 bagian utama yakni:


1. Pemeriksaan cairan ( Inspection fluid inspection)
2. Pemeriksaan dalam kabin (Inspection inside cabin)
3. Pemeriksaan luar kabin (Inspection outside cabin)

108
Tabel 16. Ilustrasi Checklist Kendaraan

Sebagian besar Operator Unit tidak tahu bagaimana melakukan Pre Trip Inspection yang
benar. Dalam kebingungan di sekitar pikiran mereka, mereka melakukan Pre Trip Inspection
hanya centang dan centang semua kolom di checklist.

PENTING: Bagaimana cara untuk melakukan Pre Trip Inspection Alat Transportrasi yang
benar
adalah berbeda jika dibandingkan dengan pekerjaan check-list pada umumnya seperti
pekerjaan check-list didalam gudang, Auditor dan check-list memeriksa asset fisik lainnya.
Pada umumnya orang yang melakukan checklist, kertas check-list di tangan kirinya dan pena
di tangan kanan dan mulai melakukan check-list. Ini adalah salah jika hal itu dilakukan oleh
Operator Alat Transportasi! Operator Unit tidak hanya melakukan check-list tetapi mereka
juga melaksanakan memeriksa dan membersihkan komponen unit mereka sebelum
mengoperasikannya.

Urutan langkah PRE TRIP INSPECTION truk adalah sebagai berikut :


1. Letakkan kertas check-list Pre Trip Inspection dalam kabin.
2. Mulai memeriksa cairan (fluid inspection). Melakukan pembersihan semua tutup
cairan dari debu. Jika ditemukan adanya fluid yang kurang maka ditambahkan.
Setelah memeriksa semua fluid termasuk greasing dan membersihkan tutup fluid
dari kotor dan debumaka langkah berikutnya adalahpemeriksaan dalam kabin.
Sebelum memeriksa dalam kabin, pengemudi mengisi kertas check-list tentang fluid
yang sudah diperiksa olehnyadan mencentang pada kolom pertama check-list
mengenai pemeriksaan fluid dalam kondisi oke/ kondisi baik.

109
3. Langkah berikutnya adalah Operator Unit memeriksa dan membersihkan dalam
kabin. Ia menghidupkan mesin alat transportasi dan memeriksadashboard tentang
kode-kode yang tertera di dashboard (fault code). Memeriksa roda kemudi, rem kaki,
pergeseran gigi, pedal, rem tangan, tekanan udara, lampu, sein, wiper, (Surat-surat
ijin transportasi) dan lain-lain untuk memastikan tidak ada fungsi yang tertera pada
petunjuk dashboard tersebut yang rusak atau tidak berfungsi. Jika ditemukan
indicator dari alat yang tidakan berfungsi yang ditunjukan pada dashboard maka
Operator Unit langsung mematikan mesin kendaraannya dan memberitahukan hal
tersebut kepada Mekanik untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan perbaikan.
Jika kode indicator tersebut berfungsi normal semuanya maka Operator Unit
melanjutkan pekerjaan pemeliharaan kebersihan dalam kabin; membuang sampah
dalam kabin dan mengelap debu yang menempel didalam kabin termasuk debu pada
kaca depan dan kaca belakang kabin. Dan sebelum mereka meninggalkan dalam
kabin ia mengisi kertas check-list pada kolom Pemeriksaan dalam kabin dengan
mencentang oke/ kondisi baik.
4. Operator Unit mulai membersihkan luar kabin; mulai dari kaca pintu kanan dam
spion, ban depan kanan diperiksa tekanan anginnya dan baut rodanya serta tutup
pentilnya, lalu kaca depan dibersihkan, lampu-lampu dan sen kendaraan diperika
apakah berfungsi baik, kaca kiri dan spion kiri, ban kiri depan diperiksa. Body kabin
dan chassis diperiksa, per kendaraan, sparkboard, pelek, ban belakang. Jika mereka
menemukan tanda korosif, driver harus mengecatnya dengan cat yang sesuaidimana
terdapat tanda-tanda korosif tersebut terjadi. Jika ia menemukan kurang grease/
pelumas driver dapat menambahkannya. Jika kotor dicuci dan dibersihkan. Jika
tekanan angin kurang maka driver menambahkannya. Jika ada kerikil diantara
kembang ban maka driver membersihkannya. Setelah Pemeriksaan luar kabin
dilakukan selesai maka selanjutnya ia mengambil kertas checklist dan mengisinya
dengan mencentang pada kolom Pemeriksaan luar kabin menyatakan dalam kondisi
oke/ kondisi baik.
Selanjutnya check-list tersebut diberikan ke kepala regunya (Pengawas) sebelum ia
masuk dalam antrian pengambilan order pengiriman.

Semua langkah di atas harus berurutan, tertib dan teratur yang harus dilakukan oleh
Operator Unit dan ini disebut sebagai TOTAL PREVENTIVE MAINTENANCE OLEH OPERATOR
UNIT.

110
Gambar 24. Total Preventive Maintenance
PERHATIAN:Pada truk beton (truck mixer) penggunaan HCL (hydrochloric Acid) untuk
membersihkan luar kabin terutama untuk chute talang mixer, molen mixer dan sparkboard
sangat riskanterutama jika bahan kimia itu tidak dikontrol secara ketat maka hal itu akan
menjadi musuh yang cukup serius bagi komponen-kompenen tersebut termasuk pada ban,
chassis truk dan kabin kendaraan.Banyaknya kerusakan yang belum waktunya terjadi karena
prosedur yang salah dalam menggunakan HCL seperti;Ban asli (original)meletak dan
meledak setelah mendapat tetesan tumpahan HCL. Banyak dari chassis retak setelah
mendapat tetesan tumpahan HCL. Trunion rol tidak elastis setelah mendapat tetesan
tumpahan HCL. Hidrolik dari chute mixer tidak elastis setelah mendapat tetesan tumpahan
HCL. Korosif chute mixer, korosif dalam kabin, korosif pada braket baterai setelah
terkenatetesan tumpahan HCL. Driver menggunakan botol aqua untuk penyimpanan HCL.
Ini adalah kondisi nyata jika Anda melihat apa yang terjadi di lapangan, tragis!

MSDS (Material Safety Data Sheet) HCL merupakan komponen penting dari produk harus
diketahui untuk keselamatan dan kesehatan kerja. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan
pengetahuan driver dan personil terkait lainnyamengenai bahan reaktif berbahaya yang
terdapat pada HCL dan bagaimana cara menangani bahan reaktif berbahaya itu secara aman
seperti titik didihnya, toksisitas, efek kesehatan, pertolongan pertama, reaktivitas,
penyimpanan, pembuangan, peralatan pelindung dan prosedur penanganan tetesan dan
tumpahan dan sebagian besar driver tidak tahu tentang MSDS HCL:
1. Apa jenis alat pelindung yang diperlukan.
2. Cara menggunakannya
3. Cara penyimpanannya
4. Cara pembuangan limbahnya
5. Bagaimana menangani tumpahannya
6. efek Kesehatan bagi tubuh ( terhirup, terkena mata, terkena tetesan dikulit dsb. )
7. Pertolongan Pertama yang harus dilakukan

STUDI KASUS No. 25


Anda baru saja bertemu Atasan Anda dan manajer Pemeliharaan ( Maintenance Manager )
dalam inspeksi bersama di bengkel truk milik perusahaan. Manajer Pemeliharaan

111
membutuhkan dukungan Anda dalam Total Preventive Maintenance untuk mengurangi
jumlah truk rusak pada bengkelnya. Dan Atasan Anda meminta Anda untuk mengelola Total
Preventive Maintenance secara lebih ketat lagi dengan didukung oleh Maintenance
Manager, katanya.

Pertanyaannya:
1. Jelaskan apa itu Total Preventive Maintenance?
2. Ada dua jenis Maintenance; Maintenance yang dilakukan oleh Mekanik dan
Maintenance yang dilakukan olehdriver. Jelaskan apa sajaMaintenance yang
dilakukan oleh mekanik dan apa saja jenis maintenance yang dilakukan oleh driver?
3. Yang mana dari 2 jenis Maintenance tersebut yang Anda harus lebih fokus?
Mengapa?
4. Bagaimana cara terbaik untuk mengelola Total Preventive Maintenance? Jelaskan

4.2. MENGELOLA KEBERSIHAN ALAT TRANSPORTASI


Berapa besar biaya yang dialokasikan untuk promosi dan iklan untuk perusahaan?
Ya Anda benar, dana yang dihabiskan untuk promosi dan iklan adalah sangat besar.
Beberapa perusahaan semen dan beton siap saji di Indonesia telah menghabiskan uang
mereka lebih dari 5 miliar rupiah untuk promosi dan iklan dalam setahunnya.

Mengelola pembersihan alat transportasiadalah terkait langsung dengan promosi dan iklan
karena alat transportasi sebagai iklan berjalan. Jika penampilan alat transportasi bersih dan
terlihat baik maka secara otomatis menjadi promosi dan iklan yang baik tetapi ketika alat
transportasi Anda kotor itu menjadi iklan yang buruk untuk produk jasa pelayanan Anda.
Iklan ini akan membangun merek produkjasa Anda. Analoginya, bayangkan disuatu restoran
rumah makan Anda dilayani dengan piringyang terlihat kusam dan kotor. Anda tidak
terkesan sama sekali, kan? Sama dengan itu pelanggan besar yang sangat potensial dan
proyek-proyek besar tidak terkesan sama sekali dengan alat transportasi yang kusam dan
kotor. Untuk mendapatkan kontrak pekerjaan, Anda harus memperbaiki kosmetik
penampilan alat transportasi Anda sebelum pelanggan yang potensial melihatnya!

Perusahaan jasa transportasi arus barang bisa membuang uang percuma untuk iklan dan
promosi jika ternyata alat transportasinya yang lalu-lalangterlihat kotor sehingga sangat
penting bagi Anda untuk mengelola kebersihan dan penampilan alat transportasi Anda
secara serius!

Untuk Truk Beton (Truk Mixer) ada 8 titik kebersihan yakni Di dalam kabin, Di luar kabin,
Tangki air, Molen, Di bawah Molen, Sparkboard. Pelek dan Ban, Chute mixer dan belakang
truk.

112
Gambar 25. 8 titik kebersihan truk beton

Andaharusmemperhatikanantaraalat transportasi yang kotor dan alat transportasi yang


kusamuntuk menghindarisalah tafsirdan kemudian Andadapat menilai kinerja Operator
Unitnya.

Gambar 26. Perbedaan Kendaraan Beton yang kotor dan yang kusam

Setiap truk beton menyediakan tangki air dengan kapasitas +/- 300 liter air. Air itu
dipergunakan untuk membersihkan dalam molen mixer sesaat setelah bongkar. Pada
kenyataannya air tersebut banyak dipergunakan oleh orang-orang di proyek untuk

113
pencampuran beton sebelum bongkar. Hal ini hampir terjadi di semua proyek-proyek kecil
menengah. Ini akan mengurangi kualitas beton. Di sisi lain air yang seharusnya
dipergunakan untuk membersihkan dalam molen mixer akan kurang dan tidak cukup
sehingga masih banyak beton yang menempel di spiral dinding dalam molen mixer dan sulit
dibersihkan ketika sudah mengeras. Itu sebabnya biaya untuk pengeboran beton keras di
dalam molen mixer begitu begitu besar karena kontrol dan pengawasan kebersihan tidak
diawasi secara ketat. Jika sudah demikian dimana terdapat beton beku didalam molen mixer
maka kapasitas muat truk beton tersebut tidak bisa maksimal lagi dan akan menimbulkan
truk idle mengambil waktu antrian untuk pengeboran dan terlebih lagi tidak semuabatching
plant dapat melakukan pengeboran karena masalah lingkungan.

Anda harus memiliki database mengenai jumlah truk beton yang dibor dan jumlah biayanya
untuk memonitor dan mengendalikan aktivitas pengeboran beton beku yang terdapat
didalam molen mixerkarena hal itu berkaitan dengan disiplin driver. Catatan biaya
pengeboran juga dibutuhkan oleh manajemen.

STUDI KASUS No. 26:


Dalam beberapa kali inspeksi Anda menemukan bahwa batching plant belum menyediakan
MSDS HCL dan berdasarkan data truk breakdown ada lebih dari 50 unit truk breakdown
karenachassis retak dan banyak truk korosif bahkan terjadi pada seri yang baru 3 tahun lalu.
Anda curiga dan menduga bahwa ada prosedur yang salah dalam menggunakan HCL
sehingga tetesan tumpahan HCL mengenai chassis truk beton dan body cabin yang
menimbulkan karat lebih cepat dan banyak chassis truk yang patah.

Pertanyaannya:
Carilah lembar MSDS HCL dan terjemahkan dalam bahasa Indoneisa lalu induksi kepada para
driver cara penanganan HCL yang benar untuk kebersihan kendaraan.
Anda bisa googling untuk referensi Anda dalam membuat ringkasan MSDS HCL.

4.3. MEMONITOR TANGGAL JATUH TEMPO PERAWATAN BERKALA


Penulismempunyai pengalaman ketika Penulis melakukan inspeksi pemeriksaan acak
(random check) dan menemukan banyak kendaraan sudah terlambat untuk servis ganti oli
mesin, ada yang terlambat lebih dari 2.000 km dan bahkan ada yang lebih dari itu. Hal ini
terjadi karena baik driver, Mekanik maupun Maintenance Planner tidak memonitor dengan
baik mengenai Jadwal Service tanggal jatuh tempo perawatan berkala pada setiap
kendaraan yang berjumlah 600 unit tersebut. Dan sayangnya keterlambatan atau telat ganti
oli ini tidak dilaporkan ke Atasan yang lebih tinggi untuk mendapat perhatian khusus. Ini
adalah LAPORAN MERAH - RED REPORT !

Isu lain yang pernah Penulis temukan mengenai ganti oli mesin yang tampaknya sudah
selesai secara prosedural dalam kenyataannya oli tersebut belum diganti. Penulis
menemukan kejadian itu ketika memeriksa WO ( work order ) untuk kendaraan yang sudah
selesai di service dan ganti oli satu minggu yang lalu tetapi ketika Penulis periksa ternyata
truk tersebut tidak ada di cabang tersebut tetapi ada dibengkel pusat dan sudah tidak
operasi sejak satu bulan lalu karena masalah engine. Kendaraan itu tidak ada di cabang
tersebut tetapi mengapa Mekanik mencatat sudah ganti oli mesinnya. Ini adalah pola pikir

114
kejahatan mekanik cabang tersebut! Itu benar terjadi. Penulis melakukan tindakan korektif
berdasarkan fakta yang Penulis temukan dilapangan.

Gambar 27. Ganti oli sedang dilakukan

Tata Caa Perawatan Berkala dan Penggantian Pelumas


1. SPK - Perintah Kerja/ Work Order (W/O) untukperawatan berkala kendaraandi
bengkelharus ditanda-tangani oleh; Operator Unit, Mekanik dan Supervisor Cabang.
2. Operator harus menemani dan mendampingiMekanikselama proses perawatan
unitnyadibengkeldan membantumekanikdimana diperlukan. Selama Mekanik
melakukan penggantian pelumas maka Operator Unitnya bisa melakukan Total
Preventive Maintenance yang lain untuk Unit yang akan dioperasikannya.

Di sisi lainMaintenance Planner harusmenginformasikanjadwal Perawatan Berkala dan


Penggantian Pelumaskepadapihak-pihak terkait; Operator Unit, Kepala Regu Operator Unit,
Kepala Mekanik dan Supervisor Cabang.

115
Gambar 28. Ilustrasi work order untuk service ganti oli

Pengendalian Tanggal Jatuh Tempo Perawatan Berkala


Seperti yang Penulis sebutkan sebelumnya bahwa kerusakan alat transportasi seringterjadi
karena gesekan dimana sistem pelumas tidak bekerja secara efektif lagi. Tabel dibawah ini
adalah contoh dari memonitor tanggal jatuh tempo perawatan berkala dan ganti pelumas.

116
Tabel 17. Ilustrasi Monitoring Perawatan Berkala Penggantian Pelumas

Untuk truk beton (truck mixer) Penulis sarankan Anda untuk membersihkan tangki bahan
bakar dari lumpur setidaknya sekali setahun. Hal ini untuk menghindari penumpukan
lumpur solar didasar tanki yang sewaktu-waktu dapat naik dan masuk dalam pompa injeksi
(injection pump) dan menyumbat pompa injeksi solar masuk ke ruang pembakaran. Jika
terjadi masalah pada injection pump karena solar yang masuk kedalamnya kotor dan
mengakibatkan mesin mati mendadak.Jika hal itu terjadisetelah loading maka dapat menjadi
masalah yang lebih besar yakni beton beku 7 m3 dalam molen mixer.

STUDI KASUS No. 27


Atasan Anda baru saja mendapat informasi tentang banyak truk yang terlambat ganti oli
mesin dan dia terkejut ketika ia melihat data tersebut. Dia memanggil Anda diruang
kantornya yang cukup luas dengan wajah merah ia meminta Anda untuk memperbaiki
kekacauan inikatanya serius.

Pertanyaannya:

117
1. Tulislah rencana kerja Anda yang melibatkan tim-kerja Anda untuk memonitor
jadwal service dan ganti oli mesin dari 600 unit truk beton? Dan bagaimana Anda
memonitor kemajuan tersebut secara berkala?
2. Bagaimana cara Anda memeriksa pelaksanaan service dan ganti oli truk Anda secara
acak untuk memastikan bahwa truk tersebut sudah diganti olinya atau belum?

4.4. PERLENGKAPAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN ALAT TRANSPORTASI


Jika Penulis bertanya kepada Anda apakah penting mengelola fleet safety?
Tentu saja jawaban Anda adalah bahwa itu hal yang sangat penting.
Ketika Penulis bertanya lagi untuk mendapatkan ketegasan Anda, seberapa penting?
Anda menjawab sudah pasti sangat penting.Namun pada kenyataannya di lapangan Anda
bisa menemukan banyak masalah dengan sistem rem tidak berfungsi dengan baik dan alarm
mundur alat transportasi banyak yang mati.

Banyak driver yang tidak sungguh-sungguh perduli dengan perlengkapan keamanan dan
keselamatan alat transportasinya.Mereka tidak menyadari bahwa karena alarm mundur
yang mati atau rem yang tidak berfungsi baik bisa mengakibatkan kecelakaan
fatal.Bagaimana dengan Anda?

Masalah kemanan dan keselamatan alat transportasiada dilapangan disetiap cabang, bukan
di meja Anda. Anda harus turun kelapangan dan menangani permasalahannya segera.

Gambar 29. Mengingatkan pentingnya keterampilan mengemudi

Keamanan dan Keselamatan Alat TransportasiDarat yang perlu mendapat perhatian


adalah:
1. Fungsi rem kaki yang harus berfungsi baik
2. Fungsi rem tangan yang harus berfungsi baik

118
3. Fungsi alarm mundur yang harus berfungsi baik
4. Fungsi lampu dan sen yang harus berfungsi baik
5. Kaca spion lengkap terutama untuk area blind spot disisi kiri truk.
6. Fungsi steering wheel yang harus berfungsi baik
7. Ban tidak boleh gundul
8. Chassis retak
9. Per patah
Jika fungsi – fungsi ini tidak berfungsi baik maka harus segera diperbaiki dan alat
transportasi tidak boleh dioperasikan.

Masalah fleet safety yang sering muncul bisa segera ditangani jika Operator Unitnya segera
melaporkan dan membuat permohonan perbaikan (job order request) mengenai kondisi
yang terjadi pada Unitnya dan Mekanik segera melakukan tindakan perbaikan segera.

4.5. MENGELOLA PERAWATAN BAN


Untuk Alat Transportasi Darat, perawatan ban dilakukan agar dapat mencapai usia optimum
dari setiap unit ban yang ada yakni 3 tahun usia pakai atau telah mencapai 40.000 km
menurut beberapa supplier ban.
Perawatan ban untuk mencapai usia optimum tersebut adalah antara lain:
1. Menjaga tekanan angin ban truk sesuai petunjuk pabrik.
2. Menjaga tutup pentil selalu terpasang diban
3. Membersihkan telapak ban dari kerikil.
4. Membersihkan ban dari air kotor dan lumpur.
5. Pemasangan ban yang benar/ spooring dan balancing ban untuk menghindari
kebotakan tidak merata pada sisi kanan kiri ban.

Jika Anda melakukan random check maka Anda akan menemukan adanya tekanan angin
ban truk yang dibawah standar pabrik dan itulah mengapa biaya konsumsi ban menjadi
tinggi.

Gambar 30. Perawatan Ban

STUDI KASUS No. 28

119
Anda sedang mengelola 600 unit alat transportasi di 30 cabang dan rata-rata jarak
tempuhpengiriman sekitar 25 km per ritnya dan 2,5 rit per hari secara rata-rata. Jika umur
ban 3 tahun atau 40.000 km per unit dan Anda diminta untuk menghitung konsumsi wajar
ban untuk alat transportasiAnda.

Pertanyaannya:
1. Hitunglah berapa banyak ban yang Anda butuhkan per bulan?
2. Berapa banyak jumlah ban cadangan yang Anda butuhkan untuk 30 cabang?
3. Bagaimana cara Anda mengelola perawatan ban ban? Jelaskan.
4. Bagaimana cara Anda merekonsiliasi data penggunaan ban setiap bulan dari 30
cabang tersebut? Buatlah tabelnya.

5. BAGAIMANA CARA MENGELOLA INDUKSI DAN PELATIHAN


Yang paling penting dalam hal pengelolaan dalam mengorganisasi orang adalah komunikasi
yang baik dan jelas baik lisan maupun tulisan. Untuk mendapatkan koordinasi yang baik dan
kerjasama yang baik dari team-kerja Anda maka Anda harus mengatur kecepatan ritme
kerja diantara mereka agar dapat bersinergi satu sama lain. Jika kecepatan Anda terlalu
cepat makayang terjadi kemudian adalah tim kerja Anda tidak dapat mengikuti Anda. Jika
kecepatan Anda terlalu lambat dari tim kerja Anda maka yang terjadi kemudian adalah team
kerja Anda meninggalkan Anda di belakang mereka. Jadi untuk mengatur ritme kerja yang
baik maka komunikasi menjadi hal yang sangat mendasar dan penting untuk dilakukan.
Anda harus menyesuaikan kecepatan Anda dalam bekerja dan begitu juga dengan tim kerja
Anda, tetapi Anda harus memastikan bahwa kecepatan Anda dan tim kerja Anda tidak
terlalu lambat untuk mencapai target Anda sesuai tenggat waktu. Anda harus fine-tune32
untuk mendapatkan sinergi dengan tim Anda dan mereka tahu bahwa mereka
mengandalkan satu sama lain untuk mendapatkan output maksimum.

Kinerja buruk biasanya bukan tentang sistem yang buruk atau prosedur buruk tapi
kebanyakan tentang komunikasi yang buruk antar tim-kerja. Dan Komunikasi yang buruk
terjadi karena:
1. Team kerja tidak memahami fungsi dan tugas masing-masing.
2. Team kerja tidak memiliki harapan dan tujuan yang sama satu sama lain.
3. Team kerja tidak memiliki rasa hormat satu sama lain.

Untuk mendapatkan kinerja yang baik Anda harus memperbaiki masalah komunikasi di atas.
Anda harus menginduksi team kerja Anda secara rutin dan memberikan penjelasan
mengenai fungsi dan tugasnya satu sama lain. Anda harus menjelaskan bahwa mereka
memiliki harapan yang sama dan tujuan yang sama satu sama lain dalam organisasi Anda.
Dan Anda harus menekankan bahwa mereka harus menghormati satu sama lain. Ketiga hal
tersebut adalah hal yang wajib yang harus Anda lakukan dan Anda harus memiliki
keterampilan komunikasi yang baik untuk memastikan tim kerja Anda berjalan sesuai kaidah
yang Anda sampaikan.

32https://translate.google.co.id; fine tune: membuat atau menyetel penyesuaian untuk mencapai yang terbaik
dari kinerja yang diinginkan.

120
5.1. MENGELOLA INDUKSI
Disadari atau tidak, induksi merupakan kebutuhan pokok setiap orang jika ia ingin menjadi
pribadi yang lebih baik. Anda perlu diinduksi dan begitu juga team kerja Anda. Induksi harus
diberikan secara rutin dan Anda harus mempunyai jadwal yang jelas untuk itu. Induksi
memiliki getaran kuat untuk mempengaruhi orang-orang di sekitar Anda. Komunikasi Anda
lebih efektif jika team Anda memiliki suara getaran yang sama dan suara hati yang sama
satu sama lain dan jika hal itu sudah terbentuk maka kadang Anda tidak perlu komunikasi
verbal dalam menyampaikan pesan Anda. Gerakan tubuh dan ekspresi wajah Anda akan
mewakili apa yang Anda inginkan dari team kerja Anda memahami hal itu.

Getaran nada dan suara, gerak tubuh, tatapan mata dan komunikasi non-verbal lainnya
dalam induksi akan memberikan energi positif atau negatif tergantung pada tujuan dari
orang yang memberikan induksi. Jika induksi yang diberikan adalah energi positif dan
penerima induksi memiliki energi negatif dalam pikiran mereka, maka kedua energi yang
berlawanan tadi akan bertarung dan bertahan sama lain. Itulah sebabnya mengapa ada
orang yang sangat sulit di induksi karena untuk menselaraskan apa yang ada dipikiran yang
berlawanan adalah hal yang tidak mudah. Perlu rutinitas induksi agar menjadi selaras dalam
pikiran dan outputnya adalah sinergi dalam tindakan untuk mencapai tujuan organisasi.

Gambar 31. Supervisor sedang melakukan Tool Box Meeting dipagi hari sebelum bekerja.

Para militan dan teroris yang dibentuk adalah produk keberhasilan induksi negatif yang
dilakukan selama periode tertentu hingga menghasilkan orang yang mudah dikendalikan
oleh pemimpinnya.Disisi lain banyak organisasi bisnis yang tumbuh secara signifikan karena

121
induksi yang diberikan secara rutin tepat guna sehingga menghasilkan orang-orang yang
loyal terhadap perusahaan dan memiliki kebanggaan dan integritas bekerja untuk
perusahaannya. Sistem militer dan sistem agamapenuh di isi dengan induksi. Penulis telah
melihat ketika mengunjungi salah seorang keluarga Penulis di rumah sakit. Dia adalah
seorang tentara (angkatan laut). Dia telah kehilangankakikirinya karena pertempuran di
Timor Leste. Ketika ia bangun dan menyadari bahwa kakinya sudah diamputasi tapi dia tidak
bertanya tentang kakinya. Dia tidak bertanya di mana kaki kirinya atau di mana istri atau di
mana anak-anaknya. Dia tidak bertanyaitu semua. Yang ia tanyakan adalah; “Dimanasenjata
AK 47 saya?” katanya. Hasil dari produk induksi yang hebat bukan?

Pertanyaannya adalah mengapa perusahaan tidak melakukan sistem induksi yang


sistematis untuk para karyawannya agar memperoleh sinergi dalam mencapai kinerja dan
tujuan bersama?

Untuk membangun sesuatu yang besar perusahaan seharusnya tidak hanya berpikir tentang
pengembangan sumber daya manusia dari sisi keterampilan kerja dan promosi jabatan
tetapi juga harus berpikir tentang konsolidasi pikiran dan tujuan bersama, prinsip-prinsip
yang sama, doktrin dari tujuan dan prinsip yang sama tadi agar memperoleh integritas
secara bersamaan. Ini adalah sama halnya denganpelatihan untuk Operator Alat
Transportasi yang dilakukan secara rutin dan berkesinambungan tetapi tidak mengurangi
tingkat angka insiden dan kecelakaan kerja. Anda mengembangkan struktur organisasi dan
Anda juga mengembangkan keterampilan dan melatih mereka tetapi kadang sulit
menjangkau kinerja seperti yang diharapkan.

Untuk membangun organisasi yang solid bersinergi dan mencapai kinerja seperti yang
diharapkan Anda perlu mengembangkan program induksi secara sistematis:
1. Anda perlu membentuk komite induksi yang ahli bidangnya.
2. Anda perlu mendorong untuk mendapatkan lingkungan dimanaprogram induksi
dapat tumbuh subur berkembang.
3. Anda perlu membentuk pusat pelatihan disiplin.
4. Anda harusdapat mengembangkan keterampilan komunikasi non-verbal untuk
mendapatkan sinergi team kerja Anda.

Dengan itu Anda dapat membangun jiwa organisasi Anda mencapai tujuan – tujuan yang tak
dibayangkan sebelumnya.

Dengan benih yang tumbuh di lingkungan yang subur pohon redwood raksasa bisa berdiri.
Dengan menginduksi pikiran yang dilakukan secara sistematis akan dapat dikembangkan
sebuah organisasi tumbuh menjadi sangat besar.

Jika waktu Anda penuh dan sibuk dengan kegiatan koordinasi dan pengendalian sebagai
Manager Logistik dan Transportasi Arus Barang dan Anda tidak memiliki waktu khusus untuk
induksi team kerja Anda maka Anda masih bisa menginduksi team kerja Anda pada waktu
luang seperti pada jam istirahat sejenak sambil minum kopi atau makan siang dan waktu
luanglainnya yang Anda miliki. Getaran pikiran yang keluar dari pikiran Anda akan
mempengaruhi pendengar Anda dan akan memberikan sinergi untuk melakukan pekerjaan
lebih baik dari sebelumnya. Dengan mengungkapkan pikiran Anda dengan perasaan lembut

122
di waktu yang tepat maka Anda bisa mendapatkan hasil yang lebih baik lagi dalam
mensinergikan tugas-tugas team kerja Anda untuk mencapai sasaran dan target kerja yang
Anda buat sebelumnya.

Gambar 32. Induksi sedang berjalan pada waktu makan bersama

5.2. MENGELOLA RAPAT KERJA


Rapat kerja yang Anda selenggarakan seharusnyatidak hanya berisiinformasi tentangkinerja
department yang Anda sampaikan baik kinerja yang baikatau kinerja yang buruk. Hal itu
memang perlu Anda sampaikan secara regular tetapi apa yang juga tidak kalah pentingnya
adalah tujuan darirapat yang Anda selenggarakan tersebut.Anda harus sampaikan tujuan
rapat diawal pada setiap pembukaan rapat kerja yang Anda selenggarakan.

Rapat kerja yang Anda selenggarakan dan informasi kinerja yang Anda sampaikan hanya
sarana dan bukan tujuan rapat kerja itu sendiri. Tujuan Rapat Kerja adalah rencana tindak
lanjut detail dari informasi dan koordinasi kerja yang yang disampaikan dalam ruang rapat.

Kebanyakan orang lupa tujuan rapat kerja itu sendiri, jadi mereka hanya menyampaikan
informasi kinerja dan lupa dengan rencana tindak lanjut yang harus dikerjakan. Dari
informasi kinerja yang disampaikan didalam presentasi itu seharusnya yang lebih penting
adalah pembahasan rencana tindak lanjut apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara
melakukan tindak lanjutnya. Pembahasan rencana tindak lanjut itu sangat penting sebagai
gambaran dan desain yang benar-benar nyata seperti desain rumah sebelum rumah itu
dibangun.

Rencana tindak lanjut itu seperti desain rumah dan ketika rumahnya benar-benar selesai
dibangun maka rumah tersebut sesuai dan mirip dengan desain dan miniatur yang dibuat
sebelumnya. Jadi konsepnya adalah rencana tindak lanjut itu adalah desain dan miniatur
yang harus Anda bahas dalam rapat kerja dan itu harus masuk akal (reasonable) untuk

123
proses pengerjaannya dengan mengukur kemampuan sumberdaya yang ada dan jadwal
waktu yang tersedia.

Tujuan lain dari rapat kerja Anda seharusnya juga adalahuntukmensinergikanpikiran team
kerja Anda, bagaimana cara melakukan sesuatu itu (rencana tindak lanjut) dapat
dikonsolidasikan sehingga mencapai tujuan bersama yang tertuang dalam visi dan misi
perusahaan.Dan untuk mengubahpemikirandari informasi kinerja yang diperoleh serta
rencana tindak lanjut menjadi dorongan pemikiran dari sesuatu yang belum dipahami
menjadi dapat dipahami bersama secara bulat.

Grafik 2. Ilustrasi Kinerja dan langkah rencana tindak lanjut

Rapatkerjaseharusnya tidakpasif tetapiaktif;


1. Libatkanpikiran merekasecara aktifdengan mengajukan pertanyaan atau meminta
pendapat dari peserta Rapat Kerja yang hadir.
2. Bangkitkan semangat peserta yang hadir untuk berpartisipasi dalam rencana tindak
lanjutnya.
3. Berikan inspirasi cara-cara baru untuk melaksanakan tindak lanjut yang diberikan.
4. Sesuaikan Rapat KerjaAndamenjadikomunikasi verbaldannon-verbal.
Andaharusmenggunakannyakeduanya untuk mendapatkan empati peserta yang
hadir.

Sangat disayangkan banyak Rapat Kerja Andahanya untukmenyampaikan


informasitentangkinerja yang baikatau burukdan setelahrapat kerja tersebut

124
selesaisemuapesertatidak memilikisemangatatau inspirasiuntuk melakukan pekerjaan
merekalebih cepatdan lebih baik. Setelah Rapat Kerja beberapa dari mereka belum
menyadari bahwa mereka memiliki tugas penting dantanggung jawabpenting tentang
jadwal apa yang harus dikerjakan untuk memperbaiki kinerja tersebut, tetapi lebih banyak
tenggelam kembali kepada kesibukan awal rutinitas seperti koordinasi dan pengawasan
kerja dibanding kegiatan proaktif menindak-lanjuti hasil Rapat Kerja.

Gambar 33. Suasana dalam sebuah rapat

Pada prinsipnya ada dua jenis Rapat Kerja:


1. Rapat Kerja sebelum pekerjaan dilakukan untuk mewujudkan rencana yang dibuat.
2. Rapat Kerjasetelah rencana dikerjakan untuk mengevaluasi hasil dibandingkan
dengan rencana.

Akhirnya Anda harus menyadari bahwa untuk mengelola Rapat Kerja, Anda harus tetap
pada jalur, pada subjek Rapat Kerja dan tujuannya . Anda harus mengarahkan Rapat Kerja
tetap dalam jalur. Jika seseorang ingin berbicara keluar dari Topik Bahasan Rapat, dan Anda
boleh meng-interupsi itu dan dia bisa menyampaikannya pada waktu yang lain sesudah
Rapat Kerja dan Anda harus menjadwalkan itu. Orang harus kembali ke pekerjaan mereka
masing - masing. Itulah intinya.

STUDI KASUS No. 29


Atasan Anda telah mengamati team-kerja Anda dan dia melihat ada beberapa kegiatan tidak
terorganisir dengan baik. Dia meminta Anda untuk memberitahukannya mengenai jadwal
Rapat Kerja yang Anda buat untuk team kerja Anda dan Subyek Rapat Kerja tersebut.

125
Pertanyaannya:
1. Buatlah Agenda Rapat Kerja department Anda untuk kurun waktu satu tahun dan
jelaskan Subyek Rapat Kerja tersebut?
2. Buatlah minimal 3 Topik induksi K3 yang dapat Anda sampaikan kepada team kerja
Anda ? Buatlah Ringkasan 3 Topik Induksi tersebut.

6. BAGAIMANA CARA MENGELOLA PELAYANAN


Prinsip dasar pelayanan adalah kepuasan pelanggan. Pelayanan prima dibutuhkan untuk
mendapatkan loyalitas pelanggan dan memenangkan persaingan. Pelayanan prima
berkaitan dengan strategi perusahaan untuk mendapatkan pelanggan baru dan
mempertahankan pelanggan lama. Kekuatan sebuah perusahaan terletak pada
kemampuannya mempertahankan pelanggan dalam segala situasi dan kondisi. Tanpa
memerhatikan kebutuhan pelanggannya maka sebuah perusahaan secara perlahan akan
ditinggalkan oleh pelanggannya.

Pelayanan prima mengikuti kebutuhan pelanggan sesuai karakteristik barang dan jasa yang
diperdagangkan, namun secara umum berdasarkan pengalaman Penulis ada tiga hal yang
menjadi prinsip dasar mengelola pelayanan prima yakni; Fokus pada kebutuhan Pelanggan,
Komunikasi secara konstan mendengarkan kebutuhan Pelanggan, dan Perbaikan
berkelanjutan memelihara hubungan baik dengan pelanggan.

6.1. FOKUS PADA KEBUTUHAN PELANGGAN


Kesibukan operasional dan tekanan kerja dari Atasan kadang hampir melupakan fokus
utama beberapa departemen didalam sebuah perusahaan terkecuali departmen Marketing
yakni bahwa apapun jenis perusahaannya, apapun departemennya, fokus kepada pelanggan
adalah hal yang utama dan yang harus didahulukan. Pelanggan yang dimaksud adalah
pengguna produk atau jasa perusahaan. Inti pelanggan adalah siapapun yang dapat
menggunakan layanan produk dan jasa perusahaan. Layanan yang berikan harus
berdasarkan kebutuhan dan harapan pelanggan. Fokus pada pelanggan bermakna luas yakni
bagaimana perusahaan selalu memberikan produk atau jasa yang lebih dari harapan
pelanggan. Kebutuhan pelanggan selalu berkembang sesuai dengan perkembangan
teknologi dan zaman sehingga perusahaan juga harus selalu mengikuti perkembangan
teknologi dan zaman dalam memberikan layanan sesuai keinginan dan kebutuhan
pelanggan.

Komunikasi antar departemen didalam sebuah perusahaan kadang tidak diarahkan untuk
fokus pada kebutuhan pelanggan. Sebagai contoh saja kadang departemen Pemeliharaan
dan Perawatan Kendaraan kadang tidak mengetahui jumlah order setiap harinya dan yang
lebih menyedihkan departemen Pemeliharaan dan Perawatan Kendaraan tidak tahu bahwa
kendaraan yang berada dibengkel dalam proses perbaikan sedang ditunggu untuk melayani
pelanggan yang sudah komplain karena kendaraan tersebut sudah ditunggu dan sudah telat
6 jam dari jadwal yang seharusnya yang diminta oleh Pelanggan.

126
Keterlambatan pengiriman yang sering terjadi juga kadang tidak diketahui oleh departemen
Pemeliharaan dan Perawatan Kendaraan dan departemen Keselamatan Kerja (HSE
department). Ini menjadi sangat ironis, ketika pelatihan Operator sedang berlangsung yang
diselenggarakan oleh departemen Keselamatan Kerja tetapi masih ada beberapa order yang
belum jalan menunggu Operatornya.

Dalam beberapa kesempatan Penulis selalu mengajurkan setiap pimpinan dan kepala bagian
harus tahu jumlah order harian dan mana dari order-order tersebut yang belum jalan
sehingga kegiatan lain yang dilakukan baik oleh departemen Pemeliharaan dan Perawatan
Kendaraan, departemen Keselamatan Kerja, departemen Personalia dan Umum,
departemen Pengadaan dan Pembelian, dan departemen lainnya harus fokus pada order
yang belum jalan pada hari itu. Semangat seperti ini akan mendorong semua pihak didalam
perusahaan untuk fokus pada kebutuhan pelanggan.

6.2. KOMUNIKASI SECARA KONSTAN MENDENGARKAN KEBUTUHAN PELANGGAN


Dalam hal melayanai, perusahaan harus senantiasa mengedepankan integritas kebutuhan
Pelanggan. Integritas pada kebutuhan pelanggan adalah satu tindakan yang memberikan
keputusan berdasarkan hati nurani. Dengan kata lain integritas kepada kebutuhan
Pelanggan merupakan pertimbangan yang mengedepankan kebutuhan pelanggan.
Kebutuhan mendasar dari pelanggan adalah pelayanan prima yang menyentuh segi-segi
kesopan-santunan dalam berkomunikasi, ketepatan pengiriman, dan keselamatan barang
dari titik pemuatan hingga ke titik pembongkaran.

Kesopan-santuan termasuk didalamnya antara lain seperti berbicara santun, menyampaikan


kebijakan dengan bahasa yang nyaman, mengambil keputusan dengan cara-cara terhormat.
Hal ini akan memberikan efek positif terhadap pelayanan prima. Apabila pelanggan tidak
dapat diberikan layanan sesuai dengan keinginannya karena bertabrakan dengan regulasi
pengangkutan maka haru diupayakan dengan pendekatan nurani, dan petugas perusahaan
digaris depan harus mampu menjelaskan dengan nyaman tanpa menimbulkan kekecewaan
yang berlebihan.

Kadang dibanyak perusahaan logistik dan transportasi arus barang, sering terjadi komunikasi
buruk dengan pelanggannya, dengan memberikan janji palsu seperti mengatakan bahwa
kendaraannya sudah jalan menuju tempat muat di pelanggan padahal kendaraan yang akan
dikirim tersebut masih dalam proses perbaikan dibengkel kendaraan.

Pada kegiatan pelayanan logistik dan transportasi arus barang sedikit banyaknya pasti
terdapat keluhan dari pelanggan seperti keluhan keterlambatan pengiriman. Petugas
perusahaan yang berada digaris depan seperti Customer Service, Dispatcher dan Operator
pengiriman harus mampu melakukan pendekatan nurani untuk meminimalisasi kekecewaan
dari pelanggan agar keluhannya tidak berlebihan dan tidak berkelanjutan. Pendekatan
nurani ini merupakan satu layanan yang menghantarkan pelanggan untuk merasa nyaman
dan terhormat dalam situasi apapun. Mereka mendapatkan kenyamanan melalui perlakuan
yang berikan. Tidak ada kepuasan yang didapatkan oleh pelanggan melainkan dengan
pelayanan yang menyentuh hati nuraninya.

127
6.3. PERBAIKAN BERKELANJUTAN MEMELIHARA HUBUNGAN BAIK DENGAN
PELANGGAN
Dalam memberikan pelayanan prima, tidak sekedar memberikannya pada satu waktu
seperti pelayanan pengiriman tepat waktu. Pelayanan prima harus bersifat berkelanjutan.
Ketika produk atau jasa yang ditawarkan kepada pelanggan, setelah itu pelanggan dapat
membeli dan menggunakan produk dan jasa perusahaan, maka tugas berikutnya adalah
menjaga agar pelanggan dapat loyal menggunakan jasa pelayanan perusahaan. Jika
mendapatkan pelanggan adalah perkara sulit, maka mempertahankan atau memelihara
pelanggan jauh lebih sulit.

Kadang perusahaan sering terjebak pada kepuasan sesaat dengan target sesaat pula. Ketika
mendapatkan pelanggan baru, maka pelanggan lama diabaikan. Ini adalah kekeliruan besar.
Siapapun pelanggannya, mereka adalah tim promosi yang efektif bagi perusahaan.
Perusahaanharus terus memperbaiki pola komunikasi kepada pelanggan lamanya dan
mempertahankannya. Memberikan kepuasan dan peningkatan pelayanan kepada pelanggan
lama secara otomatis akan membantu promosi untuk mendapatkan pelanggan baru.
Melalui pemertahankan pelanggan lama, pekerjaan promosi akan semakin ringan. Karena
pelanggan lama akan membantu untuk terus meyakinkan bagaimana perusahaan jasa
logistik dan transportasi arus barang yang dipakainya dapat memberikan pelayanan yang
terbaik.

Salah satu cara untuk mendengarkan kebutuhan pelanggan dan perbaikan pelayanan
berkelanjutan adalah dengan memberikan daftar pertanyaan umpan balik terhadap
pelayanan jasa perusahaan, dimana umpan balik yang diberikan oleh para pelanggan dapat
dijadikan tolok ukur kepuasan pelanggan dan strategi kedepannya dalam upaya
meningkatkan kepuasan pelanggan.

Pelayanan prima harus dimulai dari fokus kepada kebutuhan pelanggan untuk semua
departemen yang berada didalam sebuah perusahaan. Dan diperlukan komunikasi yang
konstan mendengarkan kebutuhan pelanggan dan terus memperbaiki pelayanan secara
berkelanjutan sesuai dengan harapan pelanggan.

STUDI KASUS No. 30


Departemen Pemasaran baru saja menginformasikan dalam suatu Rapat bulanan bahwa
keluhan para pelanggan meningkat secara drastis dalam kurun 3 bulan terakhir ini. Keluhan
yang paling banyak datang dari keterlambatan pengiriman kendaraan digudang pelanggan
dan menimbulkan biaya tambahan digudang pelanggan karena pelanggan harus membayar
lembur para pekerja operasional gudangnya, yang seharusnya tidak terjadi jika saja alat
transportasi yang dipesannya datang tepat waktu. Dan dalam rapat bulanan yang dihadiri
oleh masing-masing departemen diketahui bahwa semua departemen kecuali departemen
Pemasaran, tidak mengetahui adanya komplain para pelanggan tersebut dan bahkan tidak
mengetahui tingkat order harian yang akhir-akhir ini meningkat.

Pertanyaannya:

128
1. Buatlah 3 tabel papan komunikasi yang mempresentasikan fokus pada pelayanan
pelanggan yakni; a. Tabel Daily Distribution Plan, b. Tabel Unit Monitoring, c. Tabel
Keluhan Pelanggan.

7. BAGAIMANA CARA MENGELOLA DATABASE


Istilah “database” berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas,
memasukkan hal-hal yang di luar bidang elektronika, artikel mengenai database komputer.
Catatan yang mirip dengan database sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu
dalam bentuk buku besar, kuitansi danm kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.

7.1. PENGERTIAN DATABASE


1. Database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik
untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.
2. Database adalah representasi kumpulan fakta yang saling berhubungan disimpan secara
bersama, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
3. Database merupakan sekumpulan informasi yang saling berkaitan pada suatu subjek
tertentu untuk tujuan tertentu pula.
4. Database adalah susunan record data operasional lengkap dari suatu organisasi atau
perusahaan, yang diorganisir dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan
metode tertentu sehingga mampu memenuhi informasi yang optimal yang dibutuhkan
olehpara pengguna.

7.2. KONSEP DASAR DATABASE


Konsep dasar database adalah kumpulan dari catatan, atau potongan dari pengetahuan.
Sebuah database memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di
dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema,
atau memodelkan struktur database: ini dikenal sebagai database model atau model data.
Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah yaitu
mewakili semua informasi dalam bentuk tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel
terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi
matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili dengan menggunakan nilai
yang sama antar tabel.33

Beberapa manajer dan supervisor ada yang tidak menyadari bahwa database adalah hal
yang sangat penting untuk disimpan. Database tersebut jika diolah dengan baik bisa
mengarah ke statisik dan informasi yang berharga untuk mengambil keputusan yang tepat
untuk mencapai target kerja yang ditetapkan diawal. Banyak manajer dan supervisor karena
kesibukannya lupa untuk menekankan ke team kerjanya agar database itu harus di update
secara berkala.

Database adalah hal yang paling penting dalam organisasi. Anda dapat melihat masa depan
dengan lebih realistis dengan database dan statistik berada ditangan Anda. Dengan
database dan statistik itu Anda lebih mudah untuk mengatur apa yang seharusnya Anda
kerjakan hari ini dan Anda akan yakin pada jalur tujuan Anda berdasarkan database yang

33 https://thekicker96.wordpress.com/pengertian-databse

129
tersedia di tangan Anda. Hal ini seperti menghubungkan masa lalu, sekarang dan masa
depan. Berdasarkan database yang dioleh menjadi statistik kinerja maka Anda dapat
melihatprogress usaha Anda dari bulan ke bulan dan itu akan memicu Anda untuk
melakukan sesuatu yang lebih baik untuk kinerja Anda. Dan Anda dapat fokus pada apa yang
Anda lakukan jika ada mengulang ingatan tentang kinerja sekarang dan kinerja yang
seharusnya.

