SEGMENTASI,TARGETING,POSITIONING
KELOMPOK 1
DISUSUN OLEH :
1 – MP – B
2012
DAFTAR ISI
1
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….......1
DAFTAR ISI.................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................3
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………...........3
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................3
1.3 Tujuan.....................................................................................................................3
1.4 Manfaat...................................................................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI......................................................................................4
2.1 Segmentasi.............................................................................................................4
2.2 Targeting................................................................................................................6
2.3 Positioning.............................................................................................................8
BAB III PEMBAHASAN..........................................................................................14
3.1 Segmentasi Tas Ransel Eiger.............................................................................14
3.2 Targetting Pasar Eiger........................................................................................15
3.3 Positioning Produk Ransel Eiger......................................................................17
BAB IV PENUTUP....................................................................................................19
4.1 Kesimpulan..........................................................................................................19
4.2 Saran.....................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
2
1.1 LATAR BELAKANG
Seiring dengan makin banyaknya minat untuk lebih mendekatkan diri ke alam
atau yang biasa disebut outdoor Tas Ransel Eiger telah melakukan inovasi – inovasi
baru terhadap produk sebelumnya, serta melakukan banyak perubahan dalam
memasarkan produknya sesuai dengan sistem pemasarannya.
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui segmentasi produk Tas Ransel Eiger
2. Untuk mengetahui targeting Tas Ransel Eiger
3. Untuk mengetahui positioning Tas Ransel Eiger
1.4 MANFAAT
1. Agar masyarakat mengetahui detail Segmentasi Tas Ransel Eiger
2. Agar masyarakat mengetahui lebih tentang Targeting Tas Ransel Eiger
3. Agar masyarakat mengenal lebih tentang Positioning Tas Ransel Eiger
BAB II
LANDASAN TEORI
3
2.1 SEGMENTASI
Segmenting adalah proses mengelompokkan pasar bedasarkan kategori-
kategori tertentu atau kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok
pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik atau perilaku yang
berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang
berbeda.
Pasar segmen adalah individu atau organisasi dengan ciri serupa sehingga
kebutuhanyapun serupa. Di perpustakaan perguruan tinggi, segmen terdiri dari dua
identifikasi, yaitu penguna aktual dan pengguna potensial. Civitas akademika
perguruan tinggi (dosen, karyawan, dan mahasiswa), alumni, mahasiswa/dosen di
luar PT tersebut, merupakan segmen aktual yang harus dilayani.
Sedangkan segmen potensial adalah sekelompok orang atau organisasi lain
yang mungkin akan menggunakan produk atau jasa kita di masa yang akan datang.
4
• Demografis :usia,jenis
kelamin,penghasilan,pekerjaan,pendidikan,agama,ras,dll
B. Prosedur segmentasi
1. LANGKAH 1 ( SURVEY)
2. LANGKAH KE 2 (ANALISIS)
5
B. Melakukan analisis faktor untuk membuang variabel-variabel yang
berkorelasi tinggi
3. LANGKAH KE 3 (PEMBENTUKAN)
• Perbedaan sikap
• Perbedaan perilaku
• Perbedaan demografis
• Perbedaan psikografis
• Perbedaan mediagrafis
1. Dapat diukur (measurable): baik besarnya maupun luasnya serta daya beli
segmen pasar tersebut
6
4. Dapat diambil tindakan (actionable): sehingga semua program yang telah
disusun untuk menarik dan melayani segmen pasar itu dapat efektif
2.2 TARGETING
Segmen pasar yang telah dipilih menjadi fokus dalam mempersiapkan segala
strategi untuk mempermudah penyesuaian sumber daya yang dimiliki (fitting) ke
dalam segmen-segmen pasar yang telah dipilih. Dalam memasuki pasar sasaran,
setidaknya ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan (Belch & Belch, 1995: 46-47),
yaitu :
1. Concentration, yaitu perusahaan hanya melayani satu segmen pasar tertentu,
sehingga pembuatan produk dan strategi marketing yang dirancang dikhususkan
hanya untuk melayani pasar.
