Anda di halaman 1dari 22

MANAJEMEN PEMASARAN

SEGMENTASI,TARGETING,POSITIONING

TAS RANSEL EIGER

KELOMPOK 1

DISUSUN OLEH :

1. ANTHEA GALIH FEBRIANA (05)

2. GABRIEL DONI (12)

3. GISA ERWIN DEWANTA (13)

4. NICO BIMA WIDIANTO (17)

1 – MP – B

POLITELNIK NEGRI SEMARANG

2012

DAFTAR ISI

1
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….......1
DAFTAR ISI.................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................3
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………...........3
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................3
1.3 Tujuan.....................................................................................................................3
1.4 Manfaat...................................................................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI......................................................................................4
2.1 Segmentasi.............................................................................................................4
2.2 Targeting................................................................................................................6
2.3 Positioning.............................................................................................................8
BAB III PEMBAHASAN..........................................................................................14
3.1 Segmentasi Tas Ransel Eiger.............................................................................14
3.2 Targetting Pasar Eiger........................................................................................15
3.3 Positioning Produk Ransel Eiger......................................................................17
BAB IV PENUTUP....................................................................................................19
4.1 Kesimpulan..........................................................................................................19
4.2 Saran.....................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................20

BAB I
PENDAHULUAN

2
1.1 LATAR BELAKANG
Seiring dengan makin banyaknya minat untuk lebih mendekatkan diri ke alam
atau yang biasa disebut outdoor Tas Ransel Eiger telah melakukan inovasi – inovasi
baru terhadap produk sebelumnya, serta melakukan banyak perubahan dalam
memasarkan produknya sesuai dengan sistem pemasarannya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana segmentasi dari produk Tas Ransel Eiger ?
2. Apa targeting/target pasar produk Tas Ransel Eiger ?
3. Bagaimana Cara product positioning yang dilakukan pemasar di dalam
memasarkan produk Ransel Eiger kepada konsumen ?

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui segmentasi produk Tas Ransel Eiger
2. Untuk mengetahui targeting Tas Ransel Eiger
3. Untuk mengetahui positioning Tas Ransel Eiger

1.4 MANFAAT
1. Agar masyarakat mengetahui detail Segmentasi Tas Ransel Eiger
2. Agar masyarakat mengetahui lebih tentang Targeting Tas Ransel Eiger
3. Agar masyarakat mengenal lebih tentang Positioning Tas Ransel Eiger

BAB II
LANDASAN TEORI

3
2.1 SEGMENTASI
Segmenting adalah proses mengelompokkan pasar bedasarkan kategori-
kategori tertentu atau kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok
pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik atau perilaku yang
berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang
berbeda.
Pasar segmen adalah individu atau organisasi dengan ciri serupa sehingga
kebutuhanyapun serupa. Di perpustakaan perguruan tinggi, segmen terdiri dari dua
identifikasi, yaitu penguna aktual dan pengguna potensial. Civitas akademika
perguruan tinggi (dosen, karyawan, dan mahasiswa), alumni, mahasiswa/dosen di
luar PT tersebut, merupakan segmen aktual yang harus dilayani.
Sedangkan segmen potensial adalah sekelompok orang atau organisasi lain
yang mungkin akan menggunakan produk atau jasa kita di masa yang akan datang.

Segmentasi memainkan suatu peran krusial dalam perusahaan karena


sejumlah alasan, yaitu (Kotler,2005: 53).
1. Segmentasi memungkinkan untuk lebih terfokus dalam mengalokasi sumber
daya. Membagi pasar menjadi segmen-segmen akan menentukan segmen mana saja
yang dilayani dan di segmen mana perusahaan memiliki keunggulan kompetitif.
Selain itu segmentasi memungkinkan perusahaan mendapatkan insight pasar lebih
jelas.
2. Segmentasi merupakan basis untuk menentukan komponen-komponen strategi,
taktik, dan value secara keselurahan.
3. Segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan pesaing, dengan
memandang pasar dari sudut unik dan cara yang berbeda dari yang lain.