Database yang diolah menjadi statistik dan memudahkan Anda dalam hal-hal berikut:
1. Anda dapat menggambarkan di mana posisi kinerja Anda saat ini d dan apa yang
dapat danAnda lakukan untuk memperbaiki kinerja Anda lebih baik lagi.
2. Databaseadalah sumber Anda untuk menganalisis nilai dan kinerja semua aset Anda.
3. Database adalah historis dan Anda dapat menganalisis untuk mengambil sesuatu
pelajaran dari masa lalu.
4. Anda dapat mengelola dan mengatur sangat baik sebagai manajer dengan database
yang disimpan dalam kurun waktu tertentu.
5. Anda bisa menghadapi banyak keadaan yang tak terduga dan tidak diharapkan tanpa
database yang di tangan Anda.
6. Anda hanya bisa menjadi manajer yang kuat dengan database di tangan Anda.

Pertanyaannya adalah sudahkah Anda memiliki database yang akurat dan selalu update?

Pada Manajemen Logistik dan Transportasi Arus Barang, Datbase dapat dibagi menjadi 2
kelompok
1. Database Aset (ID Aset, Status dan Posisi Aset)
2. Database Kinerja Aset
- Produktivitas Asset ( Asset Efficiency )
- Efisiensi Biaya ( Cost efficiency )
2 Database tersebut diatas dapat digabung menjadi satu database dengan pemograman
computer seperti program SAP (System Application and Product in data processing) yang
banyak dikenal luas oleh perusahaan multinational.

130
Gambar 34.Ilustrasi Jariangan Database

7.3. DATABASE ASET


Database Asset adalah database mengenai catatan identitas dan sejarah dari aset seperti
database Truk yang berisi mengenai data identitas Truk seperti no. polisi, no. mesin, no.
rangka, jenis kendaraan, merk kendaraan, tahun pembuatan dan usia kendaraan, harga
perolehan, lokasi penempatan terakhir yang diupdate, jatuh tempo STNK, jatuh tempo Keur,
kapasitas muat dan identitas lainnya yang diperlukan.

Database Aset selain truk juga harus direkapitulasi seperti komressor, peralatan kerja, PPE,
tenaga kerja dan driver, ban dan lain sebagainya.

Tabel dibawah ini adalah contoh daftar isian database armada truk.

131
Tabel 18. Ilustrasi tabel Database kendaraan

7.4. DATABASE KINERJA ASSET


Database kinerja Aset adalah database mengenai rekam jejak kinerja asset tersebut baik
produktivitasnya ( asset efficiency ) maupun biayanya ( cost efficiencynya ).
1. Database kinerja asset efficiency antara lain seperti truk disebut sebagai truck efficiency.
Truck efficiency adalah produktivitas truk baik dalam volume maupun trip yang dihitung
selama periode perhitungan misalnya dalam satu bulan, satu tahun atau dari tanggal
perolehan truk tersebut pertama kali sampai trip terakhir truk itu beroperasi atau volume
terakhir yang dimuat sebelum truk itu dijual atau di scrap karena faktor usia pakai yang
dianggap sudah tidak produktif lagi dibanding biaya perawatannya.
Jenis Asett efficiency antara lain:

132
- Transportation (truck, forklift, loader).
- Space of Warehouse
- Drivers
2. Database cost efficiency antara lainbiaya warehouse, biaya BBM, Ban,
Overtime, suku cadang dan biaya lain yang terkait dengan operasional
Logistik dan Transportasi Arus Barang.

Yang terpenting adalah Anda harus memastikan team kerja Anda selalu meng-update
database tersebut untuk Anda dan jangan sampai ketika Atasan Anda meminta salah-satu
database dan itu tidak ada atau database itu ada tapi tidak update.

STUDI KASUS No. 31


Anda baru saja dihubungi oleh sekretaris Bos Anda dan katanya Bos Anda meminta Anda
untuk menyiapkaninformasi yang update saat ini mengenai cost per kilometer dari truk arus
barang tahun ini dan biaya per kilometer dari ban. Superior Anda membutuhkan informasi
untuk menyesuaikan daftar harga jasa pengiriman arus barang di beberapa daerah.

Pertanyaannya:
Apa jenis database yang Anda butuhkan untuk mempersiapkan analisis Anda untuk cost per
kilometer tahun ini dan biaya ban per kilometer? Jelaskan.

7.5. KEBIJAKAN PENGGANTIAN ASET ( REPLACEMENT POLICY )


Kebijakan penggantian Aset (Replacement Policy) adalah bagian penting dalam mengelola
database truk atau peralatan lainnya. Untuk menggambarkan Replacement Policydapat saya
analogikan sebagai berikut:
Dalam industri Hutan Tanaman Industri (HTI) dikenal penanaman kembali yang disebut
sebagai reboisasi hutan sudah gundul. Jika dalam area HTI terdapat 1,2 juta hektar hutan
tanaman industri yang dapat dimanfaatkan dalam kurun waktu 20 tahun karena usia tebang
(pemanfaatan) pohon kurun 20 tahun setelah ditanam maka penebangan dan pemanfaatan
hutan tanaman industri itu dapat dikatakan bijaksana jika ditebang seluas 50.000 hektar per
tahun dan segera ditanam lagi di tahun yang sama dan seterusnya setiap tahun 50.000
hektar sampai 20 tahun kembali lagi dapat ditebang dan dimanfaatkan pohonnya diarea
pertama. Dan begitu seterusnya.

Replacement Policy untuk Truk dan Peralatan Logistik dan Transportasi Arus Barang
lainnyamengambil analogi yang sama. Replacement Policy untuk truk bertujuan untuk
peremajaan truk yang sudah usang usia pakainya.Database untuk truck efficiency dan Cost
Efficiency dari truk sangat penting dan diperlukan oleh pimpinan pengambil keputusan
apakah perlu dilakukan peremajaan truk tahun ini ataukah peremajaan truk dapat ditunda
untuk tahun depan.

Anda perlu mempersiapkan database aset dan database kinerja asset, efisiensi peralatan
Logistik dan Transporasi Arus Barang dan efisiensi biayanya seperti truk, loader, forklift dan
lain sebagainya pada setiap dan kemudian Anda dapat mengajukan usulan mengenai
peremajaan peremajaanunit secara bijaksana.

133
Grapfik 3. Ilustrasi statistik Replacement Policy

STUDI KASUS No. 32


Anda baru saja dipanggil oleh Atasan Anda untuk membuat anggaran tahunan CAPEX truk
dan meminta Anda untuk mempersiapkan dan mengusulkan berapa banyak truk baru yang
Anda butuhkan untuk tahun depan sebagai pengganti yang lama dan peremajaan di
samping penambahan beberapa truk baru untuk pertumbuhan volume order dan bisnis
tahun depan.

Pertanyaannya:
1. Apa jenis database yang harus Anda mempersiapkan untuk Replacement Policy truk
yang diminta oleh Atasan Anda? Jelaskan.

8. BAGAIMANA CARA MENGELOLA EMERGENCY RESPONSE


Team Emergency Response atau Team Tanggap Darurat umumnya ada pada setiap
perusahaan karena merupakan kewajiban yang diharuskan dalam peraturan ketenaga-
kerjaan untuk membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3).

Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 4 tahun 1987, P2K3 adalah badan pembantu
ditempat kerja yang merupakan wadah kerjasama antara manajemen perusahaan dan

134
pekerja untuk mengembankan kerjasama saling pengertian dan partisipasi efektif dalam
penerapan K3.34

Umumnya organisasi P2K3 terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Kepala Bidang yang terdiri dari
Kepala Regu Tanggap Darurat (Emergency Response), Kepala Regu P3K, Kepala Regu
Pemadam Kebakaran, Kepala Regu Evakuasi dan Kepala Regu Komunikasi Eksternal dan
Internal serta Kepala Regu Keamanan. Masing-masing mempunyai fungsi dan tanggung-
jawab yang dijabarkan dalam deskripsi kerja tambahan untuk organisasi P2K3 perusahaan.

Pada kegiatan Emergency Response, umumnya terdapat 4 langkah kegiatan yakni;


1. Mitigasi, yakni suatu kegiatan pencegahan akan terjadinya bencana baik karena
faktor alat, manusia, maupun faktor lainnya.
2. Kesiagaan, yakni suatu kegiatan persiapan baik alat maupun keterampilan pekerja
jika bencana itu akan terjadi.
3. Tanggap Darurat, yakni suatu keadaan dimana semua sumberdaya yang sudah
dipersiapkan dapat dipergunakan secara maksimal untuk mengurangi dampak
bencana yang akan terjadi. Umumnya dilakukan pelatihan tanggap darurat (drill)
sesuai dengan kondisi dan situasi yang mungkin terjadi diwilayah tersebut.
4. Pemulihan, yakni suatu upaya dan kegiatan untuk mengembalikan kondisi yang
terdampak bencana baik manusia maupun lingkungan sekitarnya akibat bencana
pada kondisi semula sebelum terjadinya bencana.

Organisasi Tanggap Darurat itu umumnya dibagi menjadi 3 kategori yakni;


1. Ring 1 dimana Koordinator Tanggap Darurat Internal perusahaan dapat
berkomunikasi dan berkoordinasi secara cepat dengan pemilik barang.
2. Ring 2 dimana Koordinator Tanggap Darurat internal perusahaan dapat
berkomunikasi dan berkoordinasi secara cepat bukan hanya kepada pemilik barang,
akan tetapi juga dapat berkomunikasi dan berkoordinasi kepada Koordinator
Tanggap Darurat wilayah setempat atau biasa disebut Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD).
3. Ring 3 dimana Koordinator Tanggap Darurat internal perusahaan dapat
berkomunikasi dan berkoordinasi tidak hanya dengan pemilik barang dan BPBD
setempat tetapi juga dapat berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana
Nasional (BPBN).

Pengendalian resiko umumnya adalah suatu tindakan untuk menyelamatkan perusahaan


dari kerugian akibat dari suatu kegiatan perusahaan yang beresiko.

Pengendalian resiko (risk control) umumnya dikenal dengan Hirarki Pengendalian Resiko
yakni;
1. Eliminasi, yakni menghilangkan sumber bahaya yang mungkin terjadi. Dan apabila
tidak dapat dihilangkan resiko sumber bahayanya maka;

34Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 4 Tahun 1987 tentang P2K3 (Panita Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja).

135
2. Substitusi, yakni mengganti kegiatan tersebut yang mengandung sumber bahaya
dengan kegiatan yang lebih aman. Dan apabila tidak dapat diganti sumber
bahayanya maka;
3. Rekayasa teknik (reengineering control), yakni dengan melakukan teknik rekayasa
seperti melokalisir sumber bahaya dari orang dan lingkungan.
4. Pengendalian Administratif (Administrative control), yakni dengan melakukan
prosedur aman sebelum bekerja pada sumber bahaya seperti ijin kerja (permit to
work) untuk memasuki area terbatas (confined space), bekerja diketinggian (working
at hight), bekerja dengan bahan kimia berbahaya (handling B3) dan lain sebagainya.
5. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), yakni dengan memakai alat pelindung diri
yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang beresiko tinggi dengan sumber bahaya. 35

8.1. KECELAKAAN KERJA


Ada 2 jenis kecelakaan:
1. Kecelakaan yang melibatkan seseorang menjadi cidera/ luka/ meninggal.
2. Kecelakaan yang hanya melibatkan property damage/ kerusakan aset.

Pengendalian kecelakaan kerja umumnya lebih difokuskan pada seseorang yang terluka /
cedera, baik karyawan maupun pihak ketiga, mengurangi angka catatan mengenai Medical
Treatment Injury (MTI), Loss Time Injury (LTI), dan Fatality.

Kecelakaan Kerja yang mengakibatkan MTI, LTI dan FATALITY


Pengertian Near miss, MTI, LTI dan Fatality :
1. Near miss adalah adalah kondisi atau situasi dimana kecelakaan kerja hampir terjadi
atau hampir celaka.
2. Medical Treatment Injury adalah kecelakaan kerja yang mengakibatkan seseorang
pekerja terluka pada saat melaksanakan pekerjaannya dan segera diobati dan dapat
bekerja kembali dihari yang sama.
3. Loss Time Injury adalah kecelakaan kerja yang mengakibatkan seseorang pekerja
terluka pada saat melaksanakan pekerjaannya dan segera diobati tetapi tidak dapat
bekerja kembali pada hari yang sama, atau menurut rekomendasi dokter harus
istirahat selama satu atau beberapa hari.
4. Fatality adalah kecelakaan kerja yang mengakibatkan seseorang pekerja atau rekan
kerjanya atau pihak ketiga meninggal dunia pada saat melaksanakan pekerjaannya.

Anda bisa membagi 2 petugas untuk kecelakaan kerja MTI, LTI atau Fatality:
1. Petugas untuk menangani orang yang mendapat cedera (Penanganan MTI, LTI dan
Fatality).
2. Petugas untuk menangani kerusakan properti / benda mati (penanganan kerusakan
properti baik aset perusahaan maupun asset pihak ketiga).

Penanganan Loss Time Injury (LTI)


Orang yang menangani Loss Time Injury (LTI) haruslah orang yang sudah mengikuti
pelatihan setidaknya pelatihan P3K dan pelatihan prosedur tanggap darurat. Ia harus
membawa korban LTI ke klinik atau rumah sakit terdekat dan kemudian

35https://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/09/pengendalian-resikobahaya.html

136
menghubungibagian yang menangani asuransi atau petugas asuransi untuk informasi awal
proses klaim. Dalam hal ini ia harus koordinasi dekat dengan pimpinan unit untuk teknis
keputusan di lapangan. Jika kecelakaan kerja itu melibatkan pihak Ke-III seperti kecelakaan
menabrak penggguna jalan lain dijalan raya maka untuk menarik truk dari kantor polisi
kembali ke batching plant maka diperlukan surat keterangan damai dari korban. Isi surat
pernyataan bahwa korban tidak akan menuntut secara hukumbaik perdata maupun pidana
dikemudian hari. Tanpa surat keterangan dari korban, truk tidak bisa ditarik keluar dari
kantor polisi dan kasus ini bisa berlanjut ke pengadilan selama beberapa bulan. Dan
pengadilan akan memutuskan kasus ini.

Penanganan FATALITY
Orang yang menangani Fatality haruslah orang yang sudah mengikuti pelatihan prosedur
tanggap darurat. Ia perlu berkoodinasi dengan pimpinan unitnya agar memberitahukan
kejadian kecelakaan Fatality ini ke keluarga korban. Dan kemudian menghubungi petugas
asuransi untuk informasi awal proses klaim. Jika korban adalah kecelakaan tabrakan dijalan
raya dan perlu dibawa ke rumah sakit, ia harus menutupi biaya rumah sakit. Jika korban
dibawa kerumahnya, ia harus menutupi biaya ambulance dan pemakaman. Biasanya perlu
beberapa hari kemudian untuk berbicara dengan keluarga korban dalam kaitannya dengan
truk yang ditahan di kantor polisi. Untuk mendapatkan surat pernyataan damai dari pihak
keluarga korban biasanya santunan diberikan yang jumlahnya dinegoisasikan secara
bijaksana dan santun.

Gambar 35. Checklist Keadaan Darurat

Kecelakaan yang terjadi dijalan raya antar sesama pengguna jalan, terlepas dari siapa yang
salah atau siapa benar dalam kasus kecelakaan, perusahaan angkutanperlu memberikan
sejumlah uang santunan kepada keluarga korban jika tejadi LTI atau Fatality untuk
mendapatkan surat keterangan damai dan tidak menuntut apapun lagi dikemudian hari
secara hukum baik perdata maupun pidana. Surat pernyataan ini akan dibawa ke kantor
polisi untuk menarik truk kembali ke batching plant dengan mengeluarkan sejumlah dana

137
retribusi di kantor polisi. Tanpa surat pernyataan dari keluarga korban, truk tidak bisa ditarik
keluar dari kantor polisi dan kasus ini bisa dilanjutkan ke pengadilan selama beberapa bulan.

Koordinasi informasi dan dokumentasi yang perlumengenai kecelakaan yang terjadi:


1. Jika kecelakaan yang terjadi itu termasuk kategori MTI, LTI, Fatality maka Atasan
Anda harus tahu secara langsung.
2. Ada orang yang sudah diberikan pelatihan investigasi untuk mengunjungi lokasi jika
MTI, LTI, Fatality sesegera mungkin dan mencaritahu penyebab kecelakaan tersebut
terjadi dan mendokumentasikannya.
3. Anda perlu beroordinasi untuk perusahaan asuransi, dept Legal Anda. dan dept SDM.
4. Dokumentasikecelakaan tersebut perlu dibuat guna untuk presentasi Anda jika
diminta kelak. Laporan Kecelakaan tersebut harus dikirim ke departemen Legal 1 x
24 jam dan kemudian foto kejadian, fotocopy surat-surat kendaraan dan SIM dan
KTP.
5. Anda harus menemukan akar permasalahaan mengapa kecelakaan tersebut sampai
tejadi dan membuat tindakan korektif yang harus diambil agar kecelakaan tersebut
tidak terjadi lagi dikemudian hari dan menyampaikan pesan ini ke semua pekerja
terkait ruang lingkup pekerjaan tersebut. Induksi mengenai kecelakaan tersebut
harus disampaikan ke seluruh pekerja dan dan dicatat daftar kehadirannya.

Apa yang paling penting adalah untuk menyampaikan pesan kepada para pekerja terkait
mengenai cara kerja yang aman dan selalu waspada (radar on) dalam segala situasi untuk
mencegah kecelakaan bisa terjadi lagi tapi entah bagaimana Anda harus siap dengan team
kerja Anda jika hal kecelakaan itu itu terjadi!

STUDI KASUS No. 33


Salah satu truk Anda baru saja mendapat kecelakaan menabrak rumah di jalan menurun dan
pemilik rumah meninggal dunia 3 orang. Penyelidikan dilakukan dan ditemukan penyebab
kecelakaan maut tersebut terjadi karena sistem rem yang tidak berfungsi baik. Hal ini sangat
memalukan Anda sebagai pimpinan departemen. Anda bisa dianggap berpartisipasi dalam
kecelakaan maut yang terjadi tersebut karena setelah diperiksa bahwa benar kecelakaan itu
terjadi karena sistem rem yang tidak berfungsi baik.

Pertanyaannya:
1. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Jelaskan
2. Apa yang harus Anda lakukan sebagai tindakan korektif agar kecelakaan kematian ini
tidak terjadi lagi dimasa mendatang?

8.2. KECELAKAAN KERJA YANG MENGAKIBATKAN KERUSAKAN ASET (PROPERTY


DAMAGE)
Ada dua kategori properti damageyakni:
1. Property damage milik perusahaan seperti truk, forklift dan aset lainnya.
2. Property damage pihak ketiga seperti barang titipan pihak ketiga, pengguna jalan
lain, rumah, kabel listrik dan lain sebagainya.

138
Anda harus menghubungi perusahaan Anda jika nilai kerusakan yang terjadi diatas OR (own
risk)yang disepakati dalam polis asuransi. Dan selanjutnya Anda dapat berkoordinasi dengan
bengkel asuransi yang ditunjuk jika itu adalah kecelakaan kendaraan truk atau kendaraan
pihak Ketiga.

Gambar 36.Kendaraan beton terguling menimpa mobil sedan

Bengkel asuransi yang ditunjuk akan melakukan koordinasi dengan pihak asuransi untuk
mendapatkan SPK (Surat Perintah Kerja) sebelum proses perbaikan dikerjakan oleh bengkel
asuransi. Umumnya terjadi daftar antrian panjang dalam proses perbaikan dibengkel
asuransi. Jika hal itu terjadi pada truk Anda maka truk tersebut akan kehilangan
produktivitasnya untuk beberapa minggu bahkan beberapa bulan. Lebih baik
rekomendasikan kepada pihak asuransi untuk menggunakan bengkel perbaikan kendaraan
lain agar perbaikan dapat segera terlaksana selesai.

Anda harus memiliki semacam checklist persyaratan kelengkapan dokumen asuransi yang
dibutuhkan oleh perusahaan asuransi agar proses klaim dan perbaikan dibengkel asuransi
dapat secepat mungkin.

Ketika truk Anda sudah berada dibengkel asuransi maka Anda harus sering memeriksa
apakah truk Anda sudah dalam proses perbaikan atau masih menunggu daftar antrian
pekerjaan atau masih menunggu SPK (Surat Perintah Kerja) dari pihak asuransi Jika SPK dari
pihak asuransi Anda sudah diterima baik oleh pihak bengkel asuransi maka proses perbaikan
truk Anda sudah dapat dikerjakan. Jika pihak bengkel asuransi belum dapat mengerjakan
proses perbaikan truk Anda karena banyaknya kendaraan yang masuk yang perlu diperbaiki
maka Anda dapat mengajukan permohonan kepada pihak asuransi untuk mengganti
bengkel asuransi yang ditunjuk ke bengkel lain yang sejenis dimana truk Anda bisa
mendapat prioritas perbaikan lebih cepat.

Permasalahan yang umum terjadi dibengkel asuransi adalah sebagai berikut:

139
1. SPK (Surat Perintah Kerja) belum diterima bengkel dari perusahaan asuransi.
2. Dokumen klaim asuransi belum lengkap dan perlu beberapa tambahan dokumen lagi
seperti BAP tidak jelas/lengkap, SIM driver tidak jelas terbaca dan lain sebagainya.
3. Pihak Asuransi belum survey ke lokasi kecelakaan tersebut.
4. Banyak antrian dan daftar tunggu di bengkel asuransi.

Anda harus memantau bengkel asuransiagar permasalahan di atas tidak terjadi yang
mengganggu tingkat produktivitas lebih lama lagi dari yang seharusnya dan Anda dapat
merekomendasikan ke bengkel asuransi lain yang ditunjuk jika banyak antrian di bengkel
asuransi yang ada.

STUDI KASUS No. 34


Kemarin sore salah satu trukAnda baru saja mengalami kecelakaan dijalan
menyerempetmobil minibus merk Xenia. Kendaran pihak ke-III tersebut penyok disisi
sebelah kanan dan diderek ke bengkel mobil terdekat. Di sisi lain truk Anda penyokdisisi
sebelah kiri dan lampu mika depan pecah. Tidak ada pihak yang cidera hanya property
damage saja. Pagi ini bawahan Anda menginformasikan kepada Anda bahwa pihak ketiga
yang merasa menjadi korban truk Anda bermaksud akan bertemu Anda sekitar jam 10 pagi
ini. Bawahan Anda tersebut memberitahukan Anda bahwa pihak ketiga tersebut marah-
marah dan bernada tinggi di telepon kemarin sore.

Pertanyaannya:
1. Bagaimana cara Anda menghadapi pihak ketiga yang sebentar lagi akan datang
menemui Anda, yang kemungkinan akan marah-marah?
2. Dokumen apa saja yang Anda butuhkan dari pihak ketiga?
3. Buatlah contoh draft surat pernyataan yang menyatakan bahwa pihak ketiga
menempuh jalan damai dan kekeluargaan atas kecelakaan yang terjadi dan pihak
ketiga tidak akan menuntut perusahaan dan driver dikemudian hari baik secara
perdata maupun pidana?

9. BAGAIMANA CARA MENGELOLA REPORTING (LAPORAN KINERJA)

Kemampuan Anda untuk mengelola kinerja Logistik dan Transportasi Arus barang
(Produktivitas Aset dan Efisiensi Biaya) harus sejalan dengan kemampuan Anda untuk
memproses dan menganalisa data menjadi informasi yang berguna untuk team kerja Anda.
Tanpa kemampuan yang mencukupi dalam memberikan informasi berguna mengenai
kinerja departemen maka Anda akan kesulitan dalam men-sinergikan pekerjaan secara
bersama-sama dalam satu team kerja yang solid dan kuat. Informasi yang akurat yang Anda
sampaikan kepada team kerja Anda secara baik dan waktu yang tepat akan men-trigger
mereka untuk melakukan sesuatu lebih fokus lagi dan meningkatkan kinerja efisiensi logistik
dan transportasi arus barang dan efisiensi biaya mendekati target yang Anda sampaikan
diawal.

140
Sangatlah penting bagi Anda untuk dapat mengolah data yang ada menjadi bahan bakar
(informasi) yang berguna bagi team kerja Anda untuk tindakan kerja detail selanjutnya
sebagai tindakan koreksi jika kinerja hari ini masih jauh dari memuaskan.

Grafik 4. Ilustrasi Target versus Kinerja dalam periode satu tahun

Setidaknya ada 5 bagian yang perlu dilaporkan pada Rapat Kerja Bulanan, Per Tiga Bulan,
Per 6 Bulan dan Per Tahunnya;
1. ID, status dan posisi Aset dan Alat Transportasi
2. Kinerja Efisiensi Alat Transportasi dan Peralatan Angkut lainnya.
3. Kinerja Efisiensi Biaya Alat Transportasi
4. Kinerja Perawatan dan Kebersihan Alat Transportasi
5. Kinerja Laporan Merah (Red Report)

1. ID, Status dan Posisi Aset adalah database mengenai ID Aset, Status Aset (break
down atau ready) dan Posisi Aset sebagai database yang selalu update.
2. Kinerja Efisiensi Aset terdiri dari efisiensi kinerja truk dan driver, dan efisiensi kinerja
peralatan lainnya jika ada pada kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang.
3. Efisiensi Biaya terdiri dari efisiensi biaya konsumsi Aset yang terdiri dari truk, driver
dan peralatan lainnya. Efisiensi biaya truk seperti efisiensi biaya BBM, Ban dan
retribusi. Efisiensi biaya driver seperti efisiensi biaya overtime.
4. Kinerja Maintenance dan Kebersihan terdiri dari service dan ganti oli tepat waktu,
dan kinerja kebersihan truk.
5. Kinerja Laporan Merah (Red Report) adalah laporan dari keadaan khusus yang tidak
diharapkan yang sudah terjadi seperti kecelakaan kerja dan truk, komplain dari
customer, driver tertidur diproyek,penyalah-gunaan solar dan ban, berhenti dijalan
untuk waktu yang lama dan lain sebagainya.

141
Penjelasan lebih lanjut mengenai bagaimana menyiapkan laporan kinerja Logistik dan
Transportasi Arus Barang disampaikan pada Bab Tiga berikut setelah Bab ini.

STUDI KASUS No. 35


Dalam laporan bulanan yang disiapkan oleh team kerja Anda menunjukkan perbedaan
kapasitas angkut truk beton secara rata-rata dari masing – masing batching plant.
1. Kapasitas angkut (load size) batching plant A rata-rata adalah 6.2 m3 per load atau
per tripnya dengan total volume 18.500 m3 bulan ini.
2. Kapasitas angkut (load size) batching plant B rata-rata adalah 6,8 m3 per load atau
per tripnya dengan total volume 12.000 m3 bulan ini.

Anda diminta untuk menganalisis penghematan biaya dan penghematan trip (trip efficiency)
jika batching plant A dapat meningkatkan kapasitas angkutnya (load size) nya seperti
batching plant B.

Pertanyaan adalah:
1. Hitunglah penghematan ritasi ideal yang bisa didapat oleh batching plant A jika
kapasitas muat (load size) rata-rata truk beton di batching plant A dapat ditingkatkan
seperti kapasitas muat di batching plant B?
2. Berapa banyak penghematan biaya secara kasar yang bisa peroleh oleh batching
plant A jika kapasitas muat batching plant A dapat ditingkatkan seperti kapasitas
muat batching plant B?
3. Bagaimana cara Anda menyampaikan permasalahan ini kepada pihak terkait;
supervisor plant, dispatcher dan pihak terkait lainnya sebagai tindakan korektif yang
harus dilakukan oleh seluruh batching plant yang ada diperusahan?

10. BAGAIMANA CARA MENGELOLA ACTION/ TINDAKANANDA


Ada pekerjaan harian yang tidak langsung mengarah kepada sasaran dan target kerja yang
sudah Anda rencanakan diawal hari tetapi jika pekerjaan itu tidak Anda selesaikan dengan
baik maka hal itu akan mengganggu kelancaran kegiatan operasional Logistik dan
Transportasi Arus Barang Anda.

Kegiatan harian yang tidak langsung mengarah kepada sasarandan target kerja Anda ini
sangat banyak sekali ragamnya dan bisa memakan waktu seluruh hari Anda jika Anda tidak
mencermatinya secara seksama dan agar dapat menyelesaikannya secara baik dan
bijakasana.

Hal – hal yang menjadi kegiatan harian yang tidak diundang itu antara lain adalah seperti:
1. Apa yang dapat Anda lakukan jika salah satu isteri driver truk Anda datang ke kantor
Anda secara tiba-tiba? Dia menangis karena suaminya sudah dua bulan tidak pulang
kerumah dan tidak memberikan uang dan nafkah hidupnya?
2. Apa yang dapat Anda lakukan jika ada polisi yang datang ke kantor Anda dan ingin
bertemu dengan Anda?

142
3. Apa yang dapat Anda lakukan jika salah satu driver truk Anda datang ke kantor Anda
untuk meminjam uang kepada Anda karena dia punya masalah keuangan karena
anaknya baru saja keluar dari rumah sakit dan kehabisan biaya dan ia kepikiran terus
saat mengemudi truk katanya ?
4. Apa yang Anda lakukan jika seseorang dari departemen lain memberitahu Anda
bahwa dua dari driver truk Anda sedang berdebat serius menjurus perkelahian satu
sama lain di halaman belakang batching plant sementara Anda sedang berada
diruang kerja Anda mengerjakan analisa data cost per m3 yang sedang ditunggu oleh
Atasan Anda?
5. Apa yang dapat Anda lakukan jika dua driver Anda datang kepada Anda dengan
beberapa argumen mengenai pekerjaan dan meminta Anda untuk merelainya?
6. Apa yang dapat Anda lakukan jika salah satu pimpinan proyek yang sedang berjalan
memanggil Anda untuk mengunjungi proyek karena ada perilaku yang tidak
menyenangkan yang dilakukan oleh driver Anda di proyek?
7. Apa yang Anda lakukan jika bawahan Anda memberitahu Anda bahwa salah satu
operator forklift Anda menjatuhkan salah satu barang titipan customeryang
mengakibatkan kerusakan barang tersebut ?
8. Apa yang Anda lakukan jika empat truk beton Anda terkenapaku dan ban kempes di
lokasi proyek?
9. Apa yang Anda lakukan jika orang asing memukul driver truk beton Anda dan
menahan truk beton Anda dan meminta Anda untuk datang ?

Hal-hal di atas, saya disebut sebagai aktivitas harian yang tidak diundang tetapi harus
ditangani untuk kelancaran kegiatan operasional Logistik dan Transportasi Arus Barang.

Gambar 37. Seorang manager sedang membaca laporan kinerja

Bagaimanacara Andamengeloladan menangani pekerjaan harian yang tidak direncanakan


dan tidak diundang itu akan merefleksikan kebijaksanaan Anda dalam menanganinya dan

143
orang–orang disekitar Anda akan menghargai cara Anda menangani kegiatan harian yang
tidak diundang itu didalam waktu Anda yang berharga.

STUDI KASUS No. 36


Dengan mengambilsalah satu kegiatandi atas padanomor 9tentangorang
asingmemukuldriverAnda di jalandan menahan truk Anda dan meminta pengurusnya atau
Andauntuk datang?

Pertanyaannya adalah:
Apa yang bisa Anda lakukan dengan kejadian tersebut diatas?

144
RINGKASAN BAB II
Ada 10 konsep dasar bagaimana cara mengelola Logistik dan Transportasi Arus Barang yang
diuraikan dalam Bab dua tersebut diatas yang diambil dari pengalaman Penulis dalam
mengelola Logistik dan Transportasi Arus Barang di perusahaan logistik dan transportasi
angkutan beton siap saji (readymix concrete) dan itu cukup mewakili kompleksitas pada
pengelolaan Logistik dan Transportasi Arus Barang. Anda dapat menentukan sendiriskala
prioritas kompleksitas dalam mengelola Logistik dan Transportasi Arus Barangdalam praktek
dan pengalaman yang Anda ambil dilapangan dan dari 10 konsep dasar yang Penulis sajikan
diatas dapat menjadi rujukan bagi para pembaca untuk mengelola Logistik dan Transportasi
Arus Barang, dan setidaknya rumusan tersebutyang Penulis uraikandiatas bisa menjadi
panduan Anda saat ini sebelum Anda menemukan rumusan lain.

10 konsep dasar bagaimana cara mengelola Logistik dan Transportasi Arus Barang yang
Penulis uraikan tersebut diatas saling terkait satu sama lain. Tidak mungkin untuk
meningkatkan efisiensi unit tanpa mengelola distribusi alat transportasi arus barang yang
baik atau juga distribusi Operator Unit antar cabang. Dan juga tidak mungkin untuk
meningkatkan efisiensi Alat Transportasi tanpa meningkatkan kinerja Perawatan unit dan
kebersihannya. Untuk menyederhanakan 10 konsep dasar tentang bagaimana cara
mengelola Logistik dan Transportasi Arus Barang ini Penulis menyebutnya dengan Medote
EDOPIPDERA (Efisiensi, Distribusi, Operator, Perawatan, Induksi, Pelayanan, Database,
Emergency Response, Reporting and Action).

Kesederhanaan dalam kompleksitas untuk mengelola kegiatan Logistik dan Transportasi


Arus Barang menjadi rangkaian terpadu yang saling mendukung satu sama lain untuk tujuan
meningkatkan kinerja pekerjaan kita pada akhirnya. Bab selanjutnya Penulis akan
membahas bagaimana cara menyiapkan Laporan kinerja Logistik dan Transportasi Arus
Barang sebagai bentuk Laporan Kinerja dan Pertanggung-Jawaban Anda sebagai Kepala
Departemen Logistik dan Transportasi Arus Barang.

Tabel 19. Metode EDOPIPDERA: Metode cara mengelola Logistik dan Transportasi Arus Barang

145
BAB III

BAGAIMANACARAMENYIAPKAN LAPORANKINERJA
LOGISTIK DAN TRANSPORTASI ARUS BARANG
Ada 5 indikator kunci sistem laporan pertanggung-jawaban kinerja manajemen Logistik dan
Transportasi Arus Barang :
1. Laporan Database Alat Transportasi dan Aset lainnya
2. Laporan Efisiensi Aset(warehouse, equipments and driver efficiencies)
3. Laporan Efisiensi Biaya (Cost Efficiency)
4. Laporan Perawatan Aset (Downtime of equipments in percentages & Cleanness)
5. Laporan Merah (Red Report) keadaan yang tidak diinginkan.

1. DATABASE ASET
Pada pengalaman Penulis sebagai praktisi sebelumnya, Laporan database Aset selalu
diminta oleh manajemen perusahaan setiap bulannya dalam bentuk Equipment and Fleet
List Report.
Laporan ini berisi mengenai data equipment dan jumlah kendaraan yang ada update pada
tanggal tersebut dengan menyebutkan ID nya, statusnya, ready &available atau dalam
break-down (dalam perbaikan) atau sold (terjual), atau scrap dan posisi keberadaan Aset
tersebut.
Umumnya laporan database Aset terintegrasi dengan Laporan-Laporan lainnya diseluruh
departemen jika perusahaan sudah menggunakan pemograman ERP (Enterprice Research
Planning) dan SAP (System Application and Product in data processing).

2. LAPORAN EFISIENSI ASSET


Asset efficiency adalah laporan yang umumnya disajikan pada halaman pertama untuk
melihat kinerja Aset dalam produktivitas Logistik dan Transportasi Arus Barang. Untuk truk
dapat diukur kinerja hariannya. Kinerja truck efficiency ini diukur dalam volume yang
dihasilkan dalam periode tertentu.
ASETEfficiencydibagi menjadi duakategori:
1. TruckEfficiency
2. Driver Efficiency

1. Truck Efficiency dibagi menjadi tiga sub kategori:


1.1. Trip Efficiency (Trip per Truck per Day).
1.2. Average Load size ( m3 per Truck per Batching Plant )
1.3. Volume Efficiency (m3per Truck per Month )

2. Driver Efficiency dibagi menjadi 2 sub kategori yakni;


2.1. Trip Efficiency per driver
2.2. Kinerja kehadiran driver

146
1. LAPORAN TRUCK EFFICIENCY
1.1. TRIP EFFICIENCY (Trip per Truck per Day)
Laporan kinerja truck dalam Trip Efficiency per hari dalam periode tertentu dalam ilustrasi
sebagai berikut:

Grafik 5. Ilustrasi Trip Efficiency

Pada gambar 3.1 dapat dilihat;


1. Grafik merahadalah kinerja Trip Efficiency batching plant bawah 2,5 Trip per hari.
2. Grafik kuning adalah kinerja Trip Efficiency batching plant diatas 2,5 trip per hari
tetapi dibawah 3 trip per harinya.
3. Grafik hijau adalah Trip Efficiency batching plant diatas 3 trip per hari tetapi dibawah
3,5 trip per harinya.
4. Grafik biru adalah Trip Efficiency batching plant diatas 3,5 trip per harinya.

1.2. AVERAGE LOAD SIZE ( m3 per Truck per Batching Plant )


Kinerja average load size m3 per Truck per Batching Plant dalam ilustrasi seperti tersebut
dibawah ini:

147
G
rafik 8.Ilustrasi Average load size per batching plant

Laporan kinerja average load size biasanya disajikan setiap minggu dan setiap bulan untuk
memantau efisiensi load size pada masing – masing batching plant.

Pemantauan average load size adalah dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas muat
maksimum yang masih bisa diusahakan pada setiap tripnya sehingga bisa menghemat trip
secara keseluruhan yang pada akhirnya dapat menghemat biaya operational ( biaya
produksi, biaya bahan bakar, biaya ban, biaya retribusi, overtime dan lain sebagainya ).

Sebagai contoh: Dari seluruh batching plant dihasilkan volume secara rata-rata sebesar
6.000 m3 per hari. Rata-rata load size dari seluruh batching plant adalah 6.35 m3 per load.
Kapasitas muat maksimum adalah 7 m3 per load.
6.000 m3 / 6.35 m3 = 945 Trip secara aktual.
6.000 m3 / 7.00 m3 = 857 Trip seharusnya jika kapasitas muat maksimum dilakukan.
Selisih Trip = 88 trip per hari.
88 trip x 7 m3 = 616 m3 adalah potensi volume yang masih bisa dikejar jika kapasitas muat
maksimum diperoleh. Dan 88 trip yang seharusnya tidak terjadi dapat meminimalkan resiko
yang mungkinn terjadi selama dalam pengiriman beton ke proyek dan juga penghematan
operational truk beton pada biaya solar, ban, overtime dan biaya lainnya.

148
1.3. VOLUME EFFICIENCY ( m3 per truck per bulan )
Laporan volume per truk per bulan dalam ilustrasi adalah seperti tersebut dibawah ini:

Grafik 9. Ilustrasi GrafikVolume Efficiency per wilayah

Laporan kinerja volume per truk per bulan biasanya untuk membandingkan efisiensi truk di
satu daerah dengan daerah lain, katakan daerah Jawa Barat dengan dareah Jawa Tengah
dan JawaTimur.

Gambar tersebut diatas menunjukkan efisiensi truk di wilayah satu ( region 1 ) lebih baik
dari wilayah dua dan tiga. Dan daerah dua adalah yang terendah. Berdasarkan laporan
kinerja volume efficiency pe wilayah tersebut diatas maka manajemen bisa mengambil
tindakan bijaksana untuk mengalokasikan jumlah truk dari wilayah dua untuk mendukung ke
wilayah satu. Di sisi lain manajemen juga dapat memberikan pertanyaan untuk wilayah dua;
Apakah rendahnya volume diwilayah dua itu disebabkan karena kebijakan harga atau
masalah lain?

1.4. LAPORAN OPERATOR EFFICIENCY


Driver efficiency dibagi menjadi dua sub kategori yakni;
1. Trip Efficiency per Operator
2. Kinerja Kehadiran Operator

Operator efficiency adalah kinerja Operator yang diukur dari tingkat ritasi ( trip ) yang
diperoleh pada masing – masing driver untuk kurun waktu periode tertentu seperti
mingguan dan bulanan.

149
Dan dalam kasus khusus itu bisa dipantau setiap hari jika diperlukan.

1.5. TRIP EFFICIENCY PER OPERATOR


Laporan Trip Efficiency per Operator yang malas dalam ritaasi dapat dilihat pada statistik
dalam ilustrasi tersebut dibawah ini:

Grafik 10. Statistik driver malas ritasinya pada setiap bathcing plant.

1.6. KINERJA KEHADIRAN OPERATOR


Kinerja kehadiran Operator harus dilaporkan karena hilangnya jam kerja karena
ketidakhadiran dari beberapa Operator dan itu adalah jauh dari semangat mengejar
produktivitas tinggi.

Jika LTI (Loss Time Injury ) dihitung dan dilaporkan setiap bulan oleh departemen Safety
karena hilangnya jam kerja akibat kecelakaan kerja maka sudah semestinya juga Loss Time
Absenteeism dihitung dan dilaporkan karena tingkat kehadiran driver yang buruk.

Jam kerja yang produktifyang hilang karena ketidakhadiran Operator, Absen without
permission (A–P) harusdikelola dengan baik sehingga dapat dikurangi hingga angka
seminimal mungkin.

Dalam ilustrasi dibawah ini dapat dilihat tingkat A – P driver yang cukup tinggi.

150
Tabel 19. Kinerja Absensi Driver

3. LAPORAN EFISIENSI BIAYA (COST EFFICIENCY)


Ada 3kategori cost efficiency yang dapat dilaporkan dalam operational cost truk beton
yakni;
1. Cost efficiency solar
2. Cost efficiency ban
3. Cost efficiency overtime ( lembur )

Anda dapat menyajikan cost efficiency lainnya dalam operational truk beton jika diperlukan
seperti cost efficiency retribusi, pengeboran molen truk beton dan lain sebagainya.

3.1. LAPORAN EFISIENSI BIAYA SOLAR


Kinerjaefisiensi biaya BBMdilaporkan sebagaikilometerper literdanliterperm3.
Laporan kinerja BBM seperti yang ditunjukkan dalam statistikdibawah ini:

151
Grafik 11. Statistik fuel efficiency

Gambar tersebut diatas menunjukkan kinerja:


1. Kilometer per liter tinggi dan liter per m3 rendah adalah baik seperti yang
ditunjukkan pada titik hijau.
2. Kilometer per liter rendah dan liter per m3 tinggi adalah buruk seperti yang
ditunjukkan pada titik merah.

3.2. LAPORAN EFISIENSI BIAYA BAN


Efisiensi ban diukur dengan biaya ban per kilometer dan biaya ban per m3.
Usia pakai ban truk beton kurang-lebih 30.000 km per ban dan jika dibandingkan dengan
pemakaian solar truk yang hanya +/- 2 km per liter maka usia konsumsi ban jauh lebih lama
dibanding usia konsumsi solar tetapi karena dalam 1 unit truk terpasang 10 unit ban dan
jumlah truk yang berjumlah 600 unit atau 6.000 unit ban terpasang maka konsumsi biaya
ban menjadi sangat tinggi dan boleh dikatakan sebagai fast moving spare-part.

Ilustrasi dari ban sebagai fast moving spare-part adalah sebagai berikut:
Jika waktu umur ban adalah 30.000 km dan rata-rata jarak tempuh perjalanan 25 km per
tripnya dan sehari rata-rata memperoleh 2,5 trip selama 25 hari per bulan maka
perhitungannya sebagai berikut:
25 km x 2,5 trip x 25 hari kerja = 1.563 km per bulan.
30.000 km / 1.563 km = 19 bulan. atau sekitar 1,5 tahun untuk usia pakai ban ( umur ban ).
Jika armada truk beton berjumlah 600 maka ada 6.000 unit ban terpasang di truk beton.
6.000 unit ban / 19 bulan = 315 unit bandibutuhkan per bulan ( hanya ilustrasi ).

152
Untuk mengukur biaya ban per kilometer:
Harga ban: +/- Rp. 2,500,000.- untuk jarak tempuh 30.000 km = Rp. 83 per kilometer.
Jika dalam satu truk mengkonsumsi 1.563 km per bulan dan mendapat Volume 400 m3 per
bulannya maka perhitungannya adalah sebagai berikut:
10 unit ban x Rp. 83 x 1.563 km / 400 m3 = Rp. 3.243 biaya ban per m3 nya.
Jadi, jumlah Rp. 3.243, - sebagai target biaya ban per kilometer.

Laporan dari biaya ban per m3 dalam ilustrasi:

Grafik 12. Statistik Biaya Pemakaian Ban per m3

3.3. LAPORAN EFISIENSI BIAYA SOLAR


Laporan kinerja biaya lembur tidak hanya untuk mengukur efisiensi biaya lembur tetapi juga
untuk mengurangi angka kecelakaan karena jam kerja yang panjang akan menimbulkan
kelelahan dan tingkat resiko kecelakaan kerja menjadi tinggi dibanding jam kerja normal 8
jam per hari.

Laporan kinerja lembur dibagi menjadi dua kategori:


1. Laporan kinerja Lembur per batching plant
2. Laporan kinerja Lembur per driver driver per batching plant.

Laporan kinerja lembur diukur darijam lembur yang dibayar dibagi volume yang dihasilkan.
Overtime paid/ m3seperti dalam ilustrasi tersebut dibawah ini:

153
Tabel 20. Ilustrasi biaya lembur, overtime paid per m3 per batching plant

Lembur di hari libur lebih mahal daripada hari biasa.


Perhitungan Lembur hari biasa; 1 jam pertama, 1 jam x 1.5 dan jam berikutnya 1 jam x 2.
Perhitungan Lembur hari libur; 7 jam pertama x 2, jam ke-3 x 3 dan untuk jam ke-4 dan
seterusnya x 4.

Itulah sebabnya semua driver telah memahami bahwa lembur di hari libur bisa
mendapatkan uang besar yang sangat besar. Dalam satu hari libur, kerja bisa dibayar
mencapai lebih dari satu x gaji pokoknya. Driver memiliki jargon lembur: Target minimal
lembur dihari libur adalah 1.3.4.Ini berarti, minimal jumlah angka belakang yakni mencapai
empat atau lebih.
Itulah mengapa ada driver bisa mendapat uang lembur lebih dari dua kali lipat dari gaji
mereka jika mereka datang 4 kali dalam hari libur per bulannya, setiap hari Minggu mereka
datang. Di sisi lain mereka tidak datang untuk bekerja di hari biasa. Manajemen perusahaan
tidak bahagia mendengar itu!

4. LAPORAN PERAWATAN ASET (Downtime of Equipments)


Ada dua jenis kinerja maintenance yang umum dilaporkan yakni:
1. Laporan kinerja service berkala
2. Laporan kinerja kebersihan truck dan Aset lainnya

4.1. LAPORAN KINERJA PERAWATAN BERKALA ALAT TRANSPORTASI


Laporan kinerja service berkala adalah untuk memastikan bahwa semua kendaraan truk dan
peralatan lainnya seperti forklift dan loader telah dilakukan service berkala secara rutin dan
tepat waktu. Dan juga untuk menghitung keterlambatan service berkala masing – masing
truk apakah masih dalam batas teloransi ataukah perlu perbaikan kinerja jadwal service

154
tepat waktu. Tujuannya adalah untuk menghindari adanya permasalahan pada mesin truk
dan peralatan lainnya karena terlambatnya jadwal service berkala.

Laporan kinerja service berkala dalam ilustrasi seperti tersebut dibawah ini:

Tabel 21. Laporan kinerja service berkala kendaraan

4.2. LAPORAN KINERJA KEBERSIHAN ALAT TRANSPORTASI


Kinerja kebersihan truk disajikan untuk memastikan bahwa semua truk yang ada bersih
guna menjaga dan mempertahankan citraperusahaan dan menjadi iklan berjalan yang
paling efektif.

155
Grafik 13. Statitik kebersihan kendaraan disalah satu batching plant

5. LAPORAN MERAH (RED REPORT) Keadaan yg tidak diharapkan


Laporan kinerja merah adalah laporan mengenai keadaan yang tidak diharapkan tetapi
terjadi, seperti kecelakaan kerja, truk accident, Storing masalah mesin truk mati saat
pengiriman, Engine off selama pengiriman, 2nd unloading, illicit concrete, penyimpangan
jalur dan lain sebagainya.