2. Differentiation, yaitu perusahaan melayani dua atau lebih segmen pasar dan
7
merancang program pemasaran yang berbeda untuk setiap segmen yang berbeda
pula.
3. Undifferentiation, yaitu strategi yang ditetapkan dengan tidak mengenal adanya
segmentasi, sehingga perusahaan hanya membuat satu jenis produk dan rencana
yang terdapat dipasar.
Targeting merupakan tujuan akhir dari sebuah proses segmentasi. Setelah pasar
sasaran dipilih, maka proses selanjutnya adalah melakukan positioning.
b. Spesialisasi selektif
c. Spesialisasi Produk
d. Spesialisasi Pasar
8
a. Awareness:Konsumen sadar terhadap keberadaan produk/merk
2.3 POSITIONING
Positioning adalah janji yang ditawarkan ke pelanggan. Positioning akan
kredibel di mata pelanggan jika di back up oleh diferensiasi yang kokoh, unik dan
tak gampang dijiplak oleh pesaing. Kalau positioning dan diferensiasinya cocok,
tentunya merk atau brand yang kuat sudah menanti di hadapan kita.
Menurut Al Ries dan Trout, positioning bukanlah hanya menyangkut apa
yang dilakukan terhadap produk (barang atau jasa) tetapi apa yang kita (pemasar)
lakukan terhadap pikiran/benak konsumen (Lupiyoadi, 2001 : 48).
Yoram Wind, seorang profesor strategi pemasaran, mendefinisikan
positioning sebagai ”reason for being”. Ia berpendapat bahwa positioning adalah
mengenai bagaimana mendefinisikan identitas dan kepribadian perusahaan di
benak pelanggan (Kotler, 2005 :57).
Setelah memutuskan segmen pasar mana yang akan di masuki, perusahaan
harus memutuskan positioning apa yang hendak ditempatkan dalam segmen
tersebut. Harmawan Kartajaya dalam bukunya ”Harmawan Kartajaya on
positioning” mendefinisikan positioning sebagai The strategy to lead your customer
credible, yaitu upaya mengarahkan pelanggan anda secara kredibel atau dengan
kata lain upaya untuk membangun dan mendapatkan kepercayaan pelanggan
(Hermawan, 2006).
Dalam era ini perusahaan harus mempunyai kredibilitas di dalam benak para
pelanggannya. Ketiga pendapat ahli tersebut menyatakan bahwa pada dasarnya
9
positioning adalah membentuk mind set di benak pelanggan tehadap suatu produk.
Karena pelanggan tidak dapat dikelola, mereka harus dibimbing. Membimbing
membutuhkan kredibilitas. Maka positioning tidak sekedar membujuk dan
menciptakan suatu citra dalam benak pelanggan, tetapi juga bagaimana merebut
kepercayaan pelanggan.
10
Di Indonesia ada beberapa perpustakaan yang telah mengembangkan strategi
positioning ini seperti perpustakaan Petra Surabaya dengan konsep “Perpustakaan
Tanpa Dinding (Library Without Walls)” ketika memulai terbentuknya jaringan
PetraNet dengan menyediakan layanan akses internet bagi penggunanya dan mulai
mengembangkan layanan online pada tahun 1996. Perpustakaan Universitas
Surabaya dengan “One Stop Information Service Provider”, Motto “melayani
dengan cinta” milik perpustakaan ITS. Perpustakaan Airlangga dengan mottonya
”Bring knowledge to your hands.
11
Ini bisanya dilakukan oleh produk-produk baru yang muncul dalam kategori
produk. Sampoerna A Mild, rokok ini disebut low tar, low nicotine
12
Consistent yet flexible: maksudnya adalah perusahaan harus konsisten dan
melihat kondisi.