A. Segmenting dilakukan berdasarkan :

• Geografis : wilayah,ukuran kota,kepadatan penduduk,iklim,dll

4
• Demografis :usia,jenis
kelamin,penghasilan,pekerjaan,pendidikan,agama,ras,dll

• Psikografis : kepribadian,gaya hidup,dll

• Perilaku : kejadian,manfaat,status pakai,status kesetiaan,dll

B. Prosedur segmentasi

1. LANGKAH 1 ( SURVEY)

A. Melakukan wawancara atau mem-bentuk fokus grup untuk memper-


oleh gambaran umum mengenai :Motivasi,Sikap,Perilaku

B. Untuk membuat kerangka kuisioner segmentasi

C. Menyebar kuisioner resmi untuk mengumpulkan data tentang :

1. Atribut dan peringkat kepentingan atribut

2. Kesadaran merek & peringkat merek

3. Pola pemakaian produk

4. Sikap terhadap kategori produk

5. Kondisi geografis, psikografis dan media grafis responden.

2. LANGKAH KE 2 (ANALISIS)

A. Melakukan analisis statistik terhadap data yang telah dikumpulkan


pada tahap satu :

5
B. Melakukan analisis faktor untuk membuang variabel-variabel yang
berkorelasi tinggi

C. Melakukan analisis kluster untuk mendapatkan kelomopk-kelompok


secara maksimal

3. LANGKAH KE 3 (PEMBENTUKAN)

A. Kelompok segmen dapat dibentuk berdasarkan :

• Perbedaan sikap

• Perbedaan perilaku

• Perbedaan demografis

• Perbedaan psikografis

• Perbedaan mediagrafis

B. Masing-masing segmen dapat diberi nama berdasarkan


karakteristiknya yang dominan.

C. Segmentasi harus dilakukan kembali secara periodik karena segmen


berubah dari waktu ke waktu

SEGMENTASI YANG EFEKTIF

1. Dapat diukur (measurable): baik besarnya maupun luasnya serta daya beli
segmen pasar tersebut

2. Cukup luas (substanstial): sehingga dapat menguntungkan jika dilayani

3. Dapat dijangkau (accessible): sehingga dapat dilayani secara eekif

6
4. Dapat diambil tindakan (actionable): sehingga semua program yang telah
disusun untuk menarik dan melayani segmen pasar itu dapat efektif

5. Dapat dibedakan (Differentiable) berarti segmen tersebut dapat dibedakan


dengan jelas

2.2 TARGETING

Targeting adalah persoalan bagaimana memilih, menyeleksi, dan


menjangkau pasar. Targeting atau menetapkan target pasar merupakan tahap
selanjutnya dari analisis segmentasi. Produk dari targeting adalah target market
(pasar sasaran), yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi fokus
kegiatan-kegiatan pemasaran. Kadang-kadang targeting juga disebut selecting
karena marketer harus menyeleksi. Menyeleksi di sini berarti marketer harus
memiliki keberanian untuk memfokuskan kegiatan pada beberapa bagian saja
(segmen) dan meninggalkan bagian lainnya. Philip Kotler, Hemawan Kartajaya, dkk
dalam Rethinking Marketing menyatakan bahwa:
Targeting sebagai strategi mengalokasikan sumberdaya perusahaan secara efektif.
Mengapa? Karena sumber daya Anda selalu terbatas. Ini menyangkut bagaimana
Anda melakukan fitting perusahan Anda ke dalam segmen target market yang anda
pilih.

