Anda di halaman 1dari 24

PEMANFAATAN NASI JAGUNG INSTAN SEBAGAI PANGAN

ALTERNATIF DI DESA KLAMPOK, KECAMATAN GODONG,


KABUPATEN GROBOGAN

Diusulkan oleh :

KHOMATUL ANAS TASYA

18600046

TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PANGAN

UNIVERSITAS SLAMET RIYADI

SURAKARTA

2019

i
HALAMAN PENGESAHAN

Karya Ilmiah dengan judul :

“PEMANFAATAN NASI JAGUNG INSTAN SEBAGAI PANGAN


ALTERNATIF DI DESA KLAMPOK, KECAMATAN GODONG, KABUPATEN
GROBOGAN”

Nama : Khomatul Anas Tasya

NPM : 18600046

Program Studi : Teknologi Hasil Pertanian

Menyatakan bahwa karya ilmiah yang berjudul “PEMANFAATAN NASI


JAGUNG INSTAN SEBAGAI PANGAN ALTERNATIF DI DESA KLAMPOK,
KECAMATAN GODONG, KABUPATEN GROBOGAN” benar-benar disusun
oleh penulis, berserta acuan dari panitia dan mengambil beberapa materi dari
website.

Surakarta, 22 Desember 2019

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Dekan Fakultas Teknologi dan Industri
Pangan

Yannie Asrie Widanti,S.TP.,M.Gizi Dr. Nanik Suhartatik, STP., MP


NIDN 0622017502 NIPY. 0106.0226

KATA PENGANTAR

ii
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang mana atas limpahan
rahmat, nikmat, berkah serta karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan
Karya Ilmah bertema “ Sustainable Development Goals (SDGs) dengan Judul
“Pemanfaatan Nasi Jagung Instan Sebagai Pangan Alternatif Di Desa
Klampok, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan” .
Adapun tujuan dari penulsan karya ilmiah ini adalah untuk memberikan
informasi mengenai pemanfaatan nasi jagung instan di Kecamatan Godong,
Kabupaten Grobogan. Dalam penyusunan karya ilmiah ini, penulis banyak
mendapatkan tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai
pihak maka tantangan itupun dapat teratasi.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga atas bantuannya
mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Dan semoga dengan
karya ilmiah yang penulis buat ini dapat menambah pegetahuan dan pemahaman
kita akan pemanfaatan nasi jagung instan di Kecamatan Godong.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Segala bentuk kritik, saran, usulan, dan
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Demkianlah yang dapat penulis sampaikan, penulis berharap karya tulis ini
bisa memberikan tambahan pengetahuan pengoptimalan penggunaan jagung di
Kecamatan Godong.

Penulis,

Khomatul Anas Tasya

DAFTAR ISI

iii
HALAMAN
JUDUL…………………………………………………………………........i
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………...ii
KATA PENGANTAR……………………………………………………..iii
DAFTAR ISI………………………………………………………………..iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………………………………………1
B. Perumusan Masalah…………………………………………...………2
C. Tujuan Penulisan………………………………………………………2
D. Manfaat Penulisan…………………………………………….……….2
E. Metode Penulisan…………………………………………….………..3
BAB II TELAAH PUSTAKA
A. Jagung....................................................................................................4
B. Nasi Jagung............................................................................................9
C. Pangan Alternatif..................................................................................10
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pembuatan Nasi Jagung…………………………………….....………12
B. Pemasaran Nasi Jagung…………………………………….….............15
C. Keunggulan dan Kelemahan Nasi Jagung…………………….……….16
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………….……….……...18
B. Saran …………………………………………………..……….............18
DAFTAR PUSTAKA……………………………..…………...…………….. 19
DAFTAR GAMBAR
1. Buah jagung (Zea Mays L.) .......................................................................5
2. Proses pembuatan nasi jagung instan ......................................................12
3. Nasi Jagung Instan ...................................................................................14
DAFTAR TABEL
1. Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan.......................................................5
2. Luas Panen dan Hasil Produksi Jagung Provinsi Jawa Tengah tahun 2015........8
3. Perbandingan kandungan gizi jagung dan beras.......................................15