Pada intinya positioning adalah strategi komunikasi dan jika kita gagal
melakukannya maka ini akan memperburuk efektivitas bauran pemasaran secara
keseluruhan. Namun, lebih sering terjadi walau perusahaan telah mengidentifikasi
keunggulan kompetitif potensialnya, pemasar gagal menekankan benefit-benefit ini
secara memadai sehingga menyebabkan dampak berikut ini:
1. Confused positioning, pembeli tidak bisa diyakinkan tentang posisi perusahaan.
3. Under positioning, pesannya kabur dan konsumen tidak begitu mengerti apa
yang dimaui perusahaan.
13
BAB III
PEMBAHASAN
Eigerindo Multi Produk Industri Ltd didirikan pada tahun 1990 dan bergerak
dibidang retail Adventure. Filosofi dari logo eiger adalah lingkaran warna biru
artinya "Dunia", segitiga biru berarti "Adventure", dan permukaan dasar dalam
warna merah berarti "Roh". Dengan demikian, makna logo Eiger adalah "Roh dari
Petualangan Dunia". Dari logo tersebut mengisyaratkan bahwa segmentasi dari
produk Eiger ini adalah diposisikan pada gaya hidup petualangan. Dari segi
segmentasi demografis pasar Eiger terdiri dari beberapa variabel seperti baik wanita
maupun pria dewasa yang senang berpetualang, yang berusia 17 Tahun ke atas,
dimana barang yang disediakan sudah mencakup untuk keperluan petualang.
14
Segmentasi dari segi Geografis sudah masuk ke seluruh kawasan Indonesia serta ke
Mancanegara seperti Libanon, Singapura, Filipina, dan Jepang
15
4. Dari Visi dan Misi Eiger diatas jelas bahwa segmentasi pasar Eiger untuk mereka
yang senang berpetualang serta ikut berperan serta dalam memelihara lingkungan
hidup
Target dari pasar Eiger adalah konsumen dari kalangan menengah keatas,
karena jika melihat dari produk Eiger, harga satu buah tas ransel Eiger mulai dari
Rp. 150.000 s/d tak terhingga. Target pasar Eiger berikutnya merupakan para
konsumen yang pecinta kegiatan outdoor, pecinta kegiatan Extrim yang memacu
adrenalin seperti : Panjat Tebing, Pendaki Gunung dan lain-lain.
1. Past Decisions
Pengambilan keputusan untuk pembelian yang telah dilakukan sebelumnya
mempengaruhi perilaku pasca pembelian menjadi pembelian berualang ketika tas
ransel Eiger memiliki kualitas yang tinggi dan terpercaya, bahan yang nyaman
untuk digunakan disemua medan, Eiger selalu mementingkan kenyamanan
konsumen. Eiger menjawab semua perbedaan kelebihannya dengan produk tas
ransel lainnya.
2. Kultur
Pandangan yang terbentuk pada sebagaian konsumen Indonesia dalam
mendefinisikan ketahanan dan keawetan tas ransel yang mana kebanyakan orang
16
Indonesia berani membayar mahal yang penting barang yang dibelinya tahan dan
awet untuk digunakan dalam kegiatan apapun.
Produk Ransel Eiger di posisikan sebagai suatu produk ransel untuk lelaki
yang memiliki gaya hidup berpetualang (adventure lifestyle) dan beraktivitas di
alam terbuka.