Laporan kinerja merah ( Red Report ) dalam ilustrasi adalah seperti tersebut dibawah ini:

Tabel 20. Laporan kinerja merah red report dari 2nd unloading

STUDI KASUS No. 37


Dalam sebuah rapat bulanan, pimpinan Anda meminta Anda sebagai kepala departemen
Logistik dan Transportasi Beton Siap Saji untuk memasukkan parameter KPI dari laporan
kinerja yang anda buat setiap bulannya. Laporan kinerja departemen Anda antara lain
adalah; Efisiensi unit, Distribusi Unit, Kompetensi Operator, Perawatan Unit, Induksi dan
Pelatihan, Tingkat Pelayanan dan Komplain Pelanggan, Tingkat Kecelakaan dan Insiden Kerja
serta Penghematan Biaya.

Pertanyaannya adalah:
Buatlah tabel seperti contoh tersebut dibawah ini dan diisi secara ilustratif yang
menggambarkan parameter KPI yang seharusnya dan keadaan aktualnya.

156
Laporan kinerja dept. Logistik dan Transportasi, periode bulan .............., tahun ................
Parameter
No. Kinerja Aktual Keterangan
KPI/ Target
1 Efisiensi Unit, on average

2 Distribusi Unit, on average

3 Kompetensi Operator Bersertifikasi

4 Tingkat Availability Unit, on average

5 Jumlah Induksi (TBM) dan Pelatihan

6 Jumlah Komplain Pelanggan


Angka Kecelakaan Kerja; Property
7
Damage, MTI, LTI, Fatality
Efisiensi BBM; km/ liter dan liter/m3
8
on average
Efisensi Pemakaian Ban; cost per km
9
on average
Efisiensi Overtime; Overtime paid
10 per m3, on average

11 Jumlah kunjungan ke depo/ cabang

12 Red Report Zero report

Tabel 21. Tabel Kinerja dept. Logistik dan Transportasi

157
RINGKASAN BAB III
Dengan menggunakan ilustrasi dari kegiatan truk beton sebagai laporan kinerja Logistik dan
Transportasi Arus Barang, Selain adanya Laporan Database Aset juga Ada 4 kategori Laporan
Kinerja Logistik dan Transportasi Arus Barang untuk disampaikan dalam laporan ke
manajemen baik secara mingguan maupun bulanan:
1. Laporan kinerja efisiensi asset ( Asset Efficiency ) antara lain:
a. Truck Efficiency ( trip efficiency, loadsize efficiency, truck efficiency (m3 per
truck per month )
b. Laporan kinerja efisiensi biaya ( Cost Efficiency ) antara lain: Biaya solar, biaya
ban, biaya overtime dan biaya operational lainnya.
c. Laporan kinerja perawatan Peralatan (Downtime of Equipments and
Cleannness)
2. Laporan kinerja merah ( Red Report ) antara lain: kecelakaan kerja, truk accident, 2nd
un loading, engine off, illicit concrete, dan laporan kinerja lainnya yang rendah dan
sangat tidak memuaskan yang perlu mendapat perhatian khusus.

Gambar 38.. Laporan kinerja Logistik dan Transportasi Arus Barang

158
BAB IV

BAGAIMANA CARA MENGELOLA PROGRAM PENGURANGAN


BIAYA( COST REDUCTION PROGRAM )

Tujuan dari Program Pengurangan Biaya ( Cost Reduction Program ) adalah untuk daya saing
harga jasa Logistik dan Transportasi Arus Barang dipasar serta menjadi pemimpin pasar.

Ada 2 tantangan dalam menerapkan Cost Reduction Program yakni, mempertahankan


Kinerja Safety yang tetap harus terjaga baik seperti Zero Accident dan Based Behavior
Safety, dan suasana kondusif seluruh jajaran manajemen dan pekerja perusahaan.

Untuk dapat mengelola Program Pengurangan Biaya, pertama-tama harus diketahui


terlebih-dahulu macam-macam biaya dalam kegiatan operasional Logistik dan Transportasi
Arus Barang dan dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar yakni, Biaya Operasional dan
Biaya Pengelolaan.

Biaya Operasioal adalah biaya variabel (variable cost) yang terkait langsung dengan tinggi –
rendahnya kegiatan operasional Logistik dan Transportasi Arus Barang. Sedangkan Biaya
Pengelolaan adalah biaya tetap (fixed cost) yang tidak terkait langsung dengan tinggi –
rendahnya kegiatan operasional Logistik dan Transportasi Arus Barang.

Biaya Operasional Logistik dan Transportasi Arus Barang seperti antara lain; Biaya
Operasional Transportasi/ Pengiriman, Biaya Operasional Gudang, Biaya BBM, Biaya Ban,
Biaya Perawatandan Perbaikan Kendaraan dan Peralatan lainnya.

Biaya Pengelolaan Kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang seperti antara laibn; Biaya
tenaga kerja pendukung (supporting staff), biaya umum kantor pusat dan biaya lainnya yang
tidak terkait langsung dengan tinggi – rendahnya kegiatan operasional Logistik dan
Transportasi Arus Barang.

Jenis biaya variabel antara lain:


1. Biaya BBM untuk truk dan peralatan lainnya.
2. Biaya ban
3. Biaya retribusi
4. Biaya overtime
5. Biaya Perawatan dan Perbaikan truk dan peralatan lainnya.
6. Biaya variabel lainnya yang dipengaruhi oleh tinggi - rendahnya kegiatan operasional
Logistik dan Transportasi Arus Barang.
Jenis biaya tetap antara lain;
1. Biaya Tenaga Kerja, staff dan manajemen perusahaan.
2. Biaya Pajak kendararaan dan peralatan serta aset lainnya.

159
3. Biaya Asuransi Aset perusahaan.
4. Biaya Utilitas kantor seperti biaya listrik, air dan telephon.
5. Biaya tetap lainnya yangt tidak dipengaruhi oleh tinggi – rendahnya kegiatan
operasional Logistik dan Transportasi Arus Barang.

Menurut Nugraha, et al., (2016), dikatakan bahwa kualitas sumber daya manusia
berpengaruh langsung terhadap kelancaran pengiriman barang. Semakin tinggi kualitas
sumber daya manusia pada pusat distribusi pada PT. Gramedia Asri Media, yang berlokasi di
Cakung Jakarta Timur, semakin tinggi pula tingkat kelancaran pengiriman barang ke gerai-
gerai buku Gramedia. Juga dikatakan kualitas sumber daya manusia juga berpengaruh
langsung terhadap biaya logistik. Semakin tinggi kualitas sumber daya manusia pada pusat
distribusi PT. Gramedia Asri Media, semakin rendah pula biaya logistik yang dibutuhkan. 36

Unsur kualitas sumber daya manusia bukan satu-satunya yang membuat rendah biaya
logistik tetapi beberapa unsur lain juga mempengaruhi tinggi-rendahnya biaya logistik
antara lain; cost control, cost leadership, dan pendekatan holistik kemanusiaan sertaupaya
pemberian penghargaan/ award dalam rangka memotivasi sumber daya manusia dalam
semangat cost reduction program.

Pada Bab IV ini Penulis membahas tentang program pengurangan biaya untuk biaya Logistik
dan Transportasi Arus Barang untuk Biaya BBM, Biaya Ban, Biaya Lembur dan Biaya
Retribusi.

Gambar 39. Ilustrasi pengurangan biaya

Ada 6 langkah yang harus dilaksanakan dalam implementasi Program Pengurangan Biaya
Logistik dan Transportasi Arus Barang menurut pengalaman Penulis yakni;
1. Membentuk komite dan sub komite Program Pengurangan Biaya untuk jenis biaya
yang akan Anda rencanakan untuk dikurangi.

36Jurnal Manajemen Transportasi& Logistik – Vol. 03 No. 02, Juli 2016 Sekolah Tinggi Manajemen Transportasi
Trisaksi tentang Biaya Logistik dan Kelancaran Pengiriman Barang Pada Gerai Buku

160
2. Menentukan Tolok Ukur (parameter) biaya seperti parameter biaya BBM dalam
kilometer per liter dan liter per m3. Dan menetapkan target yang realistis untuk
dicapai pada parameter tersebut dari keadaan saat ini dan keadaan yang akan
dicapai.
3. Membuat job description khusus dan tanggung-jawabnya sebagai turunan dari job
description yang sudah ada kepada para anggota komite yang terlibat dan SOP serta
melatih mereka dalam proses instruksi kerja khusus tersebut.
4. Mengevaluasi kemajuan Program Pengurangan Biaya secara rutin antara parameter
target dengan biaya yang sedang berjalan dengan para anggota komite dalam
pertemuan rutin. Umpan balik (feedback ) dari para anggota komite adalah bagian
dari hal yang sangat penting dalam bentuk sumbang-saran. Jadikan itu sebagai
pertemuan yang aktif dengan mengambil diskusi 2 arah yang hangat untuk
memperoleh cara-cara baru yang terbaik dan bijaksana.
5. Pemberian awarduntuk pencapaian target Program Pengurangan Biaya dengan para
anggota sub komite yang mencapai target dan membuat target pencapaian baru
yang masih realistis untuk dicapai.
6. Lakukan Program Pengurangan Biaya berkelanjutan.

Para anggota komite yang dibentuk untuk Program Pengurangan Biaya terdiri dari orang-
orang yang terlibat dan sejalan dengan kegiatan kerja setiap harinya. Misalnya anggota sub
komiteProgram Pengurangan Biaya BBM terdiri staff Procurement BBM, staff Admin data
input solar, Kepala Pengemudi, Petugas stocktake BBM, Dan Petugas penerimaan BBM dari
supplier.

Biaya yang menjadi target untuk dikurangi harus dibuat sebagai target pengurangan biaya
yang wajar dan realistis. Hal ini dengan mengamati, memeriksa dan menganalisa parameter
biaya tersebut yang saat ini atau aktualnya, statistik biaya tersebut kurun 1 tahun terakhir,
prosedur biaya yang terjadi baik penerimaan maupun pengeluaran, dan isu-isu
permasalahan yang terjadi pada biaya yang menjadi target untuk dikurangi tersebut.

Dalam mengamati, memeriksa dan menganalisa biaya perlu dilakukan survey tingkat
pemakaian biaya tersebut yang wajar. Dan juga memeriksa prosedur dan flowchart kegiatan
dari biaya tersebut apakah SOP, WI dan WS nya sudah lengkap atau belum? Apakah
prosedurnya benar-benar dijalankan seluruhnya atau hanya sebagian saja? Apakah perlu
direvisi prosedur yang sudah ada saat ini? Jadi pertama-tama, Anda harus menganalisis
semua prosedur, flowchart, WI dan WS yang cocok dengan persyaratan standar minimum
manajemen sistem dan Anda harus revisi SOP, WI dan WS jika itu memang diperlukan.
Penetapan target pengurangan biaya dapat dilakukan setelah pengamatan, memeriksa,
survey dan menganalisa biaya yang terjadi.

Anda harus melatih anggota sub komite tentang keterampilan dan komitmen mereka untuk
mencapai target sasaran biaya yang akan dikurangi. Surat pernyataan komitmen harus
dibuat jika diperlukan.

KemudianAnda harus memonitor kemajuan Program Pengurangan Biaya secara berkala


dengan anggota komite dan sub komite yangdibentuk dan berdiskusi secara aktif dengan
para anggota komite mengenai kendala-kendala yang ada dilapangan.

161
Anda bisa merayakan keberhasilan yang dicapai dari Program Pengurangan Biaya tersebut
dan jika itu belum berhasil maka evaluasi kendala yang ada. Cari bottle necknya ada
dimana?

Gambar 40.Ilustrasi penghematan

1. MENGELOLA PENGHEMATAN BIAYA

TIMWOOD
Prinsip dasar dari Penghematan Biaya atau Pengurangan Biaya atau juga lebih dikenal
dengan cost reduction telah disimpulkan oleh Taiichi Ohno sebagai chief engineer pada
Sistem Produksi Toyota di Jepang. Konsep ini dikenal sebagai 7 limbah (seven waste) dan
sangat disayangkan jika ada Praktisi Logistik dan Transportasi Arus Barang tidak tahu
tentang hal ini.

7 limbah tersebut disingkat menjadi TIMWOOD; Transportasi (transportation), Persediaan


(inventory), Gerakan (movement), Waktu tunggu/ jeda (waiting), Kelebihan produksi (over
production), Kelebihan pengolahan (over processing) dan Cacat produksi (defect).37

Idealnya setiap bisnis tidak ada limbah. Jika ada maka harus dihilangkan. Idealnya dalam
bisnis tidak perlu ada transportasi, inventory, movement, waiting, over production, over
processing dan defect.

Prinsip dasar cost reduction juga mengaju pada menghilangkan limbah. Dan dalam Cost
Reduction Logistik dan Transportasi Arus Barang yang dapat dikatakan limbah adalah
sebagai berikut:
1. Transportation/ Pengiriman dan distribusi antar cabang untuk suku cadang, ban,
mutasi kendaraan dan driver, pengiriman PPE dan lain sebagainya.
2. Inventory untuk solar, ban, suku cadang, PPE dan kebutuhan lainnya untuk truk arus
barang dan cadangan berlebih driver. Idle truk dan idle driver juga jenis pemborosan
yang tidak perlu.

37 https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-7waste-dalam-lean-manufacturing

162
3. Movement/ Pergerakan truk yang tidak terkait dengan pengiriman arus barang ke
customer seperti pergerakan truk dari satu cabang ke cabang lain atau dari cabang
ke bengkel luar jika bisa Mekanik luar dipanggil. Driver yang jalan-jalan diarea garasi
cabang sehingga menimbulkan waktu jeda untuk berangkat atau muat berikutnya
atau ban kempes dimana seharusnya sudah berangkat adalah pergerakan
(movement) yang tidak perlu jika bisa diantisipasi dari awal.
4. Waiting/ waktu tunggu seperti akan berangkat keluar garasi karena drivernya tidak
ada ditempat, atau driver tidak ada ditempatnya setelah muat barang selesai, waktu
berhenti istirahat dijalan yang teralu lama, proses bongkar yang lama karena alat
bantu bongkarnya ketinggalan digarasi, dan waktu tunggu dalam antrian untuk
perbaikan dan perawatan truk.
5. Over production/ Kelebihan produksi seperti daya angkut atau beban muatan tidak
maksimal sehingga ritasinya lebih banyak tetapi volume yang dihasilkan sama/ tetap.
6. Over processing/ Kelebihan pengolahan seperti pemakaian suku cadang, solar dan
ban yang boros, overtime yang boros dan biaya – biaya pengolahan lainnny dari jasa
transportasi truk arus barang.
7. Defect/ Cacat seperti storing truk/ truck engine problem selama dalam perjalanan
yang mengakibatkan keterlambatan kirim. Kerusakan barang karena pengepakan
yang tidak terjaga baik.

Hal lain dalam cost reduction adalah mengenai:


1. Harga perolehan
2. dan konsumsi pemakaian.
Sebagai contoh adalah harga perolehan BBM dari supplier. Untuk truk beton menggunakan
BBM solar jenis industri non subsidi. Harga BBM sangat fluktuatif dan terdapat perbedaan
harga BBM dari satu supplier dengan supplier lainnya. Ada beberapa supplier BBM dipasar
seperti Pertamina, AKR, Petronas, Shell dan lain sebagainya. Harga solar selalu berubah
setiap 2 minggu sekali dan itulah sebabnya mengapa Anda dan team kerja Anda harus
memonitor harga BBM dipasaran untuk kebutuhan logistik dan truk Anda. Harga yang
ditawarkan oleh supplier BBM akan sangat tergantung dari kualitas dan jarak kirim dari tanki
supplier ke tanki BBM di pool garasi Anda. Harga perolehan BBM juga bisa Anda tekan lebih
kompetitif lagi dengan memberikan letter of intens kepada supplier yakni surat jaminan
bahwa Anda bermitra untuk membeli BBM darinya selama kurun waktu periode tertentu
tetapi Anda harus waspada jangan sampai supplier BBM mendorong Anda untuk membeli
solar lebih banyak untuk mendapatkan harga yang lebih kompetitif. Itu bukan win – win
solution bagi Anda karena inventori BBM Anda menjadi bertambah yang berarti ada uang
mati disana dan belum lagi biaya tambahan tanki dan pengawasan dari stock solar yang
menumpuk tadi. Anda memberikan letter of intens kepada supplier BBM dan supplier BBM
memberikan jaminan harga yang kompetitif untuk Anda. Itulah yang disebut win – win
solution.

163
Gambar 41. Ilustrasi penghematan BBM

Konsumsi pemakaian BBM untuk truk beton sangat tergantung dari jarak tempuh
pengiriman dan cara pengoperasian truk (economical driving). Konsumsi pemakaian BBM
untuk truk beton yang boros akan mudah dikenali untuk jarak tempuh pengiriman yang jauh
dan cara pengoperasian truk beton hemat BBM. Akan tetapi konsumsi pemakaian BBM solar
untuk truk beton yang boros karena adanya penyimpangan penggunaan BBM oleh driver
tidak mudah dikenali. Pemborosan konsumsi pemakaian BBM solar truk beton karena
adanya penyimpangan penggunaan BBM oleh driver akan mudah dikenali hanya dari
pengalaman dan observasi secara diam – diam di lapangan. Dalam Bab IV saya akan
menyampaikan cost reduction untuk solar, ban, overtime dan retribution. Pembahasan cost
reduction solar saya arahkan lebih banyak pada pemborosan konsumsi pemakaian BBM truk
beton karena adanya penyimpangan penggunaan oleh driver.

164
Gambar 35. Ilustrasi cylce time kendaraan angkut beton

1.1. MENGURANGI WAKTU IDLE SEBELUM BERANGKAT, DIJALAN DAN DI TEMPAT


BONGKAR MUAT
Yang harus Anda perhatikan dalam cost reduction transportasi arus barang juga mengenai
idle time pada cycle time truk arus barang yakni; didalam antrian dan waktu muat (loading),
didalam perjalanan, dan waktu antrian dan waktu bongkar (unloading) di Customer.
Umumnya Top management sangat memperhatikan cycle time truk arus barang untuk
melihat truk efficiency apakah dikelola dengan baik atau tidak.

1.1.1. MENGURANGI WAKTU IDLE PADA SAAT ANTRI DAN PROSES LOADING
Beberapa cara cara ditempuh untuk mengurangi waktu idle untuk truk beton
adalah pada saat antri loading dan proses loading dan slump stand antara lain:
1. Garis parkir yang dibuat teratur berurutan, parkir nomor satu keluar nomor
satu, first in first out (FIFO) atau menggunakan kartu kedatangan dimana
yang datang pertama di pos satpam batching plant dari proyek akan
mendapat prioritas muat pertama setelah seluruh antrian truk beton yang
loading pertama kali sudah selesai. Dan begitu seterusnya.
2. Disediakan ruang tunggu driver yang dekat dengan proses loading dan
dilarang driver jalan-jalan dalam kurun waktu tunggu loading kecuali pada
jam istirahat.
3. Jam kehadiran driver mengikuti jadwal kebutuhan pengecoran proyek.
4. Menghapus slump stand di batching plant

165
5. Satpam proaktif lebih sigap dan cepat memberikan segel sebelum
keberangkatan dan memeriksa docket pengiriman dan mencatat dalam buku
logbook satpam.
6. Memberikan jalur khusus di batching plant untuk jalur keberangkatan truk
beton setelah loading. Artinya tidak ada lalu lalang kendaraan lain atau orang
menyebrang dijalur keberangkatan truk beton.

1.2.2. MENGURANGIWAKTU IDLE SELAMA PERJALANAN KE PROYEK DAN PULANG


DARI PROYEK
1. Mencari batching plant terdekat ke proyek untuk setiap proses pengiriman
dengan Central Dispatching Unit. Selanjutnya membuat zone batas
pengiriman dan pemetaan setiap proyek untuk pengiriman beton.
2. Membuat peraturan tegas kepada driver bahwa dilarang keras berhenti
selama perjalanan ke proyek dan pulang dari proyek kecuali truknya mogok.
3. Membuat peraturan tegas kepada driver bahwa dilarang keras mematikan
mesin truk beton selama berada dalam proses pengiriman.
1.2.3. MENGURANGI WAKTU IDLE SELAMA WAKTU ANTRI BONGKAR DAN PROSES
BONGKAR
1. Menyediakan chute talang tambahan khusus untuk proyek yang jarak
bongkarnya cukup jauh dari chute talang truk beton standard.
2. Memberikan informasi ke semua proyek bahwa sangat penting proses
bongkar tidak lebih dari setengah jam untuk mendapatkan kualitas terbaik
dari produk beton.
3. Berkoordinasi dengan orang proyek untuk prosedur tanda-terima docket dan
dikonfirmasikan ke driver pengirim sebelum pengiriman dilakukan.
4. Melakukan interval pengiriman truk beton untuk menghindari penumpukan
truk beton di proyek.

Tujuan dari mengurangi waktu idle selama antri loading dan proses loading, dalam
perjalanan pualng-pergi ke proyek dan waktu tunggu bongkar serta proses bongkar adalah
untuk meningkatkan efisiensi truk beton dan sekaligus mengurangi biaya yang timbul karena
waktu tunggu yang lama menyebabkan produktivitas rendah disatu sisi tetapi biaya tetap
dan overtimenya lebih besar dari yang seharusnya.

Tujuan dari cost reduction secara keseluruhan adalah untuk meningkatkan laba perusahaan.
Hal ini dapat dijelaskan oleh grafik seperti sebagai berikut berikut dibawah ini:

166
Grafik 15. Ilustrasi pengurangan biaya akan mengingkatkan laba perusahaan

2. COST REDUCTION PROGRAM


Untukmelaksanakan programpengurangan biayasecara efektif, pertamaAnda perlu
membuatstruktur biaya(cost structure) dan kemudian Anda bagi denganunit produk.
Sebagai contoh misalnya biaya konsumsi solar dalam liter dibagi dengan m3 beton: liter per
m3. Biaya konsumsi ban dibagi dengan m3 beton: cost ban per m3. Dan seterusnya.

Struktur biayaper unit produk(cost structure per m3 ) bisa Andasampaikan kepada team
kerja Anda antara nilai riil saat inidannilai yang seharusnya sebagai acuan target Anda.
Andaharus memastikan team kerja Andatahu; "nilai riil saat ini" dan"nilai yang seharusnya"
sehingga mereka tahuapa yang harus mereka dilakukandanjika mereka belum tahu
bagaimana cara melakukannya maka adalah kewajiban Anda untuk memberitahukan cara
melakukannya.

167
Gambar 43. Cost reduction program structure
Ketikaprogrampengurangan biaya diterapkan dengan baikmaka hal itu akanmenjagadan
mempertahankansecara konstankeunggulan kompetitif harga jasa Logistik dan Transportasi
Arus Barang dipasar. Jika secara konsisten cost reduction program itu diterapkan maka Anda
dapat membuatkepemimpinanhargapasar jasa Logistik dan Transportasi Arus Barang dan
juga kepemimpinan biayas ecara internal(cost leadership).

Cost Reduction Program jika diterapkan secara konsisten dan berkesinambungan maka
secara otomatisakanmeningkatkan baik margin keuntungan perusahaan maupun margin
penjualan jasa Logistik dan Transportasi Arus Barang.

Hal ini dapat dijelaskanpada grafiksebagai berikut:

Grafik 16. Meningkatkan Volume Meningkatkan Laba dengan cost reduction program

168
Cost reduction program yang berkelanjutanakanmembawa Andaberjalandidepankurva
statistik biaya operasional Logistik dan Transportasi Arus Barang dan Ituyang disebut cost
leadership.

Grafik 17. Perbandingan Usaha Menekan Biaya Tanpa Cost Reduction Program vs. Cost Reduction Program

Pertanyaannya adalah mengapa perusahaan tidak membentuk “Cost Reduction


Department” untuk memburu biaya tinggi disetiap celah yang masih bisa dimanajemeni.

Pada perusahaan Transportasi beton siap saji, ada banyak biaya yang terkait dengan
kegiatan logistik dan transportasi beton yang perlu dimanajemeni dengan baik dan perlunya
dibuat cost reduction program untuk mengendalikan biaya-biaya tersebut menjadi wajar
dan efektif seperti:
1. Biaya Operasional transportasi beton seperti BBM, Ban danRetribusi.
2. Biaya Maintenance: Suku cadang, Kebersihan dan pengeboran beton beku dalam
molen, dan perbaikan seperti chassis retak, kabin keropos dsb.
3. Biaya Operasional Driver seperti gaji, lembur, tunjangan-tunjangan, PPE dsb.
4. Biaya Operasional umum seperti telephon, listrik, air, alat tulis dsb.
5. Biaya Transfer truk beton dari satu batching plant ke batching plant lain atau ke
bengkel luar.
6. Biaya akibat Kecelakaan Kerja/ Truck Accident.
7. Biaya Rapat Kerja yang diselenggarakan dikantor pusat dengan mengundang team
kerja dari seluruh batching plant.
8. Biaya surat-surat kendaraan STNK, dan KIR
9. Biaya Pengecatan Ulang truk beton (repainting program)

2.1. COST REDUCTION PROGRAM BBM


Ada sekurang-kurangnya 4 langkah dalam cost reduction program BBM yakni:
1. Mengevaluasi secara regluar harga yang kompetitif semua supplier BBM
setiap dua minggu sekali.
2. Memeriksa penerapan prosedur penerimaan, pengisian dan stocktake BBM.
3. Membuat patokan (benchmark) ratio pemakaian BBM: liter per m3 dan km
per liter yang wajar (seharusnya) sebagai target yang harus dicapai oleh
semua driver.

169
4. Mengawasi dan mencegah penyalah-gunaan BBM dari oknum internal
perusahaan.

Untuk membuat patokan (benchmark) ratio pemakaian BBM yang wajar adalah
dengan mengobservasi ratio pemakaian saat ini (liter per m3 dan km per liter)
dengan hasil survey dan analisis biaya konsumsi BBM berdasarkan jarak tempuh
dan karakteristik proyek dan jalan menuju proyek. Jika hasil survey dan analisis
biaya itu didapat hasil yang jauh lebih kecil dari ratio pemakaian saat ini maka
patokan ratio pemakaian solar itu wajib diumumkan akan tetapi jika hasil survey
dan analisis biaya itu didapat hasil lebih rendah dari ratio pemakaian saat ini
maka gunakan benchmark ratio pemakaian saat ini sebagai target yang harus
dipertahankan akan tetapi hal itu jarang ditemukan dimana ratio pemakaian saat
ini lebih kecil atau sama dengan ratio pemakaian hasil survey dan analisis biaya.
Umumnya yang terjadi adalah kebalikannya.

Survey dan analisis biaya penting dilakukan untuk menghindari perdebatan


dengan para driver dilapangan. Jika jenis truk beton dan tahun pembuatan truk
beton jauh berbeda maka survey dan analisis biaya perlu dilakukan secara
terpisah. Kadang ada driver yang masih protes dengan penetapan patokan ratio
yang Anda sampaikan tetapi jika survey itu dilakukan oleh satu atau dua diantara
driver yang ada dan disaksikan oleh senior drivernya maka perdebatan biasanya
tidak terjadi karena senior driver Anda akan meredam kesalah-pahaman yang
demikian itu.

Jika ada driver mencapai target yang Anda tetapkan maka Anda harus meng-
apresiasinya (reward) dan jika ada driver yang jauh dibawah rata-rata
pencapaian sesama driver lainnya maka Anda wajib menegurnya dan meng-
induksinya baik di batching plantnya maupun dipusat induksi (ruang induksi).
Tetapi jangan sembrono untuk menetapkan target begitu mudah sehingga
mereka dengan enteng dapat mencapai target yang Anda tetapkan atau terlalu
sulit dicapai dan mereka menantang Anda untuk survey ulang dan observasi
ulang.

Cost reduction program haruslah Program berkelanjutan seperti program


pengembangan sumber daya manusia pada umumnya untuk mencari dan
memburu“biaya tinggi” dari kacamata Anda yang diperkirakan masih dapat
ditekan secara rasional.

STUDI KASUS No. 38


Untuk memastikan Anda telah memahami tentang pengendalian BBM maka Atasan Anda
meminta Anda untuk menjelaskan tentang prosedur penerimaan,pengisian dan stocktake
BBM.

Pertanyaannya:
1. Jelaskan langkah-langkah dari prosedur penerimaan BBM dari supplier di batching
plant (pool garasi) ?

170
2. Jelaskan langkah-langkah dari prosedur pengisian BBM solar untuk truk beton
(driver), Wheel Loader (Operator Loader) dan Genset (BPO) ?
3. Jelaskan langkah-langkah dari prosedur stocktake BBM yang dilakukan oleh Petugas
yang ditunjuk setiap pagi ?

2.2. COST REDUCTION PROGRAM BAN


Seperti halnya cost reduction program BBM, cost reduction program ban juga
menggunakan ratio tire per m3 dan cost per kilometer dari ratio aktual saat ini
dan ratio yang seharusnya. Dan untuk menetapkan target "seharusnya" itu
adalah dengan mengukur usia pakai ban dalam jarak tempuh 40.000 km atau 3
tahun per unit ban. Sebagai contoh, jika ratio konsumsi saat ban ini adalah Rp
5.000/ m3 dan berdasarkan analisis jarak tempuh dan usia pakai konsumsi ban
yang wajar adalah Rp 3.000/ m3 dan ratio tersebut Anda tetapkan sebagai target
yang harus dicapai maka cost reduction program harus bergerak dari titik Rp
5.000/ m3 untuk menuju Rp 3.000/ m3 dalam waktu 1 tahun misalnya.

Gambar 44. Semangat cost reduction program ban

Ada sekurangnya 5 langkah cost reduction program ban yakni:


1. Evaluasi harga yang kompetitif ban sesuai usia pakai ban diantara pemasok
yang ada.
2. Memeriksa dan merevisi jika perlu prosedur ban; Ban Baru dan Ban
Vulkanisir;
- Prosedur Ban Baru (prosedur Pembelian, penerimaan ban dari pemasok,
pendistribusian ke batching plant, Penggantian ban baru di batching plant,
dan prosedur stock take ban original).
- Prosedur Ban Vulkanisir (Prosedur pemilihan Casing oleh supplier
vulkanisir, Prosedur penerimaan ban vulkanisir jadi dari supplier ban
vulkanisir, Prosedur pendistribusian ban vulkanisir ke batching plant,

171
Prosedur penggantian ban vulkanisir di batching plant dan Prosedur
stocktake ban vulkanisir).
- Pisahkan laporan stoktake Ban antara ban Original dan Ban Vulkanisir.
3. Membuat patokan ratio pemakaian Ban: Cost per kilometer dan Cost per m3
secara kumulatif dari semua batching plant.
4. Mengontrol pemakaian ban yang abnormal pada setiap bathcing plant.
5. Mengontrol perawatan ban (tekanan angin, tutup pentil dan kebersihannya ).

Beberapa kesalahan umum dalam pengendalian konsumsi ban:


1. Kesalahan umum tentang pengendalian kebijakan penggantian ban yang
terjadi dari pimpinan operasional dilapangan adalah mereka hanya
mengawasi ukuran ketebalan tapak ban yang harus diganti tetapi tidak
mengukur jarak tempuh dan usia pakai ban.
2. Biasanya hanya diperiksa ketebalan tapak ban dan kemudian memeriksanya
di database yang sudah diinput dalam komputer tentang jarak tempuh dan
usia pakai sementara perangkat lunak/ software untuk database ban belum
siap!. Ini cara yang sulit untuk mengontrol seperti itu.
3. Anda harus mengontrol penggantian ban dengan cara sederhana seperti
Anda mengontrol penggantian Accu/baterai truk. Jika Anda sulit untuk
mengukur jarak tempuh maka Anda dapat mengukurnya dengan usia pakai.
Anda hanya menandainya pada fisik ban dan dicat jika perlu. Semua orang
bisa membacanya dengan jelas bahkan dari jarak 3 meter. Kesalahan umum
saat ini adalah kode ban hanya diketahui oleh orang tertentu saja tanpa
mengetahui tujuan stampel kode secara umum? Apa manfaatnya dibanding
kode usia pakai umum yang ditulis pada accu/ baterai truk? Selainn kode
nomor rahasia yang lebih parah lagi adalah kode nomor ban juga tidak dapat
dibaca bahkan dari jarak 1 meter. Seharusnya kode nomor ban dibuat secara
umum seperti kode nomor untuk accu/ baterai dan dibuat cukup besar
hurufnya sehingga dapat dibaca bahkan dari jarak 3 meter. Anda cukup
menandainya dengan nomor urut stampel ban, minggu dan tahun sebagai
kode umum. Tujuannya adalah bisa dibaca oleh setiap orang dan pengawasan
jadi berlaku umum tidak hanya diketahui oleh orang ban saja. Yang penting
stampel ban tidak mudah ditiru oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung-
jawab.
4. Dalam prosedur pembelian ban biasanya dipakai anggaran persentase ban
cadangan yang akan dibeli sebagai dasar pembelian ban baru dan itu tentu
tidak mencukupi kebutuhan ban dilapangan. Sebaiknya pengajuan ban itu
mengacu pada kebutuhan riil semua batching plant dilapangan dengan
stocktake yang benar sehingga pengajuan pembelian Anda tidak lebih dan
tidak kurang.

STUDI KASUS No. 39


Anda diminta oleh atasan Anda untuk menghitung kebutuhan ban untuk bulan depan. Dia
mengatakan, "Mohon mempertimbangkan volume bulan depan yang akan naik dan saya
tidak berharap akan ada truk tidak operasi karena tidak ada ban. Dan saya meminta Anda
untuk memulai cost reduction program untuk ban" katanya serius.

172
Pertanyaannya:
1. Bagaimana cara Anda menghitung kebutuhan ban untuk bulan depan untuk semua
batching plant ?
2. Bagaimana cara Anda mengajukan rincian pembelian ban baru untuk bulan depan
tersebut ?

2.3. COST CONTROL PADA OVERTIME


Untuk melaksanakan cost reduction program untuk Overtime adalah dengan
membuat ratio sebagai target pencapaian yakni Overtime yang dibayar ( jam
overtime hasil kalkulasi) dibagi dengan m3 yang dihasilkan.

Ratio Overtime dibagi menjadi 2 kategori yakni:


1. Ratio Overtime per batching plant
2. Rasio Overtime per driver dalam satu batching plant.

Contoh, Pada batching plant A diketahui jarak tempuh dari batching plant ke
proyek rata-rata adalah 25 km per trip dan waktu tempuh/ trip time nya adalah
2,5 jam, 0,5 jam wantu untuk antrian di batching plant dan jam kerja driver
normal adalah 8 jam per hari sehingga jumlah ideal trip normal yang dapat
dicapai oleh driver adalah 2 trip per truk per hari tanpa lembur. Jika rata-rata
volume batching A tersebut adalah 200 m3 per hari dan jumlah truk 10 unit,
sehingga efektivitas lembur bisa dihitung.

Dalam mengelola cost reduction program untuk Overtime perlu diperhatikan


hal-hal berikut:
1. Berapa banyak driver yang diperlukan untuk overtime.
2. Bagian terbesar biaya overtime adalah overtime pada hari libur.
3. Umumnya proyek baru mulai pada jam 10 pagi tetapi driver absen masuk jam
8 pagi.
4. Pengawasan dihari libur sangat kurang karena Atasan jarang yang datang
dihari libur.

Perhitungan lembur pada hari kerja normal:


1 jam pertama dikali 1.5
Jam berikutnya dikali 2.

Perhitungan lembur pada hari libur nasional:


7 jam pertama dikali 2
Jam ke 8 dikali 3
Jam ke 9 dan seterusnya dikali 4

Perhitungan pembayaran lembur:


Jam lembur yang dibayar/173 x gaji pokok

173
Jika pada hari kerja normal seorang driver bekerja 11 jam maka ia berhak
mendapat lembur 3 jam pada hari itu. Jika dalam 6 hari kerja normal seorang
driver bekerja 11 jam maka perhitungannya adalah:
Senin – Jum’at = 5,5 x 5 hari = 27,5 jam lembur yang dibayar.
Sabtu 5 jam kerja selebihnya overtime. ( 1,5 x 1 ) + ( 2 x 5 ) = 11,5 jam lembur
dibayar.
Total jam lembur yang dibayar adalah 39 jam dari 21 jam lembur.

Jika pada hari libur seorang driver kerja 12 jam maka perhitungan lemburnya
adalah sbb:
7 jam pertama x 2 = 14 jam lembur yang dibayar
Jam ke 8 adalah 1 x 3 = 3 jam lembur yang dibayar
4 jam terakhir x 4 = 16 jam lembur yang dibayar.
Dari total 12 jam kerja dihari libur, lembur yang dibayar adalah 33 jam dari 12
jam kerja.

Jika seorang driver secara tetap setiap harinya bekerja seperti contoh tersebut
diatas maka perolehan hasil lemburnya adalah sbb:
39 jam lembur yang dibayar x 4 minggu = 156 jam lembur yang dibayar
33 jam lembur hari libur yang dibayar x 4 minggu = 132
Total jam lembur yang dibayar adalah 288 jam dari 132 jam lembur selama
satu bulan.
Jadi overtime yang dibayar adalah 288 / 173 = 1,66 kali dari gaji pokoknya.

STUDI KASUS No. 40


Akhir-akhir ini biaya lembur meningkat secara signifikan tetapi peningkatan biaya lembur
tidak sama dan lebih tinggi dibanding dengan peningkatan volume order pesanan yang ada.
Atasan Anda meminta Anda untuk mengontrol biaya lembur untuk mencapai pada tingkat
yang wajar.

Pertanyaannya:
1. Bagaimana cara Anda mengontrol dan mengendalikan biaya lembur yang terjadi
pada masing-masing batching plant ?
2. Bagaimana Anda mengatur patokan ratio lembur untuk batching plant dan untuk
driver ?
3. Berapa patokan ratio yang ideal untuk batching plant dan patokan ratio yang ideal
untuk driver ?

2.4. COST CONTROL PADA DANA PETTY CASH


Petty cash Dana jaga-jag perlu ada terutama untuk hambatan operasional yang
umum tejadi. Bayangkan pada keadaan darurat di malam hari dimana ada
karyawan yang mengalamai kecelakaan kerja tetapi tidak ada dana petty cash
tersedia untuk dibawa ke rumah sakit ? Atau dalam kasus lain, salah satu truk
Anda dihentikan oleh polisi karena tidak ada ban serep atau kotak P3K di kabin
dan akhirnya truk tersebut ditahan dikantor polisi ?

174
Untuk jumlah armada yang besar memang perlu adanya petty cash untuk dana
jaga-jaga. Dan besarnya jumlah petty cash untuk dana jaga-jaga disesuaikan
dengan kebutuhan.

Tips dalam mengelola petty cash (dana jaga-jaga):


1. Buatlah prosedur dalam penggunaan petty cash seperti ikatan janji pada
team kerja Anda yang ingin menggunakan dana petty cash untuk keperluan
operasional pada jangka waktu tertentu yang harus dikembalikan, satu
minggu atau satu bulan.
2. Buatlah tanda terima carbonize pada setiap penyerahan dan jika tenggat
waktunya belum diselesaikan maka informasikan hal itu ke team Anda yang
bersangkutan dan cc ke Atasan Anda dan Finance department.
3. Jika Anda menemukan adanya penyelesaian biaya operasional yang tidak
masuk akal maka Anda harus dapat memanggilnya empat mata dan
membahas bagaimana untuk mengurangi itu. Jika mungkin Anda dapat pergi
dengan dia untuk bernegosiasi dengan pihak ketiga dimana dana itu
diberikan.
4. Dalam banyak kasus kas kecil memiliki penyelesaian yang lama karena kasir
Anda tidak memberitahu Anda ketika yang bersangkutan terlambat untuk
penyelesaian.

STUDI KASUS No. 41


Anda dipercayakan oleh atasan Anda untuk memegang petty cash sebesar Rp. 20.000.000
dan Atasan Anda meminta mengenai kebijakan apa dana petty cash itu bisa Anda
dikeluarkan.

Pertanyaannya:
Sebutkan minimal 3 jenis kegiatan operasional dimana dana petty cash (dana jaga-jaga)
itu bisa keluar ?

2.5. COST CONTROL PADA BIAYA RETRIBUSI


Ada dua jenis retribusi:
1. Retribusi yang dikeluarkan oleh driver dijalan raya
2. Retribusi yang dikeluarkan setiap bulan oleh perusahaan dalam bentuk
koordinasi.

Retribusi bulanan yang diberikan bertujuan untuk kelancaraan operasional di


lapangan seperti untuk dana bantuan lingkungan dan ORMAS serta untuk
koordinasi keamanan dengan aparat lalu lintas angkutan jalan.

Tips dalam cost control biaya retribusi bulanan adalah sebagai berikut:
1. Pastikan dana retribusi itu diterima oleh orang yang tepat sesuai sasaran.
Anda harus check sendiri secara rutin untuk memastikan bahwa dana
retribusi itu tepat sasaran.
2. Evaluasi apakah masih perlu mengeluarkan dana retribusi jika truk Anda
sudah tidak melewati jalan itu lagi.

175
Gambar 38. Kebijakan Retribusi

Anda harus meninjau retribusi bulanan di atas secara bulanan.


Kadang perusahaan sudah memberikan retribusi secara bulanan tapi driver Anda
ketika melewati jalan tersebut masih membayar juga. Anda harus
menginformasikan kepada driver Anda bahwa di titik-titik mana saja retribusi
sudah diberikan secara bulanan via dana koordinasi keamanan dan kelancaran
operasional bulanan dan siapa PIC nya (sebut namanya) dan no. hpnya. Jadi
ketika team Anda dan driver Anda mengalami kendala mereka sudah tahu
kepada siapa mereka akan menghubungi untuk meminta bantuan.

STUDI KASUS No. 42


Anda baru saja diminta oleh atasan Anda untuk meninjau dana retribusi bulanan untuk
batching plant B yang tampaknya lebih mahal daripada batching plant lain dan tidak sesuai
dengan volume beton yang dihasilkan.

Pertanyaan adalah:
1. Buatlah rencana kerja kerja Anda untuk memecahkan permasalahan dana retribusi
bulanan di batching plant B? Jelaskan langkah demi langkah?

3. TINDAK LANJUT PENGURANGAN BIAYA SOLAR


Untuk memonitor penggunaan BBM truk dan peralatan transportasi lainnya, pengisian BBM
harus dibuat secara teratur: Pengisian BBM harus dilakukan sebelum ganti shift pengemudi
atau operatornya. Jika pengisian BBM dilakukan secara tidak teratur oleh operator atau
pengemudi yakni pengisian BBM dapat dilakukan kapan saja dan tidak pada saat pergantian
shift maka akan sulit untuk menentukan kinerja BBM berdasarkan operator atau pengemudi

176
dan selanjutnya akan sulit untuk menemukan operator atau pengemudi yang kinerjanya
tidak baik untuk pemakaian BBM, dan pada akhirnya pemakaian BBM menjadi tidak dapat
dikontrol dengan baik.

Komite Pengurangan Biaya umumnya dipimpin oleh Country Manager atau General
Manager.
Anggota Komite terdiri dari Kepala Departemen yang bertanggung-jawab mengenai biaya di
departemennya masing-masing.
Sub komite umumnya dipimpin oleh Superintendent atau Supervisor yang anggotanya
terdiri dari Staff yang terlibat dalam kegiatan procurement dan pembelian, Kepala
Pengemudi, Petugas Stock take BBM, Petugas Penerima BBM dari supplier dan Staff Admin
data input BBM.

Peran dan tugas serta tanggung jawab Ketua sub komite Program Pengurangan Biaya (PPB)
BBM;
1. Bersama dengan anggota komite menetapkan anggota dari Program Pengurangan
BBM
2. Bersama dengan anggota komite mendeskripsikan tugas dan tanggung – jawab dari
masing-masing anggota sub komite BBM.
3. Bersama dengan anggota komite menetapkan target biaya BBM yang akan dikurangi
dalam parameter km/liter dan liter/m3 berdasarkan hasil pengamatan, survey,
statistik biaya BBM dalam satu tahun terakhir dan analisa tingkat kewajaran
pemakaian BBM.
4. Melatih anggota sub komite untuk instruksi kerja ( work instruction ) yang harus
dilaksanakan dan menyampaikan peran dan tanggung jawab masing – masing
anggota sub komite secara jelas dan tegas.
5. Memonitor dan mengevaluasi parameter biaya aktual dibandingdengan parameter
target yang akan dicapai.
6. Menyampaikan pesan kemajuan kepada para anggota sub komite pada pertemuan
rutin yang diselenggarakan. Membuka diskusi dua arah untuk menerima masukan
dan saran dalam rangka mencapai target yang diharapkan.
7. Memuji anggota team yang bekerja dengan baik dan menegur anggota team yang
bekerja kurang baik.
8. Mengkoordinasikan perayaan keberhasilan Program Pengurangan Biaya dengan para
anggota team kerja dan mengumumkan penetapan standar baru ( target baru ) yang
akan dicapai pada Program Pengurangan Biaya BBM berikutnya.

Peran dan tugas serta tanggung jawab staff Procurement dan Pembelian BBM antara lain;
1. Memonitor harga BBM industri dipasar pada masing – masing supplier per 2 minggu
dan melaporkannya ke pimpinan serta ke Ketua sub komite PPB – BBM.
2. Meminta surat jaminan dan mutu solar dari para calon supplier BBM.
3. Mencari supplier BBM baru yang lebih kompetitif dalam harga dan jarak pengiriman
terdekat dengan garasi atau tempat penampungan BBM perusahaan.
4. Memberi masukan dan saran yang konstruktif kepada team PPB – BBM.

Peran dan Tugas serta Tannggung – jawab Kepala Pengemudi dalam keanggotaan sub
komite Program Pengurangan Biaya BBM adalah sebagai berikut:

177
1. Kepala Pengemudi berperan dan bertugas untuk memastikan bahwa pergantian shift
dilakukan dengan serah terima dan mengisi penuh tanki BBM sebelum serah-terima
pergantian shift itu dilakukan.
2. Kepala Pengemudi berperan dan bertugas memeriksa logbook pengemudi sebelum
pergantian shift atau selesai tugas dan memastikan bahwa logbook pengemudi diisi
dengan benar oleh yang bersangkutan, kilometer yang ditulis dilogbook sama
dengan kilometer pada odometer.
3. Kepala Pengemudi bertugas mengirim laporan BBM kepada Admin data input BBM
setiap pagi ke atasannya dan ke Ketua sub komite PPB – BBM.
4. Kepala Pengemudi berperan dan bertugas untuk survey konsumsi BBM dari tempat
asal ke setiap destinasi yang dituju dan menetapkan standar efisiensi tinggi konsumsi
BBM yang masih dapat dicapai (realistis) menjadi patokan bagi para pengemudinya.
5. Kepala Pengemudi berperan menjadi saksi dalam proses penerimaan BBM dari
supplier.

Peran dan tugas serta tanggung jawab Petugas stock take BBM antara lain;
1. Petugas stock-take BBM berperan dan bertugas untuk melakukan stock-take BBM
setiap pagi sebelum proses pengisian pagi hari dilakukan untuk genset, loader dan
truk serta kendaraan operasional lainnya.
2. Petugas stock take BBM melaporkan hasil stock-take BBM kepada Atasannya dan
Ketua sub komite PPB – BBM.
3. Petugas stocktake BBM berperan dan bertugas dalam test density BBM dari
supplier.
4. Petugas stock take BBM memeriksa isi BBM ( terra ) didalam tanki BBM supplier
sebelum dan sesudah bongkar BBM dan memastikan BBM sudah kosong seluruhnya
dari dalam tanki BBM supplier.
5. Petugas stock take BBM menanda-tangani surat bongkar BBM ditempat
penampungan BBM perusahaan setelah mengikuti seluruh urutan penerimaan BBM
sesuai prosedur.
6. Petugas stock take BBM memberikan masukan dan saran konstruktif kepada team
PPB – BBM.