iv
v
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dengan meningkatnya jumlah penduduk yang seiring dengan
bertambahnya kebutuhan pokok bagi manusia. Upaya dalam memenuhi
kebutuhan pangan serta peningkatan budidaya dan pemanfaatan hasil
pertanian komoditas serealia yang kemudian mendorong masyarakat
Kabupaten Grobogan untuk berinovasi dan berkreasi dalam mengolah jagung
sebagai pangan alternatif.
Salah satu komoditas yang telah dibudidayakan oleh masyarakat adalah
jagung. Kurangnya pengetahuan tentang bagaimana cara memanfaatkan
pangan berupa jagung yang bisa diterima oleh masyarakat
Usaha untuk meningkatkan produksi tanaman jagung adalah
peningkatan taraf hidup petani dan memenuhi kebutuhan pasar maka perlu
peningkatan produksi jagung yang memenuhi standard baik kualitas dan
kuantitas jagung.
Banyak kegunaan tanaman jagung selain sebagai makanan tetapi jagung
dapat dijadikan sebagai tepung, jagung rebus, jagung bakar dan lain-lain
sehingga dapat meningkatkan permintaan untuk tanaman jagung. Semakin
banyak permintaan pasar maka akan meningkatkan jumlah permintaan
sehingga produksi tanaman atau barang akan semakin menurun karena stok
barang semakin menipis serta meningkatkan harga barang.
Bagi masyarakat Grobogan ada inovasi pembuatan jagung dalam bentuk
nasi jagung instan yang diharapkan dalam inovasi produk ini agar mencari
alternatif dengan memanfaatkan bahan baku lokal guna meningkatkan nilai
tambah komoditi jagung. Selain itu, harga yang sedikit terjangkau bagi
semua kalangan.
2

Hal-hal tersebut di atas, menjadi dasar mengapa penulis tertarik untuk


mengungkap performa dari biji jagung untuk dijadikan produk inovasi nasi
jagung instan, serta mengetahui cara mengoptimalkan pengolahan biji
jagung yang bernilai ekonomi tinggi, mengenalkan kepada masyarakat
bahwa nasi jagung instan memiliki kandungan yang penting bagi manusia.
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana cara dalam mengoptimalkan pengolahan biji jagung agar
bernilai ekonomis lebi tinggi?
2. Mengapa masyarakat Grobogan menggiatkan pemanfaatan nasi jagung
instan?
3. Bagaimana cara pengolahan nasi jagung instan yang dilakukan
masyarakat Grobogan?
4. Kendala apa yang dihadapi oleh masyarakat dalam mengembangkan
pemanfaatan nasi jagung instan?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui cara dalam mengoptimalkan pengolahan biji jagung yang
bernilai ekonomi tinggi.
2. Mengetahui alasan masyarakat Grobogan menggiatkan pemanfaatan
nasi jagung instan.
3. Mengetahui proses pengolahan pada nasi jagung instan.
4. Menganalisis kendala yang dihadapi masyarakat Grobogan dalam
mengembangkan pemanfaatan nasi jagung instan.
D. Manfaat Penelitian
Adapun tujuan dari penyusunan karya ilmiah tentang pemanfaatan nasi
jagung instan, maka akan menghasilkan manfaat dari penyusunan karya
ilmiah, antara lain:
1. Bagi penulis
Penulis akan mendapatkan informasi yang banyak tentang berbagai
pengolahan jagung, serta penulis dapat melihat langsung keadaan yang
ada di industri rumah tangga tersebut.
3