Analisis dari produk ini adalah, bahwa ransel eiger di pasarkan kepada
mereka yang suka bepergian jauh, dan sering beraktivitas di alam terbuka, di
khususkan kepada mereka yang sering melakukan hiking, caving dan climbing di
gunung. Karena ransel eiger yang memberikan sebuah design dan bentuk tampilan
seperti misalnya memiliki kapasitas besar, tidak hanya itu ransel eiger memiliki
jumlah kantung yang cukup banyak, dari kantung kecil hingga besar, berbeda
dengan ransel buasa yang untuk digunakan sehari – hari, karena di khususkan agar
dapat memuat semua perbekalan dan peralatan baik itu hiking, caving dan
climbing. Bentuk yang meramping di design sedemikian rupa agar memberikan
ruang gerak yang lebih kepada mereka si pemakai, walaupun membawa barang
17
yang berkapasitas besar. Ransel eiger ini merupakam ransel yang pas sekali
digunakan untuk melakukan aktivitas di alam bebas, meski adapun mereka
walaupun hanya segelintir kecil orang yang memakainya untuk aktivitas sehari -
hari. Dan dari segi design yang menonjolkan sisi warna dan corak yang sangat ”ke-
lelakian,”sehingga ransel ini pada dasarnya di khususkan kepada mereka kaum
lelaki, meski ada kaum perempuan yang memakainya. Dari segi pembeli
(konsumen) dari produk ini dapat dikatakan bahwa, hanya mereka orang – orang
yang berminat akan beraktifitas dan berpetualang di alam terbuka saja (di
khususkan) yang memiliki minat untuk membeli dan menggunakan produk ransel
ini. Jadi tidak semua orang tertarik untuk membeli dan menggunakan produk ini.
Di dalam pemasarannya, terdapat beberapa hal mendasar dalam
membangun strategi positioning produk ini, yaitu produk ransel eiger membangun
strategi positioningnya pada alasan spesifikasi penggunaan produk. Hal ini dapat
dijelaskan, bahwa ransel eiger merupakan produk yang memang di khususkan
untuk aktivitas berpetualang (adventuring) di alam terbuka, karena dari segi design
dan bentuknya serta kapasitasnya sudah di kondisikan dengan beragam kegiatan
yang di lakukan di alam terbuka.
A. Cara product positioning yang dilakukan pemasar di dalam
memasarkan produk ransel eiger kepada konsumen yang dituju, ditentukan
berdasarkan :
1. Penentuan posisi menurut penggunaan atau penerapan
Seperangkat nilai-nilai penggunaan atau penerapan inilah yang digunakan sebagai
unsur yang ditonjolkan dibandingkan pesaingnya, di sini kita dapat melihat
bahwasanya ransel eiger memposisikan diri untuk mereka yang senang beraktifitas,
berpetualang dan mencari tantangan di alam terbuka, seperti hiking, caving, dan
climbing.
2. Penentuan posisi menurut pemakai
Ini berarti memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok
pemakai. Dengan kata lain pasar sasaran lebih ditujukan pada sebuah atau lebih
komunitas, baik dalam arti sempit maupun dalam arti luas. Dalam kasus ini, ransel
18
eiger dapat mengiklankan diri sebagai ransel untuk para petualang dan pencari
tantangan alam terbuka.
3. Penentuan posisi harga atau kualitas
Disini produk diposisikan sebagai menawarkan nilai terbaik. Produk ransel eiger
menawarkan nilai yang lebih dan nilai terbaik untuk harga sebanding dengan
penawaran kualitas yang diberikan oleh produk tersebut. Produk ini di pasarkan
kepada kelas menengah ke atas, dari mulai harga yang sedang, dalam arti cukup
terjangkau, hingga harga yang lebih ekskusif, dan hanya dapat di beli oleh orang –
orang tertentu saja.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN.
4.2 SARAN.
19
DAFTAR PUSAKA
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran edisi 12 jilid 1.
Jakarta:Erlangga.
Kotler, P., Armstrong, G., Brown, L., and Adam, S. (2006) Marketing, 7th Ed. Pearson
Education Australia/Prentice Hall.
http://bisnisukm.com/strategi-penetapan-target-pasar.htmlline.com.
http://rajapresentasi.com/2009/08/segmentasi-targeting-dan-positioning-dalam-
manajemen-pemasaran/
20
http://riah.staff.uns.ac.id/2008/10/24/stp-perpustakaan/
http://id.shvoong.com/business-management/marketing/1911824-teori-
segmenting-targeting-dan-positioning/#ixzz1ocLtvNdr
21
22