Peran dan tugas serta tanggung jawab Petugas Penerimaan BBM dari supplier antara lain;
1. Petugas Penerimaan BBM dari supplier memeriksa surat jalan supplier BBM didepan
pintu masuk garasi perusahaan. Jika terdapat kejanggalan surat jalan atau segel BBM
yang rusak maka wajib ditolak, dan tidak diijinkan masuk ke garasi perusahaan.
2. Petugas Penerimaan BBM harus memeriksa nomor segel yang tertera disurat jalan
dengan nomor segel yang tertera dipisik yang terpasang.
3. Petugas Penerimaan BBM menjadi saksi untuk test density BBM dan proses bongkar
BBM dari kendaraan tanki BBM supplier ke tanki BBM perusahaan.
4. Petugas Penerimaan BBM memeriksa tanki BBM setelah bongkar untuk memastikan
solar sudah kosong dari dalam kendaraan tanki BBM supplier dan menanda-tangani
surat bongkar solar sebelum mengizinkan truk tanki solar keluar dari area
perusahaan.
5. Petugas Penerimaan BBM memberikan masukan dan saran konstruktif kepada team
Program Pengurangan Biaya Bahan Bakar Minyak (PPB – BBM).

178
Peran dan tugas serta tanggung staff Admin data input BBM dalam proses database biaya
BBM antara lain;
1. Staff Admin data input BBM memonitor laporan BBM dari Kepala Pengemudi setiap
pagi dan meng-input data pemakaian BBM ke computer.
2. Staff Admin data input BBM melaporkan ke Ketua sub komite dan Atasannya jika ada
laporan BBM yang telat kirim setiap paginya.
3. Staff Admin data input BBM mengolah database yang sudah diinput pada sore
harinya dan melaporkannya ke Atasannya dan Ketua sub komite PPB – BBM.
4. Staff Admin data input BBM merekonsiliasi stock-take laporan BBM yang dibuatnya
dengan stock-take laporan BBM dari Petugas stock take BBM dari seluruh tempat
wadah penampungan BBM perusahaan.
5. Staff Admin data input BBM meminta photo fuel-meter yang tertera pada tanki BBM
dari seluruh wadah tempat penampungan BBM perusahaan dan membandingkannya
dengan laporan BBM yang masuk secara harian dari Kepala Pengemudi untuk setiap
minggunya pada setiap hari Senin pagi.
6. Staff Admin data input BBM memberikan masukan dan saran konstruktif pada team
Program Pengurangan Biaya BBM.

3.1. PENCURIAN SOLAR OLAH PENGEMUDI


Jika konsumsi pemakaian solar ditanggung atau menjadi tanggung-jawab perusahaan dan
bukan merupakan biaya borongan uang jalan maka biaya konsumsi BBM yang tinggi terjadi
bukan hanya terjadi karena cara pengoperasian truk dan peralatan lainnya yang tidak benar
oleh operator dan pengemudinya, akan tetapi juga karena adanya penyimpangan dan
pencurian BBM yang dilakukan oleh pengemudi BBM yang nakal baik dilakukan sendiri-
sendiri maupun bekerjasama dengan oknum internal perusahaan dan oknum eksternal
diluar perusahaan. Pencurian BBM yang dilakukan oleh para pengemudi yang nakal tidak
hanya dilakukan diluar garasi perusahaan selama dalam proses pengiriman atau
pengangkutan arus barang, akan tetapi juga dilakukan didalam area garasi perusahaan pada
saat parkir dihalaman belakang, saat parkir bersama dengan truk transporter luar yang
sedang bongkar atau mengantar barang untuk perusahaan.

Pengawasanpenggunaan biaya konsumsi BBM adalah hal yang sensitif. Hal initerjadi karena
penyimpangan pemakaian solar sudah berlangsung lama dan sudah menjadi rahasia umum
dikalangan pengemudi dan operator.Disadari atau tidak hampir semua Kepala Pengemudi
dan beberapa pimpinan yang lebih tinggi enggan untuk mengawasi secara detail dan
mengejar penyimpangan yang terjadi pada konsumsi BBM karena jika tidak bijaksana
caranya dalam penindakan penyimpangan yan terjadi maka akan banyak pengemudi yang
menjadi kurang kooperatif dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai pengemudi. Jika
Anda tidak bijaksana dalam mengendalikan konsumsi BBM, itu akan menciptakan suasana
kerja pengemudi yang tidak kondusif di garasi perusahaan. Mereka bisa berpura-pura
bahwa kondisi truk tua yang membuat mereka tidak bisa mempertahankan penghembatan
pemakaian BBM secara efisien. Di sisi lain karena penindakan yang tidak bijaksana dari para
Atasan Pengemudi bisa jadi para Atasan akan merasakan para pengemudi yang tidak
kooperatif dalam proses kegiatan pekerjaaan sehari-harinya seperti antara lain mereka
menolak untuk kerja lanjut/ lembur. Mereka menolak untuk datang pada hari libur. Perilaku
pengemudi seperti ini bisa saja dirasakan oleh para Kepala Pengemudi dan supervisor di

179
cabang-cabang perusahaan karena merekalah yang berkoordinasi secara langsung dengan
para pengemudi setiap harinya.

Para pengemudi yang terbiasa melakukan penyimpangan penggunaan konsumsi BB dari truk
mereka umumnya menyiapkan peralatan antara lain; Selang kecil (selang cumi), Derigen
solar, Kalkulator untuk menghitung indeks solar.

Mereka mempersiapkan kalkulator untuk menghitung km per liter yang masih dalam batas
wajar sesuai versi mereka dan biasanya mereka membahas satu sama lain untuk mengatur
km per liter berdasarkan pendapat mereka. Jika salah satu dari mereka mengambil
konsumsi bahan bakar kurang dari target mereka, mereka akan mendorong temannya
tersebut untuk menaikkanbiaya konsumsi BBMnya. Dan para Kepala Pengemudiyang tidak
benar-benar memeriksa tanki solar truk setiap pagi akan kecolongan konsumsi BBM yang
boros. Penulispernah memeriksa secara acak di salah-satu batching plant dipagi hari
sebelum para pengemudi datang dan Penulis menemukan dua truk beton dengan tanki
BBMtidak penuh. Dan ketika Penulis periksa di logbooknya pengemudi, mereka sudah
mengisi penuh BBMnya semalam. Ketika Penulis menginvestigasi pengemudinya, mereka
tidak mau mengakuinya. Tidak ada saksi. Hal itu terjadi karena Kepala Pengemudinya tidak
memeriksa tanki BBM truk beton setelah pengemudinya selesai tugas atau saat pengisian
solar. Mereka mengatakan itu bisa siapa saja yang mencuri BBM dari tanki BBM kendaraandi
malam hari? Masalahnya adalah siapa yang percaya cerita mereka!
Jika Anda menemukan derigen, selang cumi maka Anda wajib menyelidiki drivernya. Untuk
apa derigen dan selang cumi tersebut yaa ?

Salah satu indikasi pencurian BBM oleh para pengemuditruk beton adalah banyaknya filter
tanki BBM truk yang rusak seperti yang ditunjukkan pada gambar tersebut dibawah ini.

Gambar 46. Filter tanki BBM yang dirusak

Salah satu bentuk pengawasan untuk mencegah pencurian BBM oleh para pengemudi truk
adalah dengan mengawasi secara langsung ke titik dimana indikasi pencurian BBM itu biasa
dilakukan yakni diarea parkir dan halaman belakang batching plant saat truk transporter luar

180
parkir menunggu bongkar, ditempat bongkar dimana terdapat alat berat proyek seperti
concrete pump, ditempat tambal ban sepanjang perjalanan pulang – pergi ke proyek.

Pengawasan dan pengendalian pemakaian solar yang baik adalah jika pengemudi tahu kalau
Anda tahu penyimpangan yang terjadi dengan cara-cara mereka melakukannnya tetapi yang
terburuk dari sistem pengawasan dan pengendalian BBM adalah jika mereka tahu jika Anda
tidak tahu mengenai pencurian BBM yang sedang dan terus berlangsung yang mereka
lakukan. Mereka dengan gembira bisa saja melakukan pencurian BBM diarea parkir batching
plant tepat dibelakang ruang kerja Anda dimana saat itu Anda sibuk dengan pekerjaan
dibelakang meja!

Pemeriksaan, Pengawasan dan Pengendalian pemakaian BBM bisa dilakukan seperti sebagai
berikut ini:
1. Periksa tanki BBM setiap pagi (penuh atau tidak).
2. Periksa logbook pengemudi dan bandingkan dengan pemeriksaan phisik isi tanki BBM.
Periksa juga km/liter yang tertulis dilogbook.
3. Periksa dalam kabin apakah ada alat-alat yang diindikasikan sebagai alat untuk
melakukan penyimpangan pengggunaan konsumsi BBM. Jika ditemukan, investigasi
pengemudinya.
4. Periksa klep selang yang mengarah dari tanki BBM ke injection pump dan selang arah
baliknya. Jika ditemukan klep selangnya kendor maka dikecangkan atau diganti klep
pengikatnya.
5. Periksa laporan harian BBM pada masing-masing pengemudi dan buat analisa
sederhana konsumsi pemakaian BBM secara rata-rata dan buat rankingnya.
6. Lakukan survey konsumsi pemakaian BBM pada setiap destinasi secara rutin dan
bandingkan dengan survey sebelumnya.
7. Lakukan survey konsumsi solar untuk loading, slump stand dan bongkar di proyek dan
bandingkan dengan survey sebelumnya.
8. Sampaikan pesan penting mengenai konsumsi solar per proyek berdasarkan hasil survey
sebagai acuan dan referensi bagi pengemudi.
9. Lakukan kunjungan kerja pada malam hari dimana pengawasan sangat minim
dilakukan.

Penulis mempunyai pengalaman ketika melakukan inspeksi dihalaman belakang salah-satu


batching plant kami pada shift malam dan Penulis menemukan salah seorang pengemudi
yang sedang berdiri didekat truk betonnya dengan derigen setengah penuh berisi BBM. Tak
jauh dari truk beton terdapat truk semen luar/ transporter luar yang sedang menunggu
bongkar. Ketika Penulis tegur ia tidak mengakuinya. Keesokan harinya ia mengajukan surat
pengunduran diri dimeja Penulis tanpa Penulis melihat pengemudi tersebut. Penulis
melihatnya terakhir hanya pada malam kejadian tersebut!

Penulisjuga mempunyai pengalaman ketika Penulis sedang inspeksi ke salah-satu proyek


pengecoran beton, Penulis mendapati pengemudi truk beton yang sedang menjual BBM ke
salah satu alat berat proyek. Ketika Penulis menginvestigasi lebih lanjut dari temuan
tersebut, pengemudinya sudah tidak datang untuk bekerja lagi tanpa surat pengunduran
diri.

181
Jika Anda secara rutin melakukan pemeriksaan, pengawasan dan pengendalian seperti
pengawasan 9 point tersebut diatas yang Penulis anjurkan maka apa yang Penulis sebutkan
diatas maka tentu saja Anda akan menemukan beberapa penyimpangan yang mungkin akan
terjadi dan Anda akan melihat hasilnya pada 3 bulan ke depan. Penulis telah melakukan hal
ini sebelumnya dan hasilnya penurunan biaya konsumsi pemakaian BBM secara signifikan
diperoleh dan efektif. Jika hal itu berhasil dilakukan oleh Penulis, Apakah sudah Anda
lakukan hal yang samajuga dilapangan?

Gambar tersebut dibawah ini adalah tabel referensi dari konsumsi BBM berdasarkan hasil
survey dan analisa yang Penulis buat beberapa tahun yang lalu. Tabel referensi ini adalah
tabel referensi yang digunakan dan realistis. Anda bisa melanjutkan untuk menyesuaikan
kembali bilamana perlu berdasarkan observasi dan analisa yang Anda lakukan dimana
tingkat kemacetan jalan juga perlu dipertimbangkan yang mempengaruhi nilai konsumsi
pemakaian BBM. Tabel referensi yang Penulis buat juga diambil secara rata-rata dan belum
memisahkan jenis kendaraan truk beton yang ada baik merknya maupun tahun
pembuatannya.

Tabel 22. Ilustrasi Referensi konsumsi pemakaian BBM berdasarkan jarak tempuh

3.2. FLUKTUASI INDEX PEMAKAIAN SOLAR


Jika Anda tidakmelakukan pekerjaan rumah Andaseperti yang Penulis sampaikan di
atasmakapara pengemudi lambat laun pada masing – masing cabang atau batching plant

182
akan membentuk sebuah komite tidak resmi secara alamiah yang Penulis sebut
sebagai“Dewan Indeks”.Mereka akan menentukan index pemakaian BBM menurut versi
mereka sehingga mereka masihd dapat melakukan penyimpangan pemakaian BBM secara
tidak sah sementara mereka akan meyakinkan Anda bahwa mereka sudah melakukan yang
terbaik buat perusahaan dengan hampir keseragaman index pemakaian BBM di cabang/
batching plant mereka masing-masing. Diantara mereka tidak ada ketua Dewan Index yang
jelas tetapi yang paling dominan diantara mereka akan membentuk pola prilaku umum
untuk mengatur konsumsi pemakaian BBM yang masih dapat mereka curi.Jika
Andamenetapkan targetdibawahdari indek yang mereka tetapkan maka
merekaakanberdebat dengan Anda. Merekaakanmenetapkan targetsemudah mungkin
dansurplustargetindek BBM tersebut sebagai kelebihan solar danmereka akanmenjualnya!

Lebih celaka lagi jika Anda tidak menentukan target maka mereka bisa mengkonsumsi
pemakaian BBM tanpa tolok ukur kisaran yang wajar dan pada akhirnya mereka akan
melakukan konsumsi pemakaian BBM seenaknya sambil menjual BBM secara illegal
manakala kesempatan untuk itu datang, baik ada penawaran dari pihak alat berat proyek
dan truk semen yang sedang parkir didalam bathcing plant maupun inisiatif mereka
menjualnya secara eceran diwarung BBM pinggir jalan.

Jikabulan laluAndamelakukan pengawasan dan pengendalian BBM dari 9 kegiatan


pengawasan BBM seperti yang Penulis ajurkan tersebut diatas dan hasilnya cukup baik
bulan lalu, tetapi pada bulan ini karena kesibukan Anda yang lain membuat Anda tidak
melakukan pengawasan dan pengendalian BBM maka kinerja konsumsi pemakaian BBM
Anda pada akhir bulan ini akan kembali buruk dibanding bulan lalu. Anda harus melakukan
pengawasan dan pengendalian BBM secara rutin dan terus-menerus untuk biaya konsumsi
pemakaian solar, dan mengapa demikian?karenaAndasedang mengelola pengemudi !

Gambar 47. Dua driver sedang berbagi uang hasil jual solar ilegal di proyek dan tampak drum solar dan selang
penyedot solar yang masih terdapat diatas tanki solar. Gambar ini diambi beberapa tahun lalu dan 2 drivernya
sudah dikeluarkan oleh perusahaan.

Dibeberapa perusahaan yang pemakaian BBMnya ditanggung oleh perusahaan (sistem uang
jalannya bukan borongan) maka hasrat pengemudi untuk menjual BBM sebagai tambahan
uang jalan harian mereka cukup kuat dan membudaya. Berbeda dengan perusahaan
angkutan yang konsumsi pemakaian BBMnya diberikan bersama uang jalan dan BBM

183
menjadi milik pengemudinya (sistem borongan). Untuk konsumsi pemakaian BBM yang
ditanggung oleh perusahaanmaka sudah menjadi rahasia umum dikalangan
pengemudibahwa apa yang mudah dan bisa dijual oleh mereka sebagai pendapatan
sampingan maka mereka akan menjualnya dan BBM adalah salah satu yang paling favorit
dari semua penyimpangan yang ada oleh pengemudi. Dimana ada penawaran maka disitu
ada permintaan maka terjadilah transaksi ditempat itu.
Pencegahan pencurian BBM oleh pengemudi sulit dilakukan tanpa pengawasan ketat dan
terlebih lagi para pengemudi yang sudah senior juga masih melakukan hal itu sehingga
driver baru mengikuti kebiasaan buruk ini. Penulis menyarankan kepada Anda sebaiknya
pengemudi Anda dilarang ngobrol dengan pihak alat berat proyek dan driver truk luar yang
masuk ke bacthing plant untuk bongkar material untuk mengurangi resiko terkontaminasi
oleh para pengemudi luar dan terpancing untuk menjual BBM dari truk mereka ke para
transporter luar tersebut.

4. PROGRAM PENGURANGAN BIAYA BAN


Biaya konsumsi pemakaian Ban adalah biaya terbesar nomor dua setelah biaya konsumsi
pemakaian BBM dalam struktur biaya operasional Transportasi Arus Barang. Jika Anda
memiliki 600 unit Transportasi Arus Barang dengan jarak kilometer tempuh rata-rata 25 – 50
km per hari maka sekurangnya Anda akan membutuhkan lebih dari 200 unit ban harus
diganti setiap bulan dan itu masih bisa lebih. Harga ban sekitar @ Rp 3.000.000 x 200 unit =
Rp 600, 000, 000, - dan biaya sebesar itu di departemen Anda hanya untuk biaya konsumsi
pemakaian ban setiap bulannya.

Perhitungan diatas diperoleh dari 600 unit truk beton x 10 unit per truk = 6.000 unit ban
terpasang di truk beton. Jika jarak pengiriman rata-rata 25 km per trip x 2,5 trip per hari =
62,5 km per hari x 25 hari keja per bulan = 1,562.5 km per bulan. Usia pakai ban rata-rata
30.000 km / 1,562.5 km = 19 bulan.
Jadijika di prorata maka 6.000 unit ban / 19 bulan = 315,7 unit ban yang dibutuhkan setiap
bulan. Jadi itu sebabnya meskipun umur ban yang panjang akan tetapi jika armadanya
banyak jumlahnya maka biaya konsumsi pemakaian ban menjadi fast moving spare part.

Struktur dan langkah Program Pengurangan Biaya Ban sama seperti halnya dengan langkah
Program Pengurangan Biaya BBM. Dimulai dari membentuk komite yang terdiri dari orang-
orang yang terlibat dalam kegiatan biaya konsumsi pemakaian ban seperti bagian
Procurement dan Pembelian, Team Ban, Kepala Pengemudi, dan Supplier Ban sebagai pihak
yang dilibatkan dalam memberi saran, masukan dan audit kinerja Perawatan Ban. Kemudian
dibuat parameter rasio pemakaian ban yang wajar dan rasio pemakaian babn saat ini. Dan
dibuatkan turunan deskripsi kerja dan melatih anggota komite untuk melakukan pekerjaan
sesuai deskripsi kerja turunan yang dibuat dari deskripsi kerja yang secara umum sudah
diberikan. Memonitor tingkat kemajuan yang diperoleh dan menghargai dan mengapresiasi
hasil pencapaian yang didapat dan membuat target baru sebagai peningkatan kinerja yang
berkesinambungan.

4.1. BIAYA BAN DAPAT MEMPENGARUHI ARUS KAS NEGATIF BAGI PERUSAHAAN

184
Jika tidak dilakukan sistem perencanaan biaya konsumsi pemakaian ban yang baik dan
sistematis maka bisa jadi biaya konsumsi pemakaian ban secara tiba-tiba mempengaruhi
arus kas negatif bagi kas perusahaan dan lebih buruk lagi jika perusahaan tidak siap
mengantisipasi hal tersebut maka akan menyebabkan terganggunya sistem pembayaran
tepat waktu pada seluruh supplier pendukung bisnis perusahaan.

Perlakuan yang salah terhadap manajemen ban bisa mengakibatkan arus kas negatif bagi
perusahaan. Program Pengurangan biaya pemakaian ban tidak sama dengan program
pengurangan biaya pemakaian solar. Penekananbiaya konsumsi pemakaian ban lebih
mengarah pada efektivitas pemakaian ban sedangkan penekanan biaya konsumsi
pemakaian BBM lebih mengarah pada efisiensi pemakaian BBM. Ilustrasinya adalah sebagai
berikut:
Meskipun secara keseluruhan volume turun tetapi total jarak tempuh tidak turun karena
proyek-proyek mulai beralih lebih jauh dari batching plant dan Anda tidak dapat membaca
hal ini maka Anda bisa jadi Anda melakukan kebijakan yang salah. Anda menurunkan tingkat
kebutuhan ban yang katakan secara rata-rata dengan jarak tempuh yang sama dibutuhkan
200 unit ban per bulannya dan Anda mengajukannya hanya 150 unit ban atau kurang dari
itu. Pada bulan berjalan hal itu tidak berdampak apa – apa dan sebagian manajemen diatas
Anda puas dengan hasil kinerja yang Anda berikan. Anda melakukan penurunan pembelian
ban 25% - 50% karena Anda pikir volume yang turun tetapi Anda tidak melihat data
konsumsi jarak tempuh per unit truknya. Anda melakukannya lagi pada kurun 2 – 3 bulan ke
depan lalu tiba-tiba terjadi gangguan operasional dilapangan karena tidak ada stock ban.
Ada kebutuhan 500 unit ban yang harus dibeli karena banyak sekali ban botak dan pecah
terjadi dilapangan dan ada sekitar 20 unit truk arus barang tidak operasi karena tidak ada
ban disalah satu rodanya. Jika Anda mengajukan 500 unit untuk pembelian ban maka Atasan
Anda akan geleng-geleng kepala. Pujian yang Anda terima beberapa bulan lalu berbuah
menjadi kebodohan yang seharusnya tidak perlu terjadi.

Cara efektif dalam mengelola Program Pengurangan Biaya Ban adalah dengan membuat
analisa kebutuhan yang wajar sebagai target referensi yang harus dicapai. Parameter dasar
yang dipakai bukanlah cost ban per m3 tetapi cost ban per kilometer. Cost ban per m3
adalah hasil kinerja akhir yang harus dicapai dan bukan proses cara melangkah pertama kali
untuk mencapainya. Konsumsi biaya pemakaian ban memiliki batas minimum yang harus
diwaspadai untuk mencegah arus kas negatif bagi perusahaan karena pembelian ban dalam
jumlah besar yang mungkin bisa terjadi di masa yang akana datang secara tiba-tiba.

4.2. KEBUTUHAN BAN CADANGAN


Perlu diketahui bahwa truk beton tidak memasang ban cadangan pada setiap unit truknya.
Meskipun hal ini melanggar peraturan perundang-undangan lalu lintas tetapi karena kondisi
dan sifat pekerjaannya yang memungkinkan truk beton tidak perlu dipasang ban cadangan
pada setiap unit truknya. Alasan tersebut ada dua yakni;
1. Apabila dipasang ban cadangan tersebut yang terletak dibawah chute talang mixer
truk beton maka akan menjadi kotor dan rusak karena tersiram air beton dan
tumpahan beton segar yang mengakibatkan beton beku menempel pada ban
cadangan.
2. Jarak tempuh truk beton dari batching plant ke proyek adalah jarak pendek dan
masih dimungkinkan untuk storing ban dengan cepat dari batching plantnya.

185
Jadi ban cadangan untuk truk beton tidak terpasang pada unit truknya tetapi harus selalu
tersedia dibatching plant untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti ban pecah
pada saat pengiriman menuju proyek. Jika tidak segera di storing maka dalam hitungan 1 – 3
jam ke depan beton yang dibawa akan membeku.

Kebutuhan ideal ban cadangan adalah berbanding lurus dengan jumlah truk beton yang ada.
Jika truk beton disalah-satu batching plant itu berjumlah 10 unit maka idealnya jumlah ban
cadangan yang terdapat dibatching plant tersebut adalah 10 unit dan tidak lebih. Tetapi
karena persepsi yang salah dari sebagian orang maka ketika melihat jumlah ban cadangan
itu ada 10 unit maka terlihat seperti banyak sekali dan tidak efektif dan secara berangsur-
angsur dikurangi hingga mencapai 3 sampai 5 unit ban cadangan saja. Ketika pembelian ban
lebih sedikit dari kebutuhan yang seharusnya maka banyak ban botak ditruk beton yang
tidak segera diganti dan pada akhirnya ban cadangan yang berjumlah 3 – 5 unit tersebut
langsung ludes terpakai oleh kebutuhan tadi. Dan terjadilah krisis ban di masing – masing
batching plant seperti terlihat pada gambar ilustrasi seperti tersebut dibawah ini:

Tabel 23. Monitoring harian stock ban di batching plant

Disisi lain jika stock ban tidak didistribusikan ke masing – masing batching plant maka terjadi
penumpukan stock ban di warehouse perusahaan dan menjadi in-efisiensi biaya yang cukup
tinggi. Bayangkan jika Anda memiliki stock ban digudang yang belum didistribusikan
sebanyak 200 unit maka itu setara dengan uang mati sebesar Rp. 600.000.000,- jika harga
ban rata-rata sebesar Rp. 3.000.000 per unitnya.

Ada 3 hal yang kadang luput dari kacamata Tire Planner antara lain;
1. Pengurangan pembelian ban tanpa melihat kebutuhan konsumsi jarak tempuh dan
cost ban per kilometer yang terlihat baik dibeberapa bulan awal.

186
2. Stock ban ideal di masing – masing batching plant yang kelihatan seperti berlebih
dan dikurangi jumlahnya secara signifikan tanpa mempertimbangkan bahwa seluruh
truk beton tidak dipasang ban cadangan.
3. Stock ban di Warehouse perusahaan yang belum dan lambat didistribusikan ke
masing–masing bathcing plant seperti terlihat berlebih stock ban di gudang dan uang
mati di warehouse perusahaan.

Jika melihat dari kacamata sepihak dan tidak dilihat secara menyeluruh akan mengakibatkan
mis-manajemen ban dan terjadinya permasalahan ban seperti pembelian dalam jumlah
besar pada bulan-bulan tertentu dan banyaknya truk beton yang tidak beroperasi karena
tidak ada ban disalah-satu sisi rodanya seperti pada gambar tersebut dibawah ini.

Gambar 48. Salah satu kendaraan beton tidak operasi karena tidak ada ban

4.3. PENGENDALIAN BIAYA BAN


Untuk menjaga pengelolaan ban yang baik dan mengendalikan biaya konsumsi pemakaian
ban tidak naik-turun yang dapat mengganggu arus kas positif bagi perusahaan maka hal –
hal berikut ini perlu dipertimbangkan untuk dilakukan;
1. Tingkat kebutuhan ban harus dijaga sedemikian rupa setiap bulannnya dengan
menganalisa konsumsi jarak tempuh dan ketersediaan ban cadangan dimasing–
masing batching plant dan bukan sekedar melihat naik turunnya volume order
pegiriman.
2. Kecepatan pendistribusian ban dari Warehouse perusahaan ke masing–masing
batching plant. Umumnya kendala pendistribusian adalah karena terbatasnya truk
ban yang khusus mendistribusikan ban dan juga komunikasi antara batching plant
dengan team manajemen ban.
3. Stock ban cadangan haruslah hanya berada di gudang supplier atau di masing –
masing batching plant. Stock ban cadangan tidak boleh berada digudang warehouse
perusahaan. Hal ini bisa dilakukan jika Anda mempunyai pesanan pembelian ban dan
Anda menerima ban dari supplier hanya berdasarkan D/O requested yang Anda kirim

187
ke supplier dan bukan berdasarkan P/O. Keuntungan dari strategi ini adalah Anda
menghilangkan uang mati digudang Anda, dan menghilangkan double handling dan
disisi lain Anda tidak memerlukan ruang gudang yang lebih besar karena gudang
Anda ada di supplier dan Anda hanya mengirim permintaan D/O untuk
mengeluarkan ban yang sudah Anda pesan. Hal ini bisa menjadi bagian dari Program
Pengurangan Biaya Ban yang bisa Anda lakukan. Anda harus membuat flow chart
dan prosedurnya sebelum mengundang supplier Anda untuk menyetujui sistem PO
baru atau Anda bisa mencari supplier lain.
4. Memonitor stock ban cadangan pada masing – masing batching plant secara harian
untuk perencanaan distribusi ban esok hari.
5. Mengaudit tekanan angin ban setiap minggu pada tekanan antara 100 psi - 110 psi
untuk ban ukuran 1.000 dan memastikan tutup pentil terpasang pada tiap ban.
6. Mengawasi dan menjaga kebersihan ban dari kerikil di tapak ban dan air beton
dengan memperkuat pengawasan pada masalah perawatan ban.
7. Merekonsiliasi pemakaian ban setiap truk sebelum menyetujui permintaan ban dari
batching plant.

4.4. SEPUTAR PERMASALAHAN BAN


Permasalahan Stock Ban Cadangan
Permasalahan stock ban cadangan yang kurang dimasing – masing batching plant terjadi
karena akumulasi pembelian ban yang tidak mencukupi setiap bulannya dan diperparah
dengan distribusi ban yang tidak cepat tiba dibatching plant.

Solusinya adalah:
1. Maksimalkan truk khusus pegiriman dan pengambilan ban ke batching plant.
2. Berdayakan mobil operational batching plant untuk membantu mengambil atau
mengirim ban dari batching plant ke pusat pendistribusian ban.
3. Tingkatkan keakuratan data Tabel Monitoring harian stock ban cadangan di batching
plant agar perencanaan pengiriman ban untuk esok hari lebih baik lagi.
4. Membuat analisa kebutuhan ban per bulan dan mem-presentasikannya ke top
manajemen agar pembelian ban dilakukan sesuai kebutuhan yang ada.

Permasalahan Penomoran Ban


Nomor ganda ban yang ditemukan pada saat stock-take ban hanyalah kesalahan penulisan
pada lembar kertas stock take ban. Secara fisik belum pernah ada ditemukan nomor
stempel ban yang sama. Kesalahan tulis terjadi karena stempel nomor ban dibuat terlalu
kecil dan terkadang sulit dibaca bahkan dari jarak 30 cm sekalipun.
Solusinya adalah:
1. Anda harus berani mengajukan perubahan sistem stempel nomor ban;
- Mengganti stempel nomor ban dari yang kecil menjadi lebih besar dan dapat
dilihat dari jarak 3 meter sekalipun.
- Mengganti nomor kode ban dari yang bersifat rahasia menjadi lebih umum dan
mudah dimengerti oleh driver dan siapapun yang membacanya seperti nomor
urut penstempelan, tanggal, bulan dan tahun.
- Men-cat putih nomor ban agar terlihat jelas usia pakai ban tersebut.
2. Meng-update database nomor ban pada setiap kali terjadi penggantian ban untuk
memonitor usia pakai ban. Jika Anda tidak bisa membaca usia pakai ban karena

188
sistem pengolahan usia pakai masih manual berdasarkan input di excel maka dengan
sistem penomoran ban baru Anda dan siapapun dapat membaca cepat usia pakai
ban.

Penggantian Ban tidak sesuai JOR (Job Order Requested)


Penggantian ban yang tidak sesuai dengan JOR terjadi karena ketidak-disiplinan pihak
batching plant khususnya senior driver dan driver dalam proses penggantian ban. Ilustrasi
permasalahannnya adalah seperti sebagai berikut:
Misalkan berdasarkan JOR no. 222 terdapat permintaan penggantian ban truk no. TB201
akan tetapi karena truk no. TB201 tersebut terdapat kerusakan transmisi secara tiba-tiba
dan butuh waktu lama perbaikannya maka ban yang sudah diajukan untuk truk no. TB201
belum bisa dipasang. Disisi lain ada truk no. TB244 yang pecah ban dan butuh penggantian
ban secepatnya untuk kelancaran pengiriman arus barang ke proyek. Inisiatif senior driver
adalah memasang ban yang peruntukkannya berdasarkan JOR no. 222 untuk truk no. TB201
tetapi dipasang pada truk no. TB244. Dan JOR no. 222 diinput dalam sistem accounting
untuk truk no. TB201. Pada saat selesai perbaikan transmisi TB201 dan membutuhkan
penggantian ban maka truk no. TB201 mengajukan JOR ulang no. 223. Dan begitu
seterusnya kejadian tersebut berlangsung bulan demi bulan pada setiap batching plant dan
pada akhir tahun ketika diaudit maka ditemukan banyak penggunaan ban truk yang
abnormal seperti dalam 1 tahun ada truk beton yang tercatat telah melakukan penggantian
ban sebanyak 24 kali penggantian.
Solusinya adalah:
1. Membuat peraturan tegas bahwa penggantian ban harus sesuai dengan yang tertera
di JOR kepada seluruh senior driver dan drivernya. Peraturan itu harus ditanda-
tangani oleh senior driver sebagai bukti commitment dan kepatuhan dalam
menjalankan prosedur penggantian ban sesuai dengan JOR.
2. Sekarang kita memiliki teknologi canggih dan lebih murah untuk mengambil data
dari lapangan. Untuk menghilangkan abnormal penggunaan ban, Anda hanya
meminta mereka untuk mengambil gambar dari ponsel pintar mereka setelah
mereka mengganti ban dan mengirimkannya kepada Anda segera.

4.5. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN UNTUK BAN


Sudah semestinya sistem informasi manajemen untuk ban dibangun yang lebih dapat bisa
dipertanggung-jawabkan mengingat ban adalah fast moving spare parts dan cost kedua
terbesar setelah BBM. Bayangkan jika ada keraguan dari Top Management dalam
pengelolaan ban yang Anda lakukan karena laporannya tidak accountable. Sistem informasi
manajemen untuk ban yang Penulis maksudkan adalah mirip dengan sistem informasi
manajemen central dispatching dalam pengiriman beton siap saji dimana dapat diketahui
truk nomor berapa yang dikirim ke proyek mana dan siapa drivernya dan berapa volumenya
dan masih sisa berapa volume yang belum terkirim dan lain sebagainya. Sistem informasi
manajemen untuk ban ini dilakukan secara terpusat dan dapat dibaca oleh siapapun yang
berkepentingan dengan menggunakan otoritas password yang diberikan secara terbatas.
Penggunaan software sistem informasi manajemen untuk ban sangat diperlukan untuk
mengendalikan biaya pemakaian ban dan untuk mendeteksi pemborosan yang terjadi jika

189
ada. Sistem ban ini diharapkan bisa mengurangi lalu-lintas komunikasi via email. Sistem ban
ini diharapkan bisa melihat lead time dari proses pengadaan ban, jumlah ban cadangan
digudang dan dimasing – masing batching plant, jumlah casing baik di batching plant,
ditempat penimbunan sementara, maupun di supplier vulkanisir. Dan juga dapat
mendeteksi usia pakai ban.

4.6. ADAKAH PENYALAHGUNAAN BAN OLEH PENGEMUDI ?


Apakah driver truk arus barang juga melakukan penyalah-gunaan ban seperti halnya
penyalah-gunaan BBM dalam kegiatan operasional sehari-hari? Pertanyaan seperti ini sering
Penulisdengar dari beberapa kolega Penulis. Apalagi kelihatannya penggunaan ban sangat
boros karena jumlah biaya pembelian ban yang lebih dari Rp. 300.000.000 setiap bulannya.
Tanpa analisa kebutuhan yang wajar setiap bulannya dan analisa konsumsi biaya pemakaian
ban yang wajar maka tidak benar bahwa pengeluaran Rp. 300.000.000 setiap bulannya
untuk ban dapat dikatakan pemborosan.

Lebih dari 8 tahun pengalaman Penulis dalam mengelola lebih dari 600 unit truk beton,
belum menemukan penyalahgunaan dan pencurian ban oleh driver truk beton. Hal ini
mungkin disamping Penulis dan team kerja yang ada mengawasi dengan ketat dalam
penggunaan ban dan juga karena karakteristik jarak tempuh truk beton yang pendek dan
penggunaan GPSpada setiap pengiriman menjadi kendala tersendiri dan sulit bagi driver
truk beton untuk melakukan penyalahgunaan ban.

Hal – hal yang menjadi sulit untuk driver melakukan penyalah-gunaan ban adalah:
1. Pada setiap truk beton tidak disediakan/ dipasang ban cadangan.
2. Pada setiap truk beton tidak disediakan alat bongkar-pasang ban.
3. Cargo yang dibawa ( beton ) terbatas waktu sebelum menjadi beku.
4. Jarak pengiriman yang relatif pendek dari batching plant ke proyek.
5. Selama dalam perjalanan pulang – pergi ke proyek dilarang berhenti.
6. Truk beton dimonitor oleh GPS.
7. Setiap ban terpasang stample nomor urut ban dan belum pernah ditemukan nomor
ban ganda pada setiap stock take yang dilakukan 2 x dalam sebulan.

190
Gambar 49.Senior Driver sedang audit nomor ban

Jika penyalah-gunaan ban yang dilakukan oleh driver truk beton itu ada dan pernah terjadi
tetapi Penulis sendiri belum pernah mendengar dan menemukannya. Penulis percaya
bahwa hal itu sangat jarang terjadi. Driver bisa berpikir lebih praktis dengan menjual
BBMdaripada menukar ban. Waktunya lebih cepat, praktis dan sulit mendeteksinya karena
dilakukan sedikit demi sedikit sebelum menjualnya.

Hal ini akan jauh berbeda jika Anda mengelola transportasi massal untuk jarak jauh seperti
truk semen, truk kontainer, dump truck, dan angkutan jarak jauh lainnya. Truk mereka
disediakan ban cadangan dan disediakan fasilitas kunci roda dan dongkrak pada masing –
masing truknya. Penulis punya banyak pengalaman pada driver yang melakukan penyalah-
gunaan ban truknya. Tidak ada masalah pada konsumsi biaya pemakaian BBM karena BBM
yang diberikan termasuk dalam uang jalan yang dibagi habis. Uang jalan terdiri dari biaya
BBM + toll fee + retribusi + tambal ban + komisi perjalanan. Tidak ada permasalahan lembur
karena lembur sudah dimasukkan dalam komisi perjalanan. Untuk mencari tambahan
penghasilan biasanya mereka memanipulasi seperti menukar ban, dynamo starter, dan
spare-part lainnya, dan ada yang menurunkan atau menjual sedikit sebagian cargonya.
Kenakalan ini umum terjadi pada angkutan jarak jauh dan angkutan cargo umum.

Penyalah-gunaan ban justru bisa terjadi pada orang gudang penerimaan dan team ban yang
bekerjasama dengan supplier ban dengan memanipulasi surat jalan penerimaan ban.
Penulis mempunyai pengalaman dalam penyalah-gunaan ban yang dilakukan oleh orang
gudang dan team ban yang melibatkan driver supplier dimana ban baru yang datang tertulis
disurat jalan sejumlah 200 unit dan sudah diterima semuanya digudang kami. Akan tetapi
ketika Penulis audit dan konfirmasi ulang hanya ada 197 unit. Saat itu memang sedang
terjadi krisis ban dimana masing – masing batching plant sangat membutuhkan ban untuk
dikirim secepatnya sehingga perhatian pada proses pengawasan dalam penerimaan ban dari
supplier menjadi lemah. Ketika Penulis kejar ke suppliernya, Penulis diarahkan ke drivernya
dan drivernya mengaku salah kirim dan mengembalikan sisanya 3 unit ke gudang kami pada
hari berikutnya.

191
Penyalah-gunaan ban juga bisa terjadi pada proses seleksi ban bekas ( casing ) untuk
divulkanisir. Casing yang baik dianggap casing jelek yang tidak bisa divulkanisir lagi dan
digolongkan menjadi ban scrap. Pada saat dijual ban scrap ini jauh diatas harga pasaran. Jika
ban yang benar – benar scrap dijual dalam kisaran harga Rp. 20.000 – Rp. 30.000 per unitnya
maka ban casing ini bisa dijual dengan harga diatas Rp. 200.000 per unitnya.

5. PROGRAM PENGURANGAN BIAYA RETRIBUSI


Biaya retribusi dijalan untuk truk beton tidak bisa dihindari dan jenisnya ada dua macam
yakni yang resmi dan yang tidak resmi.

Dana retribusi dibagai menjadi 2 macam untuk penyalurannya yakni:


1. Diberikan langsung oleh driver truk beton pada saat melewati jalan tersebut.
2. Diberikan secara bulanan oleh Pengurus truk beton team kerja Anda.
Biaya retribusi perlu dianggarkan dan dikeluarkan untuk membantu kelancaran operasional
dijalan.
Pertanyaannya adalah, apakah dana retribusi yang dikeluarkan olehmasing – masing
batching plant itu efektif dan tepat sasaran atau tidak?
Apakah jalan tersebut masih dilewati oleh truk beton dimana dana retribusi itu masih
diberikan kepada yang bersangkutan?

Gambar 50. Petugas Polisi sedang me-razia surat izin kendaraan

5.1. PERMASALAHAN DANA RETRIBUSI


Beberapa permasalahan dana retribusi yang umum terjadi adalalah sebagai berikut:
1. Dana retribusi yang diberikan secara bulanan tetapi driver masih juga diminta
retribusi harian pada saat melewati jalan tersebut.

192
2. Dana retribusi semakin meningkat dengan adanya permintaan dari bagian lain dari
instansi terkait meskipun cakupan wilayahnya tetap.
3. Dana retribusi itu tidak sampai atau hanya sampai sebagian saja dalam proses
penyalurannya.
Solusinya adalah:
1. Anda harus meninjau semua jalan yang dilalui truk arus barang Anda dalam
kaitannya dengan pembayaran retribusiyang dikeluarkan.
2. Para driver Anda harus diberitahu bahwa Anda telah memberikan dana retribusi
bulanan kepada PIC yang dituju sehingga jika ada anggotanya yang lain hendak
meminta retribusi harian dapat dicegah.
3. Jika Armada yang Anda miliki berkurang karena proyek mulai sepi dan sebagian truk
Anda sudah dialihkan ke area lain maka Anda menjadi bijaksana jika dapat me-
negoisasi ulang kepada pihak terkait mengenai keadaan ini dan mengurangi besaran
jumlah dana retribusi yang diberikan.
4. Anda harus memastikan bahwa dana retribusi itu sampai kepada pihak yang dituju
dan ini berarti Anda harus terjun langsung memberikannya sekali waktu untuk
mengetahui kebenaran jumlahnya, PIC yang tepat dan lain sebagainya.

5.2. INDAK LANJUT PENGENDALIAN DANA RETRIBUSI


1. Biasanya uang retribusi dipercayakan penyalurannya ke senior driver dan itulah
sebabnya sekali waktu harus Anda sendiri yang memberikan dana retribusi tersebut.
2. Anda harus memeriksa rute yang masih dilalui truk beton dan membandingkannya
dengan pengajuan dana retribusi yang disampaikan dari masing – masing batching
plant.
3. Pengajuan daftar dan Retribusi sebaiknya diperiksa oleh departemen penjualan dan
ditandatangani oleh departemen penjualan sebelum disetujui ke pimpinan yang
lebih tinggi.
4. Ada baiknya dana Retribusi yang diberikan itu diketahui oleh masing – masing
pimpinan terkait seperti pimpinan Produksi, Pimpinan HRD, Pimpinan Legal dan
Pimpinan bagian Penjualan untuk meningkatkan efektifitas dana Retribusi yang
disalurkan.
5. Sebaiknya pengajuan dana Retribusi disampaikan oleh Section Manager Logistik atau
setingkat dengan itu yang langsung membawahi kegiatan operasional truk arus
barang dan diperiksa oleh manager Penjualan dan disetujui oleh SBU Manager atau
General Manager sebelum diajukan ke otoritas manajemen untuk mencairkan
dananya.

193
RINGKASAN BAB IV
Ada 6 langkah sekurangnya dalam Cost Reduction Program (Program Pengurangan Biaya ):
1. Membentuk komite Cost Reduction Program yang terdiri dari orang-orang yang
terkait dalam aktivitas biaya tersebut.
2. Menetapkan target, tolok ukur, parameter dari ratio yang harus dicapai dengan
mengamati, observasi, survey dan analisa ratio biaya yang dikeluarkan saat ini dan
ratio biaya yang seharusnya, misal biaya solar yang terjadi saat ini adalah 1.4 km/l
iter dan 3.2 liter/m3 dan biaya solar yang menjadi target Cost Reduction Progam
adalah 1.6 km/ liter dan 2.8 liter/ m3.
3. Membuat deskripsi tugas yang jelas, instruksi kerja, peran dan tanggung jawab
masing – masing anggota komite yang terlibat.
4. Melatih anggota komite bagaimana cara melakukan, memeriksa, mengawasi dan
mengendalikan biaya yang menjadi target pengurangan tersebut. Dan sampaikan jika
tercapai maka semua anggota team akan merayakan pencapaian tersebut.
5. Mengevaluasi kemajuan hasil Cost Reduction Program setiap minggunya dan
mengadakan pertemuan rutin denan para anggota team dan pastikan semua
anggota team harus hadir dalam pertemuan penting ini. Dan yang terpenting adalah
pastikan bahwa anggota komite aktif memberikan umpan balik satu sama lain dan
sumbang saran bagaimana caranya agar target tersebut tercapai.

194
6. Mengapresiasi tercapainya target atau mendekati target dan sampaikan pesan
penyesuaian target berdasarkan hasil evaluasi dan buat itu sebagai perbaikan
berkelanjutan dalam Cost Reduction Program.

Pengendalian biaya berarti Anda mengawal prosedur dan memastikan prosedur


dilaksanakan dengan sangat baik. Kadang-kadang Anda harus memperbaiki prosedur yang
ada agar lebih baik lagi dan lebih akuntabel.Anda perlu checklist untuk mengaudit prosedur
untuk memastikan apakah prosedur sepenuhnya dilaksanakan atau hanya sebagian.
Kadang-kadang Anda harus melakukan sendiri checklist tersebutuntuk memastikan
prosedur yang ada sudah dijalankan denganbaik.

Ada dua checklist dalam pengendalian biaya yakni;


1. Checklist untuk prosedur pengajuan dana seperti untuk pembelian ban, pembelian
BBM dan lain sebagainya.
2. Checklist untuk prosedur penyelesaian klaim / biaya.

Jika checklist di atas dirancang dengan sangat baik maka tidak ada ruang bagi siapa saja
untuk dapat memanipulasi dana atau data untuk kepentingan diri mereka sendiri.

Penyalahgunaan dana hanya terjadi karena dua hal yakni;


1. Sistem dan Prosedur yang lemah.
2. Sistem dan Prosedur sudah bagus tetapi orang bekerja tidak berdasarkan prosedur.
3. Sistem dan Prosedur tidak ditinjau ulang secara berkala atau tidak di Audit.

BAGIAN KETIGA – MEMAHAMI TUGAS DAN


PERAN SEBAGAI MANAGER LOGISTIK DAN
TRANSPORTASI ARUS BARANG
Banyak perusahaan Logistik dan Transportasi Arus Barang yang sulit berkembang meski
secara potensi memiliki aset lahan pergudangan dan truk yang cukup memadai serta nama
baik perusahaan yang sudah dikenal luas di pasar Logistik dan Transportasi Arus Barang
karena lemahnya kompetensi kepemimpinhan dan keperdulian para supervisor dan
managernya. Para pekerja kurang dikelola dan dipimpin dengan baik dan hampir tidak
adanya pendampingan untuk meningkatkan kompetensi keterampilan kerja para
pekerjanya. Kesulitan itu umumnya terjadi dan mereka hadapi karena terlalu berlebihan
dikelola tetapi kurang dipimpin. Sebagai salah-satu contoh adalah bagaimana Divisi
Pengembangan Organisasi dan Sumber Daya Manusia tidak melakukan experimen dalam
pelatihan orang dalam kepemimpinan sehingga organisasi itu tidak memperolah pelajaran
apapun. Selain itu Manager HRD, Manager HSE, Manager Logistik dan Transportasi dan
Manager Operasi lainnya itu akan berada dalam bahaya karena ia akan menjadi manager
perkantoran, birokrat ketata-usahaan atau ahli teori semi–akademis. Contoh lainnya adalah
jika seorang pimpinan perusahaan tidak mencoba ber-experimen menunjuk orang untuk
membentuk unit pusat bisnis baru dari organisasinya yang mulai membesar atau sudah
sedemikian besar untuk menghasilkan profitabilitas maximum bagi perusahaan tetapi

195
mereka malah melibatkan organisasi kearah perubahan sistem yang menyeluruh dengan
menggunakan sistem dan prosedur baru dan fasilitas teknologi dan computer baru secara
besar–besaran dan mengambil langkah kebijakan Return on Investment lebih lama lagi
maka ia dihadapkan pada dilema kemadegan tadi.