Segmen pasar yang telah dipilih menjadi fokus dalam mempersiapkan segala
strategi untuk mempermudah penyesuaian sumber daya yang dimiliki (fitting) ke
dalam segmen-segmen pasar yang telah dipilih. Dalam memasuki pasar sasaran,
setidaknya ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan (Belch & Belch, 1995: 46-47),
yaitu :
1. Concentration, yaitu perusahaan hanya melayani satu segmen pasar tertentu,
sehingga pembuatan produk dan strategi marketing yang dirancang dikhususkan
hanya untuk melayani pasar.
2. Differentiation, yaitu perusahaan melayani dua atau lebih segmen pasar dan

7
merancang program pemasaran yang berbeda untuk setiap segmen yang berbeda
pula.
3. Undifferentiation, yaitu strategi yang ditetapkan dengan tidak mengenal adanya
segmentasi, sehingga perusahaan hanya membuat satu jenis produk dan rencana
yang terdapat dipasar.
Targeting merupakan tujuan akhir dari sebuah proses segmentasi. Setelah pasar
sasaran dipilih, maka proses selanjutnya adalah melakukan positioning.

A. UNTUK MENENTUKAN TARGET PASAR MELALUI 4 TAHAP

1. Evaluasi segmen perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor:

a. Ukuran dan Pertumbuhan Segmen

b. Daya tarik struktural segmen

c. Tujuan dan Sumberdaya Perusahaan

2. Keputusan Memilih segmen yang dilayani

a. Konsentrasi segmen tunggal

b. Spesialisasi selektif

c. Spesialisasi Produk

d. Spesialisasi Pasar

e. Cakupan Seluruh Pasar

3. Mata Rantai Konsumsi

8
a. Awareness:Konsumen sadar terhadap keberadaan produk/merk

b. Interest: Konsumen mulai menaruh minat

c. Desire: Konsumen menghendaki, merasa membutuhkan

d. Action: Konsumen melakukan tindakan membeli

4. Etika Memilih Pasar Sasaran

2.3 POSITIONING
Positioning adalah janji yang ditawarkan ke pelanggan. Positioning akan
kredibel di mata pelanggan jika di back up oleh diferensiasi yang kokoh, unik dan
tak gampang dijiplak oleh pesaing. Kalau positioning dan diferensiasinya cocok,
tentunya merk atau brand yang kuat sudah menanti di hadapan kita.
Menurut Al Ries dan Trout, positioning bukanlah hanya menyangkut apa
yang dilakukan terhadap produk (barang atau jasa) tetapi apa yang kita (pemasar)
lakukan terhadap pikiran/benak konsumen (Lupiyoadi, 2001 : 48).
Yoram Wind, seorang profesor strategi pemasaran, mendefinisikan
positioning sebagai ”reason for being”. Ia berpendapat bahwa positioning adalah
mengenai bagaimana mendefinisikan identitas dan kepribadian perusahaan di
benak pelanggan (Kotler, 2005 :57).
Setelah memutuskan segmen pasar mana yang akan di masuki, perusahaan
harus memutuskan positioning apa yang hendak ditempatkan dalam segmen
tersebut. Harmawan Kartajaya dalam bukunya ”Harmawan Kartajaya on
positioning” mendefinisikan positioning sebagai The strategy to lead your customer
credible, yaitu upaya mengarahkan pelanggan anda secara kredibel atau dengan
kata lain upaya untuk membangun dan mendapatkan kepercayaan pelanggan
(Hermawan, 2006).
Dalam era ini perusahaan harus mempunyai kredibilitas di dalam benak para
pelanggannya. Ketiga pendapat ahli tersebut menyatakan bahwa pada dasarnya

9
positioning adalah membentuk mind set di benak pelanggan tehadap suatu produk.
Karena pelanggan tidak dapat dikelola, mereka harus dibimbing. Membimbing
membutuhkan kredibilitas. Maka positioning tidak sekedar membujuk dan
menciptakan suatu citra dalam benak pelanggan, tetapi juga bagaimana merebut
kepercayaan pelanggan.

A. Positioning bisa terbentuk dengan tiga dimensi differensiasi :


1. Konten adalah dimensi differensiasi yang menunjuk pada apa yang
ditawarkan pada pelanggan.
2. Konteks merupakan dimensi yang menunjuk pada cara menawarkan value
pada pelanggan. Ini merupakan bagian intangible dari differensiasi.
3. Infrastruktur adalah faktor-faktor pemungkin (enabler) terealisasikannya
differensiasi konten maupun konteks. (Kotler, 2005 : 63).