2. Bagi para pemilik industri rumah tangga


Manfaat bagi pemilik industri rumah tangga yaitu dari segi pemilik
industri dapat mengurangi permasalahan-permasalahan yang masih
terjadi baik dari segi karyawan sendiri maupun sistem produksi
jagung, selain hal tersebut dapat mengembangkan model pangan
alternatif.
E. Metode penulisan
Metode yang digunakan dalam penyusunan karya ilmiah ini adalah
1. Studi Pustaka
Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan berbagai informasi
berupa data-data dan hasil penelitian sebelumnya, mencari informasi
melalui buku-buku sebagai referensi dalam karya tulis ini. Buku –buku
yang digunakan merupakan buku yang terkait dengan masalah yang
dibahas.
2. Pencarian di Dunia Maya
Hal ini dilakukan dalam rangka untuk memperoleh data-data yang
tidak didapatkan sewaktu studi pustaka. Cara ini dilakukan dengan
mencari data-data melalui website yang terkait dengan masalah yang
dibahas.
4

BAB II
TELAAH PUSTAKA

A. Jagung

Jagung budidaya dianggap sebagai keturunan langsung sejenis tanaman


rerumputan mirip jagung yang bernama teosinte (Zea mays ssp. parviglumis).
Dalam proses domestikasinya, yang berlangsung paling tidak 7 000 tahun lalu
oleh penduduk asli setempat, masuk gen-gen dari subspesies lain, terutama Zea
mays ssp. mexicana. Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk
menggambarkan semua spesies dalam genus Zea, kecuali Zea mays ssp. mays.
Proses domestikasi menjadikan jagung merupakan satu-satunya spesies
tumbuhan yang tidak dapat hidup secara liar di alam. (Gepts P. 2004)

Jagung masuk Nusantara diperkirakan pada abad ke-16 oleh penjelajah


Portugis. Akibat riwayat yang cukup tua ini, berbagai macam nama dipakai
untuk menyebutnya. Kata "jagung" menurut Denys Lombard merupakan
penyingkatan dari jawa agung, berarti "jewawut besar", nama yang digunakan
orang Jawa dan diadopsi ke dalam bahasa Melayu. Beberapa nama lokal adalah
jagong (Sunda, Aceh, Batak, Ambon), jago (Bima), jhaghung (Madura), rigi
(Nias), eyako (Enggano), wataru (Sumba), latung (Flores), fata (Solor), pena
(Timor), gandung (Toraja), kastela (Halmahera), telo (Tidore), binthe atau binde
(Gorontalo dan Buol), dan barelle´ (Bugis). Di kawasan timur Indonesia juga
dipakai luas istilah milu[13], yang nyata-nyata merupakan adaptasi dari kata milho,
berarti "jagung", dalam bahasa Portugis.

Jagung yang dibudidayakan memiliki sifat bijian yang bermacam-macam.


Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospermium.
Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji.
Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan
amilopektin. Pada jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan
5

amilopektin. Jagung manis diketahui mengandung amilopektin lebih rendah


tetapi mengalami peningkatan fitoglikogendan sukrosa.

Tabel 1. Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan


Kalori 355 Kalori
Protein
Fosfor 9,2 gr
256 mg
Lemak
Ferrum 3,9 mg
2,4 gr
Karbohidrat
Vitamin A 73,7SI
510 gr
Kalsium B1
Vitamin 10 mg
0,38 mg
Air 12 g
(Sumber : Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan Republik Indonesia)

Dan bagian yang dapat dimakan 90 %. Untuk ukuran yang sama, meski jagung
mempunyai kandungan karbohidrat yang lebih rendah, namum mempunyai
kandungan protein yang lebih banyak. Jagung merupakan tanaman semusim
(annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. (Kernell,2010)

Gambar 1. Buah Jagung ( Zea Mays L. )

(Sumber: worddirection.com)

Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)


Divisio : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Sub Divisio : Angiospermae (berbiji tertutup)
Classis : Monocotyledone (berkeping satu)
Ordo : Graminae (rumput-rumputan)
Familia : Graminaceae
6

Genus : Zea
Species : Zea mays L.