Bagaimanapun seorang manager yang berperan sebagai pemimpin adalah sangat penting
untuk mengkomunikasikan dan mensinergikan rumusan tugas dan target kerja yang ingin
dicapai kepada seluruh komponen orang yang berada didalam organisasi agar paham dan
memiliki semangat yang sama untuk tujuan bersama. Tanpa komunikasi yang baik dari
seorang pemimpin maka semua tata-kelola yang dibuat oleh manager tadi menjadi tidak
mudah dipahami dan malah menambah kegaduhan organisasi pada kenyataannya
dilapangan. Bayangkan berapa banyak orang yang dibutuhkan dalam membuat sebuah
hotel dalam kurun waktu tertentu dan setiap bagian dalam proses pekerjaan sudah diatur
sedemikian rupa sesuai jadwal kerja dan target kerja dalam tahapan membangun hotel.
Dibutuhkan seorang Planner/ Perencana yang baik, Ahli Arsitektur berpengalaman, Ahli
Teknik, Pekerja Bangunan dan Tukang Batu, Tukang Pipa, Ahli Listrik, dan sebagainya untuk
dapat berkomunikasi dalam tenggat waktu yang singkat. Semua itu membutuhkan
komunikasi yang baik dan peran Manager sebagai Pemimpin sangat dibutuhkan disini agar
hotel yang dibangun dapat selesai sesuai tenggat waktu yang direncanakan. Ilustrasi ini
menggambarkan betapa pentingnya tata-kelola yang baik dari seorang Manager dan
Kepemimpinan untuk mengorganisasi sejumlah orang agar mencapai tujuan organisasi.

Kepemimpinan adalah topik yang banyak dipelajari oleh banyak organisasi bisnis maupun
non bisnis tidak terkecuali apa yang telah secara rutin dilakukan oleh perusahaan dimana
dahulu Penulis pernah bekerja dengan mengirim para managernya untuk latihan
kepemimpinan. Kepemimpinan dalam bidang kegiatan Logistik dan Transportasi Arus
Barang dan adalah yang paling sulit dimengerti dalam konteks praktisnya. Jika perusahaan
butuh modal tambahan bisa meminjam modal untuk mengembangkan bisnisnya dan
menambah jumlah gudang dan armada truk pengiriman arus barangnya. Jika lokasi
perusahaan kurang strategis maka itu dapat pindah ke lokasi yang lebih strategis, untuk
mendekatkan diri dengan para customer dan gudang tujuan pengiriman arus barang. Tetapi
sebuah perusahaan dengan kepemimpinan yang kurang memadai mempunyai kesempatan
kecil untuk bertahan. Buku ini menuntun Anda menciptakan banyak pemimpin tidak hanya
untuk bertahan tetapi juga untuk bertumbuh dan berkembang.

Bagian kedua buku ini akan membicarakan peran dan tugas seorang Manager dan sekaligus
peran sebagai seorang Pemimpin dalam kaitannya dalam bidang kegiatan operasional
Logistik dan Transportasi Arus Barang.

196
BAB V

TUGAS MANAGER SEKALIGUS SEBAGAI PEMIMPIN DALAM


KEGIATAN OPERASIONAL LOGISTIK DAN TRANSPORTASI
ARUS BARANG

Dalam mengelola kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang Anda tidak bisa
memisahkan fungsi pengelolaan dan fungsi kepemimpinan. Fungsi yang satu difokuskan
untuk cost efficiency dan cost control, sedangkan fungsi lainnya adalah untuk meningkatkan
produktivitas.

Ada tiga kemampuan yang mendasar yang harus dimiliki oleh seorang Manajer dan
sekaligus sebagai seorang Pemimpin dalam kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang
yakni;
1. Keterampilan Teknis (Technical Skills) mengenai kegiatan operasional Logistik dan
Transportasi Arus Barang. Anda harus mahir dalam seluk-beluk Logistik dan
Transportasi Arus Barang dan Karakteristik Barang yang Anda kelola.
2. Keterampilan Hubungan Manusia (Human Skills) untuk mengatur, menyetel dan
menyesuaikan seluruh orang operasional dalam kegiatan Logistik dan Transportasi

197
Arus Barang. Keterampilan Hubungan Manusia ini diperlukan untuk menggerakkan
orang-orang dan melakukan pekerjaan bersama-sama sebagai sebuah tim kerja
secara efektif untuk mencapai tujuan dan sasaran kerja yang telah ditetapkan.
Keterampilan Kepemimpinan dibutuhkan untuk Membangkitkan Semangat,
Memimpin melalui Contoh, Keterampilan Delegasi, Membangun Kepercayaan dan
Integritas untuk memiliki tim yang kuat dan solid dan berdedikasi dengan tugas dan
tanggung-jawabnya dalam kegiatan operasional Logistik dan Transportasi Arus
Barang.
3. Keterampilan Konseptual (Conceptual Skills); Target kerja dan Parameter Target,
Standarisasi Pekerjaan dan Kinerja, Evaluasi dan Penilaian. Keterampilan konseptual
ini dibutuhkan untuk mengelola pekerjaan sedemikian rupa untuk menghindari
tumpang tindih pekerjaan, jenis tanggung jawab yang jelas, siapa yang cocok pada
pekerjaan ini dan siapa yang cocok dengan pekerjaan itu, orang yang tepat untuk
pekerjaan yang tepat di waktu yang tepat.

1. TUGAS SEBAGAI MANAGER LOGISTIK DAN TRANSPORTASI


ARUS BARANG
Secara umum Tugas Manager adalah sebagai berikut;
1. Planning (Tugas Perencanaan)
2. Organizing (Tugas Pengorganisasian)
3. Actuating (Tugas Menggerakkan )
4. Controlling (Tugas Pengawasan )

1.1. TUGAS PERENCANAAN ( PLANNING )


Tugas pertama manager yang pertama adalah Perencanaan, yakni merumuskan tugas yang
jelas untuk timnya secara rinci dalam kaitannya dengan pihak lain untuk mencapai tujuan
cost efficiency yang diharapkan. Tugas Anda sebagai Manager Logistik dan Transportasi Arus
Barang adalah merumuskan deskripsi pekerjaan bawahan Anda karena Andalah yang tahu
apa yang seharusnya dikerjakan oleh bawahan Anda. Anda harus memiliki visi dan misi yang
jelas dan kuat untuk dapat merumuskan tugas-tugas mereka dengan baik. Anda harus
menjadi perencana yang baik dan matang. Anda barangkali perlu terpaku duduk di belakang
meja untuk berpikir dan merencanakan tentang segala sesuatu yang Anda pikir layak untuk
dilakukan dan dicapai. Pada awalnya Anda merumuskan tugas-tugas secara panjang lebar
tetapi Anda harus dapat meringkas tanpa kehilangan esensi dan struktur fungsi tugas yang
Anda inginkan. Hal ini tidak mudah dan harus jelas seperti Anda sedang merancang sebuah
rumah; Apa warna yang cocok disetiap ruangan dan apa warna dinding luar rumah, jenis
aksesoris dan furnitur apa yang cocok diletakkan di setiap ruangan dan sudut rumah.
Dimana Anda ingin menempatkan saklar listrik, bagaimana dengan ventilasinya, dan lain
sebagainya. Bahkan Anda harus bisa membayangkan mendengar suara pintu ketika terbuka
ketika Anda memasuki rumah tersebut meskipun rumah masih dalam desain dan bayangan
Anda. Demikian juga dalam merumuskan tugas untuk tim kerja Anda. Anda harus dapat
membayangkan ketika tugas dilakukan dan bagaimana melakukannya. Semangat seperti ini
yang Andagambarkan dalam pikiran Anda akan dapat merumuskan tugas menjadi nyata

198
senyata orang-orang yang melakukan pekerjaan dan tugas tersebut.
Keterampilanmerumuskantugas dan menetapkan sasaran dan target kerja dapat diperoleh
dengan praktek dan terus praktek dilapangan. Anda akan mahir untuk merumuskan tugas
jika Anda melatih kemampuan Anda untuk itu. Penulissarankan Anda dapat berlatih tiga kali
setahun dalam merumuskan tugas-tugas yang Anda anggap penting untuk dievaluasi dalam
perspektif untuk mencapai sasaran kerja yang Anda tetapkan. Pada akhir tahun Anda dapat
merumuskan tugas untuk tahun depan dan di pertengahan tahun Anda dapat memeriksa
perumusan tugas untuk memperkuat semua fungsi untuk mencapai target kerja tadi.
Evaluasi tugas adalah untuk mengetahui apakah masih sesuai dengan sasaran yang akan
dicapai atau perlu diperbaiki dan dimodifikasi sesuai dengan perkembangannya. Tahun demi
tahun Anda akan lebih baik lagi dalam merumuskan tugas dan menetapkan sasaran target
kerja dengan terus praktek untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan
perencanaan managerial Anda.

Gambar 51. Membuat rencana kerja


Tugas – tugas Perencanaan dalam mengelola kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang
antara lain adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan fungsi dan bagian dalam organisasi Logistik dan Transportasi Arus
Barang seperti fungsi dan bagian Database dan Administrasi dan fungsi dan bagian
Operasional sertafungsi dan bagian Pengawasan.
2. Merumuskan fungsi-fungsi tersebut diatas dalam deskripsi kerja.
3. Merumuskan sasaran kerja dan target kerja dalam efisiensi biaya dan cost control
dalam kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang seperti biaya gudang, biaya
solar, ban, retribusi, maintenance, overtime dan biaya lainnya yang masuk dalam
ruang lingkup biaya operasional Logistik dan Transportasi Arus Barang.
4. Merumuskan sasaran kerja dan target kerja dalam meningkatkan produktivitas aset
perusahaan seperti produktivitas gudang, produktivitas truk, produktivitas forklift,
produktivitas pengemudi dan operator, produktivitas staff pendukung dan
produktivitas aset lainnya.
5. Merumuskan standarisasi kerja dan standarisasi kinerja (performance) pada masing–
masing fungsi dan bagian dalam kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang.
6. Merumuskan Jadwal Pertemuan/ Rapat berkala dan Agenda Rapat untuk
mengevaluasi kinerja masing–masing fungsi dan bagian dalam mencapai sasaran dan
target kerja yang ditetapkan sebelumnya.

199
7. Merumuskan Tehnik Pelatihan pada masing – masing orang untuk meningkatkan dan
menstandarisasi kompetensi/ kemampuan keterampilan masing–masing pekerja
seperti standar disiplin, standar etika, dan standar pelaksanaan tugas.
8. Merumuskan hal–hal lain terkait kinerja operasional Logistik dan Transportasi Arus
Barang yang sejalan dengan arah Visi dan Misi perusahaan.

1.2. TUGAS PENGORGANISASIAN ( ORGANIZING )


Sebagai seorang manager, Anda harus mengatur orang Anda untuk melakukan pekerjaan
mereka sesuai dengan deskripsi pekerjaan yang Anda buat seperti tersebut diatas.

Anda harus mengatur, menjelaskan dan melatih tim kerja Anda sesuai deskripsi kerja yang
Anda buat tadi bagaimana pekerjaan itu dilaksanakan dengan baik, tertib berdisiplin dan
Anda harus memastikan bahwa mereka memahami dan mampu melakukan tugas pekerjaan
yang Anda berikan itu. Jika tidak, adalah kewajiban Anda untuk melatihnya. Anda harus
mengatur bahwa tugas pekerjaan yang Anda berikan kepada masing-masing orang memiliki
muatan kerja yang cukup 8 jam kerja per hari, 40 jam kerja seminggu dengan beban kerja
yang wajar sesuai kompetensidan kapasitasnya. Anda harus menghindari tumpang tindih
pekerjaan satu sama lain sehingga dapat meminimalkan waktu terbuang percuma dalam
jam kerja dari masing–masing orang yang ada didalam organisasi departemen Logistik dan
Transportasi Arus Barang.

Kunci penting dalam Tugas Pengorganisasian ini adalah komunikasi dan koordinasi kerja
pada masing–masing orang yang Anda beri tugas sesuai keterampilan dan kapasitasnya.
Komunikasi yang baik adalah menjelaskan deskripsi tugas pada masing–masing orang
bawahan Anda, fungsi dan tanggung – jawabnya dan kriteria keberhasilan yang akan Anda
nilai pada periode tertentu. Mereka harus memahami fungsi, tugas dan tanggung jawab
serta kriteria keberhasilan yang termuat dalam deskripsi pekerjaan yang Anda berikan maka
mereka boleh menanda-tangani deskripsi tugas tersebut dan mulai menjalankan apa yang
menjadi tugas dan tanggung-jawabnya.

Tugas Pengorganisasian dalam pengelolaan Logistik dan Transportasi Arus Barang antara
lain adalah sebagai berikut;
1. Mengobservasi masing – masing orang untuk fungsi, tugas dan tanggung-jawab
pekerjaan yang cocok untuk masing–masing orang sesuai bakat dan
keterampilannya, yakni penempatan orang yang tepat ditempat yang tepat diwaktu
yang tepat. Orang dengan bakat dan keterampilan sebagai administrasi dan analisa
data tentu tidak tepat jika ditempatkan dibagian operasional dan pengawasan
dilapangan dan juga sebaliknya orang dengan bakat dan keterampilan pengawasan
dilapangan tentu tidak tepat jika ditempatkan dibagian administrasi dan analisa data.
2. Menjelaskan visi dan misi perusahaan secara utuh dan menjelaskan fungsi, tugas dan
tanggung jawab serta kriteria keberhasilan dari masing–masing orang yang berada
dalam kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang sesuai deskripsi tugasnya
masing–masing.
3. Melatih masing–masing orang dalam kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang
untuk meningkatkan keterampilan mereka sesuai kriteria keberhasilan dalam
deskripsi kerja yang sudah dirumuskan.

200
Gambar 52.Diagram tugas seorang manager

1.3. TUGAS MENGGERAKKAN ( ACTUATING )


Menggerakkan orang-orang yang menjadi bawahan Anda adalah mudah jika mereka paham
apa yang menjadi tugas pekerjaan mereka masing–masing sesuai deskripsi kerja yang telah
Anda buat sehingga mereka dapat meningkatkan diri untuk keterampilan dan kompetensi
yang diperlukan sesuai bidang kerjanya. Anda dapat melatih mereka atau mengirim mereka
dalam pelatihan kompetensi sebagai sebuah investasi untuk mengerjakan tugas pekerjaan
mereka jika mereka dinilai kurang mampu. Anda harus mengingatkan mereka untuk kembali
ke deskripsi pekerjaan mereka jika mereka keluar dari deskripsi pekerjaan, fungsi dan
tanggung jawabnya masing-masing.Anda harus membimbing mereka untuk melakukan
tugas pekerjaan mereka secara efektif. Tugas menggerakkan berarti bahwa Anda
menggerakkan seluruh orang yang berada didalam kegiatan Logistik dan Transportasi Arus
Barang sesuai peran dan tanggung-jawab yang dipercayakan kepada Anda.

Tugas Menggerakkan (Actuating) dalam pengelolaan kegiatan Logistik dan Transportasi Arus
Barang antara lain adalah sebagai berikut;
1. Memberi arahan kepada semua orang yang ada dalam kegiatan Logistik dan
Transportasi Arus Barang mengenai disiplin kerja seperti jam kehadiran, hasil
pekerjaan, dan tata-tertib kerja dan menegur bilamana perlu jika disiplin kerja tidak
sesuai dengan kebijakan dan peraturan perusahaan.
2. Mendorong orang untuk melaksanakan tugas pekerjaan dengan cepat, tepat dan
sebaik-baiknya sesuai arahan dan pencapaian hasil yang diharapkan.
3. Mengkoordinasikan tugas pekerjaan yang ada kaitannya satu sama lain seperti tugas
pekerjaan administrasi database BBM mengenai parameter kinerja kilompeter per
liter dan liter per m3 yang dibutuhkan oleh tim operational dilapangan untuk
mengendalikan penggunaan BBMyang wajar pada setiap kendaraan truk dan alat
transportasi lainnya.

1.4. TUGAS PENGAWASAN ( CONTROLLING )

201
Setelah tugas Perencanaan, Pengorganisasian dan Menggerakkan, maka tugas selanjutnya
adalah tugas Pengawasan untuk memastikan bahwa orang-orang Anda melakukan tugas
pekerjaan sesuai dengan arahan tertulis dari Anda. Anda harus mengawasi proses kerja
antara Perencanaan dan Pelaksanaan untuk mencapai hasil yang diharapkan. Anda harus
mengevaluasi orang dan hasil pekerjaan mereka dan membuat standardisasi hasil kerja.
Ketika mereka telah mencapai target kerja sesuai rencana, Anda harus meningkatkan
standarisasi untuk menjadikannya perbaikan berkelanjutan. Contoh terbaik sasaran kerja
dan standar pekerjaan berkelanjutanadalah dapat dilihat pada industri pembuatan Mobil
Kijang di Toyota. Pada awal kelahirannya Mobil Kijang di tahun 70-an, Mobil Kijang seperti
kotak sabun dan dalam perkembangannya mobil Kijang telah dimodifikasi beberapa kali
untuk meningkatkan standar kenyamanan penggunannya dalam berkendara. Pada tahun
80-an Mobil Kijang berevolusi dan dikenal menjadi Mobil Kijang Kapsul dan dan ditahun 90-
an mobil Kijang berevolusi menjadi lebih aerodinamis. Dan saat ini mobil Kijang telah
berevolusi lebih baik lagi dengan banyak fitur didalamnya dan menjadikannya kendaraan
keluarga yang nyaman untuk dipakai. Itulah yang dimaksud dengan peningkatan
berkelanjutan lewat Pengawasan standarisasi berkelanjutan.

Disadari atau tidak kadang-kadang Anda tidak melakukan tugas pengawasan dengan baik
dan pada akhirnya Andamelihat mereka melakukan pekerjaan sehari–hari yang tidak sesuai
dengan deskripsi kerja mereka dan menjauhkan mereka dari kriteria keberhasilan yang
dirumuskan dan akhirnya secara keseluruhan orang-orang tidak lagi mengerjakan pekerjaan
yang terkait dengan sasaran target kerja yang diharapkan. Jika pencapaian target kerja tidak
tercapai maka masalah utamanya bukan pada mereka tetapi pada diri Anda sendiri karena
Anda tidak melakukan pengawasan kerja dengan baik. Anda belummelakukan pengawasan
dengan baik saat mereka keluar jalur dari fungsi, tugas dan tanggung-jawab pekerjaan
mereka dalam kegiatan operasional Logistik dan Transportasi Arus Barang.

Tugas Pengawasan ( Controlling ) dalam pengelolaan Logistik dan Transportasi Arus Barang
antara lain adalah sebagai berikut;
1. Mengawasi disiplin dan tata-tertib kerja pada masing–masing orang yang berada
pada kegiatan operasional Logistik dan Transportasi Arus Barang seperti disiplin
kehadiran, disiplin tata-tertib kerja, penggunaan APD pada area wajib APD, disiplin
penggunaan seragam kantor pada hari-hari yang ditentukan dan disiplin tata tertib
lainnya sesuai peraturan perusahaan yang berlaku.
2. Mengawasi biaya operasional yang wajar seperti biaya gudang, biaya konsumsi
pemakaian BBM, biaya konsumsi pemakaian ban, retribusi, overtime, maintenance
penggantian suku-cadang, dan lain sebagainya.
3. Mengawasi Jatuh tempo pajak STNK, Keur, SIM dan surat ijin kerja lainnya dalam
kegiatan operasional Logistik dan Transportasi Arus Barang.
4. Melakukan tugas pengawasan lain guna kelancaran kegiatan operasional Logistik dan
Transportasi Arus Barang.

2. TUGAS SEBAGAI PEMIMPIN PADA KEGIATAN OPERASIONAL


LOGISTIK DAN TRANSPORTASI ARUS BARANG

202
Untuk memahami tugas seorang pemimpin dalam pengelolaan Logistik dan Transportasi
Arus Barang, Penulis menggambarkan suatu fragmen peristiwa sebagai berikut:
Selama periode mass concrete (pengecoran beton secara massal sepeerti untuk basemen
hotel) dan ketika pengecoran mass concrete mulai berjalan beberapa menit yang lalu adalah
halbodoh jika Anda mengadakan pertemuan untuk mengevaluasi tugas-tugas mereka. Jika
salah-satu dari truk beton Anda mendapat kecelakaan di jalan karena ban meledak dan
mengenai pejalan kaki yang sedang melintas dan menyebabkan kemacetan lalu lintas. Apa
yang harus Anda lakukan? Anda sebaiknya melakukan koordinasi kerja dengan bawahan
Anda seperti; “ Pak Senior Driver, Tolong Anda harus pergi ke lokasi segera yaa, bawa driver
cadangan !”. Pak Tire men, Tolong Anda harus kirimban pengganti yang meledak itu segera”.
Pak Bagian P3K, Tolong bantu korban bawa ke rumah sakit dan koordinasi dengan petugas
polisi di lapangan apakah boleh truk kita tersebut dibawa ke batching plant atau tetap
ditahan dikantor Polisi.Koodinasi segera dengan pihak kepolisian untuk menghindari
kemacetan panjang dijalan tersebut yang dapat mengganggu proses jalannya mass
concrete”. Kepemimpinan seperti ini disebut kepemimpinan Otokratik ( Autocratic
Leadership ) yang menjalankan pekerjaan ketat pada kelompok untuk melaksanakan tugas
sesuai instruksi dan kelompok tahu apa yang harus mereka lakukan.

Setelah tanggap darurat tersebut diatas selesai dan mass concrete juga sudah selesai maka
Anda bisa bertemu dengan tim Anda untuk mengevaluasi kendala yang terjadi selama mass
concrete berlangsung seperti kejadian ban pecah dijalan dan mengenai pejalan kaki yang
sedang melintas atau kendala operasional lainnya untuk disampaikan oleh masing-masing
tim kerja operasional Anda. Evaluasi kegiatan dari suatu mass concrete perlu dibahas untuk
mengetahui fakta-fakta mengenai kendala selama mass concrete tersebut berlangsung dan
untuk menjadi bahan belajar pada mass concrete berikutnya. Anda meminta informasi
kejadian, saran masukan dan umpan balik dari tim kerja operasional Anda dengan sedikit
arahan dari Anda. Anda membuka komunikasi dua arah secara terbuka untuk mendapat
masukan dan memetik pelajaran dari mass concrete yang sudah berlalu. Kepemimpinan
semacam ini disebut sebagai kepemimpinan Partisipatif atau Demokratis ( Participative
Leadership ).

Ketika mass concrete berikutnya datang, Anda menunjuk salah-seorang dari tim kerja
Operasional Anda untuk mengkoordinasikan pekerjaan dan mempersiapkan segala
sesuatunya dalam menghadapi tugas mass concrete tersebut. Anda hadir pada saat meeting
mass concrete tersebut dan tetap sebagai Penanggung – jawab Operasional Mass Concrete
tetapi Anda juga meng-encourage ( mendorong dan melatih ) tim kerja Anda untuk dapat
mengkoordinasikan tugas mass concrete itu dapat dilaksanakan dengan supervisisi lebih
sedikit dibanding sebelumnya dan pengawasan langsung dari Anda. Kepemimpinan
semacam ini disebut Memimpin Dari Belakang ( Delegation Leadership )dengan
mendelegasikan kegiatan mass concrete dan mendorong tim Anda untuk menangani
pekerjaan mass concrete dengan sedikit supervisi dari Anda.

Tugas kepemimpinan dalam kegiatan manajemen Logistik dan Transportasi Arus


Barangmeliputi perpaduan dari tugas kepemimpinan yang seperti yang telah disebutkan
diatas yakni Kepemimpinan Otokratik dengan membuat instruksi dan pelaksanaan
pekerjaan dari jadwal yang ketat. Kemudian Kepemimpinan Partisipatif atau

203
Demokratisdengan membuka komunikasi dua arah secara terbuka untuk menerima segala
masukan, saran dan perbaikan yang dibutuhkan dalam mempersiapkan perencanaan kerja
yang lebih baik lagi kedepannya. kemudian yang ketiga adalah Kepemimpinan Delegatif,
Kepemimpinan dari belakang untuk melatih tim kerja Anda melakukan pekerjaan dengan
baik dibawah pengawasan Anda. Kepemimpinan dari Belakang ini dimaksudkan sebagai
latihan suksesi kepemimpinan kedepannya sehingga tim Anda dapat tumbuh berkembang
sebagai tim yang solid dalam menangani banyak tugas secara lebih baik baik sementara
Anda ada dibelakang mereka.

Gambar 53. Diagram tugas seorang pemimpin

Tidak ada standar perumusan mengenai tugas seorang pemimpin. Hal ini tergantung pada
konteks di mana dan kapan jenis kualitas kepemimpinan tersebut dibutuhkan. Secara umum
kualitas kepemimpinan menjadi dasar dari kualitas mental yang diperlukan oleh seorang
manager dalam menjalankan tugas dan tanggung-jawabnya didalam perencanaan,
pengorganisasian, menggerakkan dan mengawasi kegiatan operasional Logistik dan
Transportasi Arus Barang.

Beberapa tugas kepemimpinan secara umum yang tidak boleh diabaikan oleh seorang
manager Logistik dan Transportasi Arus Barang adalah antara lain seperti tersebut dibawah
ini;
1. Tugas Membangun Semangat Team
2. Tugas Memimpin MelaluiContoh.
3. Tugas Membangun Kepercayaan
4. Tugas Menginspirasi Team Kerja
5. Hal Integritas Pribadi

1.1. TUGAS MEMBANGUN SEMANGAT TIM

204
Berdasarkan pengalaman Penulis, membangun semangat team adalah dengan melibatkan
sebanyak mungkin diri Anda dengan kegiatan yang sedang berlangsung. Kehadiran Anda
menambahkan semangat untuk team Anda terutama di waktu khusus dan keadaan khusus
seperti Anda bergabung untuk bekerja pada hari libur dengan team kerja Anda yang sedang
bekerja lembur. Anda datang di shift malam hanya untuk melihat dan membantu ketika
team Anda sedang bekerja melaksanakan tugas pekerjaannya, Anda datang di saat-saat
khusus seperti Anda menemani salah satu team Anda untuk menunggu di rumah sakit ketika
operasi anaknya atau pergi berlibur bersama-sama. Anda terlibat untuk membantu kerja
team kerja pada saat yang Anda bisa. Anda harus meluangkan waktu lebih buat mereka.
Anda menghargai pekerjaan mereka dengan memberikan umpan balik dan saran dan Anda
menghargai ide-ide mereka untuk meningkatkan hasil yang lebih baik. Anda melakukannya
karena Anda menikmatinya dan Anda menyukainya untuk melakukan hal itu

Selama Anda terlibat dan berempati dengan team kerja Anda maka semangat team kerja
Anda akan terbangun dengan sendirinya. Keterlibatan Anda dan kehadiran Anda dalam
segala situasi dan kondisi adalah roh yang dapat membangun semangat team kerja Anda.
Ketika Anda sudah tidak berada disitu lagi tetapi roh semangat kerja yang Anda tularkan
akan tetap berada disitu karena semangat itu telah menyatu pada pemikiran dan perasaan
mereka masing–masing.

Tugas membangun semangat team kerja dalam manajemen Logistik dan Transportasi Arus
Barang antara lain adalah sebagai berikut;
1. Datang ke kantor lebih awal dan pulang lebih lambat dari bawahan yang Anda
pimpin.
2. Sering inspeksi ke bawah mendukung program-program kinerja perusahaan seperti
Program 5S, Program Cost Reduction, Program Go-green, dan program lainnya.
3. Kunjungan 1 – 2 jam ke gudang dan garasi untuk mendukung kelancaran pengiriman
arus barang pada malam hari dan dapat berbincang dengan satpam dan petugas
shift malam.
4. Ikut terlibat dalam acara kegiatan luar kantor seperti olahraga bersama dan ikut aktif
dalam acara outbond baik yang diselenggarakan kantor maupun inisiatif bersama
team.
5. Makan siang bersama.
6. Berkunjung jika ada team kerja atau keluarganya yang sakit dirawat di RS.
7. Aktif terlibat dalam setiap kegiatan acara sosial yang diadakan bersama.
8. Meluangkan waktu sejenak untuk team kerja pada setiap kesempatan yang datang.

1.2. TUGAS MEMIMPIN MELALUI CONTOH


Di mana pun posisi Anda saat ini, apakah Anda seorang Supervisor, Manager, General
Manager atauDirektur; Dalam memimpin orang, Anda harus memimpin melalui contoh.
Satu gram memimpin melalui contoh lebih berharga daripada satu kilogram kata-kata.
Apakah contoh yang Anda berikan itu baik atau buruk itu akan memberikan warna pada
team kerja Anda. Jika Anda memberikan contohbaik maka orang-orang cenderung
mengabaikannya tapi jika Anda memberikan contoh yang buruk maka orang akan tahu itu,
mengingatnya dan memberikan komentarnya.

Memimpin melalui contoh diperlukan karena orang lebih cepat memahami dan menghargai

205
daripada apa yang Anda harapkan dalam kata-kata. Prinsip utama di sini adalah bahwa apa
yang Anda katakan dan apa tindakan Anda dengan memimpin melalui contoh haruslah
sejalan dan konsisten. Anda tidak mungkindapat menegakkan disiplin datang tepat waktu
dan menuntut bawahan Anda datang tepat waktu jika Anda sendiri selalu datang terlambat.
Hal ini akan menjadi masalah umum dalam segala situasi disetiap organisasi. Di sisi lain Anda
harus menjadi agen perubahan (agent of change) untuk sesuatu yang lebih baik bagi
perusahaan Anda. Team kerja Anda harus mendukung satu sama lain untuk mencapai
tujuan dan disiplin.Dalam kasus lain Anda dapat mengharapkan bahwa orang akan
mengikuti Anda melalui contohyang Anda berikan, bukan apa yang Anda katakan. Jika Anda
mengharapkan standar yang tinggi bersama-sama meskipun Anda masih berusaha keras
memberikan contoh dan Anda sedang mencoba untuk memberikan yang terbaik, orang di
sekitar Anda akan menghormati usaha-usaha Anda ketika Anda mencoba untuk
memberikan yang terbaik meskipun hal itu masih jauh dari harapan.

Hal penting lain menurut Penulis adalah bahwa memimpin melalui contoh adalah
memimpin dalam arti sebenarnya, benar-benar berjalan di depan para bawahan Anda. Anda
melakukannya sebagai panduan dan menggunakan tubuh Anda sendiri untuk
menyampaikan pesan kepada bawahan Anda apa yang harus mereka lakukan dan
bagaimana cara melakukannya. Jika diperluas, memimpin melalui contoh, jika dalam arti
fisik Anda belum bisa karena kesibukan Anda yang lain menuntut itumaka Andamasih bisa
dan menjadi orang yang mengarahkan bawahan Anda dengan perilaku Anda yang baik
seperti pekerja keras dan disiplin yang dapat Anda tunjukkan kepada bawahan Anda.

Gambar 54. Memimpin melalui contoh dalam ilustrasi

Memimpin melalui contoh berarti kesediaan Anda untuk maju dan menerima risiko didepan
dan memastikan bahwa team kerja Anda berjalan ke arah yang benar dengan kecepatan

206
yang tepat. Untuk melanjutkan analogi ini, jika Anda terlalu jauh didepan dari team kerja
Anda, terlalu maju dalam pemikiran Anda maka Anda memiliki risiko kehilangan kontak
dengan anggota team kerja Anda. Jika Anda terlalu jauh di belakang mereka maka itu seperti
pepatah Perancis yang mengatakan, di sana itu adalah team kerja saya dan saya akan
mengikutinya dan semua orang mentertawai dibelakang Anda.

Memimpin melalui contoh harus disesuaikan dengan jadwal kesibukan Anda sebagai
Manager dalam fungsi-fungsi pengawasan dan pengendalian. Bagaimanapun fungsi
memimpin melalui contoh adalah hal sangat penting yang tidak bisa diabaikan khususnya
dalam kaitannya dengan fungsi pengendalian akan orang.

Kadang memimpin melalui contoh masih diperlukan, sebagai contoh simbolis untuk tingkat
senior seperti Presiden Direktur atau Direktur. Dia bisa membantu pekerjaan karyawan yang
jauh dibawah levelnyasesekali waktu, satu atau dua jam kerja. Tindakan ini akan
menyebabkan pengaruh yang sangat baik pada orang-orang di sekitarnya dalam hal
senioritas. Hal itu bisa menjadi faktor positif didalam perusahaan dan membawa kabar baik,
"Eh, tau engga, Direktur kita, saya melihatnya kemarin sore mengunjungi garasi batching
plant A dan menyingsingkan lengan baju dan bergabung dengan para pengemudi untuk
membersihkan truk dan kemudian kami coffee-break bersama di kedai kopi Bu Warni yang
disebelah garasi kita. Setidaknya setengah jam Direktur kita berbicara dengan kami”. Dalam
masalah ini mungkin bisa timbul komentar negatif atau positif di belakang Direktur tersebut,
"Apakah Anda bercanda, Direktur kita membersihkan truk?”. Tentu saja tidak! Tetapi orang-
orang akan senang untuk melihat sikap inspiratif ini. Keterampilan kepemimpinan mencakup
kemampuan untuk menginspirasi. Kadang-kadang tindakan simbolik seperti itu dapat
berfungsi untuk mengingatkan semua supervisor dan manager tentang dasar pengelolaan
Logistik dan Transportasi Arus Barang terkait sense of belonging. Direktur tersebut bisa
mengatakan, "Saya senang ketika saya masih di lapangan sesering yang saya bisa untuk
melihat para pengemudi kita untuk melakukan pekerjaan mereka, akan tetapi saya tidak
punya waktu lebih lama untuk bersama dengan mereka karena jadwal kesibukan saya yang
padat, tetapi setidaknya apa yang saya lakukan kemarin sore adalah tanda bahwa saya
benar-benar serius tentang apa yang saya katakan tentang pemeliharaan dan pembersihan
truk".

207
Gambar 55. Ilustrasi pemimpin menunjukkan jalan

Meskipunfungsi pengendalian dan pengawasan adalah fungsi terpenting dalam proses


pengelolaan Logistik dan Transportasi Arus Barang akan tetapi Anda juga perlu menyisihkan
waktu Anda untuk memimpin melalui contoh. Hal itu dapat menjaga suasana kondusif dan
meningkatkan produktivitas team kerja Anda untuk mencapai sasaran dan target kerja.
Anda harus fleksibel mengelola waktu antara fungsi–fungsi pengendalian dan pengawasan
sebagai manager dan fungsi-fungsi kepemimpinan seperti memimpin melalui contoh dan
membangun semangat team.

Hal lainmenurut pengalaman Penulis adalah bahwateam kerja Andaharus


menghormatiupayaAndauntuk kepentingankinerja organisasi yang lebih baik. Faktor
terakhiradalah bahwaAndaharusbekerja lebih keras daripadabawahanAnda. Ada
banyakkesempatan di manaAndaharus mengelola dan memimpin melalui contohtetapi
waspadalahjangan sampai Andaterjebak dalamserangkaianpekerjaanyangkurang
pentingsehingga Andatidak punya waktuuntuk melaksanakanpekerjaan utama
Andayaknimengingkatkan produktivitas kerja dan pengendalian biaya dalam kegiatan
operasional Logistik dan Transportasi Arus Barang secara keseluruhan.

208
Gambar 56. Ilustrasi Seni Kepemimpinan

Tugas memimpin melalui contoh dalam pengelolaan Logistik dan Transportasi Arus Barang
antara lain adalah sebagai berikut:
1. Datang lebih awal dari bawahan Anda.
2. Mematikan lampu, computer dan AC ruang kerja ketika hendak meninggalkan kantor
atau jam istirahat.
3. Meja kerja yang bersih dan tidak ada kertas yang berserakan.
4. Mengucapkan greeting session, Selamat pagi, Sampai jumpa besok, dan lain
sebagainya untuk membiasakan budaya hidup santun.
5. Berfikir positif dan antusias dalam bekerja.

1.3. TUGAS MEMBANGUN KEPERCAYAAN


Anda harusmembangun kepercayaan baik kebawah ke orang yang Anda pimpin maupun ke
atas para Atasan Anda agar organisasi dan departemen yang Anda pimpin dapat efektif
berjalan. Orang hanya mau dipimpin oleh orang yang mereka percayai dan Atasan hanya
mau menyerahkan kepemimpinan organisasi departemen kepada orang yang ia percayai.
Kepercayaan adalahkeyakinan bahwaAnda sebagai pribadiadalah orang yang tepat untuk
menaruh harapan,arah, tujuan, suasana dan lingkungan kerja yang harmonis, adil dan
kondusif.Ketika diminta untuk memberi saran mauskan yang konstruktif dan terbuka apa
adanya, merekaakan lebih terbuka pada orang yang mereka percayai. Kepercayaan
adalahareapsikologis yangpenuh perhatianuntuk menerimaapa yangdidasarkan
padaharapanperilaku yang baik. AtasanAndatelah memberikanAndakepercayaanuntuk
mengelola danmemimpin Operasional Logistik dan Transportasi Arus Barang kepada Anda
dania harusmenerima risikodaritindakanAndaberdasarkan harapanbahwaAndaakan
melakukan hal yang benar untuk kepentingan perusahaan dan masa depan perusahaan.
Dalam dunia kerja, kepercayaan (trust) adalah sesuatu yang sangat mahal nilainya dan
seseorang harus berjuang untuk mendapatkannya. Ketika Anda sudah dipercaya oleh Atasan
Anda untuk mengelola dan memimpin kegiatan operasional Logistik dan Transportasi Arus
Barang maka kepercayaan itu menjadi begitu banyak hal berjalan dengan baik dan mudah,

209
akan tetapi ketika Atasan Anda tidak mempercayai Anda lagi maka Anda tidak memiliki
dukungan apapun dari Atasan Anda dan Anda akan mempunyai banyak kesulitan untuk
mengelola dan memimpin operasional Logistik dan Transportasi Arus Barang. Jadi
kepercayaan adalah kata yang mulia. Dibutuhkan waktu untuk membangun dan
memeliharanya. Kepercayaan tidak bisa datang tiba-tiba. Kepercayaan harus dibangun dan
dipelihara selamanya. Kadang Anda membangun kepercayaan bertahun – tahun dan tanpa
Anda sadari Anda menghancurkannya dalam sekejap saja.

Gambar 57. Lebih sulit menjaga kepercayaan daripada membangun kepercayaan

Tugas membangun kepercayaan dalam pengelolaan Logistik dan Transportasi Arus Barang
antara lain adalah sebagai berikut;
1. Berkata jujur apa adanya.
2. Berlaku adil dan tidak berat sebelah dalam setiap permasalahan yang terjadi antara
team kerja yang berselisih.
3. Tidak membeda-bedakan anggota team kerja. Semua anggota team kerja
diperlakukan secara wajar dan adil.
4. Menolak makan siang dengan supplier atau pemasok dan menolak gratifikasi pribadi
sekecil apapun dari pemasok.
5. Teliti dalam memeriksa klaim biaya operasional dan menolak tanda-tangan jika ada
biaya yang mencurigakan, tidak wajar atau tidak resmi kwitansinya.
6. Menjalin komunikasi rutin ke Bawahan dan ke Atasan setiap minggunya.
7. Kesederhanaan dalam penampilan.
8. Sederhana dalam menu makanan.

1.4. TUGAS MENGINSPIRASI TEAM KERJA


210
Salah satu pekerjaan penting dari pemimpin adalahmenginspirasi team kerja melakukan
pekerjaan secara lebih baik dari hari kemarin. Setiap pertanyaan, pekerjaan, masalah yang
timbul dan tanya-jawab bisa menghasilkaninspirasi. Inspirasi terbentuk dari latihan,
kesungguhan, fokus dan konsentrasi, diarahkan secara terus menerus dalam menyelesaikan
suatu persoalan baik permasalahan yang timbul maupun pencapaian sasaran target kinerja
departemen.

Untuk mendapatkan inspirasi untuk team kerja, Anda harus berpikir positif dan bertindak
positif. Hal itu dapat Anda lakukan jika Anda secara rutin membaca kata-kata bijak dan
memberi pertanyaan-pertanyaan yang bijak untuk diri sendiri. Kata-kata bijak yang Anda
berikan kepada diri Anda sendiri dapat memicu pikiran Anda untuk mendapatkan inspirasi.
Kuncinya adalah kata – kata bijak dan pertanyaan yang bijak untuk diri Anda sendiri dan
orang disekitar Anda. Kata–kata tidak bijakdanpertanyaan yang salah akan membawa Anda
ke jawaban yang salah dan itu akan membuat Anda menjauh dari mendapatkan inspirasi
buat team kerja Anda. Kata-kata dan pertanyaan yang bijak bukan tentang MENGAPA, tetapi
tentang BAGAIMANA. Pada saat kami menulis buku ini, Penulis memperolah banyak
inspirasi ketika Penulis menulisnya dengan mengajukan pertanyaan yang tepat bagaimana
caranya mengelola Logistik dan Transportasi Arus Barang berdasarkan pengetahuan dan
pengalaman Penulis. Kata-kata itu mengalir begitu saja dari pikiran Penulis. Inspirasi itu
mengalir dalam tulisan–tulisan yang Anda baca saat ini. Penulis menyusunnya kembali
secara sistematis dari ingatan pengalaman Penulis dan kreativitas yang membentuk menjadi
inspirasi untuk menulis.

Untuk dapat memberikan inspirasi kepada team kerja, Anda harus membuka wawasan
berpikir mereka. Melatih mereka untuk berfikir dari segala arah (out of the box).
Menetapkan tujuan yang mau dicapai kemudian membuka wawasan dan kemungkinan–
kemungkian baru yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan dan sasaran target kerja. Kata-
kata bijak dan pertanyaan yang bijak untuk team kerja Anda sangat penting disini untuk
menginspirasi mereka, terlebih tindakan bijak sehari – hari yang Anda lakukan akan lebih
kuat sinyal inspirasi yang akan diterima oleh team kerja Anda.

Gambar 58. Ilustrasi Kepemimpinan menginspirasi

211
Untuk memberi inspirasi bagi team kerja, Anda perlu merangsang semangat kerja mereka
dengan memberikan rangsangan antara lain;
1. Menulis Kata-kata bijak.
2. Menulis Pertanyaan-Pertanyaanbijak
3. Melakukan Tindakan bijak yang dapat Anda lakukan setiap hari.

Kata-kata bijak dapat Anda peroleh dari berbagai sumbar dan itu jumlahnya ratusan dan
bahkan ribuan. Anda hanya mengambilnya beberapa yang cocok dan disesuaikan dengan
situasi dan kondisi dimana Anda berada. Apakah kata-kata bijak itu disampaikan dalam
pembukaan setiap pembukaan rapat kerja, pada briefing resmi, tool box meeting, safety
talks, dan lain sebagainya pada setiap kesempatan yang cocok dan sesuai dengan suasana
dan topik pembahasannya.

Pertanyaan yang bijak hanya dapat Anda peroleh jika Anda banyak memiliki kata-kata bijak
dalam pikiran dan perasaan Anda (berpikir positif) dan Anda berlatih untuk menyampaikan
pertanyaan bijak itu baik kepada diri Anda sendiri maupun kepada orang lain.

Tindakan bijak sehari – hari yang Anda lakukan hanya lahir jika Anda memiliki pikiran-
pikiaran positif dan kata–kata bijak dan pertanyaan bijakyang keluar dari dalam pikiran dan
hati Anda. Jadi isilah kata-kata bijak sebanyak mungkin dalam pikiran dan hati Anda dan
pertanyaan-pertanyaan bijak akan muncul dan melahirkan tindakan bijak Anda sehari – hari.

Penulis menyampaikankepada Anda dalam buku ini 40 studi kasus tentang bagaimana cara
mengelola Logistik dan Transportasi Arus Barang dan itu adalah pertanyaan yang bijak yang
dapat Penulis berikan kepada Anda dan Penulis yakin pertanyaan-pertanyaanitu akan
memberikan kepada Anda lebih banyak inspirasi bagaimana cara mengelola Logistik dan
Transportasi Arus Barang secara lebih baik lagi.

1.5. HAL INTEGRITAS


Semua kepemimpinan dimulai dan diakhiri dengan kata integritas. Integritas adalah nilai inti
dari kepemimpinan, jiwa dalam membangun organisasi yang solid untuk dapat tumbuh dan
berkembang. Tidak ada integritas maka tidak ada loyalitas dan kepercayaan. Orang mau
berbuat apapun untuk manager dan pemimpin mereka selama manager dan pemimpin
mereka memiliki integritas murni untuk team kerjanya. Dia ada untuk team kerjanya dan
bawahannya mengetahui hal itu dan mereka siap untuk menempatkan tubuh mereka dan
hidup-mati mereka bagi pemimpin mereka karena mereka percaya pemimpin mereka
memiliki integritas dan hati yang berani untuk membela mati-matian bawahannya.

Meskipun integritas bukanlah kualitas tunggal untuk menjadi manager yang baik dan
pemimpin yang baik tapi kualitas ini sungguh benar – benar kualitas utama dari seorang
pemimpin. Sebagian besar keputusan dalam kegiatan operasional penuh dengan
kepentingan, dan karena Anda tidak memiliki informasi lengkap tentang suatu
permasalahan tetapi Anda harus mengambil keputusan penting didalamnya.Jika dalam teori
pemecahan masalah Anda harus memiliki semua informasi dan fakta untuk mendukung
keputusan Anda, tetapi dalam kenyataannya Anda memiliki keterbatasan informasi dan
Anda harus memutuskan dengan cepat persoalan itu dan ini adalah apa yang Penulis
maksud tentang integritas dalam setiap keputusan Anda. Anda membuat keputusan dalam

212
rangka tanggung jawab sebagai pribadi yang baik. Anda bertanggung jawab untuk
kelangsungan hidup perusahaan, kelangsungan hidup karyawan dan para pekerja dan
keluarga mereka, kelangsungan hidup pelanggan Anda, kelangsungan hidup para pemasok
Anda, dan juga untuk kepentingan bangsa dan negara Anda. Anda harus menyeimbangkan
tanggung jawab ini secara tepat dan tidak bias. Misalnya Anda akan membuat keputusan
untuk mendapatkan manfaat bagidiri Anda sendiri atau team kerja Anda, akan tetapi
merugikan perusahaan Anda, atau menguntungkan perusahaan Anda akan tetapi merugikan
bangsa dan negara Anda, atau menguntungkan perusahaan Anda tetapi merugikan supplier
Anda, atau menguntungkan perusahaan Anda tetapi merugikan pelanggan Anda, atau
menguntungkan perusahaan Anda tetapi merugikan karyawan dan pengemudi Anda. Anda
tidak melakukannya karena Anda tahu mengapa Anda tidak melakukannya. Anda menyadari
apa yang akan terjadi pada kehidupan karir Anda jika Anda tidak melakukannya tetapi Anda
lebih mendahulukan hal yang benar berdasarkan hati nurani. Itulah yang Penulis maksud
dengan integritas.