Dimensi ini menunjukkan pada pembedaan terhadap pesaing berdasarkan


kemampuan teknologi, SDM (people), dan kepemilikan fasilitas (facility). Agar
differensiasi sustainable dan long-lasting maka differensiasi tersebut harus tersusun
dari sekumpulan intangible asset perusahaan, seperti budaya perusahaan atau
kemampuan SDM yang memang by-nature sulit ditiru pesaing (Kartajaya, 2006 : 15).
Motto dapat dijadikan sebagai alat atau senjata untuk mengarahkan masyarakat
agar mengetahui positioning sebuah perusahaan dalam menjual produk barang atau
jasanya. Jika diibaratkan sebagai perusahaan yang menjual jasa maka perpustakaan
dalam menentukan posisinya dapat memberikan semboyan atau motto yang mudah
dikenal oleh masyarakat sehingga brand image terhadap produk dan perpustakaan
sebagai produsennya akan diingat selalu oleh pengguna perpustakaan. Di beberapa
perpustakaan Amerika Serikat telah banyak yang mengadopsi positioning ini,
diantaranya Biomedical Library University of California dengan “Connect, reflect,
research, discover”, Royal Hospital Central library dengan motto “Quality has to be
Seen to be Believed”, Perpustakaan Universitas Minnesota di AS yang dikenal
sebagai “ Human Right Of Library”.

10
Di Indonesia ada beberapa perpustakaan yang telah mengembangkan strategi
positioning ini seperti perpustakaan Petra Surabaya dengan konsep “Perpustakaan
Tanpa Dinding (Library Without Walls)” ketika memulai terbentuknya jaringan
PetraNet dengan menyediakan layanan akses internet bagi penggunanya dan mulai
mengembangkan layanan online pada tahun 1996. Perpustakaan Universitas
Surabaya dengan “One Stop Information Service Provider”, Motto “melayani
dengan cinta” milik perpustakaan ITS. Perpustakaan Airlangga dengan mottonya
”Bring knowledge to your hands.

B. Berbagai Cara Positioning

1.Positioning berdasarkan perbedaan produk

Pemasar dapat menunjukkan kepada pasarnya letak perbedaan produknya


terhadap pesaing. Kelemahan cara ini adalah perbedaan yang ditonjolkan mudah
ditiru oleh pesaing. Contohnya bodrex sebagai obat sakit kepala dapat diminum
sbelum makan, sementara obat sakit kepala yang lain diminum setelah makan.

2.Positioning berdasarkan manfaat produk

Manfaat produk dapat ditonjolkan sebagai positioning sepanjang dianggap


penting oleh konsumen. Manfaat dapat bersifat ekonomis (murah, wajar, sesuai
dengang kualitasnya), fisik (tahan lama, bagus, enak dilihat) atau emosional (self
image). Contohnya lampu Philip terang terus-tahan lama

3. Positioning berdasarkan pemakaian

Clear (shampo) menggunakan positioning cara ini. Dikatakan “clear”


shampo anti ketombe, atribut anti ketombe yang ditonjolkan

4. Positioning berdasarkan kategori produk

11
Ini bisanya dilakukan oleh produk-produk baru yang muncul dalam kategori
produk. Sampoerna A Mild, rokok ini disebut low tar, low nicotine

5. Positioning kepada pesaing

Etika periklanan di Indonesia, pemasar dilarang untuk mengiklankan


produknya dengan membandingkan dirinya kepada para pesaing kecuali yang
bersifat kuantitas. Pemasar dapat menggunakan cara tidak langsung. Sampoerna
A Mild bunyinya “How low can you go” ketika Djarum mengeluarkan LA Light dan
Bentoel dengan Star Mild-nya.

C. Tiga langkah melakukan positioning menurut Kotler:

1. Mengenali keunggulan-keunggulan yang dapat ditampilkan


dalam hubungan dengan pesaing.