Macam – macam tanaman jagung :

a) Jagung gigi-kuda.

b) Jagung podcorn

c) Jagung tipe mutiara

Berdasarkan karakteristik endosperma yang membentuk bulirnya:

a) Tunicata (Podcorn, jagung bersisik, merupakan kelompok kultivar yang


dianggap paling primitif)

b) Indentata (Dent, jagung gigi-kuda)

c) Indurata (Flint, jagung mutiara)

d) Saccharata (Sweet, jagung manis)

e) Everta (Popcorn, jagung berondong)

f) Amylacea (Floury corn, jagung tepung

g) Glutinosa (Sticky/glutinuous corn, jagung ketan)

Menurut bentuk biji, dibagi menjadi 7 golongan:

a) Dent Corn

b) Flint Corn

c) Sweet Corn

d) Pop Corn
7

e) Flour Corn

f) Pod Corn

g) Waxy Corn

Jagung berasal dari Amerika yang tersebar ke Asia dan Afrika melalui
kegiatan bisnis orang-orang Eropa ke Amerika. Sekitar abad ke-16 orang
Portugal menyebarluaskannya ke Asia termasuk Indonesia. Orang Belanda
menamakannya mais dan orang Inggris menamakannya corn. Di Indonesia,
daerah-daerah penghasil utama tanaman jagung adalah Jawa Tengah, Jawa
Barat, Jawa Timur, Madura, D.I. Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi
Utara, Sulawesi Selatan, dan Maluku. Khusus di Daerah Jawa Timur dan
Madura, budidaya tanaman jagung dilakukan secara intensif karena kondisi
tanah dan iklimnya sangat mendukung untuk pertumbuhannya.

Jagung merupakan tanaman serealia yang paling produktif di dunia,


ditanam di wilayah bersuhu tinggi, dan pematangan tongkol ditentukan oleh
akumulasi panas yang diperoleh tanaman. Luas pertanaman jagung di seluruh
dunia lebih dari 100 juta ha, menyebar di 70 negara, termasuk 53 negara
berkembang. Penyebaran tanaman jagung sangat luas karena mampu
beradaptasi dengan baik pada berbagai lingkungan. Jagung tumbuh baik di
wilayah tropis hingga 50° LU dan 50° LS, dari dataran rendah sampai
ketinggian 3.000 m di atas permukaan laut, dengan curah hujan tinggi, sedang,
hingga rendah sekitar 5000 mm per tahun ( Dowswell et al.1996 ). Pusat
produksi jagung di dunia tersebar di negara tropis dan subtropis.

Tabel 2. Luas Panen dan Hasil Produksi Jagung Provinsi Jawa Tengah tahun 2015
8

No Kabupaten/Kota Luas Panen Produksi (Ton) Produktivitas


. (Ha) (Ton/Ha)
1 Cilacap 3.694 22.089 5,979697
2 Banyumas 4.033 21.304 5,28242
3 Banjarnegara 6.998 39.339 5,621463
4 Purbalingga 12.550 64.322 5,125259
5 Kebumen 5.873 42.479 7,23293
6 Purworejo 3.066 15.543 5,0649572
7 Wonosobo 26.888 101.123 3,670897
8 Magelang 11.625 60.385 5,194409
9 Boyolali 24.466 109.431 4,134777
10 Klaten 11.044 94.003 8,511681
11 Sukoharjo 2.514 22.056 8,77327
12 Wonogiri 53.598 32.7710 6,114221
13 Karanganyar 5.645 39.410 6,981399
14 Sragen 19.380 130.322 6,724561
15 Grobogan 112.700 700.941 6,21953
16 Blora 48.355 260.669 5,390735
17 Rembang 25.659 111.145 4,331619
18 Pati 20.319 138.075 6,795364
19 Kudus 2.824 55.219 9,036001
20 Jepara 6.111 167.700 7,961073
21 Demak 21.065 76.177 5,998189
22 Semarang 12.700 82.054 4,260996
23 Kendal 31.385 209.032 6,660252

24 Batang 6.551 45.382 6,927492


25 Pekalongan 1.567 5.017 3,201659
26 Pemalang 5.918 21.462 3,626563
27 Temanggung 19.257 82.054 4,260996
28 Tegal 16.462 118.246 7,182967
29 Brebes 17.920 111.055 6,1797266
30 Kota Magelang - - -
31 Kota Surakarta - - -
32 Kota Salatiga 205 649 3,165854
33 Kota - - -
Pekalongan
34 Kota Tegal - - -

(Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah 2016 )


9

Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa luas panen serta produksi tertinggi


terdapat pada provinsi Jawa Tengah terdapat di Kabupaten Grobogan dengan
luas lahan 112.700 Ha dan produksi 700.941 ton.