Gambar 59.Ilustrasi3 lingkaran yang membentuk integritas

213
RINGKASAN BAB V
Untuk dapat secara efektif mengelolaLogistik dan Transportasi Arus Barang, Anda perlu
mengetahui tugas dan peran Anda sebagai manager dan tugas dan peran Anda sebagai
pemimpin dalam mengelola operasional Logistik dan Transportasi Arus Barang. Dengan
sejumlah besar truk Arus Barang dan pergudangan serta sejumlah besar tenaga kerja
gudang dan pengemudi, Anda harus menjadi pemimpin yang baik. Anda perlu keterampilan
teknis dan keterampilan konseptual sebagai manager yang baik dan Anda juga harus
memiliki keterampilan hubungan manusia yang baik untuk membawa team Anda dan
organisasi departemen Andake dalam lingkungan kinerja yang unggul dan lingkungan
atmosfer yang baik dan kondusif.

Dalam kenyataannya kadang perusahaan membutuhkan dua pribadi yang berbeda dalam
rentang tanggung-jawab pengelolaan Logistik dan Transportasi Arus Barang dimana disatu
sisi perusahaan membutuhkan manager dalam tugas – tugas managerial Logistik dan
Transportasi Arus Barang dan disisi lain perusahaan membutuhkan seorang pemimpin
lapangan dalam tugas – tugas kepemimpinan untuk membawa pekerja harian gudang dan
pengemudi ke dalam lingkungan atmosfer yang baik dan kondusif. Jadi dua peran itu kadang
dijabat oleh dua orang yakni; Warehouse and Fleet Manager dan Operational Manager yang
membawahi para pengemudi dan orang lapangan.

Tugas dan peran Warehouse and Fleet Manager berkaitan dengan cost control sedangkan
tugas dan peran Operational Manager berkaitan dengan disiplin dan kinerja para pekerja
gudang dan penemudi menjaga suasana kerja yang produktif dan kondusif.

214
BAB VI

BAGAIMANA CARA MENGELOLA OPERATOR


ALAT TRANSPORTASI DAN PEKERJA LAPANGAN

1. MENGELOLA ORANG
Mengelola orang berarti bahwa Anda melatih mereka untuk dapat memiliki pengetahuan
dan keterampilan yang diperlukan dalam bidang mereka masing-masing. Dan menjaga
mereka untuk dapat bekerjasama satu sama lain dan menghasilkan standar kualitas kerja
yang diharapkan dan tepat waktu sesuai dengan apa yang tertuang pada kriteria
keberhasilan dalam deskripsi kerja yang diberikan kepada mereka pada awal hari.

Untuk mengelola orang secara efektif Anda harus mahir dan matang menjadi Planner/
Perencana untuk mempersiapkan deskripsi pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan yang ada dengan mempertimbangkan muatan kerja masing-masing pekerja
dalam 8 jam per hari 40 jam seminggu melalui analisis pekerjaan (job analysis). Anda harus
menempatkan orang yang tepat di tempat yang tepat. Anda harus menghitung orang yang
Anda butuhkan berdasarkan analisis jabatan dan detail dari deskripsi pekerjaan yang
menggambarkan; fungsi pekerjaannya, tugas-tugasnya, tanggung jawabnya, hubungan
kerjanya yang kebawah, sejajar dan ke Atas, persyaratan untuk menduduki posisi tersebut
dan kriteria keberhasilan untuk posisi tersebut. Jika berdasarkan perhitungan dan analisis
pekerjaan yang Anda lakukan Anda memiliki sedikit orang maka Anda dapat mengajukan
tambahan kepada departemen HRD dan jika Anda memiliki staff berlebih berdasarkan job
analysis maka Anda dapat menginformasikan kepada departemen HRD agar bisa
dialokasikan ke departemen lain yang membutuhkan. Beban kerja masing-masing orang
harus dilihat, diamati dan dianalisis dari jam 8 pagi sampai dengan jam 5 sore, apakah
semua pekerjaan sesuai dengan tujuan dan kinerja departemen Anda, yakni untuk
meningkatkan produktivitas kerja dan efisiensi biaya operasional Logistik dan Transportasi
Arus Barang. Bila Anda telah membuat deskripsi pekerjaan bagi semua orang di departemen
Anda maka Anda dapat meyakinkan departemen HRD jika Anda perlu staff tambahan untuk
mendukung pekerjaan Anda dalam mengelola kegiatan operasional Logistik dan
Transportasi Arus Barang.

1.1. EVALUASI TUGAS DAN PEKERJAAN SEBELUM MEMULAI MENGELOLA ORANG:


1. Anda perlu mengevaluasi semua pekerjaan dan membuat analisis pekerjaan
masing-masing orang yang Anda miliki. Gunakan Studi gerak waktu (Time Motion
Study) jika diperlukan.
2. Anda perlu membuat atau me-revisi deskripsi pekerjaan yang cocok dengan
kondisi saat ini. Deskripsi pekerjaan yang dibuat terdiri dari; posisi/ jabatan,
fungsi, tugas, tanggung jawab, hubungan kerja, persyaratan dan keterampilan
yang harus dimiliki untuk posisi tersebut dan kriteria keberhasilan untuk
pekerjaan tersebut.

215
3. Deskripsi pekerjaan yang telah Anda buat harus disampaikan kepada yang
bersangkutan berdasarkan hasil pengamatan dan masukan dari team Anda dan
dikonfirmasikan ke HRD perusahaan.
4. Anda harus menyampaikan isi deskripsi pekerjaan kepada orang yang Anda
tunjuk untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut dan menjelaskan detail
pekerjaan yang harus ia kerjakan dan jika ia kurang memahami isinya maka Anda
harus menjelaskan ulang dan iamenandatanganinya sebelum Anda memberikan
copynya ke yang bersangkutan.
5. Anda harus mengevaluasi kinerja masing-masingteam kerja Anda berdasarkan
deskripsi pekerjaan yang Anda buat setidaknya setiap 3 bulan sekali dan
memberikan arahan yang perlu untuk meningkatkan kinerjanya.
6. Anda bisa mengevaluasi deskripsi pekerjaan jika deskripsi pekerjaan tersebut
sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi saat ini. Anda perlu merevisi masing–
masing deskripsi pekerjaan jika perlu.
7. Team kerja Anda harus tahufungsi, tugas dan pekerjaan serta tanggung–jawab
satu sama lain dan Anda harus menjelaskan bagaimana mereka harus dapat
bekerjasama dan bersinergi satu sama lain untuk mencapai sasaran dan target
kerja yang sudah Anda tetapkan tersebut.

Gambar 60.Ilustrasi mengelola orang tanpa harus jadi orang yang menyebalkan

Mengelola orang akan lebih mudah jika semua orang memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang cukup pada bidang pekerjaan mereka masing-masing dan mempunyai
kemauan untuk bekerja keras satu sama lain sebagai sebuah team kerja yang solid.Dan
memiliki sikap yang baik, disiplin kerja yang baik.Namun pada kenyataannya sulit untuk
memilikiteam kerja yang ideal seperti tersebut diatas. Ada orang sulit untuk diatur dan keras
kepala. Ada orang selalu datang terlambat dengan begitu banyak alasan. Ada orang yang
suka dengan jam kerja yang panjang dan pulang terlambat dan ia memiliki alasan untuk
datang terlambat di hari berikutnya dan seterusnya seperti itu. Ada orang yang memiliki
kebiasaan buruk seperti menggosip dikantor dan ada orang terlalu lambat dalam melakukan

216
pekerjaannya, jika Anda memberinya pekerjaan selama dua hari maka ia melakukannya
selama empat hari dan begitu seterusnya.

Tugas Anda adalah melatih mereka semua untuk meningkatkan kualitas dan disiplin kerja
mereka. Anda ibarat seperti membangun rumah dari kayu. Kayu–kayu yang baik dan lurus
Anda tempatkan didepan dan kayu yang kurang bagus kualitasnya ditempatkan ditengah
ruangan dan kayu yang kropos dan bengkok dijadikan kayu bakar saja !

Gambar 61. Ilustrasi pekerjaan tersulit adalah mengelola, mensupervisi

Tantangan bagi Anda adalah bagaimana cara Anda dapat mengelola orang-orang Anda yang
datang dari latar belakang yang berbeda, budaya yang berbeda dan tingkat pendidikan yang
berbeda untuk bekerja sama sebagai team kerja yang baik untuk mendapatkan output
maksimum. Cara terbaiknya adalah membuat standarisasi pengetahuan dan keterampilan
pada masing-masing bagian dan melatih mereka untuk mencapai standarisasi yang Anda
tetapkan.

1.2. PEDOMAN MENGELOLA ORANG:


1. Perlu disadari bahwa mengelola orang adalah pekerjaan yang sulit dan kompleks
terutama dalam mengelola ratusan orang. Anda harus bijaksana untuk
menempatkan orang dengan pekerjaan yang cocok dan sesuai dengan bakatnya.
Kadang-kadang itu adalah seperti teka-teki yang harus dipecahkan. Anda harus
merobak posisi orang-orang Anda dengan penempatan yang tepat. Anda harus
menemukan kecocokan pekerjaan pada masing-masing orang dan bakat yang sesuai,
atau biarkan dia pergi.
2. Anda harus bijak dalam mengelola konflik yang sering terjadi di antara team kerja
Anda. Hal ini seperti anak-anak Anda di rumah antara kakak beradik. Anda tidak
dapat menghindari konflik yang terjadi di kantor. Jika Anda tidak menyukai konflik,
tugas mengelola orang tidakcocok untuk Anda. Anda harus menghadapi konflik

217
dengan bijaksana karena Anda akan terus bekerja dengan orang-orang Anda selama
Anda di situ. Cara terbaik untuk mengelola konflik adalah dengan menemukan
resolusi yang konstruktif dan adil, tidak hanya pendekatan dengan cara Anda sendiri.
3. Untuk pemahaman yang lebih baik dalam mengelola orang, kadang-kadang Anda
harus melihat pekerjaan Anda dalam mengelola orang dari perspektif orang lain.
Sangat mudahmengatakan hal ini tapi sulit untuk melakukannya dan itu adalah akar
dari kesulitan dalam mengelola orang. Jika Anda tidak dapat melihat dari perspektif
orang lain maka Anda akan memiliki kesulitan dalam mengelola orang. Jika Anda
melihat masalah secara keseluruhan dan mendapatkan wawasan dari orang lain
mengapa orang ini bertindak dengan cara seperti ini dan mengapa orang itu
bertindak seperti itu maka hal ini itu akan membawa Anda ke sebuah solusi yang
konstruktif.

Gambar 62. Ilustrasi beda orang beda cara mensupervisinya

4. Dalam mengelola orang, Anda layak dan berhak untuk mendapatkan bantuan dari
orang lain di sekitar Anda. Apakah ia rekan kerja Anda, Atasan Anda, Adviser
perusahaan atau team HRD Anda. Kadang-kadang Anda tidak menyadari bahwa
banyak orang yang akan membantu Anda dalam mengelola orang-orang Anda. Anda
bisa mendapatkan informasi tentang orang-orang Anda yang keras kepala dari rekan
kerja Anda. Anda dapat bertemu dengannya diwaktu yang tepat untuk mencari
pendapat dan referensi tentang orang yang memiliki masalah di departemen Anda.
Ini bukan tanda dari kelemahan Anda tetapi itu adalah kepekaan untuk penilaian
yang adil dan wajar untuk masa depan orang-orang Anda dan disisi lain itu adalah
momentum untuk membangun hubungan kerjasama yang erat dengan rekan kerja
Anda sebagai team kerja yang lebih luas di perusahaan.
5. Anda harus mempunyai sasaran kerja yang terukur dan terarah pada setiap orang
Anda secara jelas. Sasaran kerja yang Anda berikan kepada bawahan Anda tersebut
harus dapat dijelaskan dalam statistik dan angka. Anda harus menilai mereka secara
teratur untuk memastikan bahwa mereka bekerja sesuai arahan Anda. Ini bisa

218
menjadi penilaian dan evaluasi kinerja pada masing-masing orang dalam team kerja
Anda berdasarkan fakta. Ketika Anda menghadapi orang yang keras kepala dan dia
tidak mencapai targetnya dan Anda memiliki sesuatu yang benar-benar nyata dan
benar berdasarkan fakta yang akan Anda bahas dengannya. Lebih baik Anda
berdebat berdasarkan fakta daripada berdebat opini dalam penilaian dari orang-
orang Anda.
6. Yang terakhir, Anda harus menilai mereka berdasarkan apakah ia merupakan asset
ataukewajiban (liability). Pada akhir periode penilaian Anda harus berpikir tentang
pertanyaan ini secara tajam dan matang berdasarkan fakta. Jika dia adalah Aset bagi
perusahaan maka adalah kewajiban Anda untuk menjaganya tetap berada didalam
perusahaan. Jika dia adalah Liability bagi perusahaan, maka biarkan ia pergi tapi
pastikan PHK ditangani dengan cara halus dan benar dan administerasi yang baik
oleh team HRD perusahaan.

2. MENGELOLA DRIVER

2.1. ADA 10 KAIDAH UNTUK ANDA DALAM MENGELOLA DRIVER YAKNI:


1. Jangan membuat banyak janji meskipun itu hanya guyon atau Anda katakan
Anda akan usahakan tapi tidak janji. Itu tetap saja namanya janji bagi mereka.
2. Jangan membuat banyak peraturan tertulisyang ditempel di papan
pengumuman atau majalah dinding perusahaan. Buatlah peraturan untuk
driver secara lengkap dan sesederhana mungkindan sekaligus yakni;
a. Tugas sebelum mengoperasikan truk, tugas saat mengoperasikan truk
dan tugas sesudah mengoperasikan truk. Itu saja dan latih mereka
untuk patuh mengikuti aturan tersebut.
b. Jelaskan dan latih apa yang harus mereka lakukan, Apa yang boleh
mereka lakukan dan Apa yang tidak boleh mereka lakukan.
Peraturan yang dibuat seperti tersebut diatas sebaiknya ada dalam
perjanjian kerja atau perjanjian mitra kerja antara perusahaan dengan
driver. Anda wajib menjelaskan isi perjanjian tersebut sebelum mereka
menanda-tanganinya.
3. Jangan mau ditraktir minum teh atau kopi dalam situasi dan kondisi apapun.
Anda harus bayar dari dompet Anda sendiri. Traktir mereka dan bukan
sebaliknya.
4. Jalin hubungan baik dengan para pemimpin alamiahnya yakni orang yang
menonjol diantara mereka.
5. Jangan buat mereka berjasa kepada Anda tetapi buatlah Anda yang berjasa
kepadanya.
6. Jangan terlalu dekat dengan driver tetapi dekatlah dengan kegiatan tugas dan
pekerjaan mereka sehari – hari.
7. Perlakukan driver sebagai driver dengan perlakuan yang baik dan angkat
martabatnya.
8. Gunakan bahasa sederhana yang mudah dimengerti oleh mereka dan hindari
bahasa akademis tinggi yang dapat menimbulkan penafsiran ganda.
9. Jangan berpolitik dengan driver. Katakan apa adanya, jujur, terbuka dan
sopan.

219
10. Anda harus tahu kelompok dari masing-masing driver yang terbentuk secara
alamiah.

Kaidah tersebut diatas akan sangat berguna bagi Anda dalam perjalanan Anda mengelola
driver nantinya. Penulis mempunyai contoh dari kaidah nomor 8 seperti tersebut diatas
mengenai penggunaan bahasa yang sederhana tersebut, dimana tidak selalu mudah
berkomunikasi dengan driver. Ada yang cepat paham ketika diberi penjelasan dan ada
yang tidak mudah dimengerti olehnya. Salah-satunya ketika Penulis menghadapi seorang
driver yang tidak mudah mengerti mengenai anggaran uang jalan operasional driver. Itu
terjadi di perusahaan Penulis sebelumnya. Suatu hari seorang driver datang kepada
Penulismengenai uang jalan Jakarta – Pangkalan Kerinci Riau, yang baru saja ia coba
selesaikan di loket kasir perusahaan. Ia protes karena komisinya dipotong oleh Kasir
karena uang jalannya melebihi anggaran. Penulis menjelaskan mengenai anggaran uang
jalan dan nampaknya ia tidak mengerti sampai Penulis merinci anggaran uang jalan
tersebut dan ia masih tidak mengerti. Penulis mencoba menggunakan bahasa yang lebih
sederhana lagi, akan tetapi ia masih belum mengerti dan minta uang komisinya tidak
dipotong.Lebih dari 20 menit Penulis berusaha menjelaskannya tetapi itu tampaknya ia
tidak mengerti dan berdebat dengan Penulis. Ketika Penulis meminta kepada salah-
seorang temannya yang sesama driver untuk menjelaskan hal itu dan mereka berdiskusi
satu sama lain, kurang dari 5 kemudian driver itu paham dan setuju mengenai anggaran
uang jalannya. Itulah sopir !

2.2. FOKUS ANDA DALAM MENGELOLA DRIVER ADA DUA BAGIAN YAKNI:
1. Fokus pada tugas driver dalam memelihara perawatan dan kebersihan truknya
masing-masing. Jangan menganggap bahwa mereka semuanya dewasa dan
bertanggung – jawab dalam memelihara perawatan dan kebersihan truknya
meskipun semua tahu bahwa truknya adalah periuk nasinya dan mereka sudah
dilatih cara-cara melakukan perawatan dan kebersihan yang benar tetapi
kebiasaan malas dan sembrono masih banyak diantara mereka. Banyak diantara
mereka yang tidak memiliki rasa bangga (pride) terhadap profesi dan truknya.
Anda harus membangkitkan rasa itu, “pride” pada profesi dan truknya.
2. Fokus pada tugas driver mengejar ritasi (narik) sebanyak mungkin dan
mendorong diantara mereka yang kurang ritasinya. Buatlah ranking kebersihan
dan ranking ritasi per minggu dan umumkan pada majalah dinding perusahaan.
Lakukan tindakan pujian dan teguran setiap akhir bulan saat Anda memberikan
rapat bulanan pengemudi.

2.3. SEPUTAR PERMASALAHAN DRIVER TRUK BETON YAKNI:


1. Masalah disiplin kehadiran jam kerja yang tidak full dalam sebulan.
2. Masalah perawatan dan kebersihan truk yang kotor.
3. Masalah produktivitas kerja yang kurang ritasinya.
4. Masalah sikap, tata-krama dan komunikasi menghadapai customer dan
Atasannya.
5. Masalah sikap dan kebiasaan buruk driver seperti: Kencing dan meludah
sembarangan, tidur ditempat bongkar-muat yang tidak diperbolehkan, main
judi, minuman keras, beristeri dua, mampir dijalan diwarung remang-remang,

220
penampilan tidak bersih, kucel, rambut gondrong, kuku panjang, kumis dan
jenggot tidak rapih dan lain sebagainya.
6. Masalah disiplin keselamatan kerja seperti; tidak memeriksa kondisi truk
sebelum mengoperasikannya, tidak menggunakan APD, tidak menggunakan
sabuk pengaman, kecepatan mengemudi truk tidak wajar, tidak menjaga jarak
aman, tidak mengganjal ban saat parkir, parkir sembarangan dan lain
sebagainya.
7. Masalah kenakalan driver seperti mencuri solar, tukar ban baru truknya dengan
ban bekas, mencuri barang yang diangkutnya dan lain sebagainya.

SOLUSINYA:
1. Cara efektif untuk menghadapi permasalahan tersebut diatas adalah dengan
membuat program pelatihan kebiasaan (habit training) dan penilaian kinerja
secara komprehensif terukur dan terarah yang melibatkan team Safety
departemen dan HRD departemen dalam program pelatihan dan penilaian
kinerja tersebut.
2. Setelah akhir periode pelatihan dan penilaian kinerja maka buatlah statistik dari
masing–masing driver dan kelompokkan dalam kelompok driver tertentu.
3. Buatlah program pelatihan tingkat lanjut dari hasil temuan statistik per
kelompok driver tersebut diatas.

Penulis pernah ditelepon oleh salah seorang teman Penulis yang menjabat sebagai
Manager disalah-satu perusahaan angkutan di Cakung-Cilincing. Ia menghadapi situasi
yang tidak kondusif dengan para drivernya. Dia mengeluhpara drivernya sulit diatur dan
liar. Ia mengatakansaat ini para drivernya mempunyai tuntutan yang tidak masuk akal
katanya dan mengancam untuk mogok jika tuntutannya tidak dikabulkan. Ia meminta
saran kepada Penulis apa yang harus ia lakukan? Penulis mengatakan itu terjadi karena
akumulasi ketidak-puasan dan biasanya ada beberapa masalah yang sudah berlalu waktu
itu tidak diselesaikan secara bijaksana. Dan itu bisa seperti perasaan tertentu pada diri
mereka pada akhirnya rasa ketidak-puasan tersebut menjadin rasa tidak percaya kepada
pimpinan langsung mereka dan mereka mencari masalah baru yang dibesar-besarkan
seperti tuntutan tunjangan dan kesejahteraan diluar yang normatif. Intinya Penulis
katakan mereka tidak mempercayai ia lagi. Penulis menyarankan kepadanya untuk
melihat seluruh permasalahan yang ada didriver dari perspektif orang lain dan meminta
bantuan dari rekan koleganya yang ada diperusahaan dan pendekatan persuasif diluar
jam kerja kepada para pemimpin alamiahnya untuk menemukan solusi yang konstruktif.
Beberapa minggu kemudian dia menelepon Penulis dan mengatakan terima kasih kepada
Penulis atas saran yang Penulis berikan.

221
Gambar 63. Driver pelabuhan sedang melakukan aksi mogok massal

2.4. MEMAHAMI BAGAIMANA CARA BERPIKIR DRIVER


Pada umumnya cara berpikir orang dewasa yang kedewasaan berpikirnya matang
dan meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Dapat memahami diri sendiri dan kebutuhan dasarnya. Kebutuhan dasar
seperti yang disampaikan oleh Abraham Maslow; Kebutuhan dasar Fisiologis,
Kebutuhan akan Rasa Aman, Kebutuhan akan Rasa Memiliki dan Kasih Sayang,
Kebutuhan akan Penghargaan, Kebutuhan akan Aktualisasi Diri
2. Dapat memahami perbedaan sifat-sifat orang lain.
3. Objektif dalam memandang dan menilai sesuatu hal.
4. Bisa mengambil keputusan yang tepat bagi dirinya sendiri.
5. Bisa menyelesaikan permasalahan-permasalahan pribadinya secara dewasa
yang tidak merugikan dirinya sendiri maupun orang lain.
6. Dapat meredam ego dan mengontrol emosinya.
7. Dapat berpikir formal, logis, sistematis dan intropeksi.

Banyak orang yang sudah dewasa dari segi umur tetapi kedewasaan berpikirnya belum
matang dan hal itu banyak dijumpai dikalangan pengemudi angkutan. Beberapa
contoh cara berpikir yang belum dewasa dan belum matang yang banyak dijumpai
dikalangan pengemudi angkutan antara lain adalah sebagai berikut:
1. Cara berpikir Konkret saja dan berpijak pada pengalaman benda-benda konkret
saja dan tidak mampu menghubungkan dengan konsep abstrak pengetahuan
dan sebab akibat. Apa yang ada didepan matanya itulah yang menjadi
realitanya. Contoh yang banyak dijumpai dari cara driver berpikir konkret saja
adalah driver tidak bisa mengelola upahnya/ pendapatannya jika diberikan
sekaligus secara bulanan. Mereka umumnya tidak bisa mengelola kebutuhan
hidupnya dengan gaji bulanan. Driver lebih terbiasa dengan pendapatan harian

222
atau mingguan dan umumnya mereka lebih suka mengejar pendapatan harian
dan sekaligus ada pendapatan bulanannya.
2. Cara berpikir Sinkretik, yang tidak masuk akal bagi orang dewasa yang matang
cara berpikirnya. Contoh yang banyak dijumpai dari cara driver berpikir Sinkretik
adalah banyak diantara mereka yang percaya kendaraan tertentu bisa
membawa sial jika dioperasikan dan menyimpan benda-benda kramat dan
memandikannya pada hari-hari tertentu atau mengkultuskan seseorang yang
sudah mati dapat hidup kembali (animisme dan dinamisme ).
3. Cara berpikir missing link yakni cara berpikir yang tidak berhubungan satu sama
lain. Contoh yang banyak dijumpai dari cara driver berpikir missing link adalah
ketika salah-seorang driver ditanya misalnya mengapa mobil bisa jalan maka
jawabnya adalah karena untuk mengangkut muatan. Jawabannya bukan karena
mobil punya mesin untuk menggerakkan roda sehingga bisa berjalan. Banyak
diantara mereka yang jawabannya yang tidak nyambung dengan pertanyaan
yang diberikan.
4. Cara berpikir Finalisme yakni cara berpikir yang tidak melihat hubungan sebab –
akibat dari suatu peristiwa. Contoh yang banyak dijumpai dari cara driver
berpikir Finalisme adalah ketika ditanya mengapa temannya kemarin sore
mendapat kecelakaan ketabrak truk yang sedang mundur maka jawabnya adalah
itu sudah takdir.

Oleh karena itu dari cara berpikir driver yang tidak dewasa dan tidak matang dalam
memahami lingkungan sekitarnya maka mereka juga hidup dengan pandangan hidup
yang berbeda pula. Itulah sebabnya mengapa Anda harus memahami cara berpikir
driver agar tidak kesulitan dalam mengelolanya.

Yang umum ada dibenak driver mengenai penghasilan ada dua yakni;
1. Pendapatan harian yang bisa dibawa pulang untuk dirinya selama
mengoperasikan truk.
2. Pendapatan bulanan untuk anak-isterinya dirumah. Dan umumnya gaji atau
pendapatan bulanan ini dipegang dan dikelola oleh para isterinya.

Pola umum tersebut diatas bisa Anda gunakan dalam strategi Anda dalam membuat
skema pendapatan driver dengan mempertimbangkan pendapatan harian dan
pendapatan bulanan mereka.

223
Gambar 64. Buruh dan driver sedang melakukan demonstrasi

2.5. CARA BERPIKIR DRIVER PERLU DIASAH


Secara umum cara berpikir driver tidak dewasa dan tidak matang dan Anda perlu
mengasah cara berpikir mereka agar menjadi dewasa dan matang.

Cara mengasah berpikir driver agar menjadi dewasa dan matang adalah dengan
melakukan latihan – latihan berikut kepada mereka antara lain:
1. Buat latihan pertanyaan yang spesifik mengenai sebab–akibat dari setiap
prosedur yang Anda buat yang mereka harus jalankan. Jika kebanyakan
dari jawaban mereka adalah agar tidak kena SP, atau komisinya tidak
dipotong, atau agar tidak dipecat maka itu berarti cara berpikir Finalisme
yang mereka gunakan dan tidak matang dan tidak dewasa.
2. Buat latihan pertanyaan yang berhubungan dengan ingatan seperti masa
lalunya yang menyenangkan dan masa lalunya yang tidak menyenangkan
dan apa yang harus mereka lakukan agar masa lalunya yang tidak
menyenangkan itu tidak terulang lagi dan yang menyenangkan bisa
terulang lagi?
3. Ajari tanggung–jawab. Disini harus ada pembimbing, pendampingan dan
mentor atau coach pada setiap 10 orang driver dan itu bisa diambil dari
driver senior yang sudah Anda latih sebelumnya.

2.6. PEDOMAN KERJA UNTUK DRIVER YANG PERLU DIBUAT


Pedoman kerja driver sangat penting bagi Anda dalam pengelolaan Logistik dan
Transportasi Arus Barang agar dalam perjalanan Anda mengelola driver dan orang-
orang operasional tidak mengeluarkan banyak peraturan yang membuat para
driver dan orang-orang operasional bingung dan resah.

Pedoman kerja driver yang perlu Anda buat sekaligus adalah:

224
1. Buku saku Pedoman dan Tata-Tertib kerja driver sebelum, saat dan sesudah
mengoperasikan kendaraan.
2. Buku Tata-Cara Pemeriksaaan Kendaraan dan Checklist serta Pengajuan
Perawatan Berkala dan Tata-Cara Membersihkan Kendaraan.
3. Logbook driver
4. Buku Petunjuk Pelatihan ( Training ) per tingkatan driver.
5. Buku Raport Kinerja per Driver.

3. MENGHADAPI SERIKAT PEKERJA


Serikat pekerja hadir sebagai jawaban dari keluh - kesah pekerja yang tidak
tertampung dalam wadah apa yang disebut sebagai “counseling” yakni penyuluhan
dan pemberian nasehat serta perembugan ( be-rembug ) dari fungsi departemen
HRD yang belum berjalan dengan baik dimana seharusnya fungsi departemen HRD
adalah sebagai jembatan hubungan kerja industrial antara Pengusaha/ Management
dan Karyawan. Jembatan penghubung antara Pengusaha/ Management dengan
Karyawan dalam hubungan kerja Industrial menjadi “blur” berkabut ketika
departemen HRD berinisiatif mengambil peran dalam permasalahan kebijakan
Normatif lebih tinggi dibanding permasalahan Non Normatif dan Permasalahan
Perlakuan Pengusaha/ Management kepada Pekerja.

3.1. PERAN SERIKAT PEKERJA DI PERUSAHAAN


Peran serikat pekerja secara umum antara lain adalah:
1. Perjuangan untuk kesejahteraan karyawan
2. Penggalangan Dana
3. Perundingan bersama dengan Pengusaha/ Management (Bipatriet)
4. Mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan Pekerja/ Karyawan.

3.2. ADA 3 PERMASALAHAN DIMANA SERIKAT PEKERJA HADIR


Permasalahan secara umum dimana peran serikat pekerja akan hadir yakni:
3.2.1. Permasalahan Normatif
3.2.2. Permasalahan Non Normatif
3.2.3. Permasalahan Perlakuan burukTeam Management kepada Pekerja.

3.2.1. Permasalahan Normatif


Permasalahan Normatif yang umum terjadi di perusahaan adalah perusahaan
tidak melaksanakan kebijakan sesuai Undang – Undang Ketenaga-kerjaan
yang berlaku seperti Upah dibawah ketentuan, Sistem kontrak diluar
ketentuan, Sistem kerja outsourcing diluar ketentuan dan PHK sepihak.
Solusinya : Saran Penulis untuk permasalahan Normatif Ketenaga-kerjaan
sebaiknya perusahaan mendengarkan pihak yang kompeten dibidangnya
yakni dengan mengundang team Departemen Tenaga Kerja/ Dinas Tenaga
Kerja untuk merumuskan sistem dan prosedur baku kebijakan Normatif dan
permasalahan Normatif tersebut diatas dan Penulis tidak menyarankan
permasalahan Normatif itu diserahkan hanya ke departemen HRD saja atau
secara internal saja. Sikap kehati-hatian ini penting untuk dihindari karena

225
nila setitik dapat merusak susu sebelanga. Penulis juga menyarankan
sebaiknya departemen HRD atau para pengambil kebijakan diperusahaan
mempertimbangkan kebijakan permasalahan Non Normatif dalam arti luas.

3.2.2. Permasalahan Non Normatif


Yang selalu hangat dibicarakan dikalangan pekerja adalah mengenai isu Non
Normatifseperti Tunjangan Tidak Tetap dan Kesejahteraan seperti Tunjangan
Kehadiran, Besarnya Tunjangan Perjalanan Dinas, Tunjangan Perumahan,
Acara Liburan Keluarga (family gathering), Koperasi, Penyaluran Bakat dan
Minat, Kompetisi Kinerja, Pelatihan, dan Agenda Pekerja lainnya yang tidak
hanya melibatkan staff tetapi juga non staff dan para driver. Permasalahan
Non Normatif begitu luas karena berbaur dengan budaya setempat dimana
perusahaan itu beroperasi. Permasalahan Non Normatif juga menjadi
permasalahan yang tidak selalu mudah untuk diagendakan dalam diskusi oleh
team Management Perusahaan. Permasalahan Non Normatif dari sudut
pandang Management perusahaan adalah bukan merupakan kewajiban yang
harus dipenuhi berdasarkan Undang – Undang dan Peraturan Ketenaga-
Kerjaan yang berlaku sedangkan bagi Pekerja permasalahan Non Normatif
adalah kebutuhan yang kadang menjadi kebutuhan mendesak.
Solusinya: Penulis menyarankan permasalahan Non Normatif ini ditangani
secara serius dan professional oleh perusahaan seperti Management
menangani iklan dan promosi untuk produk – produk perusahaan, baik dari
segi biaya yang harus dikeluarkan maupun imbal hasilnya. Perusahaan harus
memandang bahwa biaya dan kegiatan Non Normatif adalah sebuah
investasi. Kalkulasi biayanya dan imbal hasil harus diperhitungkan secara
matang dan rasional dengan melibatkan para professional HRD yang
kompeten dibidangnya.

3.2.3. Permasalahan Perlakuan buruk Team Management kepada Pekerja


Permasalahan Perlakuan buruk Team Management kepada Pekerja jangan
dianggap enteng karena dampaknya demikian besar bagi kelangsungan hidup
jangka panjang perusahaan. Permasalahan Perlakuan buruk Team
Management kepada Pekerja itu seperti gunung es, yang nampak
dipermukaan mungkin kesalahan kecil yang biasa–biasa saja yang diketahui
oleh Top Management. Masalahnya adalah tidak ada kesalahan kecil jika
dilakukan berulang.
Contoh dari Permasalahan Perlakuan buruk Team Management kepada
Pekerja yang dilakukan secara berulang umumnya antara lain adalah;
1. Perkataan dan Sikap Kasarsalah seorang Pimpinan kepada Pekerja.
2. Sikap sombong ( Arrogance ) dan Sikap Superior antara Majikan dan
Pekerja.
3. Memberikan hukuman dalam ranah Normatif yang bukan hak dan
wewenangnya seperti potong gaji, SP, Skorsing, dan PHK.
Solusinya:Perbaiki Tata–Krama Perusahaan
1. Penulis menyarankan Team Management diberikan Pelatihan Tata Krama
yang baik dalam hubungannya ke Atas, Sejajar maupun ke Bawahan dalam
Buku Panduan apa yang disebut “Professionalism Manner”. Tidak jarang

226
banyak pimpinan yang memiliki pendidikan yang cukup bahkan terbilang
tinggi tetapi sikap dan perkataannya kepada anak buah tidak lebih dari
gaya pekerja harian lepas.
2. Team Management juga sebaiknya diberikan Pelatihan Sistem dan
Prosedur Baku Kebijakan Normatif dan Non Normatif berdasarkan
Peraturan perundang-undangan tenaga kerja sebagai panduan dalam
mengelola orang dilapangan dan pastikan tidak ada Team Management
yang melanggar aturan tersebut.
3. Penulis menyarankan sebaiknya perusahaan menetapkan dan menunjuk
Juru bicara Management dalam perwakilan menghadapi isu-
isupermasalahan Perlakuan buruk Team Management kepada Pekerja.
Orang yang ditunjuk menjadi Juru Bicara Management haruslah orang
yang kompeten dan matang, praktisi dibidang hubungan antar-manusia
dan industrial. Juru bicara Management haruslah orang yang mewakili
kepentingan jangka panjang perusahaan dan pastikan semua Pekerja tahu
siapa dia dan bidangnya apa dalam menangani keluh-kesah Pekerja. Dan
sebaiknya lebih dari satu orang dan merupakan team kerja yang
professional.

3.3. TAHAPAN KELUH – KESAH PEKERJA DAN TERJADINYA MOGOK KERJA


Tahapan keluh–kesah karyawan sampai terjadinya mogok kerja yang umum
terjadi adalah sebagai berikut:
1. Permasalahan Perlakuan buruk Team Management terhadap Pekerja
biasanya dilakukan oleh salah-satu staff Management atau beberapa
orang staff Managementterhadap Pekerja atau salah-satu dari mereka,
yang tidak adil dan tidak bijaksana.
2. Permasalahan Perlakuan burukTeam Management terhadap Pekerja ini
akan menyulut api ke Permasalahan Normatif dan tidak sebaliknya.
3. Serikat pekerja selalu masuk dari permasalahan Perlakuan buruk Team
Management terhadap Pekerja untuk menembak Management dalam
PermasalahanNormatif. Akan sulit bagi Serikat Pekerja untuk masuk ke
dalam “Perundingan bersama Management” dan menembak
Management dalam Permasalahan Non Normatif jika tidak ada
Permasalahan Perlakuan buruk Team Management terhadap Pekerja
sebelumnya.
4. Begitu juga dalam Penggalangan Dana oleh Serikat Pekerja kepada
Pekerja akan sulit dilakukan jika tidak ada permasalahan Perlakuan
buruk buruk Team Management terhadap Pekerja sebelumnya.

Jadi inti permasalahan Serikat Pekerja hadir dan masuk berperan dalam
perjuangan kesejahteraan pekerja didalam suatu perusahaan adalah berawal
dari Perlakuan buruk Team Management terhadap Pekerja atau salah-satu
dari mereka.

3.4. NASEHAT UNTUK MANAGER LOGISTIK DAN TRANSPORTASI ARUS


BARANGDALAM MENGHADAPI SERIKAT PEKERJA

227
Jika Anda tidak menempatkan posisi Anda di tempat yang tepat antara Driver
dan pekerja Logistik dan Transportasi Arus Barang dan Serikat Pekerjamaka
Serikat Pekerja akan membelokkan fokus Anda dari bagaimana mengelola
kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang secara efektif. Janji umum
yang biasa disampaikan oleh Serikat Pekerja adalah bahwa mereka akan
mendukung posisi dan jabatan Anda saat ini sebagai Manager Logistik dan
Transportasi Arus Barang akan tetapi sayangnya mereka tidak memberitahu
Anda bahwa mereka membutuhkan Anda untuk mendukung mereka akan
tetapi secara diplomatis mereka mengatakan sebaliknya. Jika mereka
mengatakan bahwa mereka akan mendukung posisi, jabatan dan pekerjaan
Anda saat ini maka itu berarti permainan politik mereka baru saja dimulai.

Tidak ada untungnya bagi Anda dan karir Anda untuk mendukung Serikat
Pekerja didalam lautan manusia yang selalu bergejolak dan memiliki seribu
karakter itu. Jalan Anda berbeda dengan jalanya Serikat Pekerja. Tujuan Anda
berbeda dengan Tujuan Serikat Pekerja. Jadi nasehat saya yang pertama
adalah serahkan urusan mereka pada departemen HRD Anda.

Gambar 65. Peran Serikat pekerja secara umum

Serikat Buruh secara garis besar ada dua mukanya yakni:


1. Serikat Pekerja yang Pengurusnya adalah karyawan Anda.
2. Dan yang satu lagi adalah Serikat Pekerja yang Pengurusnya adalah
orang luar bukan karyawan Anda.

Masalahnya adalah Anda tidak bisa menghadapi Serikat Pekerja yang


Pengurusnya adalah hanya Karyawan Anda saja tanpa melihat dan
mempertimbangkan kebijakan Pengurus Kantor Pusat Serikat Pekerja yakni
Pengurus Serikat Pekerja yang Pengurusnya adalah orang luar bukan
Karyawan Anda.

Pengurus Kantor Pusat Serikat Pekerja adalah orang–orang yang sangat


terlatih dan kompeten dibidang mediasi serta mempunyai segudang

228
pengalaman dalam menghadapi permasalahan Perlakuan Management
kepada Pekerja, yang menurut Anda mungkin permasalahan tersebut
(Permasalahan Normatif, Non Normatif dan Perlakuan kepada Pekerja)
adalah murni internal antara perusahaan dan Pekerja, tetapi Anda salah.
Tidak akan pernah ada masalah yang bisa dilokalisir jika permasalahan itu
diketahui oleh Kantor Pusat Serikat Pekerja yang terdiri dari orang diluar
perusahaan. Nasehat Penulis yang kedua adalah jangan berpolitik dengan
Serikat Pekerja dengan mengedepankan membela Pekerja dan Pengurus
Serikat Pekerja yang terdiri dari karyawan perusahaan tanpa restu Pengurus
Serikat Kantor Pusat yang terdiri dari orang diluar perusahaan. Jika Anda
melakukan politik seperti itu maka Anda kalah. Anda harus ingat jika mukanya
ada dua maka telinganya ada tempat dan mulutnya dua.

Permasalahan Hubungan Kerja Industrial yang serius dan melibatkan Serikat


Pekerja terjadi karena salah-satu pihak (Management perusahaan atau
Serikat Pekerja) menabrak Aturan Perundang-Undangan. Jika yang menabrak
Aturan Perundang-Undangan itu adalah Pekerja maka itu adalah lumrah dan
wajar tetapi jika yang menabrak Aturan Perundang-Undangan itu adalah
Management Perusahaan atau Serikat Pekerja maka itu tidak lumrah dan
tidak wajar. Seperti halnya setiap Aturan Perundang-Undangan mempunyai
tahapan dan langkah-langkah untuk sampai ke tujuan yang dimaksud dan
dapat dilalui oleh dua jalan yakni jalan biasa dan jalan bebas hambatan ( jalan
toll ) dan ada harga yang harus dibayar jika Anda lewat jalan toll. Nasehat
saya yang ketiga adalah pastikan Anda ikut Aturan Perundang-Undangan. Jika
Anda ingin lewat jalan toll maka pastikan ada dua mulutharus diberi makan
(Pengurus Serikat Pekerja yang terdiri dari karyawan Anda dan Pengurus
Serikat Pekerja yang terdiri dari orang diluar perusahaan) untuk meminta
pengertiannya, bukan dukungan atau persetujuan!

229
Gambar 66. Tuntutan Serikat Pekerja

Nasehat saya yang ke-empat adalah Perbaiki Tata-Krama Anda ( Prilaku dan
Ucapan Anda ) dengan para Pekerja dan Driver

3.5. GOLONGAN KARYAWAN


Ada dua golongan Pekerja yakni:
1. Golongan Pekerja yang ikut menjadi anggota Serikat Pekerja
2. Golongan Pekerja yang tidak ikut menjadi anggota Serikat Pekerja.

Peran, fungsi dan tugas Anda dalam kedua golongan tersebut diatas adalah
mengelola mereka semua dengan tidak membeda-bedakan golongan mereka
satu sama lain. Jika Anda membeda-bedakan mereka berarti Anda masuk
dalam permainan politik Serikat Pekerja yang tidak perlu dan hanya
menghabiskan waktu dan tenaga Anda dalam suasana yang tidak kondusif.
Dan Anda akan masuk dalam permasalahan berikutnya yakni permasalahan
Perlakuan buruk Management kepada Pekerja, dan selanjutnya yang Anda
hadapi kelak adalah Pengurus Serikat Pekerja yang terdiri dari karyawan Anda
dan Pengurus Serikat Pekerja yang terdiri dari orang diluar perusahaan.

3.6. PERWAKILAN DAN JURU BICARA PERUSAHAAN


Banyak permasalahan yang terjadi antara Anda dengan Driver sebagai
konsekuensi interaksi Anda setiap hari dalam mengatur operational

230
Logistikdan Transportasi Arus Barang. Untuk menjaga suasana kerja yang
kondusif, Penulis menyarankan jika Departemen Anda terlibat dalam suasana
kurang kondusif dengan pekerja Logistik dan Pengemudi Transportasi Arus
Barang seperti tersebut dibawah ini:
1. Permasalahan Normatif seperti tindakan tidak disiplin Pekerja dan Driver
yang menjurus kepada pembinaan dan hukuman seperti SP, Potong Gaji,
Skorsing dan PHK maka kedudukan Anda adalah sama seperti Pekerja.
Jangan membuat keputusan tetapi bicarakan dengan wakil dan juru
bicara perusahaan yang mungkin dalam hal ini adalah departemen HRD
Anda. Buka Prosedur Kebijakan Normatif yang ada dan sampaikan
kepada para Pekerja dan Driver Anda. Rekomendasi Anda hanya
berdasarkan Prosedur Kebijakan Normatif dan tidak dalam kapasitas
mengambil keputusan.
2. Permasalahan Non Normatif seperti Tuntutan Kenaikan Uang Tunjangan
Kehadiran yang diminta oleh para Pekerja dan Driver maka kedudukan
Anda adalah sama seperti Pekerja. Serahkan permasalahan Non Normatif
itu kepada departemen HRD Anda.
3. Permasalahan Perlakuan Anda kepada Pekerja. Anda harus memperbaiki
prilaku Anda, tata-krama Anda dan ucapan Anda yang tidak baik dan
kasar kepada pekerja dan driver Anda. Angkat martabat mereka dan
jangan merasa menjadi superior dalam prilaku dan ucapan.

Fungsi dan tugas Anda dalam mengelola Logistik dan Transportasi Arus
Barang adalah kompleks seperti yang Penulis sampaikan dalam bab – bab
sebelumnya dan jangan jadikan fungsi dan tugas Anda nge “blur” berkabut
karena Anda secara tidak sengaja atau tidak tahu masuk dalam permasalahan
Normatif dan Non Normatif atau Perlakuan dan Ucapan tidak baik kepada
para Pekerja dan Driver seperti halnya departemen HRD yang secara tidak
sengaja nge”blur” masuk dalam
permasalahan Kebijakan Normatif
mengambang.

231
Gambar 67. Ilustrasi perwakilan perusahaan

Jika Anda menerima dan melibatkan berbicara dengan Serikat Pekerja secara
maratonmaka pekerjaan Anda sebagai Manager Logistik dan Transportasi
Arus Barang akan bias dan terlalu banyak waktu yang Anda habiskan untuk
itu. Anda tidak punya waktu lagi untuk mengelola kegiatan Logistik dan
Transportasi Arus Barang secara keseluruhan.

3.7. TEMUKAN PEMIMPIN ALAMIH


Dalam setiapkerumunan orang dan kelompok orangdimanapun mereka
berada apakah itu diantara para pekerja bangunan, dalam kelompok nelayan
pencari ikan dilaut, kelompok driver diwarung kopi, kelompok orang digereja,
sekelompok orang di masjid dan sekelompok orang ditempat - tempat lainnya
akan selalu ada orang yang menonjol dan mengambil peran umum dalam
kelompoknya dan ia dikenal sebagai pemimpin alamiah dari kelompok
tersebut.

Gambar 68. Pemimpin Alamiah mencegah kekerasan

Dalam sekelompok pekerja Logistik dan driver Transportasi Arus Barang selalu
ada seseorang yang menonjol dan mengambil peran umum yang menonjol
dalam kelompoknya dan dia dikenal sebagai pemimpin alamiah. Temukan
dia! Ini adalah pekerjaan rumah Anda untuk menemukan dia, melihatnya dan
mengambil manfaat dari kepemimpinan alamiahnya. Jika Anda sering turun
ke lapangan, Anda akan tahu siapa dia yang memiliki pengaruh besar dan bisa
mengendalikan suasana yang kondusif atau tidak kondusif di lingkungan
pekerja dan driver. Kadang pemimpin alamiah tidak membutuhkan posisi
resmi dari Anda, tetapi penghargaan Anda untuk "martabatnya" di
komunitasnya lebih dari cukup. Berbicara dengan dia secara pribadi untuk
mengamati sesuatu yang layak untuk mencapai tujuan Anda. Suatu hari, Anda
akan meminta dia untuk mengambil inisiatif untuk mendinginkan suasana di
lingkungan pekerja dan driver Jika ada permasalahan dan gesekan antara
perusahaan dan Serikat Pekerja.

232
Gambar 69. Selalu ada pemimpin alamiah

Ciri umum dari pemimpin alamiah yang dapat Anda jumpai adalah ia memiliki
karakter yang kuat dan pendirian yang teguh. Jangan berdebat dengannya
dalam sesuatu permasalahan dan lebih baik Anda mengganti topik
pembicaraan jika komunikasi Anda dengannya mengalami jalan buntu. Tujuan
Anda bukanlah untuk meyakinkannya tetapi agar Anda dan ia dapat bekerja
sama menciptakan suasana yang kondusif dilingkungan kerja. Ia mempunyai
banyak kredit point dalam kelompoknya sehingga ia bisa mewarnai suasana
kerja dalam kelompoknya. Kelompoknya percaya padanya dan menjadi wakil
mereka dalam komunikasi dengan pihak diluar kelompoknya. Anda tidak bisa
serta merta meminta bantuannya tanpa memberikan kredit point terlebih
dahulu padanya. Itulah mengapa Anda harus dapat bisa meluangkan waktu
untuk berbincang dengannya.