2. Memilih keunggulan-keunggulan yang paling menojol.

3. Menyampaikan keunggulan-keunggulan itu secara efektif


pada target pasar.

C. Dalam mengkomunikasikan positioning sebuah produk perusahaan harus


memperhatikan faktor-faktor di bawah ini

Be creative: maksudnya adalah bahwa perusahaan harus kreatif untuk


mencuri perhatian konsumen atau target market.

Simplicity : maksudnya adalah komunikasi yang disampaikan harus


sesederhana dan sejelas mungkin

12
Consistent yet flexible: maksudnya adalah perusahaan harus konsisten dan
melihat kondisi.

Own, dominate, protect : maksudnya adalah dalam komunikasi perusahaan


harus memiliki satu atau beberapa kata ampuh di benak pelanggan

User their language : maksudnya adalah dalam mengkomunikasikan


positioning perusahaan harus menggunakan bahasa pelanggan.

Pada intinya positioning adalah strategi komunikasi dan jika kita gagal
melakukannya maka ini akan memperburuk efektivitas bauran pemasaran secara
keseluruhan. Namun, lebih sering terjadi walau perusahaan telah mengidentifikasi
keunggulan kompetitif potensialnya, pemasar gagal menekankan benefit-benefit ini
secara memadai sehingga menyebabkan dampak berikut ini:

1.     Confused positioning,  pembeli tidak bisa diyakinkan tentang posisi perusahaan.

2.     Over-positioning, konsumen mempersepsi produk perusahaan sebagai terlalu


mahal dan perusahaan luput mengenali rentang pasar yang cukup lebar.

3.     Under positioning, pesannya kabur dan konsumen tidak begitu mengerti apa
yang dimaui perusahaan.

13
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 SEGMENTASI TAS RANSEL EIGER

Eigerindo Multi Produk Industri Ltd didirikan pada tahun 1990 dan bergerak
dibidang retail Adventure. Filosofi dari logo eiger adalah lingkaran warna biru
artinya "Dunia", segitiga biru berarti "Adventure", dan permukaan dasar dalam
warna merah berarti "Roh". Dengan demikian, makna logo Eiger adalah "Roh dari
Petualangan Dunia". Dari logo tersebut mengisyaratkan bahwa segmentasi dari
produk Eiger ini adalah diposisikan pada gaya hidup petualangan. Dari segi
segmentasi demografis pasar Eiger terdiri dari beberapa variabel seperti baik wanita
maupun pria dewasa yang senang berpetualang, yang berusia 17 Tahun ke atas,
dimana barang yang disediakan sudah mencakup untuk keperluan petualang.

14
Segmentasi dari segi Geografis sudah masuk ke seluruh kawasan Indonesia serta ke
Mancanegara seperti Libanon, Singapura, Filipina, dan Jepang

Eiger memperluas jangkauan pasarnya dengan meningkatkan citra produk


dan membidik segmen generasi dewasa yang senang berpetualang. Serta
menawarkan EAST (Eiger Adveture Service Time) adalah sebuah organisasi yang
dikelola secara profesional dan didukung oleh mereka yang memiliki keterampilan
dan keahlian di lapangan dalam hal petualang. EAST (Eiger Adveture Service Time)
dimaksudkan untuk memberikan layanan tanpa meninggalkan kebutuhan untuk
pelestarian alam dan tanggung jawab terus menerus. EAST memberikan layanan
informasi dan komunikasi tentang pembangunan petualangan lokal dan
internasional. EAST adalah jembatan antara Eigerindo Multi Produk Industri Ltd
dan anggota atau masyarakat sebagai pelanggannya. Ini dimaksudkan untuk
mempertahankan kesetiaan pelanggan Eiger.