B. Nasi Jagung
Nasi jagung (nasek empog, nasi ampok, nasi empok) adalah suatu
makanan khas Indonesia yang terbuat dari jagung sebagai bahan dasarnya. Jagung
yang digunakan dalam membuat nasi jagung adalah jagung yang sudah tua atau
dikenal dengan istilah jagung pipil. Di pasaran jagung pipil tersebut mudah
ditemukan karena harganya yang relatif murah dibandingkan dengan harga jagung
manis atau pun jagung muda. Nasi jagung sama dengan nasi putih biasa dimakan
dengan lauk-pauk lainnya. (C. Soejoetu. 2006)
Persebaran Nasi Jagung terkenal di daerah Jawa, terkhusus orang-orang
di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Contoh kota yang terkenal dengan nasi
jagungnya ialah Surabaya dan Madura. Nasi jagung adalah variasi nasi khas bagi
masyarakat Madura. (Haryo Bagus Handoko. 2009) Walaupun demikian, nasi
jagung juga terkenal di daerah-daerah pedesaan, sebab orang-orang desa turut
mengkonsumsi nasi tersebut, lantaran mahalnya nasi beras. (Lother Arsan. 2001)
Selain di Jawa (Jawa Tengah dan Jawa Timur), Nasi Jagung juga menjadi
konsumsi masyarakat di Flores, Sumba, dan Timor karena merupakan makanan
yang mudah dan sederhana untuk dimasak. (Jill Forshee. 2006)
Nasi Jagung dinilai memiliki nilai gizi yang lebih tinggi jika
dibandingkan dengan nasi beras. Nasi Jagung lebih kaya akan vitamin (Vit. A,
B1, B6, B12, C dan E), mineral (Folat, Kalsium, Fosfor, Natrium, Zink) dan serat.
Dalam nasi jagung, gizi yang paling tinggi terkandung ialah Magnesium (Mg).
Mengkonsumsi Magnesium membantu mengurangi kemungkinan terkena
penyakit diabetes dan darah tinggi. Walaupun demikian, bagi mereka yang tidak
cocok mengkonsumsi jagung (bahan-bahan yang diolah dari jagung termasuk nasi
jagung) dapat menimbulkan flatus atau buang angin. (Harry Freitag & Prima
Oktaviani. 2010)
10

C. Pangan Alternatif
Sumber bahan makanan alternatif adalah sumber bahan makanan selain
makanan pokok (nasi) yang kecukupan kalori dan gizinya hampir menyerupai
nasi.

Ketidakseimbangan konsumen dengan ketersediaan bahan pangan di


Indonesia mendorong adanya kondisi krisis pangan di beberapa daerah di
Indonesia. Untuk mengatasi krisis tersebut pemerintah melakukan impor bahan
pangan yang diperlukan. Faktanya, Indonesia menjadi negara pengimpor beras
terbesar di dunia, dengan angka impor yang mencapai rata-rata 2,5 juta ton per
tahun. Hal ini mampu mempengaruhi kesejahteraan masyarakat karena devisa
negara yang seharusnya digunakan untuk membangun negara digunakan untuk
bahan konsumsi yang sebenarnya bisa diproduksi sendiri.

Untuk itu diharapkan dengan penggalihan bahan pangan berupa beras


ke bahan pangan alternatif (jagung, singkong, ubi jalar, talas dan sagu) dapat
mengurangi angka impor beras dari luar negri sehingga anggaran impor tersebut
dapat dialihkan untuk keperluan yang lebih bermanfaat Kandungan karbohidrat
yang terdapat dalam nasi yang umumnya kita konsumsi merupakan karbohidrat
sederhana yang mudah terurai menjadi gula dalam tubuh.

Karbohidrat yang lebih baik adalah karbohidrat kompleks yang lebih


lama terurai, sehingga akan membuat Anda kenyang lebih lama. Karbohidrat
kompleks ditandai dengan rendahnya angka GI (glycaemic index) . Semakin
rendah GI berarti semakin kompleks karbohidrat tersebut (semakin baik untuk
kesehatan). GI tinggi ada pada nasi putih dan kentang panggang tanpa kulit.

Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa menu makan yang kaya


serat dan karbohidrat kompleks, bisa membuat umur panjang, berkurangnya
beberapa risiko penyakit (kanker, penyakit jantung, diabetes, kelainan pencernaan)
serta meningkatnya kesehatan secara keseluruhan.
11

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. PROSES PEMBUATAN NASI JAGUNG


Melimpahnya produksi jagung pada Kabupaten Grobogan hal ini
membuat masyarakat memiliki inovasi dalam pengolahan biji jagung salah
satunya adalah nasi jagung instan. Jagung yang digunakan dalam produksi ini
yaitu jagung lokal dengan varietas P11, P18. Alasan dalam pemilihan jagung
tersebut adalah jika diolah jagung tersebut lebih empuk dan lebih mekar.
Salah satu rangkaian dalam pembuatan nasi jagung instan yaitu
persiapan bahan baku dan bahan pendamping. Bahan baku yang digunakan
dalam proses yaitu jagung serta bahan pendampingnya adalah beberapa penyedap
seperti garam. Rata – rata penggunaan jagung perbulan pada industri rumah
tangga di Desa Klampok, Kecamatan Godong, kabupaten Grobogan adalah 5 – 6
kwintal. Berikut merupakan diagram alir proses pembuatan nasi jagung instan :

Bahan baku

Sortasi Jagung rusak

Pecucian

Perendaman

Penumbukan manual Kulit ari

X
12

Garam Penggilingan

Dimasak

Dijemur

Dikemas

Nasi Jagung
Instan

Gambar 2 : Proses pembuatan nasi jagung instan

Pada gambar 2 dapat dijelaskan bahwa dalam proses pembuatan nasi jagung instan
adalah:

1. Persiapan alat dan bahan yang dibutuhkan. Bahan baku yang


digunakan adalah biji jagung.
2. Sortasi jagung yang akan diolah, bila terdapat jagung yang rusak
maka jagung tersebut akan dialokasikan ke pakan ternak.
3. Pencucian biji jagung guna menghilangkan kontaminan yang
mungkin masih menempel pada biji jagung.
4. Perendaman biji jagung selama 3 hari 3 malam, untuk mendapatkan
biji yang empuk serta lebih mudah dalam penumbukan.
13

5. Penumbukan manual dengan menggunakan lumpang untuk melepas


kulit ari biji jagung.
6. Lalu digiling menggunakan mesin sehingga mendapatkan tekstur
yang halus.
7. Jagung yang sudah halus dimasak seperti menanak nasi dengan
penambahan sedikit garam untuk menambah cita rasa gurih pada
nasi jagung.
8. Lalu siram air ke jagung halus yang telah dimasak dan jemur hingga
kering
9. Baru kemudian bubuk jagung yang telah kering dikemas dalam
plastik
kedap udara agar terjaga kebersihannya.
Adapun peralatan yang dibutuhkan dalam pembuatan nasi jagung instan
yaitu:
1. Baskom/gentong (ember besar) : Untuk merendam jagung yang
sudah dipipil
2. Kompor dan dandang (panci) : Untuk mengukus/merebus jagung
3. Ember : Untuk mencuci jagung yang sudah direbus.
4. Loyang : alas untuk menjemur jagung halus
5. Lumpang dan penumbuk
6. Pengemas
7. Siller : Mesin press, untuk mengepack atau untuk membungkus
nasi jagung instan.
Gambar 3. Nasi Jagung Instan
14

(Sumber : BisnisUKM.com)

Menurut info salah satu warga Desa Klampok, bila ingin menyajikakn
nasi jagung instan dengan ditanak selama 10 menit dan nasi jagung siap
dihidangkan.