3.8. SEDIA PAYUNG SEBELUM HUJAN


Dalam mengelola pekerja Logistik dan driver Transportasi Arus Barang
berjumlah besar pasti tidak mudah dan ada pada suatu masa mereka
bergejolak dengan berbagai sebab dan alasan meskipun segala kebutuhan
Normatif dan Non Normatifnya terpenuhi. Sehebat apapun Anda dalam
mengelola dan memimpin para pekerja Logistik dan driver Transportasi Arus
Barang akan ada suatu masa kelak mereka bergejolak dan mogok kerja, pasti
! Penulis memperhatikan hal itu beberapa kali ketika mereka mogok kerja pas
didepan kantor dan ruang kerja Penulis. Mereka berteriak kepada Penulis
dengan alat pengeras suara meskipun Penulis tidak tuli. Mereka menjelek-
jelekkan Penulis dan perusahaan. Penulis tidak marah dengan apa yang
mereka perbuat dengan menjelek-jelekan Penulis. Penulis anggap itu sudah
menjadi resiko Penulis sebagai pemimpin dan Manager mereka. Penulis
hanya melihat mereka dari sisi lain yakni melihat itu seperti kebutuhan dasar
bagi mereka untuk keluar dari Aturan dan menjadi liar sesaat. Yang penting

233
bagi Penulis dan Anda adalah mempersiapkan segala sesuatunya manakala
suatu saat mereka menjadi liar tidak beraturan untuk mengajak kembali
kepada keteraturan.

Dalam strategi Bertempurkita mengetahui tentang Ring Pertahanan;


1. Ring Tiga yakni benteng Pertahanan Terluar
2. Ring Dua yakni benteng Pertahanan Tengah
3. Ring Satu yakni benteng Pertahanan Utama seputar istana dimana
Raja berada.

Jika Pertahanan Terluar jatuh ke tangan musuh maka seluruh pasukan yang
tersisa dibenteng Pertahanan Terluar tersebut harus ditarik mundur dan
bergabung dengan Ring Dua Pertahanan Tengah. Dan Jika Pertahanan Tengah
jatuh ke tangan musuh maka seluruh pasukan tersisa dari Benteng
Pertahanan Terluar dan Benteng Pertahanan Tengah harus ditarik mundur
untuk membantu ke Ring Satu Pertahanan Utama dimana Raja berada. Ini
adalah pertempuran terakhir yang Anda harus melakukannya. Setiap musuh
tahu bahwa untuk memenangkan perang mereka harus menaklukkan Ring
Satu. Adalah bijaksana untuk membersihkan Ring Satu dari orang-orang yang
tidak setia, para munafik, banyak politiknya, tidak fokus pada misi Raja, yang
berpotensi bisa melawan jika ada kesempatan. Adalah bijaksana untuk
membersihkan Ring Satu dan Ring Dua dari musuh berbahaya.

Anda tidak ingin ada pemogokan tetapi ketika pemogokan terjadi karena
adanya Perlakuan Tidak Menyenangkan dari Team Management kepada
Pekerja dan itu sulit dibuktikan oleh kedua belah pihak dan yang ada hanya
saling menuduh satu sama lain. Pemogokan itu selalu berbalut kebijakan
Normatif yang menjadi kebutuhan dasar mereka, maka Anda harus
memanfaatkan semua sumber daya yang ada yang Anda miliki untuk menjaga
Pergudangan dan Transportasi Arus Barang beroperasi tetap beroperasi.
Anda bisa meminta bantuan koneksi Anda, pemimpin alamiah yang umumnya
ada pada tiap-tiap pekerja Logistik dan driver Transportasi Arus Barang.
Beberapa dari mereka dapat mendukung Anda dan beberapa dari mereka
mungkin tidak mendukung Anda. Jauh sebelum mogok itu terjadi, Anda
harus mengatur strategi untuk membuat Ring Pertama Anda aman dari
PengurusRadikal Serikat Pekerja. Anda bisa membuat kamuflase dengan
mutasi pemindahan dengan beberapa orang yang tidak ada kaitannya sama
sekali dan pastikan HRD Anda dan Atasan Anda mendukung upaya Anda
tersebut. Yang harus Anda sadari adalah bahwa Pergudangan terbesar Anda
atau garasi Transportasi Arus Barang terbesar Andadengan mega project
adalah sebagai barometer mereka untuk ditaklukkansehingga harus aman
dari para Pengurus RadikalSerikat Pekerja. Pergudangan Besar dan atau garasi
Transportasi Arus Barang terbesar merupakan Ring Satu yang harus aman
dari pekerja radikal. Jika Pergudangan besar atau garasi Transportasi Arus
Barang terbesar itu jatuh lebih banyak didominasi oleh kelompok-kelompok
radikal serikat pekerja maka mogok kerja karena kemasukan pekerja radikal,

234
yang baru diketahui belakangan maka Ring Dua atau Ring Tiga bisa tetap
beroperasi melayani penggiriman Arus Barang.

Gejolak driver tidak bisa diprediksi. Pada tahun ini Serikat Pekerja tidak
menyerang dalam bentuk tuntutan kebutuhan hidup akan tetapi siapa yang
bisa menjamin pada akhir tahun depan mereka akan melakukannya.
Pemogokan yang terjadi bukan hanya masalah – masalah kesejahteraan para
kekerja Logistik atau driver Transportasi Arus Barang, akan tetapi juga
membawa kepentingan Serikat Pekerja terhadap perusahaandan itu sangat
sulit membedakan antara keduanya. Biarkan HR Anda yang menghadapi
masalah kesejahteraan para pekerja Logistik dan driver Transportasi Arus
Barang dan kepentingan Serikat Pekerja yang sudah berbaur dan sulit
dibedakan tersebut tetapi yang pasti bagi Anda adalah, Anda tidak tahu
kapan hujan akan datang, tetapi Anda harus siap payung ketika hujan itu
datang.

Perusahaan harus lebih besar dari mitra kerjanya dalam perspektif


ketergantungan. Semua yang besar itu bisa berpotensi musuh dan berpotensi
melawan perusahaan tanpa diduga sebelumnya. Potensi mitra kerja yang
besar yang berpotensi terhadap keberlangsungan hidup perusahaan antara
lain.
1. SerikatPekerja yang membesar
2. Dominasi sumber daya oleh Pemasok Tunggal.
3. Pelanggan Tunggal
4. Mayoritas tunggal manajemen

3.9. DAMPAK MOGOK KERJA DAN MENGHINDARI MOGOK KERJA


Beberapa dampak dari mogok kerja:
1. Penggalangan dana yang besar dari uang retribusi pekerja yang
dikumpulkan baik yang bulanan maupun donator dari kalangan pekerja
habis terpakai untuk perjuangan kesejahteraan yang masih jauh dari
harapan. Dan terkadang bentuk pertanggung-jawaban dana yang terpakai
tersebut tidak diketahui oleh seluruh anggota Serikat Pekerja atau tidak
diumumkan.
2. Perusahaan rugi secara pendapatan maupun goodwill nama baik ke para
customer karena perusahaan tidak dapat beroperasi untuk beberapa
waktu lamanya.
3. Biaya yang harus perusahaan keluarkan cukup besar akibat mogok kerja
seperti membayar aparat keamanan dan biaya mediasi.
4. Setelah mogok kerja usai maka perusahaan melakukan ikat pinggang untuk
memangkas biaya-biaya sosial dan biaya lainnya yang dianggap tidak perlu
untuk sementara waktu agar bisa tetap menghasilkan laba untuk
keberlangsungan perusahaan.
5. Baik disetujui semua tuntutan Serikat Pekerja atau disetujui sebagian saja
maka tingkat kepercayaan antara perusahaan dengan Serikat Pekerja
menjadi hambar dan biasanya perusahaan belum bisa memikirkan
anggaran kesejahteraan untuk sementara waktu.

235
6. Jika perusahaan tutup akibat mogok kerja, umumnya hak–hak pekerja
terkatung–katung belum dapat bisa dibayarkan.
7. Para pekerja menjadi makin terhimpit oleh kebutuhan hidup seperti cicilan
motor, sewa rumah kontrakan, biaya sekolah anak dan biaya lainnya
menjadi tidak bisa dibayarkan dan para pekerja memulai lagi dari NOL,
mencari kerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sementara
Pengusaha mengalihkan investasinya ke tempat baru yang lebih stabil
lingkungannya dan menjanjikan.
8. Yang kaya akan tetap kaya, dan yang miskin akan menjadi semakin miskin.
Pengangguran, Kriminalitas, Narkoba dan Prostitusi akan selalu
menyelimuti wilayah yang menjadi dampak tutupnya perusahaan besar.
Sayangnya siklus tersebut sering terulang dan terulang lagi karena akan
selalu ada orang yang memanfaatkan dan mengambil keuntungan dengan
bermain diair keruh !

Contoh puluhan perusahaan yang ditutup akibat mogok kerja:


1. Kaypi, Perusahaan Angkutan truk Container asal Malaysia
2. Elron, Perusahaan Angkutan truk Container asal Indonesia
3. Pabrik sepatu NIKE di Tangerang
4. Pabrik Elektronik Sony di Cibitung
5. PT S (pabrik kabel asal Indonesia di Bekasi)
6. PT TP (pabrik printing dan packaging asal Jepang),
7. PT BHI (pabrik plastik injection asal Korea),
8. PT DGW (pabrik agrochemicals asal China),
9. PT P (pabrik alat berat pertambangan asal Jepang)
10. PT SPI (pabrik suku cadang sepeda motor asal Korea).

Umumnya gejala pemogokan terjadi itu tidak terdeteksi secara dini seperti
kanker yang menyerang jaringan tubuh. Perlakuan salah satu atau beberapa
team manajemen kepada para pekerja Logistik dan driver Transportasi Arus
Barang yang kurang bijaksana umumnya memicu rasa tidak suka yang
berkepanjangan dan menjadi virus penyakit yang menyebar keseluruh
jaringan tubuh dan sayangnya banyak hal yang tidak diketahui oleh Pimpinan
Tertinggi perusahaan. Top management baru mengetahui gejalanya ketika
virus itu sudah menyebar dan demikian parah. Pertanggung-jawaban Team
Management kepada Pengusaha/ Pemilik Dana adalah karena terjadinya
hubungan yang tidak harmonis antara Management dengan Pekerja, karena
para Pekerja dan Driver terlalu banyak menuntut tetapi menurut Penulis
bukan itu akar masalahnya. Penulis berani mengatakan demikian karena jujur
saat Penulis menjabat menjadi team management, Penulis adalah salah-satu
dari team management dan kadang bertindak tidak bijaksana kepada para
pekerja operasional Logistik dan driver Transportasi Arus Barang. Kalau Anda
jujur pada diri sendiri Penulis yakin Anda akan mengakui kesalahan Anda, tapi
kita harus belajar dari masa lalu.

Jika terdapat ketegangan antara pekerja dan team manajemen maka hal itu
perlu dinetralkan dan konflik harus diredam sesegera mungkin dengan

236
menerobos birokrasi dengan mengadakan kegiatan ekstra kurikuler
sepertifamily gathering, kompetisi voli dan dan lomba kompetisi lainnya yang
mempunyai manfaat kedekatan hubungan.

Penulis menyarankan untuk secara diplomatis dan santun berkoordinasi


dengan Serikat Pekerja seperti halnya Anda secara diplomatis dan santun
berkoordinasi dengan Aparat Keamanan dan Aparat Lalu - Lintas dijalan yang
Anda lakukan setiap bulan. Saran Penulis karena Serikat Pekerja itu
mempunyai 2 sisi muka maka Anda harus berkoordinasi secara santun kepada
keduanya. Jika Anda dapat melakukan hubungan baik dengan Aparat Lalu
Lintas dengan berkoordinasi baik dan santun tentu Anda dapat berkoordinasi
baik juga dengan para Pengurus Serikat Pekerja, baik Serikat Pekerja yang
beranggotakan para pekerja perusahaan dan Pengurus kantor pusat Serikta
Pekerja yang bukan pekerja perusahaan, iya engga ?

3.10. DARI MESIN PRODUKSI MENJADI ASET PERUSAHAAN


Penulis mempunyai pengalaman dalam menghadapi Pekerja Radikal yang
menjadi Pengurus Serikat Pekerja diperusahaan Penulis sebelumnya. Ketika
pemogokan itu terjadi Ketua Serikat Pekerja dan Penulisbertatap muka dan
berdebat di lapangan. Wajah Penulis dan wajah salah satu Pengurus Serikat
Pekerja tidak lebih dari 20 cm. Penulis protes kepadanya karena pemogokan
itu keluar dari peraturan dan hukum. Pengurus Serikat Pekerja itu tidak
memberitahu perusahaan sebelum mogok 7 hari sebelumnya dan pihak
kepolisian baru tahu kemarin. Ia menjawab dengan nada tinggi bahwa lapor
mogok kerja itu tidak penting dan nomor 18 bagi mereka dan mogok kerja
adalah nomor satu katanya dengan suara lantang menembus telinga Penulis
dan terngiang hingga Penulis tidur dirumah. Pengurus Serikat Pekerja itu
menunjukkan otot dan keperkasaannya dilapangan. Setelah mediasi Bipatrit
antara Penasehat perusahaan dan semua pemimpin Serikat Pekerja di meja
makandi sebuahRestoran di Tanjung Priok akhirnya suasana dingin dan ada
kesepakatan kedua-belah pihak. Setelah Pertemuan tersebut Serikat Pekerja
tidak pernah lagi melakukan aksi mogok kerja diperusahaan dan lebih mudah
diajak bicara. Belakangan Penulis tahu bahwa Penasihat Perusahaan telah
berkoordinasi dengan baik dengan para Pengurus Serikat Pekerja setiap
bulannya.

Penulis jugamempunyai pengalaman lain selama pemogokan oleh Serikat


Pekerja beberapa tahun yang lalu. Ketika bertemu di departemen tenaga
kerja (tripartit / tiga pihak dalam negosiasi) antara Perwakilan Serikat Pekerja,
Perwakilan Perusahaan dan Perwakilan Departemen Tenaga Kerja, Petugas
dari Departemen Tenaga Kerja mengatakan bahwa masalah ini dapat
diselesaikan antara Serikat Pekerja dan Perusahaan dan tidak perlu
melibatkan Departemen Tenaga Kerja. Dia mengatakan bahwa itu
pernyataannya. Dan pernyataan lain dari Ketua Serikat Pekerja adalah bahwa
masalah perselisihan ini bisa diselesaikan di WarungKopi. Sinyal kuat dari
instansi pemerintah dan Serikat Pekerja menunjukkan hubungan dapat
dibangun "harmonis" dan dapat memenuhi kepentingan semua pihak.

237
Setelah itu para Pekerja dan para pekerja Logistik dan driver Transportasi
Arus Barang kembali bekerja lagi seperti biasa, akan tetapi Penulis melihat
para Pekerja dan driver Transportasi Arus Barang hanya dimanfaatkan oleh
ketiga kelompok Tripartit tersebut sebagai Alat Produksi dan bukan sebagai
Asethanya demi keuntungan mereka semata.Anda dan Penulis harus berpikir
mencari cara-cara baru bagaimana cara untuk mengubah pola pikir Pekerja
dan driver Transportasi Arus Barang dari Alat Produksi menjadi Asetpenting
perusahaan melalui pendidikan. Tugas Anda dan Penulis adalah mengajarkan
mereka dengan pendidikan yang baik, untuk Indonesia yang lebih baik !

4. BAGAIMANA CARA MENGELOLA WAKTU ANDA


Anda memiliki waktu 40 jam kerja seminggu dan itu pasti kurang menurut Anda. Dan
Anda dibayar bukan berdasarkan jam kerja. Anda harus meyakinkan Atasan Anda
dan HRD Anda bahwa Anda dibayar bukan berdasarkan jam kerja tetapi hasil kerja
Anda yang dapat dibuktikan berdasarkan angka-angka dan statistik; Truck Efficiency,
Cost Efficiency, Maintenance dan Kebersihan Truck serta Suasana Kondusif para
pekerja Logistik dan driver Transportasi Arus Barang.

Sekarang Anda memiliki 10 pilar bagaimana cara mengelola kegiatan Logistik dan
Transportasi Arus Barang seperti yang Penulis sampaikan dalam Bab II tersebut
diatas.

4.1. ADA 3 LANGKAH BAGAIMANA CARAMENGELOLA WAKTU:


1. Anda harus menetapkan urutan dan skala prioritas dari satu sampai
sepuluh untuk mengelola 10 pilar bagaimana cara mengelola kegiatan
Logistik dan Transportasi Arus Barang. ( Lihat Bab II tersebut diatas ).
2. Anda harus membagi waktu resmi Anda 40 jam seminggu untuk
pekerjaan Anda sebagai seorang Manager Logistik dan Transportasi
Arus Barang dan untuk pekerjaan Anda sebagai seorang Pemimpin.
Lihat jenis pekerjaan sebagai seorang Manager dan jenis pekerjaan
sebagai seorang Pemimpin ( Lihat Bab V tersebut diatas ).
3. Anda harus menambahkan waktu dipagi hari dan sore hari dari waktu
resmi Anda 40 jam seminggu dalam mengelola kegiatan Logistik dan
Transportasi Arus Barang dan itu baik buat kredit point Anda kepada
perusahaan.

4.2. ANDA HARUS DISIPLIN UNTUK MENGGUNAKAN WAKTU ANDA:


1. Praktekkan hidup secara sadar apa yang telah direncanakan
tersebut diatas.
2. Praktekkan hidup fokus dengan tujuan apa yang telah
direncanakan di atas.
3. Praktekkandisiplin diri dan ketegasan

238
Gambar 70. Ilustrasi mengelola waktu

Anda harus memiliki disiplin waktu. Anda harus meluangkan waktu untuk
berpikir untuk merumuskan pekerjaan Anda dan harus mencerminkan
kenyataan di dalam keadaan sekarang. Waktu yang baik untuk berpikir adalah
di pagi hari dan setelah jam kantor. Anda harus fleksibel tentang kualitas
tindakan untuk berpikir. Tindakan Anda mengikuti perencanaan dan jadwal
yang telah Anda buat dan dalam hal ini Anda harus menyesuaikan dengan
situasi yang berubah. Anda perlu ketegasan terhadap waktu yang tidak efisien
dan dari orang-orang yang ingin mengambil dan membuang-buang waktu
Anda. Orang Anda akan menerima hal ini jika Anda juga tegas pada diri Anda
sendiri karena orang tahu Anda mempunyai banyak pekerjaan yang harus
dilakukan dan waktu Anda untuk melakukannya adalah waktu yang sangat
sedikit. Saran Penulis kepada Anda adalah bahwa hal itu tidak perlu khawatir.
Yang Anda butuhkan adalah waktu untuk berpikir secara tenang dan ber-
refleksi tentang semua aspek pekerjaan dalam skala prioritas dan kemudian
mengambil tindakan secara hati-hati dan konsisten. Akan menjadi buruk
akibatnya jika Anda khawatir danAnda baru menyadari hal itu belakangan.

239
RINGKASAN BAB VI
Untuk mengelola orang secara efektif Anda harus melakukan beberapa langkah:
1. Tentukan pekerjaan apa yang harus dilakukan pada masing–masing orang
dengan waktu yang cukup ( studi gerak waktu pada masing-masing orang ).
2. Tempatkan orang yang tepat di tempat yang tepat
3. Tangani konflik dengan resolusi kreatif, konstruktif dan adil.
4. Lihat orang-orang Anda dari sudut pandang orang lain dan minta pendapatnya.
5. Tetapkan tujuan dan sasaran untuk orang-orang Anda dalam tenggat waktu
terbatas.
6. Nilai orang Anda, apakah ia merupakan Aset perusahaan ataukah ia merupakan
kewajiban (liability).

Kadang lebih efektif untuk menggunakan komunikasi non-verbal dalam mengelola orang.
Komunikasi non-verbal seperti memimpin dengan contoh, komitmen dan integritas Anda
dengan pekerjaan Anda, Bekerja lebih keras dari siapa pun bawahan Anda, Anda datang ke
kantor lebih awal, dan lain sebagainya.

Untuk mengelola pekerja Logistik dan driver Transportasi Arus Barang secara efektif, Anda
harus menetapkan tugas untuk mereka sebelum, selama dan setelah bekerja. Dan untuk
mengelola mereka agar efektif Anda harus memahami bagaimana cara berpikir mereka.

Positioning adalah suatu keharusan antara Anda dengan serikat pekerja. Saran Penulis,
biarkan itu ditangani oleh HR Anda dan fokuskan diri Anda pada 10 pilar bagaimana cara
mengelola kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang secara efektif dan efisien seperti
disajikan pada bab-bab sebelumnya dari buku ini.

Untuk dapat mengelola waktu Anda secara efektif Anda harus meluangkan waktu untuk
berpikir dengan tenang. Waktu yang baik untuk hal ini adalah pada pagi hari dan setelah jam
kantor. Anda harus menetapkan prioritas pekerjaan Anda dalam 10 pilar bagaimana cara
mengelola kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barangagar efektif dan efisien dengan 40
jam seminggu yang Anda miliki. Anda harus fleksibel dengan waktu Anda yang berharga
sesuai dengan keadaan realitas yang ada. Kadang Anda memang harus mengakui bahwa
Anda harus bekerja diatas 40 jam seminggu, tetapi masalahnya Anda sendiri yang tahu
apakah waktu yang Anda habiskan disela-sela tugas Anda itu efektif atau tidak?

240
BAGIAN KEEMPAT –
MENINGKATKANKETERAMPILANKEPEMIMPINAN

Organisasi yang benar-benar serius tentang bisnis jangka panjangnya harus setujuuntuk
merumuskan strategi mengembangkan supervisor-nya, manajer dan direksinya untuk
memiliki keterampilan kepemimpinan yang cukup dan memiliki sinergi yang tinggi bersama-
sama dalam mengelola semua Aset perusahaan ke arah tujuan organisasi yang paling
produktif dan menguntungkan.

Dewan direksi harus meluangkan waktu setidaknya beberapa saat untuk membahas dan
merumuskan kebijakan dalam hal pelatihan pengembangan kepemimpinan dalam
organisasi. Hal ini penting karena kepemimpinan adalah bagian penting dari setiap tugas
manajemen dalam mengatur dan memimpin orang. Dan kepemimpinan menjadi sangat
penting dalam memimpin orang secara bijak dengan menjadi pentingnya sudut
kemanusiaan dari perusahaan. Dan kepemimpinan harus dipandang sebagai inti dari
kegiatan manajemen.

Pentingnya hal mengembangkan keterampilan kepemimpinan Anda yang keberlanjutan


adalah untuk keberlangsunganpertumbuhan perusahaan. Anda harus menyadari bahwa
perusahaan akan tumbuh dalam jangka panjang hanya dengan satu-satunya cara yakni
mengembangkan keterampilan kepemimpinan manajer-manajer saat ini.

Anda beruntung jika ada Atasan Andamengirim pelatihan kepada Anda beberapa tehnik
keterampilan kepemimpinan di bidang Anda, Mengelola Logistik dan Transportasi Arus
Barang tetapi jika tidak, jangan berkecil hati dulu. Anda dapat melatih keterampilan
kepemimpinan Anda dengan buku ini jika Anda memiliki keinginan yang kuat untuk
mengembangkan keterampilan kepemimpinan Anda sendiri. Anda harus mengerti tentang
kualitas kepemimpinan yang diperlukan sebagai seorang manajer dalam mengelola Logistik
dan Transportasi Arus Barang dan kemudian Anda harus melatih diri Anda sendiri
dikehidupan nyata Anda sehari – dari dalam pekerjaan.

Latihan kepemimpinan adalah petualangan dan jalan mendaki yang panjang yangAnda
praktekkan dalam seluruh sisa hidup Anda. Ketika Anda mencapai satu titikseperti
keterampilan memimpin melalui contoh, Anda harus mencapai titikberikutnya seperti
keterampilan mendelegasikan dengan efektif. Kemudian Anda harus mencapai titik
berikutnya seperti keterampilan memberi inspirasi dan seterusnya dimana latihan
kepemimpinan itu tidak ada habisnya. Ketika Anda mengukur kemampuan Anda untuk
menjangkau setiap titik selama jalan panjang pendakian, Anda akan menemukan titik yang
lebih tinggi lagi dan begitu seterusnya. Semakin Anda berlatih untuk mencapainya maka hal
itu akan lebih baik buat Anda.

Bagian keempatbuku ini akan membahas tentang Pelatihan Kepemimpinan bagi Anda untuk
menjadi seorang Manager Logistik dan Transportasi Arus Barang yang baik. Pelatihan
Kepemimpinan yang Penulis sampaikan dibuku ini adalah ada 10 Kualitas Kepemimpinan
yang bisa Anda praktekkan dalam kondisi real Anda saat ini dan akan membawa Anda untuk

241
mengembangkan keterampilan kepemimpinan Anda lebih lanjut untuk menjadi Manager
Logistik dan Transportasi Arus Barang terbaik.
Selamat berlatih !

242
BAB VII

PELATIHAN KEPEMIMPINAN UNTUK MANAGER LOGISTIK DAN


TRANSPORTASI ARUS BARANG

Seluruh latihan pada Bab VII berikut ini adalah dimaksudkan untuk menjadi refleksi dan
kearifan Anda dalam mengelola Logistik dan Transportasi Arus Barang dan kemudian
menjadi prinsip dasar Anda pada tindakan Anda berikutnya. Setiap jenis kearifan yang Anda
ambil dari 10 Latihan Kepemimpinan dibawah ini harus menjadi dasar dari program
perbaikan diri Anda dalam hal keterampilan kepemimpinan Anda secara berkelanjutan. Dari
10 latihan Keterampilan Kepemimpinan yang Penulis buat di bawah ini Penulis memiliki satu
asumsi dasar bahwa itu tergantung pada diri Anda untuk bertanggung jawab dan benar-
benar ingin mengembangkan diri di bidang keterampilan kepemimpinan Logistik dan
Transportasi Arus Barang. Jika pada diri Anda tidak ada letupan api sedikit pun mengenai
hasrat kepemimpinan maka tidak satupun dari 10 Latihan di bawah ini dan 40 studi kasus
dalam buku ini dapat mencerminkan tindakan Anda berikutnya. Buku ini tidak dapat
menempatkan ide dan inspirasi bagi keterampilan kepemimpinan Anda ketika Anda sendiri
tidak punya ide dan kemauan untuk menumbuhkannnya. Hal ini seperti benih, tanah dan
air. Penulis dapat menjadi air segar diatas benih potensi Anda.

Gambar 71. Jika sesuatu hal tidak cukup menantang bagi Anda maka itu tidak akan merubah Anda.

243
1. LATIHAN MENGELOLA WAKTU ANDA

1. Cobalah untuk mengatur jadwal waktu Anda dalam 5 hari kerja dari Senin
sampai dengan Jum’at. Yang pasti Anda harus datang ke kantor lebih awal.

2. Buatlah Agenda kerja Anda yang dibagi dalam 4 minggu sehubungan dengan
Metode EDOPIPDERA yang akan Anda terapkan dari cara mengelola kegiatan
Logistik dan Transportasi Arus Barang secara efektif. Yang pasti pada setiap
hari Minggu dan setiap Bulan,Anda harus mempersiapkan laporan Mingguan
dan laporan Bulanan Anda.

3. Buatlah Agenda Anda pada hari Libur Sabtu dan Minggu. Anda harus
menikmati waktu libur Anda agar berdampak pada hari kerja Anda minggu
berikutnya. Sesuaikan dengan waktu pasangan Anda.

4. Setiap akhir bulan buatlah evaluasi efektivitas dari penggunaan waktu Anda.
Buatlah evaluasi itu berturut – turut selama kurun waktu 3 bulan berdasarkan
perencanaan Anda diawal. Bagaimana Anda melihat hasilnya. Seberapa disiplin
diri Anda.

Catatan:
1. Anda harus memasukkan jadwal latihan kebugaran/ olahraga dalam
jadwal sibuk Anda tersebut diatas. Buatlah latihan kebugaran itu sesuai
dengan kondisi dan usia Anda.

2. Anda bebas untuk menentukan jenis pekerjaan yang Anda anggap


penting dan urgentyang harus dilakukan. Bagilah 4 golongan pekerjaan
yakni:
1. Penting dan Urgent
2. Penting tapi Tidak Urgent
3. Tidak Penting tapi Urgent
4. Tidak Penting dan Tidak Urgent

244
2. LATIHAN MEMBUAT RENCANA KERJA DAN MERUMUSKAN
TUGAS

1. Buatlah rencana kerja Anda dalam 3 bulan ke depan. Apa yang Anda benar-
benar Anda inginkan dalam meningkatkan kinerja Logistik dan Transportasi
Arus Barang? Buatlah rencana yang realistis dan menantang.

2. Buatlah rencanatindakanyang akan Anda lakukan sesuai rencana kerja Anda


dalam 3 bulan tersebut diatas? Bagilah rencana tindakan itu menjadi 3 bagian
besar yang dibagi menjadi 3 bulan dan buatlah rencana tindakan itu sedetail
mungkin.

3. BuatlahTabel khusus untuk memantau hasil dari rencana Anda dalam 3 bulan
ke depan berdasarkan ekspektasi dan realitas dilapangan.

4. BuatlahBuku Petunjuk untuk Driver:


a. Buku Petunjuk sebelum, saat dan selesai tugas untuk para pekerja
Logistik dan Driver Transportasi Arus Barang. Buatlah sedetail
mungkin.
b. Buku Petunjuk Total Preventive Maintenance dan Kebersihan.
c. Buku Saku Training Driver sesuai dengan Klasifikasi Tingkatan Driver.
d. Buku Raport Kinerja Driver ( per driver ).

245
3. LATIHANMEMBERIKAN BRIEFING DAN DEBRIEFING
1. BuatlahRingkasan dari Briefing Anda pada:
1. Team Kerja Anda
2. Driver Anda
Dalam satu halaman tentang rencana kerja Anda dan apa yang harus Anda dan
mereka lakukan untuk rencana kerja Anda tersebut.

2. BuatlahRingkasan dari Debriefing Anda pada:


1. Team Kerja Anda
2. Driver Anda
Dalam satu halaman tentang perbandingan antara rencana kerja Anda diawal
dengan aktualnya. Lengkapi ringkasan debriefing Anda dalam bentuk statistik.
Buatlah data dan statistik secara ilustratif saja.

Catatan:
Ringkasan Debriefing terdiri dari 2 hal yakni:
1. Debriefing untuk keberhasilan mereka.
2. Debriefing untuk rencana kerja yang belum berhasil

3. Sampaikan briefing dan debriefing Anda sesuai dengan konsep yang Anda buat pada
tiap awal dan akhir bulan untuk 3 bulan ke depan.

246
4. LATIHAN MEMBANGUN SEMANGAT TEAM
1. Buatlah 5 Agenda kerja Anda yang relevan dengan pekerjaan Anda saat ini
untuk membangun semangat kerja yang baik:
1. Membangun Semangat Team Kerja Anda
2. Membangun Semangat Kerja Driver Anda
Ajaklah Team Kerja Anda jika perlu untuk pendapat dan sarannya dalam
membangun Semangat Team Kerja.

2. Terapkan dan Praktekkan 5 agenda kerja Anda untuk membangun semangat


team kerja selama periode 3 bulan ke depan dan evaluasi hasil – hasilnya
dalam setiap bulan:
1. Evaluasi Semangat Team Kerja Anda
2. Evaluasi Semangat Kerja Driver Anda

3. Buatlah penyesuaian 5 Agenda kerja Anda tersebut diatas dalam membangun


semangat team kerja Anda pada setiap bulan selama 3 bulan berturut – turut.
1. Penyesuaian agenda untuk meningkatkan Semangat Team Kerja Anda
2. Penyesuaian agenda untuk meningkatkan Semangat Kerja Driver
Anda.

247
5. LATIHANMEMBUATPENILAIAN KINERJA TEAM
Ada dua jenis penilaian kinerja yakni:
1. Penilaian kerja untuk hasil kerja yang diukur dalam bentuk efisiensi biaya dan
produktivitas.
2. Penilaian kerja untuk Pola Tingkah Laku yang baik ( Pleasant & Professional
Manners )

PENILAIAN KINERJA EFISIENSI BIAYA DAN PRODUKTIVITAS ASSET


Buatlah 5 Jenis Kriteria Kinerja Team Kerja Anda dan Driver yang terkait dengan
effisiensi biaya dan produktivitas Aset.

Catatan: Bagilah 5 Jenis Kriteria Kinerja Team Kerja Anda dan Driver dalam 2 bagian
besar yakni:
- Kinerja Team dan
- Kinerja Pribadi.

Buatlah dalam bentuk tabel.

PENILAIAN SOPAN SANTUN KERJA ( PLEASANT & PROFESSIONAL MANNERS )


Buatlah 5 Jenis Kriteria Pleasant & Professional Manners dari Team Kerja Anda dan
Driver.

Catatan: Bagilah 5 Kriteria Pleasant & Professional Manners dalam 2 bagian besar
yakni:
- Pleasant & Professional Manners dalam Internal perusahaan
- Pleasant & Professional Mannersuntuk external perusahan dan
customer

Buatlah dalam bentuk tabel.

248
6. LATIHANME-REORGANISASI TEAM-KERJA

1. Buatlah Tabel mengenai orang – orang dari Team Kerja Anda yang terdiri:
- Kekuatan dan Keunggulan Mereka yang mendukung pekerjaan mereka
- Kelemahan Mereka yang tidak mendukung pekerjaan mereka.

2. Buatlah jadwal konsultasi untuk masing – masing dari mereka secara empat
mata dengan Anda mengenai tabel yang Anda buat tersebut diatas. Buatlah
ini secara rahasia untuk kepentingan organisasi.
- Sampaikan kekuatan dan keunggulannya dan mintalah agar ia
mempertahankannya.
- Sampaikan kelemahannya dan mintalah disiplin dan berlatih untuk
menghilangkan kelemahannya.

3. Buatlah suatu strategi bahwa untuk mencapai rencana kerja yang Anda buat
diawal diperlukan orang – orang dengan kriteria khusus.
- Sampaikan kriteria khusus macam apa yang diperlukan untuk masing –
masing pekerjaan.
- Sampaikan bahwa kemungkinan ada rotasi pekerjaan pada masing –
masing dari mereka sesuai kemampuan, keunggulan dan
kelemahannya.

4. Buatlah re-organisasi di departemen Anda yang sejalan dengan rencana kerja


Anda dan rencana kerja perusahaan dan sampaikan hal itu kepada Atasan
Anda.

249
7. LATIHANMENDELEGASIKAN TUGAS
1. Buatlah 3 tugas pekerjaan yang dapat Andadelegasikan kepada Team Kerja
Anda yang mengacu kepada:

Prinsip pendelegasian bebas ( 3 tugas pekerjaan )


Tugas 1 :
……………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………….....

Tugas 2 :
……………………………………………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………………………………………………..

Tugas 3 :
…………………………………………………………………………………………………………….....
………………………………………………………………………………………………………………..

Prinsip Pendelegasian Kesatuan Perintah ( 3 tugas pekerjaan )


Tugas 1 :
…………………………………………………………………………………………………………….....
………………………………………………………………………………………………………………..

Tugas 2 :
…………………………………………………………………………………………………………….....
………………………………………………………………………………………………………………..

Tugas 3 :
……………………………………………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………………………………………………..

Prinsip Pendelegasian Penuh ( 2 tugas pekerjaan )


Tugas 1 :
……………………………………………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………………………………………………..

Tugas 2 :
……………………………………………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………………………………………………..

2. Beri pengarahan sebelum delegasi itu disampaikan secara tertulis. Lakukan delegasi
secara bertahap dan awasi/ kontrol setiap minggu hasil – hasilnya dalam kurun
waktu 3 bulan ke depan.

250
8. LATIHAN ETIKA DITEMPAT KERJA
1. Jelaskan 15 etika kerja yang baik seperti tersebut dibawah ini:

Etika Tutur Sapa


………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………………………………………

Etika Selama Jam Kerja


……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………………

Etika Ucapan Salam


……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..

Etika Penggunaan Handphone


……………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

Etika Bertelephone ( Menerima Telephon dan Menelephon )


……………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

Etika Surat – Menyurat dan Email


………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

Etika Berpakaian
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

251
Etika di Meja Kerja
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

Etika Bergaul di Tempat Kerja


………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

Etika Berbicara dengan Atasan


………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

Etika Loyalitas
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

Etika Diruang Meeting


………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

Etika Makan Bersama Atasan dan Tamu Perusahaan


………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

Etika Kunjungan ke Kantor Cabang Perusahaan


………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

Etika Menjaga Nama Baik Perusahaan


………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

2. Praktekkan Etika Kerja tersebut diatas dalam kurun waktu 3 bulan ke depan dan
evaluasi kemajuan Anda dan hasil – hasilnya pada setiap bulan.

252
9. LATIHANMEMIMPIN MELALUI CONTOH
1. Buatlah 8 konsep MEMIMPIN MELALUI CONTOH:

Konsep 1
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………

Konsep 2
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………

Konsep 3
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………

Konsep 4
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………

Konsep 5
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………

Konsep 6
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………

Konsep 7
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………

Konsep 8
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………

2. Praktekkan dan terapkan 8 konsep tersebut diatas dalam kurun waktu 3 bulan
ke depan dan evaluasi efektivitas kerja team yang terjadi pada setiap bulannya.

253
10. LATIHAN PEMBERI INSPIRASI

1. Buatlah7 ide bagaimana Anda dapat menginspirasi tim-kerja Anda?

ide I
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

ide 2
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

ide 3
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

ide 4
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

ide 5
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

ide 6
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

ide 7
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

2. Praktekkan dan terapkan ide – ide Anda tersebut dalam kurun waktu 3 bulan ke
depan dan evaluasi efektivitasnya terhadap team kerja Anda pada setiap
bulannya.

254
RINGKASAN BAB VII
Dengan berlatih Anda akan mahir. Anda dapat mengendarai mobil karena Anda
menginginkannya dan berlatih hari demi hari sampai Anda bisa mengendarainya. Apakah
Anda ingat seberapa keras Anda berlatih untuk berjalan ketika Anda masih kecil? Sekarang
Anda tidak hanya bisa berjalan tetapi juga Anda dapat berlari cepat dan jika Anda ingin
menjadi seorang pelari maraton Anda harus berlatih lagi dan lagi seperti apa yang Anda
lakukan dahulu untuk berlatih berjalan.

Seberapa keras Anda berlatih dalam kepemimpinan dibidang Logistik dan Transportasi Arus
Barang dan Anda mengukur kemajuan – kemajuan yang dihasilkan secara berkala maka itu
akan menambah gaya dorong Anda untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi dalam
memimpin orang lain. Penulis bisa menulis sebagai penulis karena Penulis telah berlatih hari
demi hari duduk dimeja Penulis untuk menulis dan mengeluarkan semua aspirasi dari
pengalaman dan pengetahuan yang terlintas dibenak. Kadang Penulis mengembangkan
tulisan itu lebih banyak lagi dalam beberapa paragraph atau kadang juga Penulis menghapus
beberapa halaman tanpa ampun. Jika Anda ingin menjadi seorang Manager Logistik dan
Transportasi Arus Barang yang baik Anda harus berlatih hari demi hari. Anda harus tahu
prinsip dasar untuk menjadi Manajer yang baik dan kemudian Anda berlatih hari demi hari
sampai Anda mahirmenjalankan peran Anda sebagai Manajer. Anda harus memonitor
kemajuan Anda secara berkala baik dalam hal kualitas kepemimpinan maupun kualitas
managerial Anda yang dapat dibuktikan dengan angka – angka dan statistik dalam bulan
berjalan. Semua terserah pada Anda, apakah Anda mau bekerja keras hari ini untuk
kehidupan hari esok Anda yang lebih baik lagi, ataukah Anda memilih jalan lain. Pilihan ada
di tangan Anda sekarang!

Saran Penulis, ada baiknya Anda bertekun seperti air, yang datang dan datang lagi dan lagi
mengalahkan kekuatan yang tidak dapat bertahan dihadapannya!

Gambar 72.Merubah kebiasaan berarti merubah nasib

255
BAGIAN KELIMA - RINGKASAN BUKU
Pada perusahaan Multinasional dimana kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang
demikian besar dan kompleksitas maka pengelolaan Logistik dan Transportasi Arus Barang
layak untuk di tinjau ulang bukan sebagai cost center, akan tetapi sebagai profit center. Saat
ini banyak perusahaan Multinasionalyang membuat unit anak usaha dibidang Logistik dan
Transportasi Arus Barang.

Manfaat memisahkan badan hukum dari kegiatan produksi dengan kegiatan Logistik dan
Transportasi adalah sebagai berikut;
1. Semua truk dan kendaraan operasional (panther bak terbuka) dapat menggunakan
pelat kuning (manfaat pajak lebih rendah).
2. Semua Manager yang menangani kegiatan Logistik dan Transportasi dapat lebih
fokus pada keuntungan dan margin biaya rendah yang dapat memiliki daya saing di
pasar Logistik dan Transportasi Arus Barang. Orang akan terpacu melakukan lebih
baik jika diberi peran didepan dan tidak merasa sebagai unit pelengkap suatu bisnis
yang merugi.
3. Badan hukum usaha Logistik dan Transportasi Arus Barang dapat bergabung dengan
Asosiasi Logistik dan Transportasi Arus Barang untuk berkembang dan untuk
mendapatkan fasilitas dalam hal kebijakan Logistik dan Transportasi Arus Barang dari
pemerintah Republik Indonesia.
4. Jika usaha Logistik dan Transportasi Arus Barang itu dikelola dengan baik maka dapat
membuka banyak peluang bisnis baru di pasar Logistik dan Transportasi Arus Barang
yang tidak dapat diduga sebelumnya. Lihat saja taksi biru di Indonesia yang memiliki
lebih dari 20.000 unit armada dan lebih 1.000 head truk di pasar Logistik dan
Transportasi Arus Barang di Indonesia dan unit – unit usaha lain yang sejalan dengan
visi dan misi perusahaan.

Efisiensi truk yang rendah dan Biaya tinggi operasional kegiatan Logistik dan Transportasi
Arus Barang terjadi akibat dari pengelolaan yang salah dimana prinsip – prinsip dasar
pengelolaan dan kepemimpinan tidak diketahui dengan baik. Sebagian perusahaan
Multinasional dan manufacturing bertahan dalam pengelolaan Logistik dan Transportasi
Arus Barang dengan pengetahuan terbatas dan sebagian yang lain menyerahkan bisnis
Logistiknya dan Transportasi Arus Barangnya ke pihak luar (outsourcing) dan keduanya terus
mensubsidi kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barangdari bisnis induknya. Dilemanya
adalah jika biaya Logistik dan Transportasi Arus Barang dimasukkan dalam harga produk
maka produknya tidak bisa bersaing karena mahalnya biaya Logistik dan Transportasi dan
jika Logistik dan Transportasi Arus Barangnya di outsourcing maka ia memiliki masalah
mahalnya biaya outsourcing dibanding dikelola sendiri sementara dilain sisi terdapat
permasalahan branding (kekuatan merk) yang harus perusahaan bangun.

Untuk dapat berhasil dalam mengelola kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang, Anda
harus dapat menggambarkan kompleksitas usaha ini menjadi sederhana dan dapat
dipahami oleh bawahan Anda. Penulismenjelaskan ada 10 pilar bagaimana cara mengelola
kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang yang Penulis singkat menjadi ADMICDERA

256
agar mudah diingat. Anda dapat menggunakan prinsip-prinsip dasar ini sebagai referensi
Anda sebelum Anda menemukan prinsip dasar Anda sendiri. Permasalahan pengelolaan
Logistik dan Transportasi Arus Barang bukan hanya pada bagaimana meningkatkan
kemampuan mengelola Anda tetapi juga kemampuan team kerja Anda. Anda tidak dapat
bekerja sendiri dengan visi dan misi perusahaan yang ada. Anda harus sampaikan visi dan
misi dalam mengelola kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang secara jelas kepada
team kerja Anda dan bagaimana team kerja Anda bisa mengerti penjabaran tehnik
pengelolaan Anda agar dapat didelegasikan secara efektif. Team kerja Andaharus memiliki
pengetahuan yang sama seperti Anda. Anda harus melatih team kerja Anda agar
mempunyai pengetahuan, kaidah-kaidah pengelolaan dan keterampilan kepemimpinan
yang hampir sama seperti Anda. Pelatihan tersebut sangat diperlukan oleh team kerja
Andaagar mereka dapat bersinergi dengan Anda dalam mengelola kegiatan Logistik dan
Transportasi Arus Barang secara keseluruhan.

Cara terbaik untuk mengelola kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang adalah Anda
harus mulai dari dalam diri Anda sendiri. Anda harus menjadi contoh bagi siapa saja dari
bawahan Anda. Mereka akan menghormati Anda dan melakukan apa yang Anda harapkan
dari mereka hanya jika Anda dapat menjadi role modeldari apa yang Anda harapkan dari
mereka. Rasa hormat yang tulus tidak berasal dari otoritas Anda sebagai seorang Manager
tetapi berasal dari praktek-praktek kepemimpinan Anda seperti memimpin melalui contoh.
Anda bisa saja berpura-pura bahwa team kerja Anda tidak mampu melakukan pekerjaan
yang ditugaskan oleh Anda, akan tetapi hanya Anda sendirilah yang tahu bahwa Anda tidak
melakukan tugas dan pekerjaan rumah Anda yakni; “Untuk menunjukkan jalan dan
mengajarkan bagaimana caranya dan menuntun jalan melalui contoh”. Anda harus bekerja
lebih keras daripada bawahan Anda. Contoh sederhana dari praktek kepemimpinan Anda
adalah Anda telah membuat prosedur para pekerja Logistik dan Driver Anda dan instruksi
kerja untuk mereka dan hal ini seperti menunjukkan jalan bagi mereka. Anda
menerapkanprosedur instruksi kerja untuk mereka sambil melatihnya dan hal ini seperti
menunjukkan cara dan melatih berjalan untuk mereka. Dan Anda memeriksa prosedur dan
instruksi kerja dengan memonitor langsung dilapangan dan bahkan Anda mencontohkan
dengan tangan Anda sendiri untuk memastikan bahwa prosedur dan instruksi kerja itu
memang benar – benar diterapkan dengan baik. Hal ini seperti menuntun jalan mereka
melalui contoh yang baik.

257
BAB PENUTUP

Jika buku ini akan menjadi referensi baru bagi Anda dalam mengelola kegiatan Logistik dan
Transportasi Arus Barang maka buku ini telah mencapai tujuannya tetapi Anda harus terus
berlatih untuk menemukan prinsip-prinsip dasar Anda sendiri sementara buku ini bisa
dijadikan referensi dan buku saku Anda. Buku ini akan menjadi refleksi dan dasar yang kuat
bagi Anda untuk mengambil pengalaman Anda sendiri yang akan Anda ambil di lapangan.
Pelatihan kepemimpinan yang Andamulai dan menerapkan isi dan makna buku ini adalah
bagian penting dari sejarah Anda untuk karir Anda berikutnya untuk mencapai potensihidup
Anda yang lebih baik.

Adalah hal yang bijaksana bagi Anda untuk belajar terlebih dahulu bagaimana cara
mengerjakan sesuatu sebelum Anda terjun mengerjakannya, tetapi tidak ada kata terlambat
untuk belajar. Buku ini yang telah Anda baca adalah bagian dari proses belajar Anda tentang
prinsip – prinsip dasar pengelolaan kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang. Tujuan
dari proses belajar ini adalah untuk meminimalkan resiko pengelolaan yang buruk yang
mungkin terjadi dan berdampak pada kurang terpeliharanya truk, rendahnya produktivitas
driver dan tingginya biaya pemeliharaan dan biaya operasional perusahaan dan keresahan
masalah – masalah hubungan industrial dengan serikat pekerja Logistik dan Transportasi
Arus Barang. Dengan prinsip dasar umum yang Anda miliki dan sejumlah rekam – jejak
pengalaman bertahun – tahun dari Penulis yang pernah terjun mengelola dan memimpin
kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang tentu menjadi kabar yang menggembirakan
buat Anda dan para praktisi dan akademisi untuk menggali lebih jauh dalam hubungannya
dengan tehnik – tehnik pengelolaan yang efektif dari suatu bidang pekerjaan mengelola
bisnis Logistik dan Transportasi Arus Barang secara lebih baik lagi.