Visi dan Misi dalam menjalankan bisnisnya. Diantaranya :


1. Memberikan informasi yang komprehensif tentang kegiatan petualangan untuk
anggota dan masyarakat dengan benar dan akurat.
2. Pendukung anggota dan masyarakat yang ingin melakukan kegiatan petualangan.
berpartisipasi dalam pengembangan sumber daya manusia yang lengkap dengan
pikiran dan roh petualangan diperluas.
3. Mengembangkan kerjasama dengan pihak lain untuk meningkatkan kualitas dan
daya saing dalam menyediakan layanan yang dibutuhkan oleh anggota-anggotanya,
yang mendukung setiap kegiatan yang berhubungan dengan konservasi lingkungan
hidup.

15
4. Dari Visi dan Misi Eiger diatas jelas bahwa segmentasi pasar Eiger untuk mereka
yang senang berpetualang serta ikut berperan serta dalam memelihara lingkungan
hidup

3.2 TARGETING PASAR EIGER

Target dari pasar Eiger adalah konsumen dari kalangan menengah keatas,
karena jika melihat dari produk Eiger, harga satu buah tas ransel Eiger mulai dari
Rp. 150.000 s/d tak terhingga. Target pasar Eiger berikutnya merupakan para
konsumen yang pecinta kegiatan outdoor, pecinta kegiatan Extrim yang memacu
adrenalin seperti : Panjat Tebing, Pendaki Gunung dan lain-lain.

A. Faktor faktor yang mempromosikan produk Eiger kepada para konsumen


khususnya kepada mereka pacinta kegiatan outdoor :

1. Past Decisions
Pengambilan keputusan untuk pembelian yang telah dilakukan sebelumnya
mempengaruhi perilaku pasca pembelian menjadi pembelian berualang ketika tas
ransel Eiger memiliki kualitas yang tinggi dan terpercaya, bahan yang nyaman
untuk digunakan disemua medan, Eiger selalu mementingkan kenyamanan
konsumen. Eiger menjawab semua perbedaan kelebihannya dengan produk tas
ransel lainnya.      

2. Kultur
Pandangan yang terbentuk pada sebagaian konsumen Indonesia dalam
mendefinisikan ketahanan dan keawetan tas ransel yang mana kebanyakan orang

16
Indonesia berani membayar mahal yang penting barang yang dibelinya tahan dan
awet untuk digunakan dalam kegiatan apapun.

3.3 POSITIONING PRODUK RANSEL EIGER

Produk Ransel Eiger di posisikan sebagai suatu produk ransel untuk lelaki
yang memiliki gaya hidup berpetualang (adventure lifestyle) dan beraktivitas di
alam terbuka.
Analisis dari produk ini adalah, bahwa ransel eiger di pasarkan kepada
mereka yang suka bepergian jauh, dan sering beraktivitas di alam terbuka, di
khususkan kepada mereka yang sering melakukan hiking, caving dan climbing di
gunung. Karena ransel eiger yang memberikan sebuah design dan bentuk tampilan
seperti misalnya memiliki kapasitas besar, tidak hanya itu ransel eiger memiliki
jumlah kantung yang cukup banyak, dari kantung kecil hingga besar, berbeda
dengan ransel buasa yang untuk digunakan sehari – hari, karena di khususkan agar
dapat memuat semua perbekalan dan peralatan baik itu hiking, caving dan
climbing. Bentuk yang meramping di design sedemikian rupa agar memberikan
ruang gerak yang lebih kepada mereka si pemakai, walaupun membawa barang