B. PEMASARAN NASI JAGUNG


Prospek pemasaran yang diharapkan oleh masyarakat Grobogan dalam
penjualan nasi jagung instan yaitu dengan mengingat ketersediaannya bahan
baku utama dan bahan baku pendukung di daerah Klampok. Masyarakat Desa
Klampok membuat suatu bisnis UKM dengan nama KUB Maju Jaya yang
diketuai oleh Ibu Ambarwati dengan memiliki 2 pendamping produksi. Harga
yang dipatok dalam penjualan nasi jagung instan sangat terjangkau yaitu
berkisar Rp 6.000,00 - Rp 7.000,00 untuk kemasan ¼ kg dan kisaran harga Rp
10.000,00-Rp 12.000,00 untuk kemasan ½ kilogram.
Produk – produk yang diproduksi oleh industri rumah tangga ini
ditawarkan melalui pameran, dan dengan sistem titip ke toko-toko dan
menerima pesanan berbagai kota antara lain Bogor, Jakarta, Surabaya, Solo dan
Semarang melalui telepon atau online.
Pemasaran melalui media sosial berdampak pada kedatangan instansi
pemerintah dari Sulawesi Tengah, Kalimantan Tengah dan Banten yang ingin
belajar mengolah nasi jagung instan.
Dari hasil strategi pemasaran yang telah mereka jalannya, KUB Maju
Jaya dapat mengantongi omzet sekitar Rp. 5.000.000,- saat memasuki musim
yang ramai pesanan. Dan mereka dapat mengantongi sekitar Rp. 2.000.000,-
hingga Rp. 3.000.000,- pada hari – hari biasa. Dengan keuntungan yang
diterima adalah 20% dari keseluruhan keuntungan yang masuk dalam KUB
Maju Jaya. Baik pemilik industri nasi jagung instan berharap agar ada
dukungan pemasaran yang lebih luas, sehingga nasi jagung instan lebih dikenal
oleh banyak orang.
15

C. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN NASI JAGUNG


Analisi kandungan gizi jagung tidak kalah dengan komoditas lain, dapat
dijelaskan pada tabel dibawah ini :

Tabel 3 : Perbandingan kandungan gizi jagung dan beras

No Hal yang Beras Beras


Jagung Sumber : Direktorat Gizi
. dibandingkan Merah Putih
Departemen Kesehatan
1. Kalori 450 kal 353 kal 349 kal
Republik Indonesia (2008)
2. Karbohidrat 83,7 kal 75,7 gram 78,9 gram
3. Protein 9,2 8,2 gram 6,8 gram Dalam tabel diatas bahwa

gram kandungan gizi pada jagung


tertinggi daripada kandungan
gizi pada beras merah dan beras. Hal ini akan aman bila dikonsumsi oleh semua
kalangan usia. Kandungan amilosa yang ada pada jagung lebih banyak daripada
beras dan beras merah sehingga aman bila dikonsumsi oleh penderita diabetes.
Kenaikan gula darah tidak berdampak signifikan dikarenakan nasi jagung memiliki
Indeks Glikemik rendah berkisar antara 55 – 60.

Disamping memiliki kandungan Indeks Glikemik yang rendah nasi jagung juga kaya
akan serat sehingga kita dapat dengan mudah untuk mengontrol nafsu makan yang
membuat tubuh semakin membesar karena lemak.

Juga banyak nutrisi yang terkandung dalam nasi jagung diantaranya adalah Vitamin C
berfungsi sebagai kekebalan tubuh, fosfor dan magnesium yang berfungsi sebagai
kesehatan tulang, antioksidan zeaxanthin dan lutein bagi kesehatan mata, serta zat
besi, vitamin B12, dan asam folat yang berperan penting dalam pembentukan sel
darah merah baru.