Secara garis besar tujuan dari buku ini untuk Anda adalah:
1. Meminimalkan resiko pengelolaan Logistikdan Transportasi Arus Barang yang
buruk yang mungkin bisa terjadi.
2. Meningkatkan keterampilan mengelola kegiatan Logistik dan Transportasi Arus
Barang untuk produktivitas tinggi
3. Meningkatkan keterampilan kepemimpinan mengelola kegiatan Logistik dan
Transportasi Arus Barang yang efisien dengan tetap menjaga suasana kerja yang
kondusif.

Anda dapat memberikan keterampilan manajerial Anda dengan pengetahuan yang Anda
miliki setelah mempelajari buku ini, akan tetapi Anda tidak dapat memberikan keterampilan
kepemimpinan Anda hanya dengan pelatihan. Anda harus menunjukkan dan memimpin
mereka melalui contoh, Anda harus terjun ke lapangan.

Meskipun Atasan Anda mendorong Anda untuk mempercepat kinerja efisiensi biaya dan
kinerja produktivitas Logistik dan Transportasi Arus Barang, akan tetapi jika Anda tidak
dapat memberikan keterampilan manajerial dan keterampilan kepemimpinan Anda dalam
waktu yang sama kepada tim kerja Anda, hal itu bisa menjadi suasana yang tidak kondusif di
lingkungan kerja Anda dengan parapekerja Logistik dan pengemudi Transportasi Arus
Barang karena mereka tidak memahami langkah-langkah Anda yang sedang bergerak maju.

258
Bayangkan, Anda berlari 100 km per jam tapi team kerja Anda hanya dapat berjalan 20 km
per jam. Apa yang kemungkinan bisa terjadi? Mereka tidak siap dan tidak bisa mengikuti
langkah cepat Anda secara drastis. Mereka perlu mengambil waktu untuk meningkatkan dan
mempercepat langkah mereka untuk bisa lebih cepat bergerak sementara kewajiban Anda
adalah untuk melatih mereka secara arif dan bijaksana agar mereka dapat meningkatkan
gerak mereka lebih cepat dengan menunjukkan kepada mereka caranya seperti apa dan
berada didepan mereka memimpin jalan melalui contoh nyata. Segala kehidupan seperti
pohon perlu mengambil waktu untuk tumbuh begitu juga dengan mereka, team kerja Anda.

Anda harus membuat suasana kerja yang kondusif di lingkungan pekerja Logistik dan driver
Transportasi Arus Barang sementara Anda mendorong kinerja produktivitas kendaraan dan
gudang dan efisiensi biaya. Hal ini harus seimbang dan hal tersebut menjadi dua tujuan
penting; Produktivitas Arus Barang di gudang dan Transportasi serta efisiensi biaya dengan
tetap menjaga suasana kerja kondusif.

Gambar 73. Kebijaksanaan bukan produk dari sekolah tapi dari Upaya Kemauan
seumur hidup untuk mendapatkannya.

Untuk dapat mencapai kedua tujuan tersebut Anda harus meningkatkan keterampilan Anda:
1. Keterampilan manajerial Anda untuk produktivitas gudang dan Transportasi Arus
Barang serta efisiensi biaya kegiatan tersebut.
2. Keterampilan kepemimpinan Anda untuk menjaga motivasi kerja dan suasana kerja
yang kondusif.

Ada 8 hal dasar dalam mengelola kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang:

259
1. Anda harus memiliki pengetahuan tentang Logistik dan Transportasi Arus Barang
(Bab Satu).
2. Anda harus tahu prinsip-prinsip dasar mengelola kegiatan Logistik dan
Transportasi Arus Barang (Bab Dua).
3. Anda harus tahu indikator kunci kinerja mengelola Logistik dan Transportasi Arus
Barang dalam kaitannnya dengan sistem Laporankinerja pertanggung-jawaban
kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang (Bab Tiga).
4. Anda perlu tahu tehnik pengendalian biaya (Cost Control) dan tehnik
pengurangan biaya (Cost Reduction) yang telah teruji dari pengalaman Penulis
dalam mengelola kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang ( Bab Empat).
5. Anda harus tahu prinsip-prinsip dasar dari tugas sebagai seorang Manager dan
prinsip-prinsip dasar dari tugas Anda sebagai seorang Pemimpin (Bab Lima).
6. Anda harus tahu bagaimana cara mengelola orang, mengelola driver,
menghadapi serikat buruh serta pengelolaan waktu Anda agar efektif (Bab
Enam).
7. Untuk melengkapi pengetahuan dan keterampilan Anda dalam mengelola dan
memimpin kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang, Anda juga perlu
Latihan Kepemimpinan untuk meningkatkan daya dorong Anda mengelola
kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang (Bab Tujuh).
8. Dalam Bab Penutup Anda disarankan untuk terus berlatih sambil mengukur
kemajuan Anda secara berkala, belajar dari kesalahan dan terus memperbaiki
diri dalam mengelola dan memimpin sebuah organisasi Logistik dan Transportasi
Arus Barang yang dinamis.

Ada 40 studi kasus dalam buku ini yang dapat menjadi latihan berharga untuk Anda dalam
menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang mungkin terjadi dalam pengelolaan
Logistik dan Transportasi Arus Barang karena studi kasus yang disampaikan didalam buku ini
adalah studi kasus yang mempunyai kemiripan dan hampir sama dengan kenyataan yang
sesungguhnya terjadi dilapangan yang Penulis buat dalam bentuk ilustrasi. Ketika Penulis
mempunyai pengalaman nyata di lapangan dan hal itu menjadi pelajaran berharga buat
Penulis dan buat Anda kedepannya.

Praktek kepemimpinan yang disediakan oleh buku ini pada Bab Tujuh itu dimaksudkan
untuk meningkatkan keterampilan kepemimpinan Anda secara umum untuk mendapatkan
rasa percaya diri Anda tidak hanya dalam mengelola kegiatan Logistik dan Transportasi Arus
Barang tetapi juga dalam kepemimpinan dibidang lain ketika kesempatan itu datang.

260
TINDAK LANJUT

Anda benar ketika Anda membaca buku dari Bab Awaldan kemudian terus membaca sampai
dengan Bab akhir. Namun dalam pelaksanaan menerapkan ide yang terkandung dalam isi
buku ini maka Anda harus mulai dari Bab akhir. Anda mulai dari ujung apa yang ingin Anda
capai dalam proses pengelolaan Logistik dan Transportasi Arus Barang dan kemudian
melakukan segala sesuatu yang harus Anda lakukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Secara umum pekerjaan mengelola kegiatan Logistik dan Transportasi Arus Barang adalah
peningkatan hal – hal seperti berikut dibawah ini:
1. Truck Efficiency: Volume per truck per hari dan Trip per Truck per Hari.
2. CostEfficiency: liter per m3, tire per m3, overtime per m3, maintenance per m3, Cost
per kilometer dsb.
3. Kebersihan Gudang dan Alat Transportasi dan Operatornya.
4. Tingkat Kecelakaan Kerja yang Rendah (Keamanan dan Keselamatan Barang).
5. Suasana Kerja kondusif.

Saran saya dalam melangkah mulailah dari nomor 5 tersebut diatas.

Untuk mencapainya, ada hal – hal yang perlu terus Anda pelajari yakni:
1. Anda perlu tahu prinsip dasar mengelola kegiatan Logistik dan Transportasi Arus
Barang.
2. Anda perlu tahu prinsip dasar untuk menjadi seorang Manager Unggul dan sekaligus
menjadi seorang Pemimpin yang baik.
3. Anda perluterus berlatih dalam bidang keterampilan manajerial dan
kempemimpinan sepanjang hidup Anda untuk memberikan yang terbaik buat diri
Anda, keluarga Anda dan lingkungan sekitar dimana Anda hidup.
4. Dan terus memantau perkembangan kemajuan Anda.

Setelah Anda membaca buku ini dan Latihan menjawab 40 studi kasus dalam buku ini dan
Latihan Praktek 10 Keterampilan Kepemimpinan dalam mengelola kegiatan Logistik dan
Transportasi Arus Barang maka pekerjaan Anda belum selesai tetapi pekerjaan Anda baru
saja dimulai!

Denganpengetahuan dan tehnik - tehnik manajemen yang telah Anda pelajari, Bagaimana
cara untuk mengelola Logistik dan Transportasi Arus Barang maka sekarang Anda dapat
mulai untuk memantau indikator kinerja Anda dengan cara baru dan semangat baru untuk
mencapai sesuatu yang lebih besar dan berharga bagi masa depan Anda dan perusahaan
Anda.

Jadi tetap pegang buku ini sebagai bukusaku Anda dan siapkan buku kosong sebagai buku
harian kerja Anda untuk terus belajar, maka kedepannya nanti Anda bisa membuat buku
saku Anda sendiri.

Selamat bekerja !

261
GLOSARIUM
Action, adalah tindakan, aksi, adalah kata kerja untuk menyatakan bahwa subyek sedang
melakukan suatu aksi atau untuk menyatakan bahwa sesuatu terjadi.

Akuntabilitas, adalah sebuah konsep etika yang dekat dengan administrasi. Hal ini sering
digunakan secara sinonim dengan konsep-konsep seperti yang dapat
dipertanggungjawabkan, kemampuan memberikan jawaban. Dalam bidang Ilmu Akuntansi,
akuntabilitas diartikan sebagai pertanggungjelasan. Suatu organisasi dikatakan akuntabel
jika memiliki kemampuan untuk menjelaskan kondisi yang dialami termasuk didalamnya
keputusan yang diambil dan berbagai aktivitas yang dilakukan.

Award adalah Penghargaan yang diberikan kepada seseorang atau sekelompok orang untuk
mengenali dan mengakui keunggulan dalam bidang tertentu seperti pemberian sertifikat
penghargaan, plakat, medali, badge, pin, pita atau juga nilai materiil seperti voucher belanja
atau bonus uang diakhir tahun.

Carcinogenic (karsinogen) adalah sifat bahan penyebab sel kanker, yaitu sel liar yang dapat
merusak jaringan tubuh

Cargo, adalah barang yang diangkut untuk kepentingan komersial yang umumnya oleh
kapal, kereta api, truk atau pesawat terbang.

CCTV online, merupakan sebuah perangkat kamera video digital yang digunakan untuk
mengirim sinyal ke layar monitor di suatu ruang atau tempat tertentu secara langsung detik
itu juga.

Central Dispatching, adalah sebuah istilah dalam kegiatan distribusi yang berarti pusat
pengaturan untuk pengiriman kendaraan dan barang. Dispatch adalah prosedur untuk
menugaskan karyawan (pekerja) atau kendaraan kepada pelanggan.

Cold join, adalah sebuah istilah dalam kegiatan pengecoran beton secara massal yang
berarti beton beku yang tidak merata pada kegiatan pengecoran yang dapat mengakibatkan
keretakan hasil pengecoran tersebut.

Concrete pump, adalah alat bantu berupa kompa untuk menuangkan beton dari kendaraan
beton ke tempat yang akan dicor.

Corrosive, adalah sifat suatu bahan kimia yang dapat menyebabkan benda lain hancur atau
memperoleh dampak negatif. Korosif dapat menyebabkan kerusakan pada mata, kulit,
sistem pernapasan, besi, dan banyak lagi. Contoh bahan kimia yang bersifat corrosive antara
lain; asam sulfat, asam astetat, asam klorida dan lain-lain.

Cost Center, adalah pusat biaya, suatu kegiatan didalam organisasi dan unit-unit didalam
organisasi yang tidak menambah keuntungan tetapi sebaliknya selalu menimbulkan biaya
atau beban yang harus ditanggung.

262
Cost Control, adalah pengendalian biaya, suatu kegiatan yang lazim dilakukan oleh sebuah
organisasi untuk mengendalikan biaya-biaya operasionalnya dan merupakan upaya
memelihara ketentuan- ketentuan yang telah ditetapkan agar tidak terjadi penyimpangan
dalam dalam pelaksanaannya.

Cost leaderhsip, adalah separangkat tindakan yang diambil untuk menghasilkan barang dan
jasa dengan fitur yang dapat diterima oleh pelanggan pada biaya terendah dibandingkan
dengan para pesaing.
Cost Reduction Program, adalah sebuah program yang terencana yang memfokuskan
pengurangan biaya pada penyebab timbulnya pemborosan pada suatu organisasi atau unit-
unit didalam organisasi dengan tetap menjaga kualitas dari barang atau jasa yang dihasilkan.

Cycle time, adalah waktu yang dibutuhkan seorang operator untuk menyelesaikan 1 siklus
pekerjaannya termasuk untuk melakukan kerja manual dan berjalan. Terkadang diartikan
sebagai waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 unit produk, dalam hal ini ditentukan
dari proses yang paling lama (bottleneck), apakah itu pekerjaan manusia atau mesin.

Dangerous to the environment, adalah sebuah istilah untuk bahan kimia yang
membahayakan bagi lingkungan.

Database, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik
sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh
informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan
memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database
management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam teknologi informasi.

Dispatcher, adalah suatu istilah dalam kegiatan distribusi yang berarti petugas yang
melakukan pekerjaan pengaturan pengiriman kendaraan atau barang.

Distribusi, adalah aktivitas menyalurkan produk baik barang dan jasa dari produsen kepada
konsumen.

Distribution code management practice, adalah suatu istilah didalam industri kimia global
yang berarti sebuah penerapan praktik pengelolaan dari metode distribusi dan transportasi
bahan kimia berbahaya dan beracun yang aman bagi manusia dan lingkungan. Distribution
code management practice dibuat dan dipopulerkan oleh Responsible Care, sebuah
organisasi industri kimia global yang berkomitmen mengarahkan seluruh kegiatan industri
kimia berbahaya dapat dikelola secara aman baik bagi manusia maupun lingkungan. Ada 7
praktik pengelolaan yang disebut oleh industri kimia sebagai 7 code management practice
yang salah-satunya adalah distribution code management practice.

Distribution Report, adalah suatu istilah didalam kegiatan distribusi dan transportasi barng
yang berarti laporan distribusi kendaraan untuk pengiriman barang yang dilakukan setiap
hari dan umumnya Distribution Report ini dilaporkan pada pagi hari.

263
EDOPIPDERA, adalah suatu istilah yang kami populerkan mengenai metode pengelolaan
logistik dan transportasi arus barang. EDOPIPDERA adalah singkatan dari Efisiensi, Distribusi,
Operator, Perawatan dan Penghematan, Induksi dan Pelatihan, Pelayanan, Database,
Emergency Response, Reporting dan Action.

Efisiensi, adalah suatu istilah dalam ilmu ekonomi yang digunakan untuk merujuk pada
sejumlah konsep yang terkait pada kegunaan pemaksimalan serta pemanfaatan seluruh
sumber daya dalam proses produksi barang dan jasa.

Emergency Response, adalah suatu istilah dalam bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
yang berarti Tanggap Darurat yakni suatu persiapan dalam menghadapi bencana dan
keadaan yang tidak diharapkan.

E-procurement, adalah sistem pengadaan barang atau jasa yang memanfaatkan teknologi
informasi.

Ergonomika, adalah ergonomi adalah ilmu atau kaidah yang mempelajari manusia sebagai
komponen dari suatu sistem kerja mencakup karakteristik fisik maupun nonfisik,
keterbatasan manusia, dan kemampuannya dalam rangka merancang suatu sistem yang
efektif, aman, sehat, nyaman, dan efisien.

Explosive, adalah suatu istilah dalam bidang kimia berbahaya yang berarti bahan baik zat
padat, cair maupun gas yang mudah meledak.

Export, adalah Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas yang keluar dari
suatu negara ke negara lain.

Feedback, adalah umpan balik. Dalam ilmu sosial, khususnya Ilmu Komunikasi, pengertian
feedback atau umpan Balik adalah suatu proses dimana seseorang memberitahu
berdasarkan perasaan dan pengamatannya tentang tingkah laku atau sikap seseorang.

Flammable, adalah suatu istilah dalam bidang kimia berbahaya yang berarti bahan baik zat
padat, cari maupun gas yang mudah terbakar.

Fleet safety, adalah suatu istilah dalam transportasi yang berarti keselamatan armada
kendaraan, yakni suatu kegiatan untuk melengkapi armada kendaraan dengan perlengkapan
keselamatan yang memadai dan standar.

Global suppliers, adalah pemasok global dimana suatu perusahaan dapat dikatakan sebagai
global supplier apabila dalam distribusi pemasaran produk barang dan jasanya dapat
menjangkau pelanggan luar negeri.

GPS, adalah singkatan dari Global Positioning System, suatu alat navigasi untuk menentukan
letak di permukaan bumi dengan bantuan penyelarasan sinyal satelit.

Handling, adalah suatu istilah dalam kegiatan logistik yang berarti menangani dan
memindahkan suatu barang.

264
Harmful, adalah suatu istilah dalam kimia berbahaya yang berarti zat baik padat, cair
maupun gas yang berbahaya bagi kesehatan.

Idle time, adalah waktu luang yakni waktu produktif yang tidak digunakan dalam suatu
kegiatan produksi karena kekurangan bahan baku, mesin rusak, kesalahan pengawasan dan
lain-lain.

Import, adalah adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara yang
masuk ke negara lain.

Induksi, adalah suatu istilah dalam kegiatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang
berarti memasukkan petunjuk pemahaman keselamatan dan kesehatan dalam pikiran dan
hati sebelum seseorang masuk dalam suatu area berbahaya atau sebelum seseorang
melakukan suatu pekerjaan yang berisiko bagi keselamatan dan kesehatan manusia dan
lingkungannya.

Initial setting, adalah suatu istilah dalam pengecoran beton yang berarti waktu ikat awal,
adalah proses di mana pengikatan atau proses hidrasi sudah terjadi dan panas hidrasi sudah
muncul, serta kemudahan pengerjaan beton segar (workability) beton sudah hilang.

Irritant, adalah suatu sifat bahan kimia berbahaya baik zat padat, cair maupun gas yang
dapat menimbulkan iritasi kerusakan pada kulit, mata dan pernafasan.

ISO 14001, adalah kumpulan standar-standar terkait pengelolaan lingkungan yang disusun
untuk membantu organisasi meminimalisir dampak negatif kegiatan proses produksi barang
atau jasa terhadap lingkungan, seperti menimbulkan perubahan yang merugikan terhadap
udara, air atau tanah, dan mematuhi peraturan perundangan-undangan dan persyaratan-
persyaratan berorientasi lingkungan yang berlaku serta memperbaiki hal-hal tersebut secara
berkelanjutan.

ISO 45001, adalah sebuah standar internasional baru untuk manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3), yang akan segera menggantikan standar OHSAS 18001. ISO 45001
adalah kumpulan standar-standar terkait pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) yang disusun untuk membantu organisasi meminimalisir dampak negatif dari kegiatan
proses produksi barang atau jasa terhadap keselamatan dan kesehatan kerja, dan mematuhi
peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berorientasi K3 yang berlaku
serta memperbaiki hal-hal tersebut secara berkelanjutan.

ISO 9001, adalah kumpulan standar-standar terkait pengelolaan manajemen mutu yang
disusun untuk membantu organisasi meningkatkan kualitas produk dan jasa dan manajemen
risiko untuk meminimalisir ancaman baik dari dalam maupun dari luar organisasi yang dapat
membahayakan keberlangsungan perusahaan serta mematuhi peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan persyaratan lainnya serta memperbaiki hal-hal tersebut secara
berkelanjutan.

265
Key Performance Indicator, adalah Indikator kinerja atau indikator kinerja utama (IKU) atau
ukuran kinerja terpilih (key performance indicators, KPI) adalah metrik finansial ataupun
non-finansial yang digunakan untuk membantu suatu organisasi menentukan dan mengukur
kemajuan terhadap sasaran organisasi. KPI digunakan dalam intelijen bisnis untuk menilai
keadaan kini suatu bisnis dan menentukan suatu tindakan terhadap keadaan tersebut. KPI
sering digunakan untuk menilai aktivitas-aktivitas yang sulit diukur seperti keuntungan
pengembangan kepemimpinan, perjanjian, layanan, biaya dan kepuasan. KPI umumnya
dikaitkan dengan strategi organisasi yang contohnya diterapkan oleh teknik-teknik seperti
kartu skor berimbang (BSC, balanced scorecard).

Lift off, adalah proses menurunkan wadah angkut dari satu tempat ke tempat lainnya.

Lift on, adalah proses menaikkan wadah angkut dari satu tempat ke tempat lainnya.

Load size, adalah suatu istilah dalam kegiatan logistik yang berarti ukuran muatan suatu
wadah angkut yang masih dapat dimuat.

Loading, adalah suatu istilah dalam kegiatan logistik yang berarti proses muat barang dari
suatu tempat atau gudang ke wadah angkut atau container.

Logistik, adalah merupakan seni dan ilmu, barang, energi, informasi, dan sumber daya
lainnya, seperti produk, jasa, dan manusia, dari sumber produksi ke pasar dengan tujuan
mengoptimalkan penggunaan modal.

Mass concrete, adalah suatu istilah dalam kegiatan pengecoran beton yang berarti
pengecoran massal. Istilah mass concrete biasanya dipakai dalam suatu kegiatan dalam
membangun gedung dan membutuhkan pengecoran massal dalam satu waktu tanpa henti.

Mutagenic, adalah sifat bahan yang dapat menyebabkan perubahan kromosom yang dapat
merubah genetika.

Operator, adalah Operator Produksi adalah Seorang pekerja ( Pria dan Wanita ) yang
bekerja mengoperasikan mesin atau peralatan di suatu pabrik dengan syarat dan ketentuan
yang sesuai dengan prosedur dari perusahaan tertentu.

Oxidizing, adalah bahan pengoksidasi adalah bahan kimia berbahaya yang bersifat
pengoksidasi, dapat menyebabkan kebakaran dengan menghasilkan panas saat kontak
dengan bahan organik dan bahan pereduksi. Senyawa yang termasuk contoh bahan
pengoksidasi adalah seperti Hidrogen peroksida dan Kalium perklorat. Tindakan yang harus
kita tempuh terhadap zat pengoksidasi adalah dengan cara menghindarkan dari panas dan
reduktor.

Packaging, adalah Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan


barang menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai.

Pelayanan, adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara
langsung. Sedangkan, pengertian pelayanan dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia,

266
pelayanan adalah menolong menyediakan segala apa yang diperlukan orang lain seperti
tamu atau pembeli. Menurut Kotler (1994), pelayanan adalah aktivitas atau hasil yang dapat
ditawarkan oleh sebuah lembaga kepada pihak lain yang biasanya tidak kasat mata, dan
hasilnya tidak dapat dimiliki oleh pihak lain tersebut. Hadipranata (1980) berpendapat
bahwa, pelayanan adalah aktivitas tambahan di luar tugas pokok yang diberikan kepada
konsumen-pelanggan, nasabah, dan sebagainya-serta dirasakan baik sebagai penghargaan
maupun penghormatan.

Pendekatan Holistik Kemanusiaanadalah suatu pemikiran yang menyatakan bahwa


keseluruhan sistem baik yang bersifat fisik, kimiawi, hayati, sosial, ekonomi, mental-psikis,
dan kebahasaan, serta segala kelengkapannya harus dipandang sebagai sesuatu yang utuh
dan bukan merupakan kesatuan dari bagian-bagian yang terpisah. Pendekatan Holistik
Kemanusiaan dapat dipahami apabila kita mempelajarinya dengan cara memisahkan bagian-
bagiannya, dan sistem harus dipelajari secara utuh sebagai suatu kesatuan.

Penghematan, adalah sikap berhati-hati dalam menggunakan atau mengeluarkan


sumberdaya dan uang dalam mewujudkan suatu cita-cita yang mau dicapai, tidak bersikap
boros berarti bahwa dalam memenuhi keperluan hidup harus berhati-hati tidak boros,
cermat dalam penggunaan sumberdaya, uang dan sebagainya.

Perawatan, adalah kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik
dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian penggantian yang diperlukan agar terdapat
suatu keadaan operasi produksi yang efektif.

Points of consumption, adalah titik-titik konsumsi/ tujuan/ konsumen dimana suatu


kegiatan distribusi diarahkan untuk mendekatkan dengan titik konsumsi dimana konsumen
berada.

Point of origin, adalah adalah titik asal suatu barang atau jasa diproduksi dimana diperlukan
suatu kegiatan distribusi untuk mendekatkan dengan titik konsumsi/ konsumennya.

Profit Center, adalah Pusat laba merupakan pusat pertanggungjawaban yang memiliki
kewenangan untuk mengendalikan biaya-biaya dan menghasilkan pendapatan tetapi tidak
memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan tentang investasi.

Profit taking, adalah suatu kegiatan atau aksi untuk mengambil keuntungan dari situasi dan
kondisi yang ada.

Reporting, adalah Pelaporan, dalam manajemen berupa penyampaian perkembangan atau


hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas
dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi, baik secara lisan maupun tulisan
sehingga dalam menerima laporan dapat memperoleh gambaran tentang pelaksanaan tugas
orang yang memberi laporan

Responsible Care® adalah inisiatif sukarela global yang dikembangkan secara mandiri oleh
industri kimia untuk industri kimia dan telah berjalan di 67 negara dari gabungan industri

267
kimia mencapai hampir 90% produksi kimia global. 96 dari 100 produsen kimia terbesar di
dunia telah mengadopsi Responsible Care. Industri kimia global berkeinginan untuk
meningkatkan kinerja kesehatan, keselamatan, dan lingkungan dalam kegiatan proses
produksinya. Perusahaan kimia yang tergabung dalam Responsible Care menandatangani
persetujuan untuk berkomitmen meningkatkan kinerja mereka di bidang perlindungan
lingkungan, perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja, keselamatan instalasi,
penatagunaan produk dan logistik, serta untuk terus meningkatkan dialog dengan
lingkungan masyarakat sekitarnya, serta taat hukum dan peraturan serta persyaratan yang
berlaku dimana mereka beroperasi.

Roundtrip, adalah perjalanan pulang pergi dalam suatu siklus jasa pengiriman barang.

Self Assessment, adalah Penilaian diri, suatu teknik penilaian di mana peserta ddik diminta
untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian
kompetisi yang dipelajarinya. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur
kompetensi kognitif, afektif, dan psikomotor (pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja).
Sharing best practice, adalah berbagi suatu ide atau gagasan mengenai suatu teknik,
metode, proses, aktivitas, insentif atau penghargaan (reward) yang lebih efektif dalam
mencapai keberhasilan dibandingkan dengan tehnik, metode atau proses lain.

Studi kasus, adalah adalah salah satu metode penelitian dalam ilmu sosial. Dalam riset yang
menggunakan metode ini, dilakukan pemeriksaan mendalam terhadap suatu keadaan atau
kejadian yang disebut sebagai kasus dengan menggunakan cara-cara yang sistematis dalam
melakukan pengamatan, pengumpulan data, analisis informasi, dan pelaporan hasilnya.
Sebagai hasilnya, akan diperoleh pemahaman yang mendalam tentang mengapa sesuatu
terjadi dan dapat menjadi dasar bagi riset selanjutnya. Studi kasus dapat digunakan untuk
menghasilkan dan menguji hipotesis.

Supplier, adalah merupakan suatu perusahaan atau individu yang menyediakan sumber
daya yang dibutuhkan oleh perusahaan dan para pesaing untuk memproduksi barang dan
jasa tertentu. Pada hakekatnya, pemilihan supplier dalam rangka rantai supply tidak jauh
berbeda dengan memilih kebutuhan perusahaan untuk dibeli. Perbedaan yang utama
adalah supplier mempunyai kedudukan yang jauh lebih penting. Oleh karena itu penelitian
dan pertimbangan harus lebih lengkap dan menyeluruh, meskipun tahapan penentuan
supplier dapat dilakukan dengan beberapa tahapan.
Supply Chain Management, adalah Manajemen Rantai Suplai adalah sebuah ‘proses
payung’ di mana produk diciptakan dan disampaikan kepada konsumen dari sudut
struktural. Sebuah rantai suplai merujuk kepada jaringan yang rumit dari hubungan yang
mempertahankan organisasi dengan rekan bisnisnya untuk mendapatkan sumber produksi
dalam menyampaikan kepada konsumen. (Kalakota, 2000, halaman 197). Tujuan yang
hendak dicapai dari setiap rantai suplai adalah untuk memaksimalkan nilai yang dihasilkan
secara keseluruhan (Chopra, 2001, halaman 5). Rantai suplai yang terintegrasi akan
meningkatkan keseluruhan nilai yang dihasilkan oleh rantai suplai tersebut.

Tallyman, adalah orang yang bekerja untuk mencatat jumlah barang yg akan di muat dari
gudang ke atas kontainer atau kapal, sejatinya pekerjaannya tidak mencatat jumlah muatan

268
saja tapi termasuk yg harus dilakukan seorang tallyman adalah memeriksa kondisi muatan,
jumlah muatan. Biasanya pada pemuatan barang-barang seperti steel produk dan steel pipa
serta barang curah dalam kemasan jasa tallyman sangat dibutuhkan untuk memastikan
jumlah muatan yg dikirim sesuai dengan B/L (Bill of Lading) atau dokumen resmi pemuatan
barang. Sepertinya pekerjaan ini mudah, namun dalam prakteknya dan pelaksanaan di
lapangan dibutuhkan kejelian dan konsentrasi agar perhitungan benar, termasuk jumlah
muatan secara spesifik dalam jenis, asal, tempat ruangan pemuatan (palka), ukuran dan
kerusakan jika ada

Teratogenic, adalah sifat bahan yang dapat mempengaruhi pembentukan dan pertumbuhan
embrio dan janin pada masa kehamilan.

Toxic, adalah bahan kimia beracun yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Traffic management, adalah adalah strategi pengaturan lalu-lalang kendaraan barang dan
orang dalam suatu area tertentu sehingga arus lalu-lalang kendaraan barang dan orang
dapat berjalan secara lancar dan aman.
Training, adalah upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan pada pekerjaan yang saat ini
dipegang atau yang terkait dengannya. Ini biasanya berarti perubahan dalam pengetahuan,
keterampilan, sikap, atau perilaku tertentu. Agar efektif, pelatihan harus melibatkan
pengalaman belajar, menjadi kegiatan organisasi yang direncanakan, dan dirancang untuk
menanggapi kebutuhan yang teridentifikasi.

Transportasi, adalah pemindahan barang atau manusia dan mahluk hidup lainnya dari satu
tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan kendaraan.

Unloading, adalah suatu istilah dalam kegiatan logistik yang berarti proses bongkar barang
dari wadah angkut atau container ke gudang atau tempat lainnya.

Warehouse of Cross DockingadalahGudang tipe ini dipandang sebagai gudang paling efisien
dan mempunya respon yang cepat dalam menangani perpindahan barang. Karakteristik
gudang ini adalah barang akan disimpan dengan waktu yang singkat. Hari itu diterima dan
hari itu juga akan dikirimkan. Biasanya digambarkan dengan proses loading barang dari truk
ke truk lain. Namun implementasinya tidaklah mudah. Ada beberapa persyaratan agar
proses cross docking bisa berjalan, antara lain setiap barang harus sudah ter-label dan
dalam kondisi siap kirim.

Warehouse of Finished Goodsadalah Karakteristik gudang ini berupa barang-barang hasil


produksi yang siap dijual/ didistribusikan ke konsumen akhir. Gudang ini merupakan tempat
penyimpanan yang difungsikan sebagai buffer stock aau safety stock dari permintaan pasar
terhadap produk akhir ini.
Warehouse of Fulfillmentadalah Gudang ini didesain untuk mengelola permintaan
pengiriman barang dengan volume besar. Misalnya gudang yang dikelola oleh perusahaan e-
commerce.

269
Warehouse of Reverse Logisticsadalah Gudang ini digunakan untuk menyimpan barang-
barang retur ataupun barang-barang defect. Proses yang dilakukan di gudang ini seperti
proses pengecekan kembali barang retur atau defect, proses repacking, proses perbaikan,
mengambil beberapa bagian dari barang yang rusak untuk dipakai kembali atau
pemusnahan barang-barang retur atau defect. Selain itu ada juga gudang reverse logistik
yang menawarkan untuk menyimpan dan mengelola perlengkapan packaging ataupun
melakukan pengelolaan palet. Di industri makanan contohnya ada perusahaan jasa logistik
yang menawarkan pencucian dan pembersihan peralatan makanan sebelum barang
tersebut dapat dipergunakan kembali.

Warehouse of Sortir CenteradalahGudang dengan karakteristik seperti ini biasanya


digunakan oleh perusahaan yang melakukan pengiriman surat, parsel ataupun perusahaan
penyewaan palet yang melakukan distribusi palet ke berbagai lokasi. Proses awalnya barang
akan dikumpulkan di pusat sortir tersebut, selanjutnya dilakukan proses sortir berdasarkan
kode pos ataupun berdasarkan zonasi. Setelah dilakukan proses sortir, barang yang sudah
terkumpul akan dikonsolidasikan dan dilakukan pengiriman berdasarkan area distribusinya.
Beberapa pusat sortir sudah menggunakan otomasi untuk memudahkan proses sortirnya

Warehouse of Transhipmentadalah Gudang ini akan menerima barang dalam jumlah yang
sangat besar, juga bisa dari banyak supplier. di Gudang ini akan dilakukan proses
pemecahan/pembagian barang ke dalam jumlah yang lebih kecil dan akan dilakukan proses
pengiriman barang ke berbagai lokasi.

Warehouse of Transit and Consolidation Centeradalah Gudang yang menerima berbagai


barang dari berbagai asal, setelah itu akan dilakukan proses penggabungan untuk diteruskan
kepada konsumen atapun dikirimkan untuk dilanjutkan prosesnya pada lini produksi lainnya.

Warehouse Raw Materialadalah gudang Bahan baku. Tipe gudang ini digunakan untuk
menyimpan bahan baku yang akan digunakan di dalam rangkaian proses produksi. Biasanya
lokasi gudang ini berdekatan dengan pusat pengolahan produksi. Barang-barang yang
disimpan misalnya karet, bijih besi, serbuk pasir, agregat sebagai bahan material beton.

Warehouse Semi-Finished Goodsadalah Gudang Barang Setengah Jadi. Di dalam proses


manufakturing, ada beberapa produk yang telah melalui proses produksi dari bahan baku,
bukan menjadi produk akhir tetapi menjadi produk penunjang proses produksi lainnya. Ada
beberapa proses atau tahapan dalam proses manufakturing yang memerlukan barang
setengah jadi ini, antara

270
DAFTAR INDEX
Efisiensi, iii, v, vi, 55, 80, 129, 138, 139, 143, 144, 150,
A 154, 155, 253, 261
Emergency Response, iii, vi, 38, 80, 88, 133, 143, 261
Action, iii, vi, 80, 143, 259, 261 e-procurement, 28
Akuntabilitas, v, 25, 42, 43, 65, 73, 75, 259 E-procurement, 261
Automatically Warehouse, 30, 73 ergonomika, 37
award, 158 Ergonomika, 261
explosive, 25
B Explosive, 261
export, 26
best practice, ii, 16, 18, 265 Export, 261

C F
carcinogenic, 25 feedback, 14, 159, 261
Carcinogenic, 259 Feedback, 261
cargo, 26, 189 flammable, 25
Cargo, 188, 259, 272 Flammable, 261
CCTV online, 17, 259 fleet safety, 14, 117, 118
Central Dispatching, 17, 164, 259 Fleet safety, 261
Climate Controlled Warehouse, 30, 73
Cold join, 259
G
Concrete pump, 259
corrosive, 25, 259 global suppliers, 28, 261
Corrosive, 259 GPS, 17, 57, 65, 83, 188, 261
cost center, i, 253
Cost Center, 73, 75, 259 H
cost control, 158, 173, 195, 197, 211
Cost leaderhsip, 260 handling, 26, 134, 185
cost leadership, 16, 166, 167 Handling, 261
Cost Reduction Program, i, vi, 17, 42, 64, 73, 75, 157, harmful, 25
166, 167, 192, 260 Harmful, 262
cycle time, 14, 82, 83, 84, 163
Cycle time, ix, 83, 260 I
Idle time, 262
D
import, 26, 31
Daily Distribution Report, 17 Import, 262
dangerous to the environment, 25 Induksi, iii, vi, x, 80, 120, 122, 125, 136, 143, 154, 155,
Dangerous to the environment, 260 261, 262
Database, iii, vi, 80, 128, 129, 130, 131, 132, 143, 144, Initial setting, 262
156, 197, 260, 261 irritant, 25
Dispatcher, 94, 96, 126, 260 Irritant, 262
Disptacher, 39 ISO 14001, 29, 262
Distribusi, i, ii, iii, v, vi, 14, 15, 24, 30, 33, 34, 35, 43, 52, ISO 45001, 29, 262
56, 57, 73, 75, 80, 92, 93, 94, 100, 143, 154, 155, 260, ISO 9001, 29, 262
261
Distribution Centre, 30, 73 K
Distribution code management practice, 260
Distribution Report, 260 Key Performance Indicator, ii, 263

E L
EDOPIPDERA, i, iii, iv, 17, 20, 80, 103, 143, 241, 261 Lift off, 263

271
Lift on, 263 Responsible Care, 38, 59, 60, 260, 264, 270
load size, xii, 81, 83, 140, 145, 146, 263 Responsible Care Distribution Code Management
LOAD SIZE, 81, 145 Practice, 38, 59, 60
loading, 22, 31, 37, 82, 84, 85, 91, 116, 156, 163, 164, retailer, 33
179, 266 roundtrip, 36
Loading, 263 Roundtrip, 265
Logistik, i, ii, iii, iv, v, vi, vii, ix, xii, 13, 14, 15, 16, 17, 18,
19, 20, 23, 24, 26, 27, 29, 30, 32, 33, 35, 37, 38, 39, S
40, 41, 42, 52, 56, 60, 65, 73, 74, 75, 77, 79, 80, 86,
101, 121, 129, 131, 132, 138, 139, 140, 141, 143, 144, Safety and Quality Assessment System, 38
154, 155, 156, 157, 158, 160, 166, 167, 191, 193, 194, self assessment, 38
195, 196, 197, 198, 199, 200, 201, 202, 205, 206, 207, Self Assessment, 265
208, 209, 211, 212, 221, 224, 227, 228, 229, 230, 231, sharing best practice, 16
232, 233, 234, 235, 237, 238, 240, 241, 242, 252, 253, Studi kasus, 15, 16, 42, 265
254, 255, 256, 257, 258, 263, 270, 272 Supplier, 28, 182, 265
supply chain, 24, 28, 29, 33, 73, 77, 84
Supply Chain Management, 24, 265, 271
M
manufacturer, 33 T
mass concrete, viii, ix, 77, 83, 84, 85, 86, 87, 88, 89, 90,
91, 200, 201, 263 Tallyman, 39, 265
Mass concrete, 90, 263 teratogenic, 25
mutagenic, 26 Teratogenic, 266
Mutagenic, 263 toxic, 25
Toxic, 266
traffic management, 22, 27, 29, 39, 59, 84, 85, 86, 88,
O
90, 91
Operator, iii, vi, vii, viii, xii, 13, 14, 15, 17, 41, 60, 78, 80, Traffic management, ix, 266
83, 84, 85, 91, 93, 94, 95, 97, 98, 99, 100, 101, 102, Training, iii, 97, 222, 242, 266
103, 104, 105, 106, 107, 108, 109, 110, 113, 115, 118, Transportasi, i, ii, iii, iv, v, vi, vii, viii, ix, xii, 13, 14, 15, 16,
121, 125, 126, 143, 147, 148, 154, 155, 168, 261, 263 17, 18, 19, 20, 23, 24, 26, 36, 37, 38, 39, 43, 44, 51,
oxidizing, 25 52, 55, 56, 59, 60, 62, 63, 64, 65, 66, 74, 75, 76, 77,
Oxidizing, 263 78, 79, 80, 81, 83, 84, 85, 86, 87, 91, 92, 93, 95, 97,
98, 99, 100, 102, 103, 104,105, 106, 107, 108, 109,
P 118, 121, 129, 131, 138, 139, 140, 141, 143, 144, 154,
155, 156, 157, 158, 160, 166, 167, 182, 193, 194, 195,
packaging, 31, 32, 40, 233, 267 196, 197, 198, 199, 200, 201, 202, 205, 206, 207, 208,
Packaging, 263 209, 211, 212, 221, 224, 228, 229, 230, 231, 232, 233,
Pelayanan, iii, vi, 26, 80, 125, 127, 143, 154, 261, 263 234, 235, 237, 238, 240, 241, 242, 252, 253, 254, 255,
pendekatan holistik kemanusiaan, 158 256, 257, 258, 266, 270, 272
Penghematan, vi, xii, 154, 160, 261, 264
Perawatan, iii, vi, viii, x, 39, 43, 57, 58, 64, 74, 80, 106, U
107, 115, 116, 118, 125, 126, 139, 143, 144, 154, 157,
182, 222, 261, 264 unloading, 22, 82, 154, 163
point of origin, 24 Unloading, 266
Point of origin, 264
point of origin) hingga titik konsumsi (point of W
consumption, 24
Points of consumption, 264 Warehouse of Cross Docking, 31, 73, 266
Private Warehouse, 30, 73 Warehouse of Finished Goods, 31, 73, 266
Procurement, v, 24, 27, 28, 86, 159, 175, 182 Warehouse of Fulfillment, 32, 73, 266
profit center, i, 253 Warehouse of Reverse Logistics, 32, 73, 266
Profit Center, 264 Warehouse of Sortir Center, 32, 73, 267
Profit taking, 264 Warehouse of Transhipment, 31, 73, 267
Public Warehouse, 30, 32, 73 Warehouse of Transit and Consolidation Center, 31, 73,
267
Warehouse Raw Material, 30, 73, 267
R
Warehouse Semi-Finished Goods, 30, 73, 267
Reporting, iii, vi, 80, 143, 261, 264

272
DAFTAR PUSTAKA

Ballou, R.H., Business Logistics Management, New Jersey: Prentice Hall, 1973.

Bastian, I., Audit Sektor Publik, Jakarta: Salemba Empat, 2012

Bernard, C.I., The function of Executive, Cambridge : Harvard University Press, 1938

Bliss, E.C., Getting things done, Singapore: Federal Publication Pte, Ltd, 1986

Bowersox, D.J., Manajemen Logistik, Integrasi Sistem-Sistem Manajemen Distribusin


Fisik dan Manajemen Material, Jakarta: terjemahan A. Hasymi Ali, Bumi Aksara, 2002

Bruton, M.J., Introduction to Transportation Planning, London: UCL Press, 1993

Fandy, Tjiptono, Strategi Pemasaran,Jakarta: Andi, 2000

Herjanto, Manajemen Operasi,Jakarta: Grasindo, 2015

Keputusan Menteri Perhubungan No. 31 tahun 1995 tentang Terminal Transportasi Jalan

Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 269 Tahun 2014 tentang SKKNI Pengemudi Angkutan
Bermotor

Lasse, D.A., Manajemen Muatan, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2016

Maccoby, M., The Leader, Cambridge: Harvard University Press, 1981

Nasution, M.Nur., Manajemen Transportasi, Bogor: Ghalia Indonesia, 2008

Nugraha et.al., (2016) Biaya Logistik dan Kelancaran Pengiriman Barang Pada Gerai Buku,
Jurnal Manajemen Transportasi& Logistik, 3(2) h.236

Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 4 Tahun 1987 tentang P2K3

Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen K3

Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun

Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen K3

Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2011 tentang Angkutan Multi Moda

PP No. 55 tahun 2012 tentang kendaraan

273
Siagian, Y.M., Supply Chain Management, Jakarta: Grasindo, 2007

Sitorus B., (2017), Dukungan Transportasi Logistik dan Daya Saing Indonesia Dalam
Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean, Jurnal Manajemen Transportasi& Logistik, 4(2)
h.145

SK Dirjend Perhubungan Darat No. 723 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan
Umum di Jalan

SK Dirjend Perhubungan Darat No. 725 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Pengangkutan
Barang Berbahaya dan Beracun

Undang – Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

Undang – Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

Undang-Undang No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan

Undang-Undang No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran

Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan

274
Tentang Penulis
1. Muhamad Chois, Lahir di Jakarta, 8 Mei 1970. Gelar
Sarjana Ekonomi ia raih dari Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen Jakarta, Jakarta tahun 1994, dan gelar
Master Business Administration ia raih dari Indonesian
Institute of Management, Jakarta tahun 1996. Sejak
tahun 1992 ia sudah berkarir dibidang logistik dan
transportasi sebagai Supervisor PT. Inkor Komputama.
Kemudian tahun 1993 ia bekerja sebagai Supervisor di
PT. Multi Binatransport/ PT. Multi Bina Pura, Depo
Container perusahaan Pelayaran Evergreen. Tahun 2002 ia bekerja sebagai Manager
HRD&GA pada PT. Nistrans/ PT. Multi Link Indonesia. Tahun 2005 ia bekerja sebagai
Operation Manager pada PT. G&U Logistics/ PT. Masaji Prayasa Cargo, Samudera
Indonesia Group. Tahun 2007 ia bekerja sebagai Transport Manager pada PT. Jaya
Readymix, Group Pembangunan Jaya. Tahun 2016 ia memutuskan berkarir sebagai
Konsultan Manajemen pada PT. Arya Sentra Consultindo/ Arya Sentra Consulting. Saat
ini ia aktif sebagai Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Transportasi B3, dan Wakil
Ketua Kompartemen Angkutan Barang Cair, Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi
Pengusaha Truk Indonesia (DPP APTRINDO). Buku ini, yang ditulis bersama rekan-
rekannya diInstitut Transportasi dan Logistik Trisakti adalah buku keduanya.

2. Johannes Kurniawan L, S.Kom. MM,CPFF,CPSCM Adalah


seorang Praktisi,Dosen Institut Transportasi dan Logistik
(ITL) Trisakti, Anggota Asosiasi Dosen Indonesia (ADI),
Intruktur /Pengajar ALFI Institute,Asesor LSP - Logistik
Insan Prima, Pengurus diberbagai Asosiasi Logistik dan
Transportasi seperti: APTRINDO (Asosiasi Pengusaha Truk
Indonesia) DPD DKI dan ASDEKI ( Asosiasi Depo Kontainer
Indonesia), serta Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Logistik
Insan Prima sebagai Direktur Sertifikasi dan Kontroler,Pembicara Seminar dan
Konsultan diberbagai perusahaan baik Jasa ,Distributor dan Apartemen
Property,menimbah banyak pengalaman di bidang Logistik dan Transportasi arus
barang lebih dari 20 tahun, pengalaman diperusahaan pabrikasi
besar,Distributor,Depo Kontainer,Shipping Line dari perusahaan PMDN dan PMA.

3. Sarinah Sihombing, lahir di Medan 1 Juli 1968, lulus


Sarjana Ilmu Perpustakaan dari Universtias Indonesia
pada tahun 1995 dan lulus S2 Manajemen Pemasaran
dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Jayakarta pada
tahun 2000. S3 ia peroleh dari Universitas Negeri Jakarta
untuk program studi ilmu manajemen sumber daya
manusia. Saat ini beliau menjabat sebagai Kepala
Program Pendidikan Sarjana STMT Trisaksi selain aktif
mengajar sebagai dosen diberbagai bidang keilmuan.

275
Beberapa buku hasil karyanya antara lain; 1. Pengantar Manajemen. 2. Manajemen
Sumberdaya Manusia.

276

Anda mungkin juga menyukai