17
yang berkapasitas besar. Ransel eiger ini merupakam ransel yang pas sekali
digunakan untuk melakukan aktivitas  di alam bebas, meski adapun mereka
walaupun hanya segelintir kecil orang yang memakainya untuk aktivitas sehari -
hari. Dan dari segi design yang menonjolkan sisi warna dan corak yang sangat ”ke-
lelakian,”sehingga ransel ini pada dasarnya di khususkan kepada mereka kaum
lelaki, meski ada kaum perempuan yang memakainya. Dari segi pembeli
(konsumen) dari produk ini dapat dikatakan bahwa, hanya mereka orang – orang
yang berminat akan beraktifitas dan berpetualang di alam terbuka saja (di
khususkan) yang memiliki minat untuk membeli dan menggunakan produk ransel
ini. Jadi tidak semua orang tertarik untuk membeli dan menggunakan produk ini.
Di dalam pemasarannya, terdapat beberapa hal mendasar dalam
membangun strategi positioning produk ini, yaitu produk ransel eiger membangun
strategi positioningnya pada alasan spesifikasi penggunaan produk. Hal ini dapat
dijelaskan, bahwa ransel eiger merupakan produk yang memang di khususkan
untuk aktivitas berpetualang (adventuring) di alam terbuka, karena dari segi design
dan bentuknya serta kapasitasnya sudah di kondisikan dengan beragam kegiatan
yang di lakukan di alam terbuka.
A. Cara product positioning yang dilakukan pemasar di dalam
memasarkan produk ransel eiger kepada konsumen yang dituju, ditentukan
berdasarkan :
1. Penentuan posisi menurut penggunaan atau penerapan
 Seperangkat nilai-nilai penggunaan atau penerapan inilah yang digunakan sebagai
unsur yang ditonjolkan dibandingkan pesaingnya, di sini kita dapat melihat
bahwasanya ransel eiger memposisikan diri untuk mereka yang senang beraktifitas,
berpetualang dan mencari tantangan di alam terbuka, seperti hiking, caving, dan
climbing.
2. Penentuan posisi menurut pemakai
Ini berarti memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok
pemakai. Dengan kata lain pasar sasaran lebih ditujukan pada sebuah atau lebih
komunitas, baik dalam arti sempit maupun dalam arti luas. Dalam kasus ini, ransel

18
eiger dapat mengiklankan diri sebagai ransel untuk para petualang dan pencari
tantangan alam terbuka.
3. Penentuan posisi harga atau kualitas
Disini produk diposisikan sebagai menawarkan nilai terbaik. Produk ransel eiger
menawarkan nilai yang lebih dan nilai terbaik untuk harga sebanding dengan
penawaran kualitas yang diberikan oleh produk tersebut. Produk ini di pasarkan
kepada kelas menengah ke atas, dari mulai harga yang sedang, dalam arti cukup
terjangkau, hingga harga yang lebih ekskusif, dan hanya dapat di beli oleh orang –
orang tertentu saja.

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN.

Seiring dengan makin banyaknya minat untuk lebih mendekatkan diri ke


alam atau yang biasa disebut outdoor Tas Ransel Eiger telah melakukan inovasi –
inovasi baru terhadap produk sebelumnya, serta melakukan banyak perubahan
dalam memasarkan produknya sesuai dengan sistem pemasarannya.

4.2 SARAN.

Sebaiknya dalam mendirikan suatu perusahaan atau suatu usaha harus


memperhatikan sistem pemasaran yang akan digunakan dalam memasarkan
produk yang dihasilkan perusahaan tersebut agar dapat bersaing dengan
perusahaan lain.

19
DAFTAR PUSAKA

Materi Manajemen Pemasaran

Buku Panduan manajemen pemasaran

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran edisi 12 jilid 1.
Jakarta:Erlangga.

Kotler, P., Armstrong, G., Brown, L., and Adam, S. (2006) Marketing, 7th Ed. Pearson
Education Australia/Prentice Hall.

Random House Dictionary, 1975. Etymology of product, etymonline.com. Etymology of


produce, etymonhttp://mycopypast.blogspot.com/

http://bisnisukm.com/strategi-penetapan-target-pasar.htmlline.com.

http://rajapresentasi.com/2009/08/segmentasi-targeting-dan-positioning-dalam-
manajemen-pemasaran/

20
http://riah.staff.uns.ac.id/2008/10/24/stp-perpustakaan/

http://id.shvoong.com/business-management/marketing/1911824-teori-
segmenting-targeting-dan-positioning/#ixzz1ocLtvNdr

21
22

Anda mungkin juga menyukai