Meskipun dalam nasi jagung memiliki beberapa manfaat yang terkandung, serta
dalam industri yang dibina oleh ibu Ambar memiliki tenaga kerja yang siap
membantu, namun dalam proses produksi masih memiliki kendala diantaranya
16

kurang luasnya jangkauan pemasaran. Dalam pemasaran nasi jagung instan ini masih
terbilang sangat sempit jangkauanya, KUB Maju Jaya hanya bisa memasarkan
melalui pameran pangan di daerah Grobogan dan menerima pesanan dalam via
telepon. Serta alat-alat yang digunakan masih terbilang konvensional hasil inovasi
sendiri dari KUB Maju Jaya. Dan juga peran serta masyarakat selaku konsumen yang
rendah dalam mengonsumsi makanan tradisional.

 
17

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan karya ilmiah ini adalah
kabupaten Grobogan memiliki lahan yang cukup luas untuk dijadikan sebagai
pertanian. Tanah yang sejenis grumosol sangat cocok untuk ditanami jagung.
Pada masyarakat Grobogan membuat suatu inovasi dalam pengolahan jagung
yaitu nasi jagung instan. Diharapkan dari produksi tersebut mendapatkan omzet
yang menguntungkan bagi industri rumah tangga Desa Klampok. Serta bila
pemasaran sudah lancar tidak menutup kemungkinan bila industri ini akan
diperluas dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Grobogan.

B. Rekomendasi
1. Adanya penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan informasi dan hasil yang
dibutuhkan.
2. Adanya penelitian lebih lanjut mengenai alat untuk memproduksi nasi
jagung instan yang lebih canggih.
3. Pemerintah dan Instansi terkait khususnya Grobogan, diharapkan bisa
mengembangkan produksi nasi jagung instan agar bisa dikenal oleh
masyarakat umum.
4. Kegiatan promosi harus terus dilakukan terutama kepada pihak industri rumah
tangga, agar produk ini dapat dikembangkan sebagai usaha komersial, dapat
diproduksi dalam skala menengah dan besar untuk dapat dinikmati oleh
masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
18

Anonim,2007.Budidaya Jagung. http://insidewinme.blogspot.com/2007/11/budidaya-


jagung.html (diakses pada 25 Desember 2019 : 21.45 WIB)
BisnisUKM,2017.Emping dan Nasi Jagung Instan Khas Purwodadi.
https://bisnisukm.com/emping-dan-nasi-jagung-instant-khas-purwodadi.html
(diakses pada 24 Desember 2019 : 18.54 WIB)
Hanif Dwi, Dkk. 2018. Strategi Pengembangan Agroindustri Emping Jagung Di
Desa Tambakselo Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan. JURNAL
MASEPI, Vol.3, No.2 : INSTIPER

Haryo Bagus Handoko. 2009. Tempat Makan Makanan Favorit di Malang. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 77.

Harry Freitag & Prima Oktaviani. 2010. Bebas Kanker Tanpa Daging. Yogyakarta:
Penerbit Jogja Great! Publisher, 85.

Jill Forshee. 2006. Culture and Customs of Indonesia. Westport, Conn. [u.a.]:
Greenwood Press, 133.

Lother Arsan. 2001. The Food of Indonesia: Authentic Recipes from the Spice
Islands. Boston: Periplus Editions, 62.

Soejoetu. 2006. Dasar Dasar Gizi Kuliner. Jakarta: Grasindo, 53-60.

Taufik Budi, 2016. Kembangkan Nasi Jagung Instan dengan Memberdayakan


Masyarakat.
https://economy.okezone.com/read/2016/05/07/320/1382332/inspirasi-
bisnis-kembangkan-nasi-jagung-instan-dengan-berdayakan-masyarakat
(diakses pada 24 Desember 2019 : 18.30)
4

Anda mungkin juga menyukai