B T
S
PERSIMPANGAN
BERSINYAL
SIGNALIZED INTERSECTION
Sofyan Triana
Jenis-jenis Persimpangan
1. Persimpangan Sebidang (Intersection)
Persimpangan dimana ruas jalan bertemu pada satu bidang
C
2.Persimpangan Tidak Sebidang (Interchange)
3. Persilangan (Overpass)
INDIKASI PENENTUAN PENGENDALIAN
PERSIMPANGAN
Persimpangan Sebidang
• Pemisahan (diverging)
• Penggabungan (merging)
• Persilangan (crossing)
• Jalinan (weaving)
Konflik utama
Konflik kedua
Arus kend
Arus pej. kaki
PENGATURAN PERSIMPANGAN
SEBIDANG
Jalan minor
Jalan
mayor
Rambu Stop (Stop signs) STOP
3. Kanalisasi
median
marka pulau
4. Pengaturan dengan Budaran (Roundabout)
B. PENGATURAN PERSIMPANGAN dengan
LAMPU LALU LINTAS
Kerugian:
1. Tidak mengenal fluktuasi arus lalu
lintas.
2. Mengakibatkan tundaan yang lebih
lama pada jam-jam tidak sibuk.
2. Pengendali Gerak Lalu Lintas Semi (Semi actuated Controller),
• Pengatur bekerja berdasarkan kebutuhan lalu lintas yang
berfluktuasi yang tercatat oleh detektor pada satu atau lebih
pendekat (approach) tetapi tidak semua pendekat
persimpangan.
• Detektor dipasang pada jalan minor, sehingga jika tidak
terdapat kendaraan pada jalan minor maka lampu hijau
diberikan terus menerus untuk jalan mayor.
3. Pengendali Gerak Lalu Lintas Penuh (Traffic Actuated Controller)
3 fase
4 fase
Penyetopan Awal ( Early cut off) dan Penyetopan Akhir (Late cut off)
Sifat dimana arus lalu lintas tertentu dihentikan lebih awal (Penyetopan awal) atau
dihentikan lebih akhir (Penyetopan akhir) dari arus lainnya dalam fase yang sama.
Penyetopan akhir
Penyetopan awal
Mulai terlambat
Mulai awal
Arus Jenuh (Saturation Flow):
Besarnya arus keluaran maksimum dari antrian pada suatu pendekat
selama satu jam lampu hijau (satuan: smp/jam-hijau)
Time
amber
Aspek sinyal (signal aspect)
Tanda berupa warna yang ditunjukkan oleh lampu lalu lintas.
Aspek sinyal umumnya berupa urutan warna hijau (green),
kuning (amber) dan merah (red).
Waktu antar hijau (intergreen=IG)
Waktu antara berakhirnya lampu hijau pada satu fase dan
dimulainya hijau pada fase berikutnya.
c = waktu siklus
IG AR
IG
Waktu siklus ( cycle time ) adalah selang waktu dari awal fase
sampai awal fase yang sama.
Pengaturan Waktu Sinyal Lalu Lintas
1. Menghitung arus (Q) sesuai distribusi arah dalam smp/jam
2. Menentukan fase
3. Menghitung arus jenuh (Sj) untuk masing-masing pendekat (approach)
4. Menghitung rasio terbesar(kritis) y = FR = Q/S untuk masing-masing fase .
5. Menghitung panjang periode intergreen
6. Menghitung kehilangan waktu total simpang (L) = n I
7. Menghitung waktu siklus Optimum = waktu siklus sebelum disesuaikan 1,5xL 5
c ua
1 FR
yi
8. Menghitung total waktu hijau = cua – L gi (cua L)
y
9. Menghitung waktu hijau
gi
9. Menghitung waktu siklus disesuaikan, c (dg membulatkan g) Cj Sjx
c
11. Menghitung kapasitas pendekat; smp